Top Banner
28

Buku Ringkasan Hajji Forkom

Jan 24, 2016

Download

Documents

Tata cara manasik haji beserta penjelasan bergambar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buku Ringkasan Hajji Forkom
Page 2: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Nama:

No kamar hotel Mekkah:

No kamar hotel Maddinah:

Page 3: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

1

Divisi Haji Forkom

MUQADDIMAH

Allah Subhanahu wa Ta´ala berfirman :

على الناس حج البيت من استطاع إليه سبي� ومن كفر فإن هللا و'

غني عن العالمين

“...Mengerjakan haji merupakan kewajiban manusia

kepada Allah, yakni (bagi) orang yang mampu melakukan

perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari

(kewajiban haji) maka sesunguhnya Allah Maha Kaya

(tiada memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS Ali

Imran : 97)

وأذن في الناس بالحج يأتوك رجا7 وعلى كل ضامر يأتين من كل فج

عميق

“Dan panggillah manusia untuk melaksanakan haji niscaya

mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan

mengendarai onta yang kurus yang datang dari segenap

penjuru.” (QS Al-Hajj : 27)

"خذوا عنى منا سككم"

“Ambillah contoh dariku pelaksanaan ibadah haji kamu

sekalian.” (HR. Muslim)

Page 4: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

2

Divisi Haji Forkom

Allah SWT telah mewajibkan ibdah haji ke Baitullah bagi

orang yang mampu melaksanakannya, yakni mampu

biayanya, waktu dan kesehatannya. Ibadah haji merupakan

kesatupaduan dari Arkan Al-Islam, sebagai tindak lanjut

dan tahapan dari rukun lainya, syahadatain, shalat, shiyam

dan zakat.

Bahwasanya ibadah haji memerlukan prasyarat mental dan

kondisional yang teguh dan utuh. Ia wajib diniatkan secara

ikhlas, dilaksanakan secara benar (shahih) sesuai tuntunan

qudwah Rasulullah SAW. Penyimpangan niat dan

tercampurnya bid´ah hanya akan merusak nilai suci dari

ibadah itu sendiri.

Dambaan setiap hujjaj adalah haji yang mabrur dan dosa-

dosa yang diampuni. Itulah sebabnya haji menjadi

pengayaan latihan ruhani (Tarbiyah al-Nafs) dengan

disiplin yang ketat, ketinggian akhlak dalam jalinan

hubungan kemanusiaan kepada khaliqnya, antar sesamanya

dan alam lingkungan.

Ibadah haji sebagai bukti ketinggian Din Al-Islam dalam

wujud mu´tamar ummat Islam sedunia tanpa membedakan

suku bangsa, warna kulit dan bahasa, tanpa hambatan

psikologis antara pemimpin negara dan rakyat jelata.

Semua tunduk patuh beribadah kepada Allah semata-mata

mendamba ridha-Nya guna mencapai derajat Muttaqin.

Namun sangat disayangkan, masih terjadi pengamalan haji

yang keluar dari prinsip (mabda), manasik dan tujuan

(ghayah) yang hakiki, seperti: niat yang salah, tidak

Page 5: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

3

Divisi Haji Forkom

melaksanakan dan memahami esensi ibadah haji, apalagi

ternoda bid´ah, khurafat dan tahayul.

Itulah sebabnya dibentuk Divisi Haji Forkom untuk

menyiapkan calon hujjaj memiliki keteguhan niat yang

ikhlas, pelaksanaan ibadah haji sesuai sunnah Rasulullah

SAW. dan kembali dari menunaikan ibadah haji senantiasa

istiqomah dalam melaksanakan syariat Islam. Dengan

demikian makna Haji Mabrur akan benar-benar terwujud

dan dirasakan secara pribadi, keluarga dan masyarakat.

Insya Allah, Bimbingan Ibadah Haji dari Divisi Haji

Forkom dapat berpartisipasi dalam meningkatkan syi´ar

da´wah Islamiyah melalui Bimbingan kepada calon hujjaj.

Page 6: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

4

Divisi Haji Forkom

I. URUTAN PELAKSANAAN IBADAH HAJI(UMUM)

Karena kita bukan penduduk Mekkah dan kita tidak mung-

kin membawa hewan qurban dari tempat tinggal kita, maka

kita (rombongan haji dari Balcok Travel & Divisi Haji

Forkom) akan melaksanakan haji Tamattu’.

Tanggal Tamattu’ Hukum

Sebelum

masa haji:

Syawwal

hingga fajar

8 Dzul Hijjah

1. Ihrom dari miqot

2. Niat ‘Umroh

3. Talbiyah

4. Thowaf

5. Sa’i

6. Tahallul

1. Wajib

2. Rukun

3. Sunnah

4. Rukun

5. Rukun

6. Rukun

8 Dzul Hijjah

Hari

Tarwiyah

7. Ihrom dari tempat tinggal

dan niat Hajji. Mabit dan

sholat lima waktu di

Mina.

7. Mabit di

Mina hari ini

Sunnah

9 Dzul Hijjah

Hari Arofah

8. Wukuf di ‘Arofah dari

tergelin-cir hingga

terbenam matahari .

9. Setelah terbenam

matahari pergi menuju

Muzdalifah

8. Rukun,

hingga

tenggelam

matahari

wajib.

10 Dzul Hijjah

Hari Nahar

10. Mabit di Muzdalifah.

11. Menuju Mina dan langsung

melontar Jumroh

12. Memotong/mencukur

rambut (tahallul pertama)

13. Menyembelih hewan

qurban (Dam Tamattu’)

14. Thowaf ifadhoh dan sa’i

10. Wajib

11. Wajib

12. Rukun

14. Rukun dan

Page 7: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

5

Divisi Haji Forkom

(tahallul kedua) boleh

diakhirkan

11 Dzul Hijjah

Hari Tasyriq

pertama

15. Mabit di Mina

16. Setelah tergelincir

matahari melontar

jumroh: Ula, Wustho dan

Aqobah (masing-masing

7 lontaran)

15. Wajib

16. Wajib

12 DzulHijjah

Hari Tasyriq

kedua

17. Mabit di Mina

18. Seperti no. 16

19. Meninggalkan Mina

sebelum terbenam

matahari bagi yang

melakukan Nafar Awwal

20. Bisa langsung thowaf

Wada’ bagi yang akan

meninggalkan Mekkah

21. Ibadah Haji selesai

17. Wajib

18. Wajib

19. Wajib

20. Wajib

13 Dzul Hijjah

Hari Tasyriq

ketiga

Bagi yang Nafar Tsani

22. Mabit di Mina

23. Seperti no. 16

24. Ibadah Haji selesai

25. Thowaf wada’

22. Wajib

23. Wajib

25. Wajib

Catatan:

Rukun: apabila ditinggalkan, haji tidak sah.

Wajib: apabila ditinggalkan, haji sah tapi harus bayar dam/

fidyah/kaffarah.

Dari amalan-amalan Haji diatas para Ulama

menyimpulkan:

Page 8: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

6

Divisi Haji Forkom

A. Rukun Haji terdiri atas:

1. Ihrom 4. Wuquf di ‘Arofah

2. Thowaf 5. Menggunting/mencukur rambut

3. Sa’i 6. Tertib rukun diatas

B. Wajib Haji terdiri atas:

1. Ihrom di Miqot 4. Mabit di Mina pada

2. Wuquf di Arofah malam Tasyriq

(hingga terbenam matahari) 5. Melontar Jumroh

3. Mabit di Muzdalifah 6. Thowaf wada’

II. URUTAN PELAKSANAAN HAJI A. PERSIAPAN SEBELUM KEBERANGKATAN

1. Mandi untuk ihrom seperti mandi janabah.

2. Memotong kuku tangan dan kaki, memendekkan

kumis, mencabut bulu ketiak dan mencukur rambut

didaerah kemaluan.

3. Pakaian Ihrom harap dibawa kedalam pesawat.

4. Bacalah do’a naik kendaraan dan do’a bepergian

(safar).

B. IHRAM DI PESAWAT 1. Mandi jika memungkinkan (mandi sebelum

berangkat).

2. Memakai minyak wangi ditubuh (bukan dipakaian

ihrom) untuk laki-laki (wanita tidak boleh).

3. Pakai kain Ihrom.

4. Setelah sampai di Miqot (Rabigh/kira-kira satu jam

sebelum mendarat), Amirul Haj akan mengumumkan

agar semua jama´ah mengucapkan niat yaitu :

Page 9: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

7

Divisi Haji Forkom

لبيك اللھم عمرة Artinya : “Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu untuk

melaksanakan Umroh.”

5. Shalat dua raka’at ditempat duduk. Di raka’at pertama

membaca surat Al-Kafirun setelah membaca Al-

Fatihah dan di raka’at kedua surat Al-Ikhlas (boleh

pula surat-surat yang lain).

6. Setelah itu dilanjutkan dengan talbiyah diucapkan

berulang-ulang dengan suara keras bagi laki-laki

sedangkan wanita cukup dengan suara pelan. Adapun

bacaannya :

لبيك اللھم لبيك . لبيك 7 شريك لك لبيك . إن الحمد والنعمة لك والملك . 7شريك لك .

Artinya : “Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu, aku

penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku

penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji dan

segala ni´mat adalh kepunyaan-Mu demikian pula

segala kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu.” (Al-

Bukhori) 7. Perbanyaklah talbiyah/berdzikir/baca qur’an atau

membaca bacaan Islami dan hindari pertengkaran/

perselisihan, mencela/menghina orang lain dan

obrolan yang tidak bermanfa’at.

C. DIBANDARA JEDDAH (MADINATUL HUJJAJ) 1. Turun dari pesawat dengan tenang dan tertib.

2. Berkumpul ditempat istirahat yang telah disediakan

menunggu urusan imigrasi dan pemeriksaan barang.

Page 10: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

8

Divisi Haji Forkom

3. Setelah pemeriksaan kumpulkan pasport dan chek haji

kepada ketua rombongan.

4. Istirahat, makan, buang air dan sholat. Tetap bersama

rombongan sampai urusan administrasi selesai.

5. Berangkat menuju Mekkah dengan bis yang telah

disediakan (insya Allah AC). Diharapkan tertib dan

tenang dalam menaiki bis itu.

6. Sabar dan tetap bertalbiyah/berdzikir.

D. DI MEKKAH 1. Membaca do’a masuk kota, yakni:

فيھا رزقا ح�7 اللھم اجعل لى بھا قرارا ورزقنى

Artinya: “Ya Allah jadikanlah bagiku (kota ini)

tempat yang nyaman dan berilah aku rizki

didalamnya rizki yang halal.

2. Bis akan mengantar kita sampai ke Maktab/Majmu’ah

kemudian akan menuju hotel.

3. Di hotel akan ada pembagian kamar sesuai dengan

daftar pembagian kamar yang sudah ada. Kemudian

istirahat dan makan.

4. Briefing pelaksanaan ‘umroh dan pengenalan kondisi

kota Mekkah.

5. Bersama rombongan masing-masing menuju Masjidil

Haram.

Page 11: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

9

Divisi Haji Forkom

E. ‘UMROH

1. THOWAF QUDUM (kedatangan pertama kali) Ketika masuk Masjidil Haram kita harus dalam keadaan

berwudhu. Kita disunnahkan masuk melalui Babus

Salam dimulai dengan kaki kanan, ketika melihat

Ka´bah kita membaca :

اللھم أنت الس�م ومنك الس�م فحينا ربنا بالس�م

Artinya : “Ya Allah Engkaulah sumber segala

kesejahteraan dan dari Engkaulah

datangnya segala kesejahteraan, maka

hidupkanlah kami ya Allah dengan

keselamatan.” (al-Umm 2 : 144, al-

Baihaqi 5 : 73, al-Fathu-r Robbani 12 : 8,

Hadits Shohih, Nailul Author 5 : 109)

مه اللھم زد ھذا البيت تشريفا وتعظيما وتكريما ومھابة وزد من شر فه وكرا ه واعتمره تشريفا وتعظيما وتكريما وبر ن حج مم

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah kepada rumah ini

(Ka’bah) kehormatan, kemuliaan dan

kewibawaan. Dan tambahkanlah kepada

siapa yang menghormatinya dan

memuliakannya, yaitu orang yang

mendatanginya untuk haji dan ‘umroh

kehormatan, keagungan, kemuliaan dan

kebajikan.”

Setelah itu kita menuju garis coklat yang sejajar dengan

Hajar Aswad dan mulailah Thowaf dari sini dengan diawali

mencium Hajar Aswad bila memungkinkan. Bila tidak

Page 12: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

10

Divisi Haji Forkom

cukup mengusapnya lalu mencium tangan atau isyarat

dengan tangan tanpa mencium tangan sambil

mengucapkan:

بسم هللا وهللا أكبر

Artinya : “Dengan nama Allah, Allah Maha Agung”

Kemudian mengelilingi Ka´bah tujuh putaran, tiga putaran

pertama bagi laki-laki berlari-lari kecil kalau

memungkinkan (putaran selanjutnya cukup dengan berjalan

biasa), sedangkan wanita cukup berjalan biasa untuk semua

putaran.

Selama thowaf bacalah do´a dan dzikir yang jama´ah

kehendaki atau sukai. Ketika melewati Rukun Yamani

usaplah dengan tangan (kalau tidak mungkin cukup dengan

melambaikan tangan) sambil mengucapkan “BismiLLahi

waLLahu akbar” . Dan jama´ah akhiri setiap putaran, yaitu

diantara rukun yamani dan Hajar Aswad dengan bacaan :

نا في الد نيا حسنة و في اZخرة حسنة و قنا عذاب النار ربنا أت

Artinya : “Wahai Rabb kami, Brilah kami kebaikan di

dunia ini, dan berikanlah kami kebaikan di

akhirat dan lindungilah kami dari siksa api

neraka.” (Ahmad dan Abu Dawud)

Sesampainya di Hajar Aswad lakukanlah seperti permulaan

thowaf sampai selesai tujuh putaran. Kemudian menuju

Maqom Ibrohim sambil membaca:

و اتخذوا من مقام إبراھيم مصلى

Page 13: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

11

Divisi Haji Forkom

Artinya: “Dan jadikanlah sebagian dari maqom Ibrohim

sebagai tempat sholat.”

Lakukanlah shalat dua rakaat di belakang Maqom Ibrohim

bila memungkinkan. Bila tidak, lakukanlah di tempat lain di

dalam Masjid dengan membaca surat Al-Kafirun di rakaat

pertama dan dirakaat kedua surat Al-Ikhlash.

Setelah itu minumlah air Zamzam dan bacalah:

اللھم إنى أسألك علما نافعا ورزقا واسعا وشفاء من كل داء

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu

ilmu yang bermanfa’at dan rizki yang lapang

serta obat dari segala penyakit”.

2. SA´I Kemudian menuju Shofa, lalu membaca :

فا والمروة من شعاءر هللا إن الص

Artinya : “Sesungguhnya Shofa dan Marwa itu adalah

syi´ar-syi´ar Allah.” (HR. Muslim, an-Nasa-i, Ahmad)

Setelah tiba di Shofa, mengangkat kedua belah tangan

sambil menghadap Ka´bah lalu membaca :

هللا أكبر، هللا أكبر، هللا أكبر، 7 إله إ7 هللا وحده 7شريك له . له الملك وله الحمد وھو على كل شيء قدير ، 7 إله إ7 هللا وحده أنجز وعده ونصر

عبده وھزم اZحزب وحده .

Artinya : “Allah Maha Agung, Allah Maha Agung, Allah

Maha Agung, tiada illah melainkan Allah yang Tunggal

tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya seluruh kerajaan, dan

Page 14: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

12

Divisi Haji Forkom

bagi-Nya seluruh puji, dan Ia kuasa atas segala sesuatu.

Tiada illah melainkan Allah yang tunggal yang memenuhi

janji-Nya dan yang menolong hamban-Nya dan

menghancurkan musuh sendirian”. (HR. Muslim, Nasa-i

dan Ahmad)

Bacaan tersebut diulang sampai tiga kali setiap ulangan

disambung do´a sesuai kebutuhan kita dengan bahasa apa

saja.

Kemudian turun dari Shofa dan berjalan menuju Marwah,

hingga sampai pada tanda hijau, laki-laki berlari-lari kecil

sampai tanda hijau berikutnya sedang wanita jalan biasa,

lalu jalan biasa sampai ke Marwa. Di situ kita melakukan

dan mengucapkan sebagaimana yang kita lakukan dan

ucapkan di Shofa.

Lakukanlah yang demikian itu tujuh kali, dari Shofa ke

Marwa dihitung satu kali, demikian sebaliknya. Jadi

mulai dari Shofa berakhir di Marwa. Kemudian mencukur

rambut atau memendekkan. Sedangkan bagi wanita cukup

menggunting ujung rambutnya kira-kira seujung jari.

Sampai disini selesailah kita melaksanakan Umroh, kita

boleh melakukan apa-apa yang tadinya menjadi larangan

ihrom.

G. HAJJI Pada tanggal 8 Dzulhijah yang disebut hari tarwiyah

kita melakukan ihrom untuk haji, persiapanya :

Page 15: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

13

Divisi Haji Forkom

1. Mandi

2. Pakai wangi-wangian (ditubuh bukan dipakaian

ihrom), kecuali wanita tidak boleh memakainya

3. Memakai kain ihrom

Hal ini dilakukan di tempat masing-masing setelah siap

memakai pakaian ihrom lalu kita mengucapkan :

ا لبيك اللھم حج

Artinya : “Ya Allah kami datang memenuhi panggilan-

Mu.“ (Muslim 1 : 522, an-Nasai 3 : 150, Ibnu 2

: 227)

Dilanjutkan dengan talbiyah seperti ketika berihrom hendak

melakukan umroh.

1. Mabit di Mina Kemudian keluarlah menuju Mina dan lakukanlah

disana shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh

dengan cara menqoshor pada waktunya masing-masing.

2. Wuquf Tanggal 9 Dzulhijah, setelah matahari terbit kita

berangkat menuju ´Arafah. Sesampainya disana

lakukanlah shalat zhuhur dan Ashar dengan Jama´

Taqdim dan Qoshor, dengan satu kali Adzan dan dua

kali Qomat, dan perbanyaklah dzikir dan do´a sambil

menghadap kiblat dengan mengangkat kedua tangan

sesuai contoh Rasulullah. Hendaknya jama´ah tetap

berada disana sampai terbenam matahari.

Page 16: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

14

Divisi Haji Forkom

3. Mabit di Mudzdalifah Begitu matahari terbenam kita menuju Mudzdalifah

sambil membaca talbiyah, sesampainya disana

lakukanlah shalat Maghrib dan ‘Isya dengan Jama´ dan

qoshor dengan satu Adzan dan dua Qomat, lalu tidurlah

hingga melakukan shalat Shubuh kecuali yang

mempunyai udzur syar´i boleh berangkat menuju Mina

setelah lewat tengah malam. Setelah shalat Shubuh

perbanyaklah do´a dan dzikir dengan menghadap kiblat

sambil mengangkat tangan.

Sebelum kita meninggalkan Mudzdalifah ambillah tujuh

butir kerikil untuk melempar Jumroh Aqobah.

4. Mina Setelah mengambil tujuh buah kerikil kita berangkat

menuju Mina sambil membaca talbiyah. Sesampainya di

Mina lakukanlah :

a. Melempar jumroh aqobah dengan kerikil tujuh kali

secara berturut-turut setiap lemparan diiringi dengan

takbir:

هللا أكبر

Dan setelah selesai bacalah do´a :

اللھم اجعله حجا مبرورا وذنبا مغفورا

Artinya : “Ya Allah jadikanlah haji yang mabrur

dan dosa yang diampuni.”

b. Menyembelih qurban (disembelihkan orang)

Page 17: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

15

Divisi Haji Forkom

c. Bercukur sampai bersih atau pendekkan saja bagi

laki-laki, sedangkan bagi wanita cukup menggunting

ujung rambutnya kira-kira seujung jari.

5. Tahallul Awwal Apabila kita telah selesai melakukan melempar jumroh

Aqobah, menyembelih dan mencukur, maka kita boleh

melakukan hal yang tadinya jadi larangan ihrom,

kecuali berhubungan badan dengan istri.

6. Thowaf Ifadhoh Kemudian kita berangkat menuju Mekkah dan

lakukanlah thowaf ifadhoh (atau boleh diakhirkan, kalau

kita ingin istirahat terlebih dahulu), seperti yang kita

lakukan waktu thowaf qudum (tanpa lari-lari kecil di

tiga putaran pertama) kemudian lakukanlah sa´i dengan

demikian selesailah thowaf ifadhoh,maka diperbolehkan

semua yang tadinya menjadi larangan dalam ihrom.

7. Mabit di Mina Setelah thowaf ifadhoh pada hari nahar kita kembali ke

Mina dan bermalam disana pada hari-hari tasyriq yaitu

tanggal 11, 12, 13 atau dua malam saja tanggal 11 dan

12.

Pada hari-hari di Mina lemparlah ketiga jumroh dimulai

dari ´Ula, Wustho´ dan Aqobah setelah tergelincir

matahari (Zhuhur) masing-masing dengan tujuh

lemparan dan setiap melempar diiringi dengan takbir..

Page 18: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

16

Divisi Haji Forkom

8. Nafar Awwal (dua malam di Mina) Bagi yang memilih nafar awwal hendaklah jama´ah

meninggalkan Mina di hari kedua (tanggal 12) sebelum

matahari terbenam.

9. Nafar Tsani Bagi yang memilih nafar tsani maka diwajibkan mabit

pada malam ke tiga (tanggal 13). Lalu melempar ketiga

jumroh kemudian kembali ke Mekkah.

10. Thowaf Wada´ Sebelum meninggalkan Mekkah kita melakukan

pekerjaan haji yang terakhir yaitu thowaf wada´ tanpa

lari-lari kecil di tiga putaran pertama dan tanpa sa´i.

Bagi wanita yang haid diberi rukhsoh tidak melakukan

thowaf wada´ dan haji sah bila sudah melaksanakan

thowaf ifadhoh.

Dengan demikian selesailah ibadah haji kita, mudah-

mudahan menjadi haji yang mabrur. Amiin.

YANG TERLARANG BAGI MUHRIM (orang dalam ihrom)

Bagi yang dalam ihrom sebelum tahallul dilarang :

1. Pria memakai pakaian yang mengurung, baju, celana,

menutup kepala, bersepatu yang menutup mata kaki,

pakaian. Sabda Rasulullah:

Page 19: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

17

Divisi Haji Forkom

“Laki-laki yang sedang ihrom dilarang memakai baju,

sorban, topi, celana, pakaian yang dicelup dengan

waras dan ja´faran, sarung kaki (sepatu), kecuali

dipotong sehingga ujungnya di bawah mata kaki”.

(Bukhori, Muslim) 2. Memakai wangi-wangian, kecuali yang dipakai sebelum

ihrom.

Berkata ´Aisyah: “Saya memakaikan wangi-wangian

keppada Rasulullah SAW. untuk ihromnya dikala beliau

mau ihrom, dan pada tahallulnya setelah beliau

melempar jumroh aqobah sebelum thowwaf ifadhoh di

Baitullah”. (Bukhari, Nasa-i)

3. Memotong rambut, sebab hal itu adalah pekerjaan

tahallul yang membatalkan ihrom.

4. Berburu (membunuh binatang buruan). Firman Allah

SWT :

يا أيھا الذين آمنوا 7 تقتلوا الصيد وأنتم حرم

Artinya: “Wahai orang yang beriman jangan kalian

membunuh binatang buruan sedangkan kalian dalam

ihrom”. (Al-Maidah : 95)

5. Meminang, kawin dan mengawinkan. Sabda Rasulullah

SAW.:

Artinya: “Yang sedang ihrom janganlah menikah,

menikahkan dan meminang”. (Muslim)

6. Berbicara kotor, bertengkar, berkelahi, firman Allah

SWT.:

ن فرض فيھن الحج ف� رفث و7 فسوق و7 جدال في الحجفم

Page 20: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

18

Divisi Haji Forkom

Artinya: “Barangsiapa yang telah memfardhukan

dirinya ibadah haji, ia dilarang berbicara yang

mengarah kesana, dan melakukan ma´siat dan jangan

bertengkar (berkelahi) dalam ibadah haji”. (Al-

Baqarah : 197) 7. Mengganggu pohon-pohon di Mekkah dan Madinah,

kulitnya, durinya apalagi mematahkan batangnya. Sabda

Rasulullah SAW.:

“Sesungguhnya negeri ini adalah terlarang, tidak boleh

diambil durinya, dicabut tanamannya, diburu

binatangnya dan barang yang tercecer (jatuh) jangan

diambil kembali kecuali oleh petugas tukang

memberitakan kecuali idkhir”. (Bukhori)

8. Wanita menutup muka dan memakai sarung tangan.

Sabda Rasulullah SAW.:

“Wanita yang berihrom jangan menutup mukanya,

bercadar dan tidak boleh memakai sarung tangan”.

(Bukhori, Ahmad)

SUNNAH-SUNNAH DAN AFDHALIYAH

1. Thowaf

Diluar manasik haji, kita sunnah melakukan thowaf di

sembarang waktu. Sabda Rasulullah SAW.:

“Wahai Bani Manaf tidak dilarang seseorang thowaf

dan shalat di Baitullah ini kapan saja, siang maupun

malam”. (Ashabus Sunan)

Page 21: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

19

Divisi Haji Forkom

2. Sholat sunnah dalam safar hanya witir dan qolbiyah

subuh

Dalam safar shahabat Ibnu ´Umar shalat (wajib)

tidak lebih dari dua rakaat, tidak sholat apa-apa

sebelum dan sesudahnya. Lalu ditanyakan kepadanya

: “Apa ini?” Ia menjawab : “Aku lihat Rasulullah

SAW. berbuat demikian.” (Nasa-i)

Dan tidak tercatat keterangan darinya bahwasanya

Rasulullah SAW. melakukan shalat sunnah (rowatib)

qobliyah maupun ba´diyah, kecuali shalat sunnah witir

dan shalat sunnah Shubuh, beliau tidak pernah

meninggalkan dua shalat sunnah itu tatkala ada di

rumah maupun dalam safar. (Nailulauthor 3 : 187)

3. Sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sabda

Rasulullah SAW.:

“Satu shalat di masjidku ini (Nabawi) lebih afddhol

daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya, kecuali

Masjidil Haram; dan satu kali shalat di Masjidil

Haram itu lebih afdhol daripada 100 kali shalat di

masjidku ini”. (Ahmad, Ibnu Hibban)

FIDYAH, KAFFARAH, DAM

(denda)

1. Dalam ihrom memotong rambut sebelum waktu

tahallul, sebab kena penyakit atau gangguan kutu,

maka ia wajib membayar denda, bisa pilih diantara

tiga ini :

Page 22: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

20

Divisi Haji Forkom

a. Menyembelih seekor kambing (dam)

b. Memberi makan kepada enam orang miskin

(fidyah)

c. Puasa tiga hari (kaffarah)

Firman Allah :

ففدية من صيام أو فمن كان منكم مريضا أو به أذى من رأسه صدقة أو نسك

Artinya: “Dan barangsiapa diantara kalian sakit atau

di kepalanya ada sesuatu yang mengganggu (lalu ia

mencukur rambut), maka hendaklah ia membayar

fidyah, puasa atau sedekah atau qurban”. (Al-

Baqarah : 197)

Dikala shahabat Ka´ab bin Uirah berpenyakit penuh

kutu di kepalanya, Rasulullah bersabda :

“Apakah engaku bisa mendapatkan seekor domba?”

Saya (Ka´ab) menjawab : “Tidak” Lalu beliau

bersabda: “Kalau begitu, puasalah tiga hari atau

memberi makan kepada enam orang miskin, buat

seorang miskin setengah sha´”. (Bukhari)

2. Yang sedang ihram membunuh binatang buruan, maka

dendanya salah satu diantara tiga :

a. Menyembelih binatang ternak yang sebanding

dengan binatang buruan yang dibunuhnya (dam).

b. Memberi makan kepada beberapa orang miskin

(fidyah).

Page 23: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

21

Divisi Haji Forkom

c. Puasa yang sebanding dengan itu. Yang

menentukan bandingannya ialah dua orang hakim

yang adil (kaffarah).

Firman Allah :

يا أيھا الذين آمنوا 7 تقتلوا الصيد وأنتم حرم ومن قتله منكم متعمدا ھديا بالغ الكعبة فجزاء مثل ما قتل من النعم يحكم به ذوا عدل منكم

أو كفارة طعام مساكين أو عدل ذلك صياما ليذوق وبال أمره عفا هللا عما سلف ومن عاد فينتقم هللا منه وهللا عزيز ذو انتقام

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah

kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu

sedang ihram. Barangsiapa diantara kamu

membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah

mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan

buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang

yang adil diantara kamu sebagai hadya yang dibawa

ke Ka´bah, atau (dendanya) membayar kafarat

dengan memberi makan orang-orang miskin, atau

berpuasa seimbang dengan makanan yang diberikan

itu, supaya ia merasakan akibat yang buruk dari

perbuatannya. Allah telah memaلfkan yang telah lalu.

Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya,

niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa

lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa”.

(Al-Maidah : 95)

3. Yang melakukan haji tamattu´ pilih salah satu diantara

dua :

a. Menyembelih seekor kambing (dam).

Page 24: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

22

Divisi Haji Forkom

b. Puasa tiga hari di dalam masa haji dan tujuh hari di

kala pulang ke negaranya, jumlahnya sepuluh hari

(kafarah).

Firman Allah :

فمن تمتع بالعمرة إلى الحج فما استيسر من الھدي فمن لم يجد فصيام ث�ثة أيام في الحج وسبعة إذا رجعتم تلك عشرة كاملة

Artinya: “Barangsiapa yang bertamattu´dengan

umroh kepada haji maka hendaklah ia bayar fidyah

dengan qurban sedapatnya, tapi kalau tidak dapat,

hendaknya ia berpuasa tiga hari di waktu haji dan

tujuh hari kalau ia sudah pulang. Itu berjumlah

sepuluh hari sempurna”.

(Al-Baqarah : 196)

TUNTUNAN SHALAT JENAZAH

1. Berdiri di belakang janazah yang akan dishalatkan.

2. Niat shalat janazah, yaitu niat shalat untuk

mendo´akan dan memberi syafa´at kepada mayit,

ikhlas karena Allah.

3. Takbir empat kali.

� Setelah takbir pertama membaca surat Al-Fatihah

dengan suara lirih.

� Setelah takbir kedua membaca shalawat kepada

Nabi SAW.

د كما صليت على إبراھيم د و على أل محم أللھم صل على محمد كما باركت على إبراھيم في د وعلى أل محم وبارك على محم

حميد مجيد العالمين إنك

Page 25: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

23

Divisi Haji Forkom

� Setelah takbir ketiga membaca do´a memohon

ampunan dan rahmat untuk mayit.

اللھم اغفرله وارحمه واعف عنه وعا فه وأكرم نزله ووسع يا كما ينفى مدخله واغسله بماء وثلج وبرد ونقه من الخطا

الثوب اZبيض من الد نس وأبد له دارا خيرا من داره وأھ� خيرا من أھله وزوجا خيرا من زوجه وقه فتنة

القبر وعذاب النار

Artinya. “Ya Allah ampunilah dia, rahmatilah dia,

hapuskanlah dosa-dosanya dan selamatkan-lah dia.

Muliakanlah persinggahannya dan luaskanlah tempat

masuknya. Cucilah dia dengan air, salju dan es.

Bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan

sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran.

Berikanlah dia ganti rumah yang lebih baik dari

rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya

dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya, dan

selamatkan dia dari cobaan kubur dan siksa neraka”.

� Setelah takbir keempat membaca salam.

ورحمة هللا وبركاته الس�م عليكم

Page 26: Buku Ringkasan Hajji Forkom

Penuntun Ibadah Haji

24

Divisi Haji Forkom

Daftar pustaka:

Kitab Haji, K.H. Nadjih Ahjad, CV. Tri Bakti, Surabaya

1993.

Petunjuk untuk Jama’ah Haji dan Umrah serta Penziarah

Masjid Rasul SAW., Direktorat Jenderal Urusan Riset,

Fatwa, Da’wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1987.

Fatwa-fatwa Kontemporer Jilid I, DR. Yusuf Al-Qardhawi,

Gema Insani Press, Jakarta 1995.

Agenda Haji, Biro Perjalanan Haji dan Umrah Germany.

Doa-Zikir Haji dan Umrah yang dilakukan Rasulullah dan

Ulama, H. Ahmad Zayyidin Ansori, Lc, Dipl, Hj-

Indriya R. Dani, Qultum Media, Jakarta 2012.

Page 27: Buku Ringkasan Hajji Forkom
Page 28: Buku Ringkasan Hajji Forkom