perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DYAH LISTYORINI G 0008089 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011
61
Embed
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ASUPAN ...digilib.uns.ac.id/dokumen/download/23451/NTA3Nzk=/Hubungan-Asupan-Energi-Dan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAKI
KABUPATEN SUKOHARJO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
DYAH LISTYORINI
G 0008089
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAKI
KABUPATEN SUKOHARJO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
DYAH LISTYORINI
G 0008089
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi dengan
Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Baki,
Kabupaten Sukoharjo
Dyah Listyorini, NIM : G 0008089, Tahun : 2011
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada hari Senin, Tanggal 22 Agustus 2011
Pembimbing Utama Nama : Prof. Dr. H. Santoso, dr., MS., Sp.OK NIP : 19441124 197609 1 001 (.................................) Pembimbing Pendamping Nama : Vitri Widyaningsih, dr. NIP : 19820423 200801 2 011 (.................................) Penguji Utama Nama : Endang Sutisna S, dr., M.Kes NIP : 19560320 198312 1 002 (.................................) Anggota Penguji Nama : Prof.Bhisma Murti, dr.,MPH.M.Sc., Ph.D NIP : 19551021 199412 1 001 (.................................)
Surakarta,........................
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Agustus 2011
Dyah Listyorini
NIM. G0008089
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Dyah Listyorini, G0008089, 2011. Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi dan status gizi dengan prestasi belajar siswa sekolah dasar di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Juni 2011 di SDN Baki Pandeyan 01 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling dengan mengambil sampel siswa kelas V (lima) dikarenakan mereka mudah diajak bekerjasama. Data asupan energi diukur dengan metode food recall 3 x 24 jam dan dianalisis dengan program nutrisurvey 2007. Data status gizi (TB/U) dihitung dengan pengukuran tinggi badan dan umur, kemudian diolah dalam individual anthropometric assessment. Sedangkan data bimbingan belajar didapat dari kuesioner. Diperoleh data dari 44 siswa kemudian dianalisis dengan regresi logistik ganda melalui program SPSS 17.0 for Windows. Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara asupan energi dengan prestasi belajar. Siswa dengan energi cukup (≥ 70 %) mempunyai kemungkinan untuk memiliki nilai rapor tinggi empat setengah kali lebih besar daripada siswa dengan asupan energi kurang (< 70%) (OR = 4.43; CI 95 % = 1.09 hingga 18.01; p = 0.037). Terdapat hubungan terbalik antara status gizi dengan prestasi belajar. Siswa dengan tubuh tinggi mempunyai kemungkinan untuk memiliki nilai rapor yang tinggi seperlima kali lebih kecil daripada siswa dengan tubuh pendek (OR = 0.21; CI 95 % = 0.04 hingga 1.05; p = 0.058). Sedangkan terdapat hubungan terbalik antara bimbingan belajar dan prestasi belajar. Siswa yang mengikuti bimbingan belajar mempunyai kemungkinan untuk memiliki nilai rapor yang tinggi setengah kali lebih kecil daripada siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar (OR = 0.56; CI 95 % = 0.10 hingga 3.06; p = 0.503). Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara asupan energi dan prestasi belajar. Terdapat hubungan terbalik dan tidak signifikan antara status gizi dan bimbingan belajar dengan prestasi belajar di SDN Baki Pandeyan 01 Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Kata kunci: Asupan Energi, Status Gizi, Prestasi Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Dyah Listyorini, G0008089, 2011. The Relationship of Energy Intake and Nutritional Status with Student Achievement at Elementary School in Baki District, Sukoharjo regency. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University. Objectives: The purpose of this research is to find out the relationship energy intake and nutritional status with student achievement at elementary school in Baki District, Sukoharjo regency. Methods: This research used analytical descriptive method with cross sectional approach. Taken place during June 2011 in the Baki Pandeyan 01 Baki district Sukoharjo regency. The sampling method in this research is purposive random sampling by taking the sample of students in grade V (five) due to their easy to cooperation. The measurement of energy intake data hold by using food recall method 3 x 24 hours and analyzed with nutrisurvey program of 2007. The nutritional status data (TB / U) was calculated by measuring height and age, then was processed in individual anthropometric assessment. While the tutoring data was obtained from questionnaires. Data from 44 students was then analyzed by using multiple logistic regression through SPSS 17.0 for Windows. Results: This study shows there is a positive relationship between energy intake and learning achievement. Students with sufficient energy (≥ 70 %) have the possibility to have high grades four and a half times greater than students with less energy intake (< 70 %) (OR = 4.43; CI 95 % = 1.09 to 18:01; p = 0037). There is an inverse relationship between nutritional status and learning achievement. Students with a tall body has the possibility to have high grades fifth times smaller than the students with a short body (OR = 0.21; CI 95 % = 0.04 to 1.05; p = 0.058). Furthermore there is an inverse relationship between tutoring and learning achievement. Students who follow the guidance of learning have the possibility to have high grades a half times smaller than students who did not follow the guidance of learning (OR = 0.56; CI 95 % = 0.10 to 3.06; p = 0.503). Conclusions: There is positive and significant relationship between energy intake and learning achievement. There is not significant and inverse relationship between nutritional status and tutoring with learning achievement in SDN Baki Pandeyan 01 Baki district Sukoharjo regency. Key words: Energy Intake, Nutritional Status, Achievement Learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PRAKATA
Alhamdulillaah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo”. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta Tim Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. Dr. H. Santoso, dr., MS.Sp.OK, selaku pembimbing utama yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dan motivasi bagi penulis.
4. Vitri Widyaningsih dr., selaku pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dan motivasi bagi penulis.
5. Endang Sutisna S, dr., M.Kes, selaku penguji utama yang telah memberikan nasehat, dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
6. Prof.Bhisma Murti, dr.,MPH.,M.Sc.,PhD, selaku anggota penguji yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Dosen dan Staf Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Tim Skripsi FK UNS Surakarta yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.
8. CH.A. Sri Hartini, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Baki Pandeyan 01, beserta guru-guru, karyawan dan siswa-siswi yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
9. Kedua orang tua tercinta, kakak beserta keluarga besarku yang selalu memberikan doa restu dan dukungan, baik material, moral, maupun spiritual.
10. Semua sahabat terbaikku yang telah membantu dan menemani dalam berjuang, teman-teman mahasiswa angkatan 2008 yang menemani serta selalu memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis dalam suka maupun duka.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.
Surakarta, Agustus 2011
Dyah Listyorini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 4
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4
1. Asupan Energi ................................................................................. 4
2. Status Gizi....... ................................................................................ 6
Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah
asupan makanan dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang
melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi
keluarga, produktivitas dan kondisi perumahan (Suhardjo, 2003). Faktor-
faktor yang mempengaruhi status gizi:
1) Faktor Langsung
a) Konsumsi Pangan
Penilaian konsumsi pangan rumah tangga atau secara
perorangan merupakan cara pengamatan langsung yang dapat
menggambarkan pola konsumsi penduduk menurut daerah,
golongan sosial ekonomi dan sosial budaya. Konsumsi pangan
lebih sering digunakan sebagai salah satu teknik untuk memajukan
tingkat keadaan gizi (Suhardjo, 2003).
b) Infeksi
Infeksi mempunyai efek terhadap status gizi untuk semua
umur, tetapi lebih nyata pada kelompok anak-anak. infeksi juga
mempunyai kontribusi terhadap defisiensi energi, protein, dan gizi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
lain karena menurunnya nafsu makan sehingga asupan makanan
berkurang. Kebutuhan energi pada saat infeksi bisa mencapai dua
kali kebutuhan normal karena meningkatnya metabolisme basal.
Hal ini menyebabkan deplesi otot dan glikogen hati (Thaha, 1995).
Antara status gizi kurang dan infeksi terdapat interaksi
bolak balik. Infeksi dapat menimbulkan gizi kurang melalui
mekanismenya. Sistematik pada katabolisme jaringan
menyebabkan kehilangan nitrogen (Suhardjo, 2003). Penyakit
infeksi yang menyerang anak menyebabkan gizi anak menjadi
buruk. Memburuknya keadaan gizi anak akibat penyakit infeksi
dapat menyebabkan turunnya nafsu makan, sehingga masukan zat
gizi berkurang padahal anak justru memerlukan zat gizi yang lebih
banyak. Penyakit infeksi sering disertai oleh diare dan muntah
yang menyebabkan penderita kehilangan cairan dan sejumlah zat
gizi seperti mineral, dan sebagainya (Moehji, 2003).
2) Faktor Tidak Langsung
a) Tingkat Pendapatan
Penduduk kota dan penduduk pedesaan yang berpendapatan
rendah, selain memanfaatkan pendapatan itu untuk keperluan
makan keluarga, juga harus membagi untuk keperluan lainnya.
Sehingga, tidak jarang presentase pendapatan untuk keperluan
penyediaan makanan hanya kecil saja. Pendapatan keluarga akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-
hari, baik kualitas maupun jumlah makanan (Moehji, 2002).
b) Pengetahuan Gizi
Kurangnya pengetahuan dan salah konsepsi tentang
kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum di setiap negara
di dunia. Salah satu penyebab munculnya gangguan gizi adalah
kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kurangnya kemampuan
untuk menerapkan informasi tentang gizi dalam kehidupan sehari-
hari (Suhardjo, 2003). Pengetahuan tentang kandungan zat gizi
dalam berbagai bahan makanan, kegunaan makanan bagi kesehatan
keluarga dapat membantu ibu memilih bahan makanan yang
harganya tidak begitu mahal akan tetapi nilai gizinya tinggi
(Moehji, 2002).
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian
Prestasi belajar menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah
penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan dalam
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan
oleh guru (Dekdikbud, 2000). Prestasi Belajar menurut Winkel (2004)
merupakan taraf hasil belajar yang ditunjukkan seseorang setelah
mendapatkan pendidikan atau latihan.
Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
melalui beberapa proses belajar untuk mengetahui sesuatu yang belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
diketahuinya, dan hanya dengan belajar maka siswa akan dapat
mengetahui, mengerti, dan memahami sesuatu dengan baik. Prestasi
belajar adalah hasil yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam
jangka waktu tertentu sebagai hasil belajar (Wuryani, 2002). Prestasi
belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan
atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebutkan hal ini
sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia, termasuk kebutuhan anak di dalam suatu program pendidikan
(Maslow, 1994).
Tingkat prestasi siswa secara umum dapat dilihat pencapaian
siswa terhadap materi pembelajaran. Apabila bahan pelajaran yang
diajarkan kurang dari 65 % yang dikuasai oleh siswa peserta didik
maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut
tergolong rendah (Djamarah, dkk., 2000).
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melalui
usaha belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar tersebut
ditunjukkan dalam tinggi-rendahnya nilai atau angka yang diberikan
guru sebagai hasil evaluasi atas penguasaan materi pelajaran yang telah
diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan
beberapa faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri orang
yang belajar maupun dari luar dirinya (Dalyono, 1997).
Menurut Dalyono (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar yaitu:
1) Faktor internal
a) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya
terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat,
sakit kepala, demam pilek, batuk dapat mengakibatkan tidak
bergairah untuk belajar (Dalyono, 1997).
Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan
perkembangan mental adalah gizi. Tingkat keadaan gizi normal
tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi
seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh
konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa
itu (Budiyanto, 2002).
b) Inteligensi dan Bakat
Inteligensi adalah kemampuan untuk berfikir secara
abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman (Azwar,
1996). Inteligensi dan bakat merupakan aspek kejiwaan (psikis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
yang besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.
Seseorang yang mempunyai inteligensi baik umumnya mudah
belajar dan hasilnya pun cenderung baik dan sebaliknya. Bakat
juga mempengaruhi dalam menentukan keberhasilan belajar
(Dalyono, 1997).
c) Minat dan motivasi
Minat dan bakat merupakan aspek kejiwaan. Minat dapat
terjadi karena daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari.
Sedangkan motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Kuat lemahnya motivasi
belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar.
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2002).
d) Cara belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian
hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor
fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan memperoleh
hasil yang kurang memuaskan (Dalyono, 1997).
2) Faktor eksternal
a) Keluarga
Faktor orang tua sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
orang tua, besar kecilnya penghasilan, perhatian dan bimbingan
orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Di samping itu, faktor
keadaan rumah tangga dan peralatan belajar turut mempengaruhi
keberhasilan belajar (Dalyono, 1997). Alat bantu belajar
digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan
belajar. Pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah
dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih
bermakna (Ahmadi, 1998).
Keadaan keluarga yang kurang harmonis, orang tua
kurang perhatian terhadap prestasi belajar siswa dan keadaan
ekonomi yang lemah atau berlebihan bisa menyebabkan turunnya
prestasi belajar anak (Hamalik, 2001).
b) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar, kualitas guru, metode mengajarnya,
kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas
atau perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per
kelas, pelaksanaan tata tertib, adanya teman dan keharmonisan di
antara semua personil sekolah, semua itu turut mempengaruhi
keberhasilan belajar anak (Hakim, 2002).
Lingkungan sekolah yang aman dan tertib, optimisme dan
harapan yang tinggi dari warga sekolah, kesehatan sekolah, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, merupakan iklim
sekolah yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa
(Slameto, 2003).
c) Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar.
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari
orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-
rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan
mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila
tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak
bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat
belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi
belajar berkurang.
d) Lingkungan sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting
dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan,
bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan
sebagainya. Misalnya bila keadaan bangunan rumah penduduk
sangat rapat, akan mengganggu belajar. Tempat yang sepi dengan
iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar (Dalyono,
1997).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
e) Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan bimbingan dalam hal
menemukan cara-cara belajar yang tepat, memilih program studi
yang sesuai, dan mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan
dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.
Bimbingan belajar juga diartikan sebagai proses pemberian
bantuan terhadap siswa untuk dapat belajar secara optimal dan
dapat memenuhi tuntutan setiap mata pelajaran dan memperoleh
hasil belajar yang baik setelah pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan kemampuan bakat, minat yang dimiliki
masing-masing siswa (Winkel, 2004).
c. Penilaian Prestasi belajar
Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta
keberhasilan siswa maka dilakukan melalui tes prestasi belajar
berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya. Tes prestasi belajar
digolongkan dalam penilaian sebagai berikut:
1) Tes formatif
Tes yang diberikan kepada siswa pada akhir program satuan
pembelajaran. Fungsinya untuk mengetahui pencapaian hasil
belajar siswa dalam penguasaan bahan atau materi yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran daya serap siswa terhadap bahasan
tersebut (Purwanto, 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2) Tes sub sumatif
Tes yang diberikan kepada siswa pada tahap-tahap tertentu
misalnya dua minggu sekali atau satu bulan sekali selama catur
wulan atau semester yang bersangkutan. Tujuannya selain untuk
mengetahui gambaran daya serap materi yang telah diberikan,
hasilnya akan digabungkan dengan nilai tes sumatif yang akan
menjadi nilai rapor (Purwanto, 2002).
3) Tes sumatif
Tes ini biasa diadakan tiap catur wulan sekali atau setiap
semester. Fungsi tes tersebut untuk menilai penguasaan siswa
terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan selama jangka waktu
tertentu (Purwanto, 2002).
4. Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar
Siswa
Kemampuan belajar anak sekolah salah satunya ditentukan oleh
asupan energi. Asupan energi dan zat gizi makro yang tidak seimbang
akan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh terganggu. Sistem kekebalan
tubuh yang terganggu akibat dari kekurangan asupan energi ini dapat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar siswa.
Kemampuan belajar erat kaitannya dengan peranan dendrit dalam
menghantarkan rangsangan dari luar menuju sel saraf. Lebih banyak
dendrit yang terbentuk berarti lebih banyak sinaps yang terbentuk untuk
lebih berkemampuan dalam belajar. Pada usia dua tahun, 50 % sel-sel otak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
sudah dilengkapi dengan dendrit, usia 6 tahun mencapai 70 %, usia 20
tahun mencapai 90 % dan sisanya terpenuhi pada usia berikutnya. Apabila
pada masa puncak pembentukan dendrit tidak tersedia cukup zat gizi,
maka jumlah sinaps yang terbentuk akan berkurang, dan selanjutnya
fungsi mental juga akan berkurang, seperti daya ingat berkurang dan
kapasitas belajar yang berkurang. Jadi kecukupan gizi mutlak diperlukan
untuk kesempurnaan pertumbuhan perkembangan dendrit (Karyadi, 1998).
Apabila makanan yang dikonsumsi tidak cukup mengandung zat-
zat gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini berlangsung lama, maka akan
menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi
ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan
kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu,
badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel
dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan
organisasi biokimia (neurotransmitter) dalam otak. Keadaan ini
berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar, 2008).
Di samping itu, sistem penyimpanan glikogen di otot pada anak
sangat sedikit, mengakibatkan terbatasnya persediaan asam amino untuk
glikoneogenesis. Hal ini dapat berdampak pada keadaan anak yang
menjadi tidak bersemangat, lemah, dan lesu (Soetjiningsih, 2002).
Akibatnya, kurang gizi pada anak akan menyebabkan kegagalan
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan daya tahan,
meningkatkan kesakitan dan kematian (Achmad, 2000).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Depkes RI (2002) menyatakan bahwa setiap anak yang mengalami
status gizi buruk, mempunyai risiko kehilangan IQ 10 - 13 poin.
Berdasarkan studi di Filipina, Jamaika, dan negara lain, juga telah
membuktikan adanya hubungan yang sangat bermakna antara tinggi badan
dan kemampuan belajar. Bahkan berdasarkan penelitian tersebut,
pemberian makanan tambahan pada anak bertubuh pendek berusia 9 - 24
bulan akan mampu meningkatkan kemampuan belajar anak ketika berusia
7 - 8 tahun.
Dibuktikan pula dari beberapa studi bidang ekonomi di Ghana
maupun Pakistan mengenai pentingnya gizi untuk mendukung
pembangunan, dengan menurunkan prevalensi anak pendek sebesar 10 %,
akan dapat meningkatkan 2 % - 10 % proporsi anak yang mendaftar ke
sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Keterangan: : variabel yang tidak diteliti : variabel yang diteliti
C.Hipotesis
Terdapat hubungan asupan energi dan status gizi dengan prestasi belajar
siswa sekolah dasar di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Status Gizi siswa
Perubahan metabolisme dalam otak
Kesehatan Inteligensi dan Bakat Minat dan motivasi Cara belajar Faktor Keluarga Faktor Sekolah Faktor Masyarakat Faktor Lingkungan sekitar
Perubahan jumlah sel, myelinisasi, pertumbuhan
dendrit dan pembentukan sinaps
Perubahan fungsi normal otak
Perkembangan kecerdasan anak
Prestasi Belajar
Infeksi Tingkat Pendapatan Pengetahuan Gizi
Bimbingan Belajar
Asupan Energi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan studi potong lintang (Cross Sectional) yaitu mencuplik sebuah
sampel dari populasi dalam satu waktu, dan memeriksa status paparan dan
status penyakit pada titik waktu yang sama dari masing-masing individu
dalam sampel tersebut (Murti, 2003).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Baki Pandeyan
01 Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan di sekolah dasar ini
karena belum pernah diadakan penelitian tentang hubungan asupan energi dan
status gizi dengan prestasi belajar siswa, dan tersedianya data yang dibutuhkan
untuk penelitian.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi Sumber
Populasi sumber pada penelitian adalah seluruh siswa kelas I-V. Siswa kelas
VI tidak diikutkan dalam penelitian karena telah menyelesaikan Ujian
Nasional.
2. Besar Sampel
Jumlah sampel ditentukan dari variabel independen x (15 - 20 observasi)
(Hair, et al.,1998). Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel independen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
sehingga jumlah sampel minimum yang diperlukan adalah 3 x 15 = 45
orang.
D. Teknik Sampling
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan menggunakan
purposive random sampling yang merupakan pengambilan sampel secara
purposive didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri
(Murti, 2010). Peneliti mengambil sampel siswa kelas V dikarenakan siswa
kelas V merupakan siswa tertua di sekolah dasar sehingga dapat lebih mudah
untuk diajak berkomunikasi dan bekerjasama.
E. Rancangan Penelitian
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian
Populasi Sumber Siswa/siswi kelas I-V
SDN Bakipandeyan 01 Sukoharjo
Sampel (Kelas V)
Prestasi Belajar
Status Gizi (TB/U) (Pemeriksaan Antropometri)
Analisis Data (Regresi Logistik Ganda)
Asupan Energi (Food Recall 3 x 24
jam)
Bimbingan Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
F. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : asupan energi dan status gizi
2. Variabel terikat : prestasi belajar siswa
3. Variabel luar
a. Terkendali : bimbingan belajar
b. Tidak terkendali : inteligensi, bakat minat dan motivasi, faktor
keluarga, sekolah, masyarakat dan faktor lingkungan sekitar
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
a. Asupan energi : banyaknya energi yang dikonsumsi dalam makanan dan
minuman yang dikonsumsi dalam satu hari. Asupan energi dihitung
dengan metode food recall 3 x 24 jam dan dianalisis dengan program
nutrisurvey 2007.
Skala : dikotomik
Kode asupan energi :
0. < 70 % dari kecukupan tubuh (kurang)
1. ≥ 70 % dari kecukupan tubuh (cukup)
b. Status Gizi : Status gizi adalah keadaan kesehatan anak sekolah dasar
yang diketahui dari data tinggi badan dengan microtoice ketelitian 0,1
cm dan data umur siswa yang diukur dengan tanggal penelitian
dikurangi tanggal lahir siswa. Indikator yang dipakai adalah TB/U
berdasar z-score karena dapat menggambarkan status gizi masa lampau.
Skala : dikotomik
Kode asupan energi :
0. Z-score < 0 (pendek)
1. Z-score ≥ 0 (tinggi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
Ditunjukkan dengan tinggi-rendahnya nilai atau angka sebagai hasil
belajar yang dicapai oleh siswa setelah melalui usaha belajar dalam jangka
waktu tertentu. Nilai atau angka dilihat dari nilai rapor siswa satu tahun
terakhir, yaitu rata-rata nilai semester ganjil dan genap.
Skala : dikotomik
Kode nilai rapor :
0. < median
1. ≥ median
Sumber : Buku Laporan Pendidikan, 2011
3. Variabel Perancu
Variabel perancu dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar.
Ditunjukkan dengan keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar di luar
sekolah.
Skala : dikotomik
Kode keikutsertaan bimbingan belajar :
0. tidak
1. ya
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang dipakai adalah :
1. Microtoice dengan ketelitian 0.1 cm untuk mengukur tinggi badan siswa.
2. Kuesioner untuk mengisi identitas siswa.
3. Formulir food recall untuk mengetahui konsumsi makanan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
I. Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Menjelaskan secara garis besar tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian
pada sampel serta menjelaskan bahwa penulis akan menjaga kerahasiaan
identitas dan hasil setiap sampel.
2. Sampel diminta menandatangani surat persetujuan (informed consent)
sebagai bentuk kesediaan mengikuti penelitian.
3. Sampel diminta mengisi formulir food recall 3 x 24 jam untuk mengetahui
konsumsi makanan sampel.
4. Sampel diminta mengisi lembar kuesioner untuk mengetahui kondisi siswa.
5. Selanjutnya peneliti mengukur status gizi sampel dengan mengukur tinggi
badan sampel, dengan cara sebagai berikut :
a. Menempelkan microtoise pada dinding yang lurus datar setinggi 2
meter. Angka 0 (nol) berada di lantai yang datar rata
b. Sampel diukur dengan melepaskan sepatu dan penutup kepala (siswa
perempuan yang rambutnya memakai pita dilepas bila mengganggu
pada saat pengukuran)
c. Siswa berdiri tegak, kaki lurus, tumit, pantat, punggung dan kepala
bagian belakang harus menempel pada dinding dan pandangan harus
lurus ke depan
d. Menurunkan microtoise sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-
siku harus lurus menempel pada dinding.
e. Peneliti membaca angka pada skala yang nampak pada microtoise.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
f. Angka tersebut merupakan tinggi siswa.
6. Selanjutnya peneliti menilai umur sampel dengan cara :
Umur sampel diukur dengan mengurangi tanggal pada saat
pengambilan data dengan tanggal lahir siswa.
7. Menilai prestasi belajar sampel
Prestasi belajar diambil dari buku laporan pendidikan sekolah sesuai
dengan identitas sampel.
8. Menilai keikutsertaan bimbingan belajar sampel
9. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis data yang dipilih.
J. Teknik Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Peneliti menyusun pedoman koding, yang dipergunakan sebagai
panduan dalam membuat kode terhadap data-data yang penelitian
b. Setelah diberi kode, data diolah dengan program komputer.
c. Kemudian dilakukan uji analisis data.
2. Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui frekuensi,
prosentase dan rata-rata serta Standar Deviasi dari keseluruhan data
yang diteliti meliputi nilai asupan energi, status gizi, bimbingan belajar
dan nilai prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b. Analisis Statistik
Untuk mengetahui kandungan energi dalam makanan yang
dikonsumsi dipergunakan program Nutrisurvey 2007. Sedangkan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara asupan energi, status gizi,
bimbingan belajar dengan prestasi belajar, peneliti menggunakan
analisis data dengan bantuan perangkat lunak Statistical Product dan
Service Solution (SPSS) 17.0 for windows.
Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis regresi logistik
ganda. Analisis regresi logistik ganda adalah alat statistik yang sangat
kuat untuk menganalisis pengaruh antara sebuah paparan dan penyakit
(yang diukur ordinal) dan dengan serentak mengontrol pengaruh
sejumlah faktor perancu potensial. Rumus yang digunakan sebagai
berikut (Murti, 1997):
In p = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
1-p
di mana:
p = probabilitas untuk memiliki nilai tinggi
1-p = probabilitas untuk memiliki nilai tidak tinggi
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = asupan energi
0. < 70 % dari kecukupan tubuh (kurang)
1. ≥ 70 % dari kecukupan tubuh (cukup)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
X2 = status gizi
0. Z-score < 0 (pendek)
1. Z-score ≥ 0 (tinggi)
X3 = bimbingan belajar
0. tidak
1. ya
Odds Ratio digunakan untuk menunjukkan kekuatan hubungan
antara variabel-variabel. Dalam model regresi logistik, rumus OR = exp
(β). Interpretasi OR disajikan dalam tabel.
Tabel 3.1 Interpretasi Odds Ratio (OR) OR Interpretasi 1 Tidak ada hubungan > 1 hingga <1.5 Terdapat hubungan lemah ≥ 1.5 hingga < 3 Terdapat hubungan sedang ≥ 3 hingga < 10 Terdapat hubungan kuat ≥ 10 Terdapat hubungan yang sangat kuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas V (lima)
SDN Baki Pandeyan 01 Sukoharjo. Pada penelitian ini didapat total sampel 44
siswa.
Tabel 4.1 Karakteristik Sampel (Data Kategorikal) Variabel N (%)
Status Gizi Z-score < 0 (pendek) 32 72.72 % Z-score ≥ 0 (tinggi) 12 27.27 % Total 44 100 %
Asupan Energi < 70 % (kurang) 17 38.63 % ≥ 70 % (cukup) 27 61.36 % Total 44 100 %
Bimbingan Belajar Tidak 8 18.18 % Ya 36 81.81 % Total 44 100 %
Sumber : Data primer, 2011
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan siswa dengan status gizi
tergolong pendek (z-score < 0) berjumlah 32 siswa (72.72 %) dan status gizi
tergolong tinggi berjumlah 12 siswa (27.27 %). Siswa dengan asupan energi
kurang (< 70 % kebutuhan tubuh) berjumlah 17 siswa (38.63 %) dan asupan
energi cukup (≥ 70 % kebutuhan tubuh) berjumlah 27 siswa (61.36 %).
Sedangkan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar berjumlah 8 siswa
(18.18 %) dan yang mengikuti bimbingan belajar berjumlah 36 siswa
(81.81 %).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 4.2 Karakteristik Sampel (Data Kontinu) Variabel N Mean SD Min Maks