Top Banner
EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN SENDIRI
41

EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Aug 25, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN SENDIRI

Page 2: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Bersyukur kepada Allah Bapa karena secara istimewa paroki kita tercinta boleh bertumbuh dan berkembang mencapai usia 24 tahun.

Diaga sebagai alat komunikasi cetak Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat yang dinahkodai secara luar biasa oleh Wilayah 10 dan 11.

Perayaan ulang tahun paroki kita kali ini tampak mengedepankan kreativitas dan melibatkan semua umat dari berbagai jenjang umur. Hal ini mengingatkan kita bahwa peran umat tidak melulu harus didominasi oleh orang dewasa ataupun seputar altar dan liturgi saja, tapi juga tentang menyentuh sisi kemanusiaan dalam kebersamaan membangun talenta sebagai anugerah Tuhan, pada usia berapapun.

Mendukung hal tersebut, Diaga pun berusaha menambah value dengan aneka informasi baik seputar informasi kegiatan gereja yang mengedepankan peran umat, informasi kepengurusan periode 2019-2022 dalam bentuk organigram yang menggambarkan kesetaraan dan kemitraan, pembangunan rohani lewat renungan Romo Alphonsus Setya Gunawan Pr. juga pembangunan mental keluarga dalam kolom psikologi, kesehatan dan investasi.

Tentu masih belum cukup. Maka kembali pada tema “Memperkuat Peran Umat Menuju Gereja yang Bermartabat” kami saudara bersaudara dalam Komsos merangkul siapa saja yang bersedia bersama membuat Diaga menjadi lebih berbobot untuk menumbuhkan iman kita.

Selamat membacaTuhan memberkatiKomsos St. Gabriel

Pelindung : Dewan Paroki St. Gabriel Pulo Gebang Penasihat : Romo A. Setya Gunawan, Pr Pemimpin Umum & Redaksi : Reiner Tasno Redaktur Pelaksana & Editor : Christine Lerin, Ferdinand Lamak Staf Redaksi : Deny Kus Indarto, Dolly Silviana, Fransiska Yunita Wardhani (Chika), Albertus S.M. Artistik & Layout : Juan Constantine, Teguh Kristanto, Jenar Maheswari Fotografer : GPC (Gabriel Photo Club) Kontributor : dr.Stella Handayannie, Rita, Lusiana Bintang Siregar M.Psi, Justinus Soekidjo, Tju Wei Wei, Antonius Ajikin, Yosef Copertino Hermawan, Albertus Witjaksono, Kumala Dewi, Irene Bonnie, SallyIklan : Panitia HUT Wilayah 10 & 11, Agnes DavidAlamat Redaksi : Pulo Gebang Permai Blok J6 1-2 Jakarta Timur Tlp. 021-48702005 email : [email protected] : Seksi KOMSOS Santo Gabriel Pulo Gebang

Bagi Umat Paroki Pulo Gebang yang ingin mengirimkan artikel atau tulisan mengenai kegiatan di seksi, kategorial, wilayah/lingkungan silahkan menghubungi Seksi Komsos atau melalui E-mail: [email protected]

Surat KomsosTIM REDAKSI

Page 3: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Daftar IsI

LIPUtaN UtaMa

GErBaNGSurat Gembala

Memperkuat Peran Umat Menuju Gereja yang Bermartabat Lewat Doa Bapa Kami

UNITED IN SERVICE

Triwindu Gerejaku

Serunya Masak Nasi GorengBerpasangan

5 Langkah Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak

Kesibukan VS Pelayanan

Tips Merawat Lensa

Berinvestasi Properti denganDana Ringan

Masih muda kok kena SeranganJantung?

Mengingat Para Perintis

Berbagi Cerita Melayani

Gereja dalam bingkai Foto

Lomba Mewarnai untuk Lansia? Siapa Takut!

Kemeriahaan Lomba Anak Menyusun Puzzle

Bersatu Dalam Pelayanan

5

13

14

23

19

44

50

60

64

68

74

5417

21

KEGIataN ParOKI

INsPIrasI PsIKOLOGI

INsPIrasI PELaYaNaN

INsPIrasI tEKNOLOGI

POJOK INVEstasI

INsPIrasI KEsEHataN

OPINI

Mengenal Liturgi Melalui Dekorasi

KDRT di Paroki Pulo GebangSKP dan WKRI menghentikan kekerasan -HUT Paroki Pulo Gebang ke-24

33

35

38

Sumber foto dan ilustrasi : Dokumentasi GPC | www.freepik.com | Google Images

Salam Damai Kristus, Saudari-saudara yang terkasih,

kita bersyukur di tahun 2019, ketika Gereja Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mencanangkan Tahun Berhikmat, kita (tepatnya tanggal 23 Juli) merayakan HUT Paroki Pulo Gebang ke-24 (Tri Windu).

Terimakasih kepada Panitia HUT Paroki dari Wilayah 10 dan 11, para Koordinator Wilayah, para Ketua Lingkungan, Segenap Umat yang terlibat, sponsor, dan lain-lain. Tentu ada banyak pertemuan dan kerjasama yang dijalin dalam persiapan dan pelaksanaan (dengan segala dinamikanya).

Ada beberapa lomba yang menarik dalam rangka memeriahkan gebyar HUT Paroki, yaitu: lomba masak nasi goreng untuk pasangan suami-istri, Vocal Group untuk OMK dan segala usia, memasang pasel untuk anak-anak, mewarnai gambar untuk lansia, dan lomba foto sekitar kompleks gereja. Banyak yang terlibat dan menggembirakan.

Para pemenang diumumkan pada acara puncak perayaan yakni: hari

Minggu tanggal 28 Juli. Ada Misa Syukur bernuansa adat Jawa. Dalam Misa ada pelantikan Dewan Paroki Harian oleh Rm. Samuel Pangestu, Pr (VikJen KAJ) dan pelantikan Dewan Paroki Pleno oleh Rm. A. Susilo Wijoyo, Pr (Pastor Paroki) didampingi oleh Rm. A. Setya Gunawan, Pr (Pastor Rekan). Setelah Misa, diadakan acara ramah tamah di Gedung Karya Pastoral lantai 3. Baik dewan periode lama maupun dewan periode baru serta pasangan hidupnya diundang. Harapannya “semua sukacita” sesuai semangat paroki “Gaudium Omnibus”.

Perayaan HUT tahun ini berjalan cukup meriah. Tentu tahun depan HUT ke-25 (Pesta Perak) Paroki semoga lebih meriah dan bermakna. Harapan ke depan baik gembala maupun domba-domba Paroki Pulo Gebang semakin BERIMAN, BERSAUDARA, BERBELARASA dan BERHIKMAT.

Tahun depan 2020 Gereja KAJ memasuki Tahun Keadilan dengan tema: Amalkan Pancasila: “Kita Adil, Bangsa Sejahtera”. Semoga paroki kita senantiasa dimampukan oleh Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Santo Gabriel (pelindung paroki) untuk berkerjasama dengan baik dan menggembirakan dengan KAJ dan seluruh umat beriman.

Saya ingin menutup tulisan ini dengan sedikit berpantun: “Andai aku bisa terbang, akan kuhias awan dengan pita, Selamat HUT ke-24 Paroki Pulo Gebang, Semoga semua bersukacita”.

Teriring Doa dan Berkat, Rm. A. Susilo Wijoyo, Pr

Surat Gembala

5

GErBaNG

Page 4: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Jika dilihat dari sisi tradisi atau kebiasaan, ulang tahun menandakan sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam proses kehidupan. Peristiwa ulang tahun atau hari jadi merupakan sebuah peringatan akan lahirnya seseorang atau berdirinya sebuah lembaga dan dalam hal ini kita akan membahas terkait lahirnya paroki kita Santo Gabriel, Pulo Gebang yang sekarang ini sudah 24 tahun berdiri.

Sebuah paroki didirikan tidak serta merta langsung memasuki prosesi peresmian melainkan harus melalui sebuah perjuangan, diskusi dan permenungan panjang mengingat selain jumlah umat yang menjadi pertimbangan dalam pendirian sebuah paroki, tetapi yang lebih mendalam lagi dari itu adalah pembinaan iman umat yang menjadi pondasi bagi kehidupan kristiani.

Pada suatu titik tertentu, gereja didirikan bukan hanya sebagai sebuah gedung paroki, melainkan juga sebagai tempat untuk pelayanan umat, supaya umat semakin berkembang menjadi umat yang matang, mendapat perhatian dan kegiatan kegembalaan bisa dikembangkan dengan baik. Maka, saat-saat yang demikianlah yang menjadi perlu untuk diperingati dalam sebuah perayaan ulang tahun, supaya kita yang sudah turut berjuang dalam

Renungan Rm. A Setya Gunawan, Pr

Apakah Penting Merayakan Ulang Tahun?

7

perjalanan panjang pembangunan gereja kita ini juga diberi semangat baru untuk lebih mengembangkan iman pelayanan, perhatian untuk umat dan lain-lain.

Bukan hanya sekadar perayaan biasa dan bersifat artifisial saja, peristiwa ulang tahun merupakan juga sebuah permenungan atau refleksi tentang perjalanan kehidupan kita sebagai umat kristiani di paroki, pelayanan kita dalam banyak bidang yang ada di lingkup paroki, sama seperti pelayanan yang Tuhan Yesus sudah contohkan sendiri untuk kemudian kita praktekan dalam kehidupan bergereja.

“Sejauh saya bertugas di paroki ini, saya melihat perkembangan ke arah yang positif dalam gereja dan paroki kita. Banyaknya kegiatan yang diadakan di setiap seksi kategorial juga termasuk lomba-lomba yang di selenggarakan untuk memeriahkan acara ulang tahun ini mempelihatkan antusias umat dalam berpartisipasi. Panitia cukup giat, dengan mengadakan acara-acara yang menyenangkan dan lomba-lomba sederhana namun berkesan, menjadi sarana untuk membuka mata dan hati setiap umat bahwa kita turut bertanggung jawab akan maju atau mundurnya paroki kita.” ungkap Romo Gun saat ditanyakan kesan dan pesan tentang berkarya di paroki kita. Mengimani kristus sebagai juru selamat kita sebagai pondasi iman kristiani kita.

Dengan peringatan ulang tahun yang ke 24 ini, kita diajak untuk mengheningkan diri, melihat kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu terkait gereja paroki selama 24 tahun belakangan ini, tentang apa apa saja yang sudah dilakukan bersama lalu kemudian mengambil pelajaran; pelajaran yang baik kemudian diteruskan, dan yang

rENUNGaN

Page 5: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

8

mungkin kurang mari kita perbaiki bersama dikemudian hari.

Paroki kita berada di pinggiran kota Jakarta dengan latar belakang umat yang begitu beragam. Dari segi keberagaman suku, adat budaya, pertumbuhan ekonomi dan pendidikan membuat perhatian paroki kita juga menjadi sangat beragam sehingga diperlukan sebuah permenungan yang lebih mendalam tentang kompleksitas dari masalah-masalah yang kita hadapi. Misalnya dalam masalah sosial, itu juga menjadi perhatian bagi pengurus gereja agar keadaan sosial di masing-masing lingkungan dan wilayah bisa terjadi keseimbangan dan begitu juga dalam bidang lain.

“Selama satu setengah tahun disini saya merasa sangat kerasan. Hehehe... Antusiasme umat dalam berkegiatan dan melayani sangat terasa dan begitu bersungguh-sungguh sehingga hal yang demikian sangat menggembirakan. Saya

juga sangat mengapresiasi kesungguhan umat dalam menyelesaikan tugas / tanggung jawab yang diberikan misalnya saat ikut dalam suatu kepanitiaan, umat akan sangat bertanggung jawab. Semoga kedepannya paroki kita semakin berkembang dan dapat meningkatkan ruang lingkup perhatian kita di hari-hari kedepannya.” ungkap Romo Gun sambil tertawa ceria.

-Yunita Wardani (Chika)-

Page 6: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

10 11

LIPUtaN UtaMaLIPUtaN UtaMa

Page 7: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

13

Hari Minggu (28/7/2019) pagi, terlihat ada yang berbeda di Gereja Santo Gabriel, Paroki Pulo Gebang. Area parkiran kendaraan terlihat lebih padat daripada hari-hari Minggu biasanya. Di pintu-pintu masuk gereja terlihat para penyambut umat yang memberikan souvenir berupa tas bersamaan dengan pembagian Warta Minggu. Gedung gereja pun terlihat penuh. Misa hari Minggu siang ini merupakan puncak perayaan hari ulang tahun Paroki Pulo Gebang ke-24 dan bersamaan dengan itu akan diselenggarakan pula pelantikan para anggota Dewan Paroki Harian (DPH) dan Dewan Paroki Pleno (DPP) masa bakti 2019 – 2022.

Kita perlu bersyukur dan bangga karena banyak umat yang mau berpartisipasi dan berperan di dalam pelayanan di gereja. Jumlah para anggota DPH yang dilantik adalah 18 orang termasuk Pastor Paroki selaku Ketua Umum dan Ketua I. Sedangkan untuk anggota DPP yang dilantik terdiri dari 17 Koordinator Wilayah (KorWil), 58 Ketua Lingkungan (KaLing), 15 Ketua Seksi, 1 Ketua Bagian, 8

Ketua Komunitas Kategorial, dan 1 Pemimpin Biara.

Misa konselebrasi untuk perayaan Hari Ulang Tahun Paroki Pulo Gebang ke-24 di Gereja Santo Gabriel ini dipersembahkan oleh selebran utama RD. Samuel Pangestu, Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dan konselebran RD. Aloysius Susilo Wijoyo dan RD. Alphonsus Setya Gunawan selaku Pastor Kepala dan Pastor Rekan di Paroki Pulo Gebang.

Di dalam khotbahnya, Romo Vikjen mengatakan bahwa dalam segala bentuk pelayanan umat harus ingat bahwa pada hakekatnya jati diri kita adalah anak-anak Allah yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus yang hadir lewat Sakramen Baptis dan Sakramen Penguatan yang telah diterima. Allah Bapa memberikan kekuatan Illahi-Nya kepada umat, oleh karena itu doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus sendiri diyakini sebagai doa yang paling sempurna yang mampu menghidupkan selalu kekuatan Illahi

Memperkuat Peran Umat Menuju Gereja yang Bermartabat Lewat Doa Bapa KamiMisa HUT Paroki ke-24 dan Pelantikan Anggota Dewan

LIPUtaN UtaMa

Page 8: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

KorWil dan KaLing terinspiratif, serta tidak ketinggalan juga lomba vocal group dan beberapa kategori di dalamnya seperti best costume, peserta terkreatif juga peserta favorit pilihan panitia.

Dalam memeriahkan acara ini, para prodiakon dan panitia juga tak mau ketinggalan berpartisipasi mempersembahkan nyanyian. Para prodiakon menyanyikan dua buah lagu. Sedangkan para panita dengan dibalut kebaya jumputan dan beskap menyanyikan medley lagu-lagu tradisional Jawa Tengah.

Acara diakhiri dengan doa penutup dan jamuan makan siang sekalian beramah tamah antar tamu undangan. Dirgahayu Paroki Pulo Gebang. Menyongsong usia perak di tahun depan semoga semakin baik dan bertumbuh dalam pelayanan. Terima kasih dan selamat juga kepada para panitia dari Wilayah 10 dan 11 atas seluruh pelayanan dan kesuksesan acara HUT Paroki Pulo Gebang ke-24 dari awal hingga selesai. Tuhan memberkati kita semua. (dee_5217)

Triwindu Gerejaku

14 15

Seusai perayaan Ekaristi Minggu (28/7/2019) pagi, yang merupakan puncak perayaan hari ulang tahun Paroki Pulo Gebang ke-24 bersamaan dengan pelantikan para anggota Dewan Paroki Harian (DPH) dan Dewan Paroki Pleno (DPP) masa bakti 2019 – 2022, di lantai 3 GKP diselenggarakan juga perayaan syukur untuk suksesnya rangkaian acara menyambut hari ulang tahun ke-24 paroki kita tercinta.

Acara yang dihadiri oleh RD. Samuel Pangestu, Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), kedua pastor yang bertugas di Paroki Pulo Gebang RD. Aloysius Susilo Wijoyo dan RD. Alphonsus Setya Gunawan, serta seluruh anggota DPH dan DPP beserta seluruh tamu undangan dibuka oleh doa dan kata sambutan dari para romo.

Panitia acara HUT Paroki Pulo Gebang ke-24 dari Wilayah 10 dan 11 kali ini mengusung seluruh acara yang bernuansa etnis Jawa. Pemotongan tumpeng pun jadi salah satu acara yang mengawali, diiringi oleh lagu Selamat Ulang Tahun yang dipopulerkan oleh kelompok musik Jamrud.

Selain itu, di acara ini diumumkan pula para pemenang lomba acara Triwindu Paroki Pulo Gebang, dari lomba puzzle anak-anak, puzzle kelompok, memasak nasi goreng pasutri, mewarnai lansia, foto seputar gereja,

Ramah tamah HUT ke -24 Paroki Pulo Gebang

yang ada dalam diri umat masing-masing. Di dalam doa Bapa Kami terkandung suatu pengakuan bahwa kuasa Allah Bapa yang hadir dan segala sesuatu adalah menjadi kehendak-Nya. Lebih jauh lagi, di dalam doa Bapa Kami terkandung permohonan agar Allah Bapa juga selalu memenuhi kebutuhan jasmaniah yang merupakan salah satu unsur penting juga dalam pelayanan umat di Gereja. Umat juga diajak untuk menjadi seorang yang rendah hati dan menyadari kelemahan serta ketidaksempurnaan diri mereka lewat pengampunan. Kelengkapan doa Bapa Kami ini juga ditandai dengan permohonan agar Bapa senantiasa melindungi segala pelayanan umat dari segala yang ‘jahat’. Karena begitu lengkap dan sempurnanya, Romo Vikjen berpesan agar umat dalam kondisi apapun senantiasa mendaraskan doa Bapa Kami yang merupakan warisan langsung dari Yesus untuk umat-Nya.

Perayaan ekaristi yang berkonsep nuansa etnis Jawa ini semakin terasa saat lagu-lagu yang mengiringi jalannya misa dibawakan dengan gaya Jawa, begitu juga pengiring persembahan yang mengenakan baju adat Jawa, serta terlihat pada hiasan wayang di dekorasi altar.

Akhir kata, mengutip sebuah pantun karangan Romo Paroki kita tercinta, Romo Susilo, “Makan bihun pakai ketupat dibeli di warung abang, minumnya kopi dicelup roti. Selamat ulang tahun ke-24 paroki tercinta Pulo Gebang, Tuhan memberkati.” (dee_5217)

LIPUtaN UtaMa LIPUtaN UtaMa

Page 9: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Lomba foto seputar gereja menutup rangkaian lomba yang digelar oleh panitia HUT Tri Windu Gereja Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang dari Wilayah X dan XI. Rangkaian lomba yang telah terlaksana adalah memasak nasi goreng (pasutri) antar wilayah, lomba puzzle individu (PG & TK), lomba puzzle kelompok (SD), lomba vocal grup antar wilayah dan lomba colouring untuk lansia.

Lomba foto kali ini mengambil tema Gereja, GKP dan rumah doa. Peserta bisa memilih salah satunya. Adapun syarat foto adalah hasil jepretan sendiri dengan menggunakan Handphone kemudian wajib diupload di Instagram (IG) dan follow & mention ke @parokipulogebang #parokipulogebang. Batas waktu upload 1-21 Juli 2019 pukul 23.59.

Setelah batas waktu yang ditentukan usai, para juri yaitu teman-teman dari Seksi Komsos paroki yang berkecimpung

di photography dan panitia mulai menilai hasil foto yang sudah diupload. Adapun pertimbangan penilaian juri antara lain komposisi foto, sudut pengambilan foto, kreatifitas dan kesesuaian tema. Pemenang lomba foto ini sbb :

17

Gereja dalam bingkai Foto

HA P P Y T HR E E W I NDUP A R OK I S T . G A B R I E L

K E L . W A HY U W A R DOY OL I NG K UNG A N S T . CA E CI L I A , W I L . V I

LIPUtaN UtaMa

Page 10: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

19

Serunya Masak Nasi Goreng Berpasangan

Lomba yang tak kalah serunya untuk menyambut HUT Paroki St.Gabriel ke-24 adalah lomba memasak nasi goreng berpasangan antar wilayah yang digelar Minggu (7/7) siang.

Persiapan panitia mulai nampak setelah misa ke-2 di area parkir GKP sekitar pukul 11.00, mulai dari persiapan kelengkapan peserta lomba hingga persiapan sponsor. Begitu pun peserta yaitu 13 pasutri (pasangan suami istri) yang mewakili wilayah masing-masing mulai bersiap mengikuti lomba.

MC membuka acara didahului doa pembuka dan berkat dari Romo A. Susilo Wijoyo, Pr. Selanjutnya panitia menyampaikan kriteria penilaian lomba yaitu kekompakan pasangan selama memasak, rasa masakan, tampilan nasi goreng dan tampilan penyajian di piring secara keseluruhan.

Tepat pukul 11.45, Romo A. Susilo Wijoyo, Pr memukul wajan 3 kali sebagai gong tanda lomba dimulai. Peserta diberikan waktu 45 menit untuk memasak sampai dengan penyajian.

Lomba adu kebolehan dalam memasak yang diperagakan di depan umat yang hadir terasa keseruannya, ditambah supporter yang ramai memberi dukungan untuk wilayah masing-masing.

Tepat pukul 12.00, batas waktu yang diberikan panitia telah usai, peserta mulai mengumpulkan hasil masakan dan menyajikan di hadapan para juri. Ala master cheft, peserta pasutri dipanggil bergilir membawa nasi goreng menuju meja juri sambil mempresentasikan hasil karyanya, kemudian dicicipi oleh para juri. Adapun juri pada lomba ini adalah Romo A. Susilo Wijoyo, P.r, Bapak YM Hermanto, Ibu Susana Herry dan Christoforus Kevin.

Setelah selesai mempresentasikan nasi goreng hasil karya masing-masing wilayah, kemudian nasi goreng disajikan juga untuk umat yang hadir. Panitia juga memasak nasi goreng khusus disajikan untuk makan bersama umat. Para juara dalam lomba ini adalah :

LIPUtaN UtaMa

Page 11: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

21

Lomba Mewarnai untuk Lansia? Siapa Takut!

Colouring atau lomba mewarnai pada umumnya ditujukan untuk anak-anak di usia playgroup, TK atau SD. Tetapi lomba mewarnai kali ini lain dari biasanya karena diperuntukkan untuk para oma opa yang sudah berusia lanjut (lansia) atau usia 60 tahun keatas. Ide inilah yang ditangkap oleh panitia dari Wilayah 10 dan 11 dalam melibatkan para lansia untuk meramaikan HUT Paroki Pulo Gebang yang ke-24.

Sebanyak 46 lansia mengikuti lomba mewarnai yang dilaksanakan di GKP lt. 2 pada Minggu (21/7) siang. Tampak kebahagiaan di raut wajah para oma opa mengikuti gerak, joget, tertawa dan bernyanyi mengikuti alunan musik dari panitia yang membawakan lagu-lagu kenangan pada zamannya.

Pukul 11.15, MC membuka acara dengan doa pembukaan. Setelah peraturan lomba dibacakan dan lembar kertas dibagikan, lomba pun dimulai. Serius tapi santai, para oma opa mulai mewarnai dengan krayon yang telah dibawa masing-masing di kertas yang bertema pemandangan itu. Selaku juri adalah Suster Leoni PIJ, Ibu Janawati Kurniadi dan Ignatius Billy G.

Setelah 45 menit berlalu, batas waktu yang diberikan usai dan hasil mewarnai dikumpulkan ke panitia. Pemenang lomba mewarnai lansia berdasarkan penilaian para juri adalah sbb :

Beberapa oma opa mengungkapkan kesan pesannya mengikuti lomba ini. Semangat oma opa telah memberi aura yang positif bagi kita untuk tetap mengisi hari-hari dengan penuh semangat dan sukacita atas anugerah yang diberikan Sang Pencipta. (denykus)

21

LIPUtaN UtaMa

Page 12: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

23

Kemeriahaan Lomba Anak Menyusun

Puzzle

Berangkat dari keinginan melibatkan serta anak-anak, untuk ikut memeriahkan perayaan ulang tahun Triwindu Gereja St. Gabriel Pulo Gebang, Panitia HUT Paroki menggelar lomba menyusun puzzle, di GKP lt. 2, pada hari Minggu 14 Juli 2019.

Walaupun acara lomba menyusun puzzle baru akan diadakan pukul 08.45, tapi pukul 08.00 anak-anak Gereja St. Gabriel Pulo Gebang sudah memadati meja registrasi untuk melakukan pendaftaran ulang.

Kakak-kakak Pembina Bina Iman Anak (BIA) memandu dimulainya acara dengan menyanyikan lagu-lagu yang gembira pembangkit semangat, dan lanjut dengan doa bersama. Penjelasan teknis pelaksanaan dan aturan lomba, disampaikan berturut kemudian, oleh Panitia HUT.

Lomba dibagi dalam 3 kategori : Kelompok Playgroup yang diikuti 28 peserta, kelompok TK, diikuti 36 peserta dan kelompok SD diikuti 63 peserta. Pada masing-masing kategori, terlihat anak-anak cukup senang dengan aktivitas menyusun puzzle ini. Pada kelompok SD, karena sifatnya beregu, maka terlihat lebih menantang, karena dibutuhkan komunikasi, kerjasama. dan pengendalian diri dari setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan puzzle dengan cepat dan tepat.

Apakah yang tercepat dalam setiap sesi menjadi pemenang? Belum tentu. Karena panitia akan merekap catatan waktu dari tiap-tiap sesi, dan 3 tercepat dari total keseluruhan sesi, itulah yang menjadi pemenangnya. Jadi siapa pemenangnya?

Terima kasih adik-adik untuk partisipasinya, Tetap semangat bergandeng tangan, satukan kepingan dan bentuk keindahan.

(Iyun/Er/BIA)

Lomba Puzzle PG

Lomba Puzzle TK

Lomba Puzzle SD (KELOMPOK)

LIPUtaN UtaMa

Page 13: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

25

Kesibukan panitia HUT sudah tampak sejak pagi hari. Begitupun beberapa peserta dari anak-anak, remaja hingga dewasa mulai berdatangan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari pakaian yang dikenakan beserta aksesorisnya, merias tampilan hingga latihan pemanasan suara, semua itu untuk menampilkan yang terbaik dalam lomba vocal grup ini.

Pukul 10.30, panitia membuka registrasi bagi peserta. Sebanyak 12 peserta vocal grup mulai mendaftar ulang dan mengambil nomor undian tampil. Setiap kelompok vocal grup ini merupakan wakil dari setiap wilayah di Paroki Pulogebang yang tujuan utamanya untuk berpartisipasi meramaikan HUT Paroki tercinta, Minggu (14/7) di GKP. Setiap VG akan menyanyikan 1 lagu wajib “Mars Santo Gabriel” dan 1 lagu pilihan (Gambang Suling, Yamko Rambe Yamko, Sirih Kuning, Soleram dan Jali-Jali).

Pukul 11.15, acara dibuka oleh MC Fransisca Felicia & Juniver Ibrani Purba dilanjutkan doa pembuka. Kemudian Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang Romo A. Susilo Wijoyo, Pr. memukul “gong” sebagai pertanda dibuka dan dimulainya lomba.

Panitia HUT menunjuk 3 Juri dalam lomba VG ini yaitu Romo A. Susilo Wijoyo, Pr selain

sebagai Pastor Paroki juga berpengalaman bermusik dan mencipta lagu salah satunya lagu Mars Santo Gabriel, kemudian Bapak Dicky (praktisi musik) dan Ibu Ignatia Aditya Setyarini (guru musik).

Semarak dan keseruan acara tampak saat masing-masing menampilkan kreatifitas di depan panggung mulai dari suara, alat musik, tata gerak dll. Penonton dan supporter yang memenuhi aula GKP menambah kemeriahan lomba.

Pemenang Lomba Vocal Grup sbb :

12 Parade Suara Santo Gabriel Menuai Pujian

Terimakasih yang luar biasa atas partisipasi umat wilayah turut berpartisipasi dalam lomba vocal grup ini dan antusiasme yang sungguh-sungguh umat paroki dalam persiapan untuk merayakan HUT Paroki kita,” kesan Romo A. Susilo Wijoyo, Pr.

(denykus)

LIPUtaN UtaMa

Page 14: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

LIPUtaN UtaMaLIPUtaN UtaMa

26 27

Page 15: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

2928

Page 16: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 17: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

33

Semakin berkembangnya pelayanan dekorasi di Gereja St. Gabriel dan menjadikan dekorasi liturgi gereja menjadi lebih baik, benar dan indah, maka Subseksi Dekorasi St. Gabriel Pulo Gebang dibantu WKRI, Legio Maria dan OMK, menggelar acara seminar, demo dan workshop dengan tema Tata Bunga Altar.

Romo Susilo sebagai salah satu narasumber, menyampaikan bahwa workshop ini ditujukan untuk kepentingan pelayanan di gereja. Spiritualitas dalam menjalankan dekor gereja menjadi hal yang sangat penting termasuk merendahkan diri, mengutamakan orang lain, dan sebagai dasar dari semua sifat melayani tersebut adalah Cinta Kasih.

Sebagai narasumber hadir ibu Mimi Sumiaty Aifd - (anggota IPBI-Ikatan Perangkai Bunga Indonesia,

Tim dekor Gereja St. Yakobus KGP, owner Vana Design Floris Kelapa Gading), Ibu Apuline Tuti

Wahyuni dan Ibu Rossa Rini Ambarwati, keduanya adalah tim dekorasi dan pengajar dari Gereja Sta. Maria Fatima, Banyumanik.

Narasumber juga berbagi ilmu tentang membuat dekor dari daun palma sebagai pendamping bunga dan cara merangkai bunga. Setiap peserta diberi kesempatan untuk membuat satu rangkaian bunga sendiri dan boleh dibawa pulang.

(IreneBonnie/Er)

1. Warna-warna liturgi :• Warna ungu : Masa Adven, Prapaskah, misa

arwah (ungu adalah lambang pertobatan)• Warna hijau : Masa biasa• Warna putih / kuning / gold : Masa Natal,

Masa Paskah, Kamis Putih, Hari Raya Tritunggal Mahakudus, Hari Raya Maria, dll.

• Warna merah : Misa Pentakosta, Minggu Palma, Jumat Agung, dll

• Warna merah muda : Minggu Gaudete, Minggu Laetare

2. Peletakan bunga dekor di tempat-tempat yang sudah ditentukan

3. Besar dan tinggi bunga diatur agar tidak mengganggu jalannya ibadat/liturgi

Berikut aturan-aturan pada liturgi yang perlu diperhatikan sebagai pendekor gereja;

Mengenal Liturgi Melalui Dekorasi

KEGIataN ParOKI

Page 18: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

35

Sesuai penuturan Yana Kurniadi dan Heny Gunawan sebagai ketua dan wakil ketua panitia penyelenggara, pemilihan acara talkshow KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) bertema “Mencintai tanpa Kekerasan” bertujuan meningkatkan kesadaran umat tentang pentingnya saling menghargai kesetaraan dalam relasi antara pria dan wanita serta berbagi pengetahuan penanganan KDRT, menanggulangi dan mengupayakan perlindungan perempuan terutama anak-anak.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Seksi Keadilan dan Perdamaian (SKP) bekerjasama dengan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) cabang St. Gabriel untuk menyambut HUT Paroki Pulo Gebang ke-24 ini sesuai dengan salah satu misi Organisasi Wanita Katolik RI yaitu memperjuangkan kesetaraan keadilan gender dalam seluruh dimensi kehidupan.

Acara talkshow, Minggu (7/7/2019), dimulai pukul 11.00, diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Kemudian Pastor Paroki RD Aloysius Susilo Wijoyo, Pr., memberikan sambutan dan pengantar.

Acara dihadiri oleh ± 125 orang dari perwakilan lingkungan dan kategorial yang ada di Paroki Pulo Gebang, 50 peserta diantaranya

KDRT di Paroki Pulo GebangSKP dan WKRI menghentikan kekerasan - HUT Paroki Pulo Gebang ke-24

adalah anggota Wanita Katolik RI dari perwakilan ranting. Rita Serena Kolibonso (Direktur Eksekutif Mitra Perempuan) dan Justina (Ketua DPP WKRI) sebagai narasumber menyampaikan bahwa kekerasan bisa terjadi dimanapun, bahkan di rumah, lingkungan yang terdekat dan seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi anggota keluarga.

“Jika ingin membantu korban KDRT sebaiknya ditemani oleh pendamping yang berpengalaman dan pada waktu yang kondusif,” kata kedua narasumber, saat menjawab pertanyaan berkenaan dengan memberi bantuan pada korban, di sesi tanya jawab.

Acara ditutup pukul 14.30, dengan 95% peserta tetap setia di tempat sampai acara selesai.

(Rita/Er)

KEGIataN ParOKI

Page 19: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 20: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Bersatu dalam Pelayanan

38 39

KEGIataN ParOKI

Setiap tahunnya misdinar Paroki Pulo Gebang Gereja Santo Gabriel mengadakan camping misdinar, begitu juga pada tahun ini camping misdinar kembali diadakan saat libur sekolah tiba. Bukan hanya sebagai pengisi liburan, tapi juga untuk untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan solidaritas, serta penghayatan Misdinar Santo Gabriel terhadap pelayanan di depan altar.

Camping misdinar yang diikuti oleh 95 peserta ini mengusung tema United on Service (Bersatu dalam Pelayanan), melalui tema inilah misdinar diajak untuk mengenal tujuan dari pelayanannya sebagai seorang misdinar, bagaimana menjadi seorang pemimpin yang melayani dan juga dapat menyayangi lingkungan hidup.

Hadir sebagai narasumber kak Angga dan kak Andri, orang-orang yang telah berpengalaman di bidangnya, terutama tentang misdinar, salah satunya adalah dalam membawakan acara “Pembekalan Pengurus Misdinar KAJ” pada tahun 2019. Keduanya membimbing acara camping yang berlangsung selama 4 hari 3 malam, dari tanggal 1-4 Juli 2019 di Kampoeng Awan, Megamendung Puncak, Bogor.

John Paul 2 Cup (JP2 Cup), here we are again … Untuk yang ke-3 kalinya Misdinar Gereja Santo Gabriel mengikuti perhelatan akbar untuk para misdinar se-Keuskupan Agung Jakarta ini dengan mengirimkan wakil-wakilnya. Mengusung tema Gema Suara Nusantara, JP2 Cup 2019 kali ini pun kembali diselenggarakan di Seminari Wacana Bhakti, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

JP2 Cup ini telah berlangsung selama 6 tahun dan tahun ini adalah tahun ke-3 keikutsertaan Misdinar Santo Gabriel. Kali ini, Paroki Pulo Gebang mengirimkan 27 peserta dari 7 cabang lomba yang diikuti. Lomba-lomba yang diikuti adalah Romo Cilik, Misdinar Pintar, Futsal, Basket, e-sport, dan Cooking Adventure.

Menjelang JP2 Cup 2019, walaupun menjelang Penilaian Akhir Semester, para misdinar peserta lomba ini mempersiapkan diri dengan berlatih tekun dan semangat, dibimbing dan didampingi oleh kakak-kakak misdinar dan orang tua pendamping.

Tak terasa waktu berlalu, tanggal 26 Mei pun tiba. Sampailah kami di pelataran yang setiap tahun kami kunjungi untuk berlomba. Setelah melakukan registrasi dan menyantap sarapan yang disediakan oleh panitia, waktu yang menegangkan tibalah. Setelah berdoa bersama memohon berkat dari Tuhan dan berkoordinasi terakhir, perjuanganpun dimulai.

Satu demi satu lomba-lomba mulai berproses, sekitar pukul 12 siang rangkaian seluruh perlombaan selesai dan ditutup

Acara dibuka dengan apel pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan ice-breaking. Dalam salah satu sharing yang diberikan narasumber misdinar diajak mengenal diri sendiri dan menjadi bagian dari Misdinar Santo Gabriel. Selama jalannya acara, kami juga melakukan jalan pagi dan olahraga di pagi hari, di antara ribuan pohon-pohon yang ditata asri dan berdampingan dengan hutan pinus. Udara yang bersih dan sejuk membuat para misdinar bersemangat mengikutii acara demi acara, dari malam keakraban hingga kegiatan outbond yaitu dinamika kelompok yang bisa mengasah kerja sama dan kepemimpinan.

Tak terasa empat hari sudah berlalu dalam kebersamaan, sukacita dan pembelajaran. Apel dan misa penutup yang dipimpin oleh Romo A. Setya Gunawan, Pr., diadakan sebagai penutup sekaligus penyatuan seluruh rangkaian acara dalam perutusan dan berkat.

Terimakasih kepada seluruh panitia dan orangtua yang sudah terlibat dan mendukung keberhasilan acara ini. Semoga Tuhan membekati kita semua.

(Martin)

United on Service

Camping Misdinar 2019

dengan misa konselebrasi dengan selebran utama Bapa Uskup KAJ, Mgr. Ignatius Suharyo. Yang menarik dari setiap misa penutup acara JP2 Cup ini adalah kotbah pada saat misa diisi oleh para pemenang lomba Romo Cilik masing-masing dari tingkat SD dan SMP.

Seusai misa, waktu pengumuman lomba pun tiba. Satu-persatu pemenang lomba diumumkan. Teriakan kemenangan pun tak luput terdengar dari pasukan Misdinar Santo Gabriel karena berhasil membawa pulang sebuah piala, dengan kemenangan bertahan selama 2 kali berturut-turut, yaitu Juara 1 Cooking Adventure yang diperjuangkan oleh Tim Sayur Lodeh dan dipersembahkan oleh Brilian Bintang (Lingkungan Sta. Agatha), Louis (Lingkungan Sta. Caecilia), dan Hans (Lingkungan St. Alfonsus).

Reinard Lucky Cokro Wardoyo selaku Ketua Misdinar Santo Gabriel mengungkapkan kegembiraannya karena keberhasilan teman-temannya dan merasa bahwa ajang JP2 Cup ini sangat bermanfaat sebagai pengembangan diri dan menumbuhkan rasa persahabatan serta keakraban di antara para misdinar baik di paroki maupun se-KAJ.

Selayaknya kita berbangga dan terus mendukung anak-anak misdinar, yang ternyata tidak hanya tekun dalam melayani di altar tapi juga bisa berpartisipasi dalam acara kompetisi positif bersama saudara misdinar se-KAJ. Teruslah berjaya Misdinar Santo Gabriel. Pertahankan dan tingkatkan terus prestasi kalian. (dee_5217)

KEGIataN ParOKI

Misdinar Santo Gabriel

Kembali Mengukir Prestasi

Page 21: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Selamat atas Hari Jadi

TriwinduGereja St. Gabriel

Paroki Pulo Gebang

1995 - 2019

Selamat atas Hari Jadi

TriwinduGereja St. Gabriel

Paroki Pulo Gebang

1995 - 2019

Page 22: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 23: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Hidup di era teknologi sekarang selain memberi kemudahan untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi, juga memunculkan banyak keluhan terutama bagi para orangtua. Kecanggihan teknologi membuat kita harus dapat bersaing dalam segala hal, cepat dalam bekerja dan menuntut untuk memahami perangkat-perangkat teknologi yang ada.

Dampaknya, harus lebih fokus dalam mempelajari dan beradaptasi dengan segala hal. Tidak jarang hal ini juga merenggut waktu untuk bersosialisasi dan bahkan menyepelekan kesehatan fisik. Seseorang rela untuk berlama-lama di depan komputer atau asyik dengan gadgetnya untuk mendapat informasi, berkomunikasi serta bekerja. Bahkan

5 Langkah Mengatasi Kecanduan Gadget

Pada Anak

kegiatan refreshing pun dilakukan dengan gadget seperti bermain games. Semua aktivitas hanya dalam satu genggaman, gadget.

Penggunaan gadget sesuai dengan keperluan dan dalam jangka waktu tertentu adalah baik dan menguntungkan. Hal ini hanya dapat dilakukan secara mandiri oleh orang dewasa, karena secara psikologis, pola pikir orang dewasa cenderung sudah berkembang dan dapat mengerti sebab akibat. Berbeda dengan anak-anak yang masih butuh pendampingan.

Ahli Psikologi perkembangan kognitif, Jean Piaget, dalam teorinya menyebutkan bahwa makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin

meningkat pula kemampuannya kognitifnya. Pada masa anak, anak baru mampu berpikir secara konkret. Apa yang dilihat, itu yang dilakukan, sehingga belum mampu berpikir sebab akibat atau berpikir jangka panjang. Oleh karena itu, anak cenderung sulit mengendalikan diri dengan kesadaran sendiri bila tidak didampingi dan dibiasakan.

Ciri seseorang bila sudah ketergantungan gadget :

1. Anak selalu meminta gadget dan marah bila tidak diberikan ;

2. Anak menggunakan gadget secara terus menerus hingga lupa waktu, menjadi terlambat tidur, terlambat makan, terlambat ke sekolah ;

3. Anak mulai jarang bersosialisasi. Bila sedang diluar rumah meminta untuk pulang agar dapat bermain dengan gadgetnya ;

4. Anak lupa dengan tanggung jawabnya karena sering bermain gadget. Lupa mengerjakan PR dari sekolah dan menolak melakukan rutinitas sehari-hari di rumah.

Bila sudah terjadi gejala seperti ini, orangtua harus mulai melakukan langkah-langkah pencegahan atau pengendalian agar anak tidak menjadi semakin terjerumus kepada kebiasaan yang salah dan dapat menyebabkan masalah mental lainnya di kemudian hari.

5 langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak :

1. Orangtua memberi contohAnak-anak cenderung mencontoh

perilaku dari orang lain diluar dirinya, terutama orangtua karena orangtua yang paling sering dilihat dan beraktivitas dengan anak. Oleh karena itu, orangtua juga perlu menunjukkan contoh menggunakan gadget yang baik. Misalnya, orangtua juga mengontrol penggunaan gadget di rumah ketika bersama anak. Bila ada pekerjaan, sesekali membuka handphone di depan anak dapat dilakukan dengan menunjukkan dan memberi pengertian kepada anak

bahwa ada pekerjaan yang penting yang harus dilakukan.

2. Beri jadwal dengan kesepakatan bersama

Orangtua dan anak duduk bersama untuk menyepakati jadwal menggunakan handphone. Waktu-waktu kapan saja anak mendapat toleransi menggunakan gadget beserta alasannya. Anak harus dilibatkan agar anak juga belajar mandiri dan mengatur jadwal bagi dirinya. Setelah itu, orangtua, ayah dan ibu harus konsisten memantau jadwal tersebut.

3. Membatasi akses internetBila ada akses internet. Password atau

akses internet sebaiknya tidak diberikan sepenuhnya. Hal ini menghindari anak bermain gadget dengan mengakses internet ketika orangtua tidak di rumah.

4. Memberi alternatif permainan atau aktivitas

Pada dasarnya usia perkembangan anak adalah usia dimana anak suka mengeksplor dirinya dan mencoba hal-hal baru. Dalam hal ini, gadget menawarkan beragam hal hanya dalam satu genggaman sehingga mudah mendapatkan perhatian anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu kreatif untuk memberi permainan alternatif atau aktivitas bermain untuk anak. Tidak harus mahal dan mengeluarkan uang, orangtua bisa mencari ide dari internet. Kegiatan membuat permainan juga bisa dirangkai atau dilakukan bersama anak.

5. Menetapkan waktu keluarga dan bersosialisasiKebutuhan yang paling mendasar dari

anak adalah mendapat perhatian dan didengarkan. Maka orangtua, di tengah kesibukan mencari nafkah juga diharapkan membuat waktu bercengkrama bersama keluarga. Saat itulah saat yang tepat bagi orangtua untuk mengetahui perkembangan anak serta kendala yang dirasakan anak-anak dalam kesehariannya.

Oleh : Lusiana Bintang Siregar, M.Psi, Psikolog(Psikolog di Bintang Regana Consulting dan Puskesmas Kecamatan Gambir)

4544

INsPIrasI PsIKOLOGI INsPIrasI PsIKOLOGI

Page 24: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 25: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 26: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Bapak Ajikin

1. Rutinitas sehari-hariDari hari Senin sampai Jumat saya

bekerja dari pagi sampai sore. Setelah pulang kerja, saya usahakan untuk olah raga jalan sore bersama istri selama 1 jam setiap hari. Kalau tidak ada kegiatan lingkungan, kadang-kadang kami pergi keluar rumah untuk mengisi waktu. Jika ada acara lingkungan (rosario, latihan kor, PI) atau yang lain-lain, akan kami usahakan untuk hadir, termasuk ada undangan dari teman-teman lingkungan lain. Yang penting “niat kita dulu” mau ambil bagian untuk hadir, yakilah pasti bisa jika kita sudah ada kemauan.

2. Bagaimana mengatur waktuSebenarnya mengatur waktu itu

susah-susah gampang, tapi jika kita sudah punya rencana dan kemauan, kita bisa atur mana yang harus didahulukan dan berapa lamanya waktu kegiatan tersebut dan harus kita atur berapa menit/jam, misalnya: kita ada rapat jam 19:00 sementara di hari yang

sama sudah ada janji ke laut memancing bersama teman-teman. Untuk bisa hadir di kedua tempat tersebut, saya harus bisa mengatur waktu saya, biasanya saya pulang dari laut sampai dirumah jam 20:00, maka saya harus pulang lebih awal sehingga saya bisa sampai rumah jam 18:00 dan bisa menghadiri rapat. Semua bisa kita atur jika kita punya kemauan.

3. Pernahkah merasa lelah dan jenuhMelayani itu indah, saya telah

merasakan dari mulai Mudika (istilah untuk OMK sekarang), maupun di lingkungan, yang penting kalau kita mau melayani harus penuh suka cita dan dengan hati yang tulus. Semakin kita melayani ke bawah, semakin kita bisa melihat betapa baiknya Tuhan terhadap kita, maka semakin bersyukur kita diberikan Tuhan apa yang kita butuhkan. Saya selalu berusaha tidak pernah lelah dan jenuh dalam pelayanan. Semakin ada tantangan baru, disitulah

Kesibukan VS Pelayanan

5150

kita dapat belajar lagi, apalagi dapat menaklukkannya, itu adalah kebahagiaan yang tidak ada ukurannya.

4. Apa motivasi yang paling klik yang membuat dorongan untuk menerima tugas yang tidak mudah itu

Ya tentu, setiap tugas pasti ada tantangannya, semakin tinggi kita duduk semakin kencang angin berhembus. Saya mau mengutip kata-lata mendiang Romo Frans Doy: “kalau kita mau naik kelas, harus melayani lebih dalam lagi.” Saya termotivasi dengan kata-kata mendiang Romo Frans Doy dan kita harus ingat, tidak ada istilah “tugas berat” yang ada hanya kemauan ditambah semangat, pasti bisa kalau kita mau. Kuncinya adalah kita sudah mau, selanjutnya serahkan kepada Tuhan yang membimbing kita.

5. Kasih Tuhan atau rahmat apa yang pernah dirasakan saat menjalani kesibukan dan melayani

Saat kita melayani segala sesuatu yang tidak mungkin, bisa berubah jadi mungkin, disitu Tuhan pasti campur tangan. Salah satu contoh yang pernah saya alami, pada saat saya menjadi Ketua Lingkungan, segala berkat dan rejeki selalu mengalir untuk keluarga kami, khususnya rejeki selalu ada saja dan kami percaya ini bukan karena kehebatan kami melainkan karena kehendak Dia. Tuhan akan mencatat sekecil apapun perbuatan baik kita, Tuhan tidak tidur. Kamipun punya pengalaman jika Tuhan mau ambil semua hidup kitapun, Dia bisa lakukan kapan dan dimana saja dalam keadaan apapun. Maka dari itu hidup adalah kesempatan, selagi masih bisa kita lakukan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama, kata Romo Jack: “Do The Best”.

Bapak Hermawan

1. Kesibukan saya sekarang sehari-hari adalah usaha jual beli mobil. Rutinitas saya mencari info unit mobil yang akan kami beli dan info dari perantara-perantara/ teman-teman yang akan menjual unit

mobil. Sebelumnya saya pernah bekerja sebagai Manajer Keuangan (4 tahun), setelah itu menjadi Manajer Penjualan di salah satu showroom di Jakarta Pusat yang bergerak di bidang usaha jual beli mobil baru dan bekas. Saya bekerja cukup lama, 29 tahun di perusahaan tersebut. Selama masa tersebut saya pernah ikut pelayanan juga di Seksi PSE dari tahun 1996-2006 sebagai angota, tahun 2006-2009 sebagai Ketua PSE dan tahun 2013-2016 sebagai Ketua Lingkungan Santa Agnes, Wilayah 3. Sekarang saya sudah pensiun dan merintis usaha jual beli mobil sendiri, sehingga ada sedikit waktu untuk bekerja di ladang Tuhan.

2. Kadang-kadang waktu saya berbenturan dengan waktu pelayanan. Dalam hal ini diperlukan komitmen untuk bisa memilih mana yang bisa didahulukan, pekerjaan atau pelayanan? Kalau pekerjaan bisa ditunda, kita harus prioritaskan pelayanan dahulu karena pelayanan sosial sudah terjadwal waktunya.

3. Kadang kita sibuk pelayanan, yang pada klimaksnya kita bosan/ jenuh juga, tetapi tetap harus dijalankan/ dilakukan sebagai komitmen dalam menerima tugas pelayanan tersebut. Maju terus pantang mundur dalam pelayanan kita, seperti air mengalir terus tanpa takut hambatan.

4. Motivasi saya dalam pelayanan adalah senang dapat membantu pimpinan gereja dalam karya pastoralnya melayani sesama umat dan membantu pekerjaan pemeliharaan gedung gereja dan lingkungannya, supaya terpelihara dengan baik dan bersih.

5. Tuhan selalu baik kepada saya, karena segala pekerjaan/ usaha yang saya jalani selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya dan saya percaya.

Demikian kira-kira yang bisa saya sampaikan. Terimakasih.

INsPIrasI PELaYaNaN INsPIrasI PELaYaNaN

Page 27: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Selamat Ulang Tahun Rm. Gun ke-64

Selamat Ulang Tahun ImamatRm. Susilo ke-23

Page 28: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Bapak Albertus Witjaksono mengungkapkan kisah awal pelayanannya sebagai dewan Paroki Pulo Gebang adalah karena didorong oleh kebutuhan gereja yang membutuhkan seseorang dengan latar belakang pendidikan hukum dan mengerti sedikit permasalahan yang berkaitan dengan perijinan suatu bangunan. Walau tanpa suatu pembicaraan yang intensif dengan Romo Victorius Rudy Hartono Pr., nama Bapak Albertus Witjaksono yang akrab dipanggil Pak Witjak ini langsung diajukan sebagaI sekretaris II DP/PGDP Paroki Pulo Gebang St. Gabriel, setelah mendapat SK penunjukan dan pengangkatan dari Bapak Uskup.

Walau awalnya sempat bingung karena tidak menduga ada pengangkatan kepengurusan, hanya rasa ingin membantu gereja mendapatkan surat ijin sebagai tempat peribadatan yang resmi, setelah sebelumnya masih berstatus ijin sebagai gedung serba guna, akhirnya Pak Witjak menerima dan berusaha mempelajarinya.

Pak Witjak secara pribadi mengungkapkan tekad hatinya supaya gereja sungguh bisa menjadi sarana ibadah bisa mendapatkan ijin sebagai bangunan gereja, dan perlahan namun pasti rencana tersebut terus digodok dalam rapat-rapat yang diadakan oleh Dewan Paroki Harian. Dalam perjalanan yang cukup alot dan berliku maka akhirnya ijin tempat ibadah (gereja) tersebut dapat diperoleh oleh DP/PGDP Paroki Pulo Gebang - Gereja Santo Gabriel, Jakarta, sehingga pengurus dan umat paroki tidak akan was-was lagi dengan gangguan yang selama ini selalu didapatkan. Maka saat ditanya rahmat terbesar apa yang pernah dirasakannya saat melayani adalah saat perijinan rumah ibadat sebagai gereja

resmi didapatkan. Tidak ada yang lebih membahagiakan dan melegakan saat hal itu boleh terwujud. Puji Tuhan.

Pak Witjak mendapatkan pendidikan dan norma hidup sebagai orang Jawa yang ‘nrimo dan bersyukur” dalam keadaan apapun, selesaikan apa yang sudah dimulai dan bertanggung jawab ; atas dasar prinsip ini dan karena kebaikan Tuhan dan kekuatan-Nya, dirinya merasa tidak pernah berkeberatan dan lelah dalam menjalani perannya sebagai anggota dewan.

Dalam perannya yang terlibat secara langsung dalam pembangunan komplek gereja, maka pengalaman paling berkesan adalah saat secara bersama dengan seluruh umat paroki saling bahu membahu mencari dana baik secara internal dan eksternal. Kadang dari sebelum subuh sampai larut malam berikutnya sudah melakukan aktivitas penggalangan dana demi terwujudnya gedung gereja demi kemuliaan nama-Nya. Pak Witjak menyatakan kekagumannya yang luar biasa terhadap tekad dan semangat gotong royong dari umat paroki dalam penggalangan dana demi terwujud hal-hal yang dicitakan bersama.

Sebagai penutup sekaligus penguatan bagi teman-teman DPH dan DP yang baru saja dilantik adalah pentingnya untuk memurnikan hati dalam tujuan melayani, dengan meninggalkan ambisi dan kepentingan pribadi atau rasa ingin dihargai. Karena hakekat dari bekerja di ladang Tuhan adalah kerendahan hati tanpa pretensi apapun. Berperan dalam pembangunan gereja secara rohani ataupun fisik adalah modal rohani kita untuk masa depan menuju jalan ke surga. Amin.

Penting untuk Memurnikan Hati(Albertus Witjaksono)

5554

INsPIrasI PELaYaNaN INsPIrasI PELaYaNaN

Awalnya saya hanya berniat menolong tetangga sebelah rumah, yang sebagai

ketua lingkungan pusing tujuh keliling setiap hari mengetuk rumah mencari umat yang bersedia menjadi ketua lingkungan baru, hasil pemekaran lingkungan (tahun 2014, ketika itu di Metland Menteng hanya ada 1 wilayah yaitu Wilayah 14, dan salah satu lingkungannya; Lingk. Sta. Brigitta sudah terlalu besar sehingga harus dimekarkan). Selama 3x dia datang bercerita dan “membujuk” saya, dan selalu saya jawab dengan berbagai alasan (termasuk karena keterbatasan saya sebagai perempuan). Setelah kunjungan yang ketiga, saya merasakan hal itu seperti bagaimana Yesus bertanya Petrus, “Apakah engkau mencintai Aku melebihi mereka?” Akhirnya saya takluk dan menyatakan kesediaan saya untuk dicalonkan sebagai ketua lingkungan.

Tanggal 22 November 2014, pada acara pengesahan pemekaran lingkungan dan pengurus lingkungan yang baru, akhirnya Lingk. Sta. Brigitta resmi dimekarkan menjadi 3 lingkungan baru: Lingk. Sta. Natalia, Lingk. Sta. Verena dan Lingk.Sta. Brigitta. Ketiga lingkungan ini akhirnya membentuk suatu wilayah baru, Wilayah XV. Melalui proses “kekuatan jari tunjuk”, saya sebagai salah satu ketua lingkungan “dikeroyok” untuk menjalankan fungsi Korwil XV. Kemudian saya dipilih lagi sebagai Korwil XV (lepas dari fungsi ketua lingkungan) untuk periode 2016-2019.

Mengkoordinir suatu wilayah berarti bekerja sama dengan ketua lingkungan yang ada, menyatukan misi: membangun komunitas umat yang asyik, yang guyub dan mau melayani dengan sukacita di tingkat

lingkungan, wilayah maupun paroki.Tiga lingkungan dengan dinamikanya

masing-masing memberikan warna tersendiri. Lingk. Sta. Brigitta, yang walaupun KK umatnya paling sedikit, tetapi suami istri terbilang semangat keduanya, Lingk. Sta. Natalia yang dalam kegiatannya umumnya didominasi perempuan dan Lingk. Sta. Verena yang umatnya kebanyakan adalah keluarga muda (ibu-ibu Verena umumnya membawa anak-anaknya ikut kegiatan).

Sejak 2 periode tersebut tercatat ada 3 event bersama yang menunjukkan persaudaraan umat Wilayah XV: Ziarek ke Gua Maria Kuningan, Family Gathering (sekaligus rekoleksi, baksos dan natalan bersama) dan ketika menjalankan kepercayaan paroki sebagai Panitia Natal 2017. Disamping itu, ada juga kegiatan Paskahan bersama, misa syukur keluarga besar Wilayah XV, kegiatan rosario bersama setiap pertemuan terakhir di Bulan Mei & Oktober dan pertemuan pendalaman iman secara gabungan.

Sejak mundurnya Ibu Corry sebagai Korwil III, saya menjadi satu-satunya korwil perempuan. Sebagai korwil perempuan, saya menyadari bahwa tanggungjawab saya sebagai istri dan ibu rumah tangga tetap harus dikedepankan, sehingga saya meminta perlu adanya Wakil Korwil, dalam hal ini saya dibantu oleh Bapak Albertus Sunaryo dan beberapa pengurus wilayah.

Saya bahagia dan bangga sudah menanggapi panggilan Yesus untuk mengambil pelayanan sebagai Korwil XV. Masing-masing lingkungan di dalam Wilayah XV telah menjadi lingkungan yang mandiri. Bersama teman-teman pengurus wilayah, pengurus lingkungan dan umat Wilayah XV, penyelenggaraan Illahi sungguh saya seringkali rasakan dalam perjalanan pelayanan ini. Benar-benar saya rasakan berjalan di dalam Tuhan, bersama Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.

BERBAGI CERITA MELAYANIL u c i a K . D e w i ( M a n ta n K O R W I L X V )

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang

kami harus lakukan (Luk.17:10)

Page 29: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 30: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

58

INsPIrasI PELaYaNaN INsPIrasI PELaYaNaN

Peran Umat dalam Pesta

menjalaninya. Maka disinilah rahmat Tuhan yang dirasakannya bekerja dengan luar biasa, hampir tidak ada rasa lelah Tuhan memberkatinya dengan rasa toleransi yang pelan namun pasti dirasakan kawan-kawan di kepanitiaan. Kerendahan hati yang berasal dari rahmat Tuhan itu membuat beberapa ibu-ibu yang baru mengenalnya langsung merasa akrab, hingga guyub terasa.

Motivasi untuk terjun dan berperan dalam kepengurusan di masyarakat didorong semangatnya untuk memajukan dan menghidupkan kegiatan warga didalam RT, sekaligus membangun pandangan bahwa Katolik sungguh universal, tidak eksklusif, dan itu hanya bisa dibuktikan dalam tindakan peran nyata di tengah masyarakat yang majemuk ini.

“Ingat ya tanggal 25 Agustus pagi ada gerak jalan dan 31 Agustus harus hadir di balai RW 13 dalam acara puncak perayaan kemerdakaan RI, yang akan diisi oleh pengumuman pemenang aneka lomba termasuk lomba umum dewasa antara lain voli, sepakbola, tenis meja, juga pengumuman lomba anak-anak yang pasti seru.” Begitu ibu Sally mengingatkan dengan semangat.

-Sally-

Menyambut kemerdekaan RI ke-74, warga RW 13 khususnya para ibu menggelar lomba masak nasi goreng, bihun goreng, merias wajah dengan mata tertutup dan merangkai kata. Lomba yang didominasi ibu-ibu itu menghantar ibu Sally yang biasa dikenal sebagai organis gereja St.Gabriel sekaligus sebagai bendahara arisan di RT09 dipercaya menjadi panitia yang menahkodai lomba memasak nasi goreng.

Tidak sampai disitu, pada saat upacara 17 Agustus di lapangan RW 13, kembali ibu Sally ditunjuk menjadi komandan regu upacara untuk RT 09 yang dihadiri oleh 16 peserta. Jumlah yang menurutnya cukup membanggakan, karena pada tahun-tahun sebelumnya per RT biasa hanya dihadiri 5-6 orang.

Warga yang sudah mengenal peran serta ibu Sally merasa nyaman dengan kehadirannya. Ibu Sally tidak pernah merasa dipandang sebagai minoritas apalagi dibedakan selama menjalankan perannya dalam kepanitiaan menyiapkan pesta kemerdekaan ini.

Pada tanggal 17 Agustus, warga yang hadir mengikuti upacara setelahnya diajak serta dalam ramah tamah yaitu makan bersama. Disini kembali ibu Sally berperan. Peran sederhana yaitu menjaga makanan pun dijalaninya dengan sukacita. Karena baginya bukan soal tugas apa yang diemban tapi soal bagaimana dengan tanggung jawab dan dedikasi sebaik mungkin untuk

•UpacarabenderadiRoyalLingkunganSta.Clara

•BuSallypartisipasijurimemasaklombaHUTRIdiRW013PulogebangPermai

•Partisipasiumatstmikaelsaatupacara17agustdiRW013dekatkomplekgerejapulogebang

•UpacaraBenderaRw09PuloGebangPermai

•WargaBartholomeusmengucapkanDirgahayuRepublik

Indonesia.Merdekaaaa

•Siap-siapmengikutiUpacaraHUTRIbersamawargaRW07dibundaranPerumahanMetlandMenteng

•SelaindiRW13,adajugaumatParokiPuloGebangyangmerayakanHUTRIdiwilayahnyamasing-masing

Kemerdekaan RI ke-74

Page 31: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

INsPIrasI tEKNOLOGI

Mengucapkan

SelamatSelamatUltahUltah Ke-24Ke-24

Paroki Pulo GebangParoki Pulo Gebang

Tips Merawat Lensa

Lensa merupakan jendela bagi mata untuk melihat dunia luar. Lensa merupakan elemen terpenting untuk dapat menghasilkan gambar yang baik. Beberapa langkah perawatan lensa adalah sebagai berikut:

• Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.

• Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.

• Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower, lens paper dan lens cloth yang baik.

Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:

1. Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.

2. Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.

3. Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth / lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.

4. Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa / lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa. (REN)

“ Lensa sebagai salah satu gear yang penting bagi pemilik kamera dan khususnya para pengguna SLR pastilah sangat mencintai lensa miliknya. Buat yang ingin lensa

kesayangannya awet silahkan baca tips berikut agar lensanya panjang umur.”

60

INsPIrasI tEKNOLOGI

Page 32: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 33: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

angsuran. Jika anda memiliki bisnis dan bisnis anda menempati properti tersebut maka anda bisa mengangsurnya sebagai biaya sewa.

Berikut saya berikan ilustrasi perhitungan yang mudah untuk anda bayangkan. Ilustrasi perhitungan ini adalah buah dari keputusan yang diambil kakak saya beberapa tahun yang lalu. Kakak membeli apartemen seharga Rp 850 juta, ditambah biaya transaksi seperti notaris dan pajak serta perbaikan furniture (kebetulan sudah ada furniture di dalam apartemen yang dibeli tersebut hanya perlu beberapa perbaikan) total perolehan apartemen tersebut saat itu adalah Rp 900 juta. Kakak saya ini bekerja sebagai profesional di sebuah perusahaan dan memiliki tabungan sebesar Rp 300 juta. Sisanya Rp 600 juta pinjam dari Bank melalui Kredit Pemilikan Apartemen. Kakak saya lalu menyewakan apartemen tersebut. Dan pendapatan sewa dipakai untuk membayar angsuran. Tidak sampai 2 tahun kemudian apartemen tersebut dijual seharga Rp 1,9 Miliar. Dikurangi biaya pajak, broker, dll kakak saya menerima Rp 1,8 Miliar.

Pokok utang ke bank masih Rp 500 jt lebih saat itu (anggap saja Rp 600 jt). Kakak saya mengantungi Rp 1,2 Miliar. Modal nya berapa ? 300 juta ?!

Sesunggguhnya masih banyak alasan kenapa anda harus berinvestasi di properti tapi dari contoh di atas anda bisa belajar alasan keempat kenapa anda perlu berinvestasi di properti yaitu “ada 2 keuntungan, yaitu property gain dan cashflow”

Tju Wei Wei (Entrepreneur, property investor, best seling author)

“Kenapa harus investasi di properti ?” Pertanyaan ini sering sekali dilontarkan kepada saya oleh banyak teman yang mengenal saya dan suami saya Joe. Buat sebagian besar orang berinvestasi di properti itu tidak mudah dan perlu modal yang sangat besar. Kebanyakan orang berpikir bahwa investasi properti memerlukan minimal dana ratusan juta.

Pemikiran tersebut tidaklah salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Jika kita mengetahui ilmunya pasti akan ada trik-trik bagaimana mengatasi pemikiran seperti di atas.

Menurut pengalaman, walaupun anda mengetahui trik dan caranya, jika anda tidak memiliki alasan yang kuat kenapa harus melakukannya, anda hanya akan

“Oh gitu ya ?” “Oh beneran bisa begitu ?” “Ah mana mungkin ?”Dan sebagainya.

Berikut beberapa value penting kenapa berinvestasi dalam bentuk properti.

Pertama, “Tuhan tidak menciptakan bumi kedua” atau kalau kata Mark Twain “they are not making anymore land.” Lahan makin lama makin terbatas karena manusia terus bertambah. Maka

tidak heran saat ini harga properti semakin lama semakin mahal.

Kedua, “membeli properti senilai Rp 1 Miliar, bisa keluar uang hanya Rp 100 jt” loh kok bisa ? Inilah sebetulnya alasan terkuat kami melakukan investasi properti. Karena kita bisa meminjam uang dari bank (bank hanya salah satunya, karena pendanaan untuk beli properti itu bisa banyak sekali).

Faktanya bank paling senang memberikan pinjaman untuk pembelian properti. Jika anda masih pemula, kemungkinan anda perlu membayar 20 - 30% dari harga properti tetapi dengan meningkatnya ilmu, pengetahuan dan ketrampilan anda, bisa jadi anda tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk membeli sebuah properti.

Sampai sini, anda tentu bertanya-tanya “kalau pinjam dari bank, tentu harus bayar angsuran dong ?” Tentu saja hutang harus dibayar.

Bagaimana cara bayarnya ? Dari mana uang untuk mengangsurnya ? Bisa dari properti itu sendiri. Misalnya properti yang anda beli itu berupa kos-kosan. Nah! Penghasilan dari kos tentu bisa anda gunakan untuk membayar

6564

Berinvestasi Properti dengan Dana Ringan

POJOK INVEstasIPOJOK INVEstasI

Page 34: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 35: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

6968

Faktor resiko apa yang dapat dikontrol sejak dini :

1. Hipertrigliseridemia. Adalah suatu kondisi dimana kadar Trigliserida darah diatas 150 mg/dl. Berdasarkan penelitian kondisi kadar Trigliserida darah diatas 150 mg/dl mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk terjadinya PJK. Tingginya nilai Trigliserida dalam darah memicu terjadinya penebalan dinding pembuluh darah. Beberapa cara untuk mengontrol kondisi ini adalah mengurangi makanan tinggi kalori, makanan manis, makanan yang terbuat dari tepung putih (nasi, mie, pasta), makanan tinggi lemak jenuh dan alkohol. Olahraga rutin juga membantu menurunkan Trigliserida.

2. Merokok. Kebiasaan merokok mempunyai risiko 2,3 kali lebih besar untuk terjadinya PJK. Nikotin dalam rokok berperan penting untuk terjadinya aterosklerosis (pengerasan arteri) dan trombosis (penyumbatan) koroner.

3. Kontrol Tekanan Darah. Tekanan darah normal berada pada nilai 90-120 mmHg untuk sistol, dan 60-80 mmHg untuk diastol. Tekanan darah seharusnya mulai rutin

diperiksa sejak seseorang memasuki usia 20 tahun. Hindari makanan dengan kandungan tinggi garam, cukup istirahat, seimbangkan pekerjaan dan liburan sehingga tubuh tidak stres.

4. Riwayat keluarga Diabetes dan kontrol Gula Darah. Apabila memiliki riwayat keluarga dengan Diabetes kita harus lebih waspada. Lakukan pengecekan Gula Darah rutin mulai usia 20 tahun. Kondisi Gula Darah yang tidak terkontrol akan meningkatkan kondisi stress oksidatif yang merangsang munculnya sel-sel inflamasi (peradangan). Sel-sel inflamasi akan memenuhi pembuluh darah, yang semakin lama akan semakin menutupi pembuluh darah dan berakhir pada aterosklerosis yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung.

Anak-anak muda harus mulai menyadari sedini mungkin bahwa kasus PJK pada usia dewasa muda semakin banyak tiap tahunnya. Banyak orang berpikir bahwa serangan jantung ditakdirkan untuk terjadi, tetapi sebagian besar dapat dicegah dengan deteksi awal penyakit dan perubahan gaya hidup yang agresif, serta manajemen faktor resiko lainnya.

Serangan jantung atau henti jantung mendadak adalah suatu keadaan yang terjadi akibat irama jantung tidak normal, aktivitas listrik

jantung kacau sehingga terjadi kegagalan jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Penyebab serangan jantung ada beberapa macam, namun yang paling umum terjadi ialah Sindrom Koroner Akut.

Sindrom Koroner Akut merupakan gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Hal ini terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Penyebab utama kondisi ini adalah tersumbatnya pembuluh darah yang memasok suplai darah ke jantung (pembuluh darah koroner), sehingga kita sebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Beberapa dekade yang lalu PJK banyak terjadi pada pasien berusia diatas 50 tahun, namun saat ini usia pengidap PJK cenderung kian muda saja. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan tahun 2013, 39% penderita PJK berusia kurang dari 44 tahun, dan 22% dari penderita jantung usia muda itu ada di kisaran 15–35 tahun.

Jadi, apa saja gejalanya dan faktor resiko apa yang bisa dikontrol terutama oleh kaum muda?

Gejala Serangan jantung bisa muncul secara

tiba-tiba, namun terkadang bisa juga muncul tanda dan gejala awal sebelum mengalami serangan jantung. Gejala awal biasanya berupa sakit pada bagian dada (disebut angina) yang biasanya muncul saat terjadi kelelahan dan reda dengan beristirahat. Angina sendiri terjadi karena pasokan darah menuju jantung berkurang. Selain Angina, gejala lain dari serangan jantung meliputi:

• Ketidaknyamanan, tekanan, berat, atau nyeri di dada, lengan, atau di bawah tulang dada.

• Ketidaknyamanan menjalar ke punggung, rahang, tenggorokan, atau lengan.

• Perut terasa penuh, gangguan pencernaan, atau perasaan tersedak (mungkin merasa seperti maag).

• Berkeringat, mual, muntah, atau pusing.• Kelemahan, kecemasan, atau sesak

napas yang berat.• Detak jantung yang cepat atau tidak

teratur.

Beberapa orang mengalami serangan jantung tanpa gejala (infark miokard diam).

Masih muda kok kena Serangan Jantung?

By. dr. Stella

INsPIrasI KEsEHataNINsPIrasI KEsEHataN

Page 36: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat
Page 37: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

G o o d b y e, T h i n g sF o m i o S a s a k iThe New Japanese Minimalism

72

Buku yang digagas oleh Fumio Sasaki (35 tahun) ini berisi tentang pengalaman hidupnya dalam menjadi seorang minimalis yang sudah ia lakoni selama kurang lebih 5 tahun sampai dengan hari ini. Semula, Fumio Sasaki adalah seorang editor sebuah penerbitan di Tokyo. Ia mengaku bahwa ia memiliki hidup yang berantakan ditambah lagi dia merupakan seorang yang terbilang konsumtif. Dalam bukunya dia bercerita tentang bagaimana dia merasa bahwa barang-barang yang dia miliki membawa dia pada sebuah hal yang membuatnya merasa bahagia. Ia merasa semakin banyak barang yang ia miliki, semakin banyaklah kebahagiaan yang bisa ia dapatkan.

Fumio dalam bukunya juga sedikit banyak menjelaskan tentang dirinya termasuk dalam golongan orang pemalas, boros, dan tidak memiliki waktu untuk menjalankan aktifitas hobinya. Dia tinggal di apartemen bersama dengan tumpukan buku dan kaset VCD yang dijadikan barang koleksi. Tidak semua buku yang dibeli sudah dibaca sampai selesai demikian juga dengan film pada kaset VCD yang menjadi koleksinya. Dia hanya berpikir suatu hari nanti akan memiliki waktu senggang untuk membaca salah satu buku koleksinya atau menonton film dari kaset VCD favoritnya. Apartemennya yang kecil jadi terlihat berantakan dan tidak sehat. Hingga pada suatu titik tertentu, Fumio merasa ada yang perlu diperbaiki dari gaya hidupnya yang demikian ini.

Dia mulai dengan menjual buku-buku dan kaset-kaset VCD nya serta barang barang lain yang sekiranya tidak begitu dia butuhkan. Kini di dalam lemarinya Fumio hanya memiliki beberapa lembar kemeja, celana panjang,

serta beberapa pasang kaos kaki saja. Di kamar mandinya, dia hanya memiliki sebotol sabun, pisau cukur dan sebuah gunting. Setelah berhasil menerapkan hidup minimalis, dia membagikan kiat-kiat yang baiknya diikuti jika kita berminat untuk mengikuti gaya hidup minimalis.

Tidak mudah bagi Fumio Sasaki untuk menerapkan gaya hidup minimalis yang sudah mulai tren sejak tahun 2011 di Jepang ini. Namun, selain membagikan kiat-kiat gaya hidup minimalis yang dia terapkan, Fumio juga memberi sebuah pencerahan tentang pentingnya memiliki rasa bersyukur dalam hidup, karena dengan bersyukur kita merasa cukup dengan apa yang sudah kita miliki sehingga kita bisa menghidari gaya hidup boros yang setiap hari menggelayut dalam keseharian kita.

Gaya bahasa yang digunakan Fumio dalam buku ini terbilang cukup ringan. Contoh-contoh yang diberikan juga terbilang cukup mudah untuk kita ikuti. Buku ini sangat disarankan bagi para pembaca yang memang bercita-cita memiliki gaya hidup minimalis dan meninggalkan gaya hidup boros. Gaya hidup minimalis yang ditawarkan oleh Fumio Sasaki juga diharapkan dapat membantu kita untuk lebih merasa ‘free‘ terbebas dari ikatan ikatan delusi yang ada diantara kita dengan barang-barang yang kita miliki.

Ditulis oleh : Yunita “Cika” Wardhani

POJOK LItErasI

Page 38: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

Mengingat Paralain kemacetan yang luar biasa di Terminal Pulo Gadung. Pertimbangan inilah antara lain sebagai pembuka jalan berdirinya stasi Pulo Gebang. “Asal ada 1.000 jiwa saja, kita akan bangun paroki baru”, demikian antara lain kata-kata almarhum Bapa Uskup KAJ, Leo Sukoto. Maka dibentuklah panitia kecil yang telah mendapat persetujuan Dewan Paroki St. Bonaventura untuk membentuk persiapan panitia kecil Stasi Pulo Gebang

dengan ketuanya almarhum Bapak Julius Budiono. Setelah panitia dibentuk, bekerjalah panitia ini untuk berembug untuk menentukan batas-batas paroki, sehingga tiap malam panitia

ini pergi dari satu paroki ke paroki lain selain untuk menentukan batas-batas paroki, juga mendata umat yang akan masuk bagian dari Paroki Pulo Gebang.

Cikal bakal Gereja St. Gabriel adalah bermula dengan hadirnya Stasi Pulo Gebang, yang kala itu menempel di rumah warga. Ketika terjadi kerusuhan pada tahun 1998, paroki ini hampir dibakar oleh orang-orang tidak dikenal dari luar Pulo Gebang. Waktu itu kita berterimakasih kepada Polri dan Pak Min yang telah menjaga kompleks Pulo Gebang Permai, karena saat itu memang banyak gereja kecil yang nempel di rumah-rumah warga.

Walau pak Min beragama muslim dan

Dalam rangka ulang tahun Gereja St. Gabriel yang ke-24 (1995-2019), kita semua tengah mengarahkan pandangan kita menuju Gereja yang bermartabat. Tentu menjadi pertanyaan “Gereja yang bermartabat itu seperti apa? Dan bagaimana?” Selama ini doa-doa kita selalu diarahkan kepada Tuhan agar penduduk negeri ini menjadi bangsa yang bermartabat. Maksudnya seperti apa? Dalam KBBI, salah satu arti kata “martabat“ adalah harga diri, yang berdasarkan nilai-nilai etika. Dengan demikian, Gereja yang bermartabat berarti menjadi gereja yang menjunjung harkat atau martabat umatnya.

Dengan usia yang ke-24, maka Gereja St. Gabriel Paroki Pulo Gebang telah memasuki fase dewasa atau matang. Pembangungan fisik gereja boleh dikatakan selesai. Sekarang yang harus terus diusahakan adalah pemberdayaan umat menjadi umat yang bermartabat khususnya dalam pembinaan rohani umat.

Gereja St. Gabriel yang tumbuh dan berkembang di kawasan Timur Jakarta ini, merupakan kepanjangan dari gereja induk yakni Gereja St. Bonaventura Paroki Pulo Mas. Waktu itu Almarhum Bapa Uskup KAJ, Leo Soekoto, membentuk panitia kecil untuk membangun paroki pinggirian di kawasan Timur Jakarta. Alasan utamanya antara

kini sudah tidak aktif sebagai security Gereja, tapi jasa beliau harus kita apresiasi, telah sangat membantu dalam pengamanan Gereja. Bahkan sampai saat ini pun pak Min masih membantu penertiban perparkiran khususnya pada hari Minggu dan hari-hari besar lainnya.

Ciri dari gereja yang hidup adalah kegiatan paroki yang diikuti dan diprakarsai oleh banyak umat. Dan yang meramaikan hidupnya paroki itu adalah seksi dan kategorial. Merekalah yang selalu memberi warna kehidupan menggereja di St. Gabriel.

Satu lagi yang sangat menunjang kehidupan paroki yang baru saja diresmikan adalah Ruang

Adorasi Sakramen Mahakudus yang ditahtakan dari jam 06.30-23.00 WIB. Satu atau dua orang mulai mendalami hdup rohani dengan bakti dan doa dalam Ruang Adorasi. Kita bersyukur dan berterimakasih kepada Pastor Paroki dan Dewan Paroki yang pada akhirnya membangun sarana ini menghidupi olah batin serta menimba hidup rohani bagi umat melalui Adorasi Sakramen Mahakudus.

Beberapa sang perintis sudah mendahului kita, salah satu contohnya adalah almarhum Bapak Hendrikus, seorang pelopor dalam pembangunan gereja St. Gabriel. Kemudian almarhum Bapak Julius Budiono adalah salah seorang perintis cikal bakal hadirnya Paroki Pulo Gebang. Bapak Kol. Laut Anton yang pertama kali menjadi Ketua Panitia Pembangun Gereja (PPG), dan

ada beberapa orang lagi yang ikut partisipasi aktif hingga lahirnya Gereja St. Gabriel Paroki Pulo Gebang. Sementara itu romo-romo yang merintis paroki ini seperti Almarhum Romo Bambang Wir dan Romo Rochadi yang merealisasikan Stasi Pulo Gebang, karena waktu itu Romo Rochadi adalah Pastor Kepala Paroki Pulo Mas.

Jadi kalau Paroki Pulo Gebang bisa semarak dan seindah sekarang ini, maka sewajarnya kita mengingat jasa para perintis dan mendoakannya, supaya juga para perintis menjadi pendoa bagi seluruh umat

gereja St. Gabriel. Bagaimana kita mengisi hidup

menggereja di paroki kita? Pilihlah salah satu kegiatan seksi atau kategorial yang paling disukai. Dan tentu saja dengan mengikuti salah satu seksi dan kategorial tersebut dengan tekun dan setia, kita pada suatu saat akan memetik buahnya. Mengutip surat St. Paulus kepada jemaat di Roma (Rom. 5:4) ”dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Kata-kata Santo Paulus ini diharapkan membawa inspirasi bagi ketekunan dan kesetiaan kepada gereja umumnya dan kepada komunitas pada khususnya.

Perintisby. (Jus Soekidjo)

74 75

OPINI OPINI

Page 39: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

MAKNA LOGO KOMSOS PAROKI PULO GEBANG

1. Teks“ParokiPuloGebang-SantoGabriel”menyatakanidentitasdariKomsosParokiPuloGebang.

2. TulisanKOM(Komunikasi)berwarnabirumelambangkanbentukkomunikasiyangdikembangkanolehKomsosPuloGebangadalahkomunikasiyangtenang,bersahabatdanprofesional.

3. TulisanSOS(Sosial)berwarnamerahmelambangkansemangatpelayandanpewartayangkreatifdanselalumemberikanmotivasipositifdalamsetiapinteraksisosial.WarnamerahjugamerujukkepadakehadiranRohKudus.

4. BentukilustrasipadahurufOpadatulisanKOM:• Siluetsalibadalahidentitasdansumberinspirasidalamsetiapbentuk

pelayanandanpewartaanyangdikembangkanolehKomsosPuloGebang.

• Bentukboladuniamelambangkankomunikasiyangbersifatuniversal,yangtidakterbataspadalingkupGerejasaja(inklusif)tetapijugasecaraluaskepadamasyarakatdiluatGereja(ekslusif).

• IlustrasibentuktanganmenghadapkeatasmelambangkankesediaanuntukselalusiapmembantudenganhatiyangterbukadankepercayaankomsospadapanduandanpenyertaantanganTuhandalampelayanandimanapun.

• SecarakeseluruhanilustrasihurufOadalahsebuahperahuyangberlayardalamgelombangairyangmelambangkansetiapanggotaKomsosPuloGebangselalusiapditugaskandipelbagaisituasidankondisi.

• WarnalingkaranmerahputihmelambangkansemangatnasionalismedanlambangbenderaNegaraKesatuanRepublikIndonesia.

Bertepatan dengan ulang tahun ke-24 Paroki Pulo Gebang, KOMSOS Paroki Pulo Gebang me-launching logo dengan makna sebagai berikut :

fILOsOfI LOGO

77

Page 40: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat

yangberkebutuhankhusus.Semuaberjalanbersama,gotong-royong,salingmembantudanmenolongagartakadalagiyangterpinggirkan,tidakadalagikorbanketidak-adilan,tidakadayangmiskin-kelaparan,pengangguran,ataumerekayangtidakmengenyampendidikan,dll.5.Warnahijaudanbiruyangmenjadialaskelimamanusiaadalahsimbolpengharapan,hidupdanbertumbuhbersamadalamkeadilandankesejahteraan.6.BurungMerpatiadalahtandakehadiranRohKudusyangmenjadikekuatangerakkehidupanbersamamenujumasyarakatadildanmakmur.7.Keseluruhankonfigurasidisatukandandisempurnakanolehtema“TahunKeadilanSosial”dalambentuktulisandibagianatas“AmalkanPancasila”dantulisanbagianbawah“KitaAdil,BangsaSejahtera”.Demikianlahfilosofiataumaknatema“TahunKeadilanSosial”,PastoralEvangelisasi2020KeuskupanAgungJakarta.

1.BentukovalmenjadirepresentasiduniasebagairumahbersamaseluruhciptaandanmenjadisimbolikatanyangkuatbagiNegaraKesatuanRepublikIndonesia.2.KonfigurasipadidankapasmembentukelipsmenggambarkanbangsaIndonesiayangmengusahakankeadilandankesejahteraan.Padidankapasadalahsimbolpangandansandangsebagaikebutuhandasarsetiapmanusiadansyaratutamauntukmencapaikeadilandankesejahteraansebagaimanatertuangdalamnilai-nilaiSilake-5Pancasila;SilayangmenjadifokuspenghayatandangerakbersamaGerejaKeuskupanAgungJakartaditahun2020.3.GugusanPulau-pulauIndonesiayangberwarnakuningsepertipadimerupakangambaranbangsaIndonesiayangmakmurmerata.4.Ilustrasilimamanusiayangberbeda-bedamewakiliperbedaanras,suku,agama,budaya,bahasa,dll;sertamewakiliunsur-unsur,perempuandanlaki-laki,anak-anak,orangmuda,orangtua,keluarga,danmereka

MAKNA LOGO "TAHUN KEADILAN SOSIAL"

PASTORAL EVANGELISASI 2020 KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

fILOsOfI LOGO

78

Page 41: EDISI III - 2019|HUT PAROKI|UNTUK KALANGAN …...Paroki Pulo Gebang, kontennya pun menjadi semarak pada edisi ini karena berisi liputan aneka lomba dari umat, oleh umat untuk umat