ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An. A DENGAN BBLR + ASFIKSIA DI
RUANG NEONATUS
RSU A. YANI KOTA METRO
Disusun OlehKelompok: 2 1. Agustinus SudibyoNPM. 133500292.
Agustina LafindasariNPM. 13350028
3. Endang PurwaningsihNPM. 13350036
4. Robby Erista BarbaraNPM. 13350025
5. Risco Himawan
NPM. 13350024
6. Siti Rohmatun
NPM. 13350026
7. Sunaryono
NPM. 13350027
PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATIBANDAR LAMPUNG2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI A DENGAN BBLR + ASFIKSIA DI RUANG
NEONATUS
RSU AHMAD YANI METRO
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2014 Pukul 15.00 Wib
I. Data Dasar
Nama : By. AAlamat : 22 Hadimulyo Barat
Tanggal Lahir : 24 Januari 2014
Agama : Islam
Umur : 1 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 229052
Tanggal Masuk : 24 Januari 2014 Pukul 12.40 Wib
Diagnosa Medik : BBLR Prematur + AsfiksiaNama Ibu : Ny. S
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
Nama Ayah : Tn. P
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
II. Keluhan Utama
Menangis merintih
III. Riwayat Penyakit Sekarang Klien masuk ke RSU A. Yani Metro
tanggal 24-01-2014 rujukan dari klinik Santa Maria Metro dengan BBL
1500 gr, menangis merintih, dan retraksi dada berat. Saat dikaji di
Ruang Neonatus tanggal 24-01-2014 pukul 15.00 Wib bayi masih
menangis merintih, sianosis dibawah kuku jari-jari tangan, retraksi
dada berat, RR 110 x/mnt, down score 6, pergerakan kurang aktif,
terpasang OGT No. 5, akral hangat, turgor kulit elastis. Bayi lahir
+ 4 jam lalu dari ibu G1P0A0 dengan usia gestasi + 32 minggu, BBL
1500 gr, LLA 6 cm. IV. Riwayat Kesehatan Yang Lalu 1. Prenatal
Selama kehamilan ibu klien memeriksakan kehamilan di Bidan
setempat
Kunjungan ANC
Trimester I
: 1 kali
Trimester II
: 1 kali
Trimester III
: 2 kali
Masalah : Pada kehamilan + 32 minggu, ibu sudah merasakan
tanda-tanda persalinan seperti frekuensi his yang sering, keluar
air dan lendir dari kemaluan, rasa ingin BAB
2. Intranatal Bayi lahir normal pervaginam di RB Santa Maria
Metro tanggal 24-01-2014 jenis kelamin perempuan, BB : 1500 gr,
presentasi kepala, menangis merintih cianosis dijari-jari tangan,
usia kehamilan + 32 minggu, penolon persalinan bidan.
3. Postnatal Bayi saat lahir menangis merintih, cianosis di kuku
tangan, retraksi dada berat tidak mau menyusu, kulit tampak tipis,
bayi sudah dirawat di RB Santa Maria Metro + 4 jam, dirujuk ke RSA.
Yani Metro atas permintaan keluarga, Apgar Score 6/6, resusitasi
tidak dilakukan. V. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu melahirkan untuk
yang pertama kalinya, tidak pernah abortus. Ibu mengatakan belum
pernah dirawat di rumah sakit selama kehamilannya. Ibu mengatakan
tidak mempunyai riwayat penyakit kronik atau penyakit keturunan
seperti DM, asma, jantung dan hipertensi.
Genogram
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: klien
: meninggal
: tinggal satu rumah
H & S: hidup dan sehat
VI. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum
BB = 1500 grPB
= 33 cm
LK = 27 cm
LD = 24 cm
LLA = 6 cm 2. Tanda-Tanda Vital
P
= 110 x/mnt
N
= 160 x/mnt
S
= 350C
SpO2= 98%
3. Pengkajian Down Skore
Score012Hasil
Laju pernapasan < 60 x/mnt 60 80 x/mnt > 80 x/mnt 2
Sianosis Tidak Sianosis Sianosis hilang dengan O2Sianosis
menetap walaupun diberi O21
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat 2
Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan stetoskop Didengar
tanpa alat bantu 1
Udara Masuk Udara masuk bilateral baik Penurunan ringan udara
masuk Tidak ada udara masuk 0
6
Nilai 6: distres pernapasan sedang Metode yang dipakai :
membutuhkan nasal CPAP (Continues Positive Airway Presure)
4. Kepala
Bentuk kepala bulat, tampak simetris, rambut tipis, ubun-ubun
teraba datar, tidak ada caput, garis sutura tampak, LK = 27 cm,
frontanel anterior datar dan frontanel posterio belum menutup. 5.
Kulit
Warna kulit merah muda, vernic caseosa tidak ada, lanugo banyak
ditangan punggung dan kaki, kulit tipis transparan, lemak kurang,
pembuluh darah terlihat jelas, turgor kulit elastis.
6. Mata
Mata simetris kanan dan kiri, retraksi membuka masih kurang,
konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, kelopak mata tidak
cekung.
7. Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan, tidak tampak sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
8. Mulut
Bentuk mulut simertis, mukosa bibir lembab, tidak ada
labiopalato schisis, reflek menghisap masih lemah, ada sekret putih
dimulut, suara napas gargling, terpasang OGT NO. 59. Telinga
Telinga simetris kanan dan kiri, bentuk daun telinga sudah
sempurnaa, tidak ada penumpukan serumen, banyak rambut lanugo di
sekitar daun telinga10. Leher
Gerak leher lemah, tidak tampak pembesaran kelenjar, tidak
teraba masa tampak rambut lanugo, tidak ada distensi vena
junggularis.11. Paru Paru
Inspeksi : RR 110 x/m, tidak terdengar stridor, irama pernapasan
teratur, pernapasan cepat dan dangkal.Palpasi : tidak ada
krepitasi
Perkusi : sonor Auskultasi:Suara napas vesikuler, Tak ada
ronchi, tak ada whizing12. Jantung
Inspeksi : tampak denyutan dinding thorax karena pukulan
ventrikel kiri di ICS 5, tidak ada bulging precordial, tidak ada
ictus cordis. Palpasi : HR 160 x/m, CRT > 2 detik, tidak ada
clubbing fingerPerkusi : pekakAuskultasi:irama jantung reguler,
bunyi lup-dup, tidak ada mur-mur13. Abdomen
Inspeksi : abdomen tidak membusung/buncit, tidak tampak
benjolan/massa, pada inspeksi tali pusat tidak perdarahan, tali
pusat warna putih pucat, kasa lembab
Auskultasi:bising usus 12x/menitPalpasi : tidak teraba
pembesaran/massa, abdomen tidak teraba tegang/keras.Perkusi :
timpani
14. GenetaliaLabia minora menonjol dan belum tertutup labia
mayora, uretra berlubang tidak tampak lesi atau perdarahan,
terdapat lubang anus.15. Ektremitas
Tangan kanan dan kiri lengkap masing-masing memiliki 5 jari,
pergerakan kurang aktif, tidak ada edemaKedua kaki lengkakp,
masing-masing memiliki 5 jari, pergerakan kurang aktif, tidak ada
edema.
16. Refleks
a. Refleks kornea
Saat menyentuhkan kapas pada kornea mata bayi mengedip.
b. Refleks pupil
Saat mata bayi diberikan cahaya dengan penlight (lampu senter),
pupil mengecil.
c. Reflek Iddol
Bayi bisa menolehkan kepalanya kesamping disertai pergerakan
badannya. Refleks Iddol masih lemah.d. Refleks Startel
Bayi menoleh saat telinganya disentuh dengan jari. Refleks
Startel masih lemah.
e. Refleks menghisap (sucking refleks)Bayi menghisap saat jari
perawat ditempelkan kebibirnya. Refleks menghisap masih lemah.f.
Refleks Rooting
Bayi menoleh saat jari perawat ditempelkan dipipinya. Refleks
rooting masih lemah
g. Refleks Gwan
Sesekali bayi tampak menguap.
h. Refleks Ektruction
Bayi tidak mendorongkan jari perawat yang didorongkan
kemulutnya.
i. Refleks Grabella
Saat pangkal hidung atau antara kedua matanya disentuh bayi
mengedipkan matanya secara ringan.
j. Refleks Tonic Neck
Saat perawat memfleksikan kepada kedada tidak ada tahanan.
k. Refleks menggemgam (graphing refleks)Ada jari perawat di
genggam saat diletakkan dijarinya
l. Refleks Gag/Faring
Tidak dilakukan.
m. Refleks Abdominal
Hasil positif.n. Reflek Peres
Bayi menggeliat ketika punggung tengah digoreskakan dari bawah
keatas dengan jari perawat.
o. Refleks Moro
Bayi melakukan gerakan ektensi/abduksi pada ektremitas saat
dikagetkan.
p. Refleks Gasping
Telapak tangan bayi menggenggam saat telapak tangannya ditempeli
jari perawat.
q. Refleks kaki (staping refleks)
Ada, bayi tempak menadangkan kakinya
r. Refleks babinkski
Bayi mencengkeram saat telapak kaki diusap dari tumit ke arah
jari-jari kaki.VII. Ketubuhan DasarMinum : Saat ini bayi
dipuasakan, terpasang OGT residu
berwarna kecoklatan 5 ccTidur : bayi tidur treus dan bangun
kalau disentuh atau pempers basah karena BAK atau BABVIII.
Pemeriksaan Tubuh Kembang1. Motorik kasar : belum dapat dikaji 2.
Motorik halus : belum dapat dikaji
3. Bahasa
: belum dapat dikaji
Personal higiene
Analhygiene : bayi dipakaikan pempers, bedong, tampak bersih
Oral hygiene : bibir tidak kotor / kehitaman
IX. Pemeriksaan PenunjangHasil Cek DL tanggal 24 Januari 2014
Pukul 14.52 Wib
No : 52
Mode : WB
PemeriksaanHasilNilai Normal
Leukosit
Eritosit
Hemoglobin
Hemotokrit
Trombosit 11.100 / ul
370 jt/ul
13,0 g/dl
39,4 %
309.000/ul5000 10.000 / ul
3.08 5.05 jt/ul
12-16,5 gr/dl
37- 48%
150.000 450.000/ul
Therapi yang diberikan DI IGD O2 CPAP
IVFD D 10% + 1 cc aminophilin 4-6 tt/smnt
Ampicillin 2 x 100 mg
Diit susu 8 x 3-5 cc persunde sementara di stop karena residu
OGT berwarna kecoklatan, bayi dipuasakan
Kebutuhan cairan berdasarkan teori
Hari Ke
BBIIIIIIIVV
< 1500 g80 ml/kgBB100 me/kgBB120 ml/kgBB140 ml/kgBB160
ml/kgBB
> 1500 g60 ml/kgBB80 ml/kgBB100 ml/kgBB120 ml/kgBB140
ml/kgBB
Setelah hari ke-5 kebutuhan cairan bertambah 2 cc/kgBB sehingga
kebutuhan cairan bagi By. Alya dihari ke-1 ini adalah :
= 80 ml x BB
= 80 ml x 1,5 kg
= 120 ml/hari
Lampiran
DATA TAMBAHANData Baru Tanggal 25 01 2014
1. Balance Cairan tanggal 25 01 2014 Pukul 06.00 Wib (Data
diambil dari Formulir Observasi NICU/Perinatologi) yang diisi oleh
perawat ruangan.Total intake
= 50 cc
Total output
= 70 cc
IWL 10 cc/kg BB/hr= - cc
Total balance
= - 20 cc 2. Balance cairan menurut perhitungan mahasiswa INTAKE
Minum : Pasien dipuasakan
Infuse : D10 % 6 tts/mnt (pukul 12.40 Wib s.d 06.00 Wib) =
+ 17 jam) tts/mnt = cairan yang diberikan x faktor tetes
Waktu
6 tts/mnt = cairan yang diberikan x 60
17 jam x 60
Cairan masuk = 102 ml
OUT PUT
BAK dan BAB = 70 cc
OGT
= 5 cc IWL (
Balance cairan = (intake) (output + IWL)
= 102 (75 + 53 cc)
= - 26 cc
3. Pasien muntah 1 x pukul 10.00 Wib ANALISA DATA
NoDataMasalahEtiologi
1DS : -
DO : Ku lemah
Ada skret putih di mulut
Suara napas gargling
Bayi merintih
Pergerakan bayi tidak aktif
SpO2 = 96 %
Ketidakefektifan bersihan jalan napas Akumulasi sekret
2DS : -
DO :
Tampak retraksi dada berat
Tampak pergerakan tulang-tulang iga saat bernafas
RR : 110 x/mnt, CRT > 2 dtk
Nilai down score 6,SpO2 96%
Sianosis di bawah kuku jari tangan
Ketidakefektifan pola napas Immaturitas neuromuskuler
3DS : -
DO :
BB : 1500 gr
Kulit tipis transparan, pembuluh darah terlihat jelas
S : 350C, akral dingin
Pergerakan kurang aktif
Ketidakefektifan termoregulasi Imaturitas kontrol / pengaturan
suhu dan keterbatasan lemak subkutan
4DS :
DO :
Persalinan dilakukan di klinik setempat Kadar leukosit 11.100 /
ul
Terpasang infus D10%
Terpasang OGT no 5 residu berwarna kecoklatan
Resiko tinggi infeksi Imaturitas kelebihan tubuh
Diagnosa Keperawatan (Saat Masuk Ruang Neonatus) Tanggal 24
Januari 2014
DX I Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi
secret
DX II Ketidakefektifan pola napas b.d imaturitas
neuromuskuler
DX III Ketidakefektifan termoregulasi b.d imoturitas
kontro/pengaturan suhu dan keterbatasan lemak subkutan
DX IV Resiko tinggi infeksi b.d imaturitas kekebalan tubuh
Prioritas Diagnosa Keperawatan
DX I Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d penumpukan
secret
DX II Ketidakefektifan pola napas b.d imaturitas
neuromuskuler
DX III Ketidakefektifan termoregulasi b.d imoturitas kontrol /
pengaturan suhu dan keterbatasan lemak subkutan
DX IV Resiko tinggi infeksi b.d imaturitas kekebalan tubuh
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Tanggal 25 Januari 2014
DX Ketidakefektifan pola napas b.d immaturitar neuromuskuler DX
Ketidakefektifan termoregulasi b.d maturitas kontrol/pengaturan
suhu dan keterbatasan lemah subkutan DX Resiko tingg infeksi b.d
imaturitas kekebalan tubuh DX Resiko devisit volume cairan b.d
tidak adekuatnya intake cairan RENCANA KEPERAWATAN NoDiagnosa
KeperawatanTujuan dan Kriteria EvaluasiIntervensiRasional
IKetidakefektifan bersihan jalan napas b.d penumpukan sekret
DS : -
DO :
Ku lemah
Ada skret putih di mulut
Suara napas gargling
Bayi merintih
Pergerakan bayi tidak aktif
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam bersihkan
jalan napas kembali efektif dengan kriteria :
Tidak ada sekret di mulut
Tidak terdengar suara gurgling
1. Berikan posisi side lying
2. Berikan suction
3. Gunaka teknik suctan yang tepat
4. Obsrvasi suara napas, lakukan suction ulang bila suara napas
kembali gargling dan sekret bertambah 1. Mencegah aspirasi pada
bayi dengan sekret berlebih
2. Mengurangi akumulasi sekret di tenggorokan
3. Dengan suction yang tidak tepat dapat menimbulkan infeksi,
kerusakan jalan nafas, serta perdarahan intraventrikuler
4. Mengetahui status pernapasan saat ini dan mengurangi
akumulasi sekret di jalan napas
IIKetidakefektifan pola napas b.d immaturitas neuromuskuler
DS : -
DO :
Tampak retraksi dada berat
Tampak pergerakan tulang-tulang iga saat bernafas
RR : 110 x/mnt
Nilai down score 5
Tampak cianosis di bawah kuku jari-jari tangan
CRT > 2 detik
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam, klien
menunjukkan peningkatan pola napas menjadi lebih efektif dengan
kriteria :
RR : 30-60 x/mnt
Retraksi dada berkurang / hilang 1. Cegah posisi leher yang
hiperektensi 2. Observasi adanya tanda-tanda distes pernapasan
3. Cegah posisi terlentang
4. Berikan posisi side lying
5. Obsevasi distres respirasi seperti upnea, SaO2 rendah,
retraksi dada
6. Monitor PaO2 serta SaO27. Berikan O2 dengan CPAP dengan
tekanan 6 LPM 8. Kolaborasi dalam pemberian injeksi Aminophilin 1
cc drip1. Posisi hiperektensi dapat mengurangi diameter trakea 2.
Untuk mencegah atau mendeteksi adanya sianosis / apnea
3. Dapat meningkatkan ICP, menurunkan kapasitas paru serta
menekan diafragma
4. Mencega aspirasi pada bayi dengan sekret berlebih
5. Mengetahui perkembangan pernapasan anak
6. Mengobservasi keadekuatan O2
7. Merupakan metode yang sesuai dengan down score 8.
Meningkatkan keefektifan saluran pernapasan
IIIKetidakefektifan termoregulasi b.d imaturitas kontrol /
pengaturan suhu dan keterbatasan lemak subkutan
DS : -
DO :
BB : 1500 gr Kulit tipis transporan, pembuluh darah terlihat
jelas
S : 350C
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam suhu
tubuh klien dalam batas normal dengan kriteria :
Suhu tubuh antara 36,5 37,50C
Akral teraba hangat 1. Letakkan bayi dalam inkubator yang sudah
di seting suhunya, bedong bayi dan pakaikan penutup kepala 2.
Monitor suhu axila secara teratur tiap 3 jam
3. Monitor adanya tanda-tanda hipotermia misalnya warna
kemerahan, keringat dingin
4. Monitor tnada-tanda sianosis
5. Olesi tubuh bayi dengan minyak zaitun setelah dimandikan 1.
Untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil 2. Untuk memantau
suhu
3. Mendeteksi adanya peningkatan suhu tubuh
4. Mencegah terjadinya sianosis
5. Menjaga tubuh bayi agar tetap hangat & mengurangi iritasi
kulit
IVResiko tinggi infeksi b.d imaturitas kekebalan tubuh
DS :
DO :
Persalinan dilakukan di klinik setempat Kadar leukosit 11.100 /
ul
Terpasang infus D10%
Terpasang OGT no 5 residu berwarna kecoklatanSetelah diberikan
asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan tidak terjadi
infeksi dengan kriteria :
Output dan linput cairan seimbang
Klien tidak muntah
1. Kaji adanya tanda-tanda infeksi
2. Segera ganti pakaian/popok bayi bila basah
3. Berikan pakaian lembut dan menyerap keringat
4. Jaga kebersihan bayi
5. Monitor adanya tanda-tanda lecet atau kemerahan pada saat
memandikan atau mengganti popok bayi
6. Pantau residu cairan OGT dan ganti OGT setiap 3 hari
7. Pantau adanya tanda-tanda flebitis pada infuse yang
terpasang
8. Kolaborasi pemberian antibiotic Ampicillin 2 x 100 mg
1. Mengetahuai danya infeksi sejak dini
2. Mencegah terjadinya iritasi pada kulit yang dapat menyebabkan
infeksi3. Mencegah iritasi pada kulit bayi
4. Menghindari adanya lecet akibat iritasi
5. Mengetahui adanya kerusakan intregitas kulit sejak dini
6. Mengevaluasi adanya perdarahan saluran cerna atau adanya
infeksi
7. Menghindari terjadinya flebitis.
8. Untuk membunuh/melemahkan kuman.
VResiko defisit volume cairan b.d tidak adekuatnya intake cairan
DS :
DO :
Pasien dipuasakan Terpasang OGT cairan yang keluar berwarna
kecoklatan
Pasien muntah 1 x
Balance cairan 26 cc/hr
Klien tidur terus, ubun-ubun datar, turgor kulit elastis
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam tidak
terjadi defisit volume cairan dengan kriteria : Output dan linput
cairan seimbang
Klien tidak muntah 1. Hitung kebutuhan cairan untuk hari ini
(hari ke-2) =100 ml x BB ( 100 x 1,5 kg = 150 ml/hr2. Pantau turgor
kulit, SpO2 dan TTV setiap 3 jam 3. Kaji status hidrasi bayi dan
tanda-tanda kekurangan cairan
4. Obsevasi muntah, residu cairan OGT
5. Pantau intake dan out cairan setiap 3 jam
6. Kolaborasi dalam pemberian antiemetik misalnya
Ranitidin 2 x 1,5 mg IV
7. Kolaborasi pemeriksaan laborat GDS dan elektrolit
8. Timbang berat badan setiap hari untuk menentukan kebutuhan
cairan selanjutnya
9. Ukur balance cairan setiap shiff jaga atau setiap hari 1.
Agar intake cairan tercapai dan balance cairan tidak negatif 2.
Untuk mengetahui kebutuhan cairan dan nutrisi
3. Mengetahui tanda-tanda perkembangan bayi terhadap cairan
4. Untuk menentukan intervensi selanjutnya
5. Mengetahui / mengidentifikasi efisiensi dari kebutuhan
cairan
6. Mengurangi rangsang muntah
7. Mengetahui adanya hipo / hiperglikemia karena pemberian
cairan D10%
8. Untuk mengetahui pertumbuhan bayi dan menentukan kebutuhan
cairan hari selanjutnya
9. Untuk menilai keefektifan therapy cairan yang diberikan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien : By. A
NoTanggal / JamDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasiParaf
124-01-201415.15 Wib
15.20 Wib
15.25 Wib Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d penumpukan
sekret
1. Memberikan posisi side lying ke sebelah kiri selama 4 jam 2.
Melakukan suction manual dimulut bayi selama 3-5 menit3.
Mengauskultasi dada bayi dengan menggunakan stetoskop4. Melakukan
suction manual dimulut bayi selama 3 menit5. Mengauskultasi dada
bayi dengan menggunakan stetoskopS : -
O :
Ku lemah
Posisi tidur klien side slying
Suction sudah dilakukan Suara gurgeling hilang
Jalan nafas bebas
A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas
teratasi
P : -
2Jumat24-01-2014
17.30 Wib
18.00 Wib
18.15 Wib18.20 Wib Ketidakefektifan pola napas b.d immaturitas
neuromuskuler
1. Mengobservasi adanya sianosis di ujung jari, mukosa bibir,
adanya upnea, hasil PaO2, dan retraksi dada2. Mengukur frekuensi
nadi, pernapasan dan suhu axila3. Memasang CPAP dengan tekanan 6
LPM
4. Meletakkan handuk bayi yang digulung gulung dan diletakkan
disekitar bayi
S : -
O :
Ku lemah
Retraksi dada berat CPAP terpasang dengan tekanan 6 LPM
Posisi klien side slying
RR : 100 x/mnt, SpO2 = 96%
Masih cianosis dikuku kuku jari tangan
A: Masalah ketidakefektifan pola napas belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
3Jumat
24-01-2014
15.30 Wib
15.40 Wib
16.00 Wib Ketidakefektifan termoregulasi b.d imaturitas kontrol
/ pengaturan suhu dan keterbatasan lemak subkutan
1. Menyeting inkubator dengan susu 33,60C dan membiarkannya
sekitar 15 menit2. Membedong bayi, memakaikan penutup kepala dan
meletakannya dalam inkubator
3. Mengukur suhu axila4. Membatasi membuka dan menutup
inkubator
S : - O :
S : 36,1% Suhu inkubator 36,60C
Bayi dibedong dan memakai penutup kepala
Masih sianosis di kuku jari jari tangan
A : Masalah termoregulasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
4.Jumat
24-01-201418.00 WIB
s.d
20.00 WIBResiko tinggi infeksi b.d imaturitas kekebalan
tubuh
1. Memerikasa tanda-tanda infeksi pada bayi2. Mengganti pempers
dan menimbangnya3. Memakaikan bedong pada bayi4. Memandikan
bayi
5. Melihat adanya tidaknya lecet dikulit dan anus bayi.6.
Memantau residu cairan OGT 7. Melepas dan memasang OGT no 5
8. Melihat adanya tanda-tanda flebitis pada infuse yang
terpasang9. Memberikan injeksi Ampicillin 100 mg/ IVS : -
O :
S : 36,3% Bedong bayi bersih Bayi sudah dimandikan OGT terpasang
no 5
Berat pempers 4 gr
Injeksi Ampicillin 100 mg/IV telah diberikan
Infus tidak flebitisA : Masalah tetap resikoP : Lanjutkan
intervensi 1, 2, 3, 4, 5,8.9
Data Baru Tanggal 25 01 2014 Pukul 07.30 Wib S : - O : - Klien
masih dipuasakan, terpasang OGT No. 5 residu + 5 cc warna
kecoklatan
Pasien muntah 1x
Klien tampak tidur terus / malas
Balance cairan -26 ml/hari
Mata tidak cekung, ubun-ubun datar, turgor kulit elastis
A : Resiko defisit volume cairan
P : Lihat di Renpra
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NoTanggal / JamDiagnosa
KeperawatanImplementasiEvaluasiParaf
125-01-2014
08.20 Wib
09.00 Wib
09.15 Wib
09.20 Wib10.00 WIBKetidakefektifan pola napas b.d immaturitas
neuromuskuler
1. Memantau adanya sianosis di ujung jari, mukosa bibir, adanya
upnea, hasil PaO2, dan retraksi dada2. Memonitor TTV & PaO23.
Memantau kepatenan CPAP yang terpasang
4. Mempertahankan posisi side lying ke sebelah kanan selama 4
jam bergantian. 5. Memberikan injeksi Aminopilin 1 cc drip dalam
D51/4 NS 500 ml
S : -
O :
Klien tampak retraksi dada ringan
RR : 76 x/mnt, SpO2 96%
Terpasang CPAP dengan tekanan 6 Lpm
Posisi tidur klien slide slying
Sianosis masih ada di bawah kuku jari jari tangan
A: Masalah ketidakefektifan pola napas belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi 4, 5, 6, 7
225-01-2014
14.30 Wib
14.45 Wib
15.00 Wib
15.20 Wib
15.25 Wib
16.00 Wib Ketidakefektifan termoregulasi b.d imaturitas kontrol
/ pengaturan suhu dan keterbatasan lemak subkutan
1. Mempertahankan suhu inkubator dengan suhu 33,60C
2. Memantau tanda-tanda hipotermi3. Memandikan bayi4. Mengolesi
kulit bayi dengan minyat zaitun
5. Membedong bayi, memakaikan penutup kepala dan celemek dan
dalam inkubator
6. Memberitahukan pada perawat yang jaga untuk tidak
sering-sering membuka dan menutup inkubator
S : -
O :
Ku Lemah Suhu bayi 36,30C
Inkubator dalam posisi on dem suhu inkubator 33,60C
Bayi sudah dimandika diberi baby oil, dipakaikan bedong dan
penutup kepala
Inkubator dibuka saat 3 jam sekali
A : Masalah ketidakefektifan fermoregulasi
belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
3.Jumat
25-01-2014
18.00 WIB
s.d
20.00 WIBResiko tinggi infeksi b.d imaturitas kekebalan
tubuh
1. Memerikasa tanda-tanda infeksi pada bayi
2. Mengganti pempers dan menimbangnya
3. Memakaikan bedong pada bayi
4. Memandikan bayi
5. Melihat adanya tidaknya lecet dikulit dan anus bayi.6.
Melihat adanya tanda-tanda flebitis pada infuse yang terpasang
7. Memberikan injeksi Ampicillin 100 mg/ IVS : -
O :
S : 36,1% Bedong bayi bersih Bayi sudah dimandikan Berat pempers
3 gr
Injeksi Ampicillin 100 mg/IV telah diberikan
Infus tidak flebitisA : Masalah tetap resikoP : Lanjutkan
intervensi 1, 2, 3, 4, 5,6,7
4.25-01-2014
08.00 Wib
08.05 Wib
08.10 Wib
10.00 Wib
10.00 Wib Resiko defisit volume cairna b.d tidak adekuatnya
intake cairan 1. Menyeting tetesan infus
2. Memantau turgor kulit dan SpO2
3. Mengobservasi OGT dan adanya muntah
4. Memberikan injeksi ranitidin 1,5 mg IV
5. Mengukur balance cairan (pkl 08.00 18.00)
Intake = 8 tts/mtn x 11
= 88 ml
Out put = BAK + BAB = 60
IWL = 1,5 x 50/24 x 11 = 34
BC = intake out put
= 88 (60 + 34) = -6 ml S : -
O : Klien tidak muntah terpasang infus 10% 8
tpm
Turgor kulit elastis
Cairan dalam OGT tidak bertambah
Injeksi ranitidin telah diberikan sesuai therapi
BC pukul 18.00 Wib = -6 cc
A : Masalah resiko defisit no luar cairan belum
teratasi
P : Lanjutka intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
H&5
H&5
H&5
H&5
H&5
H&5
H&5
H&5
H&5
H&5
_1453374397.unknown