143 BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Konsep Pendekatan Studi Penyelesaian kelima isu utama dalam bangunan hunian apartemen diselesaikan melalui peningkatan pada tiga poin utama, sense of community,sense of nature, dan sense of comunity. Gambar 6.1 Penyelesaian Isu Low Rise Apartment Sumber: (Analisis Penulis, 2016) Tabel 6.1 Tabel Penerapan Solusi Social Sustainable Architecture Poin Utama Sub-Poin Penerapan Sense of Community Active Administrative Grouping Sistem RT & RW RT dan RW sebagai bentuk kontrol sosial dasar. Komposisi Massa Massa Low Rise Apartment dibagi menjadi empat dengan masing-masing massa sebagai 1 RT dan tiap 2 massa sebagai 1 RW. Ruang Pertemuan Ruang pertemuan ditempatkan di area yang dilewati penghuni. Ruang pertemuan disediakan tiap RT dan RW. 6.1 Konsep Pendekatan Studi Penyelesaian kelim ima isu utama dalam bang gun unan hunian apartemen di selesaikan m mel elalui peningkatan pada tiga poin utam ma, a, sense of communit ity y , y sense of nature, d dan n se sens nse of com munity. Gambar 6. 1 Peny elesaian Isu Low Rise Apartment Su Sumb m er: (Anali isi sis s P Penulis, 2 201 016) 6) Tabel 6.1 Tabel Penerapan Solu l si Social Sustainable Architecture Po Poin i U Uta tama ma Su Sub b - - Po Poin in Pe Pene nera rapa pan n Se Sens n e of of Co Comm mmun unit ity y Ac Acti tive ve Ad Admi mini nist strati tive ve G Grouping Si Sist stem em R RT T & & RW RW R RT dan an R RW W se seba baga gai i be bent ntuk k kon on tr trol ol sosial dasa sar. Kom mposisi Massa Mas ssa Low Rise Apartment dibagi me enjadi empat dengan masing - masing m massa sebagai 1 RT dan tiap 2 massa sebagai 1 RW.
36
Embed
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN · diselesaikan melalui peningkatan pada tiga poin utama, ... Area Parkir Motor 0.9 75 101.25 Area Parkir Sepeda 1.08 66 106.92 ... 16 20
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
143
BAB VI
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
6.1 Konsep Pendekatan Studi
Penyelesaian kelima isu utama dalam bangunan hunian apartemen
diselesaikan melalui peningkatan pada tiga poin utama, sense of
community,sense of nature, dan sense of comunity.
Gambar 6.1 Penyelesaian Isu Low Rise Apartment
Sumber: (Analisis Penulis, 2016)
Tabel 6.1 Tabel Penerapan Solusi Social Sustainable Architecture
Poin Utama Sub-Poin PenerapanSense of Community
Active Administrative Grouping
Sistem RT & RWRT dan RW sebagai bentuk kontrol sosial dasar.
Komposisi MassaMassa Low Rise Apartment dibagi menjadi empat dengan masing-masing massa sebagai 1 RT dan tiap 2 massa sebagai 1 RW.
Ruang PertemuanRuang pertemuan ditempatkan di area yang dilewati penghuni. Ruang pertemuan disediakan tiap RT dan RW.
6.1 Konsep Pendekatan Studi
Penyelesaian kelimima isu utama dalam banggununan hunian apartemen
diselesaikan mmelelalui peningkatan pada tiga poin utamma,a, sense of
communitityy,yy sense of nature, ddan n sesensnse e ofof community.
Gambar 6.1 Penyelesaian Isu Low Rise Apartment
SuSumbm er: (Analiisisiss PPenulis, 2201016)6)
Tabel 6.1 Tabel Penerapan Solul si Social Sustainable Architecture
PoPoini UUtatamama SuSubb--PoPoinin PePenenerarapapannSeSensn e ofof CoCommmmununitityy
Kommposisi MassaMasssa Low Rise Apartment dibagi meenjadi empat dengan masing-masing mmassa sebagai 1 RT dan tiap 2 massa sebagai 1 RW.
144
Sociopetal & Sociofugal Spaces
Hierarki JalanKelas jalan diperhatikan terhadap prioritas penggunaannya: pejalan kaki, sepeda dan kendaraan bermotor.
Zona Transisi sebagai Sociopetal SpaceRuang-ruang transisi terbuka sebagai ruang interaksi. Salah satunya adalah lebar koridor di depan unit apartemen tidak boleh kurang dari 1,4m.
Ruang-Ruang Komunal sebagai Sociopetal SpacesTata ruang, pelingkup dan furnitur tidak membatasi munculnya interaksi sosial.
Pet & Gardening as Social Interaction Catalysts
Memacu Perkembangan Interaksi melalui KebiasaanRutinitas mengajak binatang peliharaan seperti anjing dan kucing ke ruang terbuka dijadikan sebagai kegiatan sosial yang potensial terhadap interaksi. 4massa apartemen dibagi menjadi 2: pet area dan no-pet area.
Beranda sebagai Taman KecilTaman sebagai ruang semi-publik di depan masing-masing hunian sebagai ruang sociopetal yang efektif.
Desain untuk Binatang PeliharaanTata ruang, pelingkup dan furnitur harus dirancang dengan pertimbangan adanya binatang peliharaan umum seperti anjing, kucing dan ikan.
Antropometri Binatang PeliharaanAntropometri binatang peliharaan patut dipertimbangkan, seperti pembatas koridor dan tinggi ambang jendela.
Efek Samping yang Harus Diperhatikan
ZoZ nana TTransisi sebagai Sociopetal SpaceRuang-ruanng g transisi terbuka sebagai ruang interaksi. SSala ah satunya adalah lebar koridor di depanan unit apartemen titidadak k booleleh h kurang dari 1,1 4m4 .
RuRuang-Ruanngg Komuunal sebagagaiSociopetalal SSpapacesTata ruang, pelingngkuk p dadan n fufurnr itur tididak membatasi munculnyya a interaraksksi i sososial.
Pet & Gardening as Social Interaction rCatalysts
Memacu Perkembangaan n Inteteraraksk i melalui KebiasaanRutinitas mengajak binatang g peliihahararaanan seperti anjing dan kucing ke rruau ngg terbuka dijadikan sebagai kegiiata an sosial l yang potensial terhadap interakksi. 4massa apartemen dibagi menjaddi 2: pepet area dan no-pet area.-
BeBerranda sebagai Taman KecilTaman sebagai ruang semi-publik - didi depan masing-masing hunian seebabagagaii ruanang g sosociciopopetetalal yayangg efefektktifif.
Desaainin untukk BBininattanangg PePelilihaharaaaanTaatta ruang, pelingkup dadann fufurnitur harus diranncang dengan pertimbangan adanya binattang peliharaan umum seperti anjing, kucicing dan ikan.
Kebisingan diatasi dengan buffer zone dan sistem akustik ruang. Kotoran binatang peliharaan diatasi dengan pembentukan sistem waste management center.
Variety of Community Based Facilities
Lobby Lounge as Coworking SpaceSport CenterNearby Open SpacesModern MarketPet & Plant Care
Sense of Nature
Green Space to Reduce Stress
Reduce StressRuang terbuka hijau sebagai tempat melepas stres.
Fixing Behavioral Problems through Green SpaceRuang terbuka hijau sebagai area bermain anak yang aman dan terkontrol, menjadi ruang efektif dalam membangun perilaku positif.
Pet & Gardening as Environmental Awareness Catalysts
Improving Environmental AwarenessPeningkatan kesadaran akan lingkungan sekitar dimulai dari tingkat individu dan keluarga.
Potential Biological WastePenggunaan kembali limbah sebagai bukti nyata yang positif dari green lifestyle.
Energy Oriented Design
Sustainable Community in Sustainable EnvironmentIklim mikro yang sejuk dan nyaman efektif dalam membentuk ruang interaksi sosial yang optimal.
Balcony to Reduce Solar RadiationBalkon digunakan sebagai zona semiprivat yang juga mereduksi radiasi sinar matahari.
Cross Ventilation System to Improve Thermal Comfort
Variety of Commununiity Based FaFacicilities
LoL bbbby y Lounge as Coworking SpaceSport CenttererNearby Open SpSpacacesModern MarketPePet t & & PlPlanant Care
Sense ofof Natuture
Grreeeenn SpSpace too Reduducec Stress
ReReduducece SStrtresesssRuRuanang g terbukka a hih jau sesebagai tempmpat melepas sttreres.s.
Fixing Behavioral PrProbo lemsms tthrhrouo gh Green SpaceRuang terbuka hijau sebagagai arreaea bermain anak yang aman dann terkokontntrorol, menjadi ruang efektif dalam mmembmbanngug n perilaku positif.
Pet & Gardening as Environmental AwarenessCaCattalyysts
Improving Environmental AwwaarenessPeningkatan kesadaran akan linngkunggan sekitar dimulai dari tingkat indiivididuu dan n keluluaarga.
Potential Biological WastePenggunaan kembali limbah seebabagagaii buuktkti i nynyatataa yayangng ppososititifif ddararii grgreeeenn lilifefestyle.
Ennerergy Orienteted dDesign
Susttaainable Coommmmunnitityy inin SSuustataininable EnnvironmentIklimm mikro yang sejuk dan nyaman efekttif dalam membentuk ruang interaksi sosiial yang optimal.
BBalcony to Reduce Solar RadiationBalkon digunakan sebagai zona
146
Sistem penghawaan alami diterapkan secara aktif maupun pasif.
Rainwater Reuse System & Groundwater ConservationAir hujan digunakan kembali untuk flushing dan menyiram tanaman, lainnya untuk meningkatkan kualitas air tanah.
Sense of Safety
Spatial & VisualContinuity
Both Continuity MaintainedRuang terbuka, transisi, komunal, fasilitas harus terbuka secara spatial mauoun visual.
Visual Continuity Maintained with Limited Spatial ContinuityDiterapkan pada ruangan-ruangan yang membutuhkan pengawasan tinggi seperti tempat bermain anak dan ruang dengan frekuensi penggunaan yang rendah.
Limited Spatial & Visual ContinuityRuang-ruang yang dirancang dengan ruang privasi khusus harus dapat dikontrol oleh penghuninya. Misal, ruang dalam apartemen, kantor, ruang ganti.
Sumber: (Analisis Penulis, 2016)
AiAir r huhujajan digunakan kembali untuk flushing dadann menyiram tanaman, lainnya untuk meningkatktkan kualitas air tanah.
Sense of Safety
Spatial & VisuualContinuity
Both Continuity MainintainedRuRuanang teterbrbuka, transisi, kkomo unal,fafassililitaass haharrusus ttererbuka secara a spspatial mam uoun visualal.
Visual Continuitity y Mainntatainineed withLimited Spatial ConttininuityyDiterapkan pada ruangann-ruanngagan n yay ng membutuhkan pengawasann tinggggii sesepeperti tempat bermain anak dan ruaang dedengnganan frekuensi penggunaan yang reendahah.
Limited Spatial & Visual ConttinuityRuang-ruang yang dirancang deengan ruang privasi khusus harus dappaat dikokontntrol oleh ppenenghghununinya. MiMisal, ruangng dadalalam apartemen, kantor, ruang ganti.
Sumber: (Analisis Penuliliss, 22010166)
147
Konsep Pembentukan Interaksi Sosial
Gambar 6.2 Interaksi Antar Penghuni dalam Unit dan Antar Unit
Sumber: (Analisis Penulis, 2016)
148
Gambar 6.3 Interaksi Antar Lantai dan Antar Blok
Sumber: (Analisis Penulis, 2016)
Gambar 6 3 Interaksi Antar Lantai dan Antar Blok
149
Gambar 6.4 Interaksi Antar RW dan Antar Penghuni dengan Luar
Sumber: (Analisis Penulis, 2016)
G 6 4 i A A i
150
6.2 Konsep Perencanaan 6.2.1 Konsep Fungsi
Melalui hasil analisis, maka pengguna Low Rise Apartment dapat dibagi
menjadi tiga kategori: penghuni, tamu dan pengelola.
Tabel 6.2 Tabel Penerapan Solusi Social Sustainable Architecture
Kategori Sub-kategori Sifat Kegiatan Secara UmumPenghuni Sasaran Penghuni:
Penghuni PerseoranganKeluarga BaruKeluarga KecilKeluarga BesarPenghuni Kelompok
Prioritas kenyamanan & keamanan.Pelayanan utama.Pintu masuk utama.
Penghuni dibagi menjadi dua kelompok besar:
Penghuni Pet ZonePenghuni No-Pet Zone
Masing-masing kelompok berhak mendapatkan prioritas kenyamanan dan keamanan yang sama.
Tamu Tamu PenghuniTamu PeminatTamu Fasilitas
Pintu masuk utama.
Pengelola DirekturManajerPengelola Fasilitas
Children CarePet & Plant CareModern MarketSport Center
Bagian MEBag. HousekeepingBag. Recycle CenterBag. KeamananBag. Pemasaran & HumasBag. Umum & PersonaliaBag. Resepsionis & Administrasi Penghuni
Pintu masuk dibedakan,tidak terlihat penghuni dan tidak dapat diakses publik.
Zona Fasilitas Children CareRuang Kepala Bagian 11.2 1 11.2Ruang Resepsionis 11.1 1 11.1Ruang Bermain 19.5 1 19.5Ruang Penyimpanan 4 1 4.8Lavatori 3.34 2 6.68
Zona Fasilitas Pet & Plant CareRuang Kepala Bagian 11.2 1 11.2Ruang Resepsionis 11.1 1 11.1Ruang Penitipan Binatang Peliharaan 19.5 1 19.5
Ruang Penyimpanan 4 1 4.8Lavatori 3.34 2 6.68
Zona Fasilitas Modern MarketModern Market Tenant 16 20 320
TiTinggi banguunanan n gegedungg bbereradada a didi aantntara a a 1414-440m0m sehingga jajarak minimum
antar babangn unann gedungg adadalalahah 66-8-8m.m. Lebar mininimal jjala an akses ddan bidang
kerjrjaa miminin mum m mmobil pemadam kebakaran adadala ah 44m,, ttininggggi miniimam l 4,5
m,m, ddengaann jangkauan maksimal 45m.
B.B. Jaraakk Tempuh Keluar (Pasif)Baattasan lorong buntu pada bangunan apartemen adalahh 155mm (d(dene gann
ssprinkler), dengan jarak tempuh maksimal 45m (dengan sprinnklerr).).
C. Detektor Asap (Aktif)
Detektor asap ditempatkan pada dapur unit dan modern market.t.
D. Hidran (Aktif)
Hidrann bbanangugunanann beberjrjarakak 35 memetter anantatarara ssatatuu hihidrd an dengan hidrdranan
lainnya. Letak hidran kebakakararan n harus berada pada tempat yang mumudadah
terjangkau, aman, dan umumnya ditempatkan di dekat pintu darururatat. HHididrran
hahalalamamann diditeterarapkpkan ddenengagann jaj rak k jajangngkakauan n teterjrjauauhh 6060 mmeteterer ddarari i mmobil
pepemadadamm kekebbakakararan dadan n jaraakk teterjauh h anantatarara mmobobilil ddanan hidraann hahalalamman 20
memeteterr. TTangki air minimamal memimiliki kapasitas 225m5m3 uuntntukuk memasok
kebutuhan dua hidran yanng beroperaasi selama sekitar 30 menit.
E. Sprinkler (Aktif)
Letak sprinkler dengan ddini ding ttidak boleh melebihi 2,3 meter untuk
ruangan dengan langit-langitt danan 1,50 meter untuk ruangan tanpa langit-
langit Jarak antar sprinkler makksimum 4 6m
162
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Imelda. 2007. Menata Apartemen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Badan Pusat Statistik Provinsi Jakarta. 2015. “Berita Resmi Statistik: Komuter DKI Jakarta Tahun 2014”, 16 Februari.
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. 2014. “Kota Tangerang Selatan Dalam Angka 2014”.Tangerang Selatan: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan.
Ching, Francis D.K. 2007. Architecture: Form, Space and Order. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
De Chiara, Joseph dan Michael J. Crosbie. 2001. Time-Saver Standards for Building Types. New York: Mc Graw-Hill.
Hall, Edward T. 1966. The Hidden Dimensions. New York: Double Day
Joo Hwa Bay dan Boon-Lay Ong. 2006. “Tropical Sustainable Architecture: Social and Environmental Dimensions”. Oxford: Elsevier Ltd.
June McNicholas & Glyn M. Collis, “Dogs as catalysts for social interactions: Robustness of the effect”,British Journal of Psychology, Great Britain, 2000.
Juwana, Jimmy. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta : Erlangga Lang, Jon. 1987. Creating Architectural Theory. New York: Van Nostrand
Lynch, Kevin dan Hack, Gary. 1984. Site Planning Third Edition. Cambridge MA and London: MIT Press
Menteri Pekerjaan Umum RI; “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008”, Departemen Pekerjaan Umum, 2008.
Metropolitan Design Center. 2005. “Minnesota Housing Density Sheets”. Minneapolis: University of Minnesota.
Neuferst, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta
Neuferst, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta NSW Department of Planning and Environment. 2015. Apartment Design Guide. Sydney: Crown.
Panero, Julius dan Martin Zelnik. 2005. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2031
Republik Indonesia. 2011. Undang Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Robert Gifford. 2007. “The Consequences of Living in High-Rise Buildings,” Invited Review Paper, Sydney:University of Victoria. January 28.
Savitri, Esti, Marcel Ignatius, Amelia Budihardjo, Imelda Anwar, dan Viva Rahwidyasa, Aditya, Ferihan F. 2007. Indonesia Apartment: Design Concept Lifestyle. Jakarta: PT. Griya Asri Prima.
Sommer, Robert. 1969. Personal Space: The Behavioral Basis of Design. Englewood Cliffs: Prentice-Hall
White, Edward T. 1975. Concept Sourcebook. Architectural Media, Ltd.
Februari.
Badan Pusat Statistik Kota TTaangerang Selatan. 2014. “Kota Tanngegerang Selatan Dalam Angka 2014”.Tangerang Selatan: Badann PPusat Statistik Kota Tangerang Selatan.
Ching, Francis D.KK. 2007. Architecture: FoForm, Space and Order. Canada: John WWilileye & Sons, Inc.
De Chiara, JJooseph dan Michchaeell J.J. CCrosbie. 20200101.. TTimem -S-Savveer SStaandndarards ffor Building Types. Neeww York: Mc Graw-w-HiHilll .
Hall,, EEdward T. 1996666.. The Hidden DDimimenen isions. New Yo krk: DoDoububle Day
JoJoo Hwa BaBay y dadan n Boon-LaLay Ong. 2006. “Tropical Sustainable Architectcturu e: Socciaial l anand d Environmmental Dimensnsionsns””. OxO ford: ElElsevier Ltd.
June MMcNcNicicholass && Glyn M. Collis, “Dogs as catalysts for social interactions: Robobustnesss ofof ttheh effect””,,Brittisishh JoJournal l oof Psychology, Great Britain, 2000.
JuJuwawanan , Jimmmmy. 2005. Panduan Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta : ErlanggaLaLangng, Jon. 11987. Creating Architectural Theory. New York: Van Nostrand
LyLyncn h, KKeevin dan Hack, Gary. 1984. Site Planning Third Edition. Cambridge MA and London: MIT Press
Menteri Pekerjaan Umum RI; “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/20088”, Departrtemeen PeP kerjaaan Umum, 2008.
Metroppololitan Design Center. . 20200505. “MMininnen sota Housing Dennsisityty SSheheetets”s .. Minneapolis: University of Minnnesesotota.
NeN uferst, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Penerrbbit ErErlangga. Jakarta
NNeufufererst, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta NSNSW W Depaartrtmement of Planningg aandd Environment. 2015. Apartmennt t Deesisigngn Guide. SySydndneyey:: CrCrownn.
PaPaneneror , Julius ddan MMar itin ZeZelnlnikik. 22005. DiDimemensnsi i MaManunusisiaa ddan Ruang g InInteteririor. JJakka trta: ErErlangnggaga..
Pemerintntahah KKota TaTangngerang Selatan. 2011. Renencana Tata a RRuang Wilayah Kota TTanangegerarangg SSelelatatan Tahun 2011-2031
Republik Indonesia. 2011. Undang Undang No. 20 Tahun 22011 tentang Rumah Susun.
Robert Gifford. 2007. “The Consequences of f LiL ving in Higgh-Rise Buildings,” s Invited Review Paper, Sydney:University of Victoria. January 28.
Savitri, Esti, Marcel Ignatius, Amelia Budihardjdjo, Immelda Anwar, dan Viva Rahwidyasa, Aditya, Ferihan F. 2007. Indonesia Apartment: Design Concept Lifests ylyle. Jakarta: PT. Griya Asri Prima.
163
DAFTAR REFERENSI
Defanie Arianti, “Urbanization and Suburbanization in Jakarta”, Indonesia’s Urban Studies, diakses dari https://www.99.co/blog/indonesia/inilah-perbedaan-rumah-susun-apartemen-dan-kondominium, 17 September, 2015.
Deden Rukmana, “Urbanization and Suburbanization in Jakarta”, Indonesia’s Urban Studies, diakses dari http://indonesiaurbanstudies.blogspot.co.id/2007/03/urbanization-and-suburbanization-in.html, 24 Juni, 2015.
Kelly Minner. "8 House / BIG" 20 Oct 2010. ArchDaily. Accessed 18 Dec 2015.http://www.archdaily.com/83307/8-house-big/
Muhamad Marwan, “Sejarah Kota Tangerang Selatan”, Web Portal Resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan, diakses dari http://www.tangerangselatankota.go.id/ver3/selayangpandang/sejarah-kota-tangerang-selatan, 24 Juni, 2015.
Muhamad Marwan, “Mekarnya Pembangunan Properti di Tangerang”, Koran Sindo, diakses dari http://ekbis.sindonews.com/read/1016171/150/mekarnya-pembangunan-properti-di-tangerang-1435104298, 24 Juni, 2015.
Paul Barter, “Two-wheeler Parking Can Be Very Very Space-Efficient”, Reinventing Parking, diakses dari http://www.reinventingparking.org/2013/08/two-wheeler-parking-can-be-very-very.html, 17 September, 2015.
Analisis Properti Tangerang Selatan, UrbanIndo, diakses dari http://www.urbanindo.com/guide/analytics?location=Tangerang+Selatan%2C+Banten, 24 Juni, 2015.
“Draf Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan Tahun 2010-2025”, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2010, diakses dari labpm2.ipdn.ac.id.
Guidelines for the Design and Management of Bicycle Parking Facilities Draft, Toronto City Government, 2008.
“Macam/Bentuk Organisasi yang Ada di Lingkungan Masyarakat Indonesia”, Koran Sindo, diakses dari http://ekbis.sindonews.com/read/1016171/150/mekarnya-pembangunan-properti-di-tangerang-1435104298, 24 Juni, 2015.
Parking Requirements, Houston Government – Planning Development, diakses dari http://www.houstontx.gov/planning/DevelopRegs/docs_pdfs/parking_req.pdf, 12 Agustus 2015.
“Tak Ada RT/RW di Apartemen Picu Lemahnya Kontrol Sosial”, Rima News, diakses dari http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20150520/213827/Tak-Ada-RT-RW-di-Apartemen-Picu-Lemahnya-Kontrol-Sosial?utm=prepage, 24 Juni, 2015.
"Wilton Close / Cymon Allfrey Architects" 23 Jun 2014. ArchDaily. Accessed 18 Dec 2015.http://www.archdaily.com/518334/wilton-close-cymon-allfrey-architects/
Kelly Minner. "8 Housee // BBIG" 20 Oct 2010. ArchDaily. Accessed 18 Dec 2001515.http://www.archdailyly.com/83307/8-housee--big/
Muhamad MaMarwan, “Sejarraha KKotota a Tangeranang g SeSelalataann”,”, WeWeb PoP rtrtalal RResmi Pemerintah KoKota Tangerang Selatan, ddiiakses dari http://w/wwww.tanangerangselatankota.go.iid/ver33/s/selelayayanangpgpandang/sejarah-k-kota-tangerang-selatann, 24 Juni, 201015.5
MuMuhamad Marwrwann,, “Mekarnynya Pembangunan Properti di Tangerang”, KoKoran Sindo,o, ddiaiaksksese dari hhttp://eekbk isis.s.sinindodonews.ccoom/read/1016171/150/mekarnya-pembangunan-propeertr i-di-tanangegerarangng--143510042429898, 224 Junni,i, 2015.
Paulul BBararteter, “TwTwo-wheeler Parking Can Be Very Very Space-Efficient”, Reinventing PaParking,, ddiaiaksk es darihttptp:/://w/www.reeinventingparking.org/2013/08/two-wheeler-parking-can-be-very-very.htmll,, 17 SSeepteembmbeer,20201515.
AnAnala isis PProperti Tangerang Selatan, UrbanIndo, diakses dari http://wwww.urbanindo.com/guide/analytics?location=Tangerang+Selatan%2C+Banten, 24 Junni, 2015.
“Draf RRancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tangerang Selatan Tahun 20100-2025”, BBadann PePerencannaan Pembangunan Daerah Tahun 2010, diakses dari labpm2.ipdn.ac.id.
Guidelininees for the Desiggn n anandd MManagemeentnt of Bicycle Parkrkining Facilitiies DDraraftft, Toronto Cityy GGovernmennt,t 2008.
“M“Macam/Bentuk Organisasi yang Ada di Lingkungagan Masyarakat Indonesia”, Koran Sindo, diaksess ddarriihthttp:/://e/ekbis.sindonews.com/read/1016171/150/mekarnya-pembangunan-properti-di-tangerang-14143535101 4229898, 2424 JJununi,i, 2201015.5.
PaP rkrkining g Requirements, HoHousustoton Government –– PPlalannnniningg Developmp ent, ddiaiaksksese dari––httpp:/: /wwwwww h.hououststoontxtx g.gov/p/plalannning/DevelolopRp egs//dodocs_pdffs/s/parking_reeqq.pdpdf, 1212 AAguguststusus 22010155. ff
“Tak Ada RT/RW di Apartemen Picu Lemahhnnya Kontrorol Sosial”, Rima News, diakses dari http://nasional.rimanews.com/peristiwa/readd/20150520/21313827/Tak-Ada-RT-RW-di-Apartemen-Picu-Lemahnya-Kontrol-Sosial?utm=prepage, 244 Juni, 2015.
"Wilton Close / Cymon Allfrey Architects" 233 Jun 2014. AArchDaily. Accessed 18 Dec 2015.http://www.archdaily.com/518334/wilton-closese-cymon-a-allfrey-architects/