Top Banner
Pengaruh Modifier Terhadap Reaksi Enzimatik Oleh : 1. Sofia Rusdeni (201310410311073) 2. Naniek Dwi Okvitasari (201310410311106) 3. Chiko Anggi Sarah (201310410311110) 4. Manggi Karina Ulfah (201310410311112) 5. Rizka Irmania Devanti (201310410311141) 6. Adelia Firandi(201310410311173)
18

biokim

Sep 17, 2015

Download

Documents

Adelia Firandi

biokimia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

Pengaruh Modifier Terhadap Reaksi EnzimatikOleh :Sofia Rusdeni(201310410311073)Naniek Dwi Okvitasari(201310410311106)Chiko Anggi Sarah(201310410311110)Manggi Karina Ulfah(201310410311112)Rizka Irmania Devanti(201310410311141)Adelia Firandi(201310410311173)

TUJUAN PRAKTIKUMMengetahui pengaruh perubahan modifier pada reaksi enzimatik yang terkandung dalam saliva.Dasar TeoriModifier adalah senyawa yang mampu mempengaruhi aktivitas / kecepatan reaksi enzimatik yang dapat memperbaiki atau memperburuk kinerja enzim. Senyawa modifier tersebut terbagi menjadi 2 yaitu : senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa anorganik terbagi : - modifier positif : koenzim dan metabolit allosterik - modifier negatif : inhibitor reversible dan irresible Senyawa organik (logam) terbagi : - modifier positif : Fe, Mn, Cu, Ca, Zn. Dalam jumlah sedikit logam ini berfungsi sebagai kofaktor - modifier negatif : logam berat seperti Hg, Ag, PbProgress Curve

Terlihat grafik /kerja enzim tanpa penambahan inhibitor (garis merah) dapat menghasilkan produk lebih banyak daripada yang ditambah inhibitor (garis biru). Hal ini disebabkan karena enzim telah mengikat inhibitor sehingga tidak dapat mengikat substrat. PRINSIP REAKSI BIOKIMIA

Struktur Polimer AmilosaPati secara alami terdapat pada tumbuhan dan berfungsi untuk penyimpanan energi dalam bentuk polimer glukosa. Pada perlakuan dengan kondisi asam ataupun dengan bantuan enzim, pati dapat terhidrolisis enjadi dextrin (campuran dari polisakarida dengan titik lebur rendah tersusun atas 3 unit glukosa), maltosa, dan akhirnya d-glukosa. Keberadaan pati dalam makanan dapat dideteksi dengan larutan I2. larutan akan berubah menjadi biru hitam bila mengandung pati.Pati + I2Warna Biru Hitam

ALAT DAN BAHANALATBejana ErlenmeyerPipet VolumetricBuretTabung ReaksiStopwatchBAHANLarutan enzim E : dibuat dengan mengencerkan saliva 1 ml dalam 10 ml air suling.Larutan NaCl 0,9%Larutan Dapar (buffer) dengan pH 7.Larutan substrat S : Larutan Amilum Solani 2 %Larutan KI I2 Larutan HCL 0,05 N BAGAN ALIRkelompok 3 mengerjakan praktikum dengan menggunakan NaCl dan HgCl2 serta enzim 1ml tanpa menggunakan aqua

Siapkan 5 tabung reaksi bersih, beri tanda 0, 5, 10, 15 dan 20.

Siapkan bejana Erlenmeyer dan pipet Volumetric.

Masukkan 15 ml larutan dapar (pH 7), 3 ml larutan S dan 6 ml NaCl 0,09% , juga 3 tetes HgCl2 ke dalam Erlenmeyer. Goyangkan Erlenmeyer ad tercampur rata.

Isilah masing-masing tabung reaksi dengan 10 ml HCl 0,05 N

Ambil 1 ml campuran Erlenmeyer dan masukkan ke tabung 0, campurlah dengan membalikkan tabung yang disumbat ibu jari tangan.Siapkan stopwatchDipipet 1 ml enzim dan tambahkan ke dalam larutan Erlenmeyer.

7Jalankan stopwatch saat enzim pertama kali dimasukkan ke Erlenmeyer, Goyangkan Erlenmeyer ad merata kemudian diamkan diatas meja.

Kira-kira setengah menit menjelang menit ke-5 dipipet 1 ml campuran Erlenmeyer. Tepat menit ke-5 masukkan cairan ke tabung reaksi 5, campurlah dengan membalikkan tabung yang disumbat ibu jari tangan

Lakukan prosedur diatas untuk menit 10, 15 dan 20.

Setelah selesai, tambahkan 1 ml larutan KI-I2 ke tabung reaksi masing-masing dan campur merata dengan membalikkannya yang disumbat ibu jari tangan.

Kira-kira lima menit setelah penambahan Ki-I2, catat absorbance.

Hitung persentase substrat yang dicerna pada menit ke 0, 5, 10, 15, dan 20.

Runutlah nilai persentase substrat yang dicerna dan buatlah kurva (progress curve) perbandingan kinerja enzim

Hasil Pengamatan

Hasil PerhitunganTABEL Absorbance masing-masing kelompok :

Perhitungan Persentase Substrat yang Dicerna tiap menit (t) :Kelompok IA

Kelompok IB

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

Tabel Persentase Substrat yang Tercerna:

Kurva persen substrat yang tercerna untuk pengaruh modifier dan kadar enzim pada reaksi enzimatikPembahasanEnzim adalah golongan protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia di dalam sistem biologi dan banyak terdapat dalam sel hidup.Modifier adalah senyawa yang mampu mempengaruhi aktivitas / kecepatan reaksi enzimatik yang dapat memperbaiki atau memperburuk kinerja enzim.

Dalam praktikum kelompok kami ada aktivator (NaCl) dan inhibitornya(HgCl2). HgCl2 merupakan inhibitor non kompetitif irreversible yang bekerja dengan memodifikasi enzim secara kimiawi. Jika suatu sisi enzim telah dimasuki oleh HgCl2 maka HgCl2 dapat merubah sisi aktif enzim dan menyebabkan substrat tidak bisa masuk.Jika hasil kami bandingkan dengan hasil kelompok 1A yang dimana pada kelompok 1A tidak memiliki inhibitor yang dapat merusak enzim sehingga hasil % substrat yang dicerna tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kami.Enzim berperan sebagai katalisator, tetapi tidak mempengaruhi hasil akhirnya, katalisator hanya mempercepat reaksi. Tetapi jika terdapat suatu senyawa penghambat reaksi maka kerja enzim tidak bisa maksimal.Pada tabung reaksi menit ke-20 terkontaminasi dengan benda asing sehingga di dapat absorbansi yang tidak stabil dan mempengaruhi kerja enzim.KesimpulanBanyak faktor yang mempengaruhi kinerja enzim. Salah satunya yaitu dengan penambahan senyawa modifier yang dapat merubah sisi enzim sehingga substrat tidak bisa masukSenyawa HgCl2 merupakan inhibitor non kompetitif irreversible dapat menghambat kerja enzim dan menyebabkan enzim tidak bekerja dengan maksimal. Kontaminasi zat lain juga dapat mempengaruhi kerja enzim dan menyebabkan hasil absorbansi kurang valid.