Top Banner
  KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KEMENTERIANAGAMA KABUPAT EN KUPANG  Jl. Timor Raya Km. 36 – Oelamasi - NTT BLANKO KETIDAKHADIRAN Ya ng bertanda tangan dibawah ini saya :  Nama : Dra. Doras Kristin !a"ba#i  NI$ : %&'(%)%& %&&&*+ ) **% $ang#at, -o.R"ang : $enata T#. I/ III,d 0abatan : $engeoa Bahan Ke1egawaian dan #etataa#sanaan 2enyata#an bahwa 1ada : Hari : Tangga : Tida# da1at hadir #arena 34TI/ DINA! L4AR/ I0IN/ !AKIT/ DIKLAT ses"ai dengan b"#ti teram1ir "nt"# #e1er"an administrasi #ehadiran 1egawai. 2engetah"i Oeamasi/ )*%5 Atasan Langs"ng Hormat saya Dra. 2aria -oreti !anam 2arthin"s 6oang/ A.2d  NI$. %&''*'*) %&&+*+ ) **+ NI$. %&7&*+%& %&(&*+ % **+
15

Blanko Tukin

Oct 05, 2015

Download

Documents

SoedachLah

Tukin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR KEMENTERIANAGAMAKABUPATEN KUPANG Jl. Timor Raya Km. 36 Oelamasi - NTT

BLANKO KETIDAKHADIRANYang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama: Dra. Dorcas Kristin SaubakiNIP: 19671219 199903 2 001Pangkat/ Gol.Ruang: Penata Tk. I, III/dJabatan: Pengelola Bahan Kepegawaian dan ketatalaksanaanMenyatakan bahwa pada :Hari: Tanggal: Tidak dapat hadir karena CUTI, DINAS LUAR, IJIN, SAKIT, DIKLAT sesuai dengan bukti terlampir untuk keperluan administrasi kehadiran pegawai.

Mengetahui Oelamasi, 2014Atasan LangsungHormat saya

Dra. Maria Goreti SanamMarthinus Foang, A.MdNIP. 19660602 199303 2 003NIP. 19590319 197903 1 003

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR KEMENTERIANAGAMAKABUPATEN KUPANG Jl. Timor Raya Km. 36 Oelamasi - NTT

BLANKO KEHADIRANYang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama: Dra. Dorcas Kristin SaubakiNIP: 19671219 199903 2 001Pangkat/ Gol.Ruang: Penata Tk. I, III/dJabatan: Pengelola Bahan Kepegawaian dan KetatalaksanaanMenyatakan bahwa pada :Hari: RabuTanggal: 31 Desember 2014Kedatangan: 08.00 WITAKepulangan: 16.00 WITA

Tidak terdata dalam komputerisasi sistim kehadiran pegawai karena GAGAL ABSEN,MATI LAMPU, SISTIM EROR, LUPA ABSEN * untuk keperluan administrasi kehadiran pegawai

Mengetahui Oelamasi,31 Desember 2014Atasan LangsungHormat saya

Dra. Maria Goreti SanamDra. Dorcas Kristin SaubakiNIP. 19660602 199303 2 003NIP. 19671219 199903 2 001

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR KEMENTERIANAGAMAKABUPATEN KUPANG Jl. Timor Raya Km. 36 Oelamasi - NTT

BLANKO TUGAS LUARYang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama: NIP:Pangkat/ Gol.Ruang:Jabatan:Menyatakan bahwa pada :Hari:Tanggal:Melakukan tugas luar diluar kota sebagai berikut:Tugas Luar pada :Tujuan:Jam keberangkatan:Jam kepulangan:Sesuai dengan bukti terlampir untuk keperluan administrasi kehadiran pegawai.

Mengetahui Oelamasi, Atasan LangsungHormat saya

Dra. Maria Goreti SanamNIP. 19660602 199303 2 003NIP.

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR KEMENTERIANAGAMAKABUPATEN KUPANG Jl. Timor Raya Km. 36 Oelamasi - NTT

BLANKO TERLAMBAT HADIR/ PULANG CEPAT

Yang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama: Dra. Dorcas Kristin SaubakiNIP: 19671219 199903 2 001Pangkat/ Gol.Ruang: Penata Tk.I, III/dJabatan: Pengawas Sekolah Madya (Pend. Agama Katolik) Menyatakan bahwa pada :Hari: JumatTanggal: 06 Maret 2015Izin TERLAMBAT HADIR/PULANG CEPAT sebagai berikut:Tujuan: Mengikuti penguburan Jam: 12.00Sesuai dengan bukti terlampir untuk keperluan administrasi kehadiran pegawai.

Mengetahui Oelamasi , 06 Maret 2015Atasan LangsungHormat saya

Dra. Maria Goreti SanamDra. Dorcas Kristin SaubakiNIP. 19660602 199303 2 003NIP. 19671219 199903 2 001

Bawang merah (Allium cepa) merupakan salahsatu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawangmerah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya,serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun.Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaianpermasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secarakuantitas, kualitas dan kelestarian ( K 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di eraperdagangan bebas.A. PRA TANAM1. Syarat TumbuhBawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenistanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %,suhu 25-320 C

TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG BENAR1. Pengolahan TanahPupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cmDiantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50cm.Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dandiaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kgpupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. 2. Pupuk DasarBerikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dandiaduk rata dengan tanah.Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis 20 kg/ 1000 m2 dicampur ratadengan tanah di bedengan.Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengandosis 10 botol/1000 m2 dengan cara :- alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudiansetiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa untuk menyiram5-10 meter bedengan.Biarkan selama 5 7 hari4. Pemilihan Bibit- Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.- Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih adadaunnya)- Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidakluka (tidak terkelupas atau berkilau)B. FASE TANAM1. Jarak TanamPada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau BangkokPada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron2. Cara TanamUmbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air )Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASASimpan selama 2 hari sebelum tanamPada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaantanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.C. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 10 HST )1. Pengamatan HamaWaspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal danujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benangputih seperti kapas.Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan.Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA . Biasanya pada bawanglebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut/kalung hitam di leher, dikendalikan dengan VIREXI.Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatanrebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisasisatanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejalaserangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layudengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempatyang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.2. Penyiangan dan PembumbunanPenyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuanggulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saatpenyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawangDilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaranbawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikankembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebesdisebut melem).

TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG BENAR1. Pemupukan pemeliharaan/susulanDosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZAdapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhantanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujungdaun mengering dan umbinya kecil.Pemupukan dilakukan 2 kali( dosis per 1000 m2 ) :- 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl- 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KClCampur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitantanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar danterganggu pertumbuhannya.Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur 2 minggu.4. PengairanPada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagihari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangiserangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapailebih 90 %Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merahTinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedenganpertanamanD. FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )1. Pengamatan Hama dan PenyakitHama Ulat bawang, S. litura dan S. exiguaThrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengansuhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perakSerangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jikaditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan.Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikanair dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atauputih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbisehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merahkecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaranGLIO.Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejalaserangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yangakan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala,tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanahkendalikan dengan GLIOPenyakit oleh virus.- Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai sertaanakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golonganbawang-bawangan.Busuk umbi oleh bakteri.- Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempatyang kering.- Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.- Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalubecek (atur drainase).- Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukangolongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untukmengatasi serangan hama-penyakit.2. Pengelolaan Tanaman- Penyiangan kedua dilakukan pada umur30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.- Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelahtanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2tutup/ tangki (dicampurkan dengan NASA).- Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintikrintikpenyiraman dilakukan siang hari.E. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 50HST )Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalahpengairannya. Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiramansehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.F. PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu padasore hari.G. PANEN DAN PACA PANEN1. Panen60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur70 90 hari.Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becekPemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat

TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG BENARmenjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)2. Pasca Panen- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 haridengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran keduaselama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dansekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawadari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik,suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.Budidaya Bawang MerahSecara OrganikPDF| Print|EmailTop of FormUser Rating: / 15Poor BestRateBottom of FormWritten by prakarsa teamTertarik pada pertanian karena kami sekeluarga hidup di lingkunganmasyarakat petani dan peternak sapi perah. Kegiatan dalam masyarakatsebagai anggota klub sepak bola dan sekretaris kelompok tani SuburMakmur.Petani di daerah Batu sejak tahun 50-an telah menggunakan pupuk kimiadan pestisida kimia seperti DDT. Tahun 1980 mereka sudah mulaimerasakan bahwa hasil produksi pertaniannya semakin merosot.Penggunaan pupuk dan pestisida meningkat jumlahnya seiring denganmahalnya harga pupuk dan pestisida kimia. Dengan kemampuan yang paspasansaya berupaya dan mencari terobosan agar petani tetap mendapatkeuntungan. Disinilah saya bergabung dengan petani lestari HPS Batu.Di dalam tanah terdapat mahlk kecil yang dinamakan mikro organisme yangmenghancurkan sisa-sisa mahluk hidup dari hewan atau tumbuhan. Hasilpenghancuran itu menjadi makanan bagi tumbuh-tumbuhan dan selanjutnyamembentuk rantai makanan yang tidak pernah berhenti (daur ulang alami).Setelah manusia menemukan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman danDDT untuk melindungi dari serangan hama, berkembanglah pemakaianpestisida untuk memberantas hama dan penyakit tanaman. Penggunaanpupuk kimia yang terus menerus menyebabkan penurunan jumlah bahanorganik tanah, PH tanah menurun, tanah menjadi kecut (masam), ditambahpemakaian pestisida yang berakibat matinya mikro organisme di dalamtanah, sehingga tanah menjadi mati/bantat.Dengan terjadinya krisis, pupuk menjadi mahal bahkan ada yang naik 3 kalillipat sehingga petani tidak mampu membelinya. Biaya untuk bertanammenjadi semakin tinggi sedangkan hasilnya makin berkurang. Kerugianselalu terjadi sehingga membuat kami harus mementukan pilihan jalankeluar.Menanam Bawang Merah Secara Organik1. Tanah dicangkul agak dalam dan rumputnya diambil (kebruk kalet: bahasapetani Batu), selanjutnya digulut dengan lebar 80 cm.2. Guludan ditaburi pupuk kandang3. Pupuk kandang ditutup dengan tanah dan permukaan guludan dibuat rata.Pada musim penghujan permukaan guludan dibuat agak lebih tinggi agartidak terendam air hujan. Tinggi guludan pada musim kemarau 30 cm danmusim hujan 40 cm.4. Bibit yang sudah siap kemudian ditanam pada guludan (diponjo) denganjarak 20 cm, kemudian ditutup menggunakan daun pahit-pahitan (daun yangrasanya pahit).5. Tahap selanjutnya adalah penyiangan, menggemburkan tanah dan menguruktanaman tipis-tipis sesuai dengan pertumbuhan tanaman.6. Pemberantasan hama dan penyakit menggunakan rendaman daun pahitandan bawang putih.7. Setelah cukup umur tanaman dicabut, diikat dan selanjutnya disiger.Hasil yang Diperoleh1. Penanaman pada waktu musim kemarau (dengan disiram), dengan bibitsebanyak 15 kg menghasilkan panen sebanyak 60 kg.2. Penanaman pada musim hujan, dengan bibit sebanyak 50 kg menghasilkanpanen sebanyak 200 kg.Kendala dan ManfaatSelama proses penanaman berlangsung selalu dibayangi keraguan karenaseolah-olah menentang arus, meskipun dengan sistem pertanian organikberarti mengikuti hukum alam.Paguyuban belum mampu memasarkan hasil panen sehingga terpaksa sayamenjualnya seharga produk konvensional.KesimpulanBertani dengan sistem organik harus titen dan telaten sehingga pasti panen.Dengan sistem pertanian organik biaya yang dikeluarkan rendah,pengerjaan tanah mudah karena gembur. Sudah waktunya petani beralihsistem, meninggalkan sistem konvensional yang merugi dan merusaklingkungan, dengan sistem pertanian organik yang lestari.PENULIS: RUDY GUNAWAN, DRESEL, ORO-ORO OMBO, BATU, MALANGBUDIDAYA BAWANG MERAH ASAL BIJIMay 13, 2008Sampai saat ini petani bawang merah di Daerah Istimewa Yogyakarta selalu menggunakanumbi bibit sebagai bahan tanaman. Bibit yang berasal dari umbi, daya hasilnya relatif tidakberubah dengan bergantinya waktu. Peningkatan daya hasil hanya bisa dilakukan melaluiperbaikan kultur teknis, dan suatu ketika produksi bawang merah akan mengalamipenurunan.Untuk meningkatkan produktivitas bawang merah selain perbaikan kultur teknis, petani perludikenalkan varietas unggul TUK-TUK yang dapat ditanam melalui biji. Ciri-ciri bawangmerah ini antara lain bentuk umbi bulat, ukuran seperti bawang merah lokal Philipina, warnaumbi merah muda sampai kecoklatan.Bawang ini dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi, dengan suhu optimal25 32 derajat celcius, tanah yang cocok adalah tanah yang aerasinya baik, subur, gembur,mempunyai bahan organik tinggi, sedang pH tanah berkisar 5,5-6,5. Adapun cara bercocoktanamnya sebagai berikut :CARA BERCOCOK TANAMPersemaianBenih atau biji sebaiknya disemai pada lahan terbuka agar tumbuh dengan baik, caranya:1. Buat bedengan dengan lebar 1m, tinggi 40cm-50cm, dan panjang menyesuaikan lahanyang tersedia.2. Usahakan jarak antar bedengan 40-50 cm.3. Campur tanah bedengan dengan pupuk kandang 2 Kg/m2 dan kapur pertanian sebanyak150-200g/m2,4. Ratakan kembali bedengan tersebut,5. Taburi bedengan dengan sekam padi setebal 9-10 cm.6. Bakar sekam padi selanjutnya dibiarkan selama 1 hari.7. Ratakan bedengan, beri pupuk dasar KCI:50g/m2; SP-36:50g/m2 dan bahan aktifkarbofuran 5g/m2,8. Buat alur melintang dengan jarak antara alur 5-10cm dan kedalaman 1 cm.9. Taburkan biji bawang merah pada alur tersebut sebanyak 150-200 biji/alur, kemudiantutup alur dengan tanah.10. Lakukan penyiraman secara rutin dan hati-hati untuk menjaga kelembaban;11. Kecambah akan muncul 5-10 HSS (Hari Setelah Semai);12. Bila musim hujan sebaiknya bedengan ditutp dengan sungkup plastik selama 3-4minggu.Penanaman1. Buat bedengan yang sama baik ukuran maupun perlakuannya seperti bedenganpesemaian, kemudian diari sampai basah.2. Buat lubang tanam dengan jarak dalam barisan 5cm-10cm dan jarak antar barisan 10cm;3. Usahakan baris tanaman dibuat memotong bedengan untuk memudahkan penyiangan;4. Tanam bibit yang telah berumur 6 minggu setelah semai dengan memasukkan bibitkedalam lubang tanam satu lubang satu bibit;5. Tekan tanah disekitarnya dengan lembut supaya akarnya menyatu dengan tanah.

Penanganan Pasca Panen Benih Bawang Merah

Berita

Oleh Setyorini W, SP

Senin, 23 Mei 2011 15:39

Koordinasi Perbenihan Bawang Merah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas benih bawang merah telah diselenggarakan oleh Direktorat Perbenihan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian di Hotel Cakra Kusuma Yogyakarta pada tanggal 25 s/d 27 April 2011. Dalam acara koordinasi tersebut, Direktorat Perbenihan Hortikultura meminta kesediaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta untuk menjadi salah satu Narasumber dengan topik Penanganan Pasca Panen Benih Bawang Merah. Narasumber dari BPTP Yogyakarta yang ditunjuk adalah Ir. Siti Rahayu, MS dan Arlyna Budi Pustika, SP., MP. Dalam penjelasannya, kedua narasumber BPTP Yogyakarta memberikan gambaran ataupun penjelasan mengenai kondisi budidaya maupun penanganan pasca panen benih bawang merah di wilayah D.I.Yogyakarta. Menurut Pustika, di wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, petani bawang merah biasa mempergunakan benih bawang merah varietas Tiron, Kuning, Super-Philip, Bima-Brebes, Maja-Cipanas maupun Lokal Bantul. Ketersediaan benih bawang merah biasanya diperoleh dari hasil panen musim tanam sebelumnya yang telah disimpan selama 2-6 bulan. Dalam penjelasannya Pustika menerangkan bahwa kebutuhan benih bawang merah mencapai 0,9 ton/ha, sehingga untuk wilayah Bantul pada tiap musim tanam memerlukan ketersediaan benih berkisar antara 720-900 ton untuk luas areal 800-1000 hektar. Permasalahan ketersediaan benih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor produktivitas yang rendah yang disebabkan oleh penggunaan benih kurang bermutu selain karena petani enggan melakukan seleksi benih bawang merah yang akan dipergunakan. Faktor anomali iklim yang terjadi saat ini diperkirakan turut memberikan andil dalam permasalahan ini. Perubahan iklim mengakibatkan beberapa petani memilih untuk menjadikan lahan pertanaman bawang merahnya ditanami padi sehingga berakibat pada menurunnya produksi bawang merah. Turunnya produksi akan berakibat pada kelangkaan ketersediaan benih bawang merah. Pada kondisi tersebut harga benih bawah merah terutama di tingkat produsen benih, dapat melambung hingga kisaran Rp 35.000-Rp 45.000,-/kg. Kondisi tersebut dapat dikendalikan apabila aspek budidaya maupun pasca panen perbenihan bawang merah diperhatikan. Dari aspek budidayanya, faktor benih menjadi faktor utama penentu keberhasilan produksi. Benih yang digunakan seharusnya adalah benih yang bersertifikat dari BPSB yang umbinya sehat, berjumlah tunggal, berukuran sedang (diameter umbi 1,5-2 cm) dan berbentuk simetris. Apabila mempergunakan benih yang berumur < 2 bulan, langkah yang harus dilakukan adalah memotong bagian umbi atas sebelum ditanam. Tujuannya untuk merangsang pertunasan. Faktor keberhasilan pasca panen perbenihan bawang merah ditentukan dari penanganan panen dan waktu panen yang tepat. Bawang merah untuk tujuan perbenihan ditandai dengan >90% daun telah rebah atau tanaman telah berumur 65-70 hari setelah tanam (HST). Proses pasca panen bawang merah untuk perbenihan harus dilakukan segera setelah panen, untuk menghindari penurunan kualitas dan memperlambat kerusakan saat disimpan dalam jangka waktu lama. Beberapa langkah penanganan umbi bawang merah untuk penyediaan benih disarankan oleh narasumber BPTP Yogyakarta. Langkah pertama adalah membersihkan umbi bawang merah dari kotoran yang melekat setelah proses panen kemudian bersama daunnya masing-masing diikat sebanyak 10-15 rumpun dan dijemur beralaskan tikar bambu (gedheg) dibawah sinar matahari. Proses penjemuran ini dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama adalah proses pelayuan yang dilakukan selama 2-3 hari pertama setelah panen dengan bagian daun menghadap ke atas. Tujuannya untuk mengeringkan daun. Apabila cuaca tidak memungkinkan, pengeringan mekanis dilakukan dengan menghembuskan udara panas bersuhu 46oC selama 16 jam dengan kelembaban 70-80%. Tahap kedua, penjemuran dilakukan selama 7-14 hari, dengan bagian umbi menghadap ke atas, tujuannya menjemur bagian umbi bawang. Pada tahap ini dilakukan pembersihan umbi dari sisa-sisa kotoran dan pembersihan kulit yang terkelupas. Kadar air yang diinginkan 80-85% atau bila kulit bawang telah terlihat mengkilap, dan jika digesekkan satu sama lain terdengar suara gemerisik. Langkah kedua adalah proses penyimpanan, umbi bawang merah untuk penyediaan benih diaplikasi dengan insektisida, fungisida, dan semen secara merata di semua bagian bawang merah atau disemprotkan pada semua bagian bawang merah di terik matahari sampai kering. Setelah itu penyimpanan umbi bawang merah dilakukan dengan cara meletakkan umbi pada rak bambu bertingkat (Gambar 1) dan tiap 1 minggu sekali dilakukan kontrol dan pengasapan untuk menghindari munculnya jamur. Menurut Rahayu, gudang penyimpanan memiliki beberapa persyaratan yaitu suhu ruang berkisar antara 3035oC dengan kelembaban 55-75%, ventilasi cukup, tidak tercampur dengan komoditas lain dan tempat penyimpanan bersih. Sortasi benih dilakukan pada umbi bawang merah yang telah disimpan selama 1-1,5 bulan. Dalam penjelasannya, Rahayu memberikan contoh ukuran gudang yang dikembangkan BB Pasca Panen tahun 2007 yaitu gudang penyimpanan berukuran 6 x 6 x 3 m, dengan dinding batu bata setinggi 1 m dengan bagian atas berupa fiber transparan (Gambar 2). Atap fiber transparan, dilengkapi aerasi udara (ballwindow). Gudang penyimpanan ini mampu menyimpan 5-10 ton bawang merah. Pengeringan dalam gudang ini bisa mencapai 3 hari, dengan waktu penjemuran biasa > 7 hari. Langkah ketiga adalah proses pengepakan. Proses pengepakan benih dilakukan menggunakan karung jala. Untuk pemasaran keluar kota menggunakan karung jala ukuran 80-100 kg dan pemasaran antar pulau menggunakan karung jala berkapasitas 50-60 kg, yang dimasukkan dalam keranjang bambu dan diangkut dengan truk/kontainer. Pengepakan yang baik dan benar dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kualitas benih bawang merah.

LAST_UPDATED2

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR KEMENTERIANAGAMAKABUPATEN KUPANG Jl. Timor Raya Km. 36 Oelamasi - NTT

BLANKO KEHADIRANYang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama: Marthinus Foang, A.MdNIP: 19590319 197903 1 003Pangkat/ Gol.Ruang: Penata, III/cJabatan: Pengadministrasi Menyatakan bahwa pada :Hari: Tanggal: Kedatangan: Kepulangan:

Tidak terdata dalam komputerisasi sistim kehadiran pegawai karena GAGAL ABSEN,MATI LAMPU, SISTIM EROR, LUPA ABSEN * untuk keperluan administrasi kehadiran pegawai

Mengetahui Oelamasi, 2014Atasan LangsungHormat saya

Dra. Maria Goreti SanamMarthinus Foang, A.MdNIP. 19660602 199303 2 003NIP. 19590319 197903 1 003

KEMENTERIAN AGAMAKANTOR KEMENTERIANAGAMAKABUPATEN KUPANG Jl. Timor Raya Km. 36 Oelamasi - NTT

BLANKO KEHADIRANYang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama: Erna Yuliana SaekNIP: 19590117 198802 2 001Pangkat/ Gol.Ruang: Penata Muda Tk. I, III/bJabatan: Pengadministrasi Tata Usaha Urusan KepegawaianMenyatakan bahwa pada :Hari: SelasaTanggal: 30 September 2014Kedatangan: 08.00 WITAKepulangan: 16.00 WITA

Tidak terdata dalam komputerisasi sistim kehadiran pegawai karena GAGAL ABSEN,MATI LAMPU, SISTIM EROR, LUPA ABSEN * untuk keperluan administrasi kehadiran pegawai

Mengetahui Oelamasi, 30 September 2014Atasan LangsungHormat saya

Dra. Maria Goreti SanamErna Yuliana SaekNIP. 19660602 199303 2 003NIP. 19590117 198802 2 001