Top Banner
FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KORPRI KECAMATAN SUKARAME KOTA BANDARLAMPUNG (Skripsi) Oleh Desti Diana Sari UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2018
78

FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

Mar 02, 2019

Download

Documents

vothuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMBERIAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KORPRI KECAMATAN SUKARAME KOTA

BANDARLAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Desti Diana Sari

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMBERIAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KORPRI KECAMATAN SUKARAME KOTA

BANDARLAMPUNG

Oleh

Desti Diana Sari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Lulus Sarjana Kedokteran

Pada

Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2018

Page 3: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

ABSTRACT

THE MOTHER’S FACTORS WHICH ARE CORRELATED TO THE

IMPLEMENTATION OF BABIES’ BASE-IMMUNIZATION AT WORK

AREA OF KORPRI’S SOCIETY HEALTH CENTER (PUSKESMAS)

SUKARAME DISTRICT OF BANDARLAMPUNG CITY

BY

DESTI DIANA SARI

Background: Base-immunization is obligatory health program which is

conducted by the government for the baby which aged 0-12 month as a protection

from disease immunization prevents. The coverage of immunization of

Bandarlampung city is ranked the lowest within Lampung province in which

Korpri’s society health center is appears as the lowest coverage of immunization.

One of the factor that perhaps become the effect is immunization attitude of the

mother which is influenced by some factors such as knowledge, education, job,

income, behavior, family’s support, and the affordability of distance of the

immunization service place.

Method: Analytic observational method with cross-sectional approach is used for

this research. The sample of the research is 100 respondents in which live at work

area of Korpri’s society health center of Sukarame district of Bandarlampung city

through total sampling method. Data collecting technique uses interview and

observation. Analyzing the data is by using univariate and bivariate.

Result: The result of univariate is 37% of the immunization is incomplete and

63% of the immunization is complete. The result of bivariate analysis show some

variable have correlated is obtained p-value of the income (p-value 0,007),

behavior (p-value 0,009), and family’s support (p-value 0,004). Haven’t

correlated with p-value knowledge (p-value 0,680), education (p-value 1,000), job

(p-value 0,138), and affordability (p-value 0,569).

Conclusion: The grades of income, behavior, and family’s support are correlated

to the babies’ base-immunization at work area of Korpri’s society health center

(Puskesmas) Sukarame district of Bandarlampung city.

Keywords: behavior, family’s support, immunization, income.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PEMBERIAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KORPRI KECAMATAN SUKARAME KOTA

BANDARLAMPUNG

Oleh

DESTI DIANA SARI

Latar Belakang: Imunisasi dasar merupakan program kesehatan wajib yang

diadakan pemerintah untuk bayi berusia 0-12 bulan sebagai kekebalan terhadap

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Cakupan imunisasi Kota

Bandarlampung menempati urutan terendah se-Lampung dengan Puskesmas

Korpri merupakan Puskesmas dengan cakupan imunisasi terendah. Salah satu

faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah perilaku pemberian imunisasi

oleh ibu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengetahuan, pendidikan,

pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan jarak

tempat pelayanan imunisasi.

Metode: Metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional

digunakan pada penelitian ini. Sampel penelitian sebanyak 100 responden yang

berada di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota

Bandarlampung dengan metode total sampling. Pengumpulan data dengan

wawancara dan observasi. Analisis data secara univariat dan bivariat.

Hasil: Hasil analisis univariat sebanyak 37% imunisasi tidak lengkap dan 63%

imunisasi lengkap. Hasil analisis bivariat diperoleh variabel yang berhubungan

yaitu pendapatan (p-value 0,007), sikap (p-value 0,009), dan dukungan keluarga

(p-value 0,004). Sementara variabel yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan

(p-value 0,680), pendidikan (p-value 1,000), pekerjaan (p-value 0,138) dan

keterjangkauan (p-value 0,569).

Kesimpulan: Tingkat pendapatan, sikap, dan dukungan keluarga berhubungan

dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Kata Kunci: dukungan keluarga, imunisasi, pendapatan, sikap.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan
Page 6: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan
Page 7: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan
Page 8: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bungamayang pada tanggal 26 Februari 1996, sebagai anak

keempat dari empat bersaudara. Penulis merupakan anak dari Bapak Kausar dan

Ibu Nurhayati.

Pendidikan Sekolah Dasar penulis dijalani di SD Negeri 1 Negara Tulang

Bawang dan diselesaikan pada tahun 2008. Pendidikan dilanjutkan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bungamayang serta dapat diselesaikan pada

tahun 2011. Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri 2

Kotabumi pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN). Selama aktif menjadi mahasiswa, penulis mengikuti

beberapa kegiatan organisasi yang terdapat di Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung. Penulis tercatat sebagai kardiak FSI Ibnu Sina periode 2014-2015,

dan sebagai Sekretaris Biro Baca Quran FSI Ibnu Sina periode 2015-2017.

Selain itu, penulis juga menjadi EA BEM FK Unila tahun 2014, serta menjadi

staf ahli Bidang Fundraising BEM FK Unila tahun 2015-2016. Kemudian

penulis juga aktif di organisasi tingkat Nasional yaitu Forum Ukhuwah Lembaga

Page 9: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

Dakwah Kampus Fakultas Kedokteran (FULDFK) periode 2017 sebagai staf ahli

bidang Pengembangan dan Kaderisasi (PnK).

Page 10: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

Sebuah Karya Sederhana Teruntuk Yang Terkasih Ayah,

Ibu, Kakak, Sahabat, dan Seluruh Sanak Keluargaku

Tercinta

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya…” (QS: Ali Imran [3[ : 15)

Page 11: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

SANWACANA

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya selama pelaksanaan penyusunan skripsi ini hingga

skripsi dengan judul “faktor-faktor pada ibu yang berhubungan dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung” dapat diselesaikan.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak sekali bantuan,

saran, bimbingan, masukan, serta kritikan dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini dengan segenap kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang mendalam kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M. Kes., Sp. PA., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung;

3. dr. Rasmi Zakiah Oktarlina, S.Ked., M. Farm., selaku Pembimbing Utama

yang dengan penuh kasih meluangkan waktu, memberikan bimbingan,

nasihat, saran, motivasi, hingga kritik yang dapat membangun kami selama

penyusunan skripsi ini;

4. dr. Syazili Mustofa, S.Ked., M. Biomed., selaku Pembimbing Kedua yang

Page 12: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

ii

dengan sabar telah bersedia meluangkan waktu, memberikan bimbingan,

nasihat, saran, motivasi dalam penulisan skripsi ini;

5. Dr. dr. Endang Budhiarti, S.Ked., M.Kes., selaku Penguji Utama

(Pembahas) yang telah meluangkan waktu, memberikan saran, ilmu serta

nasihat dan evaluasi yang dapat membangun dalam penyusunan skripsi ini;

6. dr. TA. Larasati, S.Ked., M.Kes., sebagai Pembimbing Akademik sejak

semester 1 hingga semester 7, yang telah memberikan bimbingan, saran

serta ilmu yang telah bermanfaat selama ini;

7. Seluruh staf dosen dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung atas ilmu dan waktu yang telah diberikan selama perkuliahan;

8. Terima kasih kepada pihak Puskesmas Korpri, Bidan, serta Kader Posyandu

yang telah meluangkan waktunya untuk selalu membantu dan membimbing

dalam pelaksanaan penelitian;

9. Terima kasih kepada responden penelitian ibu-ibu di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung yang telah

bersedia memberikan waktu dan kesediaannya ikut dalam penelitian ini;

10. Terimakasih kepada kedua orangtuaku, Ayah (Kausar) dan Ibu (Nurhayati)

yang selalu dengan penuh cinta dan kasih mendoakan, membimbing,

memberi semangat serta selalu mengusahakan yang terbaik untukku.

Terimakasih untuk seluruh perjuangan yang telah diberikan untukku dalam

meniti cita-cita ini;

11. Terima kasih kepada keempat kakakku (Andriyansyah, Dian Utami, Adi

Gunawan, Alex Munandar) atas doa, dukungan, bimbingan, dan motivasi

selama ini. Terimakasih telah menjadi kakak terbaik untukku;

Page 13: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

iii

12. Terimakasih kepada adikku sepersepupuan Richal, Agesta, Dini, Elga, Velan

yang telah menjadi keluarga dan sahabat yang memberi doa dan semangat,

terimakasih atas kebersamaan selama ini;

13. Terimakasih untuk keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan

perhatian selama ini;

14. Terima kasih kepada sahabatku, teman seperjuangan, Ade Triajayanti,

Aprina Adha Widiastini, Sarah Nabila Istiqomah, Diva Iole Humaira, Firdha

Yossi Chani, Dhita Dwi Nanda, Tiffani Dinda Ashar, Fahma

Azizaturrahmah dan Nurul Hasanah atas segala doa, perhatian, dukungan

serta semangat yang telah diberikan selama ini;

15. Terimakasih kepada saudari-saudariku Aminah Zahra, Elma Rosa, Osy

Lu’lu, Iffat Taqiyyah, Vermitia, dan Mutiara atas doa, perhatian, dan

semangat selama ini;

16. Terimakasih kepada sahabat ku Ceti Nur Safitri yang selalu menjadi tempat

berbagi dan selalu mensupportku ketika aku tidak semangat;

17. Terima kasih kepada keluarga LCS, Monika, Salwa, Fitri, Eva Narulita,

Summayah dan Raqi, atas doa, bantuan, keceriaan serta semangat selama ini;

18. Teman-teman bimbingan dr. Okty: Wita, Iwi, Tami, Itong, Veve yang

menjadi teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi ini;

19. Teman-teman bimbingan dr. Syazili: Gita dan Leni yang telah sama-sama

berjuang dalam penyusunan skripsi ini;

20. Teman-teman CRAN14L yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas suka, duka, dan kebersamaan selama 3,5 tahun, semoga

kita dapat menjadi dokter yang baik dan bermanfaat luas bagi masyarakat;

Page 14: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

iv

21. Teruntuk semua yang selalu mendokan dan tidak saya sebutkan disini,

yakinlah kalian selalu dihati.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam skripsi ini dan

masih jauh dari sempurna. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat serta

dapat memberikan informasi ataupun pengetahuan bagi pembacanya. Akhir kata,

saran dan kritik yang membangun selalu diharapkan penulis untuk

menyempurnakan penulisan-penulisan selanjutnya.

Bandarlampung, Januari 2018

Penulis,

Desti Diana Sari

Page 15: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................. 5 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 6

1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................ 7 1.4.2 Bagi Puskesmas Korpri ............................................................... 7 1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan .............................................................. 7 1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan ............................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9 2.1 Imunisasi Dasar Bayi .............................................................................. 9

2.1.1 Pengertian Imunisasi ................................................................... 9 2.1.2 Tujuan Dan Manfaat Imunisasi ................................................ 10 2.1.3 Jenis Imunisasi Dasar Bayi ....................................................... 10

2.1.3.1 Imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) .............. 10

2.1.3.2 Imunisasi DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus) ............. 12 2.1.3.3 Imunisasi Hepatitis-B ............................................... 14 2.1.3.4 Imunisasi Polio ......................................................... 15 2.1.3.5 Imunisasi Campak .................................................... 17 2.1.3.6 Jadwal dan Dosis Imunisasi ..................................... 19

2.2 Faktor Yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi .................... 20 2.2.1 Faktor Pemudah (Predisposing Factor) ................................... 20

2.2.2 Faktor Pemungkin (Enambling Factor) .................................... 20 2.2.3 Faktor Penguat (Reinforcing Factor) ........................................ 20

Page 16: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

vi

2.2.1.1 Pengetahuan ............................................................. 21 2.2.1.2 Pendidikan ................................................................ 23 2.2.1.3 Status Pekerjaan ....................................................... 24 2.2.1.4 Sikap ......................................................................... 24

2.2.1.5 Pendapatan ............................................................... 26 2.2.1.6 Dukungan Keluarga.................................................. 27 2.2.1.7 Keterjangkaun Tempat Pelayanan Imunisasi ........... 27

2.3 Kerangka Teori ..................................................................................... 29 2.4 Kerangka Konsep ................................................................................. 30

2.5 Hipotesis ............................................................................................... 31 2.5.1 Hipotesis Null (H0) : ................................................................ 31 2.5.2 Hipotesis Alternatif (Ha) .......................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 34 3.1 Desain Penenelitian .............................................................................. 34 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 34

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 35 3.3.1 Populasi ..................................................................................... 35

3.3.2 Sampel ...................................................................................... 35 3.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel .................................... 35 3.3.2.2 Besar Sampel ............................................................ 35

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 37

3.5 Definisi Operasional ............................................................................. 38 3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................. 40

3.6.1 Kuesioner .................................................................................. 40

3.6.2 Kartu Menuju Sehat (KMS) ...................................................... 43 3.7 Metode Pengambilan Data.................................................................... 44

3.7.1 Data Primer ............................................................................... 44

3.7.2 Data Sekunder ........................................................................... 45

3.8 Analisis dan Pengolahan Data .............................................................. 45 3.8.1 Pengolahan Data ....................................................................... 45 3.8.2 Analisis Data ............................................................................. 46

3.9 Alur Penelitian ...................................................................................... 48 3.10 Etika Penelitian ..................................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 50

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 50 4.1.1 Karakteristik Responden ........................................................... 50

4.1.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu ............ 50 4.1.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Ibu.......................................................... 51

4.1.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Ibu............................................................................. 52 4.1.2 Analisis Univariat ..................................................................... 53

4.1.2.1 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pengetahuan 53 4.1.2.2 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendidikan .. 54

Page 17: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

vii

4.1.2.3 Distribusi Frekuensi Menurut Status Pekerjaan ....... 54 4.1.2.4 Distribusi Frekuensi Menurut Sikap ........................ 55 4.1.2.5 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendapatan .. 55 4.1.2.6 Distribusi Frekuensi Menurut Dukungan Keluarga . 56

4.1.2.7 Distribusi Frekuensi Menurut Keterjangkauan Jarak

Ke Tempat Pelayanan Imunisasi .............................. 56 4.1.2.8 Distribusi Frekuensi Menurut Pemberian Imunisasi

Dasar Bayi ................................................................ 57 4.1.3 Analisis Bivariat ....................................................................... 58

4.1.3.1 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan

Pemberian Imunisasi Dasar ...................................... 58 4.1.3.2 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan

Pemberian Imunisasi Dasar ...................................... 59 4.1.3.3 Hubungan Antara Status Pekerjaan dengan Pemberian

Imunisasi Dasar ........................................................ 59 4.1.3.4 Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan

Pemberian Imunisasi Dasar ...................................... 60 4.1.3.5 Hubungan Antara Sikap dengan Pemberian Imunisasi

Dasar......................................................................... 61 4.1.3.6 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan

Pemberian Imunisasi Dasar ...................................... 62

4.1.3.7 Hubungan Antara Keterjangkauan Ketempat

Pelayanan Imunisasi dengan Pemberian Imunisasi

Dasar......................................................................... 63 4.2 Pembahasan .......................................................................................... 64

4.2.1 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar

................................................................................................ 65 4.2.2 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar 66

4.2.3 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar . 67

4.2.4 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Pemberian Imunisasi

Dasar ......................................................................................... 68 4.2.5 Hubungan Sikap dengan Pemberian Imunisasi Dasar .............. 69

4.2.6 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Imunisasi

Dasar ......................................................................................... 70 4.2.7 Hubungan Keterjangkauan Jarak dengan Pemberian Imunisasi

Dasar ......................................................................................... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 73 5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 73 5.2 Saran ..................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 76

Page 18: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jadwal Pemberian Imunisasi Menurut Frekuensi,Interval, Dan Usia

Pemberian. .............................................................................................. 19

Tabel 2. Dosis Pemberian Imunisasi Berdasarkan Jenis Vaksin Dan Cara

Pemberiannya. ......................................................................................... 19

Tabel 3. Definisi Operasional ............................................................................... 38

Tabel 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan ........................... 42

Tabel 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sikap ...................................... 43

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu. ......................................... 51

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu. ................. 51

Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu. ........................ 52

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pengetahuan. ............................. 53

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendidikan. .............................. 54

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Menurut Status Pekerjaan. ................................... 54

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Menurut Sikap. .................................................... 55

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendapatan. ............................. 55

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Menurut Dukungan Keluarga. ............................. 56

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Menurut Keterjangkauan Jarak Ke Tempat

Pelayanan Imunisasi. ............................................................................ 57

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Menurut Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap. .. 57

Page 19: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

ix

Tabel 17. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar.. 58

Tabel 18. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemberian Imunisasi Dasar. ... 59

Tabel 19. Hubungan Status Pekerjaan dengan Pemberian Imunisasi Dasar. ........ 59

Tabel 20. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Pemberian Imunisasi Dasar.... 60

Tabel 21. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Imunisasi Dasar. .. 62

Tabel 22. Hubungan Keterjangkauan dengan Pemberian Imunisasi Dasar. ......... 63

Page 20: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori.................................................................................................. 29

2. Kerangka Konsep .............................................................................................. 30

3. Alur Penelitian .................................................................................................. 48

Page 21: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Surat-Surat Penelitian

Lampiran 2. Lembar Informasi Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian

Lampiran 6. Hasil Analisis Data Penelitian

Lampiran 7. Foto-Foto Kegiatan Penelitian

Page 22: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar

kekebalan diatas ambang perlindungan (Permenkes RI, 2017). Imunisasi

dasar yang diwajibkan pada bayi usia 0-9 bulan yaitu BCG, Campak, DPT,

Hepatitis B, dan Polio. Imunisasi dasar berfungsi memberikan perlindungan

dan penurunan resiko morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (Mulyanti, 2014). Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis,

campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Cakupan imunisasi khususnya

imunisasi dasar harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk

menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan

letusan Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I (Kemenkes RI, 2004).

Angka kematian bayi dan balita akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi masih menunjukkan angka yang cukup tinggi. Menurut data dari

UNICEF (United Nations Children’s Fund) tahun 2010, 1,4 juta balita

seluruh dunia meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi. Kasus PD3I di Indonesia pada tahun 2014 menurut data dari

Kemenkes RI tentang Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 menunjukkan

Page 23: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

2

jumlah penyakit tetanus neonatorum sebesar 64,3% meningkat dari tahun

sebelumnya yang sebesar 53,8% dengan jumlah meninggal 54 kasus.

Penyakit campak terdapat pada 12.943 kasus meningkat dari tahun 2013

sebesar 11.521 kasus dan difteri sebanyak 396 kasus dengan jumlah kasus

meninggal sebanyak 16 kasus (Kemenkes RI, 2014). Sementara kejadian

campak di Provinsi Lampung selama tahun 2010 sampai tahuun 2014

meningkat fluktuatif, yakni 150 kasus pada tahun 2010, tahun 2011

meningkat menjadi 178 kasus hingga tahun 2014 menjadi 210 kasus

(Dinkes Prov. Lampung, 2014). Kejadian campak tertinggi di Kota

Bandarlampung tahun 2015 terdapat di wilayah kerja Puskesmas Korpri

sebanyak 35 kasus (Dinkes Kota Bandarlampung, 2015).

Komitmen internasional untuk meningkatkan derajat kesehatan anak salah

satunya dengan program UCI (Universal Child Immunization), yaitu suatu

keadaan tercapaiya secara lengkap imunisasi dasar pada bayi (anak usia

kurang dari satu tahun). Sejak tahun 2014 target UCI di Indonesia sebesar

100% setiap desa/kelurahan, angka ini dimaksudkan untuk mengurangi

kejadian PD3I di Indonesia (Depkes RI, 2009). Berdasarkan Pusat Data dan

Informasi Provinsi Lampung tahun 2014 cakupan imunisasi di Indonesia

sebesar 48,4% dengan cakupan imunisasi provinsi Lampung sebesar 54,5%.

Dari 15 kabupaten di Provinsi lampung, Bandarlampung memiliki cakupan

imunisasi terendah yaitu sebesar 36% (Pusdatin Prov. Lampung, 2014).

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung dari 30 Puskesmas

di Bandarlampung, Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame merupakan

Puskesmas dengan cakupan imunisasi dasar lengkap terendah yaitu sebesar

Page 24: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

3

60,8% pada tahun 2015 dan sebesar 46% pada tahun 2017. Sementara itu

UCI yang tercapai pada wilayah kerja Puskesmas Korpri hanya sebesar 50%

dari target nasional sebesar 100% dengan kejadian campak sebanyak 35

kasus pada tahun 2015 (Dinkes Kota Bandarlampung, 2015). Angka

cakupan imunisasi yang masih rendah tersebut tidak terlepas dari perilaku

kesehatan khususnya orang tua anak terhadap imunisasi.

Perilaku kesehatan merupakan faktor penting dalam menentukan status

kesehatan seseorang. Perilaku merupakan wujud dari sikap dan pengetahuan

seseorang yang diaplikasikan dalam bentuk tindakan (Notoatmodjo, 2010).

Perilaku kesehatan dalam suatu keluarga sangat dipengaruhi oleh peran

seorang ibu (Triana, 2016). Menurut teori Lawrence Green (1980) dalam

Notoatmodjo (2010) perilaku kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya faktor pemudah, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Seorang

ibu berperan penting dalam menjaga kesehatan anaknya, sehingga faktor-

faktor pada ibu perlu diperhatikan untuk mengevaluasi masalah kesehatan

dalam suatu keluarga.

Faktor-faktor pada ibu seperti pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap,

dan sebagainya akan sangat mempengaruhi pemberian imunisasi dasar anak.

Pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi akan menjadi motivasi ibu

membawa anaknya untuk di imunisasi. Beberapa masalah terkait

pengetahuan ibu seperti ketidaktahuan ibu akan pentingnya imunisasi,

ketidaktahuan waktu yang tepat untuk mendapatkan imunisasi dan

ketakutan akan efek samping yang ditimbulkan imunisasi menjadi penyebab

Page 25: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

4

anak terkena PD3I (Kemenkes RI, 2010). Sikap ibu yang positif terhadap

imunisasi akan menjadi dasar tindakan ibu membawa anak ke pelayanan

imunisasi. Faktor lain seperti dukungan keluarga, pekerjaan, pendapatan

keluarga, dan terjangkaunya tempat pelayanan juga perlu menjadi bahan

evaluasi (Pratiwi, 2012). Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa faktor

dari ibu sangat berperan penting terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada

bayi.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hubungan yang

bermakna antara faktor internal ibu dengan pemberian imunisasi dasar anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi tahun 2012 menunjukkan hubungan

yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian kelengkapan

imunisasi balita. Ibu yang tidak bersekolah memiliki resiko 3,814 kali untuk

pemberian imunisasi tidak lengkap dibanding ibu yang tamat perguruan

tinggi (Pratiwi, 2012), sementara penelitian yang dilakukan oleh Istriyati di

Desa Kumpulrejo kota Salatiga tahun 2011 menunjukkan ibu yang

berpendidikan dasar memiliki resiko 4,297 kali tidak memberikan imunisasi

dasar lengkap kepada anaknya dibanding ibu yang berpendidikan lanjut.

Pemberian pekerjaan ibu berhubungan cukup besar yakni 7,667 kali

dibanding ibu yang tidak bekerja. Faktor lain seperti sikap ibu terhadap

imunisasi, pekerjaan ibu, dukungan keluarga, jumlah pendapatan, dan jarak

tempat pelayanan imunisasi menunjukkan hubungan yang variatif. Data

tersebut menjukkan faktor-faktor dari ibu terkait imunisasi akan sangat

menentukan pemberian kelengkapan imunisasi anak (Istriyati, 2011).

Page 26: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

5

Peran seorang ibu dalam program imunisasi sangat penting, sehingga

pemahaman tentang imunisasi sangat diperlukan. Hal ini terkait beberapa

hal yang mendasari masih rendahnya angka kunjungan ibu ke pelayanan

kesehatan untuk mendapatkan imunisasi sehingga perlu dicari penyebabnya

untuk dijadikan bahan evaluasi. Berdasarkan latar belakang di atas, akibat

dari rendahnya cakupan imunisasi dan tingginya angka PD3I di wilayah

kerja Puskesmas Korpri yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada

bayi dan balita sehingga penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor pada

ibu yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah

kerja Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan kajian pada latar belakang diatas, peneliti merumuskan

masalah yaitu apa saja faktor-faktor pada ibu yang berhubungan dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum yaitu tujuan secara

keseluruhan dan tujuan khusus yang memuat tujuan penelitian secara rinci.

Tujuan penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pada ibu yang

berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

6

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi frekuensi dari tingkat pengetahuan ibu,

tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, sikap ibu, tingkat

pendapatan keluarga, dukungan keluarga, keterjangkauan tempat

pelayanan imunisasi, dan kelengkapan pemberian imunisasi dasar.

2. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap imunisasi

dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas

Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

3. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

4. Mengetahui hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

5. Mengetahui hubungan sikap ibu terhadap imunisasi dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

6. Mengetahui hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

7. Mengetahui hubungan dukungan keluarga terkait imunisasi dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

7

8. Mengetahui hubungan keterjangkauan ketempat pelayanan

imunisasi dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

1.3 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Adapun manfaat bagi peneliti yaitu :

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman terkait imunisasi dasar

serta pembelajaran langsung pada dunia kerja yang akan dihadapi

2. Penelitian ini diharapakan mampu menjadi bahan referensi bagi

peneliti lain.

1.4.2 Bagi Puskesmas Korpri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan penyusunan program

imunisasi untuk meningkatan cakupan imunisasi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kota Bandarlampung.

1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya terkait

imunisasi dasar.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

8

1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitiaan ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung serta menjadi referensi

yang digunakan dalam sistem pembelajaran.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Imunisasi Dasar Bayi

2.1.1 Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang

secara aktif maupun pasif terhadap suatu penyakit, sehingga bila

kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita

penyakit tersebut (Permenkes RI, 2017). Jenis imunisasi terdiri dari

imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah imunisasi yang

merangsang tubuh untuk menghasilkan kekebalan secara aktif spesifik

terhadap suatu penyakit. Imunisasi aktif dilakukan dengan

memasukkan vaksin kedalam tubuh seseorang. Vaksin adalah bahan

biologis yang berupa kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan,

utuh atau sebagian, atau berupa toksin dan bahan tiruan kuman yang

dimasukkan kedalam tubuh guna menimbulkan kekebalan secara

spesifik. Sedangkan imunisasi pasif yaitu imunisasi yang dilakukan

dengan memasukkan zat antibodi kedalam tubuh seseorang untuk

meningkatkan kadarnya didalam tubuh sehingga kekebalan bukan

dihasilkan langsung oleh tubuh (Pratiwi, 2012). Imunisasi dasar

Page 31: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

10

adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan

diatas ambang perlindungan (Permenkes RI, 2017).

2.1.2 Tujuan Dan Manfaat Imunisasi

Tujuan dan manfaat imunisasi terutama untuk memberikan

perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Menurut WHO (World Health Organization), program imunisasi di

Indonesia memiliki tujuan untuk menurunkan angka kejadian penyakit

dan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I). Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah

disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), cacar (measles), polio, dan

tuberculosis (Istriyati, 2011). Manfaat imunisasi yaitu dihasilkannya

kekebalan terhadap suatu penyakit berupa perlindungan dan

penurunan resiko morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (Mulyanti, 2014). Imunisasi

merupakan alat pencegahan yang paling cost effective terhadap

penyakit infeksi dan jauh lebih murah dibanding biaya pengobatan

apabila telah jatuh sakit (Manoj et.al., 2017).

2.1.3 Jenis Imunisasi Dasar Bayi

2.1.3.1 Imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin)

Vaksin BCG dapat mencegah penyakit tuberculosis.

Tuberculosis disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis dan

mycobacterium bovis (Enric et. al., 2017). Tuberculosis paling

sering menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ lain

Page 32: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

11

seperti selaput otak, tulang, kelenjar superficialis, dan lain-lain.

BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari mycobacterium

bovis yang dibiakkan berulang 1-3 tahun, sehingga didapat

basil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas

(Dewi, 2012).

a. Cara Pemberian dan Dosis

Pemberian imunisasi BCG sebaiknya diberikan kepada bayi

umur < 2 bulan di lengan kanan atas. Pada bayi yang kontak

erat dengan pasien TB dengan bakteri tahan asam (BTA) +3

sebaiknya diberikan INH profilaksi dulu, apabila pasien

kontak sudah tenang bayi dapat diberi BCG (Ranuh, 2008).

Vaksin BCG diberikan secara intradermal/intrakutan 0,10

ml untuk anak dan 0,05 ml untuk bayi baru lahir.

Penyuntikan imunisasi BCG sebaiknya diberikan pada

deltoid kanan (lengan kanan atas) (Dewi, 2012).

b. Kontraindikasi

Vaksin BCG perlu memperhatikan beberapa kontraindikasi

pada anak. Imunisasi BCG tidak dianjurkan pada anak

dengan reaksi uji tuberkulin > 5 mm, terinfeksi HIV atau

dengan resiko tinggi HIV, imunokompromais akibat

pengobatan kortikosteroid, sedang menjalani terapi radiasi,

penyakit keganasan pada tulang dan limfe, anak gizi buruk,

demam tinggi, menderita penyakit infeksi kulit yang luas,

Page 33: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

12

pernah menderita tuberculosis, dan kehamilan (Dewi,

2012).

c. Efek Samping

Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat

umum. Reaksi yang tampak seperti demam 1-2 minggu

kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat

suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian pecah

menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh

secara spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang-

kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan

atau leher, terasa padat, tidak sakit, dan tidak menimbulkan

demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan,

dan akan menghilang dengan sendirinya (Ditjen PP & PL

Depkes RI, 2005).

2.1.3.2 Imunisasi DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus)

Imunisasi DPT mencegah anak terhadap penyakit dipteri,

pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Dipteri adalah penyakit

radang tenggorokan berat yang disebabkan oleh

Corynebacterium diphteriae dapat menyebar ke sistem saraf

dan jantung sehingga berakibat kematian (Peter et.al., 2017).

Pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari) yang disebabkan

oleh Bordetella pertussis dengan gejala berupa batuk, mata

merah, demam, dan semakin lama menimbulkan keparahan

sedangkan tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh

Page 34: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

13

Clostridium tetani yang disebarkan melalui luka yang dalam.

Gejala tetanus berupa kejang, mulut mencucu, kaku otot perut,

kaku rahang, disertai keringat dan demam. Pada bayi terdapat

gejala berhenti menetek (sucking) pada 3 sampai 28 hari

setelah lahir (Pratiwi, 2012).

a. Cara Pemberian dan Dosis

Pemberian secara intramuskuler dengan dosis pemberian

0,5 ml sebanyak 3 dosis. Sebelum digunakan vaksin harus

dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen.

Imunisasi rutin pada anak dianjurkan pemberian 5 dosis

pada usia 2, 4, 6, 15-18 bulan, dan saat masuk sekolah.

Ketentuan peenggunan vaksin DPT yaitu suhu

penyimpanan berkisar 2-80C, vaksin belum kadaluarsa,

tidak pernah terendam air, dan sterilitasnya terjaga (Depkes

RI, 2009).

b. Kontraindikasi

Gejala abnormal otak atau saraf pada bayi baru lahir

merupakan kontraindikasi pertusis. Gejala tersebut seperti

penyakit-penyakit yang mengenai sistem saraf pusat berupa

infeksi atau kongenital. Anak-anak yang mengalami gejala

berat tersebut pada pemberian dosis pertama komponen

vaksin pertusis perlu dihilangkan pada pemberian kedua,

lanjutan imunisasi dapat diberikan vaksin DT.

c. Efek Samping

Page 35: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

14

Efek samping yang mungkin muncul adalah demam, rasa

sakit ditempat penyuntikan, peradangan, dan kejang. Anak

mungkin akan demam pada sore hari setelah mendapat

vaksin dan akan membaik dalam 1-2 hari, jika anak

mengalami demam lebih dari satu hari perlu dicurigai ada

infeksi lain (Margareta, 2009). Efek samping lain seperti

rasa sakit ditempat suntikan dan peradangan akan sembuh

dengan sendirinya. Kejang merupakan efek samping yang

jarang ditemui. Jika terdapat kejang pada anak maka vaksin

pertusis harus dihilangkan pada imunisasi selanjutnya

(Dewi, 2012).

2.1.3.3 Imunisasi Hepatitis-B

Imunisasi hepatitis B berfungsi untuk pemberian kekebalan

aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

Gejala biasanya bersifat asimptomatik dan kronis serta dapat

menimbulkan sirosis hati. Vaksin hepatitis B mengandung

HBsAg (antigen permukaan) dari virus hepatitis B (Febriana,

2009).

a. Cara Pemberian dan Dosis

Imunisasi ini diberikan tiga kali pada usia 0-11 bulan

melalui injeksi intramuskuler dengan dosis 0,5 ml.

Pemberian suntikan secara intramuskuler sebaiknya pada

anterolateral paha. Pemberian suntikan dasar sebanyak 3

kali dengan jarak suntikan satu bulan untuk suntikan 1 dan

Page 36: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

15

2, dan lima bulan untuk jarak suntikan 2 dan 3. Imunisasi

ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar (Novitasari,

2015).

b. Kontraindikasi

Riwayat alergi merupakan kontraindikasi utama imunisasi

Hepatitis B. Riwayat alergi atau hipersensitifitas yang

dimaksud yaitu terhadap ragi serta riwayat efek samping

yang berat pada penyuntikan dosis pertama (Depkes RI,

2009).

c. Efek Samping

Efek samping yang terjadi pasca imunisasi hepatitis B

umumnya ringan. Efek samping yang muncul hanya berupa

nyeri, bengkak, panas, mual, dan nyeri sendi maupun otot

dengan reaksi ringan dan sembuh dalam 1-2 hari (Dewi,

2012).

2.1.3.4 Imunisasi Polio

Vaksin polio diberikan untuk mencegah penyakit polimielitis.

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio pada medulla spinalis

yang menyebabkan kelumpuhan. Virus vaksin ini akan

menempatkan diri di usus dan akan memacu pembentukan

antibodi dalam darah maupun epitelium usus sehingga akan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

16

memberikan perlindungan terhadap virus yang masuk

kemudian (Dewi, 2012).

a. Cara Pemberian dan Dosis

Vaksin polio diberikan sebanyak 4 kali yaitu polio I, II, II,

dan IV yang diberikan secara oral (melalui mulut) setiap

kali pemberian sebanyak dua tetes (0,1 ml). Pemberian

selanjutnya dengan jarak interval 4 minggu. Penetes

(dropper) harus diganti dengan yang baru setiap kali

membuka vial yang baru (Istriyati, 2011).

b. Kontraindikasi

Anak yang sedang menderita penyakit di saluran cerna tidak

boleh menerima vaksin polio. Kontraindikasi pemberian

vaksin polio antara lain anak dalam keadaan penyakit akut,

demam >380C, muntah atau diare berat, anak dengan

imunosupresi atau sedang dalam pengobatan imunosupresif

serta memiliki keganasan yang berhubungan dengan

retikuloendotelial.

c. Efek Samping

Pada umumnya tidak terdapat efek samping pada pemberian

imunisasi polio (Margareta, 2009). Efek samping yang

serius seperti lumpuh layu (paralisis) jarang terjadi

(Istriyati, 2011).

Page 38: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

17

2.1.3.5 Imunisasi Campak

Vaksin campak merupakan virus campak yang dilemahkan

dengan fungsi memberikan kekebalan aktif terhadap campak.

Imunisasi campak bertujuan untuk mencegah penyakit campak

karena penyakit ini sangat menular dan sering menyebabkan

Kejadian Luar Biasa (KLB) (Novitasari, 2015).

a. Cara Pemberian dan Dosis

pemberian vaksin campak sebanyak satu kali pada usia anak

9-11 bulan dengan dosis 0,5 cc. Sebelum disuntikkan vaksin

campak dilarutkan dalam cairan pelarut steril sebanyak 5 ml

kemudian disuntikkan di lengan kiri atas secara subkutan

(Novitasari, 2015).

b. Kontraindikasi

Gangguan imun pada anak perlu diperhatikan. Anak-anak

dengan imunodefisiensi (Imun lemah) atau individu dengan

gangguan imun akibat leukimia dan lymphoma merupakan

kontraindikasi pemberian vaksin campak (Depkes RI,

2017).

c. Efek Samping

Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan

kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari

setelah divaksinasi. Walaupun dilaporkan ada beberapa

variasi temuan, efek samping vaksin campak hidup (tunggal

Page 39: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

18

atau gabungan) umumnya adalah ringan dan terbatas untuk

anak-anak yang rentan (Pratiwi, 2011).

Page 40: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

19

2.1.3.6 Jadwal dan Dosis Imunisasi

Jadwal dan dosis imunisasi dijelaskan pada tabel 1 dan 2

sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Pemberian Imunisasi Menurut Frekuensi,Interval, dan Usia Pemberian.

Sumber: Depkes RI, 2017.

Tabel 2. Dosis Pemberian Imunisasi Berdasarkan Jenis Vaksin dan Cara Pemberiannya.

Vaksin Dosis Cara Pemberian

HB 0,5 cc Intramuskular

BCG 0,05 cc Intrakutan di daerah muskulus

deltoideus

Polio 2 tetes Mulut

DPT 0,5 cc Intramuskular

Campak 0,5 cc Subkutan daerah lengan kiri atas

Sumber: Mulyanti, 2014.

Vaksin Pemberian

Imunisasi

Interval

Waktu

Pemberian

Usia

Pemberian

Keterangan

HB 3 kali 4 minggu 0-11 bulan Pemberian Hepatitis B paling

optimal diberikan pada bayi <24

jam pasca persalinan, dengan

didahului suntikan

vitamin K1 2-3 jam sebelumnya,

khusus daerah dengan akses sulit,

pemberian Hepatitis B masih

diperkenankan sampai <7 hari

BCG 1 kali - 0-11 bulan Pemberian BCG optimal

diberikan sampai usia 2 bulan,

dapat diberikan sampai usia <1

tahun tanpa perlu melakukan tes

mantoux

Polio 4 kali (Polio

1,2,3,4)

4 minggu 0-11 bulan Bayi lahir di Institusi Rumah

Sakit, Klinik dan Bidan Praktik

Swasta, Imunisasi BCG dan Polio

1 diberikan

sebelum dipulangkan

DPT 3 kali (DPT

1,2,3)

4 minggu 0-11 bulan

Campak 1 kali - 9-11 bulan

Page 41: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

20

2.2 Faktor Yang Memhubungani Pemberian Imunisasi

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2010) ada tiga faktor

yang memhubungani perilaku seseorang yaitu :

2.2.1 Faktor Pemudah (Predisposing Factor)

Faktor penyebab seseorang yang mau mengimunisasikan anaknya,

karena dihubungani oleh :

a. Pengetahuan ibu

b. Tingkat pendidikan

c. Pekerjaan

d. Tingkat pendapatan

e. Sikap

f. Dukungan keluarga

2.2.2 Faktor Pemungkin (Enambling Factor)

Faktor yang menyebabkan seseorang selalu ikut program imunisasi

anaknya dihubungani oleh :

a. Keterjangkauan ketempat imunisasi

b. Ketersediaan tempat pelayanan imunisasi (sarana dan prasarana)

c. Ketersediaan waktu

2.2.3 Faktor Penguat (Reinforcing Factor)

a. Peran kader

b. Peran petugas kesehatan

c. Peran pemerintah

Page 42: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

21

Faktor predisposisi merupakan faktor internal pada seseorang yang

mempengaruhi perilaku kesehatannya. Ibu sangat berperan penting dalam

menentukan keberhasilan program imunisasi (Triana, 2016), sehingga faktor

predisposisi dari ibu seperti pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap,

pendapatan keluarga, dukungan keluarga, dan faktor pemungkin seperti

keterangkauan ketempat pelayanan imunisasi sangat berhubungan terhadap

pemberian imunisasi dasar bayinya.

2.2.1.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui dan dasar tindakan

seseorang yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Proses Penginderaan terjadi melalui

pancaindera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan akan

menjadi motivasi seseorang untuk melakukan tindakan. Tindakan

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih konsisten atau menetap

dibandingkan tindakan tanpa didasari pengetahuan (Agustina, 2012).

Pengetahuan ibu yang baik mengenai imunisasi akan menjadi

motivasi ibu untuk membawa bayinya mendapatkan imunisasi.

Tingkatan pengetahuan terdiri dari (1) Tahu (know), (2) Memahami

(comprehension), (3) Aplikasi (application), (4) Analisis (analysis),

(5) Sintesis (synthesis) dan (6) Evaluasi (evaluation). Semakin tinggi

tingkat pengetahuan seseorang maka akan semakin baik

Page 43: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

22

kemampuannya dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut.

Sistem manajemen pengetahuan memungkinkan untuk mempelajari

dan merefleksikan pengetahuan yang akan dikembangkan mencakup

lima fase yaitu: 1) pembentukan pengetahuan (knowledge creation);

2) pengesahan pengetahuan (knowledge validation); 3) pengenalan

atau penyajian pengetahuan (knowledge presentation); 4)

pendistribusian pengetahuan (knowledge distribution); 5) penerapan

pengetahuan (knowledge application) (Oktarlina, 2016).

Tingkat pengetahuan seseorang dapat diukur dengan kuisioner dan

wawancara. Menurut Arikunto (2010), pengetahuan dibagi dalam 3

kategori, yaitu pertama, baik jika subjek mampu menjawab dengan

benar 76%-100% dari seluruh petanyaan. Kedua, cukup jika subjek

mampu menjawab dengan benar 56%-75% dari seluruh pertanyaan.

Ketiga, kurang jika subjek mampu kurang dari 55% dari seluruh

pertanyaan (Arikunto, 2010). Menurut hasil penelitian yang

dilakukan oleh Istriyati (2011) di Desa Kumpulrejo Kota Salatiga,

ibu dengan pengetahuan imunisasi rendah memiliki risiko 4,750 kali

tidak memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anaknya

dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat pengetahuan

imunisasi tinggi. Sedangkan menurut penelitian oleh Mulyanti

(2013) di wilayah kerja Puskesmas Situgintung Kabupaten Ciputat,

ibu yang memiliki tingkat pengetahuan imunisasi rendah berisiko 27

kali tidak memberikan imunisasi lengkap kepada anaknya dibanding

ibu dengan tingkat pengetahuan imunisasi baik. Hal ini menunjukkan

Page 44: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

23

hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang

imunisasi dengan pemberian kelengkapan imunisasi anak.

2.2.1.2 Pendidikan

Pendidikan adalah seluruh usaha yang dilakukan secara sadar dan

terencana melalui lembaga formal maupun non-formal untuk

mengembangkan kualitas sumber daya agar memiliki kepribadian,

kecerdasan, keterampilan dan pengendalian diri yang dapat

dimanfaatkan lingkungan untuk meningkatkan taraf kehidupan,

sehingga menjadi sumber daya yang efektif dan efesien (Departemen

Pendidikan Nasional, 2003). Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka akan semakin baik pengetahuannya dan

pemahamannya tentang kehidupan termasuk di dalamnya

pemahaman tentang kesehatan (Pratiwi, 2012), Sehingga penting

bagi seorang wanita yang berlaku sebagai ibu untuk dapat

berpendidikan tinggi karena seorang wanita akan menjadi

pendidikan pertama bagi anaknya termasuk menentukan pelayanan

kesehatan yang tepat bagi anaknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012) menunjukkan resiko

3,814 bagi ibu yang tidak bersekolah untuk pemberian imunisasi

anak tidak lengkap dibanding ibu yang menempuh pendidkan

formal. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Istriyati (2011) di

Desa Kumpulrejo Kota Salatiga responden dengan pendidikan dasar

memiliki risiko 4,297 kali tidak memberikan imunisasi dasar lengkap

Page 45: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

24

kepada anaknya dibandingkan dengan responden yang memiliki

tingkat pendidikan lanjut.

2.2.1.3 Status Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang

bagi seseorang. Ibu yang bekerja mungkin akan memiliki sedikit

waktu luang, sehingga kesempatan untuk dapat membawa anaknya

ke pelayanan imunisasi lebih kecil dibandingkan ibu yang tidak

bekerja. Selain itu, kesibukan ibu pada pekerjaannya seringkali

membuat ibu lupa jadwal imunisasi anaknya sehingga anak tidak

medapatkan imunisasi atau pemberian imunisasinya tidak lengkap.

Namun ibu yang bekerja memiliki sumber informasi yang cukup

sehingga mungkin akan lebih aktif membawa anaknya untuk

imunisasi (Mulyanti, 2013).

2.2.1.4 Sikap

Sikap adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan

dan hubungannya terhadap kesehatan (Natasha et al, 2013). Menurut

Notoadmodjo (2010) Sebelum orang mengadopsi perilaku baru ,

terjadi proses yang berurutan didalam diri seseorang, yakni :

awareness (kesadaran), interest (tertarik), evaluation

(mempertimbangkan dampak baik dan buruk stimulus tersebut

terhadap dirinya), Trial (mulai mencoba prilaku baru), adoption

(subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

Page 46: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

25

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus) (Notoatmodjo, 2010).

Berikut adalah tingkatan sikap menurut Notoatmodjo (2010):

a. Menerima (receiving), Menerima diartikan bahwa orang (subjek)

mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.

b. Merespon (responding), Memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah

suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan,

terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa

orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing), Mengajak orang lain untuk mengerjakan

atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap

tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsible), Bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan

sikap yang paling tinggi.

Sikap seseorang yang positif belum tentu terwujud dalam tindakan

positif, begitu pula sebaliknya. Temuan-temuan dari peneliti yang

lalu menyebutkan bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat lemah

bahkan negatif dan penelitian lain menyebutkan bahwa hubungannya

adalah positif (Natasha et al, 2013).

Page 47: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

26

2.2.1.5 Pendapatan

Pendapatan adalah berupa jumlah uang yang diterima seseorang atau

lebih dari anggota keluarga dari jerih payah kerjanya. Secara umum

pendapatan didefinisikan sebagai masukan yang diperoleh dari

keseluruhan aktifitas termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa

melakukan kegiatan apapun (Randi, 2013).

Upah Minimum Regional (UMR) adalah pendapatan minimal yang

dihasilkan oleh pekerja sesuai provinsi masing-masing. Menurut

Badan Pusat Statisitik (BPS) 2016 UMR di Provinsi Lampung

sebesar 1.763.000, sehingga apabila pendapatan berada di bawah

UMR maka pendapatan tersebut dikategorikan sebagai tingkat

pendapatan rendah dan sebaliknya.

Pemberian ekonomi seseorang berhubungan pada kemampuan

seseorang membiayai pelayanan kesehatan. Seseorang mungkin tahu

akan pentingnya kesehatan namun karena terkendala biaya orang

tersebut memutuskan untuk tidak memperoleh pelayanan kesehatan

yang dibutuhkannya. Pendapatan keluarga yang rendah akan menjadi

pertimbangan ibu untuk tidak mengimunisasikan anaknya. Dampak

lain adalah ibu lebih memilih bekerja untuk membantu pendapatan

keluarga sehingga waktu untuk membawa anak imunisasi berkurang

(Mulyanti, 2013).

Page 48: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

27

2.2.1.6 Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga

terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan informasional,

dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan

emosional. Keseluruhan elemen tersebut terwujud dalam bentuk

hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan

penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga

merasa ada yang memperhatikan (Friedman, 2010). Seorang ibu

yang memiliki sikap positif terhadap imunisasi anaknya perlu

mendapat dukungan dari suami berupa konfirmasi atau izin dan

fasilitas yang mempermudah jangkauan imunisasi serta motivasi

untuk rutin imunisasi sesuai jadwal (Suzanne, 2011). Selain dari

suami ibu juga membutuhkan dukungan keluarga dari

orangtua/mertua yang juga memiliki sikap positif terhadap imunisasi

(Pratiwi, 2012).

2.2.1.7 Keterjangkaun Tempat Pelayanan Imunisasi

Salah satu faktor yang memhubungani pencapaian derajat kesehatan,

termasuk pemberian kelengkapan imunisasi dasar adalah adanya

keterjangkauan tempat pelayanan kesehatan oleh masyarakat.

Kemudahan untuk mencapai pelayanan kesehatan ini antara lain

ditentukan oleh adanya transportasi yang tersedia sehingga dapat

memperkecil jarak tempuh, hal ini akan menimbulkan motivasi ibu

untuk datang ketempat pelayanan imunisasi (Agustina, 2012).

Page 49: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

28

Menurut Lawrence W. Green (1980), Ketersediaan dan

keterjangkauan sumber daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan

yang ada dan mudah dijangkau merupakan salah satu faktor yang

memberi kontribusi terhadap perilaku dalam mendapatkan pelayanan

kesehatan. Semakin kecil jarak jangkauan masyarakat terhadap suatu

tempat pelayanan kesehatan, maka akan semakin sedikit pula waktu

yang diperlukan sehingga tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan

meningkat (Notoatmodjo, 2010).

Page 50: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

29

2.3 Kerangka Teori

Kerangka teori penelitian ini dijelaskan pada gambar 1 sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Teori.

Sumber : Modifikasi Lawrence W. Green (1980) dalam Soekidjo Notoatmodjo

(2010), Istriyati (2011)

Pemberian

Imunisasi Dasar

Diteliti

Tidak Diteliti

Pengetahuan

ibu terhadap

imunisasi

Pendidikan

Status

Pekerjaan

Sikap ibu

terhadap

imunisasi

Pendapatan

keluarga

Dukungan

Keluarga

terhadap

imunisasi Keterjangkauan

Ketempat

Pelayanan

Sarana dan

Prasarana

Peran Kader

Peran Tenaga

kesehatan Faktor

Penguat

Faktor

Pemungkin

Faktor Pemudah

(Predisposisi)

Peran

Pemerintah

Page 51: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

30

2.4 Kerangka Konsep

Pada kerangka teori di atas, terdapat variabel yang tidak diteliti (variabel

pengganggu) berupa ketersediaan sarana dan prasarana imunisasi, peran

kader, peran petugas kesehatan, serta peran pemerintah. Pengendalian

variabel ketersediaan sarana imunisasi dikendalikan dengan menyamakan

sarana imunisasi karena wilayah penelitian berada pada satu wilayah kerja

Puskesmas Korpri. Peran Petugas kesehatan disamakan karena di desa

penelitian imunisasi dilaksanakan oleh satu bidan desa. Peran kader

kesehatan disamakan karena wilayah penelitian berada pada satu wilayah

kerja Puskesmas Korpri dengan tamatan pendidikan minimal SMA.

Sementara itu peran pemerintah khususnya pemerintah kota juga disamakan

karena berada di satu kabupaten/kota Bandarlampung. Kerangka konsep

dalam penelitian ini dibuat dengan memperhatikan keterkaitan antara

variabel-variabel berdasarkan karakteristik dari setiap variabel

(Parmonangan, 2017). Kerangka konsep yang disusun sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Konsep.

Variabel terikat :

Pemberian

Imunisasi Dasar

Bayi

Variabel Bebas :

Pengetahuan

Pendidikan

Pekerjaan

Sikap

Pendapatan

Dukungan Keluarga

Keterjangkauan ketempat

pelayanan imunisasi

Page 52: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

31

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian (Notoatmodjo,

2014). Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka di

rumuskan hipotesis yaitu :

2.5.1 Hipotesis Null (H0) :

a Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap imunisasi

dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas

Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

b Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

c Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

d Tidak ada hubungan antara sikap ibu terhadap imunisasi dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

e Tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

f Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga ibu terhadap

imunisasi dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

32

g Tidak ada hubungan antara keterjangkauan ketempat pelayanan

imunisasi dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

2.5.2 Hipotesis Alternatif (Ha)

a Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu terhadap imunisasi

dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas

Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

b Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

c Terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

d Terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap imunisasi dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

e Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

f Terdapat hubungan antara dukungan keluarga ibu terhadap

imunisasi dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

33

g Terdapat hubungan antara keterjangkauan ketempat pelayanan

imunisasi dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penenelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

sectional (potong lintang). Analitik observasional adalah survei atau

penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis korelasi antara faktor

resiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2012). Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu pendekatan yang

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek

dengan cara pendekatan, observasi maupun pengumpulan data dalam satu

waktu. Observasi hanya dilakukan sekali saja dan pengukuran terhadap

variabel penelitian dilakukan saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2012).

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi adalah tempat penelitian tersebut dilakukan, sedangkan waktu adalah

jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk memperoleh data

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini telah dilakukan di seluruh wilayah kerja

Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung pada bulan

Oktober sampai Desember 2017.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

35

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi

usia 12-36 bulan di seluruh wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung. Jumlah ibu dengan bayi

berusia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung sebanyak 120.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti

(Notoatmodjo, 2012). Adapun teknik dan besar sampel penelitian ini

yaitu:

3.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara

mengambil seluruh anggota populasi. Alasan memilih total

sampling adalah agar hasil penelitian lebih valid sehingga

penelitian lebih objektif dengan hasil yang akurat.

3.3 .2.2 Besar Sampel

Besar sampel yang diambil berdasarkan teknik total sampling

adalah seluruh jumlah anggota yang ada pada populasi tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Besar sampel minimal dalam penelitian

ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 57: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

36

Keterangan:

n = besar subjek

Zα = tingkat kemaknaan = 1,96

P = proporsi yang diduga disuatu populasi = 50% = 0,5

Q = 1 – P = 1 – 0,5 = 0,5

d = derajat ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang

dapat ditoleransi = 0,1

= 96, 04 orang = atau 97 responden

Jadi besar sampel minimal yang harus didapatkan yaitu

sebanyak 97 responden. Besar sampel yang didapatkan dalam

penelitian ini sebanyak 100 responden.

3.3.2.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria inklusi adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi untuk diambil sebagai sampel, sedangkan

kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat dimbil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2014).

Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu:

Page 58: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

37

a. Responden bersedia menjadi objek penelitian dan hadir saat

pengambilan data.

b. Ibu yang memiliki bayi usia 12-36 bulan.

c. Bayi lahir normal dan sehat.

d. Ibu dapat membaca dan menulis.

Kriteria ekslusi:

a. Bayi yang lahir prematur atau lahir dengan komplikasi.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok

yang tidak dimiliki kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam

penelitian ini yaitu :

a. Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu tingkat

pengetahuan ibu terhadap imunisasi, tingkat pendidikan ibu, pemberian

pekerjaan ibu, sikap ibu terhadap imunisasi, pendapatan keluarga,

dukungan keluarga terhadap imunisasi, dan keterjangkauan tempat

imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame

Kota Bandarlampung.

b. Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu pemberian

imunisasi dasar bayi usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas

Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

38

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini dijelaskan pada tabel 3 sebagai

berikut:

Tabel 3. Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Kategori Alat Ukur Cara Ukur Skala

1

Tingkat

pengetahuan

ibu tentang

kelengkapan

imunisasi

dasar pada

bayi

Pengetahuan ibu

mengenai

imunisasi dasar

meliputi

pengertian,

tujuan, manfaat,

jenis imunisasi

dasar, jadwal

pemberian,

tempat pelayanan

imunisasi,

kontraindikasi,

dan efek samping

1. Tinggi jika

responden

mampu

menjawab benar

76% - 100%

pertanyaan.

Kuisioner Skor :

Wawancara

1. skor 1 untuk

jawaban benar

Ordinal

2. Cukup jika

responden

mampu

menjawab benar

56% - 75%

pertanyaan.

2. skor 0 untuk

jawaban salah

3. Rendah jika

responden

mampu

menjawab

<55%

pertanyaan.

2 Pendidikan

ibu

Pendidikan

formal ibu

yang diikuti

sampai tamat

1.Dasar

(Pendidikan

terakhir lulus <

SMA)

2.Lanjut

(Pendidikan

terakhir lulus ≥

SMA)

Kuesioner Wawancara Ordinal

3

4

Pekerjaan

ibu

Sikap

Segala sesuatu

kegiatan diluar

pekerjaan

rumah tangga

yang

dilakukan ibu

untuk

menghasilkan

pendapatan

atau uang

Respon atau

pandangan ibu

mengenai

imunisasi

1. Bekerja

2.Tidak Bekerja

1. Sikap positif (≥

median)

2. Sikap negatif

Kuesioner

Kuesioner

Wawancara

Wawancara

Nominal

Nominal

Page 60: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

39

5

Pendapat-

an

keluarga

dasar pada

bayi

Jumlah

pendapatan

selama satu

bulan dibagi

jumlah seluruh

anggota

keluarga yang

tinggal

serumah.

(<median)

1. Tinggi (jika ≥

UMR (≥

1.763.000)

2. Rendah (jika

< UMR (<

1.763.000)

Kuesioner

Wawancara

Ordinal

6

7

Dukungan

keluarga

Keterjang-

kauan

ketempat

pelayanan

imunisasi

Dukungan

yang diberikan

suami, mertua,

dan orang tua

terhadap ibu

bayi terkait

program

imunisasi.

Persepsi

responden

terhadap Jarak

dan perjalanan

ke pelayanan

imunisasi dari

rumahnya

1. Didukung

2. Tidak

didukung

1.Terjangkau

2.Tidak

Terjangkau

Kuesioner

Kuesioner

Wawancara

Wawancara

Nominal

Nominal

8

Kelengka-

pan

imunisasi

dasar pada

bayi

Kelengkapan

imunisasi

yang dilihat

dari sudut

lengkap

tidaknya

imunisasi

dasar dengan

ketentuan bayi

telah

mendapatkan

vaksin BCG

1x, DPT 3x,

polio 4x, HB

3x, campak 1x

1. Lengkap (bila

bayi sudah

mendapatk-an

imunisasi BCG

1x, DPT 3x,

Polio 4x, HB 3x,

Campak 1x)

2.Tidak lengkap

(bila bayi belum

mendapatk-an

salah satu

imunisasi BCG

1x, DPT 3x,

polio 4x, HB 3x,

campak 1x)

Kuesioner Wawancara

dengan

memperlihatkan

catatan Kartu

Menuju Sehat

(KMS)

Nominal

Page 61: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

40

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian (Notoatmodjo, 2014). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner dan Kartu Menuju Sehat (KMS).

3.6.1 Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan secara tertulis dalam bentuk

formulir yang diajukan kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan

tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Kuesioner ini berupa

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data

atau informasi tentang tingkat pengetahuan ibu terhadap imunisasi,

tingkat pendidikan ibu, pemberian pekerjaan, sikap ibu terhadap

imunisasi, pendapatan keluarga, dukungan keluarga terhadap

imunisasi, dan keterjangkauan ke tempat pelayanan imunisasi, dan

kelengkapan imunisasi.

Kuesioner menggunakan pendekatan skala Likert dan Gutman. Pada

skala Gutman dengan jenis pernyataan positif memiliki nilai 1 jika

pernyataan benar dan 0 jika salah. Sedangkan pada pernyataan negatif

berlaku sebaliknya. Peneliti menggunakan skala Gutman pada

kategori pengetahuan ibu terhadap imunisasi. Skala yang kedua yaitu

skala Likert merupakan skala pengukuran yang menyediakan empat

pilihan jawaban yaitu sangat setuju tidak setuju nilai 4 jika sangat

setuju, 3 setuju, 2 tidak setuju, dan 1 sangat tidak setuju dengan

pernyataan yang ada. Pada pernyataan negatif berlaku sebaliknya

yaitu nilai 4 jika sangat tidak setuju berurutan hingga nilai 1 untuk

Page 62: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

41

pernyataan setuju. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur

sikap ibu terhadap imunisasi.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah di uji validitas

dan reliabilitasnya pada populasi yang memiliki karakteristik yang

sama dengan populasi yang akan diteliti. Uji validitas adalah uji untuk

menilai ketepatan dan kecermatan alat ukur (tes) sementara uji

reliabilitas adalah uji untuk memastikan apakah kuesioner penelitian

yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel

atau tidak. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini telah

dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Simpur Kecamatan

Tanjungkarang Pusat Kota Bandarlampung sebagai Puskesmas dengan

cakupan imunisasi terendah kedua se-kota Bandarlampung sebanyak

26 responden. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan pengujian

internal dengan menguji coba kuesioner hanya satu kali, kemudian

dilakukan analisis untuk memprediksi reliabilitas kuesioner tersebut.

Analisisnya menggunakan uji Cronbach Alpha (Dahlan, 2013).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian telah melalui uji validitas

dan reliabilitas dengan hasil akhir terdapat 20 pertanyaan mengenai

pengetahuan dan 14 pertanyaan mengenai sikap yang dapat digunakan

dalam penelitian. Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas

yang disajikan pada tabel 4 dan tabel 5.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

42

Tabel 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan

No Item Ray r

tabel

Kriteria Cronbach

alfa

Reliabilitas

1 Pengertian

imunisasi

0,441 0,388 valid

0,688 Reliabel

2 Tujuan

imunisasi

0,392 0,388 valid

3 Manfaat

imunisasi

0,485 0,388 valid

4 Kelengkapan

imunisasi

0,703 0,388 valid

5 Imunisasi

Pertama

0,703 0,388 valid

6 Jenis imunisasi 0,710 0,388 valid 7 Frekuensi BCG 0,745 0,388 valid 8 Tujuan BCG 0,464 0,388 valid 9 Pemberian

BCG

0,623 0,388 valid

10 Frekuensi DPT 0,745 0,388 valid 11 Tujuan DPT 0,514 0,388 valid 12 Tujuan Polio 0,394 0,388 valid 13 Frekuensi Polio 0,429 0,388 valid 14 Pemberian

Polio

0,844 0,388 valid

15 Frekuensi HB 0,887 0,388 valid 16 Tujuan HB 0,439 0,388 valid 17 Frekuensi

campak

0,451 0,388 valid

18 Tujuan Campak 0,703 0,388 valid 19 Imunisasi

Terakhir

0,692 0,388 valid

20 Tempat

Imunisasi

0,776 0,388 valid

Berdasarkan Tabel 4 bahwa ke-20 item pertanyaan kuesioner

pengetahuan dapat digunakan dan dapat menjawab suatu hal yang

diukur dikarenakan sudah memenuhi kriteria valid. Setelah

mendapatkan item pertanyaan yang valid, diuji reliabilitasnya dengan

menggunakan perangkat lunak dan didapatkan hasil nilai Cronbach’s

alpha yaitu 0,688. Nilai 0,688 pada uji reliabilitas memiliki arti

reliabel menurut kategori koefisien reliabilitas.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

43

Tabel 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sikap

No Item Ray r

tabel

Kriteria Cronbach

alfa

Reliabilitas

1 Sikap 1 0,659 0,388 valid

0,748 Reliabel

2 Sikap 2 0,856 0,388 valid 3 Sikap 3 0,545 0,388 valid 4 Sikap 4 0,658 0,388 valid 5 Sikap 5 0,405 0,388 valid 6 Sikap 6 0,661 0,388 valid 7 Sikap 7 0,661 0,388 valid 8 Sikap 8 0,389 0,388 valid 9 Sikap 9 0,766 0,388 valid

10 Sikap 10 0,614 0,388 valid 11 Sikap 11 0,670 0,388 valid 12 Sikap 12 0,704 0,388 valid 13 Sikap 13 0,813 0,388 valid 14 Sikap 14 0,632 0,388 valid

Berdasarkan Tabel 5 bahwa ke-14 item pertanyaan kuesioner sikap

dapat digunakan dan dapat menjawab suatu hal yang diukur

dikarenakan sudah memenuhi kriteria valid. Setelah mendapatkan item

pertanyaan yang valid, diuji reliabilitasnya dengan menggunakan

perangkat lunak dan didapatkan hasil nilai Cronbach’s alpha yaitu

0,748. Nilai 0,748 pada uji reliabilitas memiliki arti reliabel menurut

kategori koefisien reliabilitas. Dengan demikian, kuesioner dapat

disebarkan dan digunakan untuk penelitian karena sudah melalui uji

validitas dan reliabilitas.

3.6.2 Kartu Menuju Sehat (KMS)

Untuk mengetahui pemberian kelengkapan imunisasi dasar bayi,

Informasi mengenai jadwal imunisasi, dan jenis imunisasi yang

diberikan tercantum pada Kartu Menuju Sehat (KMS), sehingga dapat

diketahui jenis imunisasi apa saja yang sudah diberikan dan apa yang

Page 65: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

44

belum diberikan. Ketepatan jadwal imunisasi juga dapat diketahui

melalui KMS. Setiap bayi sebaiknya mempunyai dokumentasi

imunisasi seperti kartu menuju sehat yang dipegang oleh orang tua

atau pengasuhnya. Setiap dokter atau tenaga medis yang memberikan

imunisasi harus mencatat semua data-data yang relevan pada kartu

menuju sehat tersebut.

3.7 Metode Pengambilan Data

3.7.1 Data Primer

Data primer diperoleh dengan metode wawancara atau bertanya

langsung kepada responden dengan bantuan lembar kuesioner.

Kuesioner berisi beberapa pertanyaan terkait faktor-faktor yang

mungkin mempengaruhi ibu untuk membawa bayinya memperoleh

layanan imunisasi dasar. Pengambilan data dilakukan disemua

Posyandu pada wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame, kemudian untuk ibu yang tidak hadir saat pengambilan

data dilakukan pengambilan data ke setiap rumah responden (door to

door). Jumlah seluruh Posyandu pada penelitian ini sebanyak 8

Posyandu. Kemudian ibu yang tidak hadir saat pengambilan data di

Posyandu telah dilakukan kunjungan kerumah, namun kunjungan

tidak menjangkau seluruh daftar nama ibu yang memiliki bayi usia 12-

36 bulan menurut data Posyandu dan Puskesmas setempat, sehingga

hal ini menjadi keterbatasan penelitian.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

45

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumen atau berbagai tulisan yang

berkenaan dengan objek penelitian yang diperoleh dari data

puskesmas terkait cakupan imunisasi dasar bayi di wilayah tersebut.

Data ini meliputi :

1. Laporan data cakupan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi 12-

36 bulan se-kota Bandarlampung dan angka kematian bayi akibat

PD3I yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung.

2. Laporan tahunan Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota

Bandarlampung meliputi data tentang cakupan imunisasi bayi,

jumlah posyandu, dan keadaan umum wilayah kerja Puskesmas

Korpri.

3. Dokumen Bidan Desa atau Posyandu setempat tentang jumlah bayi

berusia 12-36 bulan.

3.8 Analisis dan Pengolahan Data

3.8.1 Pengolahan Data

Analisis dan pengolahan data merupakan bagian penting dari suatu

penelitian, adapun langkah-langkah pengolahan data meliputi :

a. Editing, sebelum data diolah data perlu diedit terlebih dahulu,

dengan cara memeriksa kelengkapan daftar pertanyaan yang telah

diisi oleh responden. Tujuan dari editing ini untuk mengurangi

kesalahan atau kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan yang

sudah diisi oleh responden.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

46

b. Coding, mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden ke

dalam kategori-kategori untuk mempermudahkan pengolahan data.

Seperti pekerjaan ibu: 1= bekerja, 2= tidak bekerja. Pendidikan ibu:

1= rendah, 2= tinggi, dan seterusnya untuk seluruh variabel.

c. Tabulating, dengan cara membuat tabel jawaban-jawaban yang

sudah diberi kategori jawaban dan mengatur angka-angka,

kemudian dimasukan dalam tabel sehingga dapat dihitung jumlah

kasus dalam berbagai kategori.

d. Entry, memasukkan data yang telah didapat ke dalam program

komputer yang telah ditetapkan untuk selanjutnya akan diolah.

3.8.2 Analisis Data

Analisis statistika untuk mengolah data yang diperoleh akan

menggunakan program komputer dimana akan dilakukan 2 macam

analisa data. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode sebagai berikut :

a. Analisis Univariat

Analisis univariat ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Analisis univariat ini berupa distribusi frekuensi dan

presentase tiap variabel tingkat pendidikan ibu, tingkat

pengetahuan ibu, pemberian pekerjaan, umur ibu, pendapatan

keluarga, dukungan keluarga terhadap imunisasi, dan

keterjangkauan ke tempat pelayanan imunisasi dasar pada bayi.

b. Analisis Bivariat

Page 68: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

47

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas

dengan variabel terikat secara sendiri-sendiri. Analisis

menggunakan uji chi square dengan alternatif uji fisher untuk

menguji hipotesis, mengenai ada atau tidaknya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan a =

0,05 dan Confidence Interval (CI) sebesar 95 % dengan asumsi :

1. Jika p ≤ 0,05 , maka dapat disimpulkan ada hubungan yang

signifikan antara variabel dependen dengan variabel independen

2. Jika p > 0,05 , maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang

signifikan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

48

3.9 Alur Penelitian

Alur penelitian dijelaskan pada gambar 3 sebagai berikut :

Gambar 3. Alur Penelitian.

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Tim Komisi Etik Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor ethical clearance

survei awal, proposal,

perijinan, ethical clearance, uji

instrument, dan koordinasi

dengan bagian FK UNILA

serta Puskesmas dan Posyandu

terkait

Tahap

Persiapan

Tahap

Pelaksanaan

Data Primer :

Informed consent

dan pengisian

kuesioner

Data Sekunder :

Penilaian Kartu

Menuju Sehat

Tahap

Pengolahan

Data Melakukan input data

Analisis data dengan program

Pegambilan

Sampel

Page 70: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

49

4083/UN.26/8/DL/2017 serta pelaksanaan di lapangan responden

menyatakan persetujuan dengan menandatangani informed consent.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor pada ibu yang berhubungan dengan pemberian imunisasi

dasar bayi adalah tingkat pendapatan, sikap, dan dukungan keluarga

terhadap imunisasi.

2. Sebanyak 92% responden dengan tingkat pengetahuan tinggi dan 8%

dengan tingkat pengetahuan rendah, tingkat pendidikan dasar 41% dan

lanjut 59%, 77% responden tidak bekerja dan 23% responden bekerja,

responden denagn sikap negatif sebanyak 44% dan sikap positif sebanyak

56%, responden dengan tingkat pendapatan rendah sebanyak 57% dan

pendapatan tinggi 43%, responden yang tidak didukung sebanyak 19% dan

yang didukung sebanyak 81%, responden dengan jarak jauh sebanyak 20%

dan jarak dekat sebanyak 80%, imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak

37% dan imunisasi dasar lengkap sebanyak 37%.

3. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap imunisasi dengan

pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

74

4. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung.

5. Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian imunisasi

dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota

Bandarlampung.

6. Terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap imunisasi dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung dengan p value 0,009 dan OR 0,304. Ibu

dengan sikap positif cenderung akan memberikan imunisasi dasar lengkap

dibanding ibu dengan sikap negatif terhadap imunisasi.

7. Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemberian

imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kecamatan

Sukarame Kota Bandarlampung dengan p value 0,007 dan OR 0,274. Ibu

dengan tingkat pendapatan tinggi cenderung akan memberikan imunisasi

dasar lengkap dibanding ibu dengan tingkat pendapatan rendah.

8. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga ibu terhadap imunisasi

dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung dengan p value 0,004 dan OR

0,194. Ibu yang mendapat dukungan dari keluarga cenderung akan

memberikan imunisasi dasar lengkap dibanding ibu yang tidak didukung.

9. Tidak ada hubungan antara keterjangkauan ketempat pelayanan imunisasi

dengan pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Korpri

Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

75

5.2 Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Imunisasi sebagai salah satu tindakan preventif yang telah terbukti

efektifitasnya dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas pada bayi dan

balita, maka diperlukan promosi kesehatan berupa edukasi mengenai

pentingnya imunisasi pada ibu yang memiliki bayi dan keluarganya. Selain

itu, sikap ibu sebagai faktor yang berhubungan untuk melakukan

pemberian imunisasi merupakan kesempatan bagi tenaga kesehatan untuk

menentukan strategi yang tepat dalam peningkatan cakupan imunisasi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa, maka diharapkan

dapat melakukan penelitian di tempat pedesaan atau penelitian

perbandingan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu

dalam pemberian imunisasi dasar bayi.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

DAFTAR PUSTAKA

Page 75: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2012. Pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian imunisasi dasar

bayi di wilayah kerja puskesmas montasik kabupaten aceh besar. [karya

tulis ilmiah]. Banda Aceh : STIKes U’Budiah.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka

Cipta. Hal 43-50.

Badan Pusat Statistik. 2016. Upah minimum regional provinsi Lampung.

Lampung : BPS Prov. Lampung.

Dahlan, S.M. 2014. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Seri 1 Edisi 6.

Jakarata : Epidemiologi Indonesia : 165-179.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Sistem pendidikan nasional. Jakarta:

UUD RI.

Depkes RI. 2009. Pedoman pengelolaan vaksin. Jakarta : Dirjen Bina Farmasi dan

Alat Kesehatan.

Dewi, N. 2012. Asuhan keperawatan anak dan balita. Jakarta : Salemba. Hal 121-

132.

Dinkes Kota Bandarlampung. 2015. Profil kesehatan kota Bandarlampung tahun

2014. Zulfikar : Dinkes Kota Bandarlampung.

Dinkes Kota Bandarlampung. 2016. Profil kesehatan kota Bandarlampung tahun

2014. Zulfikar : Dinkes Kota Bandarlampung.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

77

Dinkes Kota Bandarlampung. 2017. Profil kesehatan kota Bandarlampung tahun

2014. Zulfikar : Dinkes Kota Bandarlampung.

Ditjen PP & PL Depkes RI. 2005. Model pelatihan tenaga pelaksana imunisasi

Puskesmas. jakarta : Ditjen PP & PL Depkes RI.

Febriana, S. 2009. Kelengkapan imunisasi dasar anak dan faktor-faktor yang

berhubungan di poliklinik anak rumah sakit daerah tarakan. [skripsi].

Fakultas Kedokteran : Universitas Sumatera Utara.

Enric V., Claudia A.V., Miriam G., Irene M., Mariano D. 2017. Field evaluation

of the efficacy of mycobacterium bovis bcg vaccine against tuberculosis

in goats. BMC Veterinary Research. Vol 13 (252). Hal 1-6.

Friedman, M. M. 2010. Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan

Praktek. Jakarta : EGC. Hal 74-81.

I.G.N Ranuh, Dkk. 2008. Pedoman imunisasi di Indonesia. Jakarta : Ikatan Dokter

Anak Indonesia. Hal 511-525.

Istriyati, E. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian

kelengkapan imunisasi dasar bayi di desa kumpul rejo kecamatan

argomulyo kota salatiga. [skripsi]. Fakultas Ilmu Keolahragaan :

Universitas Negeri Semarang.

Kemenkes RI. 2010. Peraturan menteri kesehatan RI nomor

155/Menkes/Per/I/2010 tentang penggunaan kartu menuju sehat (KMS)

balita. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2014. Profil kesehatan Indonesia 2014. Jakarta : Kemenkes RI

2015. Menkes RI. 2014. Peratutan Menteri Kesehatan Nomor

1059/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Imunisasi. Jakarta : Kemenkes RI.

Kuntjojo. 2009. Metodelogi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Kediri : Jawa

Barat. Hal 11-14.

Lawrence Green. 1980. Health education planning a diagnostik approach,

Terjemahan oleh Mandy Zulasmy dkk, Jakarta : Depdikbud RI.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

78

Manoj V. Murhekar, P. Kamaraj, K. Kanagasabai, G. Elavarasu, T. Daniel

Rajasekar, K. Boopathi. 2017. Coverage of childhood vaccination among

children aged 12-23 months, Tamil Nadu, 2015, India. Indian J Med. Vol

10 (15). Hal 377-386.

Margareta B., Rose M.C, Lars A.H., Anders L., Lars L., Margaretha M., et. al.

2009. Vaccines to children protective effect and adverse events. Swedish

Council on Technology Assessment in Health Care. Hal 15-32.

Menkes RI. 2017. Peraturan mentri kesehatan no 12 tahun 2017 tentang

penyelenggaraan imunisasi. Jakarta : Menkes RI.

Mulyanti, Y. 2013. Faktor-faktor internal yang berhubungan dengan pemberian

imunisasi dasar balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas

Situgintung Tahun 2013. [skripsi]. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu

Kesehatan : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

Murti, B. 2003. Prinsip dan metode riset epidemiologi. Edisi Kedua. Jilid

Pertama. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Natasha L.H., et al. 2013. Understanding reasons for participating in a school-

based influenza vaccination program and decision-making dynamics

among adolescents and parents. Health Education Research. Vol 28 (4).

Hal 663-672.

Notoatmodjo, S. 2010.Promosi kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 43-119.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hal 75-89, 115-130.

Novitasari, Y.D. 2015. Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi

usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobongan. [Karya

Tulis Ilmiah]. Surakarta : StiKes Kusuma Husada.

Oktarlina, R.Z. 2016. Analisis faktor-faktor motivasi dan persepsi yang

mempengaruhi penulisan resep sesuai formularium di instalasi rawat

jalan RSUP dr. M. Djamil, Padang. J Agromed Unila 2016; 3(1):13-18]

Page 78: FAKTOR-FAKTOR PADA IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN …digilib.unila.ac.id/30116/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pekerjaan, pendapatan, sikap, dukungan keluarga, dan keterjangkauan

79

Parmonangan, A. 2017. Perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswa

kepaniteraan klinik Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Bandarlampung Dan

Dokter Baru Lulusan Unila 2016 terhadap penulisan resep yang benar.

[skripsi]. Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Peter A., Andreas A., HenrikRavn, KZaman. 2017. Co-administration of BCG

and Diphtheria-tetanus-pertussis (DTP) vaccinations may reduce infant

mortality more than the WHO-schedule of BCG first and then DTP. A re-

analysis of demographic surveillance data from rural bangladesh.

Elseiver Bio Medicne. Vol 22 (2017). Hal 173-180.

Pratiwi, L.N. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi

dasar balita umur 12-23 bulan di Indonesia tahun 2010. [skripsi].

Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Indonesia.

Pusdatin Prov. Lampung. 2014. Ringkasan eksekutif data dan informasi kesehatan

Provinsi Lampung. Bandarlampung : Pusdatin 2014.

Riyanto, D.A. 2013. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar

dengan perilaku pelaksanaan imunisasi dasar pada balita di kampong

Cantilan kelurahan Kagungan kecamatan Kasemen kota Serang tahun

2013. Ejournal: Stikesborromeus. Hal 1-6.

Suzanne, W.B.S. 2011. A parent’s decision on immunization: making the right

choice. American Academy Of Pediatrics. Vol 127 (1). Hal 85-88.

Triana, V. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan imunisasi dasar lengkap

pada bayi tahun 2015. JKMA. Vol 10 (2) : 123-125.

Zahiyyah, H. 2017. Faktor determinan ibu yang berhubungan dengan pemberian

pijat bayi di kecamatan Pondok Melati Bekasi. 2016. [skripsi]. Lampung

: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.