LAPORAN PjBL 2 Disusun untuk Memenuhi Tugas Blok Keperawatan Kesehatan Komunitas II Oleh : Amin Ayu Badriyah 115070207111004 IK Reguler Genap JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
LAPORAN PjBL 2
Disusun untuk Memenuhi Tugas Blok Keperawatan Kesehatan Komunitas II
Oleh :
Amin Ayu Badriyah
115070207111004
IK Reguler Genap
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2014
2.1 Perumusan Diagnosa Keperawatan
Data Problem
Data Obyektif
1. Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden memiliki ventilasi <15% dari ruangan sebanyak 34 responden
(68%)
2. Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden memiliki rumah dengan pencahayaan kurang sebanyak 25
responden (50%)
3. Responden tidak mendapat informasi tentang TB sebanyak 68% (n: 50)
4. Responden mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai TB sebanyak 48% (n: 50)
Data Subyektif
1. Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden merokok/minum kopi/alkohol sebanyak 42 responden (84%)
2. Dari 50 KK, responden yang menganggap TB dapat diobati sendiri sebanyak 14 responden (28%) dan responden yang
menganggap TB harus diobati dengan pengobatan alternatif sebanyak 6 responden (12%).
3. Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden kadang (2-3x seminggu) membuka jendela sebanyak 7
responden (14%), dan responden yang tidak pernah membuka jendela sebanyak 8 responden (16%)
4. Responden yang BAB/BAK di sungai sebanyak 20 responden (40%)
5. Dari 50 KK, responden yang menganggap TB dapat diobati sendiri sebanyak 14 responden (28%) dan responden yang
menganggap TB harus diobati dengan pengobatan alternatif sebanyak 6 responden (12%).
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
Data Obyektif: -
Data Subyektif:
1. menganggap TB dapat diobati sendiri sebanyak 14 responden (28%),
Inefektif regimen
terapeutik
2. responden yang menganggap TB harus diobati dengan pengobatan alternatif sebanyak 6 responden (12%).
3. diobati sendiri saat batuk sebanyak 17 responden (34%)
Data Subyektif:
- Responden yang menganggap TB tidak bisa disembuhkan sebanyak 8 responden (16%)
- Responden yang menganggap TB penyakit biasa sebanyak 15 responden (30%) (n: 50)
- Responden yang tidak tahu mengenai program TB sebanyak 39 responden (78%) (n: 50)
- Responden yang tidak mendapat informasi tentang TB sebanyak 34 responden (68%) (n:50)
- Responden tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang TB dari tenaga kesehatan sebanyak 44 responden (88%)
- Responden yang mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai TB sebanyak 24 responden (48%) (n:50)
Data Obyektif:
1. sebagian besar pendidikan responden yaitu SD, sebanyak 67 responden (37%) (n:180)
Defisit pengetahuan
Data Subyektif:
- Responden yang menyatakan diobati sendiri saat batuk sebanyak 34% (n: 50)
- Responden yang menyatakan TB harus diobati dengan pengobatan alternative sebanyak 6 responden (12%)
(n:50)
- Responden merokok, minum kopi/alcohol sebanyak 42 responden (84%) (n:50)
- Responden sebanyak 14% kadang (2-3x seminggu) membuka jendela, dan 16% tidak pernah membuka jendela
(n:50)
- Responden yang membuang sampah di sungai sebanyak 5 responden (10%)
- Responden yang BAB/BAK di sungai sebanyak 20 responden (40%)
- Responden tidak mempunyai asuransi kesehatan 54% (n: 50)
- Responden yang mempunyai pendapatan <500.000 perbulan sebanyak 6 responden (10%) (n: 50)
- Responden yang jalan kaki ke yankes sebanyak 14 responden (29%), Kemudian responden yang menggunakan
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
angkot ke yankes sebanyak 7 responden (12%), dan responden yang menggunakan
Data Obyektif:
1. Responden yang memiliki ventilasi <15% dari ruangan sebanyak 16 responden (32%) (n:50)
2. Responden memiliki rumah dengan pencahayaan kurang sebanyak 25 responden (50%) (n:50)
Data Subyektif:
1. sebagian besar responden merokok/mimum kopi/ alkohol sebanyak 42 responden (84%)
2. tidak pernah membuka jendela sebanyak 8 responden (16%)
3. membuang sampah di sungai sebanyak 5 responden (10%)
4. BAB/BAK di sungai sebanyak 20 responden (40%)
Data Obyektif:
1. sebagian besar responden memiliki rumah dengan pencahayaan kurang sebanyak 25 responden (50%)
2. sebagian besar responden memiliki ventilasi <15% dari ruangan sebanyak 34 responden (68%)
Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan
Data Subyektif:
1. sebagian besar responden mengalami batuk, sebanyak 24 responden (48%)
2. batuk dengan sesak dan demam sebanyak 7 responden (14%)
3. mengalami batuk selama >2 minggu sebanyak 5 responden (16%)
4. riwayat batuk lama sebanyak 14 responden (28%)
5. Dari 50 responden 84% merokok/minum kopi/ alcohol
6. Dari 50 responden, 14% kadang (2-3x seminggu) membuka jendela, dan 16% tidak pernah membuka jendela.
7. Dari 50 responden, 10 %membuang sampah disungai
8. Dari 50 responden, 34% menyatakan diobati sendiri saat batuk.
9. Dari 50 responden, 54% tidak mempunyai asuransi kesehatan.
10. Dari 50 responden, 78% tidak tahu mengenai program TB.
Defisiensi kesehatan
komunitas
11. Dari 50 responden, 68% tidak mendapat informasi tentang TB.
12. Dari 50 responden 88% tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang TB.
13. Dari 50 responden 48% mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai TB.
Data Obyektif:
1. responden yang meninggal karena TB dan yang terkena TB, masing-masing sebanyak 3 responden (6%)
2. Dari 50 responden, 68% memiliki ventilasi <15% dari ruangan.
3. Dari 50 responden 50% memiliki rumah dengan pencahayaan kurang.
4. Jarak dengan tempat pelayanan kesehatan (puskesmas pembantu) tergolong cukup jauh.
5. Di RW 06 terdapat 1 tenaga kesehatan (1 perawat)
Diagnosa keperawatan komunitas :
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo
2. Inefektif regimen terapeutik pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo
3. Defisiensi pengetahuan pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo
4. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo Ketidakefekifan manajemen kesehatan
5. Defisiensi kesehatan komunitas pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo
2.2 Penyusunan Rencana Intervensi
a. Menetapkan prioritas masalah
Diagnosa Pentingnya
masalah untuk
diselesaikan
1: rendah
2:sedang
3:tinggi
Motivasi
masyarakat
untuk
menyelesaikan
masalah
0: tidak ada
Peningkatan
kualitas hidup
masyarakat bila
masalah
diselesaikan
0: tidak ada
Rangking
masalah dari
1-6
1: paling
tidak penting
6: yang
paling
Jumlah skor
keseluruhan
1: rendah
2:sedang
3:tinggi
1: rendah
2:sedang
3:tinggi
penting
Perilaku kesehatan cenderung beresiko 3 2 2 5 12
Inefektif regimen terapeutik 2 2 2 4 10
Defisiensi pengetahuan 3 3 3 6 15
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 3 2 3 5 13
Ketidakefekifan manajemen kesehatan 2 2 2 4 10
Defisiensi kesehatan komunitas 2 2 2 5 11
Diagnosa Keperawatan Prioritas :
1. Defisiensi pengetahuan pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo b.d kesalahan dalam interpretasi informasi dan kurang
pajanan informasi ditandai dengan
- Responden yang menganggap TB tidak bisa disembuhkan sebanyak 8 responden (16%)
- Responden yang menganggap TB penyakit biasa sebanyak 15 responden (30%) (n: 50)
- Responden yang tidak tahu mengenai program TB sebanyak 39 responden (78%) (n: 50)
- Responden yang tidak mendapat informasi tentang TB sebanyak 34 responden (68%) (n:50)
- Responden tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang TB dari tenaga kesehatan sebanyak 44 responden (88%)
- Responden yang mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai TB sebanyak 24 responden (48%) (n:50)
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada masyarakat RW.06 Kelurahan Jatimulyo b.d ketidakmampuan membuat penilaian
yang tepat mengenai penyakit TB, ketidakefektifan koping individu pada pengobatan TB, ketidakcukupan sumber daya (keuangan,
transportasi) ditandai dengan:
- Responden yang menyatakan diobati sendiri saat batuk sebanyak 34% (n: 50)
- Responden yang menyatakan TB harus diobati dengan pengobatan alternative sebanyak 6 responden (12%) (n:50)
- Responden merokok, minum kopi/alcohol sebanyak 42 responden (84%) (n:50)
- Responden sebanyak 14% kadang (2-3x seminggu) membuka jendela, dan 16% tidak pernah membuka jendela (n:50)
- Responden yang membuang sampah di sungai sebanyak 5 responden (10%)
- Responden yang BAB/BAK di sungai sebanyak 20 responden (40%)
- Responden tidak mempunyai asuransi kesehatan 54% (n: 50)
- Responden yang mempunyai pendapatan <500.000 perbulan sebanyak 6 responden (10%) (n: 50)
- Responden yang jalan kaki ke yankes sebanyak 14 responden (29%), Kemudian responden yang menggunakan angkot ke yankes
sebanyak 7 responden (12%), dan responden yang menggunakan
- Responden yang memiliki ventilasi <15% dari ruangan sebanyak 16 responden (32%) (n:50)
- Responden memiliki rumah dengan pencahayaan kurang sebanyak 25 responden (50%) (n:50)
b. Menyusun rencana intervensi
Dx Keperawatan TujuanRencana Kegiatan Evaluasi
Strategi Intervensi Struktur Proses Hasil
Defisiensi
pengetahuan
TUM:
Setelah
dilakukan
tindakan
penyuluhan
selama 4x30
menit dalam 1
bulan
diharapkan
masyarakat
tahu tentang
TBC
TUK:
1. Masyarakat
memahami
konsep TBC
1. Masyarakat
mampu
mengerti
tentang
pengertian
TB
2. Masyarakat
mengetahui
tentang tanda
dan gejala TB
1. BHSP (bina hubungan
saling percaya) dan
Jelaskan TBC adalah
infeksi saluran nafas yang
disebabkan oleh
mikroorganisme
Mycobacterium
tubercolusis yang biasanya
ditularkan melalui inhalasi
(percikan) ludah, dari satu
individu ke individu lain dan
membentuk kolonisasi di
bronkus atau alveolus
2. Jelaskan tanda gejala:
demam berlangsung lama,
berkeringat malam hari,
batuk lebih dari 3 minggu,
penurunan BB dan nafsu
makan, perasaan tidak
1. leaflet dan
poster
2. mikropone
3. Meja
4. absensi
5. bolpoint
6. LCD
7. PPT
8. Sound
1. Diskusi
2. penyuluh
an
3. pemberda
yaan
4. demonstr
asi
1. 85%
masyarakat
memahami
bahwa TB
bisa
disembuhkan
2. 100%
masyarakat
mengerti
tentang TB
(tanda dan
gejala,
pengertian,
cara
penularan,
pencegahan,
DOTS)
3. 75%
3. Masyarakat
mengetahui
tentang cara
penularan TB
4. Masyarakat
mengetahui
tentang
pencegahan
enak dan lemah.
3. Jelaskan TB merupakan
penyakit menular. Sumber
penularan penyakit TB paru
adalah penderita yang
pemeriksaan dahaknya di
bawah mikroskop
ditemukan adanya bakteri
Mycobacterium
tuberculosis, yang di sebut
dengan BTA (basil tahan
asam). Makin tinggi derajat
hasil pemeriksaan dahak,
makin menular penderita
tersebut. penularan
tersering yaitu melalui
droplet dan pemakaian alat
makan secara bersama.
4. Jelaskan Cara pencegahan
TB yaitu: Imunisasi BCG,
memakai masker, ventilasi
baik, jendela rumah selalu
dibuka, PHBS
1. Jelaskan Penyakit TB
masyarakat
memahami
bahwa TB
bukan
penyakit
biasa
4. 80%
masyarakat
mengetahui
mengenai
program TB
dan PMO
5. 100%
masyarakat
tertarik untuk
mendaptkan
penyuluhan
2. Masyarakat
memahami
prinsip
pengobatan
TB
1. Masyarakat
mengetahui
bahwa
penyakit TB
dapat
disembuhk
an
2. Masyarakat
mengetahui
tentang
program TB
3. Mayarakat
mengetahui
tentang
PMO
dapat disembuhkan.
Tujuan pengobatan dari
TB-paru adalah
menyembuhkan penderita,
mencegah kematian,
mencegah kekambuhan
dan menurunkan
penularan.
2. Jelaskan Program TB yang
dikeluarkan oleh
pemerintah antara lain
Pengawas Minum Obat
(PMO), skrinning TB dan
pengobatan TB gratis.
3. Jelaskan Tujuan
pengobatan TB paru
adalah untuk
menyembuhkan penderita,
mencegah kematian,
mencegah kekambuhan,
dan menurunkan tingkat
penularan. Salah satu
komponen dalam DOTS
4. Masyarakat
mengetahui
pentingnya
pemeriksaan
berkala
adalah panduan
pengobatan panduan OAT
jangka pendek dengan
pengawasan langsung dan
untuk menjamin
keteraturan pengobatan
diperlukan seorang
Pengawas Menelan Obat
(PMO) dan pemberian
panduan OAT didasarkan
klasifikasi TBC
4. Jelaskan Pemeriksaan
berkala dapat dilakukan di
Puskesmas atau posyandu.
Pemeriksaan ini bertujuan
untuk skrinning penyakit TB
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
TUM:
Setelah
dilakukan
tindakan
penyuluhan
selama 4x30
menit dalam 1
bulan
diharapkan
pemeliharaan
kesehatan
komunitas
Jatimulyo
menjadi efektif
TUK
1. Masyarakat
memahami
tentang praktik
kesehatan
dasar
1. Masyarakat
mengetahui
perilaku hidup
sehat dan
bersih (PHBS)
1. Jelaskan Indikator
nasional PHBS ada 10,
yaitu :
- Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
- Memberi bayi ASI
Eksklusif
- Menimbang balita setiap
bulan
- Menggunakan Air Bersih
- Mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun
1. leaflet dan
poster
2. mikropone
3. Meja
4. absensi
5. bolpoint
6. LCD
7. PPT
8. Sound
1. Diskusi
2. Penyulu
han
3. Pember
dayaan
4. demons
trasi
70%
masyarakat
mengenal
status
kesehatan
yang ada di
komunitas
Jatimulyo
50%
masyarakat
dapat
2. Masyarakat
mampu
mengetahui
tentang criteria
rumah sehat
- Menggunakan jamban
sehat
- Memberantas jentik di
rumah
- Makan sayur dan buah
setiap hari
- Melakukan aktifitas fisik
setiap hari
- Tidak merokok di dalam
rumah
2. Jelaskan Perilaku baik yang
dilakukan penghuni di rumah
agar rumah tersebut menjadi
sehat sangat banyak, antara
lain
Menyapu lantai dan
halaman rumah,
Membersihkan kamar
mandi dan jamban/WC.
Menyapu halaman untuk
membersihkan sampah
agar tidak menjadi
memonitor
status
kesehatan
lingkungan di
komunitas
Jatimulyo
60%
masyarakat
dapat
menerapkan
perilaku
hidup bersih
dan sehat
2. Masyarakat
menunujukkan
minat terhadap
perbaikan
perilaku sehat
1. Masyarakat
mampu
mengetahui
penanganan
batuk
sumber penyakit
Membuang sampah di
tempat sampah yang
tertutup agar tidak dapat
dihinggapi lalat, kecoa,
tikus maupun hewan
lainnya sebagai pembawa
penyakit.
Membuka jendela
diwaktu pagi sampai sore
hari agar udara bersih
dan segar masuk ke
dalam rumah akan
mengurangi terjadinya
sakit pernapasan.
1. Jelaskan Penanganan
batuk menurut BPJS
kesehatan, batuk pilek
dapat diatasi dengan obat
khusus batuk pilek yang
banyak dijual dipasaran.
Namun, penderita batu
2. Masyarakat
mampu
mengetahui
hubungan dari
merokok,
minum
kopi/alcohol
secara
berlebihan
dengan
harus segera ke fasilitas
kesehatan terdekat jika
ditemukan gejala lain
seperti: a) sulit bernafas, b)
diikuti demam tinggi, c)
keluar cairan/ dahak
berwarna tak wajar atau
bercampur darah, d)
terdengar bunyi keras saat
menarik napas seperti
asma padahal sedang tidak
mengidap asma
2. Jelaskan salah satu faktor
risiko dari penyakit TB
disebabkan oleh faktor-
faktor toksin seperti
merokok, minuman keras,
dan tembakau. Hal ini
disebabkan karena faktor
tersebut dapat menurunkan
daya tahan tubuh,
sehingga individu akan
rentan terinfeksi bakteri
Mycobacterium
penyakit TB
3. Masyarakat
mampu
mengetahui
tentang
dampak
ventilasi yang
buruk
tuberculosis.
3. Jelaskan Kriteria rumah
sehat salah satunya yaitu
terdapat ventilasi. Rumah
harus dilengkapi dengan
ventilasi, minimal 10% luas
lantai dengan sistem
ventilasi silang. Selain
ventilasi, rumah sehat juga
harus menerima
pencahayaan yang baik.
Penerangan diperoleh
dengan masuknya sinar
matahari ke dalam ruangan
melalui jendela, celah
maupun bagian lain dari
rumah yang terbuka, selain
untuk penerangan, sinar ini
juga mengurangi
kelembaban ruangan,
mengusir nyamuk atau
serangga lainnya dan
membunuh kuman
4. Masyarakat
ikut serta
dalam
menjaga
lingkungan
dan dampak
sanitasi yang
buruk
penyebab penyakit tertentu
4. Jelaskan Sanitasi yang
buruk, kurangnya
kebersihan diri dan
lingkungan yang buruk
berkaitan dengan
penularan beberapa
penyakit infeksi yaitu
penyakit diare, kolera,
typhoid fever dan
paratyphoid fever, disentri,
penyakit cacing tambang,
ascariasis, hepatitis A dan
E, penyakit kulit, trakhoma,
schistosomiasis,
cryptosporidiosis, malnutrisi
dan penyakit yang
berhubungan dengan
malnutrisi. Sebuah
penelitian di Indonesia
menyebutkan bahwa
keluarga yang buang air
besar sembarangan
(BABS) dan tidak
mempunyai jamban
berisiko 1,32 kali anaknya
terkena diare akut dan 1,43
kali terjadi kematian pada
anak usia dibawah lima
tahun dan sarana jamban
berisiko 17,25 kali terkena
diare pada bayi dan balita.
Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko
TUM:
Setelah
dilakukan
tindakan
penyuluhan
selama 3x30
menit dalam 1
bulan
diharapkan
perilaku
kesehatan
masyarakat
meningkat
TUK:
1.Masyarakat
1. Masyarakat
mengetahui
tentang
manfaat
mengurangi
rokok, tidak
minum alkohol
2. Masyarakat
mampu
memodifikasi
1. Jelaskan salah satu faktor
risiko dari penyakit TB
disebabkan oleh faktor-
faktor toksin seperti
merokok, minuman keras,
dan tembakau. Hal ini
disebabkan karena faktor
tersebut dapat
menurunkan daya tahan
tubuh, sehingga individu
akan rentan terinfeksi
bakteri Mycobacterium
tuberculosis
2. Jelaskan Kriteria rumah
sehat salah satunya yaitu
terdapat ventilasi. Rumah
1. leaflet dan
poster
2. mikropone
3. Meja
4. absensi
5. bolpoint
6. LCD
7. PPT
8. Sound
1. Penyuluhan
2. Pemberday
aan
masyarakat
3. Diskusi
70%
masyarakat
memahami
konsep TB
dengan baik
75%
masyarakat
memahami
bagaimana
menciptakan
lingkungan
sehat
60%
masyarakat
mampu
mengerti
tentang
lingkungan
sehat,
rumah sehat
(ventilasi,
pencahayaa
n), perilaku
sehat (tidak
merokok,
minum
alkohol,
sering
membuka
jendela,
BAB/BAK di
jamban).
2. Memberikan
pengetahua
n yang
benar
tentang
pengobatan
lingkungan
seperti:
menyediakan
ventilasi yg
baik, sinar
matahari.
3. Masyarakat
memahami
harus dilengkapi dengan
ventilasi, minimal 10% luas
lantai dengan sistem
ventilasi silang. Selain
ventilasi, rumah sehat juga
harus menerima
pencahayaan yang baik.
Penerangan diperoleh
dengan masuknya sinar
matahari ke dalam
ruangan melalui jendela,
celah maupun bagian lain
dari rumah yang terbuka,
selain untuk penerangan,
sinar ini juga mengurangi
kelembaban ruangan,
mengusir nyamuk atau
serangga lainnya dan
membunuh kuman
penyebab penyakit mis.
TBC, lakukan diskusi dan
monitoring lanjutan.
3. Jelaskan tentang obat-
obatan bagi penderita TB
mampu
memodifikasi
rumah,
seperti
memberikan
ventilasi
yang baik,
dan rumah
terpapar
sinar
matahari
70%
Masyarakat
mengetahui
tentang
manfaat
mengurangi
rokok, tidak
minum
alkohol
80%
masyarakat
TB yang
benar
kepada
masyarakat.
bahwa penyakit
TB dapat
disembuhkan
4. Masyarakat
mau melakukan
pemeriksaan
berkala
yang tersedia di PKM,
kejadian kasus TB yang
dapat disembuhkan.
4. Jelaskan tentang program
DOTS dari pemerintah
yang menjamin pelayanan
bagi pengobatan penderita
TB, serta biaya yang
ditanggung oleh
pemerintah untuk OAT.
memahami
bahwa
penyakit TB
dapat
disembuhkan
60%
Masyarakat
mengetahui
tentang
program
pemerintah
menanggula
ngi TB
70%
masyarakat
mau
melakukan
pemeriksaan
berkala
c. Menyusun Plan Of Action
No Kegiatan Tujuan Sasaran Bentuk kegiatan Waktu dan Media Pelaksana Dana
tempat
1. Pemberdaya
an
masyarakat
Pendidikan
kesehatan
Penyuluhan
Grup diskusi
1. 85%
masyarakat
mengetahui
tentang
penyakit
TB
2. 90%
masyarakat
mampu
mengikuti
program
pemerinta
hterkait TB
3. 80%
masyarakat
mampu
menjadi
kader PMO
Masy.
Kel.
Jatimulyo
1. Menjelaskan tentang
penyakit TB
2. Menjelaskan
mengenai cara
penularan serta
pencegahan
penyakit TB
3. Menjelaskan
program pemerintah
4. Menyediakan media
informasi seperti
leaflet atau poster
5. Membentuk atau
rekrut PMO
6. Menjelaskan tugas
PMO
7. Mengadakan latihan
bagi PMO
8. Memberi info
bagaimana cara
memelihara
kesehatan
9. Melakukan
Kamis, 17
September
2015 di
Balai desa
Poster
Leaflet
PPT
LCD
Laptop
Microphone
Sound
Mahasiswa
IK FK UB
Rp 500.000
Cetak
leaflet
Cetak
poster
Konsumsi
pemeriksaan secara
berkala melalui
puskesmas atau
posyandu
10. Mengajarkan latihan
fisik untuk menjaga
kesehatan bagi
penderita TB
11. Mengevaluasi
pendidikan
kesehatan yang
telah diberikan
12. Mengevaluasi tugas
PMO
2. Penyuluha
Pemberdaya
an
masyarakat
tentang
pemeliharaa
n kesehatan
1. 90%
masyarakat
mengenal
status
kesehatan
yang ada di
komunitas
Jatimulyo
2. 80%
masyarakat
Masy.
Kel.
Jatimulyo
1. Mengidentifikasi
faktor internal dan
eksternal yang dapat
meningkatkan atau
menurunkan motivasi
perilaku kesehatan
2. Menentukan
pengetahuan tentang
kesehatan dan per
gaya hidup individual
Rabu, 17
September
2014
Balai desa
Kelurahan
Jatimulyo
Poster
Leaflet
PPT
LCD
Laptop
Microphone
Sound
Mahasiswa
IK FK UB
Perawat
Rp 300.000
Cetak
leaflet
Konsumsi
dapat
memonitor
status
kesehatan
lingkungan
di komunitas
Jatimulyo
3. 80%
masyarakat
dapat
menerapkan
perilaku
hidup bersih
dan sehat
keluarga dan
kelompok
3. Merumuskan program
pendidikan kesehatan
4. Megindentifikasi
sumber: perorangan,
kelompok untuk
kelancaran program
5. Mengajarkan strategi
untuk mengurangi
tidak sehat
6. Membentuk kelompok
dari komunitas untuk
mendemonstrasikan
perilaku hidup sehat
7. Mengevaluasi
pendidikan kesehatan
yang telah diberikan
3. Pemberdaya
an
masyarakat
Pendidikan
kesehatan
1. 40%
masyarakat
mampu
memodifika
si perilaku
Masy.
Kel.
Jatimulyo
1. Menjelaskan tentang
manfaat mengurangi
rokok, tidak minum
alkohol
2. Menjelaskan tentang
Jumat, 18
September
2015 di
Balai desa
Kel.
Poster
Leaflet
PPT
LCD
Mahasiswa
IK FK UB
Rp 500.000
Cetak
leaflet
Cetak
Penyuluhan
Grup diskusi
tidak sehat
mis.
Merokok,
minum
alkohol
2. 60%
masyarakat
yain bahwa
penyakit TB
dapat
disembuhk
an
3. 50%
masyarakat
mampu
memodifika
si rumah
menjadi
lebih sehat
lingkungan yang
sehat seperti:
menyediakan
ventilasi yg baik,
sinar matahari.
3. Menjelaskan kepada
masyarakat bahwa
penyakit TB dapat
disembuhkan
4. Menjelaskan tentang
pentingnya
pemeriksaan
berkala, dan
keterjangkauan
akses untuk
melakukan kegiatan
tersebut
5. Melakukan diskusi
tentang topik yang
telah dibahas
6. Membuat rancangan
jadwal/ penetapan
tanggal untuk
memodifikasi
Jatimulyo Laptop
Microphone
Sound
poster
Konsumsi
Peminjama
n LCD
lingkungan secara
bersama-sama
(gotong royong)