Top Banner

of 59

Balai POM

Jul 06, 2018

Download

Documents

Han Dy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Balai POM

    1/59

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menjadikan perkembangan

    yang sangat pesat juga dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan kunci

    dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas dan

    kuantitas yang baik berdasarkan ketrampilan dan dasar ilmu yang dimiliki.

    Dengan tuntutan tersebut banyak universitas negeri maupun swasta menangkap

     peluang dan berinisiati membuat program !erja Praktek (!P) untuk 

    memudahkan para mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.

    Sebelum memasuki dunia kerja mahasiswa dibekali suatu ilmu yang

    menjadi dasar dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Selain mata kuliah yang

    menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, juga bertujuan untuk melatih

     pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian

    dalam berkarya.

    !erja Praktek (!P) atau magang merupakan salah satu mata kuliah yang

    diprogramkan pada mahasiswa "urusan #nalis !imia program Diploma $$$ (D%)

    semester &$. !P ini dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan pada instansi

     pemerintah atau swasta yang berkaitan dengan analisis kimia. !egiatan ini sangat

     perlu dilakukan mengingat dunia kerja menuntut tenaga kerja yang memiliki

    keahlian yang lebih unggul dan berkompetensi di era globalisasi ini. Persyaratan

    yang semakin sulit untuk mendapatkan peluang kerja membuat calon tenaga kerja

     berusaha mengoptimalkan diri dengan salah satu cara melakukan !P di suatu

    instansi pemerintah atau swasta yang berhubungan dengan bidang yang ditekuni.'alai 'esar Pengawas bat dan Makanan (''PM) di Denpasar 

    merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang Pengawas bat

    dan Makanan. al tersebut sangat sesuai bagi mahasiswa "urusan #nalis !imia,

    sebagai salah satu pilihan tempat untuk !P. Mahasiswa dapat menerapkan dan

    mempraktekkan ilmu*ilmu yang didapat selama perkuliahan, seperti misalnya

    mata kuliah #nalisis bat, Makanan dan !osmetika, Spektrometri, "aminan Mutu

    +aboratorium, &alidasi Metode ji, !imia Dasar, #nalisis !romatograi,

  • 8/18/2019 Balai POM

    2/59

    2

    Mikrobiologi serta mata kuliah lainnya sebagai pendukung-dasar selama

    mengikuti kegiatan !P.

    Pemeriksaan dan Pengawasan obat dan makanan sangat perlu dilakukan

    karena masyarakat sangat memerlukan perlindungan dari pemerintah bagi semua

     produk yang beredar. Dalam rangka pengawasan, pemerintah perlu mengadakan

     peraturan, pembinaan dan pengendalian lebih lanjut secara nasional oleh suatu

     badan pengawas yang diberi nama 'adan Pengawas bat dan Makanan ('PM

    $) melalui nit Pelaksana /eknisnya (P/) yaitu 'alai 'esar Pengawas bat

    dan Makanan (''PM) di Denpasar yang berada disetiap provinsi di seluruh

    $ndonesia. Pusat Pengujian bat dan Makanan 0asional (PPM0) sesuai dengan

    ungsi dan tugas pokoknya secara berkelanjutan telah mengembangkan metode

    analisis yang digunakan oleh laboratorium ''PM sebagai salah satu acuan

    untuk menguji mutu dan keamanan produk bat dan Makanan yang beredar di

    seluruh $ndonesia pada umumnya dan di 'ali pada khususnya. Pengawasan obat

    dan makanan yang berstandar mutu internasional diharapkan dapat diterapkan

    oleh ''PM di Denpasar, sehingga dapat mengurangi keresahan dan

    kekhawatiran masyarakat terhadap kasus*kasus keracunan dan penyalahgunaan

     bahan kimia obat ('!) pada bat /radisional (/) serta bahan tambahan

    seperti pengawet, pemanis, pewarna yang berbahaya pada makanan, minuman,

    obat dan kosmetika yang beredar. leh karena itu, kami sangat tertarik untuk 

    melaksanakan prgram !P di instansi tersebut (''PM) di Denpasar.

    1.2 Tujuan

    /ujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut.

    (1) Memperoleh pengalaman dalam rangka menerapkan teori dan

     pengetahuan yang telah diterima pada saat perkuliahan dengan yang

    diperoleh di ''PM di Denpasar, khususnya terkait dengan bidang

    #nalis !imia (pengujian) sebelum memasuki dunia kerja.

    (2) Mengetahui jenis*jenis kegiatan yang dilaksanakan di masing*masing

    +aboratorium yang terdapat di ''PM di Denpasar.

    (%) Mampu melaksanakan semua kegiatan*kegiatan yang di masing*masing

    +aboratorium yang terdapat di ''PM di Denpasar.

    1

  • 8/18/2019 Balai POM

    3/59

    3

    (3) Memperoleh pengalaman kerja yang berkaitan dengan bidang #nalis

    !imia di masing*masing +aboratorium di ''PM di Denpasar, sehingga

    mahasiswa memiliki kesiapan dalam memasuki dunia kerja.

    (4) +ebih memahami konsep*konsep non*akademis dan non*teknis di dunia

    kerja nyata.

    1.3 Manfaat

    #dapun manaat yang diperoleh dari kerja praktek ini bagi 5

    Mahasisa

    (1) Mendapat pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja secara

    langsung, serta memperoleh surat keterangan kerja (reerensi) dari

    instansi yang bersangkutan.

    (2) ntuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam beradaptasidengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan studi.

    Instansi

    a. !urusan Analis "i#ia

    ntuk mensosialisasikan "urusan #nalis !imia yang berada di lingkungan

    0D$!S# Singaraja dan menjalin hubungan yang baik antar $nstansi.

    $. Uni%ersitas Pen&i&ikan 'anesha

    Sebagai media untuk menjalin kerja sama dengan instansi Pemerintah atau

    Swasta dalam bidang #nalisis !imia, khususnya dengan ''PM di

    Denpasar.

    (. BBP)M

    Mendapatkan bantuan dibidang pengujian dari peserta !P dan peserta !P

    dijadikan media saran untuk membangun kinerja ''PM di Denpasar.

    BAB II

    P*)+IL BBP)M ,Balai Besar Pengaas )$at &an Makanan-

    &i DENPAA* 

    2.1 ejarah ingkat BBP)M &i Den/asar

  • 8/18/2019 Balai POM

    4/59

    4

    Pengawasan di bidang obat dan makanan yang meliputi produk terapetik,

    narkotika, psikotropika dan 6at adikti lain, obat tradisional, kosmetika, produk 

    komplemen, pangan dan bahan berbahaya, dilakukan oleh % (tiga) komponen

    meliputi pemerintah, produsen dan konsumen (masyarakat). Dalam hal ini

     pengawasan dari komponen pemerintah dilakukan oleh 'adan PM. 'adan PM

    merupakan +embaga Pemerintah 0on Departemen (+P0D) yang dibentuk 

     berdasarkan !eppres 0o. 177 tahun 2888 tentang !edudukan, /ugas, 9ungsi,

    !ewenangan, Susunan rganisasi dan /ata !erja +embaga Pemerintah 0on

    Departemen yang kemudian diperbaharui dengan !eppres 0o. 18% tahun 2881

    dan !eppres 0o. 187 tahun 2882. #dapun gedung ''PM di Denpasar yang

    diresmikan pada tahun 288: disajikan pada ;ambar 2.1 di bawah ini.

    ;ambar 2.1. ;edung ''PM di Denpasar 

    'alai 'esar Pengawas bat dan Makanan ('alai 'esar PM) di Denpasar merupakan salah satu nit Pelaksana /eknis (P/) di +ingkungan 'adan PM

    yang dibentuk bedasarkan !eputusan !epala 'adan PM 0omor 

    8481

  • 8/18/2019 Balai POM

    5/59

    5

     bidang pengawasan produk terapetik, narkotika, prikotropika dan 6at adikti lain,

    obat tradisional, kosmetika, produk komplemen, keamanan pangan dan bahan

     berbahaya di wilayah Propinsi 'ali.

    Dalam upaya mencapai &isi dan Misi 'adan PM $, sesuai Surat

    !eputusan !epala 'adan PM $ 0o. 8481

  • 8/18/2019 Balai POM

    6/59

    6

     f. Kelompok #aminan Mutu $K#M%

    !elompok "aminan Mutu merupakan kelompok yang dibentuk pada

    struktur organisasi yang mengacu pada sistem mutu yang dipimpin oleh seorang

    Manajer Puncak. !"M memiliki tugas yaitu sebagai berikut.

    (1) Mengevaluasi dan menindaklanjuti segala permasalahan yang berkaitan

    dengan sistem mutu.

    (2) Memberikan inormasi, analisis, penilaian serta rekomendasi kepada

    manajemen sebagai suatu sumbang saran bagi pengambilan keputusan.

    2.2 0isi Misi &an Bu&aa )rganisasi BBP)M &i Den/asar

    2.2.1 0isi Balai Besar P)M &i Den/asar

    &isi yang dipegang oleh ''PM di Denpasar mengacu pada &isi 'adan

    Pengawas bat dan Makanan ('PM $) yaitu > Menjadi $nstitusi Pengawas

    bat dan Makanan yang $novati, !redibel dan Diakui secara $nternasional untuk 

    Melindungi Masyarakat?.

    2.2.2 Misi Balai Besar P)M &i Den/asar

    Misi yang dipegang oleh ''PM di Denpasar mengacu pada Misi 'adanPengawas bat dan Makanan ('PM $) yaitu sebagai berikut.

    (1) Melakukan pengawasan pre*market dan post*market berstandar 

    internasional.

    (2) Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten.

    (%) Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di berbagai

    lini.

    (3) Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan

    makanan yang berisiko terhadap kesehatan.

    (4) Membangun organisasi pembelajaran (learning organization).

    2.2.3 Bu&aa )rganisasi

    Dalam membangun suatu organisasi agar berjalan secara eekti dan

    eisien, ''PM di Denpasar menanamkan budaya organisasi yang sesuai dengan

    'udaya rganisasi ('PM $) yaitu sebagai berikut.

     A. Profesional 

  • 8/18/2019 Balai POM

    7/59

    7

    Menegakkan proesionalme dengan integritas, obyektivitas, ketekunan

    dan komitmen yang tinggi.

     B. Kredibel 

    Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan

    internasional.

    C. Cepat tanggap

    #ntisipati dan responsi dalam mengatasi masalah.

     D. Kerjasama tim

    Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.

     E. Inovatif

    Mampu melakukan pembaharuan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi

    terkini.

    2.3 Tugas Pkk &an +ungsi BBP)M Di Den/asar

    Sesuai dengan Surat !eputusan !epala 'adan PM 0omor 

    8481

  • 8/18/2019 Balai POM

    8/59

    8

    i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan.

     j. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh !epala 'adan, sesuai dengan

     bidang tugasnya.

    2.4 truktur )rganisasi

    #dapun susunan organisasi 'alai 'esar PM di Denpasar berdasarkan S! 

    kepala 'adan PM $ yaitu disajikan dalam ;ambar 2.2 di bawah ini.  Susunan

    lengkap secara struktural terdapat dalam +ampiran 1.

    ;ambar 2.2 Struktur rganisasi ''PM di Denpasar 

    2.5 "&e Etik 

    Dalam melaksanakan tugas, +aboratorium Pengujian ''PM di Denpasar 

    selalu mengutamakan disiplin, dedikasi, dan kejujuran serta proesionalisme kerja

    dengan menerapkan prinsip independen sebagai berikut.

    (1) Mengutamakan kejujuran dan dapat dipercaya serta bertanggung jawab

    atas semua hasil yang diperoleh dalam setiap pengujian.

    (2) Melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dan berusaha bekerja secara

    eekti dan eisien.

    2.6 iste# Mutu

    +aboratorium Pengujian ''PM di Denpasar selalu melakukan seluruh

    kegiatan dengan konsisten sesuai dengan Sistem Mutu yang ditetapkan dan

    memenuhi persyaratan 0asional maupun $nternasional (pedoman sesuai dengan

  • 8/18/2019 Balai POM

    9/59

    9

    $S*$A@ 1=824*288

  • 8/18/2019 Balai POM

    10/59

    10

    Dalam melaksanakan setiap kegiatan pengujian dilaboratorium, maka ada

     beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil pengujian yang diperoleh

    menunjukkan hasil yang baik, seperti teknik dan metode pengujian, bahan baku

     pembanding dan reagensia yang tersedia serta yang tidak kalah penting adalah

     peralatan yang memadai. Peralatan yang terdapat di ''PM di Denpasar cukup

    lengkap dan dalam keadaan cukup baik, walaupun ada beberapa alat yang

    mengalami kerusakan. al tersebut mempermudah kami dalam proses pengujian

    dan kami pun dapat menggunakan peralatan tersebut dengan baik.

    #dapun beberapa peralatan yang tersedia di ''PM terkait dengan

     pengujian atau analisis sampel, antara lain5 0eraca analitik, P+A, alat Disolusi,

    Spektrootometer &*&$S, Sentrif!ge" S#a$er , ;A, Sonikasi, +emari asam, ##S

    ( Atomi Absorption Spe$tros$opi), alat gelas, $nkubator, %ater bat#, ven,

     &aminar Air 'lo( dan beberapa alat penunjang lainnya seperti5 gelas ukur, pipet

    tetes, pinset, batang pengaduk, buret, botol semprot, labu hisap, lumping alu,

    cawan petri, sonikasi, @rlenmeyer, pipet volumetri, pipet ukur, dan masih banyak 

    yang lainnya.

    BAB III

    *IN9IAN PELA"ANAAN "E*!A P*A"TE" 

    3.1 :aktu &an Te#/at Pelaksanaan "erja Praktek 

    !egiatan kerja praktek yang dilakukan di 'alai 'esar Pengawas bat dan

    Makanan di Denpasar selama kurang lebih 2 bulan di mulai dari tanggal 1 #pril B 

    %1 Mei 2811. !egiatan tersebut dilakukan di % +aboratorium yang berbeda*beda

    yaitu5 +ab. /@#0#!! (/erapetik, 0arkotika, !osmetik, bat /radisional

    dan Produk !omplemen), +ab. Mikrobiologi dan +ab. P#'# (Pangan dan 'ahan

    'erbahaya) dengan jadwal sebagai berikut 5

    +ab. /@#0#!! 5 1 #pril B 2% #pril 2811

    +ab. Mikrobiologi 5 2 Mei B 1% Mei

    +ab. P#'# 5 23 #pril *%8 #pril C 17 B 2= Mei 2811

  • 8/18/2019 Balai POM

    11/59

    11

    !egiatan kerja praktek yang dilakukan di 'alai 'esar Pengawas bat dan

    Makanan di Denpasar, mengikuti jam kerja yang telah ditetapkan oleh instansi

    tersebut, yaitu 5

    * Senin* "umat 5 8=.%8*17.88 ita

    * Sabtu*minggu 5 +ibur  

    3.2 "egiatan La$ratriu#

    Melaksanakan pengujian sesuai dengan parameter sampel yang diminta

    dalam SP (Surat Permintaan ji). Pengujian dilaksanakan untuk memeriksa

    makanan, kosmetik, bat /radisional, produk komplemen serta obat yang beredar 

    dimasyarakat apakah sudah memenuhi syarat atau tidak.

    3.3 Met&e Analisis

    Dalam melakukan suatu pengujian di laboratorium ''PM di Denpasar,

    mengacu pada buku*buku standar resmi dan metode analisis yang telah di miliki

    oleh masing*masing laboratorium dimana setiap acuan yang digunakan sudah di

    veriikasi oleh masing*masing laboratorium. Dari acuan tersebutlah menjadi dasar 

    dalam setiap pengujian. Metode yang digunakan dituangkan dalam bentuk $! 

    +#' ($ntruksi !erja +aboratorium).

    #dapun beberapa kegiatan pengujian yang telah dilakukan pada masing*

    masing +aboratorium di ''PM di Denpasar adalah sebagai berikut.

    3.3.1 La$ratriu# Pengujian Tera/etik &an Narktika

    +aboratorium ini memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan

     pengujian dan melaporkan hasil pengujian produk*produk yang mungkin

    mengandung bahan berbahaya.

    !egiatan utama 'idang Pengujian Produk /erapetik, 0arkotika, bat

    /radisional, !osmetik dan Produk !omplemen antara lain.

    a) Pengawasan mutu, khasiat dan keamanan produk terapetik-obat dan

     perbekalan kesehatan rumah tangga (P!/).

     b) Pengawasan mutu, keamanan dan khasiat-manaat obat tradisional,

    suplemen makanan dan produk kosmetik.

    11

  • 8/18/2019 Balai POM

    12/59

  • 8/18/2019 Balai POM

    13/59

    13

    9ara Peneta/an. Serapan larutan # dan ' diukur pada panjang gelombang E

    2=3 nm. Dapar ospat p 4,< digunakan sebagai blanko.

    Inter/retasi Hasil.

    !adar 9urosemida yang melarut terhadap etiket5

    G188 x BP'I $em!rnian x Ke

     Bb x

     Ab

     A! x

     'b

     '! x) 

    !eterangan5

    9u 5 aktor pengenceran larutan uji

    9b 5 aktor pengenceran larutan baku

    & 5 volume media disolusi dlm m+

    #u 5 serapan larutan uji

    #b 5 serapan larutan baku'b 5 bobot 9urosemida 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    !e 5 kadar 9urosemida yang tertera pada etiket dalam mg

    arat. Dalam waktu 78 menit harus larut tidak kurang dari

  • 8/18/2019 Balai POM

    14/59

    14

    Larutan Uji. Sejumlah iltrat atau beningan media disolusi tanpa perlakuan

    lebih lanjut (langsung diuji menggunakan spektrootometer).

    Larutan Baku. Padatan ;libenklamida 'P9$ ditimbang E 24 mg. Selanjutnya

    dilarutkan ke dalam labu ukur 48 m+, ditambahkan 24 m+ metanol.

    +arutan disonikasi selama 18 menit. !emudian larutan diencerkan dengan

    metanol sampai tanda batas.  +arutan tersebut dipipet 1,8 m+ larutan,

    kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 188 m+.  Selanjutnya larutan

    diencerkan dengan dapar ospat p =,3 sampai tanda batas (').

    Pe#$uatan Da/ar +s/at /H 74. Padatan !2P3 ditimbang sebanyak 38,<

    g, kemudian dilarutkan dalam air (aFuades) sampai 7 liter ukur ph sampai

    =,3 (jika larutan masih asam ditambahkan 0a, jika larutan masih basa

    ditambahkan Al).

    9ara Peneta/an. Serapan larutan # dan ' diukur pada panjang gelombang E

    22= nm. Dapar ospat p =,3 digunakan sebagai blanko.

    Inter/retasi Hasil.

    !adar glibenklamida yang melarut terhadap etiket5

    G188 x BP'I $em!rnian x Ke

     Bb x

     Ab

     A! x

     'b

     '! x) 

    keterangan5

    9u 5 aktor pengenceran larutan uji

    9b 5 aktor pengenceran larutan baku

    & 5 volume media disolusi dalam m+

    #u 5 serapan larutan uji

    #b 5 serapan larutan baku

    'b 5bobot ;libenklamida 'P9$ yg ditimbang dalam mg

    !e 5 kadar ;libenklamida yang tertera pd etiket dlm mg

  • 8/18/2019 Balai POM

    15/59

    15

    arat. Dalam waktu 34 menit harus larut tidak kurang dari 78G (H)

    ;libenklamida (A2%2

  • 8/18/2019 Balai POM

    16/59

    16

    dipipet 18,8 m+ ke dalam labu ukur 188 m+ lalu diencerkan dengan Al

    8,1 0 sampai tanda batas (larutan ').

    9ara Peneta/an. Serapan larutan # dan ' diukur dengan spektrootometer 

     pada panjang gelombang E 232 nm. Al 8,1 0 digunakan sebagai blanko.

    Inter/retasi Data.

    !adar obat Dia6epam yang melarut terhadap etiket5

    V xFu

    Fb x

    Au

    Abx

    Bb

    Ke x kemurnian BPFI x 100%

    !eterangan5

    9u I aktor pengenceran larutan uji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    & I volume media disolusi dalam m+

    #u I serapan larutan uji

    #b I serapan larutan baku

    'b I bobot Dia6epam 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    !e I kadar Dia6epam yang tertera pada etiket dalam mg

    Persaratan. Dalam waktu %8 menit harus larut, tidak kurang dari

  • 8/18/2019 Balai POM

    17/59

    17

    K faktor = 900 mL x1

    (100 mL10 mL  x 100 mL) x

    1

    0,400 x

    4,833 m

    ! m x ( 99,"4) % x 100%

      I 431,21 G

    D. Uji Dislusi "a/sul Tertrasiklin H9l

    Pustaka 5 9armakope $ndonesia edisi $&, halaman5 =

  • 8/18/2019 Balai POM

    18/59

    18

    !adar /etrasiklin Al yang melarut terhadap etiket5

    V xFu

    Fb x

    Au

    Abx

    Bb

    Ke x kemurnian BPFI x 100%

    !eterangan5

    9u I aktor pengenceran larutan uji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    & I volume media disolusi dalam m+

    #u I serapan larutan uji

    #b I serapan larutan baku

    'b I bobot /etrasiklin Al 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    !e I kadar /etrasiklin Al yang tertera pada etiket dalam mg

    Persaratan. Dalam waktu 78 menit harus larut, tidak kurang dari =8 G (H)

    /etrasiklin Al (A2223 02%.Al) dari jumlah yang tertera pada etiket.

    Perhitungan Baku Tetrasiklin H9l.

     0omor kontrol I 28

  • 8/18/2019 Balai POM

    19/59

    19

    Pustaka 5 9armakope $ndonesia edisi $&, halaman5 184 dan :4% (dalam $!.

    +ab. /@#0#, 288=).

    Peralatan 5 buret.

    Pereaksi 5 0a 1 0, Al 1,2 0, $od 8,81 0, larutan pentiter 0a2S2% 8,81

      0 dan pasta kanji iodide.

    Prse&ur5

    Larutan Uji. Sampel ditimbang seksama 18 tablet dan gerus homogen. asil

    gerusan ditimbang setara E 72,4 mg #mpicillin dengan seksama,

    selanjutnya dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+ kemudian ditambah 38

    m+ air, dikocok selama 18 menit dan diencerkan dengan air sampai 48 m+

    (larutan #).

    Larutan Baku. 'aku #mpicillin trihidrat 'P9$ ditimbang seksama sejumlah

    lebih kurang 72,4 mg. !emudian dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+,

    selanjutnya ditambahkan 38 m+ air, selanjutnya dikocok selama 18 menit.

    !emudian diencerkan dengan air sampai tanda batas (larutan ').

    9ara Peneta/an. Masing*masing 2,8 m+ larutan # dan ' dimasukkan ke

    dalam labu @rlenmeyer 124 m+ bertutup, selajutnya ditambahkan 8,1 m+

    Al 1,2 0 dan 18,8 m+ iodium 8,81 0, kemudian labu ditutup dan

    didiamkan selama 14 menit. Selanjutnya larutan dititrasi dengan 0a 2S2%

    8,81 0, titik akhir titrasi ditambahkan 1 m+ indikator amilum iodida dan

    titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.

    Larutan Blank. Masing*masing 2,8 m+ larutan # dan ' dimasukkan kedalam labu @rlenmeyer 124 m+ bertutup, selanjutnya ditambahkan 8,1 m+

    Al 1,2 0 dan 18,8 m+ iodium 8,81 0, kemudian labu ditutup dan

    didiamkan selama 14 menit. Segera dititrasi dengan 0a2S2%  8,81 0,

    mendekati titik akhir titrasi ditambahkan 1 m+ pasta kanji iodide dan

    titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.

    Inter/retasi Data.

  • 8/18/2019 Balai POM

    20/59

    20

    "umlah (mg) #mpicillin dalam cuplikan ()5

    BIu $

    BLBK $ Bk x Bb x kemurnian BPFI x

    Fu

    Fb

    !adar #mpicillin terhadap etiket5

    &

    Bu x

    Br

    Ke x 100%

    !eterangan5

    9u I aktor pengenceran larutan uji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    I volume 0a2S2% 8,81 0 yang digunakan dalam penetapan

      larutan uji dalam m+

    BIu I volume 0a2S2% 8,81 0 yang digunakan dalam penetapan

      blanko larutan uji dalam m+

    Bk I volume 0a2S2% 8,81 0 yang digunakan dalam penetapan

      larutan baku dalam m+

    BLBKI volume 0a2S2% 8,81 0 yang digunakan dalam

     penetapan

      +arutan blanko larutan baku dalam m+

    'b I penimbangan baku #mpicillin 'P9$

    'u I penimbangan uji

    'r I bobot rata*rata tablet

    !e I jumlah #mpicillin per tablet yang tertera pada etiket

    Persaratan. !adar #mpicillin tidak kurang dari :8,8 G dan tidak lebih dari

    128 G dari jumlah yang tertera pada etiket.

    +. Penentuan Daa era/ "a/as

    Pustaka5 Metode #nalisis PPM0 33-18-:1 (dalam $!. +ab. /@#0#, 288=)

    Prse&ur "erja. Sejumlah lebih kurang 2 g kapas ditimbang seksama

    kemudian dipadatkan ke dalam gelas piala 18 m+ selama 14 menit.

  • 8/18/2019 Balai POM

    21/59

    21

    Selanjutnya padatan kapas dimasukkan ke dalam corong pisah dengan

    garis tengah lebih kurang 12 cm yang telah ditara, telah ditimbang dan

    telah diisi air setengahnya. !apas harus tenggelam dalam waktu tidak 

    lebih dari 18 detik. #ir dialirkan keluar dan setelah air tidak menetes lagi

    dibiarkan selama % menit, keran ditutup dan corong pisah berisis kapas

    ditimbang.

    Persaratan5 bobot kapas basah tidak boleh kurang dari %4 gram.

    '. Peneta/an "a&ar Asa# Mefena#at &ala# Ta$let

    Pustaka 5 M# PPM 0o.8

  • 8/18/2019 Balai POM

    22/59

    22

    Inter/retasi Hasil.

    "umlah (mg) asam Meenamat dalam cuplikan (w)5

    Au

    Ab x Bb x kemurnian BPFI x

    Fu

    Fb

    !adar asam Meenamat terhadap etiket5

    &

    Bu x

    Br

    Ke x 100%

    !eterangan5

    #uI serapan larutan uji

    #bI serapanlarutan baku

    'bI bobot asam Meenamat 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    'uI bobot uji yang ditimbang dalam mg

    9u I aktor pengenceran larutan biji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    'r I bobot rata*rata tablet

    !eI jumlah asam Meenamat per tablet yang tertera pada etiket

    Persaratan. !adar #sam Meenamat ( A1414 02) tidak kurang dari :8,8 G

    dan tidak lebih dari 118,8 G dari kadar yang tertera pada etiket.

    H. Uji +luresensi /a&a "asa

    Pustaka5 9armakope $ndonesia edisi $&, halaman5 2% (dalam $!. +ab.

    /@#0#, 288=).

    Prse&ur "erja. Pengamatan sampel dilakukan dibawah cahaya ultraviolet

    %74 nm, tidak lebih dari beberapa serat terisolir menunjukkan

    luoresensi biru terang, dua lapis lipatan hanya menunjukkan sedikit

    luoresensi ungu kecokelatan dan beberapa partikel kuning.

    I. Peneta/an "a&ar Para(eta#l &ala# Ta$let

    Pustaka 5 'P 2888 hal. 213= (dalam $!. +ab. /@#0#, 288=).

    Peralatan 5 Spektrootometer.

  • 8/18/2019 Balai POM

    23/59

    23

    Pereaksi 5 0a 8,1 0 dan 0a 8,81 0.

    Prse&ur ;

    Larutan Uji. Sampel ditimbang saksama 28 tablet dan diserbukkan homogen.

    Selanjutnya ditimbang serbuk setara =4 mg paracetamol dengan saksama,

    dan dimasukkan ke dalam labu ukur 188 m+. Selanjutnya ditambahkan 24

    m+ 0a 8,1 0, ditambahkan 48 m+ air dan dikocok 14 menit. +alu

    diencerkan dengan air sampai tanda dan disaring. +arutan dipipet 1,8 m+,

    kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 188 m+.  Selanjutnya

    ditambahkan 18 m+ 0a 8,1 0 dan diencerkan dengan air sampai tanda,

    dikocok homogen (larutan #).

    Larutan Baku. 'aku Paracetamol 'P9$ ditimbang saksama =4,8 mg. +alu

    dimasukkan ke dalam labu ukur 188 m+. !emudian ditambahkan 24 m+

     0a 8,1 0, ditambahkan 48 m+ air dan dikocok selama 14 menit.

    Selanjutnya diencerkan dengan air sampai tanda dan saring.  +arutan

    dipipet 1,8 m+, dan masukkan ke dalam labu ukur 188 m+. Selanjutnya

    ditambahkan 18 m+ 0a 8,1 0 dan encerkan dengan air sampai tanda,

    kocok homogen (+arutan ').

    9ara Peneta/an. Serapan larutan # dan ' diukur dengan panjang gelombang

    lebih kurang 24= nm. 0a 8,81 0 digunakan sebagai blanko.

    Inter/retasi Hasil.

    "umlah (mg) Paracetamol dalam cuplikan (w)5

    Au

    Ab x Bb x kemurnian BPFI x

    Fu

    Fb

    !adar Paracetamol terhadap etiket5

    &

    Bu x

    Br

    Ke x 100%

    !eterangan5

    #uI serapan larutan uji

    #bI serapanlarutan baku

  • 8/18/2019 Balai POM

    24/59

    24

    'bI bobot Paracetamol 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    'uI bobot uji yang ditimbang dalam mg

    9u I aktor pengenceran larutan biji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    'r I bobot rata*rata tablet

    !eI jumlah Paracetamol per tablet yang tertera pada etiket

    Persaratan. !adar Paracetamol ( A

  • 8/18/2019 Balai POM

    25/59

    25

    9ara Peneta/an. Serapan larutan # dan ' diukur pada panjang gelombang

    maksimum lebih kurang 2== nm. Al 8,1 0 digunakan sebagai blanko.

    Inter/retasi Hasil.

    "umlah (mg) Metronida6ol dalam cuplikan (w)5

    Au

    Ab x Bb x kemurnian BPFI x

    Fu

    Fb

    !adar Metronida6ol terhadap etiket5

    &

    Bu x

    Br

    Ke x 100%

    !eterangan5

    #uI serapan larutan uji

    #bI serapanlarutan baku

    'bI bobot Metronida6ol 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    'uI bobot uji yang ditimbang dalam mg

    9u I aktor pengenceran larutan biji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    'r I bobot rata*rata tablet

    !eI jumlah Metronida6ol per tablet yang tertera pada etiket

    Persaratan. !adar Metronida6ol ( A7: 0%%) tidak kurang dari :8,8 G dan

    tidak lebih dari 118,8 G dari kadar yang tertera pada etiket.

    ". Peneta/an "a&ar "etkna

  • 8/18/2019 Balai POM

    26/59

  • 8/18/2019 Balai POM

    27/59

    27

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    'r I bobot rata*rata tablet

    !eI jumlah !etokona6ol per tablet yang tertera pada etiket

    Persaratan. !adar !etokona6ol ( A272

  • 8/18/2019 Balai POM

    28/59

    28

    Au

    Ab x Bb x kemurnian BPFI x

    Fu

    Fb

    !adar 0iedipin terhadap etiket5

    &

    Bu x

    Br

    Ke x 100%

    !eterangan5

    #uI serapan larutan uji

    #bI serapanlarutan baku

    'bI bobot 0iedipin 'P9$ yang ditimbang dalam mg

    'uI bobot uji yang ditimbang dalam mg

    9u I aktor pengenceran larutan biji

    9b I aktor pengenceran larutan baku

    'r I bobot rata*rata tablet

    !eI jumlah 0iedipin per tablet yang tertera pada etiket

    Persaratan. !adar 0iedipin (A1=1

  • 8/18/2019 Balai POM

    29/59

    29

    *eagen 5etanol, +,p#enoxyetanol" met#yl -,#ydroxybenzoate 

    (met#ylparaben), et#yl -,#ydroxybenzoate  (et#ylparaben), n,

     propyl -,#ydroxybenzoate  ( propylparaben), n,b!tyl -,

    #ydroxybenzoate  (b!tyllparaben), tetra#ydrof!ran, metanol,

    aetonitrile, 2S3 2 M.

    Prse&ur;

    Larutan Baku. Masing*masing ditimbang 8,84 g met#yl" et#yl" propyl   dan

    b!tyl -,#ydroxybenzoate  dan 8,2 g +,p#enoxyetanol . !emudian

    dicampurkan kelima padatan tersebut ke dalam labu ukur 188 m+.

    selanjutnya dilarutkan dengan etanol5air (:51) sampai 48 m+ atau

    setengahnya. !emudian disonikasi selama 18 menit, setelah itu

    ditambahkan kembali pelarut etanol5air (:51) sampai tanda batas. Pada 188

    m+ larutan tersebut dipipet (1, 2, 4, 18, dan 28) m+ yang masing*masing

    dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+. Masing*masing labu ukur tersebut

    ditambahkan 1,8 m+ 2S3 2 M kemudian tambahkan pelarut etanol5air 

    (:51) sampai tanda batas. Masing*masing larutan tersebut disaring

    menggunakan saringan 8,34 Jm. Setelah disaring, larutan dianalisis

    menggunakan P+A dengan volume injek 28 J+. Sebelum larutan baku

    diinjeksikan, kondisi P+A harus5

    9ase gerak I tertra#ydrof!ran 5 air 5 metanol 5 aetonitrile

      (4 5 78 5 18 5 24)

    +aju alir I 1,4 m+-menit

     Detetion (avelengt# I 2

  • 8/18/2019 Balai POM

    30/59

    30

    8,34 Jm dan dimasukkan ke dalam botol kecil dan ditutup. Selanjutnya

    dianalisis menggunakan P+A dengan volume injek 28 J+.

    B. I&entifikasi Deksa#etasn &ala# )$at Tra&isinal e&iaan Pa&at

    Pustaka 5 Metode #nalisis PPM0 %%-/-:2 (dalam $!. +ab.

    !S/#D, 288=).

    Pelarut 5 kloroorm 5 metanol (:51) dan metanol.

    Peralatan 5 Spektrootometer dan !+/-/+A.

    I&entifikasi;

    9ase diam 5 silika gel 78 9 243

    9ase gerak 5 dikloroetan 5 eter 5 metanol 5 air (==5145

  • 8/18/2019 Balai POM

    31/59

    31

    dicek dengan & dengan panjang gelombang 243 nm. #pabila hasilnya

     positi akan dilanjutkan pada spektrootometer.

    9ara /ektrft#eter. 'ercak baku dan bercak sampel yang mempunyai

    harga yang sama ditandai dan dikerok. asil kerokan dikocok secara

    terpisah dengan etanol dan disaring. Serapan iltrat yang diukur pada

     panjang gelombang 288 nm dan %88 nm. Deksametason akan memberikan

    serapan maksimum pada panjang gelombang 238 nm.

    9. Peneta/an "a&ar Asa# Askr$at ,0ita#in 9- &ala# Ta$let Berarna

    Pustaka 5 Metode #nalisis PPM0 88=-'-88, halaman5 1% (dalam $!.

    +ab. !S/#D, 288=).

    Peralatan 5 buret.

    Pereaksi 5 Al 2 0, AAl% (!loroorm) dan !$% (!alium iodat) 8,81 M.

    Prse&ur5

    Larutan Uji. Sejumlah 28 tablet ditimbang seksama dan diserbukkan

    homogen. Sejumlah serbuk setara lebih kurang 48 mg asam askorbat yang

    ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam labu @rlenmeyer, ditambah 12,4

    m+ air dan 7 m+ Al 2 0 dan dikocok, ditambah 12,4 m+ kloroorm

    sebagai indikator.

    Pe#$uatan &an Pe#$akuan Mlaritas Larutan "aliu# I&at ??1 M .

    (pustaka5 9armakope $ndonesia edisi $&, halaman 1214)5 kalium iodat

    ditimbang lebih kurang 2,13 g yang sebelumnya telah dikeringkan pada

    suhu 188

    o

    A sampai bobot tetap. Selanjutnya dilarutkan dan diencerkandengan air hingga 1888 m+. Perhitungan-penetapan molaritas !$%

    dengan rumus5

    bobot 'an (itimban

    B)x

    1

    *o+ume +arutan ka+ium 'an (ibuat L-

    !eterangan5

    'M kalium iodat I 213,88

  • 8/18/2019 Balai POM

    32/59

    32

    9ara Peneta/an. +arutan dititrasi dengan kalium iodat 8,81 M sampai lapisan

    kloroorm berwarna ungu. Setiap 1 m+ kalium iodat 8,81 M setara dengan

    4,2

  • 8/18/2019 Balai POM

    33/59

    33

    9ase gerak 5 etil asetat5metanol5(035air (%5=)) (145%5%)

    "arak rambat 5 14 cm

    &olume penotolan 5 baku dan sampel masing*masing 4 J+

    Penampak bercak 5 cahaya & 243 nm terjadi perendaman luoresensi

    Prse&ur;

    Larutan Baku. Masing*masing baku ditimbang 1,8 g  pigment orange 2"

    metanil yello(" r#odamine B dan jingga !1. Selanjutnya ditambah 28 m+

     pelarut 0"0,dimet#ylformamide 1ort#op#osp#ori aid  (:454), lalu diaduk 

    kemudian disaring dengan kertas saring. Selanjutnya di totol

    menggunakan pipet kapiler dengan volume penotolan 4 J+ pada /+A.

    Larutan Uji. Masing*masing sampel ditimbang 1,8 g ke dalam gelas kimia %8

    m+. Selanjutnya ditambah 28 m+ pelarut  0"0,dimet#ylformamide1

    ort#op#osp#ori aid  (:454), lalu diaduk kemudian disaring dengan kertas

    saring. Selanjutnya di totol menggunakan pipet kapiler dengan volume

     penotolan 4 J+. !emudian dielusi ke dalam chamber menggunakan

     pelarut etil asetat5metanol5 (amonium hidroksida5air (%5=)) (145%5%).

    Setelah eluen mencapai jarak rambat 14 cm, /+A diangkat kemudian

    dikeringkan. Setelah kering, dicek dengan & dengan panjang gelombang

    243 dan %77 nm. #pabila hasilnya positi maka akan dilanjutkan pada

    spektrootometer.

    E. I&entifikasi &an Penentuan "a&ar Hi&rkuinn /a&a Pr&uk "s#etik

    se(ara HPL9@"9"TPustaka 5 #AM ( Asean Cosmeti *et#tods) $0 8% (dalam #sean

    Aosmetic Methods (#AM), 2887).

    *eagen 5 metanol.

    Peralatan 5 P+A.

    "n&isi HPL95

    9ase gerak I air5metanol (34544)

  • 8/18/2019 Balai POM

    34/59

    34

    +aju alir I 1 m+-menit

    &olume injek I 28 J+

     Detetion (avelengt# I 2:4 nm

    ven temperat!re I 24 oA

    Prse&ur;

    Larutan Baku. idrokuinon ditimbang lebih kurang 8,84 g ke dalam labu

    ukur 48 m+. Selanjutnya dilarutkan dengan 24 m+ air5metanol (34544) dan

    di s#a$e sampai semua melarut kemudian ditambahkan air5metanol (34544)

    sampai tanda batas. Pada larutan tersebut dipipet 4,8 m+ kemudian

    dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+, kemudian diencerkan dengan

    air5metanol (34544) sampai tanda batas. !emudian larutan baku

    diinjeksikan ke P+A-!A!/.

    Larutan Uji. Sampel kosmetik ditimbang lebih kurang 1E8,1 g ke dalam gelas

    kimia 24 m+. /ambahkan 24 m+ pelarut hidrokuinon, kemudian dimixer 

    sampai homogen. !emudian dituangkan ke dalam labu ukur 48 m+.

    kemudian divortex selama 1 menit. !emudian labu ukur tersebut

    diletakkan ke dalam waterbath selama 14 menit dengan suhu 78 oA,

    selanjutnya didinginkan. Selanjutnya ditambahkan pelarut hidrokuinon

    sampai tanda batas. !emudian disaring dengan kertas saring, iltrat yang

    dihasilkan disaring dengan saringan 8,34 Jm. !emudian sampel

    diinjeksikan ke P+A.

    Persaratan. /idak boleh mengandung hidrokuinon pada produk kosmetik.

    +. I&entifikasi Hi&rkrtisn asetat Deksa#etasn &an Beta#etasn /a&a

    Pr&uk "s#etik se(ara "LT@TL9

    Pustaka 5 #AM ( Asean Cosmeti *et#tods) M#+ 82 (dalam #sean

    Aosmetic Methods (#AM), 2887).

    Pelarut 5 metanol.

    I&entifikasi;

  • 8/18/2019 Balai POM

    35/59

  • 8/18/2019 Balai POM

    36/59

    36

    coliorm,  Bailli!s aere!s. Pengujian yang kami lakukan dalam melaksanakan

     program kerja praktek adalah sebagai berikut 5

    A. Pengujian Angka Le#/eng Ttal ,ALT- /a&a Makanan &an Minu#an

    #ngka +empeng /otal menyatakan angka bakteri aerob mesoil yang

    terdapat pada sampel makanan. Prinsip pengujian yang dilakukan adalah

    melihat pertumbuhan koloni bakteri aerob mesoil setelah cuplikan

    diinokulasikan pada media lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi

     pada suhu yang sesuai.

    Pustaka. $!. +ab. M$!, 2887.

    Prinsi/. Pertumbuhan koloni bakteri aerob mesoil setelah cuplikan di

    inokulasi pada media agar lempeng dengan cara tuang dan dinkubasi pada

    suhu yang sesuai.

    Pereaksi "husus. Media dan pengencer   Peptone dil!tion fl!id   (PD9)  dan

     Plate Co!nt Agar  (PA# K 1 G //A) dan pereksi lainnya yaitu 3rip#enyl 

    3etrazoli!m C#lorida 8,4 G (/AA).

    Peralatan "husus. #lat hitung koloni pipet ukur mulut lebar dan Stomacher.

    Prse&ur Pengujian. Secara aseptis sampel ditimbang 24 g atau dipipet 24 ml

    ke dalam kantong stomacher steril. Selanjutnya ditambahkan 224 ml PD9,

    dihomogenkan dengan stomacher selama %8 detik diperoleh suspensi

     pengenceran 18

    *1

    . !emudian disiapkan 4 tabung atau lebih yang masing*masing telah diisi dengan : ml PD9. asil dari homogenisasi pada

     penyiapan sampel yang merupakan pengenceran 18*1 dipipet sebanyak 1

    ml ke dalam tabung PD9 pertama, dikocok homogen hingga diperoleh

     pengenceran 18 B2. !emudian dibuat pengeceran selanjutnya hingga 18*7

    atau sesuai dengan pengenceran yang diperlukan. Dari setiap pengenceran

    dipipet 1 ml ke dalam cawan petri dan dibuat duplo. !e dalam setiap

    cawan petri dituangkan 14 B 28 ml media PA# dengan 1G //A suhu E 34

  • 8/18/2019 Balai POM

    37/59

    37

    oA. Aawan Petri segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga

    suspensi tersebar merata. ntuk mengetahui sterilitas media dan

     pengencer dibuat uji kontrol (blanko). Pada satu cawan diisi 1 ml

     pengencer dan media agar, dan pada cawan yang lain diisi media. Setelah

    media memadat, cawan diinkubasi pada suhu %4 B %= oA selama 23 B 3<

     jam dengan posisi dibalik. "umlah koloni yang tumbuh diamati dan

    dihitung.

    Inter/retasi Hasil.

    a. Aawan petri dipilih dari 1 pengenceran yang

    menunjukkan jumlah koloni antara 24*248. "umlah koloni rata*rata dari

    kedua cawan dihitung, lalu dikalikan dengan aktor pengencerannya.

    asilnya dinyatakan sebagai angka lempeng total dalam tiap ml contoh.

     b. 'ila salah satu dari cawan petri

    menunjukkan jumlah koloni L 24 atau lebih dari 248 koloni, dihitung

     jumlah rata*rata koloni kemudian dikalikan dengan aktor 

     pengencerannya. asil dinyatakan sebagai angka lempeng total dalam

    tiap ml contoh.

    Persaratan

    Setiap jenis sampel berbeda*beda.

    B. Pengujian Angka "a/ang@"ha#ir /a&a Makanan &an Minu#an

    *uang Lingku/. Metode ini digunakan untuk menetapkan angka

    kapang-khamir dalam makanan dan minuman.

    Pustaka ,dalam $!. +ab. M$!, 2887-;

    1. Aooke, . '., 1:7%, ?  & Laboratory 'uide to (ungi in Polluted 

    )aters Se*age and Se*age Treatment Their Identification and 

    +ulture  S Departement o ealth @ducation and elare.

    2. itokoto, . et al., 1:=

  • 8/18/2019 Balai POM

    38/59

    38

    3. /ournas, &, M. @. Stack, P. '. Mislivec, . #. !och C . 'andler,

    2881, 3easts Molds and Mycoto,in. In Bacteriological &nalytical 

     Manual 4th  ed ., evision #, 9ood Drug #dministration, ##A

    $ternational, ;aithersburg, S#.

    Prinsi/. Pertumbuhan kapang-khamir setelah cuplikan diinokulasikan pada

    media yang sesuai dan diinkubasi pada suhu 28*24 oA.

    Pereaksi "husus;

    1. Media dan Pengencer 

     Peptone Dil!tion 'l!id  (PD9) Potato Dextrose Agar  (PD#) K !loramenikol

    #ir Suling #gar 8,84 G (#S#)

    2. Pereaksi

    188 mg kloramenikol per liter media

    Peralatan "husus. +emari aseptik, Stomacher atau blender dan Pipet ukur 

    mulut lebar.

    Prse&ur. Secara aseptik ditimbang 24 g atau dipipet 24 m+ cuplikan ke dalam

    kantong plastik stomacher steril. Ditambahkan 224 m+ PD9,

    dihomogenkan dengan stomacher selama %8 detik sehingga diperoleh

    suspensi dengan pengenceran 18*1, atau sesuai dengan M# 0o.

    78-M$!-87. Disiapkan % buah tabung yang masing*masing telah diisi :

    m+ #S#. Dari hasil homogenisasi pada penyiapan sampel yang

    merupakan pengenceran 18*1, dipipet 1 m+ ke dalam tabung #S# pertama,

    dikocok homogen hingga diperoleh pengenceran 18*2. Dibuat pengenceran

    selanjutnya hingga 18*3. Dari masing*masing pengenceran dipipet 8,4 m+,

    dituangkan pada permukaan PD# K kloramenikol, segera digoyang

    sambil diputar hingga suspensi tersebar merata, dan dibuat duplo. ntuk 

    mengetahui sterilitas media dan pengencer, dilakukan uji blanko. Pada satu

    lempeng PD# K kloramenikol diteteskan 8,4 m+ pengencer dan disebar*

    ratakan, dan untuk uji media digunakan satu lempeng PD# K

    kloramenikol. Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 28*24 oA dan

    diamati pada hari ketiga sampai hari kelima. !oloni kapang seperti kapas

  • 8/18/2019 Balai POM

    39/59

    39

    atau bulat dengan berbagai warna, permukaan kasar dan koloni khamir 

    memiliki bentuk bulat kecil, putih, hamper menyerupai bakteri. "umlah

    koloni yang tumbuh diamati dan dihitung.

    Perhitungan. Aawan petri dipilih dari satu pengenceran yang menunjukkan

     jumlah koloni antara 18*148. "umlah koloni dari kedua cawan dihitung

    lalu dikalikan dengan aktor pengencerannya. 'ila pada cawan petri dari

    dua tinggkat pengenceran yang berurutan menunjukkan jumlah antara 18*

    148, maka dihitung jumlah koloni dan dikalikan aktor pengenceran,

    kemudian diambil angka rata*rata. asil dinyatakan sebagai #ngka

    !apang dan !hamir dalam tiap gram atau tiap m+ sampel.ntuk beberapa kemungkinan lain yang berbeda dari pernyataan di atas,

    maka diikuti petunjuk sebagai berikut.

    1. 'ila hanya salah satu di antara kedua cawan petri dari pengenceran yang

    sama menunjukkan jumlah antara 18*148 koloni, dihitung jumlah koloni

    dari kedua cawan dan dikalikan dengan aktor pengenceran

    2. 'ila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni

    lebih besar dari dua kali jumlah koloni pada pengenceran di bawahnya,

    maka dipilih tingkat pengenceran terendah (Misal5 pada pengenceran 18*2

    diperoleh 78 koloni dan pada pengenceran 18*% diperoleh %8 koloni, maka

    dipilih jumlah koloni pada pengenceran 18*2 yaitu 78 koloni).

    'ila pada pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni kurang dari

    dua kali jumlah koloni pengenceran di bawahnya, maka diambil angka

    rata*rata dari jumlah koloni dari kedua pengenceran tersebut. asil

    dinyatakan sebagai #ngka !apang dan !hamir dalam tiap gram sampel

    (Misal pada pengenceran 18*2  78 koloni, pengenceran 18*%  18 koloni),

    maka #ngka !apang dan !hamir adalah5

    #+10

    !  x10

    3=8  x10

    3ko+. atau ko+.mL

     

    %. 'ila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan jumlah

    antara 18*148 koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat

     pengenceran terendah dan dihitung sebagai #ngka !apang dan !hamir 

     perkiraan

  • 8/18/2019 Balai POM

    40/59

    40

    3. 'ila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan

    karena aktor inhibitor, maka #ngka !apang dan !hamir dilaporkan

    sebagai kurang dari satu dikalikan aktor pengenceran terendah (L 1

    aktor pengenceran terendah ).

    9. Pengujian Staphylococcus aureus /a&a Makanan &an Minu#an

    Metode ini bertujuan untuk mengetahui Stap#yloo!s a!re!s pada produk 

    makanan dengan menumbuhkannya pada media lempeng yang sesuai. asil

     positi diamati dari parameter berikut yaitu kemampuan biakan untuk 

    mereduksi kalium telurit, menghidrolisis kuning telur, dan mengkoagulasi

     plasma.

    Pustaka. $!. +ab. M$!, 2887.

    Prse&ur Pengujian. Secara aseptik ditimbang 24 g cuplikan atau dipipet 24

    ml, dimasukkan ke dalam kantung stomacher, dan ditambahkan 224 ml

    'P, kemudian dihomogenkan dengan menggunakan stomacher selama

    %8 detik hingga diperoleh suspensi homogen dengan pengenceran 18 *1.

    Disiapkan 2 tabung yang masing*masing telah diisi dengan : ml 'P.

    Dipipet 1ml dari pengenceran 18*1 ke dalam tabung berisi : ml 'P

    hingga diperoleh pengenceran 18*2. Dibuat pengenceran berikutnya hingga

    18*%. Disiapkan % cawan berisi 'P#*@N (triplo) untuk setiap pengenceran,

    dan dari setiap pengenceran dipipet 8,% mlO 8,% mlO dan 8,3 ml ke lempeng

    media 'P#*@N. Segera disebar*ratakan dengan menggunakan batang gelas

     bengkok. #pabila inokulum belum terserap semua oleh agar, biarkan

    cawan dengan posisi ke atas di dalam inkubator selama 18*78 menit,

    kemudian inkubasi cawan dengan posisi dibalik pada suhu %4 oA selama

    34*3< jam. Pilih dan hitung cawan yang mengandung 28*288 koloni

    terduga Stap#yloo!s a!re!s. !oloni Stap#yloo!s a!re!s  memiliki

    ciri*ciri bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2*% mm, berwarna abu*

    abu kehitaman, memucat di tepi koloni, dan apabila dicuplik dengan jarum

    ose koloni tampak seperti mentega sampai lengket.

  • 8/18/2019 Balai POM

    41/59

    41

     Konfirmasi. Aawan petri dipilih 18 koloni spesiik yang diduga

    Stap#yloo!s a!re!s  dari tiga cawan terhitung, masing*masing

    diinokulasikan ke agar miring /S#, diinkubasi pada suhu %4 oA selama

    1

  • 8/18/2019 Balai POM

    42/59

    42

    Pereaksi "husus ; *

    9ara "erja. Sampel ditimbang pengemas beserta isinya, kemudian dibuka.

    Selanjutnya ditiriskan isinya di dalam ayakan, lalu disebarkan padatan

    contoh sedemikian rupa sehingga merata dan tampung cairan dalam

     pinggan porselen yang permukaannya luas. #yakan dimiringkan setinggi

    4,8< cm.  Padatan contoh dalam pinggan lain yang telah diketahui

     bobotnya dipindahkan dan ditimbang.  Selanjutnya ditimbang pengemas

    dalam keadaan kosong.

    Inter/retasi Hasil ;

    'obot /untas IW 

    W 1

    ×100

    Dimana 5

    I bobot padatan dalam pinggan (gram)

    1I bobot bersih contoh (gram)

    B. !u&ul ; Peneta/an "a&ar "lri&a &ala# Air

    *uang Lingku/ ; *

    Prinsi/. /itrasi cuplikan dengan larutan #g0%, endapan #gAl yang terbentuk 

    merupakan titik ekivalen yang sesuai dengan kandungan klorida

    dengan indikator larutan !alium !romat.

    Pustaka. Aara ji #ir Minum dalam !emasan S0$. 81*%443*1::< (dalam $!.

    +ab. P#0;#0, 288=*2818).

    Pereaksi "husus. +arutan baku #g0% 8,1 0, #ir bebas klorida dan +arutan

    indikator !alium !romat 4G.

    Peralatan "husus. 'uret.

    9ara "erja. Sampel dipipet 48,8 m+, kemudian dimasukkan ke dalam labu

    erlenmeyer. +alu ditambahkan 1 m+ larutan !alium !romat 4G.

    !emudian dititrasi dengan #g0% 8,1 0 sampai terbentuk warna kuning

    kemerahan.

    Inter/retasi Hasil 5

  • 8/18/2019 Balai POM

    43/59

    43

     Kadar Klorida=

    (V 1−V ! ) × N ×3,"4"3 ×1000 mg

     L

    0,1× volume cuplikan

    &1 I &olume titran untuk cuplikan

    &2 I &olume titran untuk blanko

     0 I 0ormalitas larutan #g0%

    Persaratan. Setiap jenis sampel berbeda*beda.

    9. !u&ul ; Peneta/an /H

    *uang Lingku/ ; =

    Prinsi/. Metode pengukuran p menggunakan p meter yang pada prinsipnya

    terdiri dari gabungan elektroda gelas hidrogen sebagai standar 

     polimer dan elektroda !alomel eerens pasangan elektroda ini akan

    menghasilkan perubahan tegangan 4:,1 mv-p unit pada 248A.

    Pustaka5 S0$. 81*2

  • 8/18/2019 Balai POM

    44/59

    44

    Aa*@D/# dengan indikator @riochrom 'lack / akan terbentuk warna

     biru pada titik akhir titrasi.

    Pustaka 5 Aara ji #ir Minum dalam !emasan S0$. 81*%443*1::< (dalam $!.

    +ab. P#0;#0, 288=*2818).

    Pereaksi "husus 5

    1. +arutan 'uer p 18,8*18,1

    Sebanyak 17,: gram #mmonium klorida dilarutkan di dalam 13% m+

    amonium hidroksida pekat, kemudian ditambahkan 1,24 gram garam

    magnesium @D/# dan diencerkan dengan air hingga 248 m+. #pabila

    tidak ada Mg*@D/# dipasaran, dilarutkan 1,1=: gram garam disodium

    dari etilen diamin tetra aeti aid de#idrat  dan =

  • 8/18/2019 Balai POM

    45/59

    45

    ditambahkannya 03 % 0. Selanjutnya larutan dipindahkan ke dalam

    labu ukur 1 +, sampai tanda garis dengan air suling. 1 m+ I 1 mg AaA%.

    9ara "erja. Sampel dipipet 48,8 m+, kemudian dimasukkan ke dalam labu

    erlenmeyer. +alu ditambahkan 1*2 m+ larutan buer p 18,8*18,1.

    !emuidan ditambahkan 1*2 tetes larutan indikator  Erio#rom Bla$ 3 .

    !emudian dititrasi dengan larutan @D/# hingga warna ungu menjadi biru.

    Selanjutnya dilakukan penetapan blanko dengan 48 m+ air suling.

    Inter/retasi Hasil 5

    Ke/a(aan /ebaai m a23L

    = A x B x 1000mL onto

    Dimana 5 # I m+ titrasi contoh (@D/# yang diperlukan)

    ' I mg AaA% yang setara dengan 1 m+ @D/#

    Persaratan. Maimum 488 mg-+ (!eputusan Mentri !esehatan $

     0o.:8=-M@0!@S-S!-&$$-2882)

    E. Penentuan "a&ar Ben

  • 8/18/2019 Balai POM

    46/59

    46

    78G sampai tanda.  !emudian disaring menggunakan penyaringan

    membran 8,34 Jm dan diawaudarakan (#).

    Larutan Baku;

    ,1- Larutan Baku In&uk. 'aku garam ben6oate atau baku asam

    ditimbang seksama lebih kurang 48 mg. !emudian dilarutan dalam

    metanol 78G sampai 48,8 m+.

    ,2- Larutan Baku Antara.  +arutan baku induk yang telah dibuat

    kemudian dipipet 4 m+, dan dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+,

    diencerkan sampai tanda.

    (%) Larutan Baku "erja. +arutan baku antara yang telah dibuat,

    kemudian 1 seri larutan baku tersebut dipipet berturut*turut 1O 2O %O 3O

    4O 7 m+ ke dalam labu ukur 48 m+, diencerkan dengan metanol 78 G

    sampai tanda. ('1O '2O '%O '3O '4O '7).

    9ara Peneta/an.

    a. +arutan #O '1O '2O '%O '3O '4 dan '7 masing*masing disuntikan ke

    dalam !A!/ dengan kondisi sebagai berikut5

    !olom 5 ktadesilsilana p*1<

    9ase ;erak5 Dikalium hidrogen osat 18 mMol5 kalium dihidrogen

    osat 18 mMol5 Metanol (3=53=57) disaring

    menggunakan penyaring membran 8,34 um dan

    diawaudarakan.

    +aju aliran 5 1,4 m+ per menit.

    Detektor 5 Aahaya & dengan panjang gelombang 224 nm.

    &olume penyuntikan 5 28 Jl. b. !adar ben6oat dalam cuplikan dihitung menggunakan kurva kalibrasi

    dengan persamaan garis lurus5 yI a K b.

    *u#us Perhitungan;

    Ka(ar a/am benoat=5

    Bux"0x

    "0

    "x

    Pu

    10066m

    !eterangan5

    I !adar contoh berdasarkan kurva baku (ppm)

    'u I 'erat contoh (g)

  • 8/18/2019 Balai POM

    47/59

    47

    Pu I !emurnian 'aku

    +. Penentuan "a&ar r$at &ala# Makanan se(ara "9"T

    *uang Lingku/; Metode ini dapat digunakan untuk penetapan kadar sorbat

    dalam "am, Sirop, dan Saos Aabe-/omat.

    Prinsi/; #nalisis kuantitati sorbet secara !romatograi Aair !inerja /inggi

    setelah diekstraksi dari cuplikan.

    Pustaka; M#. PPM. 27-M#-:< (dalam $!. +ab. P#0;#0, 288=*2818).

    Peralatan "husus; !romatograi Aair !inerja /inggi

    Prse&ur;

    Larutan Uji. Auplikan ditimbang seksama 4 g dan dimasukkan ke dalam labu

    ukur 48 m+. !emudian diencerkan dengan metanol 78 G sampai tanda,

     jika perlu disaring. Selanjutnya dipipet 4 m+ larutan, lalu dimasukkan ke

    dalam labu ukur 48 m+ dan diencerkan dengan metanol 78 G sampai

    tanda. Selanjutnya disaring menggunakan penyaring membran 8,34 Jm

    dan diawaudarakan (#).

    Larutan Baku;

    ,1- Larutan Baku in&uk. 'aku asam atau garam sorbat ditimbang

    seksama lebih kurang 48 mg. !emudian dilarutkan dalam metanol

    78 G sampai 48,8 m+.

    ,2- Larutan Baku Antara. Selanjutnya dipipet 4 m+ dari larutan baku

    induk, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+ dan

    diencerkan sampai tanda batas.

    ,3- Larutan Baku "erja. Satu seri larutan baku yang dipipet berturut*

    turut 1O 2O %O 3O 4 dan 7 m+ dari larutan baku antara ke dalam labu

    ukur 48 m+, diencerkan dengan metanol 78 G sampai tanda. ('1O

    '2O '%O '3O '4O '7)

    9ara Peneta/an.

    a. +arutan #O '1O '2O '%O '3O '4 dan '7 masing*masing disuntikan ke

    dalam !A!/ dengan kondisi sebagai berikut5

    !olom 5 ktadesilsilana p*1<

    9ase ;erak 5 Dikalium hidrogen osat 18 mMol*kalium dihidrogen

    osat 18 mMol*Metanol (3=5 3=5 7) disaring

  • 8/18/2019 Balai POM

    48/59

    48

    menggunakan penyaring membran 8,34 um dan

    diawaudarakan.

    +aju aliran 5 1,4 m+ per menit.

    Detektor 5 Aahaya & dengan panjang gelombang 224 nm.

    &olume penyuntikan 5 28 ul.

     b. !adar sorbat dalam cuplikan dihitung menggunakan kurva kalibrasi

    dengan persamaan garis lurus5 y I a K b.

    *u#us Perhitungan;

    !adar #sam Sorbat I5

    Bux "0 x

    "0

    "x

    Pu

    100  ppm

    !eterangan5

    I !adar contoh berdasarkan kurva baku (ppm)

    'u I 'erat contoh (g)Pu I !emurnian 'aku

    '. Peneta/an "a&ar akarin &ala# Minu#an *ingan

    *uang Lingku/; Metode ini digunakan untuk penetapan kadar sakarin dalam

    minuman ringan.

    Pustaka. $!. +ab. P#0;#0, 288=*2818.

    Prinsi/; #nalisis kuantitati sakarin secara !romatograi Aair !inerja /inggisetelah diekstraksi dari cuplikan.

    Peralatan "husus; !romatograi Aair !inerja /inggi

    Prse&ur;

    Larutan Uji. Sejumlah lebih kurang 4 g cuplikan ditimbang seksama

    dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+, diencerkan dengan metanol 78 G

    sampai tanda, jika perlu disaring. Sejumlah 4 m+ larutan dipipet,

    dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+ dan diencerkan dengan metanol 78

    G, sampai tanda. !emudian disaring menggunakan penyaring membran

    8,34 um dan diawaudarakan (#).

    Larutan Baku In&uk. Sejumlah lebih kurang 48 mg 0atrium sakarin

    ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+ dilarutkan

    dalam metanol 78 G dan diencerkan sampai tanda.

    Larutan Baku Antara. +arutan baku induk dipipet 4 m+, kemudian

    dimasukkan ke dalam labu ukur 48 m+, selanjutnya diencerkan sampai

    tanda batas.

  • 8/18/2019 Balai POM

    49/59

    49

    Larutan Baku "erja. Satu seri larutan baku yang dibuat dengan dipipet

     berturut*turut 1O 2O 3O 7O < m+ dari larutan antara ke dalam labu ukur 48

    m+, kemudian diencerkan dengan metanol 78 G sampai tanda.

    9ara Peneta/an.

    +arutan # dan ' disuntikan secara terpisah dan dilakukan !romatograi Aair 

    !inerja /$nggi dengan kondisi sebagai berikut5

    !olom 5 ktadesilsilana p*1< pada partikel silica 4 Qm R 7mm

    14 cm

    9ase ;erak 5 Dikalium hidrogen osat 18 mMol*kalium dihidrogen

    osat 18 mMol*Metanol (3=5 3=5 7) disaring

    menggunakan penyaring membran 8,34 um dan

    diawaudarakan.

    +aju aliran 5 1,4 m+ per menit

    Detektor 5 Aahaya & pada panjang gelombang 224 nm

    &olume penyuntikan 5 28 J+

    !adar sakarin dalam cuplikan dihitung menggunakan kurva kalibrasi dengan

     persamaan garis lurus5 y I a K b.

    Persaratan; masing*masing sampel berbeda*beda.

    H. Peneta/an "a&ar Le#ak &ala# Margarin@Mentega

    *uang Lingku/; =

    Pustaka. $!. +ab. P#0;#0, 288=*2818.

    Prinsi/; @kstraksi lemak dengan pelarut nonpolar setelah contoh dihidrolisis

    dalam suasana asam untuk membebaskan lemak yang terikat.

    Peralatan "husus. !ertas saring kertas saring pembungkus (timble) labu

    lemak  Sohlet dan 0eraca analitik.

    Pereaksi "husus. +arutan #sam klorida, Al 24 G, kertas lakmus dan n*heksana atau pelarut lemak lainnya

    9ara "erja. Sampel ditimbang seksama 1*2 g ke dalam gelas piala.

    Selanjutnya ditambahkan %8 m+ Al 24 G dan 28 m+ air serta beberapa

     butir batu didih. ;elas piala ditutup dengan kaca arloji dan dididihkan

    selama 14 menit. +arutan disaring dalam keadaan dingin dan dicuci

    dengan air dingin hingga tidak bereaksi asam lagi. Selanjutnya kertas

    saring berikut isinya dikeringkan pada suhu 1888  A*1848  A. !emudian

    dimasukkan ke dalam kertas saring pembungkus- paper t#imble  dan

  • 8/18/2019 Balai POM

    50/59

  • 8/18/2019 Balai POM

    51/59

    51

    $. ka&ar etanl 5=15 C &ala# (nth

    Sejumlah 24,8 m+ contoh dipipet kemudian dimasukkan kedalam

    labu destilasi selanjutnya ditambahkan 24,8 akuades. !emudian didestilasi

    dengan kecepatan 2 tetes per detik. Destilat ditampung hingga diperoleh

    24,8 m+ dalam labu ukur 24 m+. Selanjutnya dipipet 1,8 m+ destilat ke

    dalam 18 m+ labu ukur kemudian ditambahkan 2,8 m+ n*propanol 18 G

    ke dalam labu ukur dan ditambahkan akuades hingga tanda batas.

    Dicampur (#2)

    9atatan5 untuk sampel yang jenih dan tidak berwarna dapat diencerkan

    langsung dan ditambahkan internal standar n*propanol dengan kadar 8,2 G

    dalam larutan uji.

    (. ka&ar etanl 15C &ala# (nth

    Sejumlah 24,8 m+ contoh dipipet kemudian dimasukkan kedalam

    labu destilasi selanjutnya ditambahkan 24,8 akuades. !emudian didestilasi

    dengan kecepatan 2 tetes per detik. Destilat ditampung hingga diperoleh

    24,8 m+ dalam labu ukur 24 m+. Selanjutnya dipipet 1,8 m+ destilat ke

    dalam 18 m+ labu ukur kemudian ditambahkan 2,8 m+ n*propanol 18 G

    ke dalam labu ukur dan ditambahkan akuades hingga tanda batas.

    Dicampur (#%1).

    2. Larutan Baku

    +arutan seri campuran baku etanol dan metanol dalam air dibuat dengan

    kadar (8,83), (8,1), (8,2), (8,3), (8,

  • 8/18/2019 Balai POM

    52/59

    52

    kolom 5 kolom kapiler D'*wa (panjang %8 m 8,24 mm

    8,24 Jm)

    gas pembawa 5 nitrogen P

    tekanan kolom 5

  • 8/18/2019 Balai POM

    53/59

    53

    9ara /eneta/an

    +arutan # setara dengan 2 sampai 18 Jg 0 dan 2,3,7,

  • 8/18/2019 Balai POM

    54/59

    54

    Inter/retasi hasil;

    Ka(ar air=&1

    & x 100%

    !eterangan5

    I bobot cuplikan sebelum dikeringkan (g)

    1 I kehilangan bobot setelah dikeringkan (g)

    BAB I0

    HAIL DAN PEMBAHAAN

    4.1 Pe#$ahasan &an lusi sela#a Melaksanakan "P

  • 8/18/2019 Balai POM

    55/59

    55

    Selama melaksanakan !erja Praktek di ''PM ada beberapa permasalahan

    yang dapat menghambat kinerja dari ''PM. Permasalahan*permasalahan

    tersebut secara lebih jelas di sajikan pada /abel 3.1 di bawah ini.

    /abel 3.1 Permasalahan dan pemecahan masalah selama !erja Praktek 

    N

    .

    Per#asalahan lusi

    1. SDM yang kurang memadai Setiap pengujian dilakukan dengan

     berkelompok dan memanaatkan

    tenaga kerja sementara seperti

     peserta !P.

    2. 'eberapa alat ada yang dalam

    keadaan tidak baik- rusak sehingga

    tidak bisa digunakan

    Menggunakan alat secara

     bergantian sesuai dengan pengujian

    dan saling berkomunikasi antar 

     penguji.

    %. #nggaran dana untuk pembelian

     bahan terbatas

    ntuk pembuatan larutan baku

    dibuat sekali dalam setahun.

    3. 'anyaknya kegiatan internal yang

    diadakan seperti pelatihan internal

    maupun eksternal sehingga waktu pengujian kurang eekti 

    Mencari hari libur untuk  

    mengadakan kegiatan internal

    sehingga tidak menyita waktu pengujian

    4. !urangnya sikap disiplin pegawai Memberikan sanksi kepada pihak 

    yang kurang disiplin dan jika tidak 

     bisa hadir, agar memberitahukan

    kepada pihak terkait.

    7. !omunikasi kurang terjalin dengan

     baik 

    al tersebut dapat diantisipasi

    dengan cara bersenda gurau dengan

    semua pegawai, untuk merubah

    suasana menjadi lebih baik.

    4.2 Pengala#an &an Manfaat &ala# "egiatan sela#a "P

    Selain permasalahan tersebut di atas kami juga mendapat banyak 

     pengalaman selama disana. 'eberapa pengalaman yang kami dapat selama di

    ''PM Denpasar antara lain dapat menggunakan instrumen seperti ##S,

    P+A, &*&is dan lain sebagainya yang sebelumnya tidak kami peroleh

    4

  • 8/18/2019 Balai POM

    56/59

    56

    dikampus. Selain itu kami juga mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja

    di bidang pengujian. Serta pengujian*pengujian tersebut kami juga bisa

    mengetahui produk yang memenuhi syarat dan produk yang tidak memenuhi

    syarat. 'anyak hal positi yang kami peroleh dari pelaksanaan !P di ''PM

    Denpasar. !egiatan*kegiatan analisa yang dilakukan sesuai dengan materi kuliah

    yang diperoeh, yaitu 5

    (1) menganalisis sampel obat menggunakan metode titrasi dan

    spektrootometer contohnya penetapan kadar #mpicillin dalam tablet.

    (2) menganalisis bakteri aerob mesoil, angka kapang dan khamir dalam

    makanan dan kosmetik secara mikrobiologi.

    (%) menganalisis sampel kosmetik dengan metode P+A dan /+A,

    contohnya uji identiikasi pewarna pada kosmetik dalam sediaan padat.

    (3) menganalisis sampel makanan yang mengandung logam berat dengan

    metode Spektrootometer Serapan #tom (##S), contohnya kandungan

    logam berat pada mie dan yang lain*lain.

    Pengetahuan mengenai materi*materi tersebut sangat membantu dalam

     proses kegiatan !P (!erja Praktek) di ''PM Di Denpasar dalam hal

    menganalisis bahan bat, Makanan dan !osmetik.

    Selain kegiatan rutin yang kami lakukan yaitu di bidang pengujian, kegiatan

    diluar kegiatan rutin juga kami lakukan seperti mengikuti kegiatan*kegiatan

     pelatihan eksternal maupun internal seperti pelatihan validasi metode, "aminan

    Mutu +ab, !% dan yang lain*lain. Dari sana kami mendapatkan banyak ilmu

     pengetahuan dan wawasan dan berinteraksi secara langsung dengan pembicara

    seputar hal*hal yang tidak sepenuhnya kami peroleh pada saat perkuliahan.

    !egiatan pelatihan tersebut diselenggarakan secara rutin demi memantapkan

    kinerja para sta yang terdapat di ''PM di Denpasar, biasanya jugadilaksanakan di ''PM diseluruh $ndonesia, tetapi hal tersebut dilakukan untuk 

    sta yang khusus bergerak di bidang pengujian.

    'erdasarkan pengalaman tersebut diatas, manaat yang kami dapatkan

    adalah sebagai berikut.

    (1) 'isa mengoperasikan instrumen*instrumen yang ada di laboratorium

     pengujian di ''PM Denpasar.

    (2) Mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan yang lebih banyak terkait

    dengan pengujian.

  • 8/18/2019 Balai POM

    57/59

    57

    (%) Mendapat banyak teman karena ada peserta !P dari universitas lain.

    (3) Mendapat pengalaman kerja di bidang pengujian.

    (4) Mendapat banyak masukan terkait dengan kedisiplinan diri dan dalam

     pekerjaan

    (7) arus mampu bertanggung jawab dalam setiap hal yang dilakukan.

    Dilaksankannya !P di ''PM Di Denpasar kami para mahasiswa

    mampu memahami konsep*konsep non akademis seperti pembelajaran mengenai

     soft s$ill  secara tidak langsung, soft s$ill  yang kami terapkan biasanya menegur,

    menyapa dan memberi salam kepada siapa saja yang kami temui di lingkungan

    ''PM di Denpasar, kemudian kami menerapkan disiplin pada diri pada saat

    melaksanakan sebuah pekerjaan maupun disiplin dating tepat pada waktu, dan

    yang paling penting juga adalah kami diberi kepercayaan untuk melaksanakan

    suatu kegiatan pengujian dengan penuh rasa tanggung jawab atas apapun hasil

    yang kami peroleh. al itu menjadikan kami menjadi seorang mahasiswa yang

    kuat, berkarakter, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

    Dilaksanakannya program !erja Praktek (!P) ini banyak hal yang kami

     peroleh khususnya dalam pembelajaran untuk memasuki dunia kerja. $tu menjadi

     bekal awal untuk kami dalam mempersiapkan hal*hal baru setelah kami lulus

    nanti. !ami mendukung adanya program ini untuk membentuk karakter 

    mahasiswa manjadi lebih baik.

    BAB 0

    PENUTUP

    5.1 i#/ulan

    'erdasarkan hasil pelaksanaan !P yang dilaksanakan di ''PM

    Denpasar dapat disimpulkan bahwa 5

    ,1- Mahasiswa telah mendapatkan banyak pengalaman dalam pemeriksaan dan

     pengujian obat,makanan dengan tujuan menerapkan teori dan pengetahuan

    yang diperoleh saat perkuliahan seperti #nalisis bat, Makanan, dan

  • 8/18/2019 Balai POM

    58/59

    58

    !osmetik, !imia Dasar, !romatograi, Spektrootometri, &alidasi Metode

    ji, dan yang lain*lain.

    ,2- "enis*jenis kegiatan yang dilaksanakan di +aboratorium ''PM bervariasi

    tergantung pada Sub +ab. #nalisis, Meliputi5 +ab. /erana (/erapetik dan

     0arkotika), +ab. !ostrad (!osmetik, bat /radisional, Produk 

    !omplemen), +ab. P#'# (Pangan dan 'ahan 'erbahaya), +ab.

    Mikrobiologi.

    ,3- Mahasiswa mampu melaksanakan berbagai jenis kegiatan yang terkait

     bidang #nalis !imia (Pengujian) yang dilakukan selama kegiatan !P di

    ''PM di Denpasar di masing*masing Sub +ab meliputi5 preparasi

    sampel, pengujian dan analisis, serta pelaporan.

    ,4- Program !P ini banyak memberikan pengalaman dan manaat kerja kepada

    mahasiswa dalam analisa bat, Makanan dan !osmetik, khususnya di

     bidang 9armakologi sebelum memasuki dunia kerja.

    ,5- Mahasiswa dapat memahami konsep*konsep non*akademis dan yang

    lainnya dalam dunia kerja di instansi ''PM banyak hal yang peroleh

    dalam hal pengujian dan analisa, cara bekerja yang baik, kedisiplinan dan

    mahasiswa juga memperoleh bimbingan yang penuh kekeluargaan dari para

    sta di instansi tersebut.

    5.2 aran

    'eberapa saran yang disampaikan oleh penulis yaitu sebagai berikut.

    (1) 'alai 'esar PM di Denpasar hendaknya mengoptimalkan kerjasama lintas

    sektoral dengan sejumlah instansi seperti Dinas !esehatan, Dinas

    Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan,

    !epolisian Daerah, Pengadilan /inggi dan Dinas terkait lainnya di

    lingkungan propinsi 'ali lainnya dalam upaya melindungi masyarakat dari

    resiko peredaran berbagai produk pangan dan obat*obatan berbahaya.

    (2) 'alai 'esar PM seyogyanya melengkapi layanan inormasi tentang

     persyaratan produk makanan yang berlaku di negara lain untuk memberi

    kemudahan bagi konsumen yang akan melakukan ekspor ke luar negeri.

    71

  • 8/18/2019 Balai POM

    59/59

    59

    (%) "urusan #nalis !imia hendaknya setiap tahunnya atau acara*acara tertentu

    mengundang pihak ''PM Denpasar untuk mengisi seminar atau

     pelatihan kepada mahasiswa "urusan #nalis !imia.

    (3) "urusan #nalis !imia hendaknya selalu menjalin kerjasama dalam program

    !erja Praktek, penelitian, pengujian, dan riset*riset lainya kepada ''PM

    Denpasar.