MAKALAH Pendekatan Filsafat Dalam Pendidikan Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Dosen Pembimbing : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : Abdul Rohman Ahmad Rofikunaha Komuroji (20134719 07) (20134718 80) (20134718 89)
MAKALAH
Pendekatan Filsafat Dalam PendidikanMakalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan
Dosen Pembimbing :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
Abdul Rohman
Ahmad Rofikunaha
Komuroji
(20134719
07)
(20134718
80)
(20134718
89)
KELOMPOK 2
MADIN/ PAI SEMESTER IV B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
TULUNGAGUNGMaret 2015
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya
yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam
menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap
usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya
sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1. Bapak Nurul Amin, M.Ag, selaku Ketua STAI
Muhammadiyah Tulugagung.
2. Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I, selaku dosen
pembimbing Filsafat Pendidikan.
3. Rekan-rekan Mahasiswa-Mahasiswi yang telah
membantu terselesainya tugas makalah ini..
ii
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut
saya hanya dapat berdo'a dan memohon kepada Allah SWT
semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh
di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa
masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu
saya mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa
diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini
menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat
khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Amin Yaa Robbal 'Alamin.
Tulungagung 28 Maret 2015
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................. i
Kata Pengantar .................................
..................................................ii
Daftar Isi .....................................
..................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............ 1
B. Rumusan Masalah ................... 2
C. Tujuan Masalah .................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan Filsafat
Pendidikan ........................ 3
B. Pendidikan dalam analisis filsafat 4
C. Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan
Masalah Pendidikan...................6
D. Hubungan filsafat dan teori pendidikan
.....................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................
.....................................11
iv
DAFTAR PUSTAKA .................................
..................................................12
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-
potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik
potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi
itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam
perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapkan
pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat
yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi
bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang
ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan
pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip
pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan.
Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan
serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum
dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna
mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-
rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat
pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan
tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan
1
arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan
pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik
di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari
teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-
konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan
seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak
terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri
peserta didik. Tugas filsafat adalah melaksanakan
pemikiran rasional analisis dan teoritis secara
mendalam dan memdasar melalui proses pemikiran yang
sistematis, logis, dan radikal (sampai keakar-
akarnya), tentang problema hidup dan kehidupan
manusia. Produk pemikirannya merupakan pandangan
dasar yang berintikan kepada tiga kekuatan rohani
pokok yang berkembang dalam pusat kemanusiaan
manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari filsafat dan filsafat
pendidikan?
2. Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat?
3. Bagaimana pendekatan filosofi dalam pemecahan
masalah pendidikan?
4. Bagaimana Hubungan filsafat dan teori pendidikan?
C. Tujuan Masalah
2
1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat dan
filsafat pendidikan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dalam
analisis filsafat.
3. Untuk mengetahui pendekatan filosofi dalam
pemecahan masalah Pendidikan.
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan filsafat dan
teori pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan
1. Pengertian Filsafat
Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa
Yunani, dari kata philos, yang berarti cinta,
senang, suka, dan kata sophia, yang berarti
pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.
Menurut Hasan Shadini dalam Jalaludin (1997:9),
filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau
kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
Menurut Imam Barnadib dalam Jalaludin (1997:9),
filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan
sistematis.1
Jadi filsafat dapat diartikan sebagai cara
berfikir atau pandangan yang sistematis, menyeluruh,
dan mendasar tentang suatu kebenaran.
2. Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut Al Syaibani dalam Jalaludin (1997:13),
filsafat pendidikan adalah aktifitas pikiran yang
teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai
cara untuk mengatur, dan menyelaraskan proses
1Muhammad Kholiq, Contoh Makalah Tentang Pendidikan, dalamhttp://waterfres.blogspot.com/2013/09/contoh-makalah-tentang-pendidikan.html di akses pada 26 Maret 2015 pukul 15.40
3
pendidikan.2 Artinya, bahwa filsafat pendidikan dapat
menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang
diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat
pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan
faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara
itu, filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana
pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang
pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu
aspek dari aspek-aspek pelaksana falsafah umum dan
menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip
dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat
umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan
pendidikan secara praktis.
2 Ibid
3
4
B. Pendidikan dalam analisis filsafat
Masalah pendidikan adalah merupakan masalah hidup
dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan
berkembang bersama proses perkembangan hidup dan
kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya
adalah proses yang satu.3
Pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana
dikemukakan oleh Lodge, yaitu bahwa: “life is education, and
education is life”, akan berarti bahwa seluruh proses hidup
dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan
segala pengalaman sepanjang hidupnya merupakan dan
memberikan pengaruh pendidikan baginya. Dalam artinya
yang sempit, pendidikan hanya mempunyai fungsi yang
terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan
hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam
prakteknya identik dengan pendidikan formal di sekolah
dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar
yang serba terkontrol.
Bagaimanapun luas sempitnya pengertian pendidikan,
namun masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang
berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan
manusia. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa
yang telah sadar akan kemanusiaanya, dalam membimbing,
melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta
dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi mu, agar
3 Ruper c lodge, philoshopy of education, Harer & Brother, NewYork, 1974, hal23
4
nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung
jawab akan tugas-tugasnya sebagai manusia, sesuai
dengan sifat hakikat dan ciri-ciri kemanusiannya dan
pendidikan formal di sekolah hanya bagian kecil saja
dari padanya. Tetapi merupakan inti dan bisa lepas
kaitannya dengan proses pendidikan secara
keseluruhannya.
Dengan pengertian pendidikan yang luas, berarti
bahwa masalah kependidikan pun mempunyai ruang lingkup
yang luas pula, yang menyangkut seluruh aspek hidup dan
kehidupan manusia. Memang diantara permasalahan
kependidikan tersebut terdapat masalah pendidikan yang
sederhana yang menyangkut praktek dan pelaksanaan
sehari-hari, tetapi banyak pula pula diantaranya yang
menyangkut masalah yang bersifat mendasar dan mendalam,
5
sehingga memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dalam
memecahkannya. Bahkan pendidikan juga menghadapi
persoalan-persoalan yang tidak mungkin terjawab dengan
menggunakan analisa ilmiah semata-mata, tetapi
memerlukan analisa dan pemikiran yang mendalam, yaitu
analisa filsafat. Berikut ini akan dikemukakan beberapa
masalah kependidikan yang memerlukan analisa filsafat
dalam memahami dan memecahkannya, antara lain:
1. Masalah kependidikan pertama yang mendasar adalah
tentang apakah hakikat pendidikan itu. Mengapa
pendidikan itu harus ada pada manusia dan merupakan
hakikat hidup manusia itu. Dan bagaimana hubungan
antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan
manusia.
Apakah pendidikan itu berguna untuk membawa
kepribadian manusia, apakah potensi hereditas yang
menentukan kepribadian manusia itu, atau faktor-
faktor yang berasal dari luar/lingkungan dan
pendidikan. Mengapa anak yang mempunyai potensi
hereditas yang tidak baik, walaupun mendapatkan
pendidikan dan lingkungan yang baik, tetap tidak
berkembang.
2. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu. Apakah
pendidikan itu untuk individu, atau untuk
kepentingan masayarakat. Apakah pendidikan
dipusatkan untuk membina kepribadian manusia ataukah
5
untuk pembinaan masyarakat. Apakah pembinaan manusia
itu semata-mata unuk dan demi kehidupan riel dan
materil di dunia ini, ataukah untuk kehidupan kelak
di akhirat yang kekal. Masalah-masalah tersebut
merupakan sebagian dari contoh-contoh problematika
pendidikan, yang dalam pemecahannya memerlukan
usaha-usaha pemikiran yang mendalam dan sistematis,
atau analisa filsafat. Dalam memecahkan masalah-
masalah tersebut.
analisa filsafat menggunakan berbagai macam
pendekatan yang sesuai dengan permasalahannya.
Diantara pendekatan (approach) yang digunakan antara
lain:
1. Pendekatan secara spekulatif, yang disebut juga
sebagai cara pendekatan reflektif, berarti
memikirkan, mempertimbangkan, juga membayangkan
dan menggambarkan.
6
2. Pendekatan normatif, artinya nilai atau aturan dan
ketentuan yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam
hidup dan kehidupan manusia.
3. Pendekatan analisa konsep, artinya pengertian atau
tangkapan seseorang terhadap sesuatu objek. Setiap
orang mempunyai pengertian atau tangkapan yang
berbeda-beda mengenai yang sama, tergantung pada
perhatian, keahlian dan kecendrungan masing-
masing.
4. Analisa ilmiah terhadap realitas kehidupan
sekarang yang actual (scientific analysis of
current life) pendekatan ini sasarannya adalah
masalah-masalah kependidikan yang actual, yang
menjadi problem masa kini, dengan menggunakan
metode ilmiah dapat di diskripsikan dan kemudian
di pahami permasalahan-permasalahan yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat dan dalam proses
pendidikan serta aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan pendidikan.4
C. Pendekatan Filosofi Dalam Pemecahan Masalah
Pendidikan
Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau
paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan inti,
hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada di4 James gibril, introduction to philoshopy of education, Allyn & Bacon
Inc., Boston.1969
6
balik objek formanya. Dengan kata lain, pendekatan
filosofis adalah upaya sadar yang dilakukan untuk
menjelaskan apa dibalik sesuatu yang nampak.
Pendekatan filosofis untuk menjelaskan suatu
masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek kehidupan
manusia, termasuk dalarn pendidikan. Filsafat tidak
hanya melahirkan pengetahuan baru, melainkan juga
melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan
adalah filsafat terapan untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan yang dihadapi. John Dewey (1964)
berpendapat bahwa filsafat merupakan teori umum
tentang pendidikan. Filsafat sebagai suatu sistem
berpikir akan menjawab persoalan-persoalan
pendidikan yang bersifat filosofis dan memerlukan
jawaban filosofis pula.
7
Filsafat pendidikan sebagai filsafat terapan,
yaitu studi tentang penerapan asas-asas pemikiran
filsafat pada masalah-masalah pendidikan pada
dasarnya mengenal dua pendekatan yang polaritis,
yaitu :5
1. pendekatan tradisional,
2. pendekatan progresif.
Pengertian masing-masing pendekatan dan variasi
pendekatan daripadanya dan aliran-aliran filsafat
pendidikan dihasilkannya akan dijelaskan di bawah
ini:
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dalam filsafat pendidikan
melandaskan diri pada asas-asas sebagai berikut:
a. Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat,
sehingga untuk mempelajari filsafat pendidikan
haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang
filsafat.
b. Bahwa kenyataan yang esensial baik dan benar
adalah kenyataan yang tetap, kekal dan abadi.
c. Bahwa nilai norma yang benar adalah nilai yang
absolut, universal dan obyektif.
5Aditya Chandra, 2012, Filsafat dan teori pendidikan, dalamhttp://pendidikanadministrasi.blogspot.com/2012/01/filsafat-dan-teori-pendidikan.html di akses pada 26 Maret 2015 pukul 15.40
7
d. Bahwa tujuan yang baik dan benar menenukan alat
dan sarana, artinya tujuan yang baik harus
dicapai dengan alat sarana yang baik pula.
e. Bahwa faktor pengembang sejarah atau sosial
(science, technology, democracy dan industry)
adalah sarana alat untuk prosperity of life dan
bukannya untuk welfare of life sebagai tujuan
hidup dan pendidikan sebagaimana yang
ditentukan oleh filsafat.
2. Pendekatan Progresif
Sebagai penghujung yang lain dari pendekatan di
atas dan dari kontinuitas aliran filsafat
pendidikan adalah pendekatan progresif kontemporer
dengan dasar-dasar pemikiran sebagai berikut:
8
a. Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi,
atau filsafat sosial humanisme ilmiah, yang
skeptis terhadap kenyataan yang bersifat
metafisis transendental.
b. Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya
kenyataan hidup yang esensial adalah kenyataan
yang selalu berubah dan berkembang.
c. Bahwa truth is man-made, artinya kebenaran dan
kebajikan itu adalah kreasi manusia, dengan
sifatnya yang relatif temporer bahkan
subyektif.
d. Bahwa tujuan dan dasar-dasar hidup dan
pendidikan relatif ditentukan oleh perkembangan
tenaga pengembang sosial dan manusia, yang
merupakan sumber perkembangan sosial
masyarakat.
e. Bahwa antara tujuan dan alat adalah bersifat
kontinu, bahwa tujuan dapat menjadi alat untuk
tujuan yang lebih lanjut sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat.
D. Hubungan filsafat dan teori pendidikan
Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan
sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan
pedoman suatu sistem pendidikan.
8
Filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran
teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya
untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan
mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan
tujuan yang ingin di capai.6
Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tidak semua
masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan
menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak
diantara masalah-masalah kependidikan tersebut yang
merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, analisa
filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan
tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya, akan
dapat menghasilkan pendangan-pndangan tertentu
mengenai masalah-maslah kependidikan bisa tersebut.
Dan atas dasar itu bisa disusun secara sistematis
teori-teori pendidikan . disamping itu jawaban-
jawaban yang telah di
6 Ibid hal 7
9
kemukakan oleh jenis dan aliran filsafat tertentu
sepanjang sejarah terhadap problematika kehidupan
yang dihadapinya menunjukkan pandangan-pandangan
tertentu yang tentunya juga akan memperkaya teori-
teori pendidikan. Dengan demikian terdapat hubungan
fungsional antara filsafat dan teori pendidikan
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan teori pendidikan dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah
merupakan salah satu cara Pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam
memecahkan problematika pendidikan dan menyusun
teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan
metode- metode ilmiah lainnya. Sementara itu
dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu
terhadap sesuatu obyek, misalnya filsafat
idealisme, realisme, materialisme dan sebaginya,
akan mewarnai pula pandangan ahli pendidikan
tersebut dalam teori- teori pendidikan yang
dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap
teori- teori pendidikan yang di kembangkan atas
dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain,
teori- teori dan pandangan- pandangan filsafat
pendidikan yang dikembangkan oleh fillosof, tentu
9
berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan airan filsafat yang dianutnya.
b. Filsafat, juga berpungsi memberikan arah agar
teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para
ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan
dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi
dengan kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar
teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang
telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam
praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan
kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam
masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan
kenyataan bahwa setiap masyarakat hidup dengan
pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan
dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi
filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan
mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu
juga
10
merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai
dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan
hidup dari masyarakat.
c. Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga
mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan
arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu
praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan
oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan
menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan
gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula.
Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada
dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa filsafat
berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti
terhadap data-data kependidikan tersebut, dan
untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun
teori-teori pendidikan yang realistis dan
selanjutnya akan berkembanglah ilmu pendidikan
(pedagogik).
Di samping hubungan fungsional tersebut, antara
filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat
hubungan yang bersifat suplementer,7 sebagai
berikut :
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan
pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia,
7 Ali Saifullah, “Antara Filsafat dan Pendidikan” Usaha Nasional,Surabaya.1983
10
serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan
serta isi moral pendidikannya.
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan
(science of education) yang meliputi politik
pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau
organisasi pendidikan, metodologi pendidikan dan
pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan
peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat
dan Negara
Definisi di atas merangkum dua cabang ilmu
pendidikan yaitu, filsafat pendidikan dan system
atau teori pendidikan, dan hubungan antara keduanya
adalah bahwa yang satu “supplemen” terhadap yang
lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru
sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar di
bidang studi tertentu”.8
8 Ibid hal 7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pendidikan dalam pandangan filosofis disini adalah
pendidikan merupakan suatu system yang dalam
pelaksanaannya, perlu menggunakan filsafat sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan. Filsafat
tersebut digunakan sebagai nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai,
mendasari, dan memberikan identitas
(karakteristik) suatu sistem pendidikan.
2. Pendekatan filosofis adalah cara pandang atau
paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan inti,
hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang berada
di balik objek formanya
3. Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan
karena filsafat merupakan ilmu yang mempelajari
dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang
menggunakan akal sehat dengan adanya kebenaran
dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan
pendidikan adalah salah satu dari suatu proses
yang diharapkan untuk mencapai tujuan, seperti
kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi
dan terbentuknya kepribadian muslim.
11
4. Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan
sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan
pedoman suatu sistem pendidikan
Jadi filsafat dan pendidikan ini saling
berhubungan. Keduanya menjadi arah, dasar, dan
pedoman suatu kehidupan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kholiq, Muhammad. 2013. Contoh Makalah Tentang
Pendidikan, dalam
http://waterfres.blogspot.com/2013/09/contoh-
makalah-tentang-pendidikan.html di akses pada 26
Maret 2015 pukul 15.30
Lodge, Ruper c. 1974. Philoshopy of education, Harer & Brother,
New York, hal23
Gibril, James. 1969. Introduction to philoshopy of education,
Allyn & Bacon Inc., Boston.
Chandra, Aditya, 2012, Filsafat dan teori pendidikan,
dalam
http://pendidikanadministrasi.blogspot.com/2012/01/
filsafat-dan-teori-pendidikan.html di akses pada 26
Maret 2015 pukul 15.35
Saifullah Ali. 1983. “Antara Filsafat dan Pendidikan” Usaha
Nasional, Surabaya.
12