KONSEP PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI PEGAWAI RUMAH SAKIT Dr. Suranto, MM Konsultan Bidang Keuangan Rumah Sakit Unit Cost, Tarif Pelayanan, Remunerasi Pegawai , Audit Keuangan dan Penilaian Kinerja Rumah Sakit HP. 0813 29159 589 email [email protected], [email protected]
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KONSEPPENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI PEGAWAI
RUMAH SAKIT
Dr. Suranto, MMKonsultan Bidang Keuangan Rumah Sakit
Unit Cost, Tarif Pelayanan, Remunerasi Pegawai , Audit Keuangan dan Penilaian Kinerja Rumah SakitHP. 0813 29159 589 email [email protected], [email protected]
DASAR HUKUM1. Undang undang No. 43 Th. 1999 Tentang Perubahan atas UU No. 74 tentang
pokok-pokok kepegawaian
2. U U. No. 1 Th. 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang undang No. 36 Th, 2009 tentang kesehatan
4. Undang undang No. 44 Th. 2009 Tentang RS.
5. PP No. 23 Th. 2005 tentang PK - BLU
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK/05/2007 Tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola,Dewas dan Pegawai BLU
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 625/Menkes /SK/V/ 2010 Tentang
Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi Pegawai BLU RS. Dilingkungan
Kemenkes .
1. Amanat Pasal 36 PP 23 Tahun 2005
a. Pejabat Pengelola, dewan pengawas, dan pegawai BLU dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme
b. Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium,
insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun
c. Penetapan remunerasi harus mempertimbangkan prinsip proporsionalitas, kesetaraan,
kepatutan .
d. Remunerasi ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan atas usulan Menteri/Pimpinan
Lembaga
2. Sebagai pedoman pelaksanaan pemberian remunerasi, telah ditetapkan beberapa Keputusan
Menteri Keuangan, yaitu:
a. No. 10/PMK.02/2006 jo. PMK No. 73/PMK.05/2007 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewas dan Pegawai BLU
b. Nomor 217/PMK.05/2009 tentang Pedoman Pemberian Bonus Atas Prestasi Bagi
RS Eks-perjan yang Menerapkan PK BLU
DASAR HUKUM (1)
LATAR BELAKANG
1. Menghadapi Era Globalisasi dan menghadapi persaingan usaha yang semakin
kompleks
2. Pegawai sebagai Human capital yang sangat menentukan keberhasilan RS .
3. Memberikan Penghargaan atas Pekerjaan & kinerja
4. Memberi Perlindungan keamanan dalam bekerja maupun penghargaan atas
masa kerja pegawai.
5. Melalui remunerasi yg layak dan adil , peg diharapkan dpt memiliki motivasi
bekerja & berprestasi
URGENSI PENGUSULAN REMUNERASI RUMAH SAKIT
1. Belum mempunyai dasar penetapan hukum
2. Belum memenuhi azas remunerasi berbasis kinerja
3. Mendukung strategi usaha RS dalam menjalankan visi dan misinya
4. Memacu motivasi pegawai agar memiliki komitmen tinggi dalam
bekerja
5. Membangun Tim kerja yang solid
6. Program BPJS dimana Klaim berbentuk Paket
DASAR HUKUMKeputusan Menteri Kesehatan RI. No. 625/Menkes/SK/V/ 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi Pegawai BLU RS. Dilingkungan Kemenkes .
1. Meningkatkan pel. kepada masyarakat.
2. Memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.
3. Praktek bisnis yg sehat adalah. penyelenggaraan fungsi organisasi dlm rangka pemberian pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan.
Status BLU - Rumah Sakit
Dana tersedia di RS
Pelayanan dapat dilakukan dgn cepat dan lebih baik
Sarana dan prasarana meningkat
Motivasi pegawai ( dokter, perawat, penunjang, dan tenaga lainnya )
a. Peralatan Medisb. Perl. Non Medikc. Pemb. Gedungd. Pemeliharaan
a. Pemberian remunerasi, yaitu mempertimbangkan 4 faktor: Proporsionalitas, yaitu pertimbangan atas ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola, serta tingkat pelayananKesetaraan,
yaitu memperhatikan industri pelayanan sejenisKepatutan,
yaitu menyesuaikan kemampuan Penerimaan RSKinerja operasional sekurang-kurangnya mempertimbangkan indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat
b. Besaran gaji pejabat keuangan/pejabat teknis adalah 90% gaji Pemimpin
DASAR HUKUM
KEBIJAKAN REMUNERASI (1)
2. Komponen remunerasi : Sistem Penggajian
Pay for position, ( Gaji Pokok ) Pay for performance, ( Insentif )Pay for people, ( Tunjangan )
1. Remunerasi mencerminkan keadilan dan
memperhatikan kemampuan keuangan RS
3. Pay For Position: ( Gaji Pokok )Komponen ini merupakan harga jabatanBesarannya bersifat tetap & dibayarkan setiap blnBerupa gaji/honorarium, tunjangan tetap
5. Pay for Performance :berkaitan dengan capaian target kinerja yang telah dikontrak kinerjakandibayarkan secara periodik sesuai kebijakan unit kerja/organisasi.berupa insentif dan/atau bonus (bersifat variable)
KEBIJAKAN REMUNERASI (2)
6. Pay for People:berkaitan dengan kondisi perorangan/individu (ahli, langka, lokasi terpencil)Insidentil, berupa tunjangan lainnya
7. Remunerasi bersifat single salary
LANGSUNG
TIDAK LANGSUNG
INSENTIF
SISTEM PENGGAJIAN RUMAH SAKIT SWASTA
60 %
15 %
25 %
Gaji Pokok
Tunjangan
Insentif
KOMPENSAS I
PEMAHAMAN REMUNERASI DI RS
SISTEM PEMBAGIANJP DI RS
SISTEM REMUNERASI
JENIS JP DI RS1. JP PASIEN ASKES2. JP PASIEN JAMKESMAS3. JP OBAT4. JP PASIEN UMUM5. DLL
REMUNERASI MEMICU KINERJA DAN MENGHASILKAN PENINGKATAN
PENDAPATAN RUMAH SAKIT
PENDAPATAN RUMA
H SAKIT
KINERJA
REMUNERASI
PENDAPATAN
RUMAH SAKIT
KINERJA
REMUNERASI
Pendapatan Kecil,Kinerja KecilRemunerasi Kecil
Pendapata BesarKinerja BesarRemunerasi Besar
Kelompok Tenaga Medis Kel . Pejabat Struktural & Fungsional Kelompok Tenaga Keperawatan Kelompok Tenaga Non Kep. Kelompok Administrasi
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN REMUNERASI
PEGAWAI DI RS - BLU
1. Membentuk TIM2. Inventarisasi Data Pegawai
ANALISIS PEKERJAAN PEGAWAI (JOB DESCRIPTION)
1. Analisis jabatan di dengan format JAQ ( Job Analyses Questinaire)
2. Dikoordinir oleh kepala satuan unit kerja & diisi oleh seluruh Pegawai dgn jumlah sesuai dgn jml pegawai.
BAHAN DASAR ANALISIS PEKERJAAN
Struktur Organisasi Pemetaan Pegawai Nama Jabatan Uraian Tugas dan Hasil Kerja
Berproses per unit kerja, dengan mengacu pada Struktur Organisasi RS dan tupoksi masing-masing.
A. KNOW HOW 1. Kompetensi Teknis (penget & ketrampilan
substansial ) pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja. 2. Kemampuan Manajerial (kompleksitas
kepemimpinan) 3. Komunikasi
B. PROBLEM SOLVING 4. Analisis Lingkungan Pekerjaan 5. Pedoman Keputusan 6. Kondisi Kerja (12 faktor)
C. ACCOUNTABILITY 7. Wewenang (kebebasan bertindak) dlm pengambilan
Kep, penyelesaian masalah dan pencapaian hasil
diharapkan 8. Tanggung Jawab Harta 9. Peran jabatan, sesuai karakter organsiasi 10. Probabilitas Resiko dalam pengambilan keputusan
MENETAPKAN JOB EVALUATION DAN JOB VALUE ( 10 FAKTOR PENIMBANG )
Pasal 53
PERMENDAGRI NOMOR 61 TAHUN 2007TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(1). Remunerasi bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD , sebagai mana dimaksud dlm Pasal 50 ayat (2), dapat dihitung berdasarkan indikator penilaian : a. pengalaman dan masa kerja ( basic index ) b. Ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index ) c. resiko kerja ( risk index ) d. tingkat kegawatdaruratan ( emergency index ) e. jabatan yang disandang ( position index ) f. hasil./capaian kinerja ( performance index )
( 2 ). Bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berstatus PNS, gaji pokok dan tunjangan mengikuti peraturan perundang- undangan tentang gaji dan tunjangan PNS serta dapat diberikan tambahan penghasilan sesuai remunerasi yang ditetapkan oleh Kepala daerah .
CORPORATE GRADE 1. Terdiri dari 10 S.D 20 job grade2. Terdiri dari 5 ruang tumbuh 3. Dengan JND ( just noticeable
difference ) 15 - 20%4. Kelompok jabatan 7 Jabatan :
M : MEDIK OL : OPERATIONAL LEADER PK : PERAWAT KLINIK OS : OPERATIONAL STAF
PM : PENUNJANG MEDIK
GR : GENERAL RANK
CORPORATE GRADE
GENERAL RANK (GR) Jabatan pelaksana dengan ruang lingkup tugas dan
tanggungjawab di tingkat teknis dasar dan atau administrasi yang berperan dalam mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi organisasi.
Jabatan yang termasuk dalam kategori General Rank (GR) : Pramu Kantor Juru Masak (Staf Gizi) Pembantu Juru Masak (Staf Gizi) Caraka Pramu Saji
Kelompok Grade
GRADEBATAS GRADE
MINIMALJND
BATAS GRADE
MAKSIMALNOMINAL
4 866 19% 957 GR4 General Range 4
3 458 21% 860 GR3 General Range 3
2 356 19% 459 GR2 General Range 2
1 270 20% 357 GR1 General Range 1
KELOMPOK JABATAN
Kelompok Grade
OPERASIONAL STAF (OS) Jabatan pelaksana dengan ruang lingkup tugas dan
tanggungjawab di tingkat semi konseptual, konseptual sampai dengan konseptual stratejik, mendukung kelancaran operasional sampai dengan kelancaran persiapan pengembangan organisasi.
Jabatan yang termasuk dalam kategori Operasional Staf (OS) : Akuntan, Bendahara Penerima, Pengeluaran, Gaji, Kasir Perekam Medik Analisis Kepegawaian Operator Komputer Pengadministrasian Umum Teknisi IPAL, Listrik, Mesin Petugas Gudang
GRADEBATAS GRADE
MINIMALJND
BATAS GRADE
MAKSIMALNOMINAL
9 866 18% 957 OS5 Operasional Staf 5
8 458 18% 860 OS4 Operasional Staf 4
7 356 20% 459 OS3 Operasional Staf 3
6 270 20% 357 OS2 Operasional Staf 2
5 232 20% 271 OS1 Operasional Staf 1
Kelompok Grade
PENUNJANG MEDIS (PM) Jabatan pelaksana dengan ruang lingkup tugas dan
tanggungjawab untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan medis (bisnis inti).
Jabatan yang termasuk dalam kategori PENUNJANG MEDIS (PM) :
Kelompok Grade PERAWAT KLINIK (PK) Kelompok profesi keperawatan yang bekerja sesuai profesi dan
kompetensinya sebagai perawat yaitu menjalankan tugas keperawatan.
Jabatan yang termasuk dalam kategori Perawat Klinik (PK) :1. Perawat Rawat Inap2. Perawat Rawat Jalan3. Perawat IRD4. Kepala Ruang Perawatan5. Ketua Tim Perawatan6. Supervisor Perawatan
GRADEBATAS GRADE
MINIMALJND
BATAS GRADE
MAKSIMALNOMINAL
10 866 18% 957 PK5 Perawat Klinik 5
9 458 18% 860 PK4 Perawat Klinik 4
8 356 18% 459 PK3 Perawat Klinik 3
7 270 20% 357 PK2 Perawat Klinik 2
6 232 20% 271 PK1 Perawat Klinik 1
Kelompok Grade
OPERASIONAL LEADER (OL) kelompok jabatan pimpinan dengan ruang lingkup tugas dan tanggungjawab di
tingkat supervisi teknis operasional sampai dengan manajemen operasional baik bersifat matriks maupun lini. Peran jabatan ini adalah melakukan supervisi atau manajemen untuk memastikan kelancaran operasional sampai dengan memastikan kelancaran persiapan pengembangan organisasi.
Jabatan yang termasuk dalam kategori Operasional Leader (OL) : Kepala Urusan Auditor Kepala Satpam
GRADEBATAS GRADE
MINIMALJND
BATAS GRADE
MAKSIMALNOMINAL
10 1.581 18% 1.976 OL4 Operasional Leader 4
9 1.267 18% 1.580 OL3 Operasional Leader 3
8 1.017 18% 1.226 OL2 Operasional Leader 2
7 1.016 20% 812 OL1 Operasional Leader 1
Kelompok Grade STRATEGIK LEADER (SL)
kelompok jabatan pimpinan lini atau matriks dengan ruang lingkup tugas dan tanggungjawab di tingkat stratejik visionair . Peran jabatan ini adalah menyusun konsep-konsep ide stratejik visionair dan melakukan manajemen program yang berorientasi, mendukung dan memastikan kelancaran proses pengembangan organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang
Jabatan yang termasuk dalam kategori Strategik Leader (SL) : Kepala Bagian, Kepala Bidang Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi Kepala SPI, Akreditasi, MR
GRADEBATAS GRADE
MINIMALJND
BATAS GRADE
MAKSIMALNOMINAL
13 2,428 18% 3,054 SL3 Strategik Leader 3
12 1.977 18% 2,428 SL2 Strategik Leader 2
11 1,581 18% 1,977 SL1 Strategik Leader 1
Kelompok Grade
DOKTER (DR) , DR.SPESIALIS (SP) Kelompok profesi dokter sebagai Staff Medik Fungsional dengan tugas utama
di bidang Pelayanan Medis.
Jabatan yang termasuk dalam kategori Dokter (DR) dan Spesialis (SP) : Dokter Umum, Dokter Gigi Dokter Spesialis : BEDAH, OBGIN, ANAK, NEUROLOGI, INTERNIS,
Nilai Nominal Poin adalah nilai satuan rupiah yang ditetapkan berdasarksn analisa hasil kerja rumah sakit dan penetapan anggaran remunerasi.
Indeks Kinerja Unit ( IKU ) ditetapkan berdasarkan pencapaian total target unit kerja tempat pekerjaan pegawai pemegang pekerjaan tersebut dalam struktur organisasi.
Nilai pekerjaan/Job Value adalah gambaran profil suatu pekerjaan atas seluruh factor-faktor penilaian atau penimbang yang dinyatakan dalam total nilai; Indeks Kinerja Individu ( IKI ) ditetapkan melalui suatu penilaian yaitu dengan membandingkan antara pencapaian total target dengan Satuan Kinerja Individu (SKI) pada faktor-faktor yang ditentukan dan ditargetkan.