8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
1/31
BATANG
Hanya ada satu struktur dasar bagi semua tumbuhan
berpembuluh.Jaringan pada batang dapat dibagi menjadi :
Jaringan dermal
Jaringan dasar
Jaringan pembuluh.
Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang berlainandidasari oleh perbedaan dalam jumlah jaringan dasar dan
jaringan pembuluh. Pada Coniferae dan dikotil, jaringanpembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti silinderberongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan disebelah dalam oleh empulur
Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlahberkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dinamakan
jaringan pembuluh. Ikatan pembulouh juga dinamakan fasikeldan terletak dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatanpembuluh yang berdampingan disebut parenkim interfasikelatau jari-jari empulur.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
2/31
BATANG
Susunan jaringan pada batang
Epidermis
Epidermis biasanya terdiri dati satu lapisan sel yang
memiliki mulut daun (stomata) dan rambut (trikomata). Sel
epidermis adalah sel hidup dan mampu berrmitosis. Hal itu
penting dalam upaya memperluas permukaan apabila
terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder.Respons sel epidermis terhadap tekanan itu adalah dengan
melebar tangensial dan membelah antiklinal.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
3/31
BATANG
Korteks dan empulur
Korteks adalah kawasan di antara epidermis dan sel silinder
pembuluh paling luar. Konteks batang biasanya terdiri dan
parenkim yang dapat berisi kloroplas. Di tepi luar sering
terdapat kolenkim atau sklerenkim. Batas antara konteks
dan daerah jaringan pembuluh sering tak jelas karena tidak
ada endodermis.Pada batang muda jarak ( Ricinus communis), misalnya,
lapisan sel korteks terdalam dapat berisi pati dan disebut
seludang pati
Tak ada ruang antarsel di antarsel endodermis. Meskipun
dan segi morfologi tak terlihat endodermis, telah dibuktikan
bahwa lapisan korteks terdalam memiliki sifat kimiawi dan
fisiologi yang serupa dengan endodermis. Jadi, ada batas
fisiologis antara korteks dan daerah silinder janingan
pembuluh.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
4/31
BATANG
Empulur biasanya terdiri dan parenkim yang dapat
mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur dapat
rusak di waktu pertumbuhan. Sering hal itu terjadi
hanya di daerah ruas, sementara di daerah buku,
empulurnya utuh, disebut diafragma buku. Dalam
erupulur terdapat ruang antarsel yang mencolok
besarnya. Sel-sel di bagian tepi empulur berukuranlebih kecil, tersusun kompak, dan berdaya hidup lebih
lama. Oleh karena empulur juga disebut medula, maka
daerah tepi dengan sel berukuran kecil dan kompak
dinamakan seludang perimedula.
Baik korteks maupun empulur dapat mengandungberbagai idioblas, yaitu sel berisi kristal, benda
ergastik lain, dan sklereid maupun latisifer.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
5/31
BATANG
Gambar 16.1 A, bagan sayatan melintang batang dikotil
muda. B bagan sayatan melintang batang monokolil.
(dan Troll, 1948, dalam Fahn, 1989)
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
6/31
BATANGSistem jarinan pembuluh primer terdiri dan sejumlah berkas
pembuluh yang berbeda-beda ukurannya. Posisi xilem danfloem dalam berkas atau juga disebut ikatan pembuluh,
beragam. Pada penampang melintang dapat dibedakan macam
ikatan pembuluh :
A. Ikatan pembuluh kolateral: floem bertempat di sebelah luar
xilem. Macam ikatan pembuluh ini paling sering ditemukan;
B. Ikatan pembuluh bikolateral: seperti kolateral, namun
terdapat floem di sebelah dalam xilem sehingga ada floem
eksternal dan floem internal. Ikatan pembuluh seperti ini
ditemukan pada beberapa familia seperti Cucurbitaceae dan
Solanaceae;
c
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
7/31
BATANGC. Ikatan pembuluh konsentris, amfikribral: floem mengelilingi
xilem (amfikribral). Ikatan pembuluh amfikribral seringterdapat pada paku dan juga terdapat sebagai ikatan
pembuluh kecil pada bunga, buah, dan biji Angiospermae.
D. Ikatan pembuluh konsentris, amfivasal: xilem mengelilingi
floem, ditemukan pada beberapa dikotil, seperti pada ikatan
pembuluh medula pada Begonia dan pada monokotil seperti
Liliaceac.
E. Ikatan pembuluh radial. Pada akar, letak berkas xilem
bergantian dan berdampingan dengan berkas floem.
Susunan seperti itu disebut susunan radial.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
8/31
BATANG
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
9/31
Penampang melintang
batang Tilia. A, sebelum
pertumbuhan sekunder
dimulai: berkaspembuluh sangat
merapat sehingga floem
primer tergambar seperti
silinder. B, pertumbuhan
sekunder telah
berlangsung lama danmenghasilkan xilem dan
floem sekunder. Pada
floem sekunder tampak
Jari-jari empulur yang
berdilatasi. C, satu
sektor dan penampangmelintang batang Tilla
yang memperlihatkan
susunan selnya. A, B
dan !sau, "#$%& C dan
Bra'egirdle ( )iles,
"#*"+
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
10/31
DAUN
Seperti pada akar dan batang, daun terdiri dan sistem
jaringan dermal, yakni epidermis, jaringan pembuluh, dan
jaringan dasar yang disebut mesofil. Karena daun biasanyatidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan
sebagai sistem dermal. Namun, pada sisik tunas yang
bertahan lama, ada kemungkinan dibentuk periderm.
EpidermisSifat terpenting daun adalah susunan selnya yang kompak
dan adanya kutikula dan stomata. Stomata bisa ditemukan
di kedua sisi daun (daun amfistomatik); atau hanya di satu
sisi, yakni di sebelah atas atau adaksial (daun
epistomatik); atau lebih sering di sebelah bawah atau sisi
abaksial (daun hipostomatik). Pada daun lebar yangterdapat di kelompok dikotil, letak stomata tersebar. Pada
monokotil dan Gymnospermae, stomata sering tersusun
dalam deretan memanjang yang sejajar dengan sumbu
daun. Sel pénutup pada stomata dapat berada di tempat
yang sama tingginya, lebih tinggi, atau lebih rendah dan
epidermis.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
11/31
DAUN
Mesofil
Bagian utama helai daun adalah mesofil yang banyakmengandung kloroplas dan ruang antarsel. Mesofil dapat
bersifat homogen atau terbagi menjadi jaringan tiang
(palisade) dan jaringan spons (bunga karang). Jaringan
tiang lebih kompak daripada jaringan spons yang
memiliki ruang antarsel yang luas. Jaringan tiang
terdiri dan sejumlah sel yang memanjang tegak lurus
terhadap permukaan helai daun. Meskipun jaringan
tiang nampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling
terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel tetap
mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma
melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebutmengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung
efisien.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
12/31
DAUN
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
13/31
DAUN
Bagan dan sekelompok sel pada tulang daun minor ke'it+ sehelai daun
dikotil yang menggambarkan gerakan at terlarut di saat pengisian unsur
tapis. aris penuh: rute simplastis& garis terputus: rute apoptastis, panah
menunjukkan arah gerakan. el disamping unsur tapis diperlihatkan
sebagal set transfer dengan penonjolan dinding ke arah dalam. Jka dindingtidak bertonjolan ke dalam, sel bisa berupa sel penengah. dikonstruksi
dari data datam Pate ( unning, "#*/, datam !sau, "#*$+
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
14/31
DAUN
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
15/31
DAUN
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
16/31
DAUN0aun ymnospermae
1ebanyakan ymnospermae tetap ber2arna hijau di musim yang kurang
rnenguntungkan pertumbuhan dan daunnya biasanya bersifat xeromorf. alah
satu kekhasan daun ymnosperma' adalah jaringan transfusinya gambar"#.3+. Jaringan ini mengiringi berkas pembuluh dan terdiri dan trakeid,
parenkim dan sel albumin. Jaringan transfusi berbeda-beda jumlahnya dan
susunannya, bergantung pada spesies.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
17/31
BUNGA
Bunga terdiri dan sejumlah bagian steril dan bagian
reproduktif atau fertil yang melekat pada sumbu, yaknidasar bunga atau reseptakulum. Bagian sumbu yang
merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga
dinamakan tangkai bunga atau pedisel
Bagian steril dan bunga terdiri alas sejumlah helai daunkelopak atau sepal dan sejumlah helai daun mahkota atau
petal. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan
keseluruhan petal disebut korola. Kaliks dan korola
bersama-sama disebut perhiasan bunga atau periant. Jika
periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, maka
setiap helainya disebut tepal
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
18/31
BUNGA
Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen
(mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil).Keseluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan
karpel disebut ginesium. Pada umumnya bunga terdiri dan
keempat bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dan
tepi luar bunga ke bagian tengah: kaliks, korola, andresium,
dan inesium.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
19/31
BUNGA
Benang sari
Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yangtetrasporangiat, dengan dua ruang sari (lokulus) dalam
setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya
empat. Pada sejumiah tumbuhan yang anteranya matang,
namun sebelum antera memecah (membuka dengan sendiri)
batas antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak
sehingga antera tetrasporangiat hanya menunjukkan dua
lokulus.
Filamen berstruktur sederhana. Padanya terdapat sebuah
berkas pengangkut yang bisa bersifat amfikribral di
sepanjang filamen dan berakhir di konektivum. Pada bunga
Rhoeo discolorbanyak ditemukan rambut filamen.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
20/31
BUNGA
Benang sari
Dinding antera terdiri dan beberapa lapisan sel yangmerupakan turunan sel parietal primer, kecuali epidermis
yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam
bidang aritiklinal. Dua lapisan yang penting adalah
endotesium, tepat di bawah epidermis, dan tapetum, yang
berbatasan dengan lokulus antera. Sel di antara kedua
lapisan itu sering memipih karena tertekan, lalu rusak.
Endotesium membentuk penebalan tak rata, terutama di
dinding radial dan tangensial dalam. Pengerutan diferensial
yang terjadi padanya ketika antera mengering saat matang,
memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera
untuk membebaskan serbuk sari.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
21/31
BUNGA
Serbuk sari
Hasil mikrosporogenesis adalah mikrospora atau butirserbuk sari. Butir tersebut berupa tubuh yang bersimetri
radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat baian
yang kurang kuat yang disebut aperatur, ada yang bulat
(pori) dan ada yang memanjang (kolpi). Waktu serbuk sari
berkecambah, tabung polen akan muncul melalui apertur,
meskipun ada pula serbuk sari yang tanpa apertur.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
22/31
BUNGA
Asal dan perkembangan
mikrosporangium pada benang sari4in'a rosea. A-C, penampang melintang
kepala sari dalam sayatan yang borturut-
turut menunjukkan keadaan lebih tua. A,
kepala sari muda dengan lapisan
hipodermal yang jelas. B, stadium 5ebih
tua menunjukkan asal sporangium
dengan adanya pembelahan perikilnal
pada empat kelompok sel hipodermalyang terpisah. C, stadium yang
memperlihatkan asal dari sebagian
tapetum dad sel parietal primer. 0,
sayatan melintang kepala sari 6iliurn,
menunjukkan dua pasang
mikrosporangium yang hampir matang.
etiap mikrosporangium berisimikrospora yang masih tergabung dalam
tetrad. !, sayatan melintang melalul
sebagian kepala sari 6iliurn.
menunjukkai struktur stomium. A-0 dan
7oster ( ifford, "#*3& ! dan !sau,
"#%8, dalam 7ahn, "#9#+
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
23/31
BUNG
A
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
24/31
BUAH
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
25/31
BUAH
21.1 Klasifikasi buah
Kiasifikasi buah secara morfologi biasanya didasarkan padanama jenis bunga dan jenis ginesium yang mengembangkannya
dengan memperhatikan hubungan antara karpel dan bagian
bunga lainnya.
Buah dibedakan
Buah tunggal, yakni hasil satu ginesium yang terdiri dan satu
atau beberapa karpel (seperti pada buah polongan, tomat);
Buah berganda (buah agregat), yakni buah yang dibentuk oleh
gnesium apokarp dan setiap karpel tetap dapat dikenali pada
waktu buah dewasa (Arbei, Fragraria);
Buah majemuk, yakni buah yang berasal dan perbungaan, jadi
berupa kumpulan ginesium dan sejumlah kuntum bunga(nanas). Setiap jenis buah tersebut masih bisa disertai jaringan
tambahan. Jambu, misalnya, memiliki jaringan tumbuhan dan
sebab itu bisa disebut buah tunggal dengan tarnbahan;
demikian pula buah arbei, yaitu buah berganda (agregat)
dengan tambahan, dan buah nanas, yaitu buah majemuk
dengan tambahan.
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
26/31
BUAH
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
27/31
BUAH
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
28/31
BUAH
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
29/31
BIJI
SEL
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
30/31
SEL
SEL
8/19/2019 Botani Farmasi 3 (Anatomi)
31/31
SEL