ACARA III PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADA BERBAGAI JARAK TANAM I. TUJUAN a. Mengetahui jarak tanaman yang optimum untuk suatu jenis tanaman tertentu pada suatu keadaan lingkungan tertentu. b. Mengetahui pengaruh fisiologis jarak tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. II. TINJAUAN PUSTAKA Jarak tanam yang optimum akan memberikan hasil yang lebih tinggi dengan kualitas yang lebih baik. Hal ini karena dengan jarak tanam yang tepat pembagian zat-zat hara dan sinar merata. Jumlah anakan produksi dalam keadaan optimal. Pembuahan dan masaknya merata, mencegah kerebahan, mengurangi pertumbuhan gulma dan serangan hama dan penyakit tanaman,mengefisienkan pemakaian benih dan mengakibatkan jumlah malai menjadi optimal dengan panjang yang merata (Mawazin,2007) Tujuan memperoleh hasil panen yang lebih tinggi ialah dengan cara menyerap radiasi matahari sebanyak mungkin, dan penanaman dengan jarak yang sama akan memberikan penyerapan sinar yang paling awal dan maksimal. Dengan makin lebarnya deretan, dan pengaturan jarak deretan menjadi kurang seragam,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ACARA III
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADA BERBAGAI
JARAK TANAM
I. TUJUAN
a. Mengetahui jarak tanaman yang optimum untuk suatu jenis tanaman tertentu pada suatu
keadaan lingkungan tertentu.
b. Mengetahui pengaruh fisiologis jarak tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Jarak tanam yang optimum akan memberikan hasil yang lebih tinggi dengan
kualitas yang lebih baik. Hal ini karena dengan jarak tanam yang tepat pembagian zat-zat
hara dan sinar merata. Jumlah anakan produksi dalam keadaan optimal. Pembuahan dan
masaknya merata, mencegah kerebahan, mengurangi pertumbuhan gulma dan serangan
hama dan penyakit tanaman,mengefisienkan pemakaian benih dan mengakibatkan jumlah
malai menjadi optimal dengan panjang yang merata (Mawazin,2007)
Tujuan memperoleh hasil panen yang lebih tinggi ialah dengan cara menyerap
radiasi matahari sebanyak mungkin, dan penanaman dengan jarak yang sama akan
memberikan penyerapan sinar yang paling awal dan maksimal. Dengan makin lebarnya
deretan, dan pengaturan jarak deretan menjadi kurang seragam, maka, kompetisi antar
tanaman Akan terjadi lebih awal. Tanaman dalam deretan yang lebih jauh trepisah harus
lebih ducat satu sama lain dalam deretan untuk mencapai kerapatan tanaman tertentu.
Faktor utama yang menetukan jarak antar tanaman ialah kerapatan tanaman, faktor-faktor
yang sama dan yang mempengaruhi kerapatan tanaman optimum juga mempengaruhi
pengaturan jarak deretan yang optimum. Tanaman Budidaya dengan luas daun yang tinggi
per tanaman yang ditanam dengan kerapatan tanaman yang rendah (misalnya, jagung)
kurang merespon terhadap pengurangan jarak deretan dibandingkan tanaman Budidaya
yang lebih kecil yang ditanam dengan kerapatan tanaman yang lebih tinggi (Gardner,
1991).
Peranan jarak tanam dapat mempengaruhi populasi tanaman, efisien dalam
penggunaan cahaya, menekan perkembangan hama penyakit dan mengurangi kompetisi
tanaman dalam penggunaan air dan unsur hara. Upaya peningkatan produktivitas tanaman
perluasan tertentu dapat dilakukan dengan meningkatkan populasi tanaman denga jarak
tanam turut mempengaruhi produktivitas tanaman. Kerapatan atau ukuran populasi tanaman
sangat penting untuk memperoleh hasil yang optimal, tetapi bisa terjadi persaingan dalam
hara, air dan ruang tumbuh serta mengurangi perkembangan tinggi dan kedalam akar
tanaman. Dengan pengaturan jarak tanam yang baik maka pemanfaatan ruang yang ada
bagi pertumbuhan tanaman dan kapasitas penyangga terhadap peristiwa yang merugkan
dapat diefisienkan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu melakukan pengkajian untuk
mengetahui pengaruh sistem jarak tanam terhadap pertumbuhan dan prodiksi tanaman
(Musa et al, 2007).
Hasil penelitian Djukti (2002), menunjukan bahwa pada umur 40 hst jarak tanam
berpengaruh nyata terhadap intensitas cahaya yang melewati kanopi. Pada pengukuran
intensitas cahaya terkecil menunjukan biomasa terbesar, begitu pula sebaliknya.
Dan berbagai penelitian jarak tanam dapat diketahui jarak tanam dimana malai
tirade pengamatan garis grafik dari populasi bahan kering (biological yield). Berati setelah
kondisi itu jumlah populasi tidak lagi dapat meningkatkan bahan kering tanaman. Bahkan
terjadi persaingan yang sangat ketat yang pada akhirnya terjadi penurunan produksi. Selain
unsure tanaman sendiri yang berpengauh terhadap kerapatan tanaman. Factor tingkat
kesuburan tanah, kelembaban tanah juga akan menimbulkan saingan apabila kerapatan
makin besar (Jumin, 2002)
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam didataran rendah dan didataran tinggi.
Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1).
Kangkung darat, hidup ditempat yang kering atau tegalan, dan 2). Kangkung air, hidup
ditempat air dan basah. Penanaman kangkung menggunakan biji kangkung darat ditanam
dibedengan yang telah disiapkan. Lubang tanam 20x20 cm, tiap lubang tanaman 2-5 biji
kangkung. Penanaman dilakukan zigzag atau sistem garitan (baris). Lebar bedengan
sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm. jarak antar bedengan kurang lebih 30 cm. lahan yang asam
(pH rendah) dilakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur kalsit (Syafni dan Yusri,
2010)
III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Praktikum Fisiologi Tanaman Acara 3 dengan judul Pertumbuhan dan Hasil
Tanamanada Berbagai Jarak Tanam dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 Oktober 2012
di Kebun Percobaan Banguntapan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Bahan yang digunakan adalah benih kangkung (Ipomoea sp.) dan pupuk. Sedangkan
alat0alat yang digunakan adalah alat bercocok tanam, , timbangan, penggaris , gunting,
oven, dan alat tulis. Perlakuan yang dilakukan untuk tanaman adalah jarak tanam 10x10
cm2 (rapat), 20x20 cm2 (sedang), dan 30x30 cm2 (renggang) dengan rancangan percobaan
yang dipakai adalah RAKL dengan kelompok sebagai blok. Sebelum kegiatan tanaman
dilakukan, praktikan diharapuntuk menimbang pupuk yang akan digunakan. Kegiatan
tanam yang pertama dilakukan adalah hamparan lahan yang akan ditanami disiapkan
terlebih dahulu. Benih kangkung ditanam sesuai dengan perlakuan (kelompok sebagai blok,
setiap perlakuan yang diujui harus pada setiap blok), setiap perlakuan diambil sampel
sebanyak 3 tanaman (untuk setiap panen). Untuk pemupukan, setiap perlakuan
menadapatkan dosis yang berbeda-beda. KCl yang diberikan pada saat ditanam kemudian
diberi pengaliran menurut kebutuhan. Untuk pengamtan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
pada saat umur 2 minggu seelah tanam dan pada saat panen akhir (4 minggu setelah tanam).
Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar
tanaman (tajuk dan akar), dan berat kering total (tajuk dan akar). Pengamatan tinggi
tanaman dan jumlah daun dilakukan setiap minggu, dari hasil pengamtan dihitung LAI,
NAR, RGR, dan HI. Setiap variable yang diperoleh dianalsisi varian dengan taraf
kepercayaan 5 %, apabila ada beda nyata anatar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT.
Dan dibuat persamaan regresi anatra LAI dengan NAR, LAI dengan RGR dan LAI dengan
HI. Dan yang terakhir dibuat grafik luas daun, jumlah daun, serta histogram berat segar dan
berat kering total.
DAFTAR PUSTAKA
Djukri, 2005. Pengaruh jarak tanam dan varietas terhadap transmisi radiasi, biomassa dan
produksi kedelai varietas Anjasmoro, Tanggamus, dan Willis. Lumbung Pustaka
Universitas Yogyakarta. 1:8.
Gardner, F. P, R. B. Pearce, and R. L. Mitchell. 1991. Physiologi of Crop Plant (Fisiologi
Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Herawati Susilo). Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Jumin, H.B.2002. Agronomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mawazin,2007. Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan diameter Shorea parviforia
Dyer. Jurnal Hutan dan Konservasi Alam. 4 : 381-388.
Musa, Y., Nassarudin, M. A., Kuruseng, 2007. Evaluasi produktivitas jagung melalui
pengelolaan populasi tanaman, pengelolaa tanah, dan dosis pemupukan.
Agrisistem. 1 :21-33.
Syafri, Edi dan A, Yusri. 2012. Budidaya kangkung darat semi organik. <http:Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi-Budidaya kangkung darat semi organik>.
Diakses pada tanggal 1 Oktober 2010.
IV. HASIL PENGAMATAN
Tabel Jumlah Daun, BK dan BS Total Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans)
Minggu
ke- Perlakuan
Variabel
Pengamatan
Rerata
TT
Rerata
JD
I
10X10 6,81b 6,00a
20X20 9,08a 7,22a
30X30 6,47b 6,22a
II
10X10 8,89b 7,56a
20X20 11,43a 9,22a
30X30 8,63b 10,11a
III
10X10 11,33b 10,33a
20X20 14,33a 19,00a
30X30 11,07b 15,22a
Tabel Berat Segar, Berat Kering, dan Luas Daun Tanaman Kangkung (Ipomoea