Top Banner
BRONKITIS AKUT Infeksi sal nafas akut bawah, tu oleh virus sering meliputi laring, trakea, dan bronkus • Etio : Rhinovirus, RSV, influenza, parainfluenza, adeno, coxsackie.
12

BRONKITIS pertusis

Dec 07, 2015

Download

Documents

BRONKITIS pertusis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BRONKITIS pertusis

BRONKITIS AKUT

Infeksi sal nafas akut bawah, tu oleh virussering meliputi laring, trakea, dan bronkus

• Etio : Rhinovirus, RSV, influenza, parainfluenza, adeno, coxsackie.

Page 2: BRONKITIS pertusis

• Predisposisi : Alergi, cuaca, polusi, infeksi sal nafas atas kronik• Gk : batuk kering 2-3 hari : berdahak (kental, mukoid/ kuning) berlangsung 1-2 minggu.

PF : ronki basah kasar dan suara nafas kasar• Th/ Antipiretik, banyak minum

Batuk > 2 minggu AB : amox/ kotri/ makrolid

• Prognosis : baik ( kec. Komplikasi (+) )

Page 3: BRONKITIS pertusis
Page 4: BRONKITIS pertusis

• PengertianPertusis/ Tussis quita/ whooping/ batuk rejan penyakit sal nafas, bersifat akut, dpt mengenai setiap orang yang rentan, tetapi paling sering dan serius pada anak – anak.

• Etiologi Bordetella pertusis ( Hemophillus pertusis)• Epidemiologi

Epidemiologi kasus pertusis diseluruh dunia ± 60 juta kasus/ thn & Penyebab kematian > 500.000 jiwa.

Mudah sekali untuk menular Semua usia

Page 5: BRONKITIS pertusis

• PatogenesisKuman toksin melekat pada bulu getar sal nafas lumpuh ggn aliran sekretLesi bronkus & bronkiolus, perubahan pd selaput lendir trakea, laring dan nasofaring. Basil biasanya bersarang pd silia epitel torak mukosa, menimbulkan eksudasi yang mukopurulen.

• GKMasa tunas ± 7 hari & 6 – 20 hari.Gejala pada umumnya terbagi dalam 3 stadium yaitu :

Page 6: BRONKITIS pertusis

1. Tahap Kataral (catarrhal stage),1-2 mggGejala : batuk ringan tu malam hari, makin lama makin berat dan terjadi siang – malam. Pilek, serak, anoreksia, rhinorre,

kemerahan konjungtiva, dan lakrimasi

2. Tahap Paroksismal ( Paroxysmal stage), 2-4 mggfrek & berat batuk ↑, khas terjadi 5-10 rangkaian batuk yang

kuat & berulang ( whooping), wajah penderita merah atau sianosis, mata menonjol, lidah terjulur, lakrimasi, salivasi dan

pelebaran vena – vena leher. Kadang – kadang pd yg berat terlihat perdarahan subkonjungtiva dan epistaksis

Page 7: BRONKITIS pertusis

3. Tahap Konvalesen (Convalescent Stage) → 1-2 mgg

Frekuensi & beratnya “ whooping” dan muntah berkurang, ronki difus yang terdapat mulai menghilang

Page 8: BRONKITIS pertusis

• Komplikasi

1.Sistem pernafasanOtitis media, bronkitis, bronkopneumoni, atelektasis, TB yg sudah ada menjadi berat

2.Sistem Pencernaanprolapsus rektum atau hernia, ulkus pada ujung lidah

Page 9: BRONKITIS pertusis

3.Susunan SarafKejang, kadang terdapat kongesti dan edema otak, mungkin pula terjadi perdarahan otak

4. lain-lainPerdarahan lain seperti : epistaksis, hemoptisis, dan perdarahan subkonjungtiva.

Prognosis → tergantung ada tidaknya komplikasi, tu komplikasi paru dan

susunan saraf yang sangat berbahaya khususnya pada penderita bayi dan anak kecil

Page 10: BRONKITIS pertusis

Pencegahan Scr Aktif Imunisasi DPT, atau vaksin aselular yaitu DTaP yg berisikan pertusis toxin Scr Pasif profilaksis AB, imunoglobulin pertusis sebanyak 1,5 ml scr IM dan diulang setelah 3- 5 hari• Diagnosis & Diagnosis Banding

Leukositosis (15.000–50.000sel/mm3 darah)disertai limfositosis. Ro Thorak : infiltrat, atelektasis atau emfisema.

Diagnosis spesifik: hapusan nasofaring yang dibiakkan pada media Bordet-Gengou.

Page 11: BRONKITIS pertusis

PengobatanTujuan : me↓ jumlah penderita sampai pada paroksismalScr khusus mengkaji perkembangan penyakit & kemungkinan peristiwa mengancam kehidupan, mencegah komplikasi, dan pendidikan pada ortu ttg riwayat alami penyakit dan perawatan yang diberikan di rumah.

Page 12: BRONKITIS pertusis

TERAPI1. Antibiotika

a. Eritromisin 50mg/kgBB/hr dlm 4 dosisb. Ampisilin 100mg/kgBB/hr dlm 4 dosisc. lain-lain:

Rovamisin,kotrimoxazol,kloramfenikol dan tetrasiklin2. Imunoglobulin3. Ekspektoran dan mukolitik4. Kodein : bila terdapat batuk – batuk yang hebat sekali5. Luminal sebagai sedatif