ACARA I KETERBATASAN SOURCE (SUMBER) DAN SINK (LUBUK), PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN I. TUJUAN Mengetahui pengaruh keterbatasan sumber dan lubuk terhadap pertumbuhan tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata) II. TINJAUAN PUSTAKA Pada umunya, triosa phosphat meruapakan prduk (hasil) utama dari fotosintesis di kloroplas dan sukrosa merupakan hasil utama fotosintesis di daun. Sukrosa disintesi untuk ditransportasikan usebagai asimilat dari jaringan source (sumber) ke jaringan sink (lubuk melaui pembongkaran menjadi senyawa karbon organic atau di suatu bagian, akan diakumulasikan dan dialirkan (Foyer, 1984). Daun dan jaringan hijau lainnya merupakan sumber asal hasil asimilasi. Sebagian hasil asimilasi tetap tertinggal dalam jaringan untuk pemeliharaan sel, dan bila translokasi lambat, dapat diubahn menjaditepung bentuk cadangan makanan lainnya. Sisanya diekspor (ditranslikasikan) ke daerah pemanfaatan vegetatif, yang terdiri dari fungsi- fungsipertumbuhan, pemeliharaan dan cadangan makan (Gardner, 1991). Pada tanaman budidaya, dasar fisiologi untuk produksi bahan kering tergantung pada konsep source-sink, dimana source adalah
KETERBATASAN SOURCE (SUMBER) DAN SINK (LUBUK), PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ACARA I
KETERBATASAN SOURCE (SUMBER) DAN SINK (LUBUK),
PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN
I. TUJUAN
Mengetahui pengaruh keterbatasan sumber dan lubuk terhadap pertumbuhan
tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata)
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada umunya, triosa phosphat meruapakan prduk (hasil) utama dari fotosintesis di
kloroplas dan sukrosa merupakan hasil utama fotosintesis di daun. Sukrosa disintesi untuk
ditransportasikan usebagai asimilat dari jaringan source (sumber) ke jaringan sink (lubuk
melaui pembongkaran menjadi senyawa karbon organic atau di suatu bagian, akan
diakumulasikan dan dialirkan (Foyer, 1984).
Daun dan jaringan hijau lainnya merupakan sumber asal hasil asimilasi. Sebagian
hasil asimilasi tetap tertinggal dalam jaringan untuk pemeliharaan sel, dan bila translokasi
lambat, dapat diubahn menjaditepung bentuk cadangan makanan lainnya. Sisanya diekspor
(ditranslikasikan) ke daerah pemanfaatan vegetatif, yang terdiri dari fungsi-
fungsipertumbuhan, pemeliharaan dan cadangan makan (Gardner, 1991).
Pada tanaman budidaya, dasar fisiologi untuk produksi bahan kering tergantung pada
konsep source-sink, dimana source adalah kapasitas potensial untuk fotosintesis dan sink
adalah kapasitas potensial penggunaan produk fotosintesis. Jika sink kecil, produksi tidak
dapat tinggi, dan jika sink besar, hasil tidak dapat tinggi jika kapasitas source terbatas.
Source yang maksimal dan penggunaannya sendiri untuk lubuk ekonomi penting agar
memperbaiki potensial hasil tanaman. Baik source maupun sinkyang terbatas dapat
mengakibatkan hasil yang rendah pada gandum (Alam et al., 2008).
Sumber-sink dinamika adalah suatu model teoritis yang digunakan oleh ekologi
untuk menggambarkan bagaimana variasi dalam habitat kualitas dapat mempengaruhi
populasi pertumbuhan atau penurunan dari organisme. Dalam medel ini organisme
menduduki dua path habitat. Satu patch sumber kualitas habitat yang tinggi memungkinkan
rata-rata produksi meningkat. Patch kedua sink, sanat rendah kualitas yang dengan
sendirinya akan dapat mendukung populasi (Anonim, 2012).
Karakter morfologis tanaman termasuk ketebalan daun dan laju pertumbuhan,
merupakan karekteristik tanaman yang diduga mempengaruhi tingkat produktifitas karena
dapat mempengaruhi kecepatan proses fotosintesis. Laju pengisian biji yang tinggi dan
berlangsung relatif lama akan menghasilkan bobot biji yang tinggi selama biji sebagai sink
dapat menampung hasil asimilat. Sebaliknya jika sink cukup banyak, tetapi hasil asimilat
rendah mengakibatkan kehampaan biji. Keterbatasan source sering kali terjadi pada periode
pengisian biji kedelai, tetapi keterbatasan sink terjadi pada kondisi tanpa cekkaman (Sutoro,
2008).
Semua tanaman tingkat tinggi dapat disebut sebagai sebuah organisasi sumber karbon
fotosintetik yang terintegrasi dan non fotosintetik konsumsi karbon lubuk seperti
pertumbuhan dan respirasi. Tebu menunjukkan sistem sumber dan lubuk yang unik untuk
dua alasan: 1 menyimpan asimilat pada konsentrasi tinggi dalam bentuk sukrosa yang
berupa solut aktif secara osmotik yang sebaliknya kebanyakan tanaman lain menyimpannya
dalam bentuk polisakarida tidak terlarut seperti pati; dan 2 penyimpanan terjadi pada
tangkai (culm) jaringan parenkima dan bukan pada organ terminal lubuk (McCormick et
al., 2009).
III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Praktikum fisiologi tanaman mengenai “Keterbatasan Source (sumber) dan Sink
(lubuk), Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman ” ini dilaksanakan pada
hari Selasa 9 Oktober 2012 di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Bahan-bahan yang digunakan adalah
tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata). Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah
Cara kerja yang dilakukan yaitu disiapkan tanaman kacang tunggak (Vigna
unguiculata) dan dibuat blok untuk perlakuan yang akan diuji. Perlakuan diulang sebanyak
tiga kali (masing-masing tanaman digunakan satu tanaman sampel). Pemberian perlakuan
dimulai ketika tanaman mulai membentuk bunga. Perlakuannya berupa kontrol, yang tidak
diperlakukan apa-apa, D 50 yang berarti daun dipotong tinggal 50% dari rata-rata kontrol;
serta B 50 yang berarti buah dipotong hingga tinggal 50% dari buah kontrol. Pengamatan
yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada umur tujuh minggu setelah tanam dan pada
saat panen akhir (9 minggu setelah tanam). Variabel yang diamati meliputi luas daun, berat
segar total (tajuk dan akar), jumlah buah dan berat buah, berat kering. Dari hasil
pengamatan dihitung LAI,NAR,CGR, dan HI. Setelah itu, hasil dianalisis dan dibuat
persamaan regresi antar LAI dengan NAR, LAI dengan CGR, dan LAI dengan HI. Serta
hasil dimasukan kedalam grafik luas daun dan histogram kering total.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M.S., A. H. M. M. Rahman, M. N. Nesa, S. K. Khan, dan N. A. Siddquie. 2008. Effect of source and/or sink restriction on the grain yield in wheat. Journal of Applied Sciences Research 4: 258-261.
Anonim, 2010. Source-sink dinamika< http://en.wikipedia.org/wiki/ source-and-sink/ . Diakses pada tanggal 3 Oktober 2010.
Foyer, C. H. 1984. Photosynthesis. John Wiley and Sons, United State of Amerika.
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya ( Alih bahasa : Herawati Susilo). Universitas Indonesia Press.
McCormick, A. J., D. A. Watt, and M. D. Cramer. 2009. Supply and demand: sink regulation of sugar accumulation in sugarcane. Journal of Experimental Botany 60:357–364
Sutoro., Nurwita, Dewi., dan Setyowati, mamik, 2008. Hubungan sifat morfologis tanaman dengan hasil kedeelai. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 27:3.