7/24/2019 Demam tifoida
1/35
REFLEKSI KASUS
DEMAM TYPHOID DENGAN HIPERTENSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian
Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam di RSUD Muntilan
Diajukan kepada :
Dr. Ferry Kurniasih Sp. PD
Disusun !leh:
"yunia "dha #enanda Putri
$%&&%'&%%()
B"*I"+ I,MU K-S-#""+ P-+/"KI D","M
RSUD MU+I,"+
F"KU,"S K-D!K-R"+ D"+ I,MU K-S-#""+
U+I0-RSI"S MU#"MM"DI/"# /!*/"K"R"
$%&1
7/24/2019 Demam tifoida
2/35
LEMBAR PENGESAHAN
R-SUS
Demam yph2id dengan hipertensi
Diajukan 2leh :
"yunia "dha #enanda Putri
$%&&%'&%%()
elah diajukan dan di presentasikan pada tanggal
$3 Desember $%&1
Disahkan 2leh :
D2kter pembimbing
Dr. Ferry Kurniasih Sp. PD
7/24/2019 Demam tifoida
3/35
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
+ama : n. B
Usia : 14 tahun
5enis Kelamin : ,aki6laki
"lamat :5l. "mbarta7ang
anggal masuk: $% Desember $%&1
A Anamnesis
- Riwaat Pena!it Se!a"an#
Pasien datang ke I*D dengan keluhan panas sejak ( hari lalu. Panas di rasakan
naik turun panas terutama saat pagi hari. Sebelumnya pasien sudah minum 2bat
penurun panas pasien merasa membaik setelah itu namun beberapa jam
kemudian panas kembali. Pasien mengeluh pusing batuk dan tidak bisa tidur
dengan nyenyak. Pasien tidak mengeluh mual muntah dan tidak diare. Pasien juga
tidak mimisan dan gusi tidak berdarah.
- Riwaat Pena!it Da$%&%
Pasien mempunyai ri7ayat hipertensi. Ri7ayat DM jantung asma disangkal
- Riwaat 'ena!%t !e&%a"#a
idak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama.
7/24/2019 Demam tifoida
4/35
6 injauan Sistem
Kepala leher : lidah k2t2r
# : idak ada kelainan
Respirasi : idak ada kelainan
*astr2intestinal : idak ada kelainan
Kardi28askular : idak ada kelainan
Perkemihan : idak ada kelainan
Sistem repr2duksi : idak ada kelainan
Kulit dan ekstremitas : idak ada kelainan
B Ri7ayat Perjalanan Pasien
6 S 9Subjekti;
Pasien datang ke I*D dengan keluhan panas sejak ( hari lalu. Panas di rasakan
naik turun panas terutama saat pagi hari. Sebelumnya pasien sudah minum 2bat
penurun panas pasien merasa membaik setelah itu namun beberapa jam
kemudian panas kembali. Pasien mengeluh pusing batuk dan tidak bisa tidur
dengan nyenyak. Pasien tidak mengeluh mual muntah dan tidak diare. Pasien juga
tidak mimisan dan gusi tidak berdarah.
- 9!bjekti;
Kesan Umum : ampak lemah
0ital Sign:
ekanan darah : &)%
7/24/2019 Demam tifoida
5/35
Kepala dan ,eher
?2njungti8a anemis : 96
7/24/2019 Demam tifoida
6/35
"kral hangat @
?R $detik
-dema C
1. Pemeriksaan penunjang
#asil lab2rat2rium tanggal $& Desember $%&1
,euk2sit 11=
-ritr2sit 13'
#em2gl2bin &1=
#emat2krit (33
M?0 =''
M#? $31M?#? ''&
r2mb2sit &%$
+etr2il 1$'
,im2sit '&(
M2n2sit &(=
-usin2il %&
Bas2il &1
S*! 1%
S*P '=
Pemeriksaan idal
Pemeriksaan #asil
Salm2nella yphi ! &1%% mg !B# ' > &?
Inj. ?etria>2n $mg
7/24/2019 Demam tifoida
7/35
BAB II
TIN(AUAN PUSTAKA
A De)inisi
Demam typh2id adalah penyakit ineksi akut yang biasanya terdapat pada saluran
penEernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu gangguan penEernaan dan
gangguan kesadaran. Penyakit ini disebabkan 2leh mikr2ba gram negati Salmonella SP.
Salm2nella yang banyak dikenal di klinis adalah Salmonella typhi Salmonella paratyphi
"Bdan ?.
7/24/2019 Demam tifoida
8/35
Salm2nella typhi sangat resisten dan dapat hidup lama di air keruh makanan yang
terEemar atau terk2ntaminasi dan pakaian yang terEemar. Mikr2ba Salm2nella yang ikut
makanan sampai di usus menembus muk2sa usus halus melalui pembuluh lime masuk
ke peredaran darah ke 2rgan62rgan terutama hati dan limpa mengadakan replikasi dan
kemudian kembali ke darah dan menyebar ke kelenjar lim2id Ileum 9Plaues Peyeri;
menimbulkan radang dan membentuk tukak.
B Eti*&*#i
Penyebab dari demam typh2id adalah salm2nella typhi yang merupakan bakteri
gram negati mempunyai lagella tidak berkapsul tidak membentuk sp2ra akultati
anaer2b. Mempunyai sekurang6kurangnya tiga maEam antigen yaitu antigen somatik (O)
yang terdiri dari Aat k2mplek 2lig2sakarida antigen flagelar (H)yang terdiri dari pr2tein
dan envelopeantigen (VI)yang terdiri dari p2lisakarida. Dalam serum penderita terdapat
Aat anti 9aglutinin; terhadap ketiga maEam antigen tersebut. Mempunyai makr2 m2lekul
lip2sakarida k2mpleks yang membentuk lapis luar dari dinding sel dan disebut
end2t2ksin. Salm2nella hiphi juga dapat memper2leh plasmid akt2r6R yang berkaitan
dengan resistensi terhadap multiple antibi2tik.
7/24/2019 Demam tifoida
9/35
Gam+a" ,. Anti#en Sa&m*ne&&a
Gam+a" . Anti#en sa&m*ne&&a
7/24/2019 Demam tifoida
10/35
E'idemi*&*#i
Demam y2id dan paraty2id endemik di Ind2nesia penyakit ini termasuk
penyakit menular yang terEantum dalam undang6undang n2m2r ) tahun &4)$ tentang
7abah. Di Ind2nesia demam ty2id jarang dijumpai seEara epidemik tetapi lebih sering
bersiat Sp2radis terpenEar6penEar di suatu daerah dan jarang menimbulkan lebih dari
satu kasus pada 2rang62rang serumah. Sumber penularan biasanya tidak dapat ditemukan.
"da dua sumber penularan Salm2nella typhi yaitu pasien dengan demam ty2id dan yang
lebih sering Earrier. !rang62rang tersebut mensekresi &%4 sampai &%&&kuman pergram
tinja. Di daerah endemik transmisi terjadi melalui air yang terEemar. Makanan yang
terEemar 2leh Earrier merupakan sumber penularan yang paling sering di daerah endemik.
?arrier adalah 2rang yang sembuh dari demam ty2id dan masih terus mensekresi S.
yphi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari satu tahun. Disungsi kandung empedu
merupakan predisp2sisi untuk terjadinya Earrier. Kuman6kuman S. yphi berada dalam
kandung empedu atau dalam dinding kandung empedu yang mengandung jaringan ikat
akibat radang yang menahun.
D Pat*)isi*&*#i
Kuman Salm2nella thypi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan
dan air yang terEemar. Sebagian kuman dimusnahkan 2leh asam lambung sebagian lagi
masuk ke usus halus dan menEapai jaringan ,im2id Plaue Peyeri di ilium terminalis
yang mengalami hipertr2i. Di tempat ini k2mplikasi perdarahan dan per2rasi intestinal
dapat terjadi. Kuman Salm2nella typhi kemudian menembus ke lamina pr2pia masuk
aliran lime dan menEapai kelenjar lime mesenterial yang juga mengalami hipertr2i.
Setelah mele7ati kelenjar6kelenjar lime ini Salm2nella typhi masuk aliran darah melalui
7/24/2019 Demam tifoida
11/35
duEtus th2raEiEus. Kuman6kuman salm2nella typhi lain menEapai hati melalui sirkulasi
p2rtal dari usus. Salm2nella typhi bersarang di plaue peyeri limpa hati dan bagian6
bagian lain sistem retikul2end2telial. Semula disangka demam dan gejala6gejala t2ksemia
pada demam typh2id disebabkan 2leh end2t2ksemia api kemudian berdasarkan
penelitian eksperimental disimpulkan bah7a end2t2ksemia bukan merupakan penyebab
utama demam dan gejala6gejala t2ksemia pada demam ty2id. -nd2t2ksin salm2nella
typhi berperan pada pat2genesis demam ty2id karena membantu terjadinya pr2ses
inlamasi l2kal pada jaringan tempat Salm2nella typhi berkembang biak. Demam pada
ty2id disebabkan karena Salm2nella typhi dan end2t2ksinnya merangsang sintesis dan
penglepasan Aat pir2gen 2leh leuk2sit pada jaringan yang meradang.
Gam+a" /. Pat*)isi*&*#i Demam ti)*id
E Mani)estasi K&inis
Masa tunas demam ti2id berlangsung &% sampai &( hari gejala6gejala yang
timbul amat ber8ariasi. Perbedaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia tetapi di
7/24/2019 Demam tifoida
12/35
daerah yang sama dari 7aktu ke 7aktu. Selain itu gambaran penyakit ber8ariasi dari
penyakit ringan yang tidak terdiagn2sis sampai gambaran penyakit yang khas dengan
k2mplikasi dan kematian. #al ini menyebabkan bah7a se2rang ahli yang sudah sangat
berpengalamanpun dapat mengalami kesulitan untuk membuat diagn2sa klinis demam
ti2id.
Dalam minggu pertama penyakit keluhan dan gejala serupa dengan penyakit
ineksi akut pada umumnya yaitu demam nyeri kepala pusing nyeri 2t2t an2reksia
mual muntah 2bstipasi atau diare perasaan tidak enak di perut batuk dan epistaksis.
Pada pemeriksaan isik hanya didapatkan suhu badan meningkat. Dalam minggu kedua
gejala6gejala menjadi lebih jelas berupa demam bradikardi relati lidah yang khas 9k2t2r
di tengah tepi dan ujung merah dan trem2r; hepat2megali splen2megali mete2rismus
7/24/2019 Demam tifoida
13/35
gangguan mental berupa s2mn2len stup2r k2ma delirium atau psik2sis roseolaejarang
ditemukan pada 2rang Ind2nesia.
F Pemeriksaan ,ab2rat2riumPemeriksaan lab2rat2rium meliputi pemeriksaan hemat2l2gi urinalisis kimia klinik
imun2ser2l2gi mikr2bi2l2gi dan bi2l2gi m2lekuler. Pemeriksaan ini ditunjukkan untuk
menegakkan diagn2sis menetapkan diagn2sis memantau perjalanan penyakit dan hasil
peng2batan.
& #emat2l2gi
a Kadar hem2gl2bin dapat n2rmal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan
usus atau per2rasi.b #itung leuk2sit sering rendah 9leuk2penia; tetapi dapat pula n2rmal atau tinggi
E ,-D 9laju endap darah; meningkat
d 5umlah tr2mb2sit n2rmal atau menurun.
$ Urinalisa
a Pr2tein : ber8ariasi dari negati sampai p2siti 9akibat demam;
b ,euk2sit dan eritr2sit n2rmalG bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit
' Kimia klinik
-nAim hati 9S*! S*P; sering meningkat dengan gambaran peradanagn sampai
hepatitis akut.
G Im%n*&*#i
& idal
Uji 7idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antara antigen dan antib2di
9aglutinin;. "glutinin yang spesiik terhadap Salm2nella terdapat dalam serum pasien
demam ti2id juga pada 2rang yang pernah ketularan salm2nella dan para 2rang yang
pernah di8aksinasi terhadap demam ti2id.
"ntigen yang digunakan pada uji 7idal adalah suspensi salm2nella yang sudah
dimatikan dan di2lah di lab2rat2rium. Maksud uji 7idal adalah untuk menentukan
adanya aglutinin dalam serum pasien yang disangka menderita demam ty2id.
7/24/2019 Demam tifoida
14/35
"kibat ineksi dari S.typhi pasien membuat antib2di 9aglutinin; yaitu:
a "glutinin ! yang dibuat 2leh rangsangan antigen ! 9berasal dari tubuh kuman;
b "glutinin # karena rangsangan antigen # 9berasal dari lagela kuman;
E "glutinin 0i karena rangsangan antigen 0i 9 berasal dari simpai kuman;
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin ! dan # yang ditentukan titernya
untuk diagn2sis. Makin tinggi titernya makin besar kemungkinan pasien menderita
demam ti2id. Pada ineksi yang akti titer uji 7idal akan meningkat pada pemeriksaan
ulang yang dilakukan selang paling sedikit 1 hari.
$ es UB-H
es UB-H merupakan tes aglut inasi k2mpeti ti semi kuantitat i
yangsederhana dan Eepat 9kurang lebih $ menit; dengan menggunakan partikel
yang ber7arna untuk meningkatkan sensiti8itas. Spesiisitas ditingkatkan dengan
menggunakan antigen !4 yang benar6benar spesiik yang
hanya ditemukan pada Salm2nella ser2grup D. es ini sangat akurat dalam
diagn2sis ineksi akut karena hanya mendeteksi adanya antib2di IgM dan
tid ak mendeteks i ant ib2di Ig* dalam 7aktu beberapa menit.alaupun belum
banyak penelitian yang menggunakan tes UB-H
ini beberapa penelitian pendahuluan menyimpulkan bah7a tes ini mempunyai
sensiti8itas dan spesiisitas yang lebih baik daripada uji idal.
es ini dapat menjadi pemer iksaan yang ideal dapat digunakan
untuk pemeriksaan seEara rutin karena Eepat mudah dan sederhana terutama dineg
ara berkembang.
"da ( interpretasi hasil :
Skala $6' adalah +egati B2rderline. idak menunjukkan ineksi
demam ti2id. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang '61 hari kemudian. Skala (61 adalah P2siti. Menunjukkan ineksi demam ti2id
7/24/2019 Demam tifoida
15/35
Skala ) adalah p2siti. Indikasi kuat ineksi demam ti2id
' Uji -nAym6,inked Immun2s2rbent "ssay 9-,IS";
Uji -,IS" untuk melaEak antib2di terhadap antigen Salm2nella typhi belakangan ini
mulai dipakai. Prinsip dasar uji -,IS" yang dipakai umumnya uji -,IS" tidak
langsung. "ntib2di yang dilaEak dengan uji -,IS" ini tergantung dari jenis antigen
yang dipakai. b. Uji -,IS" untuk melaEak Salm2nella typhi Deteksi antigen spesiik
dari Salm2nella typhi dalam spesimen klinik 9darah atau urine; seEara te2ritis dapat
menegakkan diagn2sis demam ti2id seEara dini dan Eepat. Uji -,IS" yang sering
dipakai untuk melaEak adanya antigen Salm2nella typhi dalam spesimen klinis yaitu
d2uble antib2dy sand7iEh -,IS".
( Uji ypid2t
Deteksi IgM dan Ig* pada pr2tein membran luar Salm2nella yphi. #asil p2siti
diper2leh $6' hari setelah ineksi dan spesiik mengidentiikasi IgM dan Ig*
terhadap salm2nella yphi. Sensitiitas 4=J spesiisitas 3))J
1 Uji IgM dipstiEk
Deteksi khusus IgM spesiik Salm2nella typhi pada spesimen serum atau darah
dengan menggunakan strip yang mengandung antigen lip2p2lisakarida Salm2nella
typhi dan anti IgM k2ntr2l. Sensitiitas )1633J dan spesiisitas 416&%%J. "kurasi
diper2leh bila pemeriksaan dilakukan & minggu setelah timbul gejala.
H Dia#n*sis
Biakan darah p2siti memastikan demam ti2id tetapi biakan darah pada negati
tidak menyingkirkan demam ti2id. Biakan tinja p2siti meny2k2ng diagn2sis klinis
7/24/2019 Demam tifoida
16/35
demam ty2id. Peningkatan titer uji 7idal empat kali lipat selama $ sampai ' minggu
memastikan diagn2sis demam ty2id. Reaksi 7idal tunggal dengan titer anti b2di !& :
'$% atau titer anti b2di #& : )(% meny2k2ng diagn2sis demam ty2id pada pasien
dengan gambaran klinis yang khas. Pada beberapa pasien uji 7idal tetap negati pada
pemeriksaan ulang 7alaupun biakan darah p2siti.
Diagn2sis juga dapat didukung dari gejala6gejala klinis antara lain :
a Panas lebih dari 3 hari biasanya mulai dengan panas nglemeng yang makin hari
makin meninggi sehingga pada minggu kedua panas tinggi terus menerus terutama
malam hari siang hari panas agak turun tidak pernah menEapai n2rmal 9ebris
intermiten;
b *ejala gastr2 intestinal seperti 2bstipasi sangat sering munEul kadang6kadang diare
mual muntah dan kenbung jarang.
E *ejala sara sentral seperti apatis kesadaran menurun mengigau delirium.
d #epat2megali ringan
e Splen2megali
Bradikardi relati
g ,idah k2t2r tepi hiperemis trem2r 9r2se2la6ti2sa;
I Dia#n*sis Bandin#
Selama stadium a7al demam enterik atau demam typh2id diagn2sis klinis dapat
terkelirukan dengan *astr2enteritis Sindr2m 8irus Br2nkhitis atau Br2nk2pnem2nia.
Selanjutnya diagn2sis banding meliputi sepsis dengan bakteri pat2gen lain
ineksi yang disebabkan mikr22rganisme intraselular seperti tuberkul2sis bruEell2sis
tularemia lept2spir2sis dan penyakit riEetsia ineksi 8irus seperti m2n2nukle2sis
ineksi2sa dan hepatitis anikterik serta keganasan seperti leukemia dan lim2ma.
7/24/2019 Demam tifoida
17/35
( Penata&a!sanaan
Sampai saat ini masih dianut tril2gi penatalaksanaan demam ty2id yaitu :
& Pemberian antibi2tikG untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman.
"ntibi2tik yang digunakan
a Kl2ramenik2lG (> 1%%mg2n '6(gr dalam de>tr2sa &%% EE selama jam perinus sekali sehari
selama '61 hari.
*2l2ngan l2ur2uin2l2n:
+2rl2ksasin $>(%% mg1%% mg (%% mg2n.
$ Istirahat dan pera7atan pr2esi2nalG bertujuan menEegah k2mplikasi dan
memperEepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring abs2lut sampai minimal 3 hari
bebas demam atau kurang lebih selama &( hari. M2bilitas dilakukan bertahap sesuai
dengan pulihnya kekuatan pasien. Dalam pera7atan perlu sekali dijaga higiene
perse2rangan kebersihan tempat tidur pakaian dan peralatan yang dipakai 2leh
pasien. Pasien dengan kesadaran menurun p2sisinya perlu diubah6ubah untuk
7/24/2019 Demam tifoida
18/35
menEegah dekubitus dan pnem2nia hip2statik. Deekasi dan buang air keEil perlu
diperhatikan karena kadang6kadang terjadi 2bstipasi dan retensi urin.
' Diet dan terapi penunjang 9simt2matis dan sup2rting;
Pertama pasien diberi diet bubur saring kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi
sesuai tingkat kesembuhan pasien. +amun beberapa penelitian menunjukkan bah7a
pemberian makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selul2sa 9Pantang
sayuran dengan serat kasar; dapat diberikan dengan aman. 5uga diperlukan
pemberian 8itamin dan mineral yang Eukup untuk mendukung keadaan umum pasien.
Diharapkan dengan menjaga keseimbangan dan h2me2statis sistem imun akan tetap
berungsi dengan 2ptimal.
K K*m'&i!asi
K2mplikasi demam ti2id dapat dibagi dalam :
, K*m'&i!asi intestina&
a Perdarahan usus. 5ika sedikit hanya ditemukan bila dilakukan pemeriksaan tinja
dengan bensidin. Bila perdarahan banyak terjadi melena dan jika berat dapat
disertai perasaan nyeri perut dengan tanda6tanda renjatan.
b Per2rasi usus. imbul biasanya pada minggu ketiga atau setelah itu dan terjadi
pada bagian ileum. Per2rasi yang disertai perit2nitis hanya dapat ditemukan bila
terdapat udara di r2ngga perit2nium yaitu pekak hati menghilang dan terdapat
terdapat udara diantara hati dan diaragma pada r2ntgen abd2men yang dibuat
dalam keadaan tegak.
E Perit2nitis. Biasanya menyertai per2rasi tetapi dapat terjadi tanpa per2rasi usus.
Ditemukan gejala abd2men akut yaitu nyeri perut hebat dinding abd2men tegang
9deense musEular; dan nyeri pada tekanan.
K*m'&i!asi e!st"a 0 intestina&
7/24/2019 Demam tifoida
19/35
a K2mplikasi kardi28askulerG Kegagalan sirkulasi perier 9renjatan sepsis;
mi2karditis tr2mb2sis dan tr2mb2lebitis.
b K2mplikasi darahG anemia hem2litik tr2mb2sit2penia dan atau disseminated
intavaskular coagulation9DI?; dan sindr2m uremia hem2litik.
E K2mplikasi Paru : pnem2nia empiema dan pleuritis.
d K2mplikasi #epar dan Kandung empedu: hepatitis dan k2lesistitis.
e K2mplikasi *injal : gl2merul2neritis piel2neritis dan perineritis.
K2mplikasi tulang : 2ste2mielitis pei2stitis sp2ndilitis dan artritis.
g K2mplikasi +eur2psikiatrik: delirium meningismus meningitis p2lineuritis
perier sindr2m guilain6barre psik2sis dan sindr2m katat2nia.
L P"*#n*sis
Pr2gn2sis demam ti2id tergantung dari umur keadaan umum derajat kekebalan
tubuh jumlah dan 8irulensi salm2nella serta Eepat dan tepatnya peng2batan. "ngka
kematian pada anak6anak $)J dan pada 2rang de7asa 3(J rata6rata13J.
Pr2gn2sis typus abd2minalis pada anak umumnya baik asal penderita Eepat
ber2bat. M2rtalitas pada penderita yang dira7at adalah )J.
Pr2gn2sis menjadi kurang baik atau buruk bila terdapat gejala klinis yang berat seperti:
& Panas tinggi 9hiperpireksia; atau ebris E2ntinual.
$ Kesadaran menurun sekali yaitu s2p2r k2ma atau delirium.
' erdapat k2mplikasi yang berat misalnya dehidrasi dan asid2sis perit2nitis
br2nk2pnem2nia dan lain6lain.
( Keadaan giAi penderita buruk 9malnutrisi pr2tein;
&.$. #ipertensi
A. De)inisi Hi'e"tensi
7/24/2019 Demam tifoida
20/35
#ipertensi merupakan Lsilent killer 9pembunuh diam6diam; yangseEara luas
dikenal sebagai penyakit kardi28askular yang sangat umum.Dengan meningkatnya
tekanan darah dan gaya hidup yang tidak seimbangdapat meningkatkan akt2r risik2
munEulnya berbagai penyakit seperti arterik2r2ner gagal jantung str2ke dan gagal
ginjal. Salah satu studi menyatakanpasien yang menghentikan terapi anti hipertensi
maka lima kali lebih besar kemungkinannya terkena str2ke.
B. Eti*&*#i
#ipertensi merupakan suatu penyakit dengan k2ndisi medis yangberagam. Pada
kebanyakan pasien eti2l2gi pat2isi2l2gi6nya tidak diketahui9essensial atau
hipertensi primer;. #ipertensi primer ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat di
k2ntr2l. Kel2mp2k lain dari p2pulasi dengan persentase rendah mempunyai
penyebab yang khusus dikenal sebagai hipertensi sekunder. Banyak penyebab
hipertensi sekunderG end2gen maupuneks2gen. Bila penyebab hipertensi sekunder
dapat diidentiikasi hipertensi pada pasien6pasien ini dapat disembuhkan seEara
p2tensial.
,. #ipertensi primer 9essensial;
,ebih dari 4%J pasien dengan hipertensi merupakan hipertensiessensial
9hipertensi primer;. ,iteratur lain mengatakan hipertensi essensial merupakan
41J dari seluruh kasus hipertensi. Beberapa mekanisme yang mungkin
berk2ntribusi untuk terjadinya hipertensi initelah diidentiikasi namun belum
satupun te2ri yang tegas menyatakanpat2genesis hipertensi primer tersebut.
#ipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga hal ini setidaknya
menunjukkan bah7a akt2rgenetik memegang peranan penting pada pat2genesis
hipertensi primer.Menurut data bila ditemukan gambaran bentuk disregulasi
tekanan darahyang m2n2genik dan p2ligenik mempunyai keEenderungan
timbulnyahipertensi essensial. Banyak karakteristik genetik dari gen6gen ini
yangmempengaruhi keseimbangan natrium tetapi juga di
7/24/2019 Demam tifoida
21/35
d2kumentasikanadanya mutasi6mutasi genetik yang merubah ekskresi kallikrein
urinepelepasan nitriE 2>ide ekskresi ald2ster2n ster2id adrenal dan
angi2tensin2gen.
. #ipertensi sekunderKurang dari &%J penderita hipertensi merupakan sekunder daripenyakit
k2m2rbid atau 2bat62bat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah Pada
kebanyakan kasus disungsi renal akibat penyakit ginjal kr2nis atau penyakit
ren28askular adalah penyebab sekunder yang paling sering. !bat62bat tertentu baik
seEara langsung ataupun tidak dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat
hipertensi dengan menaikkan tekanan darah. "pabila penyebab sekunder dapat
diidentiikasi maka dengan menghentikan 2bat yang bersangkutan atau
meng2bati < meng2reksik2ndisi k2m2rbid yang menyertainya sudah merupakan
tahap pertama dalam penanganan hipertensi sekunder.
. K&asi)i!asi $i'e"tensi
K&asi)i!asi $i'e"tensi men%"%t 1HO
Kate#*"i Sist*& 2mmH#3 Diast*& 2mmH#3
!ptimal &$% =%
+2rmal &'% =1
ingkat & 9hipertensi ringan; &(%6&14 4%644
Sub grup : perbatasan &(%6&(4 4%64(
ingkat $ 9hipertensi sedang; &)%6&34 &%%6&%4ingkat ' 9hipertensi berat; N &=% N &&%
#ipertensi sist2l teris2lasi N &(% 4%
K&asi)i!asi $i'e"tensi men%"%tjoint national committee 7
Kate#*"i Sist*& 2mmH#3 Dan4ata
%
Diast*&e 2mmH#3
+2rmal &$% Dan =%
Pre hipertensi &$%6&'4 "tau =%6=4
#ipertensi tahap & &(%6&14 "tau 4%644
7/24/2019 Demam tifoida
22/35
#ipertensi tahap $ N &)% "tau N &%%
D. Fa!t*" Risi!* Hi'e"tensi
,. Fakt2r yang tidak dapat diubah
a. Umur
#ipertensi erat kaitannya dengan umur semakin tua sese2rangsemakin
besar risik2 terserang hipertensi. Umur lebih dari (% tahunmempunyai
risik2 terkena hipertensi. Dengan bertambahnya umur risik2terkena
hipertensi lebih besar sehingga pre8alensi hipertensi dikalanganusia lanjut
Eukup tinggi yaitu sekitar (% J dengan kematian sekitar 1% Jdiatas umur
)% tahun. "rteri kehilangan elastisitasnya atau kelenturannyadan tekanan
darah seiring bertambahnya usia kebanyakan 2ranghipertensinya
meningkat ketika 1%an dan )%an.
Dengan bertambahnya umur risik2 terjadinya hipertensimeningkat.
Meskipun hipertensi bisa terjadi pada segala usia namunpaling sering
dijumpai pada 2rang berusia '1 tahun atau lebih. Sebenarnya 7ajar bila
tekanan darah sedikit meningkat denganbertambahnya umur. #al ini
disebabkan 2leh perubahan alami pada jantung pembuluh darah dan
h2rm2n. etapi bila perubahan tersebutdisertai akt2r6akt2r lain maka
bisa memiEu terjadinya hipertensi.
+. 5enis Kelamin
Bila ditinjau perbandingan antara 7anita dan pria ternyata terdapat angka
yang Eukup ber8ariasi. Dari lap2ran Sugiri di 5a7aengah didapatkan
angka pre8alensi )%J untuk pria dan &&)J untuk 7anita. Pre8alensi di
Sumatera Barat &=)J pria dan &3(J perempuansedangkan daerah
perk2taan di 5akarta 9Petukangan; didapatkan &()Jpria dan &'3J 7anita.
7/24/2019 Demam tifoida
23/35
5. Ri7ayat Keluarga
!rang62rang dengan sejarah keluarga yangmempunyai hipertensi lebih
sering menderita hipertensi. Ri7ayat keluarga dekat yang menderita
hipertensi 9akt2r keturunan; jugamempertinggi risik2 terkena hipertensi
terutama pada hipertensi primer.Keluarga yang memiliki hipertensi dan
penyakit jantung meningkatkanrisik2 hipertensi $61 kali lipat. 5ika kedua
2rang tua kita mempunyaihipertensi kemungkunan kita mendapatkan
penyakit tersebut )%J.
d. *enetik
Peran akt2r genetik terhadap timbulnya hipertensi terbuktidengan
ditemukannya kejadian bah7a hipertensi lebih banyak pada kembar
m2n2Aig2t 9satu sel telur; daripada heter2Aig2t 9berbeda sel telur;. Se2rang
penderita yang mempunyai siat genetik hipertensi primer 9esensial; apabila
dibiarkan seEara alamiah tanpa inter8ensi terapibersama lingkungannya
akan menyebabkan hipertensinya berkembang dan dalam 7aktu sekitar '%6
1% tahun akan timbul tanda dan gejala.
$. Fakt2r yang dapat diubah
a. Kebiasaan Mer2k2k
R2k2k juga dihubungkan dengan hipertensi. #ubungan antarar2k2k dengan
peningkatan risik2 kardi28askuler telah banyak dibuktikan. Selain dari
lamanya risik2 mer2k2k terbesar tergantung pada jumlahr2k2k yang dihisap
perhari. Sese2ramg lebih dari satu pak r2k2k seharimenjadi $ kali lebih
rentan hipertensi dari pada mereka yang tidak mer2k2k. Oat6Aat kimia
beraEun seperti nik2tin dan karb2n m2n2ksidayang diisap melalui r2k2k
7/24/2019 Demam tifoida
24/35
yang masuk kedalam aliran darah dapatmerusak lapisan end2tel pembuluh
darah arteri dan mengakibatkanpr2ses ater2skler2sis dan hipertensi.
b. K2nsumsi "sin
7/24/2019 Demam tifoida
25/35
"lk2h2l juga dihubungkan dengan hipertensi. Peminum alk2h2lberat
Eenderung hipertensi meskipun mekanisme timbulnya hipertensibelum
diketahui seEara pasti. !rang2rang yang minum alk2h2l terlalu sering atau
yang terlalu banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada indi8idu
yang tidak minum atau minum sedikit. Menurut "li Kh2msan k2nsumsi
alk2h2l harus di7aspadai karenasur8ei menunjukkan bah7a &% J kasus
hipertensi berkaitan dengank2nsumsi alk2h2l. Mekanisme peningkatan
tekanan darah akibat alk2h2lmasih belum jelas. +amun diduga peningkatan
kadar k2rtis2l danpeningkatan 82lume sel darah merah serta kekentalan
darah merahberperan dalam menaikkan tekanan darah.
e. !besitas
!besitas erat kaitannya dengan kegemaran mengk2nsumsimakanan yang
mengandung tinggi lemak. !besitas meningkatkan risik2terjadinya hipertensi
karena beberapa sebab. Makin besar massa tubuhmakin banyak darah yang
dibutuhkan untuk memas2k 2ksigen danmakanan ke jaringan tubuh. Ini
berarti 82lume darah yang beredarmelalui pembuluh darah menjadi
meningkat sehingga memberi tekananlebih besar pada dinding arteri.
Kelebihan berat badan jugameningkatkan rekuensi denyut jantung dan kadar
insulin dalam darah.Peningkatan insulin menyebabkan tubuh menahan
natrium dan air. Berat badan dan indeks Massa ubuh 9IM; berk2relasi
langsung dengan tekanan darah terutama tekanan darah sist2lik. Risik2
relati untuk menderita hipertensi pada 2rang 2bes 1 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan se2rang yang berat badannya n2rmal. Pada penderita
hipertensi ditemukan sekitar $%6'% J memiliki berat badan lebih.
. !lahraga
7/24/2019 Demam tifoida
26/35
Kurangnya aktiitas isik meningkatkan risik2 menderitahipertensi karena
meningkatkan risik2 kelebihan berat badan. !rang yangtidak akti juga
Eenderung mempunyai rekuensi denyut jantung yanglebih tinggi sehingga
2t2t jantungnya harus bekerja lebih keras padasetiap k2ntraksi. Makin keras
dan sering 2t2t jantung harus mem2mpamakin besar tekanan yang
dibebankan pada arteri.
g. Stres
Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara 7aktudan bila stres
sudah hilang tekanan darah bisa n2rmal kembali. Peristi7amendadak
menyebabkan stres dapat meningkatkan tekanan darah namunakibat stress
berkelanjutan yang dapat menimbulkan hipertensi belumdapat dipastikan.
h. Penggunaan -str2gen
-str2gen meningkatkan risik2 hipertensi tetapi seEaraepidemi2l2gi belum
ada data apakah peningkatan tekanan darah tersebutdisebabkan karena
estr2gen dari dalam tubuh atau dari penggunaank2ntrasepsi h2rm2nal
estr2gen.
E. Pat*)isi*&*#i $i'e"tensi
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknyaangiotensin II
dari angiotensin I 2leh angiotensin I converting enzyme 9"?-;. "?- memegang
peran isi2l2gis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah
mengandung angiotensinogen yang dipr2duksi di hati. Selanjutnya 2leh h2rm2n
renin 9dipr2duksi 2leh ginjal; akan diubah menjadi angi2tensin I. !leh "?- yang
terdapat di paru6paru angi2tensin I diubah menjadi angi2tensin II. "ngi2tensin II
inilah yang memiliki peranan kunEi dalam menaikkan tekanan darah melalui dua
aksi utama.
7/24/2019 Demam tifoida
27/35
"ksi pertama adalah meningkatkan sekresi h2rm2n antidiuretik 9"D#; dan rasa
haus. "D# dipr2duksi di hip2talamus 9kelenjar pituitari; dan bekerja pada ginjal
untuk mengatur 2sm2lalitas dan 82lume urin. Dengan meningkatnya "D# sangat
sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh 9antidiuresis; sehingga menjadi pekat
dan tinggi 2sm2lalitasnya. Untuk mengenEerkannya 82lume Eairan ekstraseluler
akan ditingkatkan dengan Eara menarik Eairan dari bagian intraseluler. "kibatnya
82lume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
"ksi kedua adalah menstimulasi sekresi ald2ster2n dari k2rteks adrenal. "ld2ster2n
merupakan h2rm2n ster2id yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk
mengatur 82lume Eairan ekstraseluler ald2ster2n akan mengurangi ekskresi +a?l
9garam; dengan Eara mereabs2rpsinya dari tubulus ginjal. +aiknya k2nsentrasi +a?l
akan dienEerkan kembali dengan Eara meningkatkan 82lume Eairan ekstraseluler
yang pada gilirannya akan meningkatkan 82lume dan tekanan darah.
Pat2genesis dari hipertensi esensial merupakan multiakt2rial dan sangat k2mplek.
Fakt2r6akt2r tersebut merubah ungsi tekanan darah terhadap perusi jaringan yang
adekuat meliputi mediat2r h2rm2n akti8itas 8askuler 82lume sirkulasi darah
kaliber 8askuler 8isk2sitas darah Eurah jantung elastisitas pembuluh darah dan
stimulasi neural. Pat2genesis hipertensi esensial dapat dipiEu 2leh beberapa akt2r
meliputi akt2r genetik asupan garam dalam diet tingkat stress dapat berinteraksi
untuk memunEulkan gejala hipertensi.
Perjalanan penyakit hipertensi esensial berkembang dari hipertensi yang
kadangkadang munEul menjadi hipertensi yang persisten. Setelah peri2de
asimt2matik yang lama hipertensi persisten berkembang menjadi hipertensi dengan
k2mplikasi dimana kerusakan 2rgan target di a2rta dan arteri keEil jantung ginjal
retina dan susunan sara pusat. Pr2gresiitas hipertensi dimulai dari prehipertensi
7/24/2019 Demam tifoida
28/35
pada pasien umur &%6'% tahun 9dengan meningkatnya Eurah jantung; kemudian
menjadi hipertensi dini pada pasien umur $%6(% tahun 9dimana tahanan perier
meningkat; kemudian menjadi hipertensi pada umur '%61% tahun dan akhirnya
menjadi hipertensi dengan k2mplikasi pada usia (%6)% tahun.
F. Penata&a!sanaan Fa"ma!*&*#is
5enis6jenis 2bat antihipertensi untuk terapi armak2l2gis hipertensiyang dianjurkan
2leh 5+? 3:
a. DiuretiE terutama jenis hiaAide 9hiaA; "ld2ster2n "ntag2nist 9"ld"nt;
b. Beta Bl2Eker 9BB;
E. ?alEium Ehannel bl2Eker atau ?alEium antag2nist
d. "ngi2tensin ?2n8erting -nAyme Inhibit2r 9"?-I;
e. "ngi2tensin II ReEept2r Bl2Eker atau ReEept2r angi2tensint< bl2Eker 9"RB;
Untuk sebagian besar pasien hipertensi terapi dimulai seEara bertahap dan target tekanan
darah diEapai seEara pr2gresi dalam beberapa minggu. Dianjurkan untuk
menggunakan 2bat antihipertensi dengan masa kerja panjang atau yang memberikan eikasi
$( jam dengan pemberian sekali sehari. Pilihan apakah terapi dimulai dengan terapi tunggal
atau k2mbinasi dengan pertimbangan telah ada tidaknya k2mplikasi. 5ika terapi dimulai
dengan satu jenis 2bat dan d2sis rendah kemudian tekanan darah tidak menEapai target maka
langkah selanjutnya yaitu meningkatkan d2sis atau beralih pada terapi k2mbinasi. K2mbinasi
yang terbukti eekti dan dapat dit2leransi pasien adalah :
Diuretik dan "?-I atau "RB
??B dan BB
??B dan "?-I atau "RB
7/24/2019 Demam tifoida
29/35
??B dan diuretika
Kadang diperlukan tiga atau empat k2mbinasi 2bat
??B dan BB
??B dan "?-I atau "RB
??B dan diuretika
Kadang diperlukan tiga atau empat k2mbinasi 2bat
Gam+a" . Ta"#et te"a'i $i'e"tensi men%"%t (N 6III
7/24/2019 Demam tifoida
30/35
Gam+a" . A*"itma $i'e"tensi men%"%t (N 6III
BAB III
PEMBAHASAN
Penegakkan diagn2sis
& "namnesis
Pada anamnesis di dapatkan demam ( hari. Pada demam ini kita tidak bisa langsung
mendiagn2sis demam typh2id. Biasanya pada demam tiph2id demam lebih dari 3 hari.
$ Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan tekanan darah menunjukkan &)%
7/24/2019 Demam tifoida
31/35
bersarang di hepar dan lien kemudian karena ineksi
tersebut dilepaskan Aat pir2gen 2leh leuk2sit pada jaringan
yang meradang.
Pusing Pusing disebabkan 2leh sekresi mediat2r inlamasi seperti
+F yang berlebih akibat dari pengaktian makr2ag
2leh pir2gen eks2gen C selanjutnya akan membentuk
pr2staglandin 6 mempengaruhi pusat simpatis pada
hip2talamus p2steri2r C 8as2k2ntriksi pembuluh darah
pada lapisan 2tak C sakit kepala.
Selain itu juga karena anemia yang menyebabkan an2ksia
jaringan sehingga transp2rt 2ksigen ke 2tak menurun.
Batuk
ACEI atau ARBCCB dan BBatau ARBdiuretikadiperlukan tigaatau empatkombinasi obatACEI atau ARBCCB dan BBatau ARBdiuretikadiperlukan tigaatau empatkombinasi obatIneksi atau iritasi pada saluran napas akan menyebabkan
hipersekresi muEus pada salurannapas besar terjadi hipertr2pi
kelenjar submuk2sa pada traEhea dan br2nEhi. #al ini jugaditandai
dengan adanya peningkatan sekresi sel g2blet di saluran napas keEil
br2nEhi br2nEhi2le menyebabkan pr2duksi muEus
berlebihan sehingga akan mempr2duksi sputumyang
berlebihan. K2ndisi ini kemudian mengaktikan rangsang batuk
dengan tujuan untuk mengeluarka benda asing yang telahmengiritasi saluran napas
Mual Mual terjadi karena bakteri salm2nella masuk ke dalam
lambung dan sebagian dari bakteri tersebut dihanEurkan
2leh asam lambung sehingga membuat asam lambung
meningkat dan memiEu mual
erapi yang diberikan
In. R, $% tpm Bersiat is2t2nis. -ekti dalam mengisi sejumlah 82lume
Eairan ke dalam pembuluh darah dalam 7aktu singkat.
?etria>2n $mg
7/24/2019 Demam tifoida
32/35
purpureus ekstrak Psidii 2lium elektr2lit 8itamin B
k2mpleks dan mineral seng 9On; yang diperlukan pada
kasus rehidrasi yaitu untuk mengembalikan Eairan tubuh
dan elektr2lit yang hilang seperti pada pada kasus
dehidrasi DBD dan diare serta memperbaiki daya tahan
tubuh dan memenuhi kebutuhan 8itamin.
Indikasi: Membantu memperbaiki daya tahan tubuh serta
membantu mengembalikan Eairan tubuh dan elektr2lit
yang hilang.
?apt2pril $ > $1mg ?apt2pril merupakan penghambat yang k2mpetiti
terhadap enAim pengubah angi2tensin6I menjadi
angi2tensin6II < angi2tensin E2n8erting enAyme 9"?-;.
?apt2pril menEegah terjadinya perubahan dari
angi2tensin6I menjadi angi2tensin II salah satu senya7a
yang dapat menaikkan tekanan darah. ?apt2pril dan
metab2litnya diekskresi terutama melalui urin. -liminasi
7aktu paruh ?apt2pril meningkat dengan menurunnya
ungsi ginjal dimana keEepatan eliminasi berhubungan
dengan bersihan kreatinin
Inj. Ranitidin & "
7/24/2019 Demam tifoida
33/35
sakit%nyeri pada anggota tubuh lainnya dan
demam atau panas.
!B# ' > &? Sebagai ekspekt2ran 9pengenEer dahak; pada gangguan
batuk.
BAB I6
KESIMPULAN
Berdasarkan dari anamnesis pemeriksaan isik dan pemeriksaan penunjang n "
di diagn2sis demam ti2id dengan hipertensi stage $. Demam ti2id disebabkan
7/24/2019 Demam tifoida
34/35
2leh salm2nella thypi. Bakteri Salm2nella yang ikut makanan sampai di usus
menembus muk2sa usus halus melalui pembuluh lime masuk ke peredaran
darah ke 2rgan62rgan terutama hati dan limpa mengadakan replikasi dan
kemudian kembali ke darah dan menyebar ke kelenjar lim2id Ileum 9Plaues
Peyeri; dan menimbulkan radang. erapi yang diberikan adalah inus R, $% tpm
untuk terapi Eairan r2lit saEh Membantu memperbaiki daya tahan tubuh serta
membantu mengembalikan Eairan tubuh dan elektr2lit yang hilang. Inj. Ranitidin
untuk mengatasi mual ?apt2pril sebagai 2bat antihipertensi ParaEetam2l untuk
demam !B# untuk mengatasi batuk dan Inj. ?etria>2n sebagai antibi2tik.
.
Reerensi
?D?.+ati2nal ?enter 2r -merging and O22n2tiE IneEti2us Diseases. $%&'G&6'
?hristie "B.Infectious iseases! "pidemiology and #linical Practice. (th ed. -dinburgh
SE2tland: ?hurEhill ,i8ingst2neG &4=3.
?2man M. Under pressure: the searEh 2r the essential meEhanisms 2 hypertensi2n.$at
%ed. $%&& +28 3. &39&&;:&(%$64.
http://www.cdc.gov/ncezid/http://www.cdc.gov/ncezid/7/24/2019 Demam tifoida
35/35
*iannella Ra. IneEti2us enteritis and pr2Et2E2litis and baEterial 22d p2is2ning. In: Feldman
M Friedman ,S Brandt ,5 eds. Sleisenger & 'ordtrans astrointestinal and *iver isease.
4th ed. Philadelphia Pa: Saunders -lse8ierG $%&%:Ehap &%3.
#arris2n D* *uAik 5 ,2b #- et al. Inlammati2n immunity and
hypertensi2n.Hypertension. $%&& Feb. 139$;:&'$6(%.
#arris2n ,. #ypertensi2n -R 0isits Surge $1J in Fi8e /ears.%edscape. Sep && $%&(.
,ima ""M *uerrant R,. Inlammat2ry enteritides. In: Mandell *, Bennett 5- D2lin R
eds.Principles and Practice of Infectious iseases. 3th ed. -lse8ier ?hurEhill ,i8ingst2neG
$%%4:Ehap 43
Madhur Mena. Mar2n Da8id.Hipertension. MedsEapeG $%&(
ant2 ?hrisGli7ang FransG #aniati s2niaG et all. +apita Selekta +edokteran. -disi ( 9$;.
Media aeEulapiEus. 5akarta: $%&(
#!. ater sanitati2n health thyp2id
22d7ard - Smadel 5-. Management 2 typh2id e8er and its E2mpliEati2ns.,nn Intern
%ed. &4)( 5an. )%:&((613