Drainase Lapangan OlahragaPendahuluanSistem drainase untuk
lapangan olah raga bertujuan untuk mengeringkan lapangan agar tidak
terjadi genangan air bila terjadi hujan, karena bila timbul
genangan air maka akan mengganggu dan membahayakan pemakai
lapangan. Oleh karena itu diusahakan agar air dapat cepat meresap
ke dalam tanah secara infiltrasi. Stadion olah raga atau stadion
utama umumnya digunakan untuk kepentingan olah raga sepak bola dan
atletik. Lapangan sepak bola terletak di tengah yang juga digunakan
untuk perlombaan atletik, dikelilingi oleh jalur lari (running
track). Lapangan sepak bola berupa lapangan rumput, sedangkan jalur
lari berupa tanah campuran dengan syarat-syarat tertentu. Guna
mencegah air dari luar masuk ke stadion, maka di sekeliling stadion
harus dibuat selokan terbuka di luar stadion, sedangkan di dalam
stadion pada tepi lapangan dibuat selokan keliling untuk mendrain
air hujan ke luar stadion. Dalam perencanaan sistem drainase
lapangan olah raga perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya :
Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat mengeringkan
dengan cepat, namun tidak mengganggu pertumbuhan rumput. Daerah
yang akan ditangani cukup luas dan tidak memungkinkan untuk dibuat
suatu lobang masukan (inlet). Daya resap tanah harus baik sehingga
infiltrasi dapat berlangsung dengan baik dan tidak terjadi
genangan-genangan air. Tanah tidak boleh tererosi, limpasan (run
off) dan kemiringan lapangan kecil dengan i 0,007. Pada sekeliling
lapangan sepak bola yang berbatasan dengan jalur lari dibuat
collector drain berupa pipa berlubang untuk menampung air yang
meresap ke dalam tanah pada daerah tersebut. Pembebanan air dari
luar direduksi dengan membuat saluran di sekeliling lapangan.
Sekarang ini lapangan olahraga adalah suatu hal yang sangat
penting karena tingkat penggunaan yang begitu tinggidi berbagai
kota besar .Perkembangan teknologi lapangan olahraga telah
berkembang begitu pesat sehingga teknologi yang lama tidak dapat
lagi diaplikasikan secara efektif, dimana tingkat penggunaan
lapangan olahraga begitu tinggi. Hingga oleh beberapa kota lapangan
olah raga dijadikan ikon kota mereka, seperti santiago bernebue di
madrid. Salah satu faktor utama yang menentukan baik atau tidaknya
lapangan olahraga yang ada adalah kemampuan sistem drainasenya.
Bahkan, jika melihat lebih jauh tentang konstruksi lapangan
olahraga, maka sistem drainaselah yang telah dikembangkan selama
bertahun tahun dan terus di cari metode baru yang paling efisien.
Karena dalam esensi dasar lapangan olahraga air harus secepat
mungkin dialairkan agar tidak tergenang. Karena akan menjadi suatu
hal yang aneh dan merugikan banyak pihak apabila pertandingan
sepakbola digelar di lapangan yang becek bahkan seperti kolam
ikan.drainase, bahkan dalam kasus terakhir ini, merupakan komponen
integral dari sistem konstruksi.Dalam kasus lapangan olahraga, air
pada dasarnya memiliki tiga cara untuk dipindahkan. Yang pertama
adalah bergerak vertikal melalui permukaan tanah. Yang kedua adalah
dapat bergerak secara laetral menggunakan infrastruktur drainase,
atau dapat berpindah melalui permukaan sebagai limpasan air. Cara
lain yang mungkin adalah menggunakan pengupan tapi cara ini bukan
lah cara yang paling efektif.
Dasar TeoriDalam perencanan drainase terutama di lapangan
olahraga, hal yang sangat perlu di perhatikan adalah kemampuan
infiltrasi tanah. Infiltrasi tanah yang umumnya dijumpai di alam
berkisar pada kecepatan 430 s.d 860 mm/hari, sedang persentasi pori
di sekitar berkisar antara 10 s.d 50 % dengan daya resap 43 s.d 430
mm/hari. Namun hasil penelitian di laboratorium umumnya berbeda
dengan keadaan di alam karena tanah yang tidak homogen, terdapat
retak bekas akar dan sebagainya. Selain itu daya resap air juga
dipengaruhi oleh adanya lapisan kedap air, muka air tanah yang
terletak dekat dengan muka tanah, dan keadaan tanah, diantaranya
kadar pori tanah, besar butiran dan jenis tanah. Infiltrasi tanah
dapat dirumuskan dengan:t= S/Vsin sin= H/S = H/(L2 + H2)0,5 q= I/t
I= 1/m.H.P = 1/m.(H/V).q Dimana : I= Volume air tanah pada bagian
yang diarsir V= Kecepatan infiltrasi 1/m= faktor koreksi, karena
air yang masuk hanya dari bagian yang diarsir dan besarnya 4/5.
Contoh SoalSuatu lapangan olah raga mempunyai luas 6 Ha dengan
dimensi 200 x 300 m2. Mempunyai persentasi pori p = 3, kecepatan V
= 650 mm/hari. Untuk mengeringkan lapangan tersebut digunakan 20
pipa dengan kedalaman H = 1,95 m dan kemiringan i = 0,004.
Hitunglah : Kemampuan tanah untuk mendrain ! Kemampuan sistem untuk
mendrain ! Diameter pipa yang digunakan ! Penyelesaian a.q= 30
%.650 mm/hari = 195 mm/hari = 195/8,64 lt/det/ha = 22,6 lt/det/ha
Q(6 Ha) = 6.22,6 = 135,6 liter/detik Kemampuan untuk mendrain
adalah 22,6 lt/det/ha Sin= 1,95/(1,952 + 52)0,5 = 0,36 S= 5,37 m t=
5,37/(0,65.0,36)= 22,8 hari I 1,95= 4/5(1,95/0,65)195= 468 mm
Kemampuan sistem untuk mendrain q= 468/22,8 = 20,5 mm/hari =
20,5/8,64 = 2,37 (I/det/ha) Q(6 Ha) = 6.2,37 = 14,24 I/det Jumlah
pipa = 20 buah Kapasitas pengeringan tiap pipa adalah 14,24/20 =
0,71 lt/det, i = 0,004, n = 0,1 Diameter pipa Q= V.A = 1/n x
(0,004)0,5 x (0,25D)(2/3) 0,71= (1/0,1) x (0,004)0,5 x (0,25D)(2/3)
D= dapat dihitung Sketsa saluran dan arah aliran air
Gambar di atas adalah contoh rencana aliran air yang akan
dikeringakan pada lapangan sepakbola. Air hujan sebagian besar
meresap masuk ke saluran drainase bawah permukaan dan sebagian ke
saluran drainase permukaan Kemiringan i = 0,007 Pipa Pengumpul
(Collector Drain)
Diperbatasan lapangan sepakbola dan lintasan atletik ditempatkan
pipa kolektor untuk mengumpulakan air yang berasal baik dari
lintasan atletik ataupun lapangan sepakbola.
Sketsa lapisan lapangan sepakbola
Lapisan penutup terdiri dari campuran antara pasir urug dan
pupuk kandang (2 s.d. 4) : 1Pasir urug = 50% pasir (sand) + 25%
lumpur (silt) + 25% lempung (clay)Sketsa lapisan lintasan
atletik
Alternatif lapisan penyusun jalur atletik dan lapangan bola
menurut buku drainase perkotaan yang diterbitkan universitas
Gunadarma
Penampang melintang: Lapisan penutup : campuran antara pasir
urug dan pupuk kandang (2 s.d 4) : 1. Pasir urug = 50 % pasir
(sand), 25 % lumpur (silt), 25 % lempung (clay). Kerikil atas : 2
10 mm. Kerikil bawah : 10 20 mm.
Gradasi campuran khususDiameter 5 mm= 100 % 20-26%Diameter 4 mm=
75 % 47-52%Diameter 0,05 mm= 20 % 15-20%Diameter 0,02 mm 4-6%
Campuran khusus terdiri dari : Pecahan genting halus diameter
kurang dari 5 mm Pasir urug Kapur Manfaat dari pecahan genting
halus disini adalah untuk memperbaiki daya resap dan membuat tanah
menjadi kasat, sedangkan fungsi dari penggunaan kapur adalah untuk
menstabilkan campuran dan mengikat lempung agar tidak menjadi lunak
karena kekurangan air namun jangan pula terlalu banyak karena akan
terlalu keras.
CONTOH APLIKASI 1Perencanaan Pembuatan Lapangan Sepak Bola
Pekerjaan proyek lapangan sepak bolaadalah jenis pekerjaan yang
perlu memperhatikan kalkulasi kteknik yang matang, hal ini
beralasan karena dalam pembuatan lapangan sepak bola diperlukan
data data yang jelas dari lokasi pembuatan lapangan sepak bola
tersebut, adapun data tersebut diantaranya: Sumber air yang harus
diketahui kandungannya Tanah atau beton sebagai area utama
pembuatan lapangan sepak bola Curah hujan di daerah yang akan
dibangun lapangan sepak bola tersebut Ketersediaan material
pembuatan lapangan sepak bola juga perlu dianalisaSetelah adanya
analisa awal, untuk memulai pekerjaan proyek lapangan sepak bola
adalah proses pembuatan lapangan sepak bola itu sendiriDapat
digambarkan disini sebagai berikut: A.Persiapan lahan untuk
lapangan sepak bolaBerbeda dengan pembuatan lapanga sepak bola
kampung yang tidak rumit, hanya diperlukan tanah yang datar dalam
ukuran luas, tetapi dalam pembuatan lapangan sepak bola standar
lahan harus dipersiapkan agar air siraman dan air hujan dapat
diserap dengan baik dan tidak ada genangan, persiapan lahan menjadi
faktor penentu yang penting dalam hal ini, dan dengan persiapan
lahan yang baik maka akan menjadikan lapangan sepak bola dapat
berfungsi dengan baik
B.Pebuatan drainase lapangan sepak bolaPembuatan drainase
lapangan sepak bola adalah hal utam yang menentukan apakah lapangan
sepak bola tersebut dapat mengalirkan air dengan baik atau
sebaliknya, drainase memerlukan teknik dan perhitungan yang
matang.C.Media rumput lapangan sepak bola yang rata Lapangan sepak
bolayang rata dan tidak menggenang juga ditentukan oleh adanya
media tanam yang benar, media tanam yang benar adalah dengan
menggunakan pasir khusus, dengan menggunakan pasir khusus lapangan
sepak bola dapat dibuat serata mungkin bahkan tanpa bergelombang
sama sekali,
D.Pemasangan rumput lapangan sepak bolaPemasangan rumput
lapangan sepak bola memiliki aneka cara dengan spesifikasi
pelaksanaan pekerjaan yang berbeda juga, ada yang dengan lempengan,
sebar bibit, atau bisa juga dengan geblokanE.PengairanPengairan
lapangan sepak bola yang bertujuan untuk penyiraman menggunakan
sistim irigasi, diperlukan cadangan air yang memadai dengn
memperhitungkan secara benar, perhitungan berdasarkan kepada luasan
dan ketebalan penyiraman serta kemapuan instalasi pengairan seperti
ground tank, pompa, pipa instalasi, springkle, valve
Pengairan tersebut tidak akan berfungsi dengan baik apabila
tidak diperhitungkan secara benar, dan hanya akan menjadi
permasalahan apabila lapangan sudah jadi, karena pengairan adalah
faktor utama penentu keberhasilan perawatan lapangan sepak bola
Pekerjaan proyek lapangan sepak bolasebaiknya dirjakan oleh
tenaga yang ahli dibidang tersebut, hal ini apabila bertujuan untuk
membuat lapangan sepak bola yang standar sehingga dapat mengarah
kepada penciptaan bibit bibit pemain sepak bola yang
berkualitas
CONTOH APLIKASI 2Cara Praktis Pembuatan Lapangan Rumput1.Tahap
I.a. Mengetahui ukuran luas lapangan yang akan dibuat.b. Lakukan
pengukuran dengan selang Waterpass untuk mengetahui tingkat
kerataan tanah yang akan dijadikan lapangan.c. Tentukan sisi
sebelah mana yang akan dijadikan pembuangan air dari drainase
lapangan.2.Tahap II.a. Merencanakan model saluran drainase
lapangan, disarankan untuk menggunakan modelSIRIP IKAN.
b. Merencakan jarak antara pipa induk satu dengan yang lainnya
disesuaikan dengan luas lapangan.c. Disarankan jarak antar pipa
induk adalah 10 m.3.Tahap III.a. Menyiapkan pipa paralon kemudian
membuat lubang-lubang di setengah bagian permukaan paralon.
b. Menggali tanah sebagai drainase yang nantinya akan diletakkan
pipa yang telah dilubangi. (gambar 1)
c. Dalam penggalian parit harus diperkirakan kedalamannya agar
air dapat mengalir dengan lancar.
d. penyambungan pipa sirip dengan pipa induk dilakukan di
lapangan dengan menggunakan pisau gerinda listrik.
e. Diatas paralon yang telah diletakkan di parit, ditimbun ijuk
sampai rata dengan tanah.
Tahap IV.a. Menyiapkan penimbunan di atas permukaan tanah
setebal 15 cm dengan rincian : 10 cm diisi dengan sisa ayakan
(brangkal) ; 5 cm diisi dengan dengan hasil ayakanpasir. Ayakan
dibuat dari kawat ram berukuran 1 cm.
b. Disarankan menggunakan pasir dari pasir limbah batubara
sebagai timbunan agar air tidak menggenang.
5.Tahap V.a. Menanam rumput.
b. Disarankan menggunakan rumput Golf, karena rumput jenis ini
mudah cara penanamannya dan cocok tumbuh di atas pasir.
c. Cara penanaman rumputnya cukup ditabur/dihampar merata
diataspasir /pasir batubara, kemudian diatasnya ditaburipasirayakan
halus yang diayak menggunakan kawat ram 0,5 cm.
d. Beri pupuk dan siram rumput secara teratur, pagi, siang dan
sore.
e. Rumput akan mulai terlihat hijau dalam beberapa hari.
SUMBER Buku drainase Perkotaan terbitan universitas Gunadarma
http://kujang2.blogspot.com/2011/06/cara-praktis-pembuatan-lapangan-rumput.html
http://www.turfandrec.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2579
http://midwestdrainage.com/MD/Natural_Grass_Drainage.html
http://gardenmaterial.blogspot.com/2012/09/proses-membangun-lapangan-sepak-bola.html