BUKU KETERANGAN PETA SATUAN LAHAN DAN TANAH LEMBAR SIDIKALANG, SUMATERA EXPLANATORY BOOKLET OF THE LAND UNIT AND SOIL MAP OF THE SIDIKALANG SHEET, SUMATRA Oleh/By : H. Daml SWP, Junus Dai, A. Hidayat, Yayat AH, H.Y. Sumulyadi, Hendra S., P. Buurman, T. Balsem SEKALA/SCALE 1 : 250.000 LEMBAR/SHEET : 0618 PROYEK PERENCANAAN DAN EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN PENGELOLAAN DATA BASE TANAH PUSAT PENEL1TIAN TANAH BAD AN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LAND RESOURCE EVALUATION AND PLANNING PROJECT SOIL DATA BASE MANAGEMENT CENTER FOR SOIL RESEARCH AGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT 1989
167
Embed
buku keterangan peta satuan lahan dan tanah lembar sidikalang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BUKU KETERANGANPETA SATUAN LAHAN DAN TANAHLEMBAR SIDIKALANG, SUMATERAEXPLANATORY BOOKLET OF THE LAND UNIT AND SOIL MAPOF THE SIDIKALANG SHEET, SUMATRA
Oleh/By :
H. Daml SWP, Junus Dai, A. Hidayat, Yayat AH, H.Y. Sumulyadi, Hendra S.,P. Buurman, T. Balsem
SEKALA/SCALE 1 : 250.000 LEMBAR/SHEET : 0618
PROYEK PERENCANAAN DAN EVALUASI SUMBER DAYA LAHANPENGELOLAAN DATA BASE TANAHPUSAT PENEL1TIAN TANAHBAD AN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANLAND RESOURCE EVALUATION AND PLANNING PROJECTSOIL DATA BASE MANAGEMENTCENTER FOR SOIL RESEARCHAGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT1989
Penanggung jawabHead of the Project
DR. M. SUDJADI
Kepala Pusat Penelitian TanahBadan Penelitian dan Fengembangan Pertanian
Departemen Pertanian
The Director of the Center for Soil ResearchAgency for Agricultural Research and Development
Department of Agriculture
Urusan mengenai publikasi ini harus dialamatkan kepada:
Kepala Pusat Penelitian Tanah
Jalan H. Juanda 98, Tilpon 23012Bogor 16123, Indonesia
Correspondence concerning this publication should be addressed to:
The Director of the Center for Soil Research
\ Jalan H. Juanda 98, Phone 23012Bogor 16123, Indonesia
BUKU KETERANGANPETA SATUAN LAHAN dan TANAH LEMBAR SIDIKALANG (0618), SUMATERA
Explanatory booklet of the
LAND UNIT and SOIL map of the SIDIKALANG Sheet (0618), Sumatra
Buku Keterangan Peta Satuan Lahan dan Tanah ini dihasilkan oleh TimPengelolaan Data Base Tanah dari Proyek Perencanaan dan EvaluasiSumber Daya Lahan, program kerja sama teknis antara PemerintahRepublik Indonesia dan Bank Pembangunan Asia, dilaksanakan olehPusat Penelitian Tanah (Badan Penelitian dan Pengembangan Per-tanian, Departemen Pertanian) dan dikoordinasikan oleh Badan Koor-dinasi Suryei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Survei danpemetaan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Tanah bekerjasama de-ngan konsultan dari HASKONING Royal Dutch Consulting Engineers andArchitects.
This Explanatory Booklet and the accompanying Land Unit and Soilmap have been produced by the Soil Data Base Management Team of theLand Resource Evaluation and Planning Project (LREP, part II), atechnical cooperation programme between the Government of theRepublic of Indonesia and the Asian Development Bank, executed bythe Center for Soil Research (part of the Agency for AgriculturalResearch and Development of the Department of Agriculture) and su-pervised by the National Coordination Agency for Surveys and Map-ping (BAKOSURTANAL). The survey and mapping were carried out bythe- Center for Soil Research, in cooperation with the consultantsof HASKONING Royal Dutch Consulting Engineers and Architects.
PUSAT PENELITIAN TANAH
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
CENTER for SOIL RESEARCH
AGENCY for AGRICULTURAL RESEARCH and DEVELOPMENT
DEPARTMENT of AGRICULTURE
'Mi
Hak cipta dilindungi. Tidak sebahagianpun dari publikasi ini dapat direproduksikembali, disimpan dalam suatu sistim penyimpanan dan penarikan data, ataudipindahkan kedalam bentuk apapun atau dengan alat/cara seperti : elektronik,elektrostatik, pita magnetik, mekanik, fotokopi, direkam atau sejenisnya tanpaadanya ijin secara tertulis dari penerbit.
Edisi pertama , 1989.
All RighCs Reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in aretrieval system or transmitted in any form or by any means: electronic,electrostatic, magnetic tape, mechanical, photocopying, recording or otherwise,without permission in writing from the publishers.
First edition, 1989.
Cara merujuk buku i n i :
H.Daru l SWP, J u n u s D a i , A . H i d a y a t , Yayat A . H . , H . Y . S u m u l y a d i , Hendra S . ,P.Buurman dan T.Balsem, 1989. Buku Keterangan Peta Satuan Lahan dan Tanah lem-bar S id ika lang (0618) , Sumatera. Pusat P e n e l i t i a n Tanah. Bogor.
How to cite this book:
H.Darul SWP, Junus Dai, A.Hidayat, Yayat A.H., H.Y.Sumulyadi, Hendra S . ,P.Buurman and T.Balsem, 1989. Explanatory booklet of the Land Unit and Soilmap of the Sidikalang Sheet (0618), Sumatra. Center for Soil Research, Bogor.
Scanned from original by ISRIC - World Soil Information, as ICSUWorld Data Centre for Soils. The purpose is to make a safedepository for endangered documents and to make the accruedinformation available for consultation, following Fair UseGuidelines. Every effort is taken to respect Copyright of thematerials within the archives where the identification of theCopyright holder is clear and, where feasible, to contact theoriginators. For questions please contact [email protected] the item reference number concerned.
0618 - i i
PENUNTUN UNTUK PEMAKAI USER MANUAL
Buku keterangan ini adalah penjelasandari Peta Satuan Lahan dan Tanah lem-bar Sidikalang (0618), Sumatera,sekala 1:250.000.
Legenda peta berisikan satuan lahanyang merupakan satuan geomorfik dandibatasi dengan cara menginterpretasifoto udara, citra satelit dan citraRadar. Isl dari tiap satuan lahandiperiksa di lapangan dan kemudiandicatat. Hanya sebahagian dari s'emuainformasi ini disajikan dalam peta,sedangkan' sebahagian lagi diberikansecara ringkas dalam Buku Keteranganini; informasi yang lebih lengkapdapat tersedia jika diminta.
Simbol peta menunjukan grup fisiografi(huruf besar), tipe batuan (hurufkecil), dan pembagian lebih Ianjutberdasarkan atas lereng dan tingkattorehan (pada daerah berlereng danangkatan) atau berdasarkan lingkunganpengendapan/hidrologinya (pada daerahaluvial resen dan marin), yang ditun-jukan oleh angka. Huruf kecil yangberada dimüka kode grup fisiografimenunjukan adanya tutupan dari bahanlain, seperti tutupan abu volkan padaperbukitan dari batuan sedimen ataulapisan bahan organik tipis padadataran aluvial.
Grup fisiografi tersebut adalah :Kubah Gambut, Aluvial, Marin, TerasMarin, Dataran Tuf Masam, Dataran, TufMasam Toba, Volkan, Karst, Perbukitan,Pegunungan/Plato dan Aneka Bentuk.Grup Dataran Tuf Masam, Tuf MasamToba, Volkan, Kubah Gambut dan Karstpembagiannya didasarkan pada tipebatuan dan morfologi yang spesifikyang hubungannya erat dengan s if attanah yang spesifik. Grup yang lalnnyasebahagian besar hanya berdasarkanpada morfologi.
Untuk semua satuan lahan, data keadaantanah dan hubungan tanah dengan ben-tang alam disajikan pada Uraian
This booklet is an explanation of the1:250,000 scale Land Unit and Soil mapof the Sidikalang mapsheet (0618) ,Sumatra.
The legend of the map consists of LandUnits, which are geomorphic units,delineated by interpretation of imagessuch as aerial photographs, satelliteimagery and Synthetic Aperture Radar.The contents of each of the units ischecked in the field and recorded.Only part of this information can berepresented in the map; the remainderis briefly documented in the presentexplanatory notes, and more completeinformation is available upon request.
Map symbols indicate physiographicgroup (capital letter), rock type(lower case letter), and subdivisionsaccording to slope and dissection (insloping and uplifted areas) or tosedimentary/hydrological environment(in recent alluvial and marine areas),indicated with numbers. Lower caseletters preceding the physiographicgroup code are used to indicate coversof material with differing composi-tion, such as volcanic ash covers onhills of sedimentary rocks, or thinpeat on alluvial plain units.
The physiographic groups are : PeatDomes, Alluvial, Marine, Marine Ter-race, Acid Tuff Plains, Plains, TobaAcid Tuff, Volcanic, Karst, Hill,Mountain/Plateau and Miscellaneous.The Acid Tuff Plain, the Toba AcidTuff, the Volcanic, the Peat Domes andthe Karst group are based on rock typeand specific morphology, with a closelink to specific soil characterestics.The other groups are largely mor-phological .
For all land units, data on soils andsoil/lanâscape relations are presentedin the Land Unit Descriptions. These
0618 - iii
Satuan Lahan. Uraian satuan lahan inimerupakan bagian terpenting dari BukuKeterangan ini sebab semua informasiyang diperlukan untuk mengevaluasisetiap satuan lahan untuk penggunaantertentu ada disini.
Semua informasi geografik dapatdiperoleh dalam format komputer(didigitasi). Semua data utama daritanah (dari profil yang dianalisis)juga disimpan dalam komputer dan dapattersedia bagi para pemakai yang memer-lukan. Pada tahap selanjutnya,perangkat lunak untuk evaluasi lahanyang mempergunakan parameter parameteryang ada pada diskripsi satuan lahanakan segera disediakan olek ProyekPengelolaan Data Base Tanah (PDBT).
Permintaan untuk penilaian KesesuaianLahan dari tiap satuan lahan untukberbagai keperluan dapat diajukan kePusat Penelitian Tanah, Bogor.
descriptions form an essential part ofthe Explanatory Notes, because all in-formation that is necessary toevaluate a land unit for specific usesis listed here.
All geographic information is avail-able in computer (digitized) format.All primary soil information (analyzedprofiles) is also computerized and canbe made available to the user. At alater stage, land evaluation softwarewhich uses the parameters listed inthe Land Unit Descriptions will bemade available by the Soil -Data BaseManagement Proyect (SDBM).
Requests for suitability ratings ofthe land units for various purposescan be submitted to the Center forSoil Research, Bogor.
0618 - iv
DAFTAR ISIHal aman
1. Pendahuluan : 11.1. Latar belakang 11.2. Konsepsi legenda 11.3. Struktur legenda satuan lahan 2
2. Metodologi 32.1. Peta dasar 32.2. Interpretasi citra 42.3. Survei dan data lapangan 42.4. Uraian satuan lahan 52.5. Data base dan pengolahan data 62.6. Relaibilitas peta ' ) 9
3. Lokasi daerah peta dan sumber informasi 103.1. Lokasi dan bâtas administrasi 103.2. Sumber informasi 10
4. Keadaan umum fisik daerah 104.1. Fisiograf i 104.2. Geologi '.• 164.3. Hidrologi 18
5. Satuan lahan 195.1. Satuan lahan dan tanah 195.2. Isi uraian satuan lahan 25
6. Daf tar pustaka 25Laporan pemetaan tanah 26
Daftar Gambar
Gambar 1. Lokasi peta dan bâtas administrasi 7Gambar 2. Relaibilitas peta 8Gambar 3. Indeks peta topografi dan jalur terbang potret udara 11Gambar 4. Indeks citra Radar STAR-1 dan Landsat 12Gambar 5. Indeks laporan survei dan pemetaan tanah 13Gambar 6. Grup fisiograf i 14Gambar 7. Peta geologi bagan 17Gambar 8. Satuan lahan, blok diagram dan penampang melintang 21
Daftar Tabel
Tabel 1. Grup fisiograf i 2Tabel 2. Analisis standar dan tambahan PDBT 5Tabel 3. Nomor dan nama lembaran peta topografi sekala 1:50,000 10
Lampiran
Lampiran 1. Uraian satuan lahan ' 27
0618 - v
CONTENTSPage
1. Introduction 11.1. Background 11.2. Legend concept 11.3. Structure of the land unit legend 2
2. Methodology 32.1. Base maps 32.2. Image interpretation 42.3. Field survey and field data 42.4. Land unit description 52.5. Data bases and data processing 62.6. Map reliability 9
3. (Map location and sources of information) 103.1. (Location and administrative boundaries) 103.2. (Sources of information) 10
4. (General physiography of the area) 104.1. (Physiography) 104.2. (Geology) 164.3. (Hydrology) 18
5. (Land units) 195.1. (Land units and soils) 195.2. (Contents of a land unit description) 25
6. (References) 25(Soil survey reports) 26
List of Figures
Figure 1. Location and administrative boundaries 7Figure 2. Map reliability 8Figure 3. Index of topographic maps and flight lines of aerial photos .. 11Figure 4. Index of STAR-1 Radar and Landsat imagery 12Figure 5. Index of soil survey reports 13Figure 6. Physiographic groups 14Figure 7. Geological sketch map 17Figure 8. Land units, block diagram and cross section 21
List of Tables
Table 1. Physiographic groups 2Table 2. Standard and additional SDBM soil analyses 5Table 3. Numbers and names of 1:50,000 topographic maps 10
Appendix
Appendix 1. Land unit descriptions •. 27
0618 - vi
1. PENDAHULUAN 1. INTRODUCTION
l.l.Latar belakang
Buku Keterangan dan Peta Satuan Lahan& Tanah ini merupakan sebagian hasilakhir survei tanah tinjau Sumatra yangdilaksanakan untuk Proyek Perencanaandan Evaluasi Sumber Daya Lahan dandiprakarsai tahun 1985 oleh PemerintahIndonesia serta dibiayai oleh BankPembangunan Asia.Pelaksanaan survei dilakükan antarabulan November 1987 dan Maret 1988oleh Tim Survei Tanah dari PusatPenelitian Tanah, sedangkankorelasinya dilakükan pada bulanNovember - Desember 1988.
1.2.Konsepsi legenda
Legenda untuk survei ini didasarkanpada pendekatan satuan lahan. Pen-dekatan ini dianggap paling sesuai un-tuk survei ini , sebab pada sekala1:250.000 dengan intensitas pengamatanlapangan yang kurang, semua batassatuan dapat ditarik dengan caramenginterpretasi citra. Legenda satuanlahan memungkinkan adanya pembatasansetiap satuan dengan sembarang ukuranyang masih dapat dipetakan (tergantungskala peta) dengan memanfaatkan nama-naraa morfologi sederhana danberulang. Pendekatan ini menunjangStruktur hirarki dan merupakan sistemterbuka sehingga dapat diperbaharuisesuai dengan penerapanriya di In-donesia; ia tidak memuat parameteriklim (parameter iklim disimpan dalamdata base terpisah dan dapat digabungdengan data base satuan lahan).Tambahan pula legenda satuan lahanerat hubungannya dengan legenda ter-dahulu di Indonesia mengenai bentuklahan, sistem lahan dan satuan lahantanpa k e l i r u p e n g g u n a a n n y a(Desaunettes, 1977; RePPProT, 1985-1988; Kips et al. , 1981).
Satuan Lahan ini diberi batasan berupalahan dimana satu atau lebih komponen-nya mempunyai ciri-ciri khusus danmerupakan satuan lingkungan dengansembarang ukuran yang dapat dibatasipada peta. Satuan terkecil yang masih
1.1.Background
This explanatory booklet and the in-cluded maps are part of the finalresults of the reconnaissance soilsurvey of Sumatra, which was carriedout for the Land Resources Evaluationand Planning Project (LREP), initiatedin 1985 by the Goverment of theRepublic Indonesia and financed by theAsian Development Bank.The sheet was surveyed between Novem-ber 1987 and March 1988, by teams ofCenter for Soil Research (CSR). Mapcorrelation was done in November -December 1988.
1.2.Legend concept
The legend for this survey is based onthe Land Unit approach. This approachis considered most suitable for thissurvey, because at a scale of1:250,000 , with low-density fieldchecks, all unit boundaries are ob-tained by image interpretation. Theland unit legend allows the delinea-tion of mappable units of any size(depending on map scale), it makes useof morphological names which aresimple and recurrent, it supports anhierarchical structure, it is an opensystem that can be amended for useanywhere in Indonesia, and it does notcontain climatic parameters (theclimatic parameters are stored in aseparate data base which can be com-bined with the land unit data base).
Furthermore, the land unit legend isclosely related to previous Indonesianland form, land system and land unitlegends (Desaunettes, 1977; RePPProT,1985-1988; Kips et al., 1981) withoutbeing confusing.
A Land Unit is defined here as an areaof land of which one or more at-tributes have special characteristics,and it refers to an environmental unitof any size that can be delineated.The smallest unit that can be
0618 - 1
dapat dibatasi tanpa menghiraukansekalanya berukuran 2 mm lebarnya bilabentuk memanjang dan kurang lebih 3sampai 4 mm bila berbentuk bulat. Padasekala 1:250.000, suatu satuan yangmembulat dengan diagonal 4 mm meliputikurang lebih 80 ha.Satuan lahan dikelompokkan dalamgrup-grup fisiografi dan kadang-kadang dibagi lagi kedalam sub-grup.Untuk informasi lebih lengkap, lihatpada Buurman et al (1988) dan Balsemet al. (1989)
1.3.Struktur legenda satuan lahan
Semua satuan lahan diberi kode berupahuruf dan angka/dljit; masing-masingdengan konotasi khusus tergantungtingkat klasifikasinya.Contoh:Au.1.1.3- Dataran aluvial luas,
tanggul sungai/alur-alur drainase.
n- Grup FisioqrafiI— Relief, ukuran besarnya
Au. 1.1.3--Bentuk lahan/torehan/veqetasi
LitologiJL
delineated on any map, irrespective ofscale is about 2 mm wide if it is alinear feature and about 3 to 4 mmacross if it is a circular feature.At a scale of 1:250,000, a circularunit of 4 mm across has a surface ofnearly 80 ha.Land units are grouped together inPhysiographic Groups and, in somecases, in Sub-Groups.For more detailed information, seeBuurman et al., (1988) and Balsem etal., (1989)
1.3.Structure of the land unit legend
All mapping units are coded by meansof a sequence of characters anddigits, each with its specific con-notation which depends on its level inthe classification.Example: Au.1.1.3 -Broad Alluvial
Plain; levee/spillway.
r.
•Sub-grup: Horfologi
physiographic GroupRelief magnitude
Au. 1.1.3 --Landfonn/dissection/vegetation
Lithology_ | Subgroup : morphology
Tabel 1 menyajikan Grup Fisiografiyang diidentifikasi di Sumatra danpulau-pulau di luarnya. Contoh-contohpembagian lanjut hanya disajikan untukgrup Kubah Gambut dan grup Dataran.
Table 1 lists the Physiographic Groupswhich have been identified in Sumatraand the outer islands. Examples ofsubdivisions are given for the PeatDome and Plain groups only.
Tabel 1. Grup Fisiografi
A.B.D.H.I.K.M.P.Q.T.V.X.
ALUVIALMARINKUBAH GAMBUTPERBUKITANDATARAN TUF MASAM *)KARSTPEGUNUNGAN/PLATODATARAN *)TUF MASAM TOBATERAS MARINVOLKANANEKA BENTUK
flat to undulatingundulati —indulating to rolling—rolling-flat with hillocks-undulating with hillocks
dittodittodittodittodittoditto
Struktur legenda disusun demikian rupasehingga lanskap datar, melandai, ter-toreh, bergunung, dsb. dengan mudahdapat dipilih oleh koraputer. Strukturini langsung berkaitan dengan potensilahan untuk pertanian.
2. METODOLOGI
2.1.Peta dasar
Peta dasar untuk keperluan pencetakanPeta Satuan Lahan & Tanah disediakanoleh BAKOSURTANAL. Untuk lembar petaini, peta dasar yang digunakan adalahpeta JOINT OPERATIONS GRAPHICS (JOG),Lerabar NA47-6, Seri 1501, Edisi 2,Tarutung; yaT1g dikeluarkan oleh RoyalAustralian Survey Corps, 1987.
The legend structure is such, thatflat, sloping, dissected, mountainouslandscapes, etc.', are easily selectedby computer.. The structure is directlyrelated to agricultural potential ofthe land.
2. METHODOLOGY
2.1.Base maps
Base maps for the printed Land Unitand Soil map were provided by BAKOSUR-TANAL. For the present sheet, the base-map was the Joint Operations Graphics(JOG), Sheet NAA-7-6, Series 1501, Edi-tion 2, Tarutung, published by TheRoyal Australian Survey Corps 1987.
0618 - 3
2.2.Interprétas! citra 2.2.Image interpretation
Survei tinjau ini sebahagian besardidasarkan pada interpretasi citra danbatas-batas satuan sesungguhnyaditarik berdasarkan citra. Macam citrayang digunakan adalah sebagai berikut:
-potret udara hitam/putih sekala1:100.000, Angkatan Udara Australia1976 (umumnya kualitas rendah karenadicetak berulang kali dan pemrosesanyang kurang baik).-LANDSAT komposit warna (band 4-5-6)sekala 1:250.000 tahun 1984/85 yangdiperoleh dari LAPAN (kualitas ber-variasi, sekala kurang teliti).-citra Radar stereo STAR-I, 1988(cetakan hitam putih, kualitas takoptimal).
2.3.Survei dan data lapangan.
Pelaksanaan survei tinjau dapat dibagidalam beberapa tahapan kerja:
1. penelaahan data dan informasi daripeta dan laporan tersedia.
2. interpretasi citra dan penetapandaerah kunci
3. pengamatan lapangan dan peraasukandata ke komputer
4.penyusunan satuan lahan danpemasukan data ke komputer.
dengan data analisis.7 . korelasi/verifikasi lapangan8 . produksi peta akhir9. dijitasi peta dan pemrosesan data
base lainnya.
Semua pengamatan di lapangan (pemborandan profil) dicatat, diberi kode dandimasukan sesuai dengan prosedur stan-dar PDBT, seperti diuraikan dalamLaporan Tehnis PDBT No.5 (Balsem etal.,1988). Kode ini terutama diadap-tasi dari standar FAO dan USDA (FAO,1977; SCS, 1978; Gallup, 1978).
Contoh tanah yang représentatifdianalisis sifat-sifatnya seperti yangdisajikan pada Tabel 2.
The surveys are extensively based onimage interpretation and virtually allunit boundaries are imagery - based. Thefollowing imagery was used:
1:100,000 scale black/white aerialphotography, Australian Airforce,1976, (usually poor quality due torecopying and poor processing).1:250,000 LANDSAT colour composites(bands 4-5-6), 198U/85, obtainedfrom LAPAN (varying quality, in-acurate scale).1:250,000 STAR-1 stereo Radar im-agery, 1988 (black/white positiveprints, quality not optimal).
2.3.Field survey and field data
The implementation of the reconnais-sance survey can be split up into anumber of essential steps :
1. perusal of existing maps and reports2. image interpretation and selection
of sample/key areas3 . field observations and computer data
entry4. preliminary land unit descriptions
and computer data entry5. soil sample analyses6. completion of land unit descriptions
with.analytical data7. correlation/field verification8. final map production9. map digitizing and other data base
operations.
All observations in the field(auger ings and profile pits) weredescribed, coded and entered accordingto standard SDBM procedures asdescribed in SDBM Technical ReportNo.5 (Balsem et al., 1988). Thesecodes are mainly adapted from standardFAO and USDA codes (FAO, 1977;SCS,1978; Gallup, 1978).
Representative soils were analyzed forthe properties listed in Table 2.
0618 - 4
Tabel 2. Analisis tanah standar dantambahan FDBT.
Table 2. Standard and additional SDBHsoil analyses.
Analisis Standar1. tekstur2. karbon organik3. KTK NH40Ac pH 74. basa dapat ditukarkan dalam NH40Ac5. Al dalam KC1 IM6. kerapatan lindak pF 2,57. kadar air pF 4,28. pH (H20, KC1 , 1:2,5)9. N total10.K tersedia11.P tersedia
Analisis tambahanuntuk tanah volkanik:
-kemasaman terekstraksi dalam BaC^-TEA (pH 8.2)
- Al, Fe dan Si terekstraksi oksalat- mineralogi pasir- retensi fosfatuntuk Oksisol:
- mineralogi pasiruntuk Spodosol:
- Fe, A1,C terekstraksi pirofosfat- Fe, Al terekstraksi ditionituntuk endapan marin:- garam terlarut- kadar sulfur- kadar air lapangan (tanah belummatang)untuk tanah berkapur:
- kadar karboriatuntuk tanah Garni)ut :
- kadar serat- kadar abu- kerapatan lindak
Standard Analyses1. texture2. organic Carbon3. CEC NH4OAc pH 74. exch. Bases in NH4OAc5. Al in 1 M KC16. bulk density pF 2.57. water content pF 4.28. pH (H20, KC1, 1:2.59. total N10.available K11.available P
for Spodosols:- pyrophosphate extractable Fe, Al, C- dithionite extractable Fe, Al
for marine deposits:- soluble salts- sulphur content- field moisture content (unripe
soils)for calcareous soils:
- carbonate contentfor peat soils:
- fibre content- ash content- bulk density
2.4. Uraian satuan lahan
Uraian satuan lahan berupa uraian umumyang dibuat untuk setiap satuan peta.Uraian yang dibuat ini merupakangeneralisasi dari beberapa pengamatan.Atrlbut satuan lahan (lihat bab 5.2)digunakan untuk evaluasi lahan ybs.Struktur uraian satuan lahandidasarkan pada suatu cara yang telahdipublikasikan oleh RePPProT (1988)dengan beberapa tambahan. Disampingdari pengamatan di lapangan dalampenyusunan uraian satuan lahan ini,
2.4.Land unit description
Land Unit descriptions are generaldescriptions which are made for eachof the mapping units. Such descrip-tions are generalizations of point ob-servations. The land unit attibutes(5.2) are used for land evaluation.The structure of the land unitdescriptions is based on those pub-lished by ReFPPrcT (1988) with amend-ments. In addition to the field obser-vations, the following sources were
0618 - 5
juga dipergunakan beberapa informasilain terutama dari :
-RePPProT, 1988: Review of Pha^e IResults, Sumatra.
-Semua laporan survei yang tersediadari daerah ybs (Gambar 5).
2.5. Data Base dan Pengolahan Data.
Seperti disebutkan diatas, semua datalapangan dan analisis disimpan dalamdata base. Data base yang utama ialah:-pengamatan lapangan (pemboran danpenampang tanah).- data anali s ï s-uraian Satuan Lahan
Data base pengamatan lapangan berisisemua parameter yang dapat diukur dilapangan dari setiap tempat peng-amatan. Yang didiskripsi dan disimpanadalah nomor tempat/site, tempat,lereng, vegetasi/penggunaan lahan dansemua sifat-sifat tanah yang diukur dilapangan seperti Struktur, porositas,tekstur warna, dll . (lihat LaporanTeknis PDBT No 5a, Versi 1.1 - Balsemet al., 1988).
Data base analisis berisi semua hasilanalisis kimia, fisika dan mineralogiserta semua data hasil perhitungandari analisis ini yang biasanya diper-gunakan untuk menilai kesuburan atauklasifikasi tanah (Lihat LaporanTeknis No 7a - Buurman, 1988; LaporanTeknis No 17, Muslihat et al., 1989).
Pada data base pengamatan lapangan dandata base analisis, data dapatdikeluarkan dengan cara memanggil/menuliskan nomor pengamatan, nomorlembar peta, satuan pada legenda, ad-ministrasi (kabupaten atau provinsi)atau dengan yang lainnya yang diten-tukan oleh koordinat geografik.
Data base uraian satuan lahan berisiuraian umum dari tiap satuan peta un-tuk seluruh Pulau Sumatera yangdikatalogkan menurut lembar peta.
used in the compilation of the landunit descriptions:
- RePPProT, 1988 : Review of Phase IResults, Sumatra
- All available survey reports for thearea (Figure 5).
2.5.Data bases and data processing
As mentioned above, all field andanalytical data are stored in com-puterized data bases. The main databases are :- field observations (auger and pit).- analytical data- land unit descriptions
The field observations data base con-tains all parameters that weremeasured in the field, for each of theobservations sites. Described andstored are site number, location,slope, vegetation/landuse and all soilproperties that are measured in thefield, such as structure, porosity,texture, colour etc (see TechnicalReport No 5, Version 1.1 -Balsem etal. , 1988).
The analytical data base contains allresults of chemical , physical andmineralogical analyses and allproperties used for fertility ap-praisal or classification, that arecalculated with these analyses (seeTechnical Report No 7 - Buurman, 1988;and Technical Report No 17 - Muslihatet al., 2989;.
In both the field observations and inthe analytical data base, data can beretrieved by observations number, map-sheet, legend unit, administrativearea (province, kabupaten), and otherareas defined by geographic coor-dinates.
The land unit description data basecontains the general description ofeach mapping unit for the whole islandof Sumatra, catalogued by mapsheet.
0618 - 6
CAHBAR I : LOKASI PETA DAN BATAS ADMINISTRASI
FIGURE 1 : LOCATION AND ADMINISTRATIVE BOUNDARIES97°30' 45' 98°00'
3°00'99°O0-
OON
2°00'
1 : 1 000 000
0 10 20 30 40 50KM
Jalan Utama
Jalan Biasa
" ^ ^ C H ^ — ^ Sungai/anak sungai
O Ibukota KabuDaten
o Ibukota Kecamatan
-f--i-4- + -f- Bâtas Propinsi
Bâtas Kabupaten
' I . Propinsi Sumatera Utara
A : Kab Tapanuli Utara
B : Kab. Tapanuli Tengah
C : Kab. Dairi
D : Kab. Karo
E : Kab. Simalungun
II . Propinsi Daerah Istimewa Aceh
A : Kob. Aceh Selatan
B : Kab. Aceh Tenggara
GAHBAR 2
FIGURE 297°30-
RELAIBILITAS PETA»AP RELIABILITY
45' 98°00'3°00'
99°00'
30'
oON
2°00'
Jalan Utama
Jalan Biasa
< I ^ — Sungai/ahak sungai
O Ibukota Kabuoate"
o Ibukota Kecàmatan
1 : 1 000 000
10 20 30
Lokasi peta
Tingkat Relaibilitas
1 = 1 = ^ Tinggi
Sedang
ƒ,1 Rendah
U r a i a n u m u m b e r a s a l d a r ipenyederhanaan semua pengamatan padaseluruh satuan peta, termasuk analisislaboratorium dari prof i l yang l a in .Parameter yang disimpan berisi semuainformasi yang d ipe r lukan untukp e n i l a i a n eva luas i lahan ( l i h a tLaporan Teknis No 13a -Balsem & Buur-man, 1989). Uraian satuan lahan darisemua satuan peta yang terdapat dalamlembar peta ini disajikan pada Lam-piran 1.
2.6.Relaibilitas peta
Relaibilitas dari peta tergantung padabeberapa faktor seperti: kerapatanpengamatan, keragaman tanah, kualitasdari citra penglnderaan jauh, lokasidari titik pengamatan atau daerahkunci, ketepatan dari batas tanahmaupun batas satuan lahan, tingkatpengetahuan dan pengalaman. surveyor.Tidak semua dari faktor faktor inidapat diukur dan karena itu harusdiperkirakan.
Berdasarkan faktor faktor tersebutdiatas, terutama kerapatan pengamatan,maka diperkirakan mengenai relai-bilitas peta, dan untuk itu dibagimenjadi 3 grup (Gambar 2).
The general description is derived bygeneralizing information of all obser-vations within the mapping unit, in-cluding laboratory analyses ofseparate profiles. The parametersstored contain all the informationnecessary for land evaluation proce-dures (see SDBM Technical Report No.13, - Balsem'& Buurman, 1989). Theland unit descriptions of all mappingunits relevant to the present sheetare listed in Appendix 1.
2.6. Hap reliability
The reliability- of a map depends onmany such factors as observation den-sity, soil homogeneity or complexity,quality of the remote sensing imagery,the location of sample/key areas, ac-curacy of soil units and soil bound-aries, the level of education and theamount of experience of the soil sur-veyor. Not all of these can bemeasured and so they have to be es-timated.
Based on the above mentioned factors,but mainly 'on observation density,three classes of map reliability havebeen established (Figure 2).
0618 - 9
3. LOKASI DAERAH PETA DAN SUMBERINFORMASI
3.1.Lokasi dan Bâtas Administras!
Secara g e o g r a f i k dae rah pe taSidikalang (0618) yang mencakupProvinsi Aceh dan Provinsi SumatraUtara terletak antara 97°30 dan 99°0Bujur Timur dan antara 2° dan 3° Lin-tang Utara.Daerah peta mellputi 7 kabupaten,yakni Aceh Selatan, Aceh Tenggara,(Provinsi D.I. Aceh), Dairi, TapanuliUtara, Tapanuli Tengah, dan sebagianKaro dan Simalangun (Provinsi SumateraUtara); lihat Gambar 1.
3.2.Sumber Informasi
Dalam pelaksanaan survei dan pemetaantanah tingkat tinjau ini sumber infor-masi yang telah digunakan adalah petatopografi, peta geologi, potret udara,c i t r a landsat, c i t r a Radar sertabeberapa peta dan laporan survei ter-dahulu sebagai nara sumber.Disamping peta topograf i skala1:250.000 (BAKOSURTANAL , 1985)digunakan pula peta topografi berskala1:50.000 (1982) yang diperoleh dariBAKOSURTANAL. Lembaran peta dan nomor-nya disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Nomor dan Nama Lembaran PetaTopografi Skala 1:50.000
! 41 Balok Seuœa42 Rundeng43 Trimon44 Kuala Kepeng51 Subulussalan52 Sidikalang53 Tigalingga54 Tanjung Beringin61 Pangururan62 Prapat63 Saribudolok64 Sondi
Peta geologi yang digunakan ialah Petageologi skala 1:250.000 dari PusatPenelitian dan Pengembangan GeologiBandung lembar Sidikalang (0618) tahun
1982.Potret udara yang dipakai ialah potretudara hitam/putih skala 1:100.000(Royal Australian Air Force, 1976)berkualitas rendah sampai sedang de-ngan tutupan awan lk. 10%. Ikhtisarjalur terbang dan Nomor photo di-sajikan pada Gambar 3. Sumber infor-masi lain yang dipakai ialah dariCitra Landsat dan Radar sepert i d i -sajikan dalam Gambar 4.
Beberapa laporan survei tanah ter -dahulu beserta peta tanahnya telahditelaah dalam pekerjaan kompilasidata untuk memperkokoh data base tanahdaerah ybs. Gambar 5 menyajikan lokasidaerah survei, sedangkan judul laporansurvei dicantumkan pada Daftar Pus-taka.
4 . KEADAAN UMUM FISIK DAERAH
4.1. Fisiografi
Berdasarkan bentang alamnya lembarpeta Sidikalang dapat dibagi menjadi 6(enam) grup utama yaitu rangkaianPegunungan Barisan, Kaki PerbukitanBarisan, Teras Marin, Dataran Rendah,Plato Toba dan Depresi Toba.
Rangkaian Pegunungan BarisanHampir seluruh rangkaian pegununganBarisan masuk grup pegunungan.Pegunungan ini memanjang arah baratlaut - tenggara dengan punggung danlembah-lembah yang tidak te ra tu r .Puncak- puncaknya b e r a d a padaketinggian antara 2000-3000m dpi. Sisarangkaian pegunungan yang lebih kecildijumpai disebelah barat laut DanauToba, yang merupakan l a n j u t a nrangkaian pegunungan pada lembarPematangsiantar (0718). Diantara keduarangkaian tersebut terdapat ja lurpatahan utama. Sebagian besar kakilereng pegunungan ini tertutup eflatadari erupsi toba, yang menutupi daerahpegunungan dibagian timur lembar petai n i . Bagian barat pegunungan inidibatasi oleh jalur patahan lainnya,dimana disebelah baratnya lagi dijum-pai kaki perbukitan. Semua pegunungankapur yang .mempunyai c i r i -c i r i khususdimasukkan pada grup Kars.
0618 - 10
oh-»00
GAMBAR 3 : INDERS PETA TOPOGRAFI DAN JALÜR TERBANG POTRET UDARAFIGURE 3 : INDEX OF TOPOGRAPHIC HAPS AND FLIGHT LINES OF AERIAL PHOTOGRAPHY
TruDOn BakonqanMA, Aceh Selatan,Pusat PenelitianTanah, 1984
GAHBAR 6FWL'Rü 6
GRUP FISIOCRAFI LEHBAR SIDIKALANGPHYSIOGRAPHIC GROUPS OF THE SIDIKALANG SHEET
3°00'
2u00'
97°30- 46' 98°00'
Grup Kubah Gambul/Peat Domes Group
Gfup AluvialI'Alluvial Group
GPUP Nlw\r\IMarine Group
T ! Grup Tuiai Maun/Marine Terrace Group
Q Grup Tuf Toba/Toba Acid Tuff Group
Giup Volkan/Volcanic Group
Grup Karst/Karst Group
Grup Petbuk\tar\/Hilty Group
Giup PcgunungarWW()(/«(3»J Group
X Grup Anfika Bt:n\\\k;Miscellaneous Group
Kaki PerbukitanKaki perbukitan dimasukkan pada grupPerbukitan. Umumnya perbukitan initerjadi oleh aktivitas tektonik yanglebih muda dengan perbedaan tinggi<300m, tersusun oleh batuan yang lebihmuda dibanding batuan di daerahrangkaian pegunungan Barisan, terutamaberupa batuan volkan tersier. Kàrenabatuan tersebut te lah mengalamipellpatan yang kuat dan keadaan mor-fologi volkannya tidak nampak jelas,maka bentang alara ini dimasukkan padagrup Perbukitan.
Beberapa perbukitan mempunyai puncakyang cukup tinggi, seperti GunungKapur (1095m), Gunung Dasan (795m) danSinampalu (827m). Daerah ini di-klasifikasikan sebagai daerah per-bukitan karena perbedaan ketinggiandibandingkan daerah sekitarnya, bukankarena ketinggian sebenarnya (daripermukaan laut).
Seperti halnya pada grup Pegunungan,perbukitan yang litologinya dominanbatukapur dan mempunyai c i r i khususdimasukkan dalam grup Kars.
Teras MarinTeras ini merupakan kelanjutan daripenyebaran kaki perbukitan.Daerah ini merupakan hasil pengendapanmarin tua dan pra-marin yang diangkatdan mencapai ketinggian 10-50m dpi.Sebagian daerah teras marin ini telahtererosi berat, sedang bagian yanglebih rendah pada umumnya belumtererosi . Batas antara grup TerasMarin dengan Dataran pantai biasanyaberbentuk lereng terjal.
Dataran RendahSecara morfologi daerahnya dibagi men-jadi 3 grup besar yaitu: grup Marin,grup Aluvial dan grup Kubah Gambut.Grup Marin merupakan jalur-jalur sem-pit sepanjang pantai berupa betingpantai dan lembah-lembah antar beting,yang kadang-kadang merupakan sisadataran mangrove.Grup Aluvial t e r d i r i dar i sabukmeander dan rawa belakang darisungai-sungai yang berasal darirangkaian pegunungan Barisan, mengalir
kearah barat kelautan Indonesia.Beberapa sungai dibelakang Kubah Gam-but atau dibelakang beting pantaimengalir paralel ke pantai.Bagian lain Grup Aluvial terdiri darikipas aluvial dan koluvial dari ber-bagai komposisi dan juga pelembahantertutup (didaerah Plato Toba).
Sebagian besar dari dataran rendahtertutup oleh grup Kubah Gambut. KubahGambut ini dijumpai sepanjang pantaibarat, antara beting pantai dan pelem-bahan sungai. Kearah timur daerahnyadibatasi sebelah timur oleh sungai-sungai yang mengalir sejajar ke pantaiatau oleh lereng ter jal dari TerasMarin.
Plato TobaPlato Toba (grup Tuf Toba Masam) ter-bentuk oleh ignimbrite hasil erupsiVolkan Toba. Aliran abu masam ini(dasit dan liparit) sangat tebal dankadang-kadang menyatu didekat Toba,membentuk plato yang mencapaiketinggian kurang lebih 1900m didaerahberlereng terjal disebelah selatan P.Samosir dan lerengnya melandai dariDanau Toba ke arah timur laut danbarat daya. Aliran abu Toba ini men-gisi sebagian besar daerah pelembahan,sampai ketinggian tertentu dan tufToba diketemukan pada kipas dari kakiperbukitan serta teras marin. Sistempatahan Sumatera memotong Plato Tobadisebelah barat daya Danau Toba, yangdicirikan oleh banyaknya jalur-jalurpatahan kecil yang sering merubahaliran sungai, serta adanya bukit-bukit memanjang sepanjang jalurpatahan.
Depresi TobaDepresi ini dahulunya merupakan pusaterupsi dari volkan Toba. Yang palingmencirikan dari depresi ini ialahadanya lereng yang sangat terjal an-tara danau dan plato Toba yang men-capai ketinggian maksimum 1000mdibagian barat daya dan adanya PulauSamosir. Di daerah lereng terjal ter-sebut dijumpai batuan tua darirangkaian pegunungan Barisan dan kipaskoluvial yang luas.
0618 - 15
Pulau Samosir dan daerah seberangdanau ke arah timur laut pada pinggirtimur dari lembar peta merupakan per-bukitan monoklinal. Perbukitan iniraerupakan endapan danau yangterangkat. Pada daerah dimana tutupantuf sangat tebal , daerah yangterangkat ini dimasukkan grup TufMasara Toba, sedang jika tidak demikiandimasukkan grup Perbukitan.
Pulau Samosir dipotong oleh patahan-patahan paralel yang mengarah tenggara-barat laut. Patahan ini memotong per-bukitan monoklinal in i , membentuktangga-tangga yang kadang-kadangdipisahkan oleh rekahan-rekahan yangdalam.
4.2. Geologi
Berdasarkan umurnya, keadaan geologidi daerah peta dapat dibagi menjadiPra Tersier, Tersier dan Kuarter(Gambar 7). Grup fisiografi (Gambar 6)dapat pula digunakan untuk menguraikankeadaan geologi urnum dari lembar petaini .
Pre TersierRangkaian Pegunungan Barisan dibentukoleh batuan Paleozoik (Grup Tapanuli)dan Mesozoik (Grup Peusangan dan GrupWoyla). Grup batuan ini mengandungbatuan agak metamorfik (metamorfikrendah) yang te rd i r i dari berbagaibatuan, berupa konglomerat, serpih(shale) dan batukapur. Untuk maksudsekarang hanya batuan yang palingkasar dan batukapur (grup Karst) sajayang dipisahkan. Beberapa batuanvolkan terdapat menyebar di daerahlingkungan sedimen marin in i , namunpada peta geologi tidak dipisahkan.
Batuan intrusif Paleozoik dan Mesozoikseper t i terdapat disudut bagiantenggara lembar peta, juga dimasukkankedalam grup Pegunungan.
TersierGrup Perbukitan hampir seluruhnya ter-bentuk oleh batuan Tersier. Pada petageologi dipisahkan menjadi tiga "supergrup" yang disebut Tersier I, II danIII.
Sedimen Tersier ini terbatas dijumpaidibagian barat Pegunungan Barisan,kecuali beberapa singkapan yang dijum-pai di daerah dindlng-dinding terjalDanau Toba dan dibagian tenggara PlatoToba.Tersier I terutama tersusun olehbatupasir halus dan batudebu marin danperimarin. Batuan Tersier II terutamaberupa batudebu dan batupasir arkosa,dijumpai pula batukapur tipis danbatuan yang lebih halus.Tersier III meliputi batuan sedimenyang membentuk teras marin terdiridari konglomerat, pasir, liât, debu,gambut (lignit) dan lensa tuf yangbercampur aduk.Sebagian perbukitan tersusun olehsedimen volkan Tersier dari berbagaiumur dan berbagai pusat erupsi. Bahanvolkan tersebut terutama bersifat an-desit. Di beberapa tempat, batuan inimembentuk pegunungan dan dimasukkanpada grup Pegunungan (Satuan Lahan Ma,bagian tenggara lembar peta).Di utara Danau Toba terdapat sisavolkan Tersier yang sebagian besartertutup tuf Toba. Volkan ini masihmemperlihatkan bentukan volkan as-linya.
KuarterBagian terbesar dari batuan Kuarteradalah tuf ignimbrit dari berbagaierupsi Toba, yang menutupi sebagianbesar dari lembar peta. Sebagian tufini menyatu, dan terdiri dari berbagaitekstur dan komposisi. Mendekati DanauToba lapisan atasnya lebih kasar danmengandung banyak batuapung, sedangdibagian tenggara lembar peta ber-tekstur pasir halus, dengan kandungankuarsa yang tinggi . Tuf Toba masammudah diidentifikasi dengan banyaknyafragmen kuarsa bening dan berbentukkristal dengan ketebalan beberapamilimeter.
Aliran abu Toba mengisi lembah-lembahpegunungan dan perbukitan. Pengisianlembah sungai terjadi pada beberapaperiode dan dimana pengikisan sangatkuat mengakibatkan terjadinya lereng-lereng yang sangat terjal (escarp-ment) . Tuf Toba ini kira-kira berumur30.000-100.000 tahun.
Sumber : Geologi Lembar Sidikalang Geological Research and Development Centre, 1983
Beberapa gunung api yang lebih mudaterbentuk sete lah erupsi Toba.Semuanya terletak dekat Danau Tobaseperti halnya disisi timur laut danselatan. Bahan yang dikeluarkan gunungapi tersebut antara andesitik sampairiolit ik.
Batuan sedimen yang diangkat danberasal dari dasar Danau Toba men-dominasi Pulau Samosir dan sesetempatterdapat ditepi-tepi danau. Sedimentersebut berupa butiran-butiran haiusmengandung lapisan diatomit yang jelasdan batuan berkapur. Sebagian lapisantersebut menyerupai konglomerat,mungkin berasal dari batuan yang jatuhdari lereng-lereng disekitar danau.
Endapan aluvial muda dan endapan marinmembentuk dataran pantai di bagianbarat. Endapan tersebut berupa butiranhalus, kecuali disepanjang sungai yangkeluar dari daerah perbukitan.Sebagian besar- dataran pantai tertutupoleh endapan organik.
4.3.Hidrologi
Aspek hidrologi di daerah lembaranpeta Sidikalang (0618) sangat pentingguna dibahas dalam kaitannya denganaspek fisiografi yang telah dipaparkansebelumnya serta pengaruh langsungterhadap sumber daya lahan dan potensitanah daerah ini.
Depresi Toba, merupakan kawasanpenangkapan a i r hu jan yangmemungkinkan danau dapat memper-tahankan permukaan air setinggi lk.900m dan kedalaman antara 500 dan1000m pada luasan lk. 110.000 Ha.Danau ini hanya didrainase melaluiSungai Asahan (di lembaran 0718,Pematangsiantar). Dengan ketinggianantara 1300 dan 2000m, eskarpmensekeliling depresi dan Pulau Samosirmemiliki bidang permukaan penangkapanair hujan yang efektif. Untuk meng-amankan catchment area ini, reboisasimutlak perlu ditingkätkan dalam rangkapelestarian kawasan Toba.
Seperti dikemukakan sebelumnya bahwapinggiran depresi Toba (eskarpmen)
terdi r i dari batu-batuan kukuh yangsebagian telah melapuk lanjut, dapatbertahan terhadap gejala longsor. Padaumumnya pola drainase yang berkembangdi daerah ini dikendalikan olehketahanan batuan terhadap pengikisanserta Struktur geologi (structuralcontrol).
Pulau Samosir yang didominasi olehbatuan sedimen lunak yang kurangporous disamping lereng isoklinal danstratif ikasi endapan, mempunyai tipedrainase sebagian berpola t r e l l i s yangdiperkuat oleh adanya patahan-patahanyang banyak terdapat di bagian barat,serta paralel/sub paralel.
Plato Toba dengan bahan tuf yangporous dan lereng umum yang melandaike arah barat dan timur memberikantipe drainase kurang lebih paralelsampai dendritik di daerah peralihanke kaki Pegunungan Barisan di sebelahbarat, dan umumnya dendritik ke timur-laut Danau Toba. Drainase permukaan diPlato Toba yang seakan-akan dibelaholeh patahan Renun-Toru memperlihatkanpola tertentu dan berbeda-beda karenaadanya gerakan-geràkan di kawasansekitar patahan tersebut.Lembah sungailama yang di tutupi tuf Toba • barusebagian mengalami perubahan a l i ransungai. Setempat-sétempat terdapat airterjun, sebagian lembah berteblngsangat curam bahkan hampir tegak tanpaadanya kipas di kaki lembah, sepertiyang dijumpai di antara Sipahutar danPangaribuan (lembar 0718).
Pegunungan Barisan pada garis besarnyamempunyai pola drainase dendritik danmerupakan sumber bagi sungai-sungaiterpenting, a . l . S.Clnendang. dengancabangnya L.Kumbih dan L.Souraya,A.Sibahanggu, L.Tapus.
Keadaan tutupan hutan yang umumnyamasih utuh di pegunungan Barisan inimemberikan debit air yang cukup stabildi kawasannya sendiri.
Kompleks Perbukitan merupakan daerahal i ran sungai bagian tengah darisungai-sungai tersebut di atas. Olehkarena itu kerusakan hutan tutupan di
0618 - 18
daerah ini sangat berpengaruh terhadapkeadaan hidrologi daerah bawah. Padaumumnya pola drainase di kawasan inimasih dendritik. Pada garis besarnyasebagian hutan tutupan masih utuhnamün setempat- setempat terdapatenklaf-enklaf pengalihan ke area per-tanian sedangkan bahaya erosi meng-ancara daerah yang berlereng curam.
Daerah peralihan merupakan daerahterendah tempat keluarnya air yangtertekan, sehingga dibeberapa tempatbanyak dijumpai mata air, terutama dikaki perbukitan.Daerah ini merupakan wilayah denganbahan pembentuk tanah yang relat i fhomogen (sedimen laut tua), secaraumum mempunyai pola d r a ina sedendritik.Di daerah yang dekat dengan dataranrendah, dimana bentukan lungur meman-jang dijumpai pola drainase paralel/subparale l . Daerah peral ihan inimerupakan daerah paling intensifdigunakan penduduk setempat, baik un-tuk usaha pertanian, perkebunan maupunpemukiman. Fluktuasi air daerah inisangat tergantung ke daerah di atas-nya.
Dataran Rendah sebagai bagian bawahdaerah aliran sungai, maka daerah inimerupakan daerah yang paling pekaterhadap ancaman dan bahaya banjir.Daerah antara dua sungai besar beruparawa belakang masih tergenang permanensepanjang tahun a. l . di sekitar Barus,Runding- Singki l , sebelah selatanTrumon. Abrasi di sepanjang pantaiyang berpasir senantiasa te r jad ikarena hempasan ombak Samundra In-donesia yang terkenal dahsyat padamusim barat.
5. SATUAN LAHAN
5 . 1 . Satuan Lahan dan Tanah
Secara garis besar satuan lahan padalembar peta ini seperti telah disebut-kan di atas dapat dikelompokkankedalam 10 grup, yaitu: Grup KubahGambut (D), Aluvial (A), Marin (B),Teras Marin (T) , Tuf Toba (Q) , Volkan(V), Karst (K), Perbukitan (H),
Pegunungan dan Plato (M) serta AnekaBentuk Wilayah (X), yang disajikandalam Gambar 6.
Grup Kubah Gambut (D)Di daerah ini dijumpai kubah gambutoligotrofik air tawar, terbentuk didaerah yang relatif cekung sehinggadaerahnya tergenang sepanjang tahun.Dalam lingkungan demikian sisa tum-buhan sukar hancur dan menumpuksebagai gambut dengan atau tanpa cam-puran endapan tanah minerai. Ketebalangambut bervariasi atara 2 dan 4m. Ben-tuk permukaan seperti kubah denganperbedaan tinggi tidak melebihi 10m.
Bahan organik telah mengalami dekom-posisi menjadi hemlst dan sapristserta diperkirakan komposisi abunyatidak kaya akan unsur-unsur hara(oligotrofik). Bahan minerai dibawahgambut umumnya miskin unsur baik yangbertekstur halus maupun kasar meng-ingat bahan asalnya didominasi kuarsa(batuan tua dan tuf Toba).
Penyebarannya terutama terdapat antaraSabulussalam dan Gelombang, sekitarBarus dan Singkil. Terletak padaketinggian antara 0 dan 10m. Bentuklahan agak datar, agak cembung denganlereng kurang dari 3% Luas 119.765 ha(7,95%).
Jenis tanah yang mendominasi satuanlahan ini adalah Troposaprists danTropohemists.
Daerah ini pada umumnya untuk jangkapendek tidak mempunyai nilai untukdikembangkan sebagai daerah pertanian.Kecuali sesetempat dibagian pinggiryang ditempati jenis tanah Tropaquentsdapat dijadikan areal untuk persawahanlebak dalam luasan yang sempit dandengan pengendalian air yang baik.
Penghambat utama di daerah ini adalahkandungan unsur hara/miskin, ketebalangambut dan genangan permanen.
Grup Aluvial (A)Grup Aluvial terutama terbentuk dariendapan sungai, endapan danau sertaproses koluviasi di kaki perbukitan
0618 - 19
berlereng yang landai.Penyebarannya terutama di bagian baratlembaran peta berupa jalur aliransungai, rawa belakang, kipas aluvial/koluvial serta pelembahan sempit. Disekitar Doloksanggul dan LintongNihuta dijumpai pelembahan luas disekitar Tarutung, dan sesetempatsekitar Danau Toba.
Elevasi di daerah sebelah barat(dataran rendah) berkisar antara 0 dan100m dpi., sedangkan di daerah lainnya(dataran tinggi) antara 100 dan 1200mdpi. Bentuk wilayah datar, datar agakcembung dan datar agak melandai denganlereng 0-5% Luas 105.820 ha (7,00%).
Jenis tanah utama yang terbentuk didaerah ini adalah jenis tanah mudayang sebagian besar berasosiasi denganlingkungan basah antara lain Tropa-quepts (telah berkembang), Tropaquents(belum berkembang), sesetempat Fluva-quents yang berlapis-lapis, sedang didaerah cekungan (depresi) dijumpaiTropohemists (tanah organik).
Tanah pada uroumnya berpenampang dalamdengan tekstur bervariasi darl halus,sedang sampai kasar. Kesuburan tanahsangat ditentukan oleh bahan pemben-tuknya. Karena bahan pembentuk tanahdi daerah ini berasal dari daerah yangrelatif miskin maka tanah yang terben-tuk juga mempunyai kandungan hara yangrendah. Daerah rawa belakang jaluraliran sungai dan pelembahan denganpengendalian air yang baik (terutamasaluran pembuangan) dapat dijadikandaerah persawahan (lebak), sedangdaerah lainnya, a.l. daerah kipasaluvial/koluvial dengan pemberian airdapat dijadikan areal sawah berpeng-airan dan daerah perladangan.
Penghambat utama di daerah ini adalahbanjir, genangan air dan miskin kan-dungan hara.
Daerah Marin (B)Berupa jalur-jalur beting pasir pantaidan cekungan antar beting {swales)yang memanjang sejajar garis pantai.Cekungan in i umumnya tergenang/berawa-rawa. Setempat-setempat jalur
ini terpotong oleh alur-alur pasangsurut (tidal creeks) di dataran ber-lumpur dengan tanahnya yang masih men-tah berpotensi sulfat masam. Bentuklahan datar, datar agak cekung dandatar agak melandai dengan lereng <3%Luas 26.690 ha (1,80%).
Sepanjang beting pantai dijumpai jenistanah Tropopsamments, yaitu tanahkasar yang belum berkembang. Di daerahpasang surut yang re la t i f cekungdijumpai jenis tanah Hydraquents yangmasih mentah dan selalu tergenang air.Sesetempat dijumpai jenis tanah Sulf-aquents yang berpotensi sulfat tinggi.
Dengan menjaga kelestarian habitatpantai daerah ini dapat dijadikandaerah perikanan/tambak dan denganpengendalian air yang baik sesetempatdapat digunakan sebagai daerahpersawahan, sedang beting pantai untuktempat pertanaman kelapa.
Penghambat utama daerah ini adalahgenangan a i r l au t , kemungkinankeracunan sulfat serta kekeringan didaerah beting pantai.
Grup Teras Marin (T)Teras marin terbentuk karena adanyagerakan tektonik yang berakibat pen-gangkatan (uplift) daratan di kawasantersebut. Daerah peralihan ini ter-susun dari bahan yang berasal daripengikisan batuan di pedalaman yangdiendapkan di laut dangkal dandiangkat.
Penyebaran satuan lahan ini antaralain terdapat di sekitar Sabulussalamke utara dan ke selatan ke arahSingkil Baru, memanjang ke arah MuaraOreh dan Barus.Bentuk lahan bervariasi antara dataragak berombak, bergelombang sampaiberbukit dengan variasi lereng antara3-25% serta elevasi antara 25 dan200m. Luas 99.310 ha (6,60%).
Jenis tanah utama yang dijumpai didaerah ini adalah Dystropepts menem-pati daerah-daerah lereng bawah danpuncak perbukitan. Ini merupakan tanahyang relatif muda (tererosi), ber
0618 - 20
GAMBAR 8 : SATUAN LAHAN, BLOC DIAGRAM DAN PKNAMPANG MKLIHTAHG LHffiAR SIDBKALANGFIGURE 8 LAND UMTS, BLOCK DIAGRAM AND CROSS SECTION OF TBE SIDIKALANC SMEET
| «
0618 - 21
penampang dalam dengan tekstur ber-vartasi . Di daerah punggungan danlereng tengah dijumpai jenis Hapludoxdan Kandiudox, merupakan tanah yangtua, berpenampang dalam, dengantekstur bervariasi. Sedang daerahcekungan dijumpai asosiasi basah daritanah-tanah tersebut.
Kecuali daerah pelembahan daerah initidak cocok untuk pengembangan per-sawahan. Tanaman semusim dapat dikem-bangkan di daerah datar sampai berom-bak.Dengan memperhatikan segi konservasidaerah berombak, bergelombang sampaiagak berbukit dapat digunakan untukpengembangan tanaman tahunan. Sedangdaerah berbukit hendaknya te tapsebagai hutan.
Pembatas utama di daerah ini adalahtanah miskin ha ra , kekuranganair /kekeringan terutama di musimkemarau serta bahaya erosi terutama didaerah bergelombang sampai berbukit.
Grup Tuf Toba (Q)Grup ini menempati wilayah penyebaranyang sangat luas + 2 juta hektar danmenyebar dari ketinggian 50 sampai2000m dpi.
Tuf Toba dibagi menjadi a. DaerahPlato (Q.I) dan b. Kaki lereng platotermasuk daerah kipas dan dataran,lembah sungal te r i s i tuf (Q.2).
a . Daerah Plato Tuf Toba (Q.l).Terdapat antara ketinggian 700-2000mdpi. Elevasi tertinggi terletak didaerah D. Toba. Menjauhi Danau Toba kesebelah barat dan timur, lereng ter-sebut berangsur menurun.Daerah ini dipotong oleh sesar/patahanSumatera memanjang arah tenggara-baratlaut. Sepanjang garis sesar inidijumpai rangkaian bukit-bukit kecilyang memanjang.Jenis tanah utama di daerah ini adalahHydrandepts menempati punggung-punggung datar atau pelembahan luas,sedang di daerah yang melereng danterpengaruh erosi dijumpai Dystran-depts.Tanah umumnya berpenampang dalam,
tekstur bervariasi dari halus sampaiagak kasar, drainase baik. Di daerahlingkungan basah dijumpai Andaqueptsdengan drainase agak terhambat/terhambatSetempat-setempat dibagian barat dayaplato Toba dengan bahan tuf masam yanglebih berpasir, menempati daerah dataragak melandai dengan cekungan- cekun-gan kecil dijumpai jenis tanah Tropor-thods dan Tropaquods. Merupakan jenistanah berpenampanng sedang denganlapisan-lapisan yang mengeras akibattertumpuknya oksida besi atau bahanorganik. Sedang lapisan di atasnyaberwarna putih, berkwarsa, sebagaisisa pencucian/eluviasi.
b. Kaki lereng plato, kipas dandataran, lembah sempit terisi tuf(Q.2).Daerah ini terletak pada ketinggiandibawah 700m dpi. yang letaknyamenyebar. Kaki lereng/foot slopesmenyebar di daerah barat laut dantimur laut peta, daerahnya melandaidengan lereng <8% . Daerah dataran dankipas terdapat di utara Barus denganketinggian antara 100-200m dpi ber-lereng datar agak melandai (lereng0-3%).
Aliran abu dari Toba mengalir men-gikut i lembah-lembah dan mengisilembah-lembah tersebut. Pelembahansungai yang te r i s i ini merupakanpelembahan lebar antar perbukitan/pegunungan yang tersebar di daerahin i . Bentuk wilayahnya datar sampaimelandai agak berombak dengan lereng3-8% .Jenis tanah utama di lereng plato,kipas dan dataran adalah Dystropepts,sedang di daerah lembah sungai terisituf Humitropepts yang re la t i f lebihkaya. Di daerah punggungan dijumpaijuga Häpludults, yang merupakan tanahyang lebih tua, sedang di daerahpelembahan dijumpai Tropaquepts yangmerupakan a s o s i a s i basah d a r iDystropepts.Tanah-tanah tersebut berpenampangdalam, teks tur bervar ias i halus ,sedang sampai kasar.
Daerah plato merupakan daerah yang
0618 - 22
sangat potensial bagi pengembanganhortikultura (sayuran dan bunga-bungaan) di Sumatera Utara. Sedangdaerah lereng plato, kipas dan dataransela ln sebagian merupakan daerahpegunungan juga merupakan daerah pe-ngembangan persawahan, tanaman panganmaupun tanaman keras/tahunan. Sebagiandaerah plato terutama di sekitar DanauToba, hendaknya tetap dijaga sebagaihutan lindung guna menjaga kese-imbangan air.
Penghambat utama dari jenis-jenistanah yang berasal dari Toba ini an-tara lain miskin hara, sangat pekaterhadap erosi dan kemungkinankekurangan air di musim kemarau.
Grup VolkanGrup volkan berumur Tersier danKuarter membentuk satuan lahanvolkanik tua dan muda. Di daerahvolkanik tua selain terjadi proses-proses geomorfik (erosi, penorehandan pendataran) dipermukaanya jugat e r j ad i proses tektonik lainnya(pelipatan, pematahan). Akibatnyalandscap volkanik tua telah kehilanganbentuk kerucut asllnya dan dikeluarkandari grup volkan, dimasukkan grupPegunungan (M), atau Perbukitan (H) .Bahan volkanik umumnya dasitik sampaiandesitik setempat-setempat basaltikberupa abu, tuf/aglomerat, lahar, lava/batugul ing (boulder). Penyebaransatuan lahan ini terdapat terpencar,terutama di bagian tengah lembar petadan di sekitar Danau Toba, antara lainDolok Simbolon (agak tertoreh), Dk.Pusuk Bukit, Dk. Slnggalang, Dk.Sipiso-piso, Dk. Imun, Dk. Sibandang,dan Dk. Sibutan.
Terletak pada ketinggian 900-1800mdpi . , lereng curam sampai sangatcurara, yaitu >30% (lereng atas dantengah) dan dengan lereng <16% (lerengbawah). Meliputi luas 13.070 ha(0,85%).
Lereng atas dan tengah volkanik didominasi oleh jenis tanah Hydrandepts,Troporthents dan Dystrandepts.Hydrandepts dan Dystrandepts merupakantanah muda telah mengalami perkera-
bangan, berpenampang dalam, berteksturagak halus sampai sedang, drainaseagak cepat. Troporthents merupakantanah yang belum berkembang, berpenam-pang dangkal sampai sedang, teksturkasar, drainase cepat. Hydrandepts danDys t randep t s mempunyai t ingkatkesuburan cukup ba ik dengan kandunganhara sedang sampai t inggi. Tropor-thents tingkat kesuburannyà rendah.
Lereng bagian bawah didominasi olehHumitropepts dan Troporthents.Humitropepts berpenampang dalam,tekstur halus sampai sedang, drainasebaik. Tanah ini kaya kandungan bahanorganik.
Lereng bawah daerah volkan berpotensibaik sebagai lahan pengembangan hor-t ikultura dan tanaman tahunan/kerasdataran tinggi. Lereng tengah dan atashendaknya tetap sebagai hutan llndung.Penghambat utama di daerah ini a . l :tanah peka terhadap erosi sehinggaperlakuan konservasi tanah sangatperlu diperhatikan, lereng sangat ter-jal dan kemungkinan kekurangan air.
Grup Karst (K)Letak grup ini menyebar di sebelahtenggara dan barat laut lembar petadengan bentuk wilayah berbukit sampaibergelombang. Permukaannya mempunyaimorfologi yang t idak t e r t u t u p .Batukapur yang lebih resisten/kukuhmuncul di permukaan sebagai singkapandengan dinding. yang sangat curam,lembah-lembah yang sempit dan dalam.Dijumpai pula guha-guha yang cukupdalam.
Grup karst di daerah ini terletak padaketinggian 300-1500m dpi. Daerahnyasangat tertoreh dengan dengan variasilereng antara 15-30% (untuk daerahperbukitan), dan >75% untuk daerahpegunungan. Meliputi luas + 17.315 ha(1.15%).
Jenis tanah utama di daerah ini adalahHapludalfs yang menempati punggung-punggung di antara batukapur danDystropepts yang menempati kaki lerengbatukapur.Tanah berpenampang sedang sampai
0618 - 23
dangkal, tekstur halus, drainase baik.Kesuburan tanah rendah sampai sedang.
Kecuali batukapurnya yang dapatdiniagakan, daerah ini tidak mempunyaipotensi untuk pengembangan pertanian.;kecuali skala kecil di lereng-lerengbawah yang landai sebagai perladangan.Daerah yang terbuka diantara batuandisarankan untuk dihutankan.
Grup Perbukitan (H)Grup perbukitan terbentuk karena gayatektonik (dari dalam) dan prosesgeomorfik dipermukaannya yang meng-hasi lkan morfologi/ r e l i e f takberaturan: Variasi litologi menentukanpula ke t idak te ra turan t e r sebu t .Penyebarannya terutama di 1ereng bawahbagian barat dan tengah pegununganBarisan, menyebar ke utara dan selatandengan bentukan lungur membulat/memanjang, disamping bentukan-bentukankhusus seperti di Pulau Samosir danbuki t -buki t memanjang di sek i ta rpatahan Sumatera. Di bagian tengahterdapat bukit-bukit kecil terpisahsatu dengan lainnya dan umumnya ter-tutup oleh tuf Toba.
Pulau Samosir mempunyai bentukkan yangkhusus baik relief maupun litologinya.Bentuk wilayah berbukit sampai ber-bukit agak bergunung dengan variasilereng antara 8 dan >30% . Meliputiluas 150.000 ha (12,35%).
Jenis tanah utama di daerah perbukitandi l u a r Pulau Samosir adalahDystropepts yang terutama terdapat dilereng-lereng atas dan bawah punggungperbukitan, sedang di lereng tengahdijumpai j e n i s Hapludul t s danKanhapludults.Tanah berpenampang sedang sampaidalam, teks tur be rvar ias i halus,sedang sampai kasar, drainase baik,miskin hara tanaman.
Jenis tanah utama Pulau Samosir adalahEutropepts, mempunyai kadar hara lebihbaik dibanding Dystropepts. Menempatilereng bawah dan tengah, sedang lerengatas ditempati Dystropepts.
Daerah perbukitan dengan lereng 15-30%
berpotensi cukup baik untuk pengem-bangan tanaman tahunan dalam skalakecil dengan memperhatikan konservasitanah. Daerah dengan lereng >30% hen-daknya tetap sebagai hutan lindung,sedang lereng dibawah 15% dapatdigunakan sebagai areal pengembangantanaman semusim. Sebagian wilayah P.Samosir dapat digunakan untuk pengem-bangan peternakan.
Penghambat utama daerah ini antaralain: tanah miskin hara tanaman,sebagian lereng curam, bahaya erosise r t a kekeringan terutama di P.Samosir.
Grup Pegunungan (M)Grup ini terletak antara ketinggian200 - 2.000m dpi, berlereng curam,sampai sangat curam sekali denganlereng diantara 30 - 75% dan lebihdari 75%: Bagian tert inggi dari P.Samosir merupakan suatu plato, ber-lereng melandai, lereng 3-8% terletakdiantara ketinggian 1500-1700m dpi.
Jenis tanah utama di daerah ini adalahDystropepts yang menempati puncak-puncak sempit dan runcing dan jugalereng atas, Humitropepts menempatilereng-lereng bawah dan pelembahan,sedangkan Troporthents dan Tropopsam-ments yang berpenampang dangkal/sedang, terdapat di kaki-kaki lereng.
Tanah berpenampang sedang sampai dalamsedang yang berasal dari bahan volkanberpenampang sangat dalam dengan warnayang lebih gelap dan lebih kaya unsurhara. Tekstur tanah be rva r i a s i ;drainase pada umumnya baik. Kecualitanah yang berasal dari volkan, makatanah-tanah di daerah ini mempunyaitingkat kesuburan rendah.
Puncak Pulau Samosir yang re la t i fd a t a r / l a n d a i d i t e m p a t i o l ehHumitropepts sedang tanah daerah ber-lereng ditempati Eutropepts. Jenistanah ini mempunyai tingkat kesuburanlebih baik dibanding ditempat lainnya.
Daerah pegunungan tidak mempunyaipotensi untuk pengembangan kegiatanpertanian/perkebunan. Penghutanan kem-
0618 - 24
bali daerah-daerah yang telah rusakakan sangat bermanfaat terhadaptatanan air di daerah bawahnya, disamping akan mengurangi bahayaperusakan oleh erosi. Penghambat utamadi daerah ini adalah lereng yang san-gat curam/sangat curam sekali, bahayaerosi kekeringan dan daerahnya sukarsekali dijangkau (tidak ada saranajalan).
Grup Aneka Bentuk (X)Grup ini merupakan bentukan tersendiridi luar satuan lahan yang telahdiuraikan. Bentukan ini bukan satuanlahan/satuan peta, tapi merupakan ben-tukan yang spesifik. Dijumpai antaralain XI untuk lembah sungai terjaltererosi atau lereng tunggal terjal,X2 untuk daerah kota/pemukiman, X3 un-tuk danau.
5.2. Isi uraian satuan lahan
Uraian satuan lahan merupakan pokokterpenting dalam buku penjelasan ini.Disajikan uraian dari 66 satuan lahanyang terdapat pada lembar peta 0618(Sidikalang), secara detail dan dalambentuk/format yang baku.Agar memudahkan untuk para pemakai,maka setiap Satuan Lahan yangdiketemukan pada lembar peta inidiuraikan secara mendetil pada Lam-piran 1.
Uraian itu antara lain meliputi :- Luas dan penyebarannya pada tiap
Provinsi yang diliput.- Citra satelit, foto udara dan Radar
yang meliput Satuan Lahan tsb.- Bahan induk yang meliputi tingkat
pelapukannya, litologinya dan for-masi menurut peta Geologi.
r Sumber dan kualitas air- Kemungkinan perikanan- Bahaya banjir atau genangan- Vegetasi dan penggunaan lahan- Tingkat bahaya erosi (yang diper-
cepat)- Satuan Tanah yang dijumpai (pada
tingkat Great Grup)- Sifat sifat kimia dan morfologi
penting dari tanah lapisan atas- Ketinggian dari muka laut- Bentuk profil Satuan Lahan tsb.
Pola drainaseLerengDistribusi lereng pada SatuanLahan tsbPerbedaan tinggiBentuk wilayahKeadaan pelembahannyaPembagian lanjut dari Satuan Lahan(Faset)Fragmentasi lahan yang bisadlusahakan untuk pertanian, danTingkat relaibilitas dari unsurunsur diatas
Disamping itu disajikan' pula penampang'melintang dari tiap Satuan Lahan ter-sebut untuk memudahkan pemakai meiB-bayangkan keadaan Satuan Lahan ter-sebut.
6. DAFTAR PUSTAKA
Balsem, T., & P. Buurman, 1989.Guidelines for Land Unit Descrip-tion. Soil Data Base ManagementProject Technical Report No. 13,Version 2. Soil Data Base Manage-ment, Center for Soil Research,Bogor
Balsem, T., P. Buurman & U. Wood-Sichra, 1988. Penggunaan kode kom-puter untuk data lapangan. ProyekPengelolaan Data Base Tanah,Laporan Tehnis No. 5a, Versi 1.1.Pusat Penelitian Tanah, Bogor
Buurman, P., 1988. Sifat-sifat kimia,fisika, dan mineralogi untuk database tanah. Proyek PengelolaanData Base Tanah, Laporan TehnisNo. 7a, Versi 2.0. PusatPenelitian Tanah, Bogor.
Buurman, P., T. Balsem & H.G.A. vanPanhuys, 1988. Klasifikasi satuanlahan untuk survey tingkat tinjauSumatera. Proyek Pengelolaan DataBase Tanah, Laporan Tehnis No. 3a,Versi 1.2. Pusat Penelitian Tanah,Bogor.
Desaunettes, J.R., 1977. Catalogue oflandforms for Indonesia. FAO/UNDPLand Capability Appraisal ProjectWorking Paper No. 13, SoilResearch Institute, Bogor
FAO/UNESCO, 1977. Guidelines for soildescription. Rome
0618 - 25
Gallup, D.L., 1981. Proposed codingsystem for pedon data for trial bythe Center for Soil Research, Bogor.AGO/INS/78/006, Manual 3. Bogor
GRDC (Geological Research and Develop-ment Center), 1978. Geologic»map ofthe Menggala quadrangle, Sumatra,scale 1:250.000.
Kips, P.A., D. Djaenudin & NataSuharta, 1981. The land unit ap-proach to land resources surveys forland use planning, with particularreference to the Sekampungwatershed, Lanpung province,Sumatra, Indonesia.
Muslihat, A., U. Wood-Sichra & P.Buurman, 1989. Soil sample analysisdata base - User Manual and Techni-cal Manual. Soil Data Base Manage-ment Project, Technical Report No.17, Version 1.0. Center for SoilResearch, Bogor.
PPPG - see GRDCRePPProT (Regional Physical Planning
Programme for Transmigration), 1985.Review of Phase IB results CenmtralKalimantan. Ministry of Transmigra-tion, Jakarta.
RePPProT (Regional Physical PlanningProgramme for Transmigration), 1988.Review of Phase I results Sumatra.Ministry of Transmigration, Jakarta.
SCS (Soil Conservation Service), 1978.Pedon coding system for the NationalCooperative Soil Survey. USDA,Washington D.C.
Soil Survey Staff, 1987. Keys to SoilTaxonomy. SMSS (Soil Management Sup-port Service) Handbook 6. US Dept.of Agriculture.
Laporan pemetaan tanah
(Nomor adalah nomor laporan dalam fileSUMREP)
5. Laporan survei kapabilitas tanahdaerah Alue Biloh WPP XVII/SKP G,Aceh Selatari, Prop. Daerah IstimewaAceh. Pusat Penelitian Tanah, 1984.
17. Laporan survai kapabilitas tanahdaerah Sabulusalam XVA, kabupaten
Aceh Selatan, provinsi Daerah Is-timewa Aceh. Pusat Penelitian TanahNo. 38/1983, 1983.
53. Rencana teknis satuan pemukimanTahap IIIA Daerah Istimewa Aceh :Trumon Bakongan XVIIB. DepartemenTransmigrasi, 1986.
Maximum: 50 m Minimum: 5 m Range: 25 mDominant: No pronounced highs/lows
Included:
a. Pattern: meanderingc. Variability: lowa. Steepness:flat
c. Length:e. Curvature:
Valleybottoms: 70'%
Interfluves : Q-8Z:30 %a. Amplitude: very low
Flat, slope <2%, 0-50 ma. Shape: b. Length:d. Width: e. Variability:a. Width: wide b. Variability:-1- Depression &oxbow lake, tropaquepts, 60X-2- Spillways and levees, dystropepts, 30X-3- Along river bed, fluvaquents, 10X
-4-
b. density: Very low
b. Variability: Low
d. Variability:
9-251: 0 %, 25-551: 0 X
b. Variability: Low
c. Variability:
29. FRAGKE8TATIGH: Valleys: Small blocks Interfloves: Small blocks
75 m Mini»™.- 25 m Bange: 50 mDominant: non-linear and random 40-60% of area flat-toppedIncluded:a. Pattern: dendritic b. density: Lowc. Variability:a. Steepness:gently sloping ' b. Variability: Low
c. Length: long d. Variability: Mediume. Curvature: convex
18. SOU. CHARACTERISTICSPropertiesa. Textuure: t o p s o i l
subsoilb. Depth: peatsoil
mimerai soil
c. Drainage:d. Exclu. K: topsoil
subsoile. Total K2O: topsoil
subsoilf. Avail. P: method
topsoilsubsoil
S- Total F: topsoil
subsoilh. CGC pH 7 topsoil
subsoil
i. Soil Reaction:topsoilsubsoil
3- Al Sat. topsoil
subsoil
k. Al fcoxicity :1. Acid sulpb. pot.:m. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot cbstx- layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Dominant > 501finefine
moderately deep
Well drainedmediumvery low
mediumvery lowBray I
very low
very lowlow
very low
lowlow
very strong acidstrong acid
very low
very low
--
salt free
87 cm2.2
1.21
Associated 1moderately finemoderately fine
very deep
Well drainedvery low
very low
very low
very lowBray I
very low
very lowvery low
very low
very low
very lowvery strong acidvery strong acidmedium
low
no
salt free
125 cm1.50.71
Associated 2finefine
very deepPoorly drained
low
low
very high
mediumBray I
very low
very lowhigh
very highmedium
lowstrong acidstrong acidlow
very low--
salt free
120 cm2.6
2.61
19. ALTITUDE:
20. FLAH/PBOFILE:
21. L.O. DBAIBAGE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTK.:
24. BELIEF AMPLI.:25. TBWBAinB-
26. CREST/RIDGES:
27. VALLET FLO0B:28. LAHD FACETS:
29. FBAGMEBTATIGH:
75 m Minimum: 25 m Bange: 40 mDominant: non-linear and random 40-60% of area flat-toppedIncluded:a. Pattern: dendritic ' b. density: Moderatec. Variability: lowa. Steepness:gently sloping b. Variability: Mediumc. Length: moderate d. Variability: Lowe. Curvature:
subsoilk. Al toxicity :1. Acid solph. pot.:m. Salinity :m. Other Toxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Hatter :q. TEB :r. Total observations:
Dominant > 501
moderately finemedium
very deep
Moderately wellvery high
very high
very lowvery lowBray Ivery low
very low
very low
very low
very low
very low
very strong acidvery strong acidvery lowvery low
salt free
130 cm1.87.11
Associated 1finefine
veryWell
very
very
very
veryBray
veryvery
very
very
low
very
deepdrained
low
low
low
lowI
lowlow
low
low
low
strong acidvery
very
strong acid
high
mediumno
salt free
130 cm2.0
2.4
11
Associated 2finefine
deep
Wellvery
very
veryveryBray
very
very
very
very
veryvery
drained
high
high
lowlowI
low
low
low
low
low
low
excessive acidexcessive acidvery
very
salt
2.2
8.13
low
low
free
19. ALTITUDE:
20 . FLAB/PROFILE:
2 1 . L.O. B8AXHAGE:
22 . SLOPE:
2 3 . SLOPE DISTR.:
24. RELIEF AMPLI.:25 . TUBBATB-26. CREST/RIDGES:
27. VALLEY FLOOR:28 . LARD FACETS:
29. FBAGMESTATIOH:
b. density: Moderate
b. Variability: Medium
d. Variability: Medium
100 m Minnm: 25 m Range: 75 mDominant: non-linear and random < 40% of area crested/peakedIncluded: non-linear and random 40-60% of area crested/peakeda. Pattern: dendriticc. Variability: mediuma. Steepness:sloping
Rolling 9-15%, 0-50 ma. Shape: Level b. LengtJh:Shortd. Width: narrow e. Variability: Lowa. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Crest upper slopes, hapludox, 25%
n: 1800 m Minimum: 1300 m Bange: 1500 mDamnant: linear and parallel No pronounced highs/lowsIncluded: linear and parallel > 60% of area flat-toppeda. Pattern: dendritic b. density: Very lowc. Variability: lowa. Steepness:flat
c. Length: extremelye. Curvature: straightValleybottotns: 30 7.Interfluves : 0-81:70 %a. Amplitude: very lowFlat, slope <2%, 0-50 ma. Shape: no crests
Dominant: linear and parallel No pronounced highs/lows
Included: linear and parallel > 60X of area flat-toppeda. Pattern: parallelc. Variability: lowa. Steepness:flatc. Length: longe. Curvature: straightValleybottans: 20 XInterfluves : 0-81:80 Xa. Amplitude: very lowFlat, slope <ZX, 0-50 ma. Shape: no crests b
d. Width: ea. Width: very narrow b-1- Flat tops, hydrandepts-2- Depression, andaquepts
2000 m MiaiBun: 1500 m Range: 1700 mDominant: linear and parallel > 60% of area flat-toppedIncluded: non-linear and random 40-60! of area flat-toppeda. Pattern: dendritic - b. density: Lowc. Variability: lowa. Steepness:gently sloping b. Variability:c. Length: moderate d. Variability:
e. Curvature: straightValleybottoBS: 5 %Interfluves : 0-81:70 Xa. Amplitude: lowUndulating 2- 8Ï, 0-50 m
k. Al toxicity :1. Acid sulph. pot.:B. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Hatter :q. TEB :r. Total observations:
Dominant > 501finefine
very deepWell drained
low
low
very high
very highBray I
very lowvery low
lowlow
low
low
strong acidvery strong acid
highmedium
salt free
120 cm1.71.2
10
Associated 1moderately coarsecoarse
very deepWell drained
mediumlow
very high
very highBray I
high
highlowlow
low
very low
moderately acidmoderately acid
very low
very low
salt free
110 cm2.1
2.54
Associated 2coarsemoderately coarse
moderately deep
Well drained
very low
very low
very lowlowBray I
very lowvery low
very low
very lowlow
medium
excessive acidvery strong acid
high
high
salt free
70 cm6.5
1.31
19. ALTITUDE:
20. PLAB/FROFILE:
21. L.D. DRAIBAGE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTH. :
24. RELIEF AMFLI.:
25. TERRAIN:26. CREST/RIDGES:
27. VALLET FLOOR:28. LATO FACETS:
29. FfiAGMEHIATIOB:
•: 1500 m Miniau«: 900 m Range: 1200 mDonnant: non-linear and random 40-60X of area crested/peakedIncluded: non-linear and random 40-60% of area flat-toppeda. Pattern: dendritic b. density: Mod. highc. Variability: mediuma. Steepness:gently sloping b. Variability: Medium
c. Length: moderate d. Variability: Mediume. Curvature: straight
Valleybottoas: 10 X
Interflnves : 0-81:60 X, 9-251: 30 Z, 25-55X: 0 %a. Hi»l i I I«1II low b. Variability: Medium
Undulating 2- 8X, 0-50 ma. Shape: Level b. Length:Moderately long c. Variability: Mediumd. Width: narrow e. Variability: Lowa. Width: very narrow b. Variability:-1- Flat tops and crests, hydrandepts, 60%-2- Sloping parts, dystrandepts, 302
-3- Small depres. on slope, troporthods, 10%
-•-Valleys: Small blocks Interflnves: Large blocks
30. RELIABILITY:lO.b : 1 12.a: 218.d-q: 2 19: 2
1» reliable. 2=- probable, 3= tenable,
14.a: 1 14.b: 1 17: 2 18.a: 1
22: 2 23: 2 2«: 2 28: 3
*- plausible18.b: 1 18.c:29: 3
31. ADDITICUL BOTES: sot/Troporthods, extrapolation from landunit Qd.1.2.2
k. Al toiicity :1. Acid sulph. pot.:m. Salinity :n. Other Toiicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Damnant > 501moderately finemoderately fine
very deepWell drained
low
very low
high
very highBray I
very low
very low
low
very low
high
low
very strong acidvery strong acidvery high
very low
salt free
120 cm6.6
0.3
3
Associated 1moderately coarsemoderately coarse
very deep
Well drainedlow
low
medium
very highBray I
very low
very low
very low
very lowlow
low
strong acidstrong acidvery low
very low
salt free
125 cm8.6
0.6
2
Associated 2
0.0
0.0
0
19. ALTITUDE:
20. PLAB/fBOFILE:
21. L.D. D8AIHAGE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTK.:
24. BELIEF AMPLI.:
25. TEKRAM:26. CBEST/BIDGES:
27. VALLEY FLOOR:
28. LAHB FACETS:
29. FBAGME8TATIOB:
a: 1450 m Minimal: 1000 m Bange: 1200 mDominant: non-linear and random 40-60% of area flat-toppedIncluded: non-linear and random > 60% of area crested/peaked
Maximum: 700 m Minim»- 300 m Bange: 400 mDominant: non-linear and random < 40% of area flat-toppedIncluded: non-linear and random < 40% of area crested/peakeda. Pattern: dendritic b. density: Moderatec. Variability: mediuma. Steepness:gently sloping b. Variability: Lowc. Length: long d. Variability: Mediume. Curvature: c ompound
Valleybottoas: 5 %Interfluves : 0-8Z:85 %, 9-25Z: 10 X, 25-55Z: 0 %a. Amplitude: medium b. Variability: Medium
Undulating 2- 8%, 0-50 ma. Shape: b. Length: c. Variability:d. Width: e. Variability:a. Width: narrow b. Variability: Low
18. SOU. CHARACTERISTICSPropertiesa. Textare: tqpsoi l
subsoilb. Deptb: peatsoil
Mineral soi l
c. Drainage:d. Exch. K: topsoil
subsoil
e. Total K2O: topsoilsubsoil
£. Avail. P: methodtopsoil
subsoil6- Total P: topsoil
subsoilh. OBC pH 7 topsoil
subsoili. Soil Reaction:topsoil
subsoilj. Al Sat. topsoil
subsoilk. Al toxicity :1. Acid sulph. pot.:m. Salinity :n. Other Taxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Hatter :q. TUB :r. Total observations:
Dominant > 501finefine
very deep
Well drained—
—
very high
very high
--
--
low
very low--
--
moderately acidstrong acid
--
__
—
120 cm0.0
0.0
2
Associated 1finefine
very deepPoorly drained
medium
low
very high
very highBray Imedium
medium
very lowmedium
medium
high
very strong acidvery strong acid
very low
very low
salt free
120 cm11.110.3
1
Associated 2moderately finefine
deep
Well drained—
—
mediummedium
--
—
very low
very low--
—
strong acidstrong acid
—
—
120 cm0.0
0.0
3
19. ALTITUDE:
20. PLAH/EBQFILE:
21. L-D. DBAIHAGE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTR. :
24. BELIEF AMPLI.:25. TPPPATH-
26. CREST/RIDGES:
27. VALLET FLOGR:
28. T-Mrn FACETS:
29. FRaEHERATIQB:
175 m Kiniaan: 100 m Bange: 150 mDominant: linear and random 40-60% of area flat-toppedIncluded: linear and random < 40% of area crested/peakeda. Pattern: parallel b. density: Mod. highc. Variability: mediuma. Steepness:gently sloping b. Variability: Lowc. Length: moderate d. Variability: Medium
Dominant: non-linear and random > 60% of area crested/peaked
Included:
a. Pattern: radialc. Variability: mediuma. Steepness:very steep
c. Length: moderatee. Curvature: straight
Valleybottoas: %
InterfXaves : O-8X:0 %
a. Aqilitade: very highMountainous >16%, >300ma. Shape: Undulating b. Lengtb:Moderately longd. Width: narrow e. Variability: Lowa. Width: b. Variability:-1- Middle and lower slope, hydrandepts, 50%—2~ upper slopes, dystrandepts, 10%
k. Al toxicity :1. Acid snlph. pot.:B. Salinity :n. Other Toxicity:o. Root obstr. layer :p. Organic Matter :q. TES :r. Total observations:
Donnant > 501 Associated 1
0.00.00
0.00.00
Associated 2moderately coarsemoderately coarse
extremely deepWelllow
lowlow
lowBray
veryvery
high
highvery
very
drained
I
low
low
high
highexcessive acidvery
low
very
verysalt
17C24.9
0.6
2
strong acid
low
shallow
free
) cm
19. ALTITUDE:
20. PLAH/FHQFILE:
21. L.D. DRAIBAGE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTR. :
24. RELIEF AMPU.:23. TERRAIS:26. CREST/RIDGES:
27. VALLEY FLOOR:
28. LAND FACETS:
29. FRAGMEHTATICS:
b. density: Moderate
b. Variability: Medium
d. Variability: Medium
B: 1500 m Minima: 900 m Range: 1100 mDominant: non-linear and random < 40% of area flat-toppedIncluded: non-linear and random 40-60Ï of area flat-toppeda. Pattern: parallelc. Variability: lowa. Steepness:sloping
Mountainous >16%, >300mà. Shape: Irregular b. Length:Shortd. Width: narrow e. Variability:a. Midtto: very narrow b. Variability:-1- Middle slopes, hapludalfs, 50%
Maximum: 1100 m Minimum: 925 m Bange: 1000 mDominant: linear and parallel 40-60% of area flat-toppedIncluded: linear and parallel < 40% of area flat-topped
b. density: Lowa. Pattern: parallelc. Variability: lowa. Steepness:slopingc. Length: moderatee. Curvature: straightValleybottoms: S %Interfluves : 0-81:45 %, 9-25Z: 50 %, 25-551: 0 %a. Amplitude: medium
hillocKy >16%, 0-50 ma. Shape:d. Width:a. Width: very narrow
k. Al toxicity :1. Acid sulph. pot.:si. Salinity :n. Other Toxicity:o. Soot obstr. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Dominant > 501
moderately finemoderately fine
Associated 1
moderately finemoderately fine
Associated 2
very deepWell drained
very lowvery low
very low
very low
very deepWell drainedlow
low
high
high
very lowvery low
lowlowvery strong acidstrong acid
very highvery high
yes
—
120 cm2.2
0.51
very lowvery low
very lowlow
very strong acidstrong acid
high
highyes
salt free
120 cm1.9
0.53
0.0
0.0
0
19. ALTITUDE:
20. PIAS/PROFILE:
21. L.U- DRAINAGE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTR. :
24. PET.TKP AMPLI.:25. TPBBATW-
26. CREST/RIDGES:
27. VALLET FLOOR:
28. LMB) FACETS:
29. FKaGHEHTATZGB:
b. Variability: Medium
d. Variability: Medium
550 m Miniram: 100 m Range: 450 mDominant: linear and random > 60% of area crested/peakedIncluded:a. Pattern: dendritic b. density: Mod. highc. Variability: mediuma. Steepness:Steep
a. Pattern: dendriticc. Variability: mediuma. Steepness:gently sloping
c. Length: moderatee. Curvature: convexValleybottoas: 15 X
Interfloves : O-8Z:60 %, 9-25Z: 25 %, 25-55Z: 0 %a. Amplitude: low b. Variability: Medium
Undulating 2- 8%, 0-50 ma. Shape: Level b. Length:Moderately long c. Variability: Lowd. Width: moderate e. Variability: Mediuma. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Middle slopes, hapludults, 30%
k. Al taxicity :1. Acid salpb. pot.:m. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
> 50Z
moderately coarsemoderately coarse
deep
Well drained
medium
medium
very highvery highBray Ivery lowvery low
very low
very low
low
low
very strong acidexcessive acidhighhighno
100 cm1.10.61 •
Associated 1moderately finefine
mod. shallow
Well drained
low
very low
very high
very lowBray Ilowvery low
medium
very low
very high
highvery strong acidvery strong acidvery low
medium
no
44 cm22.04.01
Associated 2
0.00.00
19. ALTITUDE:20 . PLÔM/ÏBCFILE:
2 1 . L.O.
22 . SLOPE-.
2 3 . SLOPE OISTR.:
24. BELIEF AMPLI.23. TEBBAH:26. CBEST/BIDSBS:
27. VALLET FLO0K:
28. LAB FACETS:
•: 1300 m Minim«: 100 m Bauge: O mDominant.: non-linear and random > 60% of area crested/peakedTnclodad:
a. Pattern: dendriticc. Variability: mediuma. Steepness:mod. steepc. Length: moderatee. Curvature: convexValleybottoms: XInterfUives : 0-81:5 Ia. Amplitude: medium
b. density: Moderate
b. Variability: Low
d. Variability: Medium
9-25Z: 75 I, 25-551: 20 I
b. Variability: MediumhillocKy >16Z, 0-50 ma. Shape: Irregular b. Lsnsth:Moderately long c. Variability: Lowd. Hidth: moderate e. Variability: Mediuma. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Slopes, dystropepts, 90Ï-2- Upper slopes, dystrandepts, 10X-3--4-Valleys: None Interfluves:
k. Al toxicity :1. Acid solpb. pot. :m. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obsfcr. layer :p. Organic Hatter :q. TEB :r. Total observations:
DoJdnant > 50tmoderately finefine
very deepWell drained
high
medium
very high
very high
Bray Ivery low
very lowlow
very low
mediummedium
excessive acid
very strong acidvery lowvery low
----
salt free
120 cm
1.918.81
Associated 1moderately fine
fine
very deep
Well drained
mediumlow
very high
very highBray Ivery lowvery low
low
very low
low
low
excessive acid
excessive acidvery high
very high
no--
salt free
160 cm1.80.7
1
Associated 2fine
fine
very deepWell drained
mediumlow
very high
very highBray Ivery low
very low
medium.high
mediumlow
excessive acid
excessive acidmediumhigh
no
very shallowsalt free
120 cm
3.73.11
19. ALTITUDE:
20. PLAH/FBOFILE:
2 1 . I .D . IIRATIMBK:
22 . SLOPE: .
2 3 . SLOPE OISTR.:
24 . BELIEF AMPU.:2 5 . TFPBATW-
2 6 - CREST/BULMvKS :
2 7 . VALLEY FLOOR:
2 8 . LÔHD FACETS:
2 9 . FBAGMEnAJIGB:
: 1600 m Miniaan: 1250 m Bange: 1500 mDominant: linear and parallel > 60! of area flat-toppedIncluded:a. Pattern: parallel b. density: Moderate
c. Variability: lowa. Steepness:slopingc. Length: moderatee. Corvatore: convexValleybottoms: 10 %
Interfiles : 0-81:15 X, 9-251: 75 X, 25-551:
a. Aaplitode: low
Rolling 9-15*, 0-50 m
a. Shape: Level b. Length:Moderately longd. üidth: moderate e. Variability: Lowa. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Mid & lower slopes, eutropepts, 60%
18. SOU. CHARACTERISTICSPropertiesa. Textare: tapsoi l
subsoilb. Depth: peatsoil
•ineralsoil
c. Drainage:d. Ezch. K: topsoil
subsoil
e. Total K20: topsoilsubsoil
f. Avail. F: aethodtopsoilsubsoil
g. Total P: topsoilsubsoil
h. CSC p9 7 tapsoil
subsoil
i. Soil Reaction:topsoilsubsoil
3- Al Sat. tapsoilsubsoil
k. Al toxicity :1. Acid salpta. pot.:a. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Dajrinant > SOX
finefine
very deepWell drainedvery highvery highvery highvery highBray Ivery lowlowlow
very lowlow
medium
excessive acidstrong acidvery lowvery low
120 cm1.018.11
Associated 1moderately coarsemoderately fine
very deep
Well drained
mediumlow
very high
very highBray Ivery low
very lowlow
low
low
low
excessive acidvery strong acidmediumhigh
no
104 cm2.31.41
Associated 2
0.0
0.0
0
19. ALTITUDE:20 . PLM/IfiffflLE:
2 1 . L.O. DBAIBAGE:
22. SLOPE:
2 3 . SLOPE. DISTE.:
24 . RELIEF AMPII.:25 . TEBHAII:26. C8EST/RIDBES:
27. VALLET FLOCK:2 8 . LAB) FACETS:
29 . FBÉCHERATIC«:
1500 m Minions: 1000 m Range: 1200 mDonnant: linear and parallel > 60% of area crested/peakedIncluded: linear and random > 60X of area crested/peakeda. Pattern: parallel b. density: Highc. Variability: lowa. Steepness:mod. steep
c. Length: short
e. Curvature: straightValleybottOBs: 15 %
Interflnves : 0-81:10 X,a. Amplitude: medium
hillocKy >16%, 0-50 ma. Shape: Irregular b. Length:Short c. Variability: Mediumd. Hidth: moderate e. Variability: Mediuma. Hidth: very narrow b. Variability: Medium-1- Mid & lower slopes, eutropepts, 60X
-2- Upper slopes, dystropepts, 40Ï
-3--4-
Valleys: Interfluves:
b. Variability: Medium
d. Variability: Low
9-251: 75 %, 25~55Z: 0 %b. Variability: Medium
30. ng.TABTT.TTT: 1 - r e l i a b l e , 2 - probable, 3 - tenable , 4- plausiblelO.b : 2 12.a: 2 14.a: 1 14.b: 1 17: 2 18.a: 2 18.b: 2 18.c: 218.d-q: 2 19: 2 22: 3 23: 3 24: 2 28: 2 29: 2
31. ADDITIOML BOIES:
0618 - 137
LARD OHIT REPORT LREP-SDBM, CSR-BOGOR
MAP IMAGE: CROSS SECTICH:
A.2.2.1 H.5.2.2
TobsLake
1 . LARD O B I T : M u . 1 . 1 . 2
4. OCCOREHCE by FROT3BCE:
5. STATUS HDEHTIFIERS :
6. LARD 0HIT DESCHIPTICH:
7. SATELLITE SCEBES :
8. AWITAT. PHOTOGRAPHS :
9. KADAR :
10. PAREBT MATERIAL
a. Weathering :
b. Lithology :
c. Formation :
12. HATER a. Quality :
b. Source :
13. FISHERIES :
14. RIVERS a. Floodrisk :
b. Inondation:
15. VBSEIATIOH/LAHD OSE :
Area used :
16. ACCELERATED EROSIGB
' a. Occorence :
b. Evidence :
2. MAP SHEET: 0618 3. AREA: 58 km2
Sumatera Utara: 99%
Updated by: DR edit date: 05/05/89 Status: Final
Moderately dissected flat to undulating plateaus, mixed sedimentary
rocks, slopes 3 - 8 X.
128/58/08/08/85
1:100.000 135 /8323-113,
Star-I/250/88/0618-4
11. BOCK OUTCROP:
High
, dacite, diatomite
Qps
Fresh
Rain, Perennial River
None
None
None
, bush, upland crops, reafforestation
60 X
Localised
Galleys
17. SOIL GBEAT GSCOP
Donnant >SOZ
Associated 1
Associated 2
Classification
humitropepts
eutropepts
Z of area
60 X
40 X
X
Lab. checked
yes
yes
32. REEBESEHTATIVE PROFILES:
ith/ / /87/lh/0618/62/ /046/ ite/ /038/
0618 - 138
18. SOIL CHARACTERISTICS
Propertiesa. Texture: topsoil
subsoil
b. Depth: peatsoilmineralsoil
c. Drainage:d. Excb. K: topsoil
subsoil
e. Total K20: topsoilsubsoil
f. Avail. F: methodtopsoilsubsoil
g. Total P: topsoilsubsoil
h. CEC pH 7 topsoil
subsoili. Soil Reaction:topsoil
subsoilj. Al Sat. topsoil
subsoil
k. Al toxicity :1. Acid solph. pot.:m. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Dominant > SOZfinefine
very deep
Well drainedmedium
medium
very high
very highBray I
very lowvery lowlow
low
medium
mediumexcessive acidexcessive acid
mediumhigh
salt free
120 cm4.1
3.31
Associated 1moderately finefine
very deep
Well drainedvery high
very highvery low
very lowBray I
very low
very lowlow
very low
medium
mediumexcessive acidvery strong acid
very low
very low
salt free
120 cm1.918.8
1
Associated 2.
0.0
0.0
0
19. ALTITUDE:
20. PLAB/fBOFILE:
21. L.U. BIBATBMKE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTR.:
24. BELIEF AMPLI.:25. TEmiATW-
26. CSEST/BIDSES:
27. VALLET FLOOR:
28. LAND FACETS:
29. FRAGMERATIOH:
n: 1650 m Minimum: 1500 m Range: 1500 mDominant: linear and parallel > 60% of area flat-toppedIncluded: linear and parallel < 40% of area crested/peakeda. Pattern: parallel b. density: Moderate
c. Variability: lowa. Steepness:gently sloping b. Variability: Low
c. Length: moderate d. Variability: Mediume. Curvature: straight
a. Amplitude: highMountainous >16%, >300ma. Shape: Irregular b. Length:Shortd. Width: moderate e. Variability: Mediuma. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Middle slopes, hapludults, 10%
Maximum: 900 m Minim»- 300 m Range: 500 mDominant: non-linear and random > 60% of area crested/peakedIncluded:a. Pattern: dendritic b. density: Mod. high
c. Variability: mediuma. Steepness:Steepc. Length: short
e. Curvature: convex
Valleybottons: 5 %
Interfluves : 0-81:0 X
a. Amplitude: very highMountainous >16%, >300ma. Shape: Irregular b. Length:Moderately longd. Width: narrow e. Variability: Mediuma. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Upper & Mid. slopes, dystropepts, 75%
18. SOIL CHARACTERISTICSPropertiesa. Textnre: topsoi l
subsoilb. Dopth: peatso i l
•ineralsoil
c. Drainage:d. Erch. K: topsoil
subsoile. Total K2O: topsoil
subsoil£. Avail. P: « thod
topsoilsubsoil
B- Total F: topsoilsubsoil
h. CBC pH 7 topsoilsubsoil
i. Soil Reaction:topsoilsubsoil
j. Al Sat. topsoilsubsoil
k. Al toocLcity :1. Acid sulph. pot.:•. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obstr. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Dominant > 50Zfinefine
very deep
Well drainedmedium
very lowlow
very lowBray Ivery low
very low
very high
very high
high
mediumexcessive acidexcessive acid
very high
very high
salt free
120 cm4.3
0.6
1
Associated 1moderately finefine
moderately deep
Well drained
very low
very low
very low
very lowBray I
very lowvery low
very low
very low
low
lowstrong acidstrong acid
low
low
salt free
75 cm2.32.4
1
Associated 2
0.00.00
19. ALTITUDE:20. P1AM/IBDFILE:
2 1 . L.U. BBAIB6GE:
22. SLOPE:
23. SLOPE DISTK. :
24 . RELIEF AMPLX.:23 . TBniATW-26. CHBST/R1DGKS:
27. VALLET FLOOR:
28. LAD) FACETS:
29. FSAGHEHTATIOH:
n: 1500 m Miniraum: 1100 m Range: 1300 mDominant: linear and random > 60% of area crested/peakedIncluded:
a. Pattern: dendritic b. density: Mod. highc. Variability: mediuma. Steepness:extremely steep b. Variability: Mediumc. Length: short d. Variability: Mediume. Curvature: compound
Valleybottarns : 10 %
Interfluves : O-8Z:10 %
a. Amplitude: very high
Mountainous >16%, >300ma. Shape: Irregular b. Length:Short c. Variability: Mediumd. Width: narrow e. Variability: Mediuma. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Crest, upp & low slope, dystropepts, 90Ï-2- Middle slope, hapludults, 10Z
-3--4-Valleys: None Interfluves: °
9-251: 20 %, 25-551: 60 %"' . b . V a r i a b i l i t y : Medium
30. RELIABILITY:lO.b : 1 12 .a: 218.d-q: 3 19: 2
= r e l i a b l e , 2= probable, 3« tenable ,14.a: 1 14.b: 1 17: 3 18.a: 2