STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT (Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep) SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S1 Disusun Oleh Mohammad Rohedi NPM: 710.1.1.1388 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat Sarjana S1
Disusun Oleh
Mohammad RohediNPM: 710.1.1.1388
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2014
SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
Disusun Oleh
Mohammad RohediNPM: 710.1.1.1388
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2014
ii
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratanmencapai derajat Sarjana S1
Disusun Oleh
Mohammad RohediNPM: 710.1.1.1388
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2014
iii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) Untuk Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat. (Study: Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep.)
Disusun Oleh : Mohammad Rohedi
NPM : 710.1.1.1388
Program Studi : Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Wiraraja Sumenep
Pembimbing I
Dra. Irma Irawati P, M.SiNIDN. 0706026902
Sumenep, 26 Mei 2014
Pembimbing II
Ir. Alqaf Harto M. S.Sos, MH, M.SiNIDN. 9907010735
Mengetahui,DekanFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Drs. Hadi Soetarto, M.SiNIDN. 9907008742
iv
PERSETUJUAN SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
Disusun Oleh
Mohammad RohediNPM. 710.1.1.1388
Skripsi ini telah disetujui, Tanggal, 14 Juni 2014
OlehPembimbing I
Dra. Irma Irawati P, M.SiNIDN. 0706026902
Pembimbing II
Ir. Alqaf Harto M. S.Sos, MH, M.SiNIDN. 9907010735
Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dra. Hadi Soetarto, M.SiNIDN. 9907008742
v
PENGESAHAN SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
Disusun Oleh
Mohammad RohediNPM: 710.1.1.1388
Telah dipertahankan dihadapan Tim PengujiHari : SabtuTanggal : 14 Juni 2014
Pembimbing / PengujiKetua
Dra. Irma Irawati P, M.Si NIDN. 0706026902
Penguji I
Drs.Sachlan Efendi, M, SiNIDN. 0714105201
Penguji II
Drs. H. Hasan Basri, M.Si NIDN. 0020126101
Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dra. Hadi Soetarto, M.SiNIDN. 9907008742
vi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini ;
Nama : Mohammad Rohedi
NPM : 710.1.1.1388
Alamat :Dusun Aeng Soka RT/RW 01 Pragaan Laok Kecamatan
Pragaan Kabupaten Sumenep.
Menyataka bahwa Skripsi yang saya buat untuk memenuhi salah satu
persyaratan mencapai derajat Sarjana S1 pada Program Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja Sumenep, dengan judul:
“STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
(UMKM) UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT.
(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)” Adalah hasil
karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain.
Selanjutnya apabila dikemudian hari ada tuntutan dan keberatan dari pihak
lain, buka tanggung jawab Pembimbing dan atau Pengelola Program Studi
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja
Sumenep, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
dengan tanggung jawab.
Sumenep, 23 Juni 2014Yang Membuat Pernyataan
Mohammad Rohedi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah kepada Allah S.W.T. yang melimpahkan nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penyusunan Skripsi yang
merupakan tugas akhir perkuliahan atau sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana Strata-1 (S1), dengan judul penelitian yaitu: “Strategi Pengembangan Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm) Untuk Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat. (Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep).
Pada kesempatan ini, peneliti tidak lupa untuk menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda (Alm) dan Ibunda tercinta yang selalu mengiringi langkah
ananda dengan do’a, pengorbanan, perhatian dan kasih sayang serta
memberikan motivasi dalam penulisan skripsi saya.
2. Semua keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dengan penuh
kesabaran sebagai pendorong semangat bagi penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
3. Ibu Dra. Irma Irawati P, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
penuh tanggung jawab dan kesabaran dalam membimbing serta
meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk-petunjuk sehingga
penulis dapat dengan mudah memahami dan menyelesaikan penulisan
skripsi.
viii
4. Bapak Ir. Alqaf Harto M. S.Sos, MH, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II
yang dengan penuh kesabaran meluangkaan waktunya untuk memberikan
arahan serta petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen yang ada dalam ruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih yang
mana dalam hal ini Dosen telah banyak memberikan ilmu-ilmunya
kepada penulis, semoga kelak apa yang penulis dapatkan tentang ilmu
tersebut menjadi bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi orang banyak.
6. Semua teman-temanku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, BEM
FISIP, beserta BEM UNIVERSITAS dalam memberikan motivasi yang
tinggi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, maka kritik konstruktif demi kesempurnaan sangat diharapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menambah wawasan bagi
peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Sumenep, Juni 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN LOGO........................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL....................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN………………………. iv
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI…………………………… vi
LEMBAR SURAT PERNYATAAN……………………………………….. vii
KATA PENGANTAR..................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL…………………………………..……………………….. xii
DAFTAR GAMBAR……………………………….……………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xiv
HALAMAN ABSTRAKSI………………………….………………………. xv
BAB I : PENDAHULUAN................................................................. 01
1.1.Latar belakang Penelitian................................................... 01
keuangan serta pertanggung jawaban pelaksanaannya.
6) Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
perindustrian dan perdagangan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sekretariat membawahi beberapa pegawai sesuai dengan
Struktur Organisasi yang ada pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep:
1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas:
70
a) Menyusun program kerja pelaksaan tugas umum dan
kepegawaian.
b) Melaksanakan urusan surat menyurat. Pengetikan,
pengadaan, pendistribusian dan tata kearsipan.
c) Memelihara peralatan, perlengkapan, keamanan dan
kebersihan kantor serta melaksanakan kegiatan keprotokolan
dan menyiapkan administrasi perjalanan dinas.
d) Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan tata
usahakepegawaian yang meliputi pengembangan,
peningkatan karier pegawai, kesejahteraan dan
pemberhentian pegawai di lingkungan dinas perindustrian
dan perdagangan.
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Sub bagian program dan perencanaan mempunyai tugas:
a) Menyusun program kerja pelaksanaan tugas program dan
perencanaan.
b) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan
program dan perencanaan.
c) Menyiapkan bahan untuk analisis dan evaluasi penyusunan
laporan pelaksanaan program dan perencanaan.
71
d) Menghimpun dan memproses kedudukan hukum program
dan kegiatan.
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Sub bagian keuangan mempunyai tugas :
a) Menyusun program kerja pelaksanaan tugas keuangan.
b) Menghimpun data dan menyusun rencana anggaran, serta
melaksanakan tata usaha keuangan.
c) Menyusun laporan pertanggung jawaban pengelolaan
keuangan dan meneliti serta mengoreksi kebeneran
dokumen keuangan.
d) Memelihara dan mengamankan dokumen administrasi
keuangan.
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Masing-masing sub bagian di pimpin oleh seorang kepala sub
bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
sekretaris.
B. Bidang Perindustrian;
Bidang perindustrian mempunyai tugas melaksanakan
pengolahan data dan informasi perindustrian, bina industri rumah
72
tangga dan industri kecil serta agro industri. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, bidang pearindustrian mempunyai
fungsi :
1) Penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan
tugas perindustrian.
2) Penyiapan bahan dan pembinaan teknis pengolahan data dan
informasi perindustrian.
3) Penyiapan bahan dan pembinaan teknis pelaksanaan bina industri
rumah tangga dan industri kecil.
4) Penyiapan bahan dan pembinaan teknis pelaksanaan agro
industri.
5) Penyiapan bahan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan
pengolahan data, informasi perindustrian, bina industri rumah
tangga, industri kecil dan agro industri.
Sesuai dengan Struktur Organisasi yang ada pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep Bidang
perindustrian membawahi:
1) Seksi data dan informasi perindustrian
2) Seksi industri rumah tanggam industri kecil
3) Seksi agro industry
73
C. Bidang Perdagangan;
Bidang perdagangan mempunyai tugas melaksanakan
memberikan informasi kerja sama perdagangan serta perdagangan
dan agro bisnis. Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud, bidang
perdagangan mempunyai fungsi:
1) Penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan
tugas perdagangan.
2) Penyiapan bahan dan pembinaan teknis pelaksanaan peningkatan
informasi kerja sama perdagangan.
3) Penyiapan bahan dan pembinaan teknis pelaksanaan
perdagangan dan agrobisnis.
4) Penyiapan bahan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan informasi
kerjasama perdagangan serta perdagangan dan agro bisnis.
5) Penyiapan pemberi bimbingan teknis pembinaan dan
pengembangan perdagangan.
Sesuai dengan Struktur Organisasi yang ada pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep Bidang
perdagangan membawahi:
1) Seksi informasi kerja sama perdagangan.
2) Seksi perdagangan dan agro bisnis.
74
D. Bidang Pemberdayaan Industri dan Perdagangan;
Bidang pemberdayaan industri dan perdagangan mempunyai
tugas melaksanakan urusan kegiatan penyuluhan, pelatihan,
keterampilan dan bantuan usaha industri dan perdagangan serta
perizinan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,bidang
pemberdayaan industri dan perdagangan mempunyai fungsi:
1) Penyusunaan dan pengkoordinasian program kerja pelaksaan
tugas pemberdayaan industri dan perdagangan.
2) Penyusunan bahan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan
keterampilan industri perdagangan.
3) Penyusunan bahan pelaksnaan bantuan usaha industri
dan perdagangan.
4) Pelaksanaan penyuluhan, pelatihan dan keterampilan dalam
rangka pengembangan usaha bidang industri dan perdagangan.
5) Pelaksanaan pemberian bantuan usaha industri dan perdagangan.
Sesuai dengan Struktur Organisasi yang ada pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Bidang
Pemberdayaan Industri dan Perdagangan, membawahi:
1) Seksi penyuluhan, pelatihan dan keterampilan.
2) Seksi bantuan usaha, industri dan perdagangan
3) Seksi perizinan.
75
E. Bidang Promosi dan Perlindungan Konsumen;
Bidang promosi dan perlindungan konsumen mempunyai tugas
melaksanakan urusan promosi dan perlindungan konsumen. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang promosi dan
perlindungan konsumen mempunyai tugas:
1) Penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan
tugas promosi dan perlindungan.
2) Kegiata penyusunan bahan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan
keterampilan dalam rangka promosi hasil perindustrian.
3) Pelaksanaan penyuluhan dalam rangka memberikan
perlindungan kepada konsumen.
4) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait
dalam rangka pelaksanaan penyuluhan, pelatihan dan
keterampilan dalam rangka promosi hasil perindustrian serta
perlindungan bagi konsumen.
5) Pelaksanaan promosi dan pemasaran hasil usaha
untukpengembangan informasi pasar.
76
4.2.4 Struktur Orgaisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumenep
Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dan diinginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa dan disitu akan ada suatu pertanggung jawaban apa
yang akan dikerjakan.
Sesuai dengan Renstra Organisasi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep, Struktur organisasi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 16 Tahun 2008 yang
sekarang telah dirubah menjadi.Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep
Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah.
Dari Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdapat
19 Jabatan Struktural dimana secara formal telah terisi.
77
Gambar 4.2.4.
Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
Sumber : (Hasil Observasi Penelitian, tanggal 11 Februari 2014).
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KABID PERINDUSTRIAN
KABID PERDAGANGAN
KABID PEMBERDAYAAN
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
KABID PROMOSI DAN PERLINDUNGAN
KONSUMEN
KASUB BAGIAN UMUM, DAN
KEPEGAWAIANDINAS
KASUB BAGIAN PROGRAM, DAN PERENCANAAN
DINAS
KASUB BAGIAN KEUANGAN
KASI DATA DAN INFORMASI
PERINDUSTRIAN
KASI INFORMASI KERJASAMA
PERDAGANGAN
KASI PENYULUHAN, PELATIHAN DAN KETRAMPILAN
KASI PROMOSI
KASI BINA INDUSTRI RUMAH
TANGGA DAN INDUSTRI KECIL
KASI PERDAGANGAN
DAN AGRO BISNIS
KASI USAHA, INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
KASI PERLINDUNGAN
KONSUMEN
KASIAGRO INDUSTRI
KASI PENGAWASAN INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
78
4.2.5 Tugas dan Fungsi Keberadaan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep dibentuk
melalui Peraturan Daerah No.16 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dinas
daerah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Sumenep No.27 Tahun 2008,
yang memuat tentang tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep sebagai berikut :
A. Tugas
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
kewenangan bidang perindustrian, perdagangan serta pemberdayaan
industri dan perdagangan.
B. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep mempunyai
fungsi :
1) Penyusunan dan pengkoordinasian program kerja pelaksanaan
tugas perindustrian dan perdagangan.
2) Pelaksanaan penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan
bidang perindustrian.
79
3) Pelaksanaan penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan
bidang perdagangan.
4) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lembaga terkait
pelaksanaan perindustrian, perdagangan, pemberdayaan industri
dan perdagangan.
5) Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan bidang perindustrian dan
perdagangan.
6) Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga
lainnya.
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4.3 Hasil Penelitian
Strategi merupakan proses penentuan kerangka kerja dari aktivitas sebuah
organisasi dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan aktivitas,
sehingga organisasi dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang
selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan
oleh organisasi. Untuk itu perencanaan strategi sangatlah penting dalam
menunjang kelangsungan pembangunan yang terdapat pada suatu daerah terutama
dibidang perekonomian. Dalam penilitian Strategi Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat,
80
peneliti menetapkan 4 (empat) indikator untuk mengetahui bagaimana sebenarnya
strategi yang dlakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep dalam mengembangkan UMKM dan meningkatkan perekonomian
masyarakat. 4 (empat) indikator tersebut diantaranya adalah; penciptaan iklim
usaha yang baik, pembuatan informasi terpadu, pendirian pusat konsultasi,
pengembangan usaha dan system pemasaran bersama. Adapun dari wawancara
yang dilakukan terhadap beberapa responden dapat diketahui hasil penelitian
sebagai berikut:
4.3.1 Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM
Keberadaan Dinas Perindustrian dan Perdangan Kabupaten
Sumenep dengan tugas dan fungsinya diharapkan mampu menciptakan
iklim usaha yang baik bagi perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah yang ada di Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan hasil wawancara yang peniliti lakukan dengan pihak
Sekretaris Dinas Perindustrian dan perdangan Kabupaten Sumenep,
Bapak Drs. Erfandi, mengungkapkan bahwa :
“iklim sebuah usaha yang ada di Sumenep, usaha kecil maupun usaha menengah harus dijaga agar selalu kondusif, karena apabila iklim usaha yang ada dikabupaten Sumenep berjalan dengan baik maka perekonomian masyarakat juga akan baik. Oleh sebab itu kami (Disperindag) perlu menyusun rencana atau strategi untuk tetap menjaga kondusifitas tersebut. Dari beberapa program yang kami rencanakan, hingga sampai saat ini yang paling memiliki dampak besar terhadap dunia usaha kecil di sumenep adalah pemberdayaan bagi usaha baru yang berupa pelatihan keterampilan atau penggunaan tehnologi dan pengadaan tehnologi
81
bagi usaha yang telah berjalan (wawancara, Drs. Erfandi, Sekretaris Disperindag, 13 Februari 2014).
Sedangkan Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan
Perdagangan kabupaten Sumenep atas nama Bapak Agus Eka Hariyadi,
SE yang juga merupakan responden dalam penelitian ini menyatakan
bahwa:
“iklim usaha di kabupaten Sumenep sejauh ini masih kondusif, hal ini dilihat dari produksi yang dihasilkan oleh pelaku UKM, namun semua itu tidak lepas dari strategi yang selalu kami gunakan, salah satunya adalah dengan pembinaan dan pelatihan yang bertujuan untuk menciptakan produk unggulan dan meningkatkan daya saing bagi UKM itu sendiri. Penciptaan iklim usaha dengan cara pembinaan dan pelatihan terhadap para pelaku UKM di Kabupaten Sumenep merupakan tugas dan fungsi Disperindag dalam mengembangkan dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat” (Agus Eka Hariyadi, SE, 11 Februari 2014 di Disperindag Kabupaten Sumenep).
Strategi dalam menciptakan iklim usaha yang baik pada lingkungan
usaha kecil mikro ataupun menengah penting untuk tetap menjaga
kondusifitas sumbe daya yang dimiliki dengan hasil produksi yang
dicapai. Kasi Informasi Kerjasama Perdagangan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep atas nama saudara Agus Wahyudi, ST,
mengatakan bahwa:
“dengan menerapkan strategi untuk kondusifitas iklim usaha dikabupaten Sumenep bermanfaat pada siklus ekonomi yang baik bagi masyarakat karena apabila iklim usaha berjalan dengan baik maka peluang kerja akan terus terbuka dan hal tersebut berdampak terhadap meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat. Tentu dengan hal tersebut masyarakat tidak akan sepenuhnya tergantung kepada Negara untuk mencari peluang kerja, seperti dikabupaten Sumenep ini mas yang rata-rata orang banyak menginginkan
82
bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), nah kalau semua ingin menjadi PNS, terus siapa yang akan menyediakan hasil produksi kekayaan alam disumenep dan siapa juga mas yang akan berdagang. Oleh sebab itu kiranya penting untuk tetap menjaga kondusifitas iklim usaha yang ada dikabupaten Sumenep ini” (Agus Wahyudi, ST, 11 Februari 2014 di Disperindag Sumenep).
UMKM dikabupaten Sumenep apabila dilihat dari data IKM tahun
2012 dan data IKM 2013 mengalami peningkatan atau perkembangan
dimana pada tahun 2012 data IKM mencapai 221 yang tersebar di semua
kecamatan kabupaten Sumenep dan yang memiliki legalitas izin usaha
hanya 50 IKM saja sedangkan 171 IKM belum memiliki legalitas izin
usaha. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah IKM bertambah 98 IKM dan
36 IKM yang memiliki legalitas izin usaha da 62 IKM belum memiliki
legalitas izin usaha. Secara keseluruhan data dari tahun 2012 dan tahun
2013 IKM Kabupaten Sumenep mencapai 314 dengan 86 IKM yang
memiliki legalitas izin usaha.
Tabel 4.3.1
Jumlah IKM (Industri Kecil Menengah) Kabupaten Sumenep Tahun 2012 s/d 2013
NO TAHUNJENIS IZIN IKM
JUMLAHIKM LEGAL
IKM ILEGAL
1 2012 50 171 2212 2013 36 62 98JUMLAH 86 233 319
Sumber: (Data IKM 2012 dan Data IKM 2013 diperoleh dari kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep).
83
Adapun salah satu pengusaha yang juga merupakan responden pada
penelitian ini, dengan atas nama Almanfaluthi (36 tahun) yang merupakan
salah satu pemilik usaha percetakan Nur cahya Gusti di Kecamatan
Pragaan Kabupaten Sumenep, memberikan pandangan tentang iklim
usaha yang terdapat di kabupaten sumenep, bahwa:
“iklim usaha dikabupaten sumenep masih kalah jauh dengan kabupaten-kabupaten yang ada diluar jawa, padahal dilihat dari jumlah penduduk dan kekayaan alamnya sumenep paling unggul dari 4 Kabupaten yang ada dimadura. Menurut saya factor penghambat iklim usaha tersebut adalah pola pikir masyarakatnya. Masyarakat disini sulit untuk menghargai karya cipta orang lain. Kalau hal ini tetap terjadi pada masyarakat kita dan tetap dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin perkembangan dunia usaha dikabupaten Sumenep juga akan sulit untuk berkembang, kecuali bagi mereka yang berani untuk terjun kepasar luar Madura. Berbicara peran Pemerintah, menurut saya pemerintah itu harus mampu mencari peluang dan network (jaringan) pasar sebanyak-banyaknya bagi pengusaha kecil dan besar untuk berkompetisi diluar daerah” (wawancara, 16, februari 2014 di Pragaan).
Tabel 4.3.1.aPembagian Jenis Usaha di Kabupaten Sumenep
No Jenis Usaha Keterangan
1 Pengolahan Hasil Laut Petis Ikan, Terasi, Krupuk Ikan,
Rengginang
2 Pelestarian Budaya Batik Tulis, Keris, Ukir kayu,
3 Industri Agro Kripik (Singkong, Talas, Pisang), Gula
Merah, Kerupuk Paruh
Sumber: (wawancara Agus Eka Hariadi Kepala Bidang Industri Disperindag, 11
Februari 2014).
84
Industri yang terdapat di Kabupaten Sumenep bertumpu pada
penggunaan bahan baku local/pengolahan sumber daya alam. Berdasar
data Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Tahun 2013 Industri Kecil
Menengah di Kabupaten Sumenep berjumlah 30.930 Unit Usaha. Dari
jumlah industri yang ada terbagi menjadi kelompok Industri Hasil
Pertanian dan Kehutanan (IHPK) Formal sebesar 1.015 Unit Usaha,
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK) Non Formal sebesar
25.850 Unit Usaha sedangkan untuk kelompok Industri Logam Mesin dan
Kimia (ILMK) Formal sejumlah 565 Unit Usaha. dan Industri Logam
Mesin dan Kimia (ILMK) Non Formal sejumlah 3.500 Unit Usaha.
Tabel 4.3.1.b(Data Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Tahun 2013 Industri Kecil
Menengah di Kabupaten Sumenep).NO JENIS INDUSTRI UNIT USAHA
FORMALUNIT USAHA
NON FORMAL1 Industri Hasil
Pertanian dan Kehutanan (IHPK)
1.015 25.850
2 kelompok Industri Logam Mesin dan Kimia (ILMK)
565 3.500
JUMLAH1.580 29.350
30.930 Unit Usaha
Sumber: (LPPD Tahun 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep).
85
4.3.2 Pembuatan Informasi Terpadu
Informasi merupakan hal penting yang harus tetap dimiliki oleh
pelaku UKM. Informasi sebagai factor pendukung bagi pelaku UKM
untuk lebih mengembangkan usaha yang dimilikinya. Selain memperoleh
pelatihan dan pembinaan para pelaku UKM di sumenep juga
menginginkan adanya informasi yang dapat menunjang perkembangan
UKM di Kabupaten Sumenep.
Sedangkan strategi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep agar para pelaku UKM dan masyarakat
agar dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan, yaitu
diungkapkan oleh, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan
kabupaten Sumenep mengungkapkan bahwa :
“untuk kemudahan informasi yang kami sediakan disini yaitu dengan menyediakan website bagi masyarakat agar lebih gampang memperoleh informasi. Kami, Dinas Perindustrian danPerdagangan Kabupaten Sumenep, tidak lagi memasang papan informasi sebagai tempat penempelan informasi untuk masyarakat karena apa? Karena masyarakat sulit untuk membaca dan melihatnya, sering diabaikan. Nah dengan website ini masyarakat dan pelaku UKM bisa dimana saja mengunjungi kami dengan mengakses website kami di disperindag-co.id. dengan menggunakan system akses internet ini kami berharap masyarakat juga akan lebih mudah terhadap dunia tehnologi” (wawancara, Drs. Erfandi, 13 Februari 2014).
Selanjutnya, Kabid Pemberdayaan Industri dan Perdagangan di
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep yang
merupakan responden dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa:
86
“apabila kami memperoleh informasi untuk kepentingan usaha dikabupaten Sumenep atau informasi bagi UKM dan sifatnya sangat penting, maka kami mendatangi langsung tempat produksi atau pelaku UKM. Metode ini juga dapat memudahkan kami untuk mengetahui secara langsung kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UKM di Kabupaten Sumenep” (Fathorrohem, SH, MH, 12 februari 2014).
Pernyataan Kabid Pemberdayaan Industri dan Perdagangan di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, hampir sama
dengan yang diungkapkan oleh Kabid Perindustrian, bahwa:
“semua informasi terkait pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang tidak ada di website maka kami informasikan melalui kontak langsung kepada pelaku UKM terutama informasi tentang pemasaran hasil produksi dan adanya pameran dan pelatihan” (Agus Eka Hariyadi, SE, 11 Februari 2014 di Disperindag Kabupaten Sumenep).
Kemudahan informasi tentu menjadi harapan bagi masyarakat
sebagai penerima informasi. Karena suatu informasi selain sebagai alat
untuk berhubungan dengan pemerintah juga dapat dijadikan suatu
penggalian pengetahuan terkait pengembangan usaha yang dimiliki oleh
individu-individu seperti halnya, tentang perizinan, pengembangan
sumber daya manusia, dan pemasaran dari hasil produksi.
Dan seperti yang disampaikan oleh responden berikutnya atas nama
Fadlurrosi (35 tahun) penduduk Desa Pekandangan Timur yang
merupakan ketua Asosiasi Pajjer Lagghu, Batik tulis Pewarnaan Alam
mengatakan bahwa:
“pelayanan yang diberikan oleh Disperindag kepada para pelaku UKM hingga saat ini masih berjalan baik, namun sarana dan
87
prasana yang dimiliki masih kurang, seperti tempat parkir dan ruang tunggu yang sempit. Berbicara soal informasi yang disediakan oleh Disperindag menurut saya tidak transparan, hanya beberapa UKM saja yang memperoleh suatu informasi, terutama informasi tentang adanya pameran diluar daerah. Sedangkan untuk papan informasi selama saya ke Disperindag tidak pernah melihatnya, biasanya papan informasi ada di ruang tamu, tetapi yang ada hanyalah struktur organisasi dan visi misi saja. Dan untuk website yang disediakan oleh Disperindag menurut saya masih kurang lengkap dan tidak update” (wawancara, 18 Februari 2014).
4.3.3 Pendirian Pusat Konsultasi Dan Pengembangan UMKM
Adanya kantor yang menyediakan pusat informasi dan konsultasi
bagi masyarakat terkait dengan pengembangan UKM di Dinas
Perindustrian dan Perdangan Kabupaten Sumenep tidak berjalan sesuai
dengan rencana. Seperti yang disebutkan oleh Kasi Informasi Kerjasama
Perdagangan Disperindag kabupaten Sumenep yang mengatakan bahwa:
“untuk pusat konsultasi disini kami telah menyediakan, namun jarang bagi pelaku UKM yang mendatangi kantor kami untuk melakukan konsultasi, padahal selama masih menjadi binaan kami apapun yang menjadi permasalahan mereka (pelaku UKM) harus di konsultasikan dengan kami. Sedangkan pengunjung yang banyak mendatangi kantor kami hanya masyarakat yang ingin melakukanproses legalitas izin usahanya yang sebenarnya wewenang untuk mengeluarkan legalitas atau izin usaha sekarang sudah ditangani oleh BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Kabupaten Sumenep” (wawancara, Agus Wahyudi, 11 Februari 2014 di Disperindag Sumenep).
Selanjutnya, responden atas nama Moh. Erfan (38) pemilik butik
Dermaga di Kecamatan Pragaan dan anggota dari Arah Naga Tresna yang
bergerak dibidang usaha Aksesoris dan Batik Tulis mengatakan bahwa:
88
“untuk pusat konsultasi di Disperindag menurut saya menerapkan system kekeluargaan, dimana bagi mereka yang sudah akrab dan dikenal lama dengan beberapa pegawai disana, maka ia lebihmudah untuk menggali informasi. Tata cara berkonsultasipun berbeda dengan mereka yang masih baru, baru dalam artian bergabung di dunia usaha atas naungan pemerintah daerah atau Disperindag. Untuk mereka yang telah akrab dengan mudah mereka langsung bertemu dan konsultasi dengan kabag ataupun pimpinan sedangkan untuk yang baru bergabung biasanya masih ditangani oleh pegwai yang lain.”“Selama ini saya untuk melakukan konsultasi harus mendatangi kantor Disperindag, dan tentang pusat konsultasi melalui jejaring social atau internet saya belum pernah melakukannya” (wawancara, 20 februari 2014).
Selama satu bulan kegiatan penelitian ini, dari hasil observasi
peneliti di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep, peneliti jarang melihat masyarakat pengunjung yang
mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep.
Terkait dengan strategi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Sumenep agar tetap dekat dengan
masyarakat atau memperoleh aspirasi masyarakat yaitu diungkapkan oleh
Sekretaris Disperindag Kabupaten Sumenep, bahwa:
”kami selain menyediakan pusat konsultasi juga melakukan pendekatan melalui partisipasi masyarakat, yang dimulai dengan menghimpun aspirasi masyarakat, melalui Musrenbang dari Tingkat Kecamatan sampai pada Tingkat Kabupaten yang dimotori oleh Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Sumenep, agarmemperoleh prioritas kegiatan yang diperlukan. Dari hasil perolehan Musrenbang masing-masing kecamatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan memandang perlu melakukan upaya sinkronisasi sekaligus mempertajam prioritas kegiatan hasil serap aspirasi tersebut. Hal ini dilakukan agar perencanaan
89
pembangunan industri dan perdagangan benar-benar mengarah pada prioritas kebutuhan masyarakat yang nyata dan sesuai dengan potensi kondisi wilayah per-kecamatan, mengingat dari banyaknya daftar usulan kegiatan pada masing-masing kecamatan yang kemungkinan besar tidak dapat terealisasi semuanya” (wawancara, Drs. Erfandi, Sekretaris Disperindag, 13 Februari 2014).
Selain pusat konsultasi, factor yang penting yang harus dilaukan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep adalah
pengembangan usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten
Sumenep. Adapun strategi yang dilakuakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep dalam mengembangakan industri dan
perdagangan usaha kecil yang ada dikabupaten Sumenep diungkapkan
oleh Agus Eka Hariyadi, bahwa :
“untuk mengembangakan usaha kecil yang ada dikabupaten sumenep kami melihat dulu apa yang menjadi kendala bagi pemilik usaha, kalau misalkan pemilik usaha menginginkan adanya pelatihan maka kami datangkan pelatih untuk memberikan pelatihan kepada mereka. Tetapi kalau mengenai kelengkapan peralatan, maka yang kami lakukan yaitu dengan memberikan bantuan peralatan. Pada pemasaran hasil produksinya kami juga ikut membantu mengembangkan, dengan cara melakukan kerja sama dengan Disperindag daerah lain dan dengan mengikutsertakan pameran (wawancara, 11 Februari 2014 di Disperindag Kabupaten Sumenep).
Salah satu pemilik usaha keris yang mendapatkan bantuan peralatan
adalah Moh. Sabit (32 tahun) warga Aeng Tong-tong Kecamatan
Saronggi dengan nama usaha Sumber Pusaka, mengatakan bahwa:
“bantuan yang selalu diberikan oleh Disperindag dalam mengembangkan usaha yang saya miliki yaitu berupa peralatankeris. Kebetulan usaha yang saya miliki yaitu keris atau pusaka
90
Madura asli. Bantuan yang diberikan seperti, Boor, Palu, Borcun, Pengapit, Gerenda dan alat ukir keris. Dan untuk pengembangan dibidang permodalan, pihak Disperindag hanya memberikan arahan kepada kami melalui peminjaman bank,salah satunya bank BPRS kabupaten Sumenep” (wawancara, 27 Februari 2014).
Pelatihan dan pengembangan merupakan faktor terpenting dalam
melakukan perbaikan sumber daya yang dimiliki oleh UKM dan kualitas
produksi yang dihasilkan oleh UKM itu sendiri. Seperti yang
diungkapkan oleh Siswanto dari Probolinggo yang merupakan instruktur
pelatihan yang diadakan oleh Disperindag Jawa Timur bekerjasama
dengan Disperindag Kabupaten Sumenep, dengan tema pelatihan
”Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Pewarnaan Alam Batik Tulis di
Kabupaten Sumenep” mengatakan bahwa:
”pelatihan bagi usaha kecil harus terus dilakukan, karena dengan pelatihan, hasil produksi akan lebih baik dan meningkat. Apabila hasil produksinya sudah bagus maka selanjutnya akan menaikkan harga jual dari produk tersebut dan tentu apabila ini dijaga dengan baik masyarakat sumenep akan mudah untuk membuka peluang kerja dan mendapatkan pekerjaan. Contohnya di batik tulis yang telah berjalan sekarang, pemasaran usaha dibidang batik tulis untuk lingkup jatim dan Pusat cukup baik, bersaing dalam negeri atau luar negeri masih sangat mungkin karena ciri khas yang tetap dijaga dan kualitas yang semakin baik. Tentu semua itu tidak terlepas dari Skill Training And Companny Management” (wawancara, 17 Februari 2014 di Sumenep).
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan dan
pengembangan industri kecil Bidang Perindustrian dikabupaten sumenep
dilihat dari LPPD Tahun 2013 yaitu (Sumber: LPPD Tahun 2013 Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep):
91
a) Terbatasnya staff dalam mendata unit usaha dan sarana
pendukungnya, sehingga pendataan sebagai dasar untuk memberikan
pembinaan dapat belum menjangkau lebih luas pada pengusaha kecil
yang jumlahnya sangat besar dan tersebar diberbagai pelosok desa
termasuk wilayah kepulauan.
b) Tingkat kewirausahaan para pengrajin pada umumnya masih rendah,
lemahnya permodalan, peralatan tradisional sehingga memberi hasil
produksi yang kurang dapat bersaing dan factor kualitas banyak
diabaikan.
c) Kurangnya pengetahuan dalam pemasaran produk dan saluran
pemasaran belum dapat dimanfaatkan dengan baik sementara itu
koperasi atau wadah persatuan pengrajin yang lain belum berfungsi
Langkah antisipasif yang perlu diambil untuk menanggulangi
permasalahan-permasalahan di atas yang mungkin akan terjadi pada tahun
berikutnya yaitu dengan:
a) Perlu adanya pelatihan untuk staff dalam rangka pendataan industri
kecil menengah sebagai pertimbangan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan tersebut dapat tepat sasaran,
92
fleksibel dan memberikan nilai tambah terhadap kesejahteraan
masyarakat kecil.
b) Perlu adanya pelatihan untuk staff dalam rangka pendataan industri
kecil menengah dengan serta meningkatkan ketrampilan teknis para
penyuluh staf atau petugas teknis sehingga dapat memenuhi
kebutuhan produk yang sesuai dengan selera konsumen dan
meningkatkan kualitas produksi, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan daya saing produk lokal.
c) Lebih mengintensifkan pembinaan pada pengrajin/pengusaha industri
kecil melalui pendidikan dan latihan, study banding, bantuan
stimulant dan penggunaan teknologi tepat guna.
d) Perlu diadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pembinaan
sistem pemasaran dengan melalui jalur koperasi atau wadah
persatuan pengrajin lainnya sehingga dengan demikian jangkauan
pemasaran akan lebih luas dan menghilangkan atau paling tidak dapat
mengurangi persaingan yang tidak sehat antar pengrajin.
e) Perlu diajukan kembali program penguatan modal untuk membantu
permodalan usaha industri kecil dan menengah dengan membuat
petunjuk teknis dan pelaksanaan yang tepat, fleksibel dan sesuai
dengan hukum dan aturan yang berlaku sehingga terhindar dari kredit
macet.
93
Adapun keluhan yang sering diungkapkan oleh para pelaku UKM
dikabupaten Sumenep, disebutkan oleh Kepala Bidang Industri, bahwa:
“permasalahan dan kendala yang sering menjadi keluhan para pelaku UKM dalam mengembangkan usahanya yaitu modal dan pemasaran. kami (Disperindag) dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UKM untuk modal kami memberikan informasi tentang peminjaman modal kepada bank yang ada di daerah salah satunya seperti Bank BPRS Kabupaten Sumenep, dan untuk pemasaran kami menyediakan pasar lelang, promosi produk unggulan dan kerjasama dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur. ” (wawancara, Agus Eka Hariadi Kepala Bidang IndustriDisperindag, 11 Februari 2014).
Dalam pelaksanaan pembinaan dan pelatihan kepada para pelaku
UKM disumenep tidak sepenuhnya berjalan dengan baik, seperti yang
diungkapkan oleh Sekretaris Disperindag Kabupaten Sumenep bahwa:
“dalam pelaksanaan pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada para pelaku UKM sering mengalami kendala baik itu internal ataupun eksternal. Kendala internal yaitu kualitas sumber daya manusia atau SDM yang dimiliki oleh instansi ini (Disperindag) masih jauh dengan apa yang menjadi harapan atau kurang mampu dalam bidang yang dijalankan. Sedangkan permasalahan eksternal yaitu adanya kecemburuan oleh pelaku UKM yang tidak mendapatkan giliran bantuan peralatan ataupun pelatihan, factor ini disebabkan oleh sedikitnya dana APBD yang dialokasikan kepada instansi kami (Disperindag) sehingga kami tidak bisa merangkul semua pelaku UKM yang ada disumenep(wawancara, Drs. Erfandi, Sekretaris Disperindag, 13 Februari 2014).
Adapun program yang diberikan oleh disperindag Kabupaten
Sumenep dalam menunjang pengembangan Usaha Kecil Menengah
(UKM), dapat dilihat dari data ditabel berikut ini:
94
Tabel 4.3.3
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
No Jenis Program Wilayah
1 Penumbuhan usaha baru industri kecil
dan menengah Pande Besi.
Kec. Batang dan Kec.
Dungkek
2 Penumbuhan usaha baru industry kecil
dan menengah Gula Siwalan.
Ds. Longos Kec.
Gapura dan Ds. Bicabbi
Kec. Dungkek
3 Penumbuhan usaha baru industry kecil
dan menengah Terasi.
Kec. Ambunten dan
Kec. Batu Putih
4 Pemberdayaan unit usaha IRT dan IK non
formal perbengkelan sepeda motor
(Maintenance Service).
Kabupaten Sumenep
5 Penumbuhan wirausaha baru dibidang
industry kasur dilingkungan daerah
penghasil tembakau.
Ds. Ellak Laok kec.
Lenteng, Ds. Ellak
Daya Kec. Lenteng, Ds.
Belluk Ares Kec.
Ambunten, Ds.
Panaongan Kec.
Pasongsongan
6 Penumbuhan usaha baru industry kecil
dan menengah Las Karbit.
Kab. Sumenep
(Kepulauan)
7 Penumbuhan usaha baru industry kecil
dan menengah Selai Buah.
Kec. Batu Putih dan
Kec. Lenteng
8 Penumbuhan usaha baru industry kecil
dan menengah Keripik.
Ds.Geddungan Kec.
Batuan, Ds. Parsanga
Kec. Kota, Desa Jabaan
Kec. Manding
9 Penumbuhan usaha baru industry kecil Ds. Langsar Kec.
95
dan menengah Batik. Saronggi
10 Penumbuhan wirausaha baru dibidang
industry kerupuk ikan dilingkungan daerah
penghasil tembakau.
Ds. Lenteng Barat Kec.
Lenteng,
Ds.Pekandangan tengah
Kec. Bluto,
Ds. Ambunten Tengah
Kec. Ambunten, dan
Kec. Pragaan
11 Pemberdayaan unit usaha IRT dan IK non
formal jasa penjahitan.
Kabupaten Sumenep
12 Penumbuhan wirausaha baru dibidang
industry Petis Ikan dilingkungan daerah
penghasil tembakau.
Ds. Slopeng Kec.
Dasuk, Ds. Ambunten
Timur Kec. Ambunten,
Kec. Pragaan dan Kec.
Pasongsongan
13 Program pembinaan Pedagang Kaki Lima
(PKL) dan Asongan berupa sarana dan
prasarana.
Kabupaten Sumenep
Sumber: (LPPD Tahun 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep).
4.3.4 Pembuatan Sistem Pemasaran Bersama
Adapun strategi yang dilakukan oleh Disperindag Kabupaten
Sumenep dalam menciptakan pemasaran bagi Usaha Kecil dan menengah
yang ada di Kabupaten sumenep dilihat dari hasil wawancara yang
peniliti lakukan, salah satunya oleh Sekretaris Disperindag Kabupaten
Sumenep mengatakan bahwa:
96
“untuk menciptakan pemasaran bersama bagi UKM di Kabupaten Sumenep kami (Disperindag) menyediakan Sorum bagi hasil produksi UKM yang ada, sorum tersebut berada dikabupaten sumenep dengan nama DESGRANASDA. Sorum ini menampung semua hasil produksi UKM di Kabupaten Sumenep yang merupakan binaan kami. Selain sorum tersebut bentuk bantuan dalam memasarkan hasil produksi UKM yang kami lakukan adalah dengan memberikan peluang kepada para pelaku UKM untuk mengikuti pameran tingkat lokal, regional dan nasional. Untuk tingkat local setiap hari jadi Kabupaten Sumenep kami selalu mengikut sertakan hasil produksi dari tiap UKM. Tingkat regional dengan mengikuti pasar lelang yang diadakan setiap 1 bulan sekali di Surabaya, sedangkan untuk pemasaran nasional kami melakukan kerja sama denga Disperindag diluar daerah. Kami untuk mengikut sertakan hasil produksi UKM ditingkat regional maupun nasional selain dari produk yang dihasilkan juga dilihat dari proaktif pelaku UKM kepada Disperindag” (wawancara, Drs. Erfandi, Sekretaris Disperindag, 13 Februari 2014).
Sedangkan Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep menambahkan bahwa:
“informasi terkait dengan adanya pameran yang ada diluar daerah didapatkan melalui panitia EO (Event Organizer) atau penyelenggara pameran, sedangkan output yang diperoleh oleh instansi sendiri yaitu mempersembahkan nama baik daerah melalui produk unggulan yang dimiliki oleh kabupaten Sumenep, seperti halnya Keris, Batik Pewarna Alam dan Industri Agro atau Kulinernya” (wawancara, Agus Eka Hariyadi Kepala Bidang Industri Disperindag, 11 Februari 2014).
System pemasaran usaha mikro, kecil ataupun menengah yang ada
dikabupaten Sumenep dalam memasarkan produknya cukup bervariatif,
salah satunya yang peneliti mampu dimintai keterangan melalui
wawancara adalah Didik (38 tahun) warga Pangarangan Kota Sumenep
pemilik usaha bidang Batik tulis Canteng Koneng, yang mengungkapkan
bahwa:
97
“factor terpenting yang harus difikirkan oleh pemilik usaha selain sumber daya manusia yaitu segmen pasar yang tepat, dimana kita harus mampu melihat segmen pasar yang tepat untuk hasil produksi yang kita miliki, pasar merupakan hal terpenting yang harus difikirkan oleh pemilik usaha. pengalaman pribadi saya tentang pemasaran hasil produksi yang saya miliki mudah dan sulit, mudah diangankan namun sulit untuk dilaksanakan. Banyak orang bilang bahwa kunci termudah untuk memasarkan hasil produksi batik tulis yaitu dengan memanfaatkan internet. Saya pun mencobanya dan alhasil nol persen, malah motif saya dijiplak. Dari pengalaman tersebut saya mencoba utuk mencoba kerjasama dengan pemerintah dengan sebanyak-banyaknya produktifitas dan disetor kepada pemerintah untuk dipasarkan dan alhamdulilah hingga saat ini saya masih bisa bertahan di bisnis ini, pemerintah yang membantu saya dalam menyediakan pasar produksi saya adalah Disperindag. Event dan pameran sering saya ikuti karena dibawa oleh Disperindag” (wawancara, 21 februari 2014).
Hal tersebut berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh salah satu
responden dalam penelitian ini, atas nama Hartono (38 tahun) warga
pekandangan tengah yang mengatakan, bahwa:
“sejauh ini pemasaran dari hasil produksi saya dipasarkan melalui teman ke teman saja, dan sampai detik ini lingkup pasar saya masih di dalam daerah. Pernah satu kali ikut serta pameran nasional di Jakarta, itupun saya harus numpang kepada pengrajin yang lain, karena untuk ikut pameran atas nama pribadi harus mengelurkan biaya yang tidak sedikit”.“menurut saya, Disperindag kabupaten sumenep dalam menyediakan peluang pasar bagi UKM masih pilih kasih, saya pribadi jarang diikut sertakan ke pameran daerah ataupun nasional, padahal saya sering melakukan konsultasi dengan pegawai disana, menurut saya untuk dapat memiliki peluang ikut serta dipemasaran yang disediakan oleh Disperindag harus mengenal orang yang berpengaruh di Disperindag. (wawancara, 25 februari 2014).
98
Selanjutnya Agus Wahyudi, ST, Kasi Kerjasama Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep,
menambahkan tentang hal yang harus dilakukan oleh UKM dalam
memasarkan hasil produksinya, bahwa:
“Kami menyediakan pasar local berupa pameran dan sorum karya UKM, Pasar Regional berupa pasar lelang dan Pasar Nasional dengan bekerja sama. seharusnya para wirausahawan disumenep tidak menggantungkan dirinya kepada pemerintah saja, karena pemerintah tidak sepenuhnya bisa dan dapat merangkul semua yang menjadi beban atau permasalahan mereka. Seharusnya para pelaku UKM harus lebih kreatif dalam mencari peluang di luar daerah, karena apabila UKM yang ada dikabupaten ini hanya menggantungkan diri kepada pemerintah, maka sulit untuk berkembang pesat” (wawancara, Agus Wahyudi, 11 Februari 2014 di Disperindag Kabupaten Sumenep).
Permasalahan yang sering dihadapi pada produksi dan pemasaran
dari data LPPD Tahun 2013 yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep yaitu (Sumber: LPPD Tahun 2013
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep):
a) Masih sering terjadi kelangkaan stock dan kenaikan harga yang
cukup tajam atas barang penting/strategis serta masih sulitnya
menginformasikan data mengenai informasi harga dan stock pada
masyarakat secara umum.
b) Kurangnya kemampuan dan kemauan pengusaha untuk
memperkenalkan produknya melalui pameran.
99
c) Tidak ada eksportir yang berkedudukan di Sumenep sehingga sulit
untuk memasarkan produk-produk unggulan Kabupaten Sumenep ke
luar Negeri.
d) Ada kekhawatiran para pengusaha kecil IKM terhadap kebijakan
Pasar Global.
Langkah antisipasif yang diambil oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep untuk menanggulangi permasalahan-
permasalahan perdangan pada industry kecil menengah maupun besar
yang mungkin akan terjadi pada tahun berikutnya yitu dengan:
a) Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penstabilan stock dan harga atas barang penting/strategis.
b) Meningkatkan pembinaan kemampuan dan kemauan pengusaha
untuk mengikutsertakan dan memperkenalkan produknya melalui
pameran sehingga muncul produk-produk unggulan baru.
c) Meningkatkan pembinaan serta pelatihan ketrampilan dalam
peningkatan kualitas produk-produk unggulan lokal agar dapat
bersaing dengan produk luar.
d) Meningkatkan kesadaran masyarakat agar menggunakan produk
dalam negeri khususnya barang lokal, agar barang lokal bisa menjadi
andalan daearah dan dapat bertahan sebagai produk lokal.
100
Tabel 4.3.4
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
No Jenis Program Pelaksana
1 Pengembangan pasar lelang daerah Disperindag
2 Pameran dan kontak dagang produk
unggulan
Disperindag
3 Peningkatan fasilitas terwujudnya kerja
sama strategis
Kabupaten Sumenep
4 Operasional gudang SRG Disperindag
5 Fasilitasi peningkatan dan
pengembangan pasar industri hasil
tembakau dan hasil produk diversifikasi
Disperindag
6 Pembinaan dan fasilitasi dalam rangka
penguatan pedagang jasa perbengkelan
di lingkungan daerah penghasil
tembakau
Kabupaten Sumenep
7 Kemitraan UKM dan Usaha Besar
dalam pengadaan bahan baku
Disperindag
Sumber: (LPPD Tahun 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep)
Industri andalan yang merupakan produk unggulan Kabupaten Sumenep
dilihat dari data LPPD Disperindag Kabupaten Sumenep Tahun 2013, diantaranya
sebagai berikut :
a) Industri Garam
Kabupaten Sumenep terkenal dengan industri garamnya. Adapun
pengelola lahan untuk proses pembuatan garam di Kabupaten Sumenep
tersebar pada beberapa kecamatan. Kapasitas produksi tertinggi terjadi di
101
Kecamatan Kalianget dengan produksi 73.030 ton per tahun di susul oleh
Kecamatan Gapura dengan produksi 43.331 ton dan Kecamatan peragaan
dengan produksi 30.612 ton.
Tabel 4.3.4.a(Jumlah Luas Lahan dan Produksi Industri Garam tahun 2012)
No Kecamatan Jumlah Luas
Lahan/ ha
Produksi Ton Rata-Rata
Produksi/ ha
1 Pragaan 257. 663 30.612.00 118.80
2 Saronggi 338. 746 25.538.00 75.38
3 Giligenting 255.456 27.875.00 109.12
4 Talango 7.590 350.00 46.11
5 Kalianget 495.053 730.030.00 147.53
6 Sumenep 4.718 175.00 37.09
7 Gapura 302. 697 43.331.00 143.15
8 Dungkek 143.505 4.280.00 29.80
9 Ra’as 63. 544 4.417.00 69.50
10 Sapeken 50. 760 2.983.00 58.76
11 Arjasa 24. 500 1.423.00 58.50
Jumlah 1. 944. 230 214.014.00 110.08
Sumber: (LPPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2013).
b) Industri Meubel Kayu
Industri Meubel Kayu yang berlokasi di Kabupaten Sumenep
merupakan industri kecil dan menengah yang menyebar hampir di semua
Kecamatan. Sentra Industri Meubel Kayu yang cukup besar yaitu berlokasi di
Desa Karduluk Kecamatan Pragaan dan produksi Meubel Kayu Antik/Repro
terkonsentrasi hanya di Kecamatan Kota dan Kalianget. Adapun jenis hasil
produksi dibedakan menjadi meubel kayu komersial biasa dan meubel kayu
102
antik/ repro. Pangsa pasarnya terdiri dari lokal, regional/nasional dan peluang
ekspor luar negeri.
c) Industri Batik Tulis
Industri Batik Tulis merupakan salah satu produk unggulan
Kabupaten Sumenep. Produk yang dihasilkan mempunyai ciri khas dan
keunikan tersendiri yang membedakan dengan baik-batik tulis luar. Bahan
yang diproduksi terbuat dari jenis kain primissima dan sutra dengan metode
batik tulis dan pewarnaan dilakukan dengan cara kimia dan alami sehingga
menghasilkan jenis dan corak yang beraneka ragam. Industri ini terkonsentrasi
di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto dan mempunyai pangsa pasar
lokal, regional/nasional dan peluang ekspor luar negeri.
d) Industri Keris
Produk unggulan Kabupaten Sumenep berupa kerajinan yang
memiliki nilai sejarah yaitu kerajinan keris. Industri ini berlokasi di Desa
Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi dan Palongan Kecamatan Bluto.
Produski yang dihasilkan terdiri dari berbagai macam jenis produk keris.
Pangsa pasarnya lokal, Nasional dan Internasional.
e) Industri Makanan
Industri makanan yang ada di Kabupaten Sumenep bertumpu pada
hasil pertanian dan perkebunan serta hasil laut. Jenis dan macam industri
makanan yang merupakan produk unggulan; Kripik singkong, Kripik ikan,
103
Petis ikan, Terasi, Rengginang, Mente, Juwadah, Man Reman, dan Kripik
Pisang.
f) Industri Gula Siwalan
Industri ini hanya diproduksi pada musim kemarau dikarenakan
bahan bakunya berupa nira pohon siwalan yang banyak dan melimpah yang
bisa diambil pada musim kemarau. Lokasi industri Gula Siwalan berada di
Kecamatan Dungkek, Batang-Batang, Gapura, Lenteng, Pragaan dan Bluto.
g) Industri Kerajinan Kerang- Kerangan
Kabupaten Sumenep dengan wilayah kepulauan dan laut yang luas
menghasilkan banyak potensi kelautan yang bisa diolah menjadi hasil industri,
diantaranya adalah kerang-kerangan. Lokasi industri ini yaitu di Kecamatan
Ra’as dengan pangsa pasar Bali dan Yogyakarta.
h) Industri Rokok
Industri Rokok di Kabupaten Sumenep sangat didukung oleh
tersedianya bahan baku lokal yang cukup serta kwalitas yang baik sehingga
mampu menghasilkan produk rokok dengan cita rasa dan aroma yang khas.
Lokasi industri ini berada di Kecamatan Bluto, Pasongsongan, Pragaan dan
Lenteng.
i) Industri Perahu Kayu
Industri Perahu Kayu sangat diperlukan sebagai daya dukung alat
transportasi laut yang efisien untuk menghubungkan pulau-pulau serta
keperluan para nelayan untuk mengeksploitasi hasil kekayaan laut dimana
104
Kabupaten Sumenep mempunyai wilayah kepulauan dan perairan yang sangat
luas. Industri perahu kayu tersebar di Kecamatan Saronggi, Talango dan
Masalembu.
4.4 Analisa Hasil Penelitian
Sebagaimana yang disampaikan dalam hasil penelitian diatas maka
selanjutnya akan dilakukan analisa hasil penelitian, untuk menjelaskan temuan
hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, seperti yang tertulis
di BAB III tentang metodologi penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh data
tentang 4 (empat) indicator untuk mengetahui startegi dunia usaha yang
diantaranya; Penciptaan iklim usaha bagi UMKM, Pembuatan informasi terpadu,
Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan terhadap usaha kecil, dan
Pembuatan system pemasaran bersama. Berikut analisa hasil penelitian dari
keempat indicator tersebut:
4.4.1 Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM
Iklim usaha yang baik merupakan impian bagi setiap pelaku usaha
dan bagi pemerintah. Dengan iklim usaha yang baik maka, daerah
tersebut telah memiliki tingkat perekonomian yang baik, karena iklim
usaha dapat dijadikan tolak ukur atau barometer bagi kesejahteraan
masyarakat dan pemilik usaha disuatu daerah.
Dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, pemerintah harus
ikut andil dengan strategi yang dapat mengeluarkan program-program
105
baru bagi dunia usaha di suatu daerah dengan harapan dapat menciptakan
produk unggulan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi baik dipasar
dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Dengan begitu peluang kerja
bagi usia produktif akan semakin banyak dan pemerintah akan lebih
mudah dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dalam penelitian ini, iklim usaha dilihat dari sejauh mana tingkat
keberhasilan pemerintah daerah dalam mengatur, membina dan
memotivasi pelaku UKM agar tetap menjaga hasil produksinya menjadi
produk yang dapat berdaya saing dengan produk-produk lain yang ada
diluar daerah.
Iklim Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdapat
dikabupaten Sumenep hingga saat ini tetap terjaga kondusifitasnya.
Pemerintah daerah (Disperindag) dalam menangani iklim usaha bagi
UKM agar selalu berjalan dengan baik yaitu dengan menerapkan
beberapa strategi dengan mengeluarkan beberapa program, karena
mengingat pentingnya untuk menjaga kondusifitas iklim usaha sama
halnya menjaga kesejahteraan masyarakat daerah melalui perekonomian
dikabupaten Sumenep.
Adapun program yang pernah dilakukan oleh pemerintah daerah
dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep yang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu melalui
pemberdayaan bagi usaha kecil yang baru merintis dengan bentuk
106
pelatihan keterampilan pada bidang usaha yang ditekuni. Sedangkan bagi
usaha yang telah lama berdiri, program yang diberikan yaitu dengan
pengadaan peralatan, guna melengkapi sarana dan prasarana bagi UKM
untuk berproses dan berproduksi. Pembinaan dan pelatihan yang
diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
bertujuan untuk menciptakan produk unggulan dan meningkatkan daya
saing bagi hasil produksi UKM dengan UKM yang terdapat di daerah
lain. Industri yang terdapat di Kabupaten Sumenep bertumpu pada
penggunaan bahan baku local/pengolahan sumber daya alam.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi perhatian dari
berbagai pihak, baik pemerintah, perbankan, swasta dan lembaga non
pemerintah lainnya. Hal ini dikarenakan UMKM telah berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan teruji pula terhadap terapan
badai krisis financial. Oleh sebab itu penting untuk menajaga iklim usaha
bagi UKM agar tetap kondusif.
4.4.2 Pembuatan Informasi Terpadu
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam
tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang
sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
107
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol
sumber daya yang dimiliki, sehingga dalam mengambil keputusan-
keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Oleh sebab itu, informasi merupakan hal penting yang harus tetap dimiliki
oleh pelaku UKM, mengingat Informasi sebagai factor pendukung bagi
pelaku UKM untuk lebih mengembangkan usaha yang dimilikinya.
Berbagai tata cara yang digunakan oleh pemberi informasi agar
informasinya tepat pada titik yang diinginkan. Dengan berkembangnya
roda zaman, peralatan yang digunakanpun semakin canggih, salah
satunya adalah kepesatan perkembangan tehnologi yang canggih. Tentu
peluang tersebut dapat kita jadikan suatu wadah dalam menyampaikan
informasi dan menanggapi suatu informasi.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep dalam
menyediakan informasi bagi usaha kecil menegah yaitu dengan
memanfaatkan kecanggihan tehnologi. Informasi yang semula harus
melewati pengumuman papan informasi atau melalui orang-perorang
sekarang sudah tidak lagi, karena system informasi yang diterapkan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep telah
menggunakan jejaring social atau internet. Dengan penyediaan website
dan operator yang professional maka informasi yang disampaikan akan
108
mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali pemilik
usaha.
Namun kendala dalam pelaksanaanya masih banyak ditemui yang
salah satunya adalah kurangnya kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Dari data LPPD tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Disperindag,
tertulis bahwa lulusan SMA masih menjadi dominan pada pegawai di
kantor Disperindag. Sehingga pengoperasian system informasi yang telah
disediakan oleh Disperindag tidak berjalan dengan apa yang diharapkan.
Informasi yang disampaikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumenep kepada para pelaku UKM disumenep tidak berubah
dengan menggunakan model lama, yaitu dengan menghubungi langsung
pelaku UKM.
4.4.3 Pendirian Pusat Konsultasi dan Pengembangan UMKM
Pusat konsultasi merupakan hal yang penting bagi suatu instansi
pemerintahan atau swasta dalam menampung semua aspirasi ataupun
keluhan masyarakat dan konsumen. Pusat konsultasi pada Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) bertujuan untuk memberikan layanan
penelitian dan pengembangan terhadap berbagai kegiatan UMKM,
memberikan layanan monitoring, evaluasi, pembinaaan dan
pendampingan terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) dan sebagai
109
lembaga pengabdian masyarakat yang berkiprah untuk memberikan
layanan terhadap pengembangan UKM.
Adapun manfaat adanya pusat konsultasi bagi usaha kecil, mikro
ataupun menengah dan bagi wirausaha baru yaitu; Memberikan bantuan
konsultasi manajemen bisnis (keuangan, pemasaran, akuntansi, dan
manajemen umum) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
menajerial, Memberikan pelayanan konsultasi bisnis yang
berkesinambungan kepada usaha kecil, mikro dan wirausaha baru untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh pengusaha kecil, mikro dan wira
usaha baru. Membantu dan mendampingi dalam pembuatan proposal
untuk pengajuan modal usaha mendampingi para pengusaha kecil, mikro
dan wirausaha baru yang akan melakukan negoisasi dan kerjasama
dengan pihak lain seperti; Lembaga Pemasaran, Keuangan, Perbankan
dan BUMN sebagai mitra pembina, maupun instansi. Terutama pada
masalah hukum dan perizinan kegiatan usaha, dan Membentuk jaringan
kerja antar pengusaha kecil, mikro dan wirausaha baru, UKM Sentra,
dengan pengusaha besar dan BUMN, lembaga keuangan untuk membantu
dalam rangka pengembangan usaha.
Pusat konsultasi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep tetap tersedia, terutama bagi pelaku UKM dan masyarakat luas
yang ingin mengkonsultasikan permasalahannya. Pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, pusat konsultasi
110
yang disediakan jarang didatangi oleh masyarakat. Hal ini diungkapkan
oleh pihak Disperindag bahwa pelaku UKM jarang melakukan konsultasi,
factor yang mengakibatkan hal tersebut, pihak Disperindag juga kurang
begitu tahu. Adapun yang sering mengunjungi kantor Disperindag
kabupaten Sumenep adalah masyarakat yang baru dalam merintis usaha
dan masyarakat tersebut mendatangi kantor Disperindag untuk melakukan
pengurusan legalitas izin usaha atau SIUP. Sedangkan pihak Disperindag
mengungkapkan bahwa yang berwewenang dalam pemberian legalitas
izin usaha atau SIUP adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
Kabupaten Sumenep.
Faktor yang mengakibatkan masyarakat jarang mendatangi dan
melakukan konsultasi ke kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan
kabupaten Sumenep, dari informasi masyarakat pelaku UKM, yaitu
karena Disperindag masih menganut system kekeluargaan atau kedekatan
dengan pelaku UKM, artinya bahwa siapa yang dekat maka dia yang
lebih leluasa mendapatkan informasi meski tanpa harus melakukan
konsultasi. Sedangakan bagi masyarakat yang awam atau baru di dunia
usaha yang dinaungi oleh Pemerintah Daerah atau Disperindag, kurang
direspon apa yang menjadi keinginan masyarakat.
Adapun strategi untuk menghindari hal di atas yaitu dengan melalui
pendekatan dan partisipatif masyarakat, yang dimulai dengan
menghimpun aspirasi masyarakat, melalui MUSRENBANG tingkat
111
Kecamatan sampai pada tingkat Kabupaten yang dimotori oleh Badan
Perencanaan Daerah Kabupaten Sumenep. Adapun manfaat dari
MUSRENBANG bagi Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten
Sumenep yaitu dapat mengetahui pengembangan industri dan
perdagangan yang benar-benar mengarah pada prioritas kebutuhan
masyarakat yang nyata dan sesuai dengan potensi kondisi wilayah yang
dimiliki oleh setiap kecamatan, mengingat banyaknya daftar usulan
kegiatan pada masing-masing kecamatan yang kemungkinan besar tidak
dapat terealisasi secara keseluruhan.
UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian suatu Negara
ataupun daerah, begitu juga dengan Negara Indonesia UKM sangat
memiliki peran penting dalam laju perekonomian masyarakat.
Pengembangan UMKM ataupun UKM perlu mendapatkan perhatian yang
besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang
lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Program ataupun
kebijakan pemerintah kedepan perlu diupayakan lebih kondusif bagi
tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan
perannya dalam memberdayakan UKM, disamping mengembangkan
kemitra usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar denan
pengusaha kecil,dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Pengembangan UKM, perlu menggabungkan keunggulan local
112
(lingkungan internal) dan peluang pasar global, yang disinergikan dengan
era otonomi daerah dan adanya pasar bebas.
Perkembangan UKM apabila tidak diikuti dengan berkembangnya
sumber daya manusia yang profesional maka peluang untuk meluaskan
usaha atau industrinya akan sulit, karena sumber daya manusia menjadi
aspek penting dalam keberlangsungan operasional organisasi dan
perusahaan, atau sumber daya manusia merupakan penggerak bagi
sumber daya lain.
Adapun perkembangan UKM yang ada dikabupaten Sumenep
semakin tahun semakin meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari data
IKM tahun 2012 dan data IKM tahun 2013. Perkembangan UKM yang
tersebar dikabupaten Sumenep juga tidak terlepas dari peran Bupati
kabupaten sumenep yang dibantu oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep. hal itu dapat dilihat dari Usaha Kecil
Menengah dikabupaten Sumenep yang telah memberikan kontribusi yang
besar terhadap roda perokonomian di Kabupaten Sumenep. Bahkan tidak
sedikit dari produk Usaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Sumenep
menjadi unggulan di daerah lain. Produk seperti keris, ukir kayu, krupuk
ikan, petis, kripik singkong, batik tulis, garam, gula merah, dan
rengginang, merupakan produk unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten
Sumenep.
113
Adapun bentuk strategi pengembangan UKM yang diberikan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, yaitu berupa
Pelatihan dan Pembinaan. Pelatihan dilakukan untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia dengan skill yang lebih baik. Sedangkan
Pembinaan dilakukan dengan berupa penyediaan bantuan peralatan
sebagai penunjang kelancaran berproduksi. Salah satu contoh pembinaan
yang dilakukan adalah dengan pemberian peralatan kompor bagi
pengrajin batik tulis, mesin bordir bagi penjahit, alat ukir keris dan lain-
lain. Dengan demikian peran Dinas Perindustrian dan perdagangan
kabupaten Sumenep dapat dikatan baik, karena mampu mengembangkan
usaha kecil dan menengah yang ada dikabupaten Sumenep, meskipun ada
beberapa dari mereka yang belum mendapatkan sentuhan bantuan dari
Disperindag Kabupaten Sumenep.
Pelaksanaan pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada para
pelaku UKM sering mengalami kendala dan hambatan, baik internal
ataupun eksternal. Kendala internal dalam pelaksanaan pembinaan yang
dilakukan oleh Disperindag adalah kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dimiliki oleh Disperindag masih jauh dengan apa yang
diharapkan, dengan kata lain bahwa SDM atau pegawai yang dimiliki
kurang mampu membidangi pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Sedangkan permasalahan eksternal yaitu datang dari pelaku UKM,
dimana kecemburuan pelaku UKM karena tidak memperoleh giliran
114
pelatihan dan bantuan peralatan. Masalah eksternal ini disebabkan oleh
sedikitnya dana APBD yang dialokasikan kepada Disperindag, dan
Disperindag tidak dapat membantu semua pelaku UKM yang ada
dikabupaten Sumenep.
4.4.4 Pembuatan Sistem Pemasaran Bersama
Pertumbuhan jumlah UKM yang semakin hari kian melonjak pesat,
mau tidak mau mendorong para pelakunya untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam menyusun strategi pemasaran. Strategi pemasaran sering
kali diibaratkan sebagai jantung kehidupan sebuah usaha. jadi saat ini
para pelaku UKM harus bisa jeli dan teliti dalam menciptakan strategi
pemasaran yang tahan banting ditengah ketatnya persaingan pasar. Factor
terpenting yang harus difikirkan oleh pemilik usaha selain sumber daya
manusia yaitu segmen pasar yang jelas. Pelaku UKM harus mampu
melihat segmen pasar yang tepat untuk hasil produksi yang dimilikinya,
pasar merupakan hal terpenting yang harus difikirkan oleh pemilik usaha.
Penting bagi pemerintah untuk melakukan intervensi positif,
professional dan proporsional dalam menciptakan system pemasaran
berama bagi UMKM. Melihat dari pengalaman tahun sebelumnya,
mekanisme pasar kerap tak berdaya mewujudkan keadilan. Dan pada
tahun ini Pemerintah wajib memberikan keadilan dan mengurangi
kerimpangan.
115
Pemerintah dan pelaku UKM harus bisa menentukan komoditas apa
saja yang memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran. Analisis pasar juga
harus dilakukan dalam menghadapi pasar dunia yang semakin modern
sebagai tolak ukur dari potensial yang dimiliki oleh produk unggulan di
suatu daerah.
Pemasaran hasil produksi UKM yang ada di Kabupaten Sumenep
yaitu dengan system titip kepada sesama pelaku UKM yang lebih besar
dan mengikut sertakan hasil produknya pada pameran di tingkat local,
regional dan nasional. Strategi pemerintah dalam membabantu
memasarkan dan mempromosikan hasil produksi UKM di Kabupaten
Sumenep yaitu dengan menyediakan sorum untuk hasil produksi UKM
dikabupaten sumenep, dengan nama sorum tersebut yaitu Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA). Sorum ini menampung
semua hasil produksi UKM yang ada di Kabupaten Sumenep.
Selain sorum, bentuk bantuan pemasaran hasil produksi UKM yang
ada dikabupaten Sumenep, dengan mengikut sertakan para pelaku UKM
pada pameran tingkat lokal, regional dan nasional. Untuk tingkat local
pameran diselenggarakan setahun sekali yaitu pada acara Hari Jadi
Kabupaten Sumenep. Untuk Tingkat regional pemasaran dengan system
Pasar Lelang yang diadakan setiap 1 bulan sekali di Surabaya. Dan untuk
tingkat pemasaran nasional Disperindag Kabupaten Sumenep melakukan
kerja sama denga Dinas Perindustrian dan Perdagangan diluar daerah.
116
Cara Disperindag memperoleh informasi terkait dengan adanya pameran
diluar daerah yaitu dengan contac person kepada panitia penyelenggara
atau EO (Event Organizer). Adapun output yang diperoleh oleh
Disperindag yaitu dengan memberikan nama baik daerah melalui produk
unggulan yang dimiliki oleh kabupaten Sumenep.
4.5 Pembahasan
Strategi pembangunan ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) pada dasarnya akan mengembangkan kesempatan
kerja bagi penduduk dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta
mengembangkan basis ekonomi dan kesempatan kerja yang beragam.
Pembangunan ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi kebutuhan dunia
usaha. Dalam penilitian ini akan dibahas terkait dengan Strategi Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
yang dilihat dari 4 (empat) indikator diantaranya; penciptaan iklim usaha bagi
UMKM, pembuatan informasi terpadu, pendirian pusat konsultasi dan
pengembangan usaha, dan system pemasaran bersama.
4.5.1 Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM
Pertumbuhan ekonomi penting, karena pertumbuhan ekonomi
dipandang sebagai suatu syarat yang sangat diperlukan untuk perbaikan
masalah-masalah social dengan tujuan memberikan kesejahteraan kepada
117
seluruh masyarakat dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan lainnya
seperti peningkatan pendapatan dan kekayaan masyarakat, ataupun
penyediaan fasilitas dan sarana-sarana sosial lainnya. Kondisi
perekonomian disuatu daerah merupakan tolak ukur kesuksesan suatu
daerah dalam menjaga stabilitas sumber daya manusia dan sumber daya
alam yang dimilikinya.
Dalam melakukan pemerataan perekonomian di suatu daerah
Pemerintah Daerah harus lebih memfokuskan perhatiannya kepada
wirausahawan atau usaha kecil menengah dan besar, karena kedudukan
para wirausahawan dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat terlihat
lebih nyata. Wirausahawan mampu menampung tenaga kerja baru dan hal
ini tentu dapat meringankan pemerintah dalam menyediakan lapangan
kerja dan mengurangi pengangguran.
Pemerintah Daerah dalam mencapai pembangunan melalui
wirausaha harus lebih peka dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki
oleh daerah tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Kuncoro (2005:64)
bahwa di era otonomi daerah, seharusnya paradigma membangun daerah
lebih difokuskan, artinya daerahlah yang harus punya inisiatif, prakarsa,
kemandirian dalam menyusun, merencanakan dan melaksanakan
pembangunan daerah. Asumsinya, daerah lebih tahu tentang masalah dan
potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
118
Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah sebuah ekonomi
produktif yang memiliki jumlah kekayaan dan penjualan tahunan tertentu
dan hal tersebut diatur dalam undang-undang. Adapun kategori usaha
tersebut yaitu; Usaha mikro adalah usaha sektor industri pengolahan
dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang. Usaha kecil adalah usaha sektor
industri pengolahan dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang. Dan usaha
menengah merupakan usaha sektor industri pengolahan dengan jumlah
tenaga kerja 20-99 orang (Survey UMKM jawa timur 2012:10).
Kegiatan usaha tersebut merupakan suatu kegiatan ekonomi yang
bertujuan untuk menghasilkan barang/jasa agar dapat diperjual belikan
atau ditukar dengan barang lain, dan ada seorang atau lebih yang
bertanggung jawab atas resiko pada produktivitas yang akan dihasilkan
(Survey UMKM jawa timur 2012:10). Suatu usaha yang baik adalah
usaha yang mampu mengendalikan sumber daya yang terdapat
didalamnya dan mampu mengatur ritme produktivitas terhadap pasar
yang dimiliki.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kekuatan
dalam pelaksanaan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, keberadaan
UMKM harus dilindungi dan diberdayakan oleh Pemerintah. Peran
Pemerintah dalam menjaga stabilitas usaha yang dimiliki oleh pelaku
UKM salah satunya yaitu dengan menjaga kondusifitas iklim usaha.
119
Iklim usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan
perundang-undangan dan kebijakan diberbagai aspek kehidupan ekonomi
agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah memperoleh pemihakan,
kepastian, kesempatan, perlindungan dan dukungan berusaha yang seluas-
luasnya.
Menurut Lincolin Arsyad Penciptaan iklim usaha yang baik bagi
dunia usaha, melalui pengaturan dan kebijakan yang memberikan
kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah
penurunan kualitas lingkungan (Subandi, 2011:123).
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dikabupaten Sumenep
dilihat dari industri yang bertumpu pada penggunaan bahan baku local
atau dengan pengolahan sumber daya alam yang ada dikabupaten
Sumenep. Berdasarkan data Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Tahun
2013 Industri Kecil Menengah di Kabupaten Sumenep berjumlah 30.930
Unit Usaha. Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan instansi
yang memiliki wewenang dalam menjaga stabilitas usaha atau
kondusifitas usaha yang dimiliki oleh UKM di Kabupaten Sumenep.
Iklim usaha yang ada dikabupaten Sumenep cukup kondusif dan
Disperindag telah berhasil menjaga stabilitas dan kondusifitas iklim usaha
yang ada dikabupaten Sumenep. Hal ini dapat dilihat dari jumlah industri
120
kecil yang dimiliki oleh kabupaten Sumenen dan merupakan binaan
Disperindag Kabupaten Sumenep tiap tahunnya terus mengalami
pertambahan.
Sedangkan strategi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep dalam menjaga iklim usaha yang baik
bagi UKM di Kabupaten Sumenep yaitu dengan menerapkan beberapa
program, seperti memberikan pelatihan dengan mendatangkan pelatih
untuk meningkatkan skill atau kemampuan yang dimiliki oleh sumber
daya manusia dalam suatu kelompok UKM dan memberikan bantuan
peralatan untuk mendukung kelancaran dalam berproduksi.
4.5.2 Pembuatan Informasi Terpadu
Informasi merupakan data-data yang telah diolah sehingga dapat
berguna atau bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya,
informasi dapat berupa pesan dengan cara dikirim atau disampaikan
langsung. Oleh sebab itu pembuatan informasi atau penyediaan informasi
terpadu bagi perkembangan dunia usaha merupakan hal penting yang
harus dilakukan oleh Pemerintah, karena informasi merupakan salah satu
factor pendukung atas berkembangnya usaha yang dijalani oleh para
pelaku UKM. Dengan informasi yang diperoleh, pelaku UKM dapat
mengetahui perkembangan dunia usaha saat ini.
121
Pembuatan informasi terpadu juga dapat memudahkan masyarakat
untuk berhubungan dengan pemerintah seperti terkait engan proses
perizinan dan perkembangan UKM nya melalui program yang dapat
dikeluarkan oleh pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh Lincolin
Arsyad dalam Subandi (2011:123) bahwa, pembuatan informasi terpadu
akan dapat memudahkan masyarakat dan dunia usaha untuk berhubungan
dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan perijinan dan
informasi rencana pembangunan ekonomi daerah.
Pembuatan informasi terpadu adalah suatu tempat yang
menyediakan informasi terkait perkembangan dunia usaha seperti
informasi yang memudahkan masyarakat dalam pengurusan perizinan,
pengembangan sumber daya manusia, dan pemasaran dari hasil produksi.
Di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, penyedian
informasi bagi perkembangan dunia usaha yang ada dikabupaten
Sumenep yaitu dengan menyediakan website. Dengan penyediaan
informasi melalui website pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumenep berharap bahwa masyarakat tidak lagi merasa sulit
untuk memperoleh informasi terkait dengan perkembangan dunia usaha
yang dimilikinya. System informasi tersebut juga mengajarkan kepada
masyarakat akan perkembangan dunia tehnologi yang semakin canggih.
Adapun alamat website yang disediakan oleh Dinas Perindustrian dan
122
Perdagangan Kabupaten Sumenep untuk bisa mengunjungi website
tersebut yaitu disperindag-sumenep.co.id.
4.5.3 Pendirian Pusat Konsultasi dan Pengembangan UMKM
Menurut Lincolin Arsyad pendirian pusat konsultasi dan
pengembangan usaha kecil merupakan hal yang sangat penting, karena
usaha kecil perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan
sebagai sumber dorongan untuk memajukan kewirausahaan (Subandi,
2011:123).
Adanya pusat konsultasi yang disediakan oleh sebuah instansi
kepemerintahan kepada masyarakat, akan memudahkan pemerintah
menampung semua aspirasi dari masyarakat dan dengan pusat konsultasi
tersebut pemerintah juga akan lebih dekat dengan masyarakat. Pusat
konsultasi juga berguna untuk mengetahui letak kekurangan yang harus
diubah dan pemerintah akan lebih memahami apa yang akan menjadi
kebutuhan masyarakat selama ini.
Pada dunia usaha, pusat konsultasi juga berperan penting sebagai
tempat pengaduan bagi pemilik usaha untuk pengembangan sebuah usaha
yang dimilikinya. Pentingnya pusat konsultasi bagi pemilik usaha dan
bagi semua masyarakat menuntut pemerintah untuk lebih aktif
berhubungan dengan masyrakat. Apabila Pemerintah berhasil
menyediakan pusat konsultasi untuk dunia usaha, maka pemerintah akan
123
lebih mudah dalam melakukan koordinasi dengan pemilik usaha dan
pemerintah juga akan lebih meudah mencapai tujuannya dalam
menciptakan iklim usaha yang baik.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
merupakan instansi pemerintah daerah yang menyediakan pusat
konsultasi bagi dunia usaha yang ada di Kabupaten Sumenep. kantor
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep telah
mendirikan pusat konsultasi untuk UKM yang ada dikabupaten Sumenep,
namun dalam pelaksanaannya pusat konsultasi yang disediakan tidak
banyak pengunjung yang mendatangi.
Selain pusat konsultasi yang disediakan di kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Sumenep, strategi yang juga
dilakukan dalam memperoleh aspirasi masyarakat terkait dengan
perkembangan usaha di kabupaten sumenep yaitu dengan mendirikan
perkumpulan melalui MUSRENBANG dari tingkat Kecamatan sampai
pada tingkat Kabupaten yang dimotori oleh Badan Perencanaan Daerah
Kabupaten Sumenep. Selain memeperoleh aspirasi dari masyarakat, Dinas
perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep juga dapat memilih
prioritas kegiatan yang akan didahulukan dan dengan MUSRENBANG,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep dapat
melakukan perencanaan pembangunan industri dan perdagangan yang
124
mengarah pada prioritas kebutuhan masyarakat yang nyata dan sesuai
dengan potensi kondisi wilayah per-kecamatan.
Selain pendirian pusat konsultasi, yang perlu diperhatikan oleh
Pemerintah adalah pengembangan bagi usaha kecil ataupun menengah.
Karena Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di indonesia telah
menjadi tulang punggung perekonomian. Pengembangan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian integral dalam
pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur.
Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah
melalui pemberian fasilitas bimbingan pendampingan dan bantuan dalam
menguatkan pertumbuhan dengan meningkatkan kemampuan dan daya
saing usaha mikro kecil dan menengah.
Menurut Afiffuddin (2010:180), pengembangan bagi UKM
diarahkan untuk menjadi pelaku ekonomi yang berdaya saing melalui
perkuatan kewirausahaan dan peningkatan produktivitas yang didukung
dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar,
pemanfatan hasil inovasi dan penerapan tehnologi. Sementara itu,
pengembangan usaha mikro menjadi pilihan strategis untuk mengurangi
kesenjangan pendapatan dan kemiskinan.
125
Pemerintah tetap memegang perananan terbesar dalam upaya
pengembangan bagi UMKM. Keterlibatan pemerintah dalam
pengembangan UMKM telah diatur jelas dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Undang-Undang ini memuat tentang
ketentuan umum, asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan, criteria,
penumbuhan iklim usaha, pengembangan usaha, pembiayaan dan
penjaminan, kemitraan, dan koordinasi pemberdayaan, sanksi
administrative dan ketentuan pidana.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
merupakan instansi yang memiliki wewenang untuk mengembangkan
UKM yang ada di Kabuapaten Sumenep. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep telah mampu memberikan strategi
untuk pengembangan dunia usaha yang ada di Kabupaten Sumenep. Hal
tersebut dapat dilihat dengan adanya bantuan pelatihan dan pembinaan
yang diberikan kepada para pelaku UKM. Bentuk pelatihan tersebut yaitu
dengan mendatangkan pelatih sebagai instruktur pelatihan yang bertujuan
untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh
suatu UKM. Seperti yang diungkapkan oleh Lincolin Arsyad dalam
Subandi (2011:122-124) bahwa Staretgi pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling penting dalam proses
pembangunan ekonomi. Oleh karena itu pembangunan ekonomi tanpa
didasari dengan peningkatan kualitas dan keterampilan sumberdaya
126
manusia maka suatu daerah/kota akan menjadi daerah dengan
perekonomian yang tertinggal.
Selanjutnya peran Disperindag Kabupaten Sumenep dalam
mengembangkan UKM yaitu dengan pembinaan yang berupa pemberian
bantuan peralatan produksi, hal ini berguna untuk penunjang kemudahan
selama berproduksi. Selain pelatihan dan bantuan peralatan, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep juga memberikan
bantuan pemasaran kepada para UKM yang ada dikabupaten Sumenep.
Dengan demikian peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan terhadap
pengembangan UMKM di kabupaten Sumenep dapat dikatakan baik
karena mampu memberikan strategi kepada pelaku UKM terkait dengan
pengembangan SDM dengan pelatihan dan pembinaan jangka panjang
melalui penyediaan bantuan peralatan.
4.5.4 Pembuatan Sistem Pemasaran Bersama
Dalam upaya pembangunan nasional dan daerah yang tangguh
tantangan yang dihadapi semakin berat. System ekonomi yang sangat
terbuka menyebabkan persaingan bukan hanya datang dari sector
domestic melainkan juga datang dari sector luar negeri. Oleh karena itu
berbagai komponen harus bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Salah satu strategi kearah tersebut yaitu adalah dengan
menciptakan system pemasaran bersama untuk menghindari skala yang
tidak ekonomis dan pengembangan kemitraan karena dengan kemitraan,
127
usaha yang satu dengan usaha yang lainnya merasa saling membutuhkan,
saling memperkuat dan tentunya dapat saling menguntungkan. Seperti
yang diungkapkan oleh Lincolin Arsyad, dalam Subandi, (2011:123)
bahwa pembuatan system pemasaran bersama bertujuan untuk
menghindari skala yang tidak ekonomis dalam produksi, dan
meningkatkan daya saing terhadap produk impor.
Untuk mempercepat pelaksanaan system pemasaran bersama bagi
dunia usaha pemerintah harus mampu membuat sosialisasi dan
penyadaran kepada berbagai unsur yang terlibat dalam dunia usaha di
suatu daerah. Pemerintah juga harus menyediakan suatu forum dialog
antara pengusaha kecil, pemerintah, dan masyarakat. Dan pemerintah juga
harus mampu melakukan pendekatan kepada pengusaha besar untuk
melakukan kerja sama atau berpartisipasi dalam mengembangkan UKM.
Peran Pemerintah Daerah dalam membantu menyediakan pasar
hasil produksi UKM sangat diperlukan, karena mengingat peran UKM
dalam pembangunan suatu daerah sangat nyata. Seperti halnya yang
diungkapkan oleh Hafsah (2004:43-44), bahwa pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) pada hakekatnya merupakan tanggungjawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Jadi Pemerintah Daerah harus
lebih kreatif dalam mencari peluang pasar untuk tetap menjaga stabilitas
perekonomian UKM disuatu daerah.
128
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep,
merupakan instansi Pemerintah Daerah di Kabupaten Sumenep yang
dituntut untuk memberikan peluang-peluang pasar bagi UKM yang ada
dikabupaten Sumenep. Dalam hal ini Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep telah mampu mendapatkan strategi
untuk menciptakan system pemasaran bersama bagi UKM yang ada di
Kabupaten Sumenep, salah satunya dengan menciptakan Sorum dengan
nama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) yang ada
dikabupaten Sumenep. Sorum ini menampung semua hasil produksi
UKM di Kabupaten Sumenep. Selain sorum tersebut, daerah juga
menyediakan pemasaran bersama melalui pameran tingkat local dan
regional yang diadakan setiap setahun sekali yaitu tepatnya pada hari jadi
Kabupaten Sumenep. tingkat regional yang juga diikuti oleh Disperindag
Kabupaten Sumenep adalah dengan mengikuti pasar lelang yang diadakan
setiap 1 bulan sekali di Surabaya.
Adapun strategi pemasaran tingkat nasional yang dilakukan oleh
Disperindag Kabupaten Sumenep yaitu dengan melakukan suatu kerja
sama kepada pihak Disperindag luar daerah. Sedangkan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep dalam memilih
produk UKM yang pantas diikut sertakan dalam pameran regional dan
nasional yaitu dengan melihat kulalitas hasil produksi UKM.
129
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan dan pembahasan dalam penelitian ini, tentang Strategi
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Untuk
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kabupaten Sumenep dilihat dari empat
(4) indikator yang dijadikan fokus dalam penelitian ini, strategi yang keluarkan
dapat dikatan berhasil, namun tidak sepenuhnya pelaksanaan dari strategi
tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Adapun kesimpulan dari keempat fokus
tersebut, adalah sebagai berikut:
5.1.1 Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM
Strategi yang digunakan dalam menciptakan iklim usaha yang
baik oleh Disperindag yaitu berupa pemberian suatu program
pemberdayaan dengan pelatihan skill/keterampilan dan pengadaan
tehnologi/alat produksi. Namun pelaku UKM masih banyak yang
mengungkapkan bahwa pemerintah dalam memberikan bantuan kurang
merata atau yang sering mendapat bantuan pelatihan dan peralatan hanya
pelaku UKM yang sama.
130
5.1.2 Pembuatan Informasi Terpadu
Strategi penyediaan informasi terpadu bagi UMKM yang
diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
yaitu berupa penyediaan website dengan memanfaatkan kecanggihan
tehnologi. Tetapi banyak masyarakat yang tidak memahami cara
berinteraksi dengan website tersebut dan banyak juga dari para pelaku
UKM menyebutkan bahwa tampilan atau informasi yang ada di website
Disperindag kurang uptodate.
5.1.3 Pendirian Pusat Konsultasi Dan Pengembangan UMKM
Strategi yang dilakukan oleh Disperindag Kabupaten Sumenep
dalam mendirikan pusat konsultasi yaitu melalui perkumpulan
MUSRENBANG dari tingkat Kecamatan sampai pada tingkat Kabupaten
yang dimotori oleh Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Sumenep.
Namun ada beberapa masyarakat yang mengungkapkan bahwa bagi
mereka yang sudah akrab dan dikenal lama dengan beberapa pegawai
Disperindag, maka akan lebih mudah untuk memperoleh informasi.
Sedangkan strategi pengembangan untuk UMKM di Kabupaten Sumenep
yaitu melalui pembinaan dengan memberikan bantuan peralatan,
pelatihan skill dan bantuan pemasaran hasil produksi UMKM.
131
5.1.4 Pembuatan Sistem Pemasaran Bersama
Strategi system pemasaran bersama bagi UKM yang di lakukan
oleh Disperindag Kabupaten Sumenep dilihat dari tiga aspek yang
meliputi, system pemasaran tingkat local, tingkat regional dan tingkat
nasional. Untuk tingkat local strategi yang digunakan yaitu dengan
menyediakan Sorum yang bernama Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(DEKRANASDA). Sedangkan strategi pemasaran tingkat regional adalah
dengan mengikuti pasar lelang yang diadakan setiap sebulan sekali di
kota Surabaya. Dan tingkat nasional strategi yang digunakan adalah
dengan melakukan kerja sama kepada Disperindag diluar daerah. Namun
Disperindag kabupaten sumenep dalam menyediakan peluang pasar bagi
UKM masih pilih kasih atau tidak merata, banyak masyarakat pelaku
UKM yang mengeluh akan peluang yang kecil untuk ikut serta pada
pameran.
5.2 Saran
Adapun saran peniliti dari hasil kesimpulan yang telah dipaparkan diatas
yaitu:
5.2.1 Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM
Penciptaan iklim usaha melalui strategi bantuan peralatan dan pelatihan,
harus tetap dipertahankan, namun pemerintah harus lebih proaktif pada
UKM- UKM yang masih baru.
132
5.2.2 Pembuatan Informasi Terpadu
Strategi dengan memanfaatkan kecanggihan tehnologi memang sangat
baik, namun Disperindag juga harus memikirkan masyarakat yang akan
menjadi sasaran, artinya sosialisasi dalam penggunaan website penting
untuk dilakukan oleh Disperindag kepada masyarakat luas.
5.2.3 Pendirian Pusat Konsultasi Dan Pengembangan UMKM
Strategi dengan cara mengumpulkan masyarakat melalui
MUSRENBANG cukup baik, namun alangkah lebih baik apabila
Disperindag Kabupaten Sumenep menyediakan sendiri kantor khusus
konsultasi.
5.2.4 Pembuatan Sistem Pemasaran Bersama
System pemasaran bersama yang dilakukan oleh disperindag cukup baik
dan sangat membantu kepada para pelaku UKM, hal ini harus tetap
dikembangkan dan jangan sampai menimbulkan permasalahan terutama
dalam memilih pengrajin yang dipilih dalam mendapatkan bantuan
pemasaran tersebut.
133
DAFTAR PUSTAKA
Afiffuddin, 2010, Pengantar Administrasi Pembangunan: Konsep, Teori dan Implikasinya di Era Reformasi, Alfabeta, Bandung
Alma, H.Buchari, 2007, Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung
Bagong, Suyanto dan Sutinah, 2010, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Kencana, Jakarta
Baiquni, M, 2007, Strategi Penghidupan di Masa Krisis: Belajar dari Desa, IdeAs Media, Yogyakarta
Basrowi, Sukidin, Wirawan, 2001, Perencanaan dan Strategi Pembangunan, Jember University Press, Jember
Bhasin, Balbir B; Venkataramany, Sivakumar “Globalization Of Entrepreneurship: Policy Considerations For SME Development In Indonesia” The International Business & Economics Research Journal 9.4 (Apr 2010), ProQuest
David, Fred R, 2006, Strategic Management: Manajemen Strategis, Salemba Empat, Jakarta
Hafsah, Mohammad Jafar. "Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)" Jurnal Infokop, Nomor 25 (2004): 40-44.