Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang SamarindaOgi Widana Rosidin ([email protected])Fakultas Ekonomi Universitas MulawarmanSri Mintarti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Dwi Risma Deviyanti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Abstrak Dalam penulisan skripsi ini permasalahan yang dikemukakan, yaitu : bagaimana tingkat kesehatan keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002, selama dua tahun terakhir dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan membandingkan hasil analisis tingkat kesehatan keuangan pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) periode tahun 2009 sampai dengan 2010 berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002. Dasar teori yang digunakan, Manajemen Keuangan dan SK Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002 yang berisi penilaian kesehatan keuangan dengan alat analisis Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turn Over, Total Asset Turn Over, dan Total Equity to Total Asset. Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan hasil Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-100/MBU/2002,bahwa PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Pada tahun 2009 memperoleh total nilai 45,5 dengan rasio tingkat kesehatan keuangan 91,00 dan predikat AA, pada tahun 2010 total nilai 45,5 dengan rasio tingkat kesehatan keuangan 91,00 dan predikat AA. Dengan demikian tujuan penelitian telah diketahui. Kata kunci: Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-/MBU/2002, Kesehatan Keuangan. Abstract In this thesis writing issues ra ised, namely: how to level the financial health of PT. Ports I ndonesia IV (Limited) Branch Samarinda Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002, for two years from 2009 to 2010. Research objective is to determine and compare the results of the analysis of the level of the financial health of PT Pelabuhan Indonesia IV (Limited) the period from 2009 to 2010 based on the Decree of Minister of State Number: Kep-100/MBU/2002. Basic theory used, Fina ncial Management and State Enterprises Minister SK No. Kep-100/MBU/2002 containing financial health assessment by means of analysis Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turn Over, Total Asset Turn Over, and Total Equity to Total Assets. From the research, the authors obtain results Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002, that PT Pelabuhan Indonesia IV (Limited) Branch Samarinda period from 2009 to 2010. In 2009 the total value of 45.5 obtained by the ratio of financial soundness and predicate 91.00 AA, in 2010 the total value of 45.5 with a ratio of 91.00 and the financial soundness predicate AA. Thus the purpose of the study was unknown. Key word : the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002 Financial health.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda
Ogi Widana Rosidin ([email protected]) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Sri Mintarti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Dwi Risma Deviyanti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Abstrak
Dalam penulisan skripsi ini permasalahan yang dikemukakan, yaitu : bagaimana tingkat kesehatan keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara
BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002, selama dua tahun terakhir dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010.
Tujuan penelitian untuk mengetahui dan membandingkan hasil analisis tingkat kesehatan keuangan pada PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) periode tahun 2009 sampai dengan 2010 berdasarkan SK Menteri BUMN
Nomor : Kep-100/MBU/2002. Dasar teori yang digunakan, Manajemen Keuangan dan SK Menteri Negara
BUMN Nomor : Kep-100/MBU/2002 yang berisi penilaian kesehatan keuangan dengan alat analisis Return on
Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turn Over, Total Asset
Turn Over, dan Total Equity to Total Asset. Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan hasil Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-100/MBU/2002,bahwa PT Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Cabang Samarinda periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Pada tahun 2009 memperoleh total
nilai 45,5 dengan rasio tingkat kesehatan keuangan 91,00 dan predikat AA, pada tahun 2010 total nilai 45,5dengan rasio tingkat kesehatan keuangan 91,00 dan predikat AA. Dengan demikian tujuan penelitian telah
diketahui.
Kata kunci: Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-/MBU/2002, Kesehatan Keuangan.
Abstract
In this thesis writing issues raised, namely: how to level the financial health of PT. Ports Indonesia IV (Limited)
Branch Samarinda Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002, for
two years from 2009 to 2010. Research objective is to determine and compare the results of the analysis of the
level of the financial health of PT Pelabuhan Indonesia IV (Limited) the period from 2009 to 2010 based on the
Decree of Minister of State Number: Kep-100/MBU/2002. Basic theory used, Financial Management and State Enterprises Minister SK No. Kep-100/MBU/2002 containing financial health assessment by means of analysis
Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turn Over,
Total Asset Turn Over, and Total Equity to Total Assets. From the research, the authors obtain results Based on
the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002, that PT Pelabuhan Indonesia IV
(Limited) Branch Samarinda period from 2009 to 2010. In 2009 the total value of 45.5 obtained by the ratio of
financial soundness and predicate 91.00 AA, in 2010 the total value of 45.5 with a ratio of 91.00 and the
financial soundness predicate AA. Thus the purpose of the study was unknown.
Key word : the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-100/MBU/2002 Financial
Di dalam UU No.1 Tahun 1995 perseroan terbatas, digariskan bahwa perseroan terbatasdapat menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional, sehingga perseroan terbatas
diharapkan mampu berfungsi secara sehat berdaya guna dan berhasil guna.
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda merupakan perusahaan milik
Negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam era globalisasi saat ini kemampuan
perusahaan dalam menghadapi persaingan sangat dipengaruhi oleh kondisi masing-masing
BUMN. Perusahaan yang sehat akan mampu menghadapi persaingan dengan perusahaan lain
yang komoditi bisnisnya sejenis, sedangkan perusahaan yang mengalami kondisi kurang sehat
atau tidak sehat akan kesulitan dalam menghadapi persaingan. Berdasarkan perkembangan
aset, laba yang diperoleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda pada
sektor jasa kepelabuhanan diharapkan bisa memberi kontribusi bagi perekonomian Negara,
maka penulis penelitian untuk menganalisis strategi tersebut yaitu dengan cara perhitungandan analisis rasio yang ada dalam SK Menteri BUMN Nomor 100 tahun 2002, serta melihat
strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Samarinda.
Penelitian yang dilakukan penulis Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor : Kep-100/MBU/2002 dengan indikator penilaian aspek
keuangan sebagai berikut :
Tabel 1.1. Daftar indikator dan bobot aspek keuangan
Indikator Bobot
Infra1. Imbalan Kepada
Pemegang Saham
(ROE) 15
2. Imbalan Investasi (ROI) 10
3. Rasio Kas 3
4. Rasio Lancar 4
5. Colection Periods 4
6. Perputaran Persediaan 4
7. Perputaran Total Asset 4
8. Rasio Modal SendiriTerhadap Total Aktiva 6
Total Bobot 50
Sumber: Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 (2002:1)
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana tingkat
kesehatan keuangan. Maka untuk skripsi ini penulis mengambil judul “Analisis Tingkat
Kesehatan Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda.”
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
Sebelum membahas bagaimana cara menganalisa kondisi keuangan suatu perusahaan
melalui laporan keuangannya, maka berikut ini diberikan beberapa definisi laporan keuangan.
Menurut Zaki (2000:7) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selam
tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Jhon et.al (2007:11) mendefinisikan laporan keuangan adalah : Financial statements are the primary source of information for financial analysis. This means the
quality of financial analisys depends on the reability of financial statements that in turn
depends on teh quality of accounting analysis.
Ikatan Akuntan Indonesia (2004:4) memberikan definisi tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Maka jelaslah bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi yang
dilakukan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk mengetahui kondisi keuangan
dan hasil operasi suatu perusahaan dan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para
pihak manajemen perusahaan dan pihak luar perusahaan seperti investor (pemilik), kreditur, pemasok dan serikat kerja serta lembaga pemerintah, maupun masyarakat umum yang
berkepentingan dengan perusahaan.
Dalam menganalisa laporan keuangan masing-masing pihak mempunyai kepentingan
sendiri-sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisa
laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan kepada analisa
tersebut. Dengan kata lain, penafsiran atas hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan
akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan
yang bersangkutan.
1. Rasio Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Nomor 100 Tahun 2002.Rasio penilaian tingkat kesehatan keuangan berdasarkan keputusan menteri BUMN
Nomor : Kep-100/MBU/2002. Menurut keputusan tersebut (2002:1-15) di dalamnya
terkandung tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi,
penjelasannya sebagai berikut :
- Aspek KeuanganMenurut KEPMEN BUMN No.100 (2002:1-7) Indikator yang dinilai berupa
rasio dan masing-masing bobotnya. Dalam penilaian aspek keuangan ini, indikatoryang dinilai dan masing-masing bobotnya adalah seperti pada tabel dibawah ini :
Definisi delapan rasio aspek keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor 100 (2002:2-7), sebagai berikut :1. Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE)
Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri dalam neraca perusahaan
pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen Modal Sendiri yang
digunakan untuk membiayai Aktiva Tetap dalam Pelaksanaan dan Laba tahun
berjalan. Dalam Modal Sendiri tersebut diatas termasuk komponen kewajiban
yang belum ditetapkan statusnya.
Aktiva Tetap dalam pelaksanaan adalah posisi pada akhir tahun buku Aktiva Tetap
yang sedang dalam tahap pembangunan
2. Imbalan Investasi (ROI)
Penyusutan adalah Depresiasi, Amortisasi dan Deplesi.
Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku Total Aktiva dikurangiAktiva Tetap dalam pelaksanaan.
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
Kas, Bank dan Surat Berharga Jangka Pendek adalah masing-masing pada akhir
tahun buku.
Current Liabilities adalah posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun buku.
4. Rasio Lancar
Aset Lancar adalah posisi Total Aktiva Lancar pada akhir tahun buku. Kewajiban Lancar adalah posisi Total Kewajiban Lancar pada akhir tahun buku.
5. Collection Periods (CP)
Total Piutang Usaha adalah posisi Piutang Usaha setelah dikurangi Cadangan
Penyisihan Piutang pada akhir tahun buku.
Total Pendapatan Usaha adalah jumlah Pendapatan Usaha selama tahun buku.
6. Perputaran Persediaan (PP)
Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses
produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku,
persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi ditambah persediaan
peralatan dan suku cadang.
Total Pendapatan Usaha adalah Total Pendapatan Usaha dalam tahun buku yang bersangkutan.
7. Perputaran Total Asset
Total Pendapatan adalah Total Pendapatan Usaha dan Non Usaha tidak termasuk
pendapatan hasil penjualan Aktiva Tetap.
Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku Total Aktiva dikurangi
Aktiva Tetap dalam pelaksanaan.
8. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva
Total Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri pada akhir tahun
buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya.
Total Asset adalah Total Asset dikurangi dengan dana-dana yang belum
ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun buku yang bersangkutan.
5. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitasnya (keuntungan) dan tingkat risiko atau kesehatan suatu
perusahaan.
Menurut John et. al (2005:3) didalam bukunya yang berjudul Financial Statement
Analisys yang diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap memberikan
definisi tentang analisis laporan keuangan yaitu :“Analisis laporan keuangan ( financial statement analisys) adalah aplikasi dari alat dan
teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis
laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, pikiran dan intuisi dalam
pengambilan keputusan”.
b. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Prastowo dan Julianty (2005:5) menyatakan bahwa:
“Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan. Informasi mengenai posisi
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
keuangan, kinerja perubahan dan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan
evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu
serta kepastian dari hal tersebut. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya
yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan terutama
profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial daya ekonomi kepastian perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektivitas
perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.”
Analisis laporan keuangan mempunyai manfaat bagi pihak eksternal (seperti investor,
kreditor, dan pemerintah) dan pihak internal (seperti manajemen, pemilik perusahaan, dan
karyawan). Khusus bagi manajemen membutuhkan informasi akuntansi atau keuangan
sebagai dasar perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan keuangan, operasi dan
investasi, juga diperlukan dalam rangka menentukan insentif atau bonus, penilaian kinerja
atau untuk menentukan profitabilitas perusahaan, laba per lembar saham, earning ratio, dan
distribusi laba. Berkaitan dengan hal ini, ada tiga keputusan penting yang senantiasa diambil
setiap perusahaan.
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda
PT. PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO)
CABANG SAMARINDA
NERACA
LAPORAN LABA RUGI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN
BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN MENTERIBUMN NOMOR : KEP-100/MBU/2002
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana Tingkat Kesehatan Keuangan pada PT.Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarindaberdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-100/MBU/2002, selama dua tahun terakhirtahun 2009 dan 2010?”
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dapat
diambil hasil yaitu: “Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002, selama
dua tahun trakhir tahun 2009 dan tahun 2010, bahwa
pada tahun 2009 sampai dengan 2010 tingkat
kesehatan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Samarinda dinyatakan sehat dengan
redikat AA”
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
1. Definisi OperasionalUntuk memperoleh gambaran yang jelas, maka dalam bab ini akan diberikan suatu
rumusan mengenai definisi operasional yaitu indikator yang digunakan dalam variabel yang
diteliti. Dimana PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan jasa kepelabuhanan yang meliputi : Jasa labuh,
pemanduan, penundaan, pengepilan, penambatan, penyediaan air kapal, telekomunikasi
pelabuhan, dan penggandengan kapal di dalam maupun di luar perairan pelabuhan. Jasa
pelayanan bongkar/muat barang konvensional, embarkasi dan debarkasi penumpang, hewan
tumbuh-tumbuhan, pemasaran/persewaan, pas/retribusi pelabuhan dan kegiatan aneka usaha
lainnya.
Laporan Keuangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda adalah
laporan yang memuat hasil akhir dari akuntansi keuangan yang meliputi Neraca per 31
Desember tahun 2009, dan 2010 dan Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2009 sampai 2010.
Maksud tujuan dari penganalisaan rasio keuangan yang ada pada Surat KeputusanMenteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 terhadap laporan keuangan perusahaan ini
ditujukan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan sehingga manajemen
dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Sebagai definisi operasional disini yang dimaksudkan dalam konsep perlu
dioperasionalkan secara konkrit, yaitu :
a. Return on Equi ty (ROE) Rasio ini memperlihatkan kemampuan menghasilkan laba pada nilai investasi
pemegang saham. Pengembalian ekuitas yang tinggi mengisyaratkan penerimaan PT.
Pelindo IV (Persero) Cabang Samarinda atas kesempatan investasi yang kuat dan
manajemen biaya yang efektif.
b. Return on I nvestment (ROI ) Indikator ini menunjukkan kemampuan dasar PT. Pelindo IV (Persero) Cabang
Samarinda untuk menghasilkan laba atau EBIT (Earning Before Interest and Tax).
c. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio kas merupakan salah satu rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Samarinda dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek.
d. Rasio L ancar (Cur rent Ratio) Rasio lancar menunjukkan ketersediaan aset lancar PT. Pelindo IV (Persero) Cabang
Samarinda untuk mengatasi kewajiban lancar.
e. Collection Per iod Rasio jangka waktu penagihan digunakan untuk menaksir berapa hasil penjualantertanam PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Samarinda dalam bentuk piutang usaha.
f. I nventory Turn Over Rasio ini digunakan untuk menghitung total persediaan yang ada pada PT. Pelindo IV
(Persero) Cabang Samarinda selama satu periode atau tahun berakhir.
g. Total Asset Tu rn Over Rasio perputaran terhadap total aktiva digunakan untuk mengukur perputaran atau
pemanfaatan dari semua aktiva PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Samarinda.
h. Total Equity to Total Asset Rasio ini digunakan untuk menghitung persentase total dana yang disediakan oleh PT.
Pelindo IV (Persero) Cabang Samarinda.
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
Tabel 4.2. (Lanjutan) Perhitungan Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PT PelabuhanIndonesia IV (Persero) Cabang Samarinda Tahun 2010 Berdasarkan Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002
7 Total A sset Turn Over Total Pendapatan
(TATO) Pendapatan Usaha 108.710.856.500,00
Pendapatan Diluar Usaha 1.482.982.401,00
Total Pendapatan 110.193.838.901,00
Capital Employed
Total Aktiva 74.359.970.611,00
Aktiva Tetap Dalam Kontruksi (361.183.182,00)
Capital Employed 73.998.787.429,00
Total A sset Turn Over (TATO) = (TP:CE) x 100% 148,91 4,00
8 Rasio Modal Sendiri Total Modal Sendiri
Terhadap Total Aktiva Rekening Koran Permanen 408.202.418.308,00
Rekening Koran Lancar (338.426.965.144,00)
Dana yang Belum ditetapkan Statusnya -
Total Modal Sendiri 69.775.453.164,00
Total Aktiva
Total Aktiva 74.359.970.611,00
Dana yang Belum ditetapkan Statusnya
Total Asset 74.359.970.611,00
Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva = (TMS:TA) x 100% 93,83 3,50
Cabang Samarinda berada pada klasifikasi sehat predikat AA, karena nilai kinerja 91,00%
berada diantara 80% < TS ≤ 95% sesuai syarat klasifikasi sehat predikat AA menurut
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002.
Pada tahun 2010 penilaian kinerja aspek keuangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Samarinda berada pada klasifikasi sehat predikat AA, karena nilai kinerja 91,00 berada diantara 80% < TS ≤ 95% sesuai syarat klasifikasi sehat predikat AA menurut
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002.
Hal ini berarti kinerja aspek keuangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Samarinda tahun 2010 terhadap tahun 2009 tidak mengalami peningkatan maupun penurunan
karena sama-sama memperoleh nilai kinerja 91,00% atau berada pada klasifikasi sehat
predikat AA, berdasarkan hal tersebut, diketahui kinerja aspek keuangan PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda mengalami keadaan yaitu tidak mengalami
peningkatan maupun penurunan terjadi pada kinerja aspek keuangan tahun 2010 terhadap
tahun 2009, hal ini terjadi karena dari delapan indikator penilaian kesehatan keuangan
menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 100 Tahun 2002 pada PTPelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda mengalami beberapa keadaan, yaitu:
1. Kenaikan terjadi pada imbalan kepada pemegang saham (ROE)
Imbalan kepada pemegang saham (ROE) PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Samarinda mengalami kenaikan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010.
Adapun faktor yang mempengaruhi kenaikan, adalah sebagai berikut:
- Kenaikan ROE tahun 2010 terhadap tahun 2009
Kenaikan = ROE2010 – ROE2009
= 21,29% – 15,12%
= 6,17% atau 40,81% dari tahun 2009
Hal ini berarti pada tahun 2010 terjadi kenaikan laba bagi pemegang saham dari
setiap Rp1,00 modal yang ditanamkan pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Samarinda, sebesar Rp0,0617 atau 40,81% dari tahun 2009. Kenaikan
ROE tahun 2010 terhadap tahun 2009 ini disebabkan karena kenaikan laba setelah
pajak lebih besar dari pada kenaikan modal sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini:
a. Kenaikan laba setelah pajak dan modal sendiri tahun 2010 terhadap tahun 2009
Kenaikan = Laba setelah pajak2010 – Laba setelah pajak2009
= Rp86.819.386.155,00 – Rp45.590.695.127,00
= Rp41.228.691.028,00 atau 90,43 dari tahun 2009
Kenaikan = Modal sendiri2010 – Modal sendiri 2009
= Rp407.841.235.126,00 – Rp301.573.214.526,00= Rp106.268.020.600,00 atau 35,24 dari tahun 2009
2. Kenaikan terjadi pada imbalan investasi (ROI)
Imbalan investasi (ROI) PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda
mengalami kenaikan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Adapun faktor
yang mempengaruhi kenaikan, adalah sebagai berikut:
- Kenaikan ROI tahun 2010 terhadap tahun 2009Kenaikan = ROI2010 – ROI2009
= 109,43% – 100,44%
= 8,99% atau 8,95% dari tahun 2009
Hal ini berarti pada tahun 2010 terjadi kenaikan laba bagi pemegang saham dari
setiap Rp1,00 investasi yang ditanamkan pada PT Pelabuhan Indonesia IV(Persero) Cabang Samarinda, sebesar Rp0,0899 atau 8,95% dari tahun 2009.
7/22/2019 Contoh Pembahasan Kasus Analisis Kesehatan
Hal ini berarti pada tahun 2010 terjadi penurunan pendapatan usaha PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Samarinda yang tertanam dalam piutang usaha
sebesar 13,63 hari atau 63,42 dari tahun 2009. Penurunan colection periods inidisebabkan karena total piutang usaha mengalami penurunan, sedangkan total
pendapatan usaha mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
perhitungan di bawah ini:
e. Penurunan dan kenaikan total piutang usaha dan total pendapatan usaha tahun
2010 terhadap tahun 2009.
Penurunan = Total piutang usaha2010 – Total piutang usaha2009
= Rp2.341.016.185 – Rp4.165.408.714
= Rp-1.824.392.529 atau 43,80% dari tahun 2009
Kenaikan = Total pendapatan usaha2010 –
Total pendapatan usaha2009
= Rp108.710.856.500 – Rp70.733.670.946
= Rp37.977.185.554 atau 53,69% dari tahun 2009
6. Kenaikan perputaran persediaan
Adapun kenaikan perputaran persediaan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010
adalah sebagai berikut:
- Kenaikan perputaran persediaan tahun 2010 terhadap tahun 2009
Kenaikan = Perputaran persediaan2010 –
Perputaran persediaan2009
= 0,25 hari – 0,19 hari
= 0,06 hari atau 31,58% dari tahun 2009
Hal ini berarti pada tahun 2010 terjadi kenaikan pendapatan usaha PT PelabuhanIndonesia IV (Persero) Cabang Samarinda yang tertanam dalam persediaan
selama 0,06 hari atau 31,58% dari tahun 2009. Kenaikan perputaran persediaan ini
disebabkan kedua komponen persediaan dan persediaan mengalami kenaikan dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
perhitungan di bawah ini:
f. Kenaikan persediaan dan pendapatan usaha tahun 2010 terhadap tahun 2009