SUSPECT STRUMA MULTINODUSA TOKSIK RESIDIFFinal Exam
DISUSUN OLEH :Trinda Paramitha030.08.245
PEMBIMBING :dr. Herman Ghofara, Sp.OT
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHRUMAH SAKIT TNI ANGKATAN LAUT DR.
MINTOHARDJOPERIODE JANUARI MARET 2014FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA LEMBAR PENGESAHANLAPORAN KASUSSUSPECT
STRUMA MULTINODUSA TOKSIK RESIDIF
Diajukan untuk megikuti ujian akhir Kepaniteraan Klinik di
Bagian Ilmu Bedah Rumah Sakit TNI AL dr. Mintohardjo
Disusun Oleh :Trinda Paramitha030.08.245
Jakarta, Maret 2014Menyetujui,Dokter Penguji
dr. Herman Ghofara, Sp.OT
BAB II LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Tanggal Berobat : 10 Maret 2014Jam: 11.00 WIBNama : Ny. Tuta
FatchiyahUmur : 55 tahunJenis kelamin :PerempuanPekerjaan :
GuruPendidikan: SLTAAlamat : Jl. Petamburan RT 003/004 Tanah Abang,
Jakarta PusatAgama : IslamStatus perkawinan : Menikah
II. KELUHAN UTAMATerdapat benjolan pada leher bagian depan sejak
kurang lebih 5 tahun yang lalu
III.ANAMNESIS Dilakukan secara auto anamnesis pada hari Senin
tanggal 10 Maret 2014 pukul 11.30 WIB di Poli Bedah Umum RS TNI AL
dr. Mintohardjo
Keluhan tambahan Sulit menelan dan terkadang benjolan terasa
nyeri saat menelan ludah
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poli bedah umum RS
TNI AL dr.Mintohardjo dengan keluhan adanya benjolan pada leher
bagian depan sejak kurang ebih 5 tahun yang lalu. Pasien tidak
menyadari apakah benjolan semakin lama semakin membesar atau tidak.
Namun benjolan disertai dengan kesulitan menelan dan terkadang
terasa nyeri saat menelan ludah. Pasien juga merasakan adanya suara
yang serak semenjak timbul benjolan. Timbulnya benjolan juga
disertai dengan adanya keringat yang banyak, cepat lelah, jantung
yang berdebar debar yang hilang timbul, nafsu makan yang menurun
disertai dengan berat badan yang juga menurun dan terkadang pasien
juga merasakan bahwa tangannya bergetar, terasa panas serta
kesemutan. Pasien juga mengeluh adanya sesak nafas yang terkadang
timbul secara mendadak, sesak dirasakan tidak dipengaruhi oleh
aktivitas. Sesak disertai dengan nyeri dada yang dirasakan hilang
timbul, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan mejalar hingga ke punggung
belakang serta tidak berkuran jika istirahat. Beberapa hari ini
pasien juga merasakan bahwa pasien kesulitan untuk tidur. Pasien
menyangkal adanya demam, nyeri keapala, gangguan buang air kecil
maupun buang air besar, merasa kedinginan.Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami hal yang serupa yaitu terdapat benjolan
pada leher bagian depan dengan ukuran dan bentuk yang sama pada
saat pasien berumur 18 tahun. Namun pasien mengatakan pada saat
waktu itu pasien sudah melakukan operasi untuk menghilangkan
benjolan tersebut. Pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung
yaitu penyakit jantung coroner. Riwayat hipertensi, kencing manis
dan asma disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami hal yang sama. Namun kedua orang tua pasien memiliki
riwayat penyakit kencing manis dan penyakit jantung. Tidak ada
anggota keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi, asma maupun
keganasan.
Riwayat PengobatanPasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan
apapun termasuk pasien tidak pernah berobat mengenai benjolan yang
timbul pada leher bagian depannya sejak benjolan timbul hingga saat
ini.
Riwayat KebiasaanPasien memiliki kebiasaan berolahraga yaitu
senam dan meminum air putih. Pasien juga memiliki kebiasaan
mengkonsumsi makanan seafood khususnya kerang dan pasien juga sudah
jarang mengkonsumsi makanan yang terlalu asin semenjak operasi
benjolan pada leher saat pasien usia 18 tahun.
IV. PEMERIKSAAN FISIKKEADAAN UMUMKesan Sakit: Tampak sakit
ringanKesadaran: Compos Mentis (E4 M6 V5)Gizi: Kurang
Tanda Vital Tekanan Darah: 110/70 mmHg Nadi: 96 x/menit, reguler
Pernafasan: 24 x/menit Suhu: 37.2 C
STATUS GENERALIS1. Kulit- Warna: Kuning langsat- Jejas: Tidak
ada- Jaringan Parut: Tidak ada-Pigmentasi: Tidak ada-Rambut:
Distribusi merata, tidak ada yang rontok-Suhu: Teraba
hangat-Keringat: Cukup banyak-Turgor: Baik-Ikterik: Tidak
ada-Edema: Tidak ada
2. Kelenjar Getah BeningTidak didapatkan pembesaran kelenjar
getah bening preaurikular, submandibular, submnetal,
supraklavikula, jugularis dan axillaris.
3. Kepala-Ukuran: Normocephali-Ekspresi Wajah: Tenang-Rambut:
Berwarna hitam sedikit beruban, distribusi cukup-Simetris Muka:
Simetris, tidak ada deformitas-Hidung: Tidak ada septum deviasi,
epistaksis, rhinorea-Sinus Paranasal: Tidak ada nyeri
tekan-Telinga: Normotia, liang telinga lapang, secret -/-
4. Mata (OD dan OS)-Kelopak : Tidak bengkak, tidak ptosis, tidak
radang, tidak ada kelainan exopthalmus-Lensa: Jernih, tidak keruh,
tidak ada selaput-Konjungtiva: Tidak anemis-Sklera: Berwarna putih,
tidak ikterik-Visus: Menggunakan kacamata plus-Tekanan Bola Mata:
Normal/palpasi-Pupil: Bulat, isokor, reflex cahaya +/+
5. Mulut dan Tenggorokan-Bibir: Tidak pucat, tidak
sianosis-Langit-langit: Normal, warna merah muda-Gigi geligi:
Kebersihan mulut baik-Faring: Tenang, arcus faring simetris, tidak
ada peradangan-Lidah: Normoglotia, warna merah tidak pucat, tidak
kotor-Tonsil: T0 T0
6. Leher-Kelenjar Tiroid: Teraba membesar-Kelenjar Limfe: Tidak
teraba membesar
7. Dada (Thoraks)-Bentuk: Normochest, oval, tidak ada kelainan
bentuk, simteris-Pembuluh Darah: Tidak tampak dilatasi
ParuInspeksi: Gerakan nafas simetris saat inspirasi maupun
ekspirasi, retraksi -/-Palpasi: Vokal fremitus kanan kiriPerkusi:
Sonor di kedua lapang paruAuskultasi: Vesikuler, wheezing -/-.
Gallop -/-
JantungInspeksi: Ictus cordis tidak terlihatPalpasi: Ictus
cordis teraba 2 jari medial sela iga V garis midclavicularis
kiriPerkusi: Batas jantung berada dalam batas normalAuskultasi: BJ1
& BJ2 reguler, tidak ada BJ tambahan, murmur (-), gallop
(-)
8. Punggung: Tidak ada kelainan bentuk, nyeri ketuk pada regio
costovertebralis (-), nyeri tekan pada region suprapubik (-)
9. Abdomen: Supel, datar, bising usus normal 2x/menit, nyeri
tekan (-), timpani pada seluruh kuadran abdomen, tidak teraba
pembesaran hepar, vesica fellea, lien, balotemen (-)
10. Urogenital: Tidak dilakukan
11. EkstremitasLengan dan Tangan-Kulit: Ptechie -/-, jejas -/-,
luka -/-, teraba suhu hangat +/+-Otot: Normotonus +/+, Normotrofi
+/+-Sendi: Dapat digerakan, nyeri -/-, bengkak -/--Gerakan: Baik
+/+, tremor +/+, kaku -/--Kekuatan: 5
Tungkai dan Kaku-Kulit: Ptechie -/-, luka -/-, varices -/-,
teraba suhu hangat +/+-Sendi: Dapat digerakan, nyeri -/-, bengkak
-/--Gerakan: Baik +/+, tremor -/-, kaku -/--Kekuatan: 5
STATUS LOKALIS REGIO COLI ANTERIORInspeksiTampak benjolan pada
regio coli anterior berbentuk sedikit lonjong berjumlah dua buah
dengan ukuran masing-masing kurang lebih 4 x 3 cm. Letak simteris
dan terlihat seperti kupu-kupu. Warna kulit terlihat sama dengan
kulit sekitar. Benjolan ikut bergerak pada saat pasien menlan
dengan gerakan benjolan kearah atas atau cranial.
PalpasiNyeri tekan negative, benjolan ikut bergerak pada saat
pasien menelan. Lokasi benjolan terdapat pada bagian lobus kanan
dan lobus kiri, berjumlah dua buah dengan ukuran masing-masing 4 x
3 x 2 cm. Konsistensi kenyal untuk kedua benjolan, tidak ada
perlekatan terhadap trakea maupun m.sternocleidomastoideus dan
tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
PerkusiTidak dilakukanAuskultasiTidak dilakukan
V. PEMERIKSAAN TAMBAHANPemeriksaan LaboratoriumSelasa, 11 Maret
2014PEMERIKSAAN GULAHasilNormalGlukosa Sewaktu70mg%