Top Banner

of 15

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di IndonesiaOleh: A.A.Ayu Putri Mirayanti D (0915351081)

Konsep Pengusaha Mikro, Kecil, dan MenengahPeran: Menyerap tenaga kerja Pembentukan/pertumbuhan Domestik Bruto Motor penggerak perekonomian baik negara maju maupun negara berkembang Pendapatan bagi kelompok miskin dan pemerataan distribusi pendapatan Pengurangan kemiskinan Kemajuan ekonomi daerah pedesaan/terpencil

Konsep Pengusaha Mikro, Kecil, dan MenengahKarakteristik: Jumlah perusahaan di golongan ini jauh melebihi jumlah perusahaan besar yang ada Padat karya sehingga memungkinkan penyerapan tenaga kerja maksimal Mayoritasnya berasal dari daerah pedesaan, sehingga dukungan terhadap UMKM juga merupakan dukungan bagi pembangunan desa Usahanya umumnya menggunakan teknologi yang kurang canggih dibanding usaha besar di perkotaan

Konsep Pengusaha Mikro, Kecil, dan MenengahKarakteristik: Dianggap sebagai basis pertumbuhan usaha besar karena kemampuannya untuk berkembang pesat Biasanya diprakarsai oleh orang-orang desa yang berani mengambil resiko investasi Operasional bisnis umumnya dibiayai oleh tabungan pribadi/perseorangan Umumnya menghasilkan produk konsumsi sederhana dengan harga terjangkau Fleksibilitas adaptasi tinggi terhadap pesaing

Konsep Pengusaha Mikro, Kecil, dan MenengahDefinisi: Menurut UU No. 29 th. 2008 Usaha Mikro (UMI): usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria (aset max 50 jt / penjualan max 300 jt) Usaha Kecil (UK): usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari Usaha Menengah (UM) atau Usaha Besar (UB) yang memenuhi keriteria (aset 50-500 jt atau penjualan 300 jt-2,5 milyar)

Konsep Pengusaha Mikro, Kecil, dan MenengahDefinisi: Menurut UU No. 29 th. 2008 Usaha Menengah (UM): usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari UMI, UK, atau UB yang memenuhi kriteria (aset 500jt-10milyar atau penjualan 2,5 50 milyar

Keberadaan UMKM Saat IniTeori Modern Perkembangan UMKM: Munculnya teori flexible specialization diawali dengan perdebatan panjang mengenai bagaimana mencari solusi produksi yang lebih baik untuk memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat global yang semakin bervariasi. Didorong dengan adanya globalisasi, maka terjadilah sebuah transformasi dari produksi massal ke pola produksi lebih kecil yang lebih dapat beradaptasi dengan lebih cepat terhadap permintaan dunia yang beragam dan cepat berubah.

Kinerja UMKM di Indonesia Setelah mengalami krisis th. 1998, kinerja Usaha Mikro dan Kecil sekarang (data terbaru th. 2006) membentuk 99,77% dari jumlah usaha yang ada di Indonesia Jumlah Usaha Menengah dan Usaha Besar masing-masing 0,22% dan 0,01% Laju pertumbuhan unit Usaha Menengah lebih tinggi dibandingkan dengan Usaha Mikro dan Kecil Total UMKM yang ada di Indonesia per tahun 2006 adalah 48.937 unit usaha (Sumber: Asean Development Blueprint for SMEs 2004-2014)

Kontribusi UMKM terhadap Kesempatan Kerja dan PDBKesempatan Kerja: Dilihat dari aspek kesempatan kerja, tahun 2006 Usaha Mikro dan Kecil mempekerjakan sekitar 80.933.384 orang (91,14% dari jumlah angkatan kerja yang bekerja; naik 15,5% dari tahun 2003) Usaha Menengah mempekerjakan 4.483.109 yang menurun dari th. 2003 sebanyak 48,79% Usaha Besat mempekerjakan 3.388.462 orang yang naik dari th. 2003 sebanyak 673,27% UMKM dengan jumlah terbesar ada di Pulau Jawa dan Bali UMKM dengan jumlah terkecil ada di Maluku dan Papua

Kontribusi UMKM terhadap Kesempatan Kerja dan PDBPDB (data tahun 2006): Tahun 2006 PDB meningkat hampir 2% Dari keseluruhan PDB, Usaha Besar menyumbang 2,42% Usaha Menengah menyumbang 0.91% Usaha Mikro dan Kecil menyumbang 2.15% Kenaikan peranan terhadap PDB dengan peningkatan paling stabil sejak tahun 2001 adalah pada Usaha Mikro dan Kecil

Peluang dan Tantangan UMKM Saat IniPerkembangan Ekspor: Saat ini UMKM menyumbang terhadap total ekspor di tiga bidang industri, yaitu pertanian, pertambangan, dan industri manufaktur Persentase kontribusi UMKM pada terhadap total ekspor masih sangat kecil dibandingkan dengan kontribusi Usaha Besar UMKM yang kebanyakan berada di pedesaan masih mengalami kendala utamanya dalam bidang teknologi, SDM, modal, dll

Peluang dan Tantangan UMKM Saat IniDaya Saing: Sumber-sumber daya saing utama dalam globalisasi dan dunia perdagangan kurang dimiliki oleh UMKM. Hal ini terkait dengan keterbatasan jangkauan/akses wilayah, teknologi, SDM, dll. Pemerintah belum memperhatikan betul bagaimana daya saing UMKM di tingkat internasional Berdasarkan data dari APEC, UMKM di Indonesia memiliki daya saing internasional terendah diantara negara-negara APEC dinilai dari teknologi, metode, dan SDM yang digunakan

Peluang dan Tantangan UMKM Saat IniRekomendasi & Kebijakan Program: Kebijakan jangka panjang yang diambil pemerintah saat ini adalah meningkatkan kemampuan inovasi dalam tiga bidang: produksi, manajemen, dan pemasaran Kebijakan jangka menengah yang ada adalah membangun jaringan kerja yang kuat dengan semua sumber/stakeholder Kebijakan jangka pendek yang ada adalah menghilangkan konsentrasi terhadap suatu daerah dan memperluas akses ke semua sumber daya (modal, pendidikan, teknologi, informasi, dll)

Peluang dan Tantangan UMKM Saat IniLiberalisasi Redagangan: Pemerintah melakukan liberalisasi perdagangan dengan mengurangi secara signifikan tarif-tarif impor yang ada, utamanya untuk industri makanan Liberalisasi perdagangan telah terbukti memiliki efek pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia Liberalisasi perdagangan mempengaruhi UMKM dengan: peningkatan persaingan di pasar domestik, penurunan biaya produksi, peningkatan ekspor, pengurangan ketersediaan bahan baku di dalam negeri

Selesai