7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Identitas perempuan selama ini telah dipersepsikan perempuan sebagai
seorang ibu. Hal ini sangat berkebalikan apabila perempuan tersebut tidak dapat
menjadi ibu. Pada umumnya, alasan perempuan menikah adalah karena didasari
dorongan untuk menjadi ibu (sifat keibuan). Donelson menjelaskan bahwa
menjadi ibu adalah pencapaian utama seorang perempuan. Hal ini ditunjukkan
dengan data penelitian yang membuktikan bahwa kebanyakan perempuan ingin
menikah disasari karena adanya perasaan cinta dan didorong oleh keinginan untuk
memperoleh keturunan dari orang yang dicintai nya. tudi lain mengenai ibu!ibu
rumah tangga di "merika menunjukkan menjadi ibu merupakan sumber kepuasan
dan kehidupan dalam kehidupan mereka (#lfah, . $, % $ulyana, &. P. '*. ).
Dalam kehidupan budaya di Indonesia nilai anak memang masih memiliki
arti yang begitu penting. +etiadaan anak dalam perkawinan pada waktu lama akan
menjadi masalah, karena adanya keyakinan keadaan ini akan mengancam
keutuhan rumah tangga. $asalah seperti ini sering disebut infertilitas tidak hanya
menyangkut kesehatan fisik semata!mata, tetapi juga berdampak psikologis dan
sosial bagi pasangan yang mengalaminya.
$elihat kondisi seperti ini harus segera diatasi, karena tekanan jiwa atau
emosi yang berkelanjutan bisa menurunkan kesuburan pasangan, sehingga
semakin tertekan jiwanya semakin sulit untuk mendapatkan keturunan. ertekan
jiwa pada istri akan menyebabkan terganggunya o-ulasi, sel telur tidak bisa atau
jarang bereproduksi.
Hasil penelitian &lson dan Derain menunjukkan bahwa beberapa
pasangan mampu menjaga hubungan pernikahan mereka, sementara lainnya yang
tidak memiliki anak menjadi kurang saling mencintai dan lebih sering terjadi
konflik. /aik konflik dengan suami maupun anggota keluarga lainnya. 0estoff,
Potter, dan agi menjelaskan lebih lanjut bahwa usia pernikahan lebih dari tiga
thun merupakan usia yang paling diinginkan untuk memiliki anak pada pasangan
suami istri. Hal ini didukung oleh molak yang menyatakan bahwa pasangan
1
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
2/24
suami istri akan mengalami tekanan akan ketidakhadiran anak. +etika usia
pernikahan mencapai usia tiga tahun, sedangkan 1allan menjelaskan bahwa
perempuan yang tidak memiliki anak selama lima tahun pertama dalam kehidupan
pernikahannya memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah dan berpikir hidupnya
kurang menarik, kosong, dan kurang bermakna dibandingkan dengan wanita yang
memiliki anak (#lfah, . $, % $ulyana, &. P. '*. ').
Infertilitas merupakan suatu masalah yang cukup sensitif bagi pasangan
suami istri yang sulit mempunyai anak. /ahkan ada beberapa kasus berujung
perceraian karena masalah ini (ari. '2. 2).
araswati, ". ('3. 3) kegagalan pasangan suami istri (pasutri) dalammemperoleh keturunan, disebabkan oleh masalah pria atau wanita. * persen
kesulitan mempunyai anak terdapat pada wanita, * persen pada pria, dan 2
persen pada keduanya. "nggapan bahwa kaum wanitalah yang lebih bertanggung
jawab terhadap kesulitan mendapatkan anak adalah kurang tepat. 0H& juga
memperkirakan sekitar 3!4 juta pasutri (!5 pasangan) memiliki masalah
infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar ' juta pasangan infertil.
6atna, 7. $. 7. ('. 22) studi ini memeriksa 55 pasutri tak subur, yang
memeriksakan diri ke klinik infertil 6#D Dr. oetomo, cara!cara pasutri tersebut
mengatasi stress setelah didiagnosis infertil dan selama masa menanti mereka
harus membuat putusan bagaimana menghadapi masalahnya. $ereka mengisi
Ways of Coping Quastionnaire, State-Trait Anxiety Inventory (Form Y), dane!"
#epression Inventory.
Para subjek menggunakan strategi!strategi adaktif dan pro$lem-fo!use%
setelah didiagnosis infertil. trategi !opingmereka ternyata berinteraksi dengan
faktor!faktor penyebab dan gender, dan selanjutnya terkait tingkat kecemasan dandepresi. aktor!faktor lain yang berperan terhadap hasil adalah krisis!krisis
kehidupan yang lain, lamanya menikah, dan usia, latar belakang pendidikan, nilai!
nilai dan agama indi-idu, perawatan yang dianjurkan, dan cara!cara penyampaian
diagnosis.
8ka, ". (') kecemasan adalah gangguan dalam perasaan yang ditandai
dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan.
idak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh,
perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas!batas normal. Infertilitas adalah
2
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
3/24
pasangan yang menjalani hubungan seksual secara teratur tanpa perlindungan
selama ' bulan dan tidak terjadi kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas umur suami '9!2 tahun dan
umur istri '9!2 tahun yang mengalami kecemasan, pendidikan suami yaitu :
(35;) istri sebanyak 9 (*4;), suami pekerja wiraswasta 9 (*4;) dan istri
P:'2'
araswati, ". ('3. 9) menyatakan infertilitas pada wanita dapat
disebabkan oleh infeksi -agina, kelainan ser-iks, sumbatan di tuba fallopii, dan
masalah o-arium. edangkan penyebab infertilitas sekuder, yaitu faktor usia,
masalah reproduksi dan faktor gaya hidup.
Palupi, . (''. 3) menambahkan secara psikologis, perubahan pada
wanita karena usia terjadi karena produksi estrogen di indung telur tiba!tiba
berhenti. Perasaan rasa cemas dan mudah berkeringat. Perubahan karena usia ini
ditandai dengan menurunnya produksi hormon, menstruasi tidak teratur, dan
keadaan fertilitas diganti dengan infertilitas.
hole-ar, ?. P. dan chwoeri, @. D. ('2. *'5) e&avioral CouplesT&erapy (CT) mengarah pada berbagai teori dan teknik yang berdasarkan pada
prinsip pembelajaran diri (operant) dan pembelajaran sosial dalam menge-aluasi
dan mengatasi transaksi perkawinan dan gangguan perkawinan. Penekanan utama
dari analisis perilaku ini ada empat jenis dasar perilaku. Dua jenis penguatan
(reinfor!ements) yaitu meningkatkan dan mempertahankan kemungkinan
tanggapan (perilaku) yang mereka ikuti. Dua jenis lainnya adalah hukuman
(punis&ment) yang mengurangi kemungkinan perilaku mereka. Pendekatan ini
3
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
4/24
berfokus pada perubahan perilaku yang konkrit untuk memaksimalkan interaksi
pada kedua pasangan suami istri untuk menemukan kepuasan yang subjektif.
/erdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti efekti-itas
e&avioral Couples T&erapy (CT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan
pada perempuan yang mengalami infertilitas.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahnnya
oleh peneliti yaitu A"pakah ada efekti-itas e&avioral Couples T&erapy (CT)
sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yang mengalami
infertilitasBC
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk=
. $engetahui apakah e&avioral Couples T&erapy (CT) efektif untuk
mengurangi kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas.
'. $enerapkan e&avioral Couples T&erapy (CT) pada perempuan yang
mengalami infertilitas guna mengurangi kecemasan nya.
2. $enemukan alternatif untuk mengurangi kecemasan pada perempuan
yang mengalami infertilitas.
D. MANFAAT PENELITIAN
. $anfaat /agi Peneliti
$enambah pengetahuan peneliti terkait efekti-itas e&avioral Couples
T&erapy (CT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada
perempuan yang mengalami infertilitas sehingga bisa digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan keilmuan khususnya ilmu psikologi keluarga.
'. $anfaat bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur Program tudiPascasarjana $agister Profesi Psikologi #ni-ersitas +atolik
oegijapranata emarang sehingga dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang
efekti-itas e&avioral Couples T&erapy (CT) sebagai upaya untuk
mengurangi kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas'
2. $anfaat bagi Institusi Pelayanan Psikologi
4
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
5/24
/agi konselor dan psikoterapis, penelitian ini dijadikan acuan dalam
merancang inter-ensi untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yang
mengalami infertilitas.
*. $anfaat bagi $asyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan
kepada masyarakat khususnya pasangan suami istri terkait dalam
menghadapi infertilitas dalam rumah tangga sehingga tidak menyebabkan
perceraian karena belum mendapatkan keturunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dikemukakan teori yang dipakai pada penelitian ini.
eori!teori ini berkaitan dengan kecemasan, $e&avioral !ouples t&erapy dan
perempuan yang mengalami infertilita.
A. Kecemasan
1. Pengertan Kecemasan
+ecemasan atau dalam /ahasa Inggrisnya Aanxiety berasal dari
/ahasa @atin angustus yang berarti kaku, dan ango, an!i yang berarti
mencekik. @aarus menyatakan konsep kecemasan memegang peranan
5
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
6/24
yang sangat mendasar dalam teori!teori tentang stres dan penyesuaian diri.
$enurut Post kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak
menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan!perasaan subjektif seperti
ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya
sistem syaraf pusat. reud menggambarkan dan mendefinisikan
kecemasan sebagai suatu perasaan yang tidak menyenangkan, yang diikuti
oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan
pernafasan. $enurut reud, kecemasan melibatkan persepsi tentang
perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain
kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya. (rismiati,
'*, *)
$enurut "tkinson (dalam $uslimin, +. '2. **) kecemasan
adalah emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah!
istilah seperti A+ekhawatiranC, A+eprihatinanC, dan A6asa akutC, yang
kadang!kadang dialami dalam tingkat yang berbeda!beda.
$enurut "ndri % Dewi, E ('5, '2*) eori reud tentang
kecemasan pertama kali didasari oleh suatu pemikiran berani yang
mengungkapkan analogi dari kesamaan respon tubuh selama serangan
kecemasan dengan yang terlihat saat berhubungan seksual (palpitasi, nafas
berat). ahun 4:, reud melalui obser-asi klinisnya mengatakan bahwa
kecemasan adalah hasil dari Alibido yang mengendapC.
ecara klinis, gejala cemas yang biasa disertai dengan kecemasan
yang menyeluruh dan menetap (paling sedikit berlangsung selama bulan)
dapat dikategorikan sebagai respon psikologis, dan respon psikos. 6espon
psikologis terdiri dari ketegangan motorik> alat gerak (gemetar, tegang,
nyeri otot, letih, tidak dapat santai, kelopak mata bergetar, kening berkerut,
muka tegang, gelisah, tidak dapat diam, dan muka kaget), hiperakti-itas
saraf otonom (simpatis>parasimatetis, yang terdiri dari berkeringat
berlebihan, jantung berdebar!debar, telapak tangan>kaki basah, muka
kering, pusing, kepala terasa ringan, kesemutan, rasa mual, rasa aliran
panas>dingin, sering buang air seni, diare, tidak enak di hulu hati,
6
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
7/24
kerongkongan tersumbat, muka merah atau pucat, dan denyut nadi dan
nafas cepat).
6espon psikis merupakan rasa khawatir berlebihan tentang hal!hal
yang akan datang, dan kewaspadaan berlebihan. 6asa khawatir berlebihan
bisa dalam bentuk cemas, khawatir, takut, bimbang, membayangkan akan
datangnya kemalangan terhadap dirinya atau orang lain, berfirasat buruk)
kewaspadaan berlebihan bisa dalam bentuk mengalami lingkungan secara
berlebihan sehingga menyebabkan perhatian mudah teralih, sukar
berkonsentrasi, gerakan serba salah, sukar tidur, merasa grogi, mudah
tersinggung, dan tidak sabar (6ostiana, . % +urniati,
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
8/24
sebagainya). Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan
ancaman dan efeki-itas dari operasi!operasi keamanan yang dimiliki
seseorang. $ulai munculnya perasaan!perasaan tertekan, tidak berdaya
akan muncul apabila orang tidak siap menghadapi ancaman.
!. Ge"a#a$ge"a#a %an Tng&at Kecemasan
tern menyatakan simtom!simtom somatis yang dapat
menunjukkan ciri!ciri kecemasan yaitu muntah!muntah, diare, denyut
jantung yang bertambah keras, seringkali buang air, nafas sesak disertai
tremor pada otot. +artono menyebutkan bahwa kecemasan ditandai
dengan emosi yang tidak stabil, sangat mudah tersinggung dan marah,
sering dalam keadaan ex!ite% atau gempar gelisah (rismiati '*, 3).
$enurut 6ahmaiah, gejala kecemasan paling laim adalah
kejengkelan umum (seperti rasa gugup, jengkel, tegang dan rasa panic)
sakit kepala (seperti ketegangan otot khususnya kepala. Di daerah lengkuk
dan di tulang punggung, menyebabkan sakit kepala atau rasa tidak enak
(denyut kesakitan)), gemetaran pada sekujur tubuh, khususnya lengan dan
tangan, akti-itas sistem motorik.$enurut /lackburn dan Da-idson, ada gejala kecemasan,
diantaranya adalah suasana hati, pikiran, moti-asi, perilaku gelisah,
reaksi biologis, ketakutan, ketegangan, dan kekhawatiran. "da empat
cara untuk mengetahui ada tidaknya kecemasan, yaitu secara kognitif,
motorik, somatik, dan afeksi. ecara kognitif, kecemasaan
dimanifestasikan ke dalam pikiran indi-idu. ?ejala yang tampak dalam
diri indi-idu menjadi cemas, sulit untuk berkonsentrasi, sulit untuk
tidur, sulit untuk membuat keputusan, dan terlalu terpaku pada bahaya
yang tidak jelas asalnya.
ecara motorik, kecemasan dimanefestasikan kedalam perilaku
motorik seperti gerakan tidak beraturan, gerakan yang tidak terarah,
yang bermula pada gemetaran secara halus kemudian meningkat
intensitasnya. ecara somatik, kecemasan dimanifestasikan ke dalam
reaksi fisik dan biologis. Perubahan somatic dapat dilihat dari
pernafasan tidak beraturan, dahi berkerut,muka pucat, berdebar!debar,
8
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
9/24
tangan dan kaki dingin, mulut kering, sesak nafas, gangguan
pencernaan dan sebagainya, secara afeksi kecemasan
dimanifestasikann pada perasaan emosi indi-idu seperti adanya bahaya
yang mengancam dan menimpa dirinya sehingga indi-idu merasa tidak
nyaman dan sangat khawatir dan gelisah yang berlebihan (6ostiana, .
% +urniati,
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
10/24
stri!"enC. +ecemasan moral menjelaskan bagaimana berkembangnya
superego.
Deffenbacher dan Haeleus (dalam ?hufron, $.
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
11/24
Amarital counseling and couples therapy are truly children of the
twentieth century. "ttempts to strengthen marital relationships
and to resol-e marital conflicts, howe-er, are as ancient as theinstitution of marriage.C (hole-ar, ?. P. % chwoeri, @. D. '2.
*4)
ungsi nya untuk membantu pasangan muda yang menikah untuk
menyelesaikan konflik perkawinan mereka secara tradisional dan sangat
tua, bersangkutan dengan anggota keluarga, yang perspektif tentang stress
perkawinan didasarkan pada pengalaman mereka sendiri. Hubungan
!ouples t&erapymengacu pada berbagai usaha mengatasi untuk mengubah
hubungan suami istri dengan tujuan meningkatkan kepuasan pernikahan
atau mengoreksi disfungsi perkawinan.
okus terapi ini menyiratkan bahwa dua pasangan yang tidak
cukup sehat dapat membentuk gejala dan disfungsional perkawinan. Eang
terkunci didalam kebohongan AneuroticismC dan gangguan emosional
masing!masing pasangan, bagaimanapun hal itu adalah konstribusi umum
yang membentuk disfungsional perkawinan.
2. Prns(Behavioral Couples TherapyHubungan disfungsi dari perspektif beha-ioral. Pendekatan
beha-ioral untuk melihat hubungan perselisihan dapat dibedakan dari
pendekatan lain, yaitu=
) $odel teoritis yang menjelaskan tentang disfungsi perkawinan
') ujuan dan prosedur terapi yang ditentukan dalam model ini
3. Te&n&Behavioral Couples Therapy
hole-ar, ?. P. dan chwoeri, @. D. ('2. *9') menyatakan
beberapa teknik $e&avioral !ouples t&erapyyang dapat digunakan olehterapis meliputi=
) perant Con%itioning= operant !on%itioning berasal dari kinner.
(meskipun pengkondisian klasik bisa dikatakan sebagai model perilaku
dalam tekanan perkawinan, itu jarang) kebanyakan pendekatan dasar
instrumentalnya mengandalkan bahwa kemungkinan perilaku terjadi
naik dan turun tergantung pada konsekuensinya. Perilaku eksternal,
adalah peristiwa utama yang menarik.
11
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
12/24
') 2ositif +einfor!ement (penguatan positif)= konsekuensi dari perilaku
memimpin indi-idu ketika melakukan peningkatan perilaku dan
pemeliharaan perilaku dari waktu ke waktu. "rtinya, konsekuensi yang
memperkuat hanya jika hal itu meningkatkan kemungkinan perilaku
yang terjadi di masa depan.
2) 2unis&ment (&u"uman)3 perilaku penting lainnya, punis&ment,
konsekuensi perilaku bermusuhan yang mengurangi kemungkinan
bahwa perilaku tersebut akan terjadi dimasa depan. "nalisis
retrospektif dan prospektif tentang keluhan satu pasangan atau hari
kerjanya, mempengaruhi perilaku pasangannya selama beberapa hari,
bulan, dan tahun
*) /egative +einfor!ement (penguatan negatif)3 tanggapan sering
disalahpahami atau keliru dengan hukuman. /egative reinfor!ement
terjadi ketika penghentian stimulus tidak menyenangkan>meningkatkan
kemungkinan perilaku respon. /ayangkan bahwa istri berulang kali
mengingatkan suaminya untuk menyelesaikan tugas di sekitar rumah.
7ika istri berhenti mengomel ketika istri kehabisan kata!kata, maka
tanda setuju telah diperkuat negatif (dengan adanya asumsi itu
membuatnya lebih mungkin untuk menyerah dimasa depan). Hal ini
banyak menyebabkan ketidak bahagiaan dan kebencian.
3) /egative +e!ipro!ity (timbal balik negatif)= dapat dipahami sebagai
perpanjangan dan mungkin sebab dari seringnya menggunakan
perilaku permusuhan dalam interaksi perkawinan yang dipaksa.
Perilaku untuk membalas, (yaitu merespon dalam bentuk oleh)
pasangannya.9) S&aping (membentuk)= melibatkan penguatan aproksimasi dari
perilaku sasaran. Pasangan diminta untuk menghargai bahkan
perubahan kecil dalam pasangan mereka untuk mendorong
pembangunan yang lebih besar menuju akhir yang diinginkan.
5) 4xtin!tion (kepunahan)= perilaku yang disebut kepunahan terjadi
ketika stimulus diperkuat sebelumnya tidak diperkuat lagi. 7ika
seorang suami berhenti menunjukkan bahwa dia menghargai
12
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
13/24
mendengarkan istrinya berbicara tentang hari!nya, maka kepunahan
perilaku mendengarkan mungkin terjadi.
4) Fun!tional Analysis (analisis fungsional)= jenis penilaian yang
dilakukan dari perspektif perilaku. Perilaku sasaran yang dipilih, dan
faktor!faktor yang mengontrol hal ini.
:) #is!riminative Stimuli (diskriminatif rangsangan)= berfungsi sebagai
isyarat bahwa hubungan fungsional tertentu antara perilaku adalah
operative' $isalnya, upaya suami untuk memberikan kasih sayang
mungkin biasanya akan diterima dengan baik. 7ika istri baru saja
pulang dari kerja dan membuat makan malam ketika mencoba untukmenjaga anak!anak dibawah kendali, tawaran untuk kasih sayang yang
bertemu dengan kemarahan. eiring berjalan waktu, ia belajar bahwa
kacau untuk menyiapkan makan malam. (stimulus diskriminatif).
) So!ial learning (so!ial !ognitive)(belajar sosial)= teori belajar sosial
/andura, bahwa perilaku manusia sama dan saling dipengaruhi oleh
faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan. /eberapa konsep sentral
teori /andura penting untuk metode pemahaman /1.
) So!ial ex!&ange (pertukaran sosial)= menggunakan metafora ekonomi
bagi hubungan dimana pasangan ingin memaksimalkan manfaat dan
meminimalkan biaya. $isal jika istri membawa anjing berjalan!jalan
dan suami memberikan istri dengan menggosok kaki nya, di apresiasi.
')/egative re!ipro!ity (timbal balik negatif)= konsep timbale balik ini
dilihat dari perspektif pertukaran sosial. imbal balik negatif mengacu
hanya pada respon negatif dari satu pasangan mengikuti perilaku
negatif lainnya.
4. Per&em/anganBehavioral Couples Therapy
hole-ar, ?. P. % chwoeri, @. D. '2. *54) dua terapi ino-atif
yang ditambahkan ke $e&avioral !ouples t&erapy, yaitu=
5) Integrative !ouples t&erapy (ICT)
+omunikasi langsung dipengaruhi dan dibimbing oleh terapis akan
menghasilkan hasil yang terbaik dan lebih efektif tampaknya terapi
yang mendorong klien untuk lebih menyadari dan menerima pola antar
satu sama lain.
6) Selffregulatory !ouple t&erapy (S+CT)
13
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
14/24
+omunikasi langsung dipengaruhi dan dibimbing oleh terapis akan
menghasilkan hasil yang terbaik dan terapi yang dipromosikan untuk
perubahan perilaku yang mandiri.
5. K*nse(Behavioral Couples Therapy
tudi pengobatan awal dalam tradisi perilaku ("rin et al :52G
tuart :9:G 0eiss et al :52) sangat menekankan kontrak perilaku.
+ontrak perilaku ini membantu pasangan menegosiasikan kesepakatan
bersama di mana kedua pasangan setuju untuk mengubah perilaku mereka
dengan cara yang diinginkan oleh pasangan lain. +ontrak perilaku ini
lebih eksplisit bentuk perilakunya kemudian $e&avioral !oupels t&erapy.
$odel program tudi Perkawinan ®on yang dikembangkan
oleh 6obert 0eiss, 7erry Patterson, dan rekan!rekan mereka, adalah salah
satu yang pertama dan yang paling banyak ditiru pertama yaitu gelombang
pertama program /1. ?elombang pertama /1 adalah berdasarkan
sosial learning. $odel ini memerlukan fase penilaian formal yang
mencakup pembahasan masalah menyajikan dan sejarah hubungan. $odul
pengobatan pertama dari model ®on berfokus pada pasangan mengajar
untuk melacak perilaku dan perilaku kontijensi, mengidentifikasi situasi
pengendalian , dan praktek keterampilan komunikasi dasar. $odul kedua
melibatkan mengajar mereka akan dukungan dan pemahaman
keterampilan yang diperlukan untuk mendengarkan empatik. Dalam modul
ketiga pasangan diajarkan keterampilan pemecahan masalah yang
diperlukan untuk menyelesaikan konflik. $oul keempat dan terakhir
melibatkan yaitu membangun kontrak perilaku untuk memberikankontijensi untuk masalah perilaku (hole-ar, ?. P. % chwoeri, @. D.
'2. *52).
.
C. In+ert#tas
1. Pengertan In+ert#tas
araswati, ". ('3. 3) menyatakan infertilitas adalah
ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan bayi hidup
setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan tidak
14
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
15/24
menggunakan alat kontrasepsi apapun atau setelah memutuskan untuk
mempunyai anak.
Disebut infertilitas primer jika seorang wanita yang telah
berkeluarga belum pernah mengalami kehamilan meskipun hubungan
seksual dilakukan secara teratur tanpa perlindungan kontrasepsi untuk
selang waktu paling kurang ' bulan, sedangkan tidak terdapat kehamilan
dalam waktu tahun atau lebih pada seorang wanita yang telah
berkeluarga dengan berusaha berhubungan seksual secara teratur tanpa
perlindungan kontrasepsi, tetapi sebelumnya pernah hamil, dikenal dengan
infertilitas sekunder.
!. E(%em*#*g
araswati, ". ('3. 3) kegagalan pasangan suami istri (pasutri)
dalam memperoleh keturunan, disebabkan oleh masalah pria atau wanita.
* persen kesulitan mempunyai anak terdapat pada wanita, * persen pada
pria, dan 2 persen pada keduanya. "nggapan bahwa kaum wanitalah yang
lebih bertanggung jawab terhadap kesulitan mendapatkan anak adalah
kurang tepat. 0H& juga memperkirakan sekitar 3!4 juta pasutri (!5
pasangan) memiliki masalah infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar '
juta pasangan infertil.
'. Et*#*g
araswati, ". ('3. 9) menyatakan infertilitas pada wanita dapat
disebabkan oleh infeksi -agina seperti -aginitis dan trikomonas -aginalis
akan menyebabkan infeksi lanjut pada portio, ser-iks, endometrium
bahkan sampai ke tuba yang dapat menyebabkan gangguan pergerakandan penyumbatan pada tuba sebagai organ reproduksi -ital untuk
terjadinya konsepsi. erjadinya disfungsi seksual yang mencegah penetrasi
penis, atau lingkungan -agina yang terlalu asam juga dapat menyebabkan
seorang wanita kesulitan mengalami kehamilan.
+elainan er-iks yang dapat menyebabkan infertilitas adalah=
. Perkembangan ser-iks yang abnormal sehingga mengakibatkan
migrasi sperma terhambat.
15
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
16/24
'. umor ser-iks seperti polip atau mioma yang dapat menutupi saluran
sperma atau menimbulkan discharge yang mengganggu spermatooa.
2. Infeksi ser-iks yang menghasilkan asam atau sekresi purulen yang
bersifat toksin terhadap spermatooa.
umbatan di tuba fallopii merupakan salah satu penyebab infertilitas.
umbatan tersebut dapat terjadi akibat infeksi, pembedahan tuba atau
adhesi yang disebabkan oleh endometriosis atau inflamasi. $asalah
o-arium yang dapat mempengaruhi infertilitas yaitu kista atau tumor
o-arium, penyakit o-arium polikistik, endometriosis, atau riwayat
pembedahan yang mengganggu siklus o-arium.Penyebab infertilitas sekunder antara lain=
. aktor usia, sangat berpengaruh pada kesuburan seorang wanita.
elama wanita tersebut masih dalam masa reproduksi yang berarti
mengalami haid teratur, kemungkinan mengalami kehamilan sangat
besar. "kan tetapi seiring dengan bertambahnya usia maka
kemampuan indung telur untuk menghasilkan sel telur akan
mengalami penurunan.
'. $asalah reproduksi, masalah pada sistem reproduksi menyebabkan
masalah yang mengarah pada infertilitas sekunder, seperti pada
perempuan yang melahirkan dengan operasi !aesar yang dapat
menyebabkan jaringan perut mengarah pada penyumbatan tuba.
2. aktor gaya hidup, wanita dengan berat badan yang berlebihan sering
mengalami gangguan o-ulasi, karena berlebihan berat badan dapat
mempengaruhi estrogen dalam tubuh dan mengurangi kemampuan
untuk hamil.
D. H-/-ngan antar 0ara/e#
Palupi, . (''. 3) secara psikologis, perubahan pada wanita karena
usia terjadi karena produksi estrogen di indung telur tiba!tiba berhenti.
Perasaan rasa cemas dan mudah berkeringat. Perubahan karena usia ditandai
dengan menurunnya produksi hormon, menstruasi tidak teratur, dan keadaan
fertilitas diganti dengan infertilitas.
16
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
17/24
Infertilitas merupakan suatu masalah yang cukup sensitif bagi
pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak. /ahkan ada beberapa kasus
berujung perceraian karena masalah ini (ari. '2. 2).
hole-ar, ?. P. dan chwoeri, @. D. ('2. *'4)e&avioral Couples
T&erapy (CT)pendekatan ini berfokus pada perubahan perilaku yang konkrit
untuk memaksimalkan interaksi pada kedua pasangan suami istri untuk
menemukan kepuasan yang subjektif
Gam/ar 1.1 Kerang&a K*nse(
E. H(*tess Pene#tan
/erdasarkan kerangka penelitian dan kajian teoritis, maka hipotesis
penelitian yang dirumuskan adalah=
H= Behavioral Couples Therapy (BCT)tidak efektif untuk mengurangi
kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas.
Ha= Behavioral Couples Therapy (BCT) efektif untuk mengurangi
kecemasan pada perempuan yang mengalami infertilitas.
17
Behavioral Couples Therapy
(BCT)
$encoba untuk mengubah
hubungan suami istri dengan
tujuan meningkatkan
kepuasan pernikahan atau
mengoreksi disfungsi
perkawinan.
"lat ukur kecemasan
*amilton +ating S!ale for
Anxiety (H6")
+ecemasan pada
perempuan yang
mengalami infertilitas
aktor yang mempengaruhi
kecemasan=
. aktor internal
'. aktor eksternal
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
18/24
BAB III
METDE PENELITIAN
A. Jens Pene#tan
Penggunaan subjek tunggal sebagai subjek penelitian sekaligus
sebgai objek penelitian, berdasarkan unit analisisnya, maka desain
penelitian ini dengan menggunakan single-!ase experimental (@eary,
'4).
B. I%ent+&as 2ara/e#
. ariabel bebas =e&avioral Couples T&erapy (CT)
'. ariabel tergantung = +ecemasan
C. De+ns (eras*na#
Definisi &perasional ariabel Independen dan ariabel Dependen
5' ariabel Independene&avioral Couples T&erapy (CT) mengacu pada proses
mengatasi untuk mengubah hubungan suami istri dengan tujuan
meningkatkan kepuasan pernikahan atau mengoreksi disfungsi
perkawinan.
6' ariabel Dependen
18
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
19/24
+ecemasan suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan
mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan
ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. .
D. Desgn E3(erment
Penelitian ini menggunakan desain one-1ay %esign dengan jenis
one group pretest-posttest %esign. 7enis one group pretest-posttest %esign
dipilih karena pada penelitian ini -ariabel tergantung (D) akan diukur
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan dan pengukuran hanya akan
dilakukan oleh satu pasang subjek. Design penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut.
Ta/e# 1 N*tas %esan (ene#tansingle case experimental design (one
group pretestposttest design)
+eterangan=
& = Pre!test
= reatmen$e&avioral !ouples t&erapy
&' =2osttest
&2 =Follo1-up
6ancangan penelitian ini dibagi ke dalam empat tahap, antara lain=
5' ahap pra!assesmen
a. ?etting!in di dalam populasi subjek yaitu perempuan yang
mengalami infertilitas.
b. $enjalin rapport dengan subjek
c. $enanyakan kesediaan subjek yang memenuhi kriteria untuk
menjadi subjek penelitian.
d. $emberikan informe% !onsent kepada subjek serta menjelaskan
isinya.
19
+elompok & &' &2
eksperimen
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
20/24
6' ahap assesmen
a. $elakukan in-%ept& inter-iew untuk mendapatkan informasi
yang lebih mendalam
b. $emilih angket kecemasan yang disesuaikan dengan kondisi
subjek.
c. $elakukan pemberian angket kecemasan kepada subjek
penelitian.
d. $elakukan pengkategorian hasil angket kecemasan yang telah
diisi subjek.
e. $elakukan assesmen psikologi yang dilakukan dengan
menggunakan tes ".
7' ahap inter-ensi
Proses inter-ensi dilaksanakn terdiri dari beberapa sesi. esi pertama
dimulai dengan sesi psikoedukasi tentang infertilitas. elanjutnya
dilakukan tahap inter-ensi sesuai tahapan /1.
8' ahapfollo1 up
a' Peneliti melakukan prosesfollo1-upsetelah hari ke !* setelah
proses inter-ensi telah berakhir.
$' Pengisian angket kecemasan.
!' Peneliti akan memberikan tes " subjek sebagai dataposttest'
%' Peneliti akan melakukan wawancara untuk mengetahui ada
tidaknya perubahan pola interaksi subjek.
E. P*(-#as %an Te&n& Sam(#ng
1. P*(-#as
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. edangkan sampel adalah bagian dari juumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (ugiyono, '',
:)
20
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
21/24
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan
suami!istri yang mengalami masalah infertilitas.
!. Te&n& Sam(#ng
ampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi dijelaskan dalam buku $etode Penelitian oleh
ugiyono ('', '). $eskipun sampel hanya merupakan bagian dari
populasi, kenyataan!kenyataan yang diperoleh dari sampel itu harus
dapat menggambarkan populasi.
"dapun cara dalam penentuan sampel, penulis menggunakan
cara purposive sampling' Hal ini dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu. ampel diperoleh dengan
kriteria inklusi. +riteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau yang akan
diteliti. "dapun kriteria pasangan suami!isteri yang dilibatkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut=
a. ubjek wanita yang sudah menikah, didiagnosis mengalami
infertilitas.
b. #sia pernikahan minimal satu tahun
c. inggal serumah dengan suami
d. $engalami gejala!gejala kecemasan, seperti panik, tidak dapat
mengambil keputusan, gelisah, sulit tidur, sukar konsentrasi, mual,
dan muntah.
e.
F. Met*%e Peng-m(-#an Data
Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan dengan
terlebih dahulu mengajukan ijin ke 6#D +ariadi. elanjutnya
mendapatkan ijin untuk uji instrumen dan ijin pelaksanaan penelitian di
6#D +ariadi.
Proses pengumpulan data selanjutnya adalah membina hubungan
kepercayaan dan penjelasan maksud penelitian kepada yang berwenang di
21
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
22/24
6#D +ariadi. etelah diterima dengan baik segera menyusun strategi
alur penerimaan responden dengan alur sebagai berikut= () $enyeleksi
terlebih dahulu dengan melakukan pengkajian untuk menemukan klien
pasangan suami!isteri yang kemudian dipilih menjadi respondenG (')
responden dipanggil satu persatu untuk diberikan penjelasan mengenai
tujuan penelitian dan menandatangani lembar persetujuan setelah
responden menyatakan memahami maksud penelitian dan bersedia
menjadi respondenG (2) responden diberikan kuesioner dan dipersilahkan
untuk mengisinya diruangan yang telah disediakan 6#D +ariadi dan
diberikan kesempatan bertanya jika ada yang kurang jelasG (*) responden
setelah selesai mengisi kuesioner dipersilahkan mengumpulkannya dan
selanjutnya diberikan psikoedukasi terkait $e&avioral !ouples t&erapy'
G. Ana#ss Data
"nalisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kai
kuadrat.
(fo J fe) '
K' L M
fe
K' L +ai kuadrat
fe L frekuensi ekspentasi
fo L frekuensi obser-asi
22
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
23/24
DAFTAR PUSTAKA
"ndri % Dewi, E. ('5, 7uli). eori kecemasan berdasarkan psikoanalisis klasik
dan berbagai mekanisme pertahanan terhadap kecemasan' 0a.ala&
9e%o"teran In%onesia, :;( 5)
8ka, ". ('). am$aran "e!emasan pasangan infertil yang $er"un.ung "e +S
A%enin A%enan 0e%an ta&un 6repository.usu.ac.id>handle>'2*3954:>:'2'
?hufron, $.
7/25/2019 Efektivitas Behavioral Couples Therapy (BCT) sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan pada perempuan yan
24/24
6atna, 7. $. 7. (''). he influence of causati-e factors on coping strategy and
le-el of depression among Indonesian couples recei-ing a diagnosis of
infertility.Anima, In%onesian 2sy!&ologi!al =ournal, 5:(*). 22!22
6ostiana, . dan +urniati,