ORGANISASI DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
ORGANISASI DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 1
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : 43 TAHUN 2005
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN,
Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, dipandang perlu untuk menata kembali organisasi dan tata kerja Departemen Perhubungan;
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
2. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005;
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam
surat Nomor B/1176/M.PAN/6/2005 tanggal 22 Juni 2005;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 1
Departemen Perhubungan adalah unsur pelaksana Pemerintah di bidang perhubungan dipimpin oleh Menteri Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Pasal 2
Departemen Perhubungan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perhubungan.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen Perhubungan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan
kebijakan teknis di bidang perhubungan; b. pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang perhubungan; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab Departemen Perhubungan; d. pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidang perhubungan; e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di
bidang tugas dan fungsi bidang perhubungan kepada Presiden.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 3
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
Departemen Perhubungan, terdiri dari: a. Menteri; b. Sekretariat Jenderal; c. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; d. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; e. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; f. Direktorat Jenderal Perkeretaapian; g. Inspektorat Jenderal; h. Badan Search And Rescue Nasional; i. Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan; j. Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan; k. Staf Ahli; l. Pusat Data dan Informasi; m. Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan; n. Unit Pelaksana Teknis.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 4
BAB III
SEKRETARIAT JENDERAL
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 5
(1) Sekretariat Jenderal Departemen Perhubungan yang selanjutnya disebut Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
Pasal 6
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen Perhubungan.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi kegiatan Departemen Perhubungan; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen Perhubungan;
c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan
Kementerian Koordinator, Kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan lembaga lain yang terkait;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri
Perhubungan.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 5
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 8
Sekretariat Jenderal, terdiri dari : a. Biro Perencanaan; b. Biro Kepegawaian dan Organisasi; c. Biro Keuangan; d. Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri; e. Biro Umum dan Hubungan Masyarakat.
Bagian Ketiga
Biro Perencanaan
Pasal 9
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, pengolahan, penelaahan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana dan program serta koordinasi kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi penyusunan rencana jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek di lingkungan Departemen Perhubungan;
b. penyiapan koordinasi penyusunan program dan anggaran di
lingkungan Departemen Perhubungan;
c. penyiapan koordinasi penyusunan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran Departemen Perhubungan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 6
d. penyiapan koordinasi kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri;
e. penyiapan koordinasi penyusunan rencana dan penetapan
pentarifan di bidang perhubungan;
f. pelaksanaan analisis dan evaluasi, serta penyusunan laporan rencana dan program, kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri;
g. penyiapan koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Departemen Perhubungan;
h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 11
Biro Perencanaan, terdiri dari: a. Bagian Rencana; b. Bagian Pentarifan; c. Bagian Program; d. Bagian Analisa dan Evaluasi.
Pasal 12 Bagian Rencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian Rencana menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan
pendek Departemen Perhubungan; b. penyusunan rencana bergulir (rolling plan) Departemen
Perhubungan.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 7
Pasal 14
Bagian Rencana, terdiri dari: a. Subbagian Rencana Transportasi Darat dan Perkeretaapian;
b. Subbagian Rencana Transportasi Laut dan Penunjang; c. Subbagian Rencana Transportasi Udara.
Pasal 15
(1) Subbagian Rencana Transportasi Darat dan Perkeretaapian
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan pendek, dan rencana bergulir (rolling plan) di bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
(2) Subbagian Rencana Transportasi Laut dan Penunjang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan pendek, dan rencana bergulir (rolling plan) di bidang transportasi laut dan penunjang.
(3) Subbagian Rencana Transportasi Udara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan pendek, dan rencana bergulir (rolling plan) di bidang transportasi udara.
Pasal 16
Bagian Pentarifan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan penetapan pentarifan di bidang transportasi.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian Rencana Pentarifan menyelenggarakan fungsi: a. pemantauan dan analisis perkembangan biaya transportasi; b. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana pentarifan
termasuk tarif pendapatan negara bukan pajak (PNBP);
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 8
c. penyiapan bahan koordinasi penyusunan formula dan penetapan tarif jasa transportasi dan penunjang;
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 18
Bagian Rencana Pentarifan, terdiri dari: a. Subbagian Pentarifan Transportasi Darat dan Perkeretaapian; b. Subbagian Pentarifan Transportasi Laut dan Tata Usaha Biro; c. Subbagian Pentarifan Transportasi Udara dan Penunjang.
Pasal 19
(1) Subbagian Pentarifan Transportasi Darat dan Perkeretaapian
mempunyai tugas melakukan pemantauan dan analisis perkembangan biaya, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana pentarifan termasuk tarif pendapatan negara bukan pajak (PNBP), serta penyiapan bahan koordinasi penyusunan formula dan penetapan tarif jasa transportasi darat dan perkeretaapian.
(2) Subbagian Pentarifan Tranportasi Laut dan Tata Usaha Biro
mempunyai tugas melakukan pemantauan dan analisis perkembangan biaya, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana pentarifan termasuk tarif pendapatan negara bukan pajak (PNBP), serta penyiapan bahan koordinasi penyusunan formula dan penetapan tarif jasa transportasi laut serta melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
(3) Subbagian Pentarifan Transportasi Udara dan Penunjang
mempunyai tugas melakukan pemantauan dan analisis perkembangan biaya, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana pentarifan termasuk tarif pendapatan negara bukan pajak (PNBP), serta penyiapan bahan koordinasi penyusunan formula dan penetapan tarif jasa transportasi udara dan penunjang.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 9
Pasal 20
Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program, anggaran dan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran Departemen Perhubungan, serta kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian Program menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan rencana kerja
(RENJA) Departemen Perhubungan; b. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan rencana kerja
dan anggaran (RKA) Departemen Perhubungan;
c. penyiapan bahan koordinasi penyusunan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran Departemen Perhubungan;
d. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan kerjasama teknik
dan pinjaman/ hibah luar negeri.
Pasal 22
Bagian Program, terdiri dari: a. Subbagian Program Transportasi Darat dan Perkeretaapian; b. Subbagian Program Transportasi Laut dan Pinjaman Luar
Negeri; c. Subbagian Program Transportasi Udara dan Penunjang.
Pasal 23
(1) Subbagian Program Transportasi Darat dan Perkeretaapian
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), dan penyusunan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran di bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 10
(2) Subbagian Program Transportasi Laut dan Pinjaman Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), dan penyusunan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran di bidang transportasi laut, serta penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri Departemen Perhubungan.
(3) Subbagian Program Transportasi Udara dan Penunjang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), dan penyusunan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran di bidang transportasi udara dan penunjang.
Pasal 24
Bagian Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan analisis, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program Departemen Perhubungan serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Departemen Perhubungan.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bagian Analisa dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a. pemantauan, analisis dan evaluasi pelaksanaan rencana di
lingkungan Departemen Perhubungan; b. analisis dan evaluasi pelaksanaan kerjasama teknik dan
pinjaman/ hibah luar negeri; c. penyiapan bahan koordinasi penyusunan laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Departemen Perhubungan.
Pasal 26
Bagian Analisa dan Evaluasi, terdiri dari: a. Subbagian Analisa dan Evaluasi Transportasi Darat dan
Perkeretaapian;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 11
b. Subbagian Analisa dan Evaluasi Transportasi Laut; c. Subbagian Analisa dan Evaluasi Transportasi Udara dan
Penunjang.
Pasal 27
(1) Subbagian Analisa dan Evaluasi Transportasi Darat dan Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis dan evaluasi pelaksanaan rencana dan kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri, serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
(2) Subbagian Analisa dan Evaluasi Transportasi Laut mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis dan evaluasi pelaksanaan rencana dan kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri, serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) bidang transportasi laut.
(3) Subbagian Analisa dan Evaluasi Transportasi Udara dan
Penunjang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis dan evaluasi pelaksanaan rencana dan kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri, serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) bidang transportasi udara dan penunjang
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 12
Bagian Keempat
Biro Kepegawaian dan Organisasi
Pasal 28
Biro Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan kepegawaian dan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Biro Kepegawaian dan Organisasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pembinaan kepegawaian, organisasi dan
ketatalaksanaan; b. pelaksanaan perencanaan kepegawaian;
c. pelaksanaan pengembangan pegawai; d. pelaksanaan mutasi, kesejahteraan dan disiplin pegawai;
e. pelaksanaan penataan organisasi dan ketatalaksanaan;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 30
Biro Kepegawaian dan Organisasi, terdiri dari: a. Bagian Perencanaan Kepegawaian;
b. Bagian Pengembangan Pegawai;
c. Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai; d. Bagian Organisasi dan Tata Laksana.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 13
Pasal 31
Bagian Perencanaan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data kepegawaian, penyusunan formasi pegawai, pengadaan dan pengangkatan pegawai, serta penyusunan dan pengelolaan peraturan kepegawaian.
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Perencanaan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pegawai di
lingkungan Departemen Perhubungan; b. pengelolaan perencanaan kepegawaian (man power planning) di
lingkungan Departemen Perhubungan;
c. penyusunan formasi pegawai Departemen Perhubungan; d. perencanaan dan pelaksanaan pengadaan pegawai Departemen
Perhubungan;
e. pengangkatan dan penempatan pegawai Departemen Perhubungan;
f. penyusunan dan evaluasi program kerja Biro;
g. penelaahan dan penyusunan peraturan kepegawaian di
lingkungan Departemen Perhubungan, serta dokumentasi peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.
Pasal 33
Bagian Perencanaan Kepegawaian, terdiri dari : a. Subbagian Data dan Program; b. Subbagian Formasi Pegawai; c. Subbagian Pengadaan, Pengangkatan dan Peraturan
Kepegawaian.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 14
Pasal 34
(1) Subbagian Data dan Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data pegawai di lingkungan Departemen Perhubungan, penyusunan dan evaluasi program kerja, serta penyiapan laporan tahunan dan kinerja Biro Kepegawaian dan Organisasi.
(2) Subbagian Formasi Pegawai mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengelolaan perencanaan kepegawaian (man power planning) di lingkungan Departemen Perhubungan, dan penyusunan formasi pegawai Departemen Perhubungan.
(3) Subbagian Pengadaan, Pengangkatan dan Peraturan
Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan pegawai Departemen Perhubungan, pengangkatan dan penempatan pegawai Departemen Perhubungan, serta penelaahan dan penyusunan peraturan kepegawaian di lingkungan Departemen Perhubungan dan dokumentasi peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.
Pasal 35
Bagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, perumusan dan pengembangan karier pegawai, administrasi jabatan fungsional, penyusunan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai, serta urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pembinaan pengembangan pegawai; b. penyusunan bahan pengembangan karier pegawai Departemen
Perhubungan; c. penyusunan instrumen pendukung pengembangan pola karier
pegawai;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 15
d. pelaksanaan ujian dinas dan ujian penyesuaian ijasah;
e. evaluasi jabatan struktural dan fungsional;
f. penyiapan bahan pembinaan jabatan fungsional di lingkungan Departemen Perhubungan;
g. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional;
h. penyusunan bahan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai
di lingkungan Departemen Perhubungan; i. pelaksanaan administrasi dan seleksi calon peserta pendidikan
dan pelatihan pegawai di lingkungan Departemen Perhubungan ;
j. pemantauan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkungan Departemen Perhubungan;
k. pelaksanaan pemantapan, penyegaran pengetahuan dan
keterampilan pegawai di lingkungan Departemen Perhubungan;
l. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 37
Bagian Pengembangan Pegawai, terdiri dari : a. Subbagian Karier Pegawai; b. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional; c. Subbagian Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai dan
Tata Usaha Biro.
Pasal 38
(1) Subbagian Karier Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan pengembangan pegawai, penyusunan bahan pengembangan karier pegawai Departemen Perhubungan, penyusunan instrumen pendukung pengembangan pola karier pegawai, penyiapan pelaksanaan ujian dinas dan ujian penyesuaian ijazah serta penyiapan evaluasi jabatan struktural dan fungsional.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 16
(2) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan jabatan fungsional serta pelaksanaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Departemen Perhubungan.
(3) Subbagian Kebutuhan Pendidikan dan pelatihan Pegawai dan
Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai, pelaksanaan administrasi dan seleksi calon peserta pendidikan dan pelatihan pegawai, pemantauan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai, dan pelaksanaan pemantapan, penyegaran pengetahuan dan keterampilan pegawai di lingkungan Departemen Perhubungan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 39
Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan struktural, mutasi wilayah kerja, urusan kepangkatan, kesejahteraan dan disiplin pegawai serta pemberhentian dan pensiun.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pembinaan mutasi, kesejahteraan dan disiplin
pegawai; b. penyiapan bahan dan pelaksanaan penetapan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan struktural;
c. penyiapan bahan dan pelaksanaan mutasi wilayah kerja;
d. pelaksanaan administrasi tenaga perbantuan dan dipekerjakan; e. penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan kepangkatan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 17
f. pelaksanaan pengelolaan kesejahteraan pegawai dalam bentuk fisik dan non fisik;
g. penyiapan bahan pemberian tanda penghargaan;
h. pelaksanaan administrasi kepegawaian;
i. pelaksanaan disiplin pegawai;
j. pencatatan penilaian prestasi kerja pegawai;
k. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberhentian dan pensiun
pegawai.
Pasal 41
Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai, terdiri dari : a. Subbagian Mutasi Pegawai; b. Subbagian Kesejahteraan Pegawai; c. Subbagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai;
Pasal 42
(1) Subbagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan penetapan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan struktural, penyiapan bahan dan pelaksanaan mutasi wilayah kerja, pelaksanaan administrasi tenaga perbantuan dan dipekerjakan serta penyiapan bahan dan pelaksanaan urusan kepangkatan.
(2) Subbagian Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan kesejahteraan pegawai dalam bentuk fisik dan non fisik, pemberian tanda penghargaan serta pelaksanaan administrasi kepegawaian.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 18
(3) Subbagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan disiplin pegawai, pencatatan penilaian prestasi kerja pegawai, serta penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberhentian dan pensiun pegawai.
Pasal 43
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, perencanaan, penyusunan, analisa dan evaluasi organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 44
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana di
lingkungan Departemen Perhubungan; b. perencanaan, penyusunan dan perumusan organisasi di
lingkungan Departemen Perhubungan;
c. analisa dan evaluasi organisasi di lingkungan Departemen Perhubungan;
d. perencanaan, penyusunan dan perumusan ketalalaksanaan di
lingkungan Departemen Perhubungan;
e. analisa dan evaluasi ketatalaksanaan di lingkungan Departemen Perhubungan;
f. analisa kewenangan dan beban kerja dari unit kerja di lingkungan
Departemen Perhubungan;
g. penyiapan bahan penyerahan dan pelimpahan kewenangan dalam rangka otonomi daerah bidang perhubungan.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 19
Pasal 45
Bagian Organisasi dan Tata Laksana, terdiri dari : a. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Darat dan
Perkeretaapian; b. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Laut; c. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Udara dan Penunjang.
Pasal 46
(1) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Darat dan
Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, perencanaan, penyusunan dan perumusan, analisa dan evaluasi organisasi dan ketatalaksanaan, analisa kewenangan dan beban kerja serta penyiapan penyerahan dan pelimpahan kewenangan dalam rangka otonomi daerah bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
(2) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Laut mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, perencanaan, penyusunan dan perumusan, analisa dan evaluasi organisasi dan ketatalaksanaan, analisa kewenangan dan beban kerja serta penyiapan penyerahan dan pelimpahan kewenangan dalam rangka otonomi daerah bidang perhubungan laut.
(3) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana Udara dan Penunjang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, perencanaan, penyusunan dan perumusan, analisa dan evaluasi organisasi dan ketatalaksanaan, analisa kewenangan dan beban kerja serta penyiapan penyerahan dan pelimpahan kewenangan dalam rangka otonomi daerah bidang perhubungan udara dan penunjang.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 20
Bagian Kelima
Biro Keuangan
Pasal 47
Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan administrasi perlengkapan di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan proses pengesahan Konsep Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Departemen Perhubungan menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Departemen Perhubungan;
b. penyusunan rencana dan administrasi pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja Departemen Perhubungan;
c. pelaksanaan revisi rencana anggaran pendapatan dan belanja Departemen Perhubungan;
d. pemantauan dan penilaian serta penyusunan laporan pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja Departemen Perhubungan; e. pelaksanaan verifikasi, pembukuan, dan penyusunan laporan
realisasi anggaran (LRA) pendapatan dan belanja Departemen Perhubungan;
f. pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban anggaran
pendapatan dan belanja Departemen Perhubungan; g. pembinaan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta
administrasi pengelola keuangan di lingkungan Departemen Perhubungan;
h. penyiapan pertimbangan penyelesaian masalah dan tindak lanjut
tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi di lingkungan Departemen Perhubungan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 21
i. pembinaan dan pengelolaan administrasi perlengkapan meliputi pengadaan, inventarisasi, pemanfaatan dan penghapusan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Departemen Perhubungan;
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 49
Biro Keuangan, terdiri dari : a. Bagian Pelaksanaan Anggaran; b. Bagian Akuntansi; c. Bagian Perbendaharaan; d. Bagian Perlengkapan.
Pasal 50
Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan proses pengesahan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran Departemen Perhubungan menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Departemen Perhubungan, serta penyusunan rencana dan pengelolaan administrasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, revisi rencana anggaran pendapatan dan belanja, pemantauan, penilaian dan penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pembinaan dan proses pengesahan Konsep
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Departemen Perhubungan menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Departemen Perhubungan;
b. penyiapan bahan pembinaan teknis penyusunan petunjuk
pelaksanaan/ operasional anggaran pendapatan dan belanja;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 22
c. penyiapan bahan petunjuk pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja;
d. penyiapan bahan penyusunan revisi rencana anggaran
pendapatan dan belanja termasuk pinjaman/ hibah luar negeri;
e. pemantauan dan pelaporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja.
Pasal 52
Bagian Pelaksanaan Anggaran, terdiri dari: a. Subbagian Anggaran Transportasi Darat dan Perkeretaapian; b. Subbagian Anggaran Transportasi Laut; c. Subbagian Anggaran Transportasi Udara, dan Penunjang.
Pasal 53
(1) Subbagian Anggaran Transportasi Darat dan Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan proses pengesahan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), penyiapan bahan pembinaan teknis dan penyusunan petunjuk pelaksanaan/ operasional anggaran pendapatan dan belanja, penyusunan revisi rencana anggaran dan belanja termasuk pinjaman/hibah luar negeri, pemantauan dan pelaporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta penyiapan bahan koordinasi laporan belanja pegawai dan belanja barang.
(2) Subbagian Anggaran Transportasi Laut mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan dan proses pengesahan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), penyiapan bahan pembinaan teknis dan penyusunan petunjuk pelaksanaan/ operasional anggaran pendapatan dan belanja, penyusunan revisi rencana anggaran dan belanja termasuk pinjaman/hibah luar negeri, pemantauan dan pelaporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta penyiapan bahan koordinasi laporan belanja modal.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 23
(3) Subbagian Anggaran Transportasi Udara, dan Penunjang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan proses pengesahan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), penyiapan bahan pembinaan teknis dan penyusunan petunjuk pelaksanaan/ operasional anggaran pendapatan dan belanja, penyusunan revisi rencana anggaran dan belanja termasuk pinjaman/hibah luar negeri, pemantauan dan pelaporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Penunjang serta penyiapan bahan koordinasi laporan pinjaman luar negeri.
Pasal 54
Bagian Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan verifikasi dan urusan pembukuan, serta penyusunan bahan laporan realisasi anggaran (LRA) dan penyusunan bahan laporan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Bagian Akuntansi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan verifikasi dokumen dan penilaian realisasi
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja serta tindak lanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Departemen Perhubungan;
b. penyiapan pembukuan, penyusunan perhitungan dan pelaporan
serta pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen Perhubungan;
c. penyiapan bahan pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah untuk
anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 56
Bagian Akuntansi, terdiri dari:
a. Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Transportasi Darat dan
Perkeretaapian;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 24
b. Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Transportasi Laut;
c. Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Transportasi Udara dan Penunjang.
Pasal 57
(1) Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Transportasi Darat dan
Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan verifikasi dokumen dan penilaian realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja serta tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyiapan pembukuan, penyusunan perhitungan dan pelaporan serta pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja, penyiapan bahan pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah untuk anggaran pendapatan dan belanja pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
(2) Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Transportasi Laut
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan verifikasi dokumen dan penilaian realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja serta tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyiapan pembukuan, penyusunan perhitungan dan pelaporan serta pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja, penyiapan bahan pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah untuk anggaran pendapatan dan belanja pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
(3) Subbagian Verifikasi dan Pembukuan Transportasi Udara dan
Penunjang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan verifikasi dokumen dan penilaian realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja serta tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyiapan pembukuan, penyusunan perhitungan dan pelaporan serta pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja, penyiapan bahan pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah untuk anggaran pendapatan dan belanja pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Penunjang.
Pasal 58
Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan pembinaan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta administrasi pengelola keuangan di lingkungan Departemen Perhubungan.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 25
Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Bagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan dan penatausahaan
keuangan; b. penyiapan bahan penetapan pengelola anggaran;
c. pemantauan laporan hasil pemeriksaan unsur pengawasan; d. penyiapan bahan pertimbangan penyelesaian masalah dan tindak
lanjut tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi di lingkungan Departemen Perhubungan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 60
Bagian Perbendaharaan, terdiri dari : a. Subbagian Perbendaharaan Transportasi Darat dan
Perkeretaapian; b. Subbagian Perbendaharaan Transportasi Laut; c. Subbagian Perbendaharaan Transportasi Udara dan Penunjang
dan Tata Usaha Biro.
Pasal 61
(1) Subbagian Perbendaharaan Transportasi Darat dan Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan dan penatausahaan keuangan, penetapan pengelola anggaran, pemantauan laporan hasil pemeriksaan unsur pengawasan, pertimbangan penyelesaian masalah dan tindak lanjut tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta penyiapan koordinasi penyusunan pengelola anggaran di lingkungan Departemen Perhubungan.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 26
(2) Subbagian Perbendaharaan Transportasi Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan dan penatausahaan keuangan, penetapan pengelola anggaran, pemantauan laporan hasil pemeriksaan unsur pengawasan, pertimbangan penyelesaian masalah dan tindak lanjut tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta penyiapan koordinasi penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP) di lingkungan Departemen Perhubungan.
(3) Subbagian Perbendaharaan Transportasi Udara dan Penunjang
dan Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan dan penatausahaan keuangan, penetapan pengelola anggaran, pemantauan laporan hasil pemeriksaan unsur pengawasan, pertimbangan penyelesaian masalah dan tindak lanjut tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Penunjang, serta penyiapan koordinasi penyelesaian laporan tuntutan perbendaharaan (TP) dan tuntutan ganti rugi (TGR) di lingkungan Depertemen Perhubungan, dan melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 62
Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengelolaan administrasi perlengkapan meliputi pengadaan, inventarisasi, pemanfaatan dan penghapusan barang milik/ kekayaan negara (BM/KN) di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pembinaan administrasi pengadaan barang dan
jasa di lingkungan Departemen Perhubungan; b. penyiapan bahan pembinaan administrasi pelaksanaan
inventarisasi barang milik/ kekayaan negara di lingkungan Departemen Perhubungan;
c. penyiapan bahan pembinaan administrasi pelaksanaan
pemanfaatan dan penghapusan barang milik/ kekayaan negara di lingkungan Departemen Perhubungan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 27
d. penyiapan bahan koordinasi serah terima operasional dan
penetapan status barang milik /kekayaan negara di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 64
Bagian Perlengkapan, terdiri dari: a. Subbagian Perlengkapan Transportasi Darat dan Perkeretaapian; b. Subbagian Perlengkapan Transportasi Laut; c. Subbagian Perlengkapan Transportasi Udara dan Penunjang.
Pasal 65
(1) Subbagian Perlengkapan Transportasi Darat dan Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan administrasi pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan inventarisasi, pemanfaatan dan penghapusan serta penyiapan bahan koordinasi serah terima operasional dan penetapan status barang milik /kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Perlengkapan Transportasi Laut mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan administrasi pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan inventarisasi, pemanfaatan dan penghapusan serta penyiapan bahan koordinasi serah terima operasional dan penetapan status barang milik /kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Inspektorat Jenderal.
(3) Subbagian Perlengkapan Transportasi Udara dan Penunjang
mempunyai tugas penyiapan bahan pembinaan administrasi pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan inventarisasi, pemanfaatan dan penghapusan serta penyiapan bahan koordinasi serah terima operasional dan penetapan status barang milik /kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan dan Badan SAR Nasional.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 28
Bagian Keenam
Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri
Pasal 66
Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi, penyuluhan hukum, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, serta urusan kerjasama luar negeri di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 67
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pembinaan terhadap penyusunan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi, penyuluhan hukum, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, serta urusan kerjasama luar negeri
b. perencanaan, penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi; c. penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan di bidang transportasi; d. pemberian pertimbangan dalam penerapan peraturan perundang-
undangan dan perumusan perjanjian;
e. pelaksanaan pemberian bantuan hukum; f. penyiapan bahan ratifikasi konvensi dan perjanjian internasional
di bidang transportasi; g. pelaksanaan pengelolaan jaringan dokumentasi peraturan
perundang-undangan di bidang transportasi;
h. pelaksanaan penyuluhan hukum dan peraturan perundang-undangan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 29
i. pelaksanaan penyiapan koordinasi, pemantauan dan evaluasi serta konsultasi dengan instansi terkait mengenai pelaksanaan kerjasama luar negeri;
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 68
Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri, terdiri dari: a. Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Perkeretaapian; b. Bagian Peraturan Transportasi Laut dan Udara; c. Bagian Perjanjian dan Pertimbangan Hukum; d. Bagian Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 69
Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Kereta Api mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, penelaahan, perencanaan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi darat dan perkeretaapian, dokumentasi dan pelayanan informasi hukum serta pelaksanaan tata usaha Biro.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Kereta Api menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi darat dan perkeretaapian; b. penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang
transportasi darat dan perkeretaapian; c. perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 30
d. penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
e. pelaksanaan pengelolaan jaringan dokumentasi dan penyuluhan
hukum; f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 71
Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Perkeretaapian, terdiri dari:
a. Subbagian Peraturan Transportasi Darat;
b. Subbagian Peraturan Transportasi Perkeretaapian;
c. Subbagian Dokumentasi Peraturan Perundang-Undangan dan
Tata Usaha Biro.
Pasal 72
(1) Subbagian Peraturan Transportasi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan, perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi darat.
(2) Subbagian Peraturan Transportasi Kereta Api mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan, perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi perkeretaapian.
(3) Subbagian Dokumentasi Peraturan Perundang-undangan dan
Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pengelolaan jaringan dokumentasi dan penyuluhan hukum, serta tata usaha dan rumah tangga Biro.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 31
Pasal 73
Bagian Peraturan Transportasi Laut dan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, penelaahan, perencanaan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, serta penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi laut, udara dan penunjang.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bagian Peraturan Transportasi Laut, Udara dan Penunjang menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi laut, udara dan penunjang; b. penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang
transportasi laut, udara dan penunjang; c. perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi laut, udara dan penunjang; d. penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang
transportasi laut, udara dan penunjang;
Pasal 75
Bagian Peraturan Transportasi Laut, Udara dan Penunjang, terdiri dari:
a. Subbagian Peraturan Transportasi Laut;
b. Subbagian Peraturan Transportasi Udara; c. Subbagian Peraturan Penunjang.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 32
Pasal 76
(1) Subbagian Peraturan Transportasi Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan, perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi laut.
(2) Subbagian Peraturan Transportasi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan, perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang transportasi udara.
(3) Subbagian Peraturan Penunjang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan, perencanaan dan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan bahan ratifikasi konvensi internasional di bidang penunjang.
Pasal 77
Bagian Perjanjian dan Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyiapan rumusan perjanjian, pemberian pertimbangan dalam penerapan peraturan perundang-undangan, serta pemberian bantuan dan penyuluhan hukum.
Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Bagian Perjanjian dan Pertimbangan Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penelaahan dan penyiapan bahan perumusan perjanjian nasional
dan internasional di bidang transportasi; b. penyiapan bahan pemberian pertimbangan hukum terhadap
penyusunan perjanjian nasional maupun internasional di bidang transportasi serta permasalahan yang timbul akibat penerapan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 33
c. pemberian bantuan hukum dalam rangka penyelesaian sengketa hukum yang menyangkut tugas dan fungsi Departemen Perhubungan;
d. pelaksanaan penyuluhan hukum dan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 79
Bagian Perjanjian dan Pertimbangan Hukum, terdiri dari: a. Subbagian Perjanjian; b. Subbagian Penyuluhan Hukum; c. Subbagian Bantuan Hukum.
Pasal 80
(1) Subbagian Perjanjian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan dan perumusan perjanjian nasional dan internasional, serta pemberian pertimbangan hukum terhadap penyusunan perjanjian nasional maupun internasional dan permasalahan yang timbul akibat penerapan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi.
(2) Subbagian Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pelaksanaan penyuluhan hukum dan peraturan perundang-undangan.
(3) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian bantuan hukum dalam rangka penyelesaian sengketa hukum yang menyangkut tugas dan fungsi Departemen Perhubungan.
Pasal 81
Bagian Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi kerjasama luar negeri dengan badan dunia, organisasi internasional, dan antar negara secara bilateral, multilateral dan regional di bidang transportasi, serta melaksanakan pemantauan dan inventarisasi pelaksanaan hubungan luar negeri.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 34
Pasal 82
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Bagian Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan
kerjasama bilateral, multilateral dan regional di bidang transportasi;
b. pemantauan dan evaluasi kegiatan kerjasama luar negeri dengan
badan dunia, organisasi internasional, hubungan antar lembaga negara secara bilateral, multilateral dan regional di bidang transportasi;
c. penyiapan bahan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka
kerjasama luar negeri di bidang transportasi.
Pasal 83
Bagian Kerjasama Luar Negeri, terdiri dari: a. Subbagian Kerjasama Bilateral; b. Subbagian Kerjasama Multilateral; c. Subbagian Kerjasama Regional.
Pasal 84
(1) Subbagian Kerjasama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri secara bilateral, pemantauan dan evaluasi kegiatan kerjasama luar negeri dengan badan dunia, organisasi internasional, hubungan antar lembaga negara secara bilateral serta penyiapan bahan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka kerjasama bilateral di bidang transportasi.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 35
(2) Subbagian Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri secara multilateral, pemantauan dan evaluasi kegiatan kerjasama luar negeri dengan badan dunia, organisasi internasional, hubungan antar lembaga negara secara multilateral di bidang transportasi, yaitu International Civil Aviation Organization (ICAO), International Maritime Organization (IMO), World Trade Organization (WTO), General Agreement on Trade and Services (GATS), Economic and Social Communication for Asia and the Pacific (ESCAP), United Nations Development Program (UNDP), Organisasi Konferensi Islam (OKI), United Nations Commission on Trade and Development (UNCTAD), dan Gerakan Negara Non Blok (GNB), serta penyiapan bahan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka kerjasama multilateral di bidang transportasi.
(3) Subbagian Kerjasama Regional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kerjasama secara regional, pemantauan dan evaluasi kegiatan kerjasama luar negeri dengan badan dunia, organisasi internasional, hubungan antar lembaga negara secara regional di bidang transportasi yaitu Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), Association of South East Asian Nation (ASEAN), Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), Indonesia-Malaysia-Singapore Growth Triangle (IMS-GT), Brunei-Indonesia-Malaysia-Philipina East Asia Growth Area (BIMP-EAGA) serta penyiapan bahan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka kerjasama regional di bidang transportasi.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 36
Bagian Ketujuh
Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
Pasal 85
Biro Umum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan urusan ketatausahaan, keprotokolan, kerumahtanggaan, hubungan pers dan publikasi, dan hubungan antar lembaga Departemen Perhubungan.
Pasal 86
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Biro Umum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan pembinaan ketatausahaan,
kerumahtanggaan, hubungan pers dan publikasi, dan hubungan antar lembaga;
b. pelaksanaan urusan ketatausahaan Menteri dan Sekretaris
Jenderal; c. pelaksanaan urusan keprotokolan;
d. pelaksanaan urusan persuratan dan kearsipan;
e. pelaksanaan penatausahaan pembiayaan Sekretariat Jenderal; f. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan yang menjadi tanggung
jawab Sekretariat Jenderal; g. pelaksanaan urusan hubungan pers dan publikasi Departemen
Perhubungan; h. pelaksanaan urusan hubungan antar lembaga;
i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 37
Pasal 87
Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, terdiri dari:
a. Bagian Tata Usaha dan Keprotokolan; b. Bagian Rumah Tangga; c. Bagian Hubungan Pers dan Publikasi; d. Bagian Hubungan Antar Lembaga.
Pasal 88
Bagian Tata Usaha dan Keprotokolan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan urusan ketatausahaan dan keprotokolan Departemen Perhubungan.
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bagian Tata Usaha dan Keprotokolan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan ketatausahaan dan keprotokolan; b. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri dan Sekretaris Jenderal;
c. pelaksanaan pemberian bimbingan dan urusan keprotokolan; d. pelaksanaan pemberian bimbingan administrasi perkantoran; e. pelaksanaan urusan persuratan dan kearsipan; f. pelaksanaan penatausahaan pembiayaan Sekretariat Jenderal.
Pasal 90
Bagian Tata Usaha dan Keprotokolan terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Keprotokolan; b. Subbagian Persuratan dan Kearsipan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 38
c. Subbagian Pelaksanaan dan Penataausahaan Pembiayaan.
Pasal 91
(1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Keprotokolan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha Menteri dan Sekretaris Jenderal, serta pemberian bimbingan dan melakukan urusan keprotokolan.
(2) Subbagian Persuratan dan Kearsipan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan administrasi perkantoran serta urusan persuratan dan kearsipan.
(3) Subbagian Pelaksanaan dan Penatausahaan Pembiayaan
mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan dan penatausahaan pembiayaan Kantor Pusat Sekretariat Jenderal.
Pasal 92
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan urusan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Jenderal.
Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan urusan
kerumahtanggaan; b. pelaksanaan urusan dalam, keamanan kantor dan rumah tangga
yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan urusan pengadaan peralatan dan inventarisasi barang milik/ kekayaan negara di lingkungan Sekretariat Jenderal;
d. pelaksanaan urusan pemeliharaan sarana, prasarana dan angkutan
di lingkungan kantor pusat Departemen Perhubungan;
e. pelaksanaan urusan pelayanan kesehatan pegawai.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 39
Pasal 94
Bagian Rumah Tangga, terdiri dari: a. Subbagian Keamanan dan Urusan Dalam; b. Subbagian Penyediaan Peralatan dan Inventarisasi; c. Subbagian Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Angkutan.
Pasal 95
(1) Subbagian Keamanan dan Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan urusan kerumahtanggaan, pelaksanaan urusan dalam, keamanan kantor dan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Jenderal serta urusan pelayanan kesehatan pegawai.
(2) Subbagian Penyediaan Peralatan dan Inventarisasi mempunyai
tugas melakukan urusan pengadaan peralatan dan inventarisasi barang milik/ kekayaan negara di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(3) Subbagian Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Angkutan
mempunyai tugas melakukan urusan pemeliharaan sarana, prasarana dan angkutan di lingkungan kantor pusat Departemen Perhubungan.
Pasal 96
Bagian Hubungan Pers dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan hubungan pers dan publikasi Departemen Perhubungan
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Bagian Hubungan Pers dan Publikasi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan kegiatan hubungan pers
dan media serta publikasi; b. pelaksanaan kegiatan hubungan pers dan media;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 40
c. analisis dan evaluasi berita pers dan media, opini masyarakat dan topik khusus;
d. pelaksanaan kegiatan publikasi, penerangan dan dokumentasi.
Pasal 98
Bagian Hubungan Pers dan Publikasi, terdiri dari: a. Subbagian Hubungan Pers dan Media; b. Subbagian Analisis dan Evaluasi Opini; c. Subbagian Publikasi dan Dokumentasi.
Pasal 99
(1) Subbagian Hubungan Pers dan Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan hubungan pers dan media.
(2) Subbagian Analisa dan Evaluasi Opini mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan analisis dan evaluasi berita pers dan media, opini masyarakat dan topik khusus.
(3) Subbagian Publikasi dan Dokumentasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan publikasi, penerangan dan dokumentasi.
Pasal 100
Bagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan hubungan antar lembaga. serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 101
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100, Bagian Hubungan Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan hubungan lembaga
negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan;
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 41
b. pelaksanaan hubungan lembaga negara; c. pelaksanaan hubungan lembaga pemerintah;
d. pelaksanaan hubungan organisasi kemasyarakatan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Pasal 102
Bagian Hubungan Antar Lembaga, terdiri dari: a. Subbagian Hubungan Lembaga Negara; b. Subbagian Hubungan Lembaga Pemerintah;
c. Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan dan Tata
Usaha Biro.
Pasal 103
(1) Subbagian Hubungan Lembaga Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan hubungan lembaga negara.
(2) Subbagian Hubungan Lembaga Pemerintah mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan hubungan lembaga pemerintah.
(3) Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan dan Tata
Usaha Biro mempunyi tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan hubungan organisasi kemasyarakatan, serta tata usaha dan rumah tangga Biro.
SO-DEPHUB-01-2005 (SETJEN edit MENPAN) 42
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 104
Kelompok Jabatan Fungsional pada Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 105
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh masing-masing Kepala Biro yang bersangkutan.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 43
BAB IV
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 106
(1) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 107
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perhubungan darat.
Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di
bidang transportasi jalan, transportasi sungai, danau dan penyeberangan, transportasi perkotaan serta keselamatan transportasi darat;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang transportasi jalan, transportasi
sungai, danau dan penyeberangan, transportasi perkotaan serta keselamatan transportasi darat;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang transportasi jalan, transportasi sungai, danau dan penyeberangan, transportasi perkotaan serta keselamatan transportasi darat;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 44
e. pelaksanaan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 109
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; b. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; c. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan
Penyeberangan; d. Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan; e. Direktorat Keselamatan Transportasi Darat.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Pasal 110
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempunyai tugas memfasilitasi dan memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan rencana dan program, pemaduan
jaringan transportasi darat, penyusunan laporan dan evaluasi serta sistem informasi di bidang transportasi jalan, transportasi sungai, danau dan penyeberangan, transportasi perkotaan dan keselamatan transportasi darat;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 45
b. pengelolaan urusan kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana, tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
c. pengelolaan urusan keuangan dan barang inventaris
milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan transportasi darat, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum serta penyiapan pelaksanaan hubungan masyarakat dan antar lembaga serta kerja sama luar negeri;
e. penelaahan, evaluasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak
lanjut hasil pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat.
Pasal 112
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, terdiri dari :
a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Hukum; d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 113
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penelaahan dan penyiapan koordinasi penyusunan rencana dan program, evaluasi pelaksanaan rencana dan program kerja, penyusunan sistem informasi serta pemaduan sistem transportasi darat serta penyusunan anggaran dan laporan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 46
Pasal 114
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana,
program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
b. penyiapan bahan pemaduan jaringan transportasi darat;
c. penyiapan bahan pemberian bimbingan penyusunan rencana
regional dan lokal di bidang transportasi darat;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
e. penyusunan, pengelolaan dan pengembangan sistem dan
teknologi informasi di bidang transportasi darat serta penyusunan laporan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 115
Bagian Perencanaan terdiri dari :
a. Subbagian Rencana dan Program; b. Subbagian Pemantauan dan Evaluasi; c. Subbagian Sistem Informasi dan Pelaporan.
Pasal 116
(1) Subbagian Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta pemberian bimbingan penyusunan rencana regional dan lokal di bidang transportasi darat.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 47
(2) Subbagian Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta pemaduan jaringan transportasi darat.
(3) Subbagian Sistem Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan, pengelolaan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi di bidang transportasi darat serta penyusunan laporan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 117
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang milik/kekayaan negara (BMKN) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 118
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; b. pelaksanaan perbendaharaan anggaran direktorat jenderal dan
pengelolaan barang milik/kekayaan negara (BMKN) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
c. pelaksanaan verifikasi anggaran Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.
Pasal 119
Bagian Keuangan, terdiri dari :
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan dan Barang Milik/Kekayaan Negara; c. Subbagian Verifikasi Anggaran.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 48
Pasal 120
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan pengelolaan penggunaan, pengeluaran dan penerimaan serta revisi anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
(2) Subbagian Perbendaharaan dan Barang Milik/Kekayaan Negara
mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara (BMKN) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
(3) Subbagian Verifikasi Anggaran mempunyai tugas melakukan
urusan verifikasi anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 121
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan jaringan dan dokumentasi hukum serta urusan hubungan masyarakat dan antar lembaga serta kerja sama luar negeri di bidang transportasi darat.
Pasal 122
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rancangan dan penelaahan peraturan perundang-
undangan di bidang transportasi darat; b. pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan
jaringan dan dokumentasi hukum serta penyuluhan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi darat;
c. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan antar lembaga
serta urusan kerjasama luar negeri di bidang transportasi darat.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 49
Pasal 123
Bagian Hukum, terdiri dari :
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Jaringan Dokumentasi dan Bantuan Hukum; c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 124
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan dan penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi darat.
(2) Subbagian Jaringan Dokumentasi dan Bantuan Hukum
mempunyai tugas melakukan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan jaringan dan dokumentasi hukum, serta penyuluhan peraturan perundang-undangan di bidang transportasi darat.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan hubungan masyarakat dan antar lembaga serta pertimbangan urusan kerjasama luar negeri di bidang transportasi darat.
Pasal 125
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana serta tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 126
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan dan mutasi
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, organisasi dan tata laksana serta penyiapan bahan administrasi jabatan fungsional di bidang transportasi darat;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 50
b. pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian dan administrasi perkantoran di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
c. pengelolaan urusan rumah tangga di lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat.
Pasal 127
Bagian Kepegawaian dan Umum, terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; b. Subbagian Tata Usaha; c. Subbagian Rumah Tangga.
Pasal 128
(1) Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi dan pensiun pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, organisasi dan tata laksana serta penyiapan bahan administrasi jabatan fungsional di bidang transportasi darat.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, ekspedisi dan penggandaan.
(3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan
dalam, urusan umum dan kesejahteraan pegawai.
Bagian Keempat
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 129
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 51
Pasal 130
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang jaringan transportasi
jalan, sarana angkutan jalan, lalu lintas jalan, angkutan jalan, dan pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan;
b. penyusunan Standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang jaringan transportasi jalan, sarana angkutan jalan, lalu lintas jalan, angkutan jalan, dan pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
jaringan transportasi jalan, sarana angkutan jalan, lalu lintas jalan, angkutan jalan, dan pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan;
d. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan yang menjadi lingkup kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
e. pembinaan teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang
lalu lintas dan angkutan jalan serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknis sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
f. penyiapan pelaksanaan harmonisasi dan standarisasi nasional,
regional, dan internasional di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan;
h. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 131
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdiri dari :
a. Subdirektorat Jaringan Transportasi Jalan; b. Subdirektorat Sarana Angkutan Jalan;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 52
c. Subdirektorat Lalu Lintas Jalan; d. Subdirektorat Angkutan Jalan;
e. Subdirektorat Pengendalian Operasional; f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 132
Subdirektorat Jaringan Transportasi Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan prasarana dan jaringan pelayanan angkutan jalan, penyusunan rencana, program dan evaluasi pengembangan jaringan transportasi jalan, penyusunan jaringan transportasi jalan primer, penetapan kelas jalan di jaringan jalan primer, penyusunan jaringan trayek antar kota antar propinsi, jaringan trayek lintas batas negara dan jaringan lintas di jaringan jalan primer, penetapan lokasi terminal tipe A dan pemberian kualifikasi teknis petugas terminal.
Pasal 133
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Subdirektorat Jaringan Transportasi Jalan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan, jaringan trayek dan jaringan lintas serta penentuan lokasi terminal dan penetapan kelas jalan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana
umum jaringan transportasi jalan sekunder, jaringan trayek antar kota dalam propinsi, jaringan trayek pedesaan, penentuan lokasi terminal tipe B dan terminal tipe C serta terminal barang dan penetapan kelas jalan di jaringan jalan sekunder;
c. penyiapan penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan
primer, penetapan kelas jalan di jaringan jalan primer, penetapan lokasi terminal tipe A, penetapan lokasi terminal barang utama dan penyusunan rencana, program dan evaluasi pengembangan transportasi jalan serta pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) lalu lintas dan angkutan jalan;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 53
d. penyiapan penyusunan jaringan trayek lintas batas negara,
jaringan trayek antar kota antar propinsi dan jaringan lintas di jaringan jalan primer;
e. penyiapan pemberian kualifikasi teknis petugas terminal;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan
transportasi jalan.
Pasal 134
Subdirektorat Jaringan Transportasi Jalan, terdiri dari :
a. Seksi Jaringan Prasarana dan Pelayanan; b. Seksi Pengembangan Transportasi Jalan.
Pasal 135
(1) Seksi Jaringan Prasarana dan Pelayanan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan prasarana transportasi jalan dan jaringan pelayanan angkutan jalan serta penyiapan bimbingan teknis penyusunan jaringan transportasi jalan sekunder dan penentuan lokasi terminal tipe B dan terminal tipe C serta terminal barang, penetapan jaringan trayek lintas batas negara, jaringan trayek antar kota antar propinsi dan jaringan lintas pada jaringan jalan primer serta penetapan lokasi terminal tipe A, penetapan lokasi terminal barang utama dan penetapan kelas jalan primer serta pemberian kualifikasi teknis petugas terminal.
(2) Seksi Pengembangan Transportasi Jalan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan transportasi jalan, dan penyiapan bahan penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan primer, perumusan rencana, program dan evaluasi pengembangan transportasi jalan, serta pengembangan sistim informasi manajemen (SIM) lalu lintas dan angkutan jalan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 54
Pasal 136
Subdirektorat Sarana Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor serta pengujian kendaraan bermotor dan penyiapan pengesahan hasil uji tipe, sertifikasi uji tipe kendaraan bermotor, sertifikasi tenaga penguji kendaraan bermotor, sertifikasi rancang bangun kendaraan bermotor, pelaksanaan kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor dan pelaksanaan pemeriksaan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor, akreditasi unit pengujian kendaraan bermotor.
Pasal 137
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Sarana Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor serta pengujian kendaraan bermotor;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang persyaratan teknis dan
laik jalan kendaraan bermotor serta pengujian kendaraan bermotor;
c. penyiapan pengesahan hasil uji tipe dan sertifikasi uji tipe
kendaraan bermotor, sertifikasi rancang bangun kendaraan bermotor, sertifikasi tenaga penguji kendaraan bermotor, akreditasi unit pengujian kendaraan bermotor dan pelaksanaan kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor serta pelaksanaan pemeriksaan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sarana angkutan
jalan.
Pasal 138
Subdirektorat Sarana Angkutan Jalan, terdiri dari :
a. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor; b. Seksi Teknologi Kendaraan Bermotor.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 55
Pasal 139
(1) Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian kendaraan bermotor dan penyiapan bahan pengesahan hasil uji tipe, sertifikasi uji tipe kendaraan bermotor, sertifikasi tenaga penguji kendaraan bermotor dan akreditasi unit pengujian kendaraan bermotor.
(2) Seksi Teknologi Kendaraan Bermotor mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang persyaratan teknis dan kelaikan jalan kendaraan bermotor, serta penyiapan bahan sertifikasi rancang bangun kendaraan bermotor, pelaksanaan kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor dan pelaksanaan pemeriksaan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor.
Pasal 140
Subdirektorat Lalu Lintas Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, perlengkapan jalan dan penimbangan kendaraan bermotor, serta penyiapan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional, akreditasi unit penimbangan kendaraan bermotor dan pemberian kualifikasi teknis petugas penimbangan kendaraan bermotor.
Pasal 141
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subdirektorat Lalu Lintas Jalan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas, perlengkapan jalan dan penimbangan kendaraan bermotor di jalan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang manajemen dan rekayasa
lalu lintas, perlengkapan jalan dan penimbangan kendaraan bermotor di jalan;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 56
c. penyiapan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional dan pemberian kualifikasi teknis petugas penimbangan kendaraan bermotor;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas jalan.
Pasal 142
Subdirektorat Lalu Lintas Jalan, terdiri dari :
a. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas; b. Seksi Perlengkapan Jalan.
Pasal 143
(1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas dan penyiapan bahan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional.
(2) Seksi Perlengkapan Jalan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perlengkapan jalan dan penimbangan kendaraan bermotor di jalan, serta penyiapan bahan akreditasi unit penimbangan kendaraan bermotor dan pemberian kualifikasi teknis petugas penimbangan kendaraan bermotor.
Pasal 144
Subdirektorat Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan penumpang dan barang, pemberian izin angkutan orang dan barang dengan kendaraan umum di jalan sesuai kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta perhitungan tarif angkutan umum di jalan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 57
Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang angkutan orang dan angkutan barang serta tarif angkutan umum;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang angkutan orang dan
angkutan barang serta tarif angkutan umum;
c. penyiapan pemberian izin trayek angkutan orang untuk trayek lintas batas negara dan trayek antar kota antar propinsi, izin operasi angkutan pariwisata, taksi tertentu dan angkutan sewa, penetapan tarif angkutan orang kelas ekonomi, serta pengendalian angkutan barang tertentu;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan jalan.
Pasal 146
Subdirektorat Angkutan Jalan, terdiri dari :
a. Seksi Angkutan Penumpang; b. Seksi Angkutan Barang.
Pasal 147
(1) Seksi Angkutan Penumpang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan orang dan tarif angkutan orang serta penyiapan bahan pemberian izin trayek dan izin operasi angkutan pariwisata dan angkutan orang tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya bersifat lintas batas negara dan antar kota antar propinsi serta penetapan tarif angkutan penumpang kelas ekonomi.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 58
(2) Seksi Angkutan Barang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan barang dan tarif angkutan barang serta penyiapan bahan pelaksanaan pengendalian angkutan barang tertentu, pembinaan angkutan barang.
Pasal 148
Subdirektorat Pengendalian Operasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian operasional dan penegakan hukum oleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) di bidang lalu lintas dan angkutan jalan terhadap pelanggaran di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal 149
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Subdirektorat Pengendalian Operasional menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengendalian operasional dan penyidikan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengendalian operasional
dan penyidikan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
c. penyiapan pelaksanaan penegakan hukum di bidang lalu lintas
dan angkutan jalan, dan penyiapan bahan pengusulan pengangkatan/pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
operasional lalu lintas dan angkutan jalan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 59
Pasal 150
Subdirektorat Pengendalian Operasional, terdiri dari :
a. Seksi Monitoring Operasional; b. Seksi Bimbingan Teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 151
(1) Seksi Monitoring Operasional mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan serta penyiapan bahan pelaksanaan penertiban dan pemberian sanksi administratif terhadap pelanggaran operasional kendaraan angkutan umum yang menjadi lingkup kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
(2) Seksi Bimbingan Teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan penyiapan bahan pengusulan pengangkatan dan pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal 152
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga Direktorat.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 60
Bagian Kelima
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
Pasal 153
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang jaringan transportasi,
sarana, pelabuhan, lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
b. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang jaringan transportasi, sarana, pelabuhan, lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
jaringan transportasi, sarana, pelabuhan, lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
d. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang jaringan transportasi,
sarana, pelabuhan, lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan yang menjadi lingkup kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
e. pembinaan teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang
lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknis sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan
angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 61
g. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 155
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, terdiri dari :
a. Subdirektorat Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan
Penyeberangan; b. Subdirektorat Sarana Angkutan Sungai, Danau dan
Penyeberangan; c. Subdirektorat Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan; d. Subdirektorat Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyeberangan;
e. Subdirektorat Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan; f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 156
Subdirektorat Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, penyusunan rencana umum, analisis, evaluasi, pengembangan dan pengawasan perwujudan serta penetapan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 62
b. pemberian bimbingan teknis di bidang jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan, penyusunan rencana umum jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan dalam provinsi dan dalam kabupaten/kota, dan penetapan lintas penyeberangan dalam propinsi dan dalam kabupaten/kota;
c. penyiapan bahan penyusunan rencana umum jaringan
transportasi sungai, danau dan penyeberangan, penetapan lintas penyeberangan antar propinsi dan antar negara, analisis, evaluasi dan pengembangan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan serta pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
d. penyusunan jaringan lintas penyeberangan antar propinsi dan
antar negara dan pemaduan rencana kegiatan di bidang lalu lintas dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan
transportasi sungai, danau dan penyeberangan, penyusunan rencana umum, analisis, evaluasi, pengembangan dan pengawasan perwujudan serta penetapan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 158
Subdirektorat Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan, terdiri dari:
a. Seksi Analisa dan Evaluasi Jaringan; b. Seksi Pengembangan Jaringan.
Pasal 159
(1) Seksi Analisa dan Evaluasi Jaringan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pendataan, analisis serta informasi jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 63
(2) Seksi Pengembangan Jaringan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana umum, pengembangan dan penetapan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 160
Subdirektorat Sarana Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun, mutu pelayanan, perawatan, pemeliharaan sarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan, serta pengawakan dan registrasi sarana angkutan sungai dan danau.
Pasal 161
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalalm Pasal 160, Subdirektorat Sarana Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang rancang bangun, mutu pelayanan, perawatan dan pemeliharaan sarana sungai, danau dan penyeberangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang rancang bangun sarana
sungai, danau dan penyeberangan serta perawatan dan pemeliharaan sarana sungai, danau dan penyeberangan;
c. penyiapan bahan penyusunan perawatan dan pemeliharaan
sarana sungai, danau dan penyeberangan serta registrasi sarana angkutan sungai dan danau;
d. pemberian kualifikasi teknis awak sarana angkutan sungai dan
danau;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun, mutu pelayanan, perawatan dan pemeliharaan sarana sungai, danau dan penyeberangan serta pengawakan dan registrasi sarana angkutan sungai dan danau.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 64
Pasal 162
Subdirektorat Sarana Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, terdiri dari :
a. Seksi Rancang Bangun Sarana; b. Seksi Bimbingan Perawatan Sarana.
Pasal 163
(1) Seksi Rancang Bangun Sarana mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun sarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
(2) Seksi Bimbingan Perawatan Sarana mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perawatan dan pemeliharaan sarana angkutan sungai, danau dan penyeberangan serta pengawakan dan registrasi sarana angkutan sungai dan danau.
Pasal 164
Subdirektorat Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan, pemberian sertifikasi pelabuhan penyeberangan dan rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan penyeberangan di lintas nasional dan internasional, pemberian kualifikasi teknis petugas pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 165
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 65
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang perencanaan,
pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan;
c. penyiapan bahan pemberian sertifikasi pelabuhan penyeberangan
dan rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan penyeberangan di lintas nasional dan internasional;
d. pemberian kualifikasi teknis petugas pelabuhan sungai, danau
dan penyeberangan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, perbaikan dan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan, pemberian sertifikasi pelabuhan penyeberangan dan rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan penyeberangan di lintas nasional dan internasional, pemberian kualifikasi teknis petugas pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 166
Subdirektorat Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan, terdiri dari:
a. Seksi Rancang Bangun Pelabuhan; b. Seksi Bimbingan Pengelolaan Pelabuhan.
Pasal 167
(1) Seksi Rancang Bangun Pelabuhan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan dan pembangunan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan serta pemberian sertifikasi pelabuhan penyeberangan dan rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan penyeberangan di lintas nasional dan internasional.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 66
(2) Seksi Bimbingan Pengelolaan Pelabuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan serta pemberian kualifikasi teknis petugas pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 168
Subdirektorat Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen lalu lintas, dan tata cara berlalu lintas di sungai, danau dan penyeberangan, alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan, perambuan sungai, danau dan penyeberangan, pembangunan, penyelenggaraan, pengoperasian, pemeliharaan, pembersihan alur pelayaran sungai dan danau, dan pengerukan alur pelayaran sungai, danau dan kolam pelabuhan penyeberangan, serta penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau.
Pasal 169
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168, Subdirektorat Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang manajemen lalu lintas dan tata cara berlalu lintas di sungai, danau dan penyeberangan, alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan serta penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang manajemen dan tata cara
berlalu lintas di sungai, danau dan penyeberangan, penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau serta pembangunan, penyelenggaraan, pengoperasian, pemeliharaan, pembersihan alur pelayaran sungai dan danau, dan bimbingan teknis pengerukan alur pelayaran sungai, danau dan kolam pelabuhan penyeberangan serta perambuan sungai, danau dan penyeberangan;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 67
c. penyiapan bahan penetapan kelas alur pelayaran sungai dan danau;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen lalu
lintas, dan tata cara berlalu lintas di sungai, danau dan penyeberangan, alur pelayaran sungai, danau dan penyeberangan, perambuan sungai, danau dan penyeberangan, pembangunan, penyelenggaraan, pengoperasian, pemeliharaan, pembersihan alur pelayaran sungai dan danau, dan pengerukan alur pelayaran sungai, danau dan kolam pelabuhan penyeberangan, penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau.
Pasal 170
Subdirektorat Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyeberangan, terdiri dari :
a. Seksi Manajemen Lalu Lintas; b. Seksi Alur dan Perambuan.
Pasal 171
(1) Seksi Manajemen Lalu Lintas mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen lalu lintas, tata cara berlalu lintas di sungai, danau dan penyeberangan, penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) bidang lalu lintas dan angkutan sungai dan danau.
(2) Seksi Alur dan Perambuan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pembangunan, penyelenggaraan, pengoperasian, pemeliharaan, pembersihan alur pelayaran sungai dan danau, dan bimbingan teknis pengerukan alur pelayaran sungai, danau dan kolam pelabuhan penyeberangan, serta perambuan sungai, danau dan penyeberangan, penyiapan bahan penetapan kelas alur pelayaran sungai dan danau.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 68
Pasal 172
Subdirektorat Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan angkutan sungai, danau dan penyeberangan, pemberian persetujuan operasi kapal penyeberangan di lintas nasional dan internasional, perhitungan tarif angkutan dan jasa pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan, keperintisan angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 173
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyelenggaraan angkutan sungai, danau dan penyeberangan, pemberian persetujuan operasi kapal penyeberangan di lintas nasional dan internasional, dan perhitungan tarif angkutan dan jasa pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan serta keperintisan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan
angkutan sungai, danau dan penyeberangan, perhitungan tarif angkutan dan jasa pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan serta penyusunan kriteria dan pelaksanaan pelayanan keperintisan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;
c. penyiapan bahan persetujuan operasi kapal penyeberangan di
lintas nasional dan internasional; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan
angkutan sungai, danau dan penyeberangan, pemberian persetujuan operasi kapal penyeberangan di lintas nasional dan internasional, perhitungan tarif angkutan dan jasa pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan, keperintisan angkutan sungai, danau dan penyeberangan serta pemantauan tarif angkutan dan jasa pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 69
Pasal 174
Subdirektorat Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, terdiri dari:
a. Seksi Bimbingan Usaha Angkutan; b. Seksi Tarif dan Keperintisan.
Pasal 175
(1) Seksi Bimbingan Usaha Angkutan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dan pemberian persetujuan operasi kapal penyeberangan di lintas nasional dan internasional.
(2) Seksi Tarif dan Keperintisan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perhitungan tarif, pemantauan tarif angkutan dan jasa pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan serta penyusunan kriteria dan pelaksanaan pelayanan keperintisan.
Pasal 176
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Keenam
Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan
Pasal 177
Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem transportasi perkotaaan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 70
Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177, Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang jaringan transportasi
perkotaan, lalu lintas perkotaan, angkutan perkotaan, pemaduan moda transportasi perkotaan, dan dampak transportasi perkotaan;
b. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di
bidang jaringan transportasi perkotaan, lalu lintas perkotaan, angkutan perkotaan, pemaduan moda transportasi perkotaan, dan dampak transportasi perkotaan;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
jaringan transportasi perkotaan, lalu lintas perkotaan, angkutan perkotaan, pemaduan moda transportasi perkotaan, dan dampak transportasi perkotaan;
d. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang transportasi
perkotaan yang menjadi lingkup kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem transportasi
perkotaan; f. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga
Direktorat.
Pasal 179
Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan, terdiri dari:
a. Subdirektorat Jaringan Transportasi Perkotaan; b. Subdirektorat Lalu Lintas Perkotaan;
c. Subdirektorat Angkutan Perkotaan; d. Subdirektorat Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan; e. Subdirektorat Dampak Transportasi Perkotaan; f. Subbagian Tata Usaha.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 71
Pasal 180
Subdirektorat Jaringan Transportasi Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana umum transportasi perkotaan yang berbasis jalan, jalan rel dan perairan daratan serta penyusunan rencana umum transportasi perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi.
Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Jaringan Transportasi Perkotaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana umum transportasi perkotaan yang berbasis jalan, jalan rel dan perairan daratan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana
umum transportasi perkotaan yang berbasis jalan, jalan rel dan perairan daratan;
c. penyusunan sistem informasi manajemen (SIM) transportasi
perkotaan; d. penyusunan rencana umum transportasi perkotaan untuk
kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan
rencana umum transportasi perkotaan yang berbasis jalan, jalan rel dan perairan daratan serta implementasi rencana umum transportasi perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 72
Pasal 182
Subdirektorat Jaringan Transportasi Perkotaan, terdiri dari:
a. Seksi Jaringan Transportasi Perkotaan Wilayah I;
b. Seksi Jaringan Transportasi Perkotaan Wilayah II.
Pasal 183
(1) Seksi Jaringan Transportasi Perkotaan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana umum transportasi perkotaan yang berbasis jalan, jalan rel dan perairan daratan serta penyusunan rencana umum transportasi perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi, penyusunan sistem informasi manajemen (SIM) transportasi perkotaan dan implementasi rencana umum transportasi perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi di wilayah I meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
(2) Seksi Jaringan Transportasi Perkotaan Wilayah II mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana umum transportasi perkotaan yang berbasis jalan, jalan rel dan perairan daratan serta penyusunan rencana umum transportasi perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi, penyusunan sistem informasi manajemen (SIM) transportasi perkotaan dan implementasi rencana umum transportasi perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi di wilayah II meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua
Pasal 184
Subdirektorat Lalu Lintas Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan serta pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 73
Pasal 185
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Subdirektorat Lalu Lintas Perkotaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan
manajemen dan rekayasa lalu lintas; c. penyiapan rumusan penanganan lalu lintas perkotaan berbasis
teknologi; d. pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan
nasional dalam kawasan perkotaan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan
manajemen dan rekayasa lalu lintas, pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan.
Pasal 186
Subdirektorat Lalu Lintas Perkotaan, terdiri dari:
a. Seksi Lalu Lintas Perkotaan Wilayah I; b. Seksi Lalu Lintas Perkotaan Wilayah II.
Pasal 187
(1) Seksi Lalu Lintas Perkotaan Wilayah I mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan, pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan, dan rumusan penanganan lalu lintas perkotaan berbasis teknologi di wilayah I meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 74
(2) Seksi Lalu Lintas Perkotaan Wilayah II mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan, pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan, dan rumusan penanganan lalu lintas perkotaan berbasis teknologi di wilayah II meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Pasal 188
Subdirektorat Angkutan Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan angkutan perkotaan, penyusunan rencana jaringan trayek serta penentuan alokasi kebutuhan angkutan umum perkotaan dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi.
Pasal 189
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Subdirektorat Angkutan Perkotaan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyelenggaraan angkutan perkotaan dalam trayek;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan
angkutan perkotaan dalam trayek;
c. penyusunan rencana jaringan trayek perkotaan untuk kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi;
d. penentuan alokasi kebutuhan angkutan umum perkotaan dalam
trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan
angkutan perkotaan dalam trayek, pemenuhan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan dan penyelenggaraan angkutan perkotaan dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 75
Pasal 190
Subdirektorat Angkutan Perkotaan, terdiri dari:
a. Seksi Angkutan Perkotaan Wilayah I; b. Seksi Angkutan Perkotaan Wilayah II.
Pasal 191
(1) Seksi Angkutan Perkotaan Wilayah I mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan angkutan perkotaan dalam trayek, penyusunan rencana jaringan trayek perkotaan, serta penentuan dan pemenuhan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi di wilayah I meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
(2) Seksi Angkutan Perkotaan Wilayah II mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan angkutan perkotaan dalam trayek, penyusunan rencana jaringan trayek perkotaan, serta penentuan dan pemenuhan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi di wilayah II meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Pasal 192
Subdirektorat Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pemaduan moda, penyelenggaraan angkutan perkotaan tidak dalam trayek, serta penentuan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 76
Pasal 193
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192, Subdirektorat Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyelenggaraan pemaduan moda serta penyelenggaraan angkutan perkotaan tidak dalam trayek untuk angkutan penumpang umum dan/atau barang;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan
pemaduan moda serta penyelenggaraan angkutan perkotaan tidak dalam trayek untuk angkutan penumpang umum dan/atau barang;
c. penyusunan rencana sistem pemaduan moda transportasi
perkotaan yang menghubungkan antar simpul (bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal) di kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi;
d. penentuan alokasi kebutuhan angkutan penumpang umum
perkotaan tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan
pemaduan moda dan angkutan perkotaan tidak dalam trayek untuk angkutan penumpang dan/atau barang serta pemenuhan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu propinsi.
Pasal 194
Subdirektorat Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan, terdiri dari:
a. Seksi Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan Wilayah I; b. Seksi Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan Wilayah II.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 77
Pasal 195
(1) Seksi Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan Wilayah I
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pemaduan moda, penyelenggaraan angkutan perkotaan tidak dalam trayek untuk angkutan penumpang dan/atau barang, penyusunan rencana sistem pemaduan moda transportasi perkotaan yang menghubungkan antar simpul (bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal) di kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi serta penentuan dan pemenuhan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi di wilayah I meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
(2) Seksi Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan Wilayah II
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pemaduan moda, penyelenggaraan angkutan perkotaan tidak dalam trayek untuk angkutan penumpang dan/atau barang, penyusunan rencana sistem pemaduan moda transportasi perkotaan yang menghubungkan antar simpul (bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal) di kawasan perkotaan yang melebihi satu wilayah administrasi propinsi serta penentuan dan pemenuhan alokasi kebutuhan angkutan perkotaan tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah administrasi propinsi di wilayah II meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Pasal 196
Subdirektorat Dampak Transportasi Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan transportasi perkotaan berwawasan lingkungan, penanganan dampak transportasi serta melaksanakan analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 78
Pasal 197
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Subdirektorat Dampak Transportasi Perkotaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyelenggaraan transportasi perkotaan berwawasan lingkungan dan penanganan dampak transportasi di kawasan perkotaan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan
transportasi perkotaan berwawasan lingkungan dan penanganan dampak transportasi di kawasan perkotaan;
c. penyiapan penyusunan masterplan pengembangan teknologi
transportasi ramah lingkungan; d. pelaksanaan analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam
kawasan perkotaan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan transportasi perkotaan berwawasan lingkungan, penanganan dampak transportasi di kawasan perkotaan dan pelaksanaan rekomendasi hasil analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan.
Pasal 198
Subdirektorat Dampak Transportasi Perkotaan, terdiri dari:
a. Seksi Dampak Transportasi Perkotaan Wilayah I; b. Seksi Dampak Transportasi Perkotaan Wilayah II.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 79
Pasal 199
(1) Seksi Dampak Transportasi Perkotaan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan transportasi perkotaan berwawasan lingkungan, penanganan dampak transportasi di kawasan perkotaan, penyusunan masterplan pengembangan teknologi transportasi ramah lingkungan, pelaksanaan analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan dan pelaksanaan rekomendasi hasil analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan di wilayah I meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
(2) Seksi Dampak Transportasi Perkotaan Wilayah II mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan transportasi perkotaan berwawasan lingkungan, penanganan dampak transportasi di kawasan perkotaan, penyusunan masterplan pengembangan teknologi transportasi ramah lingkungan, pelaksanaan analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan dan pelaksanaan rekomendasi hasil analisis dampak lalu lintas di jalan nasional dalam kawasan perkotaan di wilayah II meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
Pasal 200
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Ketujuh
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat
Pasal 201
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan transportasi darat.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 80
Pasal 202
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201, Direktorat Keselamatan Transportasi Darat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang manajemen keselamatan, promosi dan kemitraan, akreditasi dan sertifikasi, audit keselamatan transportasi darat;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang manajemen keselamatan,
promosi dan kemitraan, akreditasi dan sertifikasi serta audit keselamatan transportasi darat;
c. penyusunan kualifikasi dan pembinaan teknis sumber daya
manusia di bidang keselamatan transportasi darat; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan
transportasi darat; e. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga
Direktorat.
Pasal 203
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, terdiri dari:
a. Subdirektorat Manajemen Keselamatan; b. Subdirektorat Promosi dan Kemitraan; c. Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi; d. Subdirektorat Audit Keselamatan; e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 204
Subdirektorat Manajemen Keselamatan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pendataan dan analisis keselamatan serta pengembangan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 81
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Subdirektorat Manajemen Keselamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang manajemen keselamatan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang manajemen keselamatan;
c. penyiapan pelaksanaan pendataan dan analisis kecelakaan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan;
d. penyiapan bahan pengembangan keselamatan dan sistem
informasi manajemen (SIM) keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan serta penyusunan program keselamatan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen
keselamatan.
Pasal 206
Subdirektorat Manajemen Keselamatan terdiri dari :
a. Seksi Analisis Data Kecelakaan; b. Seksi Pengembangan Keselamatan.
Pasal 207
(1) Seksi Analisis Data Kecelakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang analisis data kecelakaan dan penyiapan bahan pengembangan sistem informasi manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 82
(2) Seksi Pengembangan Keselamatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan keselamatan, dan penyiapan bahan harmonisasi kebijakan dan penyusunan program keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 208
Subdirektorat Promosi dan Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan kemitraan keselamatan, serta pelaksanaan promosi dan kemitraan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 209
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Subdirektorat Promosi dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang promosi dan kemitraan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang promosi dan kemitraan
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan;
c. penyiapan pelaksanaan penyuluhan, publikasi dan deseminasi,
serta kemitraan antar lembaga dan masyarakat di bidang keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan
kemitraan keselamatan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 83
Pasal 210
Subdirektorat Promosi dan Kemitraan terdiri dari :
a. Seksi Advokasi dan Deseminasi;
b. Seksi Kemitraan.
Pasal 211
(1) Seksi Advokasi dan Deseminasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi keselamatan dan penyiapan bahan penyuluhan, publikasi dan deseminasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
(2) Seksi Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang kemitraan keselamatan dan penyiapan bahan pelaksanaan kemitraan antar lembaga dan masyarakat di bidang keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 212
Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang akreditasi dan sertifikasi pengemudi dan awak kapal sungai dan danau.
Pasal 213
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212, Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang akreditasi dan sertifikasi lembaga pendidikan pengemudi dan awak kapal sungai dan danau;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang akreditasi dan sertifikasi
lembaga pendidikan pengemudi dan awak kapal sungai dan danau;
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 84
c. penyiapan pemberian sertifikat pengemudi angkutan umum dan
awak kapal sungai dan danau;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang akreditasi dan sertifikasi.
Pasal 214
Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi terdiri dari :
a. Seksi Standardisasi dan Akreditasi; b. Seksi Sertifikasi Pengemudi.
Pasal 215
(1) Seksi Standardisasi dan Akreditasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi dan akreditasi serta sertifikasi lembaga pendidikan pengemudi dan awak kapal sungai, dan danau.
(2) Seksi Sertifikasi Pengemudi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sertifikasi pengemudi angkutan umum dan awak kapal sungai dan danau, dan penyiapan bahan pemberian Sertifikat Pengemudi Angkutan Umum (SPAU) dan awak kapal sungai, dan danau.
Pasal 216
Subdirektorat Audit Keselamatan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang audit keselamatan dan investigasi kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 85
Pasal 217
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Subdirektorat Audit Keselamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang audit keselamatan sarana, prasarana, sumber daya manusia dan pelaku transportasi jalan dan sungai, danau dan penyeberangan, dan investigasi kecelakaan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang audit keselamatan sarana,
prasarana, sumber daya manusia dan pelaku transportasi jalan dan sungai, danau dan penyeberangan, dan investigasi kecelakaan;
c. penyiapan pelaksanaan investigasi kecelakaan lalu lintas dan
angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang audit keselamatan sarana, prasarana, sumber daya manusia dan pelaku transportasi jalan dan sungai, danau dan penyeberangan, dan investigasi kecelakaan.
Pasal 218
Subdirektorat Audit Keselamatan terdiri dari :
a. Seksi Audit Faktor Keselamatan; b. Seksi Investigasi Kecelakaan.
Pasal 219
(1) Seksi Audit Faktor Keselamatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang audit keselamatan sarana, prasarana, sumber daya manusia dan pelaku transportasi jalan dan sungai, danau dan penyeberangan dan penyiapan bahan pelaksanaan audit faktor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
SO-DITJEN DARAT 2005 edit MENPAN 86
(2) Seksi Investigasi Kecelakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang investigasi kecelakaan dan penyiapan bahan pelaksanaan investigasi kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan.
Pasal 220
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 221
Kelompok Jabatan Fungsional pada organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 222
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan masing-masing Direktur.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
87
BAB V
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 223
(1) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 224
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perhubungan laut.
Pasal 225
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di
bidang lalu lintas dan angkutan laut, pelabuhan dan pengerukan, perkapalan dan kepelautan, kenavigasian serta penjagaan dan penyelamatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut,
pelabuhan dan pengerukan, perkapalan dan kepelautan, kenavigasian serta penjagaan dan penyelamatan;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang perhubungan laut;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
88
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 226
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; b. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut; c. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan; d. Direktorat Perkapalan dan Kepelautan; e. Direktorat Kenavigasian; f. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Pasal 227
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana, program dan
anggaran, penyiapan bahan rumusan kebijakan, penataan organisasi dan tata laksana serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
b. pengelolaan urusan keuangan dan barang inventaris milik/
kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
89
c. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, dokumentasi hukum serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
d. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan kepegawaian di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
e. penelaahan, evaluasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat.
Pasal 229
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terdiri dari :
a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Hukum;
d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 230
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, perumusan kebijakan, penataan organisasi dan tata laksana serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Pasal 231
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 230, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana,
perumusan bahan kebijakan, pengumpulan dan pengolahan data dan informasi, hubungan antar lembaga, penyusunan pedoman, standar dan rencana usaha kemitraan;
b. pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program
dan anggaran, rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), konsep dokumen pelaksanaan anggaran, serta penyusunan program kerja sama teknik dan pinjaman / hibah luar negeri;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
90
c. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan dan penataan organisasi dan tata laksana, penyiapan bahan koordinasi kebijakan dan penetapan tarif, penyusunan rencana dan evaluasi kinerja serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Pasal 232
Bagian Perencanaan, terdiri dari :
a. Subbagian Rencana; b. Subbagian Program;
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 233
(1) Subbagian Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi penyusunan rencana, perumusan bahan kebijakan, pengumpulan dan pengolahan data dan informasi, hubungan antar lembaga, penyusunan pedoman, standar dan rencana usaha kemitraan.
(2) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi penyusunan program dan anggaran, rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan Anggaran (RKA), konsep dokumen pelaksanaan anggaran, serta penyusunan program kerja sama teknik dan pinjaman / hibah luar negeri.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program, rencana dan evaluasi kinerja, bimbingan dan penataan organisasi dan tata laksana, serta penyiapan bahan koordinasi kebijakan dan penetapan tarif.
Pasal 234
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan inventarisasi barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
91
Pasal 235
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan proses pengesahan konsep dokumen
pelaksanaan anggaran menjadi dokumen pelaksanaan anggaran, penyusunan rencana dan administrasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, revisi anggaran dan pemantauan anggaran serta penyiapan petunjuk pelaksanaan anggaran;
b. pelaksanaan dan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan dan
tata usaha keuangan, pemantauan, penilaian dan penyusunan laporan realisasi anggaran dan neraca, serta tindak lanjut penyelesaian temuan dan pemantauan laporan hasil pemeriksaan aparat pengawas;
c. pelaksanaan verifikasi, pembukuan dan perhitungan anggaran,
penyiapan bahan pembinaan dan pengelolaan administrasi perlengkapan, penyelesaian tuntutan perbendaharaan (TP) dan tuntutan ganti rugi (TGR).
Pasal 236
Bagian Keuangan, terdiri dari : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan;
c. Subbagian Verifikasi dan Barang Milik/Kekayaan Negara.
Pasal 237
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran menjadi dokumen pelaksanaan anggaran, penyusunan rencana dan administrasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, revisi anggaran dan pemantauan anggaran serta penyiapan petunjuk pelaksanaan anggaran.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
92
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan perbendaharaan dan tata usaha keuangan, pemantauan, penilaian dan penyusunan laporan realisasi anggaran dan neraca, serta tindak lanjut penyelesaian temuan dan pemantauan laporan hasil pemeriksaan aparat pengawas.
(3) Subbagian Verifikasi dan Barang Milik/Kekayaan Negara
mempunyai tugas melakukan verifikasi dan pembukuan, penyiapan bahan pembinaan dan pengelolaan administrasi perlengkapan, penyelesaian tuntutan perbendaharaan (TP) dan tuntutan ganti rugi (TGR).
Pasal 238
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum serta urusan kerjasama luar negeri dan hubungan masyarakat.
Pasal 239
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 238, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan telaahan dan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan; b. pelaksanaan bantuan hukum dan penyuluhan peraturan perundang-
undangan serta dokumentasi hukum;
c. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan penyiapan bahan pertimbangan urusan kerjasama luar negeri di bidang perhubungan laut.
Pasal 240
Bagian Hukum, terdiri dari : a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi; c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
93
Pasal 241
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan telaahan dan penyiapan rancangan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang perhubungan laut.
(2) Subbagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi mempunyai tugas
melakukan pelaksanaan bantuan hukum serta penyuluhan peraturan perundang-undangan dan dokumentasi hukum.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri
mempunyai tugas melakukan hubungan masyarakat dan menyiapkan bahan pertimbangan urusan kerjasama luar negeri.
Pasal 242
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Pasal 243
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 242, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan karir pegawai dan
pengelolaan basis data kepegawaian serta analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai;
b. pelaksanaan urusan mutasi, kesejahteraan dan disiplin pegawai;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan
keprotokolan.
Pasal 244
Bagian Kepegawaian danUmum, terdiri dari : a. Subbagian Pengembangan Pegawai; b. Subbagian Mutasi; c. Subbagian Tata Usaha.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
94
Pasal 245
(1) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan
perencanaan, pengembangan pegawai dan pengelolaan basis data kepegawaian serta penyusunan rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai.
(2) Subbagian Mutasi mempunyai tugas melakukan urusan
pengangkatan, kepangkatan, pemindahan, pemberhentian dan pensiun, serta kesejahteraan dan disiplin pegawai.
(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan dan keprotokolan.
Bagian Keempat
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Pasal 246
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut serta pengembangan sistem dan informasi angkutan laut.
Pasal 247
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif angkutan laut,
angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang tarif angkutan laut, angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
95
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang tarif angkutan laut, angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut;
d. penyiapan pemberian perizinan penyelenggaraan usaha pelayaran
antar propinsi dan atau internasional dan izin operasi angkutan laut khusus serta penetapan syarat bendera kapal asing yang beroperasi di perairan Indonesia dan persyaratan agen umum dan perwakilan perusahaan pelayaran asing;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tarif angkutan laut,
angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 248
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, terdiri dari :
a. Subdirektorat Angkutan Laut Dalam Negeri; b. Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negeri; c. Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan
Laut; d. Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut; e. Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Informasi Angkutan
Laut; f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 249
Subdirektorat Angkutan Laut Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang Penyusunan Jaringan dan Penempatan Kapal Liner, Tramper dan Pelayaran Rakyat.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
96
Pasal 250
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 249, Subdirektorat Angkutan Laut Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang jaringan trayek tetap dan teratur (liner), tidak berjadwal tetap dan tidak teratur (tramper) angkutan laut dalam negeri, penempatan kapalnya dalam jaringan trayek, dispensasi syarat bendera kapal asing yang digunakan untuk angkutan laut dalam negeri, dan usaha pelayaran rakyat;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang jaringan trayek tetap dan
teratur (liner), tidak berjadwal tetap dan tidak teratur (tramper) angkutan laut dalam negeri, penempatan kapalnya dalam jaringan trayek, dispensasi syarat bendera kapal asing yang digunakan untuk angkutan laut dalam negeri, dan usaha pelayaran rakyat;
c. penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan syarat bendera
kapal asing yang beroperasi di perairan Indonesia; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan trayek tetap
dan teratur (liner), tidak berjadwal tetap dan tidak teratur (tramper) angkutan laut dalam negeri, penempatan kapalnya dalam jaringan trayek, dispensasi syarat bendera kapal asing yang digunakan untuk angkutan laut dalam negeri, dan usaha pelayaran rakyat.
Pasal 251
Subdirektorat Angkutan Laut Dalam Negeri, terdiri dari: a. Seksi Penyusunan Jaringan dan Penempatan Kapal Liner; b. Seksi Tramper dan Pelayaran Rakyat.
Pasal 252
(1) Seksi Penyusunan Jaringan dan Penempatan Kapal Liner
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan jaringan trayek berjadwal tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri, penempatan kapal dan penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan dispensasi syarat bendera kapal asing.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
97
(2) Seksi Tramper dan Pelayaran Rakyat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang trayek tidak berjadual tetap dan tidak teratur (tramper) angkutan laut dalam negeri dan usaha pelayaran rakyat.
Pasal 253
Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang Angkutan Laut Luar Negeri.
Pasal 254 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253, Subdirektorat Angkutan Laut Luar Negeri menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang kegiatan pelayaran samudera nasional dan asing yang menyelenggarakan angkutan laut jurusan Amerika, Eropa, Afrika, Asia Pasific, Asia Tenggara dan Australia dengan trayek liner dan tramper;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang kegiatan pelayaran
samudera nasional dan asing yang menyelenggarakan angkutan laut jurusan Amerika, Eropa, Afrika, Asia Pasific, Asia Tenggara dan Australia dengan trayek liner dan tramper;
c. penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan persyaratan
agen umum dan perwakilan perusahaan pelayaran asing; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan pelayaran
samudera nasional dan asing yang menyelenggarakan angkutan laut jurusan Amerika, Eropa, Afrika, Asia Pasific, Asia Tenggara dan Australia dengan trayek liner dan tramper.
Pasal 255
Subdirektorat Angkuan Laut Luar Negeri, terdiri dari : a. Seksi Amerika, Eropa dan Afrika; b. Seksi Asia Pasifik dan Australia.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
98
Pasal 256
(1) Seksi Amerika, Eropa dan Afrika, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayaran nasional dan asing yang menyelenggarakan angkutan laut dari Indonesia ke negara-negara di Amerika, Eropa, Afrika dan sebaliknya serta penyiapan bahan perumusan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan laut dan penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan persyaratan agen umum dan perwakilan perusahaan pelayaran asing.
(2) Seksi Asia Pasifik dan Australia, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan,standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayaran nasional dan asing yang menyelenggarakan angkutan laut dari Indonesia ke negara-negara di Asia, Pasifik, Australia dan sebaliknya serta penyiapan bahan perumusan kerjasama bilateral, sub regional, regional dan multilateral di bidang angkutan laut dan penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan persyaratan agen umum dan perwakilan perusahaan pelayaran asing.
Pasal 257
Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan laut khusus pertambangan, aneka industri, pariwisata, penunjang angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat.
Pasal 258
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang operasional angkutan laut khusus pertambangan, aneka industri, pariwisata, penunjang angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
99
b. pemberian bimbingan teknis di bidang operasional angkutan laut khusus pertambangan, aneka industri, pariwisata, penunjang angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat;
c. penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan syarat bendera
kapal asing angkutan laut khusus yang beroperasi di perairan Indonesia;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang operasional
angkutan laut khusus pertambangan, aneka industri, pariwisata, penunjang angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat.
Pasal 259
Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut, terdiri dari : a. Seksi Pertambangan, Pariwisata dan Tenaga Kerja Bongkar Muat; b. Seksi Aneka Industri dan Penunjang Angkutan Laut.
Pasal 260
(1) Seksi Pertambangan, Pariwisata dan Tenaga Kerja Bongkar Muat
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan operasional angkutan laut khusus pertambangan dan lepas pantai, pariwisata dan penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan dispensasi syarat bendera kapal asing angkutan laut khusus yang beroperasi di perairan Indonesia serta tenaga kerja bongkar muat.
(2) Seksi Aneka Industri dan Penunjang Angkutan Laut mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan operasional angkutan laut khusus aneka industri, kehutanan, perikanan dan penyiapan bahan pemberian persetujuan penetapan dispensasi syarat bendera kapal asing angkutan laut khusus yang beroperasi di perairan Indonesia serta penunjang angkutan laut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
100
Pasal 261
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang tarif angkutan laut serta penyiapan perumusan pengembangan armada.
Pasal 262
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang tarif, pengembangan armada dan analisis ekonomis kebutuhan armada serta usaha angkutan laut;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang tarif, pengembangan
armada dan analisis ekonomis kebutuhan armada serta usaha angkutan laut;
c. penyiapan bahan pemberian perizinan penyelenggaraan usaha
pelayaran antar provinsi dan atau internasional, izin operasi angkutan laut khusus;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tarif, pengembangan
armada dan analisis ekonomis kebutuhan armada serta usaha angkutan laut.
Pasal 263
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Laut, terdiri dari : a. Seksi Analisis Kebutuhan dan Bimbingan Armada; b. Seksi Bimbingan Usaha dan Tarif Angkutan Laut.
Pasal 264
(1) Seksi Analisis Kebutuhan dan Bimbingan Armada mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan armada serta analisis ekonomis kebutuhan armada.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
101
(2) Seksi Bimbingan Usaha dan Tarif Angkutan Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang usaha angkutan laut dan tarif angkutan laut, penyaiapan bahan pemberian perizinan penyelenggaraan usaha pelayaran antar provinsi dan atau internasional dan izin operasi angkutan laut khusus.
Pasal 265
Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Informasi Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rencana sistem dan kebutuhan pokok, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut serta laporan tahunan Direktorat.
Pasal 266
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 265, Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Informasi Angkutan Laut menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang rencana kebutuhan angkutan laut pada waktu dan atau kondisi tertentu, angkutan bahan pokok serta pengembangan sistem dan informasi angkutan laut;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang rencana kebutuhan
angkutan laut pada waktu dan atau kondisi tertentu, angkutan bahan pokok serta pengembangan sistem dan informasi angkutan laut;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rencana kebutuhan
angkutan laut pada waktu dan atau kondisi tertentu, angkutan bahan pokok serta pengembangan sistem dan informasi angkutan laut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
102
Pasal 267
Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Informasi Angkutan Laut, terdiri dari : a. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Angkutan Laut; b. Seksi Evaluasi Angkutan Laut.
Pasal 268
(1) Seksi Pengolahan Data dan Informasi Angkutan Laut mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rencana kebutuhan angkutan laut pada waktu dan atau kondisi tertentu dan angkutan bahan pokok.
(2) Seksi Evaluasi Angkutan Laut mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang evaluasi pelaksanaan kegiatan angkutan laut pada waktu dan atau kondisi tertentu dan angkutan bahan pokok untuk kelancaran angkutan laut.
Pasal 269
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. .
Bagian Kelima
Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan
Pasal 270
Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan pelabuhan dan perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
103
Pasal 271
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan
pelabuhan dan perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang pengembangan pelabuhan dan perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
pengembangan pelabuhan dan perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan operasional pelabuhan;
d. penyiapan pemberian perizinan dan standardisasi penyelenggaraan
pengembangan pelabuhan, perancangan fasilitas pelabuhan pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan operasional pelabuhan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
pelabuhan, perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan operasional pelabuhan;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 272
Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan, terdiri dari : a. Subdirektorat Pengembangan Pelabuhan; b. Subdirektorat Perancangan Fasilitas Pelabuhan;
c. Subdirektorat Pengerukan dan Reklamasi;
d. Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
104
e. Subdirektorat Bimbingan Pelayanan Jasa dan Operasional Pelabuhan;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 273
Subdirektorat Pengembangan Pelabuhan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan lokasi pelabuhan, tatanan kepelabuhanan nasional, data dan informasi kepelabuhanan, rencana induk dan pengembangan pelabuhan.
Pasal 274
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 273, Subdirektorat Pengembangan Pelabuhan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penerapan lokasi pelabuhan, tatanan kepelabuhanan nasional rencana induk dan pengembangan pelabuhan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang tatanan kepelabuhanan
nasional, rencana induk dan pengembangan pelabuhan serta data dan informasi kepelabuhanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan lokasi
pelabuhan dan tatanan kepelabuhanan nasional, rencana induk dan pengembangan pelabuhan.
Pasal 275
Subdirektorat Pengembangan Pelabuhan, terdiri dari : a. Seksi Tatanan dan Evaluasi Kepelabuhanan; b. Seksi Penyusunan Rencana Induk dan Rencana Pengembangan
Pelabuhan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
105
Pasal 276
(1) Seksi Tatanan dan Evaluasi Kepelabuhanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan lokasi pelabuhan, tatanan kepelabuhanan nasional, pengumpulan dan evaluasi data dan informasi kepelabuhanan serta penyiapan persetujuan penetapan lokasi pelabuhan, dan penyusunan laporan Direktorat.
(2) Seksi Penyusunan Rencana Induk dan Rencana Pengembangan
Pelabuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang rencana induk dan pengembangan pelabuhan.
Pasal 277
Subdirektorat Perancangan Fasilitas Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang survei, perancangan teknis fasilitas pelabuhan, program pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan.
Pasal 278
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Subdirektorat Perancangan Fasilitas Pelabuhan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang perancangan dan survei teknis fasilitas pelabuhan, program pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang perancangan dan survei
fasilitas pelabuhan, program pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perancangan dan
survei teknis fasilitas pelabuhan, program pembangunan dan perawatan fasilitas pelabuhan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
106
Pasal 279
Subdirektorat Perancangan Fasilitas Pelabuhan, terdiri dari : a. Seksi Pedoman dan Rancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan; b. Seksi Penyusunan Program Pembangunan Fasilitas Pelabuhan.
Pasal 280
(1) Seksi Pedoman dan Rancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perancangan teknis fasilitas dan peralatan pelabuhan, survai topografi dan hidro-oceanografi dan geoteknik serta persetujuan desain, pembangunan fasilitas dan peralatan pelabuhan.
(2) Seksi Penyusunan Program Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan program kegiatan pembangunan dan perawatan fasilitas dan peralatan pelabuhan serta sertifikasi fasilitas dan peralatan pelabuhan.
Pasal 281
Subdirektorat Pengerukan dan Reklamasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang program, perancangan teknis pengerukan, dan reklamasi serta peralatan pengerukan.
Pasal 282
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Subdirektorat Pengerukan dan Reklamasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang perancangan dan survei teknis pengerukan dan reklamasi serta peralatan pengerukan;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
107
b. pemberian bimbingan teknis di bidang program, perancangan dan survei teknis pengerukan dan reklamasi serta peralatan pengerukan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang program,
perancangan dan survei teknis pengerukan dan reklamasi serta peralatan pengerukan.
Pasal 283
Subdirektorat Pengerukan dan Reklamasi, terdiri dari : a. Seksi Program dan Perancangan Teknis Pengerukan dan
Reklamasi; b. Seksi Bimbingan Peralatan Pengerukan dan Reklamasi.
Pasal 284
(1) Seksi Program dan Perancangan Teknis Pengerukan dan
Reklamasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang program, perancangan dan survei teknis pelaksanaan pengerukan dan reklamasi.
(2) Seksi Bimbingan Peralatan Pengerukan dan Reklamasi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perizinan, penggunaan kapal dan alat bantu keruk, pekerjaan pengerukan dan reklamasi.
Pasal 285
Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan pemanduan dan penundaan kapal.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
108
Pasal 286
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285, Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penetapan wilayah perairan pandu, standar pelayanan pemanduan dan penundaan kapal, standardisasi sarana bantu pemanduan serta kualifikasi dan sertifikasi tenaga pandu;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penetapan wilayah perairan
pandu, standar pelayanan pemanduan dan penundaan kapal, standardisasi sarana bantu pemanduan serta kualifikasi dan sertifikasi tenaga pandu;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di
bidang penetapan wilayah perairan pandu, standar pelayanan pemanduan dan penundaan kapal, standardisasi sarana bantu pemanduan serta kualifikasi dan sertifikasi tenaga pandu.
Pasal 287
Subdirektorat Pemanduan dan Penundaan Kapal, terdiri dari : a. Seksi Perairan dan Pelayanan Pandu; b. Seksi Tenaga Pandu dan Sarana Bantu Pemanduan.
Pasal 288
(1) Seksi Perairan dan Pelayanan Pandu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan wilayah perairan pandu serta standar pelayanan pemanduan dan penundaan kapal.
(2) Seksi Tenaga Pandu dan Sarana Bantu Pemanduan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang kualifikasi dan sertifikasi tenaga pandu, serta standardisasi sarana bantu pemanduan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
109
Pasal 289
Subdirektorat Bimbingan Pelayanan Jasa Operasional Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang tarif kepelabuhanan, pelayanan jasa dan operasional pelabuhan.
Pasal 290
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 289, Subdirektorat Bimbingan Pelayanan Jasa Operasional Pelabuhan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang tarif jasa kepelabuhanan, pengoperasian pelabuhan dan kinerja pelayanan jasa kepelabuhanan, dan penetapan pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri, daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan, penggunaan tanah dan perairan pelabuhan, kerjasama kepelabuhanan serta penyiapan persetujuan pengoperasian pelabuhan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang tarif jasa kepelabuhanan,
pengoperasian pelabuhan dan kinerja pelayanan jasa kepelabuhanan, dan penetapan pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri, daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan, penggunaan tanah dan perairan pelabuhan, serta penyiapan persetujuan pengoperasian pelabuhan;
c. pelaksanaan evaluasi dan peloporan pelaksanaan kegiatan di
bidang tarif jasa kepelabuhanan, pengoperasian pelabuhan dan kinerja pelayanan jasa kepelabuhanan, dan penetapan pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri, daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan, penggunaan tanah dan perairan pelabuhan, serta penyiapan persetujuan pengoperasian pelabuhan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
110
Pasal 291
Subdirektorat Bimbingan Pelayanan Jasa Operasional Pelabuhan, terdiri dari :
a. Seksi Bimbingan Pelayanan Jasa dan Tarif Pelabuhan; b. Seksi Bimbingan Tata Guna Tanah dan Perairan
Pasal 292
(1) Seksi Bimbingan Pelayanan Jasa dan Tarif Pelabuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang tarif jasa kepelabuhanan, pengoperasian dan pelayanan jasa pelabuhan, kinerja pelayanan pelabuhan dan penetapan pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri.
(2) Seksi Bimbingan Tata Guna Tanah dan Perairan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan batas daerah lingkungan kerja dan lingkungan kepentingan pelabuhan, penggunaan atas tanah dan perairan, kerjasama kepelabuhanan serta penyiapan persetujuan pengoperasian pelabuhan.
Pasal 293
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Keenam Direktorat Perkapalan dan Kepelautan
Pasal 294
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal dan kepelautan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
111
Pasal 295
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang rancang bangun dan
kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis, dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal, pembersihan tangki kapal (tank cleaning), perbaikan dan pemeliharaan (floating and running repair) kapal, penetapan standar pengujian dan sertifikasi kepelautan;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang rancang bangun dan kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis, dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal, pembersihan tangki kapal (tank cleaning), perbaikan dan pemeliharaan (floating and running repair) kapal, penetapan standar pengujian dan sertifikasi kepelautan;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
rancang bangun dan kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis, dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal, pembersihan tangki kapal (tank cleaning), perbaikan dan pemeliharaan (floating and running repair) kapal, penetapan standar pengujian dan sertifikasi kepelautan;
d. penerbitan sertifikat keselamatan kapal, pencegahan pencemaran
dari kapal, kepelautan, manajemen keselamatan kapal (ISM-Code), surat ukur kapal dan surat tanda kebangsaan kapal dalam rangka penyelenggaraan kelaiklautan kapal dan daftar riwayat kapal (continuous synopsis record);
e. pengesahan gambar rancang bangun kapal, perhitungan stabilitas
kapal, lambung timbul kapal, daftar ukur kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, program lembaga pendidikan dan pelatihan kepelautan, sertifikat kepelautan dan panduan muatan dalam rangka pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
112
f. penerbitan surat persetujuan penggunaan/ penggantian nama kapal, surat penetapan tanda panggilan (call sign) kapal, surat keterangan status hukum kapal dan surat keterangan penghapusan kapal dari pendaftaran;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun dan
sertifikasi kapal, standar pengujian dan sertifikasi kepelautan, pengawakan kapal dan dokumen pelaut, keselamatan kapal dan manajemen keselamatan kapal, pengukuran dan surat ukur kapal, pendaftaran dan tanda kebangsaan kapal, jaminan ganti rugi pencemaran laut oleh minyak dari kapal;
h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 296
Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, terdiri dari : a. Subdirektorat Kelaikan Kapal; b. Subdirektorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal; c. Subdirektorat Nautis, Teknis dan Radio Kapal; d. Subdirektorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal; e. Subdirektorat Kepelautan; f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 297
Subdirektorat Kelaikan Kapal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang konstruksi, instalasi permesinan dan listrik kapal, lambung timbul dan stabilitas kapal, pengesahan gambar dan rancang bangun serta pemasukan kapal dan peti kemas.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
113
Pasal 298
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 297, Subdirektorat Kelaikan Kapal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang konstruksi, instalasi permesinan, listrik dan lambung timbul kapal, stabilitas kapal, pengesahan gambar dan rancang bangun serta pemasukan kapal dan peti kemas;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang konstruksi, instalasi
permesinan dan listrik kapal, stabilitas kapal, pengesahan gambar dan rancang bangun serta pemasukan kapal dan peti kemas;
c. pelaksanaan pengesahan gambar rancang bangun kapal, stabilitas
dan lambung timbul kapal dan peti kemas; d. penilaian teknis terhadap kondisi umum dalam rangka pemasukan
kapal dari luar negeri; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang konstruksi, instalasi
permesinan, listrik dan lambung timbul kapal, stabilitas kapal, pengesahan gambar dan rancang bangun serta pemasukan kapal dan peti kemas.
Pasal 299
Subdirektorat Kelaikan Kapal, terdiri dari : a. Seksi Konstruksi dan Stabilitas Kapal; b. Seksi Rancang Bangun dan Pemasukan Kapal.
Pasal 300
(1) Seksi Konstruksi dan Stabilitas Kapal mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang konstruksi, instalasi permesinan, listrik dan lambung timbul kapal, stabilitas kapal, dan peti kemas.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
114
(2) Seksi Rancang Bangun dan Pemasukan Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengesahan gambar dan rancang bangun serta pemasukan kapal dan perawatan kapal berencana.
Pasal 301
Subdirektorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengukuran kapal, pendaftaran dan balik nama kapal, hipotek dan kebangsaan kapal.
Pasal 302
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 301 Subdirektorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, pedoman, norma,
kriteria, dan prosedur di bidang pengukuran kapal, pendaftaran dan baliknama kapal, hipotek dan kebangsaan kapal;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengukuran kapal,
pendaftaran dan balik nama kapal, hipotek dan kebangsaan kapal; c. penyiapan pengesahan daftar ukur kapal, penerbitan surat ukur,
surat tanda kebangsaan kapal, surat persetujuan penggunaan/ penggantian nama kapal, surat penetapan tanda panggilan (call sign) kapal, surat keterangan status hukum kapal, surat keterangan penghapusan kapal dari pendaftaran dan daftar riwayat kapal;
d. pelaksanaan pendaftaran, baliknama dan hipotek kapal; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengukuran kapal,
penggantian bendera kapal, pendaftaran dan baliknama kapal, hipotek dan kebangsaan kapal.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
115
Pasal 303
Subdirektorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, terdiri dari: a. Seksi Pengukuran Kapal; b. Seksi Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal.
Pasal 304
(1) Seksi Pengukuran Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengukuran kapal cara dalam negeri dan cara internasional.
(2) Seksi Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pendaftaran, baliknama dan hipotek kapal serta penyelenggaraan penggantian bendera kapal, pemberian surat tanda kebangsaan kapal, pemberian nama kapal dan tanda panggilan kapal.
Pasal 305
Subdirektorat Nautis, Teknis dan Radio Kapal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang nautis, teknis permesinan, radio dan elektronika kapal, perlengkapan dan peralatan kapal.
Pasal 306
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 305, Subdirektorat Nautis, Teknis dan Radio Kapal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, pedoman, norma,
kriteria, dan prosedur di bidang nautis, teknis permesinan kapal, radio dan elektronika kapal, perlengkapan dan peralatan kapal serta sertifikat keselamatan kapal;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
116
b. pemberian bimbingan teknis di bidang nautis dan teknis permesinan, radio dan elektronika kapal, perlengkapan dan peralatan kapal serta sertifikat keselamatan kapal;
c. penyiapan penerbitan sertifikat keselamatan kapal;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang nautis dan teknis
permesinan, radio dan elektronika kapal, perlengkapan dan peralatan kapal serta sertifikat keselamatan kapal.
Pasal 307
Subdirektorat Nautis, Teknis dan Radio Kapal, terdiri dari : a. Seksi Penilikan Keselamatan Kapal; b. Seksi Sertifikasi Keselamatan Kapal.
Pasal 308
(1) Seksi Penilikan Keselamatan Kapal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang nautis, teknis permesinan kapal, elektronika dan radio kapal, perlengkapan dan peralatan kapal.
(2) Seksi Sertifikasi Keselamatan Kapal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sertifikasi keselamatan kapal.
Pasal 309
Subdirektorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan pengoperasian kapal, jaminan ganti rugi pencemaran dan dumping.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
117
Pasal 310
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 309, Subdirektorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, pedoman, norma,
kriteria, dan prosedur di bidang pencegahan pencemaran oleh minyak, bahan berbahaya, beracun dan bahan lainnya dari kapal serta dana jaminan ganti rugi pencemaran dari kapal;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pencegahan dan ganti rugi
pencemaran, dan dumping serta manajemen keselamatan kapal;
c. pelaksanaan audit di bidang manajemen keselamatan kapal;
d. penyiapan penerbitan sertifikat manajemen keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan jaminan ganti rugi;
e. pelaksanaan pengesahan pola penanggulangan darurat pencemaran
minyak dari kapal (Shipboard Oil Pollution Emergency Plan), pola penanggulangan darurat pencemaran laut dari kapal (Shipboard Marine Pollution Emergency Plan) dan instalasi peralatan pencegahan pencemaran di kapal;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan
ganti rugi pencemaran, dan dumping serta manajemen keselamatan kapal.
Pasal 311
Subdirektorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, terdiri dari: a. Seksi Pencegahan dan Ganti Rugi Pencemaran; b. Seksi Manajemen Keselamatan Kapal.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
118
Pasal 312 (1) Seksi Pencegahan dan Ganti Rugi Pencemaran mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan pencemaran oleh minyak, bahan berbahaya beracun dan bahan lainnya dari kapal, pemantauan peralatan pencemaran serta ganti rugi pencemaran, pembersihan tangki-tangki kapal, sarana pengangkutan dan penampungan limbah di pelabuhan, serta penyiapan sertifikasi pencegahan pencemaran dan pengurusan konstribusi tahunan.
(2) Seksi Manajemen Keselamatan Kapal mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen keselamatan pengoperasian kapal dan sertifikasi manajemen keselamatan kapal.
Pasal 313
Subdirektorat Kepelautan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawakan, dan perlindungan awak kapal, standardisasi dan sertifikasi pelaut.
Pasal 314
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 313, Subdirektorat Kepelautan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, pedoman, norma,
kriteria, dan prosedur di bidang pengawakan dan perlindungan awak kapal, serta standardisasi dan sertifikasi pelaut;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengawakan dan
perlindungan awak kapal serta standardisasi dan sertifikasi pelaut;
c. pelaksanaan pengesahan program pendidikan dan pelatihan kepelautan, sertifikat kepelautan dan perjanjian kerja laut;
d. pelaksanaan dokumentasi kepelautan dan pengawakan kapal;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawakan dan
perlindungan awak kapal serta standardisasi dan sertifikasi pelaut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
119
Pasal 315
Subdirektorat Kepelautan, terdiri dari : a. Seksi Pengawakan dan Perlindungan Awak Kapal; b. Seksi Standardisasi dan Sertifikasi Pelaut.
Pasal 316
(1) Seksi Pengawakan dan Perlindungan Awak Kapal mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawakan dan perlindungan awak kapal serta penerbitan buku pelaut, database identitas pelaut, perjanjian kerja laut dan penyijilan awak kapal.
(2) Seksi Standardisasi dan Sertifikasi Pelaut mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi dan sertifikasi serta pengukuhan sertifikat, database sertifikat pelaut, pengesahan program pendidikan dan pelatihan kepelautan.
Pasal 317
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
120
Bagian Ketujuh
Direktorat Kenavigasian
Pasal 318
Direktorat Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara, pangkalan kenavigasian serta sarana dan prasarana kenavigasian.
Pasal 319
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 318, Direktorat Kenavigasian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perambuan dibidang
perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana kenavigasian;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur
dibidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara pangkalan kenavigasian , sarana dan prasarana kenavigasian;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis dibidang
perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian , sarana dan prasarana kenavigasian;
d. penyiapan pemberian perizinan dan pelayanan dalam
penyelenggaraan perambuan dan telekomunikasi pelayaran;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana kenavigasian;
f. pelaksanaan urusan tata usaha, dan rumah tangga Direktorat.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
121
Pasal 320
Direktorat Kenavigasian, terdiri dari : a. Subdirektorat Perambuan;
b. Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran;
c. Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian;
d. Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian;
e. Subdirektorat Sarana dan Prasarana;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 321
Subdirektorat Perambuan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas. .
Pasal 322
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 321, Subdirektorat Perambuan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
122
b. pemberian bimbingan teknis dibidang bidang pengoperasian peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran. serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas;
c. penyiapan bahan perijinan spesifikasi teknis pembangunan sarana
bantu navigasi pelayaran pihak ketiga;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian peralatan dan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran. serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas.
Pasal 323
Subdirektorat Perambuan, terdiri dari :
a. Seksi Operasi dan Survey; b. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Perambuan.
Pasal 324
(1) Seksi Operasi dan Survey mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, stándar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian, pemberian ijin spesifikasi teknis sarana bantu navigasi pelayaran serta pengamatan laut dan survei alur pelayaran, penandaan daerah terbatas dan terlarang, daerah ship to ship, maklumat pelayaran bahaya navigasi, design sistem rute dan tata cara berlalu lintas.
(2) Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Perambuan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang peralatan, perencanaan pembangunan, replcement, perbaikan dan pemeliharaan, gambar design konstruksi serta kelainan dan keandalan sarana bantu navigasi pelayaran dan koreksi peta laut.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
123
Pasal 325
Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian peralatan dan prosedur kerja, perencanaan, pembangunan sarana dan prasarana, pemeliharaan dan perbaikan, pemberian ijin kuasa perhitungan jasa, rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran.
Pasal 326
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325, Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian peralatan dan prosedur kerja, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, kuasa perhitungan jasa Telekomunikasi Pelayaran;
b. pemberian bimbingan teknis dibidang pengoperasian peralatan dan
prosedur kerja, perencanaan pembangunan sarana dan prasarana, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, dan kuasa perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran serta pelaksanaan perhitungan;
c. penyiapan bahan rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran,
ijin identifikasi untuk dinas bergerak pelayaran serta ijin kuasa perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengoperasian,
peralatan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan teknis, perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran.
Pasal 327
Subdirektorat Telekomunikasi Pelayaran, terdiri dari : a. Seksi Operasi; b. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Pelayaran.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
124
Pasal 328 (1) Seksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang
penyusunan kinerja stasiun radio pantai, stasiun radio kapal dan sarana bantu navigasi pelayaran elektronika, pemberian rekomendasi ijin radio telekomunikasi pelayaran, radio kapal, ijin identifikasi untuk dinas bergerak pelayaran serta ijin kuasa perhitungan jasa telekomunikasi pelayaran.
(2) Seksi Peralatan dan Pemeliharaan Telekomunikasi Pelayaran
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang perencanaan bangunan gedung, sistem jaringan, peralatan dan suku cadang, serta penilaian teknis, pemeliharaan dan perbaikan peralatan telekomunikasi pelayaran.
Pasal 329
Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal kenavigasian, pemeliharaan kapal negara kenavigasian.
Pasal 330
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 329, Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur dibidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengoperasian,
pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
125
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal, rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
Pasal 331
Subdirektorat Kapal Negara Kenavigasian, terdiri dari :
a. Seksi Operasi dan Pengawakan; b. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan.
Pasal 332
(1) Seksi Operasi dan Pengawakan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian, pengawakan dan perbekalan kapal, formasi dan penempatan kapal negara kenavigasian.
(2) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun dan pembangunan kapal, pemeliharaan dan penilaian teknis penghapusan kapal, perlengkapan dan suku cadang kapal negara kenavigasian.
Pasal 333
Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standard, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
126
Pasal 334
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 333, Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengoperasian penetapan
fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kegiatan di bidang
pengoperasian penetapan fasilitas galangan, penetapan lokasi bangunan, perencanaan sarana dan prasarana fasilitas pangkalan, pemeliharaan dan penyusunan peralatan bengkel.
Pasal 335
Subdirektorat Pangkalan Kenavigasian, terdiri dari :
a. Seksi Bangunan; b. Seksi Perbengkelan.
Pasal 336
(1) Seksi Bangunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan, pemeliharaaan bangunan gedung, lokasi pembangunan dan fasilitas pangkalan, serta penilaian teknis fasilitas pangkalan.
(2) Seksi Perbengkelan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rencana kebutuhan peralatan suku cadang bengkel, kebutuhan, pemeliharaan, perbaikan dan penilaian teknis peralatan galangan dan bengkel.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
127
Pasal 337
Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian.
Pasal 338
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 337, Subdirektorat Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan
program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian; c. penyiapan bahan program dan rencana kerja serta anggaran sarana
dan prasarana kenavigasian;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian.
Pasal 339
Subdirektorat Sarana dan Prasarana, terdiri dari : a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 340
(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan program kerja serta anggaran sarana dan prasarana kenavigasian.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
128
(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program kerja, anggaran serta pembangunan sarana dan prasarana kenavigasian.
Pasal 341
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kedelapan
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
Pasal 342
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai.
Pasal 343
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 342, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan,
pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
129
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
d. penyiapan pelaksanaan di bidang patroli dan pengamanan,
pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
e. pembinaan teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknis sumber daya manusia di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air dan pemberian perijinan;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan
pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidik pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 344
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, terdiri dari : a. Subdirektorat Patroli dan Pengamanan; b. Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil;
c. Subdirektorat Tertib Pelayaran;
d. Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah air;
e. Subdirektorat Sarana dan Prasarana;
f. Subbagian Tata Usaha.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
130
Pasal 345
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang patroli dan pengamanan sarana dan prasarana transportasi (ISPS Code) di laut, pantai dan pelabuhan.
Pasal 346
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345, Subdirektorat Patroli dan Pengamanan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundang-undangan, pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang patroli, penanganan
perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundang-undangan pelayaran, pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan;
c. penyiapan prosedur penahanan kapal dan penyerahan kapal yang
melakukan pelanggaran dan tindak pidana pelayaran, penyediaan data kegiatan kapal di perairan dan pelabuhan, tingkat ancaman keamanan di laut, pantai dan pelabuhan, serta perijinan penggunaan, pendistribusian amunisi dan senjata api dinas;
d. penilaian rancangan keamanan dalam rangka pengesahan dan
penerbitan sertifikat keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang patroli dan pengamanan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli, penanganan
perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah, penegakan peraturan perundang-undangan, dan pengamanan sarana dan prasarana transportasi di laut, pantai dan pelabuhan.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
131
Pasal 347
Subdirektorat Patroli dan Pengamanan, terdiri dari : a. Seksi Patroli; b. Seksi Pengamanan.
Pasal 348
(1) Seksi Patroli mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang patroli, penanganan perompakan dan pembajakan, sistem pelaporan kapal (Ships Reporting System), analisa kerawanan wilayah serta penegakan peraturan perundang-undangan di laut, pantai dan pelabuhan serta penetapan kualifikasi teknis petugas patroli.
(2) Seksi Pengamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan sarana dan prasarana transportasi (ISPS Code) di laut, pantai dan pelabuhan, perijinan penggunaan, pendistribusian amunisi dan senjata api serta penetapan kualifikasi teknis petugas pengamanan.
Pasal 349
Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penyidik pegawai negeri sipil.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
132
Pasal 350
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 349, Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang advokasi dan desiminasi
pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil;
c. penyiapan bahan sosialisasi dan advokasi serta desiminasi bidang
keselamatan pelayaran; d. penyiapan penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penyidik
pegawai negeri sipil;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil.
Pasal 351
Subdirektorat Pengawasan Keselamatan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari : a. Seksi Advokasi dan Desiminasi Pengawasan Keselamatan; b. Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 352
(1) Seksi Advokasi dan Desiminasi Pengawasan Keselamatan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi pengawasan keselamatan pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas advokasi dan desiminasi.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
133
(2) Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyidik pegawai negeri sipil, penyelidikan, penyidikan serta pengajuan berkas perkara pelanggaran dan tindak pidana pelayaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas penyidik pegawai negeri sipil.
Pasal 353
Subdirektorat Tertib Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang kebandaran dan kecelakaan kapal.
Pasal 354
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 353, Subdirektorat Tertib Pelayaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang tertib lalulintas kapal, tertib bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang tertib lalulintas kapal, tertib
bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal;
c. penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kualifikasi teknis
petugas di bidang kesyahbandaran, Port State Control Officer, penanganan muatan berbahaya, penanganan pemrosesan kecelakaan kapal;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tertib lalulintas
kapal, tertib bandar, pengawasan kapal asing, surat ijin berlayar, pengawasan penanganan muatan berbahaya dan penanganan kecelakaan kapal.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
134
Pasal 355
Subdirektorat Tertib Pelayaran, terdiri dari : a. Seksi Kebandaran; b. Seksi Kecelakaan Kapal.
Pasal 356
(1) Seksi Kebandaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan penanganan muatan berbahaya, tertib lalulintas kapal, tertib bandar, ijin berlayar, pengawasan kapal asing dan penetapan kualifikasi teknis petugas kesyahbandaran, Port State Control Officer, serta pengawasan penanganan muatan berbahaya.
(2) Seksi Kecelakaan Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusutan kecelakaan dan bencana kapal, pengajuan pemeriksaan lanjutan perkara, pelaksanaan eksekusi putusan Mahkamah Pelayaran dan pelaporan ke International Maritime Organization serta penetapan kualifikasi teknis petugas penanganan pemrosesan kecelakaan kapal.
Pasal 357
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan serta penetapan kualifikasi teknis petugas di bidang penanggulangan musibah, pencemaran dan pekerjaan bawah air.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
135
Pasal 358
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357, Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran, pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang Search And Rescue,
penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran, pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage;
c. penyiapan bahan perijinan di bidang pendirian, perubahan dan
pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman serta penanganan kerangka kapal dan salvage;
d. penyiapan bahan penyusunan dan penetapan kualifikasi teknis
petugas di bidang Search And Rescue, pemadam kebakaran, penanggulangan pencemaran dan penyelam;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Search And Rescue,
penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran, pemadaman kebakaran, serta pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage.
Pasal 359
Subdirektorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air, terdiri dari :
a. Seksi Penanggulangan Musibah; b. Seksi Pekerjaan Bawah Air.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
136
Pasal 360
(1) Seksi Penanggulangan Musibah mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang Search And Rescue, penanggulangan pencemaran, tuntutan ganti kerugian pencemaran dan pemadaman kebakaran serta penetapan kualifikasi teknis petugas Search And Rescue, pemadam kebakaran, dan penanggulangan pencemaran.
(2) Seksi Pekerjaan Bawah Air mempuyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, perijinan serta evaluasi dan pelaporan di bidang pendirian, perubahan dan pembongkaran bangunan dan instalasi di perairan, kegiatan penyelaman, penanganan kerangka kapal dan salvage serta penetapan kualifikasi teknis petugas penyelam.
Pasal 361
Subdirektorat Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai.
Pasal 362
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361, Subdirektorat Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengadaan, pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan Laut dan Pantai;
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
137
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut Pantai serta peningkatan kuantitas dan kualitas petugas di bidang Penjagaan laut dan Pantai.
Pasal 363
Subdirektorat Sarana dan Prasarana, terdiri dari : a. Seksi Sarana dan Prasarana Operasional; b. Seksi Awak Kapal.
Pasal 364
(1) Seksi Sarana dan Prasarana Operasional mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai serta pemeliharaan senjata api.
(2) Seksi Awak Kapal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kualitas dan kuantitas petugas di bidang awak kapal Penjagaan laut dan Pantai serta penyiapan rencana, program kerja dan laporan Direktorat.
Pasal 365
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
SO-DITJEN LAUT 2005 edit MENPAN
138
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 366
Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 367
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan masing-masing Direktur.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 139
BAB VI
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 368
(1) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara adalah unsur pelaksana
sebagian tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 369
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan udara.
Pasal 370
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 140
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang angkutan udara, keselamatan penerbangan, sertifikasi kelaikan udara, tehnik bandar udara, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan;
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 371
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri dari :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
b. Direktorat Angkutan Udara;
c. Direktorat Keselamatan Penerbangan;
d. Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara;
e. Direktorat Teknik Bandar Udara;
f. Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Pasal 372
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 141
Pasal 373
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372, Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, penyiapan bahan rumusan kebijakan, serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
b. pengelolaan urusan keuangan dan barang inventaris milik/ kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
c. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, penyuluhan hukum serta kerjasama luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
d. pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga;
e. penelaahan, evaluasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat.
Pasal 374
Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Hukum;
d. Bagian Umum dan Kepegawaian.
Pasal 375
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana jangka panjang dan menengah, penyusunan dan revisi rencana, program dan anggaran belanja modal dan belanja tidak mengikat (RKA), evaluasi kinerja dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan, bimbingan pelaksanaan program, penataan organisasi dan tata laksana, akuntabilitas kinerja unit kerja, pengelolaan data dan informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 142
Pasal 376
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 375, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan koordinasi,penelaahan, penyusunan dan tinjau
ulang rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka menengah (RPJM), rencana strategis, cetak biru/blue printe serta penataan organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan data dan informasi, penyusunan pedoman dan standar kebijakan transportasi udara;
b. pelaksanaan koordinasi, penelaahan, penyusunan prioritas
program tahunan, rancangan rencana pembangunan jangka pendek/rencan kerja (RENJA), penyusunan dan revisi belanja modal dan belanja tidak mengikat (RKA), bantuan program/pinjaman luar negeri di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
c. pelaksanaan dan penyiapan bahan analisa dan evaluasi kinerja,
pemberian bimbingan pelaksanaan program dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan serah terima hasil pelaksanaan program.
Pasal 377
Bagian Perencanaan, terdiri dari :
a. Subbagian Rencana;
b. Subbagian Program;
c. Subbagian Analisa dan Evaluasi.
Pasal 378
(1) Subbagian Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penelaahan, penyusunan dan tinjau ulang rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), jangka menengah (RPJM), rencana strategis, cetak biru/blue print serta penataan organisasi dan tata laksana, pengumpulan, pengolahan data dan informasi, penyusunan pedoman dan standar kebijakan transportasi udara.
(2) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi, penelaahan, dan penyusunan prioritas program tahunan, penyusunan rancangan rencana pembangunan jangka pendek/rencana kerja (RENJA), penyusunan dan revisi rencana program dan anggaran tahunan belanja modal dan belanja tidak mengikat (RKA), bantuan program/pinjaman luar di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 143
(3) Subbagian Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisa dan evaluasi kinerja, penyiapan petunjuk pelaksanaan program dan anggaran, pemberian bimbingan pelaksanaan program dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan serah terima hasil pelaksanaan program.
Pasal 379
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Pasal 380
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 379, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan monitoring serta pengusulan pengelola anggaran;
b. penyiapan bahan pembinaan dan penyusunan rencana penerimaan anggaran pendapatan dan belanja, serta verifikasi keuangan dan pelaporan;
c. pelaksanaan penyiapan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, urusan tata usaha keuangan dan gaji, dan penyusunan laporan keuangan serta pelaksanaan administrasi barang milik/kekayaan negara.
Pasal 381
Bagian Keuangan, terdiri dari:
a. Subbagian Anggaran;
b. Subbagian Tata Usaha Pendapatan;
c. Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Administrasi Barang Milik/Kekayaan Negara.
Pasal 382
(1) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan monitoring serta pengusulan pengelola anggaran.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 144
(2) Subbagian Tata Usaha Pendapatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan penyusunan rencana penerimaan anggaran pendapatan dan belanja, serta verifikasi keuangan dan pelaporan.
(3) Subbagian Tata Usaha Keuangan dan Administrasi Barang Milik/Kekayaan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, urusan tata usaha keuangan dan gaji, dan penyusunan laporan keuangan serta pelaksanaan administrasi barang milik/kekayaan negara.
Pasal 383
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum serta urusan kerjasama luar negeri dan hubungan masyarakat.
Pasal 384
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 383, Bagian Hukum meyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;
b. pelaksanaan bantuan hukum dan penyuluhan peraturan perundang-undangan serta dokumentasi hukum;
c. penyiapan bahan pertimbangan hukum, pembuatan perjanjian, kontrak serta penyelesaian perselisihan dan permasalahan hukum;
c. pelaksanaan pemantauan, analisis dan penyiapan bahan penilaian opini masyarakat, publikasi, hubungan antar lembaga, serta pelaksanaan urusan kerjasama luar negeri.
Pasal 385
Bagian Hukum, terdiri dari :
a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan;
b. Subbagian Bantuan Hukum;
c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 145
Pasal 386
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan penyuluhan peraturan perundang-undangan serta dokumentasi hukum.
(2) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pertimbangan hukum, pembuatan perjanjian, kontrak serta penyelesaian perselisihan dan permasalahan hukum.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan pemantauan, analisis dan penyiapan bahan penilaian opini masyarakat, publikasi, hubungan antar lembaga serta pelaksanaan urusan kerjasama luar negeri.
Pasal 387
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, rumah tangga, pengelolaan perlengkapan dan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Pasal 388
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 387, Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan keprotokolan;
b. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan administrasi pengadaan, inventarisasi dan penghapusan barang milik/kekayaan negara;
c. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan, mutasi, penyusunan rencana dan pengembangan, pemberhentian dan pensiun pegawai, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta kesejahteraan dan disiplin pegawai.
Pasal 389
Bagian Umum dan Kepegawaian, terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga;
b. Subbagian Perlengkapan;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 146
c. Subbagian Kepegawaian.
Pasal 390
(1) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan serta keprotokolan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
(2) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan administrasi pengadaan, inventarisasi dan penghapusan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
(3) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengangkatan, kepangkatan, mutasi, penyusunan rencana dan pengembangan, pemberhentian dan pensiun pegawai, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta kesejahteraan dan disiplin pegawai.
Bagian Keempat
Direktorat Angkutan Udara
Pasal 391
Direktorat Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam negeri, angkutan udara luar negeri, serta pengembangan usaha angkutan udara dan pengembangan usaha bandar udara.
Pasal 392
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 391, Direktorat Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan udara dan bandar udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 147
b. penyiapan bahan perumusan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha di bidang angkutan udara dan bandar udara;
c. pemberian bimbingan teknis di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, pengembangan usaha di bidang angkutan udara dan bandar udara;
d. penyiapan bahan pemberian perizinan di bidang angkutan udara;
e. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan udara dan bandar udara;
f. pelaksanaan perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara, angkutan udara dalam dan luar negeri, perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara, serta pengembangan usaha angkutan udara dan bandar udara;
h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 393
Direktorat Angkutan Udara, terdiri dari :
a. Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara;
b. Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri;
c. Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri;
d. Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara;
e. Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara;
f. Subbagian Tata Usaha.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 148
Pasal 394
Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem dan data angkutan udara.
Pasal 395
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 394, Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang sistem angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang sistem angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem angkutan udara dan data dan informasi angkutan udara.
Pasal 396
Subdirektorat Sistem dan Data Angkutan Udara, terdiri dari :
a. Seksi Sistem Angkutan Udara;
b. Seksi Data dan Informasi Angkutan Udara.
Pasal 397
(1) Seksi Sistem Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang sistem angkutan udara yang meliputi rute dan jaringan penerbangan, fungsi dan status bandar udara, kapasitas angkutan udara dan bandar udara.
(2) Seksi Data dan Informasi Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi dan pelaporan di bidang data dan informasi angkutan udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 149
Pasal 398
Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan udara dalam negeri.
Pasal 399
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 398, Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerbangan niaga berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang penerbangan niaga berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penerbangan niaga berjadwal dan tidak berjadwal dalam negeri;
d. penyiapan bahan perizinan di bidang angkutan udara dalam negeri.
Pasal 400
Subdirektorat Angkutan Udara Dalam Negeri, terdiri dari :
a. Seksi Penerbangan Niaga Berjadwal;
b. Seksi Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal.
Pasal 401
(1) Seksi Penerbangan Niaga Berjadwal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dan penerbangan perintis.
(2) Seksi Penerbangan Niaga Tidak Berjadwal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga dalam negeri.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 150
Pasal 402
Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan angkutan udara luar negeri serta perjanjian dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral di bidang angkutan udara.
Pasal 403
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 402, Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerbangan luar negeri dan perjanjian angkutan udara;
c. pemberian bimbingan teknis di bidang penerbangan luar negeri dan perjanjian angkutan udara;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penerbangan luar negeri dan perjanjian angkutan udara;
e. penyiapan bahan perizinan di bidang angkutan udara luar negeri.
Pasal 404
Subdirektorat Angkutan Udara Luar Negeri, terdiri dari :
a. Seksi Penerbangan Luar Negeri;
b. Seksi Perjanjian Angkutan Udara.
Pasal 405
(1) Seksi Penerbangan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang angkutan udara niaga berjadwal, tidak berjadwal dan bukan niaga luar negeri termasuk angkutan udara haji.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 151
(2) Seksi Perjanjian Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang perjanjian dan kerjasama bilateral, regional serta multilateral di bidang angkutan udara.
Pasal 406
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara.
Pasal 407
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406, Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang bimbingan dan pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara, serta tarif jasa angkutan udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang bimbingan dan pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara, serta tarif jasa angkutan udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan dan pengembangan usaha angkutan udara dan pelayanan angkutan udara, serta tarif jasa angkutan udara serta tenaga kerja jasa angkutan udara;
d. penyiapan penilaian permohonan perizinan usaha jasa angkutan udara.
Pasal 408
Subdirektorat Pengembangan Usaha Angkutan Udara, terdiri dari :
a. Seksi Bimbingan Usaha Angkutan Udara;
b. Seksi Pelayanan Angkutan Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 152
Pasal 409
(1) Seksi Bimbingan Usaha Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang usaha jasa angkutan udara.
(2) Seksi Pelayanan Angkutan Udara, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa angkutan udara, tarif jasa angkutan udara serta tenaga kerja jasa angkutan udara.
Pasal 410
Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan.
Pasal 411
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 410, Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, serta kegiatan penunjang bandar udara dan tarif jasa kebandarudaraan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, serta kegiatan penunjang bandar udara dan tarif jasa kebandarudaraan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan, kegiatan penunjang bandar udara, tarif jasa kebandarudaraan dan tenaga kerja jasa kebandarudaraan, serta penerapan pengaturan fasilitasi angkutan udara dan bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 153
Pasal 412
Subdirektorat Pengembangan Usaha Bandar Udara, terdiri dari :
a. Seksi Bimbingan Usaha Bandar Udara;
b. Seksi Pelayanan Usaha Bandar Udara.
Pasal 413
(1) Seksi Bimbingan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang bimbingan usaha jasa kebandarudaraan.
(2) Seksi Pelayanan Usaha Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan usaha jasa kebandarudaraan, tarif jasa kebandarudaraan, tenaga kerja pelayanan jasa kebandarudaraan serta pengaturan fasilitasi bandar udara dan angkutan udara.
Pasal 414
Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kelima
Direktorat Keselamatan Penerbangan
Pasal 415
Direktorat Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 154
Pasal 416
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415, Direktorat Keselamatan Penerbangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
b. penyusunan norma, standar, pedoma, kriteria dan prosedur di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
c. penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
c. pelaksanaan sertifikasi kecakapan personil keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
d. pelaksanaan sertifikasi operasional peralatan keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, operasi bandar udara, serta pengamanan dan pelayanan darurat;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan lalu lintas penerbangan, sistem dan prosedur navigasi penerbangan, informasi aeronautika, operasi bandar udara, pengamanan dan pelayanan darurat;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 417
Direktorat Keselamatan Penerbangan, terdiri dari :
a. Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan;
b. Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan;
c. Subdirektorat Informasi Aeronautika;
d. Subdirektorat Operasi Bandar Udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 155
e. Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 418
Subdirektorat Keselamatan Lalu lintas Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara.
Pasal 419
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 418, Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara;
c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas penerbangan dan manajemen ruang udara;
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil operasional keselamatan lalu lintas penerbangan.
Pasal 420
Subdirektorat Keselamatan Lalu Lintas Penerbangan, terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan;
b. Seksi Manajemen Ruang Udara.
Pasal 421
(1) Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas penerbangan dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil lalu lintas penerbangan.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 156
(2) Seksi Manajemen Ruang Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan manajemen ruang udara dan perumusan klasifikasi penggunaan ruang udara serta pengawasan penggunaan ruang udara.
Pasal 422
Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang navigasi dan kalibrasi, serta pengamatan dan komunikasi penerbangan.
Pasal 423
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 422, Subdirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, norma, standar, pedoman kriteria dan prosedur di bidang navigasi dan kalibrasi, serta pengamatan dan komunikasi penerbangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang navigasi dan kalibrasi, pengamatan dan komunikasi penerbangan;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan navigasi dan kalibrasi, pengamatan dan komunikasi penerbangan;
e. penyiapan sertifikasi operasional peralatan dan kecakapan personil navigasi, komunikasi dan pengamatan penerbangan.
Pasal 424
Suddirektorat Sistem dan Prosedur Navigasi Penerbangan, terdiri dari:
a. Seksi Navigasi dan Kalibrasi;
b. Seksi Pengamatan dan Komunikasi Penerbangan.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 157
Pasal 425
(1) Seksi Navigasi dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan navigasi dan kalibrasi serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil, teknis operasional navigasi dan kalibrasi serta sertifikasi peralatan navigasi dan kalibrasi.
(2) Seksi Pengamatan dan Komunikasi Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pengamatan dan komunikasi penerbangan serta sertifikasi kecakapan personil komunikasi penerbangan dan pemberian rekomendasi frekuensi radio penerbangan.
Pasal 426
Subdirektorat Informasi Aeronautika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan.
Pasal 427
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 426, Subdirektorat Informasi Aeronautika menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang notice to airman dan publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan;
e. penyiapan bahan sertifikasi kecakapan personil pelayanan informasi aeronautika.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 158
Pasal 428
Subdirektorat Informasi Aeronautika, terdiri dari :
a. Seksi Notice To Airman dan Publikasi Informasi Aeronautika;
b. Seksi Kartographi Penerbangan.
Pasal 429
(1) Seksi Notice To Airman dan Publikasi Informasi Aeronautika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan notice to airman, publikasi informasi aeronautika serta kartographi penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil pelayanan informasi aeronautika.
(2) Seksi Kartographi Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan kartographi penerbangan dan penganalisaan data aeronautika untuk pembuatan peta penerbangan.
Pasal 430
Subdirektorat Operasi Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional aerodrome.
Pasal 431
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 430, Subdirektorat Operasi Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional aerodrome;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang operasi terminal dan persyaratan operasional aerodrome;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 159
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan operasi terminal dan persyaratan opersional aerodrome;
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil operasi bandar udara dan peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara.
Pasal 432
Subdirektorat Operasi Bandar Udara, terdiri dari :
a. Seksi Operasi Terminal;
b. Seksi Persyaratan Operasional Aerodrome.
Pasal 433
(1) Seksi Operasi Terminal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan pengoperasian dibandar udara, pengendalian mutu lingkungan, higiene, dan sanitasi penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil operasi bandar udara dan peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara.
(2) Seksi Persyaratan Operasional Aerodrome mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang kegiatan persyaratan operasional aerodrome serta pengawasan terhadap marka dan rambu didaerah pergerakan pesawat udara.
Pasal 434
Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran serta salvage.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 160
Pasal 435
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 434, Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage;
b. pemberian bimbingan teknis dibidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage;
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan pengamanan bandar udara dan angkutan udara serta sertifikasi personil dan operasional peralatan pelayanan darurat.
Pasal 436
Subdirektorat Pengamanan dan Pelayanan Darurat, terdiri dari :
a. Seksi Pengamanan Bandar Udara dan Angkutan Udara;
b. Seksi Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran dan Salvage.
Pasal 437
(1) Seksi Pengamanan Bandar Udara dan Angkutan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pengamanan bandar udara dan angkutan udara, pengangkutan barang dan/atau bahan berbahaya serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan operasional peralatan pengamanan bandar udara dan angkutan udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 161
(2) Seksi Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran dan Salvage mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage dibandar udara, water base, Helideck, Heliport serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan pertolongan kecelakaan pesawat dan pemadam kebakaran dan salvage.
Pasal 438
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Keenam
DIREKTORAT SERTIFIKASI KELAIKAN UDARA
Pasal 439 Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara.
Pasal 440 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 439, Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standarisasi,
rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di
bidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 162
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang standarisasi, rekayasa, produk aeronautika, pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
e. pelaksanaan sertifikasi rekayasa, produksi, pengoperasian dan perawatan pesawat udara;
f. pelaksanaan sertifikasi personil pesawat udara;
g. pelaksanaan program pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara;
h. pelaksanaan urusan internasional di bidang standarisasi rekayasa, produksi, pengoperasian, perawatan dan komponen pesawat udara serta personil pesawat udara;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 441
Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara, terdiri dari :
a. Sub Direktorat Standardisasi Kelaikan Udara;
b. Sub Direktorat Rekayasa;
c. Sub Direktorat Produk Aeronautika;
d. Sub Direktorat Operasi Pesawat Udara;
e. Sub Direktorat Perawatan;
f. Sub Bagian Tata Usaha.
Pasal 442
Subdirektorat Standardisasi Kelaikan Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi, rekayasa produk aeronautika dan pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara, serta program pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 163
Pasal 443
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 442, Subdirektorat Standardisasi Kelaikan Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang rekayasa produk aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang rekayasa produk aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa produk aeronautika pengoperasian, perawatan dan personil pesawat udara, sertifikat organisasi rekayasa, pabrikasi, operator, fasilitas perawatan, distributor produk aeronautika dan pendidikan dan pelatihan personil pesawat udara;
d. pelaksanaan audit mutu kelaikan dan pengoperasian pesawat udara berkala;
e. pelaksanaan program pencegahan insiden dan kecelakaan pesawat udara;
f. penyiapan bahan hubungan internasional di bidang sertifikasi kelaikan dan pengoperasian pesawat udara.
Pasal 444
Sub Direktorat Standardisasi Kelaikan Udara, terdiri dari:
a. Seksi Standardisasi Produk Aeronautika;
b. Seksi Standardisasi Operasi dan Perawatan Pesawat Udara.
Pasal 445
(1) Seksi Standardisasi Produk Aeronautika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan standardisasi, rekayasa, produk aeronautika dan perawatan pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 164
(2) Seksi Standar Operasi dan Perawatan Pesawat Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan standardisasi pengoperasian pesawat udara.
Pasal 446
Subdirektorat Pengendalian Rekayasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan proses rekayasa, penyiapan penerbitan persetujuan rekayasa, penerbitan perintah kelaikan udara dan penyiapan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara.
Pasal 447
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 446, Sub Direktorat Rekayasa menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengawasan proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara bimbingan dan pengawasan teknis mutu rekayasa pesawat udara termasuk mesin, baling-baling, dan komponennya;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang pengawasan proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan proses rekayasa dan uji terbang kemampuan pesawat udara dan penerbitan persetujuan rekayasa dan penerbitan perintah kelaikan udara;
d. penyiapan pelaksanaan uji terbang;
e. penyiapan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang rekayasa.
Pasal 448
Subdirektorat Pengendalian Rekayasa, terdiri dari :
a. Seksi Pengawasan Proses Rekayasa;
b. Seksi Uji Terbang dan Kemampuan Pesawat Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 165
Pasal 449
(1) Seksi Pengawasan Proses Rekayasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis rekayasa pesawat udara dan komponennya serta penyiapan, bahan penerbitan perintah kelaikan udara, dan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas di bidang rekayasa.
(2) Seksi Uji Terbang dan Kemampuan Pesawat Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis kelaikan udara, uji terbang dan kemampuan pesawat udara serta penyiapan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas di bidang uji terbang dan kemampuan.
Pasal 450
Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika.
Pasal 451
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 450, Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 166
b. pemberian bimbingan teknis di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pabrikasi pesawat udara serta komponennya, penyiapan bahan penerbitan sertifikat kelaikan udara awal dan sertifikat pendaftaran pesawat udara, sertifikat kelaikan udara untuk ekspor, dan bahan pendelegasian kewenangan terbatas produk aeronautika;
d. penyiapan bahan penerbitan dan penghapusan surat tanda pendaftaran pesawat udara.
Pasal 452
Subdirektorat Pengendalian Produk Aeronautika, terdiri dari :
a. Seksi Pengawasan Mutu dan Proses Produksi;
b. Seksi Pengesahan Produksi.
Pasal 453
(1) Seksi Pengawasan Mutu dan Proses Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis produksi pesawat udara, dan evaluasi bahan pelimpahan wewenang terbatas produksi pesawat udara.
(2) Seksi Pengesahan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pemeriksaan kelaikan udara awal dan kelaikan udara untuk ekspor, serta penyiapan bahan penerbitan dan penghapusan sertifikat pendaftaran pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 167
Pasal 454
Subdirektorat Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara.
Pasal 455
Dalam melaksakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 454, Subdirektorat Operasi Pesawat Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang di bidang teknis pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil pengoperasian pesawat udara, persyaratan pengoperasian, pengujian kecakapan personil pesawat udara, serta bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang pengoperasian pesawat udara;
d. pengujian dan sertifikasi kecakapan personil operasi pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 168
Pasal 456
Subdirektorat Operasi Pesawat Udara, terdiri dari :
a. Seksi Pengawasan Operasi Pesawat Udara;
b. Seksi Personil Operasi Pesawat Udara.
Pasal 457
(1) Seksi Pengawasan Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan dan pengawasan teknis operasi pesawat udara, bahan evaluasi persyaratan pengoperasian dan pelimpahan wewenang terbatas operasi pesawat udara.
(2) Seksi Personil Operasi Pesawat Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis program pendidikan dan latihan personil pesawat udara, pengujian kecakapan personil pesawat udara dan sertifikasi personil pesawat udara, serta bahan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas program pendidikan dan latihan pesawat udara.
Pasal 458
Subdirektorat Perawatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 169
Pasal 459
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 458, Sub Direktorat Perawatan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perawatan pesawat udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang perawatan pesawat
udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perawatan pesawat
udara, program pendidikan dan pelatihan personil perawatan pesawat udara, pemeriksaan berkala kelaikan udara, evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara, pengujian personil perawatan pesawat udara, serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas di bidang perawatan pesawat udara;
d. penyiapan bahan pemeriksaan berkala kelaikan udara dan
evaluasi persyaratan perawatan dan laporan kegagalan sistem pesawat udara;
e. penyiapan bahan pengujian dan sertifikasi personil perawatan
pesawat udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 170
Pasal 460
Subdirektorat Perawatan, terdiri dari :
a. Seksi Perawatan Pesawat Udara;
b. Seksi Personil Teknik Perawatan.
Pasal 461
(1) Seksi Perawatan Pesawat Udara mempunyai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis perawatan pesawat udara, persyaratan perawatan, pemeriksaan berkala kelaikan udara dan evaluasi laporan kegagalan sistem pesawat udara serta penyiapan bahan pendelegasian kewenangan terbatas perawatan pesawat udara.
(2) Seksi Personil Teknik Perawatan Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknis program pendidikan dan latihan perawatan pesawat udara, pengujian personil dan sertifikasi personil perawatan pesawat udara, serta bahan evaluasi pelimpahan wewenang terbatas program pendidikan dan latihan perawatan pesawat udara.
Pasal 462
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Ketujuh
Direktorat Teknik Bandar Udara
Pasal 463
Direktorat Teknik Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 171
Pasal 464
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 463, Direktorat Teknik Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara;
c. penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program bandar udara, tata bandar udara, rancang bangun fasilitas bandar udara, rekayasa peralatan fasilitas bandar udara dan pengoperasian fasilitas bandar udara;
e. penyiapan pemberian izin penetapan lokasi bandar udara, tata letak, pola pengembangan fasilitas bandar udara, tata ruang kawasan keselamatan operasi penerbangan, dan daerah lingkungan kerja bandar udara serta sertifikasi kecakapan teknisi landasan, taxiway, apron serta bangunan operasi dan terminal;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 465
Direktorat Teknik Bandar Udara terdiri dari :
a. Subdirektorat Program Bandar Udara;
b. Subdirektorat Tata Bandar Udara;
c. Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara;
d. Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 172
e. Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara;
f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 466
Subdirektorat Program Bandar Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara.
Pasal 467
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 466, Subdirektorat Program Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara dan kerjasama dan jaringan informasi fasilitas bandar udara;
d. penyiapan bahan kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan fasilitas bandar udara;
e. analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang keterpaduan program Bandar udara dan jaringan informasi fasilitas Bandar udara serta kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan fasilitas bandar udara.
Pasal 468
Subdirektorat Program Bandar Udara, terdiri dari :
a. Seksi Keterpaduan Program Bandar Udara;
b. Seksi Kerjasama dan Jaringan Informasi Fasilitas Bandar Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 173
Pasal 469
(1) Seksi Keterpaduan Program Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keterpaduan program bandar udara lintas sektor dan antar moda.
(2) Seksi Kerjasama dan Jaringan Informasi Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam pengelolaan bandar udara serta penyusunan, pengolahan dan pemutahiran data jaringan informasi fasilitas bandar udara.
Pasal 470
Subdirektorat Tata Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaoran di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara.
Pasal 471
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 470, ubdirektorat Tata Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tata letak fasiltias bandar udara dan tata kawasan bandar udara.
Pasal 472
Subdirektorat Tata Bandar Udara, terdiri dari :
a. Seksi Tata Letak Fasilitas Bandar Udara;
b. Seksi Tata Kawasan Bandar Udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 174
Pasal 473
(1) Seksi Tata Letak Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan persyaratan teknis untuk penetapan lokasi, tata letak, rencana induk dan pola pengembangan bandar udara.
(2) Seksi Tata Kawasan Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksaaan kegiatan persyaratan teknis tata ruang kawasan keselamatan operasi penerbangan, kriteria batas kawasan kebisingan, pengendalian dampak lingkungan, dan tata guna lahan disekitar bandar udara serta daerah lingkungan kerja bandar udara.
Pasal 474
Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaoran di bidang fasilitas sisi darat dan fasilitas sisi udara.
Pasal 475
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 474, Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitas sisi darat dan sisi udara bandar udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitas sisi darat dan sisi udara bandar udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas sisi darat dan sisi udara bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 175
Pasal 476
Subdirektorat Rancang Bangun Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari :
a. Seksi Fasilitas Sisi Darat;
b. Seksi Fasilitas Sisi Udara.
Pasal 477
(1) Seksi Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis untuk kegiatan rancang bangun, dan pemeliharaan fasilitas sisi darat bandar udara.
(2) Seksi Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis, kegiatan rancang bangun, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sisi udara bandar udara.
Pasal 478
Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara.
Pasal 479
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 478, Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan fasilitas sisi darat dan peralatan fasilitas sisi udara bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 176
Pasal 480
Subdirektorat Rekayasa Peralatan Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari:
a. Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Darat;
b. Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Udara.
Pasal 481
(1) Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan persyaratan teknis, pedoman pengoperasian, pemeliharaan peralatan sisi darat bandar udara.
(2) Seksi Peralatan Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pedoman pengoperasian, pemeliharaan peralatan sisi udara bandar udara.
Pasal 482
Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis , evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara.
Pasal 483
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 482, Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi fasilitas sisi darat dan verifikasi fasilitas sisi udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 177
d. pelaksanaan sertifikasi kecakapan tenaga teknisi kebandarudaraan sisi udara, tenaga teknisi landasan, taxiway, apron dan bangunan operasi dan terminal.
Pasal 484
Subdirektorat Pengoperasian Fasilitas Bandar Udara, terdiri dari:
a. Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Darat;
b. Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Udara.
Pasal 485
(1) Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Darat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi keandalan fasilitas sisi darat bandar udara serta sertifikasi teknisi bangunan terminal bandar udara.
(2) Seksi Verifikasi Fasilitas Sisi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang verifikasi keandalan fasilitas sisi darat bandar udara serta sertifikasi teknisi landasan, taxiway, dan apron.
Pasal 486
Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha rumah tangga Direktorat.
Bagian Kedelapan
Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan
Pasal 487
Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 178
Pasal 488
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 487, Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara;
c. penyiapan bahan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan dan pengamanan bandar udara dan fasilitas listrik bandar udara;
e. pelaksanaan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan di bidang fasilitas komunikasi penerbangan, fasilitas navigasi dan pengamatan, fasilitas bantu pendaratan, fasilitas bantu pelayanan, dan pengamanan bandar udara, fasilitas listrik bandar udara;
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 489
Direktorat Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan, terdiri dari :
a. Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan;
b. Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan;
c. Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 179
d. Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara;
e. Subdirektorat Fasilitas Listrik Bandar Udara;
f. Subagian Tata Usaha.
Pasal 490
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan.
Pasal 491
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 490, Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan, dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan;
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan dan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan.
Pasal 492
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan, terdiri dari :
a. Seksi Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan;
b. Seksi peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 180
Pasal 493
(1) Seksi Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan.
(2) Seksi Peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan kegiatan peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan.
Pasal 494
Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio.
Pasal 495
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 494, Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan dan peralatan rambu udara radio;
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan peralatan pengamatan dan peralatan rambu udara radio.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 181
Pasal 496
Subdirektorat Fasilitas Navigasi dan Pengamatan, terdiri dari :
a. Seksi Peralatan Pengamatan Penerbangan;
b. Seksi Peralatan Rambu Udara Radio.
Pasal 497
(1) Seksi Peralatan Pengamatan Penerbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamatan penerbangan serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan pengamatan penerbangan.
(2) Seksi Peralatan Rambu Udara Radio mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan rambu udara radio termasuk penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan rambu udara radio.
Pasal 498
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual.
Pasal 499
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 498, Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrument dan peralatan bantu pendaratan visual;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 182
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan penyiapan sertifikasi peralatan bantu pendaratan instrumen dan bantu pendaratan visual.
Pasal 500
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pendaratan, terdiri dari :
a. Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Instrumen;
b. Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Visual.
Pasal 501
(1) Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Instrumen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan instrumen dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta sertifikasi peralatan bantu pendaratan instrumen.
(2) Seksi Peralatan Bantu Pendaratan Visual mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan bantu pendaratan visual dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta sertifikasi peralatan bantu pendaratan visual.
Pasal 502
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar udara.
Pasal 503
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 502, Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar udara;
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 183
b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan peralatan pengamanan bandar udara;
d. penyiapan bahan sertifikasi kecakapan personil serta penyiapan sertifikasi peralatan informasi dan peralatan pengamatan bandar udara.
Pasal 504
Subdirektorat Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandar Udara, terdiri dari :
a. Seksi Peralatan Informasi dan Komunikasi Bandar Udara ;
b. Seksi Peralatan Pengamanan Bandar Udara.
Pasal 505
(1) Seksi Peralatan Informasi dan Komunikasi Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan informasi dan komunikasi bandar udara dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta sertifikasi peralatan informasi dan komunikasi bandar udara.
(2) Seksi Peralatan Pengamanan Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pengamanan bandar udara dan penyiapan sertifikasi kecakapan personil serta sertifikasi peralatan pengamanan bandar udara.
Pasal 506
Subdirektorat Fasilitas Listrik Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara dan peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 184
Pasal 507
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 506, Subdirektorat Fasilitas Listrik Bandar Udara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara dan peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara dan peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara dan peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara;
d. penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan penyiapan sertifikasi peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara serta peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara.
Pasal 508
Subdirektorat Fasilitas Komunikasi Penerbangan, terdiri dari :
a. Seksi Peralatan Pembangkit dan Jaringan Listrik Bandar Udara;
b. Seksi Peralatan Elektromekanikal dan Instalasi Listrik Bandar Udara.
Pasal 509
(1) Seksi Peralatan Pembangkit dan Jaringan Listrik Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara, serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan pembangkit dan jaringan listrik bandar udara.
S0-DITJEN UDARA 2005 edit MENPAN) 185
(2) Seksi Peralatan Elektromekanikal dan Instalasi Listrik Bandar Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara serta penyiapan sertifikasi kecakapan personil dan sertifikasi peralatan elektromekanikal dan instalasi listrik bandar udara.
Pasal 510
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 511
Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsioanl masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 512
(1) Kelompok Jabatan Fungsioanl terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan masing-masing Direktur.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 186
BAB VII
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 513
(1) Direktorat Jenderal Perkeretaapian adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Direktorat Jenderal Perkeretaapian dipimpin oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 514
Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkeretaapian.
Pasal 515
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 514, Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di
bidang lalu lintas dan angkutan kereta api, teknik prasarana, keselamatan dan teknik sarana kereta api;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta
api, teknik prasarana, keselamatan dan teknik sarana kereta api; c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang lalu lintas dan angkutan kereta api, teknik prasarana, keselamatan dan teknik sarana kereta api;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
perkeretaapian; e. pelaksanaan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 187
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 516
Direktorat Jenderal Perkeretaapian, terdiri dari : a. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian; b. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api; c. Direktorat Teknik Prasarana; d. Direktorat Keselamatan dan Teknik Sarana Kereta Api.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Pasal 517
Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 518
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 517, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian penyusunan rencana dan program, pemaduan
jaringan transportasi perkeretaapian, penyusunan laporan dan evaluasi serta sistem informasi di bidang perkeretaapian;
b. pengelolaan urusan kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata
laksana, tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 188
c. pengelolaan urusan keuangan dan barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan transportasi perkeretaapian, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum serta penyiapan pelaksanaan hubungan masyarakat dan antar lembaga serta kerja sama luar negeri;
e. penelaahan, evaluasi dan koordinasi tindak lanjut hasil
pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat.
Pasal 519
Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Kepegawaian dan Umum; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Hukum.
Pasal 520
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penelaahan dan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, evaluasi pelaksanaan rencana dan program kerja, penyusunan sistem informasi serta pemaduan sistem transportasi perkeretaapian serta penyusunan anggaran dan laporan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 521
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 520, Bagian Perencanaan dan Program menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunanan kebijakan, rencana,
program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
b. penyiapan bahan pemaduan jaringan jalur perkeretaapian;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 189
c. penyiapan bahan pemberian bimbingan penyusunan rencana regional dan lokal di bidang perkeretaapian;
d. pemantauan, evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program,
kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
e. penyusunan, pengelolaan dan pengembangan sistem dan
teknologi informasi di bidang transportasi perkeretaapian serta penyusunan laporan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 522
Bagian Perencanaan terdiri dari :
a. Subbagian Rencana dan Program; b. Subbagian Pemantauan dan Evaluasi; c. Subbagian Sistem Informasi dan Pelaporan.
Pasal 523
(1) Subbagian Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunanan kebijakan, rencana, program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta pemberian bimbingan penyusunan rencana regional dan lokal di bidang perkeretaapian.
(2) Subbagian Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program, kegiatan dan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta pemaduan sistem transportasi perkeretaapian.
(3) Subbagian Sistem Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan, pengelolaan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi di bidang transportasi perkeretaapian serta penyusunan laporan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 524
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 190
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, penyusunan organisasi dan tata laksana serta tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 525
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 524, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan dan mutasi
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, organisasi dan tata laksana dan penyiapan bahan administrasi jabatan fungsional di bidang perkeretaapian;
b. pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian dan administrasi
perkantoran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian; c. pengelolaan urusan rumah tangga di lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 526
Bagian Kepegawaian dan Umum, terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian dan Organisasi; b. Subbagian Tata Usaha; c. Subbagian Rumah Tangga.
Pasal 527
(1) Subbagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi dan pensiun pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, organisasi dan tata laksana dan penyiapan bahan administrasi jabatan fungsional bidang perkeretaapian.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, ekspedisi dan penggandaan.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 191
(3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan dalam, urusan umum dan kesejahteraan pegawai.
Pasal 528
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 529
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 528, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian; b. pelaksanaan perbendaharaan anggaran Direktorat Jenderal dan
pengelolaan barang milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
c. pelaksanaan verifikasi anggaran Direktorat Jenderal
Perkeretaapian.
Pasal 530
Bagian Keuangan, terdiri dari :
a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan dan Barang Milik/Kekayaan Negara; c. Subbagian Verifikasi Anggaran.
Pasal 531
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan
pengelolaan penggunaan, pengeluaran dan penerimaan serta revisi anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
(2) Subbagian Perbendaharaan dan Barang Milik/Kekayaan Negara
mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 192
usaha keuangan serta pengelolaan barang milik/kekayaan Negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
(3) Subbagian Verifikasi Anggaran mempunyai tugas melakukan
urusan verifikasi anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Pasal 532
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan jaringan dan dokumentasi hukum serta urusan hubungan masyarakat dan antar lembaga serta kerja sama luar negeri di bidang perkeretaapian.
Pasal 533
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 532, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rancangan dan penelaahan peraturan perundangan-
undangan bidang perkeretaapian; b. pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan
jaringan dan dokumentasi hukum serta penyuluhan peraturan perundang-undangan bidang perkeretaapian;
c. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan antar lembaga
serta urusan kerjasama luar negeri di bidang perkeretaapian.
Pasal 534
Bagian Hukum, terdiri dari : a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Jaringan Dokumentasi dan Bantuan Hukum; c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri.
Pasal 535
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 193
(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan dan penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian.
(2) Subbagian Jaringan Dokumentasi dan Bantuan Hukum
mempunyai tugas melakukan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pelaksanaan jaringan dan dokumentasi hukum, serta penyuluhan peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan hubungan masyarakat dan antar lembaga serta pertimbangan urusan kerjasama luar negeri di bidang perkeretaapian.
Bagian Keempat
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
Pasal 536
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api.
Pasal 537
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 536, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan antar kota, lalu lintas dan angkutan perkotaan, promosi dan pengembangan usaha;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan antar kota, lalu lintas dan angkutan perkotaan, promosi dan pengembangan usaha;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 194
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan antar kota, lalu lintas dan angkutan perkotaan, promosi dan pengembangan usaha;
d. penyusunan rencana umum jaringan jalur kereta api termasuk
kereta api untuk keperluan khusus; e. penyusunan bahan dan pelaksanaan promosi serta pengembangan
usaha di bidang perkeretaapian; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
jaringan, lalu lintas dan angkutan perkotaan, lalu lintas dan angkutan antar kota, promosi dan pengembangan usaha;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 538
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, terdiri dari :
a. Subdirektorat Pengembangan Jaringan; b. Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Antar Kota; c. Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan; d. Subdirektorat Promosi dan Pengembangan Usaha; e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 539
Subdirektorat Pengembangan Jaringan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan jaringan jalur kereta api dan kereta api khusus.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 195
Pasal 540
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 539, Subdirektorat Pengembangan Jaringan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang jaringan jalur kereta api dan jaringan jalur kereta api khusus untuk jangka pendek, menengah dan panjang;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang jaringan jalur kereta api
dan jaringan jalur kereta api khusus untuk jangka pendek, menengah dan panjang;
c. pelaksanaan penyusunan rencana umum jaringan jalur kereta api
termasuk kereta api untuk keperluan khusus;
d. penyiapan perumusan bahan penetapan grafik perjalanan kereta api (GAPEKA);
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan jalur
kereta api dan jaringan jalur kereta api khusus untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Pasal 541
Subdirektorat Pengembangan Jaringan, terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan Jaringan Wilayah I; b. Seksi Pengembangan Jaringan Wilayah II.
Pasal 542
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 196
(1) Seksi Pengembangan Jaringan Wilayah I mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan jalur kereta api dan jaringan jalur kereta api khusus untuk jangka pendek, menengah dan panjang, penyusunan rencana umum jaringan jalur kereta api termasuk kereta api untuk keperluan khusus, penetapan grafik perjalanan kereta api (GAPEKA), rekomendasi pengembangan jaringan jalur / jalur / petak jalan kereta api, rencana teknis dan pelaksanaan evaluasi kinerja jaringan jalur kereta api, pemaduan jaringan jalur kereta api dengan moda lainnya di wilayah I meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pulau Papua.
(2) Seksi Pengembangan Jaringan Wilayah II mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jaringan jalur kereta api dan jaringan jalur kereta api khusus untuk jangka pendek, menengah dan panjang, penyusunan rencana umum jaringan jalur kereta api termasuk kereta api untuk keperluan khusus, penetapan grafik perjalanan kereta api (GAPEKA), rekomendasi pengembangan jaringan jalur / jalur / petak jalan kereta api, rencana teknis dan pelaksanaan evaluasi kinerja jaringan jalur kereta api, pemaduan jaringan jalur kereta api dengan moda lainnya di wilayah II meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku.
Pasal 543
Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Antar Kota mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan antar kota.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 197
Pasal 544
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 543, Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Antar Kota menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang lalu lintas dan angkutan antar kota;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan
antar kota termasuk pelaksanaan grafik perjalanan kereta api dan pelayanan angkutan antar kota;
c. penyiapan penetapan rencana kebutuhan angkutan kereta api
antar kota;
d. penyiapan pedoman perhitungan tarif dasar dan subsidi untuk kereta api penugasan, perintis dan atau kereta api bersubsidi antar kota;
e. penyiapan perumusan kebijakan teknis pemaduan pelayanan
kereta api dengan moda lainnya; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan
angkutan antar kota termasuk pelaksanaan grafik perjalanan kereta api.
Pasal 545
Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Antar Kota, terdiri dari :
a. Seksi Angkutan Antar Kota;
b. Seksi Lalu Lintas Antar Kota.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 198
Pasal 546
(1) Seksi Angkutan Antar Kota mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan penumpang dan barang antar kota, penetapan rencana kebutuhan angkutan kereta api antar kota, sosialisasi tingkat pelayanan kereta api antar kota, pedoman perhitungan tarif dan subsidi untuk kereta api penugasan, perintis dan atau kereta api bersubsidi antar kota serta pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian data di bidang angkutan kereta api antar kota.
(2) Seksi Lalu Lintas Antar Kota mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas antar kota, pemaduan pelayanan dengan moda lainnya, penyiapan serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan grafik perjalanan kereta api antar kota, serta pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian data di bidang lalu lintas kereta api antar kota.
Pasal 547
Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan perkotaan.
Pasal 548
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 547, Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman,
kriteria dan prosedur di bidang lalu lintas dan angkutan perkotaan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang lalu lintas dan angkutan perkotaan termasuk pelaksanaan grafik perjalanan kereta api dan pelayanan angkutan perkotaan;
c. penyiapan penetapan rencana kebutuhan angkutan kereta api perkotaan;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 199
d. penyiapan pedoman perhitungan tarif dasar dan subsidi untuk kereta api penugasan, perintis dan atau kereta api bersubsidi perkotaan;
e. penyiapan perumusan kebijakan teknis pemaduan pelayanan kereta
api dengan moda lainnya;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan perkotaan termasuk pelaksanaan grafik perjalanan kereta api.
Pasal 549
Subdirektorat Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan, terdiri dari :
a. Seksi Angkutan Perkotaan; b. Seksi Lalu Lintas Perkotaan.
Pasal 550
(1) Seksi Angkutan Perkotaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang angkutan penumpang dan barang perkotaan, penetapan rencana kebutuhan angkutan kereta api perkotaan, sosialisasi tingkat pelayanan kereta api perkotaan , pedoman perhitungan tarif dan subsidi untuk kereta api penugasan, perintis dan atau kereta api bersubsidi perkotaan serta pengumpulan, pengelohan, dan penyajian data di bidang angkutan kereta api perkotaan.
(2) Seksi Lalu Lintas Perkotaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas perkotaan, pemaduan pelayanan dengan moda lainnya, penyiapan serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan grafik perjalanan kereta api perkotaan, serta pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian data di bidang lalu lintas kereta api perkotaan.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 200
Pasal 551
Subdirektorat Promosi dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pengembangan usaha perkeretaapian.
Pasal 552
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 551, Subdirektorat Promosi dan Pengembangan Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang promosi dan pengembangan usaha perkeretapian;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang promosi dan
pengembangan usaha perkeretapian;
c. penyusunan bahan dan pelaksanaan promosi serta pengembangan usaha di bidang perkeretaapian;
d. penyiapan pedoman perhitungan biaya penggunaan,
pemeliharaan dan pengoperasian, pengelolaan prasarana kereta api serta evaluasi pelaksanaannya;
e. penyiapan perumusan izin rancang bangun rekayasa
perkeretaapian dan pengoperasian kereta api dan kereta api khusus;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan
pengembangan usaha.
Pasal 553
Subdirektorat Promosi dan Pengembangan Usaha, terdiri dari :
a. Seksi Promosi dan Investasi; b. Seksi Pengembangan Usaha.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 201
Pasal 554
(1) Seksi Promosi dan Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan promosi serta pengembangan usaha di bidang perkeretaapian, penyiapan bahan perumusan izin rancang bangun rekayasa perkeretaapian, perhitungan pengelolaan prasarana kereta api, penyiapan evaluasi dan bimbingan teknis kepengusahaan perkeretaapian.
(2) Seksi Pengembangan Usaha mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan biaya pemeliharaan dan pengoperasian prasarana kereta api, perhitungan dan evaluasi biaya penggunaan prasarana kereta api, penetapan izin pengoperasian kereta api dan kereta api khusus.
Pasal 555
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Kelima
DIREKTORAT TEKNIK PRASARANA
Pasal 556
Direktorat Teknik Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang teknik prasarana kereta api.
Pasal 557
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 556, Direktorat Teknik Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana kereta api yang terdiri atas prasarana sipil, fasilitas operasi dan fasilitas pendukung serta peralatan dan logistik;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 202
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang prasarana kereta api yang terdiri atas prasarana sipil, fasilitas operasi dan fasilitas pendukung serta peralatan dan logistik;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
prasarana kereta api yang terdiri atas prasarana sipil, fasilitas operasi dan fasilitas pendukung serta peralatan dan logistik;
d. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pemberian tanda kelaikan
prasarana termasuk material baru dan akreditasi pelaksana jasa konsultansi serta konstruksi prasarana kereta api;
e. pelaksanaan penyelenggaraan prasarana kereta api meliputi
pembangunan, pengadaan, pengoperasian dan perawatan prasarana kereta api serta pengusahaan prasarana kereta api milik negara;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana kereta
api yang terdiri atas prasarana sipil, fasilitas operasi dan fasilitas pendukung serta peralatan dan logistik;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 558
Direktorat Teknik Prasarana, terdiri dari :
a. Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah I; b. Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah II; c. Subdirektorat Sinyal, Telekomunikasi dan Pelistrikan; d. Subdirektorat Peralatan dan Logistik.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 203
Pasal 559
Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana sipil, pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta pemberian tanda kelaikan prasarana sipil termasuk material baru, akreditasi pelaksana jasa konsultansi dan konstruksi di bidang prasarana sipil, penyelenggaraan pembangunan, pengadaan, pengoperasian, perawatan prasarana sipil yang meliputi jalan rel, stasiun, terowongan, jembatan, bangunan pendukung di wilayah I meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pulau Papua.
Pasal 560
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 559, Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah I menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang prasarana sipil wilayah I;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang prasarana sipil wilayah I; c. penyiapan pelaksanaan penyelenggaraan prasarana kereta api
meliputi pembangunan, pengadaan, pengoperasian dan perawatan prasarana sipil milik negara wilayah I;
d. penyiapan pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pemberian tanda
kelaikan dan akreditasi pelaksana jasa konsultansi serta konstruksi prasarana sipil wilayah I;
e. penyiapan kebijakan teknis kualitas material baru yang
digunakan dalam pembangunan, rehabilitasi dan perawatan prasarana sipil kereta api wilayah I;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana sipil
wilayah I.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 204
Pasal 561
Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah I, terdiri dari :
a. Seksi Jalan Rel dan Tanah Wilayah I; b. Seksi Jembatan dan Bangunan Wilayah I.
Pasal 562
(1) Seksi Jalan Rel dan Tanah Wilayah I mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jalan rel dan tanah, penyiapan pelaksanaan pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian jalan rel dan tanah serta pengesahan hasil uji, penyiapan bahan akreditasi jasa konsultasi dan konstruksi serta pengesahan kualitas material baru jalan rel dan tanah di wilayah I meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pulau Papua.
(2) Seksi Jembatan dan Bangunan wilayah I mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jembatan dan bangunan, penyiapan pelaksanaan pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pemeriksaan, pengujian jembatan dan bangunan serta pengesahan hasil uji, penyiapan bahan akreditasi jasa konsultasi dan kontruksi serta pengesahan kualitas material baru jembatan dan bangunan di wilayah I meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pulau Papua.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 205
Pasal 563 Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana sipil, pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta pemberian tanda kelaikan prasarana sipil termasuk material baru, akreditasi pelaksana jasa konsultasi dan konstruksi di bidang prasarana sipil, penyelenggaraan pembangunan, pengadaan, pengoperasian, perawatan prasarana sipil yang meliputi jalan rel, stasiun, terowongan, jembatan, bangunan pendukung Wilayah II meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan kepulauan Maluku.
Pasal 564
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 563, Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah II menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang prasarana sipil wilayah II;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang prasarana sipil wilayah II; c. penyiapan pelaksanaan penyelenggaraan prasarana kereta api
meliputi pembangunan, pengadaan, pengoperasian dan perawatan prasarana sipil milik negara wilayah II;
d. penyiapan pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pemberian tanda
kelaikan dan akreditasi pelaksana jasa konsultasi serta konstruksi prasarana sipil wilayah II;
e. penyiapan kebijakan teknis kualitas material baru yang
digunakan dalam pembangunan, rehabilitasi dan perawatan prasarana sipil kereta api wilayah II;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana sipil.
Pasal 565
Subdirektorat Prasarana Sipil Wilayah II, terdiri dari :
a. Seksi Jalan Rel dan Tanah Wilayah II;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 206
b. Seksi Jembatan dan Bangunan Wilayah II.
Pasal 566
(1) Seksi Jalan Rel dan Tanah Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jalan rel dan tanah, penyiapan pelaksanaan pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian jalan rel dan tanah serta pengesahan hasil uji, penyiapan bahan akreditasi jasa konsultasi dan konstruksi serta pengesahan kualitas material baru jalan rel dan tanah di Wilayah II meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan kepulauan Maluku.
(2) Seksi Jembatan dan Bangunan wilayah II mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang jembatan dan bangunan, penyiapan pelaksanaan pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pemeriksaan, pengujian jembatan dan bangunan serta pengesahan hasil uji, penyiapan bahan akreditasi jasa konsultasi dan kontruksi serta pengesahan kualitas material baru jembatan dan bangunan di Wilayah II meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan kepulauan Maluku.
Pasal 567
Subdirektorat Sinyal, Telekomunikasi dan Pelistrikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitas operasi, pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta pemberian tanda kelaikan fasilitas operasi termasuk material baru, akreditasi pelaksana jasa konsultasi dan konstruksi di bidang fasilitas operasi , penyelenggaraan pembangunan, pengadaan, pengoperasian, perawatan fasilitas operasi yang meliputi sinyal, telekomunikasi, pelistrikan dan bangunan pendukung fasilitas operasi.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 207
Pasal 568
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 567, Subdirektorat Sinyal, Telekomunikasi dan Pelistrikan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitas operasi kereta api;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitas operasi; c. penyiapan pelaksanaan penyelenggaraan prasarana kereta api
meliputi pembangunan, pengadaan, pengoperasian dan perawatan fasilitas operasi milik negara;
d. penyiapan pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pemberian tanda
kelaikan dan akreditasi pelaksana jasa konsultasi serta konstruksi fasilitas operasi;
e. penyiapan kebijakan teknis kualitas material baru yang
digunakan dalam pembangunan, rehabilitasi dan perawatan fasilitas operasi;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana sipil.
Pasal 569
Subdirektorat Sinyal, Telekomunikasi dan Pelistrikan, terdiri dari : a. Seksi Persinyalan; b. Seksi Telekomunikasi dan Pelistrikan.
Pasal 570
(1) Seksi Persinyalan mempunyai tugas mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan pelaksanaan pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengesahan hasil uji persinyalan serta fasilitas pendukung operasi, penyiapan bahan akreditasi jasa konsultasi dan konstruksi persinyalan serta pengesahan kualitas material baru.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 208
(2) Seksi Telekomunikasi dan Pelistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan pelaksanaan pengadaan, pembangunan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengesahan hasil telekomunikasi dan pelistrikan, pengesahan hasil uji, penyiapan bahan akreditasi jasa konsultasi dan konstruksi telekomunikasi dan pelistrikan, pengesahan kualitas material baru.
Pasal 571
Subdirektorat Peralatan dan Logistik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan dan logistik, pengusahaan fasilitas peralatan perawatan dan logistik, penetapan rancang bangun penempatan dan atau penyimpanan peralatan perawatan prasarana serta pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data di bidang prasarana kereta api.
Pasal 572
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 571, Subdirektorat Peralatan dan Logistik menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang peralatan dan logistik; b. pemberian bimbingan teknis di bidang peralatan dan logistik; c. penyusunan jumlah kebutuhan minimal dan rencana pemanfaatan
serta pengusahaan fasilitas peralatan perawatan prasarana; d. penyusunan rancang bangun penempatan dan atau penyimpanan
peralatan perawatan prasarana dan kebutuhan minimal suku cadang komponen perawatan;
e. penyusunan kebutuhan suku cadang komponen perawatan
prasarana; f. pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data di bidang
prasarana kereta api;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan dan logistik.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 209
Pasal 573
Subdirektorat Logistik dan Peralatan, terdiri dari : a. Seksi Peralatan; b. Seksi Logistik.
Pasal 574
(1) Seksi Peralatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang peralatan perawatan prasarana, kebutuhan peralatan perawatan prasarana, penyusunan kebutuhan suku cadang komponen peralatan perawatan dan suku cadang komponen perawatan prasarana, pengusahaan fasilitas peralatan perawatan prasarana serta pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data di bidang prasarana kereta api.
(2) Seksi Logistik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang logistik, serta penyusunan penetapan rancang bangun penempatan dan atau penyimpanan peralatan suku cadang, penyiapan kebutuhan / pemberdayaan kembali suku cadang serta pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data logistik.
. Bagian Keenam
Direktorat Keselamatan dan Teknik Sarana Kereta Api
Pasal 575
Direktorat Keselamatan dan Teknik Sarana Kereta Api mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan dan teknik sarana kereta api.
Pasal 576
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 210
Dalam melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud dalam Pasal 575, Direktorat Keselamatan dan Teknik Sarana Kereta Api menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
rekayasa dan kelaikan sarana, fasilitasi sarana, manajemen keselamatan perkeretaapian, advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akreditasi dan sertifikasi sumber daya manusia yang meliputi tenaga pemeriksa, penguji, pengoperasian, perawatan prasarana dan sarana kereta api;
b. penyusunan norma, standar, pedoman, kriteria dan prosedur di
bidang rekayasa dan kelaikan sarana, fasilitasi sarana, manajemen keselamatan perkeretaapian, advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akreditasi dan sertifikasi sumber daya manusia yang meliputi tenaga pemeriksa, penguji, pengoperasian, perawatan prasarana dan sarana kereta api;
c. penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang
rekayasa dan kelaikan sarana, fasilitasi sarana, manajemen keselamatan perkeretaapian, advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil serta akreditasi dan sertifikasi sumber daya manusia yang meliputi tenaga pemeriksa, penguji, pengoperasian, perawatan prasarana dan sarana kereta api;
d. pelaksanaan advokasi keselamatan dan bimbingan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di bidang perkeretaapian;
e. pengelolaan fasilitas perawatan sarana kereta api milik negara;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan dan teknik sarana kereta api;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Pasal 577
Direktorat Keselamatan dan Teknik Sarana Kereta Api, terdiri dari :
a. Subdirektorat Manajemen Keselamatan; b. Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia; c. Subdirektorat Advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 211
d. Subdirektorat Rekayasa dan Kelaikan Sarana; e. Subdirektorat Fasilitasi Sarana; f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 578
Subdirektorat Manajemen Keselamatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan, pelaksanaan manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan kereta api, melakukan audit terhadap keselamatan dibidang perkeretaapian, identifikasi daerah rawan kecelakaan di prasarana dan penyebab kecelakaan serta rekayasa peningkatan keselamatan, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data di bidang keselamatan kereta api dan upaya pengembangan sistem informasi.
Pasal 579
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 578, Subdirektorat Manajemen Keselamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang manajemen keselamatan;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang manajemen keselamatan;
c. penyiapan pelaksanaan manajemen keselamatan lalu lintas dan
angkutan kereta api; d. penyiapan pelaksanaan audit keselamatan lalu lintas dan
angkutan kereta api; e. penyiapan pelaksanaan identifikasi daerah rawan kecelakaan di
prasarana; f. penyiapan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data di bidang keselamatan kereta api dan upaya pengembangan sistem informasi;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen
keselamatan.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 212
Pasal 580
Subdirektorat Manajemen Keselamatan, terdiri dari : a. Seksi Analisa Kecelakaan; b. Seksi Audit Keselamatan.
Pasal 581
(1) Seksi Analisa Kecelakaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang analisa kecelakaan, penyebab kecelakaan serta rekayasa peningkatan keselamatan dan pengembangan sistem informasi kecelakaan kereta api.
(2) Seksi Audit Keselamatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang audit keselamatan, pelaksanaan audit keselamatan lalu lintas dan angkutan kereta api, serta identifikasi daerah rawan kecelakaan di prasarana.
Pasal 582
Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang akreditasi dan sertifikasi sumber daya manusia, penetapan kualifikasi keahlian dan sertifikasi tenaga perawatan, pemeriksa, penguji, dan pengoperasian prasarana dan sarana kereta api, penyiapan materi dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis, pemberian akreditasi lembaga/institusi yang melaksanakan pemeriksaan dan pengujian prasarana dan sarana kereta api.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 213
Pasal 583
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 582, Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang akreditasi dan sertifikasi sumber daya manusia;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang akreditasi dan sertifikasi
sumber daya manusia;
c. penyiapan penetapan sertifikat keahlian dan peningkatan kualitas/kuantitas tenaga perawatan, pemeriksaan, pengujian dan pengoperasian prasarana dan sarana kereta api;
d. penyusunan materi dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
teknis untuk tenaga perawatan, pemeriksa, penguji, dan pengoperasi prasarana dan sarana kereta api;
e. penyiapan pemberian akreditasi lembaga/ institusi yang
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian prasarana dan sarana kereta api;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang akreditasi dan
sertifikasi sumber daya manusia.
Pasal 584
Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia, terdiri dari :
a. Seksi Akreditasi; b. Seksi Sertifikasi Sumber Daya Manusia.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 214
Pasal 585
(1) Seksi Akreditasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang pemberian akreditasi lembaga/ institusi yang melaksanakan pemeriksaan dan pengujian prasarana dan sarana kereta api, penyusunan bahan materi dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis untuk tenaga perawatan, pemeriksa, penguji, dan pengoperasi prasarana dan sarana kereta api.
(2) Seksi Sertifikasi Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sertifikasi sumber daya manusia, penetapan sertifikat keahlian dan peningkatan kualitas/kuantitas tenaga perawatan, pemeriksaan, pengujian dan pengoperasian prasarana dan sarana kereta api.
Pasal 586
Subdirektorat Advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, penyiapan koordinasi antar lembaga dalam peningkatan keselamatan kereta api, penyiapan penyidikan terhadap tindak pidana di bidang perkeretaapian serta penyuluhan peruntukkan ruang dikawasan perkeretaapian serta tata tertib pengguna jasa perkeretaapian, tata cara berlalu lintas di perlintasan sebidang.
Pasal 587
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 586, Subdirektorat Advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang advokasi dan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil;
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 215
c. penyiapan koordinasi antar lembaga dalam peningkatan keselamatan kereta api;
d. penyiapan penyidikan terhadap tindak pidana di bidang
perkeretaapian; e. penyiapan pelaksana penyuluhan peruntukkan ruang dikawasan
perkeretaapian serta tata tertib pengguna jasa perkeretaapian, tata cara berlalu lintas di perlintasan sebidang;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di advokasi dan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 588
Subdirektorat Advokasi dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari : a. Seksi Advokasi dan Desiminasi; b. Seksi Bimbingan Teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 589
(1) Seksi Advokasi dan Desiminasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang advokasi dan desiminasi, penyuluhan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, penyuluhan peruntukkan ruang dikawasan perkeretaapian serta pengguna jasa perkeretaapian dan tata cara berlalu lintas di perlintasan sebidang serta koordinasi antar lembaga dalam peningkatan keselamatan kereta api.
(2) Seksi Bimbingan Teknis Penyidik Pegawai Negeri Sipil
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil, pengusulan pengangkatan/pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil, penyiapan pelaksanaan penyidikan, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data penyidikan serta koordinasi antar lembaga dalam tindak pidana di bidang perkeretaapian.
Pasal 590
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 216
Subdirektorat Rekayasa dan Kelaikan Sarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan kelaikan sarana, penyusunan rancang bangun dan rekayasa sarana, pelaksanaan pengadaan dan/atau rehabilitasi sarana kereta api penugasan, subsidi dan keperintisan, pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian sarana kereta api dan sarana keperluan khusus, pelaksanan uji dan sertifikasi laik operasi sarana kereta api dan sarana untuk keperluan khusus, pengembangan database dan sistem informasi sarana kereta api dan sarana untuk keperluan khusus.
Pasal 591
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 590, Subdirektorat Rekayasa dan Kelaikan Sarana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rekayasa dan kelaikan penggerak, kereta dan gerbong;
b. pemberian bimbingan teknis di bidang rekayasa dan kelaikan
penggerak, kereta dan gerbong;
c. penyiapan pengadaan dan atau rehabilitasi sarana penggerak, kereta dan gerbong penugasan, subsidi dan keperintisan;
d. pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian serta sertifikasi kelaikan
sarana penggerak, kereta dan gerbong serta sarana untuk keperluan khusus;
e. penyiapan database serta pengembangan sistem informasi bidang
sarana penggerak, kereta dan gerbong dan sarana untuk keperluan khusus;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan
kelaikan penggerak, kereta dan gerbong.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 217
Pasal 592
Subdirektorat Rekayasa Sarana, terdiri dari : a. Seksi Rekayasa dan Kelaikan Sarana Penggerak; b. Seksi Rekayasa dan Kelaikan Kereta dan Gerbong.
Pasal 593
(1) Seksi Rekayasa dan Kelaikan Sarana Penggerak mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan kelaikan sarana penggerak, penyiapan pengadaan dan/atau rehabilitasi sarana penggerak penugasan, subsidi dan keperintisan, penyiapan pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan sertifikasi laik operasi sarana penggerak dan sarana penggerak untuk keperluan khusus, penyiapan database dan pengembangan sistem informasi sarana penggerak dan sarana penggerak untuk keperluan khusus.
(2) Seksi Rekayasa dan Kelaikan Kereta dan Gerbong mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan kelaikan kereta dan gerbong, penyiapan pengadaan dan/atau rehabilitasi kereta dan gerbong penugasan, subsidi dan keperintisan, penyiapan pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan sertifikasi laik operasi kereta dan gerbong dan kereta dan gerbong untuk keperluan khusus, penyiapan database dan pengembangan sistem informasi kereta dan gerbong dan kereta dan gerbong untuk keperluan khusus.
Pasal 594
Subdirektorat Fasilitasi Sarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi sarana (balai yasa dan dipo), penyusunan kebutuhan minimal peralatan dan fasilitas pendukung di balai yasa dan di dipo, penyusunan kebutuhan minimal suku cadang komponen balai yasa dan dipo serta sarana kereta api, penyiapan pelaksanaan prioritas pengadaan dan/atau peningkatan balai yasa dan dipo sarana kereta api milik negara serta pengusahaannya.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 218
Pasal 595
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 594, Subdirektorat Fasilitasi Sarana menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma,
pedoman, kriteria dan prosedur di bidang fasilitasi sarana; b. pemberian bimbingan teknis di bidang fasilitasi sarana; c. penyiapan pelaksanaan prioritas pengadaan dan atau peningkatan
balai yasa dan dipo sarana kereta api milik negara serta pengusahaannya;
d. penyusunan kebutuhan minimal suku cadang komponen balai
yasa dan dipo serta sarana kereta api;
e. penyusunan kebutuhan minimal peralatan dan fasilitas pendukung di balai yasa dan di dipo sarana kereta api serta sarana untuk keperluan khusus;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan
kelaikan sarana.
Pasal 596
Sub Direktorat Fasilitasi Sarana, terdiri dari : a. Seksi Fasilitasi Sarana Wilayah I; b. Seksi Fasilitasi Sarana Wilayah II.
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 219
Pasal 597
(1) Seksi Fasilitasi Sarana Wilayah I mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi sarana, penyusunan kebutuhan minimal peralatan dan fasilitas pendukung di balai yasa dan di dipo sarana kereta api dan sarana untuk keperluan khusus, penyusunan kebutuhan minimal suku cadang komponen sarana pelaksanaan pengadaan dan/ atau peningkatan balai yasa dan dipo sarana kereta api milik Negara serta pengusahaanya di wilayah I meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Pulau Papua.
(2) Seksi Fasilitasi Sarana Wilayah II mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi sarana, penyusunan kebutuhan minimal peralatan dan fasilitas pendukung di balai yasa dan di dipo sarana kereta api dan sarana untuk keperluan khusus, penyusunan kebutuhan minimal suku cadang komponen sarana pelaksanaan pengadaan dan/ atau peningkatan balai yasa dan dipo sarana kereta api milik Negara serta pengusahaanya di wilayah II meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan kepulauan Maluku.
Pasal 598
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, dan rumah tangga Direktorat.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 599
Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Direktorat Jenderal Perekeretaapian dan Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 600
SO-DITJEN KA 2005 edit MENPAN 220
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan masing-masing Direktur.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 221
BAB VIII
INSPEKTORAT JENDERAL
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 601
(1) Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawasan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 602
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 603
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 602, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan
untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri Perhubungan;
c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 222
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 604
Inspektorat Jenderal, terdiri dari : a. Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. Inspektorat I; c. Inspektorat II; d. Inspektorat III; e. Inspektorat IV.
Bagian Ketiga
Sekretariat Inspektorat Jenderal
Pasal 605
Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 606
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 605, Sekretariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran pelaksanaan
pengawasan;
b. pengelolaan administrasi dan penyajian hasil pengawasan serta pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;
c. penelaahan hukum dan peraturan perundang-undangan;
d. pengumpulan, pengolahan, analisis laporan hasil pengawasan dan
penyajian laporan hasil pengawasan;
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 223
e. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, persuratan, kearsipan dan kerumahtanggaan.
Pasal 607
Sekretariat Inspektorat Jenderal, terdiri dari : a. Bagian Rencana dan Program; b. Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi; c. Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang; d. Bagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 608
Bagian Rencana dan Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, penelaahan hukum dan peraturan perundang-undangan serta evaluasi pelaksanaan program kerja.
Pasal 609
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 608, Bagian Rencana dan Program menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana, program dan evaluasi
pelaksanaan program kerja pengawasan; b. pelaksanaan penelaahan hukum dan peraturan perundang-
undangan serta dokumentasi hukum; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data.
Pasal 610
Bagian Rencana dan Program, terdiri dari : a. Subbagian Program dan Evaluasi;
b. Subbagian Hukum dan Data.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 224
Pasal 611
(1) Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program kerja pengawasan, dan anggaran serta evaluasi pelaksanaan program kerja pengawasan.
(2) Subbagian Hukum dan Data mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penelaahan hukum dan peraturan perundang-undangan, dokumentasi hukum, serta pengumpulan, pengolahan dan penyajian data.
Pasal 612
Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis hasil pengawasan dan penyajian hasil pengawasan serta penyusunan tindak lanjut pengawasan di bidang perhubungan darat, perhubungan laut, perhubungan udara dan perkeretaapian.
Pasal 613
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 612, Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi menyelenggarakan fungsi:
a. analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut
hasil pengawasan di bidang perhubungan darat, perhubungan udara, dan perkeretaapian;
b. analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut
hasil pengawasan di bidang perhubungan laut dan Mahkamah Pelayaran.
Pasal 614
Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi, terdiri dari :
a. Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi I;
b. Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi II.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 225
Pasal 615
(1) Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi I mempunyai tugas melakukan analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di bidang perhubungan darat dan perhubungan udara serta perkeretaapian.
(2) Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Transportasi II
mempunyai tugas melakukan analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di bidang perhubungan laut dan Mahkamah Pelayaran.
Pasal 616
Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis hasil pengawasan dan penyajian hasil pengawasan serta penyusunan tindak lanjut pengawasan di bidang Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Badan SAR Nasional, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan.
Pasal 617
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 616, Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang menyelenggarakan fungsi:
a. analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut
hasil pengawasan di bidang Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, dan Badan SAR Nasional;
b. analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut
hasil pengawasan di bidang Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 226
Pasal 618
Bagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang, terdiri dari:
a. Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang I;
b. Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang II.
Pasal 619
(1) Subbagian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Penunjang I mempunyai tugas melakukan analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di bidang Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan serta Badan SAR Nasional.
(2) Subbagian Tindak Lanjut Pengawasan Penunjang II mempunyai
tugas melakukan analisis dan penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di bidang Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan.
Pasal 620
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, persuratan, kearsipan dan kerumahtanggaan.
Pasal 621
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 620, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi :
a. pengelolaan urusan kepegawaian dan perlengkapan;
b. pengelolaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan dan
kerumahtanggaan serta hubungan masyarakat Inspektorat Jenderal.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 227
Pasal 622
Bagian Kepegawaian dan Umum, terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian dan Perlengkapan;
b. Subbagian Keuangan dan Tata Usaha.
Pasal 623
(1) Subbagian Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan perlengkapan Inspektorat Jenderal.
(2) Subbagian Keuangan dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan dan kerumahtanggaan serta hubungan masyarakat Inspektorat Jenderal.
Bagian Keempat
Inspektorat I
Pasal 624
Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pemerintahan maupun pembangunan meliputi penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perlengkapan, serta pelaksanaannya lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 228
Pasal 625
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 624, Inspektorat I menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan rencana dan program kerja pengawasan lingkup
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat;
b. pemeriksaan, penilaian dan pengujian terhadap pelaksanaan
tugas pokok lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat;
c. pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan tentang
penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat;
d. perumusan laporan hasil pengawasan lingkup Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat;
e. pelaksanaan tugas pengawasan lain atas petunjuk Menteri
Perhubungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 229
Pasal 626 Inspektorat I membawahkan: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 627
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, dokumentasi serta kearsipan Inspektorat I.
(2) Subbagian Tata Usaha secara fungsional bertanggungjawab
kepada Inspektur I dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum.
Bagian Kelima
Inspektorat II
Pasal 628
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pemerintahan maupun pembangunan meliputi penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perlengkapan lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Mahkamah Pelayaran, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Irian Jaya Barat dan Papua.
Pasal 629
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 628, Inspektorat II menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan rencana dan program kerja pengawasan lingkup
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Mahkamah Pelayaran, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Irian Jaya Barat dan Papua;
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 230
b. pemeriksaan, penilaian dan pengujian terhadap pelaksanaan
tugas pokok lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Mahkamah Pelayaran, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Irian Jaya Barat dan Papua;
c. pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan tentang
penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Mahkamah Pelayaran, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Irian Jaya Barat dan Papua;
d. perumusan laporan hasil pengawasan lingkup Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Mahkamah Pelayaran, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Irian Jaya Barat dan Papua;
e. pelaksanaan tugas pengawasan lain atas petunjuk Menteri
Perhubungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 630
Inspektorat II membawahkan: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 631
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, dokumentasi serta kearsipan Inspektorat II.
(2) Subbagian Tata Usaha secara fungsional bertanggungjawab
kepada Inspektur II dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 231
Bagian Keenam
Inspektorat III
Pasal 632
Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pemerintahan maupun pembangunan meliputi penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perlengkapan lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku.
Pasal 633
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 632, Inspektorat III menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan rencana dan program kerja pengawasan lingkup
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Unit Pelaksana Teknis yang berada di Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku;
b. pemeriksaan, penilaian dan pengujian terhadap pelaksanaan
tugas pokok lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku;
c. pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan tentang
penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang lingkup Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku;
d. perumusan laporan hasil pengawasan lingkup kantor pusat
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Badan SAR Nasional, dan Unit Pelaksana Teknis yang berada di Jambi, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku;
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 232
e. pelaksanaan tugas pengawasan lain atas petunjuk Menteri
Perhubungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 634
Inspektorat III membawahkan: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 635
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, dokumentasi serta kearsipan Inspektorat III.
(2) Subbagian Tata Usaha secara fungsional bertanggungjawab
kepada Inspektur III dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum.
Bagian Ketujuh
Inspektorat IV
Pasal 636
Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik pemerintahan maupun pembangunan meliputi penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perlengkapan lingkup Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Badan SAR Nasional, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 233
Pasal 637
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 636, Inspektorat IV menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan rencana dan program kerja pengawasan lingkup
Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Badan SAR Nasional, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara;
b. pemeriksaan, penilaian dan pengujian terhadap pelaksanaan
tugas pokok lingkup Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Badan SAR Nasional, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara;
c. pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan tentang
penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang lingkup Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Badan SAR Nasional, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara;
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 234
d. perumusan laporan hasil pengawasan lingkup Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Badan SAR Nasional, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Staf Ahli Menteri, Pusat Data dan Informasi, dan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, dan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal/Badan yang berada di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara;
e. pelaksanaan tugas pengawasan lain atas petunjuk Menteri
Perhubungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 638
Inspektorat IV membawahkan: a. Subbagian Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 639
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
administrasi kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, dokumentasi serta kearsipan Inspektorat IV.
(2) Subbagian Tata Usaha secara fungsional bertanggungjawab
kepada Inspektur IV dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum.
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 640
Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan Jabatan Fungsional Auditor berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-ITJEN 2005 edit MENPAN 235
Pasal 641
(1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri dari sejumlah tenaga fungsional Auditor yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional Auditor senior yang ditunjuk oleh Inspektur Jenderal.
(3) Jumlah tenaga fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 642
Kelompok Jabatan Fungsional selain Auditor pada Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 643
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 642 terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
236
BAB IX
BADAN SEARCH AND RESCUE NASIONAL
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 645
(1) Badan Search and Resque Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan ini disingkat Badan SAR Nasional adalah unsur pelaksana di bidang search and resque.
(2) Badan SAR Nasional dipimpin oleh Kepala Badan.
Pasal 646
Badan SAR Nasional mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian, dan pengendalian potensi search and rescue (SAR) dalam kegiatan SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan/ atau penerbangan, serta pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional.
Pasal 647
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 646, Badan SAR Nasional menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan potensi SAR
dan operasi SAR;
b. pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasi SAR;
c. pelaksanaan tindak awal operasi SAR;
d. pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya;
e. koordinasi, pengerahan potensi SAR dan pengendalian operasi SAR;
SO-BADAN SAR edit MENPAN
237
f. pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang SAR dan latihan SAR;
g. evaluasi pelaksanaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR;
h. pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan SAR Nasional.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 648
Badan SAR Nasional, terdiri dari : a. Sekretariat Badan SAR Nasional; b. Pusat Bina Potensi SAR; c. Pusat Bina Operasi SAR.
Bagian Ketiga
Sekretariat Badan SAR Nasional
Pasal 649 Sekretariat Badan SAR Nasional mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan SAR Nasional.
Pasal 650
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 649, Sekretariat Badan SAR Nasional menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana, program dan
anggaran Badan SAR Nasional; b. pelaksanaan urusan hukum dan kerja sama serta penataan
organisasi dan tata laksana;
SO-BADAN SAR edit MENPAN
238
c. pengelolaan keuangan; d. pelaksanaan urusan tata usaha dan hubungan masyarakat,
kerumahtanggaan dan perlengkapan, serta kepegawaian.
Pasal 651
Sekretariat Badan SAR Nasional, terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Umum.
Pasal 652
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan dan kerja sama di bidang SAR, penataan organisasi dan tata laksana, serta evaluasi dan laporan Badan SAR Nasional.
Pasal 653
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 652, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Badan SAR
Nasional; b. penelaahan, penyiapan, dan penyusunan peraturan perundang-
undangan dan kerja sama di bidang SAR serta organisasi dan tata laksana;
c. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
rencana dan program bidang SAR.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
239
Pasal 654
Bagian Perencanaan, terdiri dari : a. Subbagian Rencana dan Program; b. Subbagian Hukum dan Organisasi; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 655
(1) Subbagian Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Badan SAR Nasional.
(2) Subbagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melakukan
penelaahan, penyiapan bahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kerja sama di bidang SAR, serta penyusunan organisasi dan tata laksana di lingkungan Badan SAR Nasional.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana dan program bidang SAR.
Pasal 656
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan Badan SAR Nasional.
Pasal 657
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 656, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan anggaran, evaluasi
anggaran dan penyusunan laporan keuangan; b. penyiapan pembinaan dan pelaksanaan perbendaharaan dan
verifikasi serta pembukuan anggaran.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
240
Pasal 658
Bagian Keuangan, terdiri dari : a. Subbagian Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi.
Pasal 659
(1) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pembinaan dan pelaksanaan anggaran, serta evaluasi anggaran dan penyiapan penyusunan laporan keuangan.
(2) Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan perbendaharaan, verifikasi, dan pembukuan anggaran.
Pasal 660
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, hubungan masyarakat, rumah tangga dan perlengkapan, serta kepegawaian.
Pasal 661
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 660, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan tata usaha dan hubungan masyarakat; b. pelaksanaan urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian.
Pasal 662
Bagian Umum, terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Subbagian Kerumahtanggaan;
c. Subbagian Kepegawaian.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
241
Pasal 663
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha dan hubungan masyarakat.
(2) Subbagian Kerumahtanggaan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan rumah tangga.
(3) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian.
Bagian Keempat
Pusat Bina Potensi SAR
Pasal 664 Pusat Bina Potensi SAR mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis pembinaan potensi SAR, serta pelaksanaan pembinaan dan pengkoordinasian kesiapan potensi SAR.
Pasal 665 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 664, Pusat Bina Potensi SAR menyelengarakan fungsi : a. penyusunan petunjuk teknis pembinaan potensi SAR; b. pembinaan tenaga SAR serta pelaksanaan pelatihan ketrampilan
untuk mendukung tugas operasi SAR; c. pelaksanaan penyuluhan dan pemasyarakatan SAR; d. pembinaan, pemeliharaan, inventarisasi, penyiapan dan
standardisasi peralatan SAR; e. pelaksanaan koordinasi pembinaan dan kesiapan potensi SAR; f. pembinaan tenaga rescue.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
242
Pasal 666
Pusat Bina Potensi SAR, terdiri dari :
a. Bidang Bina Ketenagaan;
b. Bidang Bina Peralatan.
Pasal 667
Bidang Bina Ketenagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan potensi SAR, pembinaan tenaga SAR, pelaksanaan pelatihan ketrampilan untuk mendukung tugas operasi SAR, penyuluhan dan pemasyarakatan SAR, serta penyiapan koordinasi dan kesiapan potensi SAR, dan pembinaan tenaga rescue.
Pasal 668
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 667, Bidang Bina Ketenagaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan petunjuk teknis pembinaan dan pelatihan serta
peningkatan dan pemeliharaan keterampilan tenaga SAR untuk mendukung tugas operasi SAR;
b. penyusunan pedoman dan pelaksanaan penyuluhan serta
penyiapan tenaga untuk keperluan operasi SAR;
c. penyiapan koordinasi dan pembinaan potensi SAR.
Pasal 669
Bidang Bina Ketenagaan, terdiri dari : a. Subbidang Pelatihan dan Keterampilan; b. Subbidang Penyuluhan.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
243
Pasal 670
(1) Subbidang Pelatihan dan Keterampilan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan petunjuk teknis pembinaan dan pelatihan serta peningkatan dan pemeliharaan keterampilan tenaga SAR untuk mendukung tugas operasi SAR, dan penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan potensi SAR.
(2) Subbidang Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan pedoman dan pelaksanaan penyuluhan serta penyiapan tenaga untuk keperluan operasi SAR .
Pasal 671
Bidang Bina Peralatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pemeliharaan, penyusunan petunjuk teknis, inventarisasi, penyimpanan dan penyusunan standardisasi peralatan SAR.
Pasal 672
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 671, Bidang Bina Peralatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pembinaan dan melakukan urusan pemeliharaan
peralatan SAR;
b. penyiapan penyusunan standardisasi dan petunjuk teknis peralatan SAR serta pelaksanaan urusan inventarisasi, penyimpanan, dan penyiapan peralatan SAR.
Pasal 673
Bidang Bina Peralatan, terdiri dari : a. Subbidang Pemeliharaan; b. Subbidang Standardisasi dan Inventarisasi Peralatan.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
244
Pasal 674
(1) Subbidang Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan urusan pemeliharaan peralatan SAR.
(2) Subbidang Standardisasi dan Inventarisasi Peralatan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standardisasi dan petunjuk teknis peralatan SAR serta pelaksanaan urusan inventarisasi, penyimpanan dan penyiapan peralatan SAR.
Bagian Kelima
Pusat Bina Operasi SAR
Pasal 675 Pusat Bina Operasi SAR mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis operasi SAR, pelaksanaan tindak awal, koordinasi dan pengerahan potensi SAR, pengendalian operasi SAR, pemeliharaan alat komunikasi dan elekronika, pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang operasi dan latihan SAR serta evaluasi pelaksanaan operasi SAR.
Pasal 676
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 675, Pusat Bina Operasi SAR menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan kebijakan teknis operasi SAR;
b. pelaksanaan tindak awal operasi SAR;
c. koordinasi dan pengerahan potensi SAR serta pengendalian pelaksanaan operasi SAR;
d. pelaksanaan hubungan dan kerja sama operasi dan latihan SAR;
e. penyusunan petunjuk operasi dan pemeliharaan alat komunikasi
dan elektronika;
f. evaluasi pelaksanaan operasi SAR.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
245
Pasal 677
Pusat Bina Operasi SAR, terdiri dari :
a. Bidang Kesiagaan dan Pengerahan Potensi SAR;
b. Bidang Komunikasi.
Pasal 678
Bidang Kesiagaan dan Pengerahan Potensi SAR mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis operasi SAR, pelaksanaan tindak awal operasi SAR, koordinasi dan pengerahan potensi SAR serta pengendalian pelaksanaan operasi SAR, penyiapan bahan dan pelaksanaan hubungan kerja sama operasi dan latihan SAR serta evaluasi pelaksanaan operasi SAR.
Pasal 679
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 678, Bidang Kesiagaan dan Pengerahan Potensi SAR menyelenggarakan fungsi :
a. pengerahan potensi SAR, pelaksanaan koordinasi tindak awal
dan pengendalian pelaksanaan operasi SAR;
b. penyiapan pelaksanaan hubungan dan kerja sama operasi dan latihan SAR;
c. koordinasi, pendataan, dan perencanaan pengerahan potensi
SAR;
d. penyusunan sistem, petunjuk operasi dan latihan SAR serta evaluasi pelaksanaan operasi SAR.
Pasal 680
Bidang Kesiagaan dan Pengerahan Potensi SAR, terdiri dari :
a. Subbidang Pelatihan dan Kesiagaan;
b. Subbidang Pengerahan Potensi dan Evaluasi Operasi.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
246
Pasal 681
(1) Subbidang Pelatihan dan Kesiagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengerahan potensi SAR, koordinasi pelaksanaan tindak awal dan pengendalian pelaksanaan operasi SAR, serta hubungan dan kerja sama operasi dan latihan SAR.
(2) Subbidang Pengerahan Potensi dan Evaluasi Operasi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pendataan, perencanaan pengerahan potensi SAR, penyiapan bahan penyusunan sistem, petunjuk operasi dan latihan serta evaluasi pelaksanaan operasi SAR.
Pasal 682
Bidang Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk operasi dan teknis komunikasi dan elektronika, penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan siaga komunikasi, pemeliharaan, penyiapan peralatan komunikasi dan elektronika SAR, serta pengembangan sistem komunikasi.
Pasal 683
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 682, Bidang Komunikasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan penyusunan petunjuk operasi komunikasi dan
elektronika; b. pelaksanaan siaga komunikasi SAR; c. penyiapan penyusunan petunjuk teknis komunikasi dan
elektronika serta pemeliharaan dan penyiapan peralatan komunikasi dan elektronika SAR;
d. pengembangan sistem komunikasi.
Pasal 684
Bidang Komunikasi, terdiri dari :
a. Subbidang Perangkat Komunikasi;
b. Subbidang Operasi Komunikasi.
SO-BADAN SAR edit MENPAN
247
Pasal 685
(1) Subbidang Perangkat Komunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis komunikasi dan elektronika serta penyiapan dan pemeliharaan peralatan komunikasi dan elektronika.
(2) Subbidang Operasi Komunikasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan petunjuk operasi komunikasi dan elektronika, dan pelaksanaan siaga komunikasi SAR, serta pengembangan sistem komunikasi SAR.
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 686
Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Badan SAR Nasional dan Pusat di lingkungan Badan SAR Nasional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 687
(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 686, terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan
oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan atau ditunjuk oleh Kepala Badan SAR Nasional.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 248
BAB X
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 688
(1) Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan adalah unsur pelaksana di bidang penelitian dan pengembangan perhubungan.
(2) Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan dipimpin oleh Kepala Badan.
Pasal 689
Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan.
Pasal 690 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 689, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan di bidang
manajemen transportasi multimoda dan/atau antarmoda, perhubungan darat, perkeretaapian, perhubungan laut dan perhubungan udara;
b. penyusunan rencana, program dan anggaran serta koordinasi
penelitian dan pengembangan bidang manajemen transportasi multimoda dan/atau antarmoda, perhubungan darat, perkeretaapian, perhubungan laut dan perhubungan udara;
c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang manajemen
transportasi multimoda dan/atau antarmoda, perhubungan darat, perkeretaapian, perhubungan laut dan perhubungan udara;
d. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan serta informasi
ilmiah bidang manajemen transportasi multimoda dan/atau antarmoda, perhubungan darat, perkeretaapian, perhubungan laut dan perhubungan udara;
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 249
e. evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan manajemen transportasi multimoda dan/atau antarmoda, perhubungan darat, perkeretaapian, perhubungan laut dan perhubungan udara;
f. pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 691 Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, terdiri dari : a. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi
Multimoda;
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat;
d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut;
e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara.
Bagian Ketiga
Sekretariat Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan
Pasal 692
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 250
Pasal 693
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 692, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan
program, evaluasi dan pelaporan di bidang manajemen transportasi multimoda dan/atau antarmoda, perhubungan darat, perkeretaapian, perhubungan laut, dan perhubungan udara;
b. pelaksanaan administrasi kepegawaian; c. pelaksanaan urusan dokumentasi, kepustakaan dan publikasi, serta
pelayanan administrasi kerjasama; d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan, dan kerumahtanggaan.
Pasal 694
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Dokumentasi dan Kerjasama;
d. Bagian Umum.
Pasal 695
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi serta laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
Pasal 696
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 695, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian dan
pengembangan;
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 251
b. evaluasi pelaksanaan rencana dan program penelitian dan pengembangan, serta penyusunan laporan.
Pasal 697
Bagian Perencanaan terdiri dari: a. Subbagian Rencana; b. Subbagian Program; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 698
(1) Subbagian Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran penelitian dan pengembangan.
(2) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program penelitian dan pengembangan.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan.
Pasal 699
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
Pasal 700
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 699, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan dan kesejahteraan pegawai;
b. pelaksanaan administrasi kepegawaian;
c. pelaksanaan administrasi dan pembinaan jabatan fungsional;
d. penyiapan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 252
Pasal 701
Bagian Kepegawaian, terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha Kepegawaian;
b. Subbagian Pengembangan Pegawai;
c. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional.
Pasal 702
(1) Subbagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi kepegawaian dan penyusunan, pemeliharaan basis data kepegawaian serta penataan organisasi dan tata laksana Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
(2) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan dan kesejahteraan pegawai.
(3) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi dan penyiapan bahan pembinaan jabatan fungsional.
Pasal 703
Bagian Dokumentasi dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan urusan dokumentasi dan kepustakaan, publikasi serta pelayanan administrasi kerjasama di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
Pasal 704
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 703, Bagian Dokumentasi dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan dokumentasi dan kepustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
b. pelaksanaan urusan publikasi dan visualisasi hasil penelitian dan pengembangan;
c. pelayanan administrasi kerjasama penelitian dan pengembangan.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 253
Pasal 705
Bagian Dokumentasi dan Kerjasama terdiri dari :
a. Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan;
b. Subbagian Publikasi;
c. Subbagian Administrasi dan Kerjasama.
Pasal 706
(1) Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan urusan dokumentasi dan kepustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
(2) Subbagian Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyajian, penerbitan, dan publikasi hasil-hasil pelaksanaan tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan serta urusan kehumasan.
(3) Subbagian Administrasi dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi kerjasama penelitian dan pengembangan.
Pasal 707
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan dan perlengkapan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
Pasal 708
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 707, Bagian umum menyelenggarakan fungsi :
a. urusan ketatausahaan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
b. pengelolaan keuangan di lingkungan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
c. urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 254
Pasal 709
Bagian Umum terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Rumah Tangga.
Pasal 710
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
(3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
Bagian Keempat
Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda
Pasal 711
Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
Pasal 712
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 711, Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Penelitian dan
Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda;
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 255
b. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda;
c. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
d. pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
e. pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi
multimoda dan/atau antarmoda;
f. pengendalian pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
g. evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan
bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
h. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan serta informasi ilmiah bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan
pengelolaan keuangan, dokumentasi dan informasi hasil penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
Pasal 713
Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda, terdiri dari : a. Bidang Program dan Evaluasi; b. Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 714
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan data dan aplikasi serta kerjasama dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 256
Pasal 715
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 714, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian dan
pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda; b. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
c. penyiapan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda;
d. evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
Pasal 716
Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari : a. Subbidang Program dan Kerja Sama; b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 717
(1) Subbidang Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran serta kerjasama penelitian dan pengembangan transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
Pasal 718
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan, administrasi jabatan fungsional, dokumentasi dan informasi di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 257
Pasal 719
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 718, Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : a. urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan
administrasi jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda;
b. pelaksanaan dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi
hasil penelitian dan pengembangan transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
Pasal 720
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi terdiri dari : a. Subbidang Pelayanan Administrasi; b. Subbidang Dokumentasi dan Publikasi.
Pasal 721
(1) Subbidang Pelayanan Administrasi mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Mutimoda.
(2) Subbidang Dokumentasi dan Publikasi mempunyai tugas melakukan
dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi hasil penelitian dan pengembangan transportasi multimoda dan/atau antarmoda.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 258
Bagian Kelima
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat
Pasal 722
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
Pasal 723
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 722, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Darat; b. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Darat; c. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
d. pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
e. pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat
dan perkeretaapian;
f. pengendalian pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
g. evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan
bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
h. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan serta informasi ilmiah bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan
pengelolaan keuangan, dokumentasi dan informasi hasil penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 259
Pasal 724 Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat, terdiri dari : a. Bidang Program dan Evaluasi; b. Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 725
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan data dan aplikasi serta kerjasama dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
Pasal 726
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 725, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian dan
pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian; b. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
c. penyiapan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
d. evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
Pasal 727
Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari : c. Subbidang Program dan Kerja Sama; d. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 260
Pasal 728
(1) Subbidang Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran serta kerjasama penelitian dan pengembangan transportasi darat dan perkeretaapian.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi darat dan perkeretaapian.
Pasal 729
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan, administrasi jabatan fungsional, dokumentasi dan informasi di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat .
Pasal 730
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 729, Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : a. urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan
administrasi jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat;
b. pelaksanaan dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi
hasil penelitian dan pengembangan transportasi darat dan perkeretaapian.
Pasal 731
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi terdiri dari : a. Subbidang Pelayanan Administrasi; b. Subbidang Dokumentasi dan Publikasi.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 261
Pasal 732
(1) Subbidang Pelayanan Administrasi mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Darat.
(2) Subbidang Dokumentasi dan Publikasi mempunyai tugas melakukan
dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi hasil penelitian dan pengembangan transportasi darat dan perkeretaapian.
Bagian Keenam
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut
Pasal 733
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut.
Pasal 734
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 733, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Laut; b. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Laut; c. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi laut;
d. pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut;
e. pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut;
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 262
f. pengendalian pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut;
g. evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan
bidang transportasi laut;
h. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan serta informasi ilmiah bidang transportasi laut;
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan
pengelolaan keuangan, dokumentasi dan informasi hasil penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut.
Pasal 735
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, terdiri dari : a. Bidang Program dan Evaluasi; b. Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 736
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan data dan aplikasi serta kerjasama dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut.
Pasal 737
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 736, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian dan
pengembangan bidang transportasi laut; b. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi laut;
c. penyiapan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut;
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 263
d. evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut.
Pasal 738
Bidang Program dan Evaluasi, terdiri dari : a. Subbidang Program dan Kerja Sama; b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 739
(1) Subbidang Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran serta kerjasama penelitian dan pengembangan transportasi laut.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi laut.
Pasal 740
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan, administrasi jabatan fungsional, dokumentasi dan informasi di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut.
Pasal 741
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 740, Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : a. urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan
administrasi jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut;
b. pelaksanaan dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi
hasil penelitian dan pengembangan transportasi laut.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 264
Pasal 742
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi terdiri dari : a. Subbidang Pelayanan Administrasi; b. Subbidang Dokumentasi dan Publikasi.
Pasal 743
(1) Subbidang Pelayanan Administrasi mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut.
(2) Subbidang Dokumentasi dan Publikasi mempunyai tugas melakukan
dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi hasil penelitian dan pengembangan transportasi laut.
Bagian Ketujuh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara
Pasal 744
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
Pasal 745
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 744, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Udara; b. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Udara;
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 265
c. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara;
d. pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang
transportasi udara;
e. pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara;
f. pengendalian pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang
transportasi udara;
g. evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara;
h. pemberian pelayanan penelitian dan pengembangan serta informasi
ilmiah bidang transportasi udara;
i. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan pengelolaan keuangan, dokumentasi dan informasi hasil penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
Pasal 746
Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara, terdiri dari : a. Bidang Program dan Evaluasi; b. Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 747
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan data dan aplikasi serta kerjasama dan evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 266
Pasal 748
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 747, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran penelitian dan
pengembangan bidang transportasi udara; b. penyiapan data dan aplikasi dalam menunjang penelitian dan
pengembangan bidang transportasi udara;
c. penyiapan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara;
d. evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan penelitian dan
pengembangan bidang transportasi udara.
Pasal 749
Bidang Program dan Evaluasi, terdiri dari : a. Subbidang Program dan Kerja Sama; b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 750
(1) Subbidang Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran serta kerjasama penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
(2) Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
Pasal 751
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, pengelolaan keuangan, kerumahtanggaan, administrasi jabatan fungsional, dokumentasi dan informasi di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 267
Pasal 752
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 751, Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : a. urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan
administrasi jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara;
b. pelaksanaan dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi
hasil penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
Pasal 753
Bidang Pelayanan Administrasi dan Dokumentasi, terdiri dari : a. Subbidang Pelayanan Administrasi; b. Subbidang Dokumentasi dan Publikasi.
Pasal 754
(1) Subbidang Pelayanan Administrasi mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan keuangan dan administrasi kepegawaian di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara.
(2) Subbidang Dokumentasi dan Publikasi mempunyai tugas melakukan
dokumentasi dan publikasi serta penyebaran informasi hasil penelitian dan pengembangan bidang transportasi udara.
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 755 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN LITBANG edit MENPAN 268
Pasal 756 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional
Peneliti, Litkayasa, dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan/ditunjuk oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 269
BAB XI
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 756
(1) Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.
(2) Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan dipimpin oleh
Kepala Badan.
Pasal 757
Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan.
Pasal 758
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 757, Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis pendidikan dan pelatihan baik
pendidikan dan pelatihan awal, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional serta di bidang manajemen pendidikan dan pelatihan perhubungan darat, laut, udara, dan perkeretaapian;
b. perumusan program dan pembinan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan baik pendidikan dan pelatihan awal, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional serta di bidang manajemen pendidikan dan pelatihan perhubungan darat, laut, udara, dan perkeretaapian;
c. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan baik pendidikan dan
pelatihan awal, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional serta di bidang manajemen pendidikan dan pelatihan perhubungan darat, laut, udara, dan perkeretaapian;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 270
d. pemberian pelayanan pendidikan dan pelatihan baik pendidikan
dan pelatihan awal, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional serta di bidang manajemen pendidikan dan pelatihan perhubungan darat, laut, udara, dan perkeretaapian;
e. evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan baik pendidikan dan pelatihan awal, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional serta di bidang manajemen pendidikan dan pelatihan perhubungan darat, laut, udara, dan perkeretaapian;
f. koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain baik pemerintah
maupun swasta di dalam maupun di luar negeri dalam rangka pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan;
g. pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 759
Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, terdiri dari : a. Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan; b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat; c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut; d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 271
Bagian Ketiga
Sekretariat Badan Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan
Pasal 760
Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
Pasal 761
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 760, Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan
anggaran; b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendidikan dan
pelatihan perhubungan;
c. pelaksanaan administrasi kepegawaian di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan;
d. pelaksanaan administrasi keuangan di lingkungan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan;
f. pelaksanaan urusan ketatausahaan, hukum dan kerjasama serta
kerumahtanggaan dan perlengkapan di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 272
Pasal 762
Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, terdiri dari : a. Bagian Perencanaan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Umum.
Pasal 763
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan kebijakan pendidikan dan pelatihan perhubungan, pelaksanaan analisa dan evaluasi serta pelaporan.
Pasal 764
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 763, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan
anggaran pendidikan dan pelatihan perhubungan; b. penyiapan penyusunan dan perumusan kebijakan teknis
pengembangan program, kurikulum, silabus dan standarisasi alat pelajaran pendidikan dan pelatihan perhubungan;
c. pelaksanaan analisa dan evaluasi serta pelaporan kegiatan
pendidikan dan pelatihan perhubungan.
Pasal 765
Bagian Perencanaan, terdiri dari : a. Subbagian Rencana dan Program; b. Subbagian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan; c. Subbagian Analisa dan Evaluasi.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 273
Pasal 766
(1) Subbagian Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan perhubungan.
(2) Subbagian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penetapan kebijakan pengembangan program, kurikulum, silabus dan standarisasi alat pelajaran pendidikan dan pelatihan perhubungan.
(3) Subbagian Analisa dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan laporan hasil analisa dan evaluasi pendidikan dan pelatihan perhubungan.
Pasal 767
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
Pasal 768
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 767, Bagian Kepegawaian, menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan tata usaha kepegawaian, penyiapan rencana kebutuhan
pegawai, serta pemeliharaan basis data kepegawaian; b. pelaksanaan administrasi dan penyiapan bahan pembinaan jabatan
fungsional;
c. pelaksanaan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, serta analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 274
Pasal 769
Bagian Kepegawaian, terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha Kepegawaian; b. Subbagian Jabatan Fungsional; c. Subbagian Pengembangan Pegawai.
Pasal 770
(1) Subbagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan tata usaha kepegawaian, penyiapan bahan rencana kebutuhan pegawai, serta pemeliharaan basis data kepegawaian.
(2) Subbagian Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
urusan administrasi dan penyiapan bahan pembinaan jabatan fungsional.
(3) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, serta analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
Pasal 771
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
Pasal 772
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 771, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan koordinasi pengelolaan pelaksanaan anggaran; b. pelaksanaan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan dan
penyiapan bahan pelaporan keuangan; c. pelaksanaan urusan akuntansi, verifikasi dan perhitungan
anggaran.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 275
Pasal 773
Bagian Keuangan, terdiri dari :
a. Subbagian Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; c. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi.
Pasal 774
(1) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi pengelolaan dan pemantauan pelaksanaan anggaran.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha keuangan dan perbendaharaan serta penyiapan bahan laporan keuangan.
(3) Subbagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan
urusan akuntansi dan verifikasi dan perhitungan anggaran.
Pasal 775
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, hukum dan kerjasama serta kerumahtanggaan dan perlengkapan serta penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
Pasal 776
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 775, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan urusan tata usaha dan penataan organisasi dan tata
laksana di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan;
b. pelaksanaan urusan hukum dan kerjasama; c. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 276
Pasal 777
Bagian Umum, terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha; b. Subbagian Hukum dan Kerjasama; c. Subbagian Rumah Tangga.
Pasal 778
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha, kepustakaan, pengelolaan Sistem Informasi Manajemen serta penyiapan bahan penataan organisasi dan tata laksana.
(2) Subbagian Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan
urusan hukum dan kerjasama pendidikan dan pelatihan perhubungan baik dalam negeri maupun luar negeri serta hubungan kemitraan masyarakat.
(3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan
kerumahtanggaan dan perlengkapan.
Bagian Keempat
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Perhubungan Darat
Pasal 779 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis operasional pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 780
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 779, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi : aa.. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa ddaann pprrooggrraamm ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii
bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann;;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 277
bb.. ppeennyyuussuunnaann ppeerrssyyaarraattaann aakkrreeddiittaassii pprrooggrraamm ddaann lleemmbbaaggaa
ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann;;
cc.. ppeennyyuussuunnaann ddaann ssttaannddaarriissaassii kkuurriikkuulluumm,, ssiillaabbuuss,, mmeettooddiikk,, ddiiddaattiikk
ddaann aallaatt ppeennggaajjaarraann;;
dd.. ppeemmbbiinnaaaann ddaann ppeennggeemmbbaannggaann tteennaaggaa kkeeppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann
ee.. ppeellaakkssaannaaaann ppeemmbbiinnaaaann tteerrhhaaddaapp ppeennyyeelleennggggaarraaaann ppeennddiiddiikkaann ddaann
ppeellaattiihhaann yyaanngg ddiillaakkssaannaakkaann oolleehh uunniitt ppeellaakkssaannaann tteekknniiss bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann;;
ff.. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bbiiddaanngg
ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann;; gg.. ppeennggeelloollaaaann ssiisstteemm iinnffoorrmmaassii mmaannaajjeemmeenn ddaann kkeeppuussttaakkaaaann
ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann;;
hh.. ppeemmaannttaauuaann,, eevvaalluuaassii ddaann ppeellaappoorraann ppeellaakkssaannaaaann ppeennddiiddiikkaann ddaann
ppeellaattiihhaann bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann ddaarraatt ddaann ppeerrkkeerreettaaaappiiaann;;
ii.. ppeellaakkssaannaaaann uurruussaann kkeeppeeggaawwaaiiaann,, kkeettaattaauussaahhaaaann,, kkeerruummaahhttaannggggaaaann ddaann kkeeuuaannggaann..
Pasal 781
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat, terdiri dari : a. Bidang Program; b. Bidang Kerjasama dan Pemantauan; c. Bagian Tata Usaha.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 278
Pasal 782
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubugan Darat, ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann,, penyusunan dan perumusan standardisasi kurikulum, silabus, metodik, didaktik, persyaratan pengajar dan peserta, bahan dan alat pengajaran serta ujian-ujian, penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga pendidikan dan pelatihan serta penyiapan bahan dan sertifikasi lulusan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 783
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 782, Bidang Program menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan Darat; b. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bidang
perhubungan darat dan perkeretaapian;; c. penyusunan rencana pola dan program pendidikan dan pelatihan di
bidang perhubungan darat dan perkeretaapian; d. penyusunan kurikulum, silabus, metodik dan didaktik, persyaratan
pengajar dan peserta, bahan dan alat pengajaran, ujian, serta penyiapan bahan dan sertifikasi lulusan pendidikan dan pelatihan;
e. penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga
pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 784
Bidang Program, terdiri dari: a. Subbidang Penyusunan Program; b. Subbidang Kurikulum dan Alat Pengajaran.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 279
Pasal 785 (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat, penyusunan rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan, perumusan standardisasi dan penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
(2) Subbidang Kurikulum dan Alat Pengajaran, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penelaahan dan perumusan pola dan bentuk pendidikan dan pelatihan, persyaratan pengajar dan peserta, kurikulum, metodik/dikdaktik, bahan dan alat pengajaran di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 786
Bidang Kerjasama dan Pemantauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kerjasama, pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 787
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 786, Bidang Kerjasama dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kerjasama dalam rangka pengembangan pendidikan
dan pelatihan di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian; b. pelaksanaan pemantauan kegiatan pendidikan dan pelatihan bidang
perhubungan darat dan perkeretaapian; c. pelaksanaan evaluasi atas hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pelatihan bidang perhubungan darat dan perkeretaapian serta pembuatan laporan;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 280
d. pelaksanaan sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian;
e. pengelolaan kepustakaan pendidikan dan pelatihan di bidang
perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 788
Bidang Kerjasama dan Pemantauan, terdiri dari: a. Subbidang Kerjasama; b. Subbidang Pemantauan.
Pasal 789 (1) Subbidang Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyusunan
bahan pelaksanaan hubungan kerjasama pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
(2) Subbidang Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pemantauan, pengelolaan sistem informasi manajemen dan kepustakaan serta evaluasi dan penyusunan laporan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan darat dan perkeretaapian.
Pasal 790
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan serta pengelolaan pelaksanaan keuangan di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat.
Pasal 791
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 790, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kepegawaian di lingkungan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat; b. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan administrasi keuangan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 281
c. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga dan barang inventaris milik/kekayaan negara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat;
d. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan Darat.
Pasal 792 Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Umum; b. Subbagian Keuangan.
Pasal 793
(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, perlengkapan dan kerumahtanggaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
pengelolaan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi keuangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat.
Bagian Kelima
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut
Pasal 794
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis operasional pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan laut.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 282
Pasal 795
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 794, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut menyelenggarakan fungsi : aa.. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa ddaann pprrooggrraamm ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii
bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann laut;; bb.. ppeennyyuussuunnaann ppeerrssyyaarraattaann aakkrreeddiittaassii pprrooggrraamm ddaann lleemmbbaaggaa
ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann laut;
cc.. ppeennyyuussuunnaann ddaann ssttaannddaarriissaassii kkuurriikkuulluumm,, ssiillaabbuuss,, mmeettooddiikk,, ddiiddaattiikk ddaann aallaatt ppeennggaajjaarraann;;
dd.. ppeemmbbiinnaaaann ddaann ppeennggeemmbbaannggaann tteennaaggaa kkeeppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann
ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann laut;;
ee.. ppeellaakkssaannaaaann ppeemmbbiinnaaaann tteerrhhaaddaapp ppeennyyeelleennggggaarraaaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann yyaanngg ddiillaakkssaannaakkaann oolleehh uunniitt ppeellaakkssaannaann tteekknniiss bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann laut;;
ff.. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bbiiddaanngg
ppeerrhhuubbuunnggaann laut;; gg.. ppeennggeelloollaaaann ssiisstteemm iinnffoorrmmaassii mmaannaajjeemmeenn ddaann kkeeppuussttaakkaaaann
ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann laut;;
hh.. ppeemmaannttaauuaann,, eevvaalluuaassii ddaann ppeellaappoorraann ppeellaakkssaannaaaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann laut;;
ii.. ppeellaakkssaannaaaann uurruussaann kkeeppeeggaawwaaiiaann,, kkeettaattaauussaahhaaaann,,
kkeerruummaahhttaannggggaaaann,, ddaann kkeeuuaannggaann..
Pasal 796
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut, terdiri dari : a. Bidang Program; b. Bidang Kerjasama dan Pemantauan; c. Bagian Tata Usaha.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 283
Pasal 797
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut, ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann,, penyusunan dan perumusan standardisasi kurikulum, silabus, metodik, didaktik, persyaratan pengajar dan peserta, bahan dan alat pengajaran serta ujian-ujian, penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga pendidikan dan pelatihan serta penyiapan bahan dan sertifikasi lulusan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan laut.
Pasal 798
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 797, Bidang Program menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan Laut; b. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bidang
perhubungan laut;; c. penyusunan rencana pola dan program pendidikan dan pelatihan di
bidang perhubungan laut; d. penyusunan kurikulum, silabus, metodik dan didaktik, persyaratan
pengajar dan peserta, bahan dan alat pengajaran, ujian, serta penyiapan bahan dan sertifikasi lulusan pendidikan dan pelatihan;
e. penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga
pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan laut.
Pasal 799
Bidang Program, terdiri dari: a. Subbidang Penyusunan Program; b. Subbidang Kurikulum dan Alat Pengajaran.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 284
Pasal 800 (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut, penyusunan rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan, perumusan standardisasi dan penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan laut.
(2) Subbidang Kurikulum dan Alat Pengajaran, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penelaahan dan perumusan pola dan bentuk pendidikan dan pelatihan, persyaratan pengajar dan peserta, kurikulum, metodik/dikdaktik, bahan dan alat pengajaran di bidang perhubungan laut.
Pasal 801
Bidang Kerjasama dan Pemantauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kerjasama, pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan laut.
Pasal 802
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 801, Bidang Kerjasama dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kerjasama dalam rangka pengembangan pendidikan
dan pelatihan di bidang perhubungan laut; b. pelaksanaan pemantauan kegiatan pendidikan dan pelatihan bidang
perhubungan laut; c. pelaksanaan evaluasi atas hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pelatihan bidang laut serta pembuatan laporan; d. pelaksanaan sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan
di bidang perhubungan laut; e. pengelolaan kepustakaan pendidikan dan pelatihan di bidang
perhubungan laut.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 285
Pasal 803
Bidang Kerjasama dan Pemantauan, terdiri dari: a. Subbidang Kerjasama;
b. Subbidang Pemantauan.
Pasal 804 (1) Subbidang Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyusunan
bahan pelaksanaan hubungan kerjasama pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan laut.
(2) Subbidang Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pemantauan, pengelolaan sistem informasi manajemen dan kepustakaan serta evaluasi dan penyusunan laporan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan laut.
Pasal 805
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan serta pengelolaan pelaksanaan keuangan di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut.
Pasal 806
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 805, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kepegawaian di lingkungan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut; b. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan administrasi keuangan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut; c. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga dan barang
inventaris milik/kekayaan negara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 286
d. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut.
Pasal 807
Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Umum;
b. Subbagian Keuangan.
Pasal 808
(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, perlengkapan dan kerumahtanggaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
pengelolaan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi keuangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut.
Bagian Keenam
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara
Pasal 809
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis operasional pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan udara.
Pasal 810
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 809, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi : aa.. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa ddaann pprrooggrraamm ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii
bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann udara;;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 287
bb.. ppeennyyuussuunnaann ppeerrssyyaarraattaann aakkrreeddiittaassii pprrooggrraamm ddaann lleemmbbaaggaa ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann udara;
cc.. ppeennyyuussuunnaann ddaann ssttaannddaarriissaassii kkuurriikkuulluumm,, ssiillaabbuuss,, mmeettooddiikk,, ddiiddaattiikk
ddaann aallaatt ppeennggaajjaarraann;;
dd.. ppeemmbbiinnaaaann ddaann ppeennggeemmbbaannggaann tteennaaggaa kkeeppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann udara;;
ee.. ppeellaakkssaannaaaann ppeemmbbiinnaaaann tteerrhhaaddaapp ppeennyyeelleennggggaarraaaann ppeennddiiddiikkaann ddaann
ppeellaattiihhaann yyaanngg ddiillaakkssaannaakkaann oolleehh uunniitt ppeellaakkssaannaann tteekknniiss bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann udara;;
ff.. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bbiiddaanngg
ppeerrhhuubbuunnggaann udara;; gg.. ppeennggeelloollaaaann ssiisstteemm iinnffoorrmmaassii mmaannaajjeemmeenn ddaann kkeeppuussttaakkaaaann
ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann ddii bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann udara;;
hh.. ppeemmaannttaauuaann,, eevvaalluuaassii ddaann ppeellaappoorraann ppeellaakkssaannaaaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bbiiddaanngg ppeerrhhuubbuunnggaann udara;
ii.. peellaakkssaannaaaann uurruussaann kkeeppeeggaawwaaiiaann,, kkeettaattaauussaahhaaaann,,
kkeerruummaahhttaannggggaaaann,, ddaann kkeeuuaannggaann..
Pasal 811
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara, terdiri dari : a. Bidang Program; b. Bidang Kerjasama dan Pemantauan; c. Bagian Tata Usaha.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 288
Pasal 812
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubugan Udara, ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann,, penyusunan dan perumusan standardisasi kurikulum, silabus, metodik, didaktik, persyaratan pengajar dan peserta, bahan dan alat pengajaran serta ujian-ujian, penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga pendidikan dan pelatihan serta penyiapan bahan dan sertifikasi lulusan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan udara.
Pasal 813
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 812, Bidang Program menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan Udara; b. ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeebbuuttuuhhaann ppeennddiiddiikkaann ddaann ppeellaattiihhaann bidang
perhubungan udara;; c. penyusunan rencana pola dan program pendidikan dan pelatihan di
bidang perhubungan udara; d. penyusunan kurikulum, silabus, metodik dan didaktik, persyaratan
pengajar dan peserta, bahan dan alat pengajaran, ujian, serta penyiapan bahan dan sertifikasi lulusan pendidikan dan pelatihan;
e. penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga
pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan udara.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 289
Pasal 814
Bidang Program, terdiri dari: a. Subbidang Penyusunan Program; b. Subbidang Kurikulum dan Alat Pengajaran.
Pasal 815
(1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara, penyusunan rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan, perumusan standardisasi dan penyusunan persyaratan akreditasi program dan lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan udara.
(2) Subbidang Kurikulum dan Alat Pengajaran, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penelaahan dan perumusan pola dan bentuk pendidikan dan pelatihan, persyaratan pengajar dan peserta, kurikulum, metodik/dikdaktik, bahan dan alat pengajaran di bidang perhubungan udara.
Pasal 816
Bidang Kerjasama dan Pemantauan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kerjasama, pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan udara.
Pasal 817
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 816, Bidang Kerjasama dan Pemantauan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kerjasama dalam rangka pengembangan pendidikan
dan pelatihan di bidang perhubungan udara; b. pelaksanaan pemantauan kegiatan pendidikan dan pelatihan bidang
perhubungan udara; c. pelaksanaan evaluasi atas hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pelatihan bidang udara serta pembuatan laporan;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 290
d. pelaksanaan sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan udara;
e. pengelolaan kepustakaan pendidikan dan pelatihan di bidang
perhubungan udara.
Pasal 818
Bidang Kerjasama dan Pemantauan, terdiri dari: a. Subbidang Kerjasama;
b. Subbidang Pemantauan.
Pasal 819 (1) Subbidang Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyusunan
bahan pelaksanaan hubungan kerjasama pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang perhubungan udara.
(2) Subbidang Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pemantauan, pengelolaan sistem informasi manajemen dan kepustakaan serta evaluasi dan penyusunan laporan pendidikan dan pelatihan bidang perhubungan udara.
Pasal 820
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan serta pengelolaan pelaksanaan keuangan di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara.
Pasal 821
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 820, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kepegawaian di lingkungan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara; b. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan administrasi keuangan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 291
c. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga dan barang inventaris milik/kekayaan negara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara;
d. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Perhubungan Udara.
Pasal 822 Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Umum;
b. Subbagian Keuangan.
Pasal 823
(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, perlengkapan dan kerumahtanggaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
pengelolaan pelaksanaan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi keuangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Udara.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 824
Kelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 292
Pasal 825
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional Widyaiswara, dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok jabatan fungsional Widyaiswara, dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan/ditunjuk oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan.
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional selain jabatan
fungsional Widyaiswara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, dan masing-masing Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 293
Kepada Mmenteri Perhubungan
BAB XII
STAF AHLI MENTERI
Pasal 826
(1) Menteri Perhubungan dibantu oleh 5 (lima) Staf Ahli. (2) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Perhubungan.
(3) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Perhubungan mengenai masalah tertentu sesuai dengan bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektorat Jenderal.
(4) Kelompok Staf Ahli dibantu oleh Subbagian Tata Usaha yang
secara administratif berada dibawah Sekretaris Jenderal dan sehari-hari dibina oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Keprotokolan pada Biro Umum dan Humas.
Pasal 827
(1) Staf Ahli, terdiri dari:
a. Staf Ahli Bidang Lingkungan Perhubungan;
b. Staf Ahli Bidang Kesisteman Perhubungan;
c. Staf Ahli Bidang Regulasi dan Keselamatan Perhubungan;
d. Staf Ahli Bidang Teknologi dan Energi Perhubungan;
e. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan Perhubungan. (2) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya, secara administratif
dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 294
Pasal 828
(1) Staf Ahli Bidang Lingkungan Perhubungan mempunyai tugas
memberikan telaahan mengenai masalah lingkungan perhubungan serta pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Perhubungan.
(2) Staf Ahli Bidang Kesisteman Perhubungan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah kesisteman perhubungan serta pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Perhubungan.
(3) Staf Ahli Bidang Regulasi dan Keselamatan Perhubungan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah regulasi dan keselamatan perhubungan serta pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Perhubungan.
(4) Staf Ahli Bidang Teknologi dan Energi Perhubungan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah teknologi dan energi perhubungan serta pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Perhubungan.
(5) Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan Perhubungan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah ekonomi dan kemitraan perhubungan serta pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Perhubungan.
Pasal 829
Subbagian Tata Usaha pada Staf Ahli, mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Staf Ahli.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 295
BAB XIII
PUSAT DATA DAN INFORMASI
Pasal 830
(1) Pusat Data dan Informasi adalah unsur penunjang Departemen Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 831
Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan sistem informasi perhubungan, serta pelayanan data dan informasi perhubungan.
Pasal 832 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 831, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Data dan
Informasi; b. penyusunan rencana dan program kegiatan pengembangan sistem
informasi perhubungan, serta pelayanan data dan informasi perhubungan;
c. pembinaan dan pengembangan sistem informasi perhubungan; d. pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi
perhubungan; e. perumusan program penyelenggaraan sistem informasi
perhubungan; f. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sistem
informasi perhubungan, serta pelayanan data dan informasi perhubungan;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 296
g. pengembangan jabatan fungsional pranata komputer dan statistisi; h. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional pranata komputer dan
statistisi; i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 833
Pusat Data dan Informasi, terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Sistem Informasi; b. Bidang Pelayanan Informasi; c. Bagian Tata Usaha; e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 834
Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengembangan serta evaluasi pelaksanaan sistem informasi perhubungan.
Pasal 835
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 834, Bidang Pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan penyusunan rencana dan program serta perancangan dan
pengembangan sistem jaringan komputer; b. penyiapan penyusunan rencana dan program serta pengembangan
dan penerapan aplikasi sistem informasi berbasis komputer dan pembinaan pengembangan sumber daya manusia sistem informasi;
c. pelaksanaan evaluasi pengembangan sistem informasi.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 297
Pasal 836
Bidang Pengembangan Sistem Informasi, terdiri dari :
a. Subbidang Perangkat Lunak;
b. Subbidang Perangkat Keras.
Pasal 837
(1) Subbidang Perangkat Lunak mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program serta pengembangan dan penerapan aplikasi sistem informasi berbasis komputer dan pembinaan pengembangan sumber daya manusia sistem informasi.
(2) Subbidang Perangkat Keras mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program serta perancangan dan pengembangan jaringan komputer dan evaluasi pengembangan sistem informasi.
Pasal 838
Bidang Pelayanan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyajian dan pelayanan data dan informasi, serta penyiapan laporan dan pembuatan dokumentasi.
Pasal 839
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 838, Bidang Pelayanan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan, penyajian dan pelayanan data dan informasi; b. penyiapan laporan dan pembuatan dokumentasi.
Pasal 840
Bidang Pelayanan Informasi, terdiri dari : a. Subbidang Penyajian Informasi; b. Subbidang Laporan dan Dokumentasi.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 298
Pasal 841
(1) Subbidang Penyajian Informasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyajian dan pelayanan data dan informasi.
(2) Subbidang Laporan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan laporan dan pembuatan dokumentasi.
Pasal 842
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran Pusat Data dan Informasi, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga serta administrasi jabatan fungsional pranata komputer dan statistisi di lingkungan Departemen Perhubungan.
Pasal 843
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 842, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program dan
anggaran Pusat Data dan Informasi; b. pelaksanaan urusan kepegawaian dan administrasi jabatan
fungsional pranata komputer dan statistisi dilingkungan Departemen Perhubungan;
c. pelaksanaan urusan keuangan; d. pelaksanaan urusan persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah
tangga.
Pasal 844
Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 299
Pasal 845
(1) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional pranata komputer dan statistisi di lingkungan Departemen Perhubungan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi penyusunanan rencana, program dan anggaran Pusat Data dan Informasi, serta urusan keuangan.
(3) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan
persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga.
Pasal 846
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 847
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional
Pranata Komputer, Statistisi, dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan/ditunjuk oleh Kepala Pusat Data dan Informasi.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 300
BAB XIV
PUSAT KAJIAN STRATEGIS PELAYANAN
JASA PERHUBUNGAN Pasal 848
(1) Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan adalah unsur
penunjang Departemen Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan di pimpin oleh
seorang Kepala.
Pasal 849
Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan kajian strategis pelayanan jasa perhubungan.
Pasal 850
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 849, Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kegiatan kajian strategis
pelayanan jasa perhubungan; b. pelaksanaan kajian strategis hasil pelaksanaan kebijakan investasi
dan pelayanan jasa perhubungan; c. pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan
jasa perhubungan, serta pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi;
d. penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa perhubungan; e. pelaksanaan penyiapan bahan pendapat teknis pengelolaan
lingkungan hidup di bidang transportasi;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 301
f. evaluasi dan pelaporan kajian strategis pelaksanaan kebijakan
investasi, dan pelayanan jasa perhubungan serta pengelolaan lingkungan hidup ;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Pasal 851
Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, terdiri dari: a. Bidang Kajian Strategis Transportasi Darat dan Perkeretaapian; b. Bidang Kajian Strategis Transportasi Laut dan Udara; c. Bagian Tata Usaha.
Pasal 852
Bidang Kajian Strategis Transportasi Darat dan Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan kajian strategis dan pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan jasa transportasi darat dan perkeretaapian, penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi darat dan perkeretaapian, penyiapan bahan pendapat teknis dan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi darat dan perkeretaapian, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kajian Bidang Kajian Strategis Transportasi Darat Dan Perkeretaapian.
Pasal 853
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 852, Bidang Kajian Strategis Transportasi Darat dan Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kajian strategis hasil pelaksanaan kebijakan investasi
dan pelayanan jasa transportasi darat dan perkeretaapian; b. pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan
jasa, serta pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
c. penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi darat
dan perkeretaapian;
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 302
d. pelaksanaan penyiapan bahan pendapat teknis pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
e. evaluasi dan pelaporan kajian strategis pelaksanaan kebijakan
investasi, dan pelayanan jasa perhubungan serta pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi darat dan perkeretaapian;
Pasal 854
Bidang Kajian Strategis Transportasi Darat dan Perkeretaapian, terdiri dari:
a. Sub Bidang Kajian Transportasi Darat;
b. Sub Bidang Kajian Transportasi Perkeretaapian.
Pasal 855
(1) Sub Bidang Kajian Transportasi Darat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian strategis dan pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan jasa transportasi darat, penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi darat, penyiapan bahan pendapat teknis dan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi darat, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kajian strategis transportasi darat.
(2) Sub Bidang Kajian Transportasi Perkeretaapian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian strategis dan pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan jasa transportasi perkeretaapian, penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi perkeretaapian, penyiapan bahan pendapat teknis dan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi perkeretaapian, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kajian strategis transportasi perkeretaapian.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 303
Pasal 856
Bidang Kajian Strategis Transportasi Laut dan Udara mempunyai tugas melaksanakan kajian strategis dan pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan jasa transportasi laut dan udara, penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi laut dan udara, penyiapan bahan pendapat teknis dan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi laut dan udara, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kajian Bidang Kajian Strategis Transportasi Laut dan Udara.
Pasal 857
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 856, Bidang Kajian Strategis Transportasi Laut dan Udara menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kajian strategis hasil pelaksanaan kebijakan investasi
dan pelayanan jasa transportasi laut dan udara; b. pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan
jasa, serta pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi laut dan udara;
c. penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi laut
dan udara; d. pelaksanaan penyiapan bahan pendapat teknis pengelolaan
lingkungan hidup di bidang transportasi laut dan udara; e. evaluasi dan pelaporan kajian strategis pelaksanaan kebijakan
investasi, dan pelayanan jasa perhubungan serta pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi laut dan udara.
Pasal 858
Bidang Kajian Strategis Transportasi Laut dan Udara, terdiri dari:
a. Subbidang Kajian Transportasi Laut; b. Subbidang Kajian Transportasi Udara.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 304
Pasal 859
(1) Sub Bidang Kajian Transportasi Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian strategis dan pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan jasa transportasi laut, penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi laut, penyiapan bahan pendapat teknis dan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi laut, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kajian strategis transportasi laut.
(2) Sub Bidang Kajian Transportasi Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian strategis dan pemantauan hasil pelaksanaan kebijakan investasi dan pelayanan jasa transportasi udara, penyiapan perumusan standarisasi pelayanan jasa transportasi udara, penyiapan bahan pendapat teknis dan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup di bidang transportasi udara, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kajian strategis transportasi udara.
Pasal 860
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan perumusan rencana dan program, urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga Pusat serta pelaporan.
Pasal 861
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 860, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran serta
pelaporan; b. pelaksanaan urusan keuangan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian; d. pelaksanaan urusan persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah
tangga.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 305
Pasal 862
Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
Pasal 863
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan dan penyusunan rencana, program dan anggaran serta penyusunan laporan Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan. (3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.
Pasal 864
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 865
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 306
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku.
BAB XV
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 866
Di lingkungan Departemen Perhubungan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksanaan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang Departemen Perhubungan sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 867
Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 873 ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab dibidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 868
Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Perhubungan yang telah ada pada saat berlakunya keputusan ini, tetap berlaku sebelum diubah atau diganti dengan keputusan yang baru berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 307
BAB XVI
TATA KERJA
Pasal 869
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di lingkungan Departemen Perhubungan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antara satuan organisasi di lingkungan Departemen Perhubungan serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 870
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib menerapkan sistem pengendalian interen di lingkungan masing-masing yang memungkinkan terlaksananya mekanisme uji silang.
Pasal 871
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Departemen Perhubungan bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 872
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 873
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 308
Pasal 874
Para Kepala Biro, Kepala Direktorat, Kepala Pusat, secara hirarkhi menyampaikan laporan kepada Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, dan Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan, dan Kepala Biro Perencanaan, Sekretaris Direktorat Jenderal, dan Sekretaris Badan menyusun laporan berkala Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, dan Badan di lingkungan Departemen Perhubungan sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing.
Pasal 875
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 876
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap saatuan organisasi di bawahnya.
Pasal 877
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahannya masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.
BAB XVII
ESELON, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 878
(1) Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal dan para Kepala Badan adalah jabatan struktural eselon I.a.
(2) Staf Ahli adalah jabatan struktural eselon I.b. (3) Kepala Biro, Direktur, Kepala Pusat, Inspektur, Sekretaris
Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, dan Sekretaris Inspektorat Jenderal adalah jabatan struktural eselon II.a.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 309
(4) Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subdirektorat adalah
jabatan struktural eselon III.a. (5) Kepala Subbagian, kepala Subbidang, dan Kepala Seksi adalah
jabatan struktural eselon IV.a.
Pasal 879
Pejabat struktural Eselon I a yang dialihtugaskan pada jabatan Staf Ahli Menteri tetap diberikan Eselon I a.
Pasal 880
(1) Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, Kepala Badan, dan Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri Perhubungan.
(2) Pejabat struktural eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan
oleh Menteri Perhubungan.
(3) Pejabat struktural eselon III ke bawah dapat diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang diberi pelimpahan wewenang oleh Menteri Perhubungan.
BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 881
Jenis jabatan fungsional yang dapat digunakan dan yang dibentuk di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Badan SAR Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan, Pusat Data dan Informasi, Pusat Kajian Strategis Pelayanan Jasa Perhubungan, ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 310
Pasal 882
Apabila terjadi pemekaran propinsi, maka tanggung jawab pengawasan yang dilakukan oleh para Inspektur pada Inspektorat Jenderal tetap berada pada lingkup Inspektur yang membawahi propinsi semula.
Pasal 883
Penyusunan program dan anggaran hingga menjadi Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran Departemen Perhubungan dilaksanakan oleh Biro Perencanaan sebagai pemrakarsa dengan melibatkan Biro Keuangan.
Pasal 884
Proses pengesahan Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Departemen Perhubungan, dilaksanakan oleh Biro Keuangan sebagai pemrakarsa dengan melibatkan Biro Perencanaan.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 885
(1) Perubahan atas susunan organisasi dan tatakerja menurut Peraturan
ini ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
berdasarkan evaluasi paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan ini ditetapkan.
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 311
Pasal 886
Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 42 Tahun 2004 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 887
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 28 Juli 2005
MENTERI PERHUBUNGAN
TTD M. HATTA RAJASA
SO-BADAN DIKLAT, SAM, PUSAT, TT KERJA edit MENPAN 312
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 3. Menteri Keuangan; 4. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 5. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, para Kepala Badan di
lingkungan Departemen Perhubungan, dan para Staf Ahli Menteri Perhubungan; 6. Para Kepala Biro, Sekretaris Inspektorat Jenderal, para Sekretaris Direktorat Jenderal,
dan para Sekretaris Badan di lingkungan Departemen Perhubungan;
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan KSLN
KALALO NUGROHO, SH NIP. 12010
MENTERI PERHUBUNGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
BIROPERENCANAAN
BIRO KEPEG &ORGANISASI
BIROKEUANGAN
BIROHUKUM & KSLN
BIROUMUM & HUMAS
STAF AHLI1. BIDANG LINGKUNGAN PERHUBUNGAN2. BIDANG KESISTEMAN PERHUBUNGAN3. BIDANG REGULASI & KESELAMATAN
PERHUBUNGAN4. BIDANG TEKNOLOGI DAN ENERGI PHB5. BIDANG EKONOMI & KEMITRAAN PHB
DITJENPERHUBUNGAN DARAT
DIT. LALU LINTAS& ANGKUTAN JALAN
DIT. LALU LINTAS& ANGKUTAN SDP
DIT.BINA SISTEMTRANS. PERKOTAAN
DIT KESELAMATANTRANSPORTASI DARAT
SETDITJEN
DITJEN.PERHUBUNGAN LAUT
DITJEN. PERHUBUNGAN UDARA
DIT. LALU LINTASDAN ANGKUTAN LAUT
DIT. PELABUHAN & PENGERUKAN
DIT. PERKAPALAN & KEPELAUTAN
DIT. KENAVIGASIAN
DIT. KESATUAN PENJAGAAN LAUT
DAN PANTAI
DIT. ANGKUTAN UDARA
DIT. KESELAMATANPENERBANGAN
DIT. SERTIFIKASIKELAIKAN UDARA
DIT. TEKNIKBANDAR UDARA
DIT. FASILITAS ELEKTRONIKA & LISTRIK
PENERBANGAN
SETDITJEN SETDITJEN
PUSAT DATA& INFORMASI
INSPEKTORATJENDERAL
SEKRETARIATITJEN
INSPEKTORATIV
INSPEKTORATIII
INSPEKTORATII
INSPEKTORAT I
PUSAT KAJIANSTRATEGIS
PELAYANAN JASAPERHUBUNGAN
MAHKAMAHPELAYARAN
DITJEN.PERKERETAAPIAN
DIT. LALU LINTAS DANANGKUTAN KERETA API
DIT. TEKNIKPRASARANA
DIT. KESELAMATANDAN TEKNIK SARANA
SETDITJEN
MENTERI PERHUBUNGAN
BADAN LITBANGPERHUBUNGAN
BADAN DIKLATPERHUBUNGAN
PUSDIKLATPERHUBUNGAN DARAT
PUSDIKLATPERHUBUNGAN LAUT
PUSDIKLATPERHUBUNGAN UDARA
PUSLITBANG MANAJEMEN TRANSPORTASI
MUTLIMODA
PUSLITBANGPERHUBUNGAN DARAT
PUSLITBANGPERHUBUNGAN LAUT
PUSLITBANGPERHUBUNGAN UDARA
SETBADANSETBADAN
BADANSAR NASIONAL
PUSAT BINAPOTENSI SAR
PUSAT BINAOPERASI SAR
SETBADAN
ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL
SEKRETARIATJENDERAL
BIROPERENCANAAN
BIROUMUM DAN
HUMAS
BIRO HUKUM DAN KERJASAMA
LUAR NEGERI
BIROKEUANGAN
BIROKEPEGAWAIAN
DAN ORGANISASI
BAGIANPENTARIFAN
BAGIAN PROGRAM
BAGIANANALISA DAN
EVALUASI
BAGIANRENCANA
BAGIANPENGEMBANGAN
PEGAWAI
BAGIAN MUTASIKESEJAHTERAAN
DAN DISIPLINPEGAWAI
BAGIAN ORGANISASI DANTATA LAKSANA
BAGIANPERENCANAANKEPEGAWAIAN
BAGIANAKUNTANSI
BAGIANPERBENDAHARAAN
BAGIANPERLENGKAPAN
BAGIANPELAKSANAAN
ANGGARAN
BAGIAN PERATURANTRANSPORTASI
LAUT DAN UDARA
BAGIAN PERJANJIAN DAN PERTIMBANGAN
HUKUM
BAGIANKERJASAMA
LUAR NEGERI
BAGIAN PERATURANTRANSPORTASI
DARAT DAN PERKERETAAPIAN
BAGIANRUMAH TANGGA
BAGIANHUBUNGAN PERS
& PUBLIKASI
BAGIANHUBUNGAN
ANTAR LEMBAGA
BAGIANTATA USAHA DAN KEPROTOKOLAN
BIROPERENCANAAN
BAGIANRENCANA
SUBBAGIANRENCANA TRANSPORTASI
DARAT DAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANRENCANA
TRANSPORTASI LAUT & PENUNJANG
SUBBAGIANRENCANA
TRANSPORTASI UDARA
BAGIAN PROGRAM
SUBBAGIANPROGRAM
TRANSPORTASI DARATDAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANPROGRAM
TRANSPORTASI LAUT DANPINJAMAN LUAR NEGERI
SUBBAGIANPROGRAM
TRANSPORTASIUDARA DAN PENUNJANG
BAGIANANALISA DAN
EVALUASI
SUBBAGIANANALISA DAN EVALUASITRANSPORTASI DARATDAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANANALISA DAN EVALUASITRANSPORTASI LAUT
SUBBAGIANANALISA DAN EVALUASITRANSPORTASI UDARA
DAN PENUNJANG
BAGIANPENTARIFAN
SUBBAGIANPENTARIFAN
TRANSPORTASI DARATDAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANPENTARIFAN
TRANSPORTASI LAUT DAN TATA USAHA BIRO
SUBBAGIANPENTARIFAN
TRANSPORTASI UDARADAN PENUNJANG
BAGIANPENTARIFAN
SUBBAGIANPENTARIFAN
TRANSPORTASI DARATDAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANPENTARIFAN
TRANSPORTASI LAUT DAN TATA USAHA BIRO
SUBBAGIANPENTARIFAN
TRANSPORTASI UDARADAN PENUNJANG
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIROKEPEGAWAIAN
DAN ORGANISASI
BAGIANPERENCANAANKEPEGAWAIAN
BAGIANPENGEMBANGAN
PEGAWAI
BAGIAN MUTASI,KESEJAHTERAAN DAN
DISIPLIN PEGAWAI
BAGIAN ORGANISASI DANTATA LAKSANA
SUBBAGIANORTALA TRANSPORTASI
DARAT DAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANORTALA
TRANSPORTASI LAUT
SUBBAGIANORTALA TRANSPORTASI
UDARA DAN PENUNJANG
SUBBAGIANMUTASI
PEGAWAI
SUBBAGIANKESEJAHTERAAN
PEGAWAI
SUBBAGIANDISIPLIN DAN
PEMBERHENTIANPEGAWAI
SUBBAGIANKARIER
PEGAWAI
SUBBAGIANADMINISTRASI
JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIANKEBUTUHAN
DIKLAT PEGAWAIDAN TU BIRO
SUBBAGIANDATA DAN PROGRAM
SUBBAGIANFORMASIPEGAWAI
SUBBAGIAN PENGADAAN,PENGANGKATAN, DAN
PERATURAN KEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIROKEUANGAN
BAGIANPELAKSANAAN
ANGGARAN
BAGIANAKUNTANSI
BAGIANPERBENDAHARAAN
BAGIANPERLENGKAPAN
SUBBAGIANPERLENGKAPAN
TRANSPORTASI DARAT DAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANPERLENGKAPAN TRANSPORTASI
LAUT
SUBBAGIANPERLENGKAPAN
TRANSPORTASI UDARA
SUBBAGIANPERBENDAHARAAN
TRANSPORTASI DARAT DAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANPERBENDAHARAAN
TRANSPORTASI LAUT
SUBBAGIANPERBENDAHARAAN
TRANSPORTASI UDARA DAN PENUNJANG
DAN TATA USAHA BIRO
SUBBAGIAN VERIFIKASI DAN PEMBUKUAN
TRANSPORTASI DARAT DAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIAN VERIFIKASI DAN PEMBUKUAN
TRANSPORTASILAUT
SUBBAGIAN VERIFIKASI DAN PEMBUKUAN TRANSPORTASI
UDARA DAN PENUNJANG
SUBBAGIANANGGARAN
TRANSPORTASI DARATDAN PERKERETAAPIAN
SUBBAGIANANGGARAN
TRANSPORTASILAUT
SUBBAGIAN ANGGARAN TRANSPORTASI
UDARA DAN PENUNJANG
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIRO HUKUM DANKERJASAMALUAR NEGERI
BAGIAN PERATURANTRANSPORTASI DARAT DAN PERKERETAAPIAN
BAGIAN PERATURANTRANSPORTASI LAUT
DAN UDARA
BAGIAN PERJANJIAN DAN PERTIMBANGAN
HUKUM
BAGIANKERJASAMALUAR NEGERI
SUBBAGIANKERJASAMABILATERAL
SUBBAGIANKERJASAMA
MULTILATERAL
SUBBAGIANKERJASAMAREGIONAL
SUBBAGIANPERJANJIAN
SUBBAGIANPENYULUHAN
HUKUM
SUBBAGIANBANTUAN
HUKUM
SUBBAGIANPERATURAN
TRANSPORTASI LAUT
SUBBAGIANPERATURAN
TRANSPORTASIUDARA
SUBBAGIANPERATURANPENUNJANG
SUBBAGAIANPERATURAN
TRANSPORTASIDARAT
SUBBAGIANPERATURAN
TRANSPORTASIPERKERETAAPIAN
SUBBAGIAN DOKUMENTASI
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN DAN TU. BIRO
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIRO UMUM DAN
HUMAS
BAGIANTATA USAHA DAN KEPROTOKOLAN
BAGIANRUMAH TANGGA
BAGIANHUBUNGAN PERSDAN PUBLIKASI
BAGIANHUBUNGAN ANTAR
LEMBAGA
SUBBAGIANHUBUNGAN LEMBAGANEGARA
SUBBAGIANHUBUNGANLEMBAGA
PEMERINTAH
SUBBAGIANHUB.ORGANISASI
KEMASYARAKATAN DAN TU BIRO
SUBBAGIANHUBUNGAN PERS
DAN MEDIA
SUBBAGIANANALISA DAN
EVALUASI OPINI
SUBBAGIANPUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
SUBBAGIANKEAMANAN DAN URUSAN DALAM
SUBBAGIANPENYEDIAAN
PERALATAN DANINVENTARISASI
SUBBAGIANPEMELIHARAAN SARANA,
PRASARANA DAN ANGKUTAN
SUBBAGIANTATA USAHA PIMPINAN
DAN KEPROTOKOLAN
SUBBAGIANPERSURATAN DAN
KEARSIPAN
SUBBAGIAN PELAKSANAAN
DAN PENATAUSAHAANPEMBIAYAAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ORGANISASI PUSAT DATA DAN INFORMASI
PUSAT DATA DAN INFORMASI
BIDANGPENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
SUBBIDANGPERANGKAT LUNAK
SUBBIDANGPERANGKAT KERAS
BIDANGPELAYANAN INFORMASI
SUBBIDANGPENYAJIAN INFORMASI
SUBBIDANG LAPORAN DAN DOKUMENTASI
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAGIANKEPEGAWAIAN
SUBBAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANUMUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ORGANISASI PUSAT KAJIAN STRATEGIS
PELAYANAN JASA PERHUBUNGAN
PUSAT KAJIANSTRATEGIS PELAYANAN
JASA PHB.
BIDANG KAJIAN STRATEGIS
TRANSPORTASI DARAT DAN PERKERETAAPIAN
SUB BIDANG KAJIANTRANSPORTASI DARAT
SUB BIDANG KAJIANTRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
BAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANPERENCANAAN
SUBBAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANKEPEG & UMUM
BIDANG KAJIAN STRATEGIS
TRANSPORTASI LAUT DAN UDARA
SUB BIDANG KAJIANTRANSPORTASI LAUT
SUB BIDANG KAJIANTRANSPORTASI UDARA
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
ORGANISASI INSPEKTORAT JENDERAL
INSPEKTORATJENDERAL
INSPEKTORAT I
INSPEKTORAT III
INSPEKTORAT II
SEKRETARIATINSPEKTORAT
JENDERAL
SUBBAGTATA USAHA
SUBBAGTATA USAHA
SUBBAGTATA USAHA
INSPEKTORAT IV
SUBBAGTATA USAHA
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIATINSPEKTORAT
JENDERAL
BAGIANRENCANA DAN
PROGRAM
BAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN UMUM
BAGIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
PENUNJANG
BAGIAN TINDAK LANJUTHASIL PENGAWASAN
TRANSPORTASI
SUBBAGIANPROGRAM DAN
EVALUASI
SUBBAGIANHUKUM DAN DATA
SUBBAGIAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
TRANSPORTASI I
SUBBAGIANTINDAK LANJUTHASIL PENGAWASAN
TRANSPORTASI II
SUBBAGIAN TINDAK LANJUTHASIL PENGAWASAN
PENUNJANG I
SUBBAGIAN TINDAK LANJUTHASIL PENGAWASAN
PENUNJANG II
SUBBAGIANKEPEGAWAIAN DAN
PERLENGKAPAN
SUBBAGIANKEUANGAN DAN
TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ORGANISASI DIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORATLALU LINTAS DANANGKUTAN JALAN
DIREKTORAT LALU LINTAS &ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN
PENYEBERANGAN
DIREKTORAT BINA SISTEM
TRANSPORTASIPERKOTAAN
DIREKTORATKESELAMATANTRANSPORTASI
DARAT
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN DARAT
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
BAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIANRENCANA DAN
PROGRAM
SUBBAGIANPEMANTAUAN DAN
EVALUASI
SUBBAGIANSISTEM INFORMASI DAN PELAPORAN
BAGIAN HUKUM
SUBBAGIANPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGIANJARINGAN
DOKUMENTASIDAN BANTUAN HUKUM
SUBBAGIANHUMAS DAN
KSLN
BAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANPELAKSANAAN
ANGGARAN
SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN
DAN BMKN
SUBBAGIANVERIFIKASIANGGARAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN UMUM
SUBBAGIANKEPEGAWAIAN
DAN ORGANISASI
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANRUMAH TANGGA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
DIREKTORATLALU LINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN
SUBDIREKTORATJARINGAN
TRANSPORTASIJALAN
SEKSI JARINGANPRASARANA
DAN PELAYANAN
SEKSI PENGEMBANGANTRANSPORTASI
JALAN
SUBDIREKTORATSARANA
ANGKUTAN JALAN
SEKSI PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR
SEKSI TEKNOLOGI
KENDARAAN BERMOTOR
SUBDIREKTORATANGKUTAN
JALAN
SEKSIANGKUTAN
PENUMPANG
SEKSIANGKUTAN
BARANG
SUBDIREKTORATPENGENDALIANOPERASIONAL
SEKSIMONITORING
OPERASIONAL
SEKSIBIMBINGAN
TEKNIS PPNS
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATLALU LINTAS
JALAN
SEKSI MANAJEMEN
DAN REKAYASALALU LINTAS
SEKSIPERLENGKAPAN
JALAN
DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI,
DANAU, DAN PENYEBERANGAN
SUBDIREKTORATJARINGAN
TRANSPORTASISDP
SEKSI ANALISADAN EVALUASI
JARINGAN
SEKSIPENGEMBANGAN
JARINGAN
SUBDIREKTORATSARANA
ANGKUTAN S D P
SEKSI RANCANG BANGUN SARANA
SEKSI BIMBINGAN PERAWATAN
SARANA
SUBDIREKTORATLALU LINTAS
S D P
SEKSIMANAJEMENLALU LINTAS
SEKSIALUR DAN
PERAMBUAN
SUBDIREKTORATANGKUTAN
SDP
SEKSI BIMBINGANUSAHA
ANGKUTAN
SEKSI TARIF DAN
KEPERINTISAN
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATPELABUHAN SDP
SEKSI RANCANGBANGUN
PELABUHAN
SEKSI BIMBINGANPENGELOLAAN
PELABUHAN
DIREKTORAT BINA SISTEMTRANSPORTASI PERKOTAAN
SUBDIREKTORATJARINGAN
TRANSPORTASI PERKOTAAN
SEKSI JARINGANTRANSPORTASI
PERKOTAANWILAYAH I
SEKSI JARINGANTRANSPORTASI
PERKOTAANWILAYAH II
SUBDIREKTORATLALU LINTAS PERKOTAAN
SEKSILALU LINTASPERKOTAAN
WILAYAH I
SEKSILALU LINTASPERKOTAANWILAYAH II
SUBDIREKTORATPEMADUAN MODATRANSPORTASI
PERKOTAAN
SEKSI PEMADUAN MODA TRANSP.
PERKOTAANWILAYAH I
SEKSI PEMADUAN MODA TRANSP.
PERKOTAANWILAYAH II
SUBDIREKTORATDAMPAK
TRANSPORTASIPERKOTAAN
SEKSI DAMPAK TRANSPORTASI
PERKOTAANWILAYAH I
SEKSI DAMPAK TRANSPORTASI
PERKOTAANWILAYAH II
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATANGKUTAN PERKOTAAN
SEKSIANGKUTAN
PERKOTAAN WILAYAH II
SEKSI ANGKUTAN
PERKOTAAN WILAYAH I
DIREKTORATKESELAMATAN
TRANSPORTASI DARAT
SUBDIREKTORATMANAJEMEN
KESELAMATAN
SEKSIANALISIS DATA KECELAKAAN
SEKSI PENGEMBANGANKESELAMATAN
SUBDIREKTORATPROMOSI DAN
KEMITRAAN
SEKSIADVOKASI DAN
DESEMINASI
SEKSIKEMITRAAN
SUBDIREKTORATAUDIT
KESELAMATAN
SEKSI AUDIT FAKTORKESELAMATAN
SEKSI INVESTIGASI
KECELAKAAN
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATAKREDITASI DAN
SERTIFIKASI
SEKSISTANDARDISASIDAN AKREDITASI
SEKSISERTIFIKASIPENGEMUDI
ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN
DIREKTORATJENDERAL
PERKERETAAPIAN
DIREKTORATTEKNIK
PRASARANA
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN
DIREKTORAT LALU LINTAS DAN
ANGKUTANKERETA API
DIREKTORATKESELAMATAN DAN
TEKNIKSARANA
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN
BAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIANRENCANA DAN
PROGRAM
SUBBAGIANPEMANTAUAN DAN
EVALUASI
SUBBAGIANSISTEM INFORMASI DAN PELAPORAN
BAGIAN HUKUM
SUBBAGIAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGIAN JARINGAN DOKUMENTASI
DAN BANTUAN HUKUM
SUBBAGIANHUMAS DAN KSLN
BAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANPELAKSANAAN
ANGGARAN
SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN
DAN BM/KN
SUBBAGIANVERIFIKASIANGGARAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN UMUM
SUBBAGIANKEPEGAWAIAN
DAN ORGANISASI
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANRUMAH TANGGA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
DIREKTORAT LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN KERETA API
SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN
JARINGAN
SEKSI PENGEMBANGAN
JARINGANWILAYAH I
SEKSIPENGEMBANGAN
JARINGANWILAYAH II
SUBDIREKTORATPROMOSI DAN
PENGEMBANGANUSAHA
SEKSIPROMOSI DAN
INVESTASI
SEKSIPENGEMBANGAN
USAHA
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATLALU LINTAS DAN
ANGKUTANPERKOTAAN
SEKSILALU LINTAS PERKOTAAN
SEKSIANGKUTAN PERKOTAAN
SUBDIREKTORATLALU LINTAS DAN
ANGKUTANANTAR KOTA
SEKSILALU LINTAS ANTAR KOTA
SEKSI ANGKUTAN
ANTAR KOTA
DIREKTORATTEKNIK PRASARANA
SUBDIREKTORATPRASARANA SIPIL
WILAYAH I
SEKSI JALAN REL DAN TANAHWILAYAH I
SEKSI JEMBATANDAN BANGUNAN
WILAYAH I
SUBDIREKTORATPRASARANA SIPIL
WILAYAH II
SEKSI JALAN REL DAN TANAHWILAYAH II
SEKSI JEMBATANDAN BANGUNAN
WILAYAH II
SUBDIREKTORATPERSINYALAN TELKOM, DAN PELISTRIKAN
SEKSIPERSINYALAN
SEKSI TELKOM. DANPERLISTRIKAN
SUBDIREKTORATPERALATAN DAN
LOGISTIK
SEKSIPERALATAN
SEKSILOGISTIK
SUBBAGIANTATA USAHA
DIREKTORATKESELAMATAN DAN
TEKNIK SARANA
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATAKREDITASI DAN
SERTIFIKASIS D M
SEKSIAKREDITASI
SEKSISERTIFIKASI
S D M
SUBDIREKTORATFASILITASSARANA
SEKSI FASILITASSARANA
WILAYAH I
SEKSI FASILITASSARANA
WILAYAH II
SUBDIREKTORATADVOKASI DAN
PPNS
SEKSIADVOKASI DAN
DESIMINASI
SEKSI BIMBINGAN
TEKNISPPNS
SUBDIREKTORATMANAJEMEN
KESELAMATAN
SEKSI ANALISIS
KECELAKAAN
SEKSI AUDIT
KESELAMATAN
SUBDIREKTORATREKAYASA DAN
KELAIKAN SARANA
SEKSI REKAYASA DAN KELAIKAN
SARANAPENGGERAK
SEKSI REKAYASADAN KELAIKAN
KERETADAN GERBONG
ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORATJENDERAL PERHUBUNGAN
LAUT
DIREKTORATPERKAPALAN DAN
KEPELAUTAN
DIREKTORATLALU LINTAS DANANGKUTAN LAUT
DIREKTORATPELABUHAN DAN
PENGERUKAN
DIREKTORATKENAVIGASIAN
DIREKTORATKESATUAN
PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
BAGIANPERENCANAAN
SUBBAGIANRENCANA
SUBBAGIANPROGRAM
BAGIAN KEUANGAN
SUBBAGIANPELAKSANAAN
ANGGARAN
SUBBAGIANPERBENDAHARAAN
BAGIANHUKUM
SUBBAGIANPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGIANBANTUAN HUKUM
DAN DOKUMENTASI
BAGIANKEPEGAWAIAN
DAN UMUM
SUBBAGIANPENGEMBANGAN
PEGAWAI
SUBBAGIANMUTASI
SUBBAGIANEVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBBAGIANVERIFIKASI DAN
BMKN
SUBBAGIANHUMAS DAN
KSLN
SUBBAGIANTATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
DIREKTORATLALU LINTAS DANANGKUTAN LAUT
SUBDIREKTORATANGKUTAN LAUT
DALAM NEGERI
SEKSI PENYUSUNANJARINGAN DAN
PENEMPATAN KAPAL LINIER
SEKSI TRAMPER DAN PELAYARAN RAKYAT
SUBDIREKTORATANGKUTAN LAUT
LUAR NEGERI
SEKSIAMERIKA, EROPA
DAN AFRIKA
SEKSIASIA PASIFIC
DAN AUSTRALIA
SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN
USAHA ANGKUTAN LAUT
SEKSI ANALISA KEBUTUHAN DAN
BIMBINGAN ARMADA
SEKSI BIMBINGANUSAHA DAN TARIFANGKUTAN LAUT
SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN SISTEM
DAN INFORMASI ANGKUTAN LAUT
SEKSI PENGOLAHANDATA DAN INFORMASI
ANGKUTAN LAUT
SEKSIEVALUASI
ANGKUTAN LAUT
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATANGKUTAN LAUT KHUSUS
DAN PENUNJANG ANGKUTAN LAUT
SEKSI PERTAMBANGAN,
PARIWISATA DAN TKBM
SEKSI ANEKA INDUSTRIDAN PENUNJANGANGKUTAN LAUT
DIREKTORATPELABUHAN DAN
PENGERUKAN
SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN
PELABUHAN
SUBDIREKTORATPERANCANGAN FASILITAS
PELABUHAN
SUBDIREKTORATPEMANDUAN DAN
PENUNDAAN KAPAL
SUBDIREKTORATBIMBINGAN PELAYANANJASA DAN OPERASIONAL
PELABUHAN
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATPENGERUKAN DAN
REKLAMASI
SEKSI PENYUSUNANRENCANA INDUK DAN
RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
SEKSI TATANANDAN EVALUASI
KEPELABUHANAN
SEKSI PEDOMAN DANRANCANGAN TEKNIS
FASILITAS PELABUHAN
SEKSI PENYUSUNANPROGRAM
PEMBANGUNANFASILITAS PELABUHAN
SEKSI PERAIRANDAN PELAYANAN
PANDU
SEKSI TENAGAPANDU DAN SARANABANTU PEMANDUAN
SEKSI BIMBINGANPELAYANAN JASA DAN
TARIF PELABUHAN
SEKSI BIMBINGANTATA GUNA TANAH
DAN PERAIRAN
SEKSI PROGRAMDAN PERANCANGAN
TEKNIS PENGERUKANDAN REKLAMASI
SEKSI BIMBINGANPERALATAN
PENGERUKANDAN REKLAMASI
DIREKTORATPERKAPALAN DAN
KEPELAUTAN
SUBDIREKTORATKELAIKAN KAPAL
SEKSI KONSTRUKSIDAN STABILITAS
KAPAL
SEKSI RANCANGBANGUN DAN
PEMASUKAN KAPAL
SUBDIREKTORATPENGUKURAN,
PENDAFTARAN DAN KEBANGSAAN KAPAL
SEKSIPENGUKURAN
KAPAL
SEKSI PENDAFTARAN DAN
KEBANGSAAN KAPAL
SUBDIREKTORATPENCEMARAN DAN
MANAJEMENKESELAMATAN KAPAL
SEKSI PENCEGAHANDAN GANTI RUGI
PENCEMARAN
SEKSI MANAJEMENKESELAMATAN
KAPAL
SUBDIREKTORATKEPELAUTAN
SEKSI PENGAWAKANDAN PERLINDUNGAN
AWAK KAPAL
SEKSI STANDARDISASI DANSERTIFIKASI PELAUT
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATNAUTIS, TEKNIS DAN
RADIO KAPAL
SEKSI PENILIKANKESELAMATAN
KAPAL
SEKSI SERTIFIKASIKESELAMATAN
KAPAL
DIREKTORATKENAVIGASIAN
SUBDIREKTORATPERAMBUAN
SEKSIOPERASI DAN
SURVEI
SEKSI PERALATAN DAN PEMELIHARAAN
PERAMBUAN
SUBDIREKTORATTELEKOMUNIKASI
PELAYARAN
SEKSIOPERASI
SEKSI PERALATAN DAN PEMELIHARAAN
TELEKOMUNIKASIPELAYARAN
SUBDIREKTORATPANGKALAN
KENAVIGASIAN
SEKSI BANGUNAN
SEKSI PERBENGKELAN
SUBDIREKTORATSARANA DANPRASARANA
SEKSIPROGRAM
SEKSI EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATKAPAL NEGARAKENAVIGASIAN
SEKSIOPERASI DANPENGAWAKAN
SEKSIPEMBANGUNAN DAN
PEMELIHARAAN
DIREKTORATKESATUAN PENJAGAAN
LAUT DAN PANTAI
SUBDIREKTORATPATROLI
DAN PENGAMANAN
SEKSIPATROLI
SEKSIPENGAMANAN
SUBDIREKTORATPENGAWASAN
KESELAMATAN DANPPNS
SEKSI ADVOKASI DAN DESIMINASIPENGAWASAN KESELAMATAN
SEKSI P P N S
SUBDIREKTORATPENANGGULANGAN
MUSIBAH DAN PEKERJAAN BAWAH AIR
SEKSI PENANGGULANGAN
MUSIBAH
SEKSI PEKERJAAN BAWAH AIR
SUBDIREKTORATSARANA DANPRASARANA
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
OPERASIONAL
SEKSI AWAK KAPAL
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATTERTIB
PELAYARAN
SEKSIKEBANDARAN
SEKSI KECELAKAAN
KAPAL
ORGANISASI DIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORATJENDERAL PERHUBUNGAN
UDARA
DIREKTORATSERTIFIKASI
KELAIKAN UDARA
DIREKTORATANGKUTAN UDARA
DIREKTORATKESELAMATANPENERBANGAN
DIREKTORATTEKNIK
BANDAR UDARA
DIREKTORATFASILITAS,
ELEKTRONIKA DANLISTRIK PENERBANGAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN UDARA
SEKRETARIATDIREKTORAT JENDERALPERHUBUNGAN UDARA
BAGIANPERENCANAAN
SUBBAGRENCANA
SUBBAGPROGRAM
SUBBAG ANALISA DAN EVALUASI
BAGIANKEPEGAWAIAN
DAN UMUM
SUBBAG TATA USAHA
& RUMAH TANGGA
SUBBAGPERLENGKAPAN
SUBBAGKEPEGAWAIAN
BAGIANHUKUM
SUBBAG PERAT.PERUNDANG-UNDANGAN
SUBBAGBANTUAN HUKUM
SUBBAGHUMAS & KSLN
SUBBAG TU KEUANGAN &
ADM BMKN
BAGIAN KEUANGAN
SUBBAGANGGARAN
SUBBAG TUPENDAPATAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
DIREKTORATANGKUTAN UDARA
SUBDIREKTORATSISTEM DAN DATAANGKUTAN UDARA
SEKSI SISTEM ANGKUTAN UDARA
SEKSI DATA DANINFORMASI
ANGKUTAN UDARA
SUBDIREKTORATANGKUTAN UDARA
DALAM NEGERI
SEKSIPENERBANGAN
NIAGA BERJADWAL
SEKSIPENERBANGAN
NIAGA TIDAK BERJADWAL
SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN
USAHA ANGKUTAN UDARA
SEKSI BIMBINGANUSAHA ANGKUTAN
UDARA
SEKSIPELAYANAN
ANGKUTAN UDARA
SUBDIREKTORATPENGEMBANGAN USAHA
BANDAR UDARA
SEKSI BIMBINGANUSAHA
BANDAR UDARA
SEKSIPELAYANAN
USAHABANDAR UDARA
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATANGKUTAN UDARA
LUAR NEGERI
SEKSI PENERBANGANLUAR NEGERI
SEKSIPERJANJIAN
ANGKUTAN UDARA
DIREKTORATKESELAMATANPENERBANGAN
SUBDIREKTORATKESELAMATAN
LALU LINTASPENERBANGAN
SEKSI PELAYANANLALU LINTAS
PENERBANGAN
SEKSIMANAJEMEN
RUANG UDARA
SUBDIREKTORATSISTEM DAN PROSEDUR
NAVIGASI PENERBANGAN
SEKSINAVIGASI DAN
KALIBRASI
SEKSI PENGAMATAN DAN KOMUNIKASI
PENERBANGAN
SUBDIREKTORATOPERASI BANDAR
UDARA
SEKSI OPERASI
TERMINAL
SEKSI PERSYARATANOPERASIONAL AERODROME
SUBDIREKTORATPENGAMANAN DAN
PELAYANAN DARURAT
SEKSI PENGAMANANBANDARA DAN
ANGKUTAN UDARA
SEKSIPK-PPK DAN
SALVAGE
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATINFORMASI
AERONAUTIKA
SEKSI NOTAMDAN PUBLIKASI
INFORMASIAERONAUTIKA
SEKSIKARTOGRAPHIPENERBANGAN
SUBDIREKTORATSTANDARDISASI
KELAIKAN UDARA
SEKSI STANDARDISASI
PRODUK AERONAUTIKA
SEKSI STANDARDISASIOPERASI DAN PERAWATAN
PESAWAT UDARA
SUBDIREKTORATREKAYASA
SEKSIPENGAWASAN
PROSES REKAYASA
SEKSI UJI TERBANG DAN KEMAMPUAN PESAWAT UDARA
SUBDIREKTORATOPERASI
PESAWAT UDARA
SEKSI PENGAWASAN
OPERASI PESAWAT UDARA
SEKSI PERSONIL OPERASI
PESAWAT UDARA
SUBDIREKTORATPERAWATAN
SEKSI PERAWATANPESAWAT UDARA
SEKSI PERSONILTEKNIK
PERAWATAN
SUBBAGIANTATA USAHA
SEKSI PENGAWASAN MUTU DAN
PROSES PRODUKSI
SEKSIPENGESAHAN
PRODUKSI
SUBDIREKTORATPRODUK
AERONAUTIKA
DIREKTORATSERTIFIKASI KELAIKAN
UDARA
SUBDIREKTORATPROGRAM
BANDAR UDARA
SEKSI KETERPADUAN
PROGRAMBANDARA
SEKSI KERJASAMADAN JARINGAN
INFORMASIFASILITAS BANDARA
SUBDIREKTORATTATA BANDAR
UDARA
SEKSI TATA LETAK
FASILITAS BANDARA
SEKSI TATA KAWASANBANDARA
SUBDIREKTORATREKAYASA PERALATAN
FASILITAS BANDARA
SEKSIPERALATAN
FASILITAS SISI DARAT
SEKSI PERALATAN
FASILITAS SISI UDARA
SUBDIREKTORATPENGOPERASIAN
FASILITASBANDAR UDARA
SEKSI VERIFIKASIFASILITAS SISI DARAT
SEKSI VERIFIKASI
FASILITAS SISIUDARA
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATRANCANG BANGUN
FASILITAS BANDARA
SEKSIFASILITASSISI DARAT
SEKSIFASILITAS
SISI UDARA
DIREKTORATTEKNIK BANDAR UDARA
SUBDIREKTORATFASILITAS KOMUNIKASI
PENERBANGAN
SUBDIREKTORATFASILITAS NAVIGASIDAN PENGAMATAN
SUBDIREKTORATFASILITAS BANTUPELAYANAN DAN
PENGAMANAN BANDARA
SUBDIREKTORATFASILITAS LISTRIKBANDAR UDARA
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBDIREKTORATFASILITAS BANTU
PENDARATAN
DIREKTORATFASILITAS ELEKTRONIKA
DAN LISTRIK PENERBANGAN
SEKSI PERALATANKOMUNIKASI ANTAR
STASIUN PENERBANGAN
SEKSI PERALATANKOMUNIKASI LALIN
PENERBANGAN
SEKSI PERALATANPENGAMATAN
PENERBANGAN
SEKSI PERALATANRAMBU UDARA
RADIO
SEKSI PERALATANBANTU PENDARATAN
INSTRUMEN
SEKSI PERALATANBANTU PENDARATAN
VISUAL
SEKSI PERALATANINFORMASI DAN
KOMUNIKASI BANDAR UDARA
SEKSI PERALATANPENGAMANAN
BANDAR UDARA
SEKSI PERALATANPEMBANGKIT
DAN JARINGANLISTRIK BANDARA
SEKSI PERALATANELEKTROMEKANIKAL
DAN INSTALASI LISTRIK BANDAR UDARA
ORGANISASI BADAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN
BADANPENDIDIKAN DAN
PELATIHANPERHUBUNGAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERHUBUNGAN DARAT
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERHUBUNGAN LAUT
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERHUBUNGAN UDARA
SEKRETARIATBADAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN
SEKRETARIATBADAN DIKLATPERHUBUNGAN
BAGIANPERENCANAAN
SUBBAGRENCANA DAN
PROGRAM
SUBBAGPENGEMBANGAN
DIKLAT
BAGIAN KEPEGAWAIAN
SUBBAGTU KEPEGAWAIAN
SUBBAG JABATAN FUNGSIONAL
BAGIANKEUANGAN
SUBBAGANGGARAN
SUBBAGPERBENDAHARAAN
BAGIANUMUM
SUBBAGTATA USAHA
SUBBAG HUKUM DANKERJA SAMA
SUBBAG ANALISA DAN EVALUASI
SUBBAGPENGEMBANGAN
PEGAWAI
SUBBAGAKUNTANSI DAN
VERIFIKASI
SUBBAGRUMAH TANGGA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSDIKLATPERHUBUNGAN DARAT
BIDANG PROGRAM
SUBBIDANGPENYUSUNAN PROGRAM
SUBBIDANG KURIKULUM DAN ALAT PENGAJARAN
BIDANG KERJASAMADAN PEMANTAUAN
SUBBIDANGKERJASAMA
SUBBIDANGPEMANTAUAN
BAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANUMUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSDIKLATPERHUBUNGAN LAUT
BIDANG PROGRAM
SUBBIDANGPENYUSUNAN PROGRAM
SUBBIDANG KURIKULUM DAN ALAT PENGAJARAN
BIDANG KERJASAMADAN PEMANTAUAN
SUBBIDANGKERJASAMA
SUBBIDANGPEMANTAUAN
BAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANUMUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSDIKLATPERHUBUNGAN UDARA
BIDANG PROGRAM
SUBBIDANGPENYUSUNAN PROGRAM
SUBBIDANG KURIKULUM DAN ALAT PENGAJARAN
BIDANG KERJASAMADAN PEMANTAUAN
SUBBIDANGKERJASAMA
SUBBIDANGPEMANTAUAN
BAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANUMUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DANPENGEMBANGANPERHUBUNGAN
SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN
PUSAT PENELITIAN DANPENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN LAUT
PUSAT PENELITIAN DANPENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN UDARA
PUSAT PENELITIAN DANPENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN DARAT
PUSAT PENELITIAN DANPENGEMBANGAN
MANAJEMENTRANSPORTASI
MULTIMODA
SEKRETARIAT BADAN LITBANGPERHUBUNGAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN DOKUMENTASI DAN
PERPUSTAKAAN
SUBBAGIANPUBLIKASI
SUBBAGIAN PENGEMBANGAN
PEGAWAI
BAGIANKEPEGAWAIAN
SUBBAGIANPROGRAM
SUBBAGIANRENCANA
SUBBAGIAN ADMINISTRASI
JABATAN FUNGSIONAL
BAGIANDOKUMENTASI DAN
KERJASAMA
BAGIAN PERENCANAAN
SUBBAGIANTATA USAHA
BAGIANUMUM
SUBBAGIANADMINISTRASI DAN
KERJASAMA
SUBBAGIAN EVALUASIDAN PELAPORAN
SUBBAGIANRUMAH TANGGA
SUBBAGIANKEUANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
MANAJEMEN TRANSPORTASIMULTIMODA
BIDANGPROGRAM
DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPELAYANAN ADMINISTRASI
DAN DOKUMENTASI
SUBBIDANGPELAYANAN
ADMINISTRASI
SUBBIDANGDOKUMENTASI DAN
PUBLIKASI
SUBBIDANGPROGRAM DAN
KERJASAMA
SUBBIDANGEVALUASI DAN
PELAPORAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTRANSPORTASI DARAT
BIDANGPROGRAM
DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPELAYANAN ADMINISTRASI
DAN DOKUMENTASI
SUBBIDANGPELAYANAN
ADMINISTRASI
SUBBIDANGDOKUMENTASI DAN
PUBLIKASI
SUBBIDANGPROGRAM DAN
KERJASAMA
SUBBIDANGEVALUASI DAN
PELAPORAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGANTRANSPORTASI LAUT
BIDANGPROGRAM
DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPELAYANAN ADMINISTRASI
DAN DOKUMENTASI
SUBBIDANGPELAYANAN
ADMINISTRASI
SUBBIDANGDOKUMENTASI DAN
PUBLIKASI
SUBBIDANGPROGRAM DAN
KERJASAMA
SUBBIDANGEVALUASI DAN
PELAPORAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI UDARA
BIDANGPROGRAM
DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPELAYANAN ADMINISTRASI
DAN DOKUMENTASI
SUBBIDANGPELAYANAN
ADMINISTRASI
SUBBIDANGDOKUMENTASI DAN
PUBLIKASI
SUBBIDANGPROGRAM DAN
KERJASAMA
SUBBIDANGEVALUASI DAN
PELAPORAN
ORGANISASI BADAN SAR NASIONAL
BADANSAR NASIONAL
PUSAT BINAPOTENSI SAR
PUSAT BINAOPERASI SAR
SEKRETARIATBADAN
SAR NASIONAL
KANTORSEARCH AND
RESCUE
SEKRETARIATBADAN
SAR NASIONAL
BAGIANPERENCANAAN
SUBBAGIANRENCANA
DAN PROGRAM
SUBBAGIANHUKUM DANORGANISASI
BAGIANKEUANGAN
SUBBAGIANANGGARAN
SUBBAGIANPERBENDAHARAAN
& VERIFIKASI
BAGIANUMUM
SUBBAGIANTATA USAHA
SUBBAGIANKERUMAHTANGGAN
SUBBAGIANEVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBBAGIANKEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSAT BINAPOTENSI SAR
BIDANG BINA KETENAGAAN
SUB BIDANG PELATIHANDAN KETERAMPILAN
SUB BIDANGPENYULUHAN
BIDANGBINA PERALATAN
SUBBIDANG PEMELIHARAAN
SUB BIDANG STANDARDISASI DAN
INVENTARISASI PERALATAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSAT BINAOPERASI SAR
BIDANG KESIAGAAN DAN
PENGERAHAN POTENSI SAR
SUB BIDANG PELATIHANDAN KESIAGAAN
SUB BIDANGPENGERAHAN POTENSIDAN EVALUASI OPERASI
BIDANGKOMUNIKASI
SUBBIDANG PERANGKAT KOMUNIKASI
SUBBIDANGOPERASI KOMUNIKASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ORGANISASI STAF AHLI MENTERI
MENTERIPERHUBUNGAN
STAF AHLI MENTERI BIDANG
LINGKUNGAN PERHUBUNGAN
STAF AHLI MENTERI BIDANG
KESISTEMAN PERHUBUNGAN
STAF AHLI MENTERI BIDANGREGULASI DAN
KESELAMATAN PHB
STAF AHLI MENTERI BIDANG
EKONOMI DANKEMITRAAN PHB
STAF AHLI MENTERI BIDANGTEKNOLOGI DAN
ENERGI PHB
SUBBAGIANTATA USAHA