Top Banner

of 24

Fisiologi enzim

Jul 07, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Enzim merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses

    dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Sebagai

    determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik,

    enzim memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Pemecahan

    makanan untuk memasok energi serta unsur-unsur kimia pembangunan tubuh

    (building blocks) perakitan building blocks tersebut men!adi protein, membran sel,

    serta "#$ yang mengkodekan informasi genetik dan akhirnya penggunaan energi

    untuk menghasilkan gerakan sel, semua ini dimungkinkan dengan adanya ker!a

    enzim-enzim yang terkoordinasi secara cermat. Sementara dalam keadaan sehat

    semua proses fisiologis akan berlangsung dalam cara yang tersusun rapi serta teratur 

    dan homeostatis tetap dipertahankan, homeostatis dapat mengalami gangguan berat

     pada keadaan patologis. Sebagai contoh, cedera !aringan hebat yang mencirikan

     penyakit sirosis hepatis dapat menimbulkan gangguan berat pada kemampuan sel

    membentuk enzim-enzim yang mengatalisis berbagai proses metabolisme penting

    seperti sintesis ureum. %etidakmampuan mengubah ammonia yang toksik men!adi

    ureum yang nontoksik sebagai akibat dari penyakit tersebut akan diikuti dengan

    intoksikasi ammonia, dan akhirnya koma hepatikum. Suatu spektrum penyakit genetik 

    langka tetapi yang sering sangat menurunkan keadaan umum penderitanya dan kerap

    fatal, memberi contoh-contoh tambahan dramatis tentang konsekuensi fisiologis

    drastis yang dapat menyertai gangguan terhadap akti&itas bahkan hanya satu enzim.

    'enyusul suatu cedera !aringan berat (misal, infark !antung atau paru, cederaremuk pada anggota gerak) atau pertumbuhan sel yang tidak terkendali (misal,

    karsinoma prostat), enzim yang mungkin khas bagi !aringan tertentu akan dilepas ke

    dalam darah. "engan demikian, pengukuran terhadap enzim intrasel ini didalam

    serum dapat memberikan informasi diagnostik dan prognostic yang tidak ternilai bagi

    dokter.

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    2/24

    1.2 Rumusan Masalah

    erdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

     permasalahan sebagai berikut*

    ) %lasifikasi Enzim berdasarkan tipe dan mekanism reaksi.

    +) Enzim memerlukan koenzim.

    ) Enzim murni berfungsi sangat penting bagi pemahaman struktur, fungsi,

    mekanisme reaksi, dan pengaturan enzim.

    ) Enzim dapat ditemukan di dalam organel spesifik.

    1.3 Tujuan

    erdasarkan rumusam masalah maka makalah ini bertu!uan sebagai berikut*

    ) 'engetahui %lasifikasi Enzim berdasarkan tipe dan mekanism reaksi.

    +) 'engetahui bahwa Enzim memerlukan koenzim.

    ) 'engetahui Enzim murni berfungsi sangat penting bagi pemahaman struktur,

    fungsi, mekanisme reaksi, dan pengaturan enzim.

    ) 'engetahui Enzim dapat ditemukan di dalam organel spesifik 

    +

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    3/24

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1 EN!IM DI"LAI#I"AI"AN BERDAAR"AN TIPE DAN

    ME"ANIME REA"I

    Satu abad lalu, baru ada beberapa enzim yang dikenal dan kebanyakan di

    antaranya mengatalisis reaksi hidrolisis ikatan ko&alen. Semua enzim ini diidentifikasi

    dengan penambahan akhiran  ase  pada nama substansi atau substrat yang

    dihidrolisisnya. /adi, l$%ase  menghidrolisis lemak (0unani lipos), am$lase

    menghidrolisis pati (0unani amylon), dan %r&tease menghidrolisis protein. 'eskipun

     banyak sisa peristilahan ini masih tetap bertahan sampai sekarang, pemakaiannya

    sudah terbukti tidak memadai ketika ditemukan berbagai enzim yang mengatalisis

    reaksi yang berbeda terhadap substrat yang sama, misal, oksidasi atau reduksi

    terhadap fungsi alcohol suatu gula. Sementara akhiran -ase  tetap digunakan, nama

    enzim yang ada sekarang ini lebih menekankan pada tipe reaksi yang dikatalisisnya.

    Sebagai contoh, enzim dehidrogenase mengatalisis pengeluaran hidrogen, sementara

    enzim transferase mengatalisis reaksi pemindahan gugus. "engan semakin banyaknya

    enzim yang ditemukan, ketidak!elasan !uga semakin tak terelakkan, dan kerap kali

    tidak !elas enzim mana yang tengah dibicarakan oleh seorang penyelidik. 1ntuk 

    mngatasi permasalahan ini,  International Union of Biochemistry  (21) telah

    mengadopsi sebuah sistem yang kompleks tetapi tidak meragukan bagi peristilahan

    enzim yang didasarkan pada mekanisme reaksi. 'eskipun ke!elasan dan pengurangan

    keraguan tersebut membuat sistem nomenklatur 21 dipakai untuk u!ian riset, nama

    yang lebih pendek tetapi kurang begitu !elas tetap digunakan dalam buku a!ar danlaboratorium klinik. %arena alasan tersebut, sistem 21 hanya disampaikan secara

    sepintas.

    ) 3eksi dan enzim yang mengatalisis reaksi tersebut membentuk enam kelas,

    masing-masing mempunyai - subkelas.

    +) #ama enzim terdiri atas + bagian. #ama pertama menun!ukkan substrat.

     #ama kedua, yang berakhir dengan akhiran  ase, menyatakan tipe reaksi yang

    dikatalisis.

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    4/24

    ) 2nformasi tambahan, bila diperlukan untuk men!elaskan reaksi, dapat

    dituliskan dalam tanda kurung pada bagian akhir misal, enzim yang mengatalisis

    reaksi 4-malat 5 #$"5 → piru&at 5 67+ 5 #$"8 5 8 5 diberi nama ...9 4-

    malat* #$"5

     oksidoreduktase (dekarboksilasi).) Setiap enzim mempunyai nomor kode (E6) yang mencirikan tipe reaksi ke

    dalam kelas (digit pertama), subkelas (digit kedua), dan subsubkelas (digit ketiga).

    "igit keempat adalah untuk enzim spesifik. /adi, E6 +.9.. menyatakan kelas +

    (transferase), subkelas 9 (transfer fosfat), subsubkelas (alcohol merupakan aseptor 

    fosfat). "igit terakhir menyatakan heksokinase atau $:P* "-heksosa ;-fosfotrasferase,

    sebuah enzim yang mengatalisis pemindahan fosfat dari $:P ke gugus hidroksil pada

    atom karbon keenam molekul glukosa.

    2.2 EN!IM MEMERLU"AN "'EN!IM

    anyak enzim yang megatalisis proses pemindahan gugus dan reaksi lain

    memerlukan, di samping substratnya, sebuah molekul organik sekunder yang dikenal

    sebagai koenzim karena tanpa koenzim, enzim tersebut tidak aktif. %oenzim akan

    memperbesar kemampuan katalitik sebuah enzim sehingga men!adi !auh melebihi

    kemampuan yang ditawarkan hanya oleh gugus fungsional asam aminonya, yang

    menyusun massa enzim tersebut. %oenzim yang berikatan secara erat dengan enzim

    lewat ikatan ko&alen atau gaya nonko&alen kerap kali disebut sebagai gugus

    %r&stet$k .. %oenzim yang mampu berdifusi secara bebas umumnya berfungsi sebagai

    unsur pembawa (yang didaur ulang secara kontinu) hydrogen (

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    5/24

    2.2.1 "&en($m Da%at )$angga% e*aga$ u*trat ekun)er

    1ntuk dua laasan penting, akan sering kali membantu untuk menganggap

    koenzim sebagai substrat sekunder. $lasan pertama, perubahan kimia di dalam

    koenzim ter!adi tepat mengimbangi perubahan kimia yang berlangsung di dalam

    substrat. Sebagai contoh, dalam reaksi oksideruduksi, !ika satu molekul substrat

    dioksidasi, satu molekul koenzim akan direduksi.

    $alsan kedua untuk memberi koenzim penghargaan yang sama adalah bahwa

    aspek reaksi ini mungkin mempunyai makna fisiologik mendasar yang lebih besar.

    Sebagai contoh, peran penting kmampuan otot yang beker!a secara anaerob untuk 

    mengubah piru&at men!adi laktat tidak terletak pada piru&at ataupun laktat. 3eaksi

    tersebut semata-mata bertu!uan mengoksidasi koenzin #$"8 yang tereduksi men!adi

     #$"5. :anpa #$"5 glikolisis tidak dapat berlan!ut dan sintesis $:P $naerob (dan

    dengan demikian, akti&itas ker!annya) akan terhenti. "i bawah keadaan anaerob,

    reduksi piru&at men!adi laktat menghasilkan oksidasi ulang #$"8 dan memunkinkan

    sintesis $:P. 3eaksi lain dapat melakukan funsi ini sama baiknya. Sebagai contoh

     pada bakteri atau ragi yang tumbuh secara anaerob, metabolit yang berasal dari

     piru&at bertindak secara oksidan bagi #$"8 dan mereka sendiri berada dalam

    keadaan tereduksi.

    78 7

    68 7 6 7

    86 6 86 6

      2-4aktat Piru&at

     #$"5  #$"8 5 85

    +am*ar , NAD-  *ekerja se*aga$ k&su*strat )alam reaks$ laktat h$)r&genase.

    =

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    6/24

    :abel . 'ekanisme bagi regenerasi $naerob #$"5

    7ksidan Produk :ereduksi entuk %ehidupan

    Piru&at

    $setaldehid

    "ihidroksiasoton fosfat

    liserofosfat

    'atinol

    7tot, bakteri laktat, ragi

    (yeast) Eschrichia coli

     bakteri heterolaktat

    2.2.2 #ungs$ "&en($m se*aga$ Reagens$a Pem$n)ah +ugus

     :ipe reaksi biokimia pemindahan gugus

    " > 5 $ $ > 5 "

    0ang memindahkan gugus molekul fungsional (>) dari molekul donor ("->)

    kepada sebuah molekul aseptor akhir (misal, reaksi dahidrogenasi) atau sebagai

     pembawa gugus intermediet (misal, reksi transaminasi). "iagram berikut melukiskan

    konsep yang disebut terakhir ini.

    " 8 %oE $ 8

      " %oE - 8 $

    'eskipun diagram ini mengesankan pembentukan hanya satu kompleks %oE->

    tunggal saat berlangsungnya seluruh reaksi, sebenarnya ada berbagai kompleks

    intermediet %oE-> yang dapat terlibat dalam suatu reaksi tertentu (misal,

    transaminasi).

    /ika gugus yang dipindahkan merupakan hydrogen, adalah biasa untuk 

    menggambarkan hanya ?separuh reaksi@ di sebelah kiri*

    " 8 %oE

    " %oE - 8

    ;

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    7/24

    ahwa hal ini sebenarnya merepresentasikan hanya suatu kasus khusus dari

     pemindahan gugus yang biasa dapat paling mudah dipahami dalam pengertian reksi

    yang berlangsung di dalam sel utuh.

    2.2.3 "&en($m Da%at D$klas$$kas$kan Menurut +ugus /ang Pem$n)ahann/a

    D$%ermu)ah &leh "&en($m terse*ut

    erdasarkan konsep di atas, kita dapat mengklasifikasikan koenzim sebagai

     berikut*

    1ntuk pemindahan gugus bukan hydrogen*

    >ula fosfat

    %o$-S8

    :iamin pirofosfat

    Piridoksal fosfat

    %oenzim folat

    iotin

    %oenzim kobamida (+)

    $sam lipoat

    1ntuk pemindahan hidrogen*

     #$"5, #$"P5

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    8/24

    2.3 EN!IM MEN+ATALII REA"I PEI#I" ATAU REA"I TIPE

    %esanggupan enzim mengatalisis satu reaksi spesifik dan pada hakikatnya tidak 

    mengatalisis reaksi yang lain mungkin merupakan sifat enzim yang paling signifikan.

    4a!u proses metabolisme karenanya dapat diatur oleh perubahan dalam efisiensi

    katalitik enzim spesifik. anyak enzim mengatalisis !enis reaksi yang sama

    (pemindahan fosfat, reduksi-oksidasi, dl) dengan hanya se!umlah kecil substrat yang

    secara structural berhubungan, kendati sering pada kecepatan reaksi yang secara

     bermakna lebih rendah. erbagai reaksi dengan substrat alternatif ini cenderung

    ter!adi kalau substrat terdapat dalam konsentrasi yang tinggi. 'eskipun kadar 

    sedemikian !arang ditemukan di dalam sel hidup, kadar ini dapat diciptakan di

    laboratorium. "isini, substrat alami dan sintetik alternatif digunakan untuk 

    memfasilitasi pendeteksian enzim dan penelitian mengenai mekanisme katalitiknya.

    +am*ar , Pelekatan tiga titik sebuah substrat ke tapak aktif enzim yang berbentuk

     planar 

    2.3.1 En($m Mem%erl$hatkan %es$$s$tas '%t$s

    %ecuali enzim epimerase (rasemase) yang mengatalisis interkon&ersi isomer 

    optis, umumnya semua enzim akan memperlihatkan spesifisitas optis absolut untuk 

     paling tidak suatu porsi molekul substrat. "engan demikian, enzim dari lintasan

    glikolisis dan oksidasi langsung akan mengatalisis interkon&ersi gulafosfat-" tetapi

    tidak gulafosfat-4. "engan beberapa pengecualian (misal, enzim "-asam amino

    oksidase pada gin!al), kebanyakan enzim mamalia beker!a pada isomer-4 asam amino.

    Spesifisitas optis dapat meluas hingga satu porsi tertentu atau hingga

    keseluruhan melekul substrat tersebut. Enzim glikosidase menggambarkan kedua

    u!ung ekstrem. Enzim ini mengatalisis hidrilisis ikatan glikosida antara gula dan

    C

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    9/24

    alcohol, bersifat sangat spesifik untuk bagian gula serta untuk ikatan (α atau β), tetapi

    relatif nonspesifik untuk aglikon (porsi alcohol).

    2.3.2 En($m Bers$at %es$$k *ag$ T$%e Reaks$ /ang D$katal$s$sn/a Enzim untuk proses lisis (enzim lisis) beker!a pada kelompok kimia khusus,

    misal, enzim glikosidase pada glikosida, pepsin serta tripsin pada ikatan peptida, dan

    esterase pada senyawa-senyawa ester. erbagai substrat peptida yang berbeda dapat

    diserang oleh hanya satu enzim sehingga mengurangi !umlah enzim pencernaan yang

    seharusnya diperlukan. Enzim protease dapat pula mengatalisis proses hidrolisis

    senyawa ester. Penggunaan ester sebagai substrat untuk sintesis telah mempermudah

     penelitian terhadap mekanisme ker!a enzim protease.

    Enzim-enzim lisis tertentu memperlihatkan spesifisitas yang lebih tinggi. Enzim

    kimotripsin menghidrolisis ikatan peptida pada reaksi ini, gugus karboksil berasal

    dari asam amino aromatik fenilalanin, tirosin, atau triptofan. Enzim karboksipeptidase

    dan aminopeptidase melepas asam-asam amino satu persatu, masing-masing secara

     berturutan, dari u!ung terminal karboksil atau terminal amino rantai polipeptida.

    'eskipun beberapa enzim oksidoreduktase memanfaatkan #$"5  dan #$"P5

    sebagai akseptor elektronnya, kebanyakan hanya menggunakan salah satu di

    antaranya. Secara umum, enzim oksidoreduktase yang berfungsi dalam proses

     biosintesis sistem-sistem mamalia (misal, sintesis asam lemak atau sterol)

    menggunakan #$"P8 sebagai reduktan sementara enzim yang berfungsi dalam

     proses penguraian (misal, glikolisis, oksidasi asam lemak) menggunakan #$"5

    sebagai oksidan.

    2.0 A"TIITA "ATALITI 4AN+ DIMILI"I EN!IM MEM#AILITAI

    PENDETE"IAN EN!IM TEREBUT

      /umlah enzim yang kecil di dalam sel mempersulit pengukuran kadarnya di

    dalam ekstrak !aringan atau cairan. 1ntungnya, akti&itas katalitis yang dimiliki enzim

    dapat men!adi sarana pemeriksaan yang sensiti&e dan spesifik bagi pengukuran kadar 

    enzim itu sendiri. %emampuan mengatalitis transformasi ribuan, puluhan ribu, atau

     bahkan lebih molekul substat men!adi produk dalam periode waktu yang singkat

    memberikan kepada setiap molekul enzim kemampuan untuk secara kimiawi

    menguatkan keberadaannya.

    D

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    10/24

    1ntuk mengukur kadar enzim di dalam sebuah sampel ekstrak !aringan atau

    cairan biologik lain, kecepatan reaksi yang dikatalitis oleh enzim dalam sampel

    tersebut harus ditentukan. "alam kondisi yang tepat, hasil pengukuran kecepatan

    reaksi harus sebanding dengan !umlah enzim yang ada. %arena !umlah molekul atau

    massa enzim yang ada sukar ditentukan, hasil pengukuran tersebut dinyatakan dalam

    un$t en($m.. /umlah relatif enzim dalam berbagai ekstrak kemudian dapat

    dibandingkan.  International Union of Biocemistry  mengartikan satu unit akti&itas

    enzim sebagai mikromol ( µmol -;) substrat yang bereaksi atau produk yang

    ditransformasikan per menit.

    2.0.1 "a)ar Deh$)r&genase Tergantung5NAD- D$ukur %a)a 306 nm

    "alam reaksi yang melibatkan #$"5  atau #$"P5  (enzim-enzim

    dehidrogenase), sifat #$"8 atau #$"P8 (tetapi bukan #$" 5 atau #$"P5 ) yang

    menyerap cahaya dengan pan!ang gelombang nm (>ambar C-) membawa

    manfaat. 7ksidasi #$"8 men!adi #$"5  ter!adi disertai dengan penurunan densitas

    optik (7", optical density) pada nm, yang proporsional dengan !umlah #$"8

    yang dioksidasi. "emikian pula, kalau #$"5  direduksi, 7" pada nm akan

    meningkat sebanding dengan !umlah #$"8 yang terbentuk. Perubaahan 7" pada

    nm ini dapat dimanfaatkan bagi pemeriksaan analisis kuantitatif setiap enzim

    dehidrogenase yang bergantung #$"5  atau #$"P5  sebagai berikut. agi enzim

    dehidrogenase yang mengatalitis oksidasi #$"8 oleh substratnya yang teroksidasi,

    kecepatan penurunan 7" pada nm akan berbanding lurus dengan konsentrasi

    enzim. 7leh karena itu, hasil pengukuran kecepatan oenurunan 7" pada nm

    memungkinkan kita menyimpulkan kuantitas enzim, yang dinyatakan dengan unit

    akti&&itas, yang terdapat di dalam sampel biologik tertentu seperti serum atau ekstrak 

     !aringan

    .

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    11/24

    0

    0,2

    0,4

    0,6

    0,8

    1

    200 250 300 350 400

    Panjang gelombang (nm)

       D  e  n  s   i   t  a  s   O  p   t   i   k

      #$"8

     #$"5

    +am*ar , Spektrum $bsopsi #$"5 dan #$"8. "ensitas yang tampak di sini adalah

    untuk 'gF4, larutan di dalam sebuah sel dengan lintasan cahaya cm #$"P 5

    mempunyai spectrum yangmasing-masing analog dengan spectrum #$"5  dan

     #$"8.

    2.0.2 "a)ar Ban/ak En($m Da%at D$ukur )engan Merangka$kann/a %a)a

    En($m Deh$)r&genase

    Pada contoh diatas, la!u pembentukan produk (#$"8) diukur untuk 

    menentukan akti&itas enzim. Enzim selain dehidrogenase diukur kadarnya lewat

     pengukuran kecepatan kemunculan produk (atau, yang lebih !arang dilakukan, lewat

     pengukuran kecepatan hilangnya substrat). Sifat-sifat fisiokimiawi produk atau

    substrat akan menentukan metode spesifik yang dipilih untuk mengukur kadar enzim.

    6ara yang sering dan mudah dilakukan adalah ?merangkaikan@ (coupling ) produk 

    reaksi dengan sebuah enzim dehidrogenase, dengan produk srbagai substrat.

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    12/24

    2.7 EN!IM MURNI BER#UN+I AN+AT PENTIN+ BA+I PEMAHAMAN

    TRU"TUR #UN+I ME"ANIME REA"I DAN PEN+ATURAN

    EN!IM.

    :u!uan yang ingin dicapai dalam pemurnian enzim adalah mengisolasi enzim

    spesifikasi dan ekstra sel ?'entah@ (crude) yang mengandung banyak komponen lain.

    'olekul-molekul kecil dapat disingkirkan lewat dialysis atau filtrasi gel, asam nukleat

    melalui pngendapan dengan antibiotik streptomisin, dan seterusnya. Permaslahannya

    adalah memisahkan enzim yang kita kehendaki dari ratusan protein yang mempunyai

    stuktur kimia dan fisika yang seupa.

    Per!alanan suatu pemurnian tipikal dan enzim hati dengan pemulihan yang baik 

    serta pemurnian keseluruhan yang besarnya mencapai D kali lipat.

    >lukosa

    $:P, 'g +5

    $"P, 'g+5

    >lukosa-;-41%7S$-;-

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    13/24

     berorientasi tapak (site-directed mutagenesis), para 2lmuwan dapat menambah,

    menghilangkan, atau mengubah asam-asam amino spesifik dalam enzim rekombinan

    untuk untuk memfasilitasi penentuan peran fungsional dan strukturalnya. Perubahan

    dapat pula dilakukan untuk membuat protein lebih mudah dimurnikan.

    agaimanapun, pmurnian enzim dan sumbernya yang alami tetap merupakan hal yang

     penting, khususnya guna mengidentifikasi sifat serta peran modifikasi posstranslasi

    yang yang berfungsi mengatur lokasi enzim serta efisiensi katalik.

    Pemurn$an D$lakukan menggunakan "r&mat&gra$ %a)a %ertukaran I&n atau

    %a)a Pen/angga Pen/$s$h Ukuran.

    Porosdur pemurnian klasik yang bermanfaat adalah pengendapan dengan berbagai

    konsentrasi garam (umumnya garam ammonium atau natrium sulfat) atau pelarut

    (aseton atau etanol), pemanasan diferensial atau denaturasi P8 "iferensil, sentifugasi

    diferensial, filtrasi gel, dan elektroferosis. $dsopsi selektif dan elusi protein dari zat

     penukar anio selulosa, yaitu deitilaminoetil ("E$E) selulosa dan zat penukar anion

    selulosa, yaitu karboksimetil selulosa (6'6, carbokxymethylcellulose)  !uga telah

    memberikan hasil yang sangat baik bagi pemurnian protein secara cepat dalam !umlah

     besar.

    Sebagi contoh,P8 ekstrak ekuesosa !aringan hati diatur hingga 9, = yang pada P8 ini,

    sebagian besar protein akan memiliki muatan netto negatif. 6ampuran protein dapat

    larut ini kemudian dialirkn lewat kolom selulosa "E$E pada P8 9.= bemuatan negatif 

    akan terikat ke "E$E lewat interkasi muatan yang berlawanan, sementara protein

    yang tidak bermuatan atau yang mempunyai muatan positif mengalir langsung lewat

    kolom tersebut. %emudian, kolom selulosa "E$E ini dielusikan menggunakan

    gradien #a6l, yang memiliki kisaran dari konsntrasi rendah hingga tinggi, dan

    dilarutkan dalam pendapan denganP8 9,=. karena 6l- bersaing dengan protein untuk 

     berikatan ke penyangga yang bermuatan positif, protein untuk elusikan secara selektif

     protein yang memiliki ikatan paling lemah diikat paling awal, dan protein yang

    memiliki ikatan paling kuat diikat palinh akhir. Pemisahan protein analog dolakukan

    mengyunakn penyangga bermuatan negatif seperti karboksimetilselulosa atau

    fosfoselulosa pada P8 yang sedikit lebih rendah untuk memastikan bahwa protein

     bermuatan lebih positif.

    Pemisahan protein dapat pula dilakukan pada baha berpori yang dikenal sebagai

    ?ayakan molecular@.. %alau campuran protein dialirkan lewat kolom yang

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    14/24

    mengandung ayakan molecular, protein yang berukuran kecil akan tersebar baik di

    dalam ruang antar partikel maupun di dalam ruang internal atau pori-pori penyangga.

    %etika campuran protein dengan ukuran yang berbeda-beda mengalir lewat kolom,

    mobilitas protein yang berukuran kecil akan terhambat, relatif terhadap protein yang

    ukurannya terlalu besar untuk masuk ke dalam pori- poi ini. "engan demikian,protein

     berukuran besar akan muncul dari dalam kolom sebelum protein yang berukuran

    kecil.

    :abel * 3angkuman skema pemurnian enzim tipikal

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    15/24

    4igand ini secara khas berikatan dengan penyangga lewat molekul penghubung.0ang

    mempunyai pan!ang tiga hingga delapan atom karbon.

    Pada kromatografi yang bersifat hidrofobik, hidrokarbon, alkil atau aril akan

    terikat ke penyangga seperti sephadeG. 3etensi protein pada penyangga ini melibatkan

    interaksi hidrofobik antara rantai alkil dan regio hidrofobik pada protein tersebut.

    Protein kemudian di masukan ke dalam larutan yang menggandung garam dengan

    konsentrasi tinggi (misal, H#8I+S7) dan dielusikan dengan garam yang sama yang

    memiliki gradien menurun.

    Tekn&l&g$ DNA Rek&m*$nan Da%at Menja)$ um*er En($m 4ang "a/a

    anyak gen yang mengkodekan enzim telah diklon, ditentukan rangkaiannya, dan

    disisipkan ke dalam &ector yang berasal dari plasmid atau faga tempat gen tersebut

    dapat di kontrol oleh suatu promoter yang kuat. Promoter tersebut dapat ?mendorong@

     produksi enzim rekombinan hingga mencapai taraf yang !auh lebih tinggi

    dibandingkan dengan yang terdapat pada sumber sumber alam. "engan

    menggunakan promoter yang diatur oleh zat penginduksi (inducer) kimia spesifik,

    ekspresi enzim rekombinan dapat diatur secara cermat. 1mumnya &ector ekspresi

    semacam ini disisipkan ke dalam mikroorganisme yang mudah tumbuh seperti

    Escherichia coli atau ragi untuk memproduksi enzim rekombinan.

    Pr&te$n #us$ Rek&m*$nan D$murn$kan )engan kr&mat&gras$ a$n$tas

    "isamping menghasilkan sumber yang kaya akan enzim, yang sangat memfasilitasi

     pemurnian, teknologi "#$ rekombinan dapat digunakan untuk menciptakan protein

    termodifikasi yang dapat dimurnikan dengan kromatografi afinitas. 6ara yang umum

    dilakukan adalah dengan mengikatkan kepada gen, se!umlah rangkaian nukleutida

    yang kKmengkodekan ekstensi protein sehingga terbentuk protein fusi yang

    merupakan ligand yang baik bagi penyangga afinitas spesifik. Salah satu pendekatan

    yang popular adalah denngan mengikatkan rantai yang terdiri atas lima atau enam

    asam amino histidin atau sebagai alternatif lain, domain pengikat substrat untuk enzim

    glutation S-trasferase kepada gugus terminal amino atau karboksil enzim yang

     bersangkutan. Protein fusi rekombinan trsebut kemudian dapat dimurnikan pada

    kolom afinitas yang berisi ion logam bi&alen terikat seperti #i+5 (untuk fusi dengan

     polihistidin) atau glutation terikat (untuk protein fusi glutation S-trasferase) (>ambar 

    C-;).Protein fusi sering mengandung tapak (site) pembelahan untuk protease yang

    sangat spesifik seperti trombin, pada regio yang menghubungkan kedua bagian dari

    =

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    16/24

     protein fusi tersebut. 8al ini memungkinkan pengeluaran domain fusi tambahan

    tersebut setelah pemurnian afinitas.

    >S: yang mengkodekan plasmid "#$ 8asil klon

      "engan tapak trombin yang mengkodekan enzim

    4igasikan men!adi satu

    4akukan tranfeksi sel, tambahkan zat

    Penginduksi, kemudian lakukan

     pemecahan zat

    $lirkan kedalam kolom afinitas glutation

    (>S8)

    lakukan alusi dengan >S8 proses

    dengan trombin

    +am*ar ,  Penggunaan protein fusi glutation S-tranferae (>S:) untuk pemurnian

    enzim rekombinan

    ;

    Enzim

    >S:

    >S: : Enzim

    >S: Enzi

    m>S:

    Enzi

    m>S:>S:

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    17/24

    Elektr&&res$s +el P&l$akr$lam$)a Da%at Men)eteks$ "&ntam$nan

    Penilaian homogeneitas protein paling baik dilakukan dengan elektroforesis gel

     poliakrilamida (P$>E, polyacrylida gel electrophoresis) di bawah berbagai kondisi.

    0ang paling popular di antaranya adalah elektroforesis gel poliakrilamida atau P$>E

    dengan sodium dodesil sulfat (S"S), suatu detergen ion yang memisahkan protein

    multimerik men!adi protomer. %arena setiap ikatan peptida mengikat kurang lebih dua

     buah molekul S"S, polipeptida tersebut memiliki muatan negatif yang kuat. "engan

    demikian, !arak yang ditempuh setiap polipeptida ketika bermigrasi kearah anoda

     bergantung pada massa molecular relatifnya ('r). Sebagai alternatif lain, P$>E dapat

    dilaksanakan dalam kondisi asli yaitu, tanpa adanya S"S atau denaturan lain sehingga

    struktur kuaterner dan kerap kali pula akti&itas katalitik enzimnya dapat

    dipertahankan. "alam P$>E dua dimensi (7L

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    18/24

     pembentukannya dan mengungkap lokasi enzim. 8istoenzimologi menghasilkan

    gambar grafik dan pola yang relatif bersifat fisiologik mengenai distribusi enzim.

    2.9 I'!IM MERUPA"AN BENTU" 4AN+ MEMPUN4AI PERBEDAAN

    #II" TETAPI DEN+AN A"TIITA "ATALII 4AN+ AMA

    %alau teknik pemurnian enzim diaplikasikan, sebagai contoh kepada enzim

    malat dehidrogenase yang berasal dari sumber yang berbeda (misal, hati tikus dan

    escherichia coli), kita akan melihat dengan !elas bahwa sekalipun enzim malat

    dehidrogenae yang berasal dari hati tikus maupun E coli akan mengatalisis reaksi

    yang sama, sifat-sifat fisik dan kimiamereka memperlihatkan banyak perbedaan

     bemakna. netuk bentuk fisik berbeda dari akti&itas yang ama !uga dapat ditemukan

    dalam berbagai !aringan organisme yang sama, dalam tipe-tipe sel yang berbeda,

    dalam kompartemen sunselular, atau dalam organisme prokaryotik seperti E coli.

    :emuan ini diperoleh sebagai hasil penerapan prosedur pemisahan elektroforentik 

     pada pemisahan bentuk-bentuk akti&itas enzimatik tertentu yang berbeda secara

    elektroforetis.

    Pem$sahan )an I)ent$$kas$ Is&en($m mem$l$k$ N$la$ D$agn&st$k 

    2sozim laktat dehidrogenase dalam serum dapat dilihat dengan melakukan

    elektroforesis terhadap sampel serum pada bahan penyangga pati, agar atau gel

     poliakrilamoda, yang biasanya dilakukan dengan P8 C,;. isozim tersebut mempunyai

    muatan yang belainan pada p8 C,; ini dan bermigrasi menu!u lima daerah yang

     berlainan pada elektoferogram. 2sozim tersebut dideteksi berdasarkan kemampuan

    masing masing isozim. 'engatalisis proses reaksi suatu zat pewarna yang tidak 

     berwarna men!adi bentuk yang berwarna dan tidak larut.

    6ampuran $ssay dehidrogenase tipikal mengandung #$"5 suatu substrat

    terteduksi , bentuk teroksidasi zat pewarna redoks seperti nitroblue tetrazolium

    (#:), pembawa (carrier) electron intermediet yang diperlukan bagi pemindahan

    elektron dari #$"8 ke #:, serta pendapat serta ion pengaktif !ika dibutuhkan..

    C

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    19/24

    (4aktat) S8+ S (piru&at)

     #$"5  #$"8 5 85

    P'S :ereduksi P'S :eroksidasi

     #: :eroksidasi #: tereduksi

    (:idak berwarna) (E#$SE

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    20/24

    8888

    888'

    88''

    8'''

    ''''

    'arkert telah menggunakan se!umlah kondisi yang diketahui dapat

    membongkar dan membentuk kembali struktur kuanterner untuk menerangkan

    hubungan antar isozim laktat dehidrogenase. Pemecahan dan pembentukan kembali

    laktat dehidrogenase 2 atatu laktat dehidrogenase 2= homogen tidak emnghasilkan

    isozim yang baru.

    2.: ANALII "UANTITATI# EN!IM PLAMA TERTENTU MEMPUN4AI

    MA"NA DIA+N'TI".

    En($m %lasma n&nungs$&nal tidak melakukan sembanrang fungsi fisiologik ynag

    diketahui di dalam darah. Substrat sering tidak ditemukan di dalam plasma, dan enzim

    sendiri terdapat di dalam darah manusia normal dengan kadar sampai se!uta kali lipat

    lebih rendah daripada kadar di !aringan. %eberadaan enzim di dalam plasma dengan

    kadar yang meningkat diatas nilai normalnya menun!ukkan peningkatan la!u

    kerusakan !aringan.

    2.; EN!IM END'NU"LEAE RETRI"I MEM#AILITAI

    PENE+A"AN DIA+N'I PEN4A"IT +ENTI" 

    Penegakan diagnosis penyakit genetic telah memperoleh dorongan yang luar 

     biasa dari perkembangan teknologi "#$ rekombinan. 'eskipun semua penyakit

    molecular telah lama diketahui ter!adi sbagai akibat perubahan "#$, teknik untuk 

     pemeriksan langsung terhadap rangkaian "#$, teknik untuk pemeriksaan langsung

    terhadap rangkaian "#$ baru belakangan ini tersedia. Pengembangan pelacakan

    hibridasi untuk fragmen "#$ telah menghasilkan se!umlah teknik penapisan prenatal

    dengan sensiti&itas yang memedai guna menentukan ada tidaknya kalainan herediter,

    teknik ini dilakukan dengan memetakan enzim retriksi "#$ yang berasal dari sel-sel

     !anin dalam cairan amnion atau dengan memeriksa produk yang dihasilkan

    menggunakan oligonukleotida sebagai senyawa primer untuk reaks$ ranta$

    %&l$merase (P63,  polymerase chain reaction). Pada prinsipnya berbagai pelacak 

    terhadap "#$ dapat dilakukan untuk menengakan diagnosis sebagaian besar penyakit

    genetik. Sebuah pelacak terhadap "#$ yang dibuat terhadap suatu bagian gen untuk 

    sub unit hemoglobin normal dapat mendeteksi fragmen restrisik yang emmendek atau

    +

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    21/24

    tidak ada akibat delesi di dalam gen tersebut, sebagaiman ter!adi pada sebagian

     penyakit talasemia-α, dan pada tipe-tipe talasemia -β serta -β, ∆ yang langka.

    HAIL DI+ETI RETRI"I 4AN+ UDAH TERLA

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    22/24

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    23/24

    +. Penentuan lokasi enzim intrasel yang tepat disimpulkan lewat teknik histokimia

    dan fraksionasi sel, yang dirangkaiakn dengan analisis enzimatik, terhadap

    sayatan !aringan atau fraksi homogenat sel, isozim, bentuk yang secara fisik 

     berbeda pada enzim nonfungsional di dalam serum menun!ukan kerusakan pada

     !aringan tertentu manusia, dan memberikan informasi diagnostik seta prognostic

    yang berharga.

    . %emampuan enzim restriksi endonuklease mendeteksi perubahan yang sangat

    kecil pada struktur gen telah memungkinkan dokter mendiagnosis penyakit

    genetic akibat mutasi yang menghasilkan enzim yang cacat atau enzim

    nonfungsional.

    . 3#$ katalitik yang dikenl sebagai ribozim mengatalisis reaksi hidrolisis yang

    sangat spesifik ikatan fosfodiester pada 3#$. 3eaksi ini amat penting dalam

     berbagai pristiwa pemrosesan yang terlibat di dalam maturasi pra-m3#$

    3.2 ARAN

    Peranan enzim dalam kesehatan sangat penting, untuk itu manusia hendaknya

    lebih men!aga asupan makanan agar sumber daya tubuh ter!aga dan metabolisme

    dapat berlangsung dengan baik . "an kami penyusun mengharapkan masukan untuk

     penyempurnaan makalah ini.

    +

  • 8/18/2019 Fisiologi enzim

    24/24

    DA#TAR PUTA"A

    'urray, 3obert %, DD;, 8arperLs, iochemistry

    'c. >il&ery, 3obert M, $nd >erald M, DC

    Page "a&id, DC.

    :riman /r, +9 'ateri iokimia, Surabaya