Top Banner

of 17

Bab VII Lipida

Apr 14, 2018

Download

Documents

Dewa Ayu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    1/17

    118 | Lipida

    BAB VII

    LIPIDA

    Standar KompetensiMemahami keterkaitan antara struktur dengan sifat-sifat lipida.

    Kompetensi Dasar

    1. Mendeskripsikan perbedaan antara minyak dan lemak berdasarkan rumus

    strukturnya.

    2. Menjelaskan proses pencucian menggunakan sabun.

    3. Menjelaskan kereaktivan deterjen sintetis berdasarkan strukturnya.

    4. Memprediksi sifat fosfolipida berdasarkan rumus strukturnya.5. Mendeskripsikan fungsi membran sel berdasarkan komposisi kimianya.

    6. Menjelaskan kereaktivan senyawa-senyawa steroid berdasarkan strukturnya.

    Materi

    Lipida adalah biomolekul yang tidak larut dalam air, yang dapat diekstraksi dari

    sel-sel organisme dengan pelarut-pelarut organik yang memiliki polaritas rendah, seperti

    eter, benzena, aseton, atau kloroform. Lipida dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    1) lipida kompleks (mudah dihidolisis menjadi struktur yang lebih sederhana, misalnya:

    minyak, lemak, dan lilin, serta 2) lipida sederhana , misalnya steroid, prostaglandin, dan

    terpena. Mengingat sedemikian luasnya kelompok senyawa yang tergolong lipida, maka

    sifat fisika, kereaktivan, dan fungsi biologisnya pun juga beranekaragam. Dalam bab ini

    akan dibahas trigliserida, fosfolipida, dan steroid.

    7.1. Trigliserida

    Dalam kehidupan sehari-hari banyak makanan kita mengandung lemak atau

    minyak, misalnya susu, keju, margarin, minyak jagung, minyak kelapa, dll. Lemak dan

    minyak tergolong lipida yang paling berlimpah di alam, secara kimia tergolong triester

    gliserol , dan biasa dinamakan trigliserida .

    a. Struktur Trigliserida . Jika satu molekul trigliserida dihidrolisis, maka akan

    dihasilkan sebuah molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak adalah

    asam karboksilat rantai panjang dan tidak bercabang. Penamaan lemak atau minyak

    (trigliserida) seringkali sebagai derivat dari asam-asam lemaknya. Misalnya, tristearindibentuk dari tiga asam stearat dan gliserol, serta tripalmitin dibentuk dari gliserol dan

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    2/17

    119 | Lipida

    tiga asam palmitat. Jika dibentuk oleh asam-asam lemak yang sama disebut trigliserida

    sederhana , sebaliknya jika berbeda dinamakan trigliserida campuran . Di alam,

    kebanyakan lemak dan minyak terdapat dalam bentuk trigliserida campuran.

    Selain dari minyak dan lemak, asam lemak juga dapat diperoleh dari lilin

    (waxes ). Dalam lilin, asam lemak diesterifikasi dengan alkohol sederhana berantai-

    panjang. Sebagai contoh, lilin carnauba yang melapisi daun palma carnauba di Braziliasebagian besar dibentuk oleh mirisil serotat . Lilin tawon yang dihasilkan dari kelenjar

    lilin tawon sebagian besar terdiri atas mirisil palmitat.

    b. Lemak dan Minyak

    Lebih dari 70 macam asam lemak telah berhasil diisolasi dari bermacam-macam

    sel dan jaringan tumbuhan dan hewan. Tabel 7.1. berikut memuat nama umum dan

    rumus struktur beberapa macam asam lemak yang paling berlimpah di alam.

    Tabel 7.1. Asam-asam Lemak di Alam

    C Asam Lemah Rumus Kimia Tl ( oC)Asam-asam lemak jenuh12. Asam Laurat CH 3(CH 2)10COOH 4414. Asam Miristat CH 3(CH 2)12COOH 5816. Asam Palmitat CH 3(CH 2)14COOH 6318 Asam Stearat CH 3(CH 2)16COOH 7020 Asam Arakidat CH 3(CH 2)18COOH 77Asam Lemak tak Jenuh: 16 Asam Palmitoleat CH 3 (CH 2)5CH=CH(CH 2)7 COOH -118 Asam Oleat CH 3(CH 2)7CH=CH(CH) 7 COOH 1618 Asam Linoleat CH 3(CH 2)4 (CH=CH(CH 2)2 (CH 2)6COOH -518 Asam Linolenat CH 3(CH 2)4 (CH=CH(CH 2)2(CH 2)6COOH -1120 Asam Arakidonat CH 3(CH 2)4 (CH=CH(CH 2)4(CH 2)6COOH -49

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    3/17

    120 | Lipida

    Komponen-komponen asam lemak yang berlimpah di alam dari tumbuh-

    tumbuhan tingkat tinggi dan hewan dapat digeneralisasi sebagai berikut.

    1. Hampir seluruh asam lemak memiliki jumlah atom karbon genap, sebagian besar

    antara 12 20 atom karbon, tanpa ada percabangan. Asam lemak yang memiliki

    16 atau 18 atom karbon paling berlimpah terdapat di alam.

    2. Tiga asam lemak bebas yang paling berlimpah di alam adalah asam palmitat,

    asam stearat, dan asam oleat.

    3. Semakin banyak jumlah atom karbon dalam asam lemah jenuh, semakin tinggi

    titik lelehnya.

    4. Asam-asam lemak tidak jenuh memiliki titik leleh lebih rendah daripada asam

    lemak jenuh yang memiliki jumlah atom karbon sama.

    5. Semakin tinggi derajat ketidakjenuhan asam lemak, semakin rendah titik

    lelehnya.

    6. Sebagian besar asam-asam lemak tidak jenuh ada dalam bentuk isomer cis , dan

    jarang trans .

    Karena asam-asam lemak memiliki rantai hidrokarbon panjang, maka tidak larut

    dalam air. Jika setetes asam lemak ditempatkan pada permukaan air, maka akan

    menyebar membentuk lapisan tipis (monomolekuler), dengan gugus karboksil yang polar terlarut dalam air, sedangkan rantai hidrokarbonnya yang non polar membentuk

    lapisan hidrokarbon pada permukaan air.

    Interaksi molekul-molekul asam lemak dengan air membentuk lapisan

    monomolekuler

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    4/17

    121 | Lipida

    c. Sifat-sifat Trigliserida

    Sifat-sifat fisika trigliserida bergantung pada komponen-komponen asam

    lemaknya. Secara umum titik leleh trigliserida semakin meningkat dengan

    bertambahnya jumlah atom karbon, dan semakin menurunnya derajat ketidakjenuhan.

    Trigliserida yang kaya akan asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan asam lemak

    tidak jenuh lainnya umumnya berwujud cair pada suhu kamar dan disebut sebagai

    minyak . Trigliserida yang kaya akan asam palmitat, stearat, dan asam lemak jenuh

    lainnya, umumnya semipadat atau padat pada suhu kamar, dan dinamakan lemak . Tabel

    7.2. memuat komposisi asam lemak beberapa bahan pangan. Di antara bahan pangan

    yang paling kaya akan lemak adalah mentega, disusul daging babi. Di sisi lain, minyak

    nabati 100% tergolong trigliserida dengan komponen utama asam lemak tidak jenuh

    (kecuali minyak kelapa).

    Tabel 7.2. Komposisi Kimia Trigliserida dalam Bahan Pangan

    SUMBER%

    Trigliserida

    % berat asam-asam lemak

    Jenuh Olet Linoleat

    LEMAK HEWAN

    Lemak sapi 5-37 41,5 49,6 2,5

    Mentega 81 54,2 26,7 3,6

    Ikan tuna 4 24 25 0,5

    Susu murni 4 57 33 3

    Daging babi 52 37 42 10

    MINYAK NABATI

    Minyak kelapa 100 76,2 7,5 0,5

    Minyak jagung 100 14,6 49,6 34,3

    Minyak zaitun 100 9,3 84,4 4,6

    Minyak kacang tanah 100 13,8 56,0 26,0

    Minyak kedele 100 13,4 28,9 50,7

    Minyak biji kapas 100 27,2 22,9 47,8

    Titik leleh lebih rendah pada trigliserida yang kaya akan asam-asam lemak tidak

    jenuh berhubungan dengan perbedaan bentuk tiga dimensi antara komponen rantai

    hidrokarbon asam-asam lemak tidak jenuh dan jenuhnya. Sebagai contoh, di bawah ini

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    5/17

    122 | Lipida

    digambarkan rumus struktur tripalmitin (trigliserida jenuh) dan trigliserida campuran

    yang terbentuk dari asam palmitat, asam oleat, dan asam linoleat.

    CH 2 O

    CH

    CH 2

    O

    O

    C

    O

    C

    O

    C

    O

    Trigliserida jenuh : Trip almit in

    CH 2 O

    CH

    CH 2

    O

    O

    C

    O

    C

    O

    C

    O

    Trigliserida tidak jenuh

    Perbandingan rumus struktur trigliserida jenuh dan tidak jenuh

    Tiga rantai hidrokarbon jenuh dalam trigliserida ada dalam posisi parallel satu

    dengan lainnya, sehingga bentuknya kompak dan rapat. Gaya dispersi antar rantai

    hidrokarbon tersebut sangat kuat, termasuk interaksinya dengan molekul-molekul

    trigliserida yang lain, sehingga titik lelehnya menjadi tinggi. Sebaliknya, trigliserida

    yang dibentuk oleh asam-asam lemak tidak jenuh, dengan konfigurasi cis , menyebabkan

    strukturnya menjadi kurang terjejal dan gaya dispersinya tidak sekuat gaya dispersi antar

    trigliserida jenuh. Akibatnya, trigliserida tidak jenuh memiliki titik leleh lebih rendah

    dibandingkan trigliserida yang lebih jenuh.

    Masalah

    Selama dekade 90-an, minyak kelapa pernah menghilang dari pasaran. Hal itu

    terjadi sebagai akibat perang dagang antara produsen minyak jagung, minyak kedelai,

    dan minyak kanola dari negara-negara Barat melawan produsen minyak kelapa yang

    berasal dari negara-negara tropis. Dengan berbagai isu negatif, yang menuduh minyak

    kelapa menjadi sumber berbagai penyakit, seperti hipertensi, jantung koroner, dan

    stroke, posisi minyak kelapa berhasil digusur oleh minyak-minyak goreng yang

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    6/17

    123 | Lipida

    didatangkan dari Barat. Dominasi minyak goreng non kelapa semakin kuat sejalan

    dengan semakin gencarnya promosi bebas kolesterol pada minyak-minyak goreng

    tersebut. Kondisi itu semakin menjadi-jadi mengingat sebagian besar pakar gizi pada

    waktu itu tidak mampu membantah tuduhan negatif yang ditujukan terhadap minyak

    kelapa. Akibatnya, minyak kelapa menjadi ditakuti dan dijauhi oleh konsumen.

    Berbagai penelitian terakhir membuktikan, bahwa tuduhan yang ditujukan

    terhadap minyak kelapa tidaklah benar. Bahkan, minyak kelapa murni atau Virgin

    Coconut Oil , selanjutnya disingkat VCO, terbukti memiliki berbagai keunggulan yang

    tidak dimiliki oleh minyak-minyak goreng lainnya. VCO terbukti mampu

    menyembuhkan berbagai penyakit, seperti gangguan pencernaan, diabetes mellitus,

    hepatitis B dan C, serta menanggulangi penyakit jantung dan osteoporosis. VCO juga

    dapat menurunkan berat badan penderita obesitas, mengobati keputihan, influenza,

    herpes dan cacar, serta mencegah HIV/AIDS.

    1) Carilah komposisi kimia minyak kelapa murni (VCO) dan tentukan komponen

    utamanya apakah tergolong asam lemak rantai panjang atau medium?

    2) Jelaskan hubungan antara komposisi VCO tersebut dengan:

    (a) kemudahannya untuk dicerna dan diserap oleh tubuh, serta

    (b) keterkaitannya dengan upaya pencegahan penyakit.

    d. Penyabunan, Sabun dan Deterjen

    Penyabunan (saponifikasi) adalah reaksi hidolisis basa (NaOH atau KOH)

    terhadap trigliserida, baik minyak maupun lemak. Produk reaksi saponifikasi adalah

    gliserol dan garam kalsium atau natrium dari asam-asam lemak, yang dikenal sebagai

    sabun.

    Sabun yang mengandung ion Na + dikenal sebagai sabun natron, sabun keras, atau sabun

    kuning, dan dimanfaatkan sebagai sabun cuci. Di sisi lain, sabun yang mengandung ion

    K + disebut sabun kali, sabun lunak, atau sabun hijau, yang biasa digunakan sebagai

    sabun mandi.

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    7/17

    124 | Lipida

    Sabun menampakkan sifat pembersih yang luar biasa berkaitan dengan

    kemampuannya untuk bertindak sebagai emulgator . Karena rantai panjang hidrokarbon

    sabun tidak larut dalam air, sabun cenderung berkelompok untuk mengurangi kontak

    dengan molekul-molekul air yang mengelilinginya. Sebaliknya, gugus-gugus karboksil

    yang polar cenderung melakukan kontak dengan air. Permasalahannya, bagaimakah

    cara melindungi rantai-rantai hidrokarbon yang hidrofobik dari kontak dengan air, tetapi

    sebaliknya menjaga gugus-gugus karboksil yang hidrofilik agar tetap kontak dengan air?

    Di dalam air, molekul-molekul sabun secara otomatis bergerombol membentuk misel .

    Misel adalah klaster yang terdiri dari 100 200 molekul sabun dengan gugus-gugus

    karboksil membentuk permukaan bermuatan negatif, dan rantai-rantai hidrokarbonnya

    yang non polar mengarah ke pusat.

    Masalah

    Untuk menghilangkan kotoran berupa oli yang melekat pada pakaian tidak dapatdibersihkan dengan air saja, tetapi perlu bantuan sabun. Permasalahan:

    1) Jelaskan mengapa oli tidak dapat larut dalam air!

    2) Apa fungsi sabun pada proses pencucian yang akan dilakukan?

    3) Jika ditambahkan sedikit sabun, oli tetap tidak dapat lepas dari kain; sebaliknya

    jika ditambahkan banyak sabun, prosesnya menjadi tidak hemat. Jelaskan

    mengapa demikian!

    4)

    Gambarkan proses pencucian dengan bantuan misel sabun secara skematis.

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    8/17

    125 | Lipida

    Penggunaan sabun sebagai pencuci mengalami keterbatasan pada air sadah,

    yakni air yang mengandung ion kalsium, magnesium, dan besi. Kehadiran ion-ion

    tersebut menyebabkan terbentuknya garam yang tidak larut dalam air. Misalnya,

    Dalam suasana asam, sabun juga mengendap dalam air dalam bentuk asam lemak

    bebasnya.

    Zat aktif permukaan selain sabun yang banyak digunakan dalam proses

    pencucian adalah deterjen sintetis . Walaupun sama-sama memiliki rantai hidrokarbon

    yang panjang, seperti halnya dalam sabun, bagian polar dari deterjen tidak

    menyebabkannya mengendap dalam air sadah. Sebagai contoh, garam natrium dari

    asam sulfonat paling banyak digunakan sebagai bahan deterjen sintetis. Asam sulfonat

    lebih kuat dibandingkan asam karboksilat, sehingga garam tersebut tidak terprotonasi

    dalam air. Garam-garam kalsium, magnesium, dan besi larut dalam air, sehingga garam

    sulfonat dapat digunakan dalam air sadah.

    Seperti halnya sabun, deterjen sintetis mengkombinasikan bagian hidrofilik dan

    hidrofobik dalam molekul yang sama. Bagian hidrofobik umumnya berupa gugus alkil

    atau cincin aromatik, sedangkan bagian hidrofiliknya bisa mengandung gugus-gugus

    anionik, kationik, atau gugus nonionik yang mengandung beberapa atom oksigen, atauatom-atom lain yang mampu membentuk ikatan hidrogen. Berikut ini disampaikan

    rumus struktur beberapa deterjen sintetis.

    Nonoxynol , Ortho Pharmaceuticals

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    9/17

    126 | Lipida

    Masalah

    Dari ke empat jenis deterjen di atas tentukan dan berikan penjelasan:

    a. jenis deterjen yang paling ramah terhadap lingkungan.

    b. deterjen yang mengendap dalam air sadah.

    7.2. FosfolipidaFosfolipida merupakan lipida yang mengandung gugus turunan asam fosfat, dan

    yang paling umum dikenal adalah fosfogliserida. Senyawa ini memiliki kelimpahan

    nomor dua terbanyak di alam setelah trigliserida, serta ditemukan dalam membran

    tumbuh-tumbuhan dan hewan yang secara khas terdiri dari 40 50% fosfolipida dan 50 60% protein. Walaupun sering digambarkan dalam bentuk asamnya, asam fosfatidat

    kenyataannya terdeprotonasi pada pH netral.

    Beberapa fosfolipida mengandung alkohol teresterifikasi pada gugus asam fosfat.

    Sepalin adalah ester etanolamin, dan lesitin adalah ester kolin. Kedua senyawa tersebut

    ditemukan dalam otak, sel syaraf, hati, kuning telur, kecambah gandum, ragi, kedelai,

    dan lain-lainnya.

    N-lauroil-N-metilglisin, garam natrium

    Gardol

    ,Colgate-Palmolive Co

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    10/17

    127 | Lipida

    Salah satu golongan fosfolipida yang lain adalah plasmalogen , yang memiliki

    gugus ester vinil sebagai pengganti gugus ester pada atom karbon 1 gliserol. Contohnya,

    sfingolipida dan sfingomielin . Sfingomielin merupakan ester fosfat, bukan gliserol,

    tetapi dengan alkohol alilik rantai panjang dan rantai samping amida. Plasmalogen

    ditemukan sebagai sarung sel-sel syaraf.

    Bentuk stabil lain dari agregasi adalah lapisan rangkap lipida (lipid bilayer ), yang

    membentuk membrane sel hewan. Dalam lapisan rangkap lipida, kepala-kepala

    hidrofilik membentuk dua permukaan dari membran, dan ekor-ekornya yang hidrofobik

    terproteksi di bagian dalam. Sel membran mengandung fosfogliserida berorientasi

    dalam lapisan rangkap lipida, membentuk penghalang yang menahan aliran air dan zat-

    zat terlarut di dalamnya.

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    11/17

    128 | Lipida

    7.3. Steroid

    Steroid merupakan lipida sederhana yang tidak dapat mengalami hidolisis seperti

    lemak, minyak, dan malam. Strukturnya dibentuk oleh sistem empat cincin androstana.

    A B

    C D1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14 15

    16

    17

    18

    19

    A B

    C D1

    2

    3

    45

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14 15

    16

    17

    18

    19 CH 3

    CH 3

    H

    H

    H H

    Androstana

    Gugus-gugus yang terikat pada cincin androstana bisa ada dalam posisi cis atautrans dengan yang lainnya. Gambaran isomer geometri tersebut dapat dilihat di bawa

    ini.

    H

    H

    trans -dekalin

    =

    H

    H

    H

    H

    cis -dekalin

    =

    H

    H

    Sebagian besar steroid memiliki gugus fungsi oksigen (= O atau OH) pada atom

    C3 dan rantai samping atau gugus fungsi lain pada C 17. Ada juga memiliki ikatan

    rangkap antara C 5 dan C 4 atau C 6.

    1

    2

    3

    45

    67

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14 15

    16

    1718

    191

    2

    3

    45

    67

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14 15

    16

    1718

    19 CH3

    CH3

    H

    H HHO

    H

    H

    CH3

    HOH H

    H

    O

    H

    AndrosteronKolesterol

    Senyawa-senyawa steroid bisa berupa isomer cis atau trans pada pertemuan

    cincin A B, namun pertemuan cincin yang lain normalnya trans .

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    12/17

    129 | Lipida

    CH 3

    CH 3

    H

    H HHO

    H

    R H

    H

    H

    H

    HO

    H

    H

    CH 3H

    R

    H

    H

    trans A-B steroid

    A B

    CH 3

    CH 3

    H

    H HHO

    H

    R H

    H

    =

    =

    CH 3H

    R

    H

    H

    A

    B

    H

    HH

    HO

    H

    cis A-B steroid

    Senyawa-senyawa steroid yang ada di alam, di antaranya adalah hormon-hormon

    seksual, seperti testoteron, estradiol. Rumus struktur ke dua senyawa tersebut dan

    senyawa sintetis estrogen dapat dilihat di bawah ini.

    CH 3

    CH 3

    H

    H H

    OH

    H

    HO

    CH 3

    H

    H H

    OH

    H

    HO

    TestosteronEstradiol

    (hormon seks laki)(hormon seks perempuan)

    CH 3

    H

    H H

    OHC

    HO

    CH

    Etinil estradiol (sintetis)

    CH 3

    CH 3

    H

    H H

    OH

    HO

    HHO

    HOCH 2

    O

    Kortisol (sintetis)

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    13/17

    130 | Lipida

    Masalah

    Gambar masing-masing molekul dalam konformasi cincin yang stabil, dan

    tunjukkan posisi gugus-gugusnya (aksial atau ekuatorial)?

    CH 3

    CH 3HO

    CH 3

    CH 3OH

    (a) (b)

    CH 3

    H

    H H

    CH 3

    HHHO

    O

    Androsteron

    (c)

    CH 3

    H

    H OH

    CH 3

    HHO

    H

    H

    O

    O

    (d)

    Digitoksigenin, stimulan penderita jant

    7.4. Prostaglandin

    Prostaglandin adalah turunan asam lemak yang memiliki peran lebih besar

    sebagai regulator biokimia dibandingkan steroid, dan pertama kali diisolasi dari sekresi

    kelenjar prostat. Senyawa tersebut perperan pada sistem syaraf, sistem peredaran darah,

    dan sistem reproduksi. Prostaglandin memiliki sebuah cincin siklopentana dengan dua

    rantai karbon panjang pada posisi trans satu dengan lainnya, dan salah satunya berakhir

    dengan gugus karboksilat.

    12

    34

    56

    789

    10

    11 1213

    1415

    1617

    1819

    20

    COOH

    CH3

    H

    H

    Beberapa prostaglandin memiliki gugus hidroksil pada C11 dan C15, dan sebuah

    ikatan rangkap trans antara C13 dan C14. Senyawa-senyawa tersebut juga memiliki

    sebuah gugus karbonil atau hidroksil pada atom C9. Jika ada gugus karbonil pada atom

    C9, prostaglandin tersebut merupakan anggota dari seri E. Jika ada sebuah gugus

    hidroksil pada C9, maka senyawa itu merupakan anggota seri F, dan simbol berarti

    gugus hidroksil mengarah ke bawah. Beberapa prostaglandin memiliki sebuah ikatan

    Digitoksigenin, stimulan jantung

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    14/17

    131 | Lipida

    rangkap cis antara C5 dan C6. Jumlah dari ikatan rangkap tersebut juga diberikan pada

    namanya, seperti ditunjukkan pada dua prostaglandin umum berikut.

    Prostaglandin diturunkan dari asam arakidonat, asam lemak 20-karbon dengan

    empat ikatan rangkap cis . Gambar berikut menunjukkan skematis bagaimana sebuahenzim mengoksidasi dan mensiklisasi asam arakidonat untuk menghasilkan kerangka

    prostaglandin. Proses tersebut dihambat oleh kehadiran aspirin.

    Prostaglandin sukar diisolasi dari jaringan hewan karena ada dalam konsentrasi

    yang sangat rendah dan sangat cepat terdegradasi. Walaupun bisa dibuat dengan sintetis

    total, proses tersebut panjang dan sukar serta hanya menghasilkan sedikit produk. Tidak

    ada cara untuk mendapatkan prostaglandin dalam jumlah komersial sampai

    ditemukannya prostaglandin A2 secara alami dalam konsentrasi sekitar 1% dari

    gorgonian karang Plexaura homomalla . Prostaglandin karang tersebut sekarang

    dijadikan sebagai materi awal untuk sintesis singkat dan efisien prostaglandin yang

    bergunana secara medis.

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    15/17

    132 | Lipida

    Uji Kompetensi Lipida

    Soal-1

    Minyak kelapa murni ( virgin coconout oil /VCO) telah terbukti berkhasiat sebagai

    penangkal penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu burung, HIV/AIDS, hepatitis;

    dan mengobati berbagai penyakit kronis, misalnya kanker prostat, jantung, darah tinggi,

    dan diabetes melitus. Potensi tersebut disebabkan VCO mengandung asam lemak rantai

    sedang, utamanya asam laurat, CH 3(CH 2)10CO 2H; dan asam oleat,

    CH 3(CH 2)7CH=CH(CH 2)7CO 2H. Penyabunan trigliserida utama pada minyak kelapa

    yang bersifat optis aktif dilanjutkan reaksi dengan HCl berlebih menghasilkan satu

    ekivalen asam oleat dan dua ekivalen asam laurat. Tentukan rumus struktur trigliserida

    tersebut.

    Soal-2

    Suatu fosfolipida memiliki struktur sebagai berikut.

    CH 3(CH 2)14COOCH 2

    CHCH 3(CH 2)7CH=C(CH 3)(CH 2)7COO

    CH2OPOCH 2CH 2 N+(CH 3)3

    O -

    O

    Tentukan hasil senyawa tersebut dengan:

    a. larutan NaOH encer berlebih!

    b. KMnO 4 panas

    c. Br 2 dalam CCl 4.

    Soal-3

    Serebrosida adalah glikosfingolipida yang terutama terdapat dalam sarung sel-sel syaraf.

    Kerusakan senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya parkinson. Tentukan hasil

    hidrolisis total senyawa tersebut, jika strukturnya adalah sebagai berikut.

    O

    OH

    H

    OH

    HO

    H

    H

    OH

    H

    O CHNHCO(CH 2)22CH3

    CHOH

    CH

    CHCH 3(CH 2)12

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    16/17

    133 | Lipida

    Soal-4

    Plasmalogen merupakan fosfolipida yang terbentuk dari kolamin dan ester - dan -

    asam gliserolfosfat. Tentukan hasil hidrolisis senyawa tersebut.

    O

    OCH(CH 2)14CH 3

    CH 2 O P

    O

    O -O CH 2CH 2 NH 3

    +

    Soal-5

    Di samping asam tuberkulostearat, kapsul tubercle bacillus juga mengandung asam C 27-

    ftienoat. Tentukan struktur asam tersebut berdasarkan data identifikasi berikut ini.

    1. Asam C 27-ftienoat (C 27H52O2) + O 3; kemudian Zn, H 2O CH 3COCOOH.

    2. Asam C 27-ftienoat (C 27H52O2) + KMnO 4 Asam A (C 24H48O2).

    3. Metil ester A + 2 C 6H5MgBr; kemudian H 2O B (C 36H58O)

    4. B + H+/panas C (C 36H56)

    5. C + CrO 3 (C6H5)2CO + keton D (C 23H46O)

    6. D + I 2, NaOH CHI3(s)

    7. A + Br 2,P E

    8. E + KOH alkoholis asam F (C 24H46O2)

  • 7/27/2019 Bab VII Lipida

    17/17

    134 | Lipida

    Daftar Pustaka

    Achmad, S. A., 1986. Kimia Organik Bahan Alam . Jakarta: Depdikbud.

    Bahl, B. S. & Bahl, A., 1980. Advanced Organic Chemistry . New Delhi: S. Chand& Company Ltd.

    Bendz, G., & Santesson, J. ( Eds .), 1973. Chemistry in Botanical Classification .Stockholm: Nobel Foundation.

    Carey, F. A. & Sundberg, R. J., 2002. Advenced Organic Chemistry . 4 th edition. NewYork: Kluwer Academic Publisher.

    Fessenden & Fessenden, 1989. Organic Chemistry. 3rd edition. Diterjemahkan A. H.Pudjaatmaka. Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

    McMurry, J., 2000. Organic Chemistry . 5 th edition. Melbourne: Brooks/Cole ThomsonLearning.

    Morrison, R. T., & Boyd, R. N., 1989. Organic Chemistry . New York: Prentice Hall.

    Patrick, G. L., 2004. Organic Chemistry . 2nd edition. London: Bios Scientific Publisher.

    Smith, M. B., & March, J., 2007. Marchs Advanced Organic Chemistry Reaction, Mechanisms, and Structure . Sixth Edition. John Wiley & Sons, Inc.

    Solomons, & Fryhle, 2004. Organic Chemistry . 8 th edition. New York: John Wiley& Sons.

    Wade, L. G., 2006. Organic Chemistry . 6 th edition. Singapore: Pearson Education,Inc.