8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
1/42
Kasus 2
Tahanan Meninggal
Seorang tahanan laki – laki umur 30 tahun, ditemukan meninggal didalam sel
dalam keadaan kaku dengan posisi membungkuk dan memegang dada. Polisi
mencurigai penyebab kematian yang tidak a!ar dan meminta dokter ahli "orensic
untuk melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Step # $Klasi"ikasi %stilah&
#. Tahanan
Seseorang yang ditahan dalam penempatan tersangka atau terdaka di
suatu disuatu tempat yang telah ditentukan, karena alasan dan dengan cara
tertentu.'#(
2. Kaku ')igor Mortis(
Kekakuan otot akibat reaksi biokimiai, yaitu pemecahan *TP men!adi
*+P. Selama masih terdapat *TP maka serabut aktin dan miosin tetaplentur. ila cadangan glikogen dalam otot habis, maka energi tidak
terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot men!adi kaku.'2(
3. Kematian
Terhentinya "ungsi ketiga sistem penun!ang kehidupan yaitu, susunan sara"
pusat, sistem kardio-askular dan sistem pernapasanyang menetap
'irre-ersible(.'3(
. *hli "orensik
Seseorang yang ahli dalam ilmu kedokteran untuk membantu penegakan
hukum, keadilan dan memecahkan masalah dibidang hukum.'2(
/. topsi
Suatu pemeriksaan terhadap tubuh !ena1ah untuk kepentingan tertentu,
meliputi pemeriksaan bagian luar, bagian dalam dan pemeriksaan
tambahan lainnya dengan menggunakan cara – cara yang dapat
dipertanggung !aabkan secara ilmiah oleh ahli yang berkompeten.'2(
Step 2 $Klasi"ikasi Masalah&
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
2/42
#. Mengapa laki – laki tersebut ditemukan kaku, membungkuk sambil
memegang dada *pa kemungkinan penyebab kematiannya
2. *pakah tanda – tanda kematian
3. Mengapa dilakukan otopsi
. agaimana alur melakukan otopsi
Step 3
1. Mayat kaku Ter!adi akibat penurunan *TP.
*TP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin relaksasi
otot. amun karena saat kematian ter!adi penurunan *TP ikatan aktin
dan myosin tidak dapat dipisahkan ikatan aktin dan myosin
menggumpal kaku mayat. Kaku mayat ')igor Mortis( ter!adi pada 2
!am post mortem, semakin bertambah pada #2 !am post mortem, kemudian
menghilang sesuai kemunculan.'2,3(
4aktor yang mempercepat ter!adinya kaku mayat 5 '3(
a. *kti"itas "isik sebelum mati
b. Suhu tubuh tinggi
c. entuk tubuh kurusd. tot kecil 'cadangan glikogen sedikit otot lebih mudah kaku(
e. Suhu lingkungan tinggi
Membungkuk sambil memegang dada
+apat disebabkan oleh 5 '(
a. Penyakit alami5
6 *terosklerosis
6 7antung 8ipertensi
6 Penyakit neurologis epilepsi
b. bat – obatan 5
6 Kokain
6 *m"etamin
c. unuh diri gantung diri atau mengiris pergelangan tangan
d. 9idera benda tumpul Pemukulan yang dilakukan oleh penegak
hukum, pen!aga pen!ara atau narapidana lain.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
3/42
Kemungkinan ter!adi Sudden %n69ustody +eath Syndrome yaitu istilah
yang digunakan untuk men!elaskan kematian yang tidak dapat di!elaskan
dan polisis ikut serta dalam ke!adian tersebut. '(
a. )estraint asphy:ia atau as"i:sia posisi
Kematian akibat as"iksia yang ter!adi saat posisi prone atau hog tied
yang dapat menimbulkan gangguan pernapasan.
Pada posisi ini dapat menekan pernapasan dan menyebabkan
terganggunya "ungsi !antung pada pasien yang mengalami ke!ang.
Pengaruhnya terhadap pernapasan yaitu mengganggu interaksi antara
dinding dada, dia"ragma, tulang iga dan otot abdomen yangmenyebabkan hipoksia.'(
;ambar #. Posisi Prone dan 8og tied
b. 9arotid sleeper
Menggunakan sisi lengan membentuk < yaitu lengan baah dan atas
mengkompresi karotis iskemia serebral. '(
;ambar 2. Posisi 9arotid sleeper
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
4/42
Penyebab kematian alami karena penyakit 5 '/(
a. Sistem kardio-askular
6 *danya penyempitan atau penebalan pada a. 9oronaria sisnistra
berkurangnya darah ke daerah tersebut hipoksia "ibrilasi
atrium.
6 *danya sumbatan in"ark miokard
b. Sistem respirasi
Perdarahan pada paru akibat tuberkulosa yang menyumbat saluran
perna"asan.
c. Sistem sara" pusat6 Pecahnya a. =enticulostriata pada penderita hypertensi
6 Penyempitan pembuluh darah otak kadar kholesterol tinggi
6 Pecahnya aneurisma cerebri perdarahan sub arachnoid
2. Tanda – tanda kematian '3(
a. Pernapasan berhenti, dinilai selama lebih dari #0 menit 'inspeksi,
palpasi dan auskultasi(.
b. Terhentinya sirkulasi, dinilai selama #/ menit, nadi karotis tidak
teraba.
c. Kulit pucat
d. Tonus otot menghilang dan relaksasi
e. Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah
kematian. Segmen – segmen tersebut bergerak ke arah tepi retina dan
kemudian menetap.
". )e"leks cahaya dan kornea mata hilang, periksa re"leks pupil direct,
pupil dilatasi maksimal.
Tanda pasti kematian '3(
a. =ebam mayat '=i-or Mortis(. Ter!adi karena adanya gaya gra-itasi
yang menyebabkan darah mengumpul, mengisi -ena dan -enula,
berarna arna merah ungu '=i-ide( pada bagian terendah baah.
b. Kaku mayat ')igor Mortis(. Ter!adi akibat proses biokimiai, yaitu
pemecahan *TP men!adi *+P.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
5/42
c. Penurunan suhu tubuh '*lgor Mortis(. Ter!adi karena proses
pemindahan panas dari tubuh mayat ke benda sekitar yang lebih
dingin, melalui cara radiasi, konduksi, e-aporasi dan kon-eksi.
d. Pembusukan '+ecomposition(. Merupakan proses degradasi !aringan
yang ter!adi akibat autolisis dan ker!a bakteri.
e. *diposera '=ilin Mayat(. Terbentuknya bahan yang berarna
keputihan, lunak atau berminyak berbau tengik yang terbentuk oleh
hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenisasi sehingga terbentuk asam
lemak !enuh.
". Mummi"ikasi. Merupakan proses penguapan cairan atau dehidrasi
!aringan yang cepat sehingga ter!adi pengeringan !aringan yang dapat
menghentikan pembusukan.3. topsi berasal dari kata oto > sendiri dan opsis > melihat. topsi adalah
Suatu pemeriksaan terhadap tubuh !ena1ah untuk kepentingan tertentu,
meliputi pemeriksaan bagian luar, bagian dalam dan pemeriksaan
tambahan lainnya dengan menggunakan cara – cara yang dapat
dipertanggung !aabkan secara ilmiah oleh ahli yang berkompeten.
Karena meliputi pemeriksaan bagian dalam maka otopsi memerlukan
pembukaan tubuh !ena1ah dengan melakukan irisan.'2(
topsi ada 3 macam, yaitu 5 '2(
a. topsi anatomik otopsi yang dilakukan untuk kepentingan
pendidikan.
b. topsi klinik otopsi yang dilakukan untuk kepentingan
penyelidikan penyakit pada pasien yang diraat dan kemudian
meninggal di )umah sakit.
c. topsi "orensik otopsi yang dilakukan untuk kepentingan peradilan,
membantu penegak hukum dalam rangka menemukan kebenaran.
Kegunaan otopsi "orensik adalah membantu penegak hukum untuk
men!aab persoalan – persoalan yang dihadapinya, yaitu 5
a. Membantu menemukan cara kematian 'Pembunuhan, bunuh diri atau
kecelakaan(.
b. Membantu mengungkapkan proses ter!adinya tindak pidana yang
menyebabkan kematian.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
6/42
c. Membantu mengungkapkan identitas !ena1ah.
d. Membantu mengungkapkan pelaku ke!ahatan.
. Prosedur otopsi
Surat permintaan pemeriksaan? pembuatan
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
7/42
Step $Skema +iskusi&
Tahanan laki – laki 30 tahun
Kematian di dalam tahanan
Tanda pasti kematian5
kaku mayat
Kematian tidak a!ar
Posisi membungkuk
dan memegang dada
Penyakit alami ' sistem
kasrdio-askular atau
sistem respirasi(
Kekerasan dalam tahanan
topsi
4orensikKlinik*natomik
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
8/42
OTOPSI
I. Definisi
topsi berasal dari kata oto yang berarti sendiri dan opsis yang berarti
melihat. amun pengertian yang sebenarnya dari otopsi adalah suatu pemeriksaan
terhadap tubuh !ena1ah untuk kepentingan tertentu, meliputi pemeriksaan bagian
luar dan bagian dalam dengan menggunakan cara6cara yang dapat
dipertanggung!aabkan secara ilmiah oleh ahli yang berkompeten. Karena
meliputi pemeriksaan bagian dalam, maka otopsi memerlukan pembukaan tubuh
!ena1ah dengan menggunakan irisan.2
II. Macam dan fungsi Otopsi
Terdapat tiga macam otopsi, yaitu 5 otopsi anatomik, otopsi klinik, dan
otopsi "orensik.2,@
#. topsi *natomik
topsi anatomik adalah otopsi yang dilakukan untuk kepentingan
pendidikan, yaitu untuk mempela!ari susunan tubuh manusia yang normal.
Pelaksanaan otopsi !enis ini diatur dalam Peraturan Pemerintah o. #A Th.
#BA# tentang bedah !ena1ah.2 ahan yang dipakai adalah mayat yang
dikirim ke rumah sakit yang setelah disimpan 2 : 2 !am di laboratorium
ilmu kedokteran kehakiman tidak ada ahli aris yang mengakuinya.
Setelah diaetkan di laboratorium anatomi, mayat disimpan sekurang6
kurangnya satu tahun sebelum digunakan untuk praktikum anatomi.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
9/42
Menurut hukum, hal ini dapat dipertanggung!aabkan sebab
arisan yang tidak ada yang mengakuinya men!adi milik negara setelah 3
tahun 'KC8Perdata pasal ##2B(.
*da kalanya, seseorang meariskan mayatnya setelah ia
meninggal pada "akultas kedokteran, hal ini haruslah sesuai dengan
KC8Perdata pasal B3/.
KC8Perdata pasal B3/5 +engan surat di baah tangan, yang ditulis
seluruhnya, ditanggali, dan ditandatangani oleh si pearis, maka dengan
tiada syarat tertb lain, diperbolehkan seseorang mengambil ketetapan
untuk dilaksanakan setelah meninggalnya, akan tetapi hanya dan semata6
mata untuk pengangkatan para pelaksana, penyelenggaraan penguburan,
untuk menghibah6asiatkan pakaian, -an li""stoebehoren, perhiasan badan
tertentu dan mebel istimea.@
2. topsi Klinik
topsi klinik adalah otopsi yang dilakukan terhadap !ena1ah dari
penderita penyakit yang diraat dan kemudian meninggal dunia di )umah
Sakit. topsi klinik dilakuan dengan persetu!uan tertulis ahli aris, ada
kalanya ahli aris sendiri yang memintanya. *utopsi klinik dilengkapi
dengan pemeriksaan histopatologi, bakteriologi, serologi, dan lain6lain.2,@
Tu!uan utama dari otopsi klinik adalah untuk kepentingan penyelidikan
penyakit, antara lain5
• Cntuk mengetahui diagnosis penyakit dari penderita yang sampai
meninggalnya belum dapat ditentukan
• Cntuk menilai apakah diagnosis klinik yang dibuat sebelum mati
benar.
• Cntuk mengetahui proses per!alanan penyakit.
• Cntuk mengetahui kelainan6kelainan patologik yang timbul.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
10/42
• Cntuk menilai e"ekti"itas obat atau metode pengobatan.
Pelaksanaan otopsi ini !uga diatur di dalam Peraturan Pemerintah
o. #A Th. #BA#, yang pada prinsipnya baru boleh dilakukan setelah ada
i1in dari keluarga terdekat atau !ika sesudah 2 hari tidak ada keluarga yang
mengurusnya.2
3. topsi "orensik atau bedah mayat kehakiman
topsi "orensik ialah otopsi yang dilakukan untuk kepentingan
peradilan, yaitu membantu penegak hukum dalam rangka menemukan
kebenaran material.2
Kata $bedah mayat kehakiman& atau dalam bahasa elanda
gerechteli!ke li!kschouing terdapat dalam KC8*P pasal #33, KC8*P pasal
222, 9atatan Sipil Dropa pasal E2, 9atatan Sipil 9ina pasal A0 dan Stbl. #AE#
o.B#. *utopsi kehakiman mutlak harus diker!akan atas dasar pemeriksaanluar dan pemeriksaan dalam mayat.@
Kegunaan otopsi "orensik pada hakekatnya adalah membantu penegak
hukum untuk men!aab persoalan6persoalan yang dihadapinya, yakni5
a. Membantu menemukan cara kematian 'manner o" death>mode o"
dying(, yaitu5
• Pembunuhan
• unuh diri
• Kecelakaan
antuan dokter seperti ini sangat penting, utamanya terhadap kasus yang belum
!elas cara kematiannya.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
11/42
b. Membantu mengungkapkan proses ter!dinya tindak pidana yang
menyebabkan kematiannya, yaitu5
• Kapan dilakukan.
8al ini perlu mendapat ke!elasan sebab berkitan dengan alibi
yang sering dikemukakan oleh orang yang dituduh sebagai pelakunya.
Perlu diketahui baha pembunuhan selalu dilakukan sebelum kematian,
yaitu berhimpitan dengan atau beberapa saat sebelum kematian.
• +i mana dilakukan.
8al ini perlu mengingat banyaknya !ena1ah yang ditemukan di
luar tempat ke!adian perkara.
• Sen!ata, benda, atau 1at kimia apa yang digunakan.
Sebagaimana yang sering ter!adi pada kasus pembunuhan,
sen!ata atau benda yang digunakannya tidak ditemukan akan dapat
diidenti"ikasi benda yang digunakan. +alam hal pembunuhan dilakukan
dengan racun, perlu racun tersebut diidenti"ikasi.
• 9ara melakukan.
Perlu diketahui baha dari satu !enis sen!ata dapat digunakan
berbagai cara untuk membunuh. Sen!ata ta!am misalnya F dapat
ditusukkan, digorokkan, atau dibacokkan dengan meninggalkan luka
yang ciri6cirinya berbeda.
• Sebab kematian 'cause o" death(
8al ini sangat penting karena kadang6kadang pada orang yang
mati dengan trauma, sebab kematiannya bukan karena akibat trauma
tersebut.
c. Membantu mengungkapkan identitas !ena1ah.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
12/42
Sebagaimana yang sering ter!adi, banyak !ena1ah ditemukan
dalam keadaan busuk atau terpotong6potong 'mutilasi( sehingga
tidak mudah dikenali. Padahal identitas korban perlu diketahui
mengingat penyidikan yang tidak dimulai dengan mengetahui siapa
korban akan sulit dilakukan.
d. Membantu mengungkapkan pelaku ke!ahatan.
Pada tubuh !ena1ah dari korban tindak pidana 'misalnya
perkosaan( acapkali ditemukan bagian6bagian dari tubuh pelakuF
seperti misalnya sperma, rambut kepala, rambut kelamin, atau
darah. Kadang6kadang !uga !e!as perbuatan pelaku, yaitu !e!as gigit.
Semua yang ditemukan itu dapat di!adikan bahan guna
mengidenti"ikasi pelaku.2
Teknik *utopsi
Cntuk autopsi tidak diperlukan alat khusus dan mahal, cukup5
6 timbangan besar untuk menimbang mayat,
6 timbangan kecil untuk menimbang organ,
6 pisau 5 dapat dipakai pisau belati atau pisau dapur yang ta!am,
6 gunting beru!ung runcing dan tumpul,
6 pinset 5 anatomis dan bedah,
6 gerga!i 5 gerga!i besi yang biasanya dipakai di bengkel,
6 "orseps atau cunam untuk melepaskan duramater,
6 gelas takar # liter,
6 pahat,
6 palu,
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
13/42
6 meteran,
6 !arum dan benang,
6 sarung tangan,
6 baskom dan ember, dan air yang mengalir.@
%%%. Dasar Hukum
eberapa peraturan perundang6undangan yang mengatur
peker!aan dokter dalam membantu peradilan52,A
o Pasal #33 KC8*P 5
G *yat #5
+alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang
diduga karena peristia yang merupakan tindak pidana, ia
berenang menga!ukan permintaan keterangan ahli kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
G *yat 25
Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam
ayat # dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu disebutkan
dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan
atau pemeriksaan bedah mayat.
G *yat 35
Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau
dokter pada rumah sakit harus diperlakukan baik dengan penuh
penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yg memuat
identitas mayat diberi cap !abatan yang dilekatkan pada ibu !ari
kaki atau bagian lain badan mayat.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
14/42
o Pasal #3 KC8*P
'#( +alam hal sangat diperlukan di mana untuk keperluan
pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik
a!ib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.
'2( +alam hal keluarga keberatan, penyidik a!ib
menerangkan se!elas6!elasnya tentang maksud dan tu!uan perlu
dilakukannya pembedahan tersebut.
'3( *pabila dalam aktu dua hari tidak ada tanggapan
apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberitahu tidak
ditemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal #33 ayat '3( undang6undang ini.
o Pasal #EB KC8*P5
#. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli
kedokteran kehakiman atau dokter ahli lainnya a!ib memberikanketerangan ahli demi keadilan.
2. Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku
!uga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan
ketentuan baha mereka mengucapkan sumpah atau !an!i akan
memberikan keterangan yang sebaik6baiknya dan yang sebenarnya
menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.
%
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
15/42
Sebagaimana disebutkan di dalam pasal #3 KC8*P baha
penyidik yang meminta otopsi mempunyai kea!iban untuk
memberitahukan keinginannya kepada keluarga. +alam hal keluarga
merasa keberatan maka penyidik a!ib menerangkan dengan se!elas6
!elasnya tentang maksud dan tu!uan otopsi. *pabila dalam aktu 2 hari
tidak ada tanggapan apapun 'perubahan sikap( dari keluarga atau keluarga
tidak ditemukan maka otopsi segera dilaksanakan.A
+ari pasal tersebut di atas, dapat disimpulkan baha untuk
keperluan otopsi "orensik tidak diperlukan i1in keluarga seperti pada
otopsi klinik atau otopsi anatomik. Keluarga hanya punya hak untuk
diberitahu dan tanggung !aab memberitahu itu berada di pundak
penyidik. +emi praktisnya, tugas memberitahu itu sering diambil alih oleh
dokter karena kebanyakan keluarga langsung datang ke rumah sakit.
+alam men!elaskan kepada keluarga perlu diingatkan adanya
sanksi pidana bagi siapa sa!a yang menghalang6halangi pelaksanaan
otopsi, yaitu dihukum berdasarkan Pasal 222 KC8P.A
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
16/42
*da banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan
organ6organ dalam, yaitu5
Teknik
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
17/42
Setelah rongga tubuh dibuka, organ dada dan leher, hati,
limpa, dan organ6organ pencernaan, serta organ6organ
urogenital diangkat keluar sebagai tiga kumpulan organ6organ@
c. Pemeriksaan tiap6tiap organ satu persatu.
d. Pengembalian organ tubuh ke tempat semula.
e. Menutup dan men!ahit kembali.
3. Pemeriksaan penun!ang
Pemeriksaan penun!ang diperlukan !ika dari pemeriksaan
yang telah disebutkan di atas belum dapat men!aab seluruh
persoalan yang muncul dalam proses peradilan pidana.
Pemeriksaan penun!ang tersebut misalnya pemeriksaan
laboratorium sederhana, toksikologik, mikroskopik, serologik,
+*, dan sebagainya.
Cntuk pemeriksaan toksikologik diperlukan bahan untuk
mengaetkan sampel, yaitu etil alkohol. 7ika tidak ada dapat
digunakan iski atau es kering 'dry ice(. Sedangkan untuk
pemeriksaan lengkap diperlukan minimal buah botol dari gelas
berarna gelap dengan mulut lebar. otol pertama diisi contoh
bahan pengaet sebagai pembanding, botol kedua diisi!aringan
traktus digesti-us, botol ketiga traktus urinarius, dan botol ke
empat diisi !aringan lain.
Cntuk pemeriksaan mikroskopik diperlukan bahan
pengaet berupa cairan "ormalin #0H dan sampel !aringan yang
dicurigai ada kelainan dipotong6potong dalam ukuran yang tidak
terlalu besar '#cm : # cm : 2,/ cm( karena daya tembus "ormalin
terbatas.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
18/42
+alam hal pemeriksaan penun!ang tersebut tidak dapat
dilakukan di tempat dilakukannya otopsi, maka dokter a!ib
memberitahukan serta menyerahkan sampel dengan berita acara
kepada penyidik. Selan!utnya penyidiklah yang harus menga!ukan
permohonan pemeriksaan penun!ang kepada laboratorium yang
dapat melakukan pemeriksaan.2
VI. Insisi
Terdapat beberapa !enis insisi yang dapat digunakan untuk
membuka tubuh. Pada dasarnya, semua !enis insisi menggunakan
pendekatan dari midline anterior, namun berbeda pada diseksi
leher. Terlepas dari !enis insisi yang dipilih, tubuh !ena1ah
sebaiknya diletakkan dalam posisi supinasi dan bahu ditopang oleh
balok agar leher terekstensi. 7enis insisi yang digunakan
diharapkan aman bagi operator dan dapat memberikan lapang
pandang yang maksimal dengan tetap mempertertimbangkan aspek
rekonstruksi dari tubuh !ena1ah.B
Teknik pembukaan dapat menggunakan teknik insisi % atau
insisi I. Keuntungan teknik insisi % adalah mudah diker!akan dan
daerah leher dapat diperiksa lapis demi lapis sehingga semua
kelainan yang ada dapat dilihat, tetapi keburukannya ialah dari segi
estetika karena ada irisan pada daerah leher. Sedangkan
keuntungan teknik insisi huru" I ialah tidak adanya irisan di daerah
leher, tetapi teknik ini agak sulit dan memerlukan ketrampilantinggi.2
%nsisi % dimulai di baah tulang raan krikoid di garis
tengah sampai prosesus :i"oideus kemudian 2 !ari paramedian kiri
dari pusat sampai sim"isis, dengan demikian tidak perlu melingkari
pusat.@
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
19/42
%nsisi I dilakukan semata6mata untuk alasan kosmetik,
sehingga !ena1ah yang sudah diberi pakaian, tidak memperlihatkan
adanya !ahitan setelah dilakukan bedah mayat.
*da dua macam insisi I, yaitu5
#. %nsisi yang dilakukan dangkal 'shallo incision(, yang
dilakukan pada tubuh pria,
buat sayatan yang letaknya tepat di baah tulang selangka
dan se!a!ar dengan tulang tersebut, kiri dan kanan, sehingga
bertemu pada bagian tengah 'incissura !ugularis(,
lan!utkan sayatan, dimulai dari incissura !ugularis ke arah
baah tepat di garis pertengahan sampai ke symphisis os
pubisF dengan menghindari daerah umbilicus.
Kulit daerah leher dilepaskan secara hati6hati, sampai ke
rahang baahF tindakan ini dimulai dari sayatan yang telah
dibuat untuk pertama kali,
+engan kulit daerah leher dan dada bagian atas tetap utuh,
alat6alat dalam rongga mulut dan leher dikeluarkan,
Tindakan selan!utnya sama dengan tindakan yang biasa
dilakukan pada bedah mayat biasa.
2. insisi yang lebih dalam 'deep incision(, yang dilakukan pada
tubuh anita,
buat sayatan yang letaknya tepat di tepi baah buah dada,
dimulai dari bagian lateral menu!u bagian medial
'processus :yphoideus(F bagian lateral di sini dapat dimulai
dari ketiak, ke arah baah sesuai dengan garis ketiak depan
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
20/42
'linea a:illaris anterior(, hal yang sama !uga dilakukan
untuk sisi yang lain.
=an!utkan sayatan ke arah baah seperti biasa, sampai ke
symphisis os pubis, dengan demikian pengeluaran dan
pemeriksaan alat6alat yang berada dalam rongga mulut,
leher, dan rongga dada lebih sulit bila dibandingkan dengan
insisi I yang dangkal.E
%nsisi C5
%nsisi dimulai dari # cm di belakang meatus acusticus e:terna,
menyusuri aspek lateral leher dan meleati kla-ikula di sepertiga luar.
%nsisi yang sama dilakukan di sisi yang lain dan bertemu dengan insisi
sebelumnya di atas angulus sternalis. %nsisi di lan!utkan melalui garis
tengah depan, menghindari umbilikus sampai ke mons pubis.
Teknik lain yang dapat digunakan adalah single midline incision.
Pada single line incision, insisi dimulai dari prominensia laryngeal sampai
ke mons pubis. Penggunaan single midline incision dapat berbahaya bagi
operator karena tidak dapat menyediakan ruangan yang cukup untuk
diseksi lidah dan leher.
Pada saat tidak adanya persetu!uan untuk membuka leher 'dan
thora:(, tubuh dapat dibuka dengan menggunakan insisi T subcostal. %nsisi
dimulai dari processus :yphoideus sampai ke mons pubis. Kulit dan otot
abdomen selan!utnya diinsisi sepan!ang batas costochondral.B
Pilihan teknik ini diserahkan sepenuhnya kepada dokter yang
hendak melakukan otopsi, tetapi pada kasus dengan trauma pada leher
harus dilakukan dengan teknik insisi %.2
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
21/42
;ambar #. 9ontoh insisi
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
22/42
VII. Pembukaan rongga tubu
+ada5
Kulit dan otot dibebaskan dari costae, dan di!aga agar muskulus
intercostalis tidak rusak. Payudara dapat diperiksa saat !aringan lunak
telah dibebaskan dari tulang iga. Cntuk pemeriksaan payudara,
dilakukan palpasi dari luar dan dalam, lalu !aringan payudara dapat
diiris dari dalam dengan inter-al ketebalan tidak lebih dari #0 mm.B
Tulang dada diangkat dengan memotong tulang raan iga # cm
dari sambungannya dengan cara pisau dipegang dengan tangan kanan
dengan bagian ta!am hori1ontal diarahkan pada tulang raan iga dan
dengan tangan yang lainmenekan pada punggung pisau. Pemotongan
dimulai dari tulang raan iga no. 2. Tulang dada diangkat dan
dilepaskan dari dia"ragma kanan dan kiri kemudian dilepaskan
mediastenum anterior. )ongga paru6paru diperiksa adanya perlekatan,
darah, pus, atau cairan lain kemudian diukur.
#0
Kemudian pisau dalam tangan kanan dimasukkan dalam
rongga paru6paru, bagian ta!am tegak lurus diarahkan ke tulang raan
no. # dan tulang raan dipotong sedikit ke lateral, kemudian bagian
ta!am pisau diarahkan ke sendi sternoka-ikularis dengan menggerak6
gerakkan sternum, sendi dipisahkan. Prosedur diulang untuk sendi
yang lainnya.#0
Pemotongan costa dapat !uga dilakukan se!a!ar dengan linea
a:illaris anterior, hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang lebih
luas untuk pemeriksaan isi rongga dada dan memberikan akses yang
lebih baik dalam pemeriksaan medulla spinalis.B,#0
Mediastenum anterior diperiksa adanya timus persisten.
Perikardium dibuka dengan I terbalik, diperiksa cairan pericardium,
normal sebanyak kurang lebih /0 cc dengan arna agak kuning. *pe:
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
23/42
!antung diangkat, dibuat insisi di bilik dan serambi kanan diperksa
adanya embolus yang menutup arteria pulmonalis. Kemudian dibuat
insisi di bilik dan serambi kiri. 7antung dilepaskan dengan memotong
pembuluh besar dekat pericardium.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
24/42
;ambar 2. Pembukaan rongga dada dan perut serta pembukaan perikardium.
Seksi 7antung5
7antung dibuka menurut aliran darah 5 pisau dimasukkan ke -ena ka-a
in"erior sampai keluar di -ena ka-a superior dan bagian ini dipotong. C!ung pisau
dimasukkan melalui katup trikuspidalis keluar dai insisi bilik kanan dan bagian ini
dipotong. C!ung pisau lalu dimasukkan arteria pulmonalis dan otot !antung mulai
dari ape: dipotong se!a!ar dengan septum inter-entrikulorum.B
C!ung pisau dimasukkan ke -ena pulmonalis kanan keluar ke -ena
pulmonalis kiri dab bagian ini dipotong. C!ung pisau dimasukkan melalui katup
mitral keluar di insisi bilik kiri dan bagian ini dipotong. C!ung pisau kemudian
dimasukkan melalui katup aorta dan otot !antung dari ape: dipotong se!a!ar
dengan septum inter-entrikulorum. 7antung sekarang sudah terbuka, diperiksa
katup, otot kapiler, chorda tendinae, "oramen o-ale, dan septum
inter-entrikulorum.#0
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
25/42
*rteria koronaria diiris dengan pisau yang ta!am sepan!ang 6/ mm mulai
dari lubang di katup aorta. tot !antung bilik kiri diiris di pertengahan se!a!ar
dengan epikardium dan endokardium, demikian pula dengan septum
inter-entrikulorum.
;ambar 3. 9ara pembukaan !antung.
Paru6paru5
Paru6paru kanan dan kiri dilepaskan dengan memotong ronkhi dan
pembuluh darah di hilus, seteah pericardium diambil.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
26/42
;ambar . Pengirisan longitudinal dari ape: sampai basis
Pemeriksaan Pneumothora:5
Setelah kulit dan otot dada dilepas dari tulang iga, dibuatlah suatu kantong
yang berisi air, kemudian otot interkostal ditusuk dengan u!ung pisau. *danya
udara yang bertekanan dalam rongga paru6paru, gelembung udara akan keluar
melalui lubang.#0
Dmboli udara5
Tulang raan iga dipotong mulai dari no. 3 sampai ke baah, kemudian
sternum digerga!i setinggi kosta no. 2, sternum dilepaskan dari dia"ragma dan
mediastenum anterior. Perikardium dibuka dengan I terbalik, kemudian
perikardium dipegang dengan cunam dan diisi air.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
27/42
=impa5 dipotong di hilus, diiris longitudinal, perhatikan parenkim, "olikel, dan
septa.#0
;ambar /. Pelepasan usus
Dso"agus6lambung6duodenum6hati5
Semua organ tersebut di atas dikeluarkan sebagai satu unit. Dso"agus diikat
ganda dan dipotong. +ia"ragma dilepaskan dari hati dan unit hati tadi dapat
diangkat. Sebelum diangkat, anak gin!al kanan yang biasanya melekat pada hati
dilepaskan terlebih dahulu.B
Dso"agus dibuka terus ke kur-atora mayor terus ke duodenum. Perhatikan
isi lambung, dapat membantu penentuan saat kematian. Kantung empedu ditekan,
bulu empedu akan menon!ol kemudian dibuka dengan gunting ke arah papila
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
28/42
uluh kelen!ar ludah perut dibuka dari papila
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
29/42
;ambar @. Pelepasan blok hepar dan pemeriksaan usus
;in!al, ureter, rektum, dan kandung urine5
rgan tersebut di atas dikeluarkan sebagai satu unit. ;in!ak dengan satu
insisi lateral dapat diangkat dan dilepaskan dengan memotong pembuluh darah di
hilus, kemudian ureter dilepaskan sampai panggul kecil. Kandung urine dan
rektum dilepaskan dengan cara memasukkan !ari telun!uk lateral dari kandung
urine dan dengan cara tumpul membuat !alan sampai ke belakang rektum.
Kemudian dilakukan sama dengan sebelahnya. Tempat bertemunya kedua !ari
telun!uk dibesarkan hingga !ari kanan dan kiri dapat bertemu, kemudian bagian
!ari kelingking dinaikkan ke atas, dengan demikian rektum lepas dari sakrum.B
*nak gin!al dipotong trans-ersal. ;in!al dibuka dengan irisan longitudinal
dari lateral ke hilus. Creter dibuka dengan gunting sampai kandung urine, kapsul
gin!al dilepas dan perhatikan permukaannya. Pada laki6laki rektum dibuka dari
belakang dan kandung urine melalui uretra dari muka. )ektum dilepaskan dari
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
30/42
prostat, dengan demikian terlihat -esika seminalis. Prostat dipotong trans-ersal,
perhatikan besarnya penampang.#0
Testis dikeluarkan melalui kanalis spermatikus dan diiris longitudinal,
perhatikan besarnya, konsistensi, in"eksi, normal tubuli semini"eri dapat ditarik
seperti benang.#0
;ambat E. Pelepasan organ panggul dan testis
Crogenital Perempuan
Kandung urine dibuka dan dilepaskan dari -agina.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
31/42
;ambar A. Pemeriksaan kandung urine dan uterus
=eher5
=idah, laring, trakea, eso"agus, palatum molle, "aring, dan tonsil
dikeluarkan sebagai satu unit. Perhatikan obstruksi di saluran na"as, kelen!ar
gondok, dan tonsil. Pada kasus cekik, tulang lidah harus dibersihkan dan diperiksa
adanya patah tulang.B
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
32/42
;ambar B. Pemeriksaan organ leher dan insisi pada kulit kepala
Kepala5
Kulit kepala diiris dari prosesus mastoideus kanan sampai yang kiri
dengan mata pisau menghadap ke luar supaya tidak memotong rambut terlalu
banyak. Kulit kepala kemudian dikelupas ke muka dan ke belakang dan
tempurung tengkorak dilepaskan dengan cara menggerga!inya. Pahat dimasukkan
dalam bekas mata gerga!i dan dengan beberapa ketukan tempurung lepas dan
dapat dipisahkan. +uramater diinsisi paralel dengan bekas mata gerga!i. 4al:
serebri digunting di bagian muka. tak dipisah dengan memotong pembuluh
darah dan sara" dari muka ke belakang dan kemudian medula oblongata.
Tentorium serebri diinsisi di belakang tulang karang dan sekarang otak dapat
diangkat. Selaput tebal otak ditarik lepas dengan cunam, otak kecil dipisah dan
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
33/42
diiris horisontal, terlihat nukleus dentatus. Medula oblongata diiris trans-ersal,
demikian pula otak besar setebal 2,/ cm. Pada trauma kepala perhatikan adanya
edema, kontusio, dan laserasi serebri.#0
;ambar #0. Pengeluaran otak
Tengkorak neonatus5
Kulit kepala dibuka seperti biasa, tengkorak dibuka dengan menggunting
sutura yang masih terbuka dan tulang ditekan ke luar, sehingga otak dengan
mudah dapat diangkat.#0
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
34/42
;ambar ##. 9ara pembukaan rongga tengkorak pada neonatus
VIII. !I" #$tika Otopsi%11
+ari !isya berkata 5
$)osululloh bersabda 5 $Sesungguhnya mematahkan tulang
seorang muJmin yang sudah meninggal seperti mematahkan tulangnya
saat dia masih hidup.&
'8). *bu +aud 2?@B, %bnu Ma!ah #?B2, %bnu 8ibban EE@, aihai
?/A, *hmad @?/A dengan sanad shohih, lihat *hkamul 7anai1 %mam *l
*lbani(
erkata !l Hafidl Ibnu Ha&ar dalam 4athul ari 5 $8adits ini
menun!ukkan baha kehormatan seorang muJmin setelah dia
meninggal sama sebagaimana tatkala dia masih hidup.&
Macam6macam tu!uan membedah !ena1ah 5
+ilihat dari tu!uannya praktek bedah dan otopsi mayat ada beberapa
macam. amun yang paling sering dilakukan ada tiga macam, yaitu 5
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
35/42
• topsi mayat untuk mengetahui sebab kematian saat ter!adi
tindakan kriminalitas, Cntuk keperluan ini seorang dokter melakukan otopsi !ena1ah. *pakah memang dia meninggal
karena tindakan kriminalitas atau karena mati biasa, kalau
memang karena tindakan kriminalitas maka akan dicari tanda6
tanda yang memungkinkan akan bisa mengungkap siapa
pelakunya. amun !ika meninggal dengan cara yang a!ar
maka berarti tidak perlu dicari pelakunya atau kalau mungkin
sudak ditangkap pihak kepolisian bisa segera di bebaskan.
• topsi mayat untuk mengetahui sebab kematian secara umum,
+engan otopsi ini seorang dokter bisa mengetahui penyakit
yang menyebabkan kematian pasien, sehingga kalau memang
ini adalah sebuah abah dan dikhaatirkan ter!angkit pada
masyarakat lainnya bisa segera dilakukan tindakan pre-enti"
agar tidak menyebar.
• topsi untuk keperluan praktek ilmu kedokteran.
topsi ini diperlukan mahasisa "akultas kedokteran untuk
mengetahui seluk beluk organ tubuh manusia. %ni sangat
diperlukan sekali agar bisa mengetahui adanya penyakit pada
organ tubuh tertentu secara tepat.
+an masih banyak tu!uan6tu!uan lain.
Secara umum hukum dari masalah ini berangkat dari apakah otopsi !ena1ah seorang muslim itu memang terpaksa harus dilakukan karena
pada dasarnya tidak boleh melukai, mematahkan tulang dan lainnya dari
!asad seorang muslim berdasarkan hadits !isyadiatas terkecuali kalau
memang dalam keadaan dlorurot harus melakukan itu maka boleh
dilakukan berdasarkan "irman *lloh TaJala tentang makanan yang haram
dimakan 5
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
36/42
$Tetapi barang siapa dalam keadan terpaksa 'memakannya( sedang
ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada
dosa baginya.& 'LS. *l aoroh 5 #E3(
!uga berdasarkan sebuah kaidah "ih yang masyhur
bahasannya keadaan darurat #terpaksa% itu bisa mengalalkan
sesuatu yang aram.
amun untuk memprediksikan apakah ini sudah dalam keadaan
dlorurot ataukah belum sering ter!adi perbedaan pandangan diantara para
ulamaJ yang men!adikan merekapun berselisih dalam hukumnya. Cntuk
lebih !elasnya, kita bahas satu persatu permasalahan yang ada 5
Hukum membeda perut mayat 'anita untuk menyelamatkan bayi
yang dikandungnya.
*pabila ada ibu meningal dunia dalam keadaan mengandung
sedangkan bayi yang dikandungnya masih hidup, para ulama berselisih
apakah harus di bedah perut ibu atau bagaimana
Imam Malik dan !mad mengatakan tidak boleh di bedah perut
seorang anita meskipun bayi yang ada dalam pertnya masih hidup namun
dikeluarkan dengan cara diambil dari !alan "ar!i oleh tenaga medis. '=ihat
Syarah Mukhtashor Kholil Syaikh *hmad +irdir dan *l %nsho" %mam *l
Mardai 2?//@, Kasya"ul LinaJ 2?#30(.
erkata Imam Ibnu (udama 5
$8al ini karena bayi itu belum pasti masih hidup dan memang
biasanya tidak bisa hidup, maka tidak diperbolehkan melanggar suatu yang
sudah !elas keharamannya demi sesuatu yang masih belum !elas.
)osululloh bersabda 5 $Mematahkan tulang orang muJmin yang
telah meninggal sama seperti mematahkan tulang seorang muJmin yang
masih hidup.& 7uga karena )osululloh melarang untuk mencincang mayat.
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
37/42
amun Imam Syafi)i, Ibnu Ha*m dan sebagian ulamaJ Malikiyah
mengatakan baha dalam keadaan seperti itu dibedah perut ibu demi
keselamatan bayi yang masih dalam kandungannya. '=ihat *l Ma!muJ
Syarah Muhad1ab %mam aai /?30#, *l Muhalla /?#@@( +an ini adalah
mad1hab yang )o!ih insya *lloh.
erkata Syaik +osyid +idlo menanggapi mad1hab Imam
Malik dan !mad 5
$erdalil dengan hadits *isyah untuk membiarkan bayi yang masih
hidup dalam perut ibu sampai meninggal adalah sesuatu yang aneh bila
ditin!au dari dua segi 5
• ahasannya membedah perut tidak akan mematahkan tulangnya.
• ahasannya hidupnya !anin apabila telah sempurna bentuknya lalu
dikeluarkan dengan !alur oprasi bedah. 8al ini sering ter!adi. +ari sini
ada dua hal yang bertentangan antara menyelamatkan nyaa bayi itu
ataukah men!aga kehormatan sang ibu untuk tidak dilakukan
pembedahan dan mematahkan tulangnya tidak diragukan lagi baha
kemungkinan pertana itulah yang lebih ra!ih. +itambah lagi
bahasannya pembedahan perut sang ibu untuk tu!uan ini bukanlah
sebuah bentuk penghinaan terhadap mayat. Maka yang benar adalah
pendapat yang mea!ibkan pembedahan perut ibu !ika para dokter
menguatkan kemungkinan bayi itu bisa hidup selepas operasi bedah
tersebut.&
erkata Syaik !l !lbani 5
$*pa yang dipilih oleh Syaikh )osyid )idlo adalah mad1hab
Sya"iJiyah sebagaimana dikatakan oleh %mam aai, dan beliau
mengatakan baha ini adalah mad1hab *bu 8ani"ah dan !umhur ulamaJ
!uga mad1hab %bnu 8a1m dan ini adalah sesuatu yang benar %nsya *lloh.&
'*hkamul 7anai1 hal 5 2BE(
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
38/42
erkata Syaik !mad Syakir dalam TaJli *l Muhalla 5
$*dapun mengeluarkan bayi yang masih hidup dalam kandungan
sang ibu maka hal ini a!ib dilakukan. *dapun bagaimana caranya, hal itu
terserah kepada para ahlinya baik seorang dokter maupun dukun bayi.&
8ukum otopsi !ena1ah muslim untuk bela!ar ilmu kedokteran
%slam sebagai agama yang telah disempurnakan oleh *lloh telah
menetapkan beberapa kaedah untuk men!aab permasalahan yang belum ter!adi
pada 1aman )osululloh. +iantara kaedah tersebut adalah
,!pabila berbenturan antara dua kemaslaatan maka di lakukan yang
paling banyak maslaatnya &uga apabila berbenturan antara dua mafsada
maka di lakukan yang paling ringan mafsadanya-
'*l Loaid *l 4ihiyah Syaikh *s SaJdi hal 5 /6A(
Masalah otopsi dan bedah mayat muslim atau d1immi masuk dalam
kaedah ini, karena otopsi banyak mengandung "aedah yang sangat besar seperti
mengungkap tindakan kriminalitas, mendeteksi sedini mungkin adanya abah
menular sehingga cepat bisa diatasi dan beberapa man"aat lainnya. 7uga apa yang
lakukan oleh mahasisa kedokteran untuk melakukan bedah mayat dalam rangka
bela!ar banyak mengandung man"aat untuk ummat.
Semua ini kalau bertentangan dengan maslahat men!aga kehormatan
mayat, maka harus dilihat mana yang lebih kuat masalahatnya sehingga bisa
dihukumi boleh ataukah tidak
Kalau dilihat secara umum tentang keharusan men!aga kelangsungan
hidup manusia maka prektek bedah semacam ini diperbolehkan. allahu *Jlam
7ika ada yang bertanya 5 Kenapa tidak digunakan !asad binatang sa!a
7aab 5 *da perbedaan yang sangat ta!am antara organ tubuh manusia dengan
organ tubuh binatang yang dengannya tidak mungkin di!adikan dasar dalam
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
39/42
bela!ar kedokteran. Sebagaimana dengan sangat !elas bagi mahasisa "akultas
kedokteran. '*bhats 8aiah 4ata Kibarul ClamaJ hal 5A6@E(
amun kalau !asad yang di bedah itu mayat yang tidak maJshum, maka
itulah yang lebih selamat. erkata Syaik !l !lbani disela6sela ucapan beliau
tentang keharaman membongkar kuburan muslim 5
$+engan ini ter!aablah pertanyaan yang sering dilontarkan mahasisa "akultas
kedokteran yaitu 5 $*pakah boleh memecahkan tulang mayat untuk di!adikan
bahan penelitian kedokteran
7aabnya 5 $Tidak boleh dilakukan terhadap mayat muslim namun boleh terhadap
lainnya. '*hkamul 7anai1 hal 5 2BB(
*da baiknya kita turunkan teks "ata 8aiah kibarul ClamaJ no E tanggal
20?A?#3B@ 8 tentang pandangan 8aiJah terhadap praktek otopsi dan pembedahan
mayat muslim untuk tu!uan kemaslahatan medis.
Setelah ditelaah ternyata masalah ini mengandung tiga unsur, yaitu 5
• topsi mayat untuk mengetahui sebab kematian saat ter!adi tindakan
kriminalitas
• topsi mayat untuk mengetahui adanya abah penyakit agar bisa diambil
tindakan pre-enti" secara dini
• topsi mayat untuk bela!ar ilmu kedokteran
Setelah di bahas dan saling mengutarakan pendapat, maka ma!lis memutuskan
sebagai berikut 5
Cntuk masalah pertama dan kedua, ma!lis berpendapat tentang diperbolehkannya
untuk meu!udkan banyak kemaslahatan dalam bidang keamanan, keadilan dan
tindakan pre-enti" dari abah penyakit. *dapun ma"sadah merusak kehormatan
mayat yang di otopsi bisa tertutupi kalau dibandingkan dengan kemaslahatannya
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
40/42
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
41/42
$Tidak boleh membongkar kuburan muslim tanpa ada sebab syarJ%. +an
dibolehkan kalau ada ada sebab syari seperti kalau mayat dalam kuburan itu sudah
hancur dan berubah men!adi tanah. Kalau memang sudah demikian boleh
mengubur orang lain di situ !uga boleh menanam tanaman atau membangun
bangunan atau lainnya !ika sudah tidak lagi terdapat tulang belulang mayat disitu.
+an untuk menentukan hal ini tergantung pada daerah masing6masing.&
'*l Ma!muJ 5/?303(
erkata Syaik !l !lbani 5
$+engan ini dapat diketahui haramnya perbuatan yang dilakukan sebagian
pemerintah muslim yang mana mereka membongkar kuburan muslim untuk
di!adikan perumahan atau lainnya.& '*hkamul 7anai1 hal 5 #BA(
amun !ika kuburan itu kuburan orang6orang ka"ir maka sama sekali tidak
dilarang membongkar kuburan mereka, karena mereka sama sekali tidak punya
kehormatan, berdasarkan ma"hum mukhola"ah dari hadits !isya tersebut diatas.
7uga berdasarkan hadits !nas bin Malik yang sangat pan!ang yang intinya 5
$Tatkala )osululloh datang ke kota madinah, beliau memerintahakn untk
membangun mas!id dan beliau mendapatkan tanah aka" dari ani a!!ar yang
didalamnya ada kuburan orang6orang musyrik maka )osululloh memerintahkan
untuk membongkar kuburan itu dan meratakannya.& '8). ukhori Muslim(
erkata !l Hafidl Ibnu Ha&ar 5
$+alam hadits ini terdapat hukum dibolehkannya mengelola tanah kuburan yang
didapat leat hibah atau !ual beli, !uga boleh membongkar kuburan tua apabila
tidak ada kehormatannya !uga dibolehkan sholat di bekas kuburan orang6orang
musyrik setelah dibongkar dan dikeluarkan isinya !uga dibolehkan membangun
mas!id ditanah tersebut.&
8/16/2019 Fix Lap Tutor 2 OTOPSI
42/42
D!/T!+ P0ST!"!
#. 8am1ah *. 8ukum *cara Pidana %ndonesia. 7akarta5 9< Sapta *rtha 7aya.
#BB@
2. +ahlan, so"an. %lmu Kedokteran 4orensik Pedoman agi +okter +an
Penegak 8ukum. Semarang 5 4K C+%P. 200E
3. udiyanto, *ri". Dt,all. %lmu Kedokteran 4orensik. 7akarta 5 4K C%.#BBE
.Springborn, )obert. +eath in custody. 9riminal !ustice statistic centre.sacramento. 200/
/.*bdul, MunJim. Pedoman %lmu Kedokteran 4orensik. Ddisi Pertama.7akarta 5 inarupa *ksara.#BBE
@. 8amdani, *.M., %lmu Kedoktera Kehakiman. Ddisi kedua. 9etakan
pertama, 7akarta5 ;ramedia Pustaka Ctama5 #BB2
E. %dries, *.M., Pedoman %lmu Kedokteran 4orensik. Ddisi Pertama. 7akarta5
inarupa *ksaraF #BBE
A. %dries, *.M., Pedoman Praktis %lmu Kedokteran 4orensik bagi Praktisi
8ukum. 9etakan pertama. 7akarta5 Sagung SetoF 200B
B. urton, 7.. )utty,;., The 8ospital *utopsy, 2nd edition, CS*5 :"ord
Cni-ersity Press5200#
#0. 9ollins, K.*., 8utchins, ;.M., *n %ntroduction To *utopsy Techniue,
CS* 5 9ollege o" *merican Pathologist 5 200/
##. *l6urJan dan *l6khadist