Top Banner

of 36

Audit BPK Dephub Ditjen Hubud Lampung Bengkulu

Jul 13, 2015

Download

Documents

Jeffry Janex
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2006 DAN 2007 PADA SATUAN KERJA BANDAR UDARA RADIN INTEN II DAN BANDAR UDARA FATMAWATI SOEKARNO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI LAMPUNG DAN BENGKULU

Nomor : 20/S/III-XIV.3/03/2008 Tanggal : 05 Maret 2008

DAFTAR ISI

Halaman Resume Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan I. Gambaran Umum 1 2 3 4 5 Tujuan Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan Metode Pemeriksaan Jangka Waktu Pemeriksaan Obyek Pemeriksaan 1 8 8 8 8 9 9 9 11

II. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern III. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan IV. Temuan Pemeriksaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Perhitungan Koefisien Komposisi Material ATB dalam Analisa Harga Satuan tidak Sesuai Kebutuhan Nyata di Lapangan Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Personil pada Pekerjaan Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Pekerjaan Tambah Sub Drain Pipa PVC Pelebaran Landasan Pacu tidak Bermanfaat Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Non Personil pada Pengawasan Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu dengan Hotmix Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Halaman Parkir Bandara Fatmawati Soekarno Terlambat dan Terjadi Kelebihan Perhitungan Nilai Kontrak Kelebihan Perhitungan Biaya Penimbunan Tanah Pada Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Tahap I Bandara Pekonserai Harga Satuan Kontrak Pekerjaan Timbunan Tanah Untuk Perpanjangan Landas Pacu 500 M tidak Diperhitungkan Sesuai Senyatanya Pekerjaan Perluasan Halaman Parkir Bandara Radin Inten II Dilaksanakan tidak Sesuai Kontrak Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Personil pada Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Tahap I Bandara Pekonserai

13 1414 16 18 20 22 24 27 30 32

i

RESUME HASIL PEMERIKSAAN Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E perubahan ketiga Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan anggaran kegiatan TA 2006 dan 2007 pada Satuan Kerja Bandara Radin Inten II Lampung dan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu . Pemeriksaan atas pelaksanaan anggaran tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK-RI pada Tahun 2007. Tanpa mengurangi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai, hasil pemeriksaan masih menemukan kelemahan-kelemahan : 1. Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern atas pelaksanaan kegiatan satuan kerja belum memadai sehingga pelaksanaan kegiatan belum dapat berjalan secara tepat azas, terutama aspek prosedur dan perencanaan yaitu: a. Prosedur, yaitu berupa evaluasi teknis harga penawaran terendah pekerjaan pelebaran landasan pacu Fatmawati Soekarno belum sepenuhnya sesuai ketentuan. b. Perencanaan pekerjaan pelebaran landas pacu bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan Bandara Pekonserai Lampung belum sepenuhnya sesuai ketentuan, sehingga sering terjadi addendum kontrak. 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan hal-hal sebagai berikut: a. Perhitungan koefisien komposisi penggunaan material ATB dalam analisa harga satuan tidak sesuai kebutuhan nyata di lapangan Satker Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu tahun 2006 telah melakukan pekerjaan pelebaran landasan dari 30 m menjadi 45 m yang dilaksanakan oleh PT Rimbun Jaya Abadi dengan kontrak No. TB.. 103/BM.200/PL-06 tanggal 21 Juli 2006 senilai Rp13.540.000.000,00. Berdasarkan addendum kontrak Nomor TB.103/BM.571/PL-06 tanggal 27 Nopember 2006 bahwa pekerjaan tersebut mengalami penambahan skope pekerjaan sehingga nilai kontrak menjadi Rp13.897.240.000,00. Hasil pemeriksaan atas RAB kontrak yang ditetapkan secara lumpsum kontrak, diketahui biaya pelapisan Asphalt Tread Base (ATB) tebal 7,5 cm untuk runway dan turning area seluas 34.664 m2 adalah senilai Rp4.553.596.819,47. Pemeriksaan hasil job mix yang disepakati bersama antara Ditekban Ditjen1

Hubud dengan Satker berikut kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas diketahui bahwa komposisi penggunaan material ATB untuk pelapisan tebal 7,5 cm tersebut telah sesuai dengan spesifikasi kontrak. Pemeriksaan atas hasil uji lapangan (trial mix), menunjukkan selisih kurang sebesar Rp257.822.333,90 (Rp4.553.596.819,47 - Rp4.295.774.485,57. Hal tersebut tidak sesuai dengan Keppres No. 42 Pasal 12, sehingga mengakibatkan pembayaran pekerjaan pelebaran landasan menjadi tidak efisien sebesar Rp257.822.333,90. Keadaan tersebut terjadi karena pihak Ditekban Ditjen Hubud dalam menentukan komposisi ATB tidak didasarkan pada kebutuhan nyata di lapangan sesuai hasil uji trial mix pekerjaan sejenis sebelumnya. Atas hal tersebut diatas Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menjelaskan bahwa panitia lelang tidak mengevaluasi sampai dengan komposisi campuran ATB, karena dalam melakukan evaluasi hanya menetapkan berdasarkan penawaran terendah responsive secara keseluruhan. Hasil Trial Mix atau komposisi campuran penggunaan material ATB telah disepakati bersama dengan Direktorat Teknis Bandara, Pengawas Lapangan, Satker maupun pelaksana melalui Job Mix, hasil test laboratorium dan secara kualitas pekerjaan pelebaran landas pacu telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis (RKS Teknis). Hal ini dibuktikan dengan hasil laboratorium pengujian ATB, seperti: a). Kekerasan (CBR) yaitu pelaksanaan sebesar 80%, b). Ketebalan ATB 5 cm, c). Volume yang dibuat sebanyak (2x2250x7,5 m2). b. Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Personil pada Pekerjaan Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Satker Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu tahun 2006 telah melakukan pekerjaan jasa konsultansi berupa Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan yang dilaksanakan oleh PT Interobumi berdasarkan kontrak No.TB. 103/BM.111/VI/PL-06 tanggal 29 Juni 2006 senilai Rp290.265.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 120 hari kalender (mulai tanggal 29 Juni 2006 s.d. 26 Oktober 2006). Hasil pemeriksaan menunjukkan Biaya Langsung Personil RAB kontrak diperhitungkan lebih tinggi daripada dokumen usulan teknis PT Interobumi berupa penggunaan tenaga ahli dan waktu yang ditetapkan dalam schedule dan TOR untuk pekerjaan pembuatan keselamatan operasional penerbangan sebesar Rp58.750.000,00 (Rp47.250.000,00 + Rp11.500.000,00).

2

Hal tersebut tidak sesuai dengan TOR kontrak penyelenggaraan Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan No.TB. 103/BM.111/VI/PL-06 tanggal 29 Juni 2006 BAB IV point 4.1 dan Bil Off Quantity pekerjaan sehingga mengakibatkan kelebihan pembayaran biaya langsung personil kepada PT Interobumi senilai Rp58.750.000,00. Hal tersebut terjadi karena Panitia tidak melakukan klarifikasi atas penawaran rekanan dengan usulan teknis yang dibuat panitia. Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp58.750.000,00 pada tanggal 9 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK. c. Pekerjaan Tambah Sub Drain Pipa PVC Pelebaran Landasan Pacu tidak Bermanfaat Pada Tahun 2006, Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu melaksanakan pekerjaan pelebaran landasan dari 30 meter menjadi 45 meter berdasarkan kontrak No. TB.103/ BM.200/PL-06 tanggal 21 Juli 2006 yang dilaksanakan oleh PT Rimbun Jaya Abadi senilai Rp13.540.000.000,00. Berdasarkan addendum kontrak Nomor TB.103/BM.571/PL-06 tanggal 27 Nopember 2006 bahwa pekerjaan tersebut mengalami penambahan skope pekerjaan sehingga nilai kontrak menjadi Rp13.897.240.000,00. Hasil pemeriksaan uji fisik menunjukkan bahwa pekerjaan sub drain satu sisi arah Apron sepanjang 1150 meter tidak dapat terlihat karena tertimbun tanah hasil pekerjaan urugan rawa-rawa TA 2007 dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal tersebut tidak sesuai Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12 sehingga mengakibatkan terjadi pemborosan sebesar Rp39.755.960,00. Hal tersebut terjadi karena Panitia pengadaan Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu tidak membuat perencanaan perluasan bandara secara tepat dan akurat. Atas hal tersebut diatas Ka. Bandara membenarkan bahwa perencanaan pengembangan Bandar udara kurang matang dan tidak akurat. Namun demikian pekerjaan sub drain telah dilakukan sesuai kontrak dan selanjutnya dalam menyusun kegiatan akan disesuaikan dan berpedoman pada master plan (Master Plan sedang dilaksanakan pada TA 2007). d. Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Non Personil pada Pengawasan Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu dengan Hotmix Pada TA 2007 Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu melaksanakan pengawasan pekerjaan pelapisan landas pacu dengan Hotmix termasuk

3

marking berdasarkan kontrak No. PL.101/339/IV/PL-07 tanggal 24 April 2007 yang dilaksanakan oleh PT Soilens senilai Rp488.300.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan biaya peninjauan lapangan masa pemeliharaan berupa biaya transportasi dan akomodasi sebesar Rp25.410.000,00 yang tidak perlu diperhitungkan karena biaya pengawasan pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor/ pemborong. Hal ini tidak sesuai dengan kontrak No. PL.101/339/IV/PL-07 tanggal 19 April 2007 Pasal 5 point 3 sehingga mengakibatkan berpotensi terjadi kelebihan bayar Biaya Langsung Non Personil kepada PT Soilens sebesar Rp25.410.000,00. Hal ini terjadi karena panitia lelang tidak cermat dan teliti dalam menyusun OE/ mengevaluasi harga penawaran dari konsultan. Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp25.410.000,00 pada tanggal 9 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK. e. Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Halaman Parkir Bandara Fatmawati Soekarno Terlambat dan Terjadi Kelebihan Perhitungan Nilai Kontrak Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu TA 2007 melaksanakan pekerjaan pembangunan halaman parkir Bandara Fatmawati Soekarno yang dilaksanakan oleh CV Kemalo Sakti berdasarkan kontrak No. PL.101/329/IV/PL07 tanggal 14 April 2007 senilai Rp1.163.001.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal 22 September 2007 pekerjaan belum selesai dan menurut Laporan Mingguan tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan dilapangan, hal ini didukung dengan laporan harian yang menyatakan kondisi cuaca sepenuhnya dapat dipergunakan dan terjadi ketidaksesuaian luas antara gambar rencana dengan pelaksanaan fisik di lapangan yang berpengaruh terhadap selisih volume pekerjaan antara RAB kontrak dengan volume fisik senyatanya seluruhnya senilai Rp180.289.000,00 (Rp1.163.001.000,00 - Rp982.712.000,00). Hal ini tidak sesuai dengan Kontrak No. PL.101/329/IV/PL-07 tanggal 14 April 2007 Pasal 7 dan 17 dan gambar rencana (Bestek), sehingga mengakibatkan CV Kemalo Sakti dikenakan denda atas keterlambatan sebesar Rp12.793.011,00 (selama 11 hari) dan berpotensi terjadi kekurangan volume kontrak sebesar Rp180.289.000,00 (Rp1.163.001.000,00 - Rp982.712.000,00). Hal ini terjadi karena Pihak kontraktor tidak mematuhi kesepakatan yang telah ditetapkan dalam kontrak khususnya mengenai jangka waktu penyelesaian pekerjaan dan perencanaan pekerjaan lapangan parkir tidak cermat dan akurat.

4

Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan telah mengenakan denda keterlambatan sebesar Rp17.445.015,00 dan disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 9 Januari 2008. Sedangkan volume fisik pekerjaan yang tidak sesuai dengan senyatanya telah kami perhitungkan dengan melakukan pekerjaan tambah dan pengurangan biaya kontrak. f. Kelebihan Perhitungan Biaya Penimbunan Tanah pada Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Tahap I Bandara Pekon Serai Pada Tahun 2007 Satker Bandara Radin Inten II Lampung melaksanakan pekerjaan pembangunan konstruksi landas pacu tahap I Bandara Pekon Serai (1014 x 23m) berdasarkan kontrak No. 570/KU.103/V/CT-2007 tanggal 7 Mei 2007 yang dilaksanakan oleh PT Bumi Lampung Persada senilai Rp13.571.112.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi selisih kelebihan perhitungan volume timbunan/ urugan tanah pilihan tanah sebanyak 1686,93 m3 (20.584,93 m3 dikurang 18.898m3). Hal ini tidak sesuai dengan Lampiran kontrak konstruksi landas pacu tahap I No.570/KU.103/V/CT-2007 tanggal 7 Mei 2007 berupa Berita Acara Pembuatan/ Perhitungan Volume Pekerjaan No. 207/KU.103/IV/IT-2007 tanggal 2 April 2007 dan gambar Lay Out sehingga mengakibatkan berpotensi kelebihan bayar atas biaya penimbunan tanah kepada PT Bumi Lampung Persada sebesar Rp95.701.808,15 (Rp1.167.349.560,27 Rp1.071.647.752 ,12). Hal ini terjadi karena Pengawas teknis bandara, Konsultan pengawas dan Kontraktor tidak cermat dalam membuat perhitungan volume tambah pekerjaan timbunan tanah. Satker Bandara Radin Inten II Lampung telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp95.701.808,15 pada tanggal 9 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK. g. Harga Satuan Kontrak Pekerjaan Timbunan Tanah Untuk Perpanjangan Landas Pacu 500 m tidak Diperhitungkan Sesuai Senyatanya Satker Bandara Radin Inten II Lampung Tahun 2006 melaksanakan pekerjaan Pembangunan/peningkatan landas pacu yaitu penimbunan tanah untuk perpanjangan landas pacu sepanjang 500M = 272.280M3 yang dilaksanakan oleh PT Anisa Putri Ragil PT Usaha Remaja Mandiri (JO) berdasarkan Kontrak No. I.262/KU.103/VII/IT-2006 tanggal 12 Juli 2006 senilai Rp19.820.345.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan perbedaan hasil perhitungan harga satuan penimbunan tanah per m3.5

Hal ini tidak sesuai dengan Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12, sehingga mengakibatkan kelebihan bayar pekerjaan timbunan tanah sebesar Rp274.008.978,00. Hal ini terjadi karena Panitia Lelang dalam menyusun harga satuan bahan dalam RAB kontrak tidak didasarkan harga pasar yang berlaku. Satker Bandara Radin Inten II Lampung telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp274.008.978,00 pada tanggal 8 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK. h. Pekerjaan Perluasan Halaman Parkir Bandara Raden Inten II Dilaksanakan tidak Sesuai Kontrak Satker Bandara Raden Inten II Lampung TA 2007 melaksanakan pekerjaan perluasan halaman arker Bandara Raden Inten II yang dilaksanakan oleh CV Fisti Berjaya Lampung berdasarkan kontrak No. PL.796/KU.103/VII/CT-2007 tanggal 23 Juli 2007 senilai Rp535.713.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan pekerjaan pembuatan barak kerja dan direksi keet serta pengukuran dalam RAB diperhitungkan tiga kali luas lapangan. Hal ini tidak sesuai Penjelasan Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 Pasal 33 ayat (2) sehingga mengakibatkan berpotensi kelebihan bayar kepada kontraktor sebesar Rp16.280.000,00 (Rp487.012.017,00 Rp469.132.017,00). Hal ini terjadi karena panitia lelang tidak cermat dalam menyusun RAB kontrak. Satker Bandara Radin Inten II Lampung telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp16.280.000,00 pada tanggal 8 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK. i. Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Personil pada Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Tahap I Bandara Pekon Serai Pada TA 2007 Satker Bandara Raden Inten II Lampung sedang melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi landas pacu tahap I (1.014M x 23M) Bandara Pekon Serai Lampung Barat berdasarkan Kontrak No. PL.497/KU.103/V/CT2007 tanggal 1 Mei 2007 yang dilaksanakan oleh PT Soilens senilai Rp417.000.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi perbedaan perhitungan panitia lelang dengan aktual penghasilan yang diterima tenaga ahli yang bersangkutan. Hal ini tidak sesuai dengan Lampiran I Keppres RI No. 80 Tahun 2003, Bab II huruf B angka 1, sehingga mengakibatkan berpotensi kelebihan bayar kepada Konsultan PT Soilens sebesar Rp49.035.000,00 (Rp239.400.000,00 Rp190.365.000,00).

6

Hal ini terjadi karena panitia lelang tidak cermat dan teliti dalam mengevaluasi harga penawaran dari konsultan dan lemahnya pengendalian/pengawasan oleh Ka. Satker atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Satker Bandara Radin Inten II Lampung menanggapi dalam surat NO.HK.603/5/20/CT-2008 tanggal 9 Januari 2008 yang menjelaskan bahwa temuan potensi perhitungan kelebihan telah kami tindaklanjuti pada akhir penyelesaian pekerjaan tidak terjadi kelebihan bayar dengan bukti-bukti. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, BPK-RI menyarankan kepada Menteri Perhubungan agar memerintahkan Dirjen Perhubungan Udara supaya : 1. Memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Kepala Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Kepala Satker Bandara Radin Inten II Lampung dan Panitia Lelang terkait atas kelalaiannya tidak cermat melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 2. Memerintahkan Direktur Teknik Bandara Ditjen Perhubungan Udara dalam menghitung koefisien komposisi penggunaan Asphalt Treated Basement ATB dalam analisa harga satuan pekerjaan didasarkan pada kebutuhan nyata dilapangan yaitu hasil uji trial mix pekerjaan sejenis sebelumnya.

Jakarta, 2008 Penanggung Jawab,

Drs. A . Sjakir Amir, MM NIP 240000913

7

HASIL PEMERIKSAAN I. Gambaran Umum 1. Tujuan Pemeriksaan Untuk menguji dan menilai apakah :

a. Informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yangditetapkan;

b. Satuan Kerja Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan SatuanKerja Bandara Radin Inten II Lampung telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap peraturan keuangan dalam pelaksanaan APBN, khususnya anggaran belanja barang dan modal; c. SPI Satker Sekretariat Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan Satuan Kerja Bandara Radin Inten II Lampung, baik terhadap laporan pelaksanaan Satker maupun terhadap pengamanan atas kekayaan, telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.

2. Sasaran Pemeriksaan Sasaran pemeriksaan atas Satker Bandara Fatmawati Soekarno yaitu : a. Pekerjaan Pemasangan Recorder Flight Information System, Walk Through Metal Detector dan VHF Air Borne Fortable; b. Pelebaran Landasan dari 30 meter menjadi 45 meter berikut pengawasannya; c. Perluasan gedung terminal berikut pengawasannya; d. Pengadaan Genset; e. Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); f. Pembuatan Shoulder dan Stopway;

g. Pelapisan landas pacu dengan Hotmix tebal rata-rata 5 cm termasuk marking; h. Penggeseran RW Light, Treshold, & REIL akibat pelebaran landasan; i. j. Pembuatan halaman parkir; Pengadaan peralatan pendukung prasarana bandara.

8

Sasaran pemeriksaan Satker Bandara Radin Inten II Lampung yaitu : a. Timbunan tanah untuk perpanjangan landasan; b. Rehabilitasi jalan operasional; c. Pembuatan Rancangan Teknis Terinci (RTT); d. Pelapisan RunWay dengan hotmix; e. Lanjutan rehab berat asrama; f. Pengadaan PASI/TOA, CCTV, PAPI;

g. Konstruksi landasan pacu; h. Pengadaan kendaraaan bermotor roda 2 (dua) dan 4 (empat); i. j. Pembuatan Box culvert untuk perpanjangan landasan; Pemindahan jalan desa untuk perpanjangan landasan;

k. Pembersihan lahan. 3. Metode Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan dengan metode-metode, berikut :

a. Pengujian secara uji petik terhadap dokumen-dokumen keuangandan pengadaan barang/jasa;

b. Konfirmasi dengan pihak-pihak terkait ; c. Pemeriksaan fisik hasil pengadaan barang/jasa.4. Jangka waktu pemeriksaan Pemeriksaan dilaksanakan selama 33 (tiga puluh tiga) hari yaitu dari tanggal 9 September s.d. 11 Oktober 2007 sesuai dengan Surat Tugas Angbintama KN.I 2007. No. 70/ST/III-XI.3/09/2007 tanggal 5 September

5. Obyek Pemeriksaan a. Kegiatan Satuan Kerja Tujuan Satker Satker Bandar Udara Radin Inten II dan Bandar Udara Fatmawati Soekarno bertujuan untuk Penyelenggaraan Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan. Adapun sasaran masing masing satuan kerja adalah Sasaran Satker Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu TA

9

2006 dan TA 2007 adalah Pekerjaan Pemasangan Recorder Flight Information System, Walk Through Metal Detector dan VHF Air Borne Fortable, Pelebaran Landasan dari 30 meter menjadi 45 meter berikut pengawasannya, Perluasan gedung terminal berikut pengawasannya, Pengadaan Genset, Pembuatan Kawasan

Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); Adapun sasaran andara Radin Inten II adalah timbunan tanah untuk perpanjangan landasan, rehabilitasi jalan operasional, pembuatan Rancangan Teknis Terinci (RTT), pelapisan RunWay dengan hotmix, lanjutan rehab berat asrama, pengadaan

PASI/TOA, CCTV, PAPI, konstruksi landasan pacu, pengadaan kendaraaan bermotor roda 2 (dua) dan 4 (empat), pembuatan Box culvert untuk perpanjangan landasan, pemindahan jalan desa untuk perpanjangan landasan, pembersihan lahan. b. Anggaran dan Realisasi Anggaran dan realisasi Belanja Modal dan Barang kegiatan Satker Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan Bandara Radin Inten II Lampung TA 2006 dan 2007 terinci sebagai berikut :Dalam juta rupiah No 1 A TA 2006 Administrasi Umum Belanja Pegawai Belanja Barang Pemb. Fas Bandara Belanja Modal Belanja Modal (luncuran) Jumlah 2006 16,333.84 541.71 20,999.14 30,398.60 24,009.78 40,343.62 541.71 51,397.74 16,268.06 541.71 20,754.42 23,971.83 29,763.46 40,239.89 541.71 50,517.88 99,74 98,29 100 100% 100% 100% 879,86 104,11 2,279.16 1,844.43 4,217.64 2,171.18 6,496.80 4,015.61 2,213.99 1,730.66 3,691.88 2,099.75 5,905.87 3,830.41 90,90 95,38 100% 100% 591,13 185,59 Uraian Kegiatan 2 Anggaran (Rp) Bengkulu 3 Lampung 4 Total 5= 3+4 Bengkulu 6 Realisasi (Rp) Lampung 7 Total 8= 6+7 Persentase Keu 9 (5/8) Fisik 10 Sisa (Rp) 11

10

B

TA 2007 Administrasi Umum Belanja Pegawai Belanja Barang Pemb. Fasilitas Bandara Belanja Modal Belanja Modal (luncuran) Jumlah 2007 Jumlah 2006 dan 2007 24,890.01 30,797.83 51,796.97 35,656.62 43,061.08 73,459.68 60,546.63 73,858.91 125,256.65 8,474.94 29,229.36 5,722.01 8,114.25 12,564.73 42,328.19 13,836.26 21,039.67 71,557.55 28,49 57,13 37% 69% 52,819.24 53,699.11 22,85 6.0% 46,710.37 3,291.26 2,616.56 4,922.69 2,481.77 8,213.95 5,098.33 1,423.47 1,329.46 3,066.12 1,384.36 4,489.59 2,713.82 54,66 53,23 52,66% 53.4% 3,724.41 2,384.18

II. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Intern pada Satuan Kerja Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan Satuan Kerja Radin Inten II Lampung TA 2006 dan TA 2007 telah

dirancang dengan memperhatikan unsur-unsur SPI, yaitu : 1. Organisasi Pada setiap awal tahun anggaran, Kepala Satker/Kantor telah membentuk/ memiliki organisasi Satker/Kantor guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan utama Satker/Kantor. Organisasi yang telah disusun tersebut juga telah dilengkapi uraian tugas dan tanggung jawab personil sesuai dengan masing-masing jabatannya. 2. Kebijaksanaan Mengingat kegiatan utama Satuan Kerja adalah pengadaan barang dan jasa, maka kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Satuan Kerja terhadap pelaksanaan kegiatan utama proyek/bagpro/ KPA tidak terlepas dari peraturan perundangan yang berlaku mengenai prosedur dan tata cara pengadaan barang dan jasa serta mempertimbangkan aspek ketertiban, ketaatan, ekonomis, efektif dan efisien. 3. Prosedur Prosedur dan tata kerja personil Satker/Kantor umumnya telah dilaksanakan dengan mengacu pada uraian tugas dan tanggung

11

jawab sebagaimana tertuang dalam struktur organisasi tentang tugas pokok dan fungsi Satker/Kantor. Untuk pengelolaan Satker termasuk pengadaan barang dan jasa pada umumnya telah mengacu kepada Keppres Keppres No. 80 Tahun 2003 beserta petunjuk teknis tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa. 4. Personalia Penempatan staf (personalia) Satuan Kerja dalam jumlah yang memadai telah memeperhatikan kebutuhan guna menunjang

kelancaran penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan utama Satker/Kantor seperti jumlah staf yang ditempatkan minimal 6 orang telah memperhatikan kebutuhan yang ada dan telah dilengkapi dengan uraian tugas dan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan KPA. 5. Perencanaan Sejak diterimanya DIPA, Satker telah menyusun dokumen

perencanaan, yang meliputi: Laporan Kesiapan Proyek, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KPA yang dituangkan dalam bentuk Bar chart dan Kurva S sesuai dengan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 1995 tentang Tata Cara tetap Pelaksanaan Pembangunan di lingkungan Departemen Perhubungan. 6. Pembukuan Pencatatan dan pembukuan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. Km.53 Tahun 1994 tentang Tata cara Tetap Pelaksanaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Departemen Perhubungan yaitu Buku Kas Umum (BKU) dan Buku Pembantu seperti Buku Pengawasan Kredit per MAK, Buku Bank, Buku Kas Tunai, dan Buku Pajak. 7. Pelaporan Pelaporan hasil kegiatan dilaksanakan secara periodik (bulanan, triwulanan) berupa informasi realisasi keuangan dan laporan hasil kegiatan.

12

8. Pengawasan Intern Pengawasan intern dilakukan dalam bentuk: a. Pengawasan oleh Kepala Satuan Kerja atas pelaksanaan pekerjaan pihak ketiga dan pemeriksaan kas; b. Rapat evaluasi mingguan pelaksanaan Satker yang diikuti personil Satuan Kerja dan pihak ketiga; c. Meskipun SPI telah dirancang sedemikian rupa, hasil

pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern menunjukkan dalam pelaksanaannya ternyata masih terdapat kelemahan yang perlu mendapat perhatian terutama pada aspek prosedur dan perencanaan. Hal tersebut terungkap sebagai berikut: 1). Evaluasi teknis harga penawaran terendah pekerjaan

pelebaran landasan pacu Fatmawati Soekarno Bengkulu tidak sesuai ketentuan; 2). Perencanaan pekerjaan pelebaran landas pacu bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan Bandara Pekonserai Lampung tidak sesuai ketentuan; 3). Penatausahaan Hasil Pengadaan suku Cadang Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan tidak Tertib

III. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) dalam 3 (tiga) tahun terakhir belum pernah melakukan pemeriksaan terhadap Satuan Kerja Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dan Bandara Radin Inten II Lampung.

13

IV. Temuan Pemeriksaan

1. Perhitungan koefisien komposisi material ATB dalam analisa harga satuan tidak sesuai kebutuhan nyata di lapangan Satker Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu tahun 2006 telah melakukan pekerjaan pelebaran landasan dari 30 m menjadi 45 m yang dilaksanakan oleh PT Rimbun Jaya Abadi Jl. Rejamat No. 39 Bengkulu dengan kontrak No. PL. 103/BM.200/PL-06 tanggal 21 Juli 2006 senilai Rp13.540.000.000,00 (termasuk PPN 10 %). Pekerjaan tersebut mengalami Addendum penambahan skope pekerjaan berdasarkan addendum kontrak Nomor TB.103/BM.571/PL-06 tanggal 27 Nopember 2006 nilai kontrak menjadi Rp13.897.240.000,00 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 163 (seratus enam puluh tiga) hari kalender atau sampai dengan tanggal 30 Desember 2006. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Laporan Mingguan No. 22 periode tanggal 15 s.d. 20 Desember 2006 dan telah dibayar lunas berdasarkan SP2D No.536339 E/016/110 tanggal 21 Desember 2006. Berdasarkan pemeriksaan atas Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditetapkan secara Lum Sum kontrak diketahui biaya pekerjaan

pelapisan Asphalt Treated Base (ATB) tebal 7,5 cm adalah senilai Rp4.553.596.819,47 yang terdiri dari: a. Pelapisan pekerjaan pelebaran RunWay seluas 34.664 m2 senilai Rp4.362.311.523,05 dengan harga satuan sebesar Rp125.845,59; b. Pelapisan pekerjaan pembuatan Turning Area seluas 1.520 m2 senilai Rp191.285.296,42 dengan harga satuan sebesar

Rp125.845,59. Pemeriksaan hasil Job Mix yang disepakati berasama antara Direktorat Teknik Bandara (Ditekban) Ditjen Perhubungan Udara dengan Satker berikut kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas diketahui

14

komposisi penggunaan material ATB

untuk pelapisan tebal 7,5 cm

tersebut telah sesuai dengan spesifikasi kontrak. Pemeriksaan lebih lanjut berdasarkan Berita Acara hasil uji lapangan (Trial Mix) tanggal 20 Nopember 2006 sebesar Rp4.295.774.485,57 yang diketahui dari koefisien bahan campuran ATB diperoleh sebagai berikut : a. Pelapisan pekerjaan pelebaran RunWay seluas 34.664 m2 senilai Rp4.115.319.665,26 dengan harga satuan sebesar Rp118.720,28; b. Pelapisan pekerjaan pembuatan Turning Area seluas 1.520 m2 senilai Rp180.454.820,31 dengan harga satuan sebesar

Rp118.720,28.

Dengan demikian telah terjadi selisih perhitungan analisa harga satuan campuran ATB sebesar Rp7.156,78 (Rp125.845,59 Rp118.720,28). Rincian perhitungan dapat dilihat dalam lampiran 1. Hal tersebut tidak sesuai dengan Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12, yang menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran negara didasarkan atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang dipersyaratkan. Hal ini mengakibatkan biaya untuk pekerjaan pelebaran landasan pacu Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu sebesar Rp257.822.333,90 (Rp4.553.596.819,47 - Rp4.295.774.485,57) menjadi tidak efisien. Keadaan tersebut terjadi karena pihak Ditekban Ditjen Hubud dalam menentukan komposisi Asphalt Treated Basement (ATB) tidak

didasarkan pada kebutuhan nyata di lapangan sesuai hasil uji Trial Mix pekerjaan sejenis sebelumnya.

Atas

hal

tersebut

diatas

Satker

Bandara

Fatmawati

Bengkulu

menjelaskan bahwa panitia lelang tidak mengevaluasi sampai dengan komposisi campuran ATB, karena dalam melakukan evaluasi hanya

15

menetapkan berdasarkan penawaran terendah responsive secara keseluruhan. Hasil Trial Mix atau komposisi campuran penggunaan material ATB telah disepakati bersama dengan Direktorat Teknis Bandara, Pengawas Lapangan, Satker maupun pelaksana melalui Job Mix, hasil test laboratorium dan secara kualitas pekerjaan pelebaran landas pacu telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis (RKS Teknis). Hal ini dibuktikan dengan hasil laboratorium pengujian ATB, seperti: a). Kekerasan (CBR) yaitu pelaksanaan sebesar 80%, b). Ketebalan ATB 5 cm, c). Volume yang dibuat sebanyak (2x2250x7,5 m2). BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara memerintahkan Dirtekban Ditjen Hubud dalam membuat analisa perhitungan RAB dan spesifikasi teknis komposisi ATB didasarkan pada kebutuhan nyata dilapangan sesuai hasil uji trail mix pekerjaan sejenis sebelumnya. 2. Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Personil pada Pekerjaan Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Satker Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu tahun 2006 telah melakukan pekerjaan jasa konsultasi berupa Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan yang dilaksanakan oleh PT Interobumi yang beralamat di Jl. Sultan Tirtayasa 34 Bandung berdasarkan kontrak No.TB. 103/BM.111/VI/PL-06 tanggal 29 Juni 2006 senilai Rp290.265.000,00 (termasuk PPN 10%). Jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan 120 (seratus dua puluh) hari kalender mulai tanggal 29 Juni 2006 s.d. 26 Oktober 2006. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% dan telah dibayar lunas melalui SP2D No. 535662E

tanggal 19 Desember 2007 sebesar Rp232.212.000,00. Hasil pemeriksaan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kontrak pekerjaan pembuatan kawasan keselamatan Biaya terdiri operasi penerbangan Personil ahli senilai sebesar sebesar

Rp290.265.000,00, Rp158.950.000,00

terdapat yang

Langsung dari

tenaga

16

Rp125.750.000,00 serta tenaga pendukung sebesar Rp33.200.000,00 dan Biaya Langsung non Operasional sebesar Rp104.927.500,00 yang terdiri dari survei lapangan sebesar Rp69.550.000,00, biaya operasional kantor sebesar Rp26.550.000,00 dan pengadaan laporan sebesar Rp8.827.500,00. Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumen usulan teknis PT Interobumi mengenai penggunaan tenaga ahli, tenaga pendukung dan waktu yang ditetapkan dalam schedule dan TOR untuk pekerjaan pembuatan keselamatan operasional penerbangan, diketahui : a. Jumlah M/M yang ditetapkan dalam RAB kontrak lebih tinggi dibandingkan jumlah M/M menurut dokumen usulan teknis yang diusulkan oleh rekanan sehingga terjadi kelebihan perhitungan biaya personil sebesar Rp47.250.000,00 dengan rincian: 1). Tenaga ahli navigasi penerbangan selama 2 bulan sebesar Rp10.500.000,00 2). Tenaga ahli hukum keudaraan selama 2 bulan sebesar Rp10.500.000,00 3). Tenaga ahli Geodesi selama 1 bulan sebesar Rp5.250.00,00. 4). Tenaga ahli Planologi selama 4 bulan sebesar Rp21.000.000,00 b. Kelebihan pembayaran tenaga pendukung sebesar

Rp11.500.000,00, dengan rincian: 1). Asisten ahli tehnik bandar udara selama 2 bulan sebesar Rp5.000.000,00; 2). Asisten ahli geodesi selama 2 bulan Rp5.000.000,00; 3). CAD operator/ Draftman selama 1 bulan sebesar

Rp1.500.000,00 Dengan demikian terjadi kelebihan perhitungan biaya langsung personil sebesar Rp58.750.000,00 (Rp47.250.000,00 + Rp11.500.000,00).

Rincian perhitungan dapat dilihat dalam lampiran 2. Hal ini tidak sesuai dengan TOR kontrak penyelenggaraan Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan No.TB. 103/BM.111/VI/PL-06 tanggal 29 Juni 2006 BAB IV point 4.1 perihal persyaratan umum

17

menyebutkan bahwa konsultan wajib menyajikan proposal teknik dan biaya yang diusulkan harus mampu mengakomodasi seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai metode pelaksana pekerjaan dan Bil Off Quantity pekerjaan.

Hal ini mengakibatkan kelebihan pembayaran biaya langsung personil kepada PT Interobumi sebesar Rp58.750.000,00.

Hal tersebut terjadi karena Panitia tidak melakukan klarifikasi atas penawaran rekanan dengan usulan teknis yang dibuat panitia.

Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar

Rp58.750.000,00 pada tanggal 9 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK.

BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada panitia pengadaan barang/ jasa yang atas kelalaiannya tidak cermat dalam melakukan klarifikasi usulan teknis penawaran rekanan.

3. Pekerjaan Tambah Sub Drain Pipa PVC Pelebaran Landasan Pacu tidak Bermanfaat Pada Tahun 2006, Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu melaksanakan pekerjaan pelebaran landasan dari 30 meter menjadi 45 meter berdasarkan kontrak No. TB.103/ BM.200/PL-06 tanggal 21 Juli 2006 yang dilaksanakan oleh PT Rimbun Jaya Abadi senilai Rp13.540.000.000,00 (termasuk PPN 10%) dengan jangka waktu pelaksanaan selama 140 (seratus empat puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal 21 Juli 2006 s.d. 07 Desember 2006. Berdasarkan addendum kontrak Nomor TB.103/BM.571/PL-06 tanggal 27 Nopember 2006 bahwa pekerjaan tersebut mengalami penambahan skope

18

sehingga nilai kontrak menjadi senilai Rp13.897.240.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan berubah menjadi selama 163 hari kalender atau sampai dengan tanggal 30 Desember 2007 dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan tanggal 20 Desember 2006 dan Laporan Mingguan No. 22. dan telah dibayar lunas berdasarkan SP2D No. 536339E/016/110 tanggal 21 Desember 2006. Hasil pemeriksaan Addendum RAB Kontrak pekerjaan pembuatan sub drain senilai Rp324.769.840,00 diketahui sebagai berikut: a. Membuat sub drain dengan batu kali sepanjang 4500 meter sebesar Rp169.641.000,00; b. Membuat sub drain dengan pipa PVC sepanjang 2300 meter sebesar Rp79.511.920,00; c. Membuat drainase terbuka pasangan batu kali 45 meter sebesar Rp75.616.920,00 Hasil pemeriksaan fisik dengan pihak Satker pada tanggal 19 September 2007 diketahui pekerjaan sub drain satu sisi arah Apron sepanjang 1150 meter tidak terlihat karena tertimbun tanah hasil pekerjaan urugan rawarawa TA 2007 dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang diperkuat dengan penjelasan tertulis Pengawas Teknik Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Dengan demikian satu sisi pekerjaan sub drain dengan pipa PVC sepanjang 1150 meter sebesar Rp39.755.960,00 (Rp79.511.920,00/ 2) menjadi tidak efektif.

Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2005 Pasal 5 huruf f, yang menetapkan bahwa baik pengguna barang/jasa maupun penyedia barang/jasa harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/ jasa;

19

b. Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12, yang menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran negara didasarkan atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang dipersyaratkan.

Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan yang dilaksanakan sebesar Rp39.755.960,00 menjadi tidak efisien.

Hal ini terjadi karena: a. Panitia pengadaan Satker Bandara Fatmawati Bengkulu tidak membuat perencanaan perluasan bandara secara tepat dan akurat; b. Lemahnya pengawasan dan pengendalian oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Atas

hal

tersebut

diatas

Ka.

Bandara

membenarkan

bahwa

perencanaan pengembangan Bandar udara kurang matang dan tidak akurat. Namun demikian pekerjaan sub drain telah dilakukan sesuai kontrak dan selanjutnya dalam menyusun kegiatan akan disesuaikan dan berpedoman pada master plan (Master Plan sedang dilaksanakan pada TA 2007).

BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Fatmawati yang tidak cermat dan akurat dalam membuat perencanaan perluasan bandara.

5. Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Non Personil pada Pengawasan Pekerjaan Pelapisan Landasan Pacu dengan Hotmix Pada TA 2007 Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu melaksanakan pengawasan pekerjaan pelapisan landas pacu dengan Hotmix termasuk marking berdasarkan kontrak No. PL.101/339/IV/PL-

20

07 tanggal 24 April 2007 yang dilaksanakan oleh PT Soilens senilai Rp488.300.000,00 (termasuk PPN 10%). Jangka waktu pelaksanaan selama 210 (dua ratus sepuluh) hari terhitung sejak tanggal 24 April 2007 s.d. 19 November 2007. Sampai saat pemeriksaan tanggal 17 September 2007 belum ada realisasi pembayaran. Hasil pemeriksaan RAB kontrak sebesar Rp488.300.000,00 terdiri dari biaya personil (dua tenaga ahli dan 8 tenaga pendukung) sebesar Rp287.320.000,00 Rp200.980.000,00. Pemeriksaan lebih lanjut dalam analisa harga satuan RAB biaya langsung non personil sebesar Rp200.980.000,00 termasuk didalamnya biaya peninjauan lapangan masa pemeliharaan berupa biaya dan biaya langsung non personil sebesar

transportasi dan akomodasi sebesar Rp25.410.000,00 tidak perlu diperhitungkan karena biaya pengawasan pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor/ pemborong.

Hal ini tidak sesuai dengan kontrak No. PL.101/339/IV/PL-07 tanggal 19 April 2007 Pasal 5 point 3 menetapkan bahwa semua biaya untuk pelaksanaan pekerjaan pengawasan (Konsultan Pengawas) dalam masa pemeliharaan dibebankan kepada kontraktor/pemborong pelaksana pekerjaan pelapisan landas pacu.

Hal ini mengakibatkan berpotensi terjadi kelebihan bayar Biaya Langsung Non Personil kepada PT Soilens sebesar Rp25.410.000,00.

Hal ini terjadi karena: a. Panitia Lelang tidak cermat dan teliti dalam menyusun OE/ mengevaluasi harga penawaran dari konsultan. b. Pengawasan dan pengendalian yang lemah oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.

21

Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar

Rp25.410.000,00 pada tanggal 9 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK. BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu yang lalai dan tidak cermat dalam menyusun OE/ mengevaluasi harga penawaran dari konsultan. 5. Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Halaman Parkir Bandara

Fatmawati Soekarno Terlambat dan Terjadi Kelebihan Perhitungan Nilai Kontrak Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu TA 2007 melaksanakan pekerjaan pembangunan halaman parkir Bandara

Fatmawati Soekarno yang dilaksanakan oleh CV Kemalo Sakti berdasarkan kontrak No. PL.101/329/IV/PL-07 tanggal 14 April 2007 senilai Rp1.163.001.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak tanggal 14 April 2007 s.d. 11 September 2007. Pelaksanaan pekerjaan masih berjalan dan kepada rekanan telah memperoleh pembayaran uang muka sebesar Rp232.600.200,00 sesuai SP2D No. 543411F/016/110 tanggal 19 April 2007. Sampai pemeriksaan berakhir tanggal 22 September 2007 berdasarkan Laporan Mingguan tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan dilapangan. Hal ini didukung dengan laporan harian yang menyatakan kondisi cuaca sepenuhnya dapat dipergunakan untuk bekerja. Diketahui RAB kontrak terdiri dari pekerjaan mobilisasi, galian dan pemadatan tanah, lapisan sirtu, lapisan batu pecah, prime coat, aspal beton, drainase, dan kanstin senilai Rp928.098.356,22. Hasil pemeriksaan fisik tanggal 15 September 2007 diketahui terjadi ketidaksesuaian luas antara gambar rencana dengan pelaksanaan fisik

22

di lapangan yang berpengaruh terhadap selisih volume pekerjaan antara RAB kontrak dengan volume fisik senyatanya seluruhnya senilai Rp180.289.000,00 (Rp1.163.001.000,00 Rp982.712.000,84). Rincian perhitungan dapat dilihat dalam Lampiran 3 Hal ini tidak sesuai dengan Surat Pemborong Pekerjaan

No.PL.101/329/IV/PL.07 tanggal 14 April 2007 : a. Pasal 7 menetapkan bahwa batas waktu pelaksanaan pekerjaan paling lambat tanggal 11 September 2007; b. Pasal 17 ayat (1) menetapkan bahwa apabila pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam Pasal 7, maka untuk setiap hari keterlambatan, pihak kedua wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1/oo (satu perseribu) dari harga borongan; c. Lampiran kontrak berupa RAB dan gambar rencana (Bestek). Hal tersebut mengakibatkan: a. CV Kemalo Sakti dikenakan denda atas keterlambatan sebesar Rp12.793.011,00 (11 hari x 1/oo x Rp1.163.001.000); b. Berpotensi terjadi kekurangan volume kontrak sebesar Rp180.289.000,00 (Rp1.163.001.000,00 982.712.000,00). Hal tersebut terjadi karena: a. Pihak kontraktor tidak mematuhi kesepakatan yang telah ditetapkan dalam kontrak khususnya mengenai jangka waktu penyelesaian pekerjaan; b. Perencanaan pekerjaan lapangan parkir tidak cermat dan akurat; c. Pengawasan dan pengendalian yang lemah oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satker Bandara Fatmawati Soekarno. Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menindaklanjuti

masalah tersebut dengan telah mengenakan denda keterlambatan sebesar Rp17.445.015,00 dan disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 9 Januari 2008. Sedangkan volume fisik pekerjaan yang tidak sesuai

23

dengan senyatanya telah kami perhitungkan dengan melakukan pekerjaan tambah dan pengurangan biaya kontrak. BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu yang tidak cermat dan akurat dalam membuat perencanaan. 6. Kelebihan Perhitungan Biaya Penimbunan Tanah pada Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Tahap I Bandara Pekonserai Pada Tahun 2007 Satker Bandara Radin Inten II Lampung melaksanakan pekerjaan pembangunan konstruksi landas pacu tahap I Bandara Pekon Serai (1014 x 23m) berdasarkan kontrak No. 570/KU.103/V/CT-2007 tanggal 7 Mei 2007 yang dilaksanakan oleh PT Bumi Lampung Persada senilai Rp13.571.112.000,00 (termasuk PPN 10%) dengan jangka waktu pelaksanaan selama 205 (dua ratus lima) hari kalender sejak tanggal 9 Mei 2007 s.d. 29 Nopember 2007. Berdasarkan Laporan Mingguan Ke-19 periode 10 s.d. 16 September 2007 kemajuan fisik pekerjaan baru sebesar 6,01% dan telah memperoleh pembayaran uang muka sebesar Rp2.714.222.400,00 berdasarkan SP2D No. 522319F/017/116 tanggal 24 Mei 2007. Hasil pemeriksaan RAB Kontrak diantaranya terdapat pekerjaan: a. Pekerjaan galian tanah konstruksi CBR>6% volume 18.168M3 @ Rp18.144,00 atau senilai Rp329.640.192,00; b. Pekerjaan urugan tanah pilihan volume 6.000M3 @ Rp56.708,94 atau senilai Rp40.253.640,00; c. Asphalt Treated Base (ATB) tebal 5 seluas 23.322M2 @ Rp140.901,63 atau senilai Rp3.286.107.892,00; d. Pekerjaan surface course dengan Asphalt Concrete tebal = 5 Cm seluas 23.322 M2 @ Rp140.901,63 atau senilai Rp3.286.107.892,60. Dasar proses penyusunan RAB diketahui sebagai berikut: a. Berita Acara Peninjauan Lokasi Bandar Udara Pekonserai - Lambar tanggal 31 Maret 2007 berikut gambar lokasi yang dihadiri oleh

24

Satker Bandara Radin Inten II Lampung dan staf Direktorat Perhubungan Udara menunjukkan titik kondisi tanah yang perlu perbaikan Sub Grade dan selanjutnya disarankan melakukan test ulang untuk mengetahui CBR tanah sebenarnya; b. Menurut penjelasan pada saat peninjauan lapangan tanggal 2 April 2007 antara lain menunjukkan titik kondisi tanah yang perlu perbaikan Sub Grade dan selanjutnya melakukan test ulang untuk mengetahui California Bearing Ratio (CBR) tanah sebenarnya yang ditandatangani bersama dengan wakil rekanan; c. Berita Acara Pembuatan/ Perhitungan Volume Pekerjaan

No.207/KU.103/IV/IT-2007 tanggal 2 April 2007 yang disetujui bersama oleh para rekanan dan panitia lelang dengan BQ sesuai RAB Kontrak berikut gambar Lay Out perbaikan tanah Sub Grade.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui: a. Dalam pelaksanaan pekerjaan galian dan urugan tanah diketahui realisasinya perlu dilakukan penambahan volume yang disebabkan CBR masih dibawah standar minimal CBR 6% berdasarkan saran PT Soilens tanggal 10 Agustus 2007; b. Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Pekerjaan Tambah Kurang Konstruksi Landas Pacu tanggal 16 Agustus 2007 yang dihadiri Satker Bandara Radin Inten II, PT Soilens dan PT Bumi Lampung Persada diketahui sebagai berikut: 1). Mengusulkan pekerjaan tambah galian tanah dengan volume 8.107,03 x Rp18.144,00 senilai Rp147.093.952,32 dan pekerjaan urugan tanah pilihan volume 20.584,93 x Rp56.708,94 senilai Rp1.167.349.560,27 Rp1.314.443.512,59; 2). Mengurangi ketebalan pelapisan asphalt yang semula 5 Cm menjadi 4 Cm dengan perhitungan ketebalan 4/5 cm x Rp140.901,63 = Rp112.721,31, sehingga perhitungan harga satuan yang seharusnya adalah sebesar Rp28.180,32 atau seluruhnya senilai

25

(Rp140.901,63 Rp112.721,31) atau seluruhnya sebesar Rp1.314.442.846,00 (2 x23.322 m2) x Rp28.180). Dari pembahasan pekerjaan tambah kurang selanjutnya telah dimintakan persetujuan sesuai Risalah Rapat penambahan dan pengurangan pekerjaan konstruksi landas pacu tanggal 18

September 2007; c. Penelahaan terhadap pekerjaan tambah pada item pekerjaan urugan tanah pilihan berdasarkan BA Pembahasan Volume Tambah/ Kurang diketahui kebutuhan volume adalah sebesar 18.898m3

((18.400+4.608+1.890) 6.000), sehingga perhitungan seharusnya yang terjadi adalah sebesar ((18.400+4.608+1.890) 6.000) x Rp56.708,94 = Rp1.071.685.548,12. Sehingga menimbulkan selisih lebih atas perhitungan pekerjaan timbunan/ urugan tanah pilihan sebesar Rp95.664.012,15

(Rp1.167.349.560,27 - Rp1.071.685.548,12); d. Penelahaan lebih lanjut terhadap perubahan tebal dari 5 cm menjadi 4 cm ternyata tidak mempengaruhi spesifikasi dan metode pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dalam kontrak. Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Pemborong Pekerjaan No. 570/KU.103/V/CT-2007 tanggal 7 Mei 2007 : a. Pasal 14 ayat 1), mengenai Claim dan Resiko menjelaskan bahwa harga borongan yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini adalah harga yang tetap; b. Lampiran Kontrak mengenai Berita Acara Pembuatan/Perhitungan Volume Pekerjaan No. 207/KU.103/IV/IT-2007 tanggal 2 April 2007 berikut lampiran BQ dan gambar Lay Out perbaikan tanah Sub Grade yang ditandatangani bersama pihak rekanan.

Hal tersebut mengakibatkan berpotensi kelebihan bayar atas biaya penimbunan tanah kepada PT Bumi Lampung Persada sebesar Rp95.701.808,15 (Rp1.167.349.560,27 Rp1.071.647.752,12).

26

Kondisi tersebut terjadi karena: a. Pengawas Teknis Bandara, Konsultan Pengawas dan Kontraktor tidak cermat dalam membuat perhitungan volume tambah pekerjaan timbunan tanah; b. Panitia Pengadaan Bandara Radin Inten II Lampung cq. Direktorat Teknik Bandara Perhubungan Udara kurang memahami isi kontrak dan tidak bersungguh-sungguh melaksanakan kontrak secara benar dan bertanggung jawab serta tidak tegas dalam mempersyaratkan spesifikasi teknis yang seharusnya digunakan; c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satker Bandara Radin Inten II Lampung dalam

pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Satker Bandara Radin Inten II Lampung telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp95.701.808,15 pada tanggal 9 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK.

BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Radin Inten II Lampung yang lalai dan tidak cermat dalam membuat perhitungan volume tambah pekerjaan timbunan tanah.

7. Harga

Satuan

Kontrak

Pekerjaan

Timbunan

Tanah

Untuk

Perpanjangan Landas Pacu 500 M tidak Diperhitungkan Sesuai Senyatanya Satker Bandara Radin Inten II Lampung Tahun 2006

melaksanakan pekerjaan Pembangunan/peningkatan landas pacu yaitu penimbunan tanah untuk perpanjangan landas pacu sepanjang 500M = 272.280M3 berdasarkan Kontrak No. I.262/KU.103/VII/IT-2006 tanggal 12 Juli 2006 senilai Rp19.820.345.000,00 yang dilaksanakan oleh PT Anisa Putri Ragil PT Usaha Remaja Mandiri (JO). Jangka waktu

27

pelaksanaan pekerjaan selama 160 (seratus enam puluh) hari kalender sejak tanggal 14 Juli 2006 s.d. 20 Nopember 2006. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan BA Serah Terima Pekerjaan No. KU.103/05/05/IT-2006 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D No. 527682E/017/116 Rp6.342.510.400,00. Dalam RAB Kontrak sebesar Rp19.820.345.000,00 termasuk didalamnya item pekerjaan timbunan tanah sebanyak 272.280M3 sebesar Rp13.129.436.898,00 dengan harga satuan Rp48.220,35 dengan rincian:(Dalam Rupiah) Koefisien 0,142 jam 0,104 jam 1,2 M3 0,0248 jam Uraian Pekerjaan Mandor Sewa Vibrator roller Tanah urug Motor grader Harga Satuan 5.625,00 105.500,00 28.000,00 117.000,00 Jumlah Harga 798,75 10.920,00 33.600,00 2.901,60 48.220,35

tanggal

26

Desember

2006

senilai

Jumlah harga per M3

Berdasarkan konfirmasi harga ke quary diketahui: harga tanah lepas dihitung 1 (satu) truk dengan kapasitas rata-rata 16 m3 sebesar Rp182.500,00, sedangkan penggalian berikut angkutan sampai ke lokasi tujuan menjadi tanggung awab pembeli (kontraktor). Dari hasil konfirmasi kepada kontraktor mengenai metode pekerjaan penimbunan dan pemadatan tanah dijelaskan bahwa penggalian tanah, angkutan, penimbunan pemadatan dengan menggunakan pekerja, mandor, dan peralatan berupa escavator, dum truk, motor grader dan vibrator roller. Berdasarkan metode kerja tersebut, maka hasil perhitungan bersama atas harga satuan penimbunan tanah per-M3 adalah sebesar Rp47.214,00 dengan perincian sebagai berikut:

28

(Dalam Rupiah) Koefisien 0,142 jam 0.30 jam 0.080 jam 0,025 jam 1.2 M3 0,0248 jam 0,104 jam Uraian Pekerjaan Mandor Pekerja Escavator Dump Truk Tanah urug Motor Grader Vibrator Roller Harga Satuan 5.625,00 4.437,50 100.000,00 115.000,00 11.406,25 117.000,00 105,000,00 Jumlah Harga 798,75 133,13 8.000,00 2.852,00 13.687,50 2.901,60 10.972,00 39.344,98 Keuntungan (20%) Jumlah harga satuan per M3 7.869,00 47.214,00

Dengan demikian harga pekerjaan timbunan tanah untuk volume 272.280M3 Rp47.214,00). Hal ini tidak sesuai dengan : a. Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 5 (f) menetapkan bahwa Pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika antara lain menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa; b. Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12, menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran negara didasarkan atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang dipersyaratkan. adalah sebesar Rp12.855.427.920,00 (272.280M3 x

Hal ini mengakibatkan kelebihan bayar pekerjaan timbunan tanah sebesar Rp274.008.978,00 (Rp13.129.436.898,00

Rp12.855.427.920,00).

29

Hal ini disebabkan : a. Panitia Lelang dalam menyusun harga satuan bahan dalam RAB kontrak tidak didasarkan harga pasar yang berlaku; b. Lemahnya pengawasan/pengendalian Ka. Satker dalam proses pengadaan barang.

Satker Bandara Radin Inten II Lampung telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp274.008.978,00 pada tanggal 8 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK.

BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Radin Inten II Lampung yang tidak cermat dalam membuat perhitungan volume tambah pekerjaan timbunan tanah.

8. Pekerjaan Perluasan Halaman Parkir Bandara Radin Inten II Dilaksanakan tidak Sesuai Kontrak Satker Bandara Radin Inten II Lampung TA 2007

melaksanakan pekerjaan perluasan halaman parkir Bandara Radin Inten II yang dilaksanakan oleh CV Fisti Berjaya Lampung berdasarkan No. PL.796/KU.103/VII/CT-2007 tanggal 23 Juli 2007 senilai

kontrak

Rp535.713.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak tanggal 25 Juli 2007 s.d. 21 Nopember 2007. Pelaksanaan pekerjaan sampai tanggal 30 September 2007 mencapai 26,71% dan kepada rekanan telah memperoleh pembayaran uang muka sesuai SP2D No. 8432511G/017/116 tanggal 20 Agustus 2007 sebesar Rp160.713.900,00. Dalam RAB kontrak senilai Rp487.012.017,00 terdapat pekerjaan antara lain pekerjaan pembuatan barak kerja seluas 16m2 senilai

Rp4.800.000,00, pekerjaan pembuatan direksi keet seluas 16m2 senilai

30

Rp8.000.000,00 serta pekerjaan pengukuran sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan seluas 3.480m2 senilai Rp10.440.000,00. Dari hasil pemeriksaan fisik tanggal 28 September 2007, ternyata pekerjaan pembuatan barak kerja dan pekerjaan direksi keet tidak dibuat, sedangkan pekerjaan pengukuran dalam RAB diperhitungkan tiga kali luas lapangan parkir (3 x 1.160M2 = 3.480M2) dengan harga satuan Rp3.000,00. Padahal untuk kontrak-kontrak sejenis hanya

diperhitungkan 2 x luas pekerjaan. Dengan demikian terjadi kelebihan perhitungan biaya ukur seluas 1.160M2 x Rp3.000,00 = Rp3.480.000,00. Rincian perhitungan dapat dilihat dalam lampiran 4

Hal ini tidak sesuai dengan: a. Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 5 (f) menetapkan bahwa Pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika antara lain menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa; b. Penjelasan Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 Pasal 33 ayat (2) menetapkan bahwa untuk pekerjaan konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang terpasang.

Hal ini mengakibatkan berpotensi kelebihan bayar kepada kontraktor sebesar Rp16.280.000,00 (Rp487.012.017,00 Rp469.132.017).

Hal ini disebabkan panitia lelang tidak cermat dalam menyusun RAB kontrak.

Satker Bandara Radin Inten II Lampung telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp16.280.000,00

31

pada tanggal 8 Januari 2008 dan copy bukti setor telah disampaikan ke BPK.

BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Radin Inten II Lampung yang lalai dan tidak cermat dalam menyusun RAB kontrak.

9. Kelebihan Perhitungan Biaya Langsung Personil Pada Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Tahap I Bandara Pekonserai Pada TA 2007 Satker Bandara Radin Inten II Lampung sedang melaksanakan pengawasan pekerjaan konstruksi landas pacu tahap I (1.014M x 23M) Bandara Pekonserai Lampung Barat berdasarkan

Kontrak No. PL.497/KU.103/V/CT-2007 tanggal 1 Mei 2007 yang dilaksanakan oleh PT Soilens senilai Rp417.000.000,00 (termasuk PPN 10%). Jangka waktu pelaksanaan selama 205 (dua ratus lima) hari terhitung sejak tanggal 4 Mei 2007 s.d. 29 November 2007. Pelaksanaan fisik pekerjaan baru mencapai + 6% dan kepada Konsultan telah

memperoleh uang muka berdasarkan SP2D No. 8374346/017/116 tanggal 22 Juni 2007 sebesar Rp83.400.000,00. Dalam RAB kontrak diketahui bahwa Konsultan menggunakan 4 tenaga ahli dan 4 orang tenaga pendukung dengan total biaya langsung personil (remuneration) sebesar Rp239.400.000,00 (tidak termasuk PPN 10%) dengan rincian:(Dalam Rupiah)

No. A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3.

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Team Leader Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi/Mekanika tanah Material Engineer Tenaga Pendukung Operator komputer CDA CAD Tehnisi Lapangan Jumlah

Jumlah 1 1 1 1 1 1 2

Billing Rate 8.000.000,00 7.000.000,00 6.000.000,00 6.000.000,00 1.800.000,00 1.800.000,00 1.800.000,00

MM 7 7 7 7 7 7 7

Jumlah 56.000.000,00 49.000.000,00 42.000.000,00 42.000.000,00 12.600.000,00 12.600.000,00 25.200.000,00 239.400.000,00

32

Pemeriksaan lebih lanjut panitia Lelang tidak melakukan klarifikasi dan atau negosiasi dengan pihak Konsultan terhadap unit biaya personil dengan didasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan fisik dan keterangan dari tenaga ahli dan pelaksana lapangan dari kontraktor pelaksana di lapangan tanggal 29 September 2007, diperoleh penjelasan bahwa tenaga ahli yang ada di lapangan, yaitu Site Enginering/Team Leader, Ahli Teknik Sipil, Ass.

Laboratorium/Teknisi Lapangan,

Teknik Geodesi/Teknisi Lapangan,

memperoleh penghasilan antara Rp1.500.000,00 s.d. Rp1.950.000,00. Sedangkan menurut penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli tersebut seharusnya biaya langsung personil (remuneration) yang diperhitungkan adalah sebesar Rp190.365.000,00 dengan perhitungan sebagai berikut:(Dalam Rupiah)

No. A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3.

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Team Leader Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi/ Mekanika tanah Material Engineer Tenaga Pendukung Operator komputer CDA CAD Tehnisi Lapangan Jumlah

Jumlah 1 1 1 1

Billing Rate 3,1x1.500.000 = 4.650.000,00 3,1x1.950.000 = 6.045.000,00 3,1x1.500.000 = 4.650.000,00 3,1x1.500.000 = 4.650.000,00 1.800.000,00 1.800.000,00 1.800.000,00

MM 7 7 7 7

Jumlah 32.550.000,00 42.315.000,00 32.550.000,00 32.550.000,00

1 1 2

7 7 7

12.600.000,00 12.600.000,00 25.200.000,00 190.365.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan: a. Keppres RI No. 80 Tahun 2003 Lampiran I : 1). Bab II huruf B angka 1 p. menyebutkan a.l. bahwa klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan; 2). Bab II huruf D.3.d menyebutkan bahwa penyedia jasa tidak dibenarkan melakukan penggantian personil tanpa persetujuan pengguna jasa.

33

b. Surat Edaran Bersama Ketua BAPPENAS dan Menteri Keuangan Nomor 203/D.II/03/2000 dan SE-38/A/2000 pada angka romawi (I) tentang Biaya Langsung Personil (remuneration) menyatakan bahwa biaya langsung personil total biaya langsung personil adalah antara 2,2 s.d. 3,1 kali gaji dasar tenaga ahli.

Hal ini mengakibatkan berpotensi kelebihan bayar kepada Konsultan PT Soilens sebesar Rp49.035.000,00 (Rp239.400.000,00 -

Rp190.365.000,00).

Hal ini disebabkan Panitia Lelang tidak cermat dan teliti dalam mengevaluasi harga penawaran dari konsultan dan lemahnya

pengendalian/pengawasan oleh Ka. Satker atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Satker Bandara Radin Inten II Lampung menanggapi dalam surat NO.HK.603/5/20/CT-2008 tanggal 9 Januari 2008 yang menjelaskan bahwa temuan potensi perhitungan kelebihan telah kami tindaklanjuti pada akhir penyelesaian pekerjaan tidak terjadi kelebihan bayar dengan bukti-bukti.

BPK-RI menyarankan agar Menteri Perhubungan menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Pegawai Negeri kepada Satker Bandara Radin Inten II Lampung yang lalai dan tidak cermat dalam menyusun RAB kontrak.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

34