perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PROFITABILITAS, SET KESEMPATAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh: AGNES NURCAHYONO NIM. F130902 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
72
Embed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ... · dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PROFITABILITAS, SET KESEMPATAN INVESTASI,
DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Oleh:
AGNES NURCAHYONO
NIM. F130902
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang
yang tidak beriman.”
(QS Yunus : 101)
Karena sesungguhnya sesudah Kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila
kamu telah selesai (dari urusan sesuatu), kerjakanlah
dengan sunguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya Tuhan-mulah hendaknya
kamu berharap.
(QS Al-Insyirah : 5-8 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Penelitian ini untuk:
Ibu dan Bapakku Tercinta serta Adikku Agnes Suharyanto
di Kalimantan.
Terima kasih atas dukungan dan doa yang selalu
diberikan…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Drs. Santosa Tri Hananta, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Drs. Sri Hartoko. MBA, Ak., selaku pembimbing skripsi atas
semua kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis untuk
mencapai hasil yang terbaik.
4. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih untuk motivasi dan doa yang
diberikan telah selama ini.
5. Sahabatku ”Power Rangers” (Arya, Supri, Esga, Isdaryanto), waktu begitu
cepat berlalu, sehingga waktu pun memaksa kita harus berpisah.
6. Teman-temanku, Eka Wahyuning Tyas, Ernita Widy, Karlina: kapan kita
mbolang lagi? Semngat buat kalian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Buat temen tim penelitian payung: Rovi dan Murti, terim kasih kerja
samanya selama ini. Kalian bener-bener orang yang tangguh. J
8. Keluarga keduaku, Dewan Kerja Cabang 11.14 Kwarcab Kab. Sragen
masa bakti 2006-2011. Jangan pernah menutup pintumu untukkku bermain
dan belajar.
9. Buat Pak Halim Deddy Perdana: doakan saya segera menyusul Bapak J
10. Buat adikku Cintya Ayu Daniswari yang senantiasa memberikn support di
saat-sat yang genting.
11. Putri: terima kasih supportnya dari negeri kanguru.
12. Keynia Evirachanessa Kusuma, terima kasih untuk tiga tahun yang sangat
mengesankan. Lekas sembuh ya sahabat… J
13. Esga Perdana Putra: terima kasih pinjaman gitarnya sebagai penghibur di
sela-sela waktu pengerjaan skripsi.
14. Mas Eko Cahyono, Mas Dwi Yarsono, Pak Maryono: orang-orang hebat
yang pernah aku jumpai selama ini.
15. Buat eks-Tim Audit BKM se-Kec. Sawit, Boyolali tahun 2010 (KAP
Tarmizi Achmad): Eka kurnia dan Karlina. Dua wanita super yang selalu
bikin aku bangga.
16. Eks-Tim Audit BKM Kec. Klego, Boyolali: Cuwi dan Miol, salut sama
Lampiran 2 Hasil Uji Analisis Regresi menggunakan SPSS 17.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PROFITABILITAS, SET KESEMPATAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009
AGNES NURCAHYONO
F1309002
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, set kesempatan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dengan jenis industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan sebelumnya melakukan uji asumsi klasik dan uji normalitas data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) profitabilitas berpengaruh positif dan sinifikan terhadap nilai perusahaan. 2) set kesempatan investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 3) kebjakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: nilai perusahaan, profitablitas,set kesempatan investasi, kebijakan dividen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
THE IMPACT OF PROFITABILITY, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALEU WICH
LISTED IN IDX ON 2009
AGNES NURCAHYONO F1309002
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of profitability, investment opportunity set, and dividend policy on firm value for a sample of manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange over the period 2009.
Population in this research is the type of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Samples taken by purposive sampling method. Analysis of data using multiple regression with classical assumption test an test of normality.
The result of this study indicate that: 1) Profitability has positive effect on firm value, 2) investment opportunity set had no positive effect on firm value, 3) dividend policy had effect on firm value.
pembayaran dividen karena kenaikan pembayaran dividen dianggap
sebagai sinyal optimisme manajer atas kinerja perusahaan. Namun
kenaikan profitabilitas tidak selalu diikuti oleh kenaikan dividen,
karena biasanya manajer hanya menaikkan dividen saat sudah yakin
bahwa laba yang diperoleh sekarang dapat tetap dipertahankan
(Kania dan Bacon, 2005).
2.1.2 Set Kesempatan Investasi
Menurut Harjito dan Martono (2005), investasi merupakan
penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam
suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa
yang akan datang. Fama dalam Hasnawati (2005), megatakan bahwa
nilai perusahaaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu
penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan
dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.
“ Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investsasi anatara lain Myers (1977) yang memperkenalkan Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih luas di mana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Jadi, prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity set (IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan pilihan investasi di masa akan datang dengan net present value positif”. (Sri Hasnawati, 2005). Investment Opportunities Set (IOS) merupakan nilai
perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran
yang ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang, di mana pada
saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan
menghasilkan return yang besar (Gaver dan Gaver, 1993 dalam
Hasnawati 2005).
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Myers dalam Smith dan
Watts, yang dikutip dari Setyarini (2006) bahwa secara umum dapat
dikatakan IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau
peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung
pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa
yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat
diobservasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat
dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya
variabel pertumbuhan, variabel kebijkan dan lain-lain.
Adapun teori-teori yang melatarbelakangi keputusan investasi adalah
sebagai berikut:
a. Signalling Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense
di dalam artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan
bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap
pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan
(Wahyudi dan Pawestri, 2006).
Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang
dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya
kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut
akan tumbuh di masa mendatang. Pengeluaran investasi yang
dilakukan oleh manajer pastinya telah
memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut
sudah pasti akan memilih pilihan yang paling menguntungkan
perusahaan.
b. Fisherian’s Theory
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh penyandang
nama teori tersebut yaitu Irving Fisher, yang merupakan ekonom
neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut menyatakan
bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor dengan
manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat
prilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi
sehingga akan melakukan investigasi prilaku manajer melalui
sisi lain. Prilaku-prilaku manajer lainnya yang dapat
menunjukkan pembuatan keputusan investasi adalah melalui
kebijakan struktur modal.
Keputusan investasi yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pilihan-pilihan atau kesempatan investasi (investment opportunity
set/IOS) untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan
tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu
perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan pengeluaran
modal yang dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang.
Hal tersebut yang menyebabkan IOS tidak dapat di observasi
sehingga membutuhkan proksi untuk mengukurnya.
Kallapur dan Trombley (1999) menyatakan bahwa proksi-
proksi IOS dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Proksi IOS berbasis pada harga, merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
sebagian dinyatakan dalam harga pasar saham. Proksi ini
didasari anggapan yang menyatakan bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam
harga-harga saham, dan perusahaan yang tumbuh akan
memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relative untuk
aset yang dimiliki. IOS yang didasari pada harga akan
berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aset yang dimiliki
dan nilai pasar perusahaan.
2) Proksi IOS berbasis pada investasi, merupakan proksi yang
percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi
yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)
merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi
akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas
ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh
seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aset.
Proksi-proksi IOS yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah proksi-proksi yang berdasarkan pada penelitian terdahulu
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tujuan perusahaan.
Keputusan investasi berdasarkan proksi-proksi terukur berkaitan
dengan peluang investasi melalui pilihan dan strategi pengeluran
yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya dalam pembelanjaaan
barang modalnya. Hal ini berdampak pada operasional perusahaan
yang dilakukan melalui generate dari aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan melalui daya ungkit yang diberikan oleh aktiva tersebut.
Investasi di masa depan tidak hanya pada proyek yang
didanai dari kegiatan riset dan pengembangan, namun juga dengan
kemampuan mengeksploitasi kesempatan memperoleh keuntungan.
Proyek yang mampu mengeksploitasi kesempatan keuntungan
adalah pada barang modal yang berhubungan langsung dengan
kegiatan produksi atau operasional perusahaan yang dapat men-
generate laba (Gaver dan Gaver dalam Norpratiwi, 2001),
Setyarini (2006) menghasilkan kesimpulan dalam
penelitiannya bahwa marekt to book value of asset, market to book
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
value of equity, capital expenditure to market value of assets,
earning to price ratio memiliki korelasi positif dan signifikan
terhadap cumulative abnormal return.
2.1.3 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi
kepada pemegang saham dimasa yang akan datang (Hasnawati,
2005). Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan.
Rasio pembanyaran dividen (dividend payout ratio)
menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba
yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkkan
presentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pegemang
saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Apabila laba
perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Dengan demikian
aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba
yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba
yang ditahan diperusahaan (Harjito dan Martono, 2005).
Kebijakan terhadap dividen dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Perusahaan membayar dividen yang rendah (atau
bahkan nol) untuk memaksimumkan nilai perusahaan, sebab dividen
secara efektif lebih tinggi dikenai pajak daripada capital gain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
(Litzenberger dan Ramaswamy dalam Rahmawati dan Akram,
2007). Akan tetapi, pembayaran dividen yang dilakukan saat ini
lebih baik daripada capital gain di masa mendatang karena dividen
yang diterima saat ini oleh investor bersifat lebih pasti dibanding
capital gain yang mengandung ketidakpastian yang lebih besar di
masa mendatang.
Harjito dan Martono (2005) mengemukakan bahwa sejauh ini
pembahasan dividen hanya menyangkut aspek-aspek teoritis dari
kebijkan dividen. Namun, ketika perusahaan menetapkan suatu
kebijakan dan sejumlah hal, pertimbangan-pertimbangan ini harus
dikaitkan kembali ke teori pembayaran dividen dan penilaian
perusahaan. Berikut ini beberapa pertimbangan atau faktor yang
harus dianalisis dan dibahas perusahaan ketika menetapkan suatu
kebijakan dan dalam praktek ketika melakukan pendekatan terhadap
keputusan dividen:
a. Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin
kecil kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan
perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi
kebutuhan dananya (semua proyek investasi yang
menguntungkan).
b. Likuiditas perusahaan
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu petimbangan
utama dalam kebijakan dividen. Karena dividen harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengeluarkan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah
kas untuk membayar dividen. Apabila manajemen ingin
memelihara likuiditas dalam mengantisipasi adanya
ketidakpastian dan agar mempunyai fleksibiitas keuangan,
kemungkinan perusahan tidak akan membanyar dividen
dalam jumlah yang besar.
c. Kemampuan untuk meminjam
Posisi likuiditas bukanlah satu-satunya cara untuk
menunjukkan fleksibillias dan perlindungan terhadap
ketidakpastian. Apabila perusahaan mempunyai kemampuan
yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan
fleksibiitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan
untuk membanyar dividen juga tinggi. Jika perusahaan
memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak
perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap
likuiditas perusahaan.
d. Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang
Ketentuan perlindungan (protective covenant) dalam suatu
perjanjian hutang sering mencantukan pembatasan terhadap
pembayaran dividen. Pembatasan ini digunakan oleh para
kreeditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut
membayar dhutangnya. Biasanya, pembatasan ini dinyatakan
dalam presentase maksimum dari laba kumulatif. Apabila
pembatasan ini dilakukan, maka manajemen perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dapat menyambut baik pembatasan dividen yang dikenakan
oleh kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak
harus mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada
para pemegang saham. Manajemen hanya perlu mentaati
pembatasan tersebut.
e. Pengendalian hutang
Apabila suatu perusahaan membayar dividen yang sangat
besar, maka perusahan mungkin menaikkan modal di waktu
yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk
membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan.
Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada
kemungkinan kelompok pemegang saham tertentu tidak lagi
dapat mengendalikan perusahaan karena jumlah saham yang
mereka kuasai menjadi berkurang dari seluruh saham yang
beredar. Oleh karena itu dianggap berbahaya bila perusahaan
terlalu besar membayar dividennya, sehingga pengendalian
perusahaan menjadi berpindah tangan.
Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan laba
yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba
tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali (Hasnawati, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.1.4 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham (Bringham Gapenski, 1996). Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi
menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang
tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh
harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan
investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.
Menurut Fama dalam Wahyudi et. al (2006), nilai perusahaan
akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham
perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi
transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham
dianggap cerminan dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai
perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan
harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai
perusahaan pun akan meningkat.
Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan
diantaranya adalah:
1. PER (Price Earnings Ratio)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
perbandingan antara harga saham perusahaan dengan
keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. (Sutrisno,
2000 dalam Mohammad Usman, 2001 dalam Malla Bahagia,
2008).
Rumus yang digunakan adalah:
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :
a. Tingkat pertumbuhan laba
b. Dividend Payout Ratio
c. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.
Hubungan faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER
nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan
laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini
dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang
akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba
perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan
secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan
earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan
mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan
tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut sehingga saham-saham dari
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan
pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang
tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di
bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat
lebih besar.
b. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin
tinggi PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan
PER, dimana DPR menentukan besarnya dividen yang
diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini
secara positif dapat mempengaruhi harga saham
terutama pada pasar modal didominasi yang
mempunyai strategi mangejar dividen sebagai target
utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi
PER.
c. Semakin tinggi required rate of return (r) semakin
rendah PER, r merupakan tingkat keuntungan yang
dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga
sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika
keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut
ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang
disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi
tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
turunnya harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan
begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER,
semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan
semakin rendah nilai PER nya.
2. PBV (Price Book Value)
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan
kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah
perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Gapenski, 1999:
92) dan dirumuskan:
Nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga saham.
Semakin tinggi harga saham berarti kemakmuran pemegang saham
akan meningkat. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai
perusahaan. Pada dasarnya harga saham dihitung dari nilai sekarang
dividen yang akan diterima, jadi semakin tinggi harga saham berarti
semakin tinggi tingkat pengembalian kepada investor dan itu berarti
semakin tinggi juga nilai perusahaan terkait dengan tujuan dari
perusahaan itu sendiri, yaitu untuk memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Penelitian ini menggunakan rasio Tobin’s Q (Q
ratio). Tobin’s Q ratio secara sederhana dihitung:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dimana:
Q = Nilai Perusahaan
MVE = Nilai Pasar Ekuitas (Market Value Equity) yang
peroleh dari hasil perkalian harga saham penutupan
(closing price) akhir tahun dengan jumlah saham.
BVE = nilai buku dari ekuitas (Book Value Equity) yang
diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan
total kewajiban.
D = nilai buku dari total utang.
2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mepengaruhi nilai perusahaan. Rahmawati dan Akram
(2007) menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,
pertumbuhan laba, likuiditas, inflasi, dan kebijakan dividen berpengaruh
secara simultan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial, hanya
profitabilitas dan kebijakan dividen yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Sementara itu, Hasnawati (2005) meneliti implikasi keputusan
investasi, pendanaan, dan dividen terhadap nilai perusaahaan di Indonesia.
Dengan menggunakan analisis regresi, variabel yang digunakan adalah
keputusan keuangan sebagai variabel independen atau eksogen dan yang
digunakan sebagai variabel dependen atau eksogen adalah nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa keputusan investasi, keputusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
pendanaan, dan keputusan dividen secara parsial berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini, Bandi dan Wibawa (2010)
menyatakan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu
diraih oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan
yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan
nilai perusahaan.
Soliha (2002) dalam penelitiannya menunjukkan, profit yang
tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik
sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat
akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.
Femonema tersebut menunjukkan bahwa tingkat
profitabilitas merupakan insentif bagi peningkatan nilai perusahaan.
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.2.2 Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahan
Dalam teori manajemen keuangan, ada trade-off antara risiko
dan return. Jika risiko suatu investasi lebih tinggi, return yang
diharapkan juga tinggi dan banyak para manajer mengetahui risiko
untuk dipertimbangkan dalam menilai dan mengambil keputusan
investasi. Penilaian dan pemahaman trade-off antara risiko dan
return membentuk landasan untuk memaksimumkan kesejahteraan
pemegang saham.
Secara umum investor enggan terhadap risiko (averse risk).
Jika risiko lebih besar, investor mengharapkan return yang lebih
besar. Return yang tinggi tidak selalu disertai investasi berisiko.
Investasi yang berisiko tidak akan dilakukan oleh investor jika
investasi tersebut tidak memberi harapan tingkat return yang tinggi
atau nilai perusahaan yang baik.
Dengan semakin banyak perusahaan melakukan investasi
yang menguntungkan bagi perusahaan tentunya dengan memilih
risiko yang terkecil. Hal ini akan bertujuan untuk mencapai
mencapai profitabilitas yang dihaharapkan. Jika profitabilitas
tercapai maka perusahaan dapat membagikan dividen. Secara tidak
langsung harga saham naik dan tentunya berpengaruh pada naiknya
nilai perusahaan. Apabila perusahaan mampu memaksimumkan
kemampuannya melalui investasi-investasi tersebut dalam
menghasilkan laba sesuai dengan jumlah dana yang terikat, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dapat meningkatkan nilai perusahaan (Rini, Bandi dan Wibawa,
2010)
Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hasnawati (2005) yang menyatakan investment opportunity
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan berdasarkan uraian
diatas dapat tarik hipotesis:
H2: Set kesempatan investasi berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
2.2.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan kebijakan dividen adalah keputusan tentang
seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen
daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan
(Brigham dan Houston, 2001).
Ada tiga kelompok yang berkaitan dengan kebijakan dividen.
Kelomok yang pertama yaitu Modligliani-Miller (MM) berpendapat
bahwa kebijkan dividen tidak relevan yang berarti tidak ada kebijkan
dividen yang optimal karena dividen tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
Kelompok kedua adalah pendapat Gordon-Lintner yaitu
dividen lebih kecil risikonya daripada capital gain, hal ini
mengakibatkan dividen setelah pajak akan menawarkan dividen
yield yang lebih tinggi, sehingga hal ini dapat meminimumkan biaya
modal. Kelompok ketiga adalah bahwa karena dividen cenderung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dikenakan pajak daripada capital gain, maka investor akan meminta
tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan divident
yield yang tinggi.
Kelompok ini menyarankan bahwa dengan divident payout
ratio (DPR) yang lebih rendah akan memaksimumkan nilai
perusahaan. Ketiga pendapat nampak bertentangan, namun dapat
dikatakan bahwa pembanyaran dividen sering diikuti oleh kenaikan
harga saham. Kenaikan pembanyaran dividen dilihat sebagai signal
bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik. Dengan demikian
hipotesis yang dapat dibangun adalah :
H3: Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Profitabilitas (X1) - Return on Equity (ROE)
Set Kesempatan Investasi(X2) - Price Earnings Ratio (PER)
Nilai Perusahaan (Y) Tobin’s Q
Kebijakan Dividen(X3) - Dummy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
METODA PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel adalah apapun yang membedakan atau membawa variasi
pada nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini digunakan dua variabel
yang untuk melakukan analisis data.Variabel tersebut terdiri dari variabel
dependent, variabel independent, Variabel independent dalam penelitian ini
adalah profitabilitas, setkesempatan investasi dan kebijakan dividen.
Sedangkan variabel dependen dalampenelitian ini adalah nilai perusahaan.
3.1.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel terikat dan
dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozali, 2005). Variabel
dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan. Nilai perusahaan merupakan gambaran dari
kesejahteraan pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan
maka dapat menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya.
Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku
perusahaan dari ekuitasnya. Dalam neraca keuangan, ekuitas
menggambarkan total modal perusahaan. Selain itu, nilai pasar bisa
menjadi ukuran nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan
variabel dependent yang dapat diukur dengan menggunakan rumus
Tobin’s Q, dengan rumus sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dimana :
Tobins Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai Ekuitas Pasar (Market Equity Value)
D = Nilai buku dari total hutang
BVE = Nilai buku dari ekuitas (Book Value Equity)
Market Value Equity (MVE) diperoleh dari hasil
perkalian harga saham penutupan akhir tahun
dengan jumlah saham yang beredar pada akhir
tahun. Book Value Equity (BVE) diperoleh dari
selisih total assets perusahaan dengan total
kewajibannya.
3.1.2 Variabel Independen
3.1.2.1 Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan (Brigham dan Huston, 2001). Rasio
profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yang menunjukkan
laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang
menujukkan efektivitas dengan investasinya. Kedua rasio ini
secara bersama-sama menunjukkan efektivitas rasio
profitabilitas dalam hubungannya antara penjualan dengan
laba. Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return
on Equity (ROE). ROE menunjukkan rata-rata penghitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pengembalian atas investasi pemegang saham, yang diukur
dengan membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas
saham biasa, dan dirumuskan sebagai berikut:
3.1.2.2 Set Kesempatan Investasi
Set kesempatan investasi (investment opportunity
set/IOS) didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang
dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang
akan datang dengan net present value positif. Secara umum
dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya
kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan.
Keputusan investasi yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki pilihan-pilihan atau IOS untuk meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
Dalam penelitian ini set kesempatan investasi akan
diproksi dengan price erning ratio (PER) yang menunjukkan
perbandingan antara closing price dengan laba per lembar
saham (earning per share) yang diformulasikan sebagai
berikut:
Secara teori, PER memberikan gambaran seberapa
besar investor bersedia untuk membayar setiap rupiah laba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sehingga dapat
dikatakan pula bahwa PER mencerminkan seberapa besar
optimisme pasar atas prospek pertumbuhan suatu perusahaan.
Harga saham mencerminkan ekspektasi investor
atas nilai suatu perusahaan di masa mendatang. Harga saham
yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai
kinerja yang baik karena prospek investasi perusahaan akan
lebih tinggi. Hal inilah yang menarik investor karena
expected return yang lebih pasti.
3.1.2.3 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan
laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya
laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diinvestasikan kembali (Hasnawati, 2005). Kebijakan dividen
diukur menggunakan dummy. Kelompok yang diberi nilai
dummy 0 (nol) disebut excluded group, sedangkan kelompok
yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included group
(Mirer dalam Gozhali: 2005). Untuk penelitian ini,
perusahaan yang diukur dengan proksi dummy memiliki
kriteria: (1) Perusahaan yang membagi deviden pada tahun
2009 dinilai dengan angka 1, (2) Perusahaan yang tidak
membagi deviden pada tahun 2009 dinilai dengan angka 0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3.2 Sampel
Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang
diukur dalam suatu skala numerik. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder
berupa laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan (annual
report) dari perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia pada periode
2009.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan merupakan
data sekunder yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan
yang rutin diterbitkan setiap tahunnya oleh pihak-pihak yang berkompeten
yang terdapat di dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009
dan situs resmi www.idx.co.id.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability
sampling tepatnya metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Jogiyanto, 2004 : 79).
Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009
dalam kelompok industri manufaktur dan tidak delisting dari Bursa
Efek Indonesia selama periode pengamatan 2009,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Perusahaan sampel melakukan pembayaran dividen kas (tunai) pada
tahun 2009,
3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara
lengkap dari variabel yang diteliti.
3.5 Metode Analisis Data
Terdapat beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk
menganalisis data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan
informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan
menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Untuk mencapai
tujuan dalam penelitian ini digunakan analisa regresi melalui Ordinary
Least Square (OLS) (Gujarati, 2003). Ordinary Least Square (OLS) menurut
Carl Friendrich Gauss, dalam Gozalli (2007), mengatakan inti dari OLS
adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah
dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum
dari data tersebut (Sugiyono, 2004). Statistik deskriptif digunakan
untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median,
deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini
dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
profitabilitas (yang diproksikan degan ROE), set kesempatan
investasi (yang diproksikan dengan PER), dan kebijakan dividen
(yang diproksikan dengan dummy) yang digunakan dalam penelitian.
3.5.2 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005). Model regresi yang
baik adalah memiliki data berdistribusi normal. Untuk menguji
apakah terdapat distribusi yang normal atau tidak dalam model
regresi maka digunakanlah uji kolmogorof-smirnov dan analisis
grafik. Dalam uji ini, jika dihasilkan taraf signifikansi lebih besar
dari 5%, hal ini berarti data yang akan diolah memiliki distribusi
normal. Sebaliknya, jika taraf signifikansi yang dihasilkan lebih
kecil dari 5%, maka data tidak terdistribusi secara normal. Selain itu
juga digunakan analisis grafik, dalam grafik yang dihasilkan jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas data,
sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak
mengikuti arah garis, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan perhitungan statistik regresi berganda
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersama-sama, maka diadakan pengujian asumsi
klasik. Menurut Imam Ghozali (2005) uji asumsi klasik terdiri dari:
3.5.3.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2005) :
(1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model
regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual