Top Banner
[email protected] 0328-6770024 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT WAPRES DAN CEO TWITTER Wapres Jusuf Kalla (kanan) ber- temu dengan Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Cos- tolo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (26/3) Kedatangan Dick Costolo dalam rangka mem- pererat hubun- gan antara Twitter dan Pemerintah Indonesia. ant/syamsu TWITTER Akan Buka Kantor di Indonesia PAN Tidak Dukung Angket Kemenkumham Berita Nasional hal 2 Berita Terkait |6
32

e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

Jul 21, 2016

Download

Documents

koran madura

e Paper Koran Madura
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002427 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT

WAPRES DAN CEO TWITTER

Wapres Jusuf Kalla (kanan) ber-temu dengan Chief Executive

Officer (CEO) Twitter, Dick Cos-tolo di Istana Wakil Presiden,

Jakarta Pusat, Kamis (26/3) Kedatangan Dick Costolo dalam

rangka mem-pererat hubun-

gan antara Twitter dan Pemerintah Indonesia.

ant/syamsu

TwiTTer Akan Buka Kantor

di indonesia

PAN Tidak Dukung Angket

Kemenkumham

Berita Nasionalhal 2

Berita Terkait |6

Page 2: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV2

Setiap warga negara, sama-sama sebagai rakyat dari bangsa yang pasti tidak sempurna. Tidak ada warga yang seluruhnya baik sebagaimana juga tidak ada warga yang sepenuhnya jelek. Pada sisi yang dianggap baik, adakalanya terdapat kelemahan di sana seperti juga pada satu dimensi kelemahan terdapat kekuatan di dalamnya. Bahkan dalam situasi tertentu, ada warga yang memanfaatkan kelemahan sebagai kelebihannya. Ini acapkali terjadi di mana pun se-bagai ritme dan naik turunnya tangga nada yang berirama, melodius atau misterius.

Memotret realitas hidup, warga bangsa ini ibarat orang-orang yang berduyun-duyun datang ke tempat ibadah. Tiba di lokasi, banyak prilaku yang dimunculkan. Ada yang benar-benar beribadah, ada juga yang sekedar ngobrol, tidur-tiduran, numpang pipis, dan ada juga yang mengambil kotak amal di rumah ibadah yang dikunjungi. Kebhinnekaan prilaku ini juga terjadi di manapun.

Dalam sebuah lembaga, orang-orang pilihan yang duduk di sana diasumsikan sebagai warga negara yang baik. Salah satu tanda bahwa seseorang itu baik, negara mensyaratkan rekomendasi dalam sebentuk surat berkelakuan baik yang dikeluarkan dari lembaga yang berwenang. Otoritas kebai-kan itu pada akhirnya diukur lembaga yang belum tentu di dalamnya berisi orang-orang baik. Dus, kebaikan pada akhirnya terdistorsi ketika rekam jejak seseorang tidak baik di masa lalu yang diseolah-olahkan juga berpotensi tidak baik untuk masa depannya.

Kebhinnekaan dari warga bangsa untuk perjalanan bernegara di babak berikutnya bukan pada keberbedaan prilaku antara baik dan tidak baik. Melainkan keberagaman cara yang baik dari jalan yang ber-beda menuju kebaikan. Setidak-tidaknya, tidak ada pihak lain yang terganggu karena menabrak marka jalan. Sebab rubaiat hidup hakikatnya seperti arus lalu lintas di jalan raya. Jika semua pengen-

dara taat terhadap rambu-rambu, bisa dipastikan angka kecelakaan bisa tertekan. Sebaliknya, jika lalu lintas orang-orang melampaui titik nadirnya, celaka akan mendekat. Apa yang terjadi pada bangsa ini, salah satu bukti bahwa celaka bangsa pasti tiba, ditunggu atau tidak dinanti.

Euforia bangsa saat ini merupakan gerakan harakiri yang tidak disadari. Kondisi ini ibarat kubangan besar tanpa filter dan sejurus kemudian kran dibuka secara paksa. Mengalirlah dari mulut pipa besar itu serumpun benda yang berbeda-beda. Jika partikel-pertikel itu dipisah, air bersih kalah keruh dibanding comberan yang terjerembab di sana. Inilah wajah negeri saat ini sampai masa depan nanti jika tidak ada perubahan prilaku di episode berikutnya.

Kondisi bangsa ibarat perahu yang dihantam gelom-bang dan oleng. Pada saat posisi terombang-ambing, awak kapal datang menemui penumpang dengan membawa obat pusing. Ia berteriak menawarkan tablet penawar pu-sing, bagi yang merasa pusing. Tetapi, semua penumpang men-gacungkan tangan dan mengaku pusing meski sebagian diantaranya tidak pusing. Awak kapal kaget sebab dalam logika tidak akan terjadi semua penumpang pu-sing sebagaimana juga jarang terjadi bila seluruhnya tidak pening pada perahu yang oleng. Pada situasi ini, identitas berbangsa bagi warga negara, sebagian besar tercerabut karena proses metamorfosis warga terajadi secara tiba-tiba; menjadi pemamah.

Sikap mandiri warga yang tercabik inilah yang menjung-kalkan pribadi di lintas profesi apapun. Sebab, tak ada lagi identitas bangsa yang ramah, santun, dan berbudaya karena bermutasi ke bintangisme akut yang menampakkan wajah warga menjadi buas dan beringas, jauh lebih monster dari dinosaurus. Bahkan, para agamawan pun memilih pensiun dini dan lebih suka menciptakan dirinya sebagai sosok yang mengembala keledai dengan beberapa herder di dekatnya yang sengaja dibayar untuk menggonggong.=

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV 2

Kondisi ini ibarat kubangan besar tanpa filter dan

sejurus kemudian kran dibuka secara

paksa.

Angket Menkumham Resmi Diajukan

ant/basri marzuki LOMBA MEMUNGUT SAMPAH. Sejumlah bocah berlarian mencari sampah untuk dipungut pada lomba memungut sampah di Desa Balane, Kinovaro, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (26/3). Lomba yang digelar oleh Wahana Visi Indonesia itu dimak-sudkan dimaksudkan untuk menanamkan kebiasaan bersih dan cinta lingkungan kepada anak-anak.

JAKARTA- Pimpinan DPR RI menerima surat usu-lan pengajuan hak angket yang bakal diterapkan terhadap Menteri Hu-kum dan HAM Yasonna Laoly terkait keputusan-nya dalam mengesahkan kepengurusan PPP dan Partai Golkar.

“Kita menerima ini dan akan ditindaklanjuti nanti sesuai me-kanisme yang berlaku,” kata Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon di gedung parlemen, Ja-karta, Rabu malam.

Surat usulan pengajuan hak ang-ket Menkumham itu diserahkan oleh salah satu inisiator hak angket yakni anggota Fraksi Partai Golkar John Kennedy Azis, beserta rom-bongan dan diterima Fadli Zon.

Fadli Zon menyatakan bahwa pimpinan DPR RI akan segera melakukan rapat pimpinan untuk membahas usulan pengajuan hak angket tersebut. “Kita bawa dulu ke rapat pimpinan dan badan musya-warah, lalu berikutnya ke paripur-na. Yang jelas ini sudah memenuhi syarat (pengajuan hak angket) mi-nimal 25 orang dan lebih dari dua fraksi,” jelas Fadli Zon.

Menurut keterangan inisia-tor hak angket Kennedy Azis, su-

rat usulan pengajuan hak angket ditandatangani 116 anggota DPR RI, dari lima fraksi berbeda antara lain, 55 anggota Fraksi Golkar, 37 anggota Fraksi Gerindra, 20 ang-gota Fraksi PKS, dua anggota Fraksi PPP, dan dua anggota Fraksi PAN. “Masih banyak yang akan disusul-kan,” kata Kennedy Aziz.

Kennedy mengatakan pihaknya optimistis pengajuan hak angket sesuai target. Dia mengatakan pe-ngajuan hak angket diperlukan agar apa yang telah dilakukan Men-kumham terhadap internal PPP dan Golkar tidak terjadi pada partai lain.

PAN Tidak MendukungSementara itu Partai Amanat

Nasional tidak ikut mendukung usulan hak angket untuk meminta penjelasan pemerintah terhadap keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona H Laoly, kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pu-sat PAN Zulkifli Hasan.

“DPP PAN tidak ikut usulan hak angket. Sudah begitu saja, tidak usah dikaitkan ke mana-mana,” ka-tanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Zulkifli enggan menjelaskan mengapa DPP PAN tidak men-dukung usulan hak angket, sedang-kan partai-partai politik anggota Koalisi Merah Putih (KMP) meng-gulirkan usulan hak angket untuk meminta penjelasan pemerintah

mengenai keputusan Menteri Hu-kum dan HAM.

Ketika ditanya, sikap PAN itu tidak sejalan dengan partai-partai politik anggota KMP, Zulkifli eng-gan menjelaskan.

Ketua MPR RI itu mengatakan PAN tidak ingin menambah kega-duhan politik. “Wakil rakyat di Se-nayan itu, seharusnya fokus men-jalankan tugas-tugasnya sebagai wakil ralyat,” katanya.

Zulkifli sebelumnya juga su-dah memerintahkan kepada Fraksi PAN di DPR RI untuk mencabut hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Selain PAN, Partai politik yang juga menolak Hak Angket terhadap Menkumham ini adalah PDIP, PKB, Partai Demokrat, PPP, dan Partai Nasdem.

Usulan hak angket digulirkan oleh kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie.

Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie mengusulkan hak angket karena menilai keputusan Menkum dan HAM yang menerbitkan surat untuk mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono, adalah tindakan politik, bukan tin-dakan hukum.

=ANT/RANGGA/RIZA

EuforiaOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Partai Amanat Nasional Tak Ikut Mendukung

Page 3: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Mabes Polri pun meminta Denny agar berhenti ‘berkampanye’ sembari menghor-mati proses hukum yang dilakukan polisi. “Sebaiknya pernyataannya dituangkan

dalam berita acara pemeriksaan. Itu lebih baik,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Ma-bes Polri, Kombes Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/3).

Denny sendiri akan diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal Polri pada hari ini Jumat (27/3).

Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus payment gateway, Denny In-drayana terus membangun opini publik bahwa kasus dugaan korupsi yang dilaku-kannya tidak benar. Lewat Twitter, Denny mengungkapkan ketidakadilan dalam pe-netapan dirinya sebagai tersangka oleh pe-nyidik Bareskrim Polri.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga menilai penetapan Den-ny sebagai tersangka merupakan tindakan kriminalisasi karena momen pengungka-pan kasus Denny hampir estafet dengan

kasus-kasus dugaan korupsi yang dilaku-kan pimpinan KPK.

Menurut Rikwanto, penyebutan istilah kriminalisasi sudah tidak berlaku. “Krimi-nalisasi itu sudah ketinggalan, sudah tidak berlaku. Ini kan proses hukum,” katanya.

Kerugian negara dalam proyek payment gateway ditaksir mencapai Rp32 miliar. Denny dibidik dengan Pasal 2 jo Pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

Secara terpisah, kuasa hukum Denny In-drayana, Heru Widodo menilai masyarakat dan pihak penegak hukum sudah salah kaprah dalam menyikapi kasus Payment Gateway.

Semestinya, penegak hukum bisa mem-bedakan antara biaya transaksi dan pu-ngutan liar. Menurutnya, uang Rp 5 ribu

per kepala merupakan pembayaran jasa dari pemohon karena tidak melakukan antrean. “Harus dibedakan, jangan salah kaprah,” katanya.

Proyek itu disebut menarik pungutan liar sebesar Rp 5 ribu per kepala hingga jumlahnya mencapai Rp605 juta. Uang itu mengendap di rekening vendor, PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU) dan PT Finnet In-donesia.

Soal penarikan biaya transaksi, kata Heru, tak perlu dipermasalahkan. Sebab, Kementerian Hukum dan HAM pernah me-nerapkan hal serupa dengan Bank BNI. “Itu juga kena Rp 5 ribu, masuk ke BNI dulu lalu ke kas negara, tetapi tidak dipermasalah-kan. Kami meyakini ini bukan tindak pi-dana,” ujarnya.

Heru mengklaim, vendor tak pernah mendapatkan keuntungan dari proyek ini. “Tidak ada niat mengambil untung dari tindakan ini. Vendor pun tak diuntungkan, modalnya lebih besar dari yang diterima dari transaksi,” katanya.

Selain mengendapkan uang sejumlah Rp605 juta, menurut polisi, proyek tersebut juga merugikan negara sebesar Rp32 miliar. Saat ini Denny sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 2 Jo Pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang peruba-han atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 KUHP.

=GAM/ABD

JAKARTA-Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny In-drayana yang juga tersangka kasus dugaan korupsi pay-ment gateway atau pem-bayaran secara elektronik pembuatan paspor terus menggalang opini publik di media seolah-olah menjadi korban kriminalisasi.

Polri Minta Denny Stop ‘Ngoceh’ di MediaPengacara Denny: Masyarakat dan Penegak Hukum Salah Kaprah

ant/rahmad

PENYISIRAN KELOMPOK BERSENJATA ACEH. Pasukan TNI melintas di kawasan Line Pipa menuju Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi Aceh. Rabu (26/3). Sebanyak dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) TNI IM bersenjata lengkap dikerahkan untuk membantu Polisi mengejar kelompok bersenjata yang terlibat dalam aksi penculikan sekaligus pembunuhan terhadap dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara.

Page 4: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV4 Nasional

JAKARTA-Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan dugaan ang-garan ‘siluman’ APBD DKI ke Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) de-ngan membawa 2 kardus berisi tumpukan berkas berisi data.

Dokumen tersebut berisi bukti-bukti dugaan anggaran ‘si-luman’ dalam APBD DKI Jakarta, yang pernah juga dilaporkan Gu-bernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke lembaga anti-rasuah itu. Termasuk data-data kejang-galan di SKPD pendidikan DKI Jakarta.

“ICWsebagai bagian dari masyarakat yang peduli dengan transparansi gerakan pemberan-tasan korupsi, hari ini kami lapor-kan beberapa dugaan korupsi dan dugaan kerugian negara. Teruta-ma untuk sektor layanan pendidi-kan di DKI Jakarta,” ujar Peneliti ICW Firdaus Illyas di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/3).

Menurutnya, laporan terse-but didasarkan dari penelaahan dokumen APBD DKI Jakarta versi

2015 dan APBD dan APBD-P 2015. Empat paket tersebut adalah pengadaan uniterruptible power suply (UPS), pengadaan buku se-kolah di Jakarta, pemindai tiga dimensi (scanner 3D) dan pence-tak (printer), dan peralatan pusat kebugaran (fitnes) di berbagai sekolah. “Kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi ini ditaksir mencapai Rp 277,9 miliar,” ka-tanya.

Total kerugian negara terse-but bersumber dari pengadaan UPS Rp 186,4 miliar, kerugian pe-ngadaan printer dan scanner Rp 89,4 miliar, kerugian pengadaan buku senilai Rp 2,1 miliar.

Kejanggalan proyek tersebut, lanjut Firdaus, misalnya bisa di-lacak dari pengadaan enam buku untuk sekolah pada APBD 2014.

Buku tersebut berjudul Hi-kayat Ibu Kota, Perempuan, Dari Rezim ke Rezim, Jakarta Dulu Rawa Kini Menara, Menapak Kota Hara-pan, dan Delman Menuju MRT.

Anggaran untuk buku terse-but adalah Rp 3 miliar. Namun, anggaran buku tersebut kemudi-an muncul pada APBD 2015 versi DPRD dengan tiga buku berbeda yakni Nekad Demi Rakyat, Dari Belitung Menuju Istana, Tionghoa

Keturunanku, dan Indonesia Ne-garaku.

“Nilai anggaran untuk tiga judul buku ini mencapai Rp 30 miliar. ICW khawatir jika APBD versi DPRD ini disahkan maka praktik korupsi yang sama juga terjadi pada pengadaa buku trilo-gi Ahok ini,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, bukti-bukti dugaan pejarahan uang negara tersebut terekam melalui doku-men kontrak, proses lelang, pe-nunjukan, pembentukan harga, dan pemilihan pemenang lelang pengadaan barang dan jasa terkait keempat paket tersebut.

Kata Firdaus, laporan ini ada-lah lanjutan dan selanjutnya akan dikembangkan untuk mencari ke-mungkinan penjarahan uang ne-gara. “Ini bagian dari pengumpu-lan data investifgasi yang kami lakukan termasuk analisis. Sekali lagi ini merupakan bagian awal yang kami coba kami laporkan,” tukasnya.

Belum lama ini, Ahok mela-porkan dugaan adanya naggaran ‘siluman’ ke KPK. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga membawa bukti-bukti dugaan korupsi angga-ran itu menggunakan 2 kardus.

=GAM/ADB

ICW Laporkan Dugaan Dana Siluman

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung rencana tersebut dengan memprioritaskan umat Islam Indonesia yang belum pernah ke tanah suci. “Kita bisa terima itu (haji sekali seumur hidup),” ujar Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3).

Sebelumnya Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil mengatakan lem-baganya tengah merampungkan aturan yang mengatur tentang kewajiban masyarakat berhaji hanya sekali. Aturan itu ditar-getkan bakal tuntas pada April mendatang.

Menurut Said, dukungan berhaji sekali seumur hidup itu bukan tanpa alasan. Sebab, “memang kewajiban haji se-umur hidup hanya sekali.”

Selain itu, sambung Said, ada faktor lain yang menyebab-kan organisasi Islam terbesar di Tanah Air ini mengeluarkan dukungannya. Ia melihat kondi-si Mekah dan Mina sudah tidak sanggup menampung jamaah haji yang datang tiap tahun dengan jumlah jutaan. “Melihat keadaan Mekah yang semakin sempit dengan kedatangan jamaah haji yang jutaan, maka imbauan itu bisa kita terima. Mekah sudah tidak sanggup

menampung lebih dari 3 juta jamaah, Mina juga,” jelasnya.

Alasan lain, lanjut dia, yang jadi faktor pendukung penting adalah agar semua umat Islam punya kesempatan berhaji. “Berikan kesempatan pada suadara-suadara kita yang belum haji,” tuturnya.

Ketua Majelis Ulama Indo-nesia (MUI), Din Syamsudin meminta kearifan dari mereka yang sudah menunaikan ibadah haji untuk memberikan kesem-patan kepada masyarakat yang belum pernah menunaikan ibadah haji. “Ibadah sebenarnya tidak ada batasnya, termasuk ibadah haji tetapi mengingat dan menimbang untuk bisa menunaikan ibadah haji itu sangat sangat terbatas kuota yang kita peroleh dan begitu banyak umat islam di Indone-sia yang berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji maka aturan ini bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan aturan itu tetap harus memiliki batasan. Aturan keberangkatan haji hanya satu kali sebaiknya tetap mempertimbangkan batasan waktu. Misalnya, satu orang hanya boleh naik haji sekali dalam lima belas atau dua pu-luh tahun. =GAM/ADB

IBADAH HAJI

PBNU Dukung Haji Sekali Seumur HidupJAKARTA- Kementerian Agama tengah menyiapkan peraturan yang mengatur tentang ketentuan masyarakat berhaji hanya sekali seumur hidup. Aturan ini berguna mengurangi antrean panjang jemaah haji Indonesia yang terjadi hingga belasan tahun.

ant/fanny octavianusDUGAAN DANA SILUMAN. Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas menunjukkan berkas terkait dugaan korupsi APBD DKI Jakarta Tahun 2014 ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Kamis (26/3). ICW melaporkan indikasi dugaan korupsi pengadaan barang dalam APBD DKI 2014 dan mendesak KPK untuk memperluas kasus itu terutama untuk mata anggaran yang diajukan DPRD.

ant/reno esnirTAMU DARI UEA. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) berbincang dengan Anggota Keluarga Kerajaan Uni Emirat Arab (UEA) Syaikh Mohammed bin Hamdan bin Yazed al Nahyan ketika pertemuan dengan sejumlah pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Kamis (26/3). Kunjungan tersebut untuk memahami pemikiran “Islam Nusantara” yang dinilai mampu menjadi penahan maraknya radikalisme di dunia Islam, termasuk di UEA.

Dari UPS hingga Peralatan Fitnes

Page 5: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

JAKARTA-Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) me-ngajukan amandemen Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai larangan praktik monopoli. Hal ini dilakukan karena hukuman yang dikena-kan terhadap pelaku monopoli masih ringan.

“Hukuman para pelaku kartel itu ter-lalu ringan di Indonesia, maksimal hanya Rp25 miliar. Padahal usaha mereka bisa menghasilkan Rp50 miliar hingga Rp750 miliar,” ujar Komisioner KPPU, Syarkawi Rauf, di kantor Indef, Jakarta, Kamis (26/3).

UU Nomor 5 Tahun 1999 mengenai la-rangan praktik monopoli tersebut menye-butkan, para pelaku yang terbukti melaku-kan monopoli dikenakan denda minimal Rp1 miliar dan paling tinggi Rp25 miliar.

Menurutnya, hukuman tersebut tak membuat para pelaku kartel jera dan tidak lagi melakukan praktik monopoli terhadap komoditas tertentu. Apalagi dibanding-kan keuntungan besar yang didapat para pelaku dari kegiatan monopoli. “Praktik

monopoli menjadi salah satu hal mudah dilakukan demi memperoleh keuntungan besar,” imbuhnya.

Selain terkait aspek hukuman, Syarkawi juga meminta kewenangan yang besar bagi KPPU untuk melakukan investigasi pada setiap kasus yang ditangani.

“Kami ingin dalam penyidikan bisa melakukan penyadapan. Kalau itu tidak bisa, paling tidak diberi wewenang dalam melakukan pemeriksaan di kantor peru-sahaan yang terduga kartel, itu saja sudah cukup,” pungkas dia.

Adapun dari banyak kasus yang di-tangani oleh KPPU selama ini, justru para pelaku kartel selaku tergugat yang meme-nangkan kasus dalam proses pengadilan. Karena itu, amandemen UU itu diharapkan juga akan memperkuat bukti-bukti yang menjadi pedoman KPPU untuk menghu-kum para pelaku kartel.

Dia menegaskan, Indonesia akan sulit menjadi negara maju jika praktek kartel ini tidak dicegah. Kartel masih dianggap seba-gai faktor penghambat kemajuan ekonomi sebuah negara. “Selama praktek kartel masih ada, ekonomi Indonesia tidak akan tumbuh,” urainya.

Lebih lanjut dia menatakan untuk men-

jadi negara maju pertumbuhan ekonomi Indonesia harus double digit. “Korea itu saja tahun 2000 pendapatan perkapitanya sudah US$ 14.274, Indonesia kalau pertum-buhan ekonomi stabil 6 persen itu tahun 2030 pendapatan perkapitanya hanya US$ 8.531, jadi belum maju,” katanya.

Dia juga melakukan perhitungan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sampai tahun 2030 sebesar 10 persen, maka tahun 2030 pendapatan per kapita baru bisa menembus US$ 16.618 per tahun.

Dengan pendapatan perkapita tersebut baru menjadi potensi Indonesia untuk ke-luar dari middle income trap sudah cukup terwujud. ”Kalau kita hanya tumbuh 6-8 persen, atau kalau tumbuh 7 persen, tidak mungkin kita akan jadi orang kaya baru di 2030,” tegas dia.

Namun hal itu tetap ada beberapa cata-tan yang harus dilakukan pemerintah. Ca-tatan-catatan tersebut adalah bagaimana upaya pemerintah dapat mengendalikan adanya praktek kartel dalam dunia usaha-nya. “Dengan persaingan dunia usaha yang lebih sehat. Hal itu akan menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi Indone-sia yang cukup pesat,” pungkasnya.

=GAM

Marak Praktik KartelIndonesia Sulit Menjadi Negara Maju

ant/rini utami

NAIK SUBWAY. Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kanan) dalam kereta api bawah tanah (subway) saat tiba di terminal 3 Bandara Internasional Capital Beijing, di Beijing, Kamis (26/3). Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja, mencoba kereta api bawah tanah dari stasiun Dongzhimen, Beijing. Stasiun Dongzhimen merupakan stasiun persimpangan jalur 2 dan 13 yang merupakan jalur kereta api bawah tanah yang menghubungkan pusat kota Beijing dan bandara.

KEUANGAN

OJK Resmikan Program Laku PandaiJAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang rencana penyelenggaraannya pada tahun ini telah diajukan oleh 17 bank.

Pada tahap awal ada empat bank yang sudah mendapatkan persetujuan dan akan meluncur-kan program ini dalam waktu dekat yaitu BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA.

Dari empat bank itu, ditar-getkan selama tahun 2015 akan direkrut sekitar 128.039 agen. Sementara jika 13 bank lain ikut mulai menjalankan program Laku Pandai pada tahun ini, diperkira-kan jumlah agen Laku Pandai pada tahun ini mencapai 350.000 dengan cakupan 75 persen wilayah di seluruh Indonesia.

“Dalam tiga tahun ke depan, saya perkirakan agen-agen Laku Pandai akan ada di semua wilayah Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad Muliaman di Jakarta, Kamis (26/3).

Selain Muliaman, hadir dalam jumpa pers itu, Deputi Komisioner Pengawas Bank I Mulya Siregar, dan jajaran Direksi BRI, Bank Man-diri, BTPN dan BCA.

Dia berharap program Laku Pandai dapat mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada bulan Juni 2012.

Program keuangan inklusif dirancang mengingat masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, mengguna-kan, atau mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya, antara lain karena ber-tempat tinggal di lokasi yang jauh dari kantor bank atau adanya biaya atau persyaratan yang member-atkan.

“Laku Pandai akan menye-diakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat terjangkau layanan keuangan saat ini,” katanya.

=GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV6 Ekonomi

JAKARTA-Indonesia ter-masuk salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia. Ter-catat, pengguna Twitter di Indonesia mencapai 50 juta orang sehingga menjadikan Indonesia pasar paling mengun-tungkan.

Potensialnya pasar bisnis di Indonesia membuat sejumlah bos-bos jejaring sosial secara khusus menyambangi Indonesia. Seperti pernah dilakukan Mark Zuckerberg dan CEO Path David Morin.

Kini giliran bos Twitter Dick Costolo berkunjung ke Indone-sia. Dia langsung menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tujuannya apa lagi kalau bukan membahas peluang bisnis di Tanah Air. “Kami mendiskusikan Indonesia secara umum memiliki pengguna daring yang sangat besar dan memiliki pengaruh bagi pertum-buhan dunia daring, sekaligus se-

bagai platform komunikasi untuk kerja sama antara Pemerintah dan Twitter,” kata Costolo di Istana Wakil Presiden di Jakarta Kamis (26/3).

Pengguna Twitter di Indonesia mencapai 50 juta orang. Pertum-buhannya tercatat sebagai yang terbesar di dunia. Dia tak segan menyebut Indonesia sebagai pasar paling menguntungkan dan menjanjikan dari sisi bisnis. “In-donesia menjadi salah satu pasar paling menguntungkan, selain itu Twitter juga menguntungkan mereka karena menghubungkan satu sama lain, membicarakan apa yang terjadi saat ini,” katanya.

Bos Twitter ini berkeinginan menancapkan kuku lebih dalam di Indonesia. Pelbagai peluang kerja sama ditawarkan. Termasuk peluang membuka perwakilan di Indonesia.

“Itu menjadi salah satu ala-san dibukanya kantor kami di In-donesia, kami ingin meyakinkan warga Indonesia untuk menggu-nakan produk kami dan mengeta-hui bagaimana perilaku mereka menggunakan produk kami di In-

donesia,” jelasnya.Wapres Jusuf Kalla menutur-

kan pertemuan dengan Costolo membahas pelbagai peluang kerja sama sektor industri kreatif. Sek-tor ini tengah berkembang seiring dengan makin banyaknya ide-ide kreatif anak muda Indonesia. “Kami bicara tentang bagaimana pengembangannya secara bisnis di Indonesia. Tentu banyak di sini anak muda yang mengembangkan industri kreatif dan menggunakan Twitter untuk hal-hal positif,” kata Wapres.

Meski bicara peluang bisnis, tidak ada perjanjian kerja sama tertulis. “Ini bisnis saja, tapi de-ngan bisnis itu berarti membuka kesempatan yang lain untuk lebih kreatif juga,” kata Wapres.

Seperti diketahui, Dick Cos-tolo berhasil membawa Twit-ter membawa melewati “badai” setelah go public. Meski sempat dicibir, Dick berhasil membawa Twitter meraih pertumbuhan pendapatan hingga 74% (dengan nominal 479 juta dollar AS) pada kuartal empat 2014.

=GAM

Twitter Akan Buka Kantor di IndonesiaPasar Indonesia Dipandang Sangat Menjanjikan

ant/syamsu milla WAPRES DAN CEO TWITTER. Wapres Jusuf Kalla (kanan) bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Costolo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (26/3). Kedatangan Dick Costolo dalam rangka mempererat hubungan antara Twitter dan Pemerintah Indonesia.

Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia, Wahjudi di Gresik, Jatim, Kamis mengatakan, pengetatan secara internal ini terkait maraknya isu pe-nyelewengan pupuk bersubsidi di berbagai daerah, dengan modus pupuk dibawa keluar wilayah untuk dijual ke wilayah lain yang bukan peruntukan-nya.

Ia mengatakan, modus lain-nya adalah pupuk bersubsidi itu dijual dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET), serta melakukan penimbunan dan mengalihkan pupuk ber-subsidi ke non-subsidi dengan membuat kemasan/kantong baru.

“Tindakan penyelewengan pupuk bersubsidi ini merupa-kan tindakan melawan hukum yang dapat membawa pelaku berurusan dengan pihak berwa-jib,” ucapnya, menegaskan.

Ia menjelaskan, modus lain yang dilakukan pelaku adalah mengoplos pupuk bersubsidi dengan campuran unsur/mate-rial lainnya, sehingga men-gurangi komposisi unsur hara yang terkandung dalam pupuk bersubsidi, dan memalsukan serta meniru kemasan/kantong pupuk bersubsidi produksi PG.

Dikatakannya, produk pupuk bersubsidi dari PT

Petrokimia Gresik merupakan produk resmi dan terdaftar, sehingga apabila ada yang me-malsukan akan dapat tuntutan, baik secara pidana melalui pengaduan kepada kepolisian yang dilakukan secara perdata melalui Pengadilan Negeri.

Oleh karena itu, Wahjudi mengaku selain melakukan pengetatan secara internal, pihaknya juga telah bersinergi dengan instansi terkait dalam hal penyaluran pupuk bersub-sidi, termasuk TNI AD.

“Pascapenandatanganan ‘MoU’ antara TNI AD dan Kementan pada awal Januari 2015, PG turut meningkatkan koordinasi dengan TNI AD,” tuturnya.

Selain itu, Wahjudi mengaku juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti dinas pertanian, komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KP3) serta kepolisian.

“Kita juga berharap adanya partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan melapor-kan bila mengetahui adanya penyelewengan pupuk bersub-sidi maupun peredaran pupuk tiruan atau palsu. Sehingga bisa diambil tindakan secara cepat,” ujarnya.

=ANT/MALIK

PUPUK BERSUBSIDI

Distribusi Pupuk Bersubsidi DiperketatGRESIK-PT Petrokimia Gresik memperketat distribusi pupuk bersubsidi dengan melakukan pengawasan secara internal kepada sejumlah distributor dan kios, untuk menghindari adanya penyelewengan dalam distribusinya.

ant/wahyu putro a CLEAN AND LAUNDRY EXPO. Pengunjung mengamati produk laundry ke-tika mengunjungi Pameran Cleaning Service dan Laundry di JI Expo, Ja-karta, Kamis (26/3). Pameran produk di sektor kebersihan dan laundry yang diikuti 150 peserta dalam dan luar negeri itu menargetkan 6000 pengunjung dari berbagai kalangan, berlangsung 26-28 Maret mendatang.

Page 7: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

"Tiga tersangka yang saat ini masih diamankan di Markas Brimob Ampeldento, Kabupaten Malang ini merupakan jaringan Salim Mubarok Atamimi alias Abu Jandal. Dan, ketiganya

memiliki peran masing-maisng yang cukup penting dalam jaringan ISIS," tegas Kapolda Jatim, Irjen Polisi Anas Yusuf di Mapolres Kota Malang, Kamis (26/3).

Kapolda menjelaskan tersangka Abdul Hakim per-nah ke Suriah pada Agustus 2014 selama enam bulan untuk latihan militer, Helmi Muham-mad Alamudi bertugas sebagai koordinator dan fasilitator bagi calon anggota ISIS yang akan berangkat ke Suriah.

Bahkan Helmi juga pernah tinggal di Suriah selama satu bulan untuk mempelajari situasi dan jalur masuk ke negara itu. Sedangkan Ahmad Junaedi, 2014 lalu juga ke Suriah untuk mengi-kuti "Camp Harairy" bersama Abu Jandal.

Ia mengatakan penangkapan terhadap tiga tersangka oleh tim Densus 88/Antiteror bersama Polda Jatim itu juga menyita barang bukti berupa handphone, KTP, SIM, STNK, CD yang berisi materi ajaran ISIS, serta barang bukti lainnya.

Lebih lanjut, Kapolda menga-takan masing-masing tersangka memiliki peran penting, ada yang merekrut, ada yang mel-atih, namun semua memang satu jaringan.

Ketiga orang yang ditangkap tersebut juga memiliki kaitan langsung dengan salah satu pan-glima ISIS asal Malang, yakni Abu Jandal, bahkan bisa dikatakan orang-orang ini merupakan hasil rekrutmen Abu Jandal.

Ketiga tersangka anggota ISIS yang ditangkap itu dijerat Undang-Undang (UU) Terorisme pasal 15 junto pasal 7a.

"Hari ini juga kami lakukan pemeriksaan di sejumlah lokasi di wilayah Kota Malang dan dalam proses pengembangan, namun tersangka masih tetap tiga orang, belum ada tersangka baru," tegasnya.

Ketiga anggota ISIS di Kota Malang tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda, namun semua masih di wilayah Kota Malang. Abdul Hakim, ditang-kap di depan sebuah kafe di kawasan Jalan Arif Margono, Helmi Muhammad Alamudi ditangkap di sekitar tempat tinggalnya di Karang Besuki dan Ahmad Junaedi ditangkap di ru-mahnya di Kelurahan Bumiayu, Kedungkandang.

Bahkan, Ahmad Juanedi juga merupakan orang kepercayaan Salim Mubarok Attamimi yang diyakini sebagai salah satu tokoh penting ISIS asal Indone-sia, dan sempat membuat heboh dengan menyebarkan video menantang Panglima TNI lewat "YouTube".

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

Anggota ISIS Malang Ditetapkan Jadi Tersangka

MALANG - Tiga orang anggota Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) yang ditangkap di tempat berbeda di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (25/3), yakni Abdul Hakim, Helmi Muhammad Alamudi dan Ahmad Junaedi, ditetapkan menjadi tersangka.

ant/hayu yudhaGELEDAH RUMAH TERDUGA ISIS. Sejumlah anggota Brimob Polda Jatim bersenjata lengkap melakukan penjagaan saat rumah milik terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM digeledah di Jalan Ade Irma Suryani, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3). Sebelumnya, Densus 88 anti teror dibantu Brimob Polda Jatim menangkap empat orang yang diduga terlibat jaringan ISIS di kawasan Malang.

KASUS ASYANI

Pengacara Hadirkan 7 Saksi

SITUBONDO - Pengacara Asyani (63) menghadirkan tu-juh saksi meringankan pada sidang lanjutan kasus pencu-rian kayu jati yang digelar di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, Kamis (26/3).

"Kami menghadirkan orang yang tahu persis me-ngenai kayu milik nenek Asyani, termasuk tiga orang yang saat ini juga menjadi tersangka," kata Supriyono, pengacara Asyani saat dite-mui sebelum sidang.

Para saksi itu antara lain Ruslan (menantu Asyani), Cipto (pemilik penggergajian kayu) dan Abdus Salam. Keti-ganya juga menjadi tersangka dalam kasus kayu milik Per-hutani itu. Saksi lainnya ada-lah Mistiana (anak dari Asyani atau isteri dari Ruslan).

"Mistiana ini orangnya kecil dan ikut mengangkat kayu saat kayu Bu Asyani akan dibawa ke rumah Cipta. Masak kalau kayunya besar (milik Perhutani) perempuan sekecil itu kuat mengangkat kayu dalam ukuran besar?" kata pengacara dari LBH Nu-santara Situbondo ini.

Saksi lain adalah kepala kampung di Secangan, tem-pat Asyani berasal sebelum pindah ke Kampung Krastal karena banjir itu. Kepala kampung Secangan mengeta-hui saat suami Asyani sekitar lima tahun lalu menebang kayu.

"Ada juga saksi tukang ngarit rumput yang tahu waktu kayu mau diangkut dari rumah Bu Asyani ke rumah Cipto. Le-wat keterangan para saksi ini kami ingin ungkap yang sebe-narnya," katanya.

Untuk sidang berikutnya, pengacara Asyani akan meng-hadirkan sejumlah saksi ahli yang ditunjuk oleh Dewan Kehutanan Nasional (DKN). Mereka adalah ahli di bidang hukum agraria dan bidang ke-hutanan dengan spesifikasi perkayuan.

Sementara sidang keenam kasus yang menghebohkan karena terdakwanya seorang nenek tua ini dijaga oleh puluhan polisi berseragam. Padahal sidang-sidang. Se-belumnya hanya dijaga oleh beberapa polisi.

= ANT/MASUKI M ASTRO

Page 8: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

PDIP Jatim Target Kuasai 10 Daerah

"Target 10 daerah di Jatim harus dipegang PDIP pada Pilka-da serentak," ujar Ketua PDIP Ja-tim Kusnadi kepada wartawan di Surabaya, Kamis (26/3).

Menurut dia, kemenangan 10 daerah dinilai realistis de-ngan mayoritas suara yang dimi-liki partai berlambang moncong putih tersebut di provinsi ini.

"Apalagi PDIP pemenang Pemilu nasional dan menem-patkan kader terbaiknya, Joko Widodo sebagai Presiden RI. Tidak berlebihan jika kami pa-sang target menang di 10 dae-rah," ucapnya.

Namun, pihaknya enggan menyebut 10 kabupaten/kota yang menjadi target karena saat ini belum masuk tahapan apa-pun, termasuk rekomendasi ter-hadap pasangan calon bupati/wali kota beserta wakilnya.

Kendati demikian, kata dia, Kota Surabaya menjadi target utama pemenangan Pilkada dengan menempatkan kadernya duduk di kursi "Balai Kota-1" pe-riode 2015-2020.

"Apalagi Surabaya Ibu Kota Provinsi dan partai pemenang

di Pemilu 2014, sekaligus bisa mengusung pasangan calon kepala daerah sendiri," tukas-nya.

Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut berharap kemenang-an Pilkada Surabaya 2010-2015 bisa terulang, siapapun nama calon pasangan yang diusung dan mendapat restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

"Kami di tingkat daerah akan mengamankan siapapun calon yang diusung pusat, dalam hal ini Ketua Umum DPP PDIP Meg-awati Soekarnoputri. Kami juga tidak ingin berandai-andai sia-pa nama yang direkomendasi," ujarnya.

Sebanyak 19 daerah yang akan menggelar pilkada se-rentak yakni, Kabupaten Ngawi (berakhir masa jabatan pada 27-7-2015), Kota Blitar (3-8-2015), Kabupaten Lamongan (9-8-2015), Kabupaten Jember (11-8-2015), Kabupaten Ponorogo (12-8-2015) dan Kabupaten Kediri (19-8-2015).

Berikutnya, Kabupaten Situ-bondo (6-9-2015), Kabupaten Gresik (27-9-2015), Kota Sura-baya (28-9-2015), Kabupaten Trenggalek (4-10-2015), Kota Pasuruan (18-10-2015), Kabu-paten Mojokerto (18-10-2015), Kabupaten Sumenep (19-10-2015), Kabupaten Banyuwangi (21-10-2015), Kabupaten Ma-lang (26-10-2015) serta Kabu-paten Sidoarjo (1-11-2015).

Kemudian tiga kabupaten tambahan yang sejatinya digelar 2016, namun sesuai perundang-undangan dimajukan Desember karena masih belum melebihi semester pertama, yaitu Kabu-paten Tuban, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan.

= ANT/FIQIH ARFANI

SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur menargetkan kuasai 10 kabupaten/kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) se-rentak pada Desember 2015.

Kusnadi Ketua PDIP Jatim

KRIMINALITAS

Aparat Kepolisian Amankan Penjambret dari Amukan Massa

BLITAR - Aparat Kepolisian Sektor Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengamankan seorang penjambret dari amukan massa, setelah ia ketahuan mela-kukan aksinya.

Kepala Polsek Ponggok AKP Thamim Anwar, mengatakan, tersangka yang diamankan ada-lah Wit (4), warga Desa Sum-bersuko, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Ia dikeroyok massa setelah menjambret per-hiasan emas milik Tukiyah (70), warga Desa Candirejo, Kecama-tan Ponggok.

"Pelaku mengambil paksa kalung korban saat ia lengah," ungkapnya, Kamis (26/3).

Ia mengatakan, kejadian itu berawal saat pelaku mendatangi korban dan berpura-pura me-nanyakan kandang ayam milik korban. Saat korban yang juga seorang nenek itu lengah, pelaku langsung mengambil paksa kalung korban.

Mendapati aksi yang dilaku-kan pelaku, korban langsung berteriak dan meminta tolong. Warga yang mendengar kejadian itu datang dan mengetahui jika

perhiasan emas milik korban telah dijambret.

Warga juga langsung mem-buru pelaku yang saat itu sudah kabur, namun belum terlalu jauh. Warga memburunya dan pelaku tertangkap. Mereka menghajar pelaku.

Sejumlah anggota tubuhnya juga luka, bahkan mengeluarkan darah. Tidak puas menghajarnya, warga juga membakar sepeda motor yang saat itu dikenakan oleh pelaku.

Polisi yang mendapati laporan itu, langsung datang ke lokasi kejadian dan mengaman-kan pelaku dari amukan massa. Petugas juga membawanya ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan akibat luka di sekujur tubuh yang dideritanya.

Selain membawa pelaku ke rumah sakit, petugas juga me-nyita barang bukti berupa perhi-asan emas yang merupakan hasil kejahatan pelaku. Perhiasan itu saat ini masih diamankan di kan-tor polisi sebagai barang bukti.

Sementara itu, sepeda motor pelaku yang dibakar massa juga diamankan polisi. Kendaraan itu

sempat tergeletak begitu saja setelah dibakar massa. Petugas tidak langsung membawanya karena bangkai sepeda itu masih panas.

Sementara itu, sejumlah tetangga korban mengaku tidak menyangka jika ada kejadian pejambretan, terlebih lagi kor-bannya adalah tetangga mereka yang sudah tua. Anis, salah seorang tetangga mengatakan kejadian itu berlangsung cepat, dan para tetangga pun memban-tu nenek Tukiyah.

Saat ini, kondisi nenek Tukiyah sudah lebih baik lagi, setelah insiden yang ia alami. Pelaku juga masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar. Polisi belum memroses perkaranya, karena ia masih mendapatkan perawatan.

Polisi juga mengimbau masyarakat waspada terhadap berbagai modus kejahatan dan guna mencegah tindak kejahatan dianjurkan tidak menggunakan perhiasan berlebihan saat di luar rumah.

= ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO

ant/zabur karuruSIMULASI PENANGANAN UNJUK RASA. Polisi berusaha menghalau aksi massa saat simulasi penangananan aksi unjukrasa anarkis di halaman Polda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (26/3). Simulasi dan latihan tersebut guna mening-katkan kesiapsiagaan anggota kepolisian ketika menghadapi suatu kejadian atau tindak kejahatan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.

Page 9: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV 9Lintas Jatim

ant/zabur karuruATURAN POLWAN BERJILBAB. Sejumlah polwan berfoto ‘selfie’ di halaman Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3). Polwan di seluruh Indonesia akhirnya diperbolehkan mengenakan jilbab, setelah sebelumnya aturan penggunaan pakaian seragam tersebut hanya berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Dewan Akan Revisi Perda Minuman Beralkohol

Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat, menga-takan, rencana revisi perda kali ini menindaklanjuti peraturan baru berupa instruksi Menteri Perdagangan untuk menarik peredaran minuman beralkohol golongan A dengan kadar lima persen ke bawah di toko-toko modern.

"Untuk menindaklanjuti ke-

bijakan itu, kami segera merevisi perda minuman beralkohol," ka-tanya.

Menurut dia, penjualan minu-man beralkohol harus ditempat yang semestinya, agar tidak bisa dilihat semua orang termasuk anak kecil.

Politisi Partai Hanura ini me-ngatakan, pembatasan minuman beralkohol telah berhasil diterap-

kan di Provinsi Bali.Beberapa waktu lalu, lanjut

dia, Komisi B telah melakukan kunjungan kerja ke Bali. Hasil dari kunjungan tersebut, Bali yang menyandang kota wisata, tetap membatasi peredaran minuman beralkohol.

Namun penjualan minuman keras justru dilakukan ditempat-tempat tertentu. "Di Bali identik dengan minuman, tapi justru bisa menerapkan peraturan perdagan-gan. Bahkan sebelum (Hari raya) Nyapi pemerintah daerah setem-pat menarik minuman alkohol dari toko modern, dan warung-

warung," katanya.Namun demikian, Edi Rah-

mat menegaskan, penerapan ke-bijakan pembatasan peredaran minuman beralkohol bergan-tung pada masing-masing da-erah. Penerapan antara daerah yang berbeda-beda juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur.

"Sesuai Pergub (Peraturan Gubernur) per wilayah berbeda, mungkin Surabaya sama dengan Bali," tuturnya.

Edi mengatakan pihaknya mendukung pembatasan peredar-an minuman beralkohol. Namun,

dalam revisi perda nantinya, pi-haknya mengaku masih kesulitan mengatur minuman alkohol tra-disional. Padahal, minuman tra-disional banyak yang kadar alko-holnya tinggi.

"Minuman sejenis arak atau toak itu kan alkoholnya ting-gi, bagaimana peredarannnya. Apalah diperbolehkan di jalan-jalan," katanya.

Menurutnya di Bali, peredar-an minuman tradisional yang berkadar alkohol tinggi hanya diperblehkan ketika acara adat dan produksinya pun dibatasi. Edi menegaskan, pembatasan minuman beralkohol bertujuan untuk mengantisipasi dampak negaif yang ditimbulkan. Pihak-nya khawatir, jika tidak dibatasi membawa pengaruh buruk pada moralitas masyarakat.

"Jika dijual bebas, dikha-watirkan akan mempengaruhi mental dan moral lingkungan masyarakat," jelas Edi.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya akan merevisi perda tentang peredar-an minuman beralkohol yang sempat ditolak Guber-nur Jawa Timur.

Page 10: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV 10PROBOLINGGO JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV 10BudayaKORAN MADURA

Sajak-sajak Irna Novia Damayanti *

Segaris RinduAdalah aku penumpang setia men-dudukan doa Pada namamu yang tersimpan rapi seindah puisi Meski debu waktu menimbunaku tak pernah lupa mengabsen kapal-kapal karena aku ingin memasang gambarmu dinding mataku

Masa lalu adalah pertunjukan paling fantastikdi panggung memorikarena kitalah yang beradegan dimana senyum menjadi pengiringnyakata-kata menjadi penonton bersorak riang

Dulu, kau izin kepadakuakan menuliskan kisah paling puisi Setelah harta tak lagi menjajah diriTapi kapan kau akan pulang ?Jawa terlalu lama meminjammu, kasih

Langit-langitku tak mampu lagi membendung titik-titik kerinduanAku takut kau disana bertamu di rumah cinta yang baruSementara rumahku kau anggap angin berlalu

An Najah 2014

Tuhan di WajahmuKetika mataku dan matamu bertemu Musim semi bertamuMelayangkan jemu

Ketika kutanyakan padamu bagaimana cara mencipta keindahan yang melekat di matamuKata-katamu pincang mengantar jawaban

Pada kata yang terdengar dari lisanmu Mengalun merduMenarikan wajahmu di panggung telingakuMenghadirkan di rumahku puisiPuisi dengan kalimat terindah

Ketika kutanyakan padamu Bagaimana cara kau mencipta keindahan yang melekatDi suaramuKata-katamu bermuara pada sunyi

Maka aku pergi menjelajahi wajahmuMelewati jalan perenungan Di ujung jalan itu aku temukan Nama Tuhan

An Najah 2014

*) Lahir di Purbalingga, 14 September. Seorang mahasiswa di IAIN Purwoker-to dan Santri di Pesantren Mahasiswa

An Najah. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena.

Pak Hari dan Ayam Mbah Rohman Cerpen: M. Maksum*

ari kejauhan senyum pak Hari tampak lebar. Dia datang ke pos kamling dengan

membawa ayam jago yang masih sehat. Para peronda yang sudah berada di pos kampling, sudah menebak-nebak, ada apa dengan gerak gerik jura-gan ayam yang datang dengan wajah sumringah?

“Heh, lihat ada Pak Hari. Tidak seperti biasanya, ia mem-bawa ayam ke tempat ronda,” bisik salah satu peronda kepada temannya.

“Mungkin saja ia mau sabung ayam malam ini.”

Semakin dekat langkah pak Hari semakin lebar senyum yang ia berikan. Para peronda memasang wajah heran.

“Kenapa kalian hanya ben-gong saja. Nih, aku punya ayam jago yang sudah tua untuk kalian. Silakan dipotong untuk liwetan malam ini,” senyum semakin manis dan berbunga-bunga di wajah pak Hari.

“Terimakasih pak Hari. Tidak seperti biasanya pak Hari berbaik hati memberikan ayam jagonya.”

“Hemm, aku sudah bosan makan daging ayam. Dari pada ayam ini mati karena usia, lebih baik aku berikan kepada bapak-bapak yang sedang beronda. Ya, sebagai pengganjal perut di malam hari.”

Bapak-bapak yang sedang meronda, memasang wajah gi-rang. Mereka segara memotong dan merawat ayam pemberian pak Hari, agar menjadi ayam yang siap untuk dimakan.

***Mbah Rohman tampak

kebingungan, ia berjalan sambil menampakkan wajah resah. Sudah empat hari Ia setiap sore menyusuri kebun-kebun dan pekarangan rumah warga. Suara panggilan ayam selalu ia suara-kan dengan lantang. Meskipun nafas kadang tidak mendukung, dihambat batuk kecil-kecil yang bersuara monoton di dalam tenggorokan.

“Sedang mencari apa Mbah?” tanya Rohmat.

“Cari ayam. Sudah empat hari tidak pulang ke kandang.”

“Ayamnya jago apa betina Mbah?”

“Jago, kamu pernah lihat Mat?”

Rohmat hanya diam, tidak menjawab pertanyaan dari mbah Rohman. Mbah Rohman tidak terlalu berharap pertanya-an yang ia lontarkan segera dijawab.

“Padahal, ayam tidak per-nah tak lepas. Setiap hari selalu aku kurung di kandang.”

“Dikurung dalam kandang bisa lepas Mbah? Mungkin dimakan musang Mbah?”

“Tidak mungkin Mat. Kalau-pun dimakan musang, bekas bulu ayam dan keadaan kan-dang pasti berantakan. Cuma pintu kandang sudah terbuka. Tapi, perasaanku terasa ganjal, apa sih salah aku? Sehingga ayamku yang jadi korban. Kalaupun aku punya salah sama warga sini, kan bisa dibicarakan dengan baik-baik. Tidak dengan cara yang brutal seperti ini.”

Detak jantung Rohmat semakin berdetak kencang. Ia ingin berterus terang dengan kejadian empat hari yang lalu di poskampling. Namun ia ragu. Bahkan ragu yang ia miliki me-lebihi nikmatnya daging ayam panggang di poskamling.

Datang seseorang dari depan rumah Rohmat.

“Mat, entar malam menu buat makan saat ronda apalagi ya? Semoga pak Hari menyum-bangkan ayamnya lagi.”

Rohmat hanya diam dan menunjukkan wajah memerah serta dingin terhadap Ulum yang tiba-tiba nyerocos soal ayam.

“Lum, perasaan pak Hari

juragan ayam. Dia terkenal dengan pelitnya, apa aku tidak salah dengar kalau dia menyum-bang ayam miliknya ke petugas ronda kemarin malam?”

“Iya mbah. Empat hari yang lalu, ia datang ke petugas ronda dan menyumbangkan satu ayam jago miliknya. Tanpa ba-nyak tanya, kita langsung ma-sak ayam jago itu. Alhamdulil-lah, meskipun ayamnya sudah tua. Tapi, dagingnya banyak dan masih segar.”

Rohmat semakin gelisah. Ia berkeringat dingin. Wajahnya mulai memucat. Kakinya secara reflek menginjak kaki Ulum. Sedangkan mulutnya nyerocos menjelaskan perihal di poskam-ling empat harri yang lalu ke Mbah Rohman.

“Ada apa sih, Mat?”“Tadi ada ulat yang meram-

bat di sandalmu,” elak Rohmat.“Kamu tahu ciri-ciri ayam

yang kamu masak?”“Aku tidak terlalu memer-

hatikan. Karena kondisi gelap. Tapi, dilihat secara sekilas. Ayam sehat, badan besar mele-bihi badan ayam bangkok, terus tidak ada bekas luka di muka dan bulu. Dan bila dirasakan, dagingnya seperti daging ayam yang masih muda.”

“Maturnuwun, informasinya ya, Lum.”

Mbah Rohman segera pulang. Ulum hanya bengong melihat reaksi mbah Rohman yang dingin. Apalagi ketika kedua mata Ulum menyaksikan sorot mata Rohmat.

“Wah, gawat-gawat. Sudah keterlaluan sikap pak Hari. Berani-beraninya ia memberi-kan barang haram kepada kita.”

“Maksudmu apa sih Mat. Aku semakin tidak paham de-ngan omongan dan sikapmu.”

“Kamu tahu nggak? Kenapa Mbah Rohman langsung pulang ketika dia tahu ciri-ciri ayam yang kamu jelaskan tadi?”

“Tidak tahu.”“Ayam yang kita panggang

di poskampling, bukan ayam milik pak Hari. Tapi, milik Mbah Rohman.”

“Pantas banget, muka Pak Hari nampakceria waktu mem-berikan ayam.”

***Suara kentongan mengalun

seperti halnya malam-malam sebelumnya. Rohmat memukul sebanyak delapan kali. Di poskamling sudah ada peronda yang anggotanya sama dengan empat hari yang lalu.

Kali ini datang dari musala, Mbah Rohmat dan pak Hari menuju ke poskampling. Muka pak Hari tak secerah empat hari yang lalu. Begitu juga, muka mbah Rohman tak sekusut empat hari yang lalu.

Detak jantung Rohmat mulai mendesir. Ia sangat tahu langkah yang akan ia ambil un-tuk menengahi permasalahan yang dialami mbah Rohman dan Pak Hari. Namun, sikap yang rasa bersalah hampir saja mengalahkan rasa bijak yang ia miliki.

Semua peronda pulang dan kembali ke poskampling dengan membawa uang. Mereka kumpulkan jadi satu untuk mengganti ayam Mbah Roh-man. Pak Hari masih bersikap dingin, ia bersikeras tidak mau ambil bagian untuk mengganti ayam milik Mbah Rohman.

“Aku tidak ikut makan, maka aku tidak akan menggantinya.”

Semua yang ada di pos kampling menghembuskan nafas panjang. Terutama mbah Rohman=

Kediri, 170215

*) Sekarang tinggal di Mekikis Kediri. Bergiat di Jendela Kertas Darussalam (JKD), TrIsDa dan ForSaMbang (Forum Sastra Jom-bang). Menjadi pendidik di MTs dan MA Darussalam Ngesong Jombang.

www.asilclub.spruz.com

Page 11: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV O

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Jatuh Bangun Ida Widyastuti

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO JUMAT 27 MARET 2015No. 0575 | TAHUN IV Resensi BukuKORAN

MADURA 11

Kelas akhir SMP, Mbah Suri-pah, nenek dari bapak, yang menggantikan peran ibunya

merawat, mengasuh, dan membe-sarkan hatinya juga menghadap Ilahi. Semakin lengkap penderitaan. Untuk tetap mengenyam pendidi-kan yang lebih tinggi, ia tinggal di rumah Bude Mustaqarah, kakak ibunya di Jombang.

Penderitaan tidak hanya sampai di situ. Selepas lulus dari SMA Mu-hammadiyah 1 Jombang, ia bertekad kuliah tapi terbentuk biasa. Jalan nekat ditempuh untuk bertahan hidup dengan menjadi karyawan di Batam. Di Batam selama lima tahun, sekalipun sudah memiliki gaji tetap, penderitaan belum berakhir.

BisnisNamun, hidup Ida Widyastuti

mulai bersinar di Batam. Talenta bisnisnya yang menjadi pintu ma-suk kesuksesannya mulai terlihat. Ia sambil berbisnis disela-sela menjadi karyawan.

Pada jam istirahat, di ruangan dekat toilet belakang perusahaan, ia biasa menggelar dagangan pakaian. Barang dagangannya dipasok dari Yogyakarta. Jaringan teman-teman-nya di perusahaan dimanfaatkan sebagai pengembangan marketing.

Bisnisnya sekalipun sampingan terus mengalami perkembangan tanpa mengesampingkan tugas utama sebagai karyawan.

Sepulangnya dari Batam, menikah dan mengikuti suaminya bertugas di Jember. Selain me-ngasuh anak, ia merintis bisnis emping melinjo basah dengan modal Rp. 600.000. Barang dipasok dari Jawa Tengah. Tiap hari masuk-keluar pasar, dan jerih payahnya menerabas jalan kotor dan becek membuahkan hasil. Dari awalnya kulakan 2-3 kuintal emping melinjo, dalam waktu tak lama kulakan 2,5 ton karena banyaknya permintaan.

Seiring waktu, ia juga berbis-nis beras. Komsumennya selain pelanggan emping melinjo, adalah agen-agen kecil yang berjualan di sekitar pasar dan jalan raya Jember. Dalam waktu singkat, ia berhasil menembus pasar Sidoarjo, Mojokerto, Krian, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Malang (hlm. 133).

Namun, bisnisnya tak selamanya berjalan mulus. Ia sempat terpuruk saat ditipu rekan bisnisnya yang mengajak berbisnis vanili. Uang ratusan juta rupiah yang dikumpul-kan dalam beberapa tahun habis seketika. Ia hanya menerima uang Rp 50 juta dan vanili seharga sekitar Rp 43 juta.

Kata Ida, jika kita kuat dalam se-buah usaha, maka kita akan menuai sebuah keberhasilan. Semangat itulah yang membuatnya kembali bangkit dan sekarang menjadi pe-ngusaha sukses hingga manca ne-gara melalui kripik pisang Agung Go Bananos dan opak pisang Bananos, serta telah menerima beberapa penghargaan.

Pendidikan HidupMenurut Ida, keterbatasan dan

hidup di dunia berbeda, Demak dan Jombang, memberikan gemblengan

hidup yang luar biasa dari Tuhan. Kisah hidupnya adalah bukti kebe-naran firman Tuhan bahwa habis kesulitan terbitlah kemudian (QS. Asy Syarh: 6).

Dari hidup di desa dengan segala keterbatasan, hingga di kota de-ngan segala aturan, meninggalkan pelajaran bahwa hidup tak sekadar terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Tetapi esensi serta eksistensi dalam keberman-faatan kepada orang lain (hlm. 63).

Dari buku Ibu, Ajari Aku dari Surga, pembaca bisa mengambil pelajaran untuk tidak lelah ber-juang dan berbagi. Buku setebal 233 membangkitkan semangat. Namun, banyak salah ketik dan pengula-ngan paragraf dalam buku terbitan Gramedia itu=

*) Pelaku bisnis perhiasan perca.

Ida Widyastuti telah me-rasakan kerasnya kehidu-

pan sejak menginjakkan kaki pertama kali di bumi Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak,

pada 30 Oktober 1974. Ibunya meninggal dunia saat melahirkan dirinya

karena pendarahan. Di ru-mah hidup di bawah garis kemiskinan, di sekolah di-

billy karena tak memiliki ibu kandung.

Oleh: Munafaroh*

Judul : Sepucuk Surat Beku di JendelaPenulis : Aliya Nurlaela Penerbit : FAM Publishing Cetakan : I, 2015 Tebal : 152 halaman

Dewasa ini karya sas-tra di Indonesia terus tumbuh seperti bunga-

bunga yang bermekaran di taman. Demikian pula komu-nitas pencinta sastra yang terus bergeliat dan menjadi sendi terhadap nasib karya sastra itu sendiri. Tetapi, yang menarik disimak adalah karya sastra sebagai salah satu corong untuk menyuara-kan aspirasi rakyat. Selain itu, karya sastra –apa pun bentuknya– dijadikan seba-gai fungsi kontrol sosial yang ada di masyarakat.

Buku Sepucuk Surat Beku di Jendela ini tampak-nya betul-betul menguatkan pandangan tersebut. Kum-pulan cerita pendek yang terhimpun dalam buku karya cerpenis Aliya Nurlaela terse-but banyak menyajikan potret sosial yang lekat dengan ke-hidupan sehari-hari.

Dalam cerpen yang ber-judul Bell’s Palsy, misalnya. Si penulis dengan jitu mem-berikan penggambaran yang lugas mengenai penyakit yang menyebabkan kelum-puhan saraf wajah separo itu. Namun, yang menarik di sini justru komunikasi yang dijalin oleh si pasien dan dokter. Diceritakan di situ bagaimana beratnya beban mental yang ditanggung oleh si pasien hingga ia mudah meluapkan kekesalan pada beberapa dokter yang ia da-tangi. (hal. 75-76).

Bell’s Palsy merupakan penyakit yang mampu mem-buat wajah menjadi tidak simetris. Urat-urat yang me-negang di balik telinga akan menciptakan rasa sakit yang

tak tertahankan. Penyakit ini cukup berbahaya apabila tidak tertangani secara cepat dan tepat karena dapat me-ngakibatkan cacat permanen (hal. 79).

Bagaimana sang penulis bisa menceritakan penyakit ini dengan begitu detail dan lugas seolah tanpa cela? Ternyata, dari pengakuan Aliya sendiri, dirinya memang pernah mengidap penyakit tersebut yang sempat mem-buatnya sangat down. Bagi dia, amat penting memberikan pemahaman tentang penyakit ini kepada masyarakat dan jalan yang dipilih adalah cer-pen tersebut.

Buku ini berisi 17 cerpen yang semuanya mencoba membingkai alur kehidupan sehari-hari. Selain kritik so-sial, tema cinta yang menjadi patronase sebuah karya sastra juga tidak ketinggalan mewar-nai. Yang istimewa, cinta tidak ditampilkan secara picisan se-hingga selalu menggoda pem-baca untuk menuntaskan dan mereka-reka apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kendati pun topik yang diangkat cukup sederhana, namun ceritanya menjadi me-mikat lantaran dibumbui diksi-diksi yang cerdas nan bijak. Pengalaman penulis benar-benar menjadi keuntungan tersendiri dalam mengilus-trasikan kejadian yang diang-kat dalam cerpen ini. Sebuah buku sastra yang memberikan banyak pemahaman baru yang menjadikannya perlu di-baca oleh siapa saja=

Eko Prasetyo, Pengelola Griya Literasi

Merekonstruksi Potret Sosial Lewat Cerpen

Page 12: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Untuk mensiasati kerugian, pengusaha olahan bawang me-rah terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap bisa bertahan di tengah melambungnya harga bawang merah. Usaha yang se-lama ini menjadi andalan warga Kabupaten Probolinggo, sekaligus salah satu penghasil bawang me-rah terbesar di Jawa Timur.

Salah satunya, Nurul Khoti-mah (45) pengusaha olahan bawang merah, warga Desa Tegal-rejo Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, tak mampu berbuat banyak saat harga bawang me-rah sebagai bahan baku produksi olahannya terus merangkak naik hingga menembus angka Rp.20 ribu hingga Rp.26 ribu perkilo-

gram.“Sejak dua pekan terakhir,

saya mengurangi jumlah produk-si bawang goreng yang menjadi sumber pendapatan keluarga. Dari sekitar dua kwintal perhari men-jadi lima belas kilogram,”ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/3).

Menurutnya, sesekali bersama karyawanya tak lagi berproduk-si. Karena harga bawang merah hingga saat ini masih mengalami kenaikan.

“Jika cuaca normal, dan harga bawang merah stabil. Harga bawang goreng biasa di-jual seharga Rp.60 ribu perkilo-gram. Saat ini harga bawang goreng mencapai Rp.130 ribu

perkilogramnya,”tandas Nurul Khotimah.

Senada disampaikan Suhartini (35) pengusaha olahan bawang merah, warga Desa Kaliamas Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, mengingat ting-ginya harga bahan baku bahwa membuat sejumlah pengusaha produksi olahan bawang goreng mengeluh.

“Selain karena harganya tak terjangkau, stok bawang merah di wilayah Kabupaten Proboling-go, juga semakin menipis. Para petani tak berani lagi menanam bawang merah, karena rusak aki-bat hujan,”ucapnya.

Dikatakan, para pengusaha

produksi olahan bawang kini mengambil langkah mengu-rangi jumlah produksi. Mereka hanya melayani permintaan lokal, dan untuk permintaan luar kota dan luar pulau, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali dan palu.“Untuk sementara waktu ditolak, hingga harga bawang merah kembali normal,”terang Suhartini.

Para pengusaha kecil ini, berharap agar pemerintah mengambil langkah untuk men-stabilkan harga bawang, baik bawang merah maupun bawang putih agar tidak melilit para u-saha kecil.

=M.HisbullaH Huda

Terancam Gulung TikarDampak Harga Bawang Merah NaikPROBOLINGGO – Melambungnya bawang merah dalam sebula terakhir, dampaknya sangat dirasakan oleh sejum-lah pengusaha produksi olahan bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo. Bahkan usaha mereka terancam gulung tikar, karena tidak berproduksi meski permintaan konsumen terus berdatangan.

BERDAMPAK. Usaha olahan bawang merah terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap bisa bertahan di tengah melambungnya harga bawang merah.

Page 13: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV 13Probolinggo

Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Achmad Aruman menjelaskan ide dan gagasan itu muncul dari Kepala Badan Pelak-sana BPBD Kabupaten Proboling-go Dwijoko Nurjayadi. Setelah ditindaklanjuti, perusahaan itu ternyata meminta beberapa per-syaratan sebelum memberikan bantuan aldamkar itu.

Diantara persyaratan, seluruh proyek-proyek yang berkaitan dengan pemadam kebakaran itu, perusahaan itu akan membawa nama Pemkab Probolinggo untuk meminta dana CSR perusahaan-perusahaan.

“Persyaratan itu yang sulit dipenuhi. Karena pemkab sendiri tidak boleh memberikan peker-

jaan berdasarkan kepastian. Se-mua proses harus dilakukan. Dan setiap perusahaan mempunyai hak yang sama untuk mendaf-tarkan dan memenagkan proyek,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/3).

Jika terus dilanjutkan, maka Pemkab nyata telah melanggar Undang-Undang nomor 5 tahun 1999 tentang Anti Monopoli. “Kami bisa terjerat itu, kalau ren-cana hibah itu diteruskan,” jelas Achmad Aruman.

Lebih jauh Achmad Aruman, menjelaskan sesuai dengan perda nomor 12 tahun 2013 tentang Pemadam Kebakaran memang mengharuskan setiap rumah mempunyai alat pemadam keba-

karan. Disamping itu, pemerin-

tah daerah perlu menyiapkan masalah pemadam kebakaran se-cara dini. “Salah satunnya dengan sosialisasi. Dan upaya itu kami laukan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelak-sana Badan Penanggulangan Ben-cana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, menjelaskan pihaknya sudah be-berapa kali melakukan koordinasi dengan pihak swasta.

“Prinsipnya, pemerintah tidak akan dirugikan. Sebab, pemerintah daerah tidak mengeluarkan dana sama sekali,”ucapnya.

Hanya saja, lanjut dia, yang menjadi pertimbangan saat ini mengenai permintaan swasta meminta dana kepada perusa-haan lain atas nama kerjasama pemerintah daerah dengan pihak swasta tersebut. “Kami khawatir nanti ada sesuatu yang tidak dinginkan,”papar Dwijoko Nur-jayadi.

=Mahfud hidayatullah

Tolak Pemberian Tabung AldamkarPROBOLINGGO - Salah satu perusahaan swasta manufak-turing asal Sidoarjo berencana akan memberikan hibah alat pemadam kebakaran (aldamkar) kepada Pemkab Probolinggo. Nantinya aldamkar itu diberikan kepada rumah-rumah yang rawan bencana. Namun, niat baik perusahaan itu ditolak Pemkab Probolinggo.

DITOLAK. Alat pemadam kebakaran yang merupakan hibah dari perusahaan swasta.

PROBOLINGGO – Walikota Hj. Rukmini menginstruksikan langsung kepada dinas terkait untuk membenahi di titik-titik pantau yang masih kurang dalam penilaian yang telah di-lakukan pada P1 Adipura untuk persiapan menghadapi penila-ian tahap ke P2 Adipura.

Hal itu disampaikan Asisten ekonomi dan Pembangu-nan, Sekretariat Daerah Kota Probolinggo, Budi Krisyanto, dalam Evaluasi hasil road show pra penilaian tahap II (P2) A-dipura tahun 2014/2015, Kamis (26/3).

Permintaan terkait sete-lah diekspos P1 Adipura yang disampaikan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo dimana Kota Probolinggo, pada P1 Adipura masih ada titik-titik yang masih kurang penilaian.

“Tolong kepada pimpinan instansi terkait yang bertang-gung jawab terhadap titik pantau penilaian Adipura yang rendah nilainya agar dibenahi dengan baik, “ jelas Budi Kris-yanto.

Kendati demikian, Budi Krisyanto, tak menafikan yang sudah tinggi nilainya tetap menjadi perhatian jangan sampai menurun sehingga menurunkan nilai yang sudah didapat. Hal ini tentunya perlu kesadaran dari semua pimpinan terkait, agar bisa membenahi itu semua.

“Apa yang menjadi kekura-ngan bisa ditindaklanjuti kemu-dian yang sudah baik diper-tahankan dan ditingkatkan, paling tidak bisa mengurangi beban, “tegasnya.

Tak hanya itu, hasil evaluasi tim dilapangan menyebutkan, dari sejumlah lokasi titik pan-tau yang dikunjungi ditemu-kan permasalahan pemilihan

dan pengolahan sampah yang kurang maksimal.

Sehingga ini merupakan keberhasilan dan kegagalan merupakan kerja bersama. Komitmen pejabat titik pantau harus segera bergerak cepat.

“Saya berharap bisa me-nyepakati komitmen untuk membenahi titik-titik lokasi penilaian adipura menuju keberhasilan mempertahankan penghargaan kebersihan ling-kungan tersebut,” terang Budi Krisyanto.

Sementara Kepala BLH Kota Probolinggo, Tutang Ariwibowo, mengatakan untuk menghadapi P2 Adipura langsung diinstruk-sikan Walikota dan meninjau langsung kelokasi titik-titik pantau yang masih kurang penilaian.

“Penilaian P2 Adipura direncanakan pada April 2015 ini. Sisa waktu dua puluh hari ini kita maksi-malkan untuk melakukan pembenahan,”ucapnya.

Pihaknya meminta warga Kota Probolinggo untuk tetap menjaga kebersihan dan kein-dahan kota. Ini dilakukan untuk mempertahankan kota sedang terbersih dengan penghargaan Adipura.

“Dibanding dengan kota lain, warga Kota Probolinggo patut berbangga. Karena kem-bali menempati urutan pertama dalam penilaian adipura tahap pertama,”kata Tutang Heru Ariwibowo.

Tutang Heru Ariwibowo berharap dengan perolehan nilai yang menempatkan Kota Probolinggo pada urutan per-tama dalam penilaian pertama Adipura 2014/2015, warganya tetap semangat menjaga kein-dahan dan kebersihan kotanya.

=M.hisbullah huda

ADIPURA

Instruksikan Pimpinan SKPD Bergerak

DIPANTAU. Stasiun Probolinggo menjadi titik pantau penilaian P2 Adipura untuk melakukan pembenahan.

Page 14: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV14 Probolinggo

Kabid Pendidikan Mene-ngah pada Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi men-jelaskan setiap siswa diberikan bantuan sebesar Rp1 juta untuk tingkat SMA/Sederjat dan Rp750 ribu untuk tingkat SMP/sederajat yang bersumber dari APBN.

Sistem pencairannya sendiri sama dengan Bantuan Opera-sional Sekolah (BOS). Yakni Dana itu akan ditransfer ke rekening masing-masing sekolah berdasar-kan jumlah siswa yang ikut ujian nasional.

“Disamping dari APBN, Pem-

kab Probolinggo sendiri membi-ayai melalui APBD masing-ma-sing tingkatan sebesar Rp75 juta,” katanya kepada wartawan, Kamis (26/3).

Menurutnya, peruntukan-nya pun berbeda-beda. Untuk dana yang besumber dari APBD. Akan digunakan dispendik untuk membiayai sosiliasasi, persiapan pelaksanaan unas, honor pani-tia tingkat Kabupaten, dan biaya operasional dispendik.

Sementara yang bersumber dari APBN. Digunakan untuk membiayai kebutuhan masing-masing sekolah. Seperti honor

panitia sekolah, pengawas rua-ngan, hingga operasional masing-masing sekolah.

Pihaknya memastikan dana yang akan diberikan kepada se-kolah lebih dari cukup untuk membiayai seluruh lebutuhan sekolah. Dan karena sudah diang-gap cukup, sekolah baik swasta atau negeri dilarang memungut biaya ujian nasional.

“Tidak ada alasan menarik iuran. Karena seluruh biaya sudah dibebankan kepada negara,” jelas Fathur Rozi.

Fathur Rozi berharap, wali murid tidak segan-segan melapor

sekolah yang menarik iuran ujian nasional. Dan ia berjanji akan merahasiakan wali murid yang melapor.

“Yang terpenting ada buk-ti penarikan iuran. Misalnya kuitansi yang ditandatangani sekolah,”ucapnya.

Dispendik mengaku sudah mengumpulkan semua kepala sekolah dan memberikan penje-lasan serta mengingatkan agar tidak memungut iuran. “Semua sekolah menyatakan tidak akan menarik iuran,”papar Fathur Rozi.

=Mahfud hidayatullah

UN Dibiayai PemerintahPersiswa Dibantu Satu Juta RupiahPROBOLINGGO - Para orang tua dan wali murid yang se-bentar lagi putra dan putrinya ikut Ujian Nasional (UN) tidak perlu khawatir dibebani biaya pelaksanaan ujian akhir itu. Selain ujian nasional tidak menjadi ketentuan kelulusan, pemerintah pusat membiayai seluruh pelak-sanaan ujian yang digelar secara serentak itu.

PROBOLINGGO - Pemasangan reklame di wilayah Kabupaten Probolinggo memang tergolong tumbuh subur. Sayangnya dari sekian reklame yang ada masih ada pemasangan reklame komersial yang dinilai liar atau tanpa izin.

Kepala Kantor Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Probolinggo, Saleh, mengata-kan untuk potensi reklame di wilayahnya memang tergolong besar. Termasuk reklame yang sifatnya komersial.

“Reklame yang komersial me-mang harus membayar restribusi pemasangan,” katanya kepada wartawan, Kamis (26/3).

Menurutnya, jumlah baliho yang sudah mendaftarkan diri kepada pihaknya jumlahnya mencapai ra-

tusan. Baik yang terpesang di jalur pantura, mulai dari Tongas sampai dengan Paiton. Untuk diwilayah terse-but, kebanyakan yang sudah menda-patkan izin resmi dari pihaknya.

“Sebelum pemasangan, pemi-lik reklame memberitahukan be-rapa baliho atau bando jalan yang sudah mengurusi batas waktu pe-masangan,” tandas Saleh.

Reklame di wilayahnya, kata Saleh, tidak hanya bertebaran di jalur pantura. Akan tetapi rek-lame itu juga banyak ditemui di jalan-jalan kecamatan dan jalan desa. Pihaknya menyayangkan lokasi-lokasi jalan itu masih ba-nyak yang belum memperoleh izin pemasangan reklame resmi dari pihaknya.“Itu sudah jelas melanggar peraturan yang ada

dan dinilai reklame liar,” tegas-nya.

Dengan adanya laporan masyarakat yang menilai reklame yang menjamur dan terpasang secara liar akan mempengaruhi terhadap kenya-manan pandangan. Mereka menilai sangat mengotori lingkungan.“Sebab pemasangannya dilakukan secara sembarangan tempat,” ucap Saleh.

Saleh mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan pemilik reklame untuk diberikan pemahaman tentang ijinnya. Jika masih tidak digubris, maka akan mengambil langkah tegas.

“Yang jelas pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak Satpol PP untuk segera dilakukan penertiban,” paparnya.

=Mahfud hidayatullah

BALIHO

Reklame Liar Tumbuh Subur

TUMBUH SUBUR. Salah satu reklame yang belum memiliki izin.

PROBOLINGGO - Kinerja 45 Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo periode 2014-2019 sudah bekerja selama tujuh bulan lamanya, patut diper-tanyakan. Sebab sejak dilantik, para wakil rakyat yang tugasnya membuat undang-undang, pengawasan dan anggaran itu, masih baru menyelesaikan lima raperda menjadi peraturan daerah (Perda).

Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Amin Haddar me-ngatakan meski baru lima perda yang bisa disahkan, pihaknya mengklaim kinerja anggota de-wan saat ini jauh lebih produktif jika dibandingkan dengan peri-ode sebelumnya.

“Dengan lima raperda yang sudah disahkan, berarti setiap 1,5 bulan, kami bisa membuat produk undang-undang,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (26.3).

Sayangnya, dari lima raperda itu tidak ada satu pun produk yang atas inisiatif dewan. Semuanya merupa-kan usulan eksekutif. Terkait dengan tidak adanya inisiatif dewan, Amin Haidar punya alasan.

Pada saat rapat dengan eksekutif. Pemerintah sudah memutuskan memprioritaskan beberapa perda.”Termasuk per-da desa. Itu prioritas. Sehingga inisiatif dengan dikesamping-kan dulu,” terangnya.

Yang belum dilakukan saat ini, kata dia, adalah fungsi pe-ngawasan. Pengawasan selama ini hanya sebatas rapat koordi-nasi, dengar pendapat. Semen-

tara pengawasan secara resmi dan berbentuk rekomendasi belum sama sekali.

Biasanya hal itu dilakukan pada saat pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Anggaran (LPJA) bupati tahun anggaran 2014. “Biasanya kami lakukan, setelah audit BPK,” kata Amin Haidar.

Untuk fungsi anggaran, Amin Haidar menyebut sudah dua kali. Yakni pembahasan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) 2014 pada Septem-ber tahun lalu, dan APBD 2015 pada November lalu.

Terkait minimnya kinerja pengawasan, dirinya menyebut selama ini belum ada lapo-ran masuk, terutama tingkat komisi. Kebetulan bertugas di bidang kesejahteraan sosial dan pendidikan itu, belum me-nerima keluhan. “Kalau tidak ada keluhan. Kami kan tidak bisa moro-moro memanggil eksekutif,” tegas Amin Haidar.

Sementara itu, Kabag Hukum Pemkab Probolinggo, Siti Mua’limah, menjelaskan eksekutif bersama DPRD telah mengesahkan lima perda. Yakni Perda PAK APBD 2014, Perda APBD 2015, Perda Pemerin-tahan Desa, perda Penyertaan PDAM dan Penyertaan Modal Perusda Rengganis.

Tiga perda terakhir dinya-takan belum berlaku, karena masih menunggu persetujuan gubenur untuk dievaluasi. Selanjutnya, akan ada penoroan usai evaluasi.

=Mahfud hidayatullah

TujuH BuLAn BekerjA

Masih Selesaikan Lima Raperda

Page 15: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 27 MARET 2015No. 0575 | TAHUN IV 15

KAISERSLAUTERN - Juara dunia 2014, Jerman, hanya mampu bermain imbang 2-2 saat mela-wan Australia yang juga jawara Asia pada laga persahabatan yang ber-langsung di Fritz-Walter Stadion, Kamis (26/3) dini hari WIB. Bahkan, Der Panzer nyaris kalah, sebe-lum diselamatkan oleh gol Lukas Podolski hanya sembilan menit sebelum waktu normal berakhir.

Jerman yang bermain seba-gai tuan rumah unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 17 menit melalui penye-rang Borussia Dortmund, Marco Reus. Memanfaatkan umpan Sami Khedira, pemain yang absen pada Piala Dunia 2014 lalu karena ce-dera melepas tembakan kaki kanan dari sebuah sudut sempit ke tengah-tengah gawang yang tidak bisa dihentikan kiper Aus-tralia, Maty Ryan.

The Socceroos baru bisa me-nyamakan kedudukan pada menit ke-40 melalui James Troisi de-ngan sundulan dari tengah kotak penalti ke pojok kanan bawah gawang Jerman yang dikawal Ron-Robert Zieler memanfaatkan umpan silang Natthan Burns dari sisi kiri. Sebelum turun minum, Australia memiliki peluang ung-gul jauh 3-1 kalau saja peluang emas yang didapat Troisi dan Mathew Leckie bisa menghasil-kan gol. Tetapi apa mau dikata, kedudukan 1-1 ini pun bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, ketika pertandingan baru berjalan lima menit, Australia justru berbalik unggul berkat gol Mile Jedinak dari sebuah tendangan bebas cantik. Bola kiriman pemain ini melewati “Tembok Berlin” yang dibangun pemain Jerman dan bersarang di pojok kanan atas ga-wang Zieler.

Lukas Podolski yang masuk sebagai pemain pengganti akhir-nya tampil sebagai penyelamat Jerman. Mendapat umpan dari Andre Schurrle, pemain yang dipinjam Inter Milan dari Arse-nal pada Januari llau itu melepas tembakan kaki kiri dari tengah-tengah kotak penalti ke pojok

kanan bawah gawang Maty Ryan.Hasil imbang 2-2 ini tidak

sesuai dengan catatan statistik pertandingan. Menurut catatan ESPN, Jerman unggul segala-galanya atas Australia. Die Na-tionalmannschaft mencatat 60% penguasaan bola dengan 20 ten-dangan ke gawang, enam di anta-ranya tepat sasaran. Sedangkan Australia hanya diberi 40% pen-guasaan bola dengan 11 kali ten-dangan ke gawang dan hanya tiga yang tepat sasaran.

Menanggapi hasil ini, pelatih Jerman Joachim Loew menilai, permainan anak-anak asuhnya di babak kedua sangat buruk. “Kami memiliki peluang-peluang bagus di babak pertama. Sedangkan di babak kedua, kami kehilangan struktur permainan. Meski de-mikian, ada beberapa hal bagus, tetapi ada yang tidak bagus,” kata Loew yang baru saja menandata-ngani kontrak baru bersama Tim-nas Jerman hingga 2018.

Dia menambahkan, “Kami ke-hilangan karakter bermain pada babak kedua. Kami tidak mengim-plementasikan apa yang sudah kami rencanakan dan kami tahu bahwa pada laga Minggu nanti kami harus menang.”

Sementara itu pelatih Australia Ange Postecoglou mengaku sa-ngat puas dengan penampilan para pemainnya. Trio penyerang yang dipasang Postecoglu di lini depan, yaitu Mathew Leckie, Nathan Burns, dan Troisi cukup menyulit-kan barisan pertahanan Jerman.

“Saya sangat bangga dengan para pemain, bukan hanya ka-rena hasil ini, tetapi juga karena kami selalu berbahaya pada ba-

bak pertama, khususnya di ba-risan depan. Penampilan mereka sangat fantastis. Sekarang sudah jam 10 pagi di Australia, jadi saya kira semua orang berangkat kerja dengan hati senang, kalau mereka pergi kerja,” kata pelatih Australia

Sementara itu dari Denmark, tim Dinamit Denmark menji-nakkan tamunya Amerika Serikat dengan skor tipis 3-2 pada laga yang berlangsung terpisah di Aarhus. Tiga gol Denmark dibo-rong oleh mantan pemain Arsenal Nicklas Bentner pada menit-me-nit akhir pertandingan. Ini adalah hattrick pertamanya di pentas in-ternasional.

Gol terakhir Bendtner dicetak pada menit ke-83 memanfaat bola umpan lob dari Christian Eriksen. Hanya sekali sentuh, pemain ini melepas tendangan yangn tidak bisa dihentikan kiper Amerika Serikat Nick Rimando dari jarak 15 meter. Ini adalah gol ke-29 Bendtner dari 65 penampilan ber-sama Denmark.

Amerika Serikat unggul terle-bih dahulu di babak pertama le-wat gol Jozy Altidore. Pemain ini juga membidani satu gol lainnya yang dilahirkan oleh rekannya Aron Johannson di babak kedua. Bagi Amerika Serikat, mereka su-dah kebobolan 12 gol dalam 12 pertandingan terakhir yang lahir di atas menit ke-80.

Menanggapi ini, Michael Bradley menegaskan, mereka harus belajar dari pertandingan ini untuk menjadi lebih baik. “Kami harus belajar dari ini dan menjadi lebih baik,” ujarnya.

=EspN/cARol AJI

PARIS - Pendapatan penye-rang Barcelona Lionel Messi jauh lebih tinggi dari penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo. Total penghasilan kedua pe-main terbaik dunia ini terpaut 11 juta euro. Total pendapatan Messi mencapai 65 juta euro, sedangkan Ronaldo hanya de-ngan 54 juta euro.

Demikian hasil sebuah survei yang dilakukan Majalah France Football. Tahun lalu, Messi mem-bukukan penghasilan lebih dari 1 juta euro per pekan dan menjadi-kannya sebagai pemain dengan bayaran paling tinggi di dunia. Total pendapatan Messi sepan-jang 2014 diperkirakan menca-pai 65 juta euro yang terdiri dari gaji dan bonus di Barcelona serta pendapatan dari sponsor.

Messi baru menandatangani kontrak baru dengan Barcelona Mei 2014. Dengan kontrak ini, gaji dasar tahunan Messi juga meningkat menjadi 36 juta euro, sebelum dipotong pajak. Se-dangkan pendapatan dari spon-sornya seperti Turkish Airlines dan game di FIFA meningkat sebanyak 2 juta euro menjadi 28 juta euro per tahun. Dengan de-mikian, total pendapatan Messi

per tahun mencapai 65 juta euro.

S e -m e n t a r a total pen-

dapatan bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo lebih sedikit 11 juta euro dari Messi atau hanya 54 juta euro dalam setahun. Pemain terbaik dunia 2014 itu mengalami peningkatan penghasilan secara signifikan dalam 12 bulan ter-akhir sebesar sekitar 15 juta euro.

Sedangkan rekan Messi di Barcelona asal Brasil, Neymar, menjadi pemain dengan peng-hasilan terbesar nomor tiga di dunia dengan total 36,5 juta euro, diikuti bek Paris Saint Germain yang juga asal Brasil Thiago Silva dengan jumlah 27,5 juta euro. Robin van Persie, Ga-reth Bale, dan Wayne Rooney menempati urutan ke-5,6, dan 7 masing-masing dengan total penghasilan 25,6 juta euro, 23,8 juta euro, dan 22,5 juta euro. Sedangkan Zlatan Ibrahimovic berada di peringkat ke-8 dengan total pendapatan 21,5 juta euro.

Adapun penyerang Manches-ter City asal Argentina Sergio Aguero berada di peringkat ke-9 dengan 21,2 juta euro. Di Liga Utama Inggris, menantu legenda sepakbola Argentina Diego Ar-mando Maradona ini menempati urutan ketiga di bawah Robin van Persie dan Wayne Rooney. Se-dangkan posisi ke-0 ditempati penyerang Bayern Muenchen Robert Lewandowski dengan to-tal penghasilan 20,2 juta euro.=EspN/cARol AJI

Jerman Diimbangi Australia 2-2

PENDAPATAN PEMAIN

Messi Lebih Kaya Dibanding Ronaldo

Page 16: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV16

LONDON - Harry Kane akan menjadi andalan masa depan sepakbola Inggris, setelah pemain ini akan menjalani debut bersama timnas senior Inggris pada kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Lithua-nia di Stadion Wembley, Sabtu (28/3) dini hari WIB nanti. Dia akan mendampingi sang kapten, Wayne Rooney pada laga nanti dan saat bertan-dang ke Turin untuk mela-wan Italia dalam laga persa-habatan Selasa pekan depan.

arry Kane yang adalah je-bolan akademi sepakbola Tottenham Hotspur men-jadi striker masa depan

Inggris. Bahkan pemain ini diharapkan menjadi pe-

nyelamat sepakbola Inggris di masa men-datang, terutama untuk menjuarai turna-men-turnamen besar seperti Piala Eropa dan Piala Dunia.

Kane akan meneruskan tongkat estafet dari Rooney karena dia sudah mencetak 29 gol untuk Tottenham sepanjang musim ini dan menjadi top skor sementara Liga Uta-ma Inggris. Dia menjadi striker muda pa-ling gemilang di Inggris setelah kehadiran Rooney 12 tahun silam.

Kane adalah penduduk asli London. Dia lahir di sebuah tempat yang hanya berjarak delapan kilometer dari markas Tottenham, White Hart Lane. Karier sepakbolanya dimu-lai dari akademi klub London Utara itu. Se-belum tampil impresif seperti saat ini, Kane empat kali dipinjamkan ke empat klub ber-beda di kasta lebih rendah.

Ketua Football Association (FA) Greg Dyke akan menjadikan Kane sebagai proyek percontohan guna mendorong semakin ba-nyaknya pemain lokal yang bermain di tim utama klub-klkub Liga Utama Inggris. Ter-lalu banyaknya pemain asing di klub-klub Inggris mengurangi peluang lahirnya pemain-pemain muda asli Inggris.

“Tetapi pertanyaannya adalah be-rapa banyak Harry Kane-Harry Kane lain yang ada di akademi sepakbola klub-klkub Inggris yang tidak mendapat tempat di tim utama?” tanya Dyke yang memper-ketat pemberian ijin kerja untuk pemain as-ing di Inggris. Dia juga sudah mengumumkan rencana menambah kuota pemain pribumi di skuat utama tim-tim

KORAN MADURA

16JUMAT 27 MARET 2015No. 0575 | TAHUN IV

MESSILEBIH KAYADARIRONALDOOLAHRAGA | 15

Harry Kane Andalan

Masa Depan Inggris

Liga Utama Inggris.Kehadiran Kane di The Three Lions di-

sambut baik oleh rekan-rekan satu timnya. Bahkann Michael Carrick menyebut Harry Kane sebagai “kesepakatan yang sesung-guhnya”. Tetapi pelatih Inggris Roy Hodg-son meminta publik Inggris untuk tidak terlalu menaruh harapan yang berlebihan pada pemain muda ini.

“Saya sangat berharap, para pendukung Timnas Inggris memberi pendekatan yang lebih beralasan kepada pemain ini. Lebih bagus kalau mereka bilan, ok, beri kesem-patan kepada pemuda ini. Dia akan me-lewati sejumlah laga bagus dan sulit dan diharapakna dia akan bertahan selama 10 atau 12 tahun di Liga Utama Inggris dan masih ada begit banyak pertandingan Tim-nas Inggris yang terbentang di depannya. Mari kita membangunnya hanya berdasar-kan penampilan dalam satu dua bulan atau sejumla pertandingan,” kata Hodgson.

Dia melanjutkan, “Tetapi saya sangat senang dengan dia. Kalau dia mendapat kesempatan bermain pada laga-laga ini, saya yakin dia tidak akan membiarkan para pendukung kecewa.”

Dengan absennya Daniel Sturridge ka-rena cedera, Kane kemungkinan besar akan mendampingi Wayne Rooney di lini depan guna mengincar kemenangan atas Lithua-nia. Bila menang, mereka akan menca-tatkan kemenangan 100 persen di Grup E. Raheem Sterling juga tidak bisa diturunkan Hodgson akibat cedera.

Sedangkan di lini tengah, Hodgson akan menempatkan Michael Carrick un-tuk menggantikan posisi gelandang Arse-nal Jack Wilshere yang mengalami cedera dalam skeman diamong Inggris.

Ini adalah pertemuan pertama Inggris melawan Lithuania. Publik Inggris sangat antusias menyambut laga ini dan 90.000 orang diperkirakan akan memenuhi Sta-dion Wembley.

Laga antara kedua tim ini adalah bak pertarungan Daud melawan Goliath. Pasalnya, Lithuania berada di peringkat keempat rangking FIFA, sedangkan Ing-gris duduk di peringkat 17. Dari empat laga kualifikasi Piala Eropa di Grup E, mereka sudah dua kali menang masing-masing atas San Marino dan Estonia, tetapi juga dua kali kalah masing-masing kalah 0-2 dari Slovenia di kandang sendiri dan 0-4 dari Swiss. Sebaliknya, Inggris selalu me-nang dalam empat pertandingan Grup E.

Meski demikian, Lithuani tidak gentar melawan Inggris. “Melawan tim-tim besar seperti itu, tidak ada pilihan lain bagi kami untuk mencoba melakukan yang terbaik. Kami tidak berpikir masuk ke lapangan dan menekan lawan dan memenangkan pertandingan. Sebab bila membanding-kan skuat kedua negara, ada perbedaan yang sangat besar. Melawan Inggris untuk kami adalah sebuah laga besar. Dan, ada-lah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan untuk kami bisa melawan pemain-pemain top dunia,” kata bek kiri Lithuani, Vytautas Andriuskevicius. =sky spoRTs/cARol AJI

Page 17: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV AJUMAT 27 Maret 2015

No. 0575 | TAHUN IV MADURA SPORT | HAL. PDivisi Utama Belum Ada Kepastian

pmii tAK pUAS KiNERJA DEWAN

DEWAN tEtApKAN KEtUA pANSUS migAS

pEtUgAS KESUlitAN EvAKUASi KoRBAN BANJiR

BANGKALAN| HAL. MSUMENEP| HAL. B SAMPANG| HAL. L

AMEKASAN - Banyak wanita muda belia di Pamekasan terperangkap dunia ‘cabe-cabean’. Tidak sedikit di

antaranya terjaring dalam razia aparat gabungan Pol-

res Pamekasan, Kodim 0826, POM TNI, dan Satpol PP Pamekasan. Peristiwa ini mengindikasikan ada pihak yang meng-koordinir cabe-cabean itu, karenanya petugas dituntut mengungkap siapa aktor yang mengendalikan wanita-wanita panas itu, karena sangat mengotori citra bumi Gerbang Salam.

Dugaan itu muncul, setelah ada pe-ngakuan dari salah seorang wanita yang tertangkap, yang saling mengenal antara satu dengan lainnya. Sehingga cabe-ca-bean di Pamekasan terindikasi merupakan sebuah jaringan.

Kenyataan lainnya, dalam tiga hari

berturut-turut aparat gabungan menda-pat tangkapan banyak wanita yang diduga cabe-cabean. Kemarin (26/3) aparat gabu-ngan kembali menangkap 5 wanita yang diduga cabe-cabean dan 4 orang pria dari dua rumah kos di tempat yang berbeda, di antaranya di kawasan Jl Pintu Gerbang dan Kolpajung. Kelima wanita itu, Susila-wati Saputri, 16, warga Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Khoirun Nisa, 16, warga Desa Blumbungan, Kecamatan Lar-angan, Pamekasan, Sherli Niny Fitriani, 16, warga Banyuwangi, Misyatun, 17, warga Lesong Daja, Kecamatan Batumarmar, dan Supriatin, 23, warga Dusun Pokkol, Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, yang sudah bersuami.

Sedang keempat pria itu, Deki Wahyudi, 21, warga Dusun Ambulung, Desa Kacok, Kecamatan Palengaan. Wahyudi, 19, dan Agussalim, 16, keduanya warga Desa

Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, dan Usman, 20, warga Desa Bujur, Kecamatan Batumarmar, Pame-kasan.

Kasi Penyidikan dan Penyelidikan Sat-pol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno menga-takan petugas mendatangi rumah kos ka-rena mendapat informasi dari masyarakat, kedua rumah kos itu sering menerima tamu yang tidak membawa identitas, sehingga petugas merazia.

“Ada beberapa dari mereka yang saling mengenal dengan yang kami tangkap sebe-

lumnya. Kami belum tahu pasti ini jaringan atau bukan, cuma kesannya seperti itu. Pas-tinya, kami akan terus memantau tempat-tempat penginapan lainnya,” kata Yusuf.

Bahkan, lanjutnya, salah seorang harus berurusan dengan kepolisian karena di kamar rumah kos yang ditempati Usman, petugas menemukan sebilah pisau. Petu-gas terpaksa membawa Usman dan barang bukti pisau ke Polres Pamekasan.

Mereka yang terjaring tidak membawa identitas diri dan masih di bawah umur, maka pihaknya menghubungi orangtuanya untuk dijemput dan membuat surat per-nyataan.

Sementara untuk pemilik rumah kos, akan dipanggil dan diberi teguran karena sudah menerima tamu tanpa identitas dan membiarkan pasangan yang bukan suami-istri menginap di lokasi itu.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Petugas Harus Mengungkap Dalangnya

‘Wanita Panas’ di GerbanG Salam

KORAN MADURATaneyan LanjangTERTUNDUK. Sejumlah wanita di bawah umur terjaring operasi ga-bungan Polres Pamekasan, Kodim 0826, POM TNI, dan Satpol PP Pamekasan, Kamis (26/3).

Page 18: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV BPROBOLINGGO JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

“Kunker yang terus-terusan dilakukan secara berjemaah, hanya akan menghambur-hamburkan uang rakyat. Mohon itu diperbaiki," ucap Ketua PMII Cabang Sumenep, Hairul Umam di depan wakil rakyat di ruang Paripurna DPRD Sumenep.

Saat berdialog dengan Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, bersama anggota dewan lainnya, mahasiswa menyam-paikan, selama ini kinerja DPRD sangat lamban. Hal itu bisa

dilihat dari 23 Raperda yang direncanakan akan diselesaikan, ternyata selama delapan bulan kerja, hasilnya belum jelas.

Mahasiswa juga menyoroti jam kerja DPRD. Berdasarkan te-muan mahasiswa selama ini, ang-gota DPRD banyak yang tak disi-plin. Padahal, menurut Umam, berdasarkan peraturan, jam kerja DPRD itu sejak pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. "Tapi, kami sering menemukan, pukul 9 di kantor dewan masih kosong.

Dan, setelah jam istirahat kantor dewan juga langsung kosong. Ke mana meraka?" tanyanya.

Mereka mendesak Herman lebih tegas dalam menyikapi ang-gota DPRD yang, menurut ma-hasiswa, mangkel-mangkel. "Jika memang sudah tidak mampu menduduki jabatan pimpinan, silakan memundurkan diri saja," tegasnya.

Kekecewaan mahasiswa bertambah saat mereka meminta hasil kunker dewan selama ini namun tak diberi. Padahal, kata Umam, mahasiswa butuh bukti bahwa kunjungan mereka selama ini betul-betul menghasilkan sesuatu. "Sehingga, kita bisa tahu, bahwa mereka tidak hanya jalan-jalan," paparnya.

Herman Dali Kusuma me-nerima semua aspirasi yang disam-

paikan oleh mahasiswa. Hanya saja, karena kemarin tidak semua pimpinan komisi bisa menemui demonstran, ia meminta maha-siswa untuk membuat surat resmi yang ditujukan kepada pimpinan komisi jika ingin bertemu.

Terkait tudingan mahasiswa bahwa anggota dewan terlalu sering melakukan kunjungan ke luar kota, menurut dia, selama kunjungan tersebut dibutuhkan, itu bukan suatu masalah. "Itu hanya persepsi," katanya saat ditanya terkait tudingan ma-hasiswa bahwa anggota DPRD hanya suka jalan-jalan.

Blokir JalanPantauan Koran Madura,

mahasiswa melakukan aksi blokir Jalan Trunojoyo di depan kantor dewan dengan cara membentuk

barisan sambil berorasi. Aksi blokir jalan itu dilakukan karena mereka kecewa lantaran tuntutan mereka untuk menemui semua ketua komisi tak ditemui.

Namun, aksi blokir jalan tidak berlangsung lama. Mahasiswa kembali membuka akses jalan setelah dipersilakan masuk ke gedung dewan untuk melakukan dialog dengan seluruh pimpinan dewan.

Hanya saja, sebelum masuk pintu kantor dewan, demonstran sempat bersitegang dengan aparat keamanan yang menga-mankan jalannya aksi. Hal itu lantaran sebelum masuk gedung, ternyata hanya perwakilan mahasiswa yang diperkenankan masuk, sementara pengunjuk rasa menginginkan agar mereka bisa masuk semua. =FATHOL ALIF/MK

DEMONSTRASI

PMII Tak Puas Kinerja DewanSUMENEP – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep menilai kinerja wakil rakyat ujung timur Pulau Madura periode ini lebih buruk dari pe-riode sebelumnya. Mahasiswa mempermasalahkan kunjungan kerja (kunker) DPRD yang dilakukan secara bersama-sama.

Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep berorasi dan membentangkan poster di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (26/3). Mahasiswa mengaku tidak puas kinerja wakilnya yang dilantik delapan bulan lalu.

Page 19: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV CSumenep

Informasinya, dana CD PT San-tos untuk pulau yang terdiri dari empat desa itu setiap tahunnya mencapai Rp 1,5 miliar. Masing-masing desa, yaitu Lombang, Ban-baru, Banjate, dan Banmaleng, mendapatkan dana sebesar Rp 250 juta. Dana tersebut sebesar Rp 80 juta dikelola oleh pokmas ke-camatan.

Koordinator P2M2 Syaiful Anang meminta dana CD PT Santos digunakan untuk sesuatu yang le-bih bermanfaat untuk masyarakat, seperti listrik. “Yang jelas kalau realisasi penggunaan dana CD PT Santos hanya seperti dahulu, ja-ngan salahkan kami jika sampai turun jalan nantinya,” ancamnya.

Menurutnya, masyarakat Gili Raja saat tidak membutuhkan bibit cemara atau bibit kelapa. Masyarakat membutuhkan pene-rangan. ”Ini yang sangat dibutuh-kan oleh masyarakat. Karena kalau hanya mengandalkan anggaran dari APBD, penerangan di Gili Raja sangat sulit untuk tercapai,” terangnya.

Menurut Syaiful, dana yang dibutuhkan untuk penerangan em-

pat desa itu mencapai Rp 17 miliar. Sementara APBD pada tahun 2014 hanya mampu menganggarkan Rp 1,4 miliar dan dianggarkan kembali pada tahun 2015 seebsar Rp 1,6 miliar. Jadi, anggaran yang ada saat

ini untuk listrik di Gili Raja hanya Rp 3 milar.

”Bukannya kami suuzan (bu-ruk sangka) terhadap pemerintah daerah, tapi kalau setiap tahun-nya hanya dianggarkan Rp 1,6, mi-liar maka penerangan di Gili Raja

masih membutuhkan waktu sekitar 10 tahun lagi,” terangnya.

Sementara Humas PT. Santos Hedy belum bisa dikonfirmasi. Saat Koran Madura menghubungi mela-lui telepon selulernya tidak meres-pons meskipun nada sambungnya terdengar aktif.

Terpisah, Camat Giligenting, Amirul Muslimin mengatakan, dana CD sebelum direalisasikan, pihaknya melakukan koordinasi dengan sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat setempat.

Oleh karenanya, dirinya mem-bantah penanaman bibit cemara udang dan bibit kelapa yang meng-gunakan dana CD PT Santos kurang bermanfaat. “Realisasi CD itu sudah melalui rapat dengan kepala desa,” tukasnya.

Dewan TolakPada tahun 2014, Komisi II

menolak dana Corporate Social Responsibilities (CSR) PT Santos sebesar Rp 450 juta untuk pemba-ngunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Gili Raja.

Ditolaknya penggunaan dana CSR tersebut karena dana pe-ngadaan PLTD sudah disuplai Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui APBD. Sehingga jika dana tersebut tetap digunakan untuk pengadaan PLTD, dikhawatirkan tumpang tindih. =JUNAEDI/MK

SUMENEP – Komisi II DPRD Sumenep memprioritaskan pe-nyelesaikan Raperda Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (Corpo-rate Social Responsibility/CSR). Be-berapa waktu lalu telah melakukan

kunjungan kerja ke Kantor DPRD Samarinda.

Ketua DPRD Sumenep Her-man Dali Kusuma mengatakan, Samarinda dipilih karena dili-hat dari sektor migas sangat bagus. “Kunjungan kerja untuk studi banding memang diper-lukan untuk meningkatkan kualitas kinerja,” katanya.

Selain karena penataan

administrasi soal migas utamanya soal CSR sudah mapan, juga letak ge-ografisnya tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Sumenep.

”Untuk pembahasan hasil kun-ker itu, yakni raperda tentang CSR sudah masuk dalam Prolegda tahun 2015. Bahkan saat ini menjadi agen-da prioritas untuk segera diselesai-kan,” katanya.

Ketua Komisi II DPRD Sumenep Nurus Salam menambahkan, Raperda CSR tersebut sudah dilakukan kajian akedemik di Universitas Brawijaya Malang. Alasan Brawijaya sebagai tempat melakukan kajian akademik, karena Brawijawa memiliki banyak

dosen yang paham tentang migas dan profesor hukum.

”Di sana ada beberapa dosen yang menurut kami ahli, yang tahu persis soal migas, ada profesor hukum tata niaga dan di sana ada banyak dosen yang pengalaman,” terangnya, Kamis (26/3).

Ia meminta masyarakat ber-sabar dan memasrahkan pro-ses penyelesaian raperda CSR pada dirinya. ”Kami sangat optimis, raperda ini dalam ku-run waktu beberapa bulan lagi sudah selesai. Kami berjanji tahun ini dipastikan selesai,” tukasnya. =ADV/JUNAEDI

Komisi ii Prioritas raPerda Csr

Cd Pt santos Kurang BermanfaatP2M2: Jangan Salahkan Kami Jika Turun JalanSUMENEP – Pergerakan Pemuda dan Masyarakat Gili Raja (P2M2) mengatakan, dana pembangunan komunitas (community development/CD) PT Santos kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak eksploitasi migas karena hanya untuk penanaman bibit cemara udang dan bibit kelapa.

Ini yang sangat dibutuh-kan oleh masyarakat.

Karena kalau hanya me-ngandalkan anggaran

dari APBD, penerangan di Gili Raja sangat sulit

untuk tercapai,”

Syaiful AnangKoordinator P2M2

KORAN MADURA

Call Centre (0328) 6770024

Iklan Baris Bergambar

Advertorial

Berita Kehilangan

Display

PASANG IKLAN

Page 20: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV D Sumenep

SUMENEP – Ketua Kelompok Kepa-la Madrasah (KKM) Ibtidaiyah Kabu-paten Sumenep, Hevni mempertanya-kan bantuan untuk guru kontrak yang bertugas di lembaga swasta. Bantuan tahun anggaran 2014 itu hingga saat ini belum cair.

“Kami tidak mengerti kapan pemerintah akan mencairkannya. Pa-dahal, pemberkasannya sudah dilaku-kan pada akhir tahun 2014 lalu. Bi-asanya dicairkan satu kali dalam satu tahun. Jadi, setiap lembaga menerima tunjangan sebesar Rp 1.800.000,” ka-tanya.

Hevni menduga, belum dicairkan-nya bantuan tersebut hingga akhir Maret 2015, karena dipermainkan. Sementara institusi yang mengelola dana tersebut Dinas Pendidikan (Dis-dik) Sumenep.

”Sistem pencairannya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya ditangangi oleh BKPP (Badan Kepegawaian, Pen-didikan dan Pelatihan), tapi tahun ini melalui Disdik,” terangnya.

Selama bantuan tersebut dikelola BKPP, katanya, tidak pernah lambat. ”Ini sudah di luar biasanya. Tahun-tahun sebelumnya pencairannya tidak pernah lamban seperti tahun ini. Apa mungkin anggaran itu saat ini sudah hangus atau memang dihanguskan?” curiganya.

Meskipun tidak termasuk pe-nerima, dirinya berharap pemerintah mencairkan bantuan tersebut. Setiap lembaga yang menerima bantuan itu hanya satu tenaga pendidik. Sementa-ra nominal yang diterima setiap bulan sebesar Rp 150 ribu.

Kepala Disdik Sumenep A. Shadik belum bisa memberikan penjelasan. Saat Koran Madura mendatangi tem-pat kerjanya, pihaknya sedang tidak ada. ”Tidak ada, Mas, tidak tahu ke mana,” kata salah satu stafnya.

Demikian pula dengan Kepala Bi-dang Ketenagaan dan Kepengawasan Disdik Sumenep Hidayat tidak ada di tempat kerjanya. Informasinya sedang menghadiri salah satu acara di Gedung Korpri setempat.

Bantuan guru kontrak merupakan salah satu program yang dicanang-kan oleh pemerintah daerah sejak beberapa tahun yang lalu. Tujuannya membantu menyejahterakan para guru yang bertugas di sekolah swasta, mulai dari tingkat raudlatul adfal (RA), ta-man kanak-kanak (TK), sekolah dasar islam (SDI), madrasah ibdidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs) dan ma-drasah aliyah (MA). =JUNAEDI/MK

KESEJAHTERAAN GURU

KKM Tanya Bantuan Guru Kontrak

Berdasarkan data yang di-miliki pihaknya, jumlah kasus HIV di Sumenep lebih tinggi daripada dua kabupaten lain di Madura, Sampang dan Pame-kasan. Tingginya kasus HIV/AIDS di Sumenep harus menda-pat perhatian dari pihak terkait.

"Karena kasus seperti HIV/AIDS ini seperti gunung es. Yang tampak ke permukaan me-mang hanya sedikit. Tapi yang tidak tampak lebih besar dari yang tampak itu," tuturnya saat

menghadiri pembukaan Mus-renbang Kabupaten mewakili Gubernur Jawa Timur, Soekar-wo, beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Fatoni mengakui kasus HIV/AIDS di Sumenep pada tahun 2014 tinggi. Hanya saja, saat disinggung berapa jumlah pen-deritanya mengaku tidak ingat. "Jumlahnya saya tidak ingat. Soalnya datanya ada di lap-top. Kebetulan sekarang tidak

dibawa," ungkapnya, Kamis (26/3).

Menurut dia, berdasarkan data tahun 2014, tingginya kasus HIV/AIDS salah satunya berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang bekerja di luar daerah atau luar negeri. Mi-salnya, kata Fatoni, masyarakat yang bekerja di Kalimantan atau di Malaysia.

"Penyebabnya, iya itu, seks bebas. Tidak ada yang dari dalam. Mesti dari luar. Kalau orang tidak ke mana-mana, tidak mungkin terkena atau ter-tular itu (HIV/AIDS, red.). Yang kena ini musti yang tertular dari luar," jelasnya kepada Koran Madura.

Disinggung mengenai usia rata-rata penderita HIV/AIDS di Sumenep, menurut Fatoni, ke-banyakan penderitanya berada dikisaran umur 20 sampai 30 tahun. "Memang, kebanyakan penderitanya itu dari kalangan remaja," kata mantan Sekretaris Dinkes itu.

Pihaknya mengaku sering melakukan sosialisasi. Fatoni mengimbau agar para remaja menjauhi narkoba. Pasalnya, kasus HIV/AIDS juga berkaitan dengan penggunaan narkoba. "Karena sekarang bahayanya itu narkoba. Narkoba bisa men-jadi pintu masuk HIV," pung-kasnya.

=FATHOL ALIF/MK

Kasus HIV/AIDS TinggiDinas Kesehatan Sudah Lakukan SosialisasiSUMENEP - Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Jonathan Junianto, mengatakan, kasus HIV/AIDS di Sumenep masih tinggi. Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Sumenep mengaku telah melakukan sosialisasi.

BELUM DIKOMERSILKAN. Warga menyaksikan pesawat Cessna di Bandara Trunojoyo Sumenep, Kamis (26/3). Sampai saat ini belum diketahui kapan bandara tersebut akan dikomersilkan setelah diundur beberapa kali.

Page 21: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV ESumenep

"Kedua tersangka ditangkap oleh anggota di sebuah warung kosong di kawasan eks terminal bus di Desa Kolor atau di Jalan Trunojoyo," kata Humas Polres Sumenep AKP Jaiman di Sume-nep, Kamis (26/3).

Ia menjelaskan, selama proses

penyidikan, kedua tersangka di-tahan di ruang tahanan Mapolres Sumenep.

"Untuk sementara, kami menjerat tersangka dengan pasal pemakai sabu-sabu, yakni pasal 112 ayat 1 junto pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika. Barang bukti berupa sabu-sabu yang kami sita dari dua tersangka di bawah lima gram," ujarnya.

Kedua tersangka, kata dia, terancam pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun.

"Dari tangan kedua tersangka, kami menyita barang bukti berupa empat kantong plastik kecil berisi sabu-sabu yang secara keseluruhan seberat 1,6 gram," ucapnya.

Selain itu, polisi juga menyita seperangkat alat hisap sabu-sabu, kotak kecil terbuat dari seng un-tuk menyimpan sabu-sabu, satu potong sedotan yang difungsikan sebagai sendok, dan dua buah telepon genggam.

"Kedua tersangka diperiksa secara intensif oleh anggota. Kami akan mendalami kete-rangan dua tersangka guna mengetahui asal-usul sabu-sabu tersebut," paparnya.

Jaiman juga mengemukakan,

pengungkapan kasus tersebut berkat informasi dari warga setempat yang curiga atas ak-tivitas di dalam warung kosong tersebut.

"Informasi itu langsung ditindaklanjuti oleh anggota Satuan Reskoba Polres Sumenep dengan melakukan penyelidikan dan ternyata memang benar ada dua tersangka yang memakai sabu-sabu," katanya, menambah-kan.

=ABD AZIZ/ANT

KRIMINALITAS

Dua Pemakai Sabu-sabu DitangkapSumenep - Petugas Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Jawa Timur, menangkap dua pemakai sabu-sabu berinisial RM atau RJ (41) dan ED (37), keduanya warga Desa Kolor, Kota Sumenep.

SUMENEP - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sume-nep, KH. Syafraji mengungkap-kan, paham radikalisme sudah merambah beberapa daerah di Kabupaten Sumenep. Aktivis mahasiswa Islam menuntut agar aparat berwenang segera me-lakukan tindakan konkret menyi-kapi hal itu.

Menurut KH. Syafraji, di Ka-bupaten Sumenep sudah ada be-berapa daerah yang dimasuki ja-ringan Islam radikal. Tak hanya di daratan, tapi juga di kepulauan. "Dulu, ketika saya bersama MUI yang lain, memang ada satu dae-rah di sana (kepulauan, red.) yang masuk kategori radikalisme," tu-turnya, Kamis (26/3).

Di daratan saja, lanjutnya, ada beberapa daerah yang dite-ngarai sudah kesusupan kelom-pok radikalisme. Hanya saja, ia enggan menyebutkan nama-na-ma daerah tersebut. "Kami su-dah berkoordinasi dengan Polres Sumenep. Juga dengan Dandim Sumenep, berkenaan dengan hal itu," katanya.

Selebihnya, ia menjelas-kan bahwa paham radikalisme merupakan paham takfiri. Suatu paham yang dengan mudah me-ngafirkan orang atau kelompok lain. Selain itu, model jihad yang mereka tunjukkan selalu identik dengan jihad perang.

Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Hairul Umam mengatakan, gerakan Islam radikal, kalau pun bukan ISIS, harus diwaspadai. "Karena, yang namanya Islam radikal itu selalu intoleran," katanya, Kamis (26/3).

Apalagi, tambahnya, kecen-derungan Islam radikal memang selalu memaksakan kehendak, dan model dakwahnya pun cen-derung lewat kekerasan. "Mereka mudah mengafirkan orang di luar golongannya. Ini tidak sesuai dengan kebudayaan orang Sume-nep yang selama ini dikenal de-ngan kesantunannya," lanjutnya.

Oleh sebab itu, imbuhnya, aparat berwenang dalam me-nangani hal tersebut harus aktif mendeteksi penyebaran jaringan Islam radikal di Sumenep. Ia kha-watir, jika keberadaannya dibiar-kan terlalu lama, pergerakannya akan semakin masif dan mere-sahkan masyarakat.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan, saat ini sudah ada beberapa daerah di Sumenep yang saat ini sudah dimasuki, bahkan menjadi basis Islam radi-kal. "Karena pergerakan mereka seperti gunung es, yang tampak saja di permukaan yang sedikit. Sedangkan yang tak diketahui, jangan-jangan sudah banyak," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik me-nyatakan bahwa seorang warga Sumenep sudah sejak lama, tepatnya waktu isu ISIS masih belum merebak telah berada di negara yang saat ini menjadi basis ISIS tanpa sepengetahuan pemerintah.

Namun, ia memastikan, sam-pai sekarang Sumenep masih kondusif dari ancaman ISIS. "Kita akan sosialisasikan terus. Kita akan terus mewaspadai pergerakan ISIS agar tidak masuk ke Sumenep," pungkasnya. =FATHOL ALIF

AJARAN RADIKAL

Radikalisme Merambah Pelosok

MARINIR TNI AL KENALKAN BUDAYA INDONESIA KEPADA MARINIR AMERIKA. Sejumlah Taifib Korps Marinir dan US Marsoc mengikuti lomba menggigit uang koin saat olahraga bersama di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (26/3). Kegiatan yang dilaksanakan di sela-sela Latihan Bersama Lantern Iron 15-5524 tersebut bertujuan mengenalkan budaya Indonesia kepada Marinir Amerika dan mempererat persahabatan Marinir kedua Negara.

Page 22: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 27 MARET 2015No. 0575 | TAHUN IV

Menurut Yulistiono, perkara pasangan suami isteri ini dilaku-kan tidak secara bersamaan, ka-rena berkas perkara Wasil lebih mudah dibuktikan daripada perkara Isnaini. Berkas perkara yang berkenaan dengan Isnaini lebih sulit karena berkaitan de-ngan proses administrasi pendis-tribusian di desa yang dipimpin-

nya sehingga masih dibutuhkan bukti-bukti yang lebih lengkap, akibatnya proses perampungan berkas perkaranya menjadi lebih lama.

Sungguhpun begitu, kini berkas tersebut juga sudah ram-pung, sehingga direncanakan segera dilimpahkan, lebih lambat beberapa hari setelah pelimpa-

han berkas perkara suaminya. “Kalau suaminya sudah proses si-dang, Senin depan (30/3) agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi. Kalau yang si istri berkas-nya sudah rampung, Insya Allah pada pekan depan sudah bisa kami limpahkan ke pengadilan tipikor,” kata Yulis.

Dijelaskan, dalam perkara ini terdapat sekitar 30 orang saksi, di antaranya 15 warga, 5 panitia raskin, baik dari pihak Kecamatan Proppo, maupun pihak Desa Toket. Serta 10 orang dari pihak Bulog Subdiv-re XII Madura.

“Atas perbuatannya itu, ter-sangka melanggar pasal 2, 3 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 Undang - Un-dang Tindak Pidana Korupsi (UU

Tipikor) dengan ancaman huku-man maksimal 20 penjara,” ung-kapnya.

Kepala Desa Toket, Kecamatan Proppo, Isnaini menjadi terdakwa dalam perkara dugaan korupsi be-ras masyarakat miskin (raskin) di desanya. Dia bersama-sama sua-minya kompak menyelewengkan raskin di desanya selama 25 bu-lan, dalam kurun waktu dari ta-hun 2011 hingga 2013. Selama 3 tahun itu raskin di desa itu tidak didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS).

Dengan jumlah penerima manfaat di Desa Toket yang tidak tetap, yaitu pada tahun 2011 pe-nerimanya 852 RTS, tahun 2012 penerimanya 676 RTS, dan pada tahun 2013 penerimanya 576 RTS.

Raskin yang diselewengkan men-capai Rp 1,6 miliar.

Wasil, yang diketahui ke-terlibatannya secara aktif dalam menyelewengkan beras bantuan dari pemerintah itu, saat ini su-dah proses sidang di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya. Sebab, berkas perkara lebih dulu sele-sai.

Sementara, Isnaini, berkas perkaranya baru rampung. Jika tidak ada aral, pada pekan depan berkas perkaranya sudah dapat dilimpah ke PN Tipikor Surabaya. Saat ini berkas dalam penelitian ulang, sebab dikha-watirkan ada lembaran yang ter-lupakan.

=ALI SYAHRONI/UZI

Siap Dilimpahkan ke PN TipikorBerkas Perkara Isnaini Lebih Sulit daripada WasilPAMEKASAN – Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Pame-kasan, Yulistiono mengatakan berkas perkara kasus hukum yang melilit Kepala Desa Toket Isnaini telah siap dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya, jika tidak ada gangguan pelimpahan itu akan dilakukan pekan depan. Dengan demikian, Isnaini bisa segera menyusul suaminya, Wasil, yang telah lebih dulu dilimpahkan ke PN Tipikor.

KREATIF. Seorang mahasiswa INSTIKA Guluk-Guluk, Sumenep, madura, sedang melihat-lihat kaligrafi unik berbahan kulit kambing dan sapi, hasil karya Widodo, seorang seniman asal Jogjakarta, yang sedang dipajang di Jalan Ketabang Kali, Surabaya.

Page 23: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV GPamekasan

Ketua Umum PC PMII Pame-kasan, Akhmad Kusairi me-ngapresiasi kinerja Pol PP yang sudah aktif merazia tempat yang dicurigai jadi sarang maksiat,

untuk memberantas penyakit masyarakat. Baik ke sejumlah hotel dan tempat kos di wilayah itu. Namun ia menyayangkan, karena lembaga penegak perda

ini hanya memberi pembinaan dan terkesan tak berani menin-dak tegas.

“Kinerja Pol PP cukup baik tetapi belum ada lang-kah nyata berupa tinda-kan tegas terhadap pemilik kos, yang sudah berkali-kali kepergok, tempat kosnya di-salahgunakan,” ujarnya.

Ia menegaskan, petugas harus berani menutup paksa tempat kos ataupun hotel yang sering kali menjadi tempat mesum. Sehing-ga Kabupaten Pamekasan bersih dari segala bentuk kemaksiatan yang melibatkan kaum remaja di

Pamekasan.Dalam sepekan terakhir, Sat-

pol PP sudah menjaring beberapa pasangan muda-mudi yang ke-dapatan sedang berpasangan di kamar kos dan hotel. Mereka yang terjaring razia bukan muhrim se-hingga digelandang ke kantor Pol PP untuk dibuatkan surat pernya-taan dan memanggil orang tu-anya.

Mereka yang terjaring ra-zia, ada masih di bawah umur, kedapatan berada di kamar kos putra, bersama beberapa teman prianya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Aktivis PMII Tunggu Pol PPTentang Ketegasan Tutup Penyalahgunaan Tempat KosPAMEKASAN - Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Ma-hasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan mendesak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pame-kasan lebih tegas dalam menindak tempat kos yang disalahgunakan, baik oleh pemilik maupun penghuninya. Sebab penyalahgunaan tempat kos selama ini sudah meresahkan masyarakat. PMII khawatir masyarakat main hakim sendiri jika aparat tidak tegas menutup.

PERIKSA HOTEL. Aparat gabungan dari TNI-Polri mengecek salah satu kamar hotel dalam operasi pekat.

PAMEKASAN - Janji De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan untuk mengesah-kan Rancangan Peratu-ran Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Hiburan, Pentas Seni, dan Budaya Pamekasan serta revisi Peraturan Daerah (Perda) No. 6 tahun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau hingga kini belum terlaksana. Bahkan pengesahan dua Perda ini terkesan diulur.

Ketua Forum Riset dan Advokasi Masyarakat Mar-ginal (Forsamm), Ribud Baidi mengaku kecewa terhadap kinerja DPRD Pamekasan. Seharusnya, DPRD bersama pemerintah tidak menunda pengesahan dua raperda karena masyarakat sudah menunggu realisasinya.

Menurutnya, pengesahan Raperda Penyelenggaraan Hiburan, Pentas Seni, dan Budaya Pamekasan, sudah berkali-kali disoal oleh kala-ngan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Pame-kasan, tetapi reperda tersebut belum disahkan.

Parahnya lagi, Revisi Perda Nomor 06 tahun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau Pamekasan yang dibahas sejak tahun 2013 lalu belum ada kejelasan pengesahannya. Padahal, dalam waktu dekat ini sudah memasuki musim tanam tembakau.

“Kalangan aktivis mahasiswa dan LSM sudah berkli-kali meminta kejelasan soal perda ini. Apalagi yang ditunggu. Seharusnya ins-ting nalar kemanusiaan para anggota dewan lebih peka menerjemahkan kemauan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Hosnan Ahmadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) yang membahas kedua raperda ini menarget-kan kedua raperda itu sudah disahkan April mendatang. Pembahasan keduanya sudah tuntas dan hanya menunggu pengesahan. ”Tinggal tunggu waktu saja, target kami April sudah disahkan,” katanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

DPRD

Pengesahan Dua Raperda Diulur

Page 24: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

“Dinas sudah menyam-paikan hal ini, dan pihak re-kanan telah menyanggupi un-tuk memperbaikinya. Bahkan kemarin, pihak rekanan sudah meninjau ke lapangan, meli-hat secara langsung kerusakan di kantor Kecamatan Larangan itu,” kata Kepala Dinas PU Cip-

ta Karya Pamekasan, Muhar-ram, di Pamekasan, Kamis.

Ia menjelaskan, pembangu-nan kantor Kecamatan Larangan yang plafonnya ambruk beberapa hari lalu itu, memang sempat mengejutkan semua pihak, baik pihak kecamatan maupun Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang,

karena pengerjaan proyek baru selesai dan bangunan itu baru berumur satu tahun lebih.

“Kita bersyukur, karena pihak rekanan mau bertanggung jawab memperbaiki plafon kan-tor kecamatan yang ambruk itu,” ucapnya, tanpa bersedia menye-butkan nama rekanan pelaksana proyek itu.

Namun demikian, Muharram menegaskan, pelaksana proyek pembangunan kantor Kecamatan Larangan yang plafonnya ambruk itu, bukan CV Bentar Alam yang beralamat di Jalan Sumber Gayam Nomor 68, Desa Kadur, Kecama-

tan Kadur, Pamekasan, seba-gaimana diberitakan sebelumnya, akan tetapi rekanan lain.

“Kami memang mengerjakan proyek di lingkungan kantor ke-camatan itu, namun bukan pada lokasi yang kini ambruk,” kata Di-rektur CV Bentar Alam Murasad, Kamis pagi.

Pada Senin (23/3) sekitar pukul 17.30 WIB, atap di dua ruang kantor Kecamatan Lara-ngan yang baru dibangun itu ambruk, yakni di ruang kantor Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan kantor Pembangunan Masyarakat Desa

(PMD).Ambruknya atap di dua ru-

angan itu, tanda-tandanya telah diketahui staf pegawai kecama-tan pada pagi hari, yakni langit-langit ruangan sudah agak turun ke bawah, sehingga petugas me-mindahkan sebagian pelaratan kantor di dua ruangan itu ke ru-ang lain.

Menurut Staf Humas Kecama-tan Larangan Sunairi, meski dua ruang di kantor kecamatan itu ambruk, tetapi tidak mengganggu pelayanan publik di kantor ke-camatan itu.

=Ant/Aziz/rAh

Pemkab Minta Rekanan Bertanggung JawabMuharram: Pelaksana Proyek itu Bukan CV Bentar AlamPAMEKASAN - Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, meminta agar rekanan pelaksana proyek pembangunan kantor Ke-camatan Larangan yang ambruk bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakannya.

MUSEUM KAPAL SELAM. Tempat rekreasi di Surabaya ini tampak sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang terlihat menikmati keindahan patung kapal selam bersejarah itu.

Page 25: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV IPamekasan

Ketua Komisi II DPRD Pame-kasan, Hosnan Ahmadi mengata-kan, BEP ini ditetapkan setelah menggelar rapat koordinasi anta-ra perwakilan petani tembakau, perwakilan pabrikan, asosiasi tembakau, pemerintah, dan De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan.

Politisi Partai Amanat Na-sional (PAN) ini meminta pengu-saha tembakau agar bisa mem-beli tembakau di atas BEP itu agar petani bisa untung. Pemerintah harus tegas memberikan peri-ngatan terhadap pengusaha tem-bakau, jika membeli tembakau di

bawah BEP. Hosnan menambahkan, BEP

tersebut ditetapkan berdasarkan harga produksi tembakau, yang meliputi pembelian bibit tem-bakau, sewa lawan pertanian, pupuk, obat-obatan untuk pem-basmi hama, air, tenaga kerja, dan proses perajangan. Setelah semua biaya tersebut dihitung, maka muncul angka tersebut.

Penekanan pemerintah terha-dap pengusaha tembakau, untuk membeli tembakau di atas BEP akan berpengaruh besar terha-dap keuntungan petani. Sehing-ga daun emas yang dirindukan

petani bisa terwujud. Tinggal selanjutnya, petani

tembakau bisa mematuhi arahan dari dinas terkait, tentang tata cara panen hingga pengolahan pasca panen. ”Misalnya meng-hindari tembakau yang bercam-pur tepung, tikar ataupun bahan lain, sebab hal itu akan membaya-kan dan berpengaruh terhadap harga jual tembakau di Pame-kasan,” ungkapnya.

Ia juga menekankan agar pengusaha tembakau bisa me-matuhi kesepakatan dengan pemerintah, tentang buka-tutup gudang tembakau. Artinya, jika sudah sampai waktunya buka, maka mau tidak mau gudang harus buka. Tetapi, ia juga me-minta petani tidak memaksakan kehendak. Artinya, jika belum masa panen tembakau, jangan memaksa untuk panen tem-bakau. Berdasarkan informasi

yang diterimanya, jadwal buka gudang sekitar bulan Agustus.

Dari beberapa perusahaan rokok yang dikunjungi oleh Pem-kab Pamekasan, PT Djarum pa-ling banyak proyeksi pengambi-lan tembakau tahun 2015 yakni 8 ribu ton. Dengan proyeksi harga mulai Rp 25 ribu sampai harga tertinggi Rp 42 ribu. Sementara untuk proyeksi pembelian tem-bakau PT Sukun sebanyak 550 ton dan PT Bentoel sebanyak 2 ribu ton.

Dari beberapa perusahaan yang ada pabrik rokok PT Bentoel yang mulai tahun 2014 kemarin, sudah tidak mengambil sample tembakau melebihi 1 kg seperti yang diama-natkan perda. Jika PT Bentoel mengambil simple tembakau, sam-ple itu dikembali lagi ke pemi-liknya, baru ditimbang. Sehingga tidak merugikan ke petani.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pengusaha Tembakau Diminta Patuhi BEPHosnan Ahmadi: Pemerintah Harus Bertindak TegasPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan sudah menetapkan break event point (BEP) atau titik impas tembakau tahun 2015 sebesar Rp 30.300 per kilo. BEP ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yang hanya Rp 29.600 per kilo.

PAMEKASAN – Khawatir bisa menularkan paham aliran keras, tiga narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pamekasan, dalam status pengamanan maksimal dari aparat kea-manan di lapas tersebut. bah-kan, waktu berbaur (sosialisai-si) tetap dibatasi.

Ketiga narapidana teroris itu adalah Noaim Baasyir, Su-priyato dan Akhmad Husni. Ketiganya merupakan jaringan teroris Abu Roban yang me-lakukan aksi pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia. Mereka merupakan napi dari hasil limpahan dari Lapas Cipi-nang bulan Juli 2014 lalu.

Kepala Kesatuan Penga-manan Lapas (KKPLP) Klas II A Pamekasan, Isnawan me-ngatakan sejak dilimpahkan ke Lapas Pamekasan, ketiga napi khusus itu sudah menempati ruangan berbeda dengan napi pelaku kriminal lainnya. Hal itu sesuai dengan statusnya.

Tidak hanya itu, perlakukan khusus juga di terapkan pada pembinaan mental ketiganya, dengan menunjuk petugas khu-sus, termasuk untuk perawa-tan, makan, dan kesehatannya. Sebab, pembinaan mental keti-ganya lebih pada ideologinya bukan prilaku seperti napi lain-nya.

“Kalau tidak kami batasi khawatirkan terjadi pengaruh negatif terhadap napi yang lain. Tapi, Sampai sekarang mereka masih bisa diajak ko-munikasi dua arah dengan petugas lapas,” kata Isnawan kepada sejumlah wartawan.

Namun, kendati ditempatkan secara khusus, ketiganya tetap dapat komunikasi dengan petu-gas lapas. Hanya saja, untuk ko-munikasi dengan napi lain, ketiga napi khusus itu masih dibatasi dan terus dipantau khusus.

Dengan status khusus itu juga, lanjutnya, pelayanan ke-pada ketiganya tetap tidak dibedakan sama seperti dengan napi lainnya. Isnawan mencon-tohkan saat ada kunjungan dari keluarganya, ketiganya tetap bisa berkumpul dan duduk ber-sama dengan napi lainnya.

Tambahnya, Noaim Baasyir yang divonis enam tahun penjara adalah saudara kandung Abu Bakar Baasyir. Kemudian, Akhmad Husni, alias Farel yang divonis enam tahun. Sementara Supriyanto alias Yusuf alias Untung, divonis tujuh tahun penjara.

=ALI SYAHRONI

NAPI

GerakTiga Teroris Dibatasi

Tampak Luar. Lapas Kelas II A Pamekasan, tempat tiga narapidana teroris jaringan Abu Roban ditahan

Page 26: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IVJ JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Wakapolres Sampang, Kom-pol Deny Prabowo mengatakan, pihaknya sudah menurunkan anggotanya untuk mencari in-formasi kabar itu dan melapor-kan perkembangan situasi dan kondisi yang ada di wilayah Ka-rang Penang.

“Kalau isu yang beredar me-mang ada yang menyatakan pihak korban akan melakukan serangan balasan pada yang terlibat carok massal tersebut,” katanya, Kamis (26/3). Namun, pengamatan in-telejen, belum menemukan indi-kasi adanya serangan balasan dari pihak korban.

Katanya, kalau ada indikasi serangan balasan dari pihak kor-ban, Polres Sampang dan Pem-kab akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Bangkalan untuk memberikan imbauan, masukan agar tidak terjadi penyerangan aksi balas dendam, serta mengan-tisipasi efek selanjutnya.

“Kalau ada laporan dari in-telejen yang digerakkan, bahwa ada indikasi serangan balasan nanti, kami tidak akan tinggal untuk mencegahnya. Yang lebih penting lagi, kami akan koordina-si dengan Pemkab Bangkalan agar tidak terjadi aksi balas dendam,” paparnya.

Menurutnya, petugas yang

diturunkan ke lokasi masih belum mendapatkan informasi ada aksi balas dendam atau yang lain-lain. Sebab, sejak diturunkan hanya melaporkan prosesi pemakaman. Apalagi, keluarga korban masih berduka serta sibuk dengan ke-giatan kegiatan pemakaman.

“Sementara ini kondisi di lokasi masih aman-aman saja. Informasi yang kami terima dari petugas, hanya kegiatan-kegiatan pemakaman korban. Untuk infor-masi balas dendam masih belum ada,” jelasnya.

Saat ini Polres masih menye-lidiki kronologi kejadian yang diduga carok massal yang terjadi Minggu (15/3) di sebuah daerah bernama Cheras, yakni pinggiran Kota Kuala Lumpur, Ibu Kota Ma-laysia, yang ditengarai melibat-kan tiga TKI Sampang dan Bang-kalan.

Tiga orang TKI asal Sam-pang, yang menjadi korban masih di bawah umur. Ke-dua TKI korban yang masih di bawah umur itu, masing-ma-sing bernama Rianto dan Luk-man. Rianto masih berumur 16 tahun, dan Lukman juga beru-mur 16 tahun. Korban satunya lagi yang bernama Ainul alias Inul itu berumur 17 tahun.

Rianto, TKI asal Desa Karang-

penang Oloh, Kecamatan Karang Penang. Ainul alias Inol, asal Desa Karang penang Onjur, Kecama-tan Karang penang. Lukman, asal Desa Karang Penang Onjur, juga Kecamatan Karang Penang.

DipulangkanRabu (25/3) pukul 21.14 Wib,

tiga pesawat Garuda Indonesia (GA 330) pembawa jenazah men-darat di Bandara Internasional Juanda Terminal Cargo dengan disambut tangis keluarga korban.

Pada Pukul 21.30 Wib, tiga jenazah di terminal 2 menuju terminal Cargo Terminal 1 (T 1), dilanjutkan proses administrasi jenazah. Pada pukul 00.32 WIB, tiga Jenazah itu langsung me-ninggalkan Bandara Internasion-

al Juanda Terminal Cargo menuju Sampang dengan menggunakan ambulans.

Kamis (26/3) pukul. 03.18 Wib, korban carok massal itu tiba di kediamanya masing-masing dan disambut keluarga, pada jam berikutnya tepat pukul 03.30 Wib, jenazah langsung di salatkan dan didoakan serta dibawa ke tempat pemakaman. Sementara prosesi pemakaman jenasah selesai pada pukul 04.00 Wib.

Bukan CarokDuta Besar RI Herman Pra-

yitno menyampaikan klarifikasi bahwa adanya pemberitaan ter-jadi carok masal adalah tidak benar. Bahkan, Bupati Sampang telah melakukan klarifikasi lang-

sung bahwa pemberitaan tersebut tidak benar.

Katanya, pihak Kepolisian Malaysia masih menyelidiki kasus ini dan belum diketahui mengenai motif pembunuhan dan para pelakunya. Oleh karena itu, melalui klarifikasi ditegas-kan bahwa tidak ada kejadian carok massal antar warga Madu-ra yang terjadi di wilayah Kuala Lumpur, Malaysia.

Saat ini, Bupati Sampang A. Fannan Hasib beserta rombo-ngan termasuk Dinsosnakertrans berkunjung ke Malaysia untuk bertemu dengan Duta Besar RI Herman Prayitno serta bersilatu-rahim dengan masyarakat Madura yang bekerja di negara ini. =RID-WAN/ANT/LUM

BEREdAR kABARBalas

DenDamPolisi Malaysia Selidiki Terbunuhnya Tiga TkI

HADIRI PEMAKAMAN. Ratusan warga saat mendampingi prosesi pemakaman korban carok massal yang terjadi di Malaysia dua hari yang lalu, Kamis (26/3).

SAMPANG – Kepolisian Resor (Polres) Sampang mendengar kabar akan ada aksi serangan ba-las dendam dari keluarga korban yang diduga

mening-gal akibat carok massal yang terjadi di Malaysia Minggu kemarin. Intel Polres dan In-tel Polsek Karang Penang diturunkan ke lokasi

rumah korban.

Page 27: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV K

SAMPANG - Ketua Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Imam Ubaidillah mengungkap-kan banyak Pos Poliklinik Desa (Polindes) maupun Pos Pelayanan Terpadu (Postu) ditempati jin dan setan. Akibatnya, petu-gas medis di sejumlah pelayanan kes-ehetan tersebut sering bolos.

“Untuk apa pos poliklinik serta postu didirikan jika tidak dimanfaatkan. Ya kalau tidak ada petugasnya berati ditempati setan dan jin. Tidak dimanfaatkan fasilitas itu menandakan pelayanan kesehatan di Sampang terhadap masyarakat sangat minim,” tandanya.

Imam juga menyoroti kurangnya sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dinilai tidak tepat sasa-ran. Sebab BPJS ada yang dinikmati oleh orang kaya.

Imam meminta kepada yang bertang-gung jawab memvalidasi dan verifikasi data kepesertaan BPJS yang lama. “Saya kira tidak hanya pelayanan kesehatan yang kurang baik, sosialisasi BPJS juga buruk mengingat sosialisasi yang dilakukan tidak tepat sasaran,” kritiknya.

Imam berharap, pemerintah daerah serta pemerintah provinsi membangun rumah sakit (RS) di wilayah pantura. Sebab selama ini, warga pantura seperti Keta-pang, Sokobenah dan Banyuates saat sakit dan ingin berobat larinya ke Kabupaten Bangkalan.

“Yang saya ketahui, kalau masyarakat pantura sakit selalu berobat ke Bang-kalan. Sebab, ke rumah sakit Sampang takut tambah parah sakitnya mengingat jaraknya lebih jauh ditambah lagi dengan kondisi infrastruktur jalur Sampang-Keta-pang yang rusak,” harapanya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Sam-pang Firman Pria Abadi mengakui, banyak pos poliklinik maupun postu yang tidak dimanfaatkan dengan baik dengan dalih kekurangan tenaga kesehatan yang ber-status pegawai negeri. Sementara dalam aturan memimpin postu harus berstatus pegawai negeri sipil.

“Saya akui memang saat ini keter-batasan tenaga medis. Sementara jumlah perawat yang berstatus pegawai negeri sangat terbatas. Sedangkan dalam aturan, pustu harus dipimpin oleh perawat pega-wai negeri,” akunya.

Kata Firman, jumlah pustu yang efektif saat ini sekitar 57.000 Dan Jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah perawat yang berstatus pegawai negeri sipil di lingkungan Dinkes Sampang. Apa lagi, lanjut Firman, selama ini para perawat yang menjadi pimpinan pustu disibukkan dengan profesi lainnya.

“Ada yang menjadi dokter, pimpinan puskesmas, program kesehatan dan lain-lain. Untuk menyiasati itu, ada beberapa pustu sementara dilimpahkan kepada perawat magang tetapi itu kurang bagus,” terangnya. =RIDWAN/LUM

FASILITAS DINAS

Postu-PolindesDitempati“Jin dan Setan”

Sampang

SAMPANG - Pejabat yang ter-sandung kasus tindak pidana korupsi (tipikor) di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Sampang belum dicabut SK jabatannya.

“Seharusnya bupati bertindak cepat kalau ada pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi,” kata Wakil Bupati Sam-pang, Fadhilah Boediono pada Koran Ma-dura, Kamis (26/3).

Dalam undang-undang dijelaskan,

pejabat yang terlibat dalam kasus ko-rupsi atau narkoba, SK jabatannya harus ditarik dan diberhentikan sementara. Namun ada kondisi yang berbeda di lingkungan pejabat yang ada di Sam-pang.

Sebab, yang terjadi di Kota Bahari, pa-jabat yang terlibat dalam kasus korupsi maupun narkotika tetap tidak diberhenti-kan. “Itu sudah jelas, dalam undang-un-dang, pejabat yang (terlibat) korupsi atau terlibat narkoba jabatanya harus ditarik. Artinya, pemerintah tidak tegas dalam menegakkan peraturan,” katanya.

Ketidaktegasan kepala daerah dalam menegakkan peraturan pejabat yang melakukan tipikor, kata Fadhilah, akan

mengentengkan serta berpotensi merugi-kan negara itu akan diikuti para pejabat-pejabat lainnya. Sebab, penegakan huku-mnya tidak ada.

“Kasus yang melibatkan kepada Dis-perta Agus Santoso dalam kasus pen-gadaan bibit fiktif tahun 2013 lalu serta dalam kasus Damkar yang melibatkan Kepala BPBD Imam, sampai saat belum ditarik jabatanya. Ini menandakan pen-egakan peraturan pada pejabat tidak ada,” tandasnya.

Fadhilah mengaku sering menyampai-kan saat pejabat melakukan apel bersama. Dia menyampaikan kalau penegakan peraturan tidak dilaksanakan tidak ada artinya apa-apa. “Jadi penegakan disip-lin, penegakan aturan yang menyangkut masalah pejabat Sampang belum dijalan-kan penuh,” ucapnya.

Ketua Komisi I DPRD Sampang Hoda’i mengatakan, sudah berulangkali meny-ampaikan kepada ketua Badan Pertim-bangan Jabatan (Baperjaka) untuk me-narik jabatan pejabat yang tersandung kasus tindak pidana korupsi yang ada di Sampang. Namun sampai saat ini desa-kan dari komisi ke Baperjaka tidak pernah digubris.

“Komisi I sudah berulang kali meny-ampaikan ke Baperjaka untuk segera bertindak kapada pejabat yang tersand-ung hukum. Kalau masih dalam proses di-hentikan sementara, kalau sudah divonis harus bertindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” singkatnya. =RIDWAN/LUM

PNS Tersandung Kasus Belum Disanksi

Seharusnya bupati bertindak cepat kalau

ada pejabat yang terlibat dalam kasus

korupsi.”

Fadhilah BoedionoWakil Bupati Sampang

Page 28: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IVL Sampang

SAMPANG- Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sam-pang menetapkan ketua Panitia Khusus (Pansus) Tata Kelola Minyak dan Gas (Migas) di Ruang Rapat Besar DPRD Sam-pang, Kamis (26/3). Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Sampang Fauzan Adima itu menetapkan Moh Na-sir sebagi Ketua Pansus dan Moh Subhan sebagai Wakil Ketua Pansus.

Selain itu, rapat di Ruang Ra-pat Besar itu juga menyaring dan menetapkan sejumlah anggota Pansus Tata Kelola Migas. Sejum-lah delegasi yang diterima oleh pimpinan rapat adalah empat perwakilan dari Fraksi Partai Ke-bangkitan Bangsa (F-PKB), lima perwakilan Fraksi Partai Gera-kan Indonesia Raya (F-Gerindra), empat perwakilan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP), tiga perwakilan Fraksi Par-tai Demokrat, empat perwakilan Fraksi Madani.

Sementara itu, dua perwaki-lan Fraksi Gotong Royong dan dua perwakilan Fraksi Hanura (F-Hanura) ditolak oleh pimpinan sidang setelah mendapat per-setujuan mayoritas peserta rapat. Sebab, proses pengajuan delegasi dari dua fraksi itu dianggap cacat administratif lantaran surat pen-gajuannya tidak dibubuhi stempel dan tanda tangan lengkap dari masing-masing ketua dan sekere-taris Fraksi Gotong Royong dan Fraksi Hanura.

”Untuk perwakilan Fraksi Gotong Royong dan Fraksi Ha-nura tidak bisa diakomodir ka-rena proses pengajuannya ca-cat administratif,” kata Fauzan Adima.

Penolakan terhadap per-wakilan dua fraksi tersebut ke-mudian memantik protes dari sejumlah anggota dewan yang hadir dalam rapat. Namun, hu-jan interupsi hingga sempat membuat suasana memanas, tidak mengubah sikap pimpi-nan sidang. Akhirnya, sejumlah perwakilan fraksi walkout (WO), yaitu perwakilan F-Madani, F-Hanura, F-PKB dan F-Gotong Royong. Perwakilan fraksi-fraksi

itu berpandangan, penetapan dan penolakan anggota pansus dalam rapat tersebut cacat hu-kum karena tidak sesuai dengan agenda sidang dan tata tertib (tatib) DPRD Sampang.

Seharusnya, menurut penda-pat perwakilan fraksi yang WO, agenda rapat tersebut hanya mengumumkan anggota saja. Tidak lebih dari itu. Sementara untuk pemilihan ketua, wakil ketua dan penetapan anggota Pansus Tata Kelola Migas harus melalui rapat paripurna. ”Rapat ini kewenangannya hanya men-gumumkan anggota pansus saja. Kalau untuk penetapan ketua dan anggota seharusnya melalui rapat paripurna, sesuai dengan Tatib DPRD Sampang Pasal 63 ayat (3). Kalau pimpinan tetap ngotot (menetapkan ketua dan anggota pansus, Red) maka saya akan ke-luar dari sidang ini,” kata Aksan

Jamal sambil meninggalkan ruang sidang yang diikuti sejumlah per-wakilan fraksi.

Cacat HukumKetua F-PKB Aksan Jamal

menganggap penetapan ketua, wakil ketua dan anggota Pan-sus Migas, cacat hukum. Sebab, prosesnya melanggar Tatib DPRD Sampang tentang pembentukan alat kelengkapan lain. Sesuai dengan Pasal 63 ayat (3), kata Aksan, Pansus dibentuk dalam rapat paripurna DPRD atas usul anggota setelah mendengar per-timbangan Badan Musyawarah (Banmus). ”Rapat yang tadi itu kan bukan paripurna, malah tidak jelas rapat apa. Lalu mengesah-kan anggota dan pimpinan pan-sus. Itu melanggar Tatib DPRD Sampang,” ujarnya.

Sebelumnya (24/3), Rapat Paripurna DPRD Sampang me-

nyetujui pembentukan Pansus Migas. Dalam rapat tersebut, pimpinan hanya mengumumkan dimulainya Pansus Migas dan batas akhir penyetoran anggota pansus dari masing-masing frak-si. Dalam rapat itu pula, pimpi-nan sidang memutuskan usulan peserta sidang bahwa paripurna pansus hanya cukup satu kali, dan penetapan pimpinan beserta ang-gota pansus Migas akan dibahas dalam rapat lain di luar paripur-na, yang kemudian digelar Kamis (26/3) kemarin.

Namun, menurut Aksan Ja-mal, putusan paripurna yang me-netapkan rapat penetapan pimpi-nan dan anggota pansus di luar paripurna tersebut tetap berten-tangan dengan Tatib DPRD Sam-pang Pasal 63 ayat (3). Sehingga, F-PKB tetap bersikukuh bahwa Pansus Migas cacat hukum. ”Ra-pat paripurna tidak bisa men-

ganulir Tatib. Ya, Tatibnya dulu harus diubah. Jadi, F-PKB tetap menganggap itu cacat hukum,” ujarnya.

F-Gotong Royong Apresiasi Pe-nolakan

Sementara itu, Ketua F-Go-tong Royong Moh Anwar Sanusi mengapresiasi aksi penolakan terhadap perwakilan fraksinya karena dianggap cacat adminis-tratif. Dia menganggap penolakan itu sebagai sebuah kemajuan bagi DPRD Sampang. Sebab menu-rutnya, selama ini pengajuan keanggotaan pansus hanya cukup lewat pesan singkat saja (SMS).

”Bagus! Itu sebuah kemajuan, dan bisa jadi titik tolak untuk me-nerapkan prosedur kedewanan secara professional dan propor-sional,” jawabnya saat ditanya terkait penolakan perwakilan fraksinya. =MIFTAHUL ULUM

Dewan Tetapkan Ketua Pansus MigasFraksi PKB, Madani, Hanura, dan Gotong Royong Walkout

TAK DITANDATANGANI: Pimpinan Sidang Fauzan Adima menunjukkan surat rekomendasi milik Fraksi Gotong Royong dan Fraksi Hanura yang tidak dibubuhi stempel dan tidak ditantangani ketua beserta sekretaris fraksi di Ruang Rapat Besar, Kamis (26/3).

Page 29: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV MBangkalanBangkalan JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV MBangkalanKORAN MADURA

Migas Madura Belum Sejahterakan RakyatnyaPemprov Jawa Timur Kurang Memperhatikan Madura

Postur anggaran empat kabu-paten di Madura meliputi Bang-kalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep jika digabungkan sama dengan kota Surabaya. Sehingga sangat disayangkan oleh banyak pihak.

Menurut DPRD Provinsi Jawa Timur, Syafiuddin Asmoro, Madura, yang kaya potensi dan jumlah penduduknya banyak,

hanya menerima anggaran yang minim. Belum mampu membawa banyak perubahan baik dari segi infrastruktur dan sumber daya manusianya.

Seharusnya, pemerintah pu-sat atau provinsi lebih mem-perhatikan kondisi Madura yang hingga saat ini masih be-lum maju. "Faktanya, Madura dianaktirikan oleh pemerin-

tah. Anggaran yang masuk saat ini belum mampu membangun

masyarakat Madura seutuhnya. Wajib bagi Madura mendapatkan anggaran lebih besar dibanding daerah lain," kata Syafiuddin As-moro.

Dia menjelaskan, perole-han APBD Jatim tak lepas dari peranan Madura sebagai dae-rah penghasil Migas dan Sumber Daya Alam lainnya. Selama ini Madura kurang diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Pada-hal APBD Jatim yang cukup besar tidak lepas dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disumbang-kan dari Madura, seperti partici-pating interest (PI) Migas dan cu-kai tembakau.

"Ini saatnya Madura harus menerima lebih anggaran. Kami wakil rakyat perjuangkan ang-garan 10 persen untuk Madura.

Bahkan, secara pribadi saya per-nah tengkar pendapat dengan Pak Gubernur terkait masalah minimnya perhatian kepada Ma-dura," ujarnya.

Syafi merinci, postur APBD Jatim sebesar Rp 24 triliun, Madura wajib mendapatkan 10 persennya. Itu akan terus diper-juangkan agar anggaran lebih besar masuk ke Madura. Sebab, kondisi kabupaten yang ter-puruk adalah Madura. Apalagi Bangkalan dan Sampang yang masih mengecap daerah terting-gal dari Kementerian Pemba-ngunan Daerah Tertinggal.

Dana sebesar itu diharapkan bisa dikembangkan di bidang so-sial, pendidikan, dan infrastruk-tur. Setiap kabupaten bisa mene-rima anggaran provinsi minimal Rp 500 miliar. Jika itu terlaksana rencana pembangunan desa yang menjadi program pemerintah pu-sat pasti bisa terealisasi dengan baik.

"Pemerintahan desa, kegiat-an bosda madin dan kegiatan pendidikan lainnya pasti bisa terlaksana dengan baik. Ma-dura bisa sejahtera baik bidang ekonomi dan sumber daya ma-nusia," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Sumber daya alam yang berada di pulau Madura sangat melimpah. Sumber minyak gas (Migas) hampir ditemukan di seluruh kabupaten di Madura. Muncul kesan, pemerintah hanya mengambil keuntungan dari SDA pulau Madura itu, tanpa memikirkan kondisi masyarakatnya. Terbukti anggaran untuk Madura sangat minim, tak sebanding dengan hasil migas yang terkeruk dari bumi Madura.

Syafiuddin AsmoroAnggota DPRD

Provinsi Jawa Timur

SIMULASI

Petugas Kesulitan Evakuasi Korban Banjir BlegaBANGKALAN - Hujan lebat

di kawasan Blega menyebab-kan sebagian wilayah kawasan tersebut terendam banjir. Puluhan warga menjadi korban guyuran hujan deras dan arus sungai Blega. Petugas pun mela-kukan proses evakuasi korban. Dengan memakai perahu karet, petugas kesulitan mengevakuasi korban. Hal itu terlihat pada saat adegan simulasi yang diperagakan di Sungai Bancaran Kecamatan Kota Bangkalan oleh aparat kepolisian yang dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Simulasi yang dilakukan tersebut, sebagai antisipasi ter-hadap bencana banjir yang se-ring melanda kawasan Kecama-tan Blega. Gabungan petugas memerankan 10 adegan dalam proses evakuasi. Termasuk menyelamatkan korban dari air bah yang datang dan membuat sebagian warga tenggelam oleh arus air.

"Sebagai antisipasi terha-dap kondisi banjir yang sering melanda Kecamatan Blega, petugas bencana langsung mempraktikkan kondisi saat bencana banjir datang," kata Kabag Ops Polres Bangkalan,

Kompol Abd Rokhim, Kamis (26/3).

Dia menceritakan, hujan lebat menyebabkan kondisi Ke-

camatan Blega terendam banjir. Petugas yang sedang berpatroli

saling berkoordinasi dengan rayon III meliputi Polsek Blega, Konang, Galis, dan Modung untuk mendapatkan bantuan anggota, karena kondisi banjir semakin besar. Setelah petugas datang, sebagian warga dilaku-kan proses penyelamatan. Ter-masuk, berkoordinasi dengan BPBD sebagai satgas darurat bencana.

"Namun rupanya kondisi ban-jir yang semakin besar, anggota polsek setempat meminta ban-tuan pada Mapolres Bangkalan untuk dikirim bantuan anggota lebih besar meliputi Shabara dan Polair," terangnya.

Dia menambahkan, seluruh warga yang terkena ban-jir dapat diselamatkan oleh gabungan petugas. Barulah setelah itu proses pembersihan kawasan banjir dilakukan oleh petugas. Tidak ada korban jiwa dalam kasus bencana banjir yang terjadi pada simulasi tersebut.

"Bersama warga, petugas membersihkan dampak banjir blega. Kami sangat berharap tidak pernah ada korban jiwa dalam penanganan bencana ban-jir," harapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraSIMULASI. Proses evakuasi korban banjir Blega dalam simulasi yang dilakukan oleh Polres Bangkalan dan BPBD.

Page 30: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV NBangkalan JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV NLintas MaduraKORAN MADURA

Masyarakat Ingin Ada Transparansi Raskin396.490 RTS Penerima Program Bantuan Beras Tahun ini

"Kami sangat setuju den-gan usul itu karena dengan data yang transparan, pengawasan oleh masyarakat jelas akan lebih ketat," kata Amrullah di Pame-kasan, Kamis.

Apalagi, data penerima bantu-an raskin yang diumumkan kepa-da publik itu, "by nama by adress" sehingga semua pemerima ban-tuan akan diketahui masyarakat luas.

Bisa saja, sambung dia, data penerima bantuan raskin itu di-umumkan di papan infomasi di masing-masing desa, atau dengan cara mencantumkan di website

milik pemerintah daerah, sehingga bisa diakses kapan saja dan di mana saja oleh masyarakat Pamekasan.

"Kalau dari pihak Bulog sangat setuju, mengingat selama ini kan memang banyak kasus dugaan penggelapan bantuan raskin itu," katanya.

Hanya saja, sambung dia, yang memiliki kebijakan terkait transparansi data penerima ban-tuan raskin itu adalah Pemerintah Kabupaten yang ada di Madura, bukan Perum Bulog.

"Karena sesuai dengan tupok-sinya, Bulog ini hanya sebagai pelaksana distribusi bantuan dari

gudang ke titik akhir distribusi, yakni kepala desa," katanya men-jelaskan.

Namun demikian, Kabulog Amrullah menyatakan, sangat mendukung gagasan itu, ka-rena dengan adanya data yang transparan, maka pengawasan akan lebih ketat, karena semua pihak, termasuk masyarakat juga bisa melakukan pengawasan.

Gagasan sistem transparansi data penerima bantuan raskin ini, sebelumnya diusulkan oleh

Usulan sistem transparansi itu data penerima raskin ini, didasar-kan pada banyaknya praktik pe-nyimpangan dalam pendistribu-sian bantuan raskin di beberapa desa di Kabupaten Pamekasan.

Warga miskin penerima pro-gram bantuan beras tahun ini sebanyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS).

Dari sebanyak 396.490 RTS

itu, kabupaten dengan jumlah pe-nerima bantuan terbanyak ialah Kabupaten Sumenep 116.378 RTS, lalu Kabupaten Sampang se-banyak 108.647 RTS, selanjutnya Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS. Terakhir yang paling sedikit ialah Kabupaten Bangka-lan sebanyak 85.068 RTS.

Adapun pagu bantuan raskin se-Madura sebanyak 5.947.350 kilogram dengan ketentuan seba-nyak 15 kilogram untuk masing-masing RTS penerima bantuan.

Untuk Kabupaten Sumenep pagu raskin yang harus didistri-busikan kepada warga penerima bantuan setiap bulannya seba-nyak 1.745.670 kilogram, Sampang 1.629.705 kilogram, Pamekasan 1.295.955 kilogram dan Kabupa-ten Bangkalan sebanyak 1.276.020 kilogram dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram.

= ANT/AZIZ/RAH

PAMEKASAN - Kepala Perum Bulog Sub Divre XII Madura, Jawa Timur, Amrullah menyetujui usul se-bagian masyarakat terkait transparansi data peneri-ma bantuan beras bagi warga miskin guna menekan praktik penyimpangan bantuan.

didik fatlurrahman/koran maduraHAMPIR PANEN. Seorang petani di persawahan desa Baraji Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura sedang mencabut rumput yang tumbuh di antara tanaman padi yang sebentar lagi akan panen raya. Petani berharap, padi yang sudah menguning tersebut mendapatkan hasil yang banyak.

EFISIENSI ANGGARAN

Instansi Pemerintah Dilarang Pasang Ucapan Selamat

BANGKALAN - Ke-menterian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi melarang instansi pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS) memasang iklan ucapan selamat, baik dalam bentuk karangan bunga ataupun iklan di media, karena dinilai sebagai pemborosan dalam pembelanjaan ang-garan pemerintah. Hal itu disampaikan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Roosli Soeliharjono usai Paripurna di DPRD Bang-kalan.

Dirinya menilai, aturan baru tersebut menindak-lanjuti pernyataan kemen-terian yang akan ditembusi melalui surat edaran. Upaya itu dilakukan dengan alasan efiensi anggaran di instan-si pemerintahan. Selain itu, pemerintah pusat juga melaranag bagi PNS untuk melakukan kegiatan pribadi yang menghadirkan lebih dari 500 undangan.

"Semua anggaran di-pangkas agar lebih hemat. Termasuk, biaya perjalanan dinas yang dikupas separuh. Efisiensi anggaran menjadi alasannya," kata Nono, pang-gilan akrabnya.

Meski pemerintah dila-rang mengucapkan ucapan selamat dalam bentuk iklan, namun untuk iklan yang sifatnya membangun se-perti advertorial tidak ada permasalahan. Sebab, itu menyangkut kinerja peme-rintahan agar tetap berja-lan. Pada intinya, kegiatan harus jelas pengeluarannya. Termasuk manfaatnya harus jelas bagi kedinasan dan juga bagi masyarakat.

"Pelayanan masyarakat lebih diutamakan. Kalo ang-garan pemerintah diguna-kan untuk ucapan dinilai pemborosan. Banyak ang-garan lain yang dipangkas," jelasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV OBangkalan JUMAT 27 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV OTokohKORAN MADURA

Sapardi Djoko Damono: Saya Akan Terus Menulis

Makin sering menulis, makin bagus pula hasilnya. Sapardi tidak mengincar penghargaan-penghargaan sastra. Dia menulis semata-mata karena menyu-kainya.

“Tidak ada (target pencapa-ian). Bagi saya ‘nulis’, ya, ‘nulis’. Karya yang paling baik, ya, karya yang sering saya tulis. Maka, saya tidak akan berhenti menulis sam-pai mati,” ujar Sapardi ditemui usai sesi tanda tangan “Trilogi Soekram” di Jakarta, Minggu (22/3).

Novel baru “Trilogi Soekram” adalah gabungan buku fiksi karya Sapardi berjudul “Pengarang Telah Mati”, “Pengarang Be-lum Mati”, dan “Pengarang Tak Pernah Mati”. “Trilogi Soekram” mengisahkan tokoh fiksi yang melompat dari buku untuk meng-gugat sang pengarang.

Ia mengangkat hubungan ru-mit antara pengarang dan tokoh yang dikarangnya.

Mengapa penulis yang meru-pakan ciptaan Tuhan tidak kekal, sementara tokoh karangan yang diciptakan manusia tetap abadi meski pengarangnya meninggal? “Akan tetapi, tujuan saya menulis bukan ingin abadi. Kalau menu-lis, saya merasa bahagia. Syukur-syukur kalau dibaca dan dapat honor,” seloroh dia.

Meski lebih dikenal sebagai penyair, Sapardi mengungkapkan sajak bukanlah tulisan per-tamanya.

“Sebenarnya sebelum menulis puisi, saya sudah pernah menulis cerita anak dalam bahasa Jawa. Akan tetapi, ceritanya ditolak karena dianggap tulisannya tidak masuk akal. Padahal, ceritanya benar-benar terjadi,” kenang pria yang kerap mengenakan topi pet khasnya.

Sapardi menulis puisi sejak duduk di bangku SMA pada tahun 1957. Buku puisi pertamanya ber-tajuk “duka-Mu abadi” diterbit-kan 12 tahun kemudian.

Sajak-sajaknya terwujud dalam buku-buku puisi seperti “Mata Pisau”, “Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?”, dan “Hu-jan Bulan Juni”.

Sementara itu, buku nonfiksi yang ditulisnya meliputi “Novel Indonesia Sebelum Perang”, “Bi-

lang Begini Maksudnya Begitu”, dan “Alih Wahana”.

Saat ini, Sapardi sedang mengerjakan versi novel dari puisi “Hujan Bulan Juni”.

Ketika masih disibukkan dengan kegiatan lain, seperti mengajar di kampus, menulis novel hanya dapat dikerjakan di sela-sela waktu senggang. Kini, setelah pensiun, Sapardi dapat berkonsentrasi penuh dalam menulis novel.

“Saya berjanji pada diri sendiri untuk menerbitkannya pada bulan Juni,” kata Sapardi.

Puisi tersebut, lanjut dia, juga rencananya diadaptasi menjadi film oleh Luna Maya.

Musikalisasi Puisi Sapardi juga bergelut di perguruan tinggi sebagai pengajar. Pensiunan Guru Besar Universitas Indone-sia yang aktif di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya itu telah mengajar mahasiswa di Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Kebiasaannya mengajar dibawa serta saat tampil di depan umum, termasuk ketika melayani sesi tanya jawab bersama para penggemar sastra Indonesia.

“Saya ‘ngomong’ sambil berdiri, ya, kalau di kelas ‘ngajar’ sambil duduk tidak didengarkan,” seloroh dia di hadapan peserta Kelas Hujan Bulan Juni, Minggu (22/3).

Interaksi bersama mahasiswa di kampus membuat sajak-sajak Sapardi menjadi lebih dikenal.

Tanpa sepengetahuan Sa-pardi, mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia diam-diam membuat kaset rekaman berisi musikalisasi puisi karyanya, termasuk “Aku Ingin” dan “Hujan Bulan Juni”.

Kaset tersebut dijual di kampus pada era 1990. Tidak disangka, musikalisasi puisi itu menyebar ke berbagai tempat dan didengarkan relatif banyak orang.

“Pas saya ke Surabaya, ‘denger’ lagu itu. Ke Solo juga lagu itu diputar,” ujar penyair yang karyanya telah diterje-mahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Arab, Tiong-kok, Jepang, Korea, Thai, Hindi, Por-tugis, Prancis, Inggris, Belanda, Jerman, dan Italia.

Tidak kurang dari 50 puisi karya Sapardi telah diwujudkan dalam bentuk

musikalisasi puisi.Sapardi mengatakan bah-

wa tidak semua orang yang mengambil sajaknya untuk diwu-judkan dalam versi lain, misalnya lagu dan komik, telah meminta izin kepadanya.

Royalti? Tidak banyak.“Kalau lagu masuk film,

mereka ‘ngasih’ (uang). Film Garin Nugroho pakai lagu saya, mereka bayar kepada saya dan juga pembuat lagu,” jelas Sa-pardi.

Namun, selain dari sahabat-sahabat yang meminta izin dalam menggarap sajaknya, bisa dibilang Sapardi tidak mendapat satu sen pun.

“Anda tidak bisa jadi penyair di Indonesia kalau tidak sadar puisi tidak memberikan apa-apa,” ujar dia.

Sapardi merelakan puisinya menjadi milik publik meski dari puluhan sajak yang menjadi lagu tidak banyak uang yang mengalir kepadanya.

“Saya memang menikmati menulis puisi,” tegas penerima penghargaan dari Freedom Institute pada tahun 2003 dan Akademi Jakarta pada tahun 2012 atas pencapaian bidang budaya.

Sajak Khas Sapardi Pili-han kata dan tema sederhana yang mudah dipahami pembaca, barangkali itu salah satu ciri khas dari sajak milik Sapardi.

“Jangan bikin yang ruwet, sajak itu sesuatu yang sederhana, manusiawi, dan terjadi sehari-hari,” ujar penyair yang mene-rima penghargaan SEA-WRITE AWARD dari Thailand pada tahun 1986.

Sapardi mencontoh-kan sajak “Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari” yang men-ceritakan peristiwa sehari-hari.

“Kalau pagi kita ja-lan

ke barat, di belakang kita kan matahari. Bayang-bayang ada di depan, masa saya harus memaksa agar saya di depan bayang-ba-yang? Maka, saya tulis ‘Aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan’,” papar dia.

Dalam “Hujan Bulan Juni”, Sapardi membayangkan cinta luar biasa antara hujan dan akar.

“Justru karena Juni tidak ada hujan, saya bikin ini. Mungkin hujan jatuh karena ada yang sangat mengharapkan,” kata pe-nerima Hadiah Puisi Putera dari Malaysia pada tahun 1984.

Sapardi juga mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya saat membuat puisi romantis “Aku Ingin”.

“Saya bayangin api dan kayu sedang bercinta,” ujar dia.

Sapardi mengemukakan bahwa dirinya kerap dihujani pertanyaan mengenai arti dalam puisinya.

Kalimat “Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api” dalam “Aku Ingin”, misalnya, menimbulkan rasa penasaran.

“Tidak usah dipusingkan apa artinya, puisi itu untuk dihayati, tidak usah dipahami,” ujar peraih Cultural Award dari pemerintah Australia pada tahun 1978.

Setiap orang, kata Sapardi, berhak memaknai puisi sebebas mungkin. Tidak masalah bila interpretasi pembaca berbeda dengan yang dimaksud oleh penyair.

“Penyair bilang begini, maksudnya begitu. Anda harus menebak-nebak maksudnya. Kalau tidak sama dengan saya, tidak masalah,” papar dia.

Penyair yang beberapa sa-jaknya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “Wa-tercolor Poems”, “Suddenly the Night”, dan “Before Dawn” itu juga berbagi kiat untuk orang-orang yang ingin menerusi jejaknya.

“Baca sebanyak-banyaknya, kemudian tiru,” ujar dia.

Sapardi mengatakan bahwa satu-satunya cara agar dapat menulis adalah meniru banyak tulisan orang lain. Referensi-referensi yang diserap lama-kelamaan akan membentuk ciri khas penulis.

“Lama-lama akan jadi diri sendiri. Harus ‘nulis’ puisi sebanyak-banyaknya, meniru sebanyak-banyaknya, kalau su-dah meniru seratus orang akan

jadi diri sendiri,” kata dia.= ANT/NANIEN YUNIAR

Bagi Sapardi Djoko Damo-no menulis adalah sumber kebahagiaan. Menulis adalah suatu dorongan hati demi mencapai karya terbaik.

Page 32: e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IVP

KORA

N M

ADU

RA

MADURA UTAMA

PJUMAT 27 MARET 2015No. 0575 | TAHUN IV

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengakui hal itu dan menyatakan masih akan terus menunggu kepastian jadwal kompetisi divisi utama. Pembe-ritahuan resmi itu penting agar bisa memperhitungkan persiapan menjelang kompetisi.

Meliputi mematangkan strategi, melihat kemampuan fisik pemain, daya tahan tubuh pemain, skil individu pemain, dan beberapa evaluasi lainnya, yang menguntungkan terhadap tim se-cara keseluruhan.

Nadi menjelaskan, manaje-

men tidak hanya menunggu da-tangnya surat undangan dari PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi. Melainkan pula aktif mencari informasi, ke Kantor PSSI di Jakarta.

Seperti yang dikutip dari la-man PT Liga Indonesia, Persatu-an Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi akan mengundang seluruh klub DU pada akhir Maret ini.

Dalam pertemuan ini, PSSI bersama klub akan membahas tentang persiapan kompetisi DU 2015. Diantaranya tentang jadwal

kompetisi, proyeksi serta sistem grup yang akan dijalankan selama kompetisi berlangsung “Pertama pada akhir Maret mendatang kami akan mengundang seluruh tim Divisi Utama untuk berbi-cara soal jadwal, proyeksi, sistem drup dll,” kata Sekjen PSSI, Joko Driyono, seperti yang dikutip dari laman PT Liga Indonesia.com

Menurut Jodri, sebutan lain Joko Driyono, saat ini PSSI dan PT Liga Indonesia sedang memaksi-malkan waktu untuk segala per-siapan. Diantaranya, kompetisi Divisi Utama, Liga Nusantara dan Piala Indonesia juga mendapat perhatian khusus.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PAMEKASAN - Kelanjutan uji coba Laskar Sape Ngamok dengan klub lokal di Pame-kasan, yakni Tunas Karya terpaksa dibatalkan karena lapangan yang sedianya digu-nakan bertanding, tergenang air dan tidak memungkinkan untuk ditempati pertandingan.

Asisten Manager Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan pertandingan melawan Tunas

Karya harus dibatalkan. Kondisi lapangan sangat tidak me-mungkinkan untuk ditempati pertandingan. Sehingga kedua manajemen sepakat untuk membatalkan pertandingan.

Nadi belum menyebutkan, apakah pertandingan ini akan ditunda ke tanggal lain. Sebab belum ada koordinasi lanjutan dari kedua manajemen. Baik manajemen Persepam ataupun

manajemen klub Tunas Karya.“Lapangannya digenangi

banjir dan tidak memung-kinkan untuk melanjutkan pertandingan. Ditunggu saja, apakah akan menjadwal ulang pertandingan uji coba ini, atau tidak,” ungkap Nadi.

Seperti diketahui, sedia-nya Laskar Sape Ngamok akan diuji oleh tim Sepakbola Porprov Pamekasan. Namun manajemen

Tim Sepakbola Porprov Pame-kasan menggagalkan pertandi-ngan itu. Selanjutnya, manaje-men Persepam MU memutuskan untuk mencari pengganti sebagai lawan tanding. Tunas Karya dipi-lih untuk menjadi lawan tanding dalam laga uji coba yang sedianya berlangsung kemarin, namun di-batalkan karena Lapangan Kowel Pamekasan tergenang air. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PEMANASAN JELANG KOMPETISI

Uji Coba dengan Tunas Karya Dibatalkan

Tak Juga Ada Kepastian

LATIHAN. Widodo saat memimpin latihan di Lapangan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.

PAMEKASAN - Manajemen Persepam Madura Utama (Persepam MU) belum menerima undangan ataupun pemberitahuan resmi tentang pelaksanaan kom-petisi Divisi Utama (DU) yang sedianya dimulai pada bulan April. Manajemen masih menunggu kepastian itu sekalipun sudah menerima pemberitahuan mela-lui BlackBerry Massenger bahwa kick off DU pada 20 April mendatang.