1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai. Gangguan endokrin dan gangguan metabolisme merupakan komplikasi pada banyak kehamilan dan memerlukan penatalaksanaan yang sangat hati-hati untuk meningkatkan kesehatan maternal dan fetus serta memperoleh buah kehamilan yang baik. Diabetes melitus merupakan gangguan endokrin yang sering dihubungkan dengan kehamilan. Sebelum insulin ditemukan pada awal tahun 1920, diabetes dan kehamilan merupakan masalah yang sangat bertentangan. Banyak wanita penderita diabetes usia produktif adalah tidak fertil atau steril, dan jika mereka hamil tidak dapat mempertahankan kehamilannya sampai melahirkan. Kematian maternal sangat tinggi kira-kira 50% dan kematian perinatal 65%. Diabetik progestasional, merupakan diabetes telah ada sebelum konsepsi dan akan berlangsung terus sampai kehamilan. Penderita diabetik pregestasional dapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana
glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan
keadaan hiperglikemia. DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak
dijumpai.
Gangguan endokrin dan gangguan metabolisme merupakan komplikasi
pada banyak kehamilan dan memerlukan penatalaksanaan yang sangat hati-hati
untuk meningkatkan kesehatan maternal dan fetus serta memperoleh buah
kehamilan yang baik. Diabetes melitus merupakan gangguan endokrin yang sering
dihubungkan dengan kehamilan.
Sebelum insulin ditemukan pada awal tahun 1920, diabetes dan kehamilan
merupakan masalah yang sangat bertentangan. Banyak wanita penderita diabetes
usia produktif adalah tidak fertil atau steril, dan jika mereka hamil tidak dapat
mempertahankan kehamilannya sampai melahirkan. Kematian maternal sangat
tinggi kira-kira 50% dan kematian perinatal 65%.
Diabetik progestasional, merupakan diabetes telah ada sebelum konsepsi
dan akan berlangsung terus sampai kehamilan. Penderita diabetik pregestasional
dapat mengalami diabetes tipe I (insulin dependen) atau II (non-insulin dependen).
Diabetes Mellitus dengan kehamilan (Diabetes Mellitus Gestational – DMG)
adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu
hamil gagal mempertahankan euglycemia).
2
I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Diabetes Mellitus?
2. Bagaimana etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan klasifikasi
Diabetes Mellitus?
3. Apa sajakah resiko dan komplikasi yang terjadi pada kehamilan dengan
Diabetes Mellitus?
4. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan medis pada
kehamilan dengan Diabetes Mellitus?
5. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada ibu hamil dengan
Diabetes Mellitus?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Diabetes Mellitus.
2. Mengetahui etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, klasifikasi
Diabetes Mellitus.
3. Mengetahui apa sajakah resiko dan komplikasi yang terjadi pada
kehamilan dengan Diabetes Mellitus.
4. Mengetahui pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan medis pada
kehamilan dengan Diabetes Mellitus.
5. Mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan pada ibu hamil dengan
Diabetes Mellitus.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner
dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2.2 Etiologi
Penyakit diabetes mellitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan
karena kurangnya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang dibutuhkan
untuk membawa glukosa melewati membran sel. Diabetes dalam kehamilan
menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-
perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh
kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
Faktor Risiko :
1. Umur sudah mulai tua
2. Riwayat keluarga dengan DM
3. Multiparitas
4. Penderita gemuk atau kegemukan
5. Kelainan anak lebih besar dari 4000 g atau kelahiran anak sebelumnya
besar
6. Bersifat keturunan
7. Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine
8. Adanya hidramnion
4
9. Riwayat kehamilan: sering meninggal dalam rahim, sering mnengalami
lahir mati, sering mengalami keguguran kehamilan yang tidak bisa
dijelaskan (abortus spontan)
10. Glokusuria dua kali berturut-turut
Kehamilan normal ditandai oleh perubahan kompleks pada metabolisme
glukosa maternal, produksi insulin, dan keseimbangan metabolisme. Persediaan
secara tetap glukosa adalah perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan
embrio/fetus. Glukosa maternal ditransportasikan ke fetus melalui proses fasilitasi
difusi. Insulin maternal tidak melintasi plasenta.
Pada minggu kesepuluh kehamilan, embrio/fetus mensekresi insulin
sendiri dalam jumlah cukup untuk menggunakan glukosa yang diperoleh oleh ibu.
Selama trisemester pertama kehamilan, status metabolisme wanita hamil
memberikan pengaruh yang bermakna terhadap peningkatan kadar estrogen dan
progesteron. Selama trisemester kedua dan ketiga, kehamilan dengan suatu
diabetogenik mempengaruhi status metabolisme maternal.
Peningkatan kadar human laktogen plasenta, estrogen, progesteron,
kortisol, prolaktin, dan insulinase dapat meningkatkan resistensi insulin melalui
kerja mereka sebagai antagonis insulin. Sedangkan pada waktu persalinan,
ekspulsi plasenta akan segera menurunkan kadar sirkulasi hormon plasenta,
kortisol, dan insulinase dengan cepat. Jaringan maternal dengan cepat menjadi
sensitif kembali terhadap insulin seperti sebelum hamil. Untuk ibu yang tidak
menyusui, seringkali keseimbangan insulin-karbohidrat kembali seperti sebelum
hamil dalam waktu kira-kira 7 – 10 hari. Karena laktasi menggunakan glukosa
maternal, sehingga keseimbangan insulin ibu yang menyusui akan berlangsung
lebih lambat sampai kira-kira 6-9 bulan. Pada masa penyapihan sempurna, maka
kebutuhan insulin akan kembali seperti sebelum hamil.
5
2.3 Patofisiologi Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan sistemik pada metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia
(peningkatan glukosa darah) yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat
atau penggunaan insulin tidak efektif pada tingkat seluler.
Insulin, diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans Pankreas, mengatur
kadar glukosa darah sehingga glukosa masuk ke jaringan adiposa dan sel-sel otot,
kemudian digunakan untuk energi. Insulin juga merangsang sintesa protein dan
penyimpanan asam lemak bebas (free fatty acids). Apabila insulin tidak cukup
atau tidak efektif dalam memenuhi kebutuhan glukosa, maka akan mengakibatkan
akumulasi glukosa dalam aliran darah dan terjadilah hiperglikemia.
Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas pada darah, yang menarik
cairan intrasel kedalam sistem vaskular sehingga terjadi dehidrasi dan peningkatan
volume darah. Akibatnya ginjal menyekresi urin dalam volume besar (poliuria)
sebagai upaya untuk mengatur kelebihan volume darah dan menyekresi glukosa
yang tidak digunakan (glikosuria). Dehidrasi seluler, yang disertai poliuria,
menimbulkan rasa haus berlebihan (polidipsi) dan mudah lapar (polifagia).
Kompensasi tubuh atas ketidak mampuannya mengubah karbohidrat
(glukosa) menjadi energi dengan membakar (otot) dan lemak. Produk akhir
metabolisme ini adalah keton dan asam lemak, yang dalam jumlah berlebihan,
akan menyebabkan ketoasidosis. Penurunan berat badan terjadi akibat pemecahan
lemak dan jaringan otot. Pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa lapar yang
membuat individu makan secara berlebihan.
Metabolisme karbohidrat selama kehamilan karena insulin yang berlebih
masih banyak dibutuhkan sejalan dengan perkembangan kehamilan. Progesteron
dan HPL menyebabkan jaringan ibu resisten terhadap insulin yang menghasilkan
enzim yang disebut insulinase yang dihasilkan oleh plasenta, sehingga
mempercepat terjadinya insulin.
Pathway
6
2.4 Manifestasi Klinis
7
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia,
mengantuk (somholen), dan dapat timbul ketoasidosis, pada DM umumnya tidak
ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat
komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pengaruh diabetes pada kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Hiperemesis garvidarium
2. Pemakaian glikogen bertambah
3. Meningkatnya metabolisme basal
Dampak diabetes pada kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Abortus dan partus prematurus
2. Preeklampsia
3. Hidramnion
4. Kelainan letak janin
5. Insufisiensi
Pengaruh diabetes pada bayi yang dilahirkan adalah sebagai berikut:
1. Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan muda mengakibatkan abortus
2. Cacat bawaan
3. Dismaturitas
4. Janin besar
5. Kelainan neurologis
2.5 Klasifikasi Diabetes Mellitus
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
Klasifikasi Diabetes Selama Kehamilan:
Pada tahun 1949 Priscilla White mengumumkan suatu sistem klasifikasi
komplikasi kehamilan dengan diabetes untuk memudahkan tenaga kesehatan
8
dalam mengidentifikasi diabetes pada wanita hamil. Klasifikasi menurut White
berdasarkan pada usia awal diabetes, lamanya, dan beratnya penyakit vaskular
yang akan mempengaruhi kesehatan perinatal.
KELAS KARAKTERISTIK IMPLIKASI
Intoleransi
glukosa
pada masa
hamil.
Toleransi glukosa abnormal
selama masa hamil:
hiperglikemia pascapandial
selama masa hamil.
Diagnosis sebelum 30 minggu
kehamilan adalah penting untuk
mencegah makrosomia. Tangani dengan
diet kalori yang adekuat untuk
mencegah penurunan berat badan ibu.
Tujuan: glukosa darah pastprandial
<130 mg/dl satu jam setelah makan atau
<105 mg/dl dua jam setelah makan.
Apabila insulin dibutuhkan, tangani
seperti penanganan pada klien
B, C, dan D.
A Diabetes kimiawi yang
didiagnosis sebelum
kehamilan: diatasi hanya
melaluli upaya diet, serangan
awal dapat terjadi pada usia
berapapun.
Penatalaksanaan sama dengan
penanganan intoleransi glukosa pada
kehamilan.
B Terapi insulin yang dilakukan
sebelum kehamilan: serangan
awal pada usia 20 tahun atau
lebih, durasi <10 tahun.
Sekresi insulin endogen dapat menetap,
resiko pada neonatus dan janin sama
dengan resiko pada kelas C dan D,
begitu juga dengan penatalaksanaannya.
C Serangan awal pada usia 10-
20 tahun, durasi 10-20 tahun.
Diabetes karena kurang insulin dengan
serangan awal pada masa kanak-kanak.
D Serangan awal terjadi
sebelum usia 10 tahun, durasi
Makrosomia janin atau retardasi
pertumbuhan intrauterin dapat terjadi,
9
>20 tahun, atau hipertensi
kronis (bukan preeklampsia),
atau diawali
retinopati (perdarahan kecil).
mikroaneurisme retinal, bercak
hemoragik,
dan eksudat meningkat selamaa masa
hamil, kemudian menurun setelah
melahirkan.
F Diabetik nefropati dengan
proteinuria
Anemia dan hipertensi umum terjadi,
proteuneria meningkat pada trisemester
ketiga, menurun setelah melahirkan.
Retardasi pertumbuhan janin
intrauterine umum terjadi, angka
kelangsungan hidup perinatal sekitar
85%. Apabila berada
dalam kondisi optimal, tirah baring
dibutuhkan.
H Penyakit arteri koroner Resiko maternal yang serius.
R Proliferatif Retinopati Neovaskularisasi disertai resiko
hemoragi vitreous atau retina tanggal,
fotokoagulasi laser sangat bermanfaat,
aborsi biasanya tidak dibutuhkan,
disertasi proses aktif neovaskularisasi,
mencegah usaha mengedan (bearing-
down).
Diabetes selama kehamilan juga dapat diklasifikasikan apakah diabetes
terjadi selama kehamilan. Diabetes progtasional terbagi dalam tipe I atau II
dimana diabetes timbul sebelum kehamilan, sedangkan gestasional diabetes
menunjukan bahwa intoleransi glukosa pertama kali diketahui selama kehamilan.
1. DIABETES MELlITUS PREGESTASIONAL
10
Ketika penderita diabetes dinyatakan hamil, maka dia disebut sebagai
diabetik progestasional, yaitu diabetes telah ada sebelum konsepsi dan akan
berlangsung terus sampai kehamilan. Penderita diabetik pregestasional dapat
mengalami diabetes tipe I (insulin dependen) atau II (non-insulin dependen) yang
dapat atau tidak mengalami komplikasi penyakit vaskuler, retinopati, nefropati,
atau gangguan lain yang menyertai diabetes.
Insidensi IDDM selama kehamilan tercatat sangat bervariasi dari 0,1% -
0,5% (London,Gabbe, 1998). CDC (1990) memeriksa data dari 225 catatan dasar
rumah sakit di Amerika, Canada, dan Eropa diperkirakan bahwa 5/1000
kehamilan mempunyai komplikasi IDDM.
Adaptasi hormonal secara normal pada kehamilan mempengaruhi
pengontrolan glikemik pada diabetes pregestasional. Kehamilan juga dapat
mempercepat perkembangan komplikasi vaskular pada diabetes.
Selama trisemester pertama, ketika gula darah maternal normal mengalami
penurunan dan respon insulin terhadap glukosa meningkat, maka pengendalian
glikemik harus ditingkatkan. Mual, muntah, dan mengidam merupakan beberapa
keluhan kehamilan yang disebabkna fluktasi diet, yang mempengaruhi kadar
glukosa maternal dan harus menyesuaikan dosis insulin.
Pada IDDM, hemodinamik normal mengalami kegagalan untuk
menyesuaikan kehamilan, karena terjadi sedikit peningkatan fisiologis pada
kardiak output dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak mendrita diabetes.
Ini juga meningkatkan resiko terjadinya komplikasi tromboemboli selama
diaebetik kehamilan. Disfungsi tiroid, seringkali hipotiroidsm, adalah umum
terjadi selama kehamilan diabetik (Meyer, Palmer, 1990).