Top Banner
ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA KAYU TANGI BANJARMASIN Ahmad Humaidi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Jl. Adhyaksa (Kayutangi) No.2 Banjarmasin 70123 ABSTRAK Keadaan lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin pada saat ini (kondisi existing) kurang baik untuk di adakannya pertandingan ataupun latihan sepak bola. Sistem drainase dan saluran pengumpul, pada susunan lapisan tanah lapangan perlu dilakukan perbaikan dengan lapisan tanah memiliki kecepatan resap tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap perencanaan drainase pada lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin.Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah Mengetahui debit hujan yang mengalir lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin untuk menenggulangi permasalahan genangan air di lapangan tersebut.Mengetahui dimensi dan jarak efektif pipa drainase yang terjadi lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin.Menegetahui kapasitas saluran drainase dan pengumpul untuk mengalirkan debit hujan yang terjadi pada lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin. Analisa yang digunakan yaitu analisa hidrologi berupa analisa curah hujan maksimum, uji homogenitas, analisa distribusi probabilitas, uji distribusi probabilitas, debit hujan rencana, analisa tanah berupa kecepatan resap tanah, porositas dan analisa hidrolika berupa analisa kapasitas aliran pipa drain, dimensi pipa drain dan dimensi saluran penguumpul. perencanaan pipa drain menggunakan diameter 10 cm, saluran pengumpul menggunakan ukuran penampang lebar 40 cm dan tinggi 100 cm dan jarak efektif pipa drain adalah 3 meter yang mampu mengalirkan air ke sistem drainase bawah permukaan agar tidak terjadi genangan. Kata Kunci : Drainase, Pipa, Lapangan Sepak Bola ABSTRACT The current condition of the Kayu Tangi Banjarmasin soccer field (existing conditions) is not good enough for a match or soccer practice. Drainage systems and collection channels, in the composition of the soil layer of the field needs to be repaired with a layer of soil has a high rate of absorption. Based on this, it is necessary to first analyze the drainage planning on the Banjarmasin Tangi Kayu soccer field. The purpose of this thesis research is to find out the rain discharge flowing on the Kayu Tangi Banjarmasin soccer field to tackle the problem of standing water in the field. Knowing the dimensions and distances effective drainage pipes that occur in the Banjarmasin Tangi soccer field. Knowing the capacity of the drainage channel and the collector to drain the rain discharges that occur on the Banjarmasin Tangi Kayu soccer field. The analysis used is the hydrological analysis in the form of maximum rainfall analysis, homogeneity test, probability distribution analysis, probability distribution test, plan rain discharge, soil analysis in the form of soil infiltration speed, porosity and hydrolic analysis in the form of drain pipe flow capacity analysis, drain pipe dimensions and dimensions collecting channel. drain pipe planning uses a diameter of 10 cm, the collection channel uses a cross-sectional size of 40 cm width and 100 cm height and the effective distance of the drain pipe is 3 meters capable of flowing water into the subsurface drainage system to avoid inundation. Keywords: Drainage, Pipe, Football Field
14

ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Oct 29, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA

KAYU TANGI BANJARMASIN

Ahmad Humaidi

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Jl.

Adhyaksa (Kayutangi) No.2 Banjarmasin 70123

ABSTRAK

Keadaan lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin pada saat ini (kondisi existing) kurang baik untuk

di adakannya pertandingan ataupun latihan sepak bola. Sistem drainase dan saluran pengumpul, pada

susunan lapisan tanah lapangan perlu dilakukan perbaikan dengan lapisan tanah memiliki kecepatan resap

tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap perencanaan

drainase pada lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin.Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah

Mengetahui debit hujan yang mengalir lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin untuk

menenggulangi permasalahan genangan air di lapangan tersebut.Mengetahui dimensi dan jarak efektif

pipa drainase yang terjadi lapangan sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin.Menegetahui kapasitas saluran

drainase dan pengumpul untuk mengalirkan debit hujan yang terjadi pada lapangan sepak bola Kayu

Tangi Banjarmasin.

Analisa yang digunakan yaitu analisa hidrologi berupa analisa curah hujan maksimum, uji homogenitas,

analisa distribusi probabilitas, uji distribusi probabilitas, debit hujan rencana, analisa tanah berupa

kecepatan resap tanah, porositas dan analisa hidrolika berupa analisa kapasitas aliran pipa drain, dimensi

pipa drain dan dimensi saluran penguumpul.

perencanaan pipa drain menggunakan diameter 10 cm, saluran pengumpul menggunakan ukuran

penampang lebar 40 cm dan tinggi 100 cm dan jarak efektif pipa drain adalah 3 meter yang mampu

mengalirkan air ke sistem drainase bawah permukaan agar tidak terjadi genangan.

Kata Kunci : Drainase, Pipa, Lapangan Sepak Bola

ABSTRACT

The current condition of the Kayu Tangi Banjarmasin soccer field (existing conditions) is not good

enough for a match or soccer practice. Drainage systems and collection channels, in the composition of

the soil layer of the field needs to be repaired with a layer of soil has a high rate of absorption. Based on

this, it is necessary to first analyze the drainage planning on the Banjarmasin Tangi Kayu soccer field.

The purpose of this thesis research is to find out the rain discharge flowing on the Kayu Tangi

Banjarmasin soccer field to tackle the problem of standing water in the field. Knowing the dimensions

and distances effective drainage pipes that occur in the Banjarmasin Tangi soccer field. Knowing the

capacity of the drainage channel and the collector to drain the rain discharges that occur on the

Banjarmasin Tangi Kayu soccer field.

The analysis used is the hydrological analysis in the form of maximum rainfall analysis, homogeneity test,

probability distribution analysis, probability distribution test, plan rain discharge, soil analysis in the

form of soil infiltration speed, porosity and hydrolic analysis in the form of drain pipe flow capacity

analysis, drain pipe dimensions and dimensions collecting channel.

drain pipe planning uses a diameter of 10 cm, the collection channel uses a cross-sectional size of 40 cm

width and 100 cm height and the effective distance of the drain pipe is 3 meters capable of flowing water

into the subsurface drainage system to avoid inundation.

Keywords: Drainage, Pipe, Football Field

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota Banjarmasin merupakan ibu

kota Provinsi Kalimantan Selatan yang luas

wilayahnya 98,46 Km2 dengan jumlah

penduduk pada tahun 2019 data BPS kota

Banjarmasin memiliki penduduk 700.870

jiwa dengan kepadatan penduduk 7.118,32

per Km2 . Selain dikenal dengan kota Seribu

Sungainya di kota Banjarmasin memiliki

klub-klub sepak bola kebanggaan ‘urang

banua’ seperti PS Barito Putera, Perseban

Banjarmasin, Uniska United, Sundai FC,

Banua Fc, serta sekolah-sekolah sepak bola

seperti SSB Junior 2000 Banjarmasin.

Permasalahan yang sering terjadi hampir

pada setiap lapangan sepak bola yang ada di

Indonesia tak terkecuali di Banjarmasin ini

yaitu sistem drainase lapangan utama sepak

bola, hal tersebut dapat dilihat ketika hujan

turun dengan lebat pada saat berjalannya

pertandingan dan karena tidak adanya

drainase yang menyebabkan genangan di

lapangan utama. Genangan di akibatkan

karena waktu resapan air kedalam tanah

yang lambat merupakan penyebab utama

yang harus diperhitungkan dalam

perencanaan system drainase lapangan sepak

bola sehingga menjadikan pertandingan di

saat hujan bisa berjalan dengan lancar tanpa

kendala genangan air dilapangan sepak bola

yang menyebabkan laju bola terhenti dan

bisa mengakibatkan cedera bagi pemain

karena lapangan digenangi air.

Keadaan lapangan sepak bola Kayu

Tangi Banjarmasin pada saat ini (kondisi

existing) kurang baik untuk di adakannya

pertandingan ataupun latihan sepak bola.

Sistem drainase dan saluran pengumpul,

pada susunan lapisan tanah lapangan perlu

dilakukan perbaikan dengan lapisan tanah

memiliki kecepatan resap tinggi.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu

dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap

perencanaan drainase pada lapangan sepak

bola Kayu Tangi Banjarmasin.

Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas pada skripsi ini

adalah

1. Berapa curah hujan yang terjadi pada

lapangan sepak bola Kayu Tangi

Banjarmasin ?

2. Berapa dimensi dan jarak efektif pipa

drainase pada lapangan sepak bola Kayu

Tangi Banjarmasin ?

3. Bagaimana kapasitas pipa drainase bawah

permukaan dan saluran pengumpul untuk

mengalirkan debit hujan yang terjadi pada

lapangan sepak bola Kayu Tangi

Banjarmasin ?

Tujuan

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Mengetahui curah hujan yang mengalir

lapangan sepak bola Kayu Tangi

Banjarmasin untuk menenggulangi

permasalahan genangan air di lapangan

tersebut.

2. Mengetahui dimensi dan jarak efektif pipa

drainase untuk lapangan sepak bola Kayu

Tangi Banjarmasin.

3. Mengetahui kapasitas pipa drainase bawah

pemukaan dan pengumpul untuk

mengalirkan debit hujan yang terjadi pada

lapangan sepak bola Kayu Tangi

Banjarmasin.

Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah maka manfaat

dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Dapat memperkirakan curah hujan dan

debit hujan yang terjadi pada lapangan

sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin

2. Dapat memperhitungkan kapasitas system

drainase lapangan sepak bola dan saluran

pengumpul untuk mengalirkan air hujan

agar tidak terjadi genangan.

3. Dapat mengetahui waktu untuk mendrain

pada lapangan sepak bola Kayu Tangi

Banjarmasin

4. Mengetahui debit maksimum untuk

mendrain pada lapangan sepak bola Kayu

Tangi Banjarmasin

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang timbul dari latar

belakang mak perlu dibatasi permasalahannya

yang akan di analisis dalam skripsi ini adalah :

1. Perhitungan curah hujan yang digunakan

hanya pada 3 stasiun hujan yaitu stasiun

hujan Banjarmasin, stasiun hujan Sei Tabuk

dan stasiun hujan Gambut dimana periode

hujan yang digunakan 10 tahun yaitu

periode 2008-2017.

2. Perhitungan curah hujan berdasarkan

standar FA (Football Association) yaitu

periode ulang 100 tahun dan 200 tahun.

3. Nilai kecepatan resap dan nilai porositas

susunan lapisan tanah pada lapangan sepak

bola Kayu Tangi Banjarmasin tidak

menganalisis secara langsung dalam

perhitungan kapasitas aliran drain.

4. Debit hujan yang diperhitungkan hanya

pada area lapangan bermain sepak bola dan

air hujan seluruhnya meresap ke drainase

bawah permukaan lapangan sepak bola

Kayu Tangi Banjarmasin

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Drainase

Drainase adalah lengkungan atau saluran

air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang

terbentuk secara alami maupun dibuat manusia.

Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk

pada parit di permukaan tanah atau gorong –

gorong dibawah tanah. Drainase berperan

penting untuk mengatur suplai air demi

pencegahan banjir.

Drainase mempunyai arti mengalirkan,

menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Secara umum, drainase didefinisikan sebagai

serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk

mengurangi dan/atau membuang kelebihan air

dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan

dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga

diartikan sebagai usaha untuk mengontrol

kualitas air tanah dalam kaitannya dengan

sanitasi.(Dr. Ir. Suripin, M.Eng.2004)

Sistem Jaringan Drainase

a) Menurut sejarah terbentuknya

b) Menurut letak saluran

c) Menurut konstruksi

d) Menurut fungsi

Analisa Hidrologi

Untuk melakukan perencanaan drainase

diperlukan penggunaan metode yang tepat.

Ketidaksesuaian dalam penggunaan metode

dapat mengakibatkan hasil perhitungan tidak

tepat digunakan pada kondisi yang sebenarnya.

Analisis hidrologi merupakan faktor yang paling

berpengaruh untuk merencanakan besarnya

sarana penampungan dan pengaliran. Hal ini

diperlukan untuk dapat mengatasi aliran

permukaan yang terjadi agar tidak

mengakibatkan terjadinya genangan. Beberapa

aspek yang perlu ditinjau antara lain:

Analisis Frekuensi Data Hidrologi

Tujuan Analisis frekuensi data hidrologi

adalah berkaitan dengan besaran peristiwa-

peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan

frekuensi kejadiannya melalui penerapan

distribusi kemungkinan. Data hidrologi yang

dianalisis diasumsikan tidak bergantung

(independent) dan terdistribusi secara acak dan

bersifat stokastik

Data yang diperlukan untuk menunjang

teori kemungkinan ini adalah minimum 10

besaran hujan atau debit dengan harga tertinggi

dalam setahun jelasnya diperlukan data

minimum 10 tahun. .(Sumber: Suripin, Dr. Ir.,

M. Eng, 2004)

Penentuan Hujan Kawasan (Daerah

Aliran Sungai)

Penentuan hujan kawasan pada suatu

Daerah Aliran Sungai menggunakan data curah

hujan. Data tersebut bersumber dari stasiun

pengamatan dan pengukuran curah hujan harian

pada suatu kawasan. Stasiun penakar hujan

hanya memberikan kedalaman (tinggi) hujan di

titik di mana stasiun tersebut berada, sehingga

hujan pada suatu luasan harus diperkirakan dari

titik pengukuran tersebut. Apabila pada suatu

daerah terdapat lebih dari satu stasiun

pengukuran yang ditempatkan secara terpencar,

hujan yang tercatat di masing-masing stasiun

dapat tidak sama.

Dalam analisis hidrologi sering diperlukan untuk

menentukan hujan rerata pada daerah tersebut.

Terdapat 3 metode: Aritmatik, Poligon Thiessen

dan Isohiet.

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

a. Metode Rerata Aritmatik (Aljabar)

Metode ini adalah metode yang paling

sederhana. Pengukuran dengan metode ini

dilakukan dengan merata-ratakan hujan di

seluruh DAS.

Hujan DAS dengan cara ini dapat diperoleh

dengan persamaan:

P = 𝑃1+𝑃2+𝑃3…..+𝑃𝑛

𝑛 =

∑ =1 𝑃𝑖𝑛𝑖

𝑛

b. Metode Thiessen

Metode ini digunakan untuk menghitung bobot

masing-masing stasiun yang mewakili luasan di

sekitarnya. Metode ini digunakan bila

penyebaran hujan di daerah yang ditinjau tidak

merata.

Persamaan perhitungan sebagai berikut:

P = 𝑃1𝐴1+𝑃2𝐴2+𝑃3𝐴3+⋯…+𝑃𝑛𝐴𝑛

𝐴1+𝐴2+𝐴3=

∑ =1 𝑃𝑖𝐴𝑖𝑛𝑖

∑ = 1𝐴𝑖𝑛𝑖

c. Metode Isohiet

Pada prinsipnya isohiet adalah garis yang

menghubungkan titik-titik dengan

tinggi/kedalaman hujan yang sama, kesulitan

dari penggunaan metode ini adalah jika jumlah

stasiun di dalam dan sekitar DAS terlalu sedikit.

Perhitungan hujan DAS menggunakan Isohiet

dapat dihitung dengan persamaan :

P = 𝐴1(

𝑃1+𝑃2

2)+𝐴2(

𝑃2+𝑃3

2)+⋯+𝐴𝑛−1(

𝑃𝑛−1+𝑃𝑛

2)

𝐴1+𝐴2+⋯+𝐴𝑛−1 =

∑(𝐴(𝑃1+𝑃2

2)

∑𝐴

Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah seri data yang terkumpul

dari dua stasiun hujan yang berbeda di dalam

suatu daerah pengaliran atau salah satu berada di

luar daerah pengaliran yang bersangkutan

berasal dari populasi yang sama atau bukan.

(Kamiana,2011)

Pengujian homogenitas suatu seri data

dilakukan dengan Metode Uji-t yang rumusnya

sebagai berikut:

t = ( x 1− x 2)

𝜎(1

𝑁1+

1

𝑁2)

½ σ = √

N1𝑆12+N2𝑆2

2

𝑁1+𝑁2−2

S1 = √∑(𝑋1𝑖− x 1)

2

𝑁1−1 S2 =

√∑(𝑋2𝑖− x 2)2

𝑁2−1

Keterangan:

t = variabel –t hitung

x 1 = rata-rata hitung sampel ke-1

x 2 = rata-rata hitung sampel ke-2

N1 = jumlah sampel set ke-1

N2 = jumlah sampel set ke-2

σ = deviasi standar

S12 = varian sampel set ke-1

S22 = varian sampel set ke-2

dk = derajat kebebasan

Distribusi Probabilitas

Dalam analisis frekuensi data hujan atau debit

guna memperoleh nilai hujan rencana atau debit

rencana, dikenal distribusi probabilitas kontinu

yang sering digunakan, yaitu: Normal, Log

Normal, Gumbel dan Log Pearson Tipe III.

(Kamiana,2011)

a. Disribusi Probabilitas Normal

Perhitungan curah hujan rencana berdasaarkan

distribusi probabilitas normal, mempunyai

persamaan sebagai berikut: (Kamiana,2011)

XT = X +(KTS)

Keterangan:

XT = Curah hujan dengan periode ulang

T tahun (mm),

X = Harga rata-rata curah hujan (mm),

𝑆 = Standar deviasi (simpangan baku),

KT = Nilai variabel reduksi Gauss

periode ulang T tahun

b. Distribusi Probabilitas Gumbel

Distribusi probabilitas gumbel dapat dihitung

dengan mempergunakan persamaan sebagai

berikut: (Kamiana, 2011)

XT = X +K Sd

keterangan :

𝑋𝑇 = Curah hujan dengan periode ulang

T tahun (mm),

X = Harga rata-rata curah hujan (mm)

dari data hujan (X)

𝑆𝑑 = Standar deviasi

K = Faktor Frekuensi Gumbel

Page 5: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

𝑌𝑇 = Reduced Viriate = -1n(-1nT−1

T)

𝑌𝑛 = Reduce Mean deviasi berdasarkan

sampel n

𝑆𝑛 = Reduce Standar deviasi berdasarkan

sampel n

c. Metode Log Person Tipe III

Perhitungan hujan rencana berdasarkan

distribusi probabilitas Log Person Tipe III,

menggunakan menggunakan rumus:

(Kamiana,2011)

Log XT = logXT + K. SlogX

Keterangan :

Log XT = Nilai logaritma curah hujan

dengan periode ulang T

log Xr = Nilai rata-rata dari log X

SlogX = Deviasi standar dari Log X

K = Karakteristik distribusi peluang

Log Pearson Tipe III

d. Distribusi Probabilitas Log Normal

Dalam perhitungan hujan rencana berdasarkan

distribusi probabilitas Log Normal, mempunyai

persamaan sebagai berikut: (Kamiana,2011)

Log XT = Log Xr + KT S LogX

Keterangan :

Log XT = Nilai Logaritmatis hujan rencana

dengan periode ulang T

Log Xr = Harga rata-rata dari log X

SlogX = Deviasi standar dari Log X

KT = Faktor Frekuensi

Pengujian Kecocokan Distribusi

a. Uji Distribusi Chi Kuadrat (Chi Square

Test)

Chi-square atau kai kuadrat (X2) merupakan

salah satu jenis uji komperatif non parametric

yang dilakukan pada dua variable, dimana skala

data kedua variabel adalah nominal atau ordinal.

Dasar dari uji chi-square adalah membandingkan

perbedaan antara frekuensi observasi dengan

frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan. Uji

chi-square sangat bermanfaat dalam melakukan

analisis statistic apabila asumsi-asumsi yang

dipersyaratkan untuk penggunaan statistic

parametric tidak dapat terpenuhi. Uji chi square

dapat dirumuskan sebagai berikut :

x2 =[∑(𝑜𝑓−𝑒𝑓2)

𝑓𝑒]

keterangan:

x2 = Nilai chi square

of = Freakuensi yang diharapkan

ef = Frekuensi yang diperoleh

Uji Kolmogorov-Smirnov

Pengujian distribusi probabilitas

dengan Metode Smirnov Kolmogorov dilakukan

dengan langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut:

a. Urutkan data(Xi) dari besar ke kecil atau

sebaliknya

b. Tentukan peluang empiris masing-masing

data yang udah diurut tersebut P(Xi) dengan

rumus tertentu, rumus Weibull misalnya:

P(Xi) =i

n+1

Keterangan:

n = jumlah data

i = nomor urut data(setelah diurut dari

besar ke kecil atau sebaliknya)

c. Tentukan peluang teoritis masing-masing

data yang sudah diurut tersebut P’(Xi)

berdasarkan persamaan distribusi

probabilitas yang dipilih (Normal, log

Normal, Gumbel dan log Pearson Tipe III)

d. Hitung selisih(Pi) anatar peluang empiris

dan teoritis untuk setiap data yang sudah

diurut:

Pi = P(Xi) - P‟(Xi)

e. Tentukan apakah Pi<Pkritis, jika “tidak”

artinya Distribusi probabilitas yang dipilih

tidak dapat diterima, demikian sebaliknya

f. Pkritis lihat pada Lampiran 3.8

Intensitas Curah Hujan

Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air

hujan persatuan waktu (Suripin,2004)

intensitas hujan (I) di dalam rumus rasional

dapat dihitung dengan rumus. (Suripin,2004)

I = 𝑅24

24[

24

𝑇𝑐]

Keterangan :

R24 = Curah hujan rancangan setempat (mm)

Tc = Lama waktu konsentrasi (jam)

I = Intensitas hujan (mm)

Waktu Konsentrasi

Waktu konsentrasi adalah waktu yang

dibutuhkan untuk mengalirkan aliran air dari titik

paling jauh pada daerah aliran ke titik kontrol

yang ditentukan di bagian hilir suatu aliran

(Suripin, 2004).

Page 6: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Waktu konsentrasi dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Inlet time (to) , waktu yang diperlukan air untuk

mengalir diatas permukaan tanah menuju saluran

drainase

b. Conduit Time (Td), waktu yang diperlukan oleh

air untuk mengalir disepanjang saluran sampai

ke titik kontrol dibagian hilir

Tc = to + td

Keterangan:

to = panjang dari sisi terluar yang sejajar dengan

saluran(lebar area) dibagi kecepatan aliran di

muka tanah dari sisi terluar tersebut sampai di

saluran. Arah aliran ini mendekati arah tegak

lurus aluran = L/v

td = panjang saluran dibagi kecepatan aliran di

saluran = L/v

L = panjang aliran saluran

V = Kecepatan aliran

Kapasitas Aliran Akibat Hujan

Hujan yang terjadi menyebabkan adanya

airhujan yang kemungkinan, sebagian besar

menggenang dan mengalir di permukaan

tanah(run off) dan sebagan kecil

meresap(infiltrasi) ke dalam lapisan tanah. Jika

pada permukaan tanah terjadi genangan lebih

besar dari infiltrasi, maka untuk pengaturan air

digunakan drainase muka tanah. (H.Hasmar,

2011)

Kapasitas(debit) aliran maksimum

dianalisis berdasarkan metode rasional:

(H.Hasmar, 2011)

Q= It A( 2. 31)

Keterangan:

Q = Debit aliran(m3/det)

= koefisien run off(Lampiran 3.10)

= koefisien penyebaran hujan

It = Intensitas hujan(m/jam, m/detik)

A = Luas area aliran(m2)

Analisa Tanah

a. Permeabilitas Tanah

Permeabilitas tanah merupakan

kemampuan tanah untuk meneruskan air atau

udara. Permeabilitas umumnya diukur

sehubungan laju aliran air melalui tanah dalam

suatu massa waktu dan dinyatakan sebagai

cm/jam(Foth, 1984).

Porositas

Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang

kosong) yang terdapat dalam satuan volume

tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara,

sehingga merupakan indikator kondisi drainase

dan aerasi tanah. Tanah yang porous berarti

tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk

pergerakan air dan udara sehingga muda keluar

masuk tanah secara leluasa (Hanafiah,2005).

Analisa Hidrolika

Drainase Bawah Permukaan

Kriteria Teknis

Permasalah yang selalu dialami pada lapangan

terbuka adalah genangan yang harus secepatnya

butuh penangan. Drainase bawah permukaan

dibuat bertujuan untuk mengurangi atau

menghilangkan keadaan jenuh air pada tanah.

Akibat genangan yang terjadi di lapangan

menyebabkan aktifitas olahraga terganggu dan

rusak tanaman rumput. Lapangan sebak bola

dibuat datar agar air hujan tidak mengalir yang

mengakibatkan genangan.

Drainase bawah permukaan biasanya

menggunakan:

1. Pipa dari tembikar atau grabah yang dibuat

berlubang-lubang dengan sambungan yang tidak

kedap air.

2. Pipa PVC berkerut yang dibuat lubang-lubang

kecil di sekitar atau dibuat celah- celah panjang.

Diameter pipa berkisaran 0.10-0.30 meter, dan

ditempatkan dalam alur atau parit yang digalih

dalam tanah sekitar 100-120 cm dari permukaan

tanah.

Gambar 2.2 sket pipa drain galian

Menentukan Jarak Pipa Drain

Dimana suatu sistem drainase jarak antar pipa

(L) m, ketebalan rata-rata tanah (a), dan (b)

adalah ketinggian maksimum air diatas tanah.

Hukum Darcy:

Qy = K. y. 𝑑𝑦

𝑑𝑥

Keterangan:

Qy : debit yang melewati penampang y per

Page 7: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

satuan panjang.

Gambar 2.3 sket penentuan jarak pipa drain

Sesuai dengan keadaan curah hujan dan sifat

fisik tanah yang mempengaruhinya, maka untuk

mendapatkan tinggi air resapan yang

direncanakan, jarak saluran (L) pada kedalaman

tertentu dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan Dupuit untuk kedalaman aliran

mantap sebagai berikut:

L = 2 𝐾

𝑣 b2-a2

Keterangann:

K : koefisien permeability (cm/jam)

v : laju infiltrasi tanah (cm/jam)

a : jarak lapisan kedap ke pipa (m)

b : jarak lapisan kedap air ke muka air tanah

(m)

Drainase Permukaan

Kapasitas Saluran Permukaan

Kapasitas saluran permukaan didefinisikan

sebagai debit maksimum yang mampu dilewati

oleh setiap penampang sepanjang saluran.

Kapasitas saluran permukaan ini, digunakan

sebagai acuan untuk menyatakan apakah debit

yang direncanakan mampu dialirkan oleh

saluran pada kondisi existing tanpa terjadi

luapan.

Kapasitas saluran dihitung berdasarkan

rumus Manning. (Prof.DR.Ir.Bambang

Triatmodjo,CES.,DEA, Hidrolika II, Beta,

Jogyakarta, 2013

Q = A.V = 1

𝑛 A.R2 /3. I1/2

Keterangan :

Q : debit saluran (m3/dt)

n : koefisien kekasaran manning

R : jari-jari hidrolis saluran (m)

i : kemiringan saluran

A : luas penampang saluran (m2)

Drainase Lapangan Sepak Bola

Sistem drainase untuk lapangan olah raga

bertujuan untuk mengeringkan lapangan agar

tidak terjadi genangan air bila terjadi hujan,

karena bila timbul genangan air maka akan

mengganggu dan membahayakan pemakai

lapangan. Oleh karena itu diusahakan agar air

dapat cepat meresap ke dalam tanah secara

infiltrasi. Stadion olah raga atau stadion utama

umumnya digunakan untuk kepentingan olah

raga sepak bola dan atletik. Lapangan sepak bola

terletak di tengah yang juga digunakan untuk

perlombaan atletik, dikelilingi oleh jalur lari

(running track).

Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA Yang dibutuhkan dalam membuat lapangan

sepakbola :

1. Ketersedian lahan minimal mempunyai ukuran

100m x 150m. = 1.5 Ha

2. Kualitas Rumput yang baik, kalau bisa pakai

kualitas rumput kelas satu.

3. Akses ke jalan raya dekat, juga dekat dengan

perumahan atau perkampungan.

Lapangan Sepakbola Standard FIFA :

1. Panjang lapangan = 110 m

2. Lebar lapangan = 75 m

3. Jari-jari lingkaran tengah lapangan = 9.15 m

4. Lebar kotak penalti = 16.5 m

5. Panjang kotak penalti = 40.32 m

6. Titik penalti dari gawang = 11 m

7. Busur lingkaran kotak penalti = 9.15 m

8. Lebar kotak area kiper = 3.66 m

9. Panjang kotak area kiper = 18.32 m

10. Lebar gawang = 7.32 m

11. Tinggi gawang = 2.44 m

Ukuran Lapangan Sepakbola

Gambar 2.10 Ukuran Lapangan Sepak Bola

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Bagian-bagian Sistem Drainase Lapangan

Sepak Bola

Secara skematis, bagian-bagian dari struktur

sistem drainase suatu lapangan diperlihatkan

dalam gambar berikut.

Sumber: Prodjopangarso(1987)

Gambar 2.13 Potongan melintang drainase

lapangan sepak bola.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di lapangan sepak bola

Kayu Tangi Banjarmasin Jl.Brigjen Jendral

Hasan Basri Banjarmasin Utara Provinsi

Kalimantan Selatan. dengan panjang lapangan

97,3m dan lebar lapangan 69,7 m

Sumber: google eart

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan antara lain meteran,

stopwatch, alat tulis, dan seperangkat alat

computer dengan aplikasi Microsoft office dan

Autocad. Selain itu penelitian juga

membutuhkan data curah hujan harian

maksimum dari stasiun cuaca terdekat dari

lokasi penelitian

3.3 Tahapan - Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan

menganalisa drainase lapangan sepak bola

berupa pipa drain dan saluran pengumpul

drainase, kemudian memperkirakan kemampuan

kapasitas pipa drain dan saluran pengumpul.

Tahap – tahap penelitian ini sebagai berikut:

a. Survey lokasi penelitian

b. Menganalisa hidrologi

c. Uji kecocokan distribusi probabilitas

d. Menentukan intensitas curah hujan rencana

e. Menentukan nilai debit rencana

f. Analisa hidrolika

g. Menganalisa kapasitas dimensi drain dan

pengumpul

h. Kontrol(Qhujan≤QpipadanQhujan≤

Qpengumpul)

i. Penyimpulan dan pemberian saran atas

masalah yang dihadapi

Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.2 Diagram Alir

Lokasi Penelitian

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Hidrologi

Curah Hujan Maksimum Tahunan

Sumber: Hasil Perhtungan

Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah seri data yang terkumpul

dari dua stasiun hujan yang berbeda di dalam

suatu daerah pengaliran atau salah satu berada di

luar daerah pengaliran yang bersangkutan

berasal dari populasi yang sama atau bukan. Uji

Homogenitas (Uji t) membandingkan dua

stasiun hujan antara stasiun hujan Banjarmasin

utara, stasiun hujan Sei Tabuk, dan stasiun hujan

Gambut

Rekap Uji Homogenitas

No Stasiun Hujan t Tabel t Hitung

1 Bjm & Sei

Tabuk 1,734 -2,574

2 Bjm &

Gambut 1,734 1,442

3 Gambut &

Sei Tabuk 1,734 -2,999

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan tabel diatas

menggunakan uji-t untuk mengetahui

homogenitas, t hitung ketiga stasiun kurang dari

t tabel disimpulkan bahwa dari ke tiga stasiun

hujan di dalam suatu daerah pengaliran yang

bersangkutan berasal dari populasi yang sama

atau homogen.

Analisa Distribusi Probabilitas Curah

Hujan

Analisis distribusi Probabilitas digunakan

untuk memperoleh probabilitas besaran curah

hujan rencana dalam berbagai periode ulang

yaitu periode ulang 100 dan 200 tahun. Metode

analasis frekuensi untuk menentukan curah

hujan rencana yang digunakan dalam analisis

adalah distribusi probabilitas Normal, Log

Normal, Gumbel dan Log Pearson tipe III. Hasil

analisis untuk setiap metode tersebut kemudian

dibandingkan dengan uji keseuaian Chi-Kuadrat

dan Smirnov Kolmogorov secara analitis

Distribusi Probabilitas Normal

Perhitungan Parameter Statistik Distribusi

Probabilitas Normal

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari tabel diatas dapat dicari nilai rata-rata (Xr)

dan nilai standar deviasi (Sx) yaitu :

Xr = ∑Xi

n =

885,33

10 = 88,53

Sx = √∑(𝑋𝑖− X )2

𝑛−1 = √

10062,93

10−9 = 33,438

Menghitung besarnya curah hujan rencana

periode ulang (Tr) tahun dengan

persamaan:

XT = Xr + (KT . Sx)

Perhitungan Curah Hujan Rencana Distribusi

Probabilitas Normal

Sumber: Hasil Perhitungan

Distribusi Probabilitas Log Normal

No TahunStasiun

Banjarmasin

Utara

1 2008 61 121 48 76,667

2 2009 49 165 28 80,667

3 2010 50 142 38 76,667

4 2011 55 95 31 60,333

5 2012 66 93 31 63,333

6 2013 77 96 44 72,333

7 2014 65 100 75 80

8 2015 69 391 65 175

9 2016 67 95 108 90

10 2017 111 165 55 110,333

885,333

10

88,533

N

Curah Hujan Maksimum Tahunan(mm)

Stasiun Sei

TabukStasiun Gambut

Xrata-rata (Xr)

Rata-rata

SXi

No Tahun Xi (Xi - Xr) (Xi - Xr)2

1 2011 60,33 -28,2 795,24

2 2012 63,33 -25,2 635,04

3 2013 72,33 -16,2 262,44

4 2008 76,67 -11,87 140,82

5 2010 76,67 -11,87 140,82

6 2014 80 -8,53 72,82

7 2009 80,67 -7,87 61,88

8 2016 90 1,47 2,15

9 2017 110,33 21,8 475,24

10 2015 175 86,47 7476,48

885,33 10062,933S

Kala Ulang

(T) Tahun

100 2,33 166,44

200 2,58 174,8

Faktor Frekuensi (KT) Hujan Rencana (XT) mm

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Perhitungan Parameter Statistik Distribusi

Probabilitas Log Normal

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari tabel diatas dapat dicari niali rata-rata

logaritma (log Xr) dan nilai standar deviasi

logaritma (S logX), yaitu:

Rata-rata( log Xr) = ∑log Xi

n =

19,261

10 =

19,261

10 =

1,926

S logX = √1

𝑛−1∑

ni = 1

(logxi − logxr)2 =

√0,165

10−1 = 0,133

Mencari nilai besarnya curah hujan(XT) dengan

rumus persamanaan:

Log X = log Xr + (K . S logX)

Perhitungan Curah Hujan Rencana

Distribusi Probabilitas Log Normal

Sumber: Hasil Perhitungan

Distribusi Probabilitias Gumbel

Perhitungan Parameter Statistik Distribusi

Probabilitas Gumbel

Sumber: Hasil Perhitungan Dari tabel diatas dapat dicari nilai rata-rata (Xr)

dan nilai standar deviasi (Sx), yaitu :

Xr = ∑Xi

n =

885,33

10 = 88,53

Sx = √∑(Xi−Xr)2

n−1 = √

10062,93

10−1 = 33,438

Mencari nilai besarnya curah hujan (XT) dengan

rumus persamanaan:

XT = Xr + 𝑌𝑡−𝑌𝑛

𝑆𝑛. Sx = Xr + K.Sx

Perhitungan Curah Hujan Rencana Distribusi

Probabilitas Gumbel

Sumber: Hasil Perhitungan

Distribusi Probabilitas Log Pearson tipe III

Perhitungan Parameter Statistik Distribusi

Probabilitas Log Pearson Tipe III

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari tabel diatas dapat dicari nilai rata-rata

logaritma (log Xr) dan nilai standar deviasi

logaritma (S logX), yaitu:

Rata-rata ( log Xr) = ∑log Xi

n =

19,261

10 =

19,261

10 =

1,926

S logX = √1

𝑛−1∑

ni = 1

(logxi − logxr)2 =

√0,165

10−1 = 0,133

Mencari nilai besarnya curah hujan (XT) dengan

rumus:

Log XT = log Xr + K . S logX

Perhitungan Curah Hujan Rencana Distribusi

Probabilitas Log Pearson Tipe III

Sumber: Hasil Perhitungan

(log Xi - log (log Xi - log

Xr) Xr)2

1 2011 60,33 1,78 -0,145 0,021

2 2012 63,33 1,8 -0,124 0,015

3 2013 72,33 1,86 -0,067 0,004

4 2008 76,67 1,88 -0,041 0,002

5 2010 76,67 1,88 -0,041 0,002

6 2014 80 1,9 -0,023 0,001

7 2009 80,67 1,91 -0,019 0

8 2016 90 1,95 0,028 0,001

9 2017 110,33 2,04 0,117 0,014

10 2015 175 2,24 0,317 0,1

885,33 19,26 0,165

log Xi

S

No Tahun Xi

Kala Ulang

(T) Tahun

100 2,33 0,311 2,237 172,595

200 2,58 0,344 2,27 186,378

Faktor Frekuensi(K) K . S logX Log XT

Hujan Rencana

(XT) mm

No Tahun Xi (Xi - Xr) (Xi - Xr)2

1 2011 60,33 -28,2 795,24

2 2012 63,33 -25,2 635,04

3 2013 72,33 -16,2 262,44

4 2008 76,67 -11,87 140,82

5 2010 76,67 -11,87 140,82

6 2014 80 -8,53 72,82

7 2009 80,67 -7,87 61,88

8 2016 90 1,47 2,15

9 2017 110,33 21,8 475,24

10 2015 175 86,47 7476,48

885,33 10062,933S

Kala Ulang Reduce Variate(Yt) Faktor Frekuensi(K)Hujan Rancangan (XT)

mm

(T) Tahun

100 4,6 4,322 233,065

200 5,2958 5,0549 257,558

(log Xi - (log Xi - (log Xi -

log Xr) log Xr)2

log Xr)3

1 2011 60,33 1,78 -0,145 0,0212 -0,0031

2 2012 63,33 1,8 -0,124 0,0155 -0,0019

3 2013 72,33 1,86 -0,067 0,0045 -0,0003

4 2008 76,67 1,88 -0,041 0,0017 -0,0001

5 2010 76,67 1,88 -0,041 0,0017 -0,0001

6 2014 80 1,9 -0,023 0,0005 0

7 2009 80,67 1,91 -0,019 0,0004 0

8 2016 90 1,95 0,028 0,0008 0

9 2017 110,33 2,04 0,117 0,0136 0,0016

10 2015 175 2,24 0,317 0,1005 0,0319

S 885,33 19,26 0 0,16032 0,028

Xi log XiNo Tahun

Kala Ulang

(T) Tahun

100 3,408 0,455 2,381 240,362

200 4,018 0,536 2,462 289,952

Faktor

Frekuensi(K)K . S logX Log XT

Hujan Rencana

(XT) mm

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Uji Distribusi Probabilitas

Uji Chi Kuadrat

Uji chi kuadrat menggunakan nilai X2 lalu

dibandingkan dengan X2cr sehingga hasil harus

memenuhi syarat X2hitung < X2cr.

Uji Smirnov Kolmogorov (Secara Analitis

Untuk menentukan apakah Pi<Pkritis, jika

“tidak” artinya Distribusi probabilitas yang

dipilih tidak dapat diterima, demikian

sebaliknya

Rekapitulasi Uji Distribusi Probabilitas

Dari perhitungan uji kesesuaian diatas dapat

disimpulkan hasil dari data curah hujan adalah

Rekapitulasi Uji Kesesuian Chi Kuadrat

Sumber: Hasil Perhitungan

Rekapitulasi Uji Kesesuaian Smirnov

Kolmogorov

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari hasil rekapitulasi diatas dapat

disimpulkan analisa distribusi probabilitas curah

hujan yang memenuhi syarat adalah Log Normal

dan Log Pearson Tipe III. Untuk pemilihan

distribusi yang dipakai berdasarkan nilai

(X2)hitung dan P maks terkecil/minimum dari

kedua distribusi tersebut, maka diambil Log

Pearson Tipe III. Berdasarkan standar

FA(Football Association) periode ulang curah

hujan yang digunakan untuk perencanaan

lapangan sepak bola adalah 100 tahun dan 200

tahun, maka analisis dalam skripsi ini yang

dipakai tinggi curah hujan rencana dengan

periode ulang 100 tahun adalah 240,362 mm dan

periode ulang 200 tahun adalah 289,952 mm.

Debit Hujan Rencana

Debit hujan adalah debit terbesar yang

mungkin terjadi di suatu daerah dengan periode

ulang tertentu yang digunakan sebagai dasar

untuk merencanakan suatu bangunan

pengairan. Perhitungannya menggunakan

metode rasional Q = It A.

Hujan Rencana Periode Ulang 100 Tahun

intensitas hujan (It) periode ulang 100 tahun

pada pipa adalah 0,01002 m/jam dan Debit

hujan (QH100) adalah 0,000291 m3/detik.

Hujan Rencana Periode Ulang 200 Tahun

intensitas hujan(It) periode ulang 200 tahun pada

pipa adalah 0,01208 m/jam dan Debit

hujan(QH200) adalah 0,000351 m3/detik

Analisa Tanah

Analisa tanah membahas langkah-langkah untuk

menentukan kecepatan resap air kedalam tanah

(infiltrasi) dan porositas tanah berdasarkan

gambar rencana struktur lapisan tanah.

Gambar 4.3 Susunan Lapisan Tanah Melintang

a. Pasir Urug 20 cm(Pasir Urug Modifikasi =

20,4 cm) dan k = 0,001 cm/det

b. Urugan Batu Pecah ¾ 10 cm dan k = 1

cm/det

c. Urugan Batu Pecah 5/7 10 cm dan k = 1

cm/det

d. Urugan Batu Pecah ¾ 50 cm dan k = 1

cm/det

e. Dari data ketebalan usunan lapisan tanah

lapangan sepakbola diatas maka dapat

dihitung kecepatan resapan air berdasarkan

harga k (Koefisien Permeabilitas Tanah)

berdasarkan tabel diambil nilai yang

terkecil)

f. Tabel Perhitungan Kecepatan Resap Tanah

Sumber: Hasil Perhitungan

V resapan i = ∑H

∑H/k =

40,4

20420 = 0,0020 cm/det =

0,072 m/jam

Chi Hitung Chi Tabel(X2)cr

(X2)hitung 5%

1 Normal 6 5,991 Ditolak

2 Log Normal 3 5,991 Diterima

3 Gumbel 8 5,991 Ditolak

4 Log Pearson 3 5,991 Diterima

Distribusi

ProbabilitasKesimpulanNo

P cr

5%

1 Normal 0,231 0,41 Diterima

2 Log Normal 0,196 0,41 Diterima

3 Gumbel 0,17 0,41 Diterima

4 Log Pearson Tipe III 0,1 0,41 Diterima

No Distribusi Probabilitas P maks Kesimpulan

k

(cm/det)

1 Pasir Urug 20,4 0,001 20400

2 Urugan Batu Pecah 3/4 10 1 10

3 Urugan Batu Pecah 5/7 10 1 10

40,4 20420

No Susunan Lapisan H(cm) H/k

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

g. Tabel Perhitungan Kecepatan Resap Tanah

Sumber: Hasil Perhitungan

V resapan i = ∑H

∑H/k =

50

50 = 1 cm/det = 36,00 m/jam

Porositas

Berdasarkan struktur lapisan

lapangan sepak bola adalah pasir urug dan

kerikil maka nilai porositas (ne) yang

diambil adalah pasir 25% dan kerikil

adalah 25%. Sehingga porositas(ne) rata-

rata berbanding dengan ketebalan susunan

lapisan tanah dengan rumus:

ne=(0,25 ×0,204)+(0,25×0,70)

(0,240+0,70)=

(0,051)+(0,175)

0,904 =

0,226

0,904= 0,25

Analisa Hidrolika

Kapasitas Aliran Pipa Drain Kapasitas Aliran Drain(q31) dalam

m/jam oleh pipa adalah 24,59759 m/jam

Dimensi Pipa Drain

Perhitungan Kapasitas pipa drain

menggunakan geopipe dengan diameter 100

mm yang terletak di bawah susunan lapisan

tanah lapangan sepak bola. Dapat dilihat

pada gambar 4.6 dibawah ini:

Gambar 4.6 Penampang Memanjang Pipa Drain

Kapasitas 1 Pipa Drain(Qpipa)

Qpipa = 0,00863 m3/detik

Dimensi Saluran Pengumpul (Collector Drain)

Perhitungan kapasitas saluran pengumpul

ukuran lebar 40 cm dan tinggi 100 cm menerima

debit dari geopipe yang dialirkan oleh

seperempat lapangan. Dapat dilihat pada gambar

4.7 dibawah ini

Gambar 4.7 Penampang Melintang Saluran

Pengumpul

Kapasitas Saluran Pengumpul (Collector Drain)

Kapasitas Collector Drain Seperempat

Lapangan

Qpengumpul= 0,8572 m3/detik

Jarak Efektif Pipa

data-data perencanaan:

- jarak impervious terhadap permukaan tanah = 5

m

- kedalaman pipa dari permukaan tanah = 0,9 m

- koefesien permeabiitas tanah = 50 mm/jam

- laju infiltrasi tanah v = 0,072 m/jam

- selisih muka air tanah maksimum = 0,3 m

dengan menggunakan rumus Dupuit :

K = 5 cm/jam

v = 7,2 cm/jam

a = 5 - 0,9 = 4,1 m

b= 4,1 + 0,3 = 4,4 m

L= 2 √𝐾

𝑣. 𝑏2 − 𝑎2 = √

5

7,2. 4,42 − 4.12 = 2,66 =

3 m

jadi jarak efektif antar pipa drain adalah 3 m

Rekapitulasi

Perbandingan Intensitas Hujan (It) dengan

q31

Dari analisa hidrologi dan hidrolika didapatkan

hasil perbandingan antara kapasitas aliran drain

dalam m/jam(q31) yang dapat dialirkan oleh pipa

drain dengan intensitas curah hujan(It), dengan

ketentuan It q31 maka tidak terjadi genangan

No Susunan Lapisan H(cm) k (cm/det) H/k

4 Urugan Batu Pecah 3/4 50 1 50

50 50

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

Rekapitulasi Perbandingan Intensitas Hujan

(It) dengan q31Pipa Drain

Sumber: Hasil Perhitungan

Perbandingan QHujan dengan Qpipa

Dari analisa hidrologi dan analisa hidrolika

didapatkan hasil berbandingan antara debit

hujan rencana dengan kapasitas pipa

kemudian debit yang mengalir ke pipa drain

diteruskan ke saluran pengumpul (collector

drain). Perbandingan antara debit hujan luas

tangkapan 1 buah pipa drain.

Rekapitulasi Perbandingan QHujan dengan

QPipa

Sumber: Hasil Perhitungan

Perbandingan QHujan dengan QPengumpul

Dari analisa hidrologi dan analisa

hidrolika dapatkan hasil berbandingan antara

debit hujan rancangan dengan kapasitas pipa

kemudian debit yang mengalir ke pipa drain

diteruskan ke saluran pengumpul (collector

drain).

Perbandingan antara debit hujan luas tangkapan

seperempat luas lapangan (bentuk lapangan

simestris) atau sepanjang saluran pengumpul,

terdapat 28 buah pipa . Dapat dilihat gambar 4.8

sebagai berikut:

Gambar 4.8 Denah Luas Tinjauan Lapangan

Seperempat Lapangan

Lapangan Perhitungan didasarkan pada sub bab

4.1.6

Qhujan 100 = (Qh100 x banyak pipa )

= (0,000252 x 28)

= 0,007056 m3/detik

Jadi Qhujan periode ulang 100 tahun yang

mengalir ke saluran pengumpul adalah

0,007056 m3/detik.

Qhujan 200 = (Qh200 x banyak pipa)

= (0,000304 x 28)

= 0,008512 m3/detik

Jadi Qhujan periode ulang 200 tahun yang

mengalir ke saluran pengumpul adalah

0,008512 m3/detik.

Rekapitulasi Perbandingan QHujan dengan

Qpengumpul

Sumber: Hasil Perhitungan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa

terhadap perencanaan drainase lapangan

sepak bola Kayu Tangi Banjarmasin,

maka disimpulkan bahwa:

a. Berdasarkan analisa hidrologi

dengan analisis frekuensi curah hujan

rencana (XT) didapat dengan metode

distribusi probabilitas Log Pearson

Tipe III periode ulang 100 tahun

adalah 240,362 mm dan periode

ulang 200 tahun adalah 289,952 mm.

b. Pipa drain menggunakan diameter 10

cm dan jarak efektif pipa drain

adalah 3 meter. didapat kapasitas

pipa drain 0,00863 m3/detik dapat

mengatasi gengangan (tidak

tergenang) untuk debit hujan

(QHujan) pada periode ulang 100

Intensitas Hujan (It)

m/jam / q31(m/jam) Kesimpulan

100 Tahun 0,01002 Tidak Terjadi

Genangan

200 Tahun 0,01208 24,59759Tidak Terjadi

Genangan

Periode

Ulang

Pipa Drain

Q Pipa Drain

/ (m3/det) Kesimpulan

100 Tahun 0,000291 Tidak Terjadi

Genangan

200 Tahun 0,000351 Tidak Terjadi

Genangan

Periode

Ulang HujanQ Hujan (m

3/det)

0,00863

Periode

UlangQ Hujan (m

3/det)

Q Saluran

Pengumpul

(m3/det)

100 Tahun 0,007056 0,8572 Tidak Terjadi

Genangan

200 Tahun 0,008512 0,8572 Tidak Terjadi

Genangan

/ Kesimpulan

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN DRAINASE LAPANGAN SEPAK BOLA …

tahun adalah 0,000291 m3/detik dan

periode ulang 200 tahun adalah

0,000351 m3/detik, didapatkan hasil

Qpipa > QH100 dan Qpipa> QH200 maka

tidak terjadi gengangan

c. Analisa kapasitas saluran pengumpul

(QPengumpul), menggunakan ukuran

penampang lebar 40cm dan tinggi

100 cm didapat 0,8572 m3/detik

dapat mengatasi gengangan (tidak

tergenang) untuk debit hujan

(QHujan) yang terjadi pada

seperempat lapangan periode ulang

100 tahun adalah 0,007056 m3/detik

dan periode ulang 200 tahun adalah

0,008512 m3/detik, didapatkan hasil

Qpengumpul > QH100 dan Qpengumpul >

QH100 maka tidak terjadi genangan.

Saran

Saran yang dapat diberikan pada

penulisan Skripsi ini adalah sebagai

berikut:

a. Agar waktu resapan air ke pipa drain

tetap baik gunakan tanah yang

menggunkan ukuran pori yang besar

sehingga air mudah meresap.

b. Perlu dilakukan evaluasi terhadap

umur rencana pipa drain. Dengan

melakukan pergantian atau

perawatan pipa drain yang berada

dibawah lapisan tanah.

c. Diharapkan untuk analisis

selanjutnya dapat melengkapi data

yang dibutuhkan untuk mencapai

hasil yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Adriati, Y. (2018). Kajian Sistem Drainase

Lapangan Sepak Bola Stadion Mini Universitas

Islam Riau. Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi

Konstruksi, 3(2).

Arby, M., Andawayanti, U., & Hendrawan, A.

P. (2016). Studi Perencanaan Sistem Drainase

Sub Surface Lapangan Akademi Sepakbola

Asifa Menggunakan Geotekstil, Di Kecamatan

Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Brani Bijaksono. (2013).Perencanaan Drainase

Kawasan Stadion Surajaya Kabupaten

Lamongan. Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, Surabaya

C.D. Soemarto. Ir.B.I.E DIPL.H. 1995.

Hidrologi Teknik Edisi Ke-2. Jakarta: Erlangga

C.D. Soemarto. Ir.B.I.E DIPL.H. 1999.

Hidrologi Teknik Edisi Ke-2. Jakarta: Erlangga

Dr. Ir. Suripin, M. Eng (2004). Sistem Drainase

Perkotaan Yang Berkelanjutan. Andi

Yogyakarta.

Federation Internationale Football Association

(2007). Football Stadium Technical

Recommendation and Requirement. Zurich –

Switzerland

H.A. Halim Hasmar, 2011. Drainase Terapan.

Yogyakarta

Kodoatie, Robert J, 2009, Hidrolika Terapan

Aliran pada Saluran Terbuka dan Pipa, Andi,

Jakarta

Kamiana, I Made. Teknik Perhitungan Debit

Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu.

Yogyakarta. 2011

Satriya, A., Ismoyo, M. J., & Chandrasasi, D.

(2016). Perencanaan Sistem

Drainase Stadion Bukit Lengis Kecamatan

Kebomas Kabupaten Gresik (Doctoral

dissertation, Universitas Brawijaya).

Triatmodjo,Bambang.2008.Hidrologi

Terapan.Yogyakarta:Beta offset.

Wesli. Drainase Perkotaan. Graha Ilmu.

Yogyakarta. 2008

Wibowo, Feri. et al. 2014.Analisa Peresapan Air

Pada Lapangan Sepak BolaJember Sport Centre

(JSC). Jember. Universitas Jember.