Top Banner
upaya bersama guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk ter-”Internalisasi” kedalam diri peserta pembelajaran dan menjadi landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan Definis i : PROSES PEMBELAJARAN: * Kriteria Keberhasilan yang mendasar Proses Pembelajaran Kemampuan belajar berkelanjutan secara mandiri
45

Definisi :

Feb 09, 2016

Download

Documents

hisano

PROSES PEMBELAJARAN:. Definisi :. upaya bersama guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk ter- ”Internalisasi” ke dalam diri peserta pembelajaran dan menjadi landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Definisi :

upaya bersama guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk ter-”Internalisasi” kedalam diri peserta pembelajaran dan menjadi landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan

Definisi :PROSES PEMBELAJARAN:

* Kriteria Keberhasilan yang mendasar Proses Pembelajaran Kemampuan belajar berkelanjutan secara mandiri

Page 2: Definisi :

Proses Pembelajaran

Keterlibatan Psikomotorik

Keterlibatan Kognitif

Keterlibatan Afektif

Praktikum Penalaran Kepekaan Lingkungan

Keterampilan Eksperimental

Penguasaan Intelektual

Kematangan Emosional

Kritis & kreatif

Kemampuan Problem Solving

Page 3: Definisi :

Berbagi & Pengolahan Informasi

Internalisasi

Mekanisme Balikan (Feedback Mechanism)

Evaluasi

• Kuliah• Kuliah Kelompok kecil,• Self Instruction System,• Seminar,• Diskusi• Studi Kasus• Tugas Praktikum•Tugas Penelitian, dsb

• Latihan• Responsi• Tugas/Pekerjaan Rumah• Tutorial• Diskusi Sejawat• Kerja Kelompok, dsb

• Pembahasan Hasil Internalisasi• Catatan Evaluasi pada Lembar/hasil tugas,• Pengumuman & Komentar, dsb

• Evaluasi Hasil Assessment berdasar Test Assessment tanpa Test Assessment Diri• Evaluasi Proses Assessment Sejawat Survai Pendapat Mahasiswa

MODEL PROSES PEMBELAJARAN

Page 4: Definisi :

MEKANISME PEMBELAJARAN

Kesiapan guru dalam penguasaan bidang keilmuan yang menjadi kewenangannya, merupakan modal dasar bagi terlaksananya proses pembelajaran yang baik. Persiapan proses pembelajaran menyangkut pula penyusunan disain (rancangan) kegiatan belajar-mengajar yang akan diselenggarakan

Tahap Persiapan

Pelaksanaan proses pembelajaran menggambarkan dinamika kegiatan belajar siswa yang dipandu dan didinamisir oleh guru. Untuk itu guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam mengaplikasikan metodologi dan pendekatan pembelajaran secara tepat.

Tahap Pelaksanaan

Page 5: Definisi :

Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengungkap taraf keberhasilan proses pembelajaran, khususnya untuk mengukur hasil belajar siswa. Melalui evaluasi dapat diketahui efektivitas proses pembelajaran dan tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Tahap Evaluasi

Tindak lanjut dari proses pembelajaran dapat dipilah menjadi dua hal, yaitu: promosi dan rehabilitasi. Promosi adalah penetapan untuk melangkah dan peningkatan lebih lanjut atas keberhasilan belajar siswa.

Tahap Tindak Lanjut

Page 6: Definisi :

KOMPONEN PEMBELAJARAN

Raw Input, yaitu kondisi dan keberadaan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa hal yang terkait dengan raw input ini adalah: kapasitas dasar siswa, bakat khusus, motivasi, minat, kematangan dan kesiapan, sikap dan kebiasaan

Komponen pembelajaran :

Instrumental Input, yaitu sarana dan prasarana yang terkait dengan proses pembelajaran. Dalam hal ini terkati dengan kualitas, kelengkapan dan penggunaannya. Ke dalam instrumental input ini termasuk: guru, metoda dan teknik, media, bahan dan sumber belajar, program, dll.

Page 7: Definisi :

Environmental Input, merujuk pada situasi dan keberadaan lingkungan, baik fisik, social maupun budaya dimana kegiatan pembelajaran (sekolah) dilaksanakan. Kultur masyarakat setempat, hubungan antar insansi masyarakat setempat, kondisi fisik lingkungan, hubungan antar siswa dan keluarga merupakan kondisi lingkungan yang akan mempengaruhi proses belajar dan pencapaian tujuan pembelajaran

Expected Output, merujuk pada rumusan normative yang harus menjadi milik siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Expected output ini perlu dijabarkan dalam rumusan yang lebih operasional, baik yang menggambarkan aspek kognitif, afektif dan ataupun psikomotor.

Page 8: Definisi :

HIRARKI TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pendidikan Nasional (membentuk manusia indonesia seutuhnya)

Tujuan Institusional/Lembaga (jenjang dan jenis persekolahan)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) (topik/pokok bahasan)

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) (persatuan KBM/pertemuan)

Page 9: Definisi :

KRITERIA PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

a. Menggunakan kata kerja operasional (lihat rumusan Bloom). Contohnya; siswa dapat menerapkan rumus......, bukan siswa dapat memahami .........

b. Harus dalam bentuk hasil belajar, bukan apa yang dipelajari. Contohnya; Siswa dapat menjelaskan............ Bukan siswa dapat mengetahui cara-cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif.

c. Harus berbentuk tingkah laku siswa, bukan tingkah laku guru. Contohnya; Siswa dapat..........bukan guru dapat menjelaskan...

d. Hanya meliputi satu jenis kemampuan, agar mudah dalam menilai pencapaian tujuan. Bila lebih dari satu, dan setelah diadakan tes, TIK tersebut tidak tercapai karena siswa tidak dapat mengerjakan dengan benar, maka guru akan mengalami kesulitan dalam menentukan kemampuan mana yang belum dikuasai dan mana yang sudah dikuasai.

Page 10: Definisi :

MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Untuk memudahkan penjabaran dan perumusan tujuan instruksional/pembelajaran khusus ini dapat dilakukan dengan memilah menjadi empat komponen, yaitu; ABCD:A = Audience, B = Behavior, C = Condition dan D = Degree (Baker, 1971).sedangkan Lee (1973) mengemukakan lima komponen, yaitu: who (siapa; siswa/anak didik), behavior (tingkah laku), what (tentang apa, apa yang dipelajari), criterion (kriteria ketercapaian tujuan), dan condition (dalam kondisi pembelajaran yang bagaimana).

Page 11: Definisi :

BAHAN PEMBELAJARAN

1. Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi atau telah dialami/dikerjakan, bisa berupa objek atau keadaan tentang sesuatu hal.

2. Konsep/Teori adalah suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian umum; suatu set atau sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian fakta, dimana pernyataan tersebut harus memadukan, universal, dan meramalkan.

6 Sifat Bahan Pembelajaran:

Page 12: Definisi :

4. Proses adalah serangkaian gerakan, perubahan, perkembangan atau suatu cara/prosedur untuk melakukan kegiatan secara operasional.

5. Nilai adalah suatu pola, ukuran/norma, atau suatu tipe/model. Berkaitan dengan pengetahuan atas kebenaran yang bersifat umum.

6. Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk berbuat sesuatu, baik dalam pengertian fisik maupun mental

(dikutip dari Supriadie, 1994; 3).

3. Prinsip merupakan suatu aturan/kaidah untuk melakukan sesuatu, atau kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir.

Page 13: Definisi :

Konsep ialah simbol yang digunakan untuk memaknai fenomenon tertentu

Sebuah konsep muncul karena dibentuk. Untuk membentuk sebuah konsep diperlukan tiga elemen yaitu: Simbol, muatan makna (konsepsi) dan objek (peristiwa: fenomenon, fakta, referensi empirik)Muatan makna (konsepsi) yang di isi ke dalam atau diletakan pada simbol dinyatakan melalui definisi (definisi konseptual).Proposisi adalah sebuah pernyataan (statement) tentang sipat fenomenon. Konstruksi Teori membahas tentang arti dari pernyataan tentang sifat fenomenon ketimbang tentang kebenaran dari pernyataan tentang sifat fenomenon itu.

konstruksi teori

Page 14: Definisi :

Proposisi dibentuk dengan cara menautkan dua konsep. Pertautan itu dilandaskan pada spesifikasi dengan dasar teoritis yang kuat.

Membangun teori sama dengan membangun sebuah rumah. Mengunakan batu bata sebagai unsur dasar, maka dibuatkan dinding tembok dengan jalan merekatkan batu bata satu dengan yang lain. Dinding tembok yang satu disambungkan dengan dinding tembok lainnya mengikuti suatu bentuk tertentu, maka terbentuklah ruangan. Apabila batu bata “ilmiah” adalah konsep, dan “dinding-dinding tembok” ilmiah adalah proposisi, maka “rumah” ilmiah adalah teori.

Page 15: Definisi :

Teori adalah sebuah sistem proposisi-proposisi atau sebuah rangkaian terpadu dari proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi adalah komponen pembentuk teori.

Paradigma ialah seperangkat asumsi, tersurat dan tersirat, yang menjadi dasar untuk gagasan-gagasan ilmiah.

Paradigma bukanlah salah atau benar, melainkan lebih bermanfaat atau kurang bermanfaat sebagai sebuah asumsi untuk sesuatu. Asumsi tidak perlu diuji secara empirik namun perlu memenuhi syarat terpadu.

Page 16: Definisi :

EVALUASI PEMBELAJARAN

TUJUAN FUNGSI JENIS-JENIS PERSYARATAN

Produktivitas dan efektivitas belajar siswaMemperbaiki KBMMemperbaiki dan Menyempurnakan ProgramMengetahui kesulitan siswa dalam belajarMenempatkan siswa

FormatifSumatifDiagnostikpenempatan

Berdasarkan fungsinyaBerdasarkan caranyaBerdasarkan tekniknyaBerdasarkan kriteria

ValiditasReliabilitas ObjektivitasPraktisfairness

Page 17: Definisi :

PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN

Merupakan bagian yang integral dari keseluruhan pembelajaran

Direncanakan sedemikian rupa Mengukur hasil belajar yang telah ditentukan Mengukur sampel materi yang representatif Menggunakan jenis penilaian yang paling sesuai Dipakai untuk memperbaiki hasil pembelajaran Dibuat dengan realibilitas yang sebaik-baiknya dan

ditafsirkan secara hati-hati.

Page 18: Definisi :

STRATEGI DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR

Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.Wand dan Brown (1977); pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu, sehingga memberi jawaban atas pertanyaan How Much?Penilaian adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran subjektif, mendasarkan diri atau berpegangan pada ukuran baik-buruk, sehat-sakit, pandai-bodoh. Penilaian bersifat kualitatif

1. Pengukuran, Penilaian, dan Mengevaluasi Hasil Belajar

Page 19: Definisi :

o Evaluasi adalah proses mengukur dan menilai sesuatu, sehingga memberikan jawaban atas pertanyaan What Value? Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian.

o Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran, mentranformasikan kedalam nilai dan mengambil keputusan lulus tidaknya siswa, efektif tidaknya guru mengajar atau baik buruknya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

o Evaluasi pendidikan adalah penilaian yang dilakukan dalam pendidikan berdasarkan hasil pengukuran yang diperoleh dari proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

Page 20: Definisi :

2. Prinsip Evaluasi : adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen : Tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran (KBM), dan Evaluasi.

Tujuan

EvaluasiKBM

Page 21: Definisi :

Hubungan antara tujuan dan KBMRencana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu pada tujuan, tetapi mengarah juga dari tujuan ke KBM.

Hubungan antara tujuan dan evaluasievaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai, ditunjukan dengan anak panah dari evaluasi menuju ke tujuan.

Hubungan antara KBM dan evaluasievaluasi harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan. Jika kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dengan menitikberatkan pada keterampilan, evaluasi juga harus mengukur tingkat keterampilan siswa bukan aspek kognitif siswa

Page 22: Definisi :

1. Penilaian Acuan Patokan (PAP) (criterion reference)dapat digunakan pada nilai baku yang telah ditetapkan sebagai standar yang pantas bagi kelulusan, PAP juga dapat digunakan untuk mengukur siswa secara individu dan memberikan peluang bagi siswa untuk bisa lulus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

2. Penilaian Acuan Norma (PAN) (norma reference)PAN merupakan cara pengambilan keputusan dengan menggunakan norma kelas atau norma kelompok sebagai acuan yang digunakan untuk standar kelulusan.

3. Kriteria Evaluasi

Acuan penilaian dalampengambilan keputusan pada siswa:

Page 23: Definisi :

a. Kuis. Bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip.

b. Pertanyaan Lisan. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema.

c. Ulangan Harian. Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar.

d. Ulangan Blok. Ulangan blok adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu.

Evaluasi : Jenis tagihan yang dapat digunakan :

Page 24: Definisi :

e. Tugas Individu. Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk pembuatan klipping, makalah, dan yang sejenisnya.

f. Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok.

g. Responsi atau Ujian Praktik. Bentuk ini untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya.

h. Laporan Kerja Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Peserta didik bisa diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya.

Page 25: Definisi :

Kategori bentuk instrumen : tes

Bentuk instrumen tes meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian non objektif, jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, unjuk kerja (performans) dan portofolio.

Bentuk instrumen tes yang dapat digunakan :

a. Pilihan Ganda. Bentuk ini mencakup banyak materi pelajaran, penskorannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan mudah.

b. Uraian Objektif. Jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian objektif lebih tepat digunakan untuk bidang ilmu alam.

Page 26: Definisi :

c. Uraian Non-objektif/Uraian Bebas. Uraian bebas dicirikan dengan adanya jawaban yang bebas.

d. Jawaban Singkat atau Isian Singkat. Bentuk ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa.

e. Menjodohkan. Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas fakta dan konsep.

f. Performans (unjuk kerja). Bentuk ini cocok untuk mengukur kompetensi siswa dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktik laboratorium atau perilaku yang lain.

g. Portofolio. Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja siswa, dengan menilai kumpulan karya-karya dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa.

Page 27: Definisi :

5. Jawaban Singkat atau Isian Singkat. Tes bentuk jawaban/isian singkat dibuat dengan menyediakan tempat kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban. Jenis soal jawaban singkat ini bisa berupa pertanyaan dan melengkapi atau isian. Penskoran isian singkat dapat dilakukan dengan menerikan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.contoh: perbedaan pengertian pergerakan dengan perjuangan adalah...........

6. Menjodohkan. Bentuk ini cocok untuk mengetahui fakta dan konsep. Cakupan materi bisa banya, namun tingkat berpikir yang terlibat cenderung rendah.contoh: jodohkanlah konsep-konsep di bawah ini:1. Revolusi a. Kronologis2. Waktu b. Masyarakat kota3. Borjuis c. Parlemen4.konstitusi d. Undang-undang5. PPKIe. Hijau

Page 28: Definisi :

7. Portofolio. Portofolio merupakan hasil karya, tugas atau pekerjaan siswa yang disusun secara sistematis berdasarkan urutan kategori kegiatan. Karya-karya, tugas/pekerjaan siswa secara individu ini dipilih dan dinilai sehingga dapat menggambarkan perkembangan kompetensi siswa secara individual.Contoh: Laporan observasi ke objek sejarah yang ada di lingkungan siswa.

Agar penilaian terhadap hasil penguasaan ini objektif, maka guru perlu mengembangkan rubrik, yakni semacam kisi-kisi pedoman penilaian. Rubrik hendaknya memuat:a. Daftar kriteria kinerja siswab. Ranah-ranah atau konsep-konsep yang akan dinilaic. Gradasi mutu sebagai alat penilaian tugas sebelum rubrik

digunakan.

Page 29: Definisi :

Bentuk Instrumen Nontes dan Penskorannya

nontesBentuk Instrumen nontes meliputi: angket, inventori, dan pengamatan. Instrumen ini digunakan untuk menilai aspek sikap dan minat terhadap mata pelajaran, konsep diri dan nilai.

Langkah-langkah pembuatan instrumen nontes :

1. Pilih ranah afektif yang akan dinilai; 2. Tentukan indikator minat;3. Pilih tipe skala yang digunakan;4. Telaah instrumen oleh sejawat;5. Perbaiki instrumen;6. Siapkan inventor laporan diri’7. Tentukan skor inventor;8. Buat hasil analis inventor skala minat dan skala sikap;

Page 30: Definisi :

No

Keterbukaan

Ketekunan Belajar

Kerajinan

Tenggang Rasa

Kedisiplinan

Kerjasama

Ramah dg Teman

Hormat pd Guru

Kejujuran

Menepati Janji

Kepedulian

Tanggung Jwb

Nilai rata-rata (Kualitatif/huruf

1

2

3

4

Nama Siswa

IndikatorSikap

Tabel 4: Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa

Page 31: Definisi :

Skor untuk masing-masing sikap di atas dapat berupa angka. Akan tetapi, pada tahap akhir skor tersebut dirara-ratakan dan dikonversikan kedalam bentuk kualitatif. Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 s.d. 5. penafsiran angka-angka tersebut adalah sebagai berikut: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 =amat baik.

Penilaian terhadap minat siswa dapat menggunakan skala bertingkat, misalnya dengan rentangan 4-1 atau 1-4 tergantung arah pertanyaan/pernyataan. Misalnya, jawaban selalu (S) diberi skor 4, sedangkan tidak pernah (Tp) 1. skor keseluruhannya diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor butir pertanyaan/pernyataan. Misalnya instrumen untuk mengukur minat siswa terdiri atas 10 butir. Jika rentangan yang dipakai 1 sampai4, maka skor terendah adalah10 dan skor tertinggi adalah 40. jika dibagi menjadi 4 kategori, maka skala 10-16 termasuk tidak berminat, 17-24 kurang berminat, 25-32 berminat, dan skala 33-40 sangat berminat.

Page 32: Definisi :

No PernyataanSkala

Sl Sr Jr Tp123456789

10

Saya mengikuti pelajaran iniSaya tdk mengikuti pelajaran iniSaya merasakan pelajaran ini bermanfaatSaya menyerahkan tugas tepat waktuSaya berusaha memahami pelajaran iniSaya bertanya pada guru bila ada yg tdk jelasSaya mengerjakan soal-soal latihan di rumahSaya mendiskusikan materi pelajaranSaya berusaha memiliki buku pelajaran iniSaya mencari bahan pelajaran di perpustakaan

Jumlah

Tabel 5: Contoh Format Penilaian Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran

Keterangan:Sl = Selalu Sr = Sering Jr = Jarang Tp = Tidak Pernah

Page 33: Definisi :

No PernyataanAlternatif

Ya Tidak

123456789

1011

Saya sulit mengikuti pelajaran sejarahSaya Sulit menghafal fakta-fakta sejarahSaya sulti menghafal tanggal, bulan dan tahun peristiwaSaya sulit untuk membaca buku dirumahSaya belum bisa konsentrasi penuh dalam belajarSaya sulit untuk melaksanakan anjuran guru untuk belajarSaya melaksanakan kewajiban sebagai pelajar dengan baikSaya mudah bergaul dengan siapa sajaSaya selalu menghormati siapa saja ketika bertemuSaya membutuhkan waktu lama untuk belajarSaya....................................dst.

Tabel 6: Contoh Format Penilaian Konsep Diri Siswa

Page 34: Definisi :

3. Analisis Instrumen

Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan oleh teman sejawat dalam rumpun yang sama. Tujuannya untuk menilai materi, konstruksi, dan apakah bahasa yang digunakan sudah memenuhi pedoman dan bisa di pahami oleh siswa.Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengujicoba instrumen yang telah dianalisis secara kualitatif kepada sejumlah siswa yang memiliki karakteristik sama dengan siswa yang akan diuji dengan instrumen tersebut.Untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara melihat karakteristik butir instrumen dengan mengikuti acuan kriteria yang tercermin dari besarnya harga indeks sensitivitas.

Page 35: Definisi :

Indeks sensitivitas butir instrumen memiliki interval -1 sampai dengan 1. indeks sensitivitas suatu butir soal (Is) ujian formatif adalah sebagai berikut:

Is = RA-RB

T

RA = Banyaknya siswa yang berhasil mengerjakan suatu butir instrumen sesudah proses pembelajaran.

RB = Banyaknya siswa yang berhasil mengerjakan suatu butir instrumen sebelum proses pembelajaran

T = Banyaknya siswa yang mengikuti ujian

Page 36: Definisi :

Jika tidak ada tes awal, maka indeks sensitivitas dapat dilihat dari besarnya tingkat pencapaiannya berdasarkan hasil tes akhir. Jika tingkat pencapaian suatu butir instrumen kecil (banyak siswa yang gagal) maka proses pembelajaran tidak efektif. Namun demikian, harus diperhatikan pula bagaimana kualitas butir tersebut secara kualitatif. Jika hasil analisis secara kualitatif sudah memenuhi syarat, dapat diartikan bahwa rendahnya indeks kesukaran menunjukan tidak efektifnya proses pembelajaran.

Page 37: Definisi :

Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar.Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat.Evaluasi hasil belajar nontes, misalnya minat dan sikap, adalah untuk mengetahui minat dan sikap siswa terhadap mata pelajaran.Evaluasi ini berangkat dari skala minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah dan segala sesuatu yang terkait. Skala dibuat bertingkat misalnya dengan rentang 4-1 atau 1-4 tergantung arah pertanyaan atau pernyataannya.

4. Evaluasi Hasil Penilaian

Page 38: Definisi :

Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru.Pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa.Laporan hasil belajar siswa mencakup ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.

5. Pelaporan Hasil Penilaian dan Pemanfaatannya

Page 39: Definisi :

1. Laporan untuk Siswa dan OrangtuaLaporan yang berisi catatan tentang siswa diusahakan selengkap mungkin agar dapat memberikan informasi yang lengkap. Laporan yang dibuat guru untuk siswa dan orangtua berisi catatan prestasi belajar siswa.

2. Laporan untuk SekolahGuru juga harus membuat laporan untuk sekolah, sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar. Laporan yang dibuat guru untuk pihak sekolah sebaiknya lebih lengkap.

3. Laporan untuk MasyarakatPada umumnya laporan untuk masyarakat berkaitan dengan jumlah lulusan sekolah.

a. Pelaporan Hasil Penilaian dan Pemanfaatannya

Page 40: Definisi :

1. Untuk SiswaInformasi hasil belajar ranah kognitif dan psikomotor diperoleh melalui ujian, sedangkan ranah afektif diperoleh melalui angket, inventori, dan pengamatan.

Informasi hasil belajar dapat dimanfaatkan siswa untuk:a. Mengetahui kemajuan hasil belajarnnyab. Mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum

dikuasaic. Memotivasi diri untuk belajar lebih baikd. Memberbaiki strategi belajar.

B. Pemanfaatan Hasil Penilaian

Page 41: Definisi :

Untuk memberi informasi yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh siswa seoptimal mungkin, maka laporan yang diberikan kepada siswa harus berisi:a. Hasil pencapaian belajar siswab. Kekuatan dan kelemahan siswa dalam semua mata pelajaranc. Minat siswa pada masing-masing mata pelajaran

2. Untuk orang tuaInformasi ini digunakan untuk orang tua:a. membantu anaknya belajarb. memotivasi anaknya belajarc. membantu sekolah meningkatkan hasil belajard. membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.

Page 42: Definisi :

3. Untuk Guru dan Kepala SekolahHasil penilaian guru dan kepala sekolah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas dan sekolah semua mata pelajaran. Hasil penilaian harus dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik, membantu guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat, dan mendorong sekolah agar memberi fasilitas belajar yang lebih baik.laporan hasil belajar untuk guru dan kepala sekolah mencakup hasil belajar dalam semua ranah untuk semua pelajaran. Informasi yang diperlukan kompetensi dasar yang telah dikuasai dan yang belum dikuasai oleh siswa. Guru memerlukan informasi yang spesifik untuk masing-masing kelas yang diajar, sedangkan kepala sekolah memerlukan informasi yang umum untuk semua kelas dalam satu sekolah.

Page 43: Definisi :

Strategi utama pembelajaran sejarah

• Model garis besar kronologis : sejarah sebagai suatu perkembangan atas dasar urutan terjdinya peristiwa sejarah

• Model tematis : penanaman dan pemahaman yg mendalam utk periode tertentu dlm sej. Menyangkut tema-tema kehidupan tertentu;

• Model garis perkembangan khusus : hanya menelusuiri bbrp aspek khusus yg menarik sj dari kehidupan manusia tsb;

• Model regresif : menggunakan titik tolak situasi jaman skr kemudian melakukan penelusuran ke masa lampau;

Page 44: Definisi :

Metode pemb. sejarah• Metode reseptif : berkaitan dg tujuan yg ada dlm domain

kognitif ....satu arah (TV, Buku, Radio)• Metode diskusi : menekankan 2 arah;• Metode discovery/inquiri : menekankan pengalaman2

belajar yg mendorong siswa menemukan konsep@ dan prinsip@ melalui proses mentalnya sendiri;

• Metode pengajaran di luar kelas : simulasi, drama • Studi sejarah : perlu ditumbuhkan daya imajinasi sejarah

menyangkut motif, gagasan, rencana, maksud yg melatarbelakangi suatu peristiwa sejarah yg tampak/terjadi;

Page 45: Definisi :