Cekungan Barito PPT

8/18/2019 Cekungan Barito PPT

1/6

CEKUNGAN

BARITODISUSUN OLEH:

NENDEN LESTARI S131101177

KELAS B


2/6

TEKTONIK DAN STRATIGRAFI CEKUNGAN BARITO• SECARA TEKTONIK CEKUNGAN BARITO TERLETAK PADA BATAS BAGIAN TENGGARA DARI SCHW

KALIMANTAN SELATAN. CEKUNGAN INI DIBATASI OLEH TINGGIAN MERATUS PADA BAGIAN TIMBAGIAN UTARA TERPISAH DENGAN CEKUNGAN KUTAI OLEH PELENTURAN BERUPA SESAR ADANMASIH MEMBUKA KE LAUT JAWA, DAN KE BARAT DIBATASI OLEH PAPARAN SUNDA.

• CEKUNGAN BARITO MERUPAKAN CEKUNGAN ASIMETRIK, MEMILIKI CEKUNGAN DEPAN (FOREDEEPALING TIMUR DAN BERUPA PLATFORM PADA BAGIAN BARAT. CEKUNGAN BARITO MULAI TEKAPUR AKHIR, SETELAH TUMBUKAN (COLLISION ANTARA MICROCONTINENT PATERNOSTER DAKALIMANTAN (METCALFE, 1""#$ SAT!ANA, 1""#.

• PADA TERSIER AWAL TERJADI DEFORMASI EKSTENSIONAL SEBAGAI DAMPAK DARI TEKTONIK KOMENGHASILKAN POLA RIFTING BARAT LAUT & TENGGARA. RIFTING INI KEMUDIAN MEPENGENDAPAN SEDIMEN LACUSTRINE DAN KIPAS ALU%IAL ( ALLUVIAL FAN DARI FORMASI TABAWAH !ANG BERASAL DARI WILA!AH HORST DAN MENGISI BAGIAN GRABEN, KEMUDIANPENGENDAPAN FORMASI TANJUNG BAGIAN ATAS DALAM HUBUNGAN TRANSGRESI.

• PADA AWAL OLIGOSEN TERJADI PROSES PENGANGKATAN !ANG DIIKUTI OLEH PENGENDAPAN BAGIAN BAWAH !ANG MENUTUPI FORMASI TANJUNG BAGIAN ATAS SECARA SELARAS DALREGRESI. PADA MIOSEN AWAL DIKUTI OLEH PENGENDAPAN SATUAN BATUGAMPING MASIF FORMA

• SELAMA MIOSEN TENGAH TERJADI PROSES PENGANGKATAN KOMPLEKS MERATUS !ANG M TERJADIN!A SIKLUS REGRESI BERSAMAAN DENGAN DIENDAPKANN!A FORMASI WARUKIN BAGIAPADA BEBERAPA TEMPAT MENUNJUKKAN ADAN!A GEJALA KETIDAKSELARASAN LOKAL (HIATUS AWARUKIN BAGIAN ATAS DAN FORMASI WARUKIN BAGIAN BAWAH.

• PENGANGKATAN INI BERLANJUT HINGGA AKHIR MIOSEN TENGAH !ANG PADA AKHIRN!A M TERJADIN!A KETIDAKSELARASAN REGIONAL ANTARA FORMASI WARUKIN ATAS DENGAN FORMABERUMUR MIOSEN ATAS & PLIOSEN.

• TEKTONIK TERAKHIR TERJADI PADA KALA PLIO'PLIESTOSEN, SELURUH WILA!AH TERANGKAT,

TERPATAHKAN. SUMBU STRUKTUR SEJAJAR DENGAN TINGGIAN MERATUS. SESAR'SESAR NADENGAN KEMIRINGAN KE ARAH TIMUR, MEMATAHKAN BATUAN'BATUAN TERSIER, TERUTAMA D


3/6

STRATIGRAFI CEKUNGAN B

1. Formasi Tanjung (Eosen – Oligosen Awal)

Formasi ini disusun oleh batupasir, konglomerat, batulempung, batubara, dan basalt. Formasi Tanjung

diperkirakan mempunai lingkungan pengendapan delta sampai laut dangkal. !i atasna diendapkan

se"ara selaras Formasi #erai ang bersilang jari dengan Formasi $ontalat.

%. Formasi #erai (Oligosen Akhir – $iosen Awal)

Formasi #erai disusun oleh batugamping berselingan dengan batulempung & serpih di bagian bawah,

di bagian tengah terdiri dari batugamping masi' dan pada bagian atas kembali berulang menjadi

perselingan b atugamping, serpih, dan batupasir. Formasi ini diendapkan dalam lingkun gan lagoonneritik tengah dan menutupi se"ara selaras Formasi Tanjung ang terletak di bagian bawahna. edua

Formasi #erai, dan Tanjung memiliki ketebalan 11** m pada dekat Tanjung.

+. Formasi arukin ($iosen #awah – $iosen Tengah)

Formasi arukin diendapkan di atas Formasi #erai dan ditutupi se"ara tidak selaras oleh

Formasi !ahor. -ebagian besar sudah tersingkap, terutama sepanjang bagian barat Tinggian

$eratus, malahan di daerah Tanjung dan ambitin telah tererosi. ana di sebelah selatan

Tanjung ang masih dibawah permukaan. Formasi ini terbagi atas dua anggota, aitu

arukin bagian bawah (anggota klastik), dan arukin bagian atas (anggota batubara).

edua anggota tersebut dibedakan berdasarkan susunan litologina. arukin bagian bawah

(anggota klastik) berupa perselingan antara napal atau lempung gampingan dengan sisipan

tipis batupasir, dan batugamping tipis di bagian bawah, sedangkan dibagian atas merupakan

selangseling batupasir, lempung, dan batubara. #atubarana mempunai ketebalan tidak

lebih dari / m., sedangkan batupasir bias men"apai ketebalan lebih dari +* m. arukin

bagian atas (anggota batubara) dengan ketebalan maksimum 0 /** meter, berupa

perselingan batupasir, dan batulempung dengan sisipan batubara. Tebal lapisan batubara

men"apai lebih dari * m, sedangkan batupasir tidak begitu tebal, biasana mengandung air

tawar. Formasi arukin diendapkan pada lingkungan neritik dalam (innerneritik) – deltaik

dan menunjukkan 'asa regresi.

. Formasi !ahor ($iosen Atas – 2liosen)

Formasi ini terdiri atas perselingan antara batupasir, batubara, konglomerat, dan serpih ang

diendapkan dalam lingkungan litoral – supra litoral.


4/6

LOKASI DAERAH PEN!ELIDIKAN


5/6

3okasi !aerah 2enelidikan -tratigra'i !aerah 2enelidika

Lapisan 1

L)*+ ** -*/2 )- +*2) -/ )4 15.300 /68'8 190 /8)2 +) +/6/; *8 -8* *2* M*;. L)*+/+/8 6/88; ;)*8 B8'T*8, )*+ ** 2/ 8; U8668 (L


6/6

KESIMPULANDARI PEN!ELIDIKAN DI LAPANGAN, DAPAT DIAMBIL BEBERAPA KESIMPULAN SEBAGAI BERIKU

1. FORMASI PEMBAWA BATUBARA DI DAERAH PEN!ELIDIKAN ADALAH FORMASI TANJUNG

5. BERDASARKAN ANALISA BATUBARA DI DAERAH PEN!ELIDIKAN BAIK DI LAPANGAN MAUPU

HASIL REKONSTRUKSI DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI > LAPISAN !ANG DIBERI NAMA

LAPISAN 1 & >.

3. KUALITAS BATUBARA PADA FORMASI TANJUNG ADALAH SUB'BITUMINUS.

=. SUMBERDA!A BATUBARA DIDAERAH PEN!ELIDIKAN CUKUP POTENSIA UNTUK

DIKEMBANGKAN LEBIH LANJUT.

9. JUMLAH SUMBERDA!A TEREKA BATUBARA !ANG TERDAPAT DI DAERAH PEN!ELIDIKAN

ADALAH 51.#>1.=31 TON.

DAFTAR PUSTAKAB?;*8, A., 500#, S*-/ K*; G/

Cekungan Barito PPT

Documents