Top Banner

of 13

bedah anakk

Aug 07, 2018

Download

Documents

Muhammad Rizky
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/20/2019 bedah anakk

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Atresia ani atau anus imperforata atau malformasi anorektal adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus

    atau anus tidak sempurna. Insiden 1: 5000 kelahiran yang dapat muncul sebagai sindroma VACT!"

    #Vertebrae, Anorektal, Cardiovascular, Tracheoesophageal, Renal and Limb abnormality$.1

    Angka ke%adian rata&rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam 5000 kelahiran. ' (ecara

    umum) malformasi anorektal lebih banyak ditemukan pada laki&laki daripada perempuan. *istula rektouretra

    merupakan kelainan yang paling banyak ditemui pada bayi laki&laki) diikuti oleh fistula perineal. (edangkan

     pada perempuan) %enis malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah anus imperforata diikuti fistula

    rekto+estibular dan fistula perineal., -asil penelitian oocock dan /onna di anchester menun%ukkan baha

    malformasi anorektal letak rendah lebih banyak ditemukan dibandingkan malformasi anorektal letak tinggi.2

    (aluran pencernaan berasal dari  foregut, midgut dan hindgut. Foregut akan membentuk faring) sistem

     pernafasan bagian baah) esofagus) lambung sebagian duodenum) hati dan sistem bilier serta pankreas.  idgut 

    membentuk usus halus) sebagian duodenum) sekum) appendik) kolon asenden sampai pertengahan kolon

    trans+ersum.  !indgut meluas dari midgut hingga ke membrana kloaka) membrana ini tersusun dari endoderm

    kloaka) dan ektoderm dari protoderm3analpit. 4sus terbentuk mulai minggu keempat disebut sebagai  primitif 

     gut. egagalan perkembangan yang lengkap dari septum urorektalis menghasilkan anomali letak tinggi atau

    supra le+ator. (edangkan anomali letak rendah atau infra le+ator berasal dari defek perkembangan proktoderm

    dan lipatan genital. 6ada anomali letak tinggi) otot le+ator ani perkembangannya tidak normal. (edangkan otot

    sfingter eksternus dan internus dapat tidak ada atau rudimenter.1

    Atresia dapat ter%adi pada seluruh saluran tubuh) misalnya atresia ani. Atresia ani yaitu tidak 

     berlubangnya dubur. Atresia ani memiliki nama lain yaitu anus imperforata. 7ika atresia ter%adi maka hampir 

    selalu memerlukan tindakan operasi untuk membuat saluran seperti keadaan normalnya.

    Page1

  • 8/20/2019 bedah anakk

    2/29

    Page2

  • 8/20/2019 bedah anakk

    3/29

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Definisi

    Atresia ani atau anus imperforata atau malformasi anorektal adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus

    atau anus tidak sempurna) termasuk didalamnya agenesis ani, agenesis rekti dan atresia rekti. Insiden 1:5000

    kelahiran yang dapat muncul sebagai sindroma VACT!" #Vertebrae, Anorectal, Cardiovascular,

    Tracheoesophageal, Renal and Limb abnormality$.1 Atresia ani atau anus imperforate adalah tidak ter%adinya

     perforasi membran yang memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang tidak 

    sempurna. Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus namun tidak 

     berhubungan langsung dengan rectum. #sumber 6uranto. '001 !(C$.

    2. Epidemiologi

    Angka ke%adian rata&rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam 5000 kelahiran. ' (ecara

    umum) malformasi anorektal lebih banyak ditemukan pada laki&laki daripada perempuan. *istula rektouretra

    merupakan kelainan yang paling banyak ditemui pada bayi laki&laki) diikuti oleh fistula perineal. (edangkan

     pada bayi perempuan) %enis malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah anus imperforata

    diikuti fistula rekto+estibular dan fistula perineal.,

    -asil penelitian oocock dan /onna di anchester menun%ukkan baha malformasi anorektal letak 

    rendah lebih banyak ditemukan dibandingkan malformasi anorektal letak tinggi.2

    3. Etiologi

    Atresia ani atau anus imperforata dapat disebabkan karena:8

    1$ 6utusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur) sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur 

    '$ 9angguan organogenesis dalam kandungan

    Page3

  • 8/20/2019 bedah anakk

    4/29

    ,$ erkaitan dengan sindrom don

    alformasi anorektal memiliki etiologi yang multifaktorial. (alah satunya adalah komponen genetik.

    6ada tahun 150an) didapatkan baha risiko malformasi meningkat pada bayi yang memiliki saudara

    dengan kelainan malformasi anorektal yakni 1 dalam 100 kelahiran) dibandingkan dengan populasi umum

    sekitar 1 dalam 5000 kelahiran. 6enelitian %uga menun%ukkan adanya hubungan antara malformasi anorektal

    dengan pasien dengan trisomi '1 # "o#n$s syndrome$. edua hal tersebut menun%ukkan baha mutasi dari

     bermacam&macam gen yang berbeda dapat menyebabkan malformasi anorektal atau dengan kata lain

    etiologi malformasi anorektal bersifat multigenik.8

    . Kl!sifi"!si

    lasifikasi yang paling sering digunakan untuk malformasi anorektal adalah klasifikasi ;ingspread

    yang membagi malformasi anorektal men%adi letak tinggi) intermedia dan letak rendah. Akan tetapi) untuk 

    tu%uan terapi dan prognosis digunakan klasifikasi yang dibuat berdasarkan %enis.'

    elbourne membagi berdasarkan garis pubokoksigeus dan garis yang meleati ischii kelainan disebut:1

    a. "etak tinggi apabila rektum berakhir diatas muskulus le+ator ani #muskulus pubokoksigeus$.

     b. "etak intermediet apabila akhiran rektum terletak di muskulus le+ator ani.

    c. "etak rendah apabila akhiran rektum berakhir baah muskulus le+ator ani.

    lasifikasi malformasi anorektal menurut "e+it dan 6ena'

    P#i! $!nit!

    Page4

  • 8/20/2019 bedah anakk

    5/29

    *istula perineum

    *istula rektouretra

    ulbar 

    6rostatik 

    *istula leher rektobladder 

    Anus imperforata tanpa fistula

    Atresia rektum

    /efek kompleks

    *istula perineum

    *istula +estibular 

    loaka persisten

    < , cm saluran umum

    =,cm saluran umum

    Anus imperforata tanpa fistula

    Atresia rektum

    /efek kompleks

    %. &!nifest!si "linis

    9e%ala yang menun%ukan ter%adinya atresia ani ter%adi dalam aktu '2&2> %am. 9e%ala itu dapat berupa:5

    1$ 6erut kembung

    '$ untah

    ,$ Tidak bisa buang air besar 

    2$ 6ada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak serta terbalik dapat dilihat sampai dimana terdapat

     penyumbatan.

    Atersia ani sangat ber+ariasi) mulai dari anus imperforata letak rendah dimana rectum berada pada lokasi

    yang normal tapi terlalu sempit sehingga feses bayi tidak dapat melaluinya) atresia ani intermedia dimana

    u%ung dari rektum dekat ke uretra dan malformasi anorektal letak tinggi dimana anus sama sekali tidak ada. 

    (ebagian besar bayi dengan anus imperforata memiliki satu atau lebih abnormalitas yang mengenai

    sistem lain. Insidennya berkisar antara 50? & 80?. akin tinggi letak abnormalitas berhubungan dengan

    malformasi yang lebih sering. ebanyakan dari kelainan itu ditemukan secara kebetulan) akan tetapi

     beberapa diantaranya dapat mengancam nyaa seperti kelainan kardio+askuler.'

    eberapa %enis kelainan yang sering ditemukan bersamaan dengan malformasi anorektal adalah: '),)10

    Page5

  • 8/20/2019 bedah anakk

    6/29

    1. elainan kardio+askuler 

    /itemukan pada sepertiga pasien dengan anus imperforata. 7enis kelainan yang paling banyak ditemui

    adalah atrial septal defect dan paten ductus arteriosus) diikuti oleh tetralogi of fallot dan vebtrikular 

     septal defect .

    '. elainan gastrointestinal

    elainan yang ditemui berupa kelainan trakeoesofageal #10?$) obstruksi duodenum #1?&'?$

    ,. elainan tulang belakang dan medulla spinalis

    elainan tulang belakang yang sering ditemukan adalah kelainan lumbosakral seperti hemivertebrae,

     skoliosis, butterfly vertebrae, dan hemisacrum. (edangkan kelainan spinal yang sering ditemukan adalah

    myelomeningocele, meningocele, dan teratoma intraspinal .

    2. elainan traktus genitourinarius

    elainan traktus urogenital kongenital paling banyak ditemukan pada malformasi anorektal. eberapa

     penelitian menun%ukkan insiden kelainan urogeital dengan malformasi anorektal letak tinggi antara 50 ?

    sampai 80?) dengan malformasi anorektal letak rendah 15? sampai '0?.

    elainan tersebut dapat berdiri sendiri ataupun muncul bersamaan sebagai VAT! #Vertebrae,

     Anorectal, Tracheoesophageal and Renal abnormality$ dan VACT!" #Vertebrae, Anorectal,

    Cardiovascular, Tracheoesophageal, Renal and Limb abnormality$.,

    '. P!tofisiologi

    Atresia ani ter%adi akibat kegagalan penurunan septum anorektal pada kehidupan embrional. anifestasi

    klinis diakibatkan adanya obstruksi dan adanya fistula. @bstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen)

    sekuestrasi cairan) muntah dengan segala akibatnya. Apabila urin mengalir melalui fistel menu%u rektum)

    maka urin akan diabsorbsi sehingga ter%adi asidosis hiperkloremia) sebaliknya feses mengalir kearah traktus

    urinarius menyebabkan infeksi berulang.

    Page6

  • 8/20/2019 bedah anakk

    7/29

  • 8/20/2019 bedah anakk

    8/29

    anomali hemo+ertebra dan sakrum. 4ltrasonografi spinal membantu menyaring untuk tethered cord

    dan masalah spinal lainnya. 4ltrasonografi abdomen memeriksa adanya hidronefrosis.'

    7ika bayi mempunyai tanda&tanda fistula perineum) anoplasti bisa dilakukan tanpa

    kolostomi protektif selama masa bayi baru lahir. 7ika bayi masih sakit karena masalah terkait

    lainnya) masih amat prematur atau %ika klinisi memilih untuk menunggu hingga bayi sedikit lebih

    tua) maka fistula bisa didilatasikan dengan lembut. 6erbaikan pada kasus semacam ini hendaknya

    tidak ditunda hingga lebih dari beberapa bulan. (etelah '2 %am) %ika mekonium belum terlihat di

     perineum atau di urin) maka perlu dilakukan pemeriksaan B&ray lateral cross table dengan bayi

     berada pada posisi pronasi. 7ika udara di rektum berlokasi di baah koksigeus dan bayi berada

    dalam kondisi bagus tanpa defek lain yang signifikan) tergantung pada pengalaman ahli bedah)

    operasi sagital posterior tanpa kolostomi protektif bisa dipertimbangkan. Alternatif yang lebih

    konser+atif akan mempertimbangkan kolostomi) dengan perbaikan definitif direncanakan sebagai

    tahap kedua.

    7ika udara rektum terlihat di atas koksigeus atau pasien mempunyai mekonium di urinnya)

    defek terkait yang signifikan) dan3 atau sakrum abnormal atau pantat datar) kolostomi

    direkomendasikan dengan menunda perbaikan utama untuk operasi berikutnya. Tindakan ini bisa

    dilakukan ' hingga , bulan kemudian) setelah kolostogram distal yang menggambarkan anatomi

    telah dilakukan dan karena bayi telah mencapai berat badan yang normal.>

    anfaat potensial dari operasi aal mesti diperhitungkan melaan kemungkinan yang

    merugikan dari ahli bedah yang belum terbiasa dengan struktur anatomi panggul bayi. Tren untuk 

    memperbaiki defek ini tanpa kolostomi protektif mesti diseimbangkan melaan pertimbangan

     baha perbaikan tanpa kolostomi harus dilakukan dengan presisi anatomis menurut tipe defek 

    anorektal pasien yang spesifik. omplikasi yang paling membahayakan terlihat pada pasien yang

    dioperasi tanpa kolostomi) ter%adi pada pasien dimana ahli bedah tidak melakukan kolostogram

    distal preoperatif. (ementara mencari rektum) ahli bedah mungkin menemukan secara tidak senga%a

    kerusakan uretra) ektopik ureter) leher kandung kemih) +as deferen) atau +esikula seminalis.'

    Page8

  • 8/20/2019 bedah anakk

    9/29

    '. %emeriksaan khusus pada perempuan

      9ambar Algoritma penatalaksanaan malformasi anorektal pada neonatus perempuan

    (eperti pada pria) langkah paling penting pada diganosis dan pengambilan keputusan ialah

    inspeksi perineum. 6ada '2 %am pertama perlu digunakan pula untuk menyingkirkan defek terkait

    lain yang serius. Inspeksi perineum bisa meneukan adanya orifisium perineum soliter. Temuan ini

    menyokong diagnosis sebuah kloaka. linisi hendaknya mengetahui baha pasien itu mempunyai

    kemungkinan besar untuk defek urologik. Adanya hidrokolpos hendaknya disingkirkan dengan

    ultrasonografi.'.

    "eape #1>$ menyatakan bila mekonium didadapatkan pada perineum) +estibulum atau fistel

     perianal maka kelainan adalah letak rendah . ila 6ada pemeriksaan fistel #&$ maka kelainan adalah letak 

    tinggi atau rendah. 6emeriksaan foto abdomen setelah 1>&'2 %am setelah lahir agar usus terisisD udara)

    dengan cara (angenstein Reis #kedua kaki dipegang posisi badan +ertikal dengan kepala dibaah$

    atau knee chest position #su%ud$ dengan bertu%uan agar udara berkumpul didaerah paling distal. ila

    terdapat fistula lakukan fistulografi. 6ada pemeriksan klinis) pasien atersia ani tidak selalu menun%ukkan

    ge%ala obstruksi saluran cerna. 4ntuk itu) diagnosis harus ditegakkan pada pemeriksaan klinis segera

    setelah lahir dengan inspeksi daerah perianal dan dengan memasukkan termometer melalui anus. 

    ekonium biasanya tidak terlihat pada perineum pada bayi dengan fistula rektoperineal hingga

    18&'2 %am. /istensi abdomen tidak ditemukan selama beberapa %am pertama setelah lahir dan mekonium

    Page9

  • 8/20/2019 bedah anakk

    10/29

    harus dipaksa keluar melalui fistula rektoperineal atau fistula urinarius. -al ini dikarenakan bagian distal

    rektum pada bayi tersebut dikelilingi struktur otot&otot +olunter yang men%aga rektum tetap kolaps dan

    kosong. Tekanan intrabdominal harus cukup tinggi untuk menandingi tonus otot yang mengelilingi

    rektum. @leh karena itu) harus ditunggu selama 18&'2 %am untuk menentukan %enis malformasi anorektal

     pada bayi untuk menentukan apakah akan dilakukan colostomy atau anoplasty.'

    Inspeksi perianal sangat penting. Flat )bottom) atau flat perineum) ditandai dengan tidak adanya garis

    anus dan anal dimple mengindikasikan baha pasien memiliki otot&otot perineum yang sangat sedikit. Tanda

    ini berhubungan dengan malformasi anorektal letak tinggi dan harus dilakukan colostomy.8

    Tanda pada perineum yang ditemukan pada pasien dengan malformasi anorektal letak rendah meliputi

    adanya mekonium pada perineum) )bucket&handle) # skin tag yang terdapat pada anal dimple$) dan adanya

    membran pada anus #tempat keluarnya mekonium$.8

    Peme#i"s!!n Pen)n*!ng

    a. 6emeriksaan rectal digital dan +isual adalah pemeriksaan diagnostik yang umum dilakukan pada

    gangguan ini. 6emeriksaan fisik rectum kepatenan rectal dapat dilakukan colok dubur dengan

    menggunakan selang atau %ari. b. 7ika ada fistula) urin dapat diperiksa untuk memeriksa adanya sel&sel epitel mekonium.

    c. 6emeriksaan sinyal E lateral infeksi #teknik angensteen&rice$ dapat menun%ukkan adanya kumpulan

    udara dalam u%ung rectum yang buntu pada mekonium yang mencegah udara sampai keu%ung kantong

    rectal.

    d. 4ltrasound dapat digunakan untuk menentukan letak rectal kantong. 4ltrasound terhadap abdomen

    /igunakan untuk melihat fungsi organ internal terutama dalam system pencernaan dan mencari adanya

    faktor re+ersible seperti obstruksi oleh karena massa tumor. 

    e. Aspirasi %arum untuk mendeteksi kantong rectal dengan menusukan %arum tersebut sampai melakukan

    aspirasi) %ika mekonium tidak keluar pada saat %arum sudah masuk 1)5 cm /erek tersebut dianggap defek 

    tingkat tinggi.

    6emeriksaan radiologis dapat ditemukan

    Page10

  • 8/20/2019 bedah anakk

    11/29

    a. 4dara dalam usus berhenti tiba&tiba yang menandakan obstruksi di daerah tersebut

     b. Tidak ada bayangan udara dalam rongga pel+is pada bagian baru lahir dan gambaran ini harus

    dipikirkan kemungkinan atresia reftil3anus impoefartus) pada bayi dengan anus impoefartus. 4dara

     berhenti tiba&tiba di daerah sigmoid) kolon3rectum.

    c. /ibuat foto anterpisterior #A6$ dan lateral. ayi diangkat dengan kepala dibaah dan kaki diatas pada

    anus benda bang radio&opak) sehingga pada foto daerah antara benda radio&opak dengan dengan

     bayangan udara tertinggi dapat diukur.

    d. (inar E terhadap abdomen

    dilakukan untuk menentukan ke%elasan keseluruhan boel dan untuk mengetahui %arak peman%angan

    kantung rectum dari sfingternya.

    e. 4ltrasound terhadap abdomen

    digunakan untuk melihat fungsi organ internal terutama dalam system pencernaan dan mencari adanya

    faktor re+ersible seperti obstruksi oleh karena massa tumor.

    f. CT (candigunakan untuk menentukan lesi.

    g. 6yelografi intra +ena

    digunakan untuk menilai pel+iokalises dan ureter.

    h. 6emeriksaan fisik rectum

    kepatenan rectal dapat dilakukan colok dubur dengan menggunakan selang atau %ari.

    i. !ontgenogram abdomen dan pel+is

     %uga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi adanya fistula yang berhubungan dengan traktus urinarius.

    +. Kompli"!si

    omplikasi yang dapat ter%adi pada penderita atresia ani antara lain: #Fgastiyah) '005$

    a. Asidosis hiperkloremia.

     b. Infeksi saluran kemih yang bisa berkepan%angan.

    c. erusakan uretra #akibat prosedur bedah$.

    d. omplikasi %angka pan%ang yaitu e+ersi mukosa anal) stenosis #akibat konstriksi %aringan perut

    dianastomosis$.

    e. asalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.

    f. Inkontinensia #akibat stenosis aal atau impaksi$.

    g. 6rolaps mukosa anorektal.

    h. *istula #karena ketegangan abdomen) diare) pembedahan dan infeksi$

    Page11

  • 8/20/2019 bedah anakk

    12/29

    ,. Pen!t!l!"s!n!!n

    6enatalaksanaan atresia ani tergantung klasifikasinya. 6ada atresia ani letak tinggi harus dilakukan

    kolostomi terlebih dahulu. 6ada beberapa aktu lalu penanganan atresia ani menggunakan prosedur 

    abdominoperineal pullthrough, tapi metode ini banyak menimbulkan inkontinen feses dan prolaps mukosa

    usus yang lebih tinggi. 6ena dan /efries pada tahun 1>' memperkenalkan metode operasi dengan

     pendekatan postero sagital anorektoplasti) yaitu dengan cara membelah muskulus sfingter eksternus dan

    muskulus le+ator ani untuk memudahkan mobilisasi kantong rektum dan pemotongan fistel.1 

    eberhasilan penatalaksanaan atresia ani dinilai dari fungsinya secara %angka pan%ang) meliputi

    anatomisnya) fungsi fisiologisnya) bentuk kosmetik serta antisipasi trauma psikis. 4ntuk menangani secara

    tepat) harus ditentukankan ketinggian akhiran rektum yang dapat ditentukan dengan berbagai cara antara lain

    dengan pemeriksaan fisik) radiologis dan 4(9. omplikasi yang ter%adi pasca operasi banyak disebabkan

    oleh karena kegagalan menentukan letak kolostomi) persiapan operasi yang tidak adekuat) keterbatasan

     pengetahuan anatomi) serta ketrampilan operator yang kurang serta peraatan post operasi yang buruk. /ari

     berbagai klasifikasi penatalaksanaannya berbeda tergantung pada letak ketinggian akhiran rektum dan ada

    tidaknya fistula.1 

    "eape #1>$ mengan%urkan pada :

    a. Atresia letak tinggi dan intermediet dilakukan sigmoid kolostomi atau TC/ dahulu) setelah 8 G1' bulan

     baru diker%akan tindakan definitif #6(A!6$

     b. Atresia letak rendah dilakukan perineal anoplasti) dimana sebelumnya dilakukan tes pro+okasi dengan

    stimulator otot untuk identifikasi batas otot sfingter ani ekternus

    c. ila terdapat fistula dilakukan cut back incicion

    d. 6ada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin) berbeda dengan 6ena dimana diker%akan minimal

    6(A!6 tanpa kolostomi.

    Page12

  • 8/20/2019 bedah anakk

    13/29

    6ena secara tegas men%elaskan baha pada atresia ani letak tinggi dan intermediet dilakukan kolostomi

    terlebih dahulu untuk dekompresi dan di+ersi. @perasi definitif setelah 2&> minggu. (aat ini teknik yang

     paling banyak dipakai adalah posterosagital anorektoplasti) baik minimal) limited atau full postero sagital

    anorektoplasti.1 

    Teknik @perasi1

    a. /ilakukan dengan general anestesi) dengan intubasi endotrakeal) dengan posisi pasien tengkurap dan

     pel+is ditinggikan.

     b. (timulasi perineum dengan alat %ena uscle *timulator untuk identifikasi anal dimple.

    c. Insisi bagian tengah sakrum kearah baah meleati pusat spingter dan berhenti ' cm didepannya.

    d. /ibelah %aringan subkutis) lemak) parasagital fiber dan muscle comple+.

    e. @s koksigeus dibelah sampai tampak muskulus le+ator) dan muskulus le+ator dibelah tampak dinding

     belakang rektum.

    f. !ektum dibebas dari %aringan sekitarnya.

    g. !ektum ditarik meleati le+ator) muscle comple+ dan parasagital fiber .

    h. /ilakukan anoplasti dan di%aga %angan sampai tension.

     Anoplasty

    Page13

  • 8/20/2019 bedah anakk

    14/29

    6(A!6 adalah metode yang ideal dalam penatalaksanaan kelainan anorektal. 7ika bayi tumbuh dengan

     baik) operasi definitif dapat dilakukan pada usia , bulan. ontrindikasi dari 6(A!6 adalah tidak adanya

    kolon. 6ada kasus fistula rekto+esikal) selain 6(A!6) laparotomi atau laparoskopi diperlukan untuk 

    menemukan memobilisasi rektum bagian distal. /emikian %uga pada pasien kloaka persisten dengan saluran

    kloaka lebih dari , cm.,

    Pen!t!l!"s!n!!n Post-ope#!tif 

    6eraatan 6asca @perasi 6(A!6

    a. Antibiotik intra +ena diberikan selama , hari )salep antibiotik diberikan selama >& 10 hari.

     b. ' minggu pasca operasi dilakukan anal dilatasi dengan heger dilatation)

    U&U UKUAN

    1 & 2 bulan H1'

    2 & 1' bulan H1,

    > & 1' bulan H12

    1 & , tahun H15

    , & 1' tahun H18

    = 1' tahun H1

     

    ' kali sehari dan tiap minggu dilakukan anal dilatasi dengan anal dilator yang dinaikan sampai mencapai

    ukuran yang sesuai dengan umurnya. usinasi dihentikan bila busi nomor 1,&12 mudah masuk.

    Page14

    /#e")ensi Dil!t!si

    tiap 1 hari 1B dalam satu bulan

    tiap , hari 1B dalam satu bulan

    tiap 1 minggu 'B dalam satu bulan

    tiap 1 minggu 1B dalam satu bulan

    tiap 1 bulan 1B dalam tiga bulan

  • 8/20/2019 bedah anakk

    15/29

    alibrasi anus tercapai dan orang tua mengatakan mudah menge%akan serta tidak ada rasa nyeri bila

    dilakukan ' kali sehari selama ,&2 minggu merupakan indikasi tutup kolostomi) secara bertahap frekuensi

    diturunkan.1

    6ada kasus fistula rektouretral) kateter foley dipasang hingga 5& hari. (edangkan pada kasus kloaka

     persisten) kateter foley dipasang hingga 10&12 hari. /rainase suprapubik diindikasikan pada pasien persisten

    kloaka dengan saluran lebih dari , cm. Antibiotik intra+ena diberikan selama '&, hari) dan antibiotik topikal

     berupa salep dapat digunakan pada luka., 

    /ilatasi anus dimulai ' minggu setelah operasi. 4ntuk pertama kali dilakukan oleh ahli bedah) kemudian

    dilatasi dua kali sehari dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun keluarga. (etiap minggu lebar dilator 

    ditambah 1 mm tercapai ukuran yang diinginkan. /ilatasi harus dilan%utkan dua kali sehari sampai dilator 

    dapat leat dengan mudah. emudian dilatasi dilakukan sekali sehari selama sebulan diikuti dengan dua kali

    seminggu pada bulan berikutnya) sekali seminggu dalam 1 bulan kemudian dan terakhir sekali sebulan

    selama tiga bulan. (etelah ukuran yang diinginkan tercapai) dilakukan penutupan kolostomi., 

    (etelah dilakukan penutupan kolostomi) eritema popok sering ter%adi karena kulit perineum bayi tidak 

     pernah kontak dengan feses sebelumnya. (alep tipikal yang mengandung +itamin A) /) aloe) neomycin dan

    desitin dapat digunakan untuk mengobati eritema popok ini.,)8

    Page15

  • 8/20/2019 bedah anakk

    16/29

    BAB III

    LAP0AN KASUS

    A. Identit!s Pende#it!

     Fama 3 Fo. ! : An. FF3 0.>.55

    7enis kelamin : 6erempuan

    4mur : > tahun

    Alamat : Ternate Tan%ung

    Agama : Islam

    Tanggal masuk rumah sakit : '> Fo+ember '015) %am 0.,5

    B. An!mnesis

    1 eluhan 4tama 

    A melalui +agina

    2 !iayat penyakit sekarang:

    6asien datang dengan keluhan A melalui +agina. A melalui +agina diketahui se%ak lahir. 6ada saat

     baru lahir) keluarga mengetahui baha tida terdapat anus pada pasien dan dian%urkan untuk dilakukan

    operasi namun keluarga pasien menolak. 6asien mulai mengalami keluhan setelah berumur 8 bulan)

     pada umur ini pasien mulai dia%arkan untuk makan bubur sebagai pengganti A(I) %ika habis makan perut

     pasien men%adi kembung dan menangiis %ika ingn A namun merasa legah setelah A keluar)

    muntah #&$. (elama ini A yang keluar hanya sedikit&sedikit dan tidak disadari oleh pasien.

    6ada usia > tahun keluarganya kemudian membaa pasien ke rumah sakit) dan dian%urkan untuk 

    dilakukan operasi.

    7uga berdasarkan alloanamnesis) saat ini tidak ada kelainan kongenital yang dialami pasien) akti+itas

    sehari&hari baik) %ika bermain tidak cepat lelah serta tidak biru %ika kelelahan) sesak napas #&$.

    3 !iayat penyakit dahulu: tidak ada

    Page16

  • 8/20/2019 bedah anakk

    17/29

    4 !iayat 6ersalinan:

    6ersalinan berlangsung dirumah sakit dan ditolong oleh dokter. 6ersalinan berlangsung dengan section

    cesarean saat lahir pasien langsung menangis. ayi lahir premature dengan lahir ')2 kg) sudah diberi

    +itamin setelah lahir.

    5. !iayat 6enyakit ongenital yang menyertai

    ecacatan tulang belakang #&$) atresia anal #$) kecacatan %antung #&$) fistula trachea&esophageal #&$)

    kecacatan gin%al #&$) kecacatan ekstremitas #&$

    6. !iayat penyakit keluarga:

    tidak ada mengalamai penyakit seperti ini.

    7. !iayat (osial&konomi:

    Ayah pasien beker%a sebagai irausaha) ibu sebagai ibu rumah tangga. iaya pengobatan ditanggung

    dengan %aminan 4C. esan : social ekonomi kurang.

    C. Peme#i"s!!n /isi" 

    eadaan 4mum : (akit !ingan

    esadaran : Compos entis

    erat adan : '2 kg

    Tinggi adan : 11'cm

    Vital sign

    Tekanan /arah : 110380 mm-g

    -eart !ate : >2 B3menit

     *rekuensi pernapasan : '2 B3menit

      (uhu badan : ,8) 'C

    epala

    Page17

  • 8/20/2019 bedah anakk

    18/29

    (imetris) luka #&$) rambut ikal) kulit kepala bersih #$) ben%olan3tumor #&$) chepal

    hematom #&$

    ata

    (imetris) kon%ungti+itis #&$) perdarahan subkon%ungti+a #&$) ikterus #&$) nistagamus3

    episnatus #&$) kon%ungti+a anemis #&$

    -idung

    (imetris) bersih) luka #&$) pernafasan cuping hidung #&$

    ulut

    ibir simetris) macrognatia #&$) micrognatia #&$) macroglosus #&$) cheilochisis #&$.

     Telinga

    (imetris) stem fremitus kananJkiri) sonor kananJkiri) rhonki &3&) heeKing &3&

     "eher

    ;ebbed neck #&$) trakea letak tengah) ben%olan #&$

    Vertebra

    (koliosis #&$) lordosis #&$) kifosis #&$

    Thorak

    /ada simetris) silindris #&$) pigeon chest #&$) funnel chest #&$ pernafasan normal

    7antung

    mur&mur #&$) frekuensi %antung teratur 

    Abdomen

    (imetris) datar) massa3tumor #&$) perdarahan pada umbilicus #$

    ktrimitas atas dan baah

    Page18

  • 8/20/2019 bedah anakk

    19/29

    Fistula

    Rektovestibularr

    (imetris) fraktur #&$) %ari lengkap #$

    St!t)s Lo"!lis

    9enitalia

    Terdapat adanya fistel

    Anus

    "ubang anus #&$) merah #&$) dimple anal #$

    /oto Klinis

    . Peme#i"s!!n pen)n*!ng

    "aboratorium #'3113'015$

    "eukosit : 0003u"

    ritrosit : 2)25 10L83mm,

    Page19

  • 8/20/2019 bedah anakk

    20/29

    -b : 11) gr3d"

    -t : ,5)1?

    Trombosit : ,>5.000

    C- : '8) pg

    C-C : ,2 g3d"

    CV : >) fl

    4reum : 18 mg3d"

    Creatinin : 0)5 mg3d"

    E&*oto ThoraB :

    esan: /alam batas normal

    D. Di!gnosis

    alformasi Anorektal "etak !endah dengan *istula !ekto+estibular Tanpa elainan ongenital "ainnya

    E. Te#!pi

    Page20

  • 8/20/2019 bedah anakk

    21/29

    Tahap 1 : olostomi dengan "ouble arrel *toma  

    !encana Tahap ' : 6(A!6

    !encana Tahap , : usinasi

    /. /ollo Up

    6ada 10 /esember '015 pukul 10.'0 ;ITA dilakukan colostomy dengan general anastesi selama 0 menit

    "aporan operasi

    6enderita terlentang dalam general anastesi

    A dan antiseptik lapangan operasi

    Insisi trans+ersal pada lateral kontra ac urney) diperdalam lapis demi lapis sampai peritonium

    6eritonium dibuka) identifikasi sigmoid) colon descenden) colon trans+ersum

    entuk double barrel stoma dari colon sigmoid

    *iksasi stoma ke fascia dan kulit

    ulit sekitar stoma ditutup dengan kassa steril dan difiksasi ke luka

    6asang stoma bag

    @perasi selesai

    Tatalaksana pasca operasi

    IV*/ !"

    CeftiaBone 'B1gr i+

    6aracetamol drips ,B500mg

    !aat stoma dan luka operasi

    Cek /" post operasi

    -asil "aboratorium 6ost @perasi #1031'315$

    Page21

  • 8/20/2019 bedah anakk

    22/29

    "eukosit : 10.003u"

    ritrosit : ,)2 10 83mm˄ ,

    -emoglobin : 11) g3d"

    -ematokrit : ')0 ?

    Trombosit : ',8.0003mm, 

    C- : ,2)1 pg

    C-C : 21)0 g3d"

    CV : >,)1 fl

    11 /esember '015 :

    ( : nyeri luka operasi

    @ : T/ : 100380-! : 105B3mnt

      ! : '' B3mnt (b : ,8)8MC

      Abdomen :

    & inspeksi : datar) stoma teraat) darah #&$

    & auskultasi :4 #$ normal

    & palpasi : lemas) / #&$

    & perkusi : timpani

    A : 6ost Colostomy ec alformasi Anorektal

    "etak !endah dengan *istula

    !ekto+estibular Tanpa elainan ongenital

    "ainnya hari ke&1

    6 : & IV*/ !"

    & CeftiaBone 'B1gr i+

    Page22

  • 8/20/2019 bedah anakk

    23/29

      & 6aracetamol drips ,B500mg

      & !aat stoma dan luka operasi

      & Aff kateter

    1' /esember '015 :

    ( : eluhan #&$

    @ : T/ : 100380-! : 8B3mnt

    ! : '' B3mnt (b : ,8MC

      Abdomen :

    & inspeksi : datar) stoma teraat) darah #&$

    & auskultasi :4 #$ normal

    & palpasi : lemas) / #&$

    & perkusi : timpani

    A : 6ost Colostomy ec alformasi Anorektal

    "etak !endah dengan *istula

    !ekto+estibular Tanpa elainan ongenital

    "ainnya hari ke&'

    6 : & IV*/ !"

    & CeftiaBone 'B1gr i+

      & "actulose syrup ,B' cth

    & !aat stoma dan luka operasi

      & Cek /"

    -asil "aboratorium #1'31'315$

    "eukosit : >.003u"

    ritrosit : 2)1, 10 83mm˄ ,

    Page23

  • 8/20/2019 bedah anakk

    24/29

    -emoglobin : 11) g3d"

    -ematokrit : ,')' ?

    Trombosit : ,5>.0003mm, 

    C- : '>), pg

    C-C : ,8), g3d"

    CV : >)0 fl

    1, /esember '015 :

    ( :keluhan#&$

    @ : T/ : 100380-! : ,B3mnt

      ! : '0 B3mnt (b : ,8)5MC

      Abdomen :

    & inspeksi : datar) stoma teraat) darah #&$

    & auskultasi :4 #$ normal

    & palpasi : lemas) / #&$

    & perkusi : timpani

    A : 6ost Colostomy ec alformasi Anorektal

    "etak !endah dengan *istula

    !ekto+estibular Tanpa elainan ongenital

    "ainnya hari ke&,

    6 : & Aff infus

    & CefadroBil syr ,B' cth

    & !aat stoma dan luka operasi

      & oleh raat %alan

      & ontrol poli bedah

    Page24

  • 8/20/2019 bedah anakk

    25/29

    Page25

  • 8/20/2019 bedah anakk

    26/29

    BAB I4

    PE&BAHASAN

    /iagnosis pada penderita ditegakkan berdasarkan anamnesis) pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

     penun%ang. /ari anamnesis pada pasien ini pasien datang dengan keluhan A melalui +agina. A melalui

    +agina diketahui se%ak lahir. 6ada saat baru lahir) keluarga mengetahui baha tida terdapat anus pada pasien dan

    dian%urkan untuk dilakukan operasi namun keluarga pasien menolak. 6asien mulai mengalami keluhan setelah

     berumur 8 bulan) pada umur ini pasien mulai dia%arkan untuk makan bubur sebagai pengganti A(I) %ika habis

    makan perut pasien men%adi kembung dan menangiis %ika ingn A namun merasa legah setelah A keluar)

    muntah #&$. (elama ini A yang keluar hanya sedikit&sedikit dan tidak disadari oleh pasien. 6ada usia > tahun

    keluarganya kemudian membaa pasien ke rumah sakit) dan dian%urkan untuk dilakukan operasi. 7uga

     berdasarkan alloanamnesis) saat ini tidak ada kelainan kongenital yang dialami pasien) akti+itas sehari&hari baik)

     %ika bermain tidak cepat lelah serta tidak biru %ika kelelahan) sesak napas #&$.

    /ari pemeriksaan fisik didapatkan tanda G tanda +ital dalam batas normal. 6ada pemeriksaan fisik dari

    kepala) mata) hidung) mulut) telinga) leher) thorak) dan %antung tidak ada kelainan. 6emeriksaan abdomen

    didapatkan bentuk abdomen yang datar dan konsistensinya keras. 6ada pemeriksaan genitalia) bagian perineum

    didapatkan fistula rekto+estibular dan lobang anus tidak ada.

    -al ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan baha malformasi anorektal3atresia ani adalah

    adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus tidak sempurna. 6ada bayi3anak perempuan) %enis

    malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah anus imperforata diikuti fistula rekto+estibular dan

    fistula perineal.

    6ada Atresia ani ter%adi karena kegagalan penurunan septum anorektal pada kehidupan embrional.

    @bstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen) sekuestrasi cairan) muntah dengan segala akibatnya. Apabila

    urin mengalir melalui fistel menu%u rektum) maka urin akan diabsorbsi sehingga ter%adi asidosis hiperkloremia)

    sebaliknya feses mengalir kearah traktus urinarius menyebabkan infeksi berulang. 6ada keadaan ini biasanya

    Page26

  • 8/20/2019 bedah anakk

    27/29

    akan terbentuk fistula antara rektum dengan organ sekitarnya. 6ada kasus ini ditemukan malformasi anorektal

    dengan fistula di rekto+estibular.

    6enatalaksanaan atresia ani tergantung klasifikasinya. 6ada atresia ani letak tinggi harus dilakukan

    kolostomi terlebih dahulu. 6ada beberapa aktu lalu penanganan atresia ani menggunakan prosedur 

    abdominoperineal pullthrough, tapi metode ini banyak menimbulkan inkontinen feses dan prolaps mukosa usus

    yang lebih tinggi. 6ena dan /efries pada tahun 1>' memperkenalkan metode operasi dengan pendekatan

     postero sagital anorektoplasti) yaitu dengan cara membelah muskulus sfingter eksternus dan muskulus le+ator 

    ani untuk memudahkan mobilisasi kantong rektum dan pemotongan fistel.

    eberhasilan penatalaksanaan atresia ani dinilai dari fungsinya secara %angka pan%ang) meliputi

    anatomisnya) fungsi fisiologisnya) bentuk kosmetik serta antisipasi trauma psikis. 4ntuk menangani secara tepat)

    harus ditentukankan ketinggian akhiran rektum yang dapat ditentukan dengan berbagai cara antara lain dengan

     pemeriksaan fisik) radiologis dan 4(9. omplikasi yang ter%adi pasca operasi banyak disebabkan oleh karena

    kegagalan menentukan letak kolostomi) persiapan operasi yang tidak adekuat) keterbatasan pengetahuan

    anatomi) serta ketrampilan operator yang kurang serta peraatan post operasi yang buruk. /ari berbagai

    klasifikasi penatalaksanaannya berbeda tergantung pada letak ketinggian akhiran rektum dan ada tidaknya

    fistula.1 

    "eape #1>$ mengan%urkan pada atresia ani letak tinggi dan intermediet dilakukan sigmoid kolostomi

    atau TC/ dahulu) setelah 8 G1' bulan baru diker%akan tindakan definitif #6(A!6$) atresia ani letak rendah

    dilakukan perineal anoplasti) dimana sebelumnya dilakukan tes pro+okasi dengan stimulator otot untuk 

    identifikasi batas otot sfingter ani ekternus) bila terdapat fistula dilakukan cut back incicion) pada stenosis ani

    cukup dilakukan dilatasi rutin) berbeda dengan 6ena dimana diker%akan minimal 6(A!6 tanpa kolostomi.

    6ada kasus ini telah dilakukan pembuatan stoma # Loop *toma$ pada tanggal , 7uni '015. (etelah 5 hari

     pembuatan stoma akan di lan%utkan dengan pembuatan stoma kedua # "uoble burrel $. 6embuatan stoma

    dilakukan setelah N5 hari loop stoma karena menurut kepustakaan stoma pada hari ke 5 akan melekat dengan

    kulit&kulit. (etelah itu rencana berikutnya akan di lakukan 6(A!6 #6ostero(agital Ano!ectal6lasty$. 6(A!6

    Page27

  • 8/20/2019 bedah anakk

    28/29

    adalah metode yang ideal dalam penatalaksanaan kelainan anorektal setelah kolostomi. ontrindikasi dari

    6(A!6 adalah tidak adanya kolon. 6ada kasus fistula rekto+esikal) selain 6(A!6) laparotomi atau laparoskopi

    diperlukan untuk menemukan memobilisasi rektum bagian distal.,

    (etelah dilakukan operasi 6(A!6) peraatan yang dilakukan yaitu antibiotik intra +ena diberikan selama ,

    hari )salep antibiotik diberikan selama >& 10 hari. "alu ' minggu pasca operasi dilakukan anal dilatasi dengan

    heger dilatation) ' kali sehari dan tiap minggu dilakukan anal dilatasi dengan anal dilator yang dinaikan sampai

    mencapai ukuran yang sesuai dengan umurnya. usinasi dihentikan bila busi nomor 1,&12 mudah masuk.

    /ilatasi anus dimulai ' minggu setelah operasi. 4ntuk pertama kali dilakukan oleh ahli bedah) kemudian dilatasi

    dua kali sehari dilakukan oleh petugas kesehatan ataupun keluarga. (etiap minggu lebar dilator ditambah 1 mm

    tercapai ukuran yang diinginkan. /ilatasi harus dilan%utkan dua kali sehari sampai dilator dapat leat dengan

    mudah. emudian dilatasi dilakukan sekali sehari selama sebulan diikuti dengan dua kali seminggu pada bulan

     berikutnya) sekali seminggu dalam 1 bulan kemudian dan terakhir sekali sebulan selama tiga bulan. (etelah

    ukuran yang diinginkan tercapai) dilakukan penutupan kolostomi., 

    Page28

  • 8/20/2019 bedah anakk

    29/29

    BAB 4

    DA/TA PUSTAKA

    1 edah 49. Atresia Ani. http:33.bedahugm.net

    ' 9rosfeld 7) @OFeill 7) Coran A) *onkalsrud . 6ediatric (urgery 8th edition. 6hiladelphia: osby

    elsei+ier) '008P 1588&.

    , @ldham ) Colombani 6) *oglia !) (kinner . principles and 6ractice of 6ediatric (urgery Vol.'.

    6hiladelphia: "ippincott ;illiams Q ;ilkins) '005P 1,5&12,2

    2 oocock 9) /onnai /. Anorectal alformation: *amilial Aspects and Associated anomalies. Archi+es

    of /isease in Childhood) 1>) 8') 58&5. http:33.pubmedcentral.nih.go+3picrender.fcgiR

    artidJ1>258QblobtypeJpdf 

    5 * 4II. Atresia Ani. *akultas edokteran 4n+ersitas Islam Indonesia) '008.

    8 "e+itt ) 6ena A. Anorectal alformation. -rphanet ournal of Rare "iseases '00) ':,,.

    http:33.o%rd.com3content3'313,,

    @ldham ) Colombani 6) *oglia !) (kinner . principles and 6ractice of 6ediatric (urgery Vol.'.

    6hiladelphia: "ippincott ;illiams Q ;ilkins) '005P 1,5&12,2

    > Anonim. Anorectal alformation A parentOs 9uide. /epartement of 6aediatric (urgery (tarship -ospital

    Auckland) '008. http:33.starship.org.nK39eneral?'0(urgery?'06/*s3anorect.pdf

    4ni+ersity of ichigan. Imperforate Anus. /epartement of (urgery 4ni+ersity of ichigan

    10 http:33.medcyclopaedia.com3library3topics3+olumeS+ii3a3anorectalmalformation

    11 ella F) emon () ureshi 9. 4rogenital Anomalies Associated ith Anorectal alformation in

    Children. ;orld 7ournal of edical (ciences 1 #'$ '008P 151&152

    http:33.idosi.org3%ms31#'$'0083'0.pdf Udiakses 1 April '00

     

    Page29

    http://www.medcyclopaedia.com/library/topics/volume_vii/a/anorectalmalformationhttp://www.medcyclopaedia.com/library/topics/volume_vii/a/anorectalmalformation