KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI PERKOTAAN TRANSPORTASI PERKOTAAN Depok Depok , , 12 Oktober 2010 12 Oktober 2010 Drs. Drs. SOEROYO SOEROYO A A LIMOESO LIMOESO Direktur Direktur Jenderal Perhubungan Darat Jenderal Perhubungan Darat KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI PERKOTAANTRANSPORTASI PERKOTAAN
Direktur Direktur Jenderal Perhubungan DaratJenderal Perhubungan Darat
KEMENTERIAN PERHUBUNGANKEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARATDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARATKEMENTERIAN PERHUBUNGANKEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARATDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
ISU UTAMA TRANSPORTASI PERKOTAAN (1)
Berbagai jenis pelayanan dengan berbagai jenis kendaraan (bermotor dan tidak bermotor);
Dominasi kepemilikan armada oleh perorangan;
Sebagian besar pelayanan belum terintegrasi.
ISU UTAMA TRANSPORTASI PERKOTAAN (2)ISU UTAMA TRANSPORTASI PERKOTAAN (2)
Lalu lintas: Pertumbuhan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor; Pengurangan kapasitas jalanPKL, Parkir, Pasar tumpah; Pergerakan angkutan barang;
Pelayanan angkutan umum di kota-kota mengalami penurunan;
Lingkungan: Pemborosan energi dan pencemaran udara akibat kendaraan bermotor;
Andalalin: Banyaknya pembangunan pusat-pusat kegiatan dengan bangkitan perjalanan yang tinggi.
Lalu lintas: Pertumbuhan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor; Pengurangan kapasitas jalanPKL, Parkir, Pasar tumpah; Pergerakan angkutan barang;
Pelayanan angkutan umum di kota-kota mengalami penurunan;
Lingkungan: Pemborosan energi dan pencemaran udara akibat kendaraan bermotor;
Andalalin: Banyaknya pembangunan pusat-pusat kegiatan dengan bangkitan perjalanan yang tinggi.
Permasalahan PokokPermasalahan Pokok
1. Menciptakan sistem transportasi perkotaan yang teritegrasi, inovatif dan berkelanjutan di seluruh wilayah perkotaan dan aglomerasi.
2. Meningkatkan aksesibilitas dari dan keseluruh wilayah perkotaan dengan tingkat mobilitas tinggi dan mengarah pada penerapan sistem angkutan kota yang bersifat massal
3. Mendorong terciptanya peran yang tegas dan efektif antar moda transportasi perkotaan
4. Mendorong terciptanya kualitas pelayanan angkutan perkotaan yang berdaya saing tinggi
5. Membangun prasarana dan sarana transportasi yang konsisten dengan rencana tata ruang serta berwawasan lingkungan
1. Meningkatkan Kemampuan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota di dalam Penyelenggaraan transportasi Perkotaan.
2. Meningkatkan Kemampuan Pembinaan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
3. Menjembatani/mediasi Program Pusat, Daerah, Masyarakat & Dunia Usaha dalam Pembangunan Transportasi Perkotaan.
1. Meningkatkan Kemampuan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota di dalam Penyelenggaraan transportasi Perkotaan.
2. Meningkatkan Kemampuan Pembinaan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
3. Menjembatani/mediasi Program Pusat, Daerah, Masyarakat & Dunia Usaha dalam Pembangunan Transportasi Perkotaan.
Terciptanya Sistem Transportasi Perkotaan Yang Terintegrasi, Inovatif, Hijau dan Ramah Lingkungan
Terciptanya Sistem Transportasi Perkotaan Yang Terintegrasi, Inovatif, Hijau dan Ramah Lingkungan
VISI TRANSPORTASI PERKOTAANVISI TRANSPORTASI PERKOTAAN
MISI TRANSPORTASI PERKOTAANMISI TRANSPORTASI PERKOTAAN
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL INFTRASTRUKTUR DALAM NASIONAL INFTRASTRUKTUR DALAM
PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2010 -20142010 -2014
PEMBANGUNAN JARINGAN PRASARANA & PENYEDIAAN SARANA TRANSPORTASI ANTAR-MODA & ANTAR-PULAU YG TERINTEGRASI SESUAI DENGAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL & CETAK BIRU TRANSPORTASI MULTIMODA SELESAI 2014
PERBAIKAN SISTEM & JARINGAN TRANSPORTASI DI 4 KOTA BESAR (JAKARTA, BANDUNG, SURABAYA, & MEDAN) SELESAI 2014
PEMBANGUNAN JARINGAN PRASARANA & PENYEDIAAN SARANA TRANSPORTASI ANTAR-MODA & ANTAR-PULAU YG TERINTEGRASI SESUAI DENGAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL & CETAK BIRU TRANSPORTASI MULTIMODA SELESAI 2014
PERBAIKAN SISTEM & JARINGAN TRANSPORTASI DI 4 KOTA BESAR (JAKARTA, BANDUNG, SURABAYA, & MEDAN) SELESAI 2014
SASARAN UMUM PEMBANGUNAN TRANSPORTASI TAHUN 2010-SASARAN UMUM PEMBANGUNAN TRANSPORTASI TAHUN 2010-2014 …(1)2014 …(1)
PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG RPJMN TAHUN 2010 -PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG RPJMN TAHUN 2010 -20142014Sasaran Indikator
Meningkatnya kapasitas sarana & prasarana transportasi antarmoda & antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan sistem transportasinasional dan cetak biru transportasi multimoda
a. kondisi mantap jalan nasional menjadi 90 persen;b. kecepatan rata-rata kendaraan menjadi 60 km/jam
di jalan nasional;c. meningkatnya pangsa pengguna moda transportasi
umum di perkotaan;d. meningkatnya keterpaduan transportasi dengan
tata ruang.
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana & prasarana transportasi.
a. terbangunnya sistem jaringan transportasi perkotaan & perdesaan di wilayah terpencil, pedalaman, perbatasan & pulau terdepan yg dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat;
b. meningkatnya pelayanan perintis untuk wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan terisolir;
c. tersedianya pelayanan transportasi bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui skema PSO;
d. meningkatnya keterjangkauan terhadap jasa transportasi bagi golongan masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik, berpendapatan rendah, dan lanjut usia.
Sasaran Indikator
Restrukturisasi Kelembagaan
Adaptasi dan mitigasiperubahan iklim pada transportasi
Terwujudnya aturan pelaksanaan yang mengatur pemisahan secara jelas antara regulator, pemilik, dan operator dalam penyelenggaraan pelayanan transportasi
a. berkurangnya emisi kendaraan bermotor;b. terbangunnya transportasi umum massal di
perkotaan;c. penggunaan energi yang ramah lingkungan;d. berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi
di kota-kota besar
SASARAN UMUM PEMBANGUNAN TRANSPORTASI TAHUN 2010-2014 SASARAN UMUM PEMBANGUNAN TRANSPORTASI TAHUN 2010-2014 …(2)…(2)
PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG RPJMN TAHUN 2010 -2014PERPRES NO. 5 TAHUN 2010 TENTANG RPJMN TAHUN 2010 -2014
SASARAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI NASIONAL JANGKA PANJANG (2005-2025)
BIDANG TRANSPORTASI PERKOTAAN (PERMENHUB NO. KM 49/2008)
Terwujudnya angkutan umum yang selamat, aman, nyaman, dan ramah lingkungan;
Terwujudnya Angkutan Massal cepat, aman, & nyaman di kawasan perkotaan metropolitan, kota besar, dan kota sedang;
Terwujudnya transportasi perkotaan yang berwawasan lingkungan & berbasis wilayah;
Terwujudnya keterpaduan sistem transportasi dengan rencana tata ruang;
Terwujudnya teknologi transportasi ramah lingkungan dan penggunaan energi alternatif.
STRATEGI PEMBANGUNAN TRANSPORTASI NASIONAL JANGKA PANJANG (2005-2025)
BIDANG TRANSPORTASI PERKOTAAN (PERMENHUB NO. KM 49/2008)
Pengembangan angkutan massal perkotaan dengan mempertimbangkan besarnya skala pelayanan secara berkesinambungan;
Penggunaan kendaraan bermotor ramah lingkungan & hemat BBM;
Meningkatkan Manajemen & Rekayasa Lalu Lintas Menciptakan keterpaduan pelayanan antar moda di
kawasan perkotaan; Pengembangan sistem transportasi perkotaan yang
menerus & tidak mengenal batas administrasi konsep kawasan Aglomerasi;
Pengendalian pertumbuhan kepemilikan dan penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
TRANSPORTASI PERKOTAAN Kenyataan vs Harapan
KENYATAAN KENYATAAN (SEKARANG)(SEKARANG)
SEPERTI BENANG KUSUT:SEPERTI BENANG KUSUT: Hirarki fungsi jalan tidak terjadi
di lapangan (mixed traffic) Jaringan trayek tumpang tindih
(tak terhirarki) Jaringan lintas angkutan
barang belum terkonsep
SEPERTI BENANG KUSUT:SEPERTI BENANG KUSUT: Hirarki fungsi jalan tidak terjadi
di lapangan (mixed traffic) Jaringan trayek tumpang tindih
(tak terhirarki) Jaringan lintas angkutan
barang belum terkonsep
HARAPAN HARAPAN (MASA DATANG)(MASA DATANG)
AKIBATNYA:AKIBATNYA:Fungsi PELAYANAN tidak optimal(macet, boros, polutif, dll)
AKIBATNYA:AKIBATNYA:Fungsi PELAYANAN tidak optimal(macet, boros, polutif, dll)
TERATUR & EFISIEN:TERATUR & EFISIEN: Jaringan jalan terhirarki
(lalulintas commuter dan antar kota terpisah)
Jaringan trayek terhirarki (saling mendukung, sesuai konsep hub-and-spoke)
TERATUR & EFISIEN:TERATUR & EFISIEN: Jaringan jalan terhirarki
(lalulintas commuter dan antar kota terpisah)
Jaringan trayek terhirarki (saling mendukung, sesuai konsep hub-and-spoke)
HARAPANNYA:HARAPANNYA:Fungsi PELAYANAN berjalan optimal(lancar, efisien, ramah lingkungan, dll)
HARAPANNYA:HARAPANNYA:Fungsi PELAYANAN berjalan optimal(lancar, efisien, ramah lingkungan, dll)
Menuju Sustainable Mobility
Solusi
1 Meningkatkan peran angkutan umum
2 Membatasi penggunaan kendaraan bermotor pribadi
3 Mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor
4Menggunakan kendaraan bermotor dan BBM ramah lingkungan
5Meningkatkan disiplin mengemudi dan konsistensi pengawasan serta penegakan hukum
Sustainable Mobility“the ability to meet the needs of society to
move freely, gain access, communicate, trade, and establish relationships without
sacrificing other essential human or ecological values, today or in the future”
STRATEGI MENGURAI BENANG KUSUT TRANSPORTASI DI PERKOTAAN ??? Perlu penanganan secara komprehensif, Perlu penanganan secara komprehensif, dengan memperhatikan semua aspek yang terkaitdengan memperhatikan semua aspek yang terkait
ELEMEN SISTEM TRANSPORTASI:- Lalulintas (traffic)- Sarana (jaringan pelayanan) - Prasarana (infrastruktur)- Tata ruang (kegiatan)
ELEMEN SISTEM TRANSPORTASI:- Lalulintas (traffic)- Sarana (jaringan pelayanan) - Prasarana (infrastruktur)- Tata ruang (kegiatan)
Peningkatan intermodality dan aksesibilitas angkutan umum
Perbaikan sistem pengusahaan angkutan umum
Peningkatan kapasitas jalan
Pembangunan ATCS / ITS
Traffic management
Dis-insentif penggunaan mobil pribadi
GASIFIKASI
Promosi penggunaan energi alternatif
Pemilihan teknologi moda transport yang ramah lingkungan
Penerapan ERP
Parking Policy
ANDALALIN
Penyempurnaan perambuan dan marka jalan
Penataan Sepeda Motor
Kampanye safety-awareness
KEBIJAKAN
PROGRAM TRANSPORTASI
LINGKUNGAN STRATEGIS LINGKUNGAN STRATEGIS TRANSPORTASI PERKOTAAN DI MASA DATANGTRANSPORTASI PERKOTAAN DI MASA DATANG
Climate changeClimate change
Kelangkaan energiKelangkaan energi
KeterbatasanKeterbatasanpendanaanpendanaan
GlobalisasiGlobalisasiekonomiekonomi
Otonomi & Otonomi & DemokratisasiDemokratisasi
• Transportasi yang ramah lingkungan
• Transportasi yang hemat energi
• Pengunaan energi alternatif
• Public Private Partnership• Ear-marking
• Efisiensi kinerja transportasi (pengurangan kemacetan) untuk mendukung daya saing
• Pelibatan Pemda & masyarakat
• Pemerataan ke semua wilayah dan ke semua golongan/equity
LINGKUNGAN STRATEGISLINGKUNGAN STRATEGISLINGKUNGAN STRATEGISLINGKUNGAN STRATEGIS ALTERNATIF JAWABANALTERNATIF JAWABANALTERNATIF JAWABANALTERNATIF JAWABAN
1.1. Setiap kota/kabupaten memiliki Rencana Induk Setiap kota/kabupaten memiliki Rencana Induk Transportasi PerkotaanTransportasi Perkotaan
2.2. ReformasiReformasi Sistem Angkutan Umum Sistem Angkutan Umum maupun Sistem maupun Sistem AAngkutan Umumngkutan Umum Massal (SAUM) Massal (SAUM) sesuai UU N sesuai UU Nomoromor 22/200922/2009 tentang LLAJ tentang LLAJ
3.3. Strategy Penanganan Strategy Penanganan Angkutan Kota (Angkutan Kota (AngkotAngkot))4.4. Pengembangan Pengembangan Integrasi AntarIntegrasi Antar Moda Moda Transportasi Transportasi5.5. Pembangunan Pembangunan SSistem istem IInformasi dan Komunikasi nformasi dan Komunikasi
antar daerah (antar daerah (Urban Transport Information CentreUrban Transport Information Centre))6.6. PPengembangan engembangan Gasifikasi/Gasifikasi/Converter KitConverter Kit dan SPBG dan SPBG7.7. Bantuan teknis prasarana ramah lingkungan Bantuan teknis prasarana ramah lingkungan
((fasilitasfasilitas pejalan kaki, jalur pejalan kaki, jalur khusus khusus sepeda)sepeda)
8.8. Pengembangan Pengembangan Transport Demand ManagementTransport Demand Management ((Electronic Road PricingElectronic Road Pricing , Manajemen Parkir, , Manajemen Parkir, Free Free BusesBuses, dll), dll)
9.9. Pembentukan kompetensi AnalPembentukan kompetensi Analisis Dampak Lalu Lintas Dampak Lalu Lintas10.10. Pengembangan Pengembangan Area Traffic Control SystemArea Traffic Control System (ATCS/ (ATCS/
Indoor MRLL)Indoor MRLL) dan dan Intelligent Transport SystemIntelligent Transport System (ITS) (ITS)11.11. Peningkatan prasarana LLAJ Perkotaan (perlengkapan Peningkatan prasarana LLAJ Perkotaan (perlengkapan
jjalan)alan)12.12. Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Pemberian Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN)
kepada Daerah berprestasikepada Daerah berprestasi13.13. Manajemen Manajemen Lalu Lintas Lalu Lintas Sepeda MotorSepeda Motor 14.14. Pengembangan Pengembangan Transyt Oriented DevelopmentTransyt Oriented Development (TOD)(TOD)
UPAYA-UPAYA PEMBENAHAN TRANSPORTASI PERKOTAAN
Peran serta Pemerintah baik pusat maupun daerah
Peran serta swasta Peran serta masyarakat baik
tingkat nasional maupun lokal
KE TE RAN GAN
Batam
Bogor
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surakarta
Samarinda
Banjarmasin
MakassarSurabaya
Malang
Medan
Pekanbaru
Padang
Palembang
2006
2007
2009
2008
2010
2005
Depok
Tangerang
BekasiBandar Lampung
2011
2012
2013
2014
Pontianak
BalikpapanJambi
Manado
Gorontalo
Palu
Kendari
Mataram
Kupang
Bali
BUS TRANS PAKUAN
26
“TRANS KAWANUA” - MANADO
PEKANBARU & SEMARANG
Bus Trans Semarang
Bus Trans Metro Pekanbaru
PALEMBANG – TRANS MUSI (OPERASIONAL PALEMBANG – TRANS MUSI (OPERASIONAL FEBRUARI 2010)FEBRUARI 2010)
PALEMBANG – TRANS MUSI (OPERASIONAL PALEMBANG – TRANS MUSI (OPERASIONAL FEBRUARI 2010)FEBRUARI 2010)
Bus Bus Kota Kota Saat Saat IniIni
Bus Bus Kota Kota Saat Saat IniIni
Bus “Trans Musi”Bus “Trans Musi”Bus “Trans Musi”Bus “Trans Musi”
GORONTALO – “TRANS HULONTHALANGI” (OPERASIONAL MEI
2010)
Becak MotorBecak MotorBecak MotorBecak Motor
Bus (AC) Kapasitas BesarBus (AC) Kapasitas BesarBus (AC) Kapasitas BesarBus (AC) Kapasitas Besar
SURAKARTA – “Batik SOLO Trans” (OPERASIONAL 1 SEPTEMBER 2010)