Top Banner
B ULAN uletin Ukhuwwah Lintas Jerman Edisi Februari - Maret 2013 Benarkah ia hanya kasih sayang belaka? Lipsus BULAN Februari: Lipsus BULAN Maret: BUMI PERUBAHAN
17

BULAN FORKOM-Jerman

Mar 12, 2016

Download

Documents

FORKOM Jerman

Buletin Ukhuwah Lintas Jerman
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

Benarkah ia hanyakasih sayang belaka?

Lipsus BULAN Februari:

Lipsus BULAN Maret:

BUMI PERUBAHAN

Page 2: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013iiSALAM REDAKSI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‘ala, Shalawat beserta Salam kita sampaikan kepada suri tauladan kita, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.

Akhirnya setelah sekian lama dinanti-nanti, BULAN (Buletin Ukhuwwah Lintas Jerman) kembali hadir untuk rekan-rekan, kaum muslimin Indonesia yang berdomisili di Jerman. BULAN kali ini mungkin agak sedikit berbeda dengan BULAN sebelumnya. BULAN kali ini muncul dengan tampilan baru dan lebih fresh, Insya Allah. Tentunya didukung dengan para wartawan baru yang insya Allah tak kenal lelah menyampaikan ataupun sekedar berbagi ilmu dengan rekan-rekan semua. BULAN kali ini merupakan edisi khusus, gabungan dari edisi Maret dan edisi Februari yang sempat tertunda sebelumnya. Walaupun tema VALENTINE sudah jauh berlalu, tapi tidak ada salahnya kita kembali bermuhasabah agar tidak terjatuh kepada kesalahan-kesalahan lainnya. Selain itu dalam edisi ini, kita juga akan diajak untuk melakukan PERUBAHAN ke arah yang lebih baik. Karena selalu menjadi lebih baik itu adalah kewajiban bagi setiap mukmin. BULAN kali ini juga akan dihiasi dengan BULAN COMIC yang insya Allah akan menghibur rekan sekalian. Tentuya masih banyak kesalahan yang akan rekan-rekan temukan, kami akan sangat senang sekali mendengarkan kritik dan saran dari rekan sekalian untuk BULAN yang lebih baik.

Pada akhirnya kami mengucapkan selamat bekerja untuk pengurus FORKOM yang baru dan juga KRU BULAN terkhususnya. Semoga kita bisa bersama istiqomah dan serius menjalankan Amanah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Redaksi

Kontak Redaksi:Subdivisi Buletin [email protected]

Kontributor:Artikel & Komik - Hudzaifah M. dkkDesain & Layout - Fiddinul HayatPictures - Google

*Redaksi senantiasa mengharapkankontribusi umat Muslim di manapundalam BULAN, baik untuk artikelutama maupun isi lainnya. Untukinformasi lebih lanjut, silahkanmenghubungi pihak redaksi.

Kunjungi jugawebsite FORKOM:

http://www.forkom-jerman.org/

Untuk informasi seputarFORKOM

dankegiatan-kegiatannya

Page 3: BULAN FORKOM-Jerman

ii

ii

13

ii

ii

13

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

i

1

64

8

i

1

64

8

SALAM REDAKSIDAFTAR ISILipsus Bulan Februari

Lipsus Bulan maret

BUMI PERUBAHAN5 TOKOH

Yang BERUBAH

Bulan Comic februari

Bulan Comic maret

„Valentine“

„Al-Ma‘surat“

Benarkah ia hanyakasih sayang belaka?

Page 4: BULAN FORKOM-Jerman

11Benarkah ia hanya kasih sayang belaka?“

.”(Q.S Al-An'am : 116)

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah

berdusta (terhadap Allah)

Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat atau yang disebut dengan 'Valentine Day' amat populer dan merebak di pelosok Indonesia dan Malaysia. Lebih-lebih lagi apabila menjelang bulan Februari akan banyak kita temui jargon-jargon tidak Islami demi untuk mengekspos Valentine. Berbagai tempat hiburan seperti diskotik, hotel-hotel, organisasi-organisasi maupun kelompok-kelompok kecil; berlomba-lomba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan media massa seperti surat kabar, radio maupun televisi; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki dengan iklan-iklan Valentine Day.

Sungguh merupakan hal yang ironis apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri sampai 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang karena kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu, Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai berangsur-angsur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani, pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

SEJARAH VALENTINE

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berpikir bahwa sebaiknya para pemuda mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus mengalami pergeseran makna. Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan, perjodohan dan kasih sayang.

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ? Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:

”. (Q.S Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “ ” berarti mampu mengetahui dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Dengan kata lain, pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan, bagaimana, dan dimana.

Oleh kerana itu, Islam sangat melarang kepercayaan yang membonceng kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

PANDANGAN ISLAM

Dan janglah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya

tahu

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

Page 5: BULAN FORKOM-Jerman

Hadis Rasulullah s.a.w:

Rasulullah s.a.w.

“”.

Firman Allah s.w.t. :

”. (Q.S Ali Imran : 85)

Dalam masalah Valentine itu perlu dipahami secara mendalam terutama dari kacamata agama karena kehidupan kita tidak dapat lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus dipahami di dalam masalah 'Valentine Day'.

1. PRINSIP / DASAR

kematian St. Valentine.

2. SUMBER ASASI

Valentine j

3. TUJUAN

da Valentine seola

Bahkan bersabda

Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu

Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya) Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu

Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri

HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN

Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani, maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan

elas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan pikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja.

Firman Allah swt :

”.

”. (Q.S Al-Baqarah : 120)

Tujuan untuk menciptakan dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah sesuatu yang baik. Tetapi bukan hanya semenit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula berarti kita harus berkiblat kepa

h-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. :

“”.

Katakanlah

4. OPERASIONAL

Valentine Day Pada umumnya acara diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.

Perhatikanlah firman :

“”.

(Q.S Al Isra : 27)

”. (Q.S Al-Anfal : 63)

Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerusakan-kerusakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, TV dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.

Perhatikanlah Firman Allah :

”. (Q.S Al-Baqarah : 120)

Semoga Allah memberikan kepada kita hidayah- dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.

Allah s.w.t.

Sudah jelas! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan impor dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Karena kalau dikatakan toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.

Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah demi mengelu-elukan Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyadari sejak dini, agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita iri hati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar-Rahman dan Ar-Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.

Nya

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya

…walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim

MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

22

Page 6: BULAN FORKOM-Jerman

33Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat

sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.

Allah s.w.t.:Firman

”.

Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

Page 7: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

44BU

LAN

Com

ic

„Valentine“

Page 8: BULAN FORKOM-Jerman

55BULAN

uletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Februari - Maret 2013

BU

LAN

Com

ic

„Valentine“

Page 9: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

66

Bumi akan tersenyum jika orang orang beriman menginjakan kaki di atasnya. Bumi Jerman, dengan segala keangkuhannya, dengan segala kemegahan bangunannya, dengan segala ke moderenan fasilitasnya, apakah akan membuat bumi Jerman itu tersenyum? Tentu tidak, Jerman adalah bagian dari bumi yang diinjak oleh orang orang berpaham bebas sebebas-bebasnya, orang yang tidak memiliki kenikmatan tertiggi, nikmat iman dan nikmat islam. Tentu bumi Jerman bersedih, terasa dingin walau di musim panas, tidak dapat tersenyum walau dalam mimpi indah sekalipun.

Tetapi, mawar telah mekar di bumi Jerman yang megah. Bumi Jerman sedikit demi sedikit menampakkan senyumnya. Bermula dari kedatangan orang-orang muslim ke negeri kanselir ini. Dan yang di garis bawahi, orang-orang Muslim dari negeri pertiwi.

Kaum muslim dari Indonesia berdatangan setiap tahunnya untuk menuntut ilmu dan keperluan lainnya. Dan tentu saja, bumi Jerman akan tersenyum. Dan di balik kedatangan orang orang muslim Indonesia di Jerman, tersembunyi kisah indah perubahan dari orang-orang muslim Indonesia di Jerman.

Indonesia sekarang cenderung kebarat-baratan, pergaulan sudah bebas di kalangan remaja, shalat sudah diabaikan, aurat sudah bukan masalah lagi, sexy adalah kebanggaan, kecantikan harus diumbar dan lain sebagainya.

Begitupun kebanyakan calon mahasiswa Indonesia yang akan menempuh pendidikan di Jerman. Dengan segala pengetahuan kegaulannya, dan pengetahuan kosong akan Islam, mereka berangkat menuju Jerman.

Tetapi, Jerman yang bebas, tidak menghalangi masuknya hidayah pada diri mereka. Terkisah seorang wanita dari Jakarta. Wanita ini mengatakan, dahulu keluarganya tidak mewajibkan untuk berjilbab, itu terserah ke anaknya. Dan asupan ajaran Islam pun sangat jarang, paling hanya di kelas saja dia mendapatkan, itupun seminggu sekali, tapi dalam hati kecilnya, dia meyakini bahwa berjilbab atau menutup aurat adalah kewajiban. Pergaulan-pergaulan remaja pun dilakoninya, seperti pacaran, nongkrong sana nongkrong sini dan lain sebagainya. Dan akhirnya dia pun memutuskan untuk kuliah ke

Bumi Jerman, bumi yang dilanda kesedihan.

Sesampainya di Jerman, udara dingin, sangat berbeda dari Indonesia, hanya satu kata yang ada di benaknya, asing. Ya, tenggelam dalam keterasingan, membuat dia banyak berpikir, hati kecilnya menyapa, “mau ngapain disini? Mau jadi apa disini?” dirinya tersadar, dia menjadi sering mengaji dalam keterasingan itu, dan konflik dalam diri memuncak, “berkerudung atau tidak?” ada rasa takut untuk berkerudung di negara ini, masalah visa dan lain sebagainya. Dia mulai bertanya kepada salah satu teman yang berkerudung, tentang kerudung itu sendiri dan yang lainnya, pada akhirnya, sepuluh hari dirinya menginjakan kaki di Jerman, indahnya hidayah menyapanya, Alhamdulillah dia mulai berkerudung, walaupun dalam tanda kutip, masih ‘kerudung gaul‘ istilahnya. Dia punya moto, “pake dulu aja, yang lainnya nyusul.”

Dia pun menghubungi orang tuanya, tapi orang tuanya sedikit kaget, hanya dalam sepuluh hari, dia telah memutuskan sesuatu yang besar. Mungkin orang tuanya sedikit takut, karena pada saat SMA dia pernah diajak memasuki aliran sesat. Tetapi dia berhasil meyakinkan orang tuanya, bahwa orang orang Jerman itu pikirannya realistis dan lain sebagainya. Akhirnya dia terlarut dalam indahnya Islam, mulai mengkaji islam dalam mentoring, lalu halaqah. Dia telah menjadi wanita muslim sesungguhnya, dia percaya diri dengan status muslimahnya, bahwa seorang muslimah dapat menjadikan bumi tersenyum. Dan pesan dan harapan mantan Anak Gaul Jakarta ini adalah :

Lingkungan semakin memanas, dari sini kita harus bisa pilih lingkungan mana yang seharusnya kita masuki, dan selalu tancapkan pertanyaan ini dalam hati : hidupnya mau kemana, mau apa, mau ngapain.?

Dia berharap semoga banyak yang menemukan hidayah. Hidayah itu berasal dari diri sendiri, jangan ditunggu.

Ada juga sedikit kisah dari seorang mantan model yang berparas aduhai. Berikut kisahnya:

BUMIPERUBAHAN

Page 10: BULAN FORKOM-Jerman

77BULAN

uletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Februari - Maret 2013

Terlahir dengan anugerah lebih, wanita ini menjalani kehidupan dengan pasokan ajaran islam seadanya, dan memasuki SMA , zaman dimana warna dosa banyak mewarnai hidupnya, lalai dimana-mana. Wanita ini memulai karir di dunia model saat SMP, foto sana-sini, dengan pakaian sedikit minim tentunya, dalam kehidupan SMA-nya, masalah datang bertubi-tubi, silih berganti, dan akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Jerman. Setelah di Jerman, banyak juga masalah yang menghampirinya. Dan dia berpikir “

Dan kunci dalam menjalani hidup menurut dia adalah bertawakal, istiqamah , ikhlas dan husnudzan. Dan ada kata kata indah dari sang mantan model yang telah sepenuhnya berubah di negeri bebas ini.

manusia itu ternyata tidak ada apa-apanya jika Allah sudah berkehendak, tapi banyak sekali yang sombong dan beranggapan bahwa apa saja bisa mereka lakukan sesuai kehendak mereka.” Dia berpikir, mungkin dia lalai akan penciptanya, dia mementingkan hal-hal duniawi saja, yang fana dan fatamorgana, mungkin dalam keterasingan dia berpikir, untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, mungkin masalah masalah yang datang dikarenakan tidak bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, padahal nikmat tersebut telah begitu banyak. Dari titik itulah dia memacu untuk lebih dekat dengan Allah. Dia mulai mengaji tiap hari, mulai mengkaji islam lebih dalam, dan pada usia 20 tahun, Alhamdulillah dia berhijrah kepada kebaikan. Dia mulai memakai hijab. Dia menutup semua keindahan yang Allah berikan padanya. Akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya, kebahagiaan islam, kebahagiaan ukhuwwah yang hanya ada pada islam. Dan kunci kebahagiaan dia adalah ikhlas pada Allah. Karena semua sudah ditentukan takdirnya. Seperti tertulis dalam firmannya “Tiada suatu bencana pun yang menimpa bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya..“

Pesan saya kepada para muslimah, semua wanita itu cantik karena Allah sudah menciptakan seperti itu. maka dari itu, jangan tertipu oleh budaya dan masyarakat zaman sekarang yang menyuruh kita untuk menjadi cantik agar bisa dipajang di sampul majalah cosmo atau sejenisnya untuk dijual. Karena tujuan hidup kita sebenarnya tidak untuk diperjualbelikan, di display atau menarik perhatian lawan jenis kemudian harus menjadi cantik dengan segala macam make up, menutupi kekurangan dan lain-lain. Budaya masyarakat modern mengajarkan bahwa para wanita itu bagai itik yang buruk rupa. Padahal Islam memberi tahu kita bahwa kita adalah seekor angsa, kita ini berbeda, karena jiwa dan raga kita diciptakan untuk sesuatu yang lebih. Penilaian perempuan itu tidak dinilai dari berapa ukuran pinggang mereka atau berapa banyak laki-laki yang menyukainya. Nilai kita sebagai perempuan diukur pada skala yang lebih tinggi yaitu kebenaran dan ke-shalihah-an. Jadi Allah memberitahu kita untuk menghijabi diri dan mengatakan kepada masyarakat bahwa kita disini tidak untuk menyenangkan publik, menjadi obyek atau dipamerkan, melainkan kita ini jiwa, pikiran , seorang hamba Allah. Layak didefinisikan oleh keindahan hati , karakter dan moral.”

Dan masih banyak kisah orang-orang berubah kepada

arah lebih baik, kepada pelukan islam di negeri kanselir ini. Dan kebanyakan dari mereka sadar karena hati kecilnya berteriak kebenaran, tentu hati nurani tak pernah berbohong. Dan selain dari itu, lingkungan jugalah yang turut merubah jalan hidup seseorang. Bergaulah dengan lingkungan yang baik. Niscaya anda akan mengikuti kebaikannya.

Para pelaku perubahan ini tentu banyak berharap kepada orang orang muslim di Jerman. Mereka berharap agar orang-orang muslim di Jerman semakin lebih baik serta bangga akan keislamannya,

Dan Jerman, negeri bebas yang megah, sedikit demi

sedikit akan tersenyum. Keislaman akan bersinar di negeri ini dan

para kaum Muslimin akan terus berlari menuju surga insya Allah.

(Hudzaifah)

Page 11: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

88

Taubat Pembunuh 100 Jiwa

Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin

Sinaan Al Khudri rodhiyallohu 'anhu, Nabi Shollallohu 'alaihi wa

sallam bersabda,

“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang

membunuh 99 jiwa, lalu ia bertanya tentang orang yang paling

alim di muka bumi, maka ia ditunjukkan kepada seorang rahib

(ahli ibadah), lalu ia mendatangi rahib tersebut dan berkata, 'Jika

ada orang yang membunuh 99 jiwa, apa taubatnya bisa

diterima?' Rahib pun menjawab, 'Tidak.' Lalu orang tersebut

membunuh rahib itu sehingga genap sudah dia membunuh 100

nyawa. Kemudian ia kembali bertanya tentang orang yang paling

alim di muka bumi, lalu ia ditunjukkan kepada seorang yang

'alim, lalu dia berkata, 'Jika ada orang telah membunuh 100 jiwa,

apakah masih ada pintu taubat untuknya?' Orang alim itu pun

menjawab, 'Ya Siapakah yang menghalangi nya untuk bertaubat?

Pergilah ke daerah ini karena di sana terdapat sekelompok orang

yang menyembah Alloh Ta'ala, maka sembahlah Alloh bersama

mereka dan janganlah kembali ke daerahmu yang dulu karena

daerah tersebut adalah daerah yang jelek.' Laki-laki ini lantas

pergi menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut.

Ketika sampai di tengah perjalanan, maut menjemputnya. Maka

terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat

azab. Malaikat rahmat berkata, 'Orang ini pergi untuk bertaubat

dengan menghadapkan hatinya kepada Alloh'. Sedangkan

malaikat azab berkata, 'Sesungguhnya orang ini belum pernah

melakukan kebaikan sedikit pun'. Lalu datanglah malaikat lain

dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan

malaikat ini sebagai juru damai. Malaikat ini berkata, 'Ukurlah

jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia

tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju, pen.), daerah

yang jaraknya lebih dekat, maka daerah tersebut yang berhak

atas orang ini.' Mereka pun mengukur jarak kedua tempat

tersebut dan teryata orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia

tuju, Oleh karena itu ruhnya dibawa oleh malaikat rahmat.”

Imam Muslim dalam Shahihnya , dan juga para penulis

kitab sunnah telah meriwayatkan sebuah kisah taubat yang

paling mengagumkan yang diketahui oleh manusia. Pada suatu

hari Rasulullah duduk di dalam mesjid, sementara para sahabat

beliau duduk mengitari beliau. Beliau mengajari, mendidik dan

mensucikan hati mereka. Majelis tersebut dipenuhi oleh sahabat

besar Nabi .

Tiba-tiba datanglah seorang wanita berhijab masuk ke

pintu masjid. Kemudian Rasul pun diam, dan diam pula para

sahabat beliau .

Wanita tersebut menghadap dengan perlahan, dia

berjalan dengan penuh gentar dan takut, dia lemparkan segenap

penilaian dan pertimbangan manusia, dia lupakan aib dan

keburukan, tidak takut kepada manusia, atau mata manusia dan

apa yang akan dikatakan oleh manusia.

Taubat wanita pezina

5 TOKOHBERUBAHyang

Page 12: BULAN FORKOM-Jerman

99BULAN

uletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Februari - Maret 2013

H i n g g a d i a s a m p a i k e p a d a R a s u l u l l a h ,

kemudian dia berdiri di hadapan beliau, dan mengabarkan

kepada beliau bahwa dia telah berzina!!

Dia berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah melakukan

(maksiat yang mewajibkan adanya) hukuman had (atasku), maka

sucikanlah aku!”

Apa yang diperbuat oleh Rasulullah ?! Apakah beliau

meminta persaksian dari para sahabat atas wanita tersebut?

Tidak, bahkan memerahlah wajah beliau hingga hampir-hampir

meneteskan darah. Kemudian beliau mengarahkan wajah beliau

ke arah kanan, dan diam, seakan-akan beliau tidak mendengar

sesuatu. Rasulullah berusaha agar wanita ini mencabut

perkataannya, akan tetapi wanita tersebut adalah wanita yang

istimewa, wanita yang shalihah, wanita yang keimanannya telah

menancap di dalam hatinya. Maka Nabi bersabda kepadanya:

“Pergilah, hingga engkau melahirkannya.”Berlalulah bulan demi bulan, dia mengandung putranya

selama 9 bulan, kemudian dia melahirkannya. Maka pada hari pertama nifasnya, diapun datang dengan membawa anaknya yang telah diselimuti kain dan berkata: “Wahai Rasulullah, sucikanlah aku dari dosa zina, inilah dia, aku telah melahirkannya, maka sucikanlah aku wahai Rasulullah!”

Maka Nabi pun melihat kepada anak wanita tersebut, sementara hati beliau tercabik-cabik karena merasakan sakit dan sedih, dikarenakan beliau menghidupkan kasih sayang terhadap orang yang berbuat maksiat.

Siapa yang akan menyusui bayi tersebut jika ibunya mati? Siapakah yang akan mengurusi keperluannya jika had (hukuman) ditegakkan atas ibunya? Maka Nabi bersabda: “Pulanglah, susuilah dia, maka jika engkau telah menyapihnya, kembalilah kepadaku.”

Maka wanita itu pun pergi ke rumah keluarganya, dia susui anaknya, dan tidaklah bertambah keimanannya di dalam hatinya kecuali keteguhan, seperti teguhnya gunung. Tahun pun bergulir berganti tahun. Kemudian wanita itu datang dengan membawa anaknya yang sedang memegang roti. Dia berkata: “Wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, maka sucikanlah aku!”

Dia dan keadaannya sungguh sangat menakjubkan! Iman yang bagaimanakah yang membuatnya berbuat demikian. Tiga tahun lebih atau kurang, yang demikian tidaklah menambahnya kecuali kekuatan iman.

Nabi mengambil anaknya, seakan-akan beliau membelah hati wanita tersebut dari antara kedua lambungnya. Akan tetapi ini adalah perintah Allah, keadilan langit, kebenaran yang dengannya kehidupan akan tegak.

Nabi bersabda: “Siapa yang mengkafil (mengurusi) anak ini, maka dia adalah temanku di sorga seperti ini…” Kemudian beliau memerintahkan agar wanita tersebut dirajam.

Dalam sebuah riwayat bahwa Nabi memerintahkan agar wanita itu dirajam, kemudian beliau menshalatinya. Maka berkatalah Umar : “Anda menshalatinya wahai Nabi Allah, sungguh dia telah berzina.” Maka beliau bersabda: “Sungguh dia telah bertaubat dengan satu taubat, seandainya taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan mencukupinya. Apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya untuk Allah ?”

(HR. Ahmad)Sesungguhnya ini adalah rasa takut kepada Allah.

Sesungguhnya itu adalah perasaan takut yang terus menerus berada pada diri wanita mukminah tersebut saat dia terjerumus ke dalam jerat-jerat syetan, dia menjawab jerat-jerat tersebut pada saat lemah. Ya, dia telah berbuat dosa, akan tetapi diaberdiri dari dosanya dengan hati yang dipenuhi oleh iman, dan jiwa yang digerakkan oleh panasnya maksiat. Ya, dia telah berdosa, akan tetapi telah berdiri pada hatinya tempat pengagungan terhadap Dzat yang dia bermaksiat kepada-Nya. Sesungguhnya ini adalah taubat sejati wahai hamba-hamba Allah. Ya, ini taubat nashuha wahai hamba-hamba Allah

Sayyidina Umar memeluk Islam pada tahun keenam kenabian Rasulullah SAW. Pada waktu itu beliau berumur 27 tahun. Diriwayatkan hati Umar mula bergoncang untuk menerima Islam setelah mendengar adiknya,Fatimah membaca Al-Quran,Surah Toha ayat 1-9 (sesetengah riwayat mengatakan Surah Toha ayat 1-5). Walaubagaimanapun, tindakan Umar memeluk Islam benar-benar telah menggemparkan masyarakat Quraisy. Ini disebabkan sebelumnya Umar adalah antara penentang kuat kepada ajaran Islam, bersama dengan Abu Jahal yang memang tidak dinafikan kebenciannya pada Islam. Namun perancangan Allah mengatasi segalanya. Berkat doa Rasulullah SAW, Umar telah diberikan hidayah untuk menerima Islam.

Rasulullah SAW berdoa ; "Ya Allah kuatkan Islam dengan

Umar Al-Khatab atau Abu Jahal b. Hisyam".( HR : At-Thabarani)

Dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan oleh At-

Thabarani bahawa Rasulullah SAW juga pernah berdoa : "Ya Allah

kuatkan Islam dengan Umar Al-Khattab".

Sebuah hadis dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh

Ibnu Majah bahawa Rasulullah SAW berkata : "Apabila Umar

memeluk Islam, Jibril pun datang dan berkata : "Ya Muhammad,

sesungguhnya seluruh makhluk langit bergembira dengan

islamnya Umar".

Setelah memeluk Islam, Rasulullah SAW telah

mengelarnya sebagai Al-Faruq kerana dapat membezakan di

antara perkara yang benar dan bathil. Ketika ditanya oleh para

sahabat bagaimana dia mendapat gelaran tersebut, Sayyidina

Umar menjawab :

"Pada suatu hari, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW :

"Ya Rasulullah SAW, adakah kita dalam kebenaran ?" Jawab

Rasulullah SAW : "Benar". Aku berkata lagi : "Kenapakah kita

beribadah secara sembunyi ?"Kemudian kami masuk ke Masjidil

Haram membuat dua saf, satu aku dan satu lagi Saidina Hamzah.

Maka semua orang kafir Quraisy melihat ke arah kami berdua

dengan perasaan yang sangat marah yang tidak pernah mereka

terjadi sebelum ini, lalu Rasulullah SAW mengelarkan aku Al-

Faruq.“

Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu

Page 13: BULAN FORKOM-Jerman

Dengan islamnya Umar, maka umat Islam yang sebelum

itu sentiasa ketakutan menjadi kuat. Mereka telah berani solat

secara terang-terangan di Baitullah khususnya setelah

peristiwa di atas. Di samping itu juga, orang Quraisy juga tidak

berani menganggu orang Islam yang sedang beribadah karena

takut kepada Umar.

MUHAMMAD ALI

Bagi penggemar tinju dunia, tentu tak asing dengan

nama Muhammad Ali, mantan juara dunia kelas berat tiga kali. Di

masanya, Ali terkenal sebagai seorang petinju yang sangat

ditakuti oleh lawan-lawannya. Dan, ia pun dijuluki sebagai The

Greatest (terbesar).Sebab, dia mampu menaklukkan peitnju-

petinju terbesar di zamannya, seperti George Foreman, Sony

Liston, Joe Frazier, dan lainnya. Bahkan, pertarungannya

melawan Foreman serta Joe Frazier menjadi pertarungan terbaik

sepanjang abad ke-20. Dan, Ali pun juga dinobatkan sebagai

seorang petinju terbesar di abad 20.

Nama sebagai 'Yang Terbesar' ini disematkan padanya

sejak ia mengalahkan para petinju yang juga memiliki nama

besar. Karena kemampuannya mengalahkan para petinju itu, ia

pun menggunakan nama 'Yang Terbesar' (The Greatest)

tersebut.Ali juga dikenal sebagai petinju terbaik pada masanya.

Ia pernah menjadi sebuah mesin pemukul yang sangat hebat

hingga menimbulkan rasa takut pada lawannya. Sebelum

berganti nama menjadi Muhammad Ali, ia bernama Cassius

Marcellus Clay Junior. Hingga kini, namanya dianggap sebagai

petinju terbaik yang pernah dimiliki publik Amerika Serikat dan

orang kulit hitam.Kesuksesannya merebut gelar juara dunia

menempatkannya pada deretan atlet terbesar abad ke-20.

Bahkan, gelar itu mengubah status pandangan masyarakat

terhadap orang dan atlet kulit hitam. Keberhasilannya itu pun

yang akhirnya mengangkat martabat para atlet kulit hitam ke

tempat yang tinggi dengan penghormatan dan penerimaan yang

baik dari masyarakat kulit putih dan hitam.Ali dilahirkan pada 17

Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Daerah

yang dikenal dengan ayam goreng khasnya ini juga terkenal

dengan perbedaan etnis yang kental. Ayahnya, Cassius Marcellus

Clay Sr, adalah pelukis papan nama dan reklame. Ibunya, Odessa

Grady Clay, seorang pembantu rumah tangga.Sejak kecil, Clay

sudah merasakan perbedaan perlakuan karena warna kulitnya

yang cokelat. Barangkali, hal inilah yang kemudian

mendorongnya untuk belajar tinju agar bisa membalas

perlakuan jahat teman-temannya yang berkulit putih. Ketika

belum genap berusia 20 tahun, ia sudah memenangkan

pertandingan kelas berat di Olimpiade Roma tahun 1960.

Pada usia 22 tahun, ia merasa dilahirkan kembali ke

dunia. Sebab, saat itulah, ia berganti nama dari Cassius Marcellus

Clay Junior menjadi Muhammad Ali. Nama ini merupakan

pemberian seorang tokoh Muslim dari Nation of Islam (NOI),

Elijah Muhammad, tahun 1964.Ketika itu, Elijah membuat

sebuah pernyataan umum dalam suatu siaran radio dari Chicago,

''Nama Clay ini tidak menyiratkan arti ketuhanan. Saya harap dia

akan menerima dipanggil dengan nama yang lebih baik.

Muhammad Ali, nama yang akan saya berikan kepadanya selama

dia beriman kepada Allah dan mengikuti saya.''Selama tiga tahun

sebelum pertarungannya untuk memperebutkan gelar juara

dunia kelas berat dengan Sonny Liston, Clay telah menghadiri

pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh NOI. Kehadiran Ali

diberitakan oleh koran Daily Nezus di Philadelphia pada

September 1963. Pada Januari 1964, dia membuat sensasi besar

dengan berbicara di sebuah rapat Muslim di New York.Beberapa

minggu kemudian, ayahnya mengatakan bahwa Clay telah

bergabung dengan NOI. Kendati demikian, Clay belum

memberikan pernyataan publik tentang keikutsertaannya dalam

NOI. Tetapi, dia sibuk mempelajari Islam di bawah bimbingan

Kapten Sam Saxon (sekarang Abdul Rahman) yang dijumpai Clay

di Miami pada 1961.Clay juga merenungkan ajaran-ajaran Elijah

Muhammad dan membaca surat kabar yang diterbitkan NOI. Di

samping itu, ia juga mencari bimbingan dan saran dari Malcolm

X--tokoh NOI lainnya--yang dijumpainya di Detroit pada awal

1962.

Sebelum pertandingan Clay melawan Liston, Malcolm

mengunjungi Clay sebagai pribadi, bukan sebagai wakil Elijah.

Malcolm menganggap Clay sebagai adiknya dan menasihati dia.

Nasihat Malcolm ini justru menjadi pemicu semangatnya untuk

bertekad mengungguli Liston.Walaupun merasa sangat takut

menghadapi Liston, akhirnya Clay menang dalam pertandingan.

Pertandingan tersebut berakhir sebelum bel ronde ketujuh

berbunyi. Dengan kemenangan tersebut, dunia memiliki seorang

juara baru di arena tinju.Agama rasionalKemenangan tersebut

diyakininya merupakan 'waktu Allah'.

Di antara tepuk riuh para pendukung dan kilatan-kilatan

lampu kamera, Clay berdiri di depan jutaan penonton yang

mengelilingi ring dan kamera TV. Ia mengucapkan dua kalimat

syahadat dan mengumumkan pergantian namanya menjadi

Muhammad Ali Clay. ''Aku meyakini bahwa aku sedang berada di

depan sebuah kebenaran yang tak mungkin berasal dari

manusia,'' ujarnya.Ali mengungkapkan, kepindahannya ke

agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah

yang Allah ciptakan untuk manusia. Ia meyakini bahwa Islam

membawa kebahagiaan untuk semua orang. Menurutnya, Islam

tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis, dan ras. ''Semuanya

sama di hadapan Allah SWT. Yang paling utama di sisi Tuhan

mereka adalah yang paling bertakwa.''Ia membandingkan ajaran

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

1010

Page 14: BULAN FORKOM-Jerman

1111BULAN

uletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Februari - Maret 2013

Trinitas dengan ajaran Tauhid dalam Islam. Menurutnya, Islam

lebih rasional. Karena, tidak mungkin tiga Tuhan mengatur satu

alam dengan rapi seperti ini. Hal tersebut dinilainya sebagai

suatu hal yang mustahil terjadi dan tidak akan memuaskan orang

yang berakal dan mau berpikir.Keyakinannya terhadap Islam

makin bertambah manakala Ali membaca terjemahan Alquran.

''Aku bertambah yakin bahwa Islam adalah agama yang hak, yang

tidak mungkin dibuat oleh manusia. Aku mencoba bergabung

dengan komunitas Muslim dan aku mendapati mereka dengan

perangai yang baik, toleransi, dan saling membimbing. Hal ini

tidak aku dapatkan selama bergaul dengan orang-orang Nasrani

yang hanya melihat warna kulitku dan bukan kepribadianku,''

paparnya.Sejak saat itu, ia membelanjakan uangnya beberapa

ratus ribu dolar untuk buku-buku dan pamflet-pamflet Islami

supaya dapat memperkenalkan agama barunya. Dia percaya

bahwa bukan hanya kaum Muslim, tetapi juga orang Kristen dan

Yahudi yang takut pada Tuhan akan masuk surga.

Ketika para dokter di AS memvonisnya dengan penyakit

Sindroma Parkinson, Ali mengatakan bahwa dia telah

mendapatkan hidup yang baik sebelumnya dan sekarang. Dia

tidak membutuhkan simpati dan belas kasihan. Dia hanya ingin

menerima kehendak Allah SWT. Penyakitnya ini, menurut dia,

merupakan cara Allah SWT merendahkannya untuk

mengingatkannya pada kenyataan bahwa tak ada seorang pun

yang lebih hebat dari Allah.

Perjuangan Ali yang utama sekarang adalah mencoba

menyenangkan Allah dalam segala hal yang diperbuatnya.

Menguasai dunia tidak membawanya kepada kebahagiaan yang

sejati. Kebahagiaan sejati, katanya, hanya didapatkan dengan

menyembah Allah. Kini, dia termasuk orang-orang yang giat

berdakwah di Amerika dan aktif mengampanyekan solidaritas

dan persamaan hak. dia/sya/berbagai sumberAli Penganut

SufiDengan sikap yang tegar, kuat, dan penuh percaya diri,

ternyata Muhammad Ali merupakan seorang penganut tasawuf

(sufi) yang sangat baik. Putri Muhammad Ali yang bernama

Hanna Yasmeen Ali, buah perkawinannya dengan Veronica

Porche Ali, dalam sebuah wawancara dengan Beliefnet,

mengungkapkan kehidupan dan spiritualitas Muhammad

Ali.Hanna mengatakan, ayahnya adalah orang yang sangat taat

dalam menjalankan perintah agama. Bahkan, ia tak segan-segan

untuk bersikap keras dan tegas terhadap anggota keluarganya

yang tidak mau menjalankan perintah Allah. Sikap ini dibuktikan

Ali dengan menceraikan istrinya yang pertama, Sonji Roi, pada

tahun 1966. Karena, menurut Ali, istrinya tersebut tidak

menunjukkan sikap sebagai seorang Muslim.Hanna

menambahkan, ayahnya tidak pernah meninggalkan shalat lima

waktu. ''Sesibuk apa pun, ayah akan senantiasa mengerjakan

shalat lima waktu,'' ujar Hanna.Bahkan, Ali juga senantiasa

berupaya melaksanakan shalat fardhu secara berjamaah di

masjid. ''Walaupun jaraknya membutuhkan waktu hingga 20

menit perjalanan, ayah akan selalu berupaya pergi ke masjid.

Namun, ketika penyakit parkinson menghinggapi, ayah memang

sekarang jarang ke masjid,'' jelas Hanna.

Hanna menambahkan, ayahnya juga seorang penganut

sufi yang taat. Ali punya koleksi buku tasawuf karya Hazrat Inayat

Khan, seorang guru sufi. ''Spiritualitas ayah saya sangat tinggi.

Dari sikapnya yang sangat religius itu, ia praktikkan dalam

kehidupan sehari-hari, menyayangi sesama, melakukan kegiatan

sosial, dan mendorong banyak orang untuk senantiasa rajin

mendekatkan diri kepada Tuhan,'' terangnya.

Murad Wilfried Hofmann terlahir pada 6 Juli 1931,

dengan nama Wilfred Hoffman, dari sebuah keluarga Katholik, di

Jerman. Pendidikan Universitasnya dilalui di Union College, New

York. Pada tahun 1957 ia meraih gelar gelar Doktor dalam bidang

Undang-undang Jerman, dari Universitas Munich. Dia adalah

manatn duta besar jerman di al jazair dan maroko.

Pengalamannya sebagai duta besar dan tamu beberapa negara

Islam mendorongnya untuk mempelajari Islam, terutama Al

Quran. Dengan tekun ia mempelajari Islam dan belajar

memperaktekkan ibadah-ibadahnya. Pada tanggal 11

September 1980, di Bonn, setelah lama ia rasakan pergolakan

pemikiran dalam dirinya yang makin mendekatkan dirinya

kepada keimanan, dengan terharu ia mengungkapkan dalam

memoarsnya (edisi bahasa Indonesia: Pergolakan Pemikiran):

"Aku harus menjadi seorang Muslim!" Maka pada tanggal 25

September 1980, di Islamic Center Colonia, ia dengan pasti

mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia memilih nama baru nama

baru bagi dirinya: "Murad". Muhammad Asad, seorang Muslim

Austria, yang sebelumnya bernama Leopold Weist.

Yang menarik dari Murad Hoffman adalah, ketika ia

sedang menjadi duta besar Jerman di Maroko, pada tahun 1992,

ia mempublikasikan bukunya yang menggegerkan masyarakat

Jerman: Der Islam als Alternative (Islam sebagai Alternatif).

Dalam buku tersebut, ia tidak saja menjelaskan bahwa Islam

adalah alternatif yang paling baik bagi peradaban Barat yang

sudah kropos dan kehilangan justifikasinya, namun ia secara

eksplisit mengatakan bahwa alternatif Islam bagi masyarakat

Barat adalah suatu keniscayaan. Seperti ia ungkapkan dalam

prakata bukunya tersebut: "Islam tidak menawarkan dirinya

sebagai alternatif yang lain bagi masyarakat Barat pasca industri.

Karena memang hanya Islamlah

MURAD HOFFMANN

satu-satunya alternatif itu!"

Oleh karena itu, tidak aneh ketika buku itu belum terbit saja telah

menggegerkan masyarakat Jerman. Mulanya adalah wawancara

Page 15: BULAN FORKOM-Jerman

televisi saluran I dengan Murad Hoffman; dan dalam wawancara

tersebut, Hoffman bercerita tentang bukunya yang --ketika itu--

sebentar lagi akan terbit itu.

Saat wawancara tersebut disiarkan, seketika gemparlah

seluruh media massa dan masyarakat Jerman. Dan serentak

mereka mencerca dan menggugat Hoffman, hingga sebelum

mereka membaca buku tersebut. Hal ini tidak hanya dilakukan

oleh media massa murahan yang kecil, namun juga oleh media

massa yang besar semacam Der Spigel. Malah pada kesempatan

yang lain, televisi Jerman men-shooting Murad Hoffman saat ia

sedang melaksanakan salat di atas sejadahnya, di kantor Duta

Besar Jerman di Maroko, sambil dikomentari oleh sang reporter:

"Apakah logis jika Jerman berubah menjadi Negara Islam yang

tunduk terhadap hukum Tuhan?"(Hudzaifah)

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013

1212

Page 16: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013B

ULA

NCom

ic

„Al-Ma‘surat“1313

Page 17: BULAN FORKOM-Jerman

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Februari - Maret 2013B

ULA

NCom

ic

„Al-Ma‘surat“ 1414