65 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada budidaya lele (Clarias gariepinus, Burchell) dengan sistem Bioflok sebagai berikut : 1. Padat tebar berbeda pada masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kadar amonia, nilai TDS, suhu, DO tetapi tidak ada perbedaan nyata pada kadar nitrit, kadar nitrat dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini masih baik untuk budidaya ikan lele. 2. Padat tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada perbedaan nyata pada laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhan panjang mutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele. 3. Padat tebar maksimal yang masih bisa digunakan pada budidaya ikan lele sistem bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekor/m 3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor/m 3 . B. Saran Saran yang diberikan setelah penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama dengan ikan air tawar lainnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan melihat pertumbuhan flok dalam sistem budidaya berbasis teknologi bioflok, sehingga semakin banyak data yang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha budidaya berbasis teknologi. A. Kesimpulan Kesimpulan n d dari penelitian yang dilakukan pa ada da budidaya lele (Clarias gariepinus , Bu Burchell ) l dengan sis istem m Bi Biof oflo lok k se eba b gai berikut : 1. Padat at tebar berbeda da p pa ada a masing-masing perl lak akua uan n be ber rbeda nyata te erh r adap kadar amonia a, , ni nila lai i T TDS, s suh uhu, DO tetapi tidak ada per rbe bedaan n nya yata ta p pada kada dar nitrit, kada dar r ni nit trat d dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian in i i ma asi sih h ba baik u unt n uk bu budi didaya ya ikan lele. 2. 2. Pa P dat t tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada pe erbed daa aan n ny n ata pada a laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuh han panjan ang g mu utlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele. 3. Pad ada at tebar maksima mal l ya yang ng m masih bisa digu guna naka kan n pa pada da budidaya ikan an l lele sist tem em bioflok yaitu padat tebar 4.000 ek eko or /m /m r r 3 3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor r/m /m 3 3 . . B. B. S Sar a an Sa S ran ya yang ng d diberikan setel lah a penelit ti ian ini adalah per erlu lu dilakuk ukan an penelitian lanjutan dengan jangka waktu yan ng lebih lam ma dengan ikan air tawar lainnya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut me m ngenai i isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan melihat pertumbuhan flok dalam s siste em m budidaya berbasis teknologi bioflok, sehingga semakin banyak data yang da d pat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha
40
Embed
(Clarias gariepinus, Burchell) gariepinus, Burchelll) · Kualitas air pada penelitian ini masih baik untuk budidaya ikan lele. ... Meningkatkann Produktivitas Kultur Daphnia Magna
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
65
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada budidaya lele (Clarias
gariepinus, Burchell) dengan sistem Bioflok sebagai berikut :
1. Padat tebar berbeda pada masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kadar
amonia, nilai TDS, suhu, DO tetapi tidak ada perbedaan nyata pada kadar nitrit,
kadar nitrat dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini masih baik untuk
budidaya ikan lele.
2. Padat tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada perbedaan nyata
pada laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhan panjang
mutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele.
3. Padat tebar maksimal yang masih bisa digunakan pada budidaya ikan lele sistem
bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekor/m3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor/m3.
B. Saran
Saran yang diberikan setelah penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama dengan ikan air tawar lainnya. Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan
melihat pertumbuhan flok dalam sistem budidaya berbasis teknologi bioflok,
sehingga semakin banyak data yang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha
budidaya berbasis teknologi.
A. Kesimpulan
Kesimpulann ddari penelitian yang dilakukan paadada budidaya lele (Clarias
gariepinus, BuBurchell)l dengan sisistem m BiBiofoflolok k seebab gai berikut :
1. Padatat tebar berbedada ppaada a masing-masing perllakakuauann beberrbeda nyata teerhr adap kadar
amoniaa,, ninilalaii TTDS, ssuhuhu, DO tetapi tidak ada perrbebedaan nnyayatata ppada kadadar nitrit,
kadadar r ninittrat ddan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini i maasisih h babaik uuntn uk
bubudididayaya ikan lele.
2.2. PaP dat t tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada peerbeddaaaan n nyn ata
padaa laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhhan panjanangg
muutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele.
bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekekoor/m/mrr 33 dan padat tebar optimal 2.000 ekorr/m/m33..
B.B. SSara an
SaS ran yayangng ddiberikan setellaha penelittiian ini adalah pererlulu dilakukukanan penelitian
lanjutan dengan jangka waktu yanng lebih lamma dengan ikan air tawar lainnya. Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mem ngenaii isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan
melihat pertumbuhan flok dalam ssisteemm budidaya berbasis teknologi bioflok,
sehingga semakin banyak data yang dad pat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, I. 2009. Aplikasi Bakteri Nitrifikasi dan Bacillus Subtilis Untuk Meningkatkan Produktivitas Kultur Daphnia Magna. Skripsi S-1. Program Studi Biologi SITH. ITB, Bandung.
Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Affandi, R., dan Tang, U. 2002. Fisiologi Hewan Air.University Riau Press, Riau.
Ambarsari, H. 1999. Karakteristik dan Peran Bakteri Penitrifikasi dalam Usaha Minimisasi Amonia yang Terakumulasi di dalam System Akuakultur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 1 (2): 43-52.
Asaduzzaman, M., Wahab, M.A., Verdegem, M.C.J., Huque, S., Salam, M.A., & Azim, M.E. 2008. C/N Ratio Control and Substrate Addition for Periphyton Development Jointly Enhance Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii Production in Ponds. Aquaculture. 280 (2) : 117–123.
Avnimelech, Y. 2006. Bio-Filters: The Need Fot An New Comprehensive Approach. Aquaculture Engineering, 34 (3) : 172-178.
Avnimelech, Y. 2007. Feeding with Microbial Flocs by Tilapia in Minimal Discharge Bio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264 (3) : 140-147.
Avnimelech, Y., Diab, S. M., Kochva., & Mokady, S. 1992. Control And Utilization Of Inorganic Nitrogen In Intensive Fish Culture Pond. Aquaculture and fisheries management, 23 (5) : 421-430.
Avnimelech, Y., Diab, S., Kochva, M., & Mokady, S. 1999. Control And Utilization Of Inorganic Nitrogen In Intensive Fish Culture Pond. Aquaculture and fisheries management. 23 (3) : 421-430.
Avnimiech, Y., Kochva, M., & Shaker. 1994. Development of Controlled Intensif Aquaculture Systems with A Limited Water Exchange and Adjusted Carbon to Nitrogen Ratio. Bamidgeh. 46 (3): 1999-131.
Azim, M.E., Little, D.C. 2008. The biofloc technology (BFT) in indoor tanks: Water quality, biofloc composition, and growth and welfare of Nile tilapia (Oreochromis niloticus). Aquaculture 283,29-35
Achmad, R.R. 2004. Kimim a a LiLinngkungganan. AnAndidi YYoggyayakakartrta,a, YYogyakarta.
Affandndi, R., danan TTana g, U. 200202. FiFi isiologi Hewaann AiA r.Universitity y RiR au Pressss, , Riau.
AAmbarsrsarari,i, HH. 191999. Karakteristik dan Peran Bakteri Peninitrtrifikasasi i dadalal m UUsahaMiMininimisasasi Amonia yang Terakumulasi di dalam System m Akuaakukultlturu . JuurrnaSaS ins dadan Teknologi Indonesia. 1 (2): 43-52.
AsAsadaduuzzaamman, M., Wahab, M.A., Verdegem, M.C.J., Huque, S., SSala amm, , M.M.A., &&Aziim, M.E. 2008. C/N Ratio Control and Substrate Addition ffor PePerir php ytytononDeevelopment Jointly Enhance Freshwater Prawn Macrobrachiumm rosenbeerggiiPrrooduction in Ponds. Aquaculture. 280 (2) : 117–123.
Avninimem lech, Y. 2006. Bio-Filters: The Need Fot An New Comprehensiive AApproaoachchAqAquuaculture EnEngiginneering, 3434 ((3) : 172-117878.
AvAvnimelech, Y. 2007. Feeding with MiMicrcrobo ial Flocs by Tilapia in Minimal DiiscschaharrgeBio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264 (3) : 140-147.
Avnimelech, Y., Diab, S., Kochva,, M., & MoMokady, S. 1999. Control And UtilizationOf Inorganic Nitrogen In Inteensive Fish CCulture Pond. Aquaculture and fisheriesmanagement. 23 (3) : 421-4330.
Avnimiech, Y., Kochva, M., & Shahaker. 119994. Development of Controlled IntensifAquaculture Systems with A Limmitedd Water Exchange and Adjusted Carbon toNitrogen Ratio. Bamidgeh. 46 (3)):: 11999-131.
67
Avnimelech, Y., dan Ritvo, G. 2003. Shrimp and fish pond soils: Processes and Aquaculture. Aquaculture, 220: 549–567
Boyd, C. E. 1981. Water Quality in Warmwater Fish Pond. Auburn University, Alabama.
Boyd, C. E. 1982. Water Quality Management for Pond fish Culture. Elsevier Scientific Publising Company. Amsterdam, Netherlands.
Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Birmingham Publishing Co. Birmingham, Alabama.
Brune, D.E., Schwartz, G., Eversole, A.G., Collier, J.A., & Schwedler, T.E. 2003. Intensification of pound aquaculture and high rate photosynthetic systems. Aquaculture Engineering. 28 (2) : 65-86.
Cholik. 1991. Pengolahan Kualitas Air Kolam Ikan. Direktorat Jendral Perikanan, Jakarta.
Crab, R., Bossier, P., Avnimelech, Y., Defoirdt, T., & Verstraete, W. 2007. Nitrogen Removal Techniques in Aquaculture for Sustainable Production. Aquaculture.270 (2): 1-14.
De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., & Verstraete, W. 2008. The Basics of Bio-Flocs Technology. The Added Value for Aquaculture. Aquaculture. 277 (2): 125–137.
Djangkaru, Z., 1974. Makanan Ikan. Lembaga Penelitian Perikanan Darat Direktoral Jendral Perikanan. Bogor.
Ebeling J.M. Timmons MB, Bisogni JJ. 2006. Engineering Analysis Of The Stoichiometry Of Photoautotrophic, Autotrophic, And Heterotrophic Removal Of Ammonia-Nitrogen In Aquaculture Systems. Aquaculture 257: 346-358
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanasius, Yogyakarta.
Effendi, M. I. 1979. Metoda biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusantara,Yogyakarta.
Boyd, C. E. 1981. Waateter Quality in Warmwater FFisish Pond. Auburn UniversityAlabama.
Boyd, C. E.. 1982. Water Qualliti yy MaMananagegemementnt ffor Pond fishh Culture. ElsevieScientntific Publisisingng CCoompanyny. AmAmsts ererdadam,m NNettheherlrlana ds.
BBrune,, DD.E.E., Schhwartz, G., Eversole, A.G., Collier, J.A., & ScS hwededleler,r, TT.E. 202 03InIntetensificcation of pound aquaculture and high rate phototosyntthehetitic c systeemsAquacuulture Engineering. 28 (2) : 65-86.
ChChololikik. 19991. Pengolahan Kualitas Air Kolam Ikan. Direktorat Jenndrd al PPererikikanannJakakarta.
CrC ab, R.R., Bossier, P., Avnimelech, Y., Defoirdt, T., & Verstraete, W. 20007. NittrroggennReemoval Techniques in Aquaculture for Sustainable Production. Aquaaccultururee2770 (2): 1-14.
DDe Schryver, P., CCrabb, R., Deffoirirdtdt, , T.T , Booonon, NN., && Verstraete, W. 2008. The BBaasiicof Bio-Flocs Technology. The AAddddeded Value for Aquaculture. Aquacultururee. 2277(2( ): 125–137.
Ebeling J.M. Timmons MB, Bissoogni JJ.J 2006. Engineering Analysis Of ThStoichiometry Of Photoautotroophic, Autootrophic, And Heterotrophic Removal OAmmonia-Nitrogen In Aquacuulture Systemems. Aquaculture 257: 346-358
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitatas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanasiuss,, Yoggyakarta.
Effendi, M. I. 1979. Metoda biologi perrikikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
68
Esoy, A., Odegaard, H., and Bentzen, G. 1998. The Effect of Sulphide and Organic Matter on The Nitrification Activity In Biofilm Procces. Water ScienceTechnology. 37 (1): 115-122.
Fitriah, H. 2004. Pengaruh Penambahan Dosis Karbon Berbeda pada Media Pemeliharaan terhadap Produksi Benih Lele Dumbo (Clarias sp.). Skripsi.Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33–39. In P. Hart and D. O. Sullivan (Eds.): Recirculation Systems: Design, Construction and Management. University of Tasmania. Launceston, Australia.
Gottschalk, G. 1986. Bacterial metabolism. 2nd ed. Springer-Verlag, New York.
Gross, A., C.E. Boyd, & C. W. 2000. Nitrogen transformations And Balance In Channel Catfish Ponds. Aquacultural Engineering. 24 (2) : 1 14.
Gunadi, B. dan R. Hafsaridewi. 2009. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus) Intensif Dengan Sistem Heterotrofik Untuk Pemeliharaan Ikan Nila. Laporan Akhir Kegiatan Riset 2007. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi.
Gustav, F. 1988. Pengaruh Tingkat Kepadatan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer,Bloch) dalam Sistem Resirkulasi. Skripsi. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Hagopian, D.S., Riley, J.G., 1998. A Closer Look At The Bacteria Of Nitrification. Aquacultural Engineering. Volume 18 (4) 223-244
Hanggono, B. 2004. Parameter Kualitas Air Dalam Akuakultur : Pelatihan Pembenihan Multispesies Bagi Pengelola Balai Benih Ikan Pantai di BBAP Situbondo. Dirjen Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan.
Hapsari, P. U. 2011. Kajian peluang implementasi produksi bersih di industri pengolahan karet (studi kasus di PT di Condong Garut). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Technology. 37 (1): 115-12222.
Fauzi, Faisal Nur. 201133. Pasti Panen Lele. Sahabat. Klateten n
Fitriah, H. 2004. PePenggararuhu Penenamambabahahann DoDosiis s Karbon Berbebeda pada MediaPemmeliharaan tererhahadadapp Proddukksi Beniih LLelele e DuDummbo (Clariass sp.). SkripsiDDepartemenen Budididaya Peraairiranan FFakakulultatas s Perikananann dann Ilmu Kelauautan InstituPertanniaian n BoBogor. Bogogoor.
FForteaathth, N.N. 199933. Types of Recirculation Systems. P: 33–399. In P. HaHartrt and DD. OSuSullllivivan ((EEds.): Recirculation Systems: Design, Constructionon andd MMananagemmentUnU iversisitty of Tasmania. Launceston, Australia.
Gunadidi, , B. dan R. Hafsfsararididewewi. 2009. Pemannfafaatatanan Limbah Budidaayaya Ikan LeLelle(Clarias gararieiepipinunus)s) IIntntenensis f DeD ngan SSiisteemm HeHeteterorotrtrofofikik Untuk PemelihhararaaaanIkan Nila. Laporan Akhir KeKegigiatanan Riset 2007. Loka Riset Pemuliaanan ddanTeknologi Budidaya Perikanan Airir Tawar, Sukamandi.
GuGuststavav,, F.F. 11989888. PPenengagaruruhh TiTingngkak t Kepadaatatann TeTerhrhadadapap KKelelananggsungagann HiHidudupp danPerttumumbubuhahann BeBeninih h IkIkan KKakakapap PPututihih ((LLatetess cacalclcalalififerer B,Blolochch)) ddalalamm SSistemReResisirkulassi.i. SkSkriripsii. JuJururusasan n Budididadayya Pereraiairann, FFakkulultatass PeP rikananan n IPIPBB. Bogor
Hagopian, D.S., Riley, J.G., 1998. AA Closeer r Look At The Bacteria Of NitrificationAquacultural Engineering. VoVolume 18 (4(4) 223-244
Hanggono, B. 2004. Parameter Kualitass Air Dalam Akuakultur : PelatihanPembenihan Multispesies Bagigi Penggelola Balai Benih Ikan Pantai di BBAPSitubondo. Dirjen Perikanan Budid daayya. Departemen Kelautan dan Perikanan. dd
H i P U 2011 K ji l i l t i d k i b ih di i d t
69
Hepher. B., dan Pruginin, Y. 1984. Commercial fish farming: With special reference to fish culture in Israel. John Wiley and Sons, New York.
Hermawan, T. E. S. A., Sudaryono, A., dan Prayitno, S. B. 2014. Pengaruh Padat Tebar Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Lele (Clarias Gariepinus) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3) : 35-42.
Huet, M., 1971. Texbook of Fish Culture, Breeding Cultivation of fish. Fishing New Book, Survey, England.
Husin, A., 2003. ”Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu dengan Biofiltrasi Anaerobdalam Reaktor Fixed – Bed”. Tesis. Program Studi Teknik Kimia, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara
Ida, Y. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.
Imron, A., Sudaryono, A., dan Herwanto. 2014. Pengaruh Rasio C/N Berbeda Terhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarias Sp.) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3) : 17-25.
Irianto, A., dan Hendrati, P. M. 2003. Keragaman Hayati Bakteri Heterotrofik Aerobik Perairan Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. BIODIVERSITAS. 4 (2) : 45-53.
Irianto, H.E. 1996. Pengolahan Surimi dan Hasil Olahannya. Penuntun Praktikum. Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan IPB,. Bogor.
Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press, England.
Joklik, W. K., Willet, H. P., Amos, D. B., dan Wilfert, C. M. 1992. Zinsser microbiology. 20th ed. Appleton dan Lange, Norwalk.
Kapoor, B.S. 2000. Environmental Sanitation. S.Chand & Company LTD. New Delhi.
Khairuman. 2008. Syarat Hidup lingkungan bagi lele dumbo. Agro Media Pustaka. Jakarta
Hermawan, T. E. S. A., Suddararyono, A., dan Prayitno, S.S B. 2014. Pengaruh Padat TebaBerbeda Terhaddapap Pertumbuhan Dan Kelulushihidudupan Benih Lele (ClariaGariepinus) DDalam Media Bioflok. Journal of Aquaccululture Management andTechnoloogygy. 3 (3) : 35-42.
Huet, M.., 1971. Texbooook k ofof Fish CCulture, Breededining g CuCultltiivation of fishh. Fishing NewBoook, Survveyey,, Englglaand.
HuHusin, AA.,, 2200003. ”PePenngolahan Limbah Cair Industri Tahu ddenengan n BiBiofofili trt asi AAnaerobdaalalamm ReR aktotor Fixed – Bed”. Tesis. Program Studi Teknikik Kimiaia, SeSekok lah PaP scSaSarjrjana a, UUnniversitas Sumatera Utara
Ida,a, YY. 200909. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai di Kotta a Medadan n DengaanMMetotode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Departemen KKimiaia, FaFakultaaMIPPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.
ImI ron, A., Sudaryono, A., dan Herwanto. 2014. Pengaruh Rasio CC/N BererbeedadTeerhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarriaias SpSp.Daalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and TTechchnologygy. 3(33)) : 17-25.
Irriaiantnto, A., dan Hendrati, P. M. 2003. Keragaman Hayati Bakteri Heterotroffikik AAereroobikPePerarairiranan Pantai Baron,, Gunung Kidul, Yogyay karta. Fakultas Biiolologogii UnUniviverersitaJeJendndereralal SSoeoedidirmrmanan PPurwowokekertrto.o. BIODODIVIVERERSISITATASS. 44 (2(2) ) :: 4545-5-533.
Iriantnto,o HH.E.E. 19199696. PePenngolahan SSuru imi i ddan HaHasil Ollahahanannyaa. PePenununtntuun PPraktikumJururusasann PePengngolahan Hasil Perikikanan. FFakultas Perikanann IIPBPB,. BBoogor.
Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press, England.
Joklik, W. K., Willet, H. P., Ammos, D. BB., dan Wilfert, C. M. 1992. Zinssermicrobiology. 20th ed. Appletoon n dan LLange, Norwalk.
Kapoor, B.S. 2000. Environmental Saniitatation. S.Chand & Company LTD. New Delhi
70
Khairuman., K. Amri, dan T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal. PT. Agromedia Pustaka. Depok.
Kordi, M., dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta, Jakarta.
Lesmana, D.S. 2002. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lovell, R.T. 1988. Nutrition and Feeding of Fish. An A VI Book. Van Nostrand Reinhold. Auburn Universitiy, New York.
Lucas. 2002. Bioenergetics of Aquatic Animals. Departemen of Zoology University of Aberdeen Scotland.UK
Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya, Jakarta.
Merino, G. E. 2007. Ammonia And Urea Excretion Rates Of California Halibut (Paralichthys Californicus, Ayres) Under Farm-Like Conditions. Aquaculture.271 (1-4): 227-243.
Mintardjo, K., A. Sunaryanto dan Hermiyaningsih. 1985. Pedoman Budidaya Tambak.Dinas Perikanan. BBAP Jepara
Molleda, M.I. 2007. Water Quality In Recirculating Aquaculture Systems For Arctic Charr (Salvelinus alpinus L.) Culture. United Nation University, Iceland.
Montoya, R., and Velasco, M. 2000. Role Of Bacteria On Nitritional And Management Strategis In Aquaculture System. The Advocate, UK.
Moriarty, D. J. W. 1996. Microbial Biotechnology : A Key Inggradient For Sustainable Aaquaculture. Infofish International, England.
Mudjiman, A. 1995. Pakan Alami. Penebar Swadaya, Jakarta.
Mudjiman. A. 1998. Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta
Khairuman., K. Amri, dan T. Sihoombmbining.g. 2008. Budidaya Lele Dumbo di KolamTerpal. PT. Agromedia a PuPustaka. Depok.
Kordi, M., dan AA B.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualititasas Air dalam BudidayaPerairann. RRineka Cipta, Jakak rtta.a.
Lesmannaa, D.S. 2002. KuKualaliitas Air untuk Ikan Hiasa AAirir Tawwar. Peneebab r SwadayaJakarta.a
LLovell, R.R.T.T. 1988.8. Nutrition and Feeding of Fish. An A VVI Boookok.. VaVan n Noosts randReReininhoh ld.. AAuburn Universitiy, New York.
Luucacas.s. 200022. Bioenergetics of Aquatic Animals. Departemen of Zoologogy UnUniviversity ooAbeerdeen Scotland.UK
Mahyuddddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaaya, Jakarrtata.
MeMerir no, G. E. 2007. Ammonia And Urea Excretion Rates Of Califoforniaa Halibbuu(P(Paaralichthys Califofornrnicicusus, , Ayres) Under FFararm-m LiL ke Conditions.. AqAquacultlturure271 (1-4): 222727-2-24343.
MiMintn ardjo, K., A. Sunaryanto dan Hermimiyay ningsih. 1985. Pedoman Budidayaa TTamambbakDiD nas Perikanan. BBAP Jepara
Montoya, R., and Velasco, M. 20000. Role Of BBacteria On Nitritional And ManagemenStrategis In Aquaculture Systtem. The Addvocate, UK.
Moriarty, D. J. W. 1996. Microbial BBiotechnnoology : A Key Inggradient For SustainableAaquaculture. Infofish Internatiiono al, EEngland.
Mudjiman, A. 1995. Pakan Alami. Peneebbar Swadaya, Jakarta.
71
Nasution, F. 2002. Pengaruh Frekuensi Pemberian Tubifex sp Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa Striatus Bloch). Skripsi. Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Pantjara, B., Nawang, A., Usman., dan Rachmansyah. 2010. Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok. Media Akuakultur. 5 (2)
Parwanayoni, S. M. N. 2008. Pergantian Populasi Bakteri Heterotrof, Algae, dan Protozoa di Logoon BTDC Unit Penanganan Limbah Nusa Dua Bali. Universitas Udayana. Jurnal Bumi Lestari. 8 (2) : 180-185.
Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Strem for Tropicalcountries. AIT, Bangkok.
Pillay. 1993. Aquaculture Principles and Practices. Fishing News Book. Blackwell.Sc.publ.Ltd
Poernomo. 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Purnama, R. S. 2003. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Botia (Botiamacracanthus Bleeker) Pada berbagai Padat Penebaran. Skripsi. FPIK. IPB
Purnomo, P. D. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat pada Media Pemeliharaan Melalui Teknologi Bioflok Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi S-1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Rohmana, D. 2009. Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias Sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbaikan Kualitas Air Dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium Rosenbergii. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rosmaniar. 2011. Dinamika Biomassa Bakteri Dan Kadar Limbah Nitrogen Pada Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi S-1. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Saanin, P. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II. Bina Rupa
Nasution, F. 2002. Pengaruh Frekueensnsii PePembmberian Tubifex sp Terhadap PertumbuhanBenih Ikan Gabus (Chanannna Striatus Bloch)h). SkS ripsi. Fakultas Pertanian JurusanBudidaya Perairan.n. UUniversitas Islam Riau, Pekkananbab ru.
Pantjara, B., Nawawang, A., Usman.n.,, dan Rachmansyah. 2010. Buudid daya Udang VanamSistem BBioflok. Media Akuaakukultl uru . 55 (2(2))
Parwannaayoni, S. M. NN.. 2020008. Pergantian Populassi i BaBaktk eri HeH terotrofof,, Algae, danPProtozoaa ddii LoL goon BTDDCC UnUnit Penangananann LiL mbah Nussa a DuD a Bali. UnU iversitaUdayanana.a JuJurnal BBuumi Lestari. 8 (2) : 180-185.
PPescodd,, N.N. B. 191973. Investigation of Rational Effluent andnd Strremem fforor Troopip cacocounu tries.s. AIT, Bangkok. TT
Pillllayay.. 199993. Aquaculture Principles and Practices. Fishing g Neewsws BoookkBlB ackwkwell.Sc.publ.Ltd
Poernommo. 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkkungan. PPusasaPeenelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan PeengembabanggaanPeertanian, Jakarta.
PuP rnama, R. S.S 22000033. PPerertutumbmbuhu an ddaan KKelelanangsgsunungagan n Hidup Ikan BBototia(Botiamacracanthus Bleeker) PaPadad bbererbbagai Padat Penebaran. Skripsi. FPIIK.K IIPPB
PuPurnrnomo o,o PP. D. 2012. Pengag ruh Penambahan Karbohidrat ppada MeMedidiaa PPememelil haharaanMeMelalaluluii TeTeknknolologogii BiBiofoflolok k TeT rhadadapap PPror duduksksii BuBudididadayaya IIntntennsisif f Nila((OrO eochromis s ninilolotiticus).) Skriipspsii S-S-1.1. Fakultas PPererikikana an dan Ilmmu u KeKelautanUnUniviverersisitatass DiDipoponenegoro, Semmarang.
Rohmana, D. 2009. Konversi Limmbah Buddidaya Ikan Lele, Clarias Sp. MenjadBiomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbbaikan Kualitas Air Dan Makanan UdangGalah, Macrobrachium Rossenbergii. TTesis. Sekolah Pasca Sarjana. InstituPertanian Bogor, Bogor.
Rosmaniar. 2011. Dinamika Biomassas BBakteri Dan Kadar Limbah Nitrogen PadaBudidaya Ikan Lele (Clarias Gariepepinus) Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi S1 F k lt S i D T k l i U i it I l N i S if Hid t ll h
72
Aksara, Jakarta.
Sastrawijaya, T. A. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.
Schneider, O., V., Sereti, E. H. & Verreth, J. A. J. 2005. Protein Production by Heterotrophic Bacteria Using Carbon Supplemented Fish Waste. Paper Presented In World Aquaculture 2005. Bali, Indonesia.
Shafrudin, D, Yuniarti dan M. Setiawati. 2006. Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp) Terhadap Produksi Pada Sistem Budidaya Dengan Pengendalian Nitrogen Melalui Penambahan Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(2): 137-147
Stickney, R. R. 1979. Principle of Warm Aquaculture. John Willey and Sons, New York.
Suastuti, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Pertanian Molases Dan Limbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk Produksi Biosurfactan Oleh Bacillus Sp. Galur Komersial Dan Lokal. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sugiarto. 1998. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila. CV Simplex, Jakarta
Sulastri, T. 2006. Pengaruh Pemberian Pakan Pasta Dengan Penambahan Lemak yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Selais. Skripsi.Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produktifitas Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.).Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan, Sukabumi.
Supratno, K. P. T. dan Kasnadi. 2003. Peluang Usaha Budidaya Alternatif Dengan pembesaran Kerapu Di Tambak Melalui Sistem Modular. Pelatihan Budidaya Udang Windu Sistem Tertutup bagi Petani Kab. Tegal dan Jepara- Jateng 19 Mei - 8 Juni 2003, di BBPBAP. Jepara
Supratno, K. P. T., dan Kasnadi. 2003. Peluang Usaha Budidaya Alternatif Dengan
Sastrawijaya, T. A. 2009. Pencemmararan Lingkgkunungagan. Rineka Cipta, Jakarta.
Schneider, O., V., Serereeti, E. H. & Verreth, J. A. J. 202005. Protein Production byHeterotrophiicc Bacteria UUsis ng Carbon Supplementteded Fish Waste. PaperPresented d IIn World Aquacululturere 22000055. BaB lii,, Indonesia.
Shafrudinn, D, Yuniartii ddanan MM. Setitiawati. 2000066. PPenengagaruruh h Kepadatan BeBenih Ikan LeleDDumbo (C(Clarias Sp) Terhahadadapp PrPrododuku si Paddaa Sistemem Budiddayaya DenganPengenndadalilianan Nitrogegenn Melalui Penambahan TTepepung Teeririgugu. JuJ rnal AAkuakultuIndoonenesisiaa. 5(2)):: 13137-147
StSticicknkney, RR. R. 1979. Principle of Warm Aquaculture. John Willey ana d SoSonsns, NewwYorrk.
SuS astutii, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Pertanian MMolases s DaDannLiimbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk PrProdukkssBioosurfactan Oleh Bacillus Sp. Galur Komersial Dan Lokal. Teesiss. ProggrammPaPasscasarjana. InInststititut Pertat niniana Bogor. BoBogor
SuSugig arto. 1998. Teknik Pembenihan Ikkanan MMujair dan Nila. CV Simplex, Jakartrtaa
SuSulalasts rii, T.T. 22006. Pengag ruh Pemberian Pakan Pasta Denggan Penambabahahann LeLemamakk yangbeberbrbededaa TeTerhrhadadapap PPeertutumbmbuhuhanan dan KKelelululusushihidudupapann BeBeninihh IkIkanan SSelelaiais.s. SkSkripsiFaF kultas Perrtataninianan Jurusan BBududididaaya Perairanan.. UnU iversitas IsIslalamm RiauPePekakanbnbararu.u.
Sunarma, A. 2004. Peningkatan PrProduktifitass Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.)Balai Budidaya Air Tawar SSukabumi. DDirektorat Jendral Perikanan BudidayaDepartemen Kelautan dan Peerir kanan, SSuukabumi.
Supratno, K. P. T. dan Kasnadi. 20033. PePeluang Usaha Budidaya Alternatif Denganpembesaran Kerapu Di Tambak MMelalui Sistem Modular. Pelatihan BudidayaUd Wi d Si t T t t b i P t i K b T l d J J t 19 M
73
pembesaran Kerapu Di Tambak Melalui Sistem Modular. Pelatihan Budidaya Udang Windu Sistem Tertutup bagi Petani Kab. Tegal dan Jepara- Jateng 19 Mei - 8 Juni 2003, di BBPBAP, Jepara.
Suyanto, S. R. 2007. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya, Jakarta
Svobodova, Z., R. Lioyd, J. Machova dan B. Vykusova. 1993. Water Quality and Fish Health. EIPAC Technical Paper. FAO Fisheries Department.
Sylvia, D. M., J.J. Furbrman, and D.A Zuberer. 1990. Principles and Application of Soil Microbiology. Prentice, New Jersey.
Utaminingsih. 1990. Kualitas Tanah dan Air . Latihan Block Manager Angkatan III. Balai Budidaya Air Payau. Jepara.
Wahyudi. 2006. Pengaruh Penggunaan Aerator Dan Padat Penebaran Terhadap Efisiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila ( Oreochromis niloticus Linn) Dalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.
Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM press, Malang.
Wyk, P.V., dan Avnimelech, Y. 2007. Management Of Nitrogen Cycling And Microbial Populations In Biofloc-Based Aquaculture Systems. Presentation in World Aquaculture 2007, AES Special Session: BIO FLOC Technology, February 28, 2007. San Antonio, Texas, USA.
- 8 Juni 2003, di BBPBAP, , JeJeppara.
Suyanto, S. R. 2007. BuBuddidaya Ikan Lele. Penebar Swaddayaya, Jakarta
Svobodova, Z.,., RR. Lioyd, J. Machhovova a dad n n B.B VVykkusu ova. 1993. WaWater Quality and FishHealth.. EEIPAC TeTechhninicac l Papep r.r FFAOAO FFissheherrieses DDepartment.
Sylviaia, D. M.,., JJ.J.J.. Furbrmann,, anandd DD.A Zubererr. 11999 0. Princiiplpleses and Apppplication ofSoil Miccrrobibiolology. PrPrentice, New Jersey.
UUtaminniningsgsihih. 199990. Kualitas Tanah dan Air . Latihan Block MManaggere AAnngkataan n IIIrBaBalalaii Buuddidaya Air Payau. Jepara.
WaWahyhyuudi. 2006. Pengaruh Penggunaan Aerator Dan Padat Penebebarann TTererhadaapEfissiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila ( Oreochromis nnilotiticucuss LinnnnDaalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas PPerikkana an DDannIlmmu Kelautan. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.
WaWalul yo,, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM press, Malang.
WyW k, P.V., dann AAvnvnimimelelecech,h, Y. 202 07. MMananagegemementnt OOf f NiNitrogen Cyclingg AAnndMicrobial Populations In Bioflflooc-BBasased Aquaculture Systems. Presentaatitionon inWorld Aquaculture 2007, AES SSpecial Session: BIO FLOC TechchnonolologyFeFebruary 28, 2007. San Antonio, Texas, USA.
74
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto – Foto Pengukuran Benih Ikan Lele, Pembentukan Flok, dan
Skema Penelitian
A. Panjang Benih Lele Awal Penelitian
B. Panjang Benih Lele Akhir Penelitian
Lampiran 1. Foto – Foto PePengukuran Benih Ikan n LeL le, Pembentukan Flok, dan–Skema a PPenelitian
A. Panjang Benih Lele Awal Penelitian
B. Panjang Benihih Lele Akhir Penelitian
75
C. Flok yang Menempel di Aquarium
D. Aquarium dan Skeman Penelitian
C. Flok yang Menempel di Aquarium
D. Aquarium dadann Skeman Penelitian
76
Lampiran 2. Analisis Varian dan Uji Duncan Amonia Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Kadar Amonia Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Kadar Amonia ( mg/l)
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 0.0150 0.6524 < 0.0003
2 0.1040 1.4794 < 0.0003
3 0.1520 0.5235 0.2442
BB 1 0.1156 1.9388 0.3875
2 0.1135 1.0388 0.2830
3 0.1531 2.1580 < 0.0003
CC 1 0.1682 1.9177 < 0.0003
2 0.0835 3.0810 < 0.0003
3 0.1469 1.6134 0.3170
DD 1 0.1527 1.4230 0.5675
2 0.1789 2.4330 0.2877
3 0.1790 1.5848 0.1718
KONTROL 1 0.0067 0.2504 0.5711
2 0.0124 0.3873 0.4097
3 0.0136 0.2919 0.3359
Bioflok
A. Hasil Pengukuran n KKadar Amonia Minggu Ke 0, 1 dan 2.2
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
KaKadadar r AmAmonia ( mg/g/l)l)
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2