Page 1
EKSISTENSI UMKM PADA ERA MARKET PLACE
(Studi Kasus Pasar Tanah Abang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Kepala Fakultas Ekonomi Dan Bisnis sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Muhamad Alvi Saputra
1113084000020
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Page 2
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Page 3
ii
LEMBAR PERNYATAAN KELULUSAN UJIAN KOMPREHENSIF
Page 5
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muhamad Alvi Saputra
NIM : 1113084000020
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini, saya :
1. Tidak menggunankan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain tanpa menyebut
sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
3. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 September 2019
Muhamad Alvi Saputra
Page 6
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Muhamad Alvi Saputra
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta ,21 September 1995
3. Alamat : Jln.H.Junaedi Gg.Ros No.71 Rt 012/
Rw 003 Cipete Selatan,Cilandak,
Jakarta selatan
4. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri 01 Pagi Cipete Selatan : 2001-2007
2. SMP Negeri 86 Cilandak : 2007-20110
3. SMA Negeri 34 Jakarta : 2010-2013
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2013-2019
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik Kampus) 2015
2. Wakil Ketua Bidang Humas HMJ IESP FEB UIN 2014-2015
3. Bendahara Umum HMJ IESP FEB UIN 2015-2016
4. Ketua BIdang 4 DEMA FEB 2016-2017
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Yakub Siasaleh
2. Ibu : Sulasmi
3. Alamat : Jln.H.Junaedi Gg.Ros No.71 Rt 012/Rw003 Cipete
Selatan,Cilandak, Jakarta selatan.
Page 7
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan Eksistensi UMKM pasar
tanah abang antara sebelum dan sesudah masifnya penggunaan market place (e-
commerce) melalui tingkat pendapatan, total penjualan dan jumlah konsumen.
Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan model paired sample t-test
yaitu melihat perbbedaan data yang sama ,namun diperlakukan berbeda, yaitu
tingkat pendapatan, total penjualan dan jumlah konsumen pada saat market place
(e-commerce) belum berkembang dengan tingkat pendapatan, total penjualan dan
jumlah konsumen.setelah dipengaruhi oleh penggunaan market place (e-
commerce) secara massif. Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa ada
perbedaan signifikan terhadap eksistensi UMKM Pasar Tanah Abang.
Kata Kunci : Eksistensi, tingkat pendapatan, total penjualan dan jumlah
konsumen.
Page 8
vi
ABSTRACT
This research aims to see the difference of existence UMKM Pasar Tanah
Abang between before and after the massive of market place (e-commerce) use.
Through income, total sales and number of customers. The analytical method used
is paired sample t-test that is to see the difference of same data, but it is treated
differently, that is income, total sales and number of customers before the
development of market place (e-commerce) use getting bigger with income, total
sales and number of customers be affected by the massive of market place (e-
commerce) use. The result of research shows that there are significant difference
to UMKM Pasar Tanah Abang betweeb before and after the existence of the
market place (e-commerce).
Key Words: Existence, Income, Total sales , Number of Customers
Page 9
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah
melimpahkan segala nikmat dan karuniaNya. Sholawat serta salam penulis
haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita
dari zaman jahiliyah hingga zaman yang penuh ilmu pengetahuan, semoga dapat
berkumpul di Yaumil Qiyamah nanti. Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Eksistensi UMKM Pada Era Market Place Studi Kasus
Pasar Tanah Abang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu prasyarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis mengucapakan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan , dukungan, bimbingan serta arahan sehinggi
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Keluarga tercinta, Mama, Ayah, Adik-Adik dan Almarhumah Nenek
yang selalu mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
Serta yang selalu mendoakan agar penulis diberikan kemudahan dan
segala bentuk dukungan yang sudah diberikan.
2. Bapak Prof.Dr.Amilin,S.E.,M.Si.,Ak.,CA.,BKP.,QIA.,CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta atas kesempatan berharga yang diberikan kepada penulis
untuk duduk di bangku perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dan mengenyam pendidikan di FEB.
Page 10
viii
3. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si dan Bapak Dr.M. Hartana I
Putra,M.Si.,selaku Pembimbing Akademik dan Ketua Jurusan
Ekonomi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas
perannya untuk selalu memberikan bimbingan kepada penulis baik
dalam bentuk akademik maupun non-akademik.
4. Ibu Roosita Meilina Dewi ,M.Si., dan Najwa Khairina ,S.E.,M.A
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
penulisan penelitian ini dari awal hingga akhir sehingga penulis
mampu menyelesaikan penelitian ini.
5. Perempuan yang setia menenmani lika-liku kehidupan di kampus
dan di luar kampus Quwatul Mudrikatiz Zakiyah yang selalu
membantu dan memberi semangat saat penulis sering berada dalam
tekanan.
6. Para sahabat WACANA-ERS bang Luthfan, Subhan, Hery, bang
Mahatir, Yoga, Gufron, bang Jihad, bang Zekha, Irfan, Ibas, Rival
yang memberikan dukungan moral serta tekanan selama perkuliahan
hingga di detik-detik terakhir masa studi penulis.
7. Para sahabat/I PMII KOMFEIS Berjun, Botel, Erix, Ali, Puspa, dan
seluruh angkatan 2013 terima kasih telah menemani untuk berproses
dalam organisasi extra kampus.
8. Seluruh sahabat Ekonomi Pembangunan;Lina , Oki, Roro, Jokowi,
Eko,dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Page 11
ix
Tanpa mengurangi rasa hormat penulis, terima kasih karena telah
menjadi bagian kehidupan perkuliahan penulis.
9. Seluruh sahabat-sahabat di KKN TEROPONG 177 Ardi, Naya,
Ummi, Icha, Lia, Satrio, Anhar, Dandy, Yulia, yang memberikan
wadah bagi penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
10. Seluruh teman-teman DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah memberikan wadah berproses kepada penulis untuk menjadi
pribadi yang lebih baik. Semoga kalian semua selalu diberikan
kesuksesan dan kelancaran dalam berorganisasi dan kehidupan
perkuliahan.
11. Seluruh teman-teman HMJ Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan wadah berproses
kepada penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga
kalian semua selalu diberikan kesuksesan dan kelancaran dalam
berorganisasi dan kehidupan perkuliahan.
12. Seluruh teman-teman Remaja Mesjid Al-Karomah yang telah
memberikan wadah berproses kepada penulis untuk menjadi pribadi
yang lebih baik. Semoga kalian semua selalu diberikan kesuksesan
dan kelancaran dalam berorganisasi dan kehidupan perkuliahan.
13. Seluruh teman-teman BKPRMI yang telah memberikan banyak
pengalaman berharga pada saat penulis menyelesaikan skripsi ini.
14. Para narasumber yang telah membantu penulis dalam proses
pengisian kuesioner sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Page 12
x
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih memiliki
banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala
bentuk saran, masukan dan kritik dari pembaca akan diterima oleh penulis guna
memperbaiki dan mengembangkan penelitian ini. Akhir kata, semoga penelitian
ini dapat berguna serta bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Page 13
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... i
LEMBAR PERNYATAAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 12
A. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ................................. 12
1. Profil Bisnis UMKM .......................................................... 12
2. Karakteristik UMKM ......................................................... 14
3. Peluang dan Kendala .......................................................... 17
B. E-Commerce ............................................................................. 19
1. Definisi UMKM ................................................................. 19
2. Jenis Transaksi E-Commerce ............................................. 21
3. Proses Transaksi E-Commerce ........................................... 22
Page 14
xii
4. Ruang Lingkup E-Commerce ............................................. 22
5. Keuntungan E-Commerce .................................................. 23
6. Kekurangan dan Kelemahan E-Commerce ........................ 26
C. Eksistensi .................................................................................. 26
D. Keputusan Pembelian Konsumen ............................................. 28
1. Definisi Keputusan Pembelian Konsumen ......................... 28
2. Proses-proses dalam Keputusan Membeli .......................... 29
3. Factor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam
Pengambilan Keputusan Pembelian ................................... 31
E. Teori Perubahan Sosial ............................................................. 33
1. Definisi Perubahan Sosial................................................... 33
2. Factor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial .......... 34
F. Hipotesis Masalah .................................................................... 35
G. Penelitian Terdahulu ................................................................. 36
H. Kerangka Berpikir .................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 39
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 39
B. Metode Penetuan Sample ......................................................... 39
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 40
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 50
A. Deskriptif .................................................................................. 50
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 55
Page 15
xiii
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 63
A. Kesimpulan ............................................................................... 63
B. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66
LAMPIRAN .................................................................................................... 68
Page 16
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah UMKM menurut Sektor Ekonomi 2017 .................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................. 36
Tabel 3.1 Bentuk Transformasi Data ..................................................... 47
Tabel 4.1 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin ........................... 53
Tabel 4.2 Jumlah Responden Menurut Posisi ........................................ 54
Page 17
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................. 38
Gambar 4.1 Pasar Tanah Abang ............................................................... 52
Gambar 4.2 Peta Tanah Abang .................................................................. 53
Gambar 4.3 Observasi Lapangan ............................................................... 55
Page 18
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Perkembangan UMKM 2016-2017 ........................................ 2
Grafik 1.2 PDB atas Dasar Harga Berlaku .............................................. 3
Grafik 1.3 Pertumbuhan E-Commerce .................................................... 8
Grafik 4.1 Posisi Responden ................................................................... 54
Grafik 4.2 Pendapatan ............................................................................. 57
Grafik 4.3 Penjualan ................................................................................ 59
Grafik 4.4 Jumlah Konsumen .................................................................. 61
Grafik 4.5 Harga Pokok ........................................................................... 62
Grafik 4.6 Jenis Produk ........................................................................... 62
Page 19
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan riil
perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. Dalam perekonomian
suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat
menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di
negara-negara berkembang (developing countries) termasuk didalamnya
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memiliki dana yang cukup besar.
Tetapi di sisi lain, usaha lpengerahan sumber dana dalam negeri untuk
membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal
baik yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan
jasa ke luar negeri, ataupun penerimaan pemerintah melalui instrumen pajak,
serta UMKM.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting
dalam perekonomian di Indonesia. UMKM memiliki 93,8 persen dari total
keseluruhan pelaku usaha Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit. UMKM
telah mampu memmbuktikan eksistensinya dalam perekonomian diIndonesia.
Ketika badai krisis moneter melanda Indonesia tahun 1998 UMKM relative
mampu bertahan dibanding perusahaan besar.
Namun, pada era modernisasi ini yang mana setiap warga masyarakat di
Indonesia sendiri di tuntut untuk terus berkembang dan mengikuti
perkembangan zaman. Peran teknologi merupakan peran yang paling penting
dalam globalisasi ini.
Page 20
2
Dalam perekonomian, tidak hanya teknologi industry dan barang saja
yang dominan, namun peran teknologi informatika dan komunikasilah yang
merupakan ujung tombak dari laju pergerakan tekonologi di era ini. Era ini
disebut dengan era digital, dimana segala bentuk transaki/kontak/komunikasi
2 arah dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja. Akan tetapi ini semua
tidak hanya menimbulkan efek positif bagi masyarakat terutama di kegiatan
ekonomi. Banyak juga pasar-pasar tradisional ,ternama di Indonesia(Jakarta)
keluar dari persaingan(collapse). Hal itu terjadi dikarenakan terlalu kuatnya
daya Tarik e-commerce sehingga melemahkan transaksi ekonomi tradisional.
Masyarakat tentu saja lebih memilih mengikuti tren/ kemajuan
teknologi ini sebab selain lebih mudah dengan bertransaksi online lebih
praktis dan cepat dalam memenuhi keinginan konsumen. Hal ini
menyebabkan kekhawatiran yang besar bagi UMKM di dalam pasar-pasar
tradisional.
Grafik 1.1. Perkembangan UMKM 2016-2017
Sumber: LPPI & Bank Indonesia
60,863,578 62,106,900
731,047 757,090 56,551 58,627 5,370 5,460 0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
2016 2017
GRAFIK PERKEMBANGAN USAHA UMKM TAHUN 2016-2017
Usaha Mikro Usaha kecil Usaha Menengah Usaha Besar
Page 21
3
Berdasarkan Grafik diats selama 2016 sampai 2017 terjadi pertumbuhan
pada UMKM serta penurunan pada usaha besar. Bila pada tahun 2016, usaha
besar mencapai 5.370 unit tahun berikutnya mengalami kenaikan hingga
5.460 unit naik sekitar 1,67%. Pada UMKM terjadi sebaliknya. Bila usaha
menengah pada tahun 2016 hanya 56.55 unit pada tahun 20117 mencapai
58.627unit. Ada peningkatan sebesar 3,67%. Sama halnya dengan usaha
kecil, ada peningkatan dari tahun 2016. Pada tahun 2016 mencapai 731,047,
namun pada tahun 2017 mencapai 757.090, artinya meningkat sekitar 3,56%.
Peningkatan cukup besar terjadi pada usaha mikro, bila tahun 2016 hanya
mencapai 60.863.578 unit, pada tahun 2017 berhasil meraih 62.106.900
terjadi peningkatan sebesar 2,04%.
Grafik 1.2. PDB Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber 1: Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2018
4,2
92
,28
8
1,1
28
,05
7
1,5
88
,93
8
4,7
03
,16
8
4,7
27
,98
9
12
34
21
0.7
17
42
43
5.7
51
36
22
3.1
U S A H A M I K R O U S A H A K E C I L U S A H A M E N E N G A H U S A H A B E S A R
PDB ATAS DASAR HARGA BERLAKU
2016 2017
Page 22
4
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan sumbangan UMKM terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Harga Berlaku. PDB adalah jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu,
atau merupakan jumlah nilaui barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi. Kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional menurut
harga berlaku pada tahun 2016 sebesar Rp7.009 triliun atau 59,84%,
sedangkan tahun 2017 sebesar Rp7.704 triliun atau 60%. Total kontribusi
UMKM terhadap PDB Nasional merupakan akumulasi dari semua sektor
ekonomi UMKM.
Tabel 1.1. Jumlah UMKM Sektor Ekonomi 2017
No. Sektor Ekonomi Jumlah
1 Jasa-jasa Swasta 2.453.429 (4,52%)
2 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.271.805 (2,37%)
3 Pengangkutan dan Komunikasi 3.775.258 (6,88%)
4 Perdagangan Hotel dan Restoran 15.484.200 (28,33%)
5 Bangunan 852.499 (1,57%)
6 Listrik,Gas dan Air bersih 12.870 (0,03%)
7 Industri Pengolahan 3457.985 (6,41%)
8 Pertambangan dan Penggalian 291.457 (0,53%)
9 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan
26.960.465 (48,85%)
Sumber 2: Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2017
Jika ditinjau dari sektor ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit
usaha terbesar sampai terkecil berdasarkan tabel diatas adalah sektor : 1.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (48,85%); 2. Perdagangan,
Page 23
5
Hotel dan Restoran (28,83%); 3. Pengangkutan dan Komunikasi (6,88%); 4.
Industri Pengolahan (6,41%); 5.Jasa-jasa (4,52%); 6. Keuangan, Persewaan
dan jasa Perusahaan (2,37%); 7. Bangunan (1,57%); 8. Pertambangan dan
Penggalian (0,53%); 9. Listrik, Gas dan Air Bersih (0,03%).
Peran penting UMKM sangat besar tidak hanya di kota-kota besar tapi
juga di pedesaan. Berikut beberapa peran penting UMKM:
1. UMKM berperan dalam memberi pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat, proses pemerataan dan penigkatan pendapatan
masyarakat,mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mewujudkan
stabilitas nasional.
2. Krisis moneter 1998-> krisis 2008-2009-> 96% umkm tetap bertahan dari
goncangan krisis.
3. UMKM juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan
lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit-unit kerja
baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapet mendukung
pendapatan rumah tangga.
4. UMKM memiliki flexibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha
yang berkapasitas lebih besar, sehingga UMKM perlu perhatian khusus
yang di dukung oleh informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah
antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen-elemen daya
saing usaha ,yaitu jaringan pasar.
5. UMKM di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi
dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, ketimpangan
Page 24
6
distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antar daerah
perkotaan dan pedesaan , serta , serta masalah urbanisasi.
Selain itu, beberapa kontribusi positif UMKM yang tidak daat di
pandang sebelah mata,yaitu:
1. Tulang punggung perekonomian nasional karena merupakan populasi
pelaku usaha dominan (93,9%);
2. Menghasilkan PDB sebesar 59,08%(Rp4.869,57 Triliun), dengan laju
pertumbuhan sebesar 6,4% pertahun;
3. Menyumbang volume ekspor mencapai 14,06% (Rp166,63 Triliun) dari
ekspor nasional;
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PTMB) nasional sebesar 52,23%
(Rp830.9 triliun);
5. Secara geografisn tersebar di seluruh tanah air, di semua sektor.
Memberikan layanan kebutuhan pokok yang di butuhkan masyarakat.
Multiplier effect-nya tinggi. Merupakan instrumen pemerataan
pendapatan dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan masyarakat;
6. Wadah untuk penciptaan wirausaha baru;
7. Ketergantungan pada komponen impor yang minimal. Memanfaatkan
bahan baku dan sumber daya lokal yang mudah di temukan dan tersedia
sekitar sehingga menghemat devisa.
Dengan demikian, bisnis UMKM mempunyai peran strategis dalam
perekonomian Indonesia,karena :
Page 25
7
1. Kedudukan sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai
sektor;
2. Penyedia lapangan kerja yang terbesar;
3. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat;
4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi;
5. Sumbangan dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Salah satu peranan strategis UMKM dalam perekonomian Indonesia
adalah pencipta pasar baru dan sumber inovasi,dimana inovasi di lakukan
bersamaan berkembangnya teknologi di indonesia. Sistem Informasi dan
teknologi saat ini telah berkembang dengan cepat dan memberikan dampak
ke dalam semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan sistem informasi yang
didukung dengan teknologi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan
masyarakat, salah satunya adalah kalangan masyarakat yang bergerak di
bidang UMKM.
Dengan memanfaatkan teknologi, setiap orang yang bergerak di dunia
usaha dapat memperkenalkan produk mereka dengan menggunakan media
internet sehingga dapat meningkatkan penjualan dan memperluas
pemasarannya. Dengan begitu, perkembangan teknologi menjadikan dunia
UMKM semakin kompetitif yang sehingga kebutuhan informasi yang tepat
waktu dan akurat sangatlah penting bagi para pelaku usaha dan bisnis
dikarenakan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang tepat.
Page 26
8
Perkembangan dalam dunia teknologi akhir akhir ini telah banyak
membawa perubahan terutama dalam bidang perekonomian. Konsumen dapat
membeli barang dengan mudah melalui internet. Proses pembelian barang
hanya melalui device online dan dalam hitungan beberapa menit barang yang
di inginkan dapat sampai di tangan konsumen. Skenario tersebut dikenal
sebagai dengan perdagangan elektronik (e commerce). Kemunculan
perdagangan barang dan jasa ini memunculkan peningkatan perilaku
konsumen terhadap kebutuhan. Hal ini secara langsung dapat meningkatkan
perekonomian pasar.
Grafik 1.3. Pertumbuhan E-commerce
sumber : www.statista.com
Pertumbuhan pesat pangsa pasar e commerce di Indonesia memang
sudah tidak di ragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai
83 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e
Page 27
9
commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang
yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini di dukung oleh data
dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e commerce pada
tahun 2013 mencapai 130 trilliun.
Berdasarkan berita yang dimuat oleh Bisnis.com, perkembangan e-
commerce di Indonesia dinilai mirip dengan China karena pergeseran
paradigma masyarakat yang ditimbulkan oleh tren belanja online yang
mengalami pertumbuhan. Kemiripan antara tren pasar Tiongkok dan
Indonesia menginspirasi situs belanja online seperti Lazada dan Tokopedia
untuk mengembangkan strategi yang serupa yaitu teori „time capsule‟ namun
dengan pendekatan lokal.
Berdasarkan data perusahaan riset global McKinsey Indonesia
merupakan salah satu pasar e commerce yang bertumbuh paling pesat di
dunia. Dalam prediksinya, pada tahun 2025, setidaknya Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia akan bertambah sekitar Rp2.000 Triliun dari sektor
ekonomi digital. Sejumlah ahli juga memprediksi online shopping akan
menyumbangkan sekitar 7-8% pasar ritel lokal pada tahun 2020, naik dari
angka 1% saat ini, dengan Lazada sebagai salah satu pemain terbesar di
industrinya.
Berdasarkan fenomena ekonomi yang terjadi di China, fenomena yang
hampir sama juga sedang berlangsung di Indonesia. Terutama di pusat kota
DKI Jakarta, telah banyak pedagang ritel yang beralih ke bisnis online dan
meninggalkan bisnis offline sehingga banyak pasar yang tutup dikarenakan
Page 28
10
sepinya para pedagang yang mau menetap. Hali ini juga tidak terlepas dari
perilaku konsumen yang lebih menyukai belanja online yang dinilai lebih
praktis dan efektif. Dalam hal ini, kita ketahui juga pasar Tanah Abang
merupakan pasar yang menjadi pusat/sentra di Asia Tenggara. Banyak
pedagang yang datang dari luar Indonesia, untuk memenuhi supply dari
konsumen negara mereka. Dalam menyiasati pertumbuhan e commerce yang
sangat pesat ini pasar Tanah Abang melakukan penyesuaian dengan
permintaan pasar yaitu dengan menciptakan platform digital yaitu
tanahabang.com. hal ini dilakukan pihak pengelola pasar dengan harapan
peminat atau pembeli pasar Tanah Abang tidak jenuh dengan cara transaksi
konvensional.
B Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pasar tanah abang sebelum dan sesudah adanya
market place(online)?
2. Bagaimana eksistensi UMKM berdasarkan pendapatan UMKM di Pasar
Tanah Abang dengan adanya market place(online)?
3. Bagaimana pilihan konsumen dalam bertransaksi di Pasar Tanah Abang
dan market place(online)?
C Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Menginformasikan kepada pembaca tentang kondisi terkini pasar
konvensional (Tanah Abang).
Page 29
11
2. Memberikan informasi umkm di Tanah Abang pada era pasar online
(market place).
3. Mengetahui perbandingan pendapatan UMKM yang berjualan di pasar
Tanah Abang sebelum dan sesudah memasuki era Market Place.
4. Mengetahui keputusan pembelian masyarakat dalam belanja
(offline/online).
5. Membantu penelitian selanjutnya.
Page 30
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
1. Pengertian UMKM
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) usaha adalah
kegiatan yang dilakukan dengan mengarahkan tenaga, pikiran, maupun
badan untuk mencapai sesuatu. Di Indonesia, definisi UMKM diatur
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang
UMKM pasal 1 dai UU tersebut, menyatakan bahwa usaha mikro
adalah usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam UU tersebut. Dengan kriteria usaha mikro yang dimaksud
oleh undang-undang tersebut adalah:
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk dengan tanah dan
bangunan tempat usaha ; atas
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Menurut UU nomor 9 tahun 1995, usaha mikro didefinisikan
sebagai usaha produktif milik Warga Negara Indonesia ,yang berbentuk
badan usaha perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi.
Page 31
13
Lembaga Penelitian SMERU 2003, menyimpulkan bahwa usaha
mikro adalah usaha produktif milik perseorangan atau badan usaha
perorangan yang makimalnya memperkerjakan 4-5 orang, dengan hasil
omzet penjualan paling besar Rp 300 juta per tahunnya, lalu kekayaan
yangdiluar tanah dan bangunan maksimum Rp 50 juta yang kepemilikan
asset pendapatannya terbatas. Lembaga Penelitian SMERU 2003,
menyimpulkan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik
perseorangan atau badan usaha perorangan yang makimalnya
memperkerjakan 4-5 orang, dengan hasil omzet penjualan paling besar
Rp 300 juta per tahunnya, lalu kekayaan yangdiluar tanah dan bangunan
maksimum Rp 50 juta yang kepemilikan asset pendapatannya terbatas.
1. Profil Bisnis UMKM
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan
penting dalam perekonomian di Idonesia. UMKM memiliki proporsi
sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau
sebanyak 56,54 juta unit. Usaha Mikro,Kecil,dan Menengah telah
mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia.
Ketika badai krisis moneter yang melanda Indonesia di tahun 1998 usaha
berskala kecil dan menengah yang relatif mampu bertahan dibandingkan
perusaha besar. Karena mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu
tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang
asing. Sehingga, ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala
Page 32
14
besar yang secara umum selalu berurusan dengan mata uang asing adalah
yang paling berpotensi mengalami imbas krisis.
Total kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional merupakan
akumulasi dari semua sektor ekonomi UMKM. Penggolongan jenis
kegiatan ekonomi mengikuti konsep ISIC (International Standard
Classification of All Economic Activities) yang direvisi ditahun 1968.
Klasifikasi sektor ini bertujuan untuk memudahkan perbandingan tingkat
aktivitas ekonomi anat berbagai macam kegiatan
2. Karakteristik UMKM
Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi faktual yang
melekat pada aktivitas usaha maupun perilaku pengusaha yang
bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya. Karakteristik ini yang
menjadi ciri khusus antar pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya.
Menurut Bank Dunia ,UMKM dapat dikelompokan dalam tiga jenis,
yaitu Usaha Mikro (jumlah karyawan 10 orang), Usaha Kecil (jumlah
karyawan 30 orang) dan Usaha Menengah (jumlah karyawan hingga
300 orang).
Dalam perspektif usaha, UMKM diklasifikasikan dalam empat
kelompok, yaitu:
1. UMKM sektor informal, contohnya pedagang kaki lima.
2. UMKM Mikro adalah para UMKM dengan kemampuan sifat
pengrajin namun kurang memiliki jiwa kewirausahaan untuk
mengembangkan usahanya.
Page 33
15
3. Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok UMKM yang mampu
berwirausaha dengan menjalin kerjasama (menerima pekerjaan sub
kontrak) dan ekspor.
4. Fast Moving enterprise adalah UMKM yang mempunyai
kewirausahaan yang cakap dan telah siap bertransformasi menjadi
usaha besar.
Di Indonesia, Undang-undang yang mengatur tentang Usaha
Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008. Dalam undang-undang tersebut UMKM dijelaskan
sebagai : “Sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM adalah
perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seorang atau dimiliki
olh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan
tertentu”. Diatur lebih lanjut dengan keluarnya Peraturan Pemerintah RI
.NO.17 tahun 2013 tentang pengembangan usaha UMKM, Kemitraan,
Perizinan, Koordinasi dan Pengendalian Pemberdayaan UMKM, dan
ketentuan Peralihan.
Kriteria UMKM & Usaha Besar Berdasarkan Aset dan Omset
Ukuran Usaha Kriteria
Aset Omset
Usaha Mikro Maksimal Rp 50 juta Maksimal Rp 300 juta
Usaha Kecil >Rp50 juta- Rp500juta >Rp300 juta-Rp2,5
miliar
Usaha Menegah >Rp500 juta-Rp10
miliar
>Rp2,5 miliar-Rp50
miliar
Usaha Besar >Rp10 miliar >Rp500 miliar
Sumber:LPPI & Bank Indonsia
Page 34
16
Selain itu, berdasarkan aspek komoditas yang dihasilkan, UMKM
juga memiliki karakteristik tersendiri antara lain:
1. Kualitas belum standar, karena sebagian besar UMKM belum
memiliki kemampuan teknologi yang memadai. Produk dihasilkan
biasanya dalam bentuk handmade sehingga standar kualitasnya
beragam.
2. Desain produknya terbatas. Hal ini dipicu keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman mengenai produk. Mayoritas UMKM bekerja
berdasarkan pesanan , belum banyak yang berani mencoba berkreasi
desain baru.
3. Jenis produknya terbatas. Biasanya UMKM hanya memproduksi
beberapa jenis produk saja. Apabila ada permintaan model
baru,UMKM sulit untuk memenuhinya . kalaupun menerima,
membutuhkan waktu yang lama.
4. Kapasitas dan daftar harga produk nya terbatas. Dengan kesulitan
menetapkan kapasitas produk dan harga membuat konsumen
kesulitan.
5. Bahan baku yang kurang berstandar. Karena bahan bakunya
diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda.
6. Kontinuitas produk tidak terjamin dan kuran sempurna. Karena
produk masih belum teratur maka biasanya produk-produknya yang
dihasilkan sering apa adanya.
Page 35
17
3. Peluang dan Kendala
Peran penting UMKM tidak hanya bagi pertumbuhan di kota-kota
besar namun juga di desa. Berikut beberapa peran penting UMKM:
a. UMKM berperan dalam memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, proses pemerataan dan peningkatan pendapatan
masyarakat, mendorong pertumbuha ekonomi, serta mewujudka
stabilitas nasional.
b. Krisis moneter 1998->Krisis 2008-2009-> 97% UMKM tetap
berjalan dari goncangan krisis.
c. UMKM juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal
penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak
tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
d. UMKM memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan
usaha yang berkapasitas besar , sehingga UMKM perlu perhatian
khusus didukung oleh informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang
terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya
saing usaha, yaitu jaringan pasar.
e. UMKM di Indonesia , sering dikaitkan dengan masalah-masalah
ekonomi dan sosial dalam nengeri seperti tingginya tingkat
kemiskinan, ketimpangan distribusi pendapatan, proses
pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan
Page 36
18
pedesaan ,serta masalah urbanisasi. Perkembangan UMKM
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif yang
signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah
tersebut diatas.
Selain itu, beberapa kontribusi positif UMKM yang tidak dapat
dipandang sebelah mata,yaitu:
f. Tulang punggung perekonomian nasional karena merupaka populasi
pelaku usaha dominan (99,9%).
g. Menghasilkan PDB sebesar 59,08%(Rp4.869,57 Triliun), dengan laju
pertumbuhan sebesar 6,4% pertahun.
h. Menyumbang volume ekspor mencapai 14.06% (Rp166,63 triliun)
dari total ekspor national.
i. Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) nasional 52,33% (Rp830,9
triliun).
j. Secara geografis tersebar di seluruh tanah air, di semua sektor.
Memberikan layanan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
Multiplier Effect-nya tinggi. Merupakan instrumen pemerataan
pendapatan masyarakat dan mengurangi ketimpangan kesejahteraan
masyarakat.
k. Wadah untuk penciptaan wirausaha baru
l. Ketergantungan pada komponen impor yang minimal. Mamanfaatkan
bahan baku dan sumber daya lokal yang mudah di temukan dan
tersedia di sekitar sehingga menghemat devisa.
Page 37
19
B. E-Commerce
1. Definisi UMKM
E-commerce merupakan sesuatu yang tidak asing lagi, apalagi di
era digital seperti sekarang ini. e-commerce merupakan aktivitas
pertukaran baik itu berupa informasi, transaksi, permintaan,ataupun
penawaran barng dan jasa secara elektronik melalui komputer atau
perangkat elektronik yang terkoneksi dengan internet. Berikut ini
dipaparkan pengertian e-commerce menurut para ahli.
Electric Commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran
barang dan jasa melalui sistem elektronik. Seperti radio, televisi dan
jaringan komputer atau internet(Wong,2014:33).
Pedagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah
penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan
proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah penggunaan
internet dan komputer dengan browser web untuk membeli dan menjual
produk (Pearson,2008:59).
Menurut Laudon dan Laudon (2013) definisi e-commerce adalah
media perdangan elektorik yang memiliki karakteristik atau sifat-sifat
tertentu. Berdasarkan sifat penggunanya menurut pada ahli ini, e-
commerce dapat dibagi menjadi beberapa tipe atau jenis, antara lain:
Tipe-Tipe E-commerce
1. Business-to-consumer (B2C)
2. Business-to-business (B2B)
Page 38
20
3. Consumer-to-consumer (C2C)
Consumer-to-consumer (C2C) e-commerce merupakan tipe yang
paling relevan dengan pembahasan dalam paper ini. E-commerce atau
perdagangan elektronik C2C merujuk pada transaksi finansial maupun
informational yang dilakukan langsung antar konsumen. Sedangkan e-
commerce C2C memungkinkan konsumen untuk menjual produknya
(barang atau jasa) langsung kepada konsumen lain yang pada
umumnya dipertemukan melalui situs bisnis tertentu.
Menurut Brian dkk (2000:43) menambahkan bahwa, “e-commerce
is exchange of information (value) across electronic network, at any
stages in the supply chain, wether pain or unpaid. It can take place
within an organization, between business, between and consumers or
between the public and private sector”.
Menurut Cashman (2008:83) e-commerce atau kependekan dari
electronic commerce, merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam
jaringan elektronik seperti internet. Siapapun yang memiliki komputer,
memliki sambungan internet dan memiliki cara untuk membayar barang-
barang atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi di e-commerce.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa e-commerce
adalah suatu kegiatan yang besifat komersial di internet dan e-commerce
merupakan aktivitas transaksi perdagangan melalui sarana internet.
Dengan memanfaatkan e-commerce , para penjual (merchant) dapat
Page 39
21
menawarkan produknya secara luas karena sifat internet yang tidak
mengenal batasan tempat.
2. Jenis Transaksi E-commerce
Menurut Turban dkk. (2004:178) transaksi e-commerce dapat
dilakukan dengan beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Business to business (B2B): merupakan jenis e-commerce dimana
perusahaan menawarkan atau menjual produknya kepada perusahaan
lain. Dalam bisnis perusahaan yang menjual produk tersebut
dinamakan denga supplier.
b. Collaboration commerce (e-commerce): dalam jenis e-commerce ini,
mitra bisnis berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang
sering terjadi antara dan antar mitra bisnis sepajang rantai persediaan
(supply chain).
c. Business-to-costumers (B2C): penjualnya adalah organisasi atau
perusahaan , dan pembelinya adalah individu. Perusahaan
menawarkan produk jasa kepada konsumen.
d. Consumer-to-business (C2B): dalam C2B, individu memperkenalkan
produk atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing
untuk menyediakan produk barang atau jasa yang dibutuhkan
konsumen dengan membeli produk yang ditawarkan individu
tersebut. Contohnya Priceline.com, yang mana individu
memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan
Page 40
22
Priceline.com berusaha untuk menemukan supplier untuk memenuhi
kebutuhan yang ditawarkan.
3. Proses Transaksi E-commerce
Agar sebuah perdagangan antar pembeli dan penjual dapat
dilakukan,maka harus ada suatu proses tertentu. Proses e-commerce
dapat mencakuop beberapa tahap yaitu sebagai berikut
(Suyanto,2003:460:
a) Show, dimana penjual menunjukan produk atau layanan di situs
yang dimiliki,lengkap dengan detail dan spesifikasi produk dan
harganya.
b) Register, konsumen melakukan registrasi untuk memasukan data-
data identitas,alamat pengirim dan informasi login.
c) Order, setelah konsumen memilih produk yang diinginkan,
konsumen pun selanjutnya melakukan order pembelian.
d) Payment, pada tahap ini konsumen melakukan pembayaran sesuai
dengan metode pembayaran yang ditawarkan oleh merchant.
e) Verification, verification data konsumen seperti data-data
pembayaran no.rekening atau kartu kredit).
f) Deliver, produk yang dipesan pembeli kemudian dikirimkan oleh
penjual ke konsumen.
4. Ruang lingkup E-commerce
Bidang e-commerce sangat luas, untuk mengeksekusi atau
melakukan aplikasi e-commerce ini, perusahaan membutuhkan informasi,
Page 41
23
infrastruktur, dan layanan pendukung yang tepat. Aplikasi e-commerce
didukung oleh infrastruktur dan lima area pendukung (Turbsn
dkk,2004:180) yaitu :
a) Individu : penjual, pembeli, perantara, spesialis informatika, dan
pegawai, dan partisipan lainnya.
b) Kebijakan publik: merupakan peraturan yang di bentuk oleh
pemerintah seperti keamanan privasi dan perpajakan yang hjelas dari
pemerintah.
c) Pemasaran dan perikanan : seperti bisnis lainnya, e-commerce
membutuhkan dukungan dari pemasaran dan periklanan. Hal ini
sangat penting dalam transaksi online B2C dimana pembeli dan
penjual biasanya tidak saling mengenal satu sama lain.
d) Layanan pendukung: banyak layanan yang dibutuhkan untuk
mendukung e-commerce. Dimulai dari pembayaran sampai
pengiriman pemesanan dan layanan pesanan.
e) Mitra bisnis: kolaborasi bisnis, e-commerce(e-marketplace), dan
berbagai mitra bisnis dalam e-commerce.
5. Keuntungan E-commerce
Perdagangan secara elektronik menawarkan kepada perusahaan
keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. E-commerce tidak hanya
membuka pasar baru bagi produk atau jasa yang ditawarkan, mencapai
customer baru, tetapi juga dapat mempermudah cara perusahaan
melakukan bisnis. Disamping itu, e-commerce juga sangat bermanfaat
Page 42
24
bagi pelaku bisnis, pelanggan, dan masyarakat umum. Secara umum, ada
berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan sebagai penjual dan
pemlanggan sebagai pembeli saat melakukan perdagangan elektronik
(Geartner dan Smith, 2001:350). Beberapa manfaat itu adalah sebagai
berikut :
a. Keuntungan E-commerce bagi penjual
1. Manajemen informasi atau komunikasi yan lebih baik.
2. Peningkatan level layanan dapat tersedia.
3. Kemampuan untuk menyediakan layanan konsumen yang lebih
baik.
4. Meningkatkan daya saing.
5. Mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan.
6. Mengurangi siklus waktu.
7. Sedikit hambatan dalam penerapan metode penjualan.
8. Semua perusahaan dapat berkompetisi pada level terterntu.
9. Dapatr memperbaiki akses informasi yang terjadi.
10. Memperoleh pengetahuan melalui internet
b. Keuntungan customer bagi pembeli
1. Lebih cepat serta nyaman dalam pembelian.
2. Pilihan produk dan layanan dapat terus ditingkatkan.
3. Dapat memperbaiki harga (pasar yang lebih kompetitif).
4. Dapat melakukan umpan balik ke supplier, vendor, dan biro
iklan.
Page 43
25
5. Memilikin akses yang lebih banyak terhadap informasi.
6. Metode pembelian yang mudah dan cepat.
7. Meningkatka tingkat ketersediaan pelayangan konsumen.
8. Meningkatkan kepercayaan.
c. Keuntungan bagi masyarakat umum(Nugroho,2006:20):
1) Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan dengan adanya
e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak
perlu melakukan dimana saja, customer tidak perlumelakukan
perjalanan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan
mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalan.
Berkurangnya kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan
bakar dan mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas
buangan kendaraan bermotor dapat mencemari lingkungan.
2) Membuka peluang kerja baru : era perdagangan elektronik akan
membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak
buta teknologi.muncul pekerjaan baru seperti programer
komputer, perancang web, ahli bidang basis data, analisis sitem,
ahli di bidang jaringan komputer, dan sebagainya.
3) Menguntungkan dunia akademis : berubahnya pola hidup
masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademis
akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, sosial
budaya, dan yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu,
dampak langsung akan menantang kiprah ilmuwan bidang
Page 44
26
teknik komputer, teknik telekomunikasi, elektronika,
pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya : e-commerce, seperti juga
teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang yang mengenal teknologi komputer, sehingga pada
masanya akan merangsang orang orang untuk belajar teknologi
komputer.
6. Kekurangan dan Kelemahan E-commerce
Disamping segala hal yang menguntungkan perdagangan
elektronik, e-commerce juga memiliki kelemahan dan kekurangan
(Niranjanamurthy dkk,2013:3), yaitu:
a. Ketidakmampuan konsumen untuk mencoba produk atau
mendapatkan pengalaman dari produk sebelum membeli.
b. Memerlukan koneksi internet dan perangkat berupa komputer/device
untuk dapat melakukan transaksi e-commerce.
c. Keamanan pembayaran yang sangat minim, sehingga seringkali
terjadi aksi penipuan kartu kredit atau pencurian identitas.
d. Kerugian yang besar pada pelaku e-commerce dan konsumen apabila
terjadi downtime server pada koneksi internet yang keudia
berdampak buruk pada situs web e-commerce tersebut.
C. Eksistensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia eksistensi adalah keberadaan,
kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Sedangkan menurut Abidin
Page 45
27
(dalam Jurnal Maritfa Nika dan Mohammad Mukti 2013),eksistensi adalah
suatu progress dinamis, suatu “menjadi” atau “mengada”. Ini sesuai dengan
asal kata eksistensi itu sendiri yakni existere, yang artinya keluar
dari,”melampaui” atau “mengatasi”. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku atau
terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau
sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam
mengaktualisasikan potensi-potensinya. Eksistensi merupakan konsep yang
menekankan bahwa sesuatu itu ada dan satu-satunya faktor yang
membedakan setiap hal adalah fakta.
Dengan demikian, eksistensi atau keberadaan dapat di artikan sebagai
hadirnya atau sesuatu dalam kehidupan. Sehingga peneliti menyimpulkan
bahwa eksistensi merupakan hadirnya sesuatu dalam kehidupan baik benda
atau manusia menyangkut apa yang dialami. (Sumandiyo Hadi,2015:13)
Keberadaan pasar Tradisional sudah sangat kental dengan kehidupan
social-ekonomi rakyat Indonesia. Pasar Tradisional /Konvensional terdiri dari
para pedagang yang menjual berbagai macam barang dagangan.
Perkembangan pasar ini juga tidak terlepas dari perkembangan dan
pertumbuhan masyarakat Indonesia pada umumnya. Namun pada era
komunikasi digital ini, banyak pasar Konvensional yang harus gulung tikar.
Hal ini disebabkan menurunnya minat masyarakat terhadap
pembelian/belanja di pasar konvesional. Masyarakat lebih cenderung belanja
di pasar dengan platform media komunikasi (online). Tentu saja, perilaku
konsumen yang lebih cenderung menggunakan e-commerce menyebabkan
Page 46
28
multiplier effect kepada Produsen/Penjual. Dan mengakibatkan para pedagang
lebih cenderung menggunakan lapak online yang mana lebih murah dan lebih
mudah dalam bertransaksi.
D. Keputusan Pembelian Konsumen
1. Definisi Keputusan Pembelian Konsumen
Berikut ini adalah definisi tentang keputusan membeli yang
dikemukakan oleh para ahli.
Menurut Setiadi (2014) perilaku membeli mengandung makna
yakni kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam
pertukaran uang dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan
keputusan yang menentukan kegiatan tersebut. Keputusan konsumen
untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik
(berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses
pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni
saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang
ditetapkan oleh individu).
Menurut Kotler (2012) keputusan membeli yaitu: “beberapa
tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan
pembelian suatu produk”.
Pengambilan keputusan membeli adalah proses pengenalan
masalah (problem recognition), pencari informasi, evaluasi (penilaian)
dan seleksi dari alternative produk, seleksi saluran distribusi dan
Page 47
29
pelaksanaan keputusan terhadap produk yang akan digunakan atau dibeli
oleh konsumen (Munandar,2001).
Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya
merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir.
Menurut Sumarni (2005) setiap keputusan pembelian mempunyai
struktur sebanyak tujuh komponen. Komponen-komponen tersebut antara
lain :
a. Keputusan tentang jenis produk
b. Keputusan tentang bentuk produk
c. Keputusan tentang merek
d. Keputusan tentang penjualan
e. Keputusan tentang jumlah produk
f. Keputusan tentang waktu pembelian
g. Keputusan tentang cara pembayaran
Kesimpulannya bahwa keputusan membeli adalah serangkaian
proses yang dilakukan seseorang intuk sampai pada penentuan pilihan
atas produk yang akan dibelinya sehingga akan mendorong seseorang
untuk membeli suatu produk.
2. Proses Dalam Keputusan Membeli
Menurut pemahaman yang paling umum, keputusan adalah
seleksi terhadap dua atau lebih pilihan. Berikut ini adalah beberapa
pendapat para ahli mengenai proses pengambilan keputusan membeli
yang dilakukan konsumen.
Page 48
30
Menurut Kotler (2012) terdapat lima proses keputusan pembelian
yang dilalui oleh setiap individu dalam melakukan pembelian, yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan
Tahap awal keputusan membeli, konsumen mengenali adanya
kebutuhan akan produk yang akan di beli. Konsumen merasa adanya
perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan
kebutuhan sangat dipicu oleh rangsangan internal (kebutuhan) dan
eksternal (pengaruh pengguna produk serupa sesuai kebutuhan).
b. Pencari informasi
Tahap keputusan pembelian yang dapat merangsang konsumen
untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya
meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c. Evaluasi alternative
Proses yang dilakukan konsumen untuk menggunakan
informasi yang didapat untuk mengevaluasi alternative yang ada,
proses memilih produk yang akan di beli.
d. Keputusan pembelian
Konsumen merencanakan untuk membeli sebuah produk dan
membeli produk tertentu untuk pemenuhan kebutuhan.
e. Tingkah laku pasca pembelian
Tindak lanjut membeli berdasarkan pada rasa puas atau
tidaknya konsumen pada produknya yang digunakan.
Page 49
31
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian
Menurut Stephen dan Coulter, perilaku konsumen adalah proses
yang terjadi pada konsumen ketika memutuskan membeli, apa yang
dibeli, dimana dan bagaimana membelinya (fahmi, 2016). Setiap
pembelian konsumen tercipta karena adanya kebutuhan atau keinginan
atau campuran dari keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan membeli:
a. Faktor Lingkungan yang terdiri atas:
Faktor budaya yang meliputi, nilai-nilai yaitu norma yang
dianut masyarakat, Persepsi yaitu cara pandang sesuatu, Preferensi
yaitu rasa suka pada satu produk dibandingkan produk lain,
Behaviour yaitu kebiasaan.
b. Faktor Sosial meliputi:
Faktor ini adalah kelompok yang mempengaruhi
anggota/komunitas dalam membuat keputusan terhadap pembelian
suatu barang atau jasa. Faktor keluarga juga penting pengaruhnya
bagi seseorang dalam memilih suatu barang atau jasa. Peran status
seseorang di masyarakat atau perusahaan akan mempengaruhi pola
tindakannya dalam membeli barang atau jasa.
c. Faktor Teknologi yang meliputi :
Page 50
32
Transportasi, alat rumah tangga, audi visual, internet, dan
seluler.
d. Faktor Pribadi dari :
1. Aspek pribadi yaitu seorang konsumen akan ada berbeda dari
konsumen lainnya karena faktor pribadi dalam hal berikut:
usia,pekerjaan, kondisi keuangan, gaya hidup, kepribadian,
konsep diri.
2. Aspek psikologis yaitu faktor kejiwaan atau psikologi yang
mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang
/jasa yang terdiri dari : motivasi, persepsi, kepercayaan dan
perilaku. Menurut Kotler dan Keller (2013) citra merek adalah
persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen , seperti
tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.
Persepsi merupakan aktivitas penting yang menghubungkan
konsumen individual dengan kelompok, situasi dan pengaruh
pemasar. Menurut Kotler(2013), persepsi merupakan proses
bagaimana individu memilih, mengorganisasikan, dan
mengintepretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi
meliputi semua proses yang dilakukan seorang dalam
memahami informasi mengenai lingkungan.
Page 51
33
E. Teori Perubahan Sosial
1. Definisi Perubahan Sosial
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial sebagai perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Menurut McIver terdapat
perbedaan antara utulitarian elements denganculture elements yang
didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang utama dan
sampingan. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklarifikasikan
ke dalam kedua kategori tersebut. Artinya, semua mekanisme dan
organisasi yang dibuat manusia dalam upaya menguasai kondisi
kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial,
teknik dan alat-alat material.
Menurut Talcott Parsons, masyarakat aka mengalami
perkembangan menuju masyarakat transisional. Masyarakat akan
berkembang melalui tiga tingkatan utama yaitu primitif, intermediat dan
modern. Dari tiga tahapan ini, oleh Parsonsdikembangkan lagi ke dalam
subklasifikasi evolusi sosial sehingga menjadi 5 tingkatan yaitu primitif,
advance primitif and arrchaic,historis intermediate,seedbed sociaties dan
modern sociaties. Parson meyakini bahwa perkembangan masyarakat
berkaitan erat dengan perkembangan 4 unsur subsistem utama yaitu
kultural (pendidikan), kehakiman (integrasi), pemerintahan(pencapaian
tujuan) dan ekonomi (adaptasi).dalam perspektif matrialis, teknologi
sangat determinan dalam perubahan sosial dan ekonomi. Tokoh
teknokratis ini adalah Thorstein Veblen. Karena itu, ia mengajukan
Page 52
34
preposisi bahwa manusai mencerminkan perkembangan teknologi dan
ekonominya. Statemen Veblen ini secara implisit mengisyaratkan
kemampuan teknologi dalam mempengaruhi perilaku manusia.
2. Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Sosial
Mempelajari perubahan masyarakat perlu diketaui sebab-sebab
yang melatarbelakangi terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih
mendalam sebab terjadinya perubahan masyarakat, dapat karena adanya
sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Atau karena ada
faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor
yang lama.
Sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri antara
lain:
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk ,
2. Penemuan-penemuan baru,
3. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat,
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat
itu sendiri.
Selain itu juga ada faktor-faktor ynag menghambat terjadinya
perubahan:
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain,
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat,
3. Sikap masyarakat yang tradisionalistis,
4. Adanya kepentingan-kepentingan ynag tertanam dengan kuat,
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan,
Page 53
35
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing.
7. Hambatan ideologis,
8. Kebiasaan,
F. Hipotesis Masalah
Menentukan hipotesis dari rumusan masalah yaitu;
1) Bagaimana eksistensi UMKM berdasarkan pendapatan UMKM di Pasar
Tanah Abang dengan adanya market place(online)?
Ho1 : Tidak terdapat perbedaan yang significant antara Pendapatan
dan Eksistensi pasar Tanah Abang pada saat sebelum dan sesudah
maraknya penggunaan e-commerce.
Ha1 : Terdapat perbedaan yang significant antara Pendapatan dan
Eksistensi pasar Tanah Abang pada saat sebelum dan sesudah
maraknya penggunaan e-commerce.
a. Menentukan level of significant sebesar 5% atau 0,05.
b. Menentukan kriteria pengujian
Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05, berarti terdapat
perbedaan dalam Pendapatan dan Eksistensi pasar Tanah Abang
pada saat sebelum dan sesudah maraknya penggunaan e-commerce.
Ho diterima jika nilai probabilitas > 0,05, berarti tidak terdapat
perbedaan dalam Pendapatan dan Eksistensi pasar Tanah Abang
pada saat sebelum dan sesudah maraknya penggunaan e-commerce.
2) Bagaimana keputusan pembelian masyarakat di Pasar Tananh Abang dan
market place(online)?
Page 54
36
Ho1 : Tidak terdapat perbedaan antara keputusan masyarakat dalam
membeli barang di Tanah abang sesudah maraknya penggunaan
e-commerce.
Ho1 : Terdapat perbedaan keputusan pembelian masyarakat dalam
membeli barang di Tanah abang sebelum dan sesudah maraknya
penggunaan e-commerce.
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama,Judul, Tahun Metode Persamaan Perbedaan
1 TriYantari Wahyu. (2012)
. Eksistensi Warnet
Cafeer, Mr Dan Je
Terhadap Perubahan
Social Ekonomi
Masyarakat (studi
Kasus di Dusun
Mrican Baru , Catur
Tunggal , Depok,
Sleman) Universitas
Negeri Yogyakarta.
Kualitatif
Deskriptif
-Observasi
-Wawancara
-Kuesioner
Dampak dari
perubahan
social
ekonomi
Eksistensi
pasar yang
dipengaruhi
era Digital
2 Mahatir Muhammad.
(2018). Dampak
Pembangunan
Jembatan Suramadu
Terhadap 8 Sektor
Kuantitatif Dampak yang
timbul dari
keberadaan
sesuatu yang
baru
Dampak dari
keberadaan
jembatan
suramadu
Page 55
37
Dan 14 Subsektor
Pdrb Kabupaten
Bangkalan Periode
2005-20014
3 Hasan Hidayat.
(2018). Dampak
Pembangunan Jalan
Tol Cikopo-Pemalang
Terhadap
Perkembangan
Perdagangan Dan
Rumah Makan Di
Kabupaten
Indramayu,
Cirebondan Brebes
(Studi Kasus Jalur
Pantura).
Kualitatif
Deskriptif
-observasi
-wawancara
-kuesioner
Dampak dari
keberadaan
sesuatu yang
baru
Dampak dari
keberadaan tol
cikopo
tterhadap
perekonomian
sekitar
4 Benny Ferdianto.
(2016). Eksistensi
Badan Usaha Milik
Desa Terhadap
Peningkatan
Pendapatan Asli Desa
Di Tiyuh Candra
Kencana Kecamatan
Tulang Bawang
Tengah Kabupaten
Tulang Bawang Jawa
Barat
Kuantitatif Eksistensi dari
dampak usaha
baru
Eksistensi
usaha
terhadap
pendapatan
asli
Page 56
38
H. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
UMKM Tanah Abang
Keputusan Pembelian
Konsumen
Online
Keputusan Pembelian
Konsumen
offline
Perbedaan Pendapatan
dan Jumlah Konsumen
Eksistensi
Page 57
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Objek penelitian atau lokasi atau tempat dilakukannya penelitian.
Adapun objek dalam penelitian ini yaitu Wilayah Pasar Raya Tanah Abang,
dengan menggunakan data pendapatan UMKM pedagang Pasar Raya Tanah
Abang menurut lapangan usaha 2015-2018.
Sedangkan subjek penelitian merupakan target populasi atau sampel
yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pusposive
sampling dan targetnya adalah pembeli dan pedagang Pasar Raya Tanah
Abang.
Menurut Sugiyono (2014:2): “Metode penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai
operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan
data, dan diakhiri dengan merancang analisis data dan pengujian hipotesis.”
B. Metode Penentuan Sample
Metode penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
Purposive sampling, pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan dan karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti.
Page 58
40
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
metode studi pustaka, penelitian lapangan,wawancara dan kueisioner.
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang didapatkan secara langsung
dan segera oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
melalui wawancara dan penyebaran kueisioner kepada pihak-pihak
terkait dengan penelitian.
Kueisioner Angket
Kueisioner merupakan deretan pertanyaan maupun pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden.Dalam penelitian ini, metode kueisioner (angket)
digunakan untuk memperoleh data untuk menentukan tingkatan
eksistensi pasar Tanah Abang dan Tokopedia di mata masyarakat
dan jumlah pendapatan yang diperoleh pedagang UMKM Pasar
Raya Tanah Abang baik offline maupun online.
2. Data Sekunder
a. Penelitian sebelumnya
Yaitu penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh orang lain.
Penelitian tersebut dapat menjelaskan data yang sebelumnya telah di
teliti.
Page 59
41
b. Riset Internet (Online Research)
Dalam memperoleh berbagai data dan informasi tambahan yang
berhubungan dengan penelitian dari situs-situs yang dapat dipercaya.
c. Data Lembaga terkait
Dalam melengkapi data-data yang diperlukan dan bersifat massif,
maka diperlukan adanya informasi dari lembaga yang berkaitan
dengan judul skripsi ini.
3. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Data yang telah dikumpulkan dan kemudian dianalisis
menggunakan teknik pengolahan data.
Analisis merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses
penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah
diperoleh. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah
pengelompokan data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
mentabulasikan data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014:206).
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Pendapatan dan
Eksistensi pasar Tanah Abang. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan
variable dependen akibat variable independen, maka dilakukan analisis
Page 60
42
uji beda. Terlebih dahulu dilakukan dahulu pengujian asumsi klasik agar
hasil analisis uji beda menunjukan hubungan yang valid.
1) Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Tahapan yang perlu dilakukan untuk menganalisis
eksistensi UMKM tanah abang pada era market place dalam
penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan indikator sebelum dan sesudah dengan nilai
dummy eksistensi UMKM tanah abang pada era market place.
Nilai 1 untuk periode sebelum penerapan (2008-2012) dan nilai
2 untuk periode sesudah penerapan (2013-2018).
b) Menentukan rata-rata (mean), nilai maksimum, dan nilai
minimum dari data yang telah terkumpul.
2) Analisis Asosiatif
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari suatu model regresi terdistribusi secara normal
Page 61
43
atau tidak. Model regresi yang baik memiliki nilai residual yang
terdistribusi secara normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan analisis grafik dan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov.
Untuk melihat normalitas suatu model regresi dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dan grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya (Imam Ghozali, 2013: 163). Adapun dasar dalam
pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola
distribusi normal, makamodel regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
tidak menunjukan pola distribusi normal. Maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji One-
Sample Kolmogorov-Smirnov adalah residual berdistribusi
normal apabila nilai signifikannya lebih dari 0,05 (Duwi
Prayitno, 2012: 147).
Uji normalitas lain menggunakan uji statistic non
parametric Kolmogorov-Smirnov(K-S). pedoman pengambilan
Page 62
44
keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan
distribusi normal berdasarkan Uji K-S dapat dilihat dari:
a. Jika nilai Sig. atau signifikan normal atau probabilitasnya
<0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Jika nilai Sig. atau signifikan normal atau pronanilitas >
0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
Nilai observasi yang berurutan dari variable dependen
harus tidak berhubungan (tidak berkorelasi). Pelanggaran
terhadap asumsi ini disebut autokorelasi. Autokorelasi sering
terjadi jika data dikumulkan pada suatu periode waktu (time
series data). Hal ini terjadi karena observasi-observasi pada
time series data mengikuti urutan alamiah antar waktu, sehingga
observasi secara berturut-turut mengandung interkorelasi,
khususnya jika rentang waktu yang pendek, seperti hari, minggu
atau bulan (Gujarati,2012).
Menurut Tony Wijaya (2009, p120), uji autokorelasi
bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya (t-l). pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Pengujian
autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-
Watson (DW test).
Page 63
45
Prosedur pendeteksian masalah autokorelasi Durbin-Watson (d2) dilakukan
dengan rumus:
d =∑n
i=2(еi-еi-1)2
=1
(Sumber Agus Widiarjono, 2007, 158-159)
Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah jika
angka durbin-Watson sebesar <1 dan >3, maka terjadi
autokorelasi (Sarwono, 2012:28).
3. Uji Heterokedasitas
Ghozali (2013:139) menyatakan bahwa uji heterokedasitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
terjadi ketidaksamaan variasi dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variasi dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas, dan jika
tidak tetap maka disebut heterokedasitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedasitas atau yang tidak terjadi
heterokedasitas (Ghozali, 2013: 108). Pengujian heterokedasitas
dalam penelitian ini hanya dilakukan pada hubungan variable
independen dalam variable dependen satu (Y1), yaitu dilakukan
dengan uji Glaser dan Grafik Scatterplot yang dihasilkan.
Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut.
Page 64
46
Berdasarkan nilai signifikasi:
1. Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya
adalah tidak terjadi heterokedasitas.
2. Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, kesimpulannya
adalah terjadi heterokedasitas.
Berdasarkan grafik Scatterplot:
1. Jika terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti
titik-titik yang membentuk pola yang teratur
(bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka
dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heterokedasitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas ,serta titik-titik menyebar,
maka indikasinya adalah tidak terjadi heterokedasitas.
4. Uji Mutikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variabel independen. Apabila variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independennya sama dengan nol.
Pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini hanya
dilakukan pada hubungan variabel independen dan variabel
Page 65
47
dependen satu (Y1), yaitu dilakukan dengan cara melihat nilai
Tolerance dan Variasi Inflation faktor (VIF) pada model regresi
dengan dasar pengambilan keputusan apabila angka Tolerance
0,10 dan nilai VIF 10, maka model regresi bebas dari
multikolinearitas (Duwi Priyatno,2012;151).
5. Transformasi Data
Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat
ditransformasikan agar berdistribusi normal. Namun
sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bentuk
grafik histogram dari data tersebut agar dapat menentukan
bentuk transformasi datanya. Berikut ini adalah bentuk
transformasi data yang dapat dilakukan berdasarkan bentuk
grafik histogramnya:
Tabel 3.1. Bentuk Transformasi Data
Bentuk Transformasi Data
Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi
Moderate Positive Skewness SQRT (x) atau akar kuadrat
Substansial positive Skewness LG10 (x) atau logaritma 10 atau LN
Severe Positive Skewness dengan
bentuk L
1/x atau inverse
Moderate Negatif Skewness SQRT (k-x)
Substransial Negative Skewness LG10 (k-x)
Severe negatif Skewness dengan
bentuk J
1/(k-x)
k= nilai tertinggi(maksimum) dari data mentah x
sumber: Imam Ghozali (2013:36)
Page 66
48
dalam penelitian ini, berdasarkan bentuk grafik
histogram dari data, dilakukan transformasi data dengan LG10
atau logaritma 10 atau LN.
6. Uji Beda (Paired Sample t-Test)
Variable independen kualitatif dalam penelitian ini
memiliki dua kategori. Oleh sebab itu, dilakukan pengujian
dengan metode uji beda rata-rata untuk dua sampel berpasangan
(Paired Sample t-Test). Model uji beda ini digunakan untuk
menganalisis model penelitian pre-post atau sebelum dan
sesudah. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan
(treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua
periode pengamatan yang berbeda (Pramana, 2012). Paired
Sample t-Test digunakan apabila data berdistribusi normal.
Menurut Widianto (2013), paired sample t-test merupakan
salah satu metode pengujian yang digunakan untuk mengkaji
keefektifan perlakuan, ditandai adanya perbedaan rata-rata
sesudah diberikan perlakuan. Dasar pengambilan keputusan
untuk menerima atau menolak Ho pada uji ini adalah sebagai
berikut.
1. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05,
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05,
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Prosedur uji paired sample t-test (Siregar, 2013):
a. Menentukan hipotesis: yaitu sebagai berikut:
Page 67
49
Ho1 : Tidak terdapat perbedaan antara Pendapatan dan
Eksistensi pasar Tanah Abang pada saat sebelum dan
sesudah maraknya penggunaan e-commerce.
Ha1 : Terdapat perbedaan antara Pendapatan dan Eksistensi
pasar Tanah Abang pada saat sebelum dan sesudah
maraknya penggunaan e-commerce.
b. Menentukan level of significant sebesar 5% atau 0,05.
c. Menentukan kriteria pengujian
Ho ditolak jika nilai probabilitas < 0,05, berarti terdapat
perbedaan dalam Pendapatan dan Eksistensi pasar Tanah Abang
pada saat sebelum dan sesudah maraknya penggunaan e-
commerce.
Ho diterima jika nilai probabilitas > 0,05, berarti tidak terdapat
perbedaan dalam Pendapatan dan Eksistensi pasar Tanah Abang
pada saat sebelum dan sesudah maraknya penggunaan e-
commerce.
d. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis.
7. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan variabel independen. Dalam penelitian ini,
formula yang digunakan untuk melakukan perhitungan koefisien
korelasi momen produk (Product Moment) Karl Pearson dengan
rumus sebagai berikut.
Page 68
50
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskriptif
1. Gambaran umum Pasar Tanah Abang
Pasar Tanah Abang atau Pasar Sabtu dibangun oleh Yustinus Vinck
pada 30 Agustus 1735. Yustinus Vinck mendirikan Pasar Tanah Abang
Pasar atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini. Izin yang
diberikan saat itu untuk Pasar Tanah Abang adalah untuk berjualan tekstil
serta barang kelontong dan hanya buka setiap hari Sabtu. Oleh karena itu,
pasar ini disebut Pasar Sabtu. Pasar ini mampu menyaingi Pasar Senen
(Welter Vreden) yang sudah lebih dulu maju.
Pada tahun 1740 terjadi Peristiwa Chineezenmoord, pembantaian
orang-orang China, perusakan harta benda, termasuk Pasar Tanah Abang
diporakporandakan dan dibakar. Pada tahun 1881, Pasar Tanah Abang
kembali dibangun dan yang tadinya dibuka pada hari Sabtu, ditambah hari
Rabu, sehingga Pasar Tanah Abang dibuka 2 kali seminggu. Bangunan
Pasar pada mulanya sangat sederhana ,terdiri dari dinding bambu dan
papan serta atap rumbia dari 229 papan dan 139 petak bambu. Pasar Tanah
Abang terus mengalami perbaikan hingga akhir abad ke-19 dan bagian
lantainya mulai dikeraskan dengan pondasi adukan. Pada tahun 1913,
Pasar Tanah Abang kembali diperbaiki. Pada tahun 1926 pemerintah
Batavia membongkar Pasar Tanah Abang dan diganti bangunan permanen
Page 69
51
berupa tiga los panjang dari tembok dan papan serta beratap genteng,
dengan kantor pasarnya berada di atas bangunan pasar mirip kandang
burung. Pelataran parkir di depan pasar menjadi tempat parkir kuda-kuda
penarik delman dan gerobak. Di situ tersedia kobakan air yang cukup
besar, dan di seberang jalan ada toko yang khusus menjual dedak makanan
kuda. Beberapa puluh meter dari toko dedak ada sebuah gang yang dikenal
sebagai Gang Madat, tempat lokalisasi para pemadat. Pada zaman
pendudukan Jepang, pasar ini hampir tidak berfungsi, dan menjadi tempat
para gelandangan.
Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangunnya
Stasiun Tanah Abang. Di tempat tersebut mulai dibangun tempat-tempat
seperti Masjid Al Makmur dan Klenteng Hok Tek Tjen Sien yang
keduanya seusia dengan Pasar Tanah Abang. Pada tahun 1973, Pasar
Tanah Abang diremajakan, diganti dengan 4 bangunan berlantai empat,
dan sudah mengalami dua kali kebakaran, pertama tanggal 30 Desember
1978, Blok A di lantai tiga dan kedua menimpa Blok B tanggal 13 Agustus
1979. Pada tahun 1975 tercatat kiosnya ada 4.351 buah dengan 3.016
pedagang.
Setelah pembangunan renovasi besar yang terjadi pada awal abad 20
pasar tanah abang mengalami perkembangan dari tahun ke tahun dengan
adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat yang
menganggap pasar tanah abang sebagai pasar terbesar se-Asia tenggara.
Terhitung pada tahun 2011 secara keseluruhan terdapat ±51.048 kios yang
Page 70
52
diisi oleh 45.281 usaha mikro dengan perputaran uang sebesar 75 miliar
perhari.
Gambar 4.1. Pasar Tanah Abang
Berdasarkan data yang diperoleh dari website resmi tanah abang saat
ini terdapat 63.360 kios dan 57,281 usaha mikro dengan perputaran uang
sebesar 200 Miliar per hari .
2. Lokasi penelitian
Lokasi yang dijadikan penelitian ini terletak di kecamatan Tanah
Abang, Jakarta Pusat, Jawa Barat. Sebelum maraknya penggunaan internet
oleh masyarakat luas pasar ini.Sejak masa orde baru Pasar ini sudah
dikenal bukan hanya masyarakat local saja tapi sampai mancanegara
sebagai pusat grosir terbaik se-Asia Tenggara. Semenjak itu, pasar telah
melakukan banyak perubahan yaitu modernisasi . Pasar ini terbagi menjadi
beberapa blok yaitu Blok A, B, C, D, E, F, AA, BB, CC dan G. Secara
Geografis Pasar Tanah Abang terletak di sebelah utara Kecamatan Tanah
Page 71
53
Abang. Barat: kecamatan Palmerah, Utara:kecamatan Gambir, Timur
:kecamatan Menteng, Selatan : kecamatan kebayoran baru.
Gambar 4.2 Peta Tanah Abang
3. Kondisi Umum Responden
Tabel 4.1 Jumlah Responden Menurut
Jenis Kelamin di Daerah Penelitian
Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin di Daerah Penelitian
No Jenis Kelamin Responden
Jumlah Persentase
1 Pria 13 39%
2 Wanita 21 61%
Total 34 100%
Sumber : Data angket penelitian 2019
Data jumlah responden menurut jenis kelamin yang sesuai dengan
kriteria sampel UMKM pasar Tanah Abang yaitu 34 orang yang terdiri
dari 13 orang responden Pria atau 39% dan 21 orang responden Wanita
atau 61%.
Page 72
54
Tabel 4.2 Jumlah Responden Menurut Posisi
Jumlah Responden Menurut Posisi
No Selaku Jumlah Persentase
1 Pegawai 23 67%
2 Pemilik 11 33%
Total 34 100%
Sumber : Data angket Penelitian 2019
Jumlah responden menurut posisi atau status jabatan di toko UMKM
Pasar Tanah Abang ditunjukan pada tabel. Jumlah responden pedagang
UMKM Pasar tanah Abang yaitu sebanyak 34 orang yang terdiri dari dari
23 orang pegawai dan 11 orang Pemilik toko.
Jumlah respondenberdasarkan posisi di toko UMKM pasar tanah
abang yaitu sebanyak 34 orang. Dalam Persentase terdiri dari responden
sebagai pemilik yaitu sebesar 33% dan selebihnya sebesar 67% adalah
pegawai. Jumlah responden menurut posisi atau bagian di masing-masing
toko ditunjukan pada grafik.
Grafik 4.1
Posisi Responden
Sumber : Analisis Data Penelitian Angket 2019
33%
67%
Posisi
pemilik
pegawai
Page 73
55
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang diwawancarai sebagai
pegawai toko dan pemilik dari usaha UMKM yang berjualan di Pasar
Tanah Abang
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian di lapangan peneliti melakukan pengamatan
secara langsung. Hasil pengamatan ini dijadikan tambahan data untuk bab
satu. Data observasi terbagi menjadi beberapa hal yang di amati di UMKM
Pasar Tanah Abang.
1. Perdagangan
Dari pengamatan peneliti,perdagangan umkm dipasar tanah abang
terfokus pada produk fashion dan sebagian kecil lainnya yaitu perangkat
ibadah dan makanan. Dari 13 lantai ,masing masing lantai memiliki ciri
khas berdasarkan kategori bagu anak,baju santai,pakaian muslim dan
pakaian .
Gambar 4.3.
Sumber : observasi lapangan
Page 74
56
Dalam keseharian di pasar tanah abang, peneliti juga mendapatkan
informasi dari para responden tentang jumlah konsumen di tanah abang.
Ramainya konsumen yang memadati pasar ini sudah tidak terlalu tinggi,
saat ini kondisi pasar relatif lebih kondusif.
2. Media Sosial
Penelitian selanjutnya peneliti juga mengamati masifnya
penggunaan media sosial sebagai sarana untuk berjualan oleh para
UMKM tanah abang. Dalam memasuki perkembangan teknologi 4.0 dan
agar tetap relevan, para pelaku usaha melihat peluang dalam berniaga di
sosial media (ecommerce) untuk meningkatkan daya saing. Hal ini
dianggap hal yang praktis dan efisien bagi para pelaku usaha. Selain itu
menurut para pelaku usaha,para konsumen terutama pelanggan tetap juga
merasakan dampak baiknya dari sistem ecommerce ini karena membeli
barang menjadi lebih praktis dan mudah. Dalam mengetahui informasi
ketersediaan barang ,variasi jenis barang dan harga barang dapat
dilakukan tanpa harus pergi ke pasar tanah abang.
3. Hasil Angket
Teknik pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu teknik
purposive sampling yang memiliki syarat dan ketentuan dalam pemilihan
sampel. Data angket ini merupakan jenis data kuantitatif yang diperoleh
peneliti untuk menjawab rumusan masalah pada skripsi ini. Indikator
yang terdapat dalam angket ini mencakup tentang pendapatan, penjualan,
jumlah konsumen, harga barang dan persepsi penjual yang berkaitan
dengan dampak penggunaan ecommerce. Jumlah responden yaitu 34
pemilik atau pegawai sebagai sampel.
Page 75
57
a. Pendapatan
Tingkat pendapatan responden terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Tingkat pendapatan offline dan online pertahun.
2. Tingkat pendapatan offline dan online tiap bulan Ramadhan.
Tingkat pendapatan offline dan online pertahun dapat
ditunjukan dalam grafik
Grafik 4.2 Pendapatan
Sumber :Analisis Data Penelitian Angket
Tingkat pendapatan <Rp.50.000.000 tidak dialami oleh satu
orang pun responden yang menggunakan sistem offline (0%),
sedangkan untuk sistem online terdapat (15%) responden yang
berada di tingkat itu. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pendapatan
<Rp.50.000.000 hanya dialami oleh responden yang menggunakan
sistem online.
Pendapatan Rp.50.000.000-Rp.75.000.000 dialami oleh
responden yang menggunakan sistem offline sebesar (3%) sedangkan
010203040506070
Pendapatan/tahun
offline online Column1
Page 76
58
untuk sistem online sebesar (9%). Hal ini menunjukan bahwa lebih
banyak responden yang tingkat pendapatannya Rp.50.000.000-
Rp.75.000.000 di sitem online di bandingkan dengan offline.
Pendapatan selanjutnya pada tingkatan Rp.75.000.000-
Rp.100.000.000 dialami oleh (9%) pengguna sistem offline dan
(33%) pengguna sistem online. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
pengguna sistem online berada pada tingkatan pendapatan ini.
Pendapatan Rp.100.000.000-Rp.200.000.000 pertahun dialami
oleh (24%) total populasi responden yang menggunakan sistem
offline dan (17%) pengguna sistem online yang memiliki tingkat
pendapatan ini. Tingkat pendapatan tertinggi yaitu >Rp.200.000.000
dialami oleh sebagian besar pengguna sistem offline yaitu sebesar
(64%) dari total keseluruhan responden dan (26%) populasi
responden pengguna sistem online yang berada pada tingkatan ini.
Berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh responden offline dan
online, terlihat lebih dari sebagian pedagang sistem offline yang
berpendapatan >Rp.200.000.000.
b. Penjualan
Total penjualan yang dialami responden dalam penelitian ini
cukup beragam. Pada total penjualan pertahun yang dialami oleh
responden sebanyak ±250 potong pada sistem offline dialami oleh
3% total responden sedangkan untuk sistem online 15%. Pada total
penjualan ±500 potong selama setahun di sistem offline dialami oleh
Page 77
59
6% responden. Sedangkan, untuk pengguna sistem online sebesar
26%.
Total penjualan untuk ±750 potong pada sistem offline dialami
oleh 9% total responden dan sebesar 24% untuk responden pengguna
sistem online. Pada total penjualan sebesar ±1000 potong dialami
oleh para responden offline sebesar 26% dan online sebesar 15%.
Total penjualan yang kisarannya melebihi 1000 potong untuk sistem
offline dialami oleh 56% jumlah responden dan 20% pengguna
sistem online. Dapat dilihat dengan jelas pada grafik bahwa secara
signifikan pengguna sistem offline mayoritasnya mengalami
penjualan total hingga melebihi 1000 potong sedangkan untuk
pengguna online relative sama pada setiap kategori.
Grafik 4.3. Penjualan
Sumber:Analisis Data Penelitian Angket
0
10
20
30
40
50
60
±250 ±500 ±750 ±1000 >1000
Penjualan
Offline Online Column1
Page 78
60
c. Jumlah Konsumen
Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden, jumlah
konsumen yang melakukan transaksi di toko tersebut yang
jumalhnya dibawah 1000 orang sebanyak 9% secara offline dan 47%
secara online. Sedangkan pada skala 1000-1500 orang di sistem
offline sebanyak 26% dan di sistem online sebanyak 23%. Pada skala
1500-2000 orang sebanyak 29% dialami oleh responden pada sistem
offline dan 18% pada sistem online.
Pada skala 2000-2500 orang jumlah konsumen dialami oleh
15% responden pada sistem offline dan 3% responden pada sistem
online. Dan yang jumlah konsumennya melebihi 2500 orang dialami
oleh 21% responden di sistem offline dan 9% pada sistem online.
Berdasarkan grafik dibawah menunjukan bahwa secara signifikan
jumlah konsumen pada sistem offline relative lebih banyak di
banding sistem online. Hal tersebut dapat dilihat pada jumlah
konsumen yang dibawah 1000 orang hamper dialami oleh 47%
responden sistem online dan jumlah konsumen pada sistem offline
rata-rata diatas 2000 orang.
Page 79
61
Grafik 4.4 Jumlah Konsumen
Sumber:Analisis Data Penelitian Angket
d. Harga Produk
Kisaran harga barang yang paling laku dibeli pembeli terbagi
menjadi 5 skala. Skala pertama adalah harga barang dibawah Rp
100.000 sebanyak 18% dari total responden offline dan 21% pada
sistem online. Pada skala harga Rp.100.000-150.000 didapati 44% di
sistem offline dan 47% di sistem online. Pada skala Rp 150.000-
200.000 sebanyak 12% di sistem offline dan 18% di sistem online.
Pada skala harga barang Rp 200.000-250.000 sebanyak 18% di
sistem offline dan 15% di sistem online. Dan yang terakhir, skala
harga barang Rp 250.000-300.000 sebanyak 9% di sistem offline dan
0% di sistem online.
9
26 29
15
21
47
23
18
3
9
<1000 1000-1500 1500-2000 2000-2500 >2500
Jumlah Konsumen
offline online
Page 80
62
Grafik 4.5. Harga Produk
e. Selera
Selera konsumen juga menentukan seberapa besar eksistensi
pedagang mereka di persaingan pasar. Terdapat berbagai macam
selera konsumen namun peneliti kepada 3 jenis produk yang
mendominasi yaitu pakaian formal ,pakaian muslim dan pakaian
santai.
Grafik 4.6 jenis produk
0
10
20
30
40
50
Harga Barang
OFFLINE ONLINE
Jenis Produk
Pakaian Formal Pakaian Muslim Pakaian Santai
Page 81
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Pendapatan UMKM di pasar Tanah Abang secara offline dan online
memiliki perbedaan pendapatan. Bahwa sebagian besar responden yang
menggunakan sistem offline 64% memiliki pendapatan lebih dari
200.000.000 sedangkan untuk sistem online sebagian besar 33% berada
di tingkat pendapatan 75.000.000-100.000.000. hal ini menunjukan
bahwa memang benar bahwa penggunaan sistem online berpengaruh
pada pendapatan offline. Namun, dampak tersebut tidak sangat
berpengaruh untuk menyebabkan para UMKM di tanah abang beralih
untuk membuka toko online saja dan meninggalkan toko/pasar tanah
abang itu sendiri. Jadi,dapat disimpulkan dari pendapatan yang terjadi ini
memiliki dampak namun tidak menyebabkan para pedagangnya
meninggalkan tokonya.
2. Jumlah konsumen yang terjadi di UMKM pasar tanah abang memiliki
perbedaan yaitu untuk sistem offline sebanyak 29% memiliki tingkatan
jumlah konsumen 1500-2000 orang sedangkan untuk sistem online
sebesar 47% dari total populasi memiliki jumlah konsumen <1000 orang
. Hal ini menunjukan bahwa jumlah konsumen yang mendominasi
Page 82
64
UMKM pasar tanah abang adalah konsumen yang melakukan transaksi
offline/toko dibandingkan dengan jumlah konsumen online.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil dari hasil penelitisn, maka
terdapat 2 kelompok saran yaitu kelompok saran umum dan saran khusus
dijelaskan sebagai berikut.
1. Saran Umum
Pemerintah daerah diharapkan untuk lebih memperhatikan akses
jalan yang digunakan oleh pejalan kaki dikarenakan pejalan kaki
merasakan keluhan yaitu berjalan kaki terlalu jauh untuk sampai pada
Pasar Tanah Abang hal ini berguna agar Pasar Tanah Abang tidak
kehilangan banyak peminat. Selain itu ,kondisi lahan parkir yang kurang
memadai dan mengakibatkan banyaknya oknum yang yang membuka
lahan parkir liar.
2. Saran Khusus
a. Bagi Pemerintah
Pemerintah diharapkan memberi perhatian khusus kepada
pasar tanah abang dikarenakan pasar tanah abang ini sudah sudah
menjadi salah satu pasar/tempat grosir terbesar se Asia Tenggara.
Dengan adanya upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pengelolaan dan menejemen yang lebih baik maka pasar tanah abang
bisa lebih dikenal sebagai pasar terbesar di Asia.
Page 83
65
b. Bagi Pemilik Usaha
UMKM memiliki peran penting dalam mengatasi dampak dari
industri digital 4.0 karena pemilik memiliki peran untuk menjalani
dan mengembangkan usahanya. Pelaku UMKM juga perlu mencari
strategi agar tetap menjaga eksistensinya di dunia perdagangan
dikarenakan akan selalu ada tantangan baru pada persaingan pasar.
c. Bagi Civitas Akademika
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang
dilakukan pada tahun 2019. Data primer yang diperoleh dari peneliti
dengan jumlah sebanyak 34 responden.Diharapkan peneliti
berikutnya bisa meningkatan jumlah responden untuk mengacu hal
yang lebih berpariatif dan mendalam di bidang lain.
Page 84
66
DAFTAR PUSTAKA
Ana Litfiyyatul Malicha.(2012) . Pengaruh Jam Kerja, Harga Produk Dan Lokasi
Penjualan Pada Hari Perayaan Lebaran Syawal Terhadap Pendapatan
Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sore Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu.
UIN Walisongo Semarang.
Benny Ferdianto. (2016). Eksistensi Badan Usaha Milik Desa Terhadap
Peningkatan Pendapatan Asli Desa Di Tiyuh Candra Kencana Kecamatan
Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Jawa Barat.
Universitas Lampung.
Erna Lutfyana (2015). Eksistensi Tari Lawet Di Kabupaten Kebumen. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ernis Suryani Taufli. (2014). Strategi Padang Tv dalam Mempertahankan
Eksistensinya Sebagai Televisi Lokal, Jurusan Ilmu Komunikasi.
Universitas Andalas.
Ghozali,Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran IBM SPSS
23 Edisi 8. Semarang. Universitas Diponegoro.
Hanna Lestari. S.T.,M.Eng. .(2009).Methods and Works Measurement. Islamic
Universitas Engineering.
Hasan Hidayat. (2018). Dampak Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Pemalang
Terhadap Perkembangan Perdagangan Dan Rumah Makan Di Kabupaten
Indramayu, Cirebondan Brebes (Studi Kasus Jalur Pantura). Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. (2015). Profil Bisnis Usaha
Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm). BANK INDONESIA
Mahatir Muhammad. (2018). Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu
Terhadap 8 Sektor Dan 14 Subsektor Pdrb Kabupaten Bangkalan Periode
2005-20014. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Marifta Nika Andriani dan Mohammad Mukti Ali. (2013). Kajian Eksistensi
Pasar Tradisional Kota Surakarta Volume 2 Nomor 2, e-journal
Universitas Diponegoro. Teknik PWK
Mohd.Iqbal Firmanda. (2017). Eksistensi Ritel Minang Mart Ditinjau Dari Aspek
Hukum Persaingan Usaha di Kota Padang. Universitas Andalas.
Olson, J. P. (2013). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid 1
Saladin, D. (2012). Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung:
Linda Karya.
Page 85
67
Stanton, W. J. (2000). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi ke 3, . Jakarta:
Erlangga.
Suharyadi, &. P. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern .
Jakarta: Salemba Empat
Suharyadi, &. P. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern .
Jakarta: Salemba Empat
Sukardi. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sukirno, S. (2006). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. (1985). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar
Kebijaksanaan. Jakarta LPFE UI.
Supranto.(2008) Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta Erlangga.
Tri Hary Koesanto. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada Pt Bank Jatim Cabang Klmpis. (STIESIA)
Tri Yantari Wahyu.(2012). Eksistensi Warnet Cafeer, Mr Dan Je Terhadap
Perubahan Social Ekonomi Masyarakat (studi Kasus di Dusun Mrican
Baru , Catur Tunggal , Depok, Sleman) Universitas Negeri Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah.
(n.d.).
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-perbedaan-umkm-perkembangannya-di-
indonesia/
Page 86
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Profil Responden
No Nama Jenis Kelamin Jenis Produk Status Usia No. Telpon nama toko
1 Reni wanita Pakaian Muslim karyawan 20 0858-8726-1242 i-fashion
2 Tika Nurlita wanita Pakaian Muslim karyawan 29 0813-1599-9992 al-haramain
3 Muhammad Refli pria Pakaian Muslim karyawan 30 0822-9880-5792 Multazam fashion
4 Adeandra wanita Pakaian Muslim karyawan 25 0813-1010-5969 hakim_muslim_collection
5 Wina Diani Sekar wanita Pakaian Muslim karyawan 20 0838-9710-3258 N.akila
6 Siti Ayu wanita Pakaian Muslim karyawan 23 berkah jaya
7 Siti Fatimah wanita Baju Santai karyawan 38 0851-0178-6581 star fashion
8 Ailani pria Baju Santai owner 48 0818-9173-59 busana indah collection
9 Ita Safitri wanita Pakaian Muslim owner 40 0821-2321-4383 finda kerudung
10 Diah wanita Pakaian Muslim karyawan 26 0813-8433-2800 butik stevi
11 Teuku Rick pria Baju Santai owner 36 0811-199-9556 One man
12 Randi pria Baju Santai owner 34 0812-7409-5072 giora fashion tanah abang
13 Piko Rio pria Baju Santai owner 42 0813-8425-9774 Marko x
14 Rahma wanita Baju Santai owner 41 0812-1084-5925 RA fahion
15 Agung pria Pakaian Muslim karyawan 24 0813-9717-770 al-haramain
16 Indra pria Baju Santai owner 40 0813-8853-3373 In Putra Collection
17 Zainal pria Pakaian Muslim karyawan 19 0823-8408-5283 F.D.R Group
18 Eko Rodiansyah pria Pakaian Muslim karyawan 21 0813-1480-9669 doanda_bajutaqwa
19 Bambang pria Pakaian Formal karyawan 25 23573614 Princess Fashion
20 Beta wanita Pakaian Formal karyawan 27 0812-8163-1317 Toko Mulia
21 Feni wanita Pakaian Muslim karyawan 20 0812-1361-3708 Dira Busana
22 Desi wanita Baju Santai karyawan 30 0821-1444-4790 le couture
23 Anissa wanita Pakaian Formal karyawan 22 0856-9118-4841 surya collection
24 Tanti wanita Pakaian Muslim karyawan 25 0838-9894-0231 amour.muslim
25 Winda Oktasari wanita Pakaian Dalam karyawan 22 0823-9117-5925 _cayang Underwear
26 Mai wanita Pakaian Muslim owner 52 0813-1700-8660 mainacarolina
27 Dina wanita Pakaian Muslim karyawan 19 0878-8567-1933 In Putra Collection
28 Atin wanita Pakaian Muslim owner 53 0812-8252-2989 Korea Lady Fashion
29 Sukmawati wanita Baju Santai karyawan 37 0815-9009-382 sadar jaya
30 Luthfi Rahman pria Pakaian Muslim owner 29 Al-Luthfi
31 alaya wanita Baju Santai owner 31 Alaya_store
32 Yuni kartika wanita Pakaian Muslim karyawan 24 0822-1039-8533 an nabawi
33 Ardiansyah pria pakaian anak karyawan 35 0815-9058-7345 Baby Store88
34 Faisal Abid pria Baju Santai owner 30 0858-6911-4046 jeans_denim
RESPONDEN JUMLAH PERSENTASE(%)
PRIA 13 39%
WANITA 21 61%
Page 87
69
B. Pendapatan UMKM
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
No pendapatan offline/tahun pendapatan online/tahun pendapatan dibulan ramadhan(offline) pendapatan dibulan ramadhan(online)
1 5 4 1 3
2 5 3 5 1
3 5 2 5 5
4 5 4 5 3
5 5 1 5 1
6 5 4 5 3
7 5 3 5 5
8 5 3 5 5
9 2 3 4 5
10 4 2 5 5
11 5 4 5 5
12 5 3 5 3
13 4 1 5 5
14 5 5 5 5
15 5 5 5 5
16 4 1 5 4
17 5 4 5 5
18 5 5 5 1
19 3 3 5 5
20 5 5 5 5
21 4 3 4 4
22 4 3 5 4
23 5 5 2 1
24 5 5 5 4
25 5 3 5 3
26 5 5 5 5
27 5 5 5 1
28 5 5 3 2
29 4 3 4 2
30 4 2 4 3
31 4 4 5 3
32 5 1 5 1
33 3 3 3 3
34 3 1 5 1
153 113 155 116
MEAN 4,5 3,323529412 MEAN 4,558823529 3,411764706
offline % online %
1 0 0 5 15
2 1 3 3 9
3 3 9 11 33
4 8 24 6 17
5 22 64 9 26
total 34 100 34 100
Page 88
70
Pair 1 OFFLIN
E
4,5000 34 ,78817 ,13517
ONLINE 3,3235 34 1,36450 ,23401
Paired Samples Correlations
N
Correlatio
n Sig.
Pair 1 OFFLINE &
ONLINE
34 ,409 ,016
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig.
(2-
tailed)
Mea
n
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pai
r 1
OFFLIN
E -
ONLINE
1,17
647
1,2666
0
,21722 ,73453
1,6184
1
5,41
6
33 ,000
Page 89
71
C. Penjualan
No
Total
penjualan/tahun(offline)
Total
penjualan/tahun(online)
1 3 4
2 3 5
3 2 1
4 5 3
5 4 1
6 5 4
7 5 2
8 5 5
9 5 2
10 4 2
11 4 4
12 5 3
13 4 2
14 5 3
15 4 2
16 5 3
17 5 4
18 5 5
19 1 1
20 5 5
Page 90
72
21 3 2
22 4 3
23 5 5
24 5 5
25 5 3
26 5 2
27 5 2
28 5 3
29 5 5
30 4 3
31 4 2
32 5 4
33 4 1
34 2 1
kuantitas
penjualan offline % online %
1 1 3 5 15
2 2 6 9 26
3 3 9 8 24
4 9 26 5 15
5 19 56 7 20
Page 91
73
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre test 4,2647 34 1,05339 ,18065
post test 3,0000 34 1,37069 ,23507
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre test & post test 34 ,483 ,004
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
pre test -
post test
1,264
71 1,26272 ,21656 ,82412 1,70529 5,840 33 ,000
Page 92
74
D. Jumlah Konsumen
No konsumen offline/tahun konsumen online/tahun
1 1 2
2 5 3
3 2 2
4 4 2
5 5 1
6 5 3
7 3 1
8 3 3
9 3 1
10 2 1
11 2 1
12 2 1
13 2 1
14 3 1
15 3 1
16 4 1
17 4 3
18 5 5
19 1 2
20 5 5
21 3 1
22 3 2
23 3 3
24 2 1
25 4 3
26 1 1
27 3 2
28 2 1
29 5 5
30 4 2
31 3 1
32 5 4
33 2 2
34 2 1
Page 93
75
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 offline 3,1176 34 1,27362 ,21842
online 2,0294 34 1,26695 ,21728
Paired Samples Correlations
N
Correlatio
n Sig.
Pair 1 offline &
online
34 ,636 ,000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mea
n
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pai
r 1
offline -
online
1,08
824
1,08342 ,18580 ,71021 1,46626
5,85
7
33 ,000
Page 94
76
E. Dokumentasi