Top Banner

of 26

Dampak hospitalisasi

Jan 07, 2016

Download

Documents

Made Ngurah Adi

gdr
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Tuti Seniwati

  • DAMPAK HOSPITALISASI BAGI ANAK DAN KELUARGA

    BAHASAN :Defenisi hospitalisasiReaksi anak terhadap strees akibat hospitalisasiRespon prilaku anak akibat dari perpisahanReaksi keluarga terhadap anak sakit yang mengalami perawatan dirumah sakitPeran perawat dalam mengurangi strees akibat hospitalisasi

  • Hospitalisasi : proses karena suatu alasan yg terencana atau darurat, mengharuskan anak utk tinggal di RS. menjalani terapi & perw sampai dipulangkan kembali ke rumahPerasaan yg sering muncul pd anak : cemas, marah,sedih, takut & rasa bersalah (Wong, 2000)

  • REAKSI ANAK TERHADAP STREES AKIBAT HOSPITALISASI

    HOSPITALISASISTRESSOR :Tidak aman dan nyaman Tidak mengerti mengapa harus dirawatBerpisah dengan orang-orang yang dekatKecemasan dengan lingkungan baruPerawat harus mampu :Mengidentifikasi stressorMembantu mengatasi strssor sesuai dengan tumbuh kembang anak

  • Reaksi anak terhadap sakit dan hospitalisasi dipengaruhi oleh :

    Tingkat perkembanganPengalaman sebelumnya terhadap sakitDukungan yang adaKoping anak dalam menangani stress

  • Takut 1)Unfamiliarity 2)Lingkungan rumah sakit yang menakutkan 3)Rutinitas rumah sakit 4)Prosedur yang menyakitkan 5)Takut akan kematianIsolasiPrivasi yang terhambat Terjadi pada anak remaja ; rasa malu, tidak bebas berpakaian

  • Berpisah dengan orang tua dan siblingFantasi-fantasi dan unrealistic anxieties tentang kegelapan, monster, dllGangguan kontak social jika pengunjung tidak diizinkanNyeri dan komplikasi akibat pembedahan atau penyakitProsedur yang menyakitkanTakut akan cacat atau mati.

  • Hospitalisasi :Mengganggu proses pembentukan rasa percaya dan pembinaan kasih sayangTidak mengenali ibunya dengan baikStranger anxietySeparation anxietyMenangis keras Pergerakan tubuh yang banyakEkspresi wajah yang tak menyenangkan

  • Otonomi vs malu-malu dan ragu-raguPemutusan hubungan yang telah dekat (kehilangan) dengan ibunyaAnalitic depressionAdanya kestabilan mengontrol diri mempertahankan kegiatan rutinKehilangan kebebasan otonominya regresiNegatifistik dan agresif

    menangis, marah, menjerit, menolak perhatian orang lain

  • Kehilangan kontrol akibat pembatasan aktivitas (kehilangan otonomi)Menganggap suatu hukuman, karena dipisahkan diri dari lingkungan keluarga, kemandirian terhambatMengancam keutuhan integritas tubuhMenolak makanSering bertanyaMenangis perlahanTidak kooperatif terhadap petugas kesehatan

  • Periode Usia Sekolah (6-12 tahun)

    Hospitalisasi :Menunjukkan sedikit rasa takut tapi bisa ketakutan kalau pengalaman lalu menyakitkanTerkucil / kehilangan situasi lingkungan sekolahKehilangan keterampilanKehilangan / perubahan dalam peran / kegiatan dalam kelompokTakut mati

  • Hospitalisasi :Cemas karena berpisah dengan gankKehilangan statusTakut terjadi kecacatanTerganggunya privacyKehilangan identitas diriMenarik diri krn perub. Penampilan

  • II. RESPON PERILAKU ANAK AKIBAT PERPISAHAN

    Tahap Protes :Menifestasi dengan reaksi :Menjerit, agresif, menolak perhatianTahap Putus Asa (Despair)Anak tampak tenangTidak aktifKurang minat untuk bermainApatisMenarik diriAnorexiaTahap menolak / Denail (Detachment)Secara samar mulai menerima perpisahanMampu membina hubungan dengan dangkai dengan orang lainTampak menyukai lingkungan

  • III. REAKSI KELUARGA TERHADAP ANAK YANG DIRAWAT DIRUMAH SAKIT1. Reaksi Orang Tua :Stress orang tua HospitalisasiKurang informasi tentang Prosedur dan pengobatan anaknya Reaksi orang tua : denial, Marah Merasa bersalah, ketakutan, anxietas, Frustasi

    2. Reaksi SiblingReaksi : Marah, cemburu, benci, merasa kesepianOrang tua memberikan perhatian lebih terhadap anak yang sakitMenimbulkan perasan cemburu, perhatian kurang terhadap anak yang sehat

  • Reaksi org tua thd perw anak di RS menyebabkan sbb :Perasaan cemas dan takutRasa cemas paling tinggi dirasakan org tua pd saat menunggu informasi ttg diagnosis peny anaknya (Supartini, 2000)Rasa takut muncul pd org tua terutama akibat takut kehilangan anak pd kondisi sakit yg terminal (Brewis, 1995).Perilaku yg sering ditunjukan org tua berkaitan dgn adanya perasaan cemas dan takut ini adl : sering bertanya atau bertanya ttg hal sama berulang-ulang pd org yg bbd, gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan marah (Supartini, 2000)

  • Perasaan sedihPerasaan ini muncul terutama pd saat anak dlm kondisi terminal dan org tua mengetahui bahwa tdk ada lagi harapan anaknya utk sbhPd saat menghadapi anaknya yg menjelang ajal, rasa sedih dan berduka akan dialami org tuaPd kondisi ini org tua menunjukkan perilaku isolasi atau tdk mau didekati org lain, bahkan bisa tdk kooperatif thd petugas kesehatan (Supartini, 2000).

  • Perasaan frustrasiPd kondisi anak yg telah dirawat cukup lama dan dirasakan tdk mengalami perubahan serta tdk adekuatnya dukungan psikologis yg diterima org tua, baik dari keluarga maupun kerabat lainnya maka org tua akan merasa putus asa, bahkan frustrasi.Sering kali org tua menunjukkan perilaku tdk kooperatif, putus asa, menolak tindakan, bahkan menginginkan pulang paksa

  • IV. PERAN PERAWAT DALAM MENGURANGI STRESS AKIBAT HOSPITALISASI1. Mencegah / meminimalkan dampak dari perpisahan :a. ROOMING IN : Mempertahankan kontak dan komunikasi antara orang tua dan anakb. Partisipasi orang tua : Dalam perawatan yang tidak menimbulkan resikoc. Anak usia sekolah : Mempertahankan kegiatan sekolah d. Menciptakan ruangan perawatan seperti situsi dirumah 2. Mencegah perasaan kehilangan kontrol :a. Gangguan dalam memenuhi kegiatan sehari-hari : - Respon anak terhadap kehilangan kegiatan rutinitas : masalah makan, tidur, mandi, toilet, dan interaksi sosial - Tehnik untuk meminimalkan gangguan Time Strukturing membuat kesepakatan, membuat jadwal antara anak oarang tua perawat.

  • 3. Meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan rasa nyeri :Memberitahu prosedur yang dilakukan dengan akibatnyaMempersiapkan psikologis anak dan org tua utk tind prosedur yg menimbulkan rasa nyeriLakukan permainan4. Memanfaatkan manfaat dari hospitalisasi :a. Membantu perkembangan hubungan orang tua - anak b. Memberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan tentang kesehatanc. Meningkatkan self mastery :- Kesempatan untuk membuktikan antara fantasi dan realita- Kesempatan untuk melatih membuat keputusan- Mengembangkan kemampuan personal anak d. Memberi kesempatan untuk sosialisasi

  • d. Memberi kesempatan untuk sosialisasi Teman sebayaTim kesehatanMembentuk kelompok sosial yang baru yang mempunyai masalah baru5. Memberi support pada anggota keluarga :a. Memberikan informasib. Melibatkan siblingBermain Untuk Mengurangi Stress S.D HospitalisasiBermainKesehatan mentalRuangan khusus bermainMempertahankan tumbuh kembang yang optimal pada anak

  • Tujuan Bermain di Rumah Sakit :a. Melanjutkan tumbuh kembangb. Mengekspresikan pikiran dan fantasi c. Mengembangkan kreatifitas d. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress

  • Masuk RSRencana: Konseling program oleh perawatTahu prosedur medis, fasilitas untuk pasien, petugas perawatan

  • PersiapanAtur kamar berdasarkan tingkat usia, dx penyakit, penyakit menular, perkiraan lamanya dirawatSiapkan teman sekamar (balita s/d remaja)Siapkan kamar untuk anak dan ortu (formulir dan alat yg dibutuhkan tersedia)

  • Kenalkan tim pada anak dan keluargaOrientasi ruangan/ fasilitasKenalkan anak dan keluarga dg teman sekamarBerikan gelang identitasJelaskan peraturan RS dan jadualnyaUkur VS, TB dan BB Lakukan pemeriksaan labDukung anak saat dilakukan pemeriksaan fisik

  • TERIMAH KASIH

    *