Top Banner
BAB X SISTEM ENDOKRIN A. Pendahuluan Sistem endokrin merupakan sistem internal komunikasi kimiawi yang ,melibatkan hormon dan molekul reseptornya. Dalam mengatur proses biologi, sistem ini bekerja lebih lambat daripada sistem saraf. Hormon (dari bahasa Yunani : horman – “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel. Hormon merupakan substansi kimia yang diproduksi oleh sel di dalam kelenjar endokrin dan dibawa oleh sistem peredaran darah menuju organ/jaringan lain dalam tubuh dimana substansi tersebut menjalankan fungsinya. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang. Sistem endokrin yang terdiri atas kelenjar-kelenjar endokrin yang bekerja sama dengan sistem syaraf, mempunyai peranan penting dalam mengendalikan kegiatan organ-organ tubuh kita. Setelah mempelajari buku ajar ini, diharapkan mahasiswa mampu : 1.Menjelaskan sistem endokrin pada vertebrata 2.Menjelaskan pengertian kelenjar endokrin
21

BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Apr 01, 2023

Download

Documents

Fajri Fajrii
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

BAB XSISTEM ENDOKRIN

A. Pendahuluan

Sistem endokrin merupakan sistem internal komunikasi

kimiawi yang ,melibatkan hormon dan molekul reseptornya. Dalam

mengatur proses biologi, sistem ini bekerja lebih lambat

daripada sistem saraf.

Hormon (dari bahasa Yunani : horman – “yang

menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau

antar kelompok sel. Hormon merupakan substansi kimia yang

diproduksi oleh sel di dalam kelenjar endokrin dan dibawa oleh

sistem peredaran darah menuju organ/jaringan lain dalam tubuh

dimana substansi tersebut menjalankan fungsinya.

Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan

oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di

dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya,

akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem

saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat

perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan

langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga

memerlukan waktu yang panjang. Sistem endokrin yang terdiri

atas kelenjar-kelenjar endokrin yang bekerja sama dengan

sistem syaraf, mempunyai peranan penting dalam mengendalikan

kegiatan organ-organ tubuh kita.

Setelah mempelajari buku ajar ini, diharapkan mahasiswa

mampu :

1.Menjelaskan sistem endokrin pada vertebrata

2.Menjelaskan pengertian kelenjar endokrin

Page 2: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

3.Menjelaskan pengertian hormon umum dan hormon lokal

4.Menjelaskan fungsi hormon pada tubuh hewan

B. Materi

1. Ciri-ciri, Sifat, dan Fungsi Hormon

Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan

oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon

di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat

perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak

seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat

dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan

akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah,

sehingga memerlukan waktu yang panjang. Adapun ciri-ciri

hormon :

Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin dalam jumlah

kecil

Hormon diangkut oleh sel darah menuju sel target

Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang

terdapat pada sel target.

Hormon mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.

Hormon tidak hanya mempengaruhi terhadap suatu sel

target, melainkan juga terhadap sel target berlainan

Fungsi dari Sistem Endokrin

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin

yang sedang berkembang.

2. Menstimulasi urutan perkembangan.

Page 3: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

3. Mengkoordinasi sistem reproduktif.

4. Memelihara lingkungan internal optimal

5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi

situasi darurat.

Sifat Hormon

Semua hormon umumnya memperlihatkan adanya kesamaan

sifat. Beberapa sifat yang umum diperlihatkan oleh hormon

ialah sebagai berikut.

1. Hormon Polipeptida biasanya disintesis dalam bentuk

precursor yang belum aktif (disebut sebagai prohormon),

contohnya proinsulin. Prohormon memiliki rantai yang

panjang daripada bentuk aktifnya.

2. Sejumlah hormon dapat berfungsi dalam konsentrasi yang

sangat rendah dan sebagian hormon berumur pendek.

3. Beberapa jenis hormon (misalnya adrenalin) dapat segera

bereaksi dengan sel sasaran dalam waktu beberapa detik,

sedangkan hormon yang lain (contohnya estrogen dan

tiroksin) bereaksi secara lambat dalam waktu beberapa jam

sampai beberapa hari.

4. Pada sel sasarn, hormon akan berkaitan dengan

reseptornya.

5. Hormon kadang-kadang memerlukan pembawa pesan kedua dalam

mekanismenya.

2. Kelenjar Endokrin

a. Berdasarkan aktivitasnya :

Page 4: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

1) Kelenjar yang bekerja sepanjang masa. Kelenjar

golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang

kehidupan manusia dan akan terhenti jika sudah tidak

ada kehidupan pada manusia tersebut. sehingga tidak

terbatas pada usia. Contoh : Hormon metabolisme.

2) Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. Hormon

golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum

mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau

proses pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh

manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia

tertentu seperti pada saat usia pubertas. Contoh :

hormon kelamin.

3) Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu.

Hormon golongan ini bekerja pada saat manusia itu

dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada usia

tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh

organ-organ tubuh manusia sampai dengan

penyempurnaan organ. Sehingga dengan masing-masing

organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan

kedewasaan sel. Hormon ini akan berhenti dihasilkan

pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan

proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada

kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa

pertumbuhan). Contohnya : hormon pertumbuhan,

kelenjar tymus.

Page 5: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Platihelminthes

Hewan ini dapat menghasilkan hormon yang berperan

penting dalam proses regenerasi. Hormon yang dihasilkan

tersebut juga terlibat dalam regulasi osmotic, ionic, dan

dalam proses reproduksi.

Nematoda

Hewan ini dapat mengalami ganti kulit hingga 4 kali

dalam siklus hidupnya, serta mempunyai struktur khusus

yang berfungsi untuk sekresi neurohormon, yang berkaitan

erat dengan sistem saraf. Struktur khusus tersebut

terdapat pada ganglion di daerah kepala dan beberapa pada

daerah korda saraf.

Annelida

Cacing policaeta dewasa dapat mengalami epitoki yakni

perubahan sejumlah ruas tubuh menjadi struktur

reproduktif. Epitoki ini dikendalikan oleh sistem

neuroendokrin. Hormon yang dilepaskan akan menghambat

epitoki sehingga epitoki akan berlangsung ketika kadar

hormon tersebut sangat rendah.

Moluska

Pada hewan ini ditemukannya hormon yang merangsang

pelepasan telur dari gonad dan pengeluaran telur dari

tubuh dalam hal ini, kelenjar endokrin klasik memiliki

peran yang sangat penting. Kelenjar optik diduga

menyekresi beberapa hormon yang diperlukan untuk

perkembangan sperma dan ovum.

Page 6: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Crustacea

Crutacea memiliki sejumlah sel kecil sel endokrin

klasik, yaitu organ Y dan kelenjar mandibula. Organ Y

merupakan sepasang kelenjar yang terletak di daerah toraks

tepatnya pada ruas maksila atau antenna. Hormon Y

mempengaruhi proses molting. Kelenjar mandibula terletak

di dekat organ Y memiliki fungsi endokrin juga. Crustacea

juga memiliki kelenjar androgenic yang berperan dalam

perkembangan testis dan produksi sperma.

Mekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat

kompleks dan sangat erat hubungannya dengan sistem saraf

dan ganglionnya diantaranya hormon yang penting ialah

a. Beberapa neurohormon tangkai mata

1) Hormon pigmen retina

Mata crustacea merupakan mata majemuk yang

dibangun oleh ommatidium. Tiap ommatidium mengandung

pigmen yaitu pigmen distal yang letaknya pada sel-sel

pigmen distal. Sebuah pigmen proksimal letaknya pada

sel retinula, dan white reflecting pigmen letaknya

pada sel tapetum pada ujung proksimal ommatidia.

Hormon pigmen retina mempengaruhi letak pigmen pada

waktu terang dan jika cahaya berkurang atau gelap

karena letak pigmen pada siang hari pada retinula,

jadi hanya cahaya yang lurus saja yang dapat mengenai

random. Pada hari gelap random menerima cahaya dari

berbagai arah.

Page 7: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

2) Kromatofototropin

Kromatofora atau sel pigmen pada crustacea terdiri

atas berbagai tipe pigmen dengan warna merah, kuning,

hitam, biru, coklat, dan lainnya, seperti MSH pada

ikan, reptile dan ampibi kromatofototropin membantu

mengubah warna sesuai dengan latar belakang

lingkungannya.

3) Hormon hiperglikemik

Jika ekstra tangkai mata diberikan (disuntikkan)

pada udang normal, maka terjadi hiperglikemia.

Hiperglikemia terjadi pula waktu mengelupas

(moulting), hal ini penting karena kitin dibentuk

dari glikogen. Hiperglikemia terjadi pula dalam

keadaan stress.

b. Hormon inhibitor ovarium

Jika tangkai mata dipotong terjadi pertumbuhan yang

lebih cepat pada ovarium. Jika pada udang dewasa seperti

di atas disuntikkan ekstra tangkai mata pertumbuhan

ovarium dihambat.

c. Hormon inhibitor pengelupasan/moulting

Waktu pengelupasan berbeda pada tiap jenis atau

bergantung dalam satu jenis berbeda tergantung kepada

musim, suhu, makanan, cahaya dan lainnya. Jika diantara

dua pengelupasan atau intermoulte tangkai mata dipotong

hasilnya pengelupasan berikutnya dipercepat. Pada

tangkai mata terdapat organ x dan kelenjar sinus. Jika

organ x dan kelenjar sinus ditransplantasikan pada udang

yang matanya dipotong percepatan pengelupasan dicegah.

Page 8: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Jadi organ x dan kelenjar sinus mengandung hormon

inhibitor pengelupasan.

Insekta

Terdapat 3 kelompok sel neuroendokrin yang utama, sebagai

berikut.

Sel neurosekretori medialis : memiliki akson yang

membentang hingga ke korpora kardiaka, yakni sepasang

organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan

pelepasan neurohormon.

Sel neurosekretori lateralis : memiliki akson yang

membentang hingga ke korpora kardiaka.

Sel neurosekretori subesofageal : terdapat di bawah

kerongkongan dan memiliki akson yang membentang ke

korpora alata yang merupakan organ endokrin klasik.

Ketiganya berfungsi untuk mengendalikan berbagai

aktivitas pertumbuhan dan pengelupasan rangka luar (kulit

luar).

Gambar 10.1 Regulasi hormonal pada perkembangan serangga

(Campbell,2004)

Platyhelmintes

Hewan ini dapat menghasilkan hormon yang berperan

penting dalam proses regenerasi. Diduga, hormon yang

dihasilkan tersebut juga terlibat dalam regulasi osmotic

dan ionik, serta dalam proses reproduksi.

Page 9: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Nematoda

Sejumlah nematoda dapat gantgi kulit (molting) hingga

4 kali dalam siklus hidupnya. Hewan ini mempunyai struktur

khusus yang berfungsi untuk sekresi neurohormon, yang

berkualitas erat dengan sistem saraf. Struktur khusus

tersebut terdapat dalam ganglion di daerah kepala &

beberapa diantaranya terdapat korda saraf.

4. Endokrin pada Vertebrata

Berdasarkan penyusunnya, hormon vertebrata masuk ke dalam

tiga kelas kimia :

Amine hormon yang diturunkan adalah turunan dari asam

amino tirosin dan triptofan. Contohnya adalah katekolamin

dan tiroksin.

Peptida terdiridari rantai asam amino. Contoh hormon

peptida kecil TRH dan vasopressin. Peptida terdiri dari

skor atau ratusan asam amino yang disebut sebagai

protein. Contoh protein termasuk hormon insulin dan

hormon pertumbuhan. Hormon protein yang lebih kompleks

dikenakan rantai samping karbohidrat dan disebut hormon

glikoprotein. Hormon luteinizing, follicle-stimulating

hormone dan hormon-homon tiroid merangsang glikoprotein.

Lipid dan fospolipid hormon yang diturunkan berasal dari

lipid seperti asam linoleat dan asam arakidonat dan

fospolipid. Kelas-kelas utama adalah hormon steroid yang

berasal dari kolesterol dan eicosanoids. Contoh hormon

steroid testosteron dan kortisol. Sterol hormon seperti

calcitriol adalah sistem homolog. Korteks adrenal dan

Page 10: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

gonad adalah sumber utama dari hormon steroid. Contoh

eicosanoids adalah prostaglandin dipelajari secara luas.

Selain berbagai hormon yang telah disebutkan di atas,

terdapat sejumlah zat kimia yang menyerupai hormon, antara

lain :

5.Hormon Thymic : Hormon dari kelenjar timus (thymus),

berperan untuk mempengaruhi perkembangan sel limfosit B

menjadi sel plasma, yaitu sel penghasil antibodi.

6.Hormon Brakidin : Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar

yang sedang aktif,bekerja sebagai vasodilator (yang

menyebabkan pembuluh darah membesar) sehingga dapat

meningkatkan aliran darah dan merangsang pengeluaran

keringat dan air ludah dalam jumlah lebih banyak.

7.Hormon Eritropuitin : Merupakan glikoprotein yang proses

sintesisnya melibatkan hati dan ginjal, hormon ini dapat

merangsang pusat pembentukan sel darah di sumsum tulang

sehingga tubuh akan menghasilkan sel darah merah dalam

jumlah yang lebih banyak. Hal ini bermanfaat dalam

meningkatkan jumlah oksigen yang dapat diangkut oleh

darah.

8.Hormon prostaglin, eritropuitin, Histamin, Kinin, dan

Renin dapat disintesis secara luas oleh berbagai jaringan

atau organ yang sebenarnya tidak berfungsi sebagai organ

endokrin.

9.Hormon Feromon : suatu senyawa kimia spesifik yang

dilepaskan oleh hewan ke lingkungannya dan dapat

menimbulkan respons prilaku, perkembangan, reproduktif.

Page 11: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Dan untuk memberikan daya tarik seksual, menandai daerah

kekuasaan, mengenali individu lain dalam spesies yang

sama dan berperan penting dalam penting dalam

sinkronisasi siklus seksual.

Berdasarkan pengaruh hormon terhadap jaringan sasaran,

maka hormon dibagi dalam empat kelompok yaitu :

a. Hormon yang berpengaruh kinetik, meliputi migrasi

pigmen (melatonin), kontraksi otot (epineprin,

oksitosin), dan sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin.

b. Hormon yang berpengaruh metabolic, terutama terdiri

atas hormon yang berpengaruh pada perubahan laju dan

keseimbangan reaksi-reaksi (tiroksin, insulin, hormon

pertumbuhan, glukokortikoid) keseimbangan elektrolit

dan air (ADH, aldosteron, parathormon, kalsitonin).

c. Hormon yang berpengaruh morfogenetik, bersangkutan pada

pertumbuhan (hormon pertumbuhan), pergantian kulit

(tiroksin, kortikosteroid), metamorphosis (tiroksin),

pematangan gonad (FSH), pelepasan gamet (LH),

diferensiasi kelamin (androgen, estrogen).

d. Hormon yang berpengaruh pada tingkah-laku, sebagai

hasil pengaruh terhadap fungsi sistem saraf (estrogen,

androgen).

Beberapa jenis hormon pada vertebrata :

a. Hormon tubuh (somatotropik)

Hormon yang dibangun oleh peptide. Berfungsi sebagai

hormon anabolic selain itu mempunyai pengaruh penting

Page 12: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

dalam metabolisme karbohidrat dan protein. Hormon ini

juga mengatur pertumbuhan normal pada hewan.

b. Hormon kortikotropin

Berfungsi menstimulasi adrenal bagian korteks

mensekresikan glukokorttikoid, hormon ini juga

memelihara aktivitas normal adrenal bagian korteks.

Selain itu membantu hewan menghadapi stress.

c. Prolaktid

Fungsinya sebagai berikut:

1) Menstimulasi produksi air susu

2) Menstimulasi perkembangan korpus luteum

3) Menstimulasi kelenjar tembolok

4) Mendorong insting dan tingkah laku ke-ibuan

d. Tiroksin

Dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Pengaruhnya

berbeda dari spesies ke spesies lain :

1) Pada hewan homoiterm tiroksin meningkatkan produksi

eneregy dan penggunaan o2 pada hampir semua jaringan

normal.

2) Hewan polioiterm tiroksin terlibat dalam metabolisme

garam dan air

3) Mempunyai peranan pada metamorphosis katak

4) Mempengaruhi pergantian kulit

5) Sangat esensial untuk pertumbuhan dan proses

kedewasaan

6) Berpengaruh untuk aktivitas sistem saraf.

5. Mekanisme kerja hormon

Page 13: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Hormon ditransportasikan dari sel/kelenjar Endokrin

ke organ target melalui pembuluh darah.

Hormon hanya akan bekerja pada sel target karena

pada sel ini terdapat reseptor yang sesuai.

Pembentukan ikatan antara hormon dengan reseptornmya

(kompleks hormon-reseptor) akan mengawali proses

seluler atau subseluler selanjutnya.

Urutan proses selanjutnya tergantung pada target

hormon tersebut

Efek yang ditimbulkan dari kerja hormon :

a. Efek kinetik

Migrasi pigmen, kontraksi otot, sekresi kelenjar

b. Efek metabolik

Nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi.

c. Efek perilaku

Suatu hormon dapat menimbulkan efek lebih dari

satu.

Contoh : estrogen : memunculkan ciri kelamin

sekunder, perubahan tingkah laku, kontraksi otot

uterus (bekerja sama dengan oksitosin).

6. Hipotalamus dan Hipofisis.

Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon,

dikatakan pemimpin karena semua perintah dan kendali

berawal dari kelenjar hipotalamus ini, kemudian perintah

dan informasi akan disampaikan keseluruh tubuh dengan

bantuan kelenjar Hipofisis yang berfungsi sebagai pembantu

hipotalamus. Selain itu hipotalamus juga bertugas

Page 14: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Dengan cara

mengkaji semua pesan-pesan yang datang dari otak dan dari

dalam tubuh.

Fungsi hipotalamus :

a. Menjaga kemantapan suhu tubuh

b. Mengendalikan tekanan darah

c. Memastikan keseimbangan cairan

d. Bahkan pola tidur yang cepat.

Gambar 10.2 Letak dari Hipotalamus

Hipotalamus terletak langsung dibawah otak (gambar

10.2). ukuran hipotalamus sebesar biji kenari. Hipotalamus

melepaskan empat hormon, dimana hormon pelepas tersebut

setelah dihasilkan akan disimpan di hipofisis dan saat

dibutuhkan akan disekresi oleh hipofisis. Adalah :

a. Hormon pelepas hormon pertumbuhan (GRH)

b. Hormon pelepas tirotropin (TRH)

c. Hormon pelepas kortikotropin (CRH)

d. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)

Selain itu hipotalamus mensekresi duahormon yang

dihasilkannya sendiri tanpa disimpan di hipofisis, yaitu

ADH (Vasopresin=hormon penahan air) dan oksitosin.

Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari sistem limfatik, dan merupakan konektor sinyal dari

berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson

dari berbagai sistem indera berakhir pada hipotalamus

(kecuali sistem alfaction) sebelum informasi tersebut

Page 15: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

diteruskan ke korteks otak besar. Hipotalamus berfungsi

sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas dari

tubuh yang sangat banyak.

Hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu

kelenjar kecil tapi kompleks yang terletak pada dasar

hipotalamus di atas pelana turk. Kelenjar endokrin ini

mensekresikan paling tidak 9 hormon yang kebanyakan

meregulasi fungsi-fungsi jaringan endokrin yang lain.

Karena alasan inilah hipofisis disebut the master of gland.

Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar kecil-kecil

diameternya kira-kira 1 cm dan beratnya kira-kira 0,5-1

gram yang terletak di sela tursika, rongga tulang basis

otak, dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tungkai

hipofisis atau hipofisial.

Pembantu hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis

menyampaikan informasi tentang keadaan tubuh ke

hipotalamus. Kemudian hipofisis juga menyampaikan keputusan

yang telah diambil hipotalamus kepada seluruh tubuh.

Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah,

informasi dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang

perubahan tekanan ini, lalu hipotalamus memutuskan

tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menaikkannya

dan menyampaikan keputusannya kepada pembantu-pembantunya.

Kelenjar hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna

merah jambu, dengan ukuran sebesar buncis, berat setengah

gram dan dihubungkan dengan ke hipotalamus dalam otak oleh

sebuah batang. Berkat hubungan inilah, hipofisis menerima

Page 16: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormon yang

diperlukan.

Dipandang dari sudut fisiologi, kelenjar hipofisis dibagi

menjadi:

a. Hipofisis Anterior (Adenohipofisis)

Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior

berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme di

seluruh tubuh. Hormon-hormonnya yaitu :

1) Hormon Pertumbuhan

Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara

mempengaruhi pembentukan protein, pembelahan sel,

dan diferensiasi sel.

2) Adrenokortikotropin (Kortikotropin)

Mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal,

yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme

glukosa, protein dan lemak.

3) Hormon perangsang Tiroid (Tirotropin)

Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan

triidotironin oleh kelenjar tiroid, dan selanjutnya

mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia

diseluruh tubuh.

4) Prolaktin

Meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan

produksi air susu.

5) Hormon perangsang Folikel dan Hormon Lutein

Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas

reproduksinya.

b. Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)

Page 17: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Ada 2 jenis hormon:

1) Hormon Antideuretik (disebut juga vasopresin)

Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin dan

dengan cara ini akan membantu mengatur konsentrasi

air dalam cairan tubuh.

2) Oksitosin

Membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payu

dara ke puting susu selama pengisapan dan mungkin

membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa

kehamilan.

Gambar 10.3 Hipofisis anterior dan posterior (Campbell,

2004:137)

c. Pars intermedia

Daerah kecil diantara hipofisis anterior dan

posterior yang relatif avaskular, yang pada manusia

hampir tidak ada sedangkan pada beberapa jenis

binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih

berfungsi.

7. Hubungan Saraf dan Hormon

Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem

yang mengatur kerja sama antara saraf dan hormon terdapat

pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut

daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control)

Hormon berfungsi dalam mengatur homeostatis,

metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku. Homeostatis

Page 18: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar

kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya

pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan

kerja jantung.

8. Hormon Umum dan Hormon Lokal

a. Hormon Umum

Merupakan hormone yang memiliki sel target jauh dari

kelenjer tempat dimana hormone tersebut dihasilkan.

Comtoh : Hormon FSH dan LH yang berfungsi mengatur

sistem reproduksi.

b. Hormon Khusus

Merupakan hormon yang sel targetnya berada dekat dari

kelenjer tempat dimana hormon tersebut dihasilkan.

Contoh :

Hormon Sekretin

Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas

Hormon kolesistokinin

Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas

C. Rangkuman

1) Hormon merupakan substansi kimia yang diproduksi oleh

sel di dalam kelenjar endokrin dan dibawa oleh sistem

peredaran darah menuju organ/jaringan lain dalam tubuh

dimana substansi tersebut menjalankan fungsinya.

2) Hormon berdasarkan pengaruhnya terhadap jaringan

sasaran :

Hormon yang berpengaruh kinetik

Page 19: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Hormon yang berpengaruh metabolic

Hormon yang berpengaruh morfogenetik

Hormon yang berpengaruh pada tingkah-laku

3) Hormon Avertebrata tergantung kelas misalnya :

Ecdyson, hormon molting

Hormon yuwana, Junevile Hormone (JH)

4) Mekanisme kerja hormon :

Hormon ditransportasikan dari sel/kelenjar

Endokrin ke organ target melalui pembuluh darah.

Hormon hanya akan bekerja pada sel target karena

pada sel ini terdapat reseptor yang sesuai.

Pembentukan ikaatan antara hormon dengan

reseptornya (kompleks hormon-reseptor) akan

mengawali proses seluler atau subseluler

selanjutnya

Urutan proses selanjutnya tergantung pada target

hormon tersebut

5) Hipotalamus dan hipofisis merupakan satu axis yang

berfungsi mengendalikan fungsi banyak kelenjar endokrin

(tiroid, adrenal, gonad) dan berbagai aktivitas

fisiologi.

6) Hipotalamus berfungsi mengatur pelepasan hormon-hormon

hipofisis.

7) Kelenjar hipofisis terletak dibawah batang otak/dasar

tengkorak. Kelenjar hipofisis dikatakan juga sebagai

master gland karena mempunyai sasaran kelenjar lain.

8) Kelenjar hipofisis berasal dari 2 jaringan terpisah :

Neurohipofisis (posterior)

Page 20: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

Adenohipofisis (anterior)

9) Kelenjar yang dapat menghasilkan hormon :

Hipofisa Hipofisa anterior, Medula, Posterior

Thyroid

Parathyroid

Adrenal korteks dan medula

Pankreas

Lambung

Duodenum

Ovarium

Testis

Thymus

D. Evaluasi

1. Jelaskanlah mekanisme pengaturan kadar gula berdasarkan

gambar di bawah ini!

2. Seorang pasien inap di rumah sakit sudah beberapa hari

tidak mau makan disebabakan oleh hilangnya nafsu makan.

Lakukan studi literatur mengapa hal tersebut dapat

terjadi!

Page 21: BAB X. SISTEM ENDOKRIN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2010. Fisiologi Hewan.

http://www.edmart.staff.ugm.ac.id diakses 3 Agustus 2012.

Anonim b. 2010. Hormon dan Kesehatan (online http://www.news-

medical.net/health/Chemical-Classes-of-Hormones) diakses

10 Oktober 2012.

Anonim. 2011. Hormon.(online

http://www.harunyahya.com/indo/buku/hormon/images_hormon/9

5.jpg diakses 10 oktober 2012.

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta : Erlangga.

Kimball, J.W. 1992. Biologi Jilid 3, Edisi Kelima. Terjemahan Soetarmi T.

Dan Nawangsari S. Jakarta : Erlangga.

Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.

Jakarta : PT. Gramedia.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.

Ramdan, Asep. 2011. Osmoregulasi. (online)

http://asepramdanh.blogspot.com/2011/01/osmoregulasi.html

(diakses 24 Mei 2011).

Suripto. 2006. Fisiologi Hewan. Bandung : ITB.

Soewolo. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta : Depdikbud.

Tim Fisiologi. 2010. Modul Fisiologi Hewan. Padang : FMIPA

Unand.

Winasasmita, djamhur s. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan.

Jakarta : UT.