Top Banner
[email protected] 0328-6770024 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT Menkumham Diancam dengan Hak Angket KPK Sita Rumah Fuad di Yogyakarta Nasional hal 3 Karena Kecewa dengan keputusan Kemenkumham yang telah mengakui kepengurusan Partai Golkar versi munas Jakarta, Kubu Ical meminta bantuan KMP galang dukungan hak angket untuk Menkumham, Yasonna H. Laoly. Berita Terkait |2 Olahraga |16 Chelsea Tersingkir Dramatis
32

e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

Apr 08, 2016

Download

Documents

koran madura

e Paper Koran Madura
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002413 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT

Menkumham Diancam

dengan Hak Angket

KPK Sita Rumah Fuad di Yogyakarta

Nasionalhal 3

Karena Kecewa dengan keputusan Kemenkumham yang telah mengakui

kepengurusan Partai Golkar versi munas Jakarta, Kubu Ical meminta

bantuan KMP galang dukungan hak angket untuk Menkumham,

Yasonna H. Laoly.

Berita Terkait |2

Olahraga |16

Chelsea Tersingkir Dramatis

Page 2: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV2 Berita Utama

JAKARTA-Partai Golkar versi Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie (Ical) meminta ‘bala ban-tuan’ dari Koalisi Merah Putih (KMP) mendukung hak angket untuk Men-teri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.

Langkah ini diambil sebagai protes terhadap keputusan Ya-sonna yang mengesahkan kepem-impinan Partai Golkar versi Mu-nas Ancol yang dipimpin Agung Laksono.

Sekretaris Fraksi Partai Gol-kar yang juga pendukung Ical, Bambang Soesatyo mengaku telah berkoordinasi dengan KMP terkait hak angket ini. “Paling tidak, KMP kita sudah sepakat. Kita sudah melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan KMP, dan kita tahu suara KMP lebih besar daripada KIH (Koalisi Indonesia Hebat) di DPR,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis (12/3).

Bambang mengatakan, usai reses KMP di Komisi III DPR akan

segera bergerak memproses hak angket tersebut. Menurut dia, hal itu adalah konsekuensi yang harus diterima Menteri Yasonna. “Ini sebagai konsekuensi daripada tindakan yang tidak profesional itu, maka DPR pada kesempatan pertama pada sidang nanti, akan menggalang mosi tidak percaya pada Menkumham agar Presiden mengganti (menteri),” tuturnya.

Menteri Hukum dan HAM Ya-sonna Laoly santai menanggapi rencana kubu Ical menggulirkan hak angket. Yasonna memper-silakan Dewan memperguna-kan haknya apabila tidak setuju. “Bahwa ada yang tidak puas, oke. Bahwa ada secara politik mau melakukan manuver politik, ya si-lakan saja. Enggak apa-apa,” kata Yasonna Laoly di Kompleks Par-lemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/3).

Sementara itu, Agung Laksono sendiri sudah merasa di atas a-ngin. Agung langsung tancap gas safari politik ke parpol-parpol lain. Tujuan Agung menyam-bangi para Ketum Parpol tersebut adalah untuk menggalang duku-ngan di kepengurusan yang baru. “Tadi sudah disampaikan, semua

partai akan kami datangi. Tapi kami utamakan hanya partai pen-dukung pemerintah,” kata Agung.

Agung dijadwalkan akan me-lakukan pertemuan dengan Ke-tum partai mulai dari Rabu (11/3), hingga hari Senin (16/3). Bebera-pa yang akan disambanginya dari mulai ketum partai hingga Presi-den Joko Widodo (Jokowi).

Tokoh politik yang pertama didatangi Agung Laksono ada-lah Surya Paloh di DPP NasDem, Rabu (11/3/). Kamis (12/3), Agung bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Rumah Di-nasnya. Sementara hari ini, Jumat (13/3), Agung akan bertemu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto di DPP Hanura.

Pada hari Sabtu pekan ini, giliran Muhaimin Iskandar yang akan disambangi Agung di DPP PKB, sedangkan Ketua Umum PPP versi Kongres Surabaya Ro-mahurmuziy (Romi) akan didata-ngi Agung di hari minggu. Senin (16/3), Agung akan bertemu de-ngan Megawati Soekarnoputri dan dilanjutkan ke Presiden Joko-wi. “ Kami akan memperkenalkan diri sebagai pengurus partai Gol-kar,” imbuh Agung. =GAM/ABD

Kemenkumham Diancam Angket

“Yang ada di wilayah Suriah, perkembangan terakhir identifikasi pertama sekitar 50-an WNI. Tetapi angka itu ada naik, ada turun. Turun itu karena ada yang kembali ke negara lainnya atau kembali ke Indonesia. Tapi ada juga yang (keluar-masuk) tanpa sepengetahuan kita,” ujar Kepala BIN Marciano Norman di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3).

Menurutnya, hampir seluruh WNI itu keluar masuk secara ilegal melalui negara-negara yang berbatasan langsung dengan Suriah, seperti Turki. “Mereka menggunakan pintu-pintu masuk lain ke negara-negara itu melalui jalur ilegal,” ucapnya.

Terkait dugaan masuknya 16 WNI ke wilayah kekuasaan ISIS di Suriah melalui Turki, Marciano mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia terus melakukan koordinasi dengan perwakilan duta besar Indonesia untuk Turki dan otoritas hukum di Turki.

Tidak hanya itu, kata Marciano, Pemerintah Indonesia juga telah mengirim tim khusus untuk berkoordinasi dengan pihak intelijen dan pihak keamanan Turki.

“Kita lihat perkembangannya, karena tim kita sudah ada di sana. Kalau tim itu cukup untuk penanganan ini saya rasa kita biarkan tim dari Kemlu dengan gabungan BIN dan kepolisian itu, tetap mereka yang menangani,” tandasnya.

Secara terpisah, Juru Bicara (Jubir) Badan Nasional Penanggulangan Radikalisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan 16 orang WNI hilang yang disinyalir bergabung dengan kelompok ISIS, ditangkap aparat berwenang Turki. Mereka ditangkap saat akan menyeberang ke Suriah melalui jalur yang selama ini sering

digunakan simpatisan ISIS.Irfan mengaku sudah

berkoordinasi dengan pemerintah Turki dan Interpol. Kementerian juga akan dilibatkan karena terdapat anak-anak dalam rombongan itu.

“Tugas kami mengkoordinasikan dengan kementerian terkait untuk menyiapkan langkah antisipasi, seperti berkoordinasi dengan kementerian agama untuk melakukan pembinaan keagamaan. Juga kementerian pendidikan untuk membantu menghilangkan trauma anak-anak mereka yang kemarin ikut diajak ke sana,” ujar Irfan di Jakarta Kamis (12/3).

Menurutnya, pemerintah Indonesia tetap mewaspadai dan menyiapkan program penangkal pengaruh ISIS. Menurut Irfan, pemerintah akan meningkatkan early warning sistem di masyarakat agar meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh radikalisme dan memperkuat wawasan keagamaan dan kebangsaan mereka.

“Pemerintah akan membenahi sistem yang ada. Ketegasan ini perlu agar pihak yang kurang bertanggungjawab memanfaatkan berbagai celah,” kata Irfan.

Pengaruh ISIS, kata Irfan, sangat mengkhawatirkan karena memiliki militansi untuk melakukan perlawanan dengan apa yang dianggap salah secara agama. Mereka juga punya militansi agama berlebihan yang bisa melahirkan kecurigaan dan fitnah, sehingga masyarakat antipati terhadap pemerintah. Menurut Irfan ini bisa muncul karena mereka merasa dianggap pahlawan.

“Merasa sudah mujahidin yang baru kembali dari medan laga. Ini tidak boleh terjadi dan BNPT akan berada digaris depan untuk memerangi hal tersebut,” tandas Irfan. =GAM/ABD

TERORISME

BIN: Ada 50 Orang WNI Keluar Masuk Wilayah ISISJAKARTA-Badan Intelijen Negara (BIN) terus melakukan pelacakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Data intelijen menyebutkan seki-tar 50 WNI yang keluar masuk wilayah Irak dan Suriah yang dikuasai oleh kelompok ISIS. Diduga kuat, para WNI itu telah menjadi anggota kelompok tersebut.

ant/reno esnir TOLAK ISIS. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Barisan Umat Islam Kaffah menggelar aksi menolak ISIS di Indone-sia, Jakarta, Kamis (12/3). Mereka mengajak masyarakat untuk mengawasi serta menolak aliran ISIS di lingkungannya serta membina kerukunan umat beragama di Indonesia.

Kubu Ical: Pertarungan Masih Panjang

Page 3: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

“Penyidik hari ini melakukan penyitaan dan pemasangan plang terhadap aset ter-sangka FAI,” kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di kantor-nya, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (12/3).

Menurut Priharsa, rumah tersebut atas nama Imron Amin yang merupakan anak dari Fuad Amin Imron. “Rumah tersebut atas nama Imron Amin. Penyitaan dilakukan dari pemilik rumah,” beber Priharsa.

Sebelum penyitaan terhadap rumah ini, KPK telah menyita sejumlah aset milik Fuad Amin Imron yang juga merupakan politisi Partai Gerindra.

Total aset yang disita sejak Januari 2015 sebesar Rp 250 miliar serta 14 rumah dan apartemen. Seperti rumah di Sleman yang baru disita penyidik, aset ratusan miliar yang telah disita penyidik diduga merupa-kan hasil pencucian uang yang dilakukan Fuad Amin.

Selain uang dan rumah, KPK juga me-nyita 70 bidang tanah dan bangunan, ter-masuk butik milik istri Fuad Amin dan kan-tor Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Bangkalan.

Sejumlah aset Fuad yang disita tersebar di Jakarta, Bangkalan, Surabaya, dan Bali. Ada juga satu kondominium dengan 50-60 kamar di Bali. Tidak hanya itu, sebanyak 19 mobil milik Fuad pun tak luput dari penyi-taan. Sejumlah mobil itu disita KPK dari Ja-karta, Surabaya, dan Bangkalan

Dalam kasus pencucian uang, Fuad di-sangkakan melanggar pasal 3 Undang-Un-dang Nomor 8/2010 dan pasal 3 ayat 1 Un-dang-Undang Nomor 15/2002 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor

25/2003 tentang KUHP.Kasus ini merupakan pengembangan

dari dugaan suap jual beli gas alam di Bang-kalan, yang menjerat Fuad Amin yang ke-tika ditangkap menjabat ketua DPRD Bang-kalan.

Saat penangkapan Fuad pada 2 Desem-ber 2014 dini hari di rumahnya di Bangka-lan, KPK juga menyita tiga koper besar berisi uang lebih dari Rp 3 miliar yang diduga suap dari PT Media Karya Sentosa. PT MKS ber-mitra dengan PD Sumber Daya dalam men-yalurkan gas hasil pembelian dari PT Per-tamina Hulu Energi West Madura Offshore untuk pembangkit listrik tenaga gas di Gili Timur Bangkalan dan Gresik.

Fuad Amin juga ditetapkan sebagai ter-sangka dugaan suap jual beli gas alam di Bangkalan, Jawa Timur. Terkait itu dia di-jerat dengan pasal 12 huruf a, pasal 12 huruf b, pasal 11 Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20/2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31/1999 ten-tang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

=GAM/ABD

JAKARTA-Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) menyita aset milik mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron (FAI) terkait, dugaan tin-dak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus jual beli gas alam. Satu unit rumah yang disita penyidik lembaga antirasuah ini beralamat di Perum Casa Grande, Sleman, Yogyakarta.

KPK Sita Rumah Fuad di Yogyakarta

ant/hafidz mubarak a. KPK TAHAN RIZAL ABDULLAH. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumatera Selatan yang juga Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet Rizal Abdullah mengenakan rompi tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/3). Rizal resmi ditahan KPK atas dugaan kasus tindak pidana korupsi pembangunan Wisma Atlet Southeast Asian (SEA) Games dan Gedung Serbaguna Sumatera Selatan 2010-2011.

KORUPSI

Pemilih Masih Suka Politik UangJAKARTA- Pemilih di Indone-sia masih mentolerir praktik politik uang yang terjadi selama pemilihan umum.

Hal itu dibuktikan dengan kenyataan bahwa sejumlah partai yang kadernya terbukti korupsi saat menjabat di pemerintahan atau lembaga legislatif, nyatanya masih bisa mendulang suara yang cukup besar ditiap pemilu.

“Hal ini membuktikan bahwa pemilih dalam demokrasi di Indonesia masih sangat permisif,” kata akademisi dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Dahnil A Simanjuntak dalam sebuah diskusi mengenai rencana bantuan negara sebesar Rp 1 triliun kepada parpol, di kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Kamis (12/3).

Dia menyayangkan sikap kom-promistis para pemilih di Indone-sia, yang masih mudah dirayu oleh gombalnya kampanye parpol tiap menjelang pemilu.

“Pemilih di indonesia, ting-kat toleransi terhadap korupsi itu tinggi sekali sehingga partai-partai yang politisinya sudah terbukti korupsi saja masih bisa mendulang suara yang besar di tiap pemilu,” ujarnya.

Dahnial mengaku merasa miris mengenai rencana penambahan alokasi anggaran oleh negara, dalam hal ini Mendagri, kepada partai politik sebagai dana santu-nan bagi operasional mereka.

Pasalnya, ketika anggaran un-tuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja hanya sejumlah Rp 700 miliar, mengapa parpol yang sering disebut sebagai sarang koruptor malah mendapat alokasi dana yang lebih besar daripada lembaga anti-rasuah tersebut.

“KPK malah dananya berusaha dikurangkan. Bahkan sampai saat ini, alokasi dana dari APBN untuk operasional KPK itu hanya seki-tar Rp 700 miliar. Jadi ini nirnalar jika parpol yang kerap dianggap sebagai sumber koruptor malah dipandang pantas untuk menerima alokasi dana sebesar Rp 1 triliun,” pungkasnya.

Beberapa waktu lalu, hasil survei Indikator Politik Indonesi menunjukkan, toleransi pemilih terhadap politik uang cukup tinggi. Sebanyak 41,5 persen pemilih menilai politik uang sebagai suatu kewajaran dan hanya 57,9 persen yang menilai politik uang tak bisa diterima.

=GAM/ABD

Total Nilai Aset Fuad yang Disita KPK Mencapai Rp 250 M

Page 4: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV4 Nasional

PARTAI POLITIK

Pencatatan Keuangan Parpol Masih TradisionalJAKARTA-Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengeritik model pencatatan keuangan partai politik (parpol) yang tidak jelas. Bendahara partai hanya berfungsi sebagai kasir tanpa ada catatan keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan.

“Bantuan terhadap partai politik dari APBN telah lama dilakukan oleh peme-rintah. Tetapi yang terlihat, pengelolaan partai politik tidak berubah ke arah yang lebih baik berkat bantuan dana terse-but. Partai politik pada umumnya tanpa pencatatan keuangan yang mumpuni,” ujar Koordinator Advokasi dan Investi-gasi Fitra, Apung Widadi dalam sebuah diskusi di Bakoel Kofie Jakarta, Kamis (12/3).

Menurutnya, manajemen keuangan partai politik masih bersifat tradisional. Ketika diminta laporan oleh Kemendagri, partai politik sering tidak tepat waktu. “Manajemen keuangan di partai politik jauh dari standar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) atau kantor akuntan publik. Pencatatan keuangan partai politik masih bersifat tradisional seperti tukang sate,” terang dia.

Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Ku-molo menggulirkan wacana pembiayaan untuk partai politik sebesar Rp 1 triliun. Dana tersebut rencananya bersumber dari APBN.

Sementara itu, Ketua Perludem Didik Supriyanto menyatakan sepakat dengan kenaikan dana bantuan untuk partai politik dari pemerintah. Namun, kenaikannya tidak sebesar Rp 1 triliun seperti yang diwacanakan itu. “Perlu-dem sepakat, tetapi kenaikannya kalau Rp 1 triliun itu sangat drastis. Bayang-kan dari Rp 9 miliar (2009) lalu Rp 13 miliar (2014) naik menjadi Rp 1 triliun,” kata Didik di Bakoel Kofie Jakarta, Kamis (12/3).

Menurutnya, saat ini partai politik belum siap mengelola dana sebesar itu. Mereka masih carut marut dalam mana-jemen keuangan internal. “Infrastruk-tur partai tidak siap mengelola. Partai me-ngelola dana Rp 9 miliar selama ini belum becus harus di kejar-kejar Kemen-dagri supaya menyelesaikan laporannya,” terang dia.

Lanjut dia, sebaiknya kenaikan dana bantuan partai politik bertahap per tahun. Kemudian ada evaluasi bagaimana penggunaan dan laporan anggaran terse-but. “Harusnya dinaikkan bertahap per tahun. Kalau gini enggak logis, masuk penjara semua karena infrastruktur par-tai belum siap,” pungkas dia.

=GAM/BAD

Namun Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso mengaku memiliki bukti kerugian negara dalam kasus dugaan ko-rupsi layanan paspor online ini. Nantinya, penyidik akan mengungkap secara jelas kasus tersebut.

Mantan Kapolda Gorontalo itu menu-turkan, dalam waktu dekat penyidik juga akan mengumumkan tersangka proyek tersebut. “Nanti akan tahu (tersangka-nya). Ya pasti ada korupsi, ada kerugian negara. Positif ada kerugian negara dari hasil audit BPK,” tegas Budi Waseso di

Mabes Polri, Jakarta, Kamis (12/3).Bahkan pria yang akrab disapa Buwas

ini menuturkan, besar kemungkinan pe-nyidik akan menetapkan lebih dari satu tersangka. Sebab dalam kasus dugaan korupsi, biasanya melibatkan internal pemerintahan dan pihak swasta.

Namun untuk keterlibatan Denny Indrayana, lanjut Buwas, anak buahnya masih mendalaminya.

“Bisa lebih dari satu. Bisa saja lebih dari satu. Kita belum bisa pastikan (Den-ny tersangka) tapi kan yang sekarang di-laporkan beliau. Dia diperiksa masih se-bagai saksi. Ya gimana hasil pemeriksaan nantinya,” ungkap Buwas.

Sementara itu, menanggapi klaim Denny yang menyatakan tidak adanya kerugian negara dalam kasus itu, jende-ral bintang 3 itu menuturkan adalah hal yang wajar dan sah-sah keluar dari mulut seorang saksi. Yang jelas pihaknya akan segera membuktikan adanya kerugian negara akibat dugaan korupsi tadi. “Itu boleh-boleh saja. Ya itu setiap orang ber-hak membela diri. Dan akan kita buktikan nanti,” tutup Buwas.

Setelah menjalani pemeriksaan seki-tar empat jam lamanya sebagai saksi seka-

ligus terlapor, Denny Indrayana enggan berkomentar banyak mengenai pemerik-saannya oleh Bareskrim Polri. Namun Denny mengklarifikasi sejumlah pembe-ritaan yang menyebut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan pada Desember lalu atas program itu uang negara dirugikan sebesar Rp 32,4 miliar. Menurut Denny, hasil BPK tersebut merupakan pemasu-kan uang negara dan bukan kerugian ne-gara. “Sudah ada laporan BPK Desember lalu yang mengatakan negara dirugikan sebesar Rp 32,4 miliar. Itu bukan kerugian negara melainkan negara menerima uang Rp 32,4 miliar,” ujarnya.

Denny enggan menjawab pertanyaan para awak media mengenai kasus yang diduga melibatkannya tersebut. Denny hanya mengatakan jika pengadaan laya-nan tersebut supaya pelayan pembuatan paspor di Indonesia menjadi lebih baik. “Saya hanya berharap ikhtiar kami mela-kukan pelayanan publik lebih baik dirasa-kan publik. Mudah-mudahan dirasakan. Itu saja bagi kami. Selebihnya tentang proses pemeriksaan terkait dengan pro-gram pembayaran elektronik, saya minta kuasa hukum,” singkatnya.

=GAM/ABD

KASUS PAYMENT GATEWAY

Kabareskrim Pegang Bukti Kerugian

JAKARTA-Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, yakin betul tidak ada kerugian negara dalam proyek Pay-ment Gateway atau layanan jasa elektronik penerbitan paspor yang diluncurkan Juli 2014 di Kementerian Hukum dan HAM.

ant/sigid kurniawan PENERBANGAN TERAKHIR HAWK MK53. KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menandatangani pesawat tempur Hawk MK-53 dalam upacara penyambutan penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Lapangan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (12/3). Pesawat yang telah mengabdi selama 35 tahun tersebut resmi pensiun, selanjutnya akan di tempatkan di Museum Dirgantara Yogyakarta dan digantikan dengan pesawat T-50i Golden Eagle.

Page 5: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Meski pelemahan Rupiah terburuk sejak Krisis 1998, tapi tidak serta merta kondisinya sama seperti saat Indonesia di-hantam krisis 17 tahun lalu.

“Bank Indonesia (BI) saja tenang dengan pelemahan rupiah itu, saya juga

tenang. Malaysia, Thailand, Rusia dan be-berapa negara bahkan lebih tajam pelema-hannya dibandingkan kita,” jelas Jokowi saat ditemui dalam acara Gerakan Kewira-usahaan Nasional (GKN) 2015, Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM)-Mandiri Young Technopreneur (MYT)-Wirausaha Sosial Mandiri (WSM), di Jakarta Conven-tion Center (JCC), Jakarta, Kamis (12/3).

Tidak dipungkiri, tidak hanya Rupiah yang terpuruk atas dolar AS. Hampir semua mata uang di dunia mengalami pelemahan.

Jokowi mempercayakan wewenang menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah pada bank sentral. Pemerintah tidak akan meminta BI melakukan intervensi untuk meredakan gejolak di pasar uang. “Kalau intervensi tanyakan kepada Gubernur BI,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Pereko-nomian, Sofyan Djalil menegaskan, pele-mahan rupiah hanya bersifat temporal. Kendati telah menembus level Rp 13.200 per dollar AS atau level yang sama saat ter-

jadi krisis ekonomi di tahun 1998, namun kondisi saat ini jauh berbeda dengan ber-beda dengan krisis pada 17 tahun yang lalu.

“Jangan dibandingkan 1998 dengan sekarang, itu salah. Di 1998 Indonesia depresi dari Rp 2.400 per dolar AS ke level Rp 13.000 per dolar AS hingga Rp 14.000 per dolar AS. Itu kenaikannya sampai ra-tusan persen. Sekarang hanya 5 persen dan yang dialami Malaysia lebih tinggi, Euro lebih tinggi,” kata dia di Jakarta, Kamis (12/3).

Dia menerangkan, lemahnya rupiah dan mata uang lainnya terhadap dolar AS karena perekonomian negara tersebut telah mengalami perbaikan. Dengan per-baikan tersebut, Bank Sentral AS (The Fed) berencana untuk menaikkan suku bunga acuan di kisaran Juni nanti. “Kemungkinan The Fed akan ambil keputusan pada rapat pertengahan bulan ini. Jadi itu orang mem-perkirakan,” lanjutnya.

Namun meskipun pelemahan rupiah karena faktor eksternal, pemerintah tidak

akan tinggal diam. Para menteri di bidang ekonomi akan merumuskan paket kebi-jakan yang akan dirapatkan pada Jumat pekan ini. “Hari Jumat akan rakor untuk merumuskan policy respon dari peme-rintah akan ada paket kebijakan di sektor ekonomi,” ujarnya.

Gubernur BI, Agus Martowardojo Menurut Agus, kalau rupiah terdepresiasi 5,7 persen, pada periode yang sama mata uang Brasil terdepresiasi 16,7 persen, se-mentara Turki 13 persen. Demikian juga dengan negara-negara ASEAN, nilai tukar rupiah tidak lebih buruk dari Malaysia atau Singapura Dollar. Pun dengan Australian Dollar dan New Zealand Dollar yang me-ngalami depresiasi lebih besar daripada Indonesia.

“Jadi yang ingin kami sampaikan, di antara negara-negara berkembang di du-nia, kondisi Indonesia memang terjadi depresisi tapi tidaklah sebesar negara-ne-gara berkembang utama,” katanya.

=GAM

Meski Rupiah Anjlok, Indonesia Tak Bakal Krisis

JAKARTA-Kondisi nilai tukar rupiah belum juga membaik. Dalam perdagangan sepekan, mata uang garuda ini terpuruk ke kisaran Rp 13.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun kejatuhan nilai tukar ini tidak membuat pemerintah panik. Justru Presiden Joko Widodo menanggapi santai kondisi ini.

Pelemahan Rupiah Saat ini Tidak Sama dengan Pelemahan Tahun 1998

ant/yusuf nugroho KAMPANYE SELAMATKAN RUPIAH. Pedagang membawa spanduk bertuliskan “Save Rupiah” di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3). Dalam aksi itu pedagang berharap pemerintah segera mengambil kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan perekonomian rakyat kecil karena sejak satu minggu rupiah terus melemah dan berkisar pada 13.000 per satu dollar AS.

Page 6: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV6 Ekonomi

Demikian juga dengan kinerja keua-ngan dan profil risiko di lembaga jasa keuangan juga terpantau masih dalam kondisi normal.

Demikian kesimpulan Rapat Bulanan Dewan Komisioner OJK yang diselengga-rakan Rabu 11 Maret 2015 untuk meng-

evaluasi perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan seperti disampaikan Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B, Lucky Fathul AH, di Jakarta, Kamis (12/3).

Pasar modal domestik pada Februari 2015 melanjutkan kecenderungan me-nguat. Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penurunan imbal hasil Surat Berharga Ne-gara (SBN), yang disertai oleh net buy in-vestor non-residen di pasar saham maupun pasar SBN.

Kondisi keuangan lembaga jasa keua-ngan masih terpantau dalam kondisi baik. Di industri jasa keuangan, pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan per Januari 2015 tercatat masing-masing sebesar 11,55% dan 4,68% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya (masing-masing 11,58% dan 5,22% yoy) sejalan de-ngan proses penyesuaian dalam perekono-mian domestik.

Rasio kecukupan modal (Capital Ad-equacy Ratio) perbankan per Januari 2015

tercatat cukup tinggi sebesar 21,01% naik dibandingkan posisi Desember 19,57%. Rentabilitas dan efisiensi perbankan juga tercatat stabil. Pada tahun 2015 ini, seja-lan dengan membaiknya proyeksi pertum-buhan ekonomi domestik, pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan diperkirakan akan meningkat.

Di industri perasuransian, kecukupan investasi asuransi jiwa maupun asuransi kerugian untuk menutup kewajiban kepada pemegang polis juga tercatat masih me-madai.

Likuiditas di industri perbankan dan perasuransian terpantau dalam kondisi stabil. Kondisi likuiditas perbankan masih terjaga. Perbankan memiliki alat likuid yang memadai untuk mengantisipasi po-tensi penarikan Dana Pihak Ketiga (DPK). Masih memadainya ketahanan likuiditas perbankan ditunjukkan oleh rasio Alat Li-kuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK), yang masing-masing ter-

catat sebesar 89,84% dan 18,18% per akhir Februari 2015. Angka ini berada jauh di atas threshold masing-masing 50% dan 10%.

Sementara di pasar saham, rata-rata bid-ask spread (perbedaan harga beli dan jual pada suatu waktu tertentu) pada Feb-ruari 2015 menyempit dibandingkan rata-rata bulan sebelumnya, turut ditopang oleh peningkatan rata-rata harian nilai transak-si perdagangan saham.

Risiko kredit di industri jasa keuangan berada pada level yang relatif rendah. Kua-litas kredit perbankan tergolong cukup baik meski mengalami kenaikan tipis, tercer-min dari tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan) per Januari yaitu sebesar 2,23% gross dan 1,15% net dibanding posisi Desember 2,04% dan 1,01%.

“Pembiayaan bermasalah (Non-Per-forming Financing) di perusahaan pembi-ayaan juga relative rendah, yaitu sebesar 1,48% per Januari 2015. Baik NPL maupun NPF terjaga pada level yang masih jauh di bawah threshold 5%,” jelasnya.

Secara umum risiko pasar di industri jasa keuangan relatif rendah dan masih dapat dikelola dengan baik. Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) perbankan per Januari 2015 berada pada level 1,68%, menunjuk-kan perkembangan positif dibandingkan bulan sebelumnya 2,16%. Sementara itu, di industri perasuransian dan dana pensiun, risiko pasar cenderung menurun sejalan dengan penguatan pasar bulan Januari dan Februari 2015.

=GAM

Kondisi Industri Jasa Keuangan StabilCAR Perbankan Tercatat Sebesar 21,01 Persen

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi sektor jasa keuangan domestik secara umum sampai Februari masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai ditandai terus menguatnya arah perdagangan pasar saham dan pasar surat utang domestik.

ant/ari bowo sucipto PERMUDAH INVESTASI LISTRIK. Dua pekerja memasang trafo penurun tegangan di jalan Arjuno, Malang, Jawa Timur, Kamis (12/3). BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) memangkas proses perizinan investasi listrik dalam mendukung program pemerintah terkait pemenuhan listrik hingga 35.000 megawatt hingga tahun 2019.

Page 7: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Jembatan Putus Diduga Akibat Penambangan Pasir

"Bisa jadi begitu. Tak jauh dari jembatan ini memang ada aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat," ungkap Camat Tugu, Zahid Isroni di Trenggalek, Kamis (12/3).

Sekalipun tidak menggunakan mesin diesel, lanjut dia, aktivi-tas penambangan pasir secara manual itu dilakukan di area dekat jembatan.

Menurut Zahid, jarak jemba-tan dengan lokasi penambangan pasir masyarakat hanya sekitar 100 meter.

Hal itu menyebabkan dasar sungai mengalami pendalaman secara terus-menerus akibat pengerukan pasir.

Dalam jangka panjang, peng-gerusan pada dasar sungai se-makin meluas hingga area pilar/tiang penyangga jembatan.

"Kondisi itu diperparah saat terjadi banjir pada aliran sungai ini. Kuatnya arus menyebabkan fondasi pada pilar kedua dari sisi barat jembatan tergerus dan ambles hingga kedalaman sekitar 130-an centimeter," ucapnya.

Beruntung peristiwa yang ter-jadi sekitar pukul 02.15 WIB itu cepat diketahui warga dan segera dilaporkan ke pihak keamanan setempat.

"Akses langsung kami tutup. Lalu lintas, untuk kendaraan roda dua, empat atau lebih yang tidak bermuatan berat kami alihkan ke jalan lingkar yang melintasi Desa Kerjo, tak jauh dari sini," terang Danramil Tugu, Kapten Supriyo, ditemui di lokasi kejadian.

Jembatan Nglongsor yang ambles dan menyebabkan jalur

Trenggalek-Ponorogo harus di-alihkan ke jalan alternatif melalui Kecamatan Karangan itu memiliki panjang total sekitar 50 meter, lebar 7,5 meter, dan ketinggian dari dasar sungai sekitar 8 meter.

Jembatan tua yang masih menggunakan konstruksi zaman Belanda ini memiliki sedikitnya empat pilar penyangga yang ter-buat dari tumpukan batu andesit dan adonan semen sehingga

membentuk semacam kubus-kubus tanpa rangkaian/anyaman besi sebagai otot.

Informasi dari masyarakat menyebut, Jembatan Nglongsor yang ambles itu dibangun sejak

1962. Namun, sebagian lain me-ngatakan pada tahun itu jem-batan terakhir direnovasi oleh pemerintah pada zaman kepe-mimpinan Soekarno.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

TRENGGALEK - Anjloknya jembatan di jalur provinsi, Desa Nglongsor, Kabu-paten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis, diduga bukan hanya dipicu pe-ningkatan debit air pada aliran sungai, tetapi juga disebabkan aktivitas penambangan pasir liar di sekitar jembatan.

ant/sahlan kurniawanJEMBATAN PUTUS. Sejumlah warga melihat jembatan yang putus akibat banjir di Desa Ngelogsor, Pagu, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (12/3). Jembatan Nge-longsor merupakan salah satu jembatan penghubung Trenggalek - Ponorogo.

JEMBATAN PUTUS

Bupati: Pemerintah Harus Kucurkan Anggaran TRENGGALEK - Pemerintah

Provinsi Jawa Timur maupun Pu-sat diharapkan segera mengucur-kan anggaran untuk pembangun-an kembali Jembatan Nglongsor di Kabupaten Trenggalek yang terputus total akibat terjangan banjir yang melalui aliran sungai di bawahnya.

"Pemerintah harus segera membantu perbaikan jembatan ini, mengingat fungsinya (in-

frastruktur) yang sangat vital bagi arus perekonomian daerah," kata Bupati Trenggalek Mulyadi WR, saat meninjau langsung kondisi jembatan Nglongsor yang patah, Kamis (12/3).

Mulyadi mengakui, putusnya Jembatan Nglongsor menjadi "pukulan telak" bagi perekono-mian Trenggalek.

Sebab, kata dia, jembatan penghubung yang berada di jalur

Trenggalek-Ponorogo itu menjadi akses utama mobilitas masyarakat dari/keluar daerah tersebut.

Sebagai bagian dari jalan provinsi, jalur ini menjadi in-frastruktur utama pergerakan mayoritas kendaraan umum, angkutan, maupun mobili-tas masyarakat dari pusat kota menuju berbagai pelosok daerah, termasuk menuju Kabupaten Po-norogo dan Pacitan.

"Sekali lagi pada Pak Guber-nur, kami sangat berharap pem-prov segera memprioritaskan pembangunan jembatan ini," tan-dasnya.

Jembatan Nglongsor terletak di sebelah barat Kota Trenggalek. Badan jembatan yang dibuat seki-tar 1963 ini anjlok dan mengalami patah pada tiga bagian permu-kaan pada Kamis dini hari, sekitar pukul 02.15 WIB.

Jembatan Nglongsor yang ambles dan menyebabkan jalur Trenggalek-Ponorogo harus di-alihkan ke jalan alternatif melalui Kecamatan Karangan itu memiliki panjang total sekitar 50 meter, lebar 7,5 meter, dan ketinggian dari dasar sungai sekitar 8 meter.

Jembatan tua yang masih menggunakan konstruksi zaman Belanda ini memiliki sedikitnya empat pilar penyangga yang ter-buat dari tumpukan batu andesit dan adonan semen, sehingga mem-bentuk semacam kubus-kubus tan-pa rangkaian/anyaman besi.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

Page 8: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Massa Sukarso Tolak Proses PAW DPRD

Ratusan pendukung legis-lator terpidana kasus korupsi itu mendatangi Gedung DPRD Jember, Kantor KPU Jember, dan Kantor DPD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setempat.

"Sukarso berjuang keras un-tuk menjadi legislator di DPRD Jember, dan kami menolak PAW Sukarso yang diajukan oleh Ketua DPD PPP Jember Sunardi yang merupakan kepanjangan PPP versi Romahurmudzy," kata koordinator aksi Ahmad Aris.

Menurut dia, mantan Kepala

Desa Arjasa itu sudah banyak menghabiskan materi, bahkan mental dan fisik yang diper-taruhkan untuk duduk di kursi DPRD Jember.

"Kami siap membela hingga titik darah penghabisan dan PPP yang diakui oleh pemerin-tah adalah PPP versi Djan Faridz, sehingga Sunardi yang menjadi Ketua DPD PPP Jember versi Romahurmudzy tidak berhak mengajukan PAW," paparnya.

DPD PPP Jember mengajukan PAW terhadap Sukarso karena

legislator tersebut menjadi terpi-dana kasus korupsi alokasi dana desa (ADD), sehingga yang ber-sangkutan menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-A Jember.

Ketua DPRD Jember, HM Thoif Zamroni saat menemui massa menyampaikan pihaknya tidak memiliki kewenangan un-tuk mengangkat atau member-hentikan anggota dewan.

"Selama Gubernur Jatim be-lum memberhentikan Sukarso, maka status yang bersangkutan masih diakui sebagai anggota dewan dan hak-haknya sebagai legislator akan tetap diberikan," ucap politisi Partai Gerindra Jember itu.

Setelah berorasi di DPRD dan KPU Jember, ratusan pendukung Sukarso menduduki Kantor DPD

PPP Jember di Jalan Karimata, Kelurahan Sumbersari, Kecama-tan Sumbersari.

Ketua Bantuan Hukum DPP PPP versi Djan Faridz, Muham-mad Aris mengatakan surat pen-gajuan PAW oleh Sunardi seha-rusnya sudah tidak berlaku.

"Sejak awal terjadi dualisme di tubuh PPP, kedua pihak tidak boleh melakukan PAW hingga ada keputusan pengadilan terkait dengan dualisme kepemimpinan itu," tuturnya.

Massa pendukung Sukarso juga melakukan pengambila-lihan Kantor DPD PPP Jember dengan menutup papan kantor yang bertuliskan DPD PPP den-gan spanduk yang bertuliskan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Jember.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

JEMBER - Massa pendukung legislator Partai Per-satuan Pembangunan, Sukarso berdemonstrasi menolak proses pergantian antarwaktu (PAW) yang dilakukan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (12/3).

USAI PEMULANGAN

Pemprov Siap Dampingi WNI Hilang

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap men-dampingi sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang hilang setelah memisahkan diri dari rombongan yang berwisata ke Turki menggunakan biro perjala-nan wisata.

"Pemerintah akan bekerja sama dengan Polri dan TNI men-dampingi mereka, setelah nantin-ya dipulangkan dan kembali ke masyarakat," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada warta-wan di Surabaya, Kamis (12/3).

Pada hari ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampai-kan ada 16 warga negara Indone-sia (WNI) ditahan di perbatasan Turki saat berupaya menyeberang ke Suriah, namun belum dipasti-kan WNI itu adalah orang-orang yang sebelumnya dinyatakan hilang setelah memisahkan diri dari rombongan tur.

Gubernur mengaku menung-gu sikap Kemlu seperti apa proses selanjutnya, berikut solusi terha-dap 16 WNI yang sebagian besar berasal dari Surabaya.

"Terkait pemulangan maupun teknisnya, itu urusannya Peme-rintah Pusat dan kami menunggu saja. Tapi, kami siap berkoor-dinasi dan menindaklanjutinya kalau sudah kembali ke Tanah Air," tukas Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Menurut dia, berdasarkan ke-jadian ini pihaknya berharap ada evaluasi dan menjadi pengala-man penting bagi semua pihak, termasuk pemangku wilayah mulai dari bawah, seperti RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan.

"Dikembangkan lagi fungsi teritorialnya dan pengawasan RT maupun RW, terkait warg-anya mau ke mana dan lapor ke perangkat kampung setempat," ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Terkait isu bergabungnya 16 WNI ke kelompok Negara Islam Irak-Suriah (Islamic State of Iraq and Syiria/ISIS), Pakde Karwo berharap tidak ada vonis terse-but, karena semua belum bisa dipastikan.

"Yang pasti, jangan sampai nanti kalau sudah pulang diceri-takan ke rekan-rekannya tentang alasan mereka hilang," kata suami Nina Kirana tersebut.

= ANT/FIQIH ARFANI

ant/ari bowo suciptoPERMUDAH INVESTASI LISTRIK. Dua pekerja memasang trafo penurun tegangan di jalan Arjuno, Malang, Jawa Timur, Kamis (12/3). BKPM (Badan Koor-dinasi Penanaman Modal) memangkas proses perijinan investasi listrik dalam mendukung program pemerintah terkait pemenuhan listrik hingga 35.000 megawatt hingga tahun 2019.

Page 9: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV 9

Dari 10 kandidat yang ada, DPP memilih tiga nama

yakni Ni Nyoman Martini, Ta-broni, dan Bambang Waluyo

Sujono untuk memimpin PDIP Jember lima tahun ke

depan,”

Lukman WinarnoWakil Ketua DPC PDIP

Jember Demisioner

Lintas Jatim

AGUNG BAROKAH KOMPUTER

MENERIMA:Komputer, Laptop, Printer, LCD/LED, Monitor, Proyektor (Peripheral Komputer), Pemasangan Warnet, Setting LAN

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

DIJUAL RUMAH

PERUM. PONDOK MUTIARA INDAHBlok F.4/20 Dengkol Singosari - Malang

Ukuran: 8x 12 M3 / Tipe 36

Hub: Biro Surabaya085 707 344 863

Tjahjo Kumolo: Beri Kesempatan Risma Dua Periode

"Bu Risma perlu diberi kesem-patan lagi dan jabatannya harus tuntas dua periode," katanya ke-pada wartawan yang ditemui usai Penganugerahan Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan Bidang Pelayanan Jasa Perko-taan 2014 di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/3).

Menurut mantan Ketua Frak-si PDI Perjuangan DPR RI itu,

selama ini kepemimpinan Ris-maharini berhasil dalam men-jalankan program maupun ga-gasan yang dimilikinya selama menjadi orang nomor satu di "Kota Pahlawan".

Selain itu, seorang kepala da-erah, lanjut dia, orientasi me-mimpin dan menjabatnya harus dua periode sehingga pemikiran-nya tetap berjalan.

"Jangan berpikir memimpin daerah satu periode saja, tetapi harus dua periode," kata Tjahjo yang juga Menteri Dalam Negeri.

Menyinggung soal suara pe-nolakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan se-Sura-baya agar DPC tidak mengusung Rismaharini dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya, Desember 2015, Tjahjo Kumolo enggan me-nanggapi karena itu merupakan urusan internal partai.

"Kalau secara pribadi, saya berharap Bu Risma maju lagi memimpin Surabaya karena dia berhasil. Akan tetapi, kalau terkait partai, saya tidak mau

mencampuri dan itu terserah in-ternal," tuturnya.

Sementara itu, Tri Rismaha-rini sendiri ketika dikonfirmasi masih enggan terang-terangan akan maju kembali atau tidak dalam pilkada tahun ini karena fokus menyelesaikan pada tu-gasnya sebagai wali kota.

"Konsentrasi tugas utama saya dahulu. Maju atau tidak di pilkada itu urusan nanti," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

Sejumlah pro dan kontra dari kubu PDI Perjuangan menge-muka menjelang pilkada, antara lain usulan PAC-PAC se-Surabaya yang tidak menghendaki Risma-harini maju karena alasan tidak berkontribusi ke partai.

Kemudian, muncul juga pernyataan tokoh PDI Perjuang-an Mat Mochtar menyatakan bahwa Ketua Umum DPP Mega-wati Soekarnoputri memberi garansi Rismaharini memimpin dua periode.

= ANT/FIQIH ARFANI

ant/zabur karuruPENGANUGERAHAN PENGHARGAAN IMP 2014. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (tengah) memberikan piala penghargaan kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) disaksikan se-jumlah walikota serta bupati saat penganugerahan penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) bidang pelayanan jasa perkotaan tahun 2014 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3). Surabaya meraih predikat juara umum dalam Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) 2014 sementara Kota Tarakan juara dua dan Kota Banda Aceh juara tiga.

SURABAYA - Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuang-an Tjahjo Kumolo

menyatakan sebaiknya memberi kesempatan kepada Tri Rismaha-rini untuk menjabat Wali Kota Surabaya

dua periode agar se-mua programnya yang

belum tuntas dapat diwujudkan.

PARTAI POLITIK

DPP Ambil Alih Penentuan Ketua PDIP Jember

JEMBER - Dewan Pimpin-an Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengambilalih penentuan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Jember, Jawa Timur, setelah konferensi cabang menemui jalan buntu (deadlock).

"Sesuai dengan mekanisme yang ada, jika konfercab dinya-takan gagal, maka penentuan Ketua DPC akan diambil alih oleh DPP," kata Wakil Ketua DPC PDIP Jember demisioner, Lukman Winarno, Kamis (12/3).

Menurut dia, sebagian besar pengurus DPC demisioner dan pengurus anak cabang menolak tiga nama yang direkomendasi-kan DPP sebagai Ketua DPC PDIP Jember periode 2015-2020.

"Dari 10 kandidat yang ada, DPP memilih tiga nama yakni Ni Nyoman Martini, Tabroni, dan Bambang Waluyo Sujono untuk memimpin PDIP Jember lima tahun ke depan," ucap Lukman yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Jember itu.

Sesuai mekanisme, tiga

nama yang dipilih DPP tersebut harus melakukan musyawarah mufakat untuk menentukan siapa yang akan menjadi Ketua DPC, namun musyawarah itu menemui jalan buntu dan tidak menghasilkan keputusan.

"Kami berharap DPP mendengarkan aspirasi di bawah untuk menentukan Ke-tua DPC PDIP Jember, sehingga ada nama baru yang diusulkan lagi oleh DPP karena tiga nama yang sudah dipilih ditolak oleh sebagian besar peserta konfer-cab," paparnya.

Sementara mantan Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Rambipuji, Agus Hadi Santoso, mengatakan sebagian pengurus DPC dan PAC berangkat ke Ja-karta untuk menemui pengurus DPP PDIP.

"Perwakilan PAC itu me-minta DPP untuk meninjau ulang tiga nama kandidat Ketua DPC yang sudah dipilih karena mereka ditolak oleh sebagian besar peserta konfercab," tu-turnya.

Menurut dia, Ketua DPC PDIP Jember periode 2015-2020 akan menjadi kunci penting menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Jember, sehingga harus bisa diterima semua kader partai.

"Kalau persoalan ini se-makin berlarut-larut, maka bisa jadi mesin politik partai tidak akan berjalan maksimal untuk mengusung calon kepala daerah dari partai berlambang banteng mocong putih ini," ujarnya.

Sebelumnya, pemilihan Ketua DPC PDIP Jember dalam konferensi cabang yang digelar di Hotel Bandung Permai Jember pada Senin (9/3) malam berakhir "deadlock".

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Page 10: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV 10PROBOLINGGO JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IV 10BudayaKORAN MADURA

Sajak-sajak Irna Novia Damayanti*

Laki-laki PuisiLaki-laki puisi Berdiri di pintu rumakhuMenitipkan doadoa kerinduan Setiap hujanDoa-doa itu terus melagu Sejuk di dadakuYang gersang Namun banyak wajah rindu Yang sama menunggu

An Najah, 2014

Jejak Pergilah dari rumah dukakunamamu tak pernah lagi kusirami terkapar layu, tak mengharum di dada

Mataku menangkap kau mencipta api yang membakar kitab tentang riwayat indahmu

An Najah, 2014

Tarian Rindu Aku kembali menarikan rinduSebab sajak merahmu lama tak menderu mengisi waktu seperti masa-masa lalu

Tanpamu,Aku belum mampu melepas piluYang setia mengurai airmata

Terbitkan kembali sajak merahmu Yang mengantarkan tarian rindu Menyudhi dzikir kelam Karena mimpi yang puisi Hampir lumpuh sebentar lagi

An Najah, 2014

Guru Pendewasaan;Nizar

Terimakasih, atas hadirmu Terimakasih, atas sayangmu Terimakasih, atas rindumuTerimakasih, atas lukamuTerimakasih, atas airmatamu Mereka menjelma hujan di hari-hariyang akan hadirkan pelangi saat aku telah terbeli

An Najah, 2014

*) Lahir di Purbalingga, 14 Septem-ber. Seorang mahasiswa di IAIN

Purwokerto dan Santri di Pesantren Mahasiswa An Najah. Aktif di Komu-

nitas Sastra Santri Pondok Pena. Alamat Jl Moh Besar, Pesantren

Mahasiswa An Najah Purwokerto RT 06/04 no 10 Kutasari Baturraden.

esekali aku memandangi wajahmu yang tertu-tupi tudung jaket yang berwarna kuning, lantas

membuang muka ketika kau memergokiku sedang menikma-ti rupamu yang sulit kuterje-mahkan.

“Kau tahu, kerinduanku padamu hampir mengigil pada tengah malam di tengah lautan. Dan kini rinduku yang hampir membeku telah usai kuram-pungkan. Karena ... karena kau telah berada di sisiku.” Gu-manmu lirih dan memandangi kursi bus yang ada di depanmu. Aku hanya bisa melirikmu se-bentar.

Entah keberanian dari mana yang kudapatkan, karena saat itu dengan berbekal niat dan kerin-duan yang kuat, aku mengikuti kepulanganmu di Pulau Garam. Padahal sebelumnya tak pernah terpikirkan sama sekali dalam benakku, kecuali hanya ingin bertemu denganmu.

“Sebentar lagi sampai, per-siapkan ketulusan hatimu.” Bisikmu lagi tepat di telingaku, dan aku hanya mampu terdiam, mencoba mengalihkan rasa gu-gupku dengan memainkan pon-sel yang ada di tangan.

Ya, kami berdua memang se-dang berada dalam sebuah bus yang akan mengantarkan pada pusat kerinduanmu di tengah lautan, bercampur dengan kesu-nyian yang telah kau ciptakan setiap dini hari datang.

“Orang tuamu baik, kan?” kataku sedikit meragu jika ter-jadi hal-hal yang tak diinginkan.

“Tenang saja! Percayalah padaku.” Jawabmu sambil terse-nyum kecil.

Sepuluh menit kemudian, bus telah sampai di sebuah per-empatan dan berhenti, yang katamu lebih dekat menuju rumahmu daripada harus ber-henti di terminal. Lalu, kau dan aku turun dari bus dan ternyata benar katamu sudah ada yang siap menjemput dari suruhan ayahmu.

***Mobil berbelok ke arah jalan

yang tak lagi beraspal, sehingga jadi terasa sesak ketika mobil yang kita tumpangi melintas, sedang di sekelilingnya banyak tumbuh pohon kelapa yang menjulang tinggi. Aku berpikir apa masyarakat di sini tak takut tinggal dekat dengan puluhan pohon kelapa yang berada di sekeliling rumah mereka. Ah, mungkin saja mereka sudah ter-biasa, pikirku.

Aku menggosok-gosokkan kedua telapak tangan berulang-kali untuk mengurangi sedikit kegugupan, lantas berdoa dalam hati agar tak ada sesuatu yang membuatku takut berada di kampung orang. Dan dugaanku benar, selang beberapa menit kemudian mobil merapat pada sebuah rumah bercat putih.

“Tenang saja, semua akan baik saja.” Katamu lirih, ketika kau akan beranjak keluar. Ya, setidaknya ucapanmu bisa me-nenangkan hatiku sejenak.

Kulangkahkan kaki pelan-pelan, sambil menata degup jantung yang tak karuan. Sedikit

merapikan jilbab putih yang kukenakan dan membenarkan letak ransel di punggungku. Se-lepas mobil yang sempat kita tumpangi tadi melaju lagi en-tah kemana, aku melihat sosok perempuan-perempuan yang le-kas menghampiri dan menjabat tanganku erat sambil memper-silahkan duduk.

“Ina, nama saya Inaya,” jawabku sembari tersenyum dan menunduk santun, ketika pe-rempuan paruh baya itu mena-nyakan namaku.

Selepas berbasa-basi, pe-rempuan itu meninggalkanku dan menyuruh untuk beristira-hat sejenak, melepas lelah dan penat setelah di perjalanan.

***“Di sanalah aku kerap ber-

cengkerama dengan kesunyian. Di sana! di tengah lautan sam-bil kularungkan rindu-rinduku pada seseorang yang masih menjadi pertanyaan.” Katamu sambil memandang jauh ke depan, ke arah laut lepas yang mulai berwarna keperak-perak-kan.

Ya, senja telah datang, ma-tahari telah bergegas untuk kembali ke singgasananya dan telah berpamitan kepada selu-ruh alam. Aku memandangmu sekilas yang berada satu me-ter dari tempatku berdiri. Lalu, ikut menikmati senja dan me-mandangi laut lepas.

“Siapa seseorang itu?” tak sengaja kutanyakan itu, entah-lah hatiku penasaran.

“Seseorang yang selalu kurindukan, dan sekarang bera-

da di sampingku.” Jawabmu tapi tetap mengarahkan pandangan ke lautan.

Aku bergeming pelan, me-nengok kanan dan kiri mencari seseorang yang dimaksudkan di sampingmu. Ternyata tak ada orang selain kau dan aku, hanya ada beberapa orang yang masih asyik dengan kesibukannya na-mun berada jauh dari tempat kita berdiri.

“Kamu seseorang itu.” kata-mu lagi sambil menatapku pe-nuh ketulusan.

Aku terperangah, me-mandangmu balik lalu menun-dukkan kepala tak tahu apa lagi yang harus kukatakan.

***Saatnya berpamitan ke-

pada lautan, kepada senja yang melahirkan senyuman, dan kepada awan-awan yang telah menemani hariku selama di sini. Sebelum pulang, telah kutitip-kan pada sampan yang sedang merapat di tepian. Kutitipkan doa kepada Tuhan agar rindu yang telah tersampaikan ini akan lekas dipertemukan lagi suatu hari nanti.

“Baik-baik di sini, aku hanya pergi untuk kembali.” Pamitku padamu yang sedang duduk di depan rumah.

Ya, aku sedang menunggu mobil yang kemarin hari men-jemput dan sekarang mengantar ke tempat pemberhentian bus. Juga menanti keluargamu yang masih berkemas untuk melepas kepergianku.

“Kamu juga, simpan selalu rinduku,” balasmu memandang-ku lekat penuh ketulusan. Aku hanya mengangguk pelan.

Lalu aku berjabat tangan dengan seluruh keluargamu, berpamitan dan meminta maaf jika aku telah membuat kesalah-an.

***Aku merasakan ada kertas

aneh di ransel bagian depan, terselip di dalamnya yang aku sendiri tak pernah merasa bah-wa itu punyaku. Untung saja saat ini bus masih banyak bang-ku kosong, jadi leluasa untuk membuka kertas itu dan lekas menuntaskan rasa penasaran. Dan setelah sedikit membaca, aku tahu itu adalah tulisan tan-ganmu, kasihku=

*) adalah nama pena dari Anisa Alfi Nur Fadilah. Lahir di

Blitar, 28 Maret 1995. Maha-siswi program ilmu komunikasi di Universitas Islam Blitar dan

berdomisili di bumi Bung Karno, Blitar Jawa Timur.

pm7678.blogspot.com

Yang Pergi untuk Kembali Cerpen: Alfa Anisa*

Page 11: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV O

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Sejarah Madura dari Masa Ke Masa

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO JUMAT 13 MARET 2015No. 0565 | TAHUN IV Resensi BukuKORAN

MADURA 11

Maka dari itu, bacalah buku yang berjudul The History Of Madura ini. Dalam buku

tersebut, Samsul Ma’arif mencoba memotret Madura dalam banyak hal. Dalam pembahasannya buku ini tidak hanya terkungkung pada ranah sejarahnya saja, akan tetapi juga potensi-potensi Madura baik kearifan lokalnya hingga kekayaan-kekayaan alam yang bisa dikem-bangkan negara juga disuguhkan penulis.

Pada bagian awal, buku ini mengkaji sejarah asal usul Madura. Dalam cerita yang berkembang di masyarakat, suku Madura be-rasal dari keturunan Radhin Sagara (Raden Sagoro). Raden Sagoro merupakan anak seorang putri dari Kerajaan di Pulau Jawa yakni Me-dangkamulan. Kisah ini berawal dari seorang putri kerajaan Medangka-mulan yang secara tiba-tiba hamil tanpa sebab pasti.

Kemudian Ayahnya, Raja Medangkamulan, sangat murka ke-tika mengetahui hal itu. Sang Raja bahkan kemudian memerintahkan patihnya, Pranggulang, untuk mem-bunuh sang putri. Namun tugas itu tak berhasil dilakukan sang patih hingga sang putri melahir-

kan anaknya. Konon ketika hendak membunuh sang putri, setiap pedang hampir menyentuh leher tetapi pe-dang itu kemudian terjatuh. Kejadian itu pun berulang hingga tiga kali. Sehingga sang patih pun menghen-tikan tindakannya dan membiar-kan sang jabang bayi lahir. Karena Pranggulang meyakini bahwa sang putri hamil pasti bukan karena perbuatannya sendiri.

Akhirnya, sang putri dan anaknya dihanyutkan ke laut dan terdampar di tepi gunung (yang sekarang dinamakan Gunung Geger, Bangkalan). Dari gunung itu, mereka melihat arah daratan yang lapang dan luas. Sedangkan gunung itu terletak di pojok. Maka dinama-kanlah Madura yang diambil dari kata madu oro yang artinya pojok daratan luas (hal. 19-20).

Selain asal usul Madura, dalam buku ini juga dijelaskan mengenai sejarah kerajaan-kerajaan di Ma-dura. Sejak era Singosari, di Madura telah ada pemerintahan. Namun pemerintahan tersebut adalah bagian dari kerajaan di Jawa. Baru setelah, sirna ilang kertaning bumi atau runtuhnya Majapahit tahun 1400 Saka atau 1478 M, beberapa kerajaan kecil berdiri di Madura dan mengalami perkembangan pesat. Di antaranya ialah Kerajaan Songenep, Pamekasan, Palarakan, Blinga, dan Jamburingin. Selain itu, ada pula kerajaan Arosbaya dan Sampang.

Kemajuan tersebut disebabkan kerajaan-kerajaan di Madura bisa melepaskan diri dari hegemoni kerajaan yang besar di Jawa, seperti kerajaan Majapahit. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena setelah Sultan Agung mendirikan Mataram Islam, Madura bagian barat kembali menjadi kekuasaan kerajaan di Jawa (hal. 51-52).

Di samping itu, pembahasan mengenai islamisasi di Madura juga

sangat menarik. Menurut sumber catatan Belanda, Islam masuk ke Madura sejak abad ke-12, ham-pir bersamaan dengan masuknya Islam di Jawa yang ditandai dengan makam Siti Fatimah binti Maimun di Gresik (hal. 143).

Buku setebal 224 halaman ini patut dibaca masyarakat luas. Terlebih bagi kalangan yang menyu-kai kajian sejarah dan kebudayaan serta disiplin ilmu yang berkaitan. Terlebih, isu menjadikan Madura se-bagai sebuah provinsi telah timbul kembali ke publik. Oleh karena itu, membaca sejarahnya tentu sangat menarik=

*) Mahasiswa Sejarah dan Kebu-dayaan Islam di FAIB UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Bagi sebagian orang, Madura seringkali dipan-

dang degan segudang stereotip negatif. Namun,

jika menilik pada akar sejarahnya, Madura juga

memiliki nilai positif yang luar biasa dan berpotensi

tinggi bagi kejayaan ne-gara kita. Untuk itu, jika

kita ingin menilai Madura lihatlah sejarahnya terle-

bih dahulu.

Oleh: Jumadi*

Judul : Pagar Kenabian (Kumpulan Puisi)Penulis : Sofyan RH. Zaid Penerbit : TareSI Publisher, Bekasi Cetakan : Pertama, Januari 2015 Tebal : 56 Halaman ISBN : 978-602-72075-0-9

Dekade ini dunia per-puisian Indonesia mempertontonkan gai-

rah baru dengan semangat berpuisi yang luar biasa. Se-hingga puisi-puisi Indonesia lahir terus menerus dengan pelbagai ragam bentuk dan pengucapannya. Menurut Esti Ismawati dalam sebuah esainya, akhir-akhir ini puisi dengan bentuk yang relatif baru sedikitnya dapat kita jabarkan sebagai berikut: pu-isi “Dukotu”, yang dipopuler-kan oleh Dimas Arika Miharja. Puisi “New Haiku”, dipelopori oleh Kurniawan Junaedhi. “New Mbeling”, dipelopori oleh Remy Sylado. Puisi “Sonian”, dipelopori oleh Soni Farid Maulana. Dilihat dari penguca-pannya ada juga yang disebut puisi “Mantra”, puisi ini diga-wangi oleh Sutardji Calzoum Bachri, sehingga mengantar-kan dia menjadi Bapak Presi-den puisi Indonesia.

Sebagaimana Aristoteles menegaskan dalam buku Poetica, “Seniman atau sastrawan yang melakukan memesis tidak semata-mata menjiblak kenyataan, me-lainkan sebuah proses krea-tif untuk menghasilkan ke-baruan” (Luxemburg, 1986). Dari itu, seorang sastrawan bukan hanya meniru tetapi lebih merupakan katarsis atau penyucian terhadap pe-mikiran orang lain dengan penemuan-penemuan ben-tuk yang baru.

Kali ini, penyair yang me-lakukan katarsis sekaligus keberanian mencoba berkar-ya dengan bentuk baru ada-lah Sofyan RH. Zaid, yakni menemukan karya puisi yang

ditengahi tanda pagar (#) pada tiap tengah lariknya, yang dapat dibaca dalam buku an-tologinya, Pagar Kenabian.

Buku Pagar Kenabian ini, disamping menawarkan bentuk baru dengan tanda pagar (#) pada tiap tengah lariknya, juga menyuguhkan perbedaan pengucapan yang menyerupai irama nadha-man. Pemilihan tema dalam buku puisi ini ditentukan oleh kontemplasi penyairnya. Pem-bagian tema religi, sosial, rindu dan cinta menggambarkan Sofyan sangat menggemari filsafat dan tasawuf, terlihat pada 4 bagian puisi-nya seba-gai berikut: bagian pertama: Sabda Kebenaran, bagian ke dua: Sabda Kesunyian, bagian ke tiga: Sabda Kebi-jaksanaan, bagian ke empat: Sabda Keselamatan. Dalam masing-masing bagian anak judul tersebut berisi 10 puisi, sehingga sangat membantu mempermudah pembaca un-tuk memahami isi puisinya dengan kesamaan maksud penyairnya.

Setiap puisi dalam buku tersebut, tidak begitu pan-jang. Tetapi mengandung metafor yang cukup mengge-tarkan perasaan. Kata-kata dalam baris puisi-puisinya san-gat padat dan memiliki kedala-man makna. Seperti puisi yang berjudul “Kepada”, berikut bu-nyinya: //Berkediplah padaku sekali saja # Biar aku kenang sepanjang usia// (Hal. 42). Mari kita baca=

Subaidi Pratama, Mahasiswa Universitas

Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang.

Puisi Pagar dalam Katarsis Batin Penyair

Page 12: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Salah satu warga miskin Desa Sumberbulu Kecamatan Tegal-siwalan Kabupaten Probolinggo Mistur (40), mengatakan setiap beras diterimanya dipastikan dalam kondisi jelek dan baunya apek.

”Kalau langsung dimasak, nasinya tidak enak dimakan ka-rena baunya apeknya menyen-gat,” katanya kepada wartawan, Kamis (12/3).

Menurutnya, dengan beras raskin yang diberikan pemerin-tah dirinya dan penerima lainnya masih harus disibukkan untuk melakukan penggilingan ulang. Karena hal itu jalan satu-satunya untuk menghilangkan bau dan apek.

“Dengan digiling ulang bukan lantas berasnya berkualitas bagus.

Namun bisa lebih baik dari pada se-belum digiling,” tandas Mistur.

Untuk membeli beras terse-but, kata Mistur, penerima raskin harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1.800 perkilogramnya. Untuk pembelian beras, masyarakat mis-kin tidak mendapatkannya secara gratis.“Dalam perkilogramnya, beras itu sudah tersubsidi oleh pemerintah,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk masyarakat yang enggan meng-giling ulang, beras raskin ada yang dijual kepada tengkulak be-ras yang ada di pasar-pasar. Un-tuk harga perkilogramnya untuk beras raskin biasanya diambil se-harga Rp 5.000 perkilogramnya.

“Hasil uang penjualan berasn-ya biasanya dibelikan beras yang lebih bagus. Meski beras yang di

dapatnya tidak sebanyak raskin. Yang penting layak konsumsi,” terang Mistur.

Menyikapi hal itu, Wakil Kepa-la Bulog Sub Divre Probolinggo, Renato Horison, mengatakan un-tuk beras bulog atau yang lebih dikenal dengan Beras Cadangan Pemerintah (BCP) kualitasnya memang memenuhi standar.

Perkilogramnya, pihak Bu-log mengembilnya dari beras masyarakat harganya mencapai Rp 6.600 sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Padahal masyarakat hanya membelinya dengan harga Rp 1.800 perkilogramnya. Karena be-ras sudah disubsidi oleh pemerin-tah,” tegasnya.

Jika beras itu dinilai kurang baik, ia menyatakan bahwa bukan semua beras bulog berkualitas buruk. Kemungkinan hanya be-berapa sak saja.

”Tidak mungkin kalau semua beras pemerintah kondisinya ru-sak. Meski ada yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” pa-par Renato Horison.

=Mahfud hidayatullah

Kualitas Beras Bulog Dinilai BurukWarga Lakukan Penggilingan Ulang PROBOLINGGO - Kualitas beras Bulog yang biasanya diberikan untuk keluarga miskin di wilayah Kabupaten Probolinggo dinilai buruk. Selain kondisi berasnya han-cur, juga bau apek. Banyak penerima beras melakukan penggilingan ulang agar berasnya bisa berkualitas lebih baik.

DIGILING ULANG. Penerima beras raskin melakukan pengolahan agar berasnya bisa berkualitas lebih baik.

PROBOLINGGO - Penda-patan pajak reklame selama bulan Januari-Februari masih rendah. Berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Probolinggo hingga 28 Februari kemarin, penda-patan dari pajak yang masuk katagori pajak daerah itu baru mencapai 16 persen atau setara Rp 52.930.000.

Jika pendapatan sama persis setiap dua bulan, maka pen-dapatan pajak reklame hingga akhir tahun 2015 hanya Rp 317.758.000, atau tidak bisa me-menuhi target pendapatan yang pada tahun ini ditarget sebesar Rp 375.000.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Probolinggo melalui Kabid Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Susilo Isnandi, mem-benarkan jika pendapatan pada dua bulan di awal tahun ini rendah.

Pihkanya optimis pendapa-tan dari sektor advertaising itu bisa terpenuhi. Indikatornya, berdasarkan pendapatan tahun 2014 lalu yang ditarget sama persis dengan tahun ini.

Realisasinya ternyata melebihi target yang mencapai Rp382 juta. Selain indikator itu, berdasarkan pembukuan, biasanya pada bulan Maret-April terjadi lonjakan pemba-yaran pajak reklame yang sudah kadaluarsa, terutama reklame yang permanen.

Lebih jauh lelaki berkaca-mata ini, sesuai dengan Perda nomor 10 tahub 2010 tentang Pajak Daerah, disebutkan semua areal termasuk jalan nasional dikenai pajak reklame

setiap pemasangan baliho atau reklame. Selanjutnya, Pemkab Probolinggo menetapkan klasi-fikasi berdasarkan kelas. “Dibagi menjadi dua kelas,” jelasnya kepada wartawan,Kamis (12/3).

Kelas pertama adalah reklame yang berada di jalur nasional. Sementara yang kedua berdasarkan jalan diluar na-sional. “Tarifnya pun berbeda. Bergantung pada jenis kelas itu,” ucap Susilo Isnandi.

Di wilayah Kabupaten Probolinggo sendiri, lanjut Susilo Isnandi, setidaknya ada 296 titik reklame permanen. Sementara sisanya reklame yang bersifat sementara dan insidentil. Papan reklame sendiri beragam, ada yang membayar tahunan, bulanan hingga harian. “Tergantung client. Kami hanya menyesuai-kan berdasarkan permintaan,” ucapnya.

Terkait dengan sektor ter-banyak penyumbang pendapa-tan di pajak rekmale, pihaknya menyebut di sektor komersil dan telekomuniasi. “Kalau poli-tik tidak di dominasi. Karena biasanya banyak yang tidak izin,” kata lelaki yang belum genap dua tahun berdinas di dispenda itu.

Salah satu provider yang memasang Reklame di Kabupa-ten Probolinggo, Imam Wah-yudi, mengatakan setidaknya ada 25 titik yang di pasang di wilayah Kabupaten Proboling-go. Biasanya, perusahaanya membayar pajak reklame itu sebelum jatu tempo. “Satu bulan sebelum kadaluarsa. Kami sudah perpanjang,” paparnya.

=Mahfud hidayatullah

Reklame

Hasil Pajak Masih Minim

MINIM. Pendapatan pajak reklame yang menjadi kontribusi pendapatan asli daerah (PAD).

Page 13: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV 13Probolinggo

“Biasanya kalau dolar naik, pasti diikuti dengan kenaikan harga kedelai impor,” ujar Ny. Maat, salah satu pengrajin tempe yang ada di Kelurahan Sumberta-man Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, Kamis (12/3).

Para pengrajin tempe, kata dia, rata-rata menggunakan ke-delai impor dari Amerika Serikat. Namun, hingga saat ini harga ke-delai tersebut belum stabil. Sem-ula harga kedelai impor per kilo-gram seharga Rp 7.300, sekarang naik menjadi Rp.8.500.

“Jika dolar naik, kenaikan ke-delai sebesar Rp 500 sampai Rp 1.000 per kilogram. Kalau seka-rang sudah ada kenaikan sebe-sar Rp 1.200 perkilogram,” kata perempuan yang sudah puluhan tahun sebagai pengrajin tempe itu.

Meskipun harga kedelai itu naik, dirinya tidak pernah me-naikan harga jual tempe. Namun, mensiasati dengan mengurangi takaran kedelai. Awalnya bisa memproduksi tempe sebanyak 70 kilogram dalam satu kali proses produksi selama tiga hari, namun

sekarang hanya mampu mem-produksi 50 kilogram perhari.

“Dirasa tidak memiliki cukup modal,harga tempe yang dijual tidak dinaikkan. Dan khawatir pelanggannya pergi, sehingga berinisiatif untuk mengurangi ketebalan tempe. Satu kotak tem-pe harganya Rp 12.000. Dalam se-hari membawa pulang untung Rp 50.000,” tandas Ny. Maat.

Kenaikan kedelai juga dira-sakan Sholihin (45) pengrajin tempe yang tinggal di Jalan KH. Hasan Genggong Gg. V Kelura-han Sumbertaman ini, punya cara lain untuk menyiasati agar tempe tetap diproduksi dengan terpaksa mengurangi volume dan jumlah produksi.

“Ketika harga kedelai nor-mal bisa memproduksi 120 kg perpengrajin, kini turun hing-ga 30 kg dan volumenya juga dikurangi,”ujarnya.

Ia menyebutkan kenaikan harga bahan baku kedelai bisa setiap harinya. “Harga bisa naik perhari. Karena itu dengan kenai-kan harga ini bisa mengakibatkan gulung tikar,” ucap Sholihin yang

sehari-hari berjualan tempe kelil-ing kampung ini.

Sholihin juga berharap per-hatian dari pemerintah untuk segera turun tangan. Hingga saat ini, perajin tempe masih bersabar menunggu respon dari pemerin-tah.

“Kita minta pemerintah turun tangan, jangan sampai kita gu-lung tikar. Jika tidak ada respon ya mereka terpaksa cari jalan lain agar pemerintah mau dengar,” pintanya.

Terlebih lagi, harga kedelai di pasaran saat ini, kata Sholihin sudah mencapai Rp 8.500 perkil-onya. Harga memang terus mela-mbung, dan semula harga kedelai hanya Rp 7.300 lalu beranjak naik menjadi Rp 8.500.

Untuk mensiasati agar produksi tetap jalan, Sholihin ter-paksa menaikkan harga namun kualitas tetap sama. Per satu kali cetak, biasanya menjual Rp 20 ribu, kini dijual Rp 22 ribu sampai Rp 25 ribu.

“Tidak menutup kemungki-nan kami juga bisa berhenti. Ren-cananya akan menyampaikan hal ini ke Pemkot Probolinggo secara langsung,” terangnya.

Kondisi itu juga dirasakan oleh penjual tempe di Pasar Kro-nong Kota Probolinggo. Mistar (45) mengaku penjualan tempen-ya saat ini sudah tak seperti lagi biasanya. Kini ia menjual tempe

sesuai pesanan saja. Itupun kalau pemesan sepakat dengan harga yang sudah dinaikkan.

“Sekarang kalau saya beli tempe kepada pengrajin harganya Rp 20 ribu perkotak. Saya men-jualnya Rp 22 ribu sampai Rp 25 ribu perkotak, dan hasilnya meni-pis,” ucapnya.

Selain menaikkan harga, po-tongan standar per balok tempe juga dikecilkan. Hal itu dilaku-kan untuk mengimbangi ongkos pemesanan yang mahal. Ia men-gaku terpukul dengan keadaan ini. Akhir-akhir ini, dirinya sudah mengurangi jualannya. Namun itu pun tak bisa laku semua. Pada-hal sebelumnya, berapa pun yang dibawa pasti ludes terjual.

“Mau apa lagi, kami terpaksa manaikkan harga. Tapi yang su-sah kami juga sebab masyarakat tak banyak membeli kalau harg-anya dinaikkan,” keluh Mistar.

Baik Ny.Maat, dan Sholihin maupun Mistar sebagai pembuat dan penjual tempe berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan menormalkan kembali harga. Mereka hanya orang kecil yang tak memiliki sumber panghasilan lain.

“Anak kami butuh sekolah dan makan. Kalau kami sudah tidak berproduksi dan menjual lagi, dari mana kami dapat penghasilan,” paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Penjual Tempe MengeluhHarga Kedelai Impor NaikPROBOLINGGO – Dampak kenaikan nilai tukar mata uang dolar terhadap rupiah membuat pengrajin dan penjual tempe yang ada di wilayah Kota Probolinggo, yang menggunakan bahan mentah kedelai impor dari luar negeri merasa khawatir.

KHAWATIR. Pengrajin dan penjual tempe mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor akibat nilai tukar mata uang dolar terhadap rupiah yang menguat.

PROBOLINGGO - Upaya pemerintah akan melakukan pengalihan tanah bengkok yang dikola oleh para kepala desa, nampaknya tidak ber-jalan mulus. Melihat situasi tersebut, Asosiasi Pemerintaha Desa Seluruh Indonesia (AP-DESI) bakal menuntut pemer-intah pusat untuk melakukan pengkajian ulang.

Wakil Ketua Dewan Pengurs Pusat (DPP) APDESI, Edi Santoso, mengatakan seharusnya pemerintah tidak terburu-buru untuk menge-luarkan Peraturan Pemer-intah (PP) tentang pengali-han Tanah Bengkok untuk dikelola desa.

“Untuk pengalihan tanah yang sebelumnya dikelola oleh kades, harus dikaji terlebih da-hulu,” katanya kepada warta-wan, Kamis (12/3).

Menurutnya, tanah beng-kok yang lebih dikenal oleh masyarakat desa yang dikelola oleh para kades. Memang tidak lepas dari sebuah sejarah panjang terbentuknya pemer-intahan desa sebelum terben-tuknya repubilk ini,

“Pemerintahan desa lebih awal terbentuk, dan tanah bengkok memang masyarakat desa menghiba-hkan kepada kepala desa yang memimpinnya,” terang Edi Santoso.

Ketika pemerintah akan mengambil alih hak tanah bengkok Kades, Edi Santoso menilai tergolong kurang tepat. Sebab secara otomatis akan menghilangkan seja-rah desa dan kades di negeri ini.”Saya kira tanah bengkok memang wajib untuk tetap dikelola kades,” ujarnya.

Dia menambahkan, adanya keberatan dari berepa kades yang ada di negeri ini, per-wakilan setiap daerah akan melakukan upaya pengajuan kepada kementerian yang membidangi desa serta akan menghadap kepada DPR.

“Dalam waktu dekat, upaya dari perwakilan pemerintahan desa akan melakukan tuntutan tentang tanah bengkok terse-but,” kata Edi Santoso.

Lanjut Edi Santoso, dengan upaya itu agar hak dari kades tidak merasa terampas haknya. Sebab tanah bengkok identik dengan kades yang memimpin desa. Sehingga pengelolahan tanah tetap menjadi kewenan-gan kades.

=MaHfud HidayatullaH

APDESI

Tuntut Kaji Ulang

Page 14: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV14 Probolinggo

Aksi kriminalitas jalanan de-ngan kekerasan yang dilakukan Rohim (45) warga Desa Sumber Kedawung Kecamatan Leces Ka-bupaten Probolinggo, harus beru-rusan dengan kepolisian Polres Probolinggo.

Pelaku yang diketahui sebagai

tukang becak itu, diciduk petu-gas atas perbuatannya dengan melakukan kekerasan terhadap korban Baharudin Yusuf hingga meregang nyawa. Aksi itu sendiri dilakukan pelaku di jalan raya Desa Ngepoh Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

Palaku yang sebelumnya sudah kenal dengan tersangka sekitar lima bulan lalu, mengaku bahwa modus yang dilakukannya dengan mengiming-imingi kor-ban untuk menjemput pelaku di jalan raya yang dekat rumahnya.

Dengan alasan, hendak me-ngantar korban ke rumah dukun yang sebelumnya pernah dibi-carakan oleh keduanya.

“Sekitar pukul 23.00 WIB, saya masih duduk santai dengan kor-ban dijalan raya Dringu, dan me-ngajaknya pulang. Begitu korban berdiri menghampiri motornya,

saya langsung menyabetkan ce-lurit yang dibawa. Lantas motor milik korban jenis Vixion i, saya bawa kabur,”ucap pelaku kepada wartawan, Kamis (12/3).

Pelaku juga mengaku, kalau aksi yang dilakukan itu hanya mengambil upah sebesar Rp 3 juta dari seseorang yang berini-sial LN, salah satu warga Kabu-paten Lumajang yang saat ini masih DPO.

”Uangnya sudah habis, saya buat makan dan minum, serta saya buat hura-hura di lokalisasi,”ucap Rohim.

Terpisah, Kapolres Proboling-go, AKBP Riky Haznul, menegas-kan atas penangkapan pelaku utama ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terha-dap dua tersangka lainnya, yang saat ini berstatus DPO Polres Probolinggo.

“Dalam waktu dekat kami terus mengejar tersangka lan-nya. Sementara tersangka utama ini dijerat pasal 365 KUHP, de-ngan ancaman hukuman dua pu-luh tahun penjara atau seumur hidup,”Paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Pelaku Kriminalitas TerungkapTernyata Bekerja Sebagai Tukang BecakPROBOLINGGO – Polres Probolinggo berhasil mengung-kap aksi kriminalitas jalanan terhadap Baharudin Yusuf (21) seorang mahasiswa di salah perguruan tinggi swasta yang tinggal di Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Ke-dopok Kota Probolinggo.

DIAMANKAN. Pelaku kriminalitas jalanan yang menyebabkan tewasnya mahasiswa perguruan tinggi swasta di wilayah Kabupaten Probolinggo beberapa waktu yang lalu.

Page 15: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 13 MARET 2015No. 0565 | TAHUN IV 15

LONDON-Pelatih Chelsea Jose Mourinho mengaku, ter-singkir di babak 16 besar Liga Champions musim ini tidak perlu diiringi tetesan air mata. Pasalnya, “The Blues” masih tergolong sukses musim ini bila berhasil menjuarai Liga Utama Inggris. Setelah mengakhiri musim lalu dengan tanpa satu gelar pun, musim ini Jose Mourinho sudah mengantongi satu trofi yaitu Piala Liga.

Dia masih berpeluang menjuarai Liga Utama Inggris karena tim London Barat itu sedang memimpin klasemen sementara dengan unggul lima poin di atas Manchester City, rival terdekatnya, serta unggul satu pertandingan di tangan. Tadinya, mereka juga diunggul-kan menjuarai Liga Champions, tetapi kenyataannya pasukan Jose Mourinho ini tersingkir lebih cepat di babak 16 besar.

Mereka kalah gol tandang setelah ditahan imbang 2-2 oleh Paris Saint Germain (PSG) di Stamford Bridge karena pada leg pertama di Parc des Princes, Chelsea hanya bermain imbang 1-1. Secara agregat, mereka bermain sama kuat 3-3. Dengan tersingkir dari Liga Champions, kini fokus Mourinho hanya ke Liga Utama Inggris. Akhir pe-kan ini, John Terry dan kawan-kawan menjamu Southampton di Stamford Bridge.

“Sekarang bukan waktunya untuk menangis atau tertawa. Yang kami lakukan adalah meng-analisis situasi, bila kami me-menangkan Liga Utama Inggris dan Piala Liga, maka musim ini masih sangat fantastis untuk kami,” ujarnya.

Dia melanjut-kan, “Saya kecewa tetapi mencoba untuk bersikap pragmatis dan realistis. Karena lawan lebih bagus dari kami maka langkah pertama yang diambil adalah bersikap jujur dan mengatakan bahwa kami memang harus tersingkir. Kami harus memberi reaksi positif dari kekalahan ini pada laga Liga Utama Inggris untuk memenangkan liga. ”

Pengamat sepakbo-la yang juga mantan bek Manchester United Gary Neville juga menilai, Chel-sea bermain sangat buruk

pada laga melawan PSG. Mereka dipaksa bermain di wilayah permainan mereka sendiri dan berada dalam tekanan.

Jose Mourinho akan me-nunggu sampai Kamis (12/3) malam WIB untuk menjelas-kan penampilan buruk yang diperlihatkan timnya ini. “Saya tidak mencuri dan harus masuk penjara. Saya hanya kalah dalam sebuah pertandingan, setelah saya melaksanakan pekerjaan saya sebaik mungkin sesuai ke-mampuan saya. Saya kehabisan kata-kata untuk mendeskripsi-kan perasaan saya,” ujar pelatih asal Portugal itu.

Dia meneruskan, “Saya bermain besok. Dalam sepak-bola, selalu ada yang menang dan kalah, ada hari-hari baik, tetapi juga ada hari-hari yang diselimuti rasa sedih. Tetapi saya sama sekali tidak memiliki rasa takut bermain atau kerin-duan untuk tidak bermain. Hal yang kami semua bisa lakukan sekarang adalah menjuarai Liga Utama Inggris. Hal itu sudah saya sampaikan kepada para pemain. Jangan menangis dan sampai jumpa besok jam satu siang.” =SKY SPORTS/CAROL AJI

Kemenangan telak ini tidak terlepas dari keunggulan jumlah pemain Muenchen setalah salah

satu pemain Shakhtar, Oleksandr Kucher, diusir keluar lapangan ketika pertandingan baru ber-jalan tiga menit oleh wasit asal Skotlandia Willie Col-lum karena menjatuhkan Mario Goetze di kotak terlarang. Selain mengu-sir Kucher, Collum juga memberi hadiah ten-dangan penalti untuk Bayern Muenchen. Thomas Mueller yang ditugasi se-bagai algojo tidak kesulitan me-naklukkan kiper Shakhtar, Pyatov. Mueller menem-patkan bola ke sebelah kanan,

sedangkan Pyatov bergerak ke kiri.

Arjen Robben nyaris membawa timnya melebar

beberapa menit

berselang. Umpan dari Robert Lewandowski gagal dimanfaat-kan oleh penyerang sayap asal Belanda itu, meski gawang su-dah kosong melompong. Tetapi Muenchen akhirnya menjauh-kan keunggulan melalui Jerome Boateng pada menit ke-34. Gol ini berawal dari sepak pojok yang gagal ditanduk Boateng ke ga-wang. Bola hasil sundulan bek Tim Nasional Jerman ini jatuh di kaki Lewandowski. Tendangan pemain asal Polandia itu berhasil diblok pemain lawan, tetapi bola pantul jatuh di kaki Boateng di sisi kiri kotak penalti lawan yang diteruskannya dengan tendangan ke pojok kanan bawah gawang Shakhtar. Kedudukan 2-0 ini ber-tahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Muenchen lagi-lagi unggul cepat berkat gol dari Franck Ribery ketika pertan-dingan babak ini baru berjalan empat menit. Mueller mencetak gol keduanya pada laga tersebut sekaligus menguburkan impian Shakhtar pada menit ke-51. Ini adalah gol ke-26 Mueller di Liga

Champions dan menyamai rekor Mario Gomez sebagai pencetak gol terbanyak dari Jerman pada kompetisi ini.

Muenchen semakin tidak ter-bendung setelah pemain belakang Badstuber ikut mencetak gol pada menit ke-63. Pemain Timnas Jer-man ini berlari hingga kotak penalti untuk menyongsong bola trobosan ke kotak penalti dan memaksa Pya-tov kembali memungut bola untuk kelima kalinya dari dalam jalanya. Ini adalah gol pertama Badstu-ber sejak kembali dari cedera yang membuatnya absen merumput selama dua tahun, termasuk tidak bisa membela Jerman pada Piala Dunia 2014 lalu di Brasil.

Tak mau kalah dengan para pe-main belakang, penyerang Robert Lewandowski juga ikut menjebol gawang Pyatov pada menit ke-75. Mendapat ruang kosong di kotak penalti lawan dan menaklukkan Pyatov begitu mendapat bola. Pesta gol Muenchen akhirnya ditutup oleh Mario Goetze ketika pertandingan tersisa lima menit dan melenggang-kan Muenchen ke babak perempat final dengan sangat mudah.

Kemenangan telak ini sepadan dengan catatan statistik yang memperlihatkan bahwa Bayern Meunchen menguasai jalannya pertandingan hingga 74% pengua-saan bola. Gelandang bertahan Ser-hiy Kryvtsov yang pasang pelatih Shakhtar Donetsk, Mircea Lucescu, gagal meredam gelombang seran-gan Muenchen. =SKY SPORTS/CAROL AJI

Bayern Mengamuk di Allianz ArenaMUNICH - Bayern Muenchen mengamuk di Allianz Arena saat menjamu Shakhtar Donetsk pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (11/3) malam waktu setem-pat atau Kamis (12/3) dini hari WIB. Anak-anak asuh Pep Guardiola itu menyikat tim tamu dengan skor sangat telak 7-0. Ini merupakan pembalasan Arjen Roben dan kwan-kawan setelah pada leg pertama tiga pekan silam di Donetsk mereka ditahan imbang tanpa gol.

LIGA CHAMPIONS

Mourinho: Tak Perlu Ada Air Mata

Pemain Bayern Muenchen Jerome Boateng (kanan) mencetak gol kedua timnya pada pertandingan kedua babak 16 besar Liga Champions antara Bayern Muenchen kontra Shakhtar Donetsk di Allianz Arena, Kamis (12/3) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURARABU 11 MARET 2015 | No. 0563 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16JUMAT 13 MARET 2015No. 0565 | TAHUN IV

BAYERNMENGAMUKDI ALLIANZARENAOLAHRAGA | 15

Hasil imbang 2-2 ini membuat kedua tim sama-sama mengoleksi agregat gol 3-3. Tetapi Chelsea harus tersingkir karena kalah gol tandang dari jawara Ligue 1 itu. Pada leg pertama di Parc des Princes tiga pekan silam, “The Blues” hanya bermain imbang 1-1. Ini adalah pembalasan PSG atas Chelsea yang menyingkir-kan klub dari Ibukota Prancis itu di perempat final tahun lalu juga karena unggul gol tandang.

Pada laga ini, Chelsea ung-gul terlebih dahulu melalui gol bek tengah Garry Cahill menjel-ang akhir pertandingan. Tetapi, mantan bek Chelsea David Luiz mampu menyamakan kedudu-kan tidak lama berselang. Hasil ini memaksa kedua tim harus menjalani babak tambahan wak-tu 2x15 menit.

Pada babak ini, Chelsea ung-gul terlebih dahulu lewat gol Eden Hazard dari titik putih pada menit

ke-96 setelah bek internasional asal Brasil Thiago Silva menyen-tuh bola dengan tangan di kotak penalti. Tetapi mantan pemain AC Milan ini menebus kesalahannya menjelang akhir pertandingan dengan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan meloloskan PSG ke perempat final.

Kegagalan ini semakin terasa menyakitkan bagi Chelsea karena mereka tidak mampu memetik kemenangan atas tim yang ber-main dengan 10 orang sejak ba-bak pertama, setelah kapten PSG Zlatan Ibrahimovic diusir keluar lapangan oleh wasit karena men-gasari gelandang serang Chelsea asal Brasil, Oscar. Bahkan, Chel-sea seharusnya mendapat hadiah tendangan penalti di babak perta-ma ketika Diego Costa dijatuhkan Edinson Cavani di area 12 pas. Tetapi wasit asal Belanda Bjorn Kuipers tidak menggubris klaim Chelsea tersebut.

TERSINGKIR DRAMATISLONDON - Chelsea akhirnya tersingkir dari Liga Champions setelah ditahan imbang 2-2

oleh 10 orang pemain Paris Saint-Germain (PSG) pada laga leg kedua babak 16 besar yang

berlangsung dramatis di Stamford Bridge, Kamis (12/3) dini hari WIB.

Sebenarnya, sejak peluit tan-da pertandingan dimulai, kedua tim bermain dengan sangat hati-hati. Bahkan penampilan mere-ka cenderung tidak menarik. Akibatnya, tidak banyak pe-luang yang tercipta sepanjang 45 menit pertama. Penyerang Chelsea Diego Costa tidak bisa berbuat banyak karena dijaga ketat David Luiz. Kedua pe-main ini sering kali terlibat dalam pertarungan fisik.

Alhasil, sepanjang babak pertama ini kedua tim han-ya bermain imbang tanpa gol. Setelah turun minum, pelatih Jose Mourinho in-gin menemukan kembali ritme permainan timnya.

Chelsea akhirnya unggul terlebih dahulu 9 menit se-

belum waktu normal berakhir melalui sundulan bek Garry

Cahill memanfaatkan sepak po-

jok. Tetapi keunggulan ini hanya bertahan lima menit karena ga-wang Thibaut Courtois juga bisa dibobol melalui sundulan David Luiz yang juga memanfaatkan sepak pojok. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Karena agregat 2-2, laga di-lanjutkan ke babak perpanjangan waktu untuk menentukan siapa pemenangnya. Di babak ini, ketika pertandingan baru berjalan empat menit, “The Blues” kembali unggul lewat penalti Eden Hazard yang diberikan setelah Thiago Silva menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti.

Menjelang akhir pertandin-gan, Silva menebus kesalahannya dengan gol melalui tendangan jarak jauh guna menaklukkan Courtois dan memaksa tuan ru-mah bermain imbang 2-2 atau agregat 3-3. Chelsea pun harus rela tersingkir lebih cepat dari musim sebelumnya.

Musim lalu Chelsea lolos hingga ke semfinal setelah meng-hentikan langkah PSG, tetapi Atletico Madrid mengakhiri ambi-si Jose Mourinho. Sekarang giliran PSG yang menguburkan mimpi Mourinho meraih gelar Liga Champions ketiga bersama klub yang berbeda. =Sky SpoRTS/cARol AJI

“Benar bahwa kami memegang kendali dan hasil pertandingan dua kali, tapi lawan kami lebih kuat. Mereka bisa mengatasi tekanan dengan lebih baik dibanding kami.”Jose Mourinho

Penyerang PSG Zlatan Ibrahimov berduel dengan bek Chelsea Gary Cahill pada laga babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (12/3) dini hari WIB.

Page 17: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV A4

Taneyan LanjangKORAN MADURA

JUMAT13 Maret 2015 No. 0565 | TAHUN IV

Hari ini Digelar SiDang PutuSan Sela

pAMEkAsAN | H

PuluHan nelayan Datangi DKPP

sAMpANG | k

WiWiK PraPeraDilanKan PenyiDiK KPK

BANGkALAN | N

"Yang jelas kalau dengan PKB, kami tidak mungkin berkoalisi. Alasannya sederhana, PD (Partai Demokrat) dan PKB sama-sama merebut (posisi) Bupati," katanya, Kamis (12/3).

Sementara dengan sejumlah partai politik yang lain, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Parsatuan Pembangunan (PPP), Gerindra, pihaknya mela-kukan komunikasi. “Namun ko-munikasi itu dilakukan di tingkat DPD (Dewan Perwailan Daerah) PD Jawa Timur,” terangnya.

Partai Demokrat akan mengu-sung Zainal Abidin sebagai kan-didat calon Bupati Sumenep Pe-riode 2015-2020. “Untuk Zainal, insya Allah sudah fix 100 persen, rekomnya sudah ada tinggal di-ambil. Sedangkan akan bergan-dengan dengan siapa masih be-lum diketahui,” terangnya.

Iir, panggilan akrabnya, me-ngatakan, yang akan menentukan pasangan Zainal Abidin sebagai calon wakil bupati adalah tim tu-juh. “Kami target seleksi dari tim tujuh selesai akhir bulan ini, dan April mendatang kita sudah mela-kukan konvensi,” ucapnya.

Sementara Wakil Ketua DPC PKB Sumenep Dul Siam menga-ku hingga saat ini masih belum melakukan komunikasi poli-tik dengan Damokrat. Sebab, Demokrat akan mengusung calon tersendiri. ”Namun tidak menunut kemungkina jika PD tidak mau maju, kami akan mela-kukan pendekatan juga. Artinya PKB masih memberikan peluang

Demokrat - PkB Sulit Bergandengan tangan

Sahnan Kembalikan Formulir di DPW NasDem Jatim

SUMENEP – Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumenep, Ahmad Zahrir Ridha,

mengungkapkan, partainya sulit sekali

akan berkoalisi de-ngan Partai Kebangki-tan Bangsa (PKB) pada Pilkada Sumenep yang akan digelar Desember

nanti.

untuk berkoalisi,” ungkapnya.Menurut Dulsiam, ada tiga

partai yang saat ini sudah dipasti-kan berkoalisi dengan PKB. Yakni, Partai NasDem, Hanura, dan Par-tai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. “Kalau untuk calon-nya, kami masih ingin menerus-kan incumbent, yakni A Busyro Karim,” tukansnya.

SahnanSementara M. Sahnan

mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati melalui Partai Nas-Dem dengan mengembalikan for-mulir di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jatim di Jalan Kar-tini Surabaya, Kamis (21/3).

"Tim penjaringan sudah me-

nerima pengembalian formulir dan selanjutnya akan diproses sesuai prosedur," ujar Ketua DPW Partai NasDem Jatim Effendy Choirie, kepada wartawan.

Ia menjelaskan, pada 17-19 Maret nanti, DPW Partai NasDem akan menggelar rapat pleno ber-sama DPD untuk menentukan siapa calon kepala daerah yang akan direkomendasi.

DPD Kabupaten/Kota mengu-sulkan tiga nama dan DPW Provin-si mengusulkan dua nama, kemudi-an kelima nama tersebut nantinya dikirim ke DPP untuk dipilih salah satu menjadi calon kepala daerah diusung Partai NasDem.

Ia menjelaskan, sampai seka-rang sudah ada enam orang dari

Sumenep yang mengembalikan formulir pendaftaran kepala dae-rah, empat formulir di antaranya mengembalikan formulir ke DPW dan dua formulir dikembalikan ke DPC setempat.

Sementara itu, bakal Cabup Sumenep M. Sahnan mengaku berniat maju melalui NasDem ka-rena partai tersebut di wilayahnya memiliki potensi semakin besar ke depannya.

"Dan saya punya payung yang bisa memayunginya ketika saya menjadi Bupati Sumenep," kata Ketua Gerakan Masyakarat Sume-nep Sejahtera (GMSS) dan Ketua Dewan Pembina Forum Pemuda Madura (FPM) itu.

Untuk maju ke Pilkada De-

sember mendatang, pengusaha yang bergerak di bidang batu bara tersebut mengklaim sudah mela-kukan sosialisasi selama delapan bulan ke masyarakat Sumenep.

"Sosialisasi ini akan terus di-lakukan hingga ada keputusan penetapan calon bupati dari DPP Partai NasDem," tukas dia.

Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng konsultan lembaga survei yang dalam dua kali survei mendapat hasil positif dan di luar dugaannya.

Survei pertama digelar Agus-tus 2014, ia mendapat delapan persen, kemudian Desember 2014 elektabilitasnya meningkat men-jadi 15,4 persen.

=JUNAEDI/ANT/Mk

koMUNIkAsI poLITIk DEMokRATkoALIsI pkB

Calon Bupati Busyro karim Calon Bupati Zainal Abidin

15,45 %16,15 %

10,32 %

6,34 %

5,18 %

12,83 %

9,93 %

8,77 %

Perolehan Partai Politik Pemilu Legislatif 2014 Kabupaten Sumenep*

*) Diolah dari http://kpud-sumenepkab.go.id/

Page 18: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV BPROBOLINGGO JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Tokoh masyarakat Desa Kalianget Timur, Sarkawi, me-nerangkan, beras seberat 24 ton itu sudah ada di pelabu-han sejak 10 hari yang lalu. Kabarnya, beras itu akan dikirim ke Kecamatan/Kepu-luan Sapeken.

Ditemukannya tumpukan beras itu berdasarkan infor-masi dari salah satu warga. Merasa penasaran, Sarkawi langsung mengecek lokasi tumpukan beras tersebut. “Sesampainya di gudang, me-mang benar ada puluhan ton beras,” katanya.

Setelah dirinya mengkro-scek kondisi beras itu, bung-kusnya seperti beras raskin yang akan didistribusikan ke daerah kepulauan. “Kami mempunyai kecurigaan jika beras ini merupakan beras raskin. Karena dilihat dari segi

bentuk dan bungkusannya sama persisi seperti raskin,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku telah melaporkan temuan tersebut ke Mapolsek Kalianget dan Koramil Kalianget. “Kalau me-mang ini beras raskin, kami me-mastikan ada permaian. Karena informasi yang saya dapat dari Gudang Bulog Kalianget, untuk daerah kepulauan sudah tuntas sejak tanggal 22 Februari yang lalu. Makanya, kami laporkan ke pihak yang berwajib saja,” terangnya.

Sementara Danramil Ka-pten Inpantri Sarkun me-ngatakan, tumpukan beras itu telah ada di gudang itu sejak 10 hari lalu. “Berdasarkan keterangan yang kami terima, beras itu tiba di gudang sejak tanggal 2 Februari yang lalu. Jadi, sudah 10 hari berada di

sini,” katanya.Menurutnya, alasan tidak

diangkutnya beras itu, disebab-kan karena faktor cuaca yang tidak mendukung. ”Selain itu juga karena kapal yang ditun-jukan oleh pemerintah daerah, yakni pihak ketiga masih ada di Banyuwangi,” ungkapnya.

Ditanya soal status be-ras, pihaknya mengatakan beras tersebut merupakan beras bantuan pemerintah. Hanya saja bukan termasuk beras raskin, melainkan beras Operasi Pasar Khusus Beras Cadangan Pemerintah (OPK CBP) yang akan disalurkan ke empat desa yang berada di Ke-camatan/Kepulauan Sapeken.

Koodinator Raskin untuk Kecamatan/Kepulauan Sa-peken, Ilham, membenarkan beras tersebut adalah OPK CBP. “Ini bukan beras raskin, tapi bentuknya saja yang sama, melainkan beras OPK CBP untuk jatah empat desa di Sapeken,” dalihnya.

Ditanya kenapa tidak di-titipkan di Gudang Bulog, pihaknya mengaku terpaksa mengalihkan tempat setelah mendapat surat pertanggal

27 Februari 2015 yang ditan-datangani oleh Kasub Drive Gudang Bulog Kalianget, Ami-nullah.

Dalam surat tersebut di-instruksikan agar segera me-nyalurkan beras OPK CBK yang masih berada di Gudang Bulog maupun gudang milik Perum Bulog Sub Drive Ma-dura sebelum kedatangan tim BPK (Badan Pemeriksa Keua-ngan) RI ke Drive Madura.

“Sebelumnya memang dititipkan di Gudang Bulog, tapi setelah mendapatkan su-rat, maka kami terpaksa me-ngalihakn ke sini. Karena kata petugas di gudang, jika tidak diparani maka akan diambil oleh pihak BPK. Dan kami su-dah melaporkan ke pemerin-tah daerah tentang kondisi ini. Tapi sampai saat ini masih be-lum ada respons,” terangnya.

Sementara Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sume-nep, Moh. Hanafi, masih be-lum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon se-lulernya tidak aktif. Demikian pula dengan Kasubag Pere-konomian Setkab Sumenep, Wedi Subnarto. =JUNAEDI/MK

SUMENEP – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sumenep, Indra Wahyudi me-ngatakan, pemasangan patok pembatas dari Kecamatan Pasongsongan hingga Kecama-tan Batuputih oleh BLH terlalu kecil. Se-hingga tidak mampu memberikan efek jera kepada para pelaku perusakan alam.

Selain itu, berdasarkan informasi yang berhasil didapatnya, sebagian patok yang dipasang oleh BLH itu juga sudah menga-lami kerusakan. Tak tanggung-tanggung, menurutnya, kerusakannya sudah menca-pai 75 persen. “Sehingga truk yang dibawa oleh para penambang itu bisa leluasa keluar masuk,” kata politisi Demokrat itu.

Wacana yang berkembang di Komisi C, pihaknya akan memanggil pihak BLH un-tuk meminta klarifikasi. “Nanti kita akan panggil, kita akan tanyakan, apakah dengan kondisi patok yang seperti itu akan diganti dengan patok yang lain atau bagaimana,” terangnya.

Sementara itu, Kepala BLH Kabupaten Sumenep, Hari Patriadi melalui Kepala Bi-dang Pengawasan BLH, Ernawan Utomo mengakui bahwa patok yang dipasang pihaknya sejak kurang lebih satu tahun lalu itu sudah ada yang rusak. Sebagian patok yang sudah rusak itu, menurutnya, ada di daerah Pasongsongan dan Ambunten.

Terkait ukuran patok yang dinilai terlalu kecil dan mudah diterobos dengan menggu-nakan truk, lelaki yang biasa disapa Iwan itu mengatakan bahwa pemasangan patok itu memang disesuaikan dengan kekuatan ang-garan yang ada.

“Kebetulan tahun lalu, ada anggaran pemasangan patok, kalau tidak salah seribu (patok, red.). Makanya kita pasang seribu. Kalau kita pasang lima ratus, dengan ukuran tinggi, maka kita yang akan kena. Sekarang tinggal kesadaran masyarakat. Itu sudah ba-gian dari upaya pemerintah,” jelasnya.

Selebihnya, menurut dia, persoalan masih maraknya penambangan pasir juga tergantung kepada kesadaran masyarakat. Iwan mengaku bangga sekaligus kecewa ke-pada sebagian masyarakat. Pasalnya, imbuh dia, sebagian masyarakat memang ada yang dengan sadar ikut mencegah penambangan pasir, namun sebagian justru membiarkan.

Untuk itu, pihaknya mengaku su-dah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak buruk penam-bangan pasir sejak tahun 2015 silam. Na-mun, ia mengakui bahwa sosialisasi itu rupanya masih belum bisa menyadarkan masyarakat. “Makanya saya bentuk kader lingkungan. Mudah-mudahan kader itu bisa lebih menggalakkan sosialisasi itu lagi,” harapnya. =FATHOL ALIF/MK

INFRASTRUKTUR

Kerusakan Patok Tambang Pasir 75 Persen

OPK CBP Menumpuk di Pelabuhan RakyatIlham: Untuk Jatah Empat Desa di SapekenSUMENEP – Sejumlah masyarakat Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, menemukan tumpu-kan beras mirip beras untuk warga miskin (raskin) di salah satu gudang di pelabuhan rakyat Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kamis (12/3) sekitar pukul 13.00.

Beras bantuan yang menunpuk di pelabuhan rakyat, Gersik Putih Kecamatan Gapura, Kamis (12/3).

Page 19: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV CSumenep

“Sudah dua bulan kami tidak mendapat bayaran dari sekolah, karena tidak ada pencairan dana BOS (bantuan operasional se-kolah) di sekolah kami,” kata guru honorer SMPN I Guluk-Guluk, Syaiful Bahri (40).

Menurut pria yang sudah lima tahun mengabdi di SMPN I Guluk-Guluk itu, terlambatnya pemba-yaran tunjangan guru honorer, karena rekening BOS milik se-kolah diblokir pihak bank.

Hal itu imbas dari masa tugas kepala sekolah. Semanta hingga saat ini masih belum ada peng-gantinya. Beberapa kegiatan ek-stra kurikuler di sekolah tersebut juga terganggu, karena tidak ada dana.

Namun, agar kegiatan ekstra kurikuler di SMPN 1 Guluk-Guluk tetap jalan, pihak sekolah mencari hutangan ke sesama guru, atau ke toko langganan. Catatan hutang SMPN 1 Guluk-Guluk, tiap hari selalu bertambah, dan guru yang biasa disuruh mengutang sudah merasa malu.

“Saya sampek malu disuruh ngutang terus sama sekolah, ka-rena tiap kali ada kegiatan pasti

saya yang disuruh ngutang ke toko, sampek tidak enak sama orang tokonya,” ujar guru honorer yang biasa ditugaskan berbelanja kebutuhan sekolah, Etari Laila (35).

Mantan Kepala SMPN I Guluk-Guluk Puji Handoko mengakui bahwa pencairan dana BOS me-ngalami keterlambatan. “Me-mang sudah dua bulan sekolah kami tidak bisa mencairkan dana BOS, karena tugas saya sebagai kepala sekolah sudah be-rakhir,” bebernya.

Untuk bisa mencairkan dana BOS, SMPN 1 Guluk-Guluk harus memiliki kepala sekolah baru yang ditunjuk oleh Disdik Sume-nep. Tanpa hal itu, pihak bank tidak berani mencairkan dana BOS.

Ketua Persatuan Guru Repub-lik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumenep Nurul Hamzah menga-takan, Dinas Pendidikan setempat tidak mengantisipasi masa tugas kepala sekolah, sehingga sampai terjadi kekosongan jabatan kepala sekolah.

“Ini tidak logis. Mestinya di lembaga itu sudah antisipasi

dini terhadap akan berakhirnya jabatan kepala sekolah, sehingga tidak sampai terjadi seperti ini,” katanya, Kamis (12/3).

Pegiat pendidikan Sumenep, Sandy Tyas Mulyadi, mengatakan, masalah yang terjadi di SMPN Guluk-Guluk merupakan potret buram pendidikan kota ujung timur Pulau Madura. Ia berharap hal yang sama tidak terjadi di se-

kolah lain.“Kejadian tidak cairnya dana

BOS hingga dua bulan, jelas san-gat mengganggu pada kegiatan maupun kinerja guru di lembaga tersebut, karena honor guru suk-wan di lembaga tersebut, dibayar-kan dari bantuan dana BOS dari pemerintah, bila dana BOS tidak cair jelas mereka tidak dibayar, kan kasihan mereka,”pungkas.

Informasinya, jumlah siswa di SMPN 1 Guluk-Guluk, sebanyak 170 orang dengan tujuh ruang kelas belajar, serta 17 orang guru PNS, dan 15 orang guru sukwan. Sementara SMP yang tidak bisa mencairkan dana BOS berjumlah lima sekolah karena masa tugas kepala sekolahnya sudah bera-khir.

=JUNAEDI/MK

15 Guru Honorer Tak DibayarMasa Tugas Lima Kepala Sekolah Berakhir Tanpa Pengganti

SUMENEP- Silaturahim itu merupakan energi hidup, sebab silaturrahim dapat menimbulkan

kekuatan mental yang berlipat ganda. Ibarat sebuah lidi, jika hanya satu lidi saja, maka sapu itu

tidak akan menjadi kuat, karena ia tergabung menjadi satu, akhirnya lidi itu menjadi kuat dan kokoh.

Sama halnya dengan silatur-rahim, ia seolah menjadi kekuatan yang tiada tara. Ketika berjabat tangan, saling peluk dan tegur sapa, ada magnet sosial yang membuat hati menjadi damai. Sehingga silaturrahim menjadi perekat satu sama lain. Kalau di-ibaratkan, kabel dan ‘rahmi’ ada-lah arus listrik, maka dalam sila-turahmi yang menentukan power bukanlah ‘pertemuan’-nya, tapi kasih sayangnya. Bukan kabelnya, tapi arus listriknya.

Hal demikian disampaikan oleh MH Said Abdullah di depan para tokoh, kiai, dan warga Desa Ellak Daja, Kecamatan Lenteng, pada Kamis (12/3) kemarin saat gelar dengar pendapat dengan masyarakat Ella Laok dan Lem-bung Timur. Bagi Said, bersilatu-

rahmi kepada orang orang yang mengasihi dan menyayangi kita akan menimbulkan kekuatan yang lebih besar dibandingkan kepada orang-orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada kita.

Dengan terlebih dahulu me-mulai silaturahmi kepada orang lain, ini akan memberikan ke-seimbangan, yaitu orang lain pun akan mengasihi kita dengan sepadan sebagai balasan. Ke-tika akhirnya proses saling men-gasihi itu terjadi, akan muncul-lah kekuatan-kekuatan baru yang saling susul-menyusul. Kekuatan-kekuatan baru ini tumbuh karena kita telah mengambil prakrasa (memulai atau menjadi inisiator) untuk memberikan kasih sayang kepada orang lain terlebih dahulu tanpa harus menunggu.

Selain itu, ia menambahkan bahwa sebagai anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Madura, Said

Abdullah mengatakan, silaturah-mi itu merupakan rangkaian kegia-tan reses anggota DPR-RI di Sume-nep. Secara kelembagaan, pihaknya berkomitmen untuk memperjuang-kan kepentingan warga Madura tanpa pandang bulu.

“Sebab, wakil rakyat pada hakekatnya calonnya rakyat un-tuk memperjuangkan kepen-tingan dan kebutuhan rakyat menjadi kegiatan/program pem-bangunan yang dianggarkan Ang-garan Pendapatan dan Belanja Ne-gara (APBN). Untuk itu, yakinlah bahwa saya tak pernah mengkh-ianati rakyat, sebab saya lahir dari anak orang miskin, bahkan saat saya reses, saya dikasih uang 200 juta, sedikitpun tak pernah saya ambil, semuanya kasih untuk rakyat, yang penting demi kesejahteraan rakyat,” jelasnya bersama salah satu bakal calon wakil Bupati Sume-nep, Ahmad Fauzi. =SYAMSUNI

SAFARI SAID ABDULLAH

Silaturahmi adalah Energi Kehidupan

Achmad Fauzi (tengah depan) bersama masyarakat Desa Ellak Daya Kecama-tan lenteng, Kamis (12/3)

SUMENEP – Sebanyak 15 guru honorer Sekolah Mene-ngah Pertama Negeri (SMPN) I Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, belum menerima tunjangan selama dua bulan terakhir, akibat BOS belum cair.

Pagar SMP Negeri I Gu-luk-Guluk. 15 guru honorer di sekolah tersebut sudah dua bulan tidak dibayar.

Page 20: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV D Sumenep

Anggaran perjalanan kunker diperkirakan meng-habiskan dana sebesar Rp 250 juta. Dengan asum-si setiap anggota DPRD Sumenep mendapat uang saku sebesar Rp 4,5 juta

sampai 5 juta.Sekretaris DPRD Sume-

nep, Moh. Mulki mengata-kan, kunker yang dilakukan saat ini merupakan hasil kesepakatan internal DPRD melalui Badan Musyawa-rah (Bamus). Dalam kegia-tan kunker kali ini dibagi menjadi dua bagian sesuai keanggotaan dalam panitia khusus (pansus) perubahan tata tertib dewan.

Satu pansus tentang tata tertib melakukan kun-

sultasi ke Kota Mataram, sedangkan yang lain akan membahas soal kode etik melakukan kunjungan kerja ke Daerah Balikpapan, Kali-mantan Timur.

“Kegiatan itu akan di-lakukan selama tiga hari. Kalau yang Kode Etik itu berangkat hari Rabu (11/3), sedangkan yang Tatib be-rangkat hari Senin (9/3) lalu,” ungkapnya, kemarin di Gedung DPRD.

Pantauan Koran Madura, kemarin, hanya ada satu ang-gota DPRD Sumenep yang terlihat masuk kantor. ”Yang tidak ikut hanya satu orang, yakni Wakil Ketua Pak Faisal karena kesakitan keluarga-nya,” katanya. =JUNAEDI/MK

Kunker Dewan Telan Rp 250 JutaUang Saku Anggota DPRD Rp 4,5-5 JutaSUMENEP – Empat komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar provinsi, Kamis (12/3). Kunker tersebut berlang-sung tiga hari.

AKTIF LAGI. Wakil Ketua DPRD Sumenep Faisal Muhlis memasuki ruang Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) setempat, Kamis (12/3). Semua anggota komisi di DPRD sedang melakukan kunker kecuali dirinya.

SUMENEP – Komunitas Jur-nalis Sumenep (KJS) mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sume-nep guna melakukan audiensi, Kamis (12/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Namun tak ditemui karena sedang ada di luar kota.

Ketua KJS, Abd. Rahem, me-ngatakan, kedatangan mereka untuk melakukan audiensi de-ngan Ketua DPRD Sumenep, se-mua ketua komisi dan beberapa pihak terkait lainnya. Ia mengaku akan minta klarifikasi terkait tin-dakan tak menyenangkan ang-gota Komisi B DPRD, Masdawi.

Selain untuk mengklarifikasi tindakan tak menyenangkan itu, pihaknya juga hendak mem-pertanyakan adanya kebijakan baru di internal Komisi B bahwa wartawan tidak boleh melakukan wawancara di ruangan Komisi B. “Jadi kami juga akan memperta-nyakan adanya kebijakan itu,” un-gkapnya.

Namun, pantauan di loka-si, beberapa awak media itu tidak dapat menemui beberapa pihak-pihak yang dimaksud itu. Pasalnya beberapa pihak tersebut sedang berada di luar kota. Mere-

ka hanya ditemui oleh Sekretaris Dewan, Moh. Mulki.

Meski demikian, para awak media itu tetap menyampai-kan beberapa hal. Namun yang menjadi inti pembicaraan waktu itu ialah seputar kebijakan baru tersebut. Saat itu, Rahem mena-nyakan tentang dasar atau aturan tentang kebijakan internal Komisi B itu. “Apakah kebijakan baru itu memang sudah sesuai dengan aturan yang ada,” tanya Rahem kepada Mulki.

Selebihnya, ia juga menyam-paikan bahwa pihaknya menya-yangkan tindakan Masdawi yang telah menyinggung perasaan wartawan. Seharusnya, lanjut Rahem, jika memang yang ber-sangkutan itu ingin memberi tahu kepada wartawan tentang adanya kebijakan baru tersebut, disampaikan dengan cara yang baik. “Kami pasti mengerti, kok,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Mulki menyampaikan bahwa kapasistas dirinya dalam kesempatan kema-rin hanya sebatas memfasilitasi, tidak bisa menanggapi soal ke-bijakan baru yang dibuat inter-nal Komisi B itu. Namun, terkait

aturan baru itu, ia menjelaskan, berdasarkan sejauh pengetahuan-nya sejauh ini memang tidak ada tertulis yang menyatakan hal itu.

“Saya tidak tahu, jika hal itu sudah menjadi kesepakatan in-ternal Komisi B. Sejauh yang saya tahu, memang tidak ada aturan tertulis bahwa wartawan tidak

boleh wawancara di ruangan komisi,” jelasnya.

Setelah beberapa berbincang dengan sekretaris dewan itu, akhirnya beberapa jurnalis itu pamit kembali. Namun, sebagai bentuk kekecewaan mereka ka-rena tak dapat bertemu dengan beberapa pihak yang dimaksud,

mereka kemudian meminta izin kepada Mulki untuk melakukan aksi diam di depan pintu masuk kantor DPRD Sumenep.

Namun begitu, Rahem tetap memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawal persoalan tersebut hingga tuntas. Ia me-ngaku akan kembali lagi hari ini untuk tetap melakukan audiensi, utamanya dengan ketua DPRD Sumenep. “Jika tak ada halangan, besok kita mau audiensi dengan ketua DPRD,” tukasnya, kemarin.

Dalam aksinya, mereka tak berorasi apa pun. Mereka hanya membentangkan poster yang bertuliskan kecaman terhadap tindakan kurang menyenangkan anggota Komisi B itu. Selain itu, mereka menutup mulut mereka se-bagai matinya kebebasan pers dan keterbukaan informasi publik.

Usai melakukan aksi, Rahem juga menyampaikan bahwa tun-tutannya adalah agar anggota Komisi B itu bertanggung jawab dan minta maaf melalui media massa. “Jika itu tak dipenuhi, kami akan laporkan kepada BKD dan akan meminta agar ada sank-si,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF/MK

KJS Hanya Ditemui SeKwan

Gelar Aksi Tutup Mulut di DPRD

Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) menggelar aksi bisu di depan pintu mas-uk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Kamis (12/3).

Page 21: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV ESumenep

SUMENEP- Saat ini, kita seolah hidup di tengah bangsa yang penuh dengan agenda terselubung untuk kepentingan individu, kelompok, ataupun golongan tertentu. Aki-batnya, seringkali kehidupan bersama sebagai bangsa besar dan bermar-tabat kian terluka. Meski tak ringan, ini tetaplah tugas mulia yang harus dijalankan oleh kita sebagai manusia Indonesia.

Begitulah kata MH Said Abdullah, anggota DPR RI Madura pada Kamis (12/3) kemarin saat “Dengar Penda-pat” dengan raturan warga di Kecama-tan Lenteng. Dalam hemat Said, seba-gai manusia Indonesia, kita tak boleh berhenti untuk menularkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (Pembukaan, red.) kepada generasi muda bangsa ini. "Kita pun juga tak boleh berhenti untuk mengatakan bahwa kita ada-lah satu dan sama dalam NKRI, dan kita ini tetap satu (tunggal ika) dalam ikatan negara-bangsa yang namanya Indonesia. Tidak berboleh terkoyak hanya gara-gara berbeda dalam segala hal," ucapnya.

Makanya, lanjut sosok lintas Ma-dura tersebut, saatnya bangsa ini harus terus membangun kebersamaan untuk mewujudkan tatanan kehidu-pan yang lebih adil, makmur, dan bermartabat. “Tentu, hal ini harus dimulai dengan memberi keteladanan dalam penyelenggaraan negara de-ngan sikap saling menghormati dan menjunjung tinggi martabat yang di-tunjukkan oleh para penyelenggara negara itu sendiri. Pilihan boleh beda, tetapi tetap semangat kita sama, membangun bangsa yang cerdas,” tambahnya.

Dalam posisinya yang sangat is-timewa, kita sebagai manusia Indone-sia, terutama Madura harus menjadi yang terdepan dalam hal membangun kebersamaan sebagai bangsa. “Kita harus menjaga integritas bangsa, melalui upaya menumbuhkan sema-ngat nasionalisme demi terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,” jelasnya.

Di tengah semakin terkikisnya si-kap kenegarawanan para penyeleng-gara negara, Said Abdullah berharap banyak kepada masyarkaat, pemuda, tokoh, tersebut harus tetap berdiri tegak sebagai pengawal dan penjaga martabat bangsa, dan terus berjuang untuk menularkannya kepada gene-rasi penerus. "Agar bangsa ini bisa kita titipkan kepada para generasi penerus. Karena mereka sebagai aset bangsa, sehingga bangsa ini sangat berharap para generasi yang me-neruskan cita-cita bangsa yang damai dan sejahtera,” jelasnya. =SYAMSUNI

JAGA MARTABAT BANGSA

Said Ajak Masyarakat Bersatu

Koordinator warga yang mendatangi kantor Kejari, Jupri mengatakan, pihaknya mem-pertanyakan sudah sejauh mana perkembangan kasus dugaan penggelapan raskin yang di-laporkan pihaknya bulan Agus-tus 2014.

Kata Jupri, meskipun kejak-saan telah menetapkan tersang-ka dalam kasus tersebut per tanggal 13 Februari lalu dengan ancaman hukuman maksimal 20 penjara, namun tersangka, yaitu Kades Lapa Laok, A. Su’ud, belum ditahan.

“Kami selaku masyarakat yang tidak terlalu mengerti hukum, pastinya akan berta-nya-tanya, kenapa masih ber-keliaran. Kan, sudah ditetapkan sebagai tersangka?” tanyanya, kemarin.

pihaknya mengaku kecewa dengan kejaksaan yang terke-san bertele-tele dalam mena-ngani kasus tersebut. “Makanya kami datang lagi ke sini. Kami in-gin menanyakan bagaimana kete-gasan hukum yang ada di Indo-nesia, apakah hukum itu berlaku hanya kepada masyarakat lemah

atau kepada semua pelanggar hu-kum,” tukasnya.

Pantauan Koran Madura, kedatangan mereka hendak menemui Kasi Pidsus Kejari, Sugiyanto. Namun karena yang bersangkutan sedang tidak di kantor, pihaknya ditemui oleh salah seorang penyidik kejak-saan, Rio Vernika Putra.

Rio membenarkan, pihak-nya telah menetapkan tersang-ka dalam kasus penyelewengan raskin itu. Meski demikian, pihaknya mengatakan bahwa proses penyidikan kasus itu masih belum selesai, dan pena-hanan kepada tersangka pun masih belum bisa dilakukan.

Sejauh ini, kata Rio, pihak-nya masih koordinasi dengan Badan Penanganan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) un-tuk mengetahui seberapa besar

kerugian negara. “Karena kalau dari Bagian Perekonomian dan Bulog itu bukan wewenangnya untuk menghitung,” tukasnya.

Sementara itu, Kades Lapa Laok, A. Su’ud menyayangkan dikabulkannya laporan seba-gian warga Lapa Laok itu oleh Kejari Sumenep. “Saya juga menyesalkan, kenapa laporan palsu itu bisa sampai lolos di kejaksaan,” katanya saat di-hubungi, Kamis (12/3).

Ia menduga, lolosnya lapo-ran tersebut karena pihak ke-jaksaan tak pernah melakukan verifikasi data di lapangan. Seandainya, sergahnya, pihak kejaksaan itu menerjunkan intel untuk mengungkap kebenaran kasus tersebut, tentu kejadiannya tak akan berlarut-larut. “Sebab kenyataan di lapangan berbe-da,” bantahnya. =FATHOL ALIF/MK

Delapan Kali Datangi Kejaksaan NegeriTersangka Raskin Lapa Laok Belum DitahanSUMENEP - Untuk kali kedelapan, sejumlah warga Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Kamis (12/3). Mereka menanyakan perkembangan kasus pe-nyelewengan raskin yang terjadi di desanya.

Sejumlah warga Desa Lapa Laok Kecamatan Dungkek di ruang resepsionis Kejaksaan Negeri Sumenep, Kamis (12/3). Mereka mempertanyakan perkembangan penanganan kasus raskin di desanya. Kejari telah menetapkan kepala desa setempat, A. Su’ud, sebagai tersangka.

Page 22: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IVF PamekasanBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 13 MARET 2015No. 0565 | TAHUN IV

Salah satu pengurus Pagu-yuban Kaceb Pamekasan, Apri-ana Suci Wulandari mengatakan dalam aturannya mereka yang dikirim sebagai peserta Raka-Raki mewakili Pamekasan, pemenang Kaceb 2014. Tapi kenyataannya Pemkab Pamekasan mengutus runner-up Kacep 2013 lalu.

Menurut Ria, sapaan akrab-nya, kalau pemenang Kacep 2014 tidak memenuhi syarat un-tuk mengikuti ajang Raka-Raki Jatim 2015, Pemkab Pamekasan seharusnya melakukan seleksi ulang, siapa yang pantas dikirim mewakili Pamekasan, dengan me-nyesuaikan dengan persyaratan

dalam Raka-Raki.“Kenapa Pemkab Pamekasan

tidak melakukan seleksi ulang. Padahal setelah kami mendengar informasi jika panitia Raka-Raki Jatim meminta kabupaten dan kota mengirim perwakilannya untuk ikut serta. Kami sudah siap untuk mengirim Kacep 2014,” kata Ria.

Kepala Bagian Administrasi dan Perekonomian, Basri Yulianto mengatakan keputusan pemkab tidak mengirim pemenang Kacep 2014 ke ajang Raka-Raki Jatim, karena terkendala aturan yang dibuat panitia Disporabud Jatim.

Salah satu syarat yang tidak bisa dipenuhi pemenang Kaceb 2014, karena usianya belum sam-

pai 18 tahun. Sementara per-syaratan harus berusia antara 18 hingga 24 tahun. Diutamakan yang berstatus mahasiswa atau mahasiswi yang memiliki talenta kuat.

“Ajang ini membawa nama baik Pamekasan. Makanya, dalam mengirim perwakilan kami benar-benar mengikuti aturan dan hati-hati dalam menyeleksi. Jadi duta Kacong-Cebbing 2013 itu yang kami kirim, usianya antara 18-24 tahun dan keduanya masih ber-status mahasiswa,” kata Basri.

Jika ini dipaksakan dikirim, akan mendapat protes dan bisa jadi gugur di saat pendaftaran. Sehingga saat mendapat surat menyangkut aturan teknis me-

nyangkut peserta calon Raka-Raki, pihaknya sudah mendatangi Kacep 2014. Pihaknya bertemu langsung dengan orang tua ma-sing-masing dan menjelaskan persyaratan dalam Raka-Raki Ja-tim. Karena sudah mengetahui kendala teknis itu, mereka me-nerima dengan kondisi tersebut.

“Jadi, agar masalah ini tidak terulang dalam ajang pemilihan Kaceb Pamekasan 2015 menda-tang, kami akan persiapkan juga agar bisa mengikuti Raka-Raki Jatim 2016. Sehingga persyaratan umur, kemampuan talenta, kema-hiran bahasa, dan tinggi badan, menjadi pertimbangan khusus,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Kacong Cebbing Menuai ProtesPengiriman Pemenang Kaceb 2014 Terganjal AturanPAMEKASAN-Rencana pengiriman Kacong-Cebbing (Kaceb) Pamekasan untuk diikutsertakan dalam ajang pemilihan calon Raka-Raki Jatim 2015 di Surabaya men-dapat protes dari paguyuban Kaceb Pamekasan karena pemilihannya terkesan janggal. Keberangkatan Moham-mad Rusdi, Kacong Pamekasan bertalenta 2013 dan Ceb-bing Ike Sukma Ayu Claudia, Wakil I Cebbing Pamekasan 2013, dinilai sarat nepotisme.

TERPAMPANG. Baleho permohonan dukungan atas Kacong-Cebbing yang mewakili Pamekasan dalam Ajang Raka-Raki Jatim 2015, di area Monumen Arek Lancor

Page 23: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV GPamekasan

PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan mulai menerapkan lelang jabatan. Jabatan Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan sebagai uji coba sebelum melakukan le-lang jabatan ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan sengaja me-ngosongkan Jabatan Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan untuk melakukan uji coba lelang jabatan. Targetnya bisa diproses dalam jangka waktu 2 bulan. Setelah lelang jabatan ini sele-sai, pihaknya akan mengevaluasi dan akan segera menentukan si-kap untuk lelang jabatan secara terbuka.

Pihaknya sudah memiliki gambaran tentang tim rekrut-men yang akan menyeleksi peserta yang akan mengikuti lelang jabatan secara terbuka. Persentase tim rekrutmen lebih banyak dari eksternal diban-dingkan tim internal. 55 persen eksternal pemerintah dan 45 persen dari internal pemerintah.

Ia menegaskan, dari kalangan eksternal melibatkan akademisi, para tokoh masyarakat, dan lem-baga swadaya masyarakat (LSM). Dan tim ini akan disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika pemerintah membutuhkan bidang sosial dan transmigrasi, maka tim memiliki kemampuan di bidang itu. Bidang pekerjaan

umum maka tim yang memiliki kemampuan di bidangnya.

Tim ini nantinya akan me-nyeleksi untuk menentukan tiga nama terbaik dari seluruh pelamar yang ada. Kemudian ketiga nama itu diajukan ke Bu-pati Pamekasan. “Hasil seleksi akan diambil tiga terbaik, selan-jutnya diajukan ke Bupati un-tuk ditetapkan. Kalau dulu Ba-perjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) dari dalam semua, sekarang tidak,” ujarnya.

Pihaknya sudah meme-rintahkan Sekretaris Kabupa-ten (Sekkab), Alwi Beiq untuk berkonsultasi tentang rekrut-men jabatan terbuka. Termasuk

mengkonsultasikan dasar hu-kum penyelenggaraan kegiatan tim rekrutmen terbuka. Sete-lah mendapat keterangan dari

pemerintah pusat, pihaknya mengharapkan agar rekrutmen ini segera dilaksanakan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Pemerintah Mulai Uji Coba Lelang Jabatan

Meski demikian, sudah di-pastikan bantuan ini disalurkan melalui kelompok tani (poktan) dengan anggaran Rp 18 juta untu 1 unit pembangunan pengolahan biogas. Akan tetapi belum ada data terperinci berapa jumlah poktan dan poktan apa saja yang akan mendapat bantuan.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan, Salah Syamlan mengatakan ban-tuan pembangunan pengola-han biogas itu, bertujuan untuk dapat mengurangi beban biaya pengeluaran untuk gas untuk memasak.

Selain itu, dengan bahan dasar untuk pembuatan biogas yang menggunakan kotoran sapi, kelompok tani akan mendapat keuntungan ganda. Sebab, selain menghasilkan gas, ampas dari kotoran sapi yang digunakan bisa dijadikan sebagai pupuk organik.

“Kalau jumlah poktan yang menerima secara pasti belum ada, sekitar hampir ratusan itu. Pas-

tinya merata di semua kecamatan yang ada dan untuk 1 kelompok mendapat 1 unit bantuan pem-buatan biogas yang sudah kami anggarkan Rp 18 juta. Jadi tidak semua poktan mendapatkan ban-tuan ini,” kata Salah.

Dijelaskan poktan yang ter-daftar di Pemkab Pamekasan se-banyak 1.015 kelompok. Untuk itu, pihaknya akan melakukan verifikasi secara ketat. Diutama-kan poktan yang anggotanya mempunyai sapi dalam jumlah banyak. Pihaknya meyakini jika bantuan program tersebut akan terus berlanjut hingga semua poktan mendapat bantuan ba-ngunan pengolahan biogas. Se-dangkan poktan yang menerima tahun lalu dipastikan tidak men-dapatkan bantuan lagi.

“Jadi, karena bahan dasarnya itu dari kotoran sapi, maka yang akan kami dahulukan mendapat bantuan ini adalah poktan yang banyak sapinya. Tapi, nantinya secara bertahap semuanya akan

mendapat bantuan biogas ini. Untuk yang DIP-L dan anggaran tahun ini dalam waktu dekat su-dah bisa mulai dikerjakan,” ung-kapnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2013 lalu, Pemkab Pamekasan sukses membangun 20 unit pe-ngolahan biogas dari kotoran sapi, karena manfaatnya menyen-

tuh langsung kepada masyarakat. Sehingga pada tahun 2014 dan 2015, program tersebut kembali dianggarkan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Penerima Bantuan Pengolahan Biogas Tak JelasAda 1.015 Kelompok Tani yang Terdaftar di Pemkab PAMEKASAN - Kendati bantuan pembangunan pengo-lahan biogas senilai Rp 980 juta pada tahun 2014 lalu tidak sukses karena gagal lelang, namun di tahun 2015 ini Pemkab Pamekasan kembali menganggarkan Rp 1,5 mi-liar untuk program tersebut. Sayang hingga saat ini tidak diketahui jumlah penerimanya.

Page 24: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Putusan sela yang dimaksud adalah putusan majelis hakim atas keberatan terdakwa pada dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.

Jaksa Fungsional Kejari Pamekasan, Yulistiono menga-takan setelah menyelesaikan sidang pembacaan dakwaan, pembacaan eksepsi (keberatan) dari terdakwa, dan pembacaan jawaban eksepsi dari JPU, sidang berikutnya adalah putu-san sela.

Dalam sidang pembacaan eksepsi, terdakwa merasa keberatan dengan waktu terjadinya penyelewengan raskin tersebut. Sebab dalam sidang pembacaan dakwaan yang dilaksanakan pada Jumat (20/2) lalu, terdakwa menilai JPU ragu-ragu karena tidak ada tanggal pasti terjadinya tinda-kan korupsi dimaksud.

“Dalam dakwaan JPU itu, waktu penyelewengan raskin yang terjadi dari tahun 2007 sampai 2013. Itu yang kemudi-an menjadi keberatan terdakwa, dengan alasan tidak ada hari dan tanggal pastinya. Makanya JPU dianggap ragu-ragu,” kata Yulistiono.

Namun, dalam sidang berikutnya, pada Jumat (6/3) lalu, dengan agenda jawaban eksepsi. JPU Kejari Pamekasan menyampaikan, jika keberatan yang disampaikan terdakwa bukan merupakan sesuatu yang harus dijadikan bahan kebera-tan karena pada intinya korupsi itu telah terjadi.

Atas tindakan melanggar hukum itu, JPU mendakwa Zainal Abidin dengan pasal 2, 3, dan 9 junto pasal 18 Undang-Undang (UU) Tipikor dengan

ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

“Kami rasa apa yang diberatkan oleh terdakwa itu asal-asalan, karena pada substansinya tindakan pe-nyelewengan raskin itu terjadi. Untuk selanjutnya, kami masih menunggu hasil putusan maje-lis besok (hari ini),” ungkapnya.

Sekadar mengingatkan, berdasarkan audit penyidikan yang dilakukan Kejari, ditemu-kan kerugian negara sebesar Rp 1,5 miliar dari aksi penyimpa-ngan raskin di desa itu. Jumlah ini dikumpulkan berdasarkan akumulasi beberapa kali raskin yang tidak terdistribusi kepada penerima manfaat. Hal itu dike-tahui dari barang bukti berupa dokumen, yang menyebutkan penyelewengan raskin dilaku-kan dari tahun 2007 hingga tahun 2013, saat terdakwa menjabat sebagai Kepala Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Hari ini Digelar Sidang Putusan SelaKades Klompang Timur ZA Terancam 15 Tahun PenjaraPAMEKASAN - Persidangan dugaan korupsi beras masyarakat miskin (raskin) dengan terdakwa mantan Kepala Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Zainal Abidin memasuki putusan sela, yang dijadwalkan akan digelar hari ini (13/3) di Pe-ngadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya.

Dalam sidang pembacaan eksepsi, terdakwa merasa keberatan dengan waktu terjadinya penyelewengan

raskin tersebut. Sebab dalam sidang pembacaan dakwaan yang dilaksana-kan pada Jumat (20/2)

lalu, terdakwa menilai JPU ragu-ragu karena tidak ada tanggal pasti ter-

jadinya tindakan korupsi dimaksud.

UJI KOMPETENSI ALQURAN. Sorang penguji (kanan) mendengarkan bacaan alquran, siswa saat uji kompetensi alquran untuk siswa kelas VI sekolah dasar, di Masjid Sumber Manis, Kowel, Pamekasan, Jatim. Uji kompetensi alquran tersebut merupakan salah satu pembinaan dan pembentukan karakter siswa dalam menghadapi era globalisasi sekali-gus sebagai kabupaten pertama di Indonesia yang mencanangkan kegiatan tersebut.

PAMEKASAN - Masyarakat Desa Batubintang, Pamekasan, mendatangi komisi I DPRD se-tempat untuk mempertanyakan dasar pengangkatan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bermasalah, karena yang bersangkutan pernah terlibat kasus pidana.

Warga menilai pengangkatan anggota DPD di Desa Batubin-tang, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan itu cacat hukum, ka-rena diantara anggotanya itu ada yang terlibat dalam kasus pidana.

“Padahal, sesuai dengan ke-tentuan, sebagaimana diatur dalam Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Aparat Desa, ang-gota BPD tidak pernah terlibat masalah hukum, apalagi terbukti

bersalah,” kata juru bicara warga Desa Batubintang, Ismail.

Ismail dalam audiensi dengan komisi I DPRD Pamekasan menu-turkan, warga yang terlibat kasus pidana dan diangkat menjadi ang-gota BPD bernama Marzuki, bah-kan kini telah terpilih menjadi Ketua BPD di Desa Batubintang.

Selain mempertanyakan dasar hukum terkait pengangkatan anggota BPD yang terlibat kasus hukum itu, perwakilan sebagian warga Desa Batubintang ini juga mempersoalkan, proses rekrut-men anggota BPD oleh panitia yang tidak transparan.

“Atas dasar itulah, maka kami datang secara langsung ke komisi I DPRD Pamekasan ini, agar dike-tahui dan selanjutnya dievalu-asi terkait pengangkatan anggota

BPD bermasalah itu,” kata warga lainnya dalam audiensi itu, Rofiq.

Dalam pertemuan antara perwakilan masyarakat Desa Ba-tubintang dengan Komisi I DPRD Pamekasan itu, hadir pula per-wakilan Bappemas Pemdes Pem-kab Pamekasan.

Dalam kesempatan itu ter-ungkap pula, bahwa pihak Bappe-mas sebelumnya telah memper-tanyakan kepada panitia, landasar hukum diterimanya Marzuki mendaftar sebagai anggota BPD.

Namun, teguran Bappemas Pemdes Pemkab Pamekasan itu tidak diindahkan, malah panitia dan sebagian aparat desa terke-san tidak suka. Sehingga demi pertimbangan keamanan, maka pihak Bappemas membiarkannya.

=ANT/RAH

MASYARAKAT BATUBINTANG

Pertanyakan Pengangkatan Anggota BPD Bermasalah

Page 25: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV IPamekasan

Buktinya hingga saat ini ham-pir semua desa di Pamekasan belum melengkapi persyaratan administrasinya, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa), serta Anggaran Pendapa-tan dan Belanja Desa (APB-Des). Padahal Kementerian Desa, Pem-bangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merencanakan akan

mencairkan dana tersebut pada April mendatang.

Sekretaris Kabupaten (Sek-kab) Pamekasan, Alwi Beq mem-benarkan jika sejauh ini masih banyak persyaratan dan keleng-kapan yang harus dipenuhi, agar semua desa di Pamekasan men-dapat bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) .

Untuk itu, pihaknya menar-

getkan dalam waktu satu bulan yang tersisa akan bekerja keras, agar persyaratan bisa dilengkapi. Termasuk dengan regulasi atu-rannya, seperti Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, yang akan dijadikan landasan hukumnya.

“Sebagai sebuah kebijakan baru, kita harus ekstra hati-hati dan berusaha untuk melengkapi semuanya yang menjadi keharu-san. Kami sudah menyusun atu-ran yang akan dijadikan acuan pelaksanaannya nanti. Semoga sisa bulan Maret ini semua per-syaratan dan kelengkapan lainnya selesai,” kata Alwi.

Setelah semua persyaratan dan kelengkapan selesai, pihak-nya akan melakukan bimbingan

mulai dari tingkat kecamatan hingga desa. Pasalnya, kebijakan tersebut tidak bisa dianggap mu-dah karena kebijakan tersebut sangat mendasar.

Pihaknya menyadari kondisi desa di wilayah Pamekasan, mu-lai dari sarana, prasarana hingga kemampuan sumber daya manu-sia (SDM) di desa masih rendah. Hal itu memuntut Pemerintah Pamekasan, harus bekerja keras untuk mempersiapkan segala-nya.

“Kondisi real di desa itu akan menjadi tantangan kami, bagaimana bisa mempersiapkan sarana dan prasarana serta SDM yang nantinya mampu mengelola keuangan yang yang akan diteri-

ma desa. Dan ini tidak mudah,” ungkapnya.

Adapun besar bantuan di ma-sing-masing desa di Pamekasan, berbeda tergantung pada tingkat kebutuhannya. Namun, pihaknya memperkirakan paling rendah sebesar Rp 600 juta dan paling besar Rp 1 miliar.

Untuk diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk dana desa mencapai Rp 20 triliun dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Pe-rubahan (RAPBN-P) tahun 2015. Jumlah itu meningkat Rp 11 triliun dari anggaran sebelumnya yang hanya mencantumkan ang-garan desa Rp 9 triliun.

=ALI SYAHRONI/UZI

Tak Siap Terima Bantuan Dana APBNHampir Semua Desa Belum Membuat Persyaratan AdministrasiPAMEKASAN - Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan pemerintah pusat memberikan bantuan dana ke semua desa di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, desa-desa di Pamekasan tak siap menerima bantuan ini.

TEMPAT WISATA. Pantai Bintaro, disebut juga Pelabuhan Bintaro. Terletak di Desa Longos, Kecematan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura. Hampir tiap hari pantai ini tak pernah sepi dari para wisatawan baik dari warga setempat maupun warga luar Kota Sumenep yang datang ingin menikmati taburan keindahan Pantai Bintaro, terutama ketika pagi dan sore hari.

Page 26: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURARABU 11 MARET 2015 | No. 0563 | TAHUN IVJ JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

SAMPANG - Ketua Badan Per-musyawaratan Desa (BPD) Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Ka-bupaten Sampang, Moh Zaini, kembali datangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Kamis (12/3), untuk mempertanyakan penan-ganan kasus dugaan pemotongan Program Simpanan Keluarga Se-jahtra (PSKS) yang telah dilapork-annya beberapa waktu lalu.

Moh. Zaini mengatakan, lapo-ran kasus dugaan pemotongan PSKS di desanya sudah berlang-sung empat bulan. Terhitung se-jak tanggal 29 Desember 2014 lalu hingga sekarang. Namun, penan-ganan dari Kejari terkait kasus tersebut sampai saat ini tidak ada perkembangan.

“Kedatangan kami ke sini un-tuk mempertanyakan perkem-bangan kasus pemotongan PSKS di desa kami. Namun, sampai saat ini tidak ada perkembangan. Pa-dahal, laporan itu sudah empat bulan ada di meja Kejari,” katanya pada awak media.

Dikatakan, pekan lalu Kejari Sampang memang sempat meman-ggil tiga saksi palapor atas nama Sanidi, Sabebi, dan Arniman un-

tuk diklarifikasi lebih lanjut terkait kasus dugaan pemotongan terse-but. “Kemarin, tiga saksi pelapor itu dipanggil melalui mantan Kades yang juga terlibat dalam kasus pe-motongan PSKS itu,” paparnya.

Menurutnya, Kejari Sampang berjanji kepada saksi pelapor surat pemanggilan terhadap saksi akan

masuk ke tempat netral seperti ke-camatan dan kepolisan. Akan teta-pi, surat itu meleset dari janjinya mengingat surat itu masuk ke man-tan Kades yang masih ada kaitan-nya dengan kasus tersebut.

“Saya tanyakan kepada Kejari apakah benar pemanggilan saksi melalui mantan Kades. Namun,

jawaban Kejari bahwa dalam pe-manggilan terhadap saksi masih belum dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Atas dasar apa Kejari melakukan pemanggilan kalau seperti itu. Apa masyarakat mau dibodohi oleh Kejari,” tanyan-ya dengan wajah kecewa.

Lebih detail Zaini memapar-kan, kartu KPS yang berfungsi untuk mendapatkan bantuan PSKS sudah turun sejak 2013 lalu. Akan tetapi, kartu tersebut tidak pernah disampaikan kepada penerima hingga pencairan dana PSKS 2014. Bahkan, masyarakat menerima dana PSKS itu tanpa memegang kartu KPS itu.

“Nah, dalam pencairan itu juga, masyarakat hanya menerima Rp 200 ribu. Padahal, masyarakat atau penerima berhak menerima senilai Rp. 400 ribu. Sehingga ke-jadian itu, kami laporkan ke Kejari pada tanggal 29 Desember 2014 lalu. Namun, laporan itu tidak ada perkembangan sama sekali,” ce-rita pria berkumis tebal itu.

Semenatara itu, Jaksa Funsional Tindak Pidana Khusus Kejari Sam-pang, Anton Zulkarnain menga-takan, kedatangan Zaini ke kantor

Kejari mempertanyakan perkem-bangan kasus dugaan penyimpan-gan dana PSKS yang dilaporkan sejak tanggal 29 Desember 2014 lalu. Dan kasus itu sudah dilaku-kan penyelidikan serta berlangsung mengumpulkan data dari Pos Pusat yang berlokasi di Kota Bangkalan. “Kasus itu dalam tahap penyelidi-kan Kejari saat masyarakat me-laporkan kemarin. Dan saat ini kami mengkaji data-data yang su-dah dikumpulkan,” paparnya.

Dikatakan, Kejari Sampang sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi dari Pos Pu-sat sebanyak lima saksi dan dari Pos Robatal dua saksi dan tiga pe-lapor. Sementara untuk saksi dari masyarakat, Kejari masih belum menentukan. Sebab, masih dalam tahap mencari serta masih belum dibuatkan BAP.

“Intinya, kami sudah mel-akukan penyelidikan serta men-gumpulkan data dari Pos. Saat ini, kami menunggu dari Pos Pusat terkait data dasar hukum peng-aturan PSKS. Jadi, kami tegaskan Kejari tidak akan tinggal diam untuk memproses kasus ini,” tan-danya. =RIDWAN/LUM

Randy Saputra (19), warga asal Jalan Kamboja, Kelurahan Rongtengah, menjadi tersangka pengguna sabu-sabu setelah di-tangkap aparat kepolisian pada tanggal 28 Februari lalu pukul 23:00 WIB di Jl Wijaya Kusuma Sampang. Pada saat itu, ter-sangka menggunakan kendaraan roda dua pelat merah yang dike-tahui kendaraan dinas salah satu pejabat BPPKB Sampang.

Kapala BPPKB Sampang, Aji Waluyo mengatakan, kendaraan itu belum bisa dikeluarkan oleh pihak kepolisian mengingat si-dang tersangka kasus sabu-sabu tersebut masih diproses. Bah-kan, keputusan dikeluarkan atau tidak kendaraan itu tergantung

keputusan Pengadilan Negeri Sampang.

Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasat Narkoba AKP Syaiful Anam mem-benarkan motor yang digunakan tersangka itu milik BPPKB Sam-pang. Kendaraan itu diketahui setelah ada surat yang dikirim oleh BPPKB Sampang beberapa waktu lalu dengan Nomor Surat 028/080/434/2015.

Kendaraan yang saat ini se-bagai barang bukti dalam sidang tersangka nanti ditemukan motor tersebut digunakan saudari Siti Habsah, Kasubag Tata Usaha, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PP dan KB di Kecamatan Torjun.

Kendaraan itu juga digunakan

untuk Operasional Penyuluhan ke desa di wilayah Kecamatan Torjun. ”Kendaraan ini, sebagai sebagai barang bukti dalam per-sidangan tersangka di Pengadilan Negeri Sampang,” katanya, Kamis

(12/3).Ditegaskan Syaiful Anam, ke-

polisan tidak bisa mengeluarkan kendaraan itu sebelum tersangka menjalani persidangan nanti. Mengingat kendaraan tersebut

sebagai barang bukti yang juga akan diperlihatkan saat dilakukan sidang.

Bahkan, kata Anam, dikeluar-kan atau tidak tergantung kepu-tusan PN Sampang. “Meskipun ada surat pengakuan dari kepala BPPKB, kendaraan itu saat ini tidak bisa dikeluarkan dengan alasan apa pun. Sebab, itu barang bukti,” paparnya.

Aji Waluyo menceritakan, kendaraan yang digunakan Habsah itu sebelum tertangkap kepolisian sempat digunakan anaknya. Tak lama kemudian, dipinjam temanya Randy Saput-ra (tersangka). Namun, pada waktu itu tersangka tak kunjung datang hingga pada malam hari. Ternyata, esok harinya, dengar info bahwa Randy tertangkap aparat kepolisian akibat ditemu-kan membawa sabu-sabu.

“Ya kami akui kendaraan itu milik BPPKB yang digunakan Ab-sah untuk kendaraan operasional penyuluhan di Torjun,” akunya.

=RIDWAN/LUM

DUGAAN PEMOTONGAN BANTUAN

Penanganan Kasus PSKS Dipertanyakan

Dua warga saat menanyakan perkembangan kasus dugaan penyimpangan dana PSKS di Desa Jelgung, Kecamatan Robetal, Kamis (12/3) di Kantor Kejaksaan Negeri Sumenep.

Pesta Sabu-sabu di Kendaraan Dinas BPPKB

Kendaraan Dinas milik BPPKB yang diamankan di Mapolres Sampang

SAMPANG – Kendaraan roda dua pelat merah milik salah satu pejabat di lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Beren-cana (BPPKB) dengan model motor Yamaha jenis Jupiter MX warna biru, nomor polisi M 2248 PP, digunakan untuk pesta sabu-Sabu.

Page 27: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV KSampang

Zairi, nelayan asal Desa Labuhan, mengatakan, beberapa hari lalu ada isu DKPP Sampang akan mengamankan salah satu alat tangkap ikan milik nelayan yang melanggar Peratutan Men-teri (Permen) Kelauatan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 di desanya. Semenatara di Desa Labuhan ada dua alat tangkap yang melanggar Permen.

“Alat tangkap ikan yang mel-anggar Permen itu kan ada dua. Namun, isu yang mencuat di jaja-ran nelayan cuma ada satu yang mau ditangkap. Sehingga kami ingin klarifikasi kepada DKPP seperti apa kebijakannya,” ka-tanya.

Menurutnya, kalau pemer-intah ingin mengamankan alat tangkap ikan tersebut, pihaknya tidak mempermasalahkan den-gan catatan pemerinatah harus berlaku adil terhadap pemilik alat tangkap ikan tersebut. “Tapi harus berlaku adil. Artinya, alat tangkap ikan yang melanggar Permen harus ditangkap semua. Jangan tebang pilih,” paparnya usai audiensi.

Namun, pemerintah harus buka mata dan memberikan so-lusi terhadap nelayan jika ngo-tot mengamankan alat tangkap yang melanggar Permen itu. Menurut Zairi, nelayan tidak terima jika pemerintah me-

nangkap tanpa ada solusi. “Sila-kan tangkap tidak ada masalah. Yang penting pemerintah me-nyiapkan alat tangkap ikan yang layak digunakan sebagai gantinya,” mintanya.

Dikatakan, di Desa Labuhan ada dua alat tangkap ikan den-gan merk pukat minitrol dengan kapasitas volume yang berbeda yang sering dipersoalakan oleh pemerintah. “Intinya, kalau ada penggantinya dari pemerintah, silakan saja ditangkap tidak ada masalah dengan catatan pengan-ti alat tangkap itu harus layak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DKPP S.A Sudono tetap ngotot atas pendiriannya untuk menang-kap alat tangkap ikan yang ma-langgar Permen tersebut. Bah-kan, pihaknya dengan tegas akan menangkap tanpa ada tebang pilih kepada siapa pun. “Tidak ada pilih kasih. Selama ada di laut menggunakan jaring yang dila-

rang akan ditangkap,” tegasnya.Ketika disinggung soal ne-

layan minta ganti jika tetap di-lakukan penangkapan? Sudono sendiri tidak bisa memberikan faslitas atau mengganti barang milik nelayan dengan dalih itu urusan pribadi. “Wah, itu urusan pribadi. Karena, mereka yang menyelahgunakan. Atau kalau mau solusi, jaring yang melang-gar Permen itu dijual saja. Kemu-dian, beli jaring yang tidak dilar-ang,” paparnya.

Namun, Sudono menghara-pkan kepada nelayan untuk membuat suatu kelompok ne-layan agar lebih gampang un-tuk mendapatkan bantuan dari pemerintah baik berupa fisik atau non fisik.

“Saya sudah sampaikan ke-pada para nelayan untuk mem-bentuk kelompok agar lebih gampang mendapatkan bantuan. Dengan catatan harus mengaju-kan dulu,” tutupnya. =RIDWAN/LUM

SAMPANG - Aktivis Sam-pang, Madura, Jawa Timur, mel-aporkan kerusakan Jalan Provinsi di wilayah itu langsung kepada Gubernur Jatim Soekarwo, karena hingga saat ini belum diperbaiki.

“Kesepakatan antaraktivis ini tercapai, karena sudah bertahun-tahun jalan provinsi di Sampang ru-sak dan tidak kunjung diperbaiki,” kata juru bicara aktivis dari Lingkar Rakyat Sampang (Liras) Alan Kai-san, di Sampang, Kamis (12/3).

Pihaknya sudah menyam-paikan laporan banyaknya jalan provinsi yang rusak di Kabupaten Sampang itu ke Pemprov Jatim melalui wakil rakyat asal Madura, tetapi hingga kini belum juga diperbaiki.

Padahal jenis kerusakannya sudah sangat parah, apalagi di Kota Sampang selama ini ser-ing menjadi langganan banjir, sehingga jalan raya cepat rusak tergerus banjir.

“Ini keluhan rakyat Sampang dan bukan hanya keinginan para aktivis semata,” kata pria yang pernah menjadi calon anggota legislatif dari Partai Gerindra Sampang ini menjelaskan.

Guna memperkuat data bahwa keinginan perbaikan jalan provinsi di Sampang yang rusak itu meru-pakan keinginan rakyat Sampang, para aktivis menggalang tanda tangan masyarakat Sampang.

Seperti yang digelar Kamis (12/3), beberapa orang aktivis dari berbagai organisasi pemuda dan LSM di Pamekasan meng-hentikan laju kendaraan bermo-tor pengendara yang melintas di jalan rusak itu.

Mereka dimintai tanggapan dan bukti dukungan dengan membubuhkan tanda tangan yang menyebutkan bahwa mereka mendukung gerakan upaya perbaikan yang dilakukan para aktivis itu.

“Kami menyediakan sebanyak 1.000 lembar penyataan warga terkait dukungan perbaikan jalan provinsi yang rusak di Sampang ini,” kata Alan Kaisan menjelaskan.

Jalan Provinsi rusak parah dan perlu segera dilakukan per-baikan itu, merupakan jalan pen-ghubung antara Kota Sampang dengan Kecamatan Ketapang Sampang. Panjang jalan sekitar 40 kilometer dengan kerusakan mencapai 80 persen.

Akibat jalan rusak itu, banyak pengendara kendaraan bermotor yang menjadi korban, khususnya kendaraan roda dua. =ABD AZIZ/ANT

KERUSAKAN JALAN

Aktivis Lapor ke Gubernur

Puluhan Nelayan Datangi Kantor DKPP

Puluhan nelayan asal Desa Labuhan, Kecamatan Seresah, mendatangi Kantor DKPP Sampang, Kamis (12/3).

SAMPANG - Puluhan nelayan Desa Labuhan, Kecama-tan Sreseh, mendatangi Kantor Dinas Kelautan Peri-kanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sampang, Kamis (12/3). Mereka menyoal kebijakan pemerintah yang akan mengamankan alat tangkap ikan.

Page 28: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV L BangkalanBangkalan JUMAT 13 MARET 2015

No. 0565 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

Mayat Mengapung itu Tanpa Identitas Meski Diduga Tewas Tenggelam Masih Perlu Ditelusuri

Informasi adanya mayat yang ditemukan oleh nelayan menye-dot perhatian warga setempat. Mereka berduyun-duyun meli-hat dari jarak dekat di sungai sebelah utara Masjid Perumahan Pengeranan. Agar tidak terseret arus, mayat tersebut diikat ke sebuah kapal nelayan menggu-nakan tali warna biru. Sekalipun mengeluarkan bau busuk tidak

menghalangi warga untuk tetap melihat mayat itu. Pertanda ada rasa penasaran di hati mereka.

Menurut penuturan Syahroni (32), warga Kampung Bandaran, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh temannya yang tengah mencari ikan sekitar pukul 08.00 WIB. Pada saat itu juga, pria bertubuh tambun ini langsung berangkat menjemput

mayat itu menggunakan kapal miliknya yang biasanya digu-nakan untuk menangkap ikan. Setelah tiba di lokasi penemuan mayat, ia langsung membawa mayat dengan ditarik ke sungai Kampung Bandaran.

"Muka sudah rusak Mas, po-sisinya terlentang, kulit menge-lupas. Saya tadi yang menjemput dengan teman saya. Kemung-kinan sudah satu minggu ada di perairan karena sudah mem-bengkak dan mengapung," ujar Syahroni sambil menutup tubuh mayat dengan sarung miliknya.

Tidak lama kemudian, mayat itu dievakuasi oleh petugas Pol-res Bangkalan dan anggota Dan-ramil 0829 di bantu oleh warga setempat. Mayat tersebut dimas-ukan ke kantong plastik khusus mayat dan dibawa menggunakan mobil operasional Satuan Lalu

Lintas (Satlantas) menuju kamar mayat RSUD Syamrabu untuk keperluan autopsi.

Sementara itu, Kepala Kamar Mayat RSUD Syamrabu Bangka-lan, Sugianto, SH mengatakan mayat tersebut diduga tewas karena tenggelam diperkirakan sekitar 5 atau 7 hari yang lalu. Dugaan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilaku-kan. Menurutnya, mayat perem-puan itu diperkirakan berumur 40 tahun, memiliki tinggi badan 160 sentimeter.

"Tanda lain yang bisa dikena-li, mayat ini menggunakan baju partai ada tulisan Kota Lamo-ngan. Kemudian, mengenakan sarung motif batik kombinasi warna hijau dan putih. Dan me-makai giwang dari emas," tan-dasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Warga Perumahan Pangeranan Asri Kabupaten Bangkalan digegerkan penemuan sosok mayat perempuan tanpa identitas yang dibawa oleh salah satu nelayan, Kamis (12/3) sekitar pukul 10.00 wib. Mayat terebut pertama kali ditemukan dalam kondisi mengapung di perairan Nyamuan Gresik. Kondisi mayat itu nyaris tidak bisa dikenali, mulai membusuk, dan membengkak serta mengeluarkan bau tak sedap.

doni heriyanto/koran maduraEVAKUASI MAYAT. Warga perumahan Pangeranan Asri Bangkalan ketika melihat evakuasi mayat tanpa identitas.

PERDA PILKADES

Sejumlah Camat Terusik

BANGKALAN - Paripurna Penetapan dan Persetujuan Pera-turan Daerah (Perda) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dan Badan Perwakilan Desa yang berakhir pada pukul 21.00 WIB pada Senin (9/3) waktu lalu mengusik sejum-lah camat, karena dalam Perda Pilkades hanya menetapkan lima item dalam pelaksanaan pilkades yang dibiayai Anggaran Penda-patan Belanja Daerah (APBD). Sebut saja, pengadaan surat suara, pengadaan kotak suara, hono-rarium panitia, pelantikan, dan kelengkapan lain-lain.

"Lima item itu kan saat pe-laksanaan pilkades atau saat hari H. Untuk tahapan atau proses sebelum pelaksanaan pilkades yang dilakukan panitia dibiayai siapa?" ungkap Camat Kwanyar, Anang Yulianto, saat dikonfir-masi wartawan.

Padahal, kata Anang Yulianto, hampir separuh biaya pilkades itu ada di pra pelaksanaan pilkades. Seperti pembentukan panitia, pembukaan pendaftaraan bakal calon, verifikasi berkas calon, pe-netapan calon kades, penetapaan daftar pemilih tetap (DPT), pen-gundian nomor dan gambar calon, juga penetapan kades terpilih.

"Delapan kegiatan panitia se-belum pilkades itu nihil anggar-an atau tidak ada pos anggaran-nya. Seperti halnya kepentingan verifikasi ijasah calon kades yang sekolah di luar Jawa, itu mau diambilkan dari mana biayanya?" tanyanya.

Dalam lima item yang dibi-ayai negara, satu item yakni ke-lengkapan lain - lain menurutnya tidak jelas. Sebab kelengkapan itu bisa diartikan alat dan bukan proses sebelum pelaksanaan pilkades. Di lapangan, pastinya para panitia akan lari ke camat mempertanyakan hal itu. "Kami akan mempertanyakan ke Men-dagri terkait item kelengkapan dan lain - lain itu," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus Raperda Pilkades Mah-mudi mengungkapkan, kebutu-han panitia bisa dipenuhi melalui biaya pelaksanaan pilkades. Pembiayaan itu, mulai dari nol atau mulai dari tahapan, pelaksa-naan, hingga tahapan pelantikan semuanya bersumber dari APBD. "Itu bisa diambilkan dari biaya kelengkapan lain-lain. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ungkap politisi Hanura itu.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 29: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV MBangkalan

TANI

Seharusnya Ada Program Penambahan Petani

BANGKALAN - Ada baiknya pemerintah di Madura khususnya di Kabupaten Bangkalan mulai fokus menambah jumlah petani. Statemen Menteri Pertanian, Am-ran Sulaiman mengatakan, per tahun ada pengurangan 500 ribu petani di Indonesia. Jika benar itu terjadi pemerintah diharapkan mulai memikirkan cara menam-bah jumlah petani.

Upaya penambahan jumlah petani sangat memungkinkan tahun ini atau tahun depan. Madura bisa meningkatkan jumlah petani baru hingga 5.000 per tahun. Setidaknya menu-tupi 1 persen hilangnya jumlah petani dalam setahun di seluruh Indonesia.

Madura dinilai sangat mam-pu mewujudkan itu, mengingat jumlah penduduk dan lahan yang banyak.

Pernyataan tersebut di-sampaikan Humas Serikat Tani Mandiri (STM), Nur Rahmad Akhirullah. Menurutnya, survei di desa-desa, kelangsungan hidup petani memang memprihatin-kan. Jika menteri menyebutkan penghasilan petani dengan lahan kurang dari 0,3 hektare (ha) berpenghasilan rata-rata Rp 200 ribu per bulan, fakta di Madura berbeda. Penghasilan petani di Madura dengan lahan kurang dari 0,3 ha bahkan di bawah Rp 100 ribu per bulan.

"Kami sepakat bahwa hal ini

mengancam program swasemba-da pangan. Jika menteri berupaya menggenjot produksi dengan memperbanyak pengadaan alat mesin pertanian (alsintan), kami minta pemerintah daerah fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Bagaimana ca-ranya? Penuhi kebutuhan pokok petani yang ada sekarang seperti bibit, pupuk, dan pemasarannya. Kemudian meningkatkan kinerja penyuluh dan mantri tani agar bisa memberikan ilmu-ilmu baru cara meningkatkan kuantitas panen," paparnya.

Di sisi melahirkan petani baru, lanjut pria yang akrab disapa Yoyonk itu pemerintah daerah harus lebih dulu menye-jahterakan petani yang sudah ada itu. Supaya petani-petani yang mayoritas usia 40 tahun ke atas itu tak melarang tapi justru menganjurkan anak-anak mereka bertani. Sebab, faktanya banyak petani tidak mau anaknya jadi petani juga karena jauh dari sejahtera.

"Kami saat ini terus berupaya melakukan hal itu. Kami terus berkomunikasi dengan petani di desa-desa untuk membentuk kelompok-kelompok tani baru yang isinya pemuda semua atau kelompok muda pemerhati perta-nian. Dinas berwenang juga kami terus desak supaya meningkatkan kinerja penyuluh dan mantri per-tanian. Upaya mencari pasar yang

menguntungkan bagi petani juga sedang kami upayakan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dis-pertanak Bangkalan, Abd. Razak melalui Kabid Sarana Prasarana dan Agribisnis, Ir. Supriadi MMP menyampaikan, mengakui jika pengurangan jumlah petani sangat mengancam terhadap swasembada pangan. Oleh sebab itu, berbagai macam cara harus dilakukan agar masyarakat tidak enggan untuk bertani. Salah satu upayanya yaitu mekanisasi di bidang pertanian.

"Mekanisasi itu mengubah alat pertanian yang manual diganti dengan mesin. Misalnya, petani diberi bantuan traktor un-tuk mengolah tanah. Jadi petani tidak lagi merasa sulit dalam bercocok tanam," paparnya.

Ke depan, kata Supriadi, akan dikembangkan alat panen (power traser) dan alat penyiangan (pembersih rumput). Yang tak kalah penting adalah memberi-kan pencerahan bahwa menjadi petani itu sangat menguntung-kan. Terlebih didukung oleh alat-alat yang serba modern. Kemudian memberikan jaminan mutu harga kepada petani ketika panen raya.

"Biasanya harga hasil perta-nian itu murah ketika panen raya. Makanya, harus dibuat kebijakan untuk memberikan jaminan mutu harga," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran maduraBERTANI. Kelompok petani di Kecamatan Modung saat menanam kedelai.

Pendapat Wabup Dinilai Tak TepatAliman: Ada Penolakan Aturan Pilkades Serentak

"Menurut hemat saya penda-pat itu kurang tepat. Meski saya bukan seorang ahli hukum, ada kesan semangat penolakan ter-hadap aturan pilkades serentak yang ditanggung APBD sepe-nuhnya," terang Aliman.

Peraturan digunakan sejak pengesahan dilakukan dan sete-lah evaluasi gubernur, meski dalam masa peralihan aturan itu ada masa transisi. Namun, peraturan baru harus langsung diterapkan sejak itu juga. Sebab, pendapat wabub soal pilkades bisa digelar dengan mengacu pada perda lama, itu khusus bagi desa-desa yang saat ini sudah membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) dan yang telah melaksanakan tahapan-tahapannya.

Hasil pembahasan raperda pilkades, dalam aturan perali-han raperda yang dibahas sama dengan rancangan draf raperda yang menyebutkan, kades yang diangkat sebelum berlakunya peraturan daerah ini tetap men-duduki jabatan sebagai kades sampai berakhir masa jabatan-nya. Selanjutnya, disebutkan dalam pembentukan panitia pemilihan dan kegiatan penyu-sunan daftar pemilih yang telah dilaksanakan sebelum berlaku-nya peraturan daerah ini dinya-takan tetap berlaku.

Selain itu, pelaksanaan pilkades serentak bergelombang sebagaimana yang telah disah-kan oleh pansus, tidak boleh keluar dari tiga pertimbangan sebagaimana diatur Permen-dagri pasal 112. Pertama, mem-pertimbangkan pengelompokan

masa akhir jabatan kepala desa. Kedua, kemampuan keuangan Daerah. Ketiga, ketersediaan PNS yang akan menjadi Penjabat (PJ), artinya kalau misalnya ada 200 desa dipimpin PJS kepala desa, sedangkan ketersediaan pns yang akan menjadi PJS ha-nya 50 orang PNS, maka 150 desa sisanya itulah yang harus pilkades serentak.

"Dengan pertimbangan ini maka seluruh desa yang sudah be-rakhir masa jabatannya menjadi wajib dilaksanakan. Pelaksanaan pilkades tidak boleh mengambil separuh atau kurang dari jumlah desa tersebut," urainya.

Dia menambahkan, kemam-puan disini tidak boleh dimak-nai sebagai tersedia anggaran, karena kabupaten Bangkalan masuk kategori daerah yang mampu, terbukti beberapa kali melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah. Untuk itu, kondisi yang terjadi saat ini ada sekitar 200 desa yang sudah berakhir masa jabatan kadesnya, maka keterse-dian anggaran Rp 6,2 M itu, jelas tidak bisa memenuhi pelaksana-an pilkades serentak.

"Oleh karena itu, pemkab Bangkalan tidak boleh tidak harus melakukan perubahan anggaran keuangan (PAK). Itu penting untuk memenuhi biaya yang dibutuhkan pelaksanaan pilkades serentak. Sebaliknya, boleh melaksanakan kurang dari jumlah desa yang sudah bera-khir masa jabatannya, dengan meminta penetapan Mendagri terhadp desa yang tak bisa me-laksanakan pilkades," jelasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Pernyataan Wakil Bupati Bangkalan, Ir Mondir A Rofi'i menyangkut pelaksanaan Pilkades yang bisa menggunakan peraturan daerah (perda) yang lama dinilai tidak tepat, karena perda yang baru tentang pilkades sudah disahkan oleh DPRD setempat, kata mantan DPRD Bangkalan Aliman Haris.

Page 30: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565| TAHUN IV N

"Tindakan dan sikap pe-nyidik KPK sangat keterlaluan. Saat saya dipanggil sebagai saksi atas kasus Fuad Amin, seharus-

nya penyidik bersikap koperatif. Ini malah langsung menjus-tifikasi saya sebagai selir atau simpanannya," cerita Wiwik di

hadapan awak media, Kamis (12/3).

Dia menyebut, seluruh per-tanyaan penyidik merugikan dirinya, karena disangkakan bahwa dirinya merupakan selir atau simpanan Fuad Amin. Tan-pa basa-basi dan tanpa menun-jukkan satu pun bukti, penyidik menanyakan hal yang seakan-akan menuding dirinya sebagai orang dekat Fuad. Misal, 'Kamu punya Fortuner dikasih hadiah Ra Fuad ya? Berapa uang yang dikasih Fuad? Sama Fuad sa-ngat disayang ya? Kalau SMS an sama Fuad pakai HP yang mana? Rumah kos-kosan di-kasih juga ya?'.

"Saya tanya mana buktinya.

Mereka tak bisa tunjukkan. Ka-rena ini sudah melanggar norma dan kehormatan keluarga besar saya, saya menginginkan penyi-dik lebih bersikap santun. Oleh karena itu, kami sekeluarga sepakat mempraperadilankan penyidik KPK," ungkapnya.

Dia menjelaskan, seluruh harta yang dimilikinya, teru-tama mobil merupakan miliknya sebagai kontraktor yang didapat melalui hasil kredit. Sejak awal Fuad Amin menjabat Bupati Bangkalan hanya tiga kali berte-mu dengannya. Itu pun saat awal Fuad menjabat, terkait penguru-san SUJK yang membutuhkan tandatangan bupati langsung. Selain itu, tak pernah ada komu-

nikasi dengan Fuad. Oleh karena itu, pertanyaan penyidik yang tanpa bukti telah membuat di-rinya merasa dirugikan.

"Panggilan pemeriksaan saya sebagai saksi tertulis pe-nyidik Edy Wahyu Susilo dan Tim. Namun, yang memeriksa saya bernama Anisa," ujar wani-ta yang tinggal di kelurahan De-mangan gang 8 no 54 tersebut.

Sementara itu, kakak Wiwik, H Humaidi mengaku tindakan penyidik dengan sikapnya yang tak koperatif membuat keluar-ga besarnya merasa terganggu. Sebab saudarinya tersebut me-rupakan wanita berkeluarga yang dinilai tudingan semacam itu tak sesuai norma kesusi-laan.

"Informasi dari mana KPK sampai menjadikan adik saya sebagai saksi. Padahal adik saya tidak pernah kenal sama Fuad. Malah KPK menuding adik saya sebagai selir. Saya pernah kata-kan pada KPK, kalau saya ada-lah rival Fuad sejak lama. Ini kan mencoreng nama keluarga," kesalnya.

Dirinya mengaku salut atas tindakan KPK, sampai bisa me-nangkap Fuad Amin. Perlu dig-arisbawahi, kalau praperadilan tersebut ditujukan kepada para tim penyidik, bukan kepada institusi KPK. Sebab tudingan yang dituduhkan tanpa alasan dan bukti yang jelas. Menu-rutnya, pertanyaan itu dilayang-kan pada saudarinya itu, saat pemanggilan pertama sebagai saksi per tanggal 6 Maret 2015. Namun, saat pemanggilan kedua tanggal 11 Maret 2015, pihaknya hanya mengutus pengacara untuk menghadapi sikap penyidik yang seperti itu.

"Penyidik langsung kaget atas upaya hukum yang kami lakukan. Kami menginginkan penyidik KPK bersikap yang koperatif, tak perlu memin-ta maaf. Sebab, selaku penyidik harus punya kode etik terhadap saksi, bukan malah seenaknya," terangnya.

Menurutnya, pada tang-gal 18 Maret 2015 mendatang, Wiwik akan dipanggil sebagai saksi kembali oleh penyidik KPK. Namun, sejauh sikap penyidik yang tak mau beru-bah, upaya hukum akan te-rus berjalan. Sebaliknya, jika penyidik bersikap arif dalam melakukan penyelidikan, pi-haknya akan mencabut laporan tersebut.

"Tujuan dari gugatan ini un-tuk membersihkan nama adik saya, karena dia punya suami dan anak. Kalau dicap pun-ya selir dan sebagainya terus bagaimana. Sebab, persoalan ini kan rentan," paparnya.

= MOH RIDWAN/RAH

Bangkalan

Wiwik Praperadilankan Penyidik KPKKesal karena Dirinya Dianggap Selir Fuad

BANGKALAN - Merasa dirugikan atas sikap pe-nyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Hj Siti Tarwihah alias Wiwik (41) telah melakukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Sela-tan. Langkah tersebut dilakukan lantaran merasa kesal atas sikap penyidik KPK yang tidak bersikap koperatif dan persuasif terhadap dirinya. Padahal, dirinya sudah beriktikad baik dengan menghadiri panggilan KPK sebagai saksi atas kasus tindak pidana pencucian uang yang menimpa Fuad Amin, ketua DPRD Bangkalan non aktif.

moh ridwan/koran maduraTUNJUK. H Humaidi dan Hj Siti Tarwihah alias Wiwik saat menunjukkan bukti praperadilankan penyidik KPK.

Page 31: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURAJUMAT 13 MARET 2015 | No. 0565 | TAHUN IV OCatatan Jurnalis

Oleh SyamsuniKepala Biro Koran Madura Sumenep

Sungguh sebuah praktik politik yang sangat se-derhana yang dilakoni MH Said Abdullah dalam

gesture yang alamiah. Turun ke bawah, menyapa masyarakat kecil, para pedagang, menepuk pundak anak muda hingga selalu melempar senyum saat bertemu dengan orang-orang adalah cara dia menyambung rasa dengan rakyatnya. Sebab ia sadar bahwa dia representasi dari rakyat.

Meskipun di era media yang serba canggih dewasa ini, politi-cal gesture MH Said Abdullah ser-ingkali dituding sebagai bentuk pencitraan tingkat tinggi yang manipulatif dan karikatif. Pada-hal apa yang dilakukannya itu merupakan salah satu karakter populis dirinya, baik sebelum jadi DPR maupun saat masih menjadi sosok orang biasa.

Praktik HorizontalSekian lama kita mengenal

pemimpin itu sebagai sosok yang maha tinggi, berdiri dan duduk di atas, berjarak dengan rakyat. Bahkan saat sang pemimpin atau pejabat turun ke bawah men-injau langsung masalah, rakyat punya penilaian miring seraya menduga ada kepentingan di ba-lik udang. Dalam konteks ini mo-mentum Pemilukada (jika tak ada aral melintang akan dilaksanakan pada Desember mendatang) men-jadi contoh paling nyata. Rakyat

didekati hanya karena dihitung kepalanya, bukan suaranya, apal-agi jiwanya.

Kemudian datang era demokrasi populis dimana pem-impin harus populis. Rakyat yang makin cerdas kini bebas komen-tar, berpendapat, berunjuk rasa, mengkritik bahkan menuntut. Pemimpin dan para calon pem-impin dituntut untuk bisa mel-ayani kepentingan rakyat bukan dilayani. Tak ayal para politisi berlomba menjadi yang terdepan dalam membela kepentingan rakyat demi meraih citra sebagai pemimpin yang merakyat.

Namun ternyata, politik pen-citraan itu sangat menyakitkan. Seperti penyakit, manis-manis di depan, diabetes kemudian. Rakyat yang kerap disuguhi janji-janji manis kampanye, retorika yang membuai dan seksi, drama poli-tik pepesan kosong, mulai awas terhadap kemunculan aktor-aktor baru di panggung politik. Dari perspektif inilah sebagian “mewaspadai”kehadiran banyak tokoh-tokoh politisi sebagai pen-citraan tingkat tinggi yang pada gilirannya tak berbeda dengan pemimpin sebelumnya. Tak ada perubahan berarti kecuali pergan-tian kekuasaan.

Terlepas dari itu semua, Said Abdullah sebagai warga Madura tak pernah merasa khawtir ke-tika melakukan silaurrahim ke beberapa tempat, selain dirinya bekerja atas kepentingan rakyat, pula tak punya niat untuk mel-akukan pencitraan, sebab bagi Said, politik itu bukan dibangun atas konsep sesaat, tetap memil-

ki jenjang kaderisasi yang jelas. Artinya, kata bagi Said, dirinya menjadi anggota DPR tiga peri-ode memang berjuang walaupun penuh onak dan duri. Ia turun dan menyapa masyarakat. Sebab MH Said Abdullah sadar bahwa dirinya bukanlah pemimpin he-

bat yang berperawakan tinggi besar dengan penampilan karis-matik.

Lalu apa yang membuat MH Said Abdullah disegani dan dike-nal di Madura, padahal ia bukan-lah orator ulung sebagaimana pemimpin besar revolusi, Bung Karno pada tempo dulu atau presiden kulit hitam seperti Ba-rack Obama di masa kini. Jawa-bannya satu, karena ia meng-abdi tanpa spasi; ia seolah tak mengenal kata lelah, menembus batas kewajaran. Sebagai se-buah bukti, selama dua hari ini (Rabu dan Kamis), saat berkelil-

ing ke beberapa desa (tiga Desa di Kalianget, dan tiga desa di Kecamatan Lenteng), ia datang tanpa sekat, tanpa kenal lelah, bahkan ia rela menjemput bola ke bawah.

Kepemimpinan yang menu-rutnya sangat dibutuhkan saat ini setelah kesenjangan menjadi menu masyarakat selama berta-hun-tahun. Kondisi ini didukung munculnya beragam media dan teknologi informasi super cang-gih yang mampu menembus batas-batas struktural, sektoral, teritorial. Internet, gadget dan media sosial seolah membuat dunia tak lagi bulat, melainkan rata seperti Anda menonton du-nia melalui layar monitor. Se-muanya sejajar dan bisa menyapa satu sama lain. Jika seorang Ibu Negara bisa saling bertegur sapa dengan anak SMA di instagram atau dunia maya, maka MH Said Abdullah membuktikannya di du-nia nyata setiap hari setiap waktu (real time online).

Memberi Tak Berharap KembaliSelain itu, selain dikenal loyal

bagi partai dan royal bagi warga Madura, Said Abdullah dikenal sebagai anggota dewan yang tak pernah berharap kembali. Sebab ia memberi dengan ikhlas, baik ada kepentingan maupun ada kepentingan sedikitpun. Bahkan tanpa ragu saat dirinya kelilng se-lama dua hari, tidak hanya datang menyapa, tetapi bertukar kisah, memberi materi hingga mengajak masyarakat untuk menjunjung semangat persatuan.

Bahkan ia tidak hanya da-

tang, tetapi dengan senang hati, ia tak pernah merasa rugi dalam memberi. Makanya, ketika terjadi diskusi dengan masyarakat, kelu-han dan permintaan masyarakat langsung dipenuhi. Membantu pendidikan, tempat ibadah sep-erti masjid dan musala, masalah garam, komunitas pemuda, kes-ehatan, hingga normalisasi ja-lan. Sungguh, memang seder-hana dan tidak tabu. Tetapi apa yang ia lakukan telah membuat masyarakat merasa puas, sebab bagi mereka para wakilnya itu tidak hanya jago teori, tetapi be-nar-benar beraksi.

“Kami merasa punya wakil ketika pak Said turun ke bawah, sebab kami tak terlalu banyak me-minta, hanya ingin punya wakil. Nah ketika mereka turun, maka kami punya wakil pak,” ucap Mu-hammad, warga Kalianget saat ditanya oleh Koran Madura ketika sedang sosialisasi empat pilar ke-bangsaan, Rabu (11/03) kemarin

Hal senada juga disampaikan oleh beberapa warga di desa El-lak Daya, Ellak Laok dan Lembung Temur. Tanpa ragu mengatakan bahwa MH Said Abdullah ada-lah sosok yang memberi tanpa berharap kembali. “Bahkan tidak memilihnya pun pada setiap mo-mentum politik, ia masih saja menyambung rasa dengan kami,” kata Anwari, warga Desa Ellak Daya pada Kamis (12/3) kemarin.

Mengabdi Tanpa Spasi

Meskipun sejatinya apa yang dilakukan Said Abdullah bukanlah hal yang luar biasa. Namun, sebagai anggota DPR RI tiga periode, ia hanya ingin melakukan sesuatu di atas kepentingan

dirinya hingga ia mengabdi tanpa spasi. Bahkan komunikasi yang guyub dengan warga lintas

agama, suku, etnis dan lintas sektoral dilakukan tanpa pandang kelas, hingga semuanya berada

dalam suasana yang egaliter.

Anggota DPR RI Said Abdullah menyapa beberapa anak kecil di tengah-tengah acara serap aspirasi dengan masyarakat.

Kami merasa punya wakil ketika Pak Said turun ke bawah, sebab kami tak terlalu banyak meminta, hanya ingin

punya wakil. Nah ketika mereka turun, maka

kami punya wakil, Pak,”

MuhammadWarga Kalianget

Page 32: e Paper Koran Madura 13 Maret 2015

KORAN MADURARABU 11 MARET 2015 | No. 0563 | TAHUN IVP

sisten Manajer Pers-epam MU, Nadi Mulyadi memas-tikan pemain asal Manokwari Papua

itu akan bergabung pada 16 Maret men-

datang bersama 23 pemain plus 1 pemain seleksi (Uston Nawawi) yang akan langsung melahap latihan dari tim pelatih.

Menurut Nadi, Yohanes tetap

akan mengikuti seleksi sekalipun diundang oleh manajemen dan tim pelatih. Jika kemampuan-nya dianggap layak untuk mem-perkuat Laskar sape Ngamok maka manajemen akan melaku-kan lobi kontrak. Sebaliknya, jika tidak layak maka manajemen akan memulangkan pemain asal Bumi Cenderawasih itu.

Sementara untuk pemain bidikan lainya yakni Artur, man-

tan pemain Persegres Gresik dan Barito Putra sudah mengecewa-kan manajemen dan tim pelatih. Manajemen sudah mengundang pemain asal Maluku ini secara baik-baik untuk mengikuti se-leksi di Persepam MU. Tetapi, justru setibanya di Jawa Timur ia bergabung ke klub lain. Sehingga manajemen memutuskan un-tuk tidak melakukan komunikasi kembali dengan pemain itu.

Nadi belum memastikan, apa-kah pemain yang sudah ada di-anggap cukup untuk mengarungi kompetisi divisi utama ataupun piala Indonesia. Sebab keputu-sannya berada di tangan pelatih sesuai kebutuhan tim.

Sejauh ini, hanya lini bela-kang yang perlu pelapis yang sedikitnya membutuhkan dua pemain. Yohanes dan Artur diproyeksi menambal kekuran-gan ini namun hanya Yohanes yang dipastikan mengikuti selek-si. Sehingga diperkirakan masih membutuhkan satu pemain lagi untuk lini belakang.

Saat ini Laskar Sape Ngamok memiliki pemain belakang enam pemain belakang, yaitu Waluyo mantan pemain Arema Cronus dan Dedy Indra mantan pemain Persela Lamongan ditambah Deny Rumba, FX Yanuar, Budi Argo, Riva’i, dan Rivaldi.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

KORA

N M

ADU

RA

PJUMAT 13 MARET 2015No. 0565 | TAHUN IV

PAMEKASAN - Ketua Aso-siasi Kabupaten (Askab) Persat-uan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Pamekasan, Achmad Syafii sudah memberi-kan sinyal terhadap pengelolaan Pamekasan FC yang dalam waktu dekat ini akan mengikuti kom-petisi Liga Nusantara.

Sekretaris Askab PSSI Pame-kasan, Mohamad Arif mengakui Syafii sudah memberi sinyal bah-wa Manajemen Tim Sepakbola Porprov Pamekasan langsung mengisi manajemen Pamekasan FC. Hal ini dilakukan dalam rang-ka mempermudah dan memper-cepat proses manajemen Pame-kasan FC.

Apalagi Liga Nusantara diperkirakan akan diputar pada Mei mendatang. Sehingga, tidak membutuhkan waktu lama dalam pembentukan manajemen dan bisa melakukan persiapan.

Menurut Arif, instruksi Ketua PSSI ini nantinya akan dirapat-kan oleh tim Exco PSSI Pame-kasan, termasuk akan mengeval-uasi keberadaan Managemen Pamekasan FC sebelumnya.

Arif menambahkan, untuk pemain Ketua PSSI juga su-dah memberinkan sinyal akan menggunakan pemain Tim Sepakbola Porprov yang saat ini tengah berkonsentrasi meraih tiket untuk berbicara banyak di sepakbola poprov yang akan berlangsung akhir Mei sampai

Juni di Banyuwangi. Demikian juga Wenedy Purwito sangat berpeluang menjadi Pelatih Pamekasan FC untuk men-garungi musim kompetisi tahun 2015 mendatang.

Sampai berita ditulis, jaja-ran manajemen maupun Pelatih Tim Sepakbola Porprov Pame-kasan belum bisa dimintai kon-firmasi soal rencana Ketua PSSI Pamekasan itu. Mereka masih

sibuk mematangkan tim untuk mengarungi ketatnya porporv setelah dinyatakan lolos Por-prov Jatim tanpa melalui kuali-fikasi lanjutan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Gaet Pemain Asal Bumi CenderawasihPAMEKASAN - Dari dua pemain bidikan yang ditar-getkan bergabung dengan skuad Laskar Sape Ngamok hanya satu pemain yang berhasil digaet oleh Manaje-men Persepam Madura Utama (Persepam MU), yakni pemain asal Manokwari, Papua, Yohanes.

LIGA NUSANTARA

Pemain Porprov Disiapkan Memperkuat Pamekasan FC

PENGHARGAAN. Pemkab Pamekasan melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) menyerahkan reward berupa uang tunai kepada atlet bersprestasi.