34 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah yang ada di Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo. Sekolah yang dijadikan penelitian ini adalah 2 SD yaitu : 1. SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas kontrol. SD ini terletak di Desa Wonoroto Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. 2. SD Negeri 2 Wonoroto sebagai kelas eksperimen. SD ini terletak di desa Klesem Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo. Siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 7siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini mayoritas sama yaitu dari keluarga petani dan pedagang karena daerah ini terletak di pedesaan. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Negeri 1 dan 2 Wonoroto sebagai tempat penelitian adalah penelitian dengan topik pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together Terhadap keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah karena selama ini pembelajaran yang diterapkan hanya menggunakan metode ceramah belum pernah menggunakan model pembelajaran.
29
Embed
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/895/5/T1_292008150_BAB IV.pdf · 35 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian . Tabel 4.1 . Pelaksanaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
34
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah yang ada di Kecamatan Watumalang
Kabupaten Wonosobo. Sekolah yang dijadikan penelitian ini adalah 2 SD yaitu :
1. SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas kontrol. SD ini terletak di Desa Wonoroto
Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto
berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
2. SD Negeri 2 Wonoroto sebagai kelas eksperimen. SD ini terletak di desa Klesem
Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo. Siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto
berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 7siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini mayoritas sama yaitu dari
keluarga petani dan pedagang karena daerah ini terletak di pedesaan. Alasan yang
menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Negeri 1 dan 2 Wonoroto sebagai tempat
penelitian adalah penelitian dengan topik pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head
Together Terhadap keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah karena selama
ini pembelajaran yang diterapkan hanya menggunakan metode ceramah belum pernah
menggunakan model pembelajaran.
35
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Tabel 4.1
Pelaksanaan Penelitian
No Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan
1. 2 Maret 2012 Uji validitas soal di SD Negeri 1 Banyukembar
2. 3 Maret 2012 Uji validitas angket keaktifan di SD Negeri 1 Banyukembar
3. 9 Maret 2012 Pelaksanaan Pretest di SD Negeri 1 Wonoroto
4. 10 Maret 2012 Pelaksanaan Pretest di SD Negeri 2 Wonoroto
5. 16 Maret 2012 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 1
Wonoroto menggunakan metode ceramah
dengan materi sifat- sifat bangun ruang kubus
dan balok.
6. 17 Maret 2012 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 1 Wonoroto
menggunakan metode ceramah dengan materi sifat-
sifat bangun ruang tabung, kerucut dan bola.
7. 22 Maret 2012 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 2 Wonoroto
menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together dengan materi sifat- sifat bangun ruang
kubus dan balok.
8. 24 Maret 2012 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 2 Wonoroto
menggunakan model pembelajaran Numbered Head
Together dengan materi sifat- sifat bangun ruang
tabung, kerucut dan bola.
9. 30 Maret 2012 Pelaksanaan Post Test kelas Kontrol di SD Negeri 1
Wonoroto
10. 31 Maret 2012 Pelaksanaan Post Test kelas Eksperimen di SD
Negeri 2 Wonoroto
36
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Data Hasil Belajar Siswa Sebelum Perlakuan ( Pre Test)
4.2.1. 1 Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV
digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD Negeri 1 Wonoroto, sebagai
berikut :
0 – 40 : Sangat Kurang
41 – 60 : Kurang
61 – 70 : Cukup
71 – 90 : Tinggi
91 – 100 : Sangat Tinggi
Hasil pre tes siswa kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretestkontrol 22 27 80 55.05 13.404
Valid N (listwise) 22
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data jumlah siswa (N) sebanyak 22
siswa mempunyai skor maksimal 80 dan skor minimal 27 dengan rata-rata sebesar 55,05
serta standar deviasi 13,404.
Pengukuran hasil pre tes kelas kontrol pada SD Negeri 1 Wonoroto adalah tampak seperti
pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Kategori hasil pre tes SD Negeri 1 Wonoroto
Nama SD Interval Kategori F %
SD Negeri 1
Wonoroto
91- 100 Sangat Tinggi - -
71- 90 Tinggi 4 18,18
61- 70 Sedang 1 4,54
37
41- 60 Kurang 13 59,10
0- 40 Sangat Kurang 4 18,18
Jumlah 22 100
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil pre tes SD Negeri 1 Wonoroto.
Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori sangat kurang sebanyak 4 siswa
(18,18%), kategori kurang 13 siswa (59,10%), kategori sedang sebanyak 1 siswa (4,54% ),
kategori tinggi 4 siswa ( 4,54 %) dan tidak ada siswa yang mendapatkan kategori sangat
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai belajar siswa SD Negeri 1 Wonoroto masih rendah.
Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik 4.1.
Grafik 4.1
Nilai Pre Test SD Negeri 1 Wonoroto
4.2.1.2 Hasil Pre Test Siswa Kelas Eksperimen
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa digunakan
lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD Negeri 2 Wonoroto, sebagai berikut :
0 – 40 : Sangat Kurang
0
2
4
6
8
10
12
14
Tinggi Sedang Kurang Sangat Kurang
71- 90 61- 70 41- 60 0- 40
38
41 – 60 : Kurang
61 –70 : Sedang
71 – 90 : Tinggi
91 – 100 : Sangat Tinggi
Hasil pre tes siswa kelas eksperimen dapat dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretestkelaseksperimen 21 40 87 60.67 11.128
Valid N (listwise) 21
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 21 mempunyai skor
maksimal 87, skor minimal 40 dan rata-rata sebesar 60,67 serta standar deviasi 11,128.
Pengukuran hasil pre tes pada SD Negeri 2 Wonoroto adalah tampak seperti pada tabel
4.5.
Tabel 4.5
Kategori hasil Pre Test SD Negeri 2 Wonoroto
Nama SD Interval Kategori F %
SD Negeri 2
Wonoroto
91- 100 Sangat Tinggi - -
71- 90 Tinggi 4 19,05
61- 70 Sedang 4 19,05
41- 60 Kurang 12 57,14
0- 40 Sangat Kurang 1 4,76
Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil pre tes SD Negeri 2 Wonoroto.
Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori sangat kurang sebanyak 1 siswa ( 4,76
39
%), kategori kurang sebanyak 12 siswa (57,14 %), siswa yang mendapatkan kategori
sedang sebanyak 4 siswa (19,05 %), siswa yang mendapatkan kategori tinggi sebanyak 4
siswa (19,05 %), dan tidak ada siswa yang mendapatkan kategori sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai belajar siswa SD Negeri 2 Wonoroto masih terbilang rendah.
Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik 4.2.
Grafik 4.2 Nilai Pre Test SD Negeri 2 Wonoroto
4.2.2 Data Hasil Belajar Siswa Setelah Perlakuan ( Post Test)
4.2.2.1 Data Hasil Post Test Siswa Kelas Kontrol
Hasil Post Tes siswa SD Negeri 1 Wonoroto menggunakan metode ceramah dapat
dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
posttestkelaskontrol 22 44 80 64.55 9.425
Valid N (listwise) 22
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 22 mempunyai skor
maksimal 44, skor minimal 80 dan rata-rata sebesar 64,55 serta standar deviasi 9,425.
Pengukuran hasil post tes pada SD Negeri 1 Wonoroto adalah tampak seperti pada tabel
4.7.
Tabel 4.7
Kategori hasil post tes SD Negeri 1 Wonoroto
Nama SD Interval Kategori F %
SD Negeri 1 91- 100 Sangat Tinggi - -
05
1015
Tinggi Sedang Kurang Sangat Kurang
71- 90 61- 70 41- 60 0- 40
40
Wonoroto 71-90 Tinggi 8 36,36
61-70 Sedang 4 18,19
41-60 Kurang 10 45,45
0- 40 Sangat Kurang - -
Jumlah 22 100
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil post tes SD Negeri 1 Wonoroto.
Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori kurang sebanyak 10 siswa (45,45 %),
kategori sedang sebanyak 4 siswa (18,19 %) dan yang termasuk dalam kategori tinggi
sebanyak 8 siswa (36,36 %), dan tidak ada siswa dalam kategori sangat kurang dan
sangat tinggi. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik
4.3.
Grafik 4.3
Nilai Post Test SD Negeri 1 Wonoroto
4.2.2.2 Data Hasil Post Test Siswa Kelas Eksperimen
Hasil Post Tes siswa SD Negeri 2 Wonoroto setelah menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together dapat dilihat pada tabel 4.8.
0
2
4
6
8
10
12
Tinggi Sedang Kurang
71-90 61-70 41-60
41
Tabel 4.8
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Posttestkelaseksperimen 21 60 96 78.48 11.134
Valid N (listwise) 21
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 21 mempunyai skor
maksimal 96, skor minimal 60 dan rata-rata sebesar 78,48 serta standar deviasi 11,134.
Pengukuran hasil post tes pada SD Negeri 2 Wonoroto adalah tampak seperti pada tabel
4.9.
Tabel 4.9
Kategori hasil post tes SD Negeri 2 Wonoroto
Nama SD Interval Kategori F %
SD Negeri 2
Wonoroto
91- 100 Sangat tinggi 5 23,80
71-90 Tinggi 10 47,62
61-70 Sedang 4 19,05
41-60 Kurang 2 9,53
0-40 Sangat Kurang - -
Jumlah 21 100
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil post tes SD Negeri 2 Wonoroto.
Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori sangat tinggi sebanyak 5 siswa (23,80
%), kategori tinggi sebanyak 10 siswa (47,62 %), kategori sedang sebanyak 4 siswa (19,05
%), kategori kurang sebanyak 2 siswa (9,53 %) dan tidak ada siswa yang termasuk dalam
kategori sangat kurang. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat
pada grafik 4.4.
42
Grafik 4.4 Nilai Post Test SD Negeri 2 Wonoroto
4.2.3 Data Hasil Keaktifan Siswa
4.2.3.1 Data Hasil Keaktifan Siswa Kelas Kontrol
Dalam menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel keaktifan siswa
digunakan 5 kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Oleh
karena jumlah item valid sebanyak 22 item tetapi yang digunakan hanya item yang sesuai
dengan metode yang dijadikan penelitian sehingga menjadi 18 item, banyaknya pilihan
jawaban 4 dengan skoring dari 1 sampai dengan 4 maka peluang skor tertinggi adalah 4 x
18= 72 dan skor terendah adalah 1 x 18 = 18. Lebar interval dapat dihitung sebagai
berikut:
8,105
1872
i
Kriteriabanyaknya
MinNilaiMaxNilaii
Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel keaktifan siswa
dapat dikategorikan sebagai berikut:
61,2 ≤ x ≤ 72 : Sangat Tinggi
50,4 ≤ x < 61,2 : Tinggi
39,6 ≤ x < 50,4 : Sedang
28,8 ≤ x < 39,6 : Rendah
0
2
4
6
8
10
12
Sangat tinggi Tinggi Sedang Kurang
91- 100 71-90 61-70 41-60
43
18 ≤ x < 28,8 : Sangat rendah
Pengukuran hasil keaktifan siswa pada kelas kontrol SD Negeri 1 Wonoroto
adalah tampak seperti pada tabel 4.10.
Tabel 4.10
Hasil Keaktifan Siswa Kelas Kontrol
Kelas Kontrol Hasil Keaktifan Kategori
Pertemuan 1 44 Sedang
Pertemuan 2 44 Sedang
4.2.3.2 Data Hasil Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen
Dalam menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel keaktifan siswa
digunakan 5 kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Oleh
karena jumlah item valid sebanyak 22 item tetapi item yang digunakan sesuai dengan
metode yang dijadikan penelitian sehingga menjadi 18 item, banyaknya pilihan jawaban 4
dengan skoring dari 1 sampai dengan 4 maka peluang skor tertinggi adalah 4 x 18= 72
dan skor terendah adalah 1 x 18 = 18. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut:
8,105
1872
i
Kriteriabanyaknya
MinNilaiMaxNilaii
Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel keaktifan siswa
dapat dikategorikan sebagai berikut:
61,2 ≤ x ≤ 72 : Sangat Tinggi
50,4 ≤ x < 61,2 : Tinggi
39,6 ≤ x < 50,4 : Sedang
28,8 ≤ x < 39,6 : Rendah
18 ≤ x < 28,8 : Sangat rendah
Pengukuran hasil keaktifan siswa pada kelas kontrol SD Negeri 2 Wonoroto
adalah tampak seperti pada tabel 4.11.
44
Tabel 4.11
Hasil Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen Hasil Keaktifan Kategori
Pertemuan 1 55 Tinggi
Pertemuan 2 61 Tinggi
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis
4.3.1 Uji Validitas
4.3.1.1 Uji Validitas Keaktifan
Hasil uji validitas instrumen keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 4.12 yang
disajikan pada lampiran.
Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa dari 38 item soal keaktifan terdapat 28 yang
valid dan 10 dinyatakan gugur yaitu nomor 4, 5, 6, 7, 12, 18, 19, 23, 24 dan 35. Dari 28
soal yang valid di uji lagi validitas dari butir-butir soal tersebut. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel 4.13 yang disajikan pada lampiran.
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa dari 28 item soal keaktifan terdapat 23 item
soal yang valid dan 5 dinyatakan gugur yaitu nomor 1, 3, 8, 20 dan 21. Dari 23 soal yang
valid di uji lagi validitas dari butir-butir soal tersebut. Hasil uji validitas dapat dilihat pada
tabel 4.14.
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa 22 item soal keaktifan valid, indeks data
diskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,247 sampai
dengan 0,774.
4.3.1.2 Uji Validitas Pre Test
Hasil uji validitas instrumen pre test dapat dilihat pada tabel 4.15 yang disajikan pada
lampiran.
Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa dari 30 soal tes terdapat 15 soal yang valid
dan 15 dinyatakan gugur yaitu nomor 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 18, 21, 23, 24, 28 dan
29. Dari 15 soal yang valid di uji lagi validitas dan reliabilitas dari butir-butir soal tersebut.
Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.16 yang disajikan pada
lampiran.
45
Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa 15 soal tes valid, indeks data diskriminasi
item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,257 sampai dengan 0,502.
4.3.1.3 Uji Validitas Post Test
Hasil uji validitas instrumen pre test dapat dilihat pada tabel 4.17 yang disajikan pada
lampiran.
Berdasarkan tabel 4.17 terlihat bahwa dari 45 soal tes 26 valid dan 19 dinyatakan