LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI PENGENALAN TANAMAN AGRONOMI OLEH: JAJANG NURZAMAN 05121407004 AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR AGRONOMI
PENGENALAN TANAMAN AGRONOMI
OLEH:
JAJANG NURZAMAN05121407004
AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata agronomi berasal dari bahasa Latin. Agros berarti lahan sedangkan
nomos berarti management atau pengelolaan. Jadi, agronomi adalah segi ilmu yang
mempelajari segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan
budidaya tanaman. Management atau pengelolaan dalam konteks agronomi adalah
pengelolaan pertanian (farm management) dan pengelolaan perkebunan (estate
management).
Kaitan agronomi dengan faktor lingkungan agronomi didefinisikan sebagai
suatu kegiatan pengelolaan tanaman dengan jalan mengkonversikan karbondioksida
(CO2) dari udara, air, dan unsur hara dari dalam tanah dengan bantuan energi dari
sinar surya menjadi bahan yang dapat memberikan daya guna dan hasil guna yang
lebih baik bagi kehidupan umat manusia.
Agronomi dapat dipandang sebagai ilmu konservasi energi dan ilmu biofisik.
Agronomi dipandang sebagai ilmu konservasi energi karena merupakan suatu sisi
pengubah energi sinar surya melalui tanaman menjadi energi biokomia yang dapat
dimanfaatkan secara maksimum. Sedangkan agronomi dipandang sebagai ilmu
biofisik karena menentukan kegiatan pertumbuhan dan perkembangan flora di dalam
suatu wilayah atau lokasi tertentu (iklim, tanah dan faktor biota).
Tanaman agronomi mempunyai pengertian yang diambil dari dua segi yaitu
pengertian secara sempit dan secara luas. Tanaman agronomi secara luas adalah
tanaman yang dibudidayakan dan digunakan untuk bermacam macam kebutuhan
manusia, dalam arti sempit tanaman agronomi adalah tanaman yang mempunyai
manfaat secara ekonomi sebagai sumber pangan, sandang, papan, serta nilai tambah
sebagai sumber pendapatan untuk kehidupan manusia. Banyak jenis tanaman
agronomi yang mempunyai nilai ekonomi yang telah dikembangkan oleh manusia
selama berabad abad.
Tanaman agronomi banyak dikembangkan dinegara-negara yang ada.
Sebenarnya Indonesia banyak sekali memiliki berbagai macam tanaman agronomi,
misalnya buar-buahan dan sayur-sayuran. Tetapi banyak penduduk diindonesia yang
tidak peduli dengan kekayaan yang ada diindonesia atau dinegaranya.
Pada berbagai tanaman seperti buah dan sayuran, digunakan nama-nama
ilmiah yang membedakan jenis tanaman yang satu dengan yang lain. Nama ilmiah
untuk dari suatu organisme terdiri dari dua kata, kata pertama menyatakan genus dan
kata kedua menyatakan spesies dalam genus tadi.
Dalam tanaman agronomi dapat dikelompokan tanaman berdasarkan daur
1. Semusim/ annual
2. Dwi tahunan/ biannual
3. Tahunan/ perennial
Tanaman dikatakan berdaur hidup semusim apabila tanaman tersebut dapat
hidup atau berkembangbiak kurang dari satu tahun, sedangkan untuk tanaman dwi
tahunan ( biannual ) merupakan tanaman yang massa tanamnya bisaeih dari satu
tahun, tetapi dapat juga kurang dari dua tahun, sementara untuk tanaman tahunan
adalah tanaman yang masa atau berkembang biaknya lebih dari dua tahun.
Pada dasarnya hampir semua tanaman agronomi memilikimpotensi yg cukup
besar dibudidayakan dan juga dalam usaha peningkatan sumber daya alam hayati
yang berguna bagi manusia, khususnya tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Dari pengamatan yang dilakukan, tanaman agronomi terdiri dari berbagai
jenis tanaman yang semuanya bermanfaat bagi manusia, baik itu untuk memenuhi
kebutuhan keluarga atau kebutuhan yang lain seperti tanaman yang bernilai
ekomonis.
B. Tujuan
Tujuan mempelajari tanaman Agronomi :
1. Agar dapat menggunakan ilmu agronomi sebagai pengetahuan dasar untuk
mengetahui ilmu tanaman dari produksi tanaman.
2. Membedakan pengertian agronomi sebagai ilmu dan kegiatan produksi tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan masyarakat secara berkesinambungan bersendi pada
ketersediaan kebutuhan pangan yang cukup. Pada awal perkembangan peradaban
manusia kehidupan bersendi pada pengumpulan pangan atau perburuan. Setiap
individu terlibat secara total untuk mendapatkan sumber pangan. Pada masyarkat
yang hidup mengembara di alam pengembaraanya mengumpulkan biji – bijian dan
buah – buahan tumbuhan liar.
Setiap tanaman yang ada sekarang telah dikembangakan pada zaman prasejarah.
Hal ini telah tercapai dengan dua cara yang berbeda, yaitu :
1. Penjinakan ( domestication ), yaitu dengan membudidayakan atau mengelola
spesies liar. Usaha penjinakan atau penyebaran tanaan pertanian terutama
pangan terus berkembang sesuai dengan pengetahuan dan peradaban
manusia.
2. Seleksi, yaitu penangkapan yang berbeda – beda dari spesies tertentu. Seleksi
kadang- kadang mengakibatkan terciptanya suatu tipe baru dan untuk
tanaman agronomi sangat efektif.
Manusia semula dalam masa yang lama hanya bertindak sebagai pengumpul
makanan. Produksi pangan yang pertama dengan penanaman dan pembudidayaan
yang sesungguhanya baru terjadi pada 70000 – 10000 tahun yang silam ( pada zaman
neroleotik ). Tidaklah diketahui secara tepat dimanakah suatu tanaman pertama
dibudidayakan, namun menurut bukti – bukti yang telah ditemukan arkeologi pada
dataran – dataran tinggi yang terairi secara baik dari sungai – sungai Indus, Tigris,
Eufrat, dan Nil hal itu terjadi.
Objek agronomi adalah tumbuhan yang menguntungkan untuk dikelola.
Tumbuhan tersebut mudah untuk dikembangbiakan, berkembang dalam waktu yang
relatif singkat, mampu memberikan hasil berlipat ganda, tidak berbahaya bagi
manusia dan dapat dipasarkan. Tumbuhan bermanfaat secara langsung yaitu jika
dikonsumsi dan dijual atau untuk makanan ternak. Tumbuhan bermanfaat secara
tidak langsung yaitu tanaman pupuk hijau, penutup tanah, pohon pelindung, dan lain
sebagainya. Subjek utama dalam agronomi adalah petani karena petani terlibat secara
langsung di dalam kegiatan budidaya tanaman di lapangan. Petani merupakan
usahawan yang bergerak di dalam usaha pemanfaatan lahan untuk menghasilkan
produksi biologi tanaman atau hewan.
Tumbuhan monokotil dan dikotil yang lebih populer dengan sebutan
tumbuhan monokot dan dikot adalah tumbuhan yang tergabung dalam kelompok
tumbuhan berbunga dan tumbuhan berbiji tertutup. (Soedarnadi, Hartono. 1995).
Tumbuhan monokotil ada yang berupa tumbuhan aquatic (enceng gondok), semi
aquatic (genjer), dan efifit (anggrek).
Tumbuhan monokotil memiliki akar serabut dengan diameter akar yang satu
dengan yang lainnya relatif sama. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kambium
sehingga diameter akar akan tetap besarnya setelah pertumbuhan primer dan ada
yang mempunyai akar adventif. Peranan positifnya yaitu sebagai bahan makanan
pokok, sumber karbohidrat, minyak goreng, bahan kerajinan, bangunan, tanaman
hias, dll. Sedangkan peranan negatifnya yaitu tumbuhn monokotil banyak yang
sebagai gulma di danau, waduk, kolam, pengairan sawah sehingga mempercepat
proses pendangkalan.
Akar sendiri dapat didefinisikan sebagai bagian dari tumbuhan yang
berfungsi untuk absorbsi akar dan zat terlarut, mengokohkan tegaknya tumbuhan
tersebut. Akar merupakan komponen pokok tanaman, baik dalam hal fungsi maupun
jumlah.
Fungsi sistem akar yang paling nyata adalah untuk mendukung tumbuhan
secara kokoh di dalam tanah, walau demikian suatu tanaman dicabut kebanyakan
akar-akar halusnya ketinggalan dalam tanah. Dari pandangan mekanika, sistem akar
akan lebih efisien kalau akar pokok lebih kuat dan jumlah cabang halus dikurangi.
(Sworth, Gold Peter. 1992)
Agronomi sebagai ilmu belum banyak dikenal oleh masyarakat, meskipun
kegiatan masyarakat tidak akan lepas dari jasa agronomi. Sebagian penduduk dunia
baik secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan jasa dan prestasi
agronomi.
Kata agronomi sendiri berasal dari bahasa latain. Agros = lahan, Nomos =
management ( pengelolaan, pengaturan ). PERAGI mendefenisikan Agronomi
sebagai ilmu yang mempelajari segala asper biofisik yang berkaitan dengan usaha
penyempurnaan budidaya. Kaitannya dengan faktor lingkungan agronomi
didefenisikan sebagai suatu kegiatan pengelolaaan tanah dengan jalan
mengkonversikan karbondioksida dari udara, air dan unsur hara dari dalam tanah
dengan bantuan energi matahari, menjadi bahan yang dapat memberikan daya guna
dan hasil guna yang lebih baik bagi kehidupan manusia. Obyek agronomi adalah
tumbuhan yang menguntungkan untuk dikelola. Tumbuhan tersebut :
1. Mudah dikembangkan biakkan dan berkembang dalam waktu pelatihan relatif
singkat.
2. Mampu memberikan hasil berlipat ganda.
3. Tidak berbahaya bagi manusia dan dapat dipasarkan, contoh ; padi, jagung, dll.
Tumbuhan bermanfaat secara langsung apabila :
1. Di konsumsi.
2. Di jual di pasar atau untuk makanan ternak.
Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan manusia dan mempunyai
manfaat langsung untuk kebutuhan hidup manusia. Tanaman secara makro adalah
tanaman utuh yang terdiri atas seluruh bagian tanaman yaitu dari akar sampai bunga
dan buah. Tanaman secara mikro adalah tanaman atau bagian tanaman yang
dibudidayakan manusia dalam kondisi dan tujuan tertentu. Misalnya ; bududaya
jaringan untuk perbanyakan dan pemuliaan tanaman.
Yang dimaksud dengan tanaman budidaya adalah tanaman yang
dibudidayakan oleh manusia yang dapat dibedakan dengan jelas dari cikal-bakal
liarnya atau, jika diambil langsung dari alam liar untuk dibudidayakan, layak untuk
diberikan nama khusus yang berbeda dari populasi liar bagi kepentingan hortikultura.
Subjek dari agronomi adalah petani yang merupakan subjek utama dari agronomi
karena petani terlibat secara langsung di dalam kegiatan budidaya tanaman di
lapangan. Ruang lingkup agronomi meliputi:
1. Ekologi
Iklim : Suhu, penyinaran surya, hujan dan udara.
Tanah. Fungsi utama tanah antara lain memberikan unsur hara untuk tanaman,
memberikan air, sebagai resevoar, dan menunjang tanaman atau sebagai tempat
berpegang dan bertumpu untuk tanaman biar tegak.
2. Fisiologi
Fisiologi tanaman sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari proses-proses
alamiah yang terjadi di dalam tanaman. Fotosintesis adalah peristiwa penangkapan
sinar surya oleh klorofil untuk pembentukan bahan organik.
Dalam praktikum ini kita dapat mengetahui berbagai jenis tanaman agronomi
yang berada disekitar kita, tanpa kita sadari praktikan tidak mengenal secara baik
keaadaan tanaman baik nama latin, morfologi tanaman itu sendiri maupun tipe dan
jenis tanaman tersebut. Dengan praktikum ini kita dapat mengenal secara mendetail
mengenai tanaman agronomi khususnya 25 tanaman yang terdapat dalam laporan
tetap dasar – dasar agronomi. Kebanyakan dari tanaman tersebut merupakan bagian
tanaman yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Misalnya tanaman pangan jagung,
tanaman industri kopi dan kayu manis, tanaman obat jeruk dan banyak lagi fungsi
dari masing – masing tanaman yang sangat berguna bagi kebutuhan manusia.
Beberapa tanaman diantaranya mempunyai karakteristik dan media tumbuh
yang berbeda oleh karena itu diperlukan perawatan yang berbeda pula baik dari
system pengolahan tanah, dalam segi pemupukan, maupun dalam segi umur dan
lamanya berkembang biak, ada yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
berkembang biak dan ada juga yang memakan waktu dalam jangka pendek.
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum Pengenalan Tanaman Agronomi ini dilakukan pada hari Kamis
tanggal 14 Maret 2013 pukul 10.00 WIB
Praktikum Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian ini bertempat di RKC 1107
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan
1. Tanaman yang merupakan tanaman semusim seperti : gandum, kacang
tanah, melon, semangka, labu air, katuk, padi, tomat, kedelai dan markisa, 2.
Tanaman yang merupakan tanaman dwimusim : bawang merah, kol, kentang, wortel,
lobak, tebu, bit, ubi jalar, nanas dan singkong, 3. tanaman yang merupakan tanaman
tahunan: alpukat, duku, mangga, durian, manggis, rambutan, sukun, cempedak,
kakao dan kelapa sawit.
C. Cara Kerja
1. Amati tanaman yang ada di sekitar Fakultas Pertanian atau di Lahan Percobaan
Fakultas Pertanian.
2. Catat nama tanaman, siklus hidup tanaman, daun tanaman, akar tanaman, serta
deskripsi tanaman lainnya.
3. Gambar tanaman.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tanaman Semusim(Annual)
a. Bayam ( Amaranthus hybridus )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Caryophylabes
Famili : Amaranthusceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus hybridus
Habitat : Darat
Akar : Serabut
Batang : Basah
Daun : Menyirip
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai sayuran.
b. Jagung ( Zea mays )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Glumiflorae
Famili : Graminae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Habitat : Darat
Akar : Serabut
Batang : Berserat
Daun : Sejajar
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai makanan
pengganti pokok
c. Kentang ( Solanum tuberosum )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
Habitat : Darat
Akar : Serabut
Batang : Berkayu
Daun : Menyirip
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai sayuran dan
makanan pokok.
d. Wortel ( Daucus carota )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota
Habitat : Akar
Akar : Serabut
Batang : Basah
Daun : Menyirip
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai sayuran,
penghasil vitamin A.
2. TANAMAN DWI MUSIM (BIANNUAL )
1. Nanas ( Ananas comusum )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Amarillideceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comusum
Habitat : Darat
Akar : Serabut
Batang : Berserat
Daun : menyirip
Bunga : tunggal
Kegunaan : Sebagai sayuran dan
buahan.
2. Terong ( Solanum melongena )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena
Habitat : Darat
Akar : Serabut
Batang : Berkayu
Daun : Menyirip
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai sayuran
3. Semangka ( Citrulus vulgaris )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus vulgaris
Habitat : Darat
Akar : Serabut
Batang : Berserat
Daun : Menyirip
Bunga : Tidak lengkap
Kegunaan : Sebagai buahan.
3. TANAMAN TAHUNAN ( FERRENIAL )
1. Kelapa ( Cocos nucifera )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Palmales
Famili : Palmae
Genus : Cocos
Species :Cocos nucifera
Habitat : Darat
Akar : Tunggang
Batang : Berkayu
Daun : Sejajar
Bunga : Tidak lengkap
Kegunaan : Sebagai buahan.
2. Nangka ( Artocarpus heterophyla )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyla
Habitat : Darat
Akar : Tunggang
Batang : Berkayu
Daun : Menyirip
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai buahan dan
sayuran.
3. Mangga ( Mangifera indica )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica
Habitat : Darat
Akar : Tunggang
Batang : Berkayu
Daun : Menyirip
Bunga : Tunggal
Kegunaan : Sebagai buahan.
4. Durian ( Durio zibertinus )
Sistematika Morfologi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Habitat : Darat
Akar : Tunggang
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibertinus
Batang : Berkayu
Daun : Menyirip
Bunga : Lengkap
Kegunaan : Sebagai buahan.
B. Pembahasan
Tanaman agronomi seperti kita ketahui berdasarkan daur hidupnya terbagi
atas tanaman semusim atau yang lebih dikenal dengan nama annual plant, tanaman
dwimusim atau biennial plant, dan tanaman tahunan atau perennial plant. Ketiga
jenis tanaman tersebut berbeda pola dan umur tanamannya tergantung jenis – jenis
tanamannya.
Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya teknologi pertanian sekarang.
Tanaman dwimusim bisa diubah menjadi tanaman tahunan, seperti yang terdapat
pada tanaman kentang yang sekarang bisa memproduksi umbi terus menerus sampai
batas waktu umur 3 tahun. Ini dikarenakan banyaknya bagian vegetatif tanaman
seperti akar, batang dan daun yang dimanfaatkan sehingga dapat menciptakan
varietas unggul tanpa mengenal musim tanam dan dapat memproduksi tanaman
sepanjang tahun.
Berikut ini akan diuraikan ketiga jenis tanaman agronomi berdasarkan daur
hidupnya:
1. Tanaman Semusim (annual plant)
Tanaman semusim atau annual plant merupakan istilah agrobotani bagi
tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam pengertian
botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang menyelesaikan
seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam bahasa Inggris, annual
plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu musim" adalah satu tahap dalam
setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim sedang seringkali yang dimaksud
semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud tidak perlu mengalami musim
dingin bagi pembungaannya (vernalisasi).
Sejumlah tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun
memiliki perilaku musiman yang sangat ekstrem. Mereka menyelesaikan seluruh
siklus hidupnya dalam waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Tumbuhan seperti
narsisus, yang dikenal sebagai spring plants (tumbuhan musim semi), mengeluarkan
daun di akhir musim dingin (musim salju) lalu berbunga dan kemudian layu kembali
hanya dalam waktu sekitar 3 bulan, untuk kemudian kembali beristirahat dalam
bentuk umbi. Perilaku musiman ini diatur secara hormonal dan dipengaruhi oleh
suhu udara, panjang hari, serta ketersediaan air di tanah.
Contoh ilustrasi :
Bagi petani di wilayah beriklim tropika, jagung adalah tanaman semusim
karena ia ditanam dan dipanen masih pada musim yang sama. Bagi petani daerah
beriklim sedang, jagung disebut tanaman semusim karena ia ditanam pada
pertengahan musim semi dan dipanen pada pertengahan hingga penghujung musim
gugur.
Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman yang merupakan tanaman
semusim seperti : gandum, kacang tanah, melon, semangka, labu air, katuk, padi,
tomat, kedelai dan markisa.
2. Tanaman Dwimusim (biennial plant)
Tanaman dwimusim atau biennial plant merupakan tanaman yang yang
menyelesaikan siklus hidupnya dalam rentang 12 sampai 24 bulan. Istilah dalam
bahasa Inggris, biennial plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "dua musim"
adalah dua tahap dalam setahun. Tanaman dwimusim sering kali disebut tanaman
musim dingin oleh petani. Dalam siklus hidupnya, tanaman ini tumbuh secara
vegetatif sewaktu masa pertumbuhannya dalam musim pertama dan selanjutnya
akan berkembang secara generatif pada musim berikutnya.
Contoh ilustrasi :
Bagi petani nanas, mereka menanam nanas pada musim hujan karena
pertumbuhan nanas secara vegetatif akan berkembang pada musim tersebut. Tetapi
jika telah memasuki musim kemarau, tanaman nanas tersebut dapat menghasilkan
buah dengan catatan cukup air dan hara dalam tanah.
Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman yang merupakan tanaman
dwimusim : bawang merah, kol, kentang, wortel, lobak, tebu, bit, ubi jalar, nanas dan
singkong.
3. Tanaman Tahunan (perennial plant)
Tanaman tahunan atau perennial plant merupakan tumbuhan yang dapat
meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya
dalam jangka waktu lebih daripada dua tahun. Banyak di antaranya berupa pohon,
meskipun terdapat pula terna ataupun semak.
Untuk mengatasi tantangan lingkungan, tumbuhan tahunan mengembangkan
berbagai strategi untuk bertahan hidup, seperti menggugurkan daun, mengubah
morfologi, atau menghasilkan senyawa tertentu yang membuat sel-selnya mampu
bertahan pada perubahan lingkungan yang ekstrem.Ada banyak sekali tanaman
tahunan yang mampu memproduksi hasil biologis hingga mencapai umur 100 tahun.
Contoh ilustrasi :
Bagi petani mangga, mereka dapat memanen mangganya dalam umur 2,5
tahun jika menggunakan cara vegetatif buatan, dan berumur 6 tahun jika
menggunakan biji.
Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman yang merupakan tanaman
tahunan: alpukat, duku, mangga, durian, manggis, rambutan, sukun, cempedak,
kakao dan kelapa sawit.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini antara lain :
1. Tanaman agronomi adalah tumbuhan yang dibudidayakan untuk maksud
tertentu, sehingga hasilnya dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang
memiliki nilai ekonomis.
2. Semua Tanaman agronomi tidak terdapat sebagai individu atau kelompok
individu yang terisolasi melainkan berinteraksi satu sama lain dengan
lingkungan sejenisnya dan dengan lingkungan fisik tempat hidupnya.
3. Agronomi sangat erat kaitannya dengan ilmu yang berhubungan dengan iklim,
tanah, dan faktor biota.
4. Pengertian tanaman dalam kajian agronomi yaitu tumbuhan yang dibudidayakan
manusia dan mempunyai manfaat langsung untuk kebutuhan hidup manusia.
5. Morfologi tanaman agronomi terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah.
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam laporan ini adalah agar para asisten
menunjukkan secara langsung tanaman agronomo tersebut agar para praktikan benar-
benar mengerti atau paham dan mengetahui deskripsi tanaman tersebut dengan jelas,
sehingga memudahkan dalam membuat laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Rubatzky, Vincent & Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia I Prinsip, Produksi dan Gizi. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Sarwono, B., “Berhidroponik Tanaman Semusim”, Bonus Trubus, No.264, Th XXII, November 1991.
Soedarsono. 1991. Tanaman Sayuran dan Buah Semusim, makalah Seminar Trubus.
Soenardi, Hartono. 1995. Tanaman Agronomi. Bogor : Penebar swadaya.
Swort, Gold peter. 1992. Fisiologi Budidaya Tanaman Tropic. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Sutidjo, D. 1986. Pengantar produksi Tanaman Agronomi. Institud Pertanian Bogor : Bogor.
Tim Penyusun Kamus PS. 1997. Kamus Pertanian Umum. Jakarta : Penebar Swadaya.