Top Banner

of 12

Botani Farmasi 3 (Anatomi)

Aug 07, 2018

Download

Documents

Elen Mustika
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    1/31

    BATANG

    Hanya ada satu struktur dasar bagi semua tumbuhan

    berpembuluh.Jaringan pada batang dapat dibagi menjadi :

    Jaringan dermal

    Jaringan dasar

    Jaringan pembuluh.

    Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang berlainandidasari oleh perbedaan dalam jumlah jaringan dasar dan

     jaringan pembuluh. Pada Coniferae dan dikotil, jaringanpembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti silinderberongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan disebelah dalam oleh empulur

    Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlahberkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dinamakan

     jaringan pembuluh. Ikatan pembulouh juga dinamakan fasikeldan terletak dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatanpembuluh yang berdampingan disebut parenkim interfasikelatau jari-jari empulur.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    2/31

    BATANG

    Susunan jaringan pada batang

    Epidermis

    Epidermis biasanya terdiri dati satu lapisan sel yang

    memiliki mulut daun (stomata) dan rambut (trikomata). Sel

    epidermis adalah sel hidup dan mampu berrmitosis. Hal itu

    penting dalam upaya memperluas permukaan apabila

    terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder.Respons sel epidermis terhadap tekanan itu adalah dengan

    melebar tangensial dan membelah antiklinal.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    3/31

    BATANG

    Korteks dan empulur

    Korteks adalah kawasan di antara epidermis dan sel silinder

    pembuluh paling luar. Konteks batang biasanya terdiri dan

    parenkim yang dapat berisi kloroplas. Di tepi luar sering

    terdapat kolenkim atau sklerenkim. Batas antara konteks

    dan daerah jaringan pembuluh sering tak jelas karena tidak

    ada endodermis.Pada batang muda jarak ( Ricinus communis), misalnya,

    lapisan sel korteks terdalam dapat berisi pati dan disebut

    seludang pati

    Tak ada ruang antarsel di antarsel endodermis. Meskipun

    dan segi morfologi tak terlihat endodermis, telah dibuktikan

    bahwa lapisan korteks terdalam memiliki sifat kimiawi dan

    fisiologi yang serupa dengan endodermis. Jadi, ada batas

    fisiologis antara korteks dan daerah silinder janingan

    pembuluh.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    4/31

    BATANG

    Empulur biasanya terdiri dan parenkim yang dapat

    mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur dapat

    rusak di waktu pertumbuhan. Sering hal itu terjadi

    hanya di daerah ruas, sementara di daerah buku,

    empulurnya utuh, disebut diafragma buku. Dalam

    erupulur terdapat ruang antarsel yang mencolok

    besarnya. Sel-sel di bagian tepi empulur berukuranlebih kecil, tersusun kompak, dan berdaya hidup lebih

    lama. Oleh karena empulur juga disebut medula, maka

    daerah tepi dengan sel berukuran kecil dan kompak

    dinamakan seludang perimedula.

    Baik korteks maupun empulur dapat mengandungberbagai idioblas, yaitu sel berisi kristal, benda

    ergastik lain, dan sklereid maupun latisifer.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    5/31

    BATANG

    Gambar 16.1 A, bagan sayatan melintang batang dikotil

    muda. B bagan sayatan melintang batang monokolil.

    (dan Troll, 1948, dalam Fahn, 1989)

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    6/31

    BATANGSistem jarinan pembuluh primer terdiri dan sejumlah berkas

    pembuluh yang berbeda-beda ukurannya. Posisi xilem danfloem dalam berkas atau juga disebut ikatan pembuluh,

    beragam. Pada penampang melintang dapat dibedakan macam

    ikatan pembuluh :

     A. Ikatan pembuluh kolateral: floem bertempat di sebelah luar

    xilem. Macam ikatan pembuluh ini paling sering ditemukan;

    B. Ikatan pembuluh bikolateral: seperti kolateral, namun

    terdapat floem di sebelah dalam xilem sehingga ada floem

    eksternal dan floem internal. Ikatan pembuluh seperti ini

    ditemukan pada beberapa familia seperti Cucurbitaceae dan

    Solanaceae;

    c

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    7/31

    BATANGC. Ikatan pembuluh konsentris, amfikribral: floem mengelilingi

    xilem (amfikribral). Ikatan pembuluh amfikribral seringterdapat pada paku dan juga terdapat sebagai ikatan

    pembuluh kecil pada bunga, buah, dan biji Angiospermae.

    D. Ikatan pembuluh konsentris, amfivasal: xilem mengelilingi

    floem, ditemukan pada beberapa dikotil, seperti pada ikatan

    pembuluh medula pada Begonia dan pada monokotil seperti

    Liliaceac.

    E. Ikatan pembuluh radial. Pada akar, letak berkas xilem

    bergantian dan berdampingan dengan berkas floem.

    Susunan seperti itu disebut susunan radial.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    8/31

    BATANG

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    9/31

    Penampang melintang

    batang Tilia. A, sebelum

    pertumbuhan sekunder

    dimulai: berkaspembuluh sangat

    merapat sehingga floem

    primer tergambar seperti

    silinder. B, pertumbuhan

    sekunder telah

    berlangsung lama danmenghasilkan xilem dan

    floem sekunder. Pada

    floem sekunder tampak

    Jari-jari empulur yang

    berdilatasi. C, satu

    sektor dan penampangmelintang batang Tilla 

    yang memperlihatkan

    susunan selnya. A, B

    dan !sau, "#$%& C dan

    Bra'egirdle ( )iles,

    "#*"+

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    10/31

    DAUN

    Seperti pada akar dan batang, daun terdiri dan sistem

     jaringan dermal, yakni epidermis, jaringan pembuluh, dan

     jaringan dasar yang disebut mesofil. Karena daun biasanyatidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan

    sebagai sistem dermal. Namun, pada sisik tunas yang

    bertahan lama, ada kemungkinan dibentuk periderm.

    EpidermisSifat terpenting daun adalah susunan selnya yang kompak

    dan adanya kutikula dan stomata. Stomata bisa ditemukan

    di kedua sisi daun (daun amfistomatik); atau hanya di satu

    sisi, yakni di sebelah atas atau adaksial (daun

    epistomatik); atau lebih sering di sebelah bawah atau sisi

    abaksial (daun hipostomatik). Pada daun lebar yangterdapat di kelompok dikotil, letak stomata tersebar. Pada

    monokotil dan Gymnospermae, stomata sering tersusun

    dalam deretan memanjang yang sejajar dengan sumbu

    daun. Sel pénutup pada stomata dapat berada di tempat

    yang sama tingginya, lebih tinggi, atau lebih rendah dan

    epidermis.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    11/31

    DAUN

    Mesofil

    Bagian utama helai daun adalah mesofil yang banyakmengandung kloroplas dan ruang antarsel. Mesofil dapat

    bersifat homogen atau terbagi menjadi jaringan tiang

    (palisade) dan jaringan spons (bunga karang). Jaringan

    tiang lebih kompak daripada jaringan spons yang

    memiliki ruang antarsel yang luas. Jaringan tiang

    terdiri dan sejumlah sel yang memanjang tegak lurus

    terhadap permukaan helai daun. Meskipun jaringan

    tiang nampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling

    terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel tetap

    mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma

    melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebutmengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung

    efisien.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    12/31

    DAUN

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    13/31

    DAUN

    Bagan dan sekelompok sel pada tulang daun minor ke'it+ sehelai daun

    dikotil yang menggambarkan gerakan at terlarut di saat pengisian unsur

    tapis. aris penuh: rute simplastis& garis terputus: rute apoptastis, panah

    menunjukkan arah gerakan. el disamping unsur tapis diperlihatkan

    sebagal set transfer dengan penonjolan dinding ke arah dalam. Jka dindingtidak bertonjolan ke dalam, sel bisa berupa sel penengah. dikonstruksi

    dari data datam Pate ( unning, "#*/, datam !sau, "#*$+

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    14/31

    DAUN

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    15/31

    DAUN

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    16/31

    DAUN0aun ymnospermae

    1ebanyakan ymnospermae tetap ber2arna hijau di musim yang kurang

    rnenguntungkan pertumbuhan dan daunnya biasanya bersifat xeromorf. alah

    satu kekhasan daun ymnosperma' adalah jaringan transfusinya gambar"#.3+. Jaringan ini mengiringi berkas pembuluh dan terdiri dan trakeid,

    parenkim dan sel albumin. Jaringan transfusi berbeda-beda jumlahnya dan

    susunannya, bergantung pada spesies.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    17/31

    BUNGA

    Bunga terdiri dan sejumlah bagian steril dan bagian

    reproduktif atau fertil yang melekat pada sumbu, yaknidasar bunga atau reseptakulum. Bagian sumbu yang

    merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga

    dinamakan tangkai bunga atau pedisel

    Bagian steril dan bunga terdiri alas sejumlah helai daunkelopak atau sepal dan sejumlah helai daun mahkota atau

    petal. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan

    keseluruhan petal disebut korola. Kaliks dan korola

    bersama-sama disebut perhiasan bunga atau periant. Jika

    periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, maka

    setiap helainya disebut tepal

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    18/31

    BUNGA

    Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen

    (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil).Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan

    karpel disebut ginesium. Pada umumnya bunga terdiri dan

    keempat bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dan

    tepi luar bunga ke bagian tengah: kaliks, korola, andresium,

    dan inesium.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    19/31

    BUNGA

    Benang sari

    Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yangtetrasporangiat, dengan dua ruang sari (lokulus) dalam

    setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya

    empat. Pada sejumiah tumbuhan yang anteranya matang,

    namun sebelum antera memecah (membuka dengan sendiri)

    batas antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak

    sehingga antera tetrasporangiat hanya menunjukkan dua

    lokulus.

    Filamen berstruktur sederhana. Padanya terdapat sebuah

    berkas pengangkut yang bisa bersifat amfikribral di

    sepanjang filamen dan berakhir di konektivum. Pada bunga

     Rhoeo discolorbanyak ditemukan rambut filamen.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    20/31

    BUNGA

    Benang sari

    Dinding antera terdiri dan beberapa lapisan sel yangmerupakan turunan sel parietal primer, kecuali epidermis

    yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam

    bidang aritiklinal. Dua lapisan yang penting adalah

    endotesium, tepat di bawah epidermis, dan tapetum, yang

    berbatasan dengan lokulus antera. Sel di antara kedua

    lapisan itu sering memipih karena tertekan, lalu rusak.

    Endotesium membentuk penebalan tak rata, terutama di

    dinding radial dan tangensial dalam. Pengerutan diferensial

    yang terjadi padanya ketika antera mengering saat matang,

    memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera

    untuk membebaskan serbuk sari.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    21/31

    BUNGA

    Serbuk sari

    Hasil mikrosporogenesis adalah mikrospora atau butirserbuk sari. Butir tersebut berupa tubuh yang bersimetri

    radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat baian

    yang kurang kuat yang disebut aperatur, ada yang bulat

    (pori) dan ada yang memanjang (kolpi). Waktu serbuk sari

    berkecambah, tabung polen akan muncul melalui apertur,

    meskipun ada pula serbuk sari yang tanpa apertur.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    22/31

    BUNGA

     Asal dan perkembangan

    mikrosporangium pada benang sari4in'a rosea. A-C, penampang melintang

    kepala sari dalam sayatan yang borturut-

    turut menunjukkan keadaan lebih tua. A,

    kepala sari muda dengan lapisan

    hipodermal yang jelas. B, stadium 5ebih

    tua menunjukkan asal sporangium

    dengan adanya pembelahan perikilnal

    pada empat kelompok sel hipodermalyang terpisah. C, stadium yang

    memperlihatkan asal dari sebagian

    tapetum dad sel parietal primer. 0,

    sayatan melintang kepala sari 6iliurn,

    menunjukkan dua pasang

    mikrosporangium yang hampir matang.

    etiap mikrosporangium berisimikrospora yang masih tergabung dalam

    tetrad. !, sayatan melintang melalul

    sebagian kepala sari 6iliurn.

    menunjukkai struktur stomium. A-0 dan

    7oster ( ifford, "#*3& ! dan !sau,

    "#%8, dalam 7ahn, "#9#+

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    23/31

    BUNG

     A

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    24/31

    BUAH

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    25/31

    BUAH

    21.1 Klasifikasi buah

    Kiasifikasi buah secara morfologi biasanya didasarkan padanama jenis bunga dan jenis ginesium yang mengembangkannya

    dengan memperhatikan hubungan antara karpel dan bagian

    bunga lainnya.

    Buah dibedakan

    Buah tunggal, yakni hasil satu ginesium yang terdiri dan satu

    atau beberapa karpel (seperti pada buah polongan, tomat);

    Buah berganda (buah agregat), yakni buah yang dibentuk oleh

    gnesium apokarp dan setiap karpel tetap dapat dikenali pada

    waktu buah dewasa (Arbei, Fragraria);

    Buah majemuk, yakni buah yang berasal dan perbungaan, jadi

    berupa kumpulan ginesium dan sejumlah kuntum bunga(nanas). Setiap jenis buah tersebut masih bisa disertai jaringan

    tambahan. Jambu, misalnya, memiliki jaringan tumbuhan dan

    sebab itu bisa disebut buah tunggal dengan tarnbahan;

    demikian pula buah arbei, yaitu buah berganda (agregat)

    dengan tambahan, dan buah nanas, yaitu buah majemuk

    dengan tambahan.

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    26/31

    BUAH

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    27/31

    BUAH

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    28/31

    BUAH

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    29/31

    BIJI

    SEL

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    30/31

    SEL

    SEL

  • 8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)

    31/31

    SEL