30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini disebabkan guru lebih banyak melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terutama mata pelajaran matematika belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif. Minat siswa untuk belajar matematika sangat kurang siswa cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan. Akibatnya kemampuan pemahaman konsep matematka setelah diadakan evaluasi belajar pada akhir pembelajaran hasilnya masih jauh dari harapan dan tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa sebelum diadakan tindakan dapat dibaca Tebel 4.1 distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus di bawah ini: Tabel 4.1 Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Pra Siklus No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah 21 100 % Minimum 30 Maksimum 82 Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai KKM pada Kompetensi Dasar pelajaran matematika adalah 65. Sehingga siswa yang belum mendapatkan nilai 65 dikategorikan belum tuntas belajarnya. Siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo yang belum tuntas hasil belajarnya sebanyak 14 siswa dari 21 siswa, yang dapat disajikan pada diagram 4.1. di bawah ini:
20
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7598/4/T1_262011044_BAB IV.pdf30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati
Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, sebelum diadakan penelitian
belumlah tuntas. Hal ini disebabkan guru lebih banyak melakukan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) terutama mata pelajaran matematika belum menggunakan pendekatan
pembelajaran yang inovatif. Minat siswa untuk belajar matematika sangat kurang siswa
cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan. Akibatnya kemampuan pemahaman
konsep matematka setelah diadakan evaluasi belajar pada akhir pembelajaran hasilnya
masih jauh dari harapan dan tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa sebelum diadakan
tindakan dapat dibaca Tebel 4.1 distribusi frekuensi hasil belajar pra siklus di bawah ini:
Tabel 4.1
Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo
Pra Siklus
No Ketuntasan Frekuensi Persentase
1 Tuntas 7 33%
2 Tidak tuntas 14 67%
Jumlah 21 100 %
Minimum 30
Maksimum 82
Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai KKM pada Kompetensi Dasar
pelajaran matematika adalah 65. Sehingga siswa yang belum mendapatkan nilai 65
dikategorikan belum tuntas belajarnya. Siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo yang belum
tuntas hasil belajarnya sebanyak 14 siswa dari 21 siswa, yang dapat disajikan pada
diagram 4.1. di bawah ini:
31
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Jumo
Pra Siklus
Diagram 4.1 menunjukkan siswa yang belum tuntas mencapai 67%. Pada
pembelajaran matematika siswa terpancang oleh penjelasan dan sejumlah tugas yang
diberikan guru. Akibatnya kemampuan pemahaman konsep matematika pada materi
bilangan bulat sangat rendah. Dari hasil analisis data tersebut dijadikan sebagai acuan
penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan tiga
pertemuan.
4.1.2. Siklus 1
4.1.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus 1
Hasil evaluasi yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan
yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika. Tindakan
awal, 1) menyusun rencana penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan materi
bilangan bulat, 2) menyiapkan alat pembelajaran. 3) menyiapkan lembar observasi kinerja
guru dan aktivitas belajar siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama
proses belajar mengajar berlangsung, 4) menyiapkan soal evaluasi dengan materi
bilangan bulat yang diberikan pada akhir pertemuan kedua. 5) menyiapkan soal perbaikan
dan pengayaan dengan materi bilangan bulat.
4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan
Agustus 2013 yang berlangsung selama tiga kali pertemuan. Langkah-langkah tindakan
yang dilakukan pada pertemuan pertama sama pada pertemuan kedua, hanya dengan
indikator yang berbeda. Langkah tindakan awal: 1)menyampaikan tujuan dan kompetensi
33 %
67 %
Tuntas
Tidak Tuntas
32
dasar yang akan dicapai. 2) memberikan motivasi dengan cara melakukan tanya jawab
yang berhubungan dengan materi.
Awal kegiatan inti pertemuan pertama siklus 1: 1) menjelaskan materi bilangan
bulat. 2) memandu siswa untuk membuat kelompok dan mengatur tempat duduk,
memberikan tugas kelompok. 3) meminta siswa dalam kelompok berdiskusi untuk
menyelesaikan tugas kelompok. 4) tindakan akhir kegiatan inti meminta ketua kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi kerja kelompok. 5) meminta kelompok siswa yang
lain untuk menanggapi, bertanya dan memberi masukan terhadap hasil diskusi kelompok
yang presentasi.
Pada kegiatan akhir: 1) memberikan latihan soal sebagai kuis. 2) memberikan tugas
rumah. 3) pembelajaran ditutup dengan memberikan informasi tentang pembelajaran yang
akan datang.
Pada pertemuan kedua siklus 1, langkah-langkah kegiatan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD hampir sama pada pertemuan pertama. Hanya saja diawal
pembelajaran dalam memberikan motivasi dengan cara mengoreksi tugas rumah.
Penjelasan materi bilangan bulat kemudian diakhir pembelajaran memberikan soal
evaluasi sebagai kuis siklus 1. Evaluasi diberikan untuk mengukur keberhasilan tindakan
yang dilakukan guru yaitu Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pada pertemuan ketiga guru melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan
remidial dan pengayaan sesuai dengan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
dengan materi bilangan bulat.
4.1.2.3. Hasil Tindakan Siklus 1
Aktivitas siswa selama mengikuti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada siklus 1 memperoleh penilaian yang dilakukan observer seperti tampak pada
Tabel 4.2. di bawah ini:
Tabel. 4.2
Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Jumo pada Siklus 1
Pelaksanaan Skor yang diperoleh
Presentase Kriteria
Pertemuan 1 32 57% Kurang Pertemuan 2 40 71% Baik
33
Pertemuan pertama siklus 1 aktivitas belajar siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo
selama mengikuti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelajaran
matematika memperoleh presentase 57% dengan kategori kurang. Pada pertemuan kedua
memperoleh 71% dengan kategori baik. Secara keseluruhan aktivitas siswa selama
mengikuti pelajaran kurang berani, kurang aktif dan masih banyak yang mengalami
kesulitan.
Hasil kuis siklus 1 sebagai evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan kedua
sebelum diadakan perbaikan dan penganyaan tersaji pada Tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel. 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Jumo
Siklus 1 No Interval Frekuensi Persentase
1 < 65 9 43%
2 65-74 6 28%
3 75-84 4 19%
4 85-94 2 10%
5 95-100 -
Jumlah 21 100%
Tabel 4.3 menunjukkan hasil belajar matematika siklus 1 siswa yang mendapat nilai
≤ 65 adalah 9 siswa, nilai 65-74 adalah 6 siswa, nilai 75-84 adalah 4 siswa, nilai 85-94
adalah 2 siswa. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.2
di bawah ini:
Diagram. 4.2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri 3
Jumo
Siklus 1
0
2
4
6
8
10
0-65 65-74 75-84 85-94 95-100
34
Diagram 4.2 menunjukkan masih banyak siswa yang nilainya belum sesuai dengan
indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu nilai 65 .Sedangkan yang 9 siswa yang belum
tuntas diberikan remidi. Sehingga penelitian ini dilanjutkan pada putaran berikutnya.
4.1.2.4. Hasil Observasi Siklus 1
Pada proses kegiatan belajar mengajar berlangsung pada siklus 1 dinilai oleh
observer. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru
dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan aktivitas belajar siswa selama
mengikuti pembelajaran. Tapi penilaian difokuskan pada kinerja guru selama mengajar.
Pertemuan pertama siklus 1 item kegiatan guru dalam model pembelajaran kooperatif tipe
STAD memperoleh penilaian dari observer tampak pada Tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel. 4.4. Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD pada Pertemuan Pertama Siklus 1 NO ITEM YANG DINILAI Skor
I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan 2
2 Mengomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai 3
3 Memotivasi siswa 2
4 Menyajikan informasi kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan 1
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
1 Mengkoordinasikan dan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. 3
2 Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa untuk materi pembelajaran dalam
kelompok-kelompok belajar.
3
3 Siswa diminta membahas lembar kerja kelompok 3
4 Memberikan evaluasi/kuis hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan secara individu
3
5 Bersama-sama siswa membuat rangkuman terhadap materi pembelajaran yang
telah dilaksanakan
1
III KEGIATAN AKHIR
1 Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.
1
2 Melakukan tindak lanjut 2
Jumlah Skor 24
Persentase Nilai 54%
Kategori Kurang
35
Tabel 4.4 menunjukkan masih ada 3 item yang belum dilaksanakan guru, selain itu,
item-item yang sudah dilaksanakan belum maksimal.
Pada pertemuan kedua siklus 1 kinerja guru sudah meningkat dibandingkan
pertemuan pertama, yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya hasil penilaian kinerja guru
yaitu seperti Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel. 4.5.
Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD pada Pertemuan kedua Siklus 1
NO ITEM YANG DINILAI Skor
I KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan 3
2 Mengomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai 3
3 Memotivasi siswa 2
4 Menyajikan informasi kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan 3
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
1 Mengkoordinasikan dan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. 3
2 Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa untuk materi pembelajaran dalam
kelompok-kelompok belajar.
3
3 Siswa diminta membahas lembar kerja kelompok 3
4 Memberikan evaluasi/kuis hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan secara individu
3
5 Bersama-sama siswa membuat rangkuman terhadap materi pembelajaran yang
telah dilaksanakan
2
III KEGIATAN AKHIR
1 Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.
3
2 Melakukan tindak lanjut 3
Jumlah Skor 31
Presentase Nilai 70%
Kategori Baik
Pada pertemuan kedua siklus 1 item yang direncanakan sudah dilaksanakan tapi
juga kurang maksimal. Hasil yang diperoleh belum memenuhi indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
36
4.1.2.5. Hasil Rerleksi Siklus 1
Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran.
Refleksi diadakan dengan melibatkan 1 teman sejawat. Kegiatan refleksi bertujuan untuk
mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus
berikutnya hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil
refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut ini :
a) Dari observer
Kinerja guru dalam Model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus 1
dikategorikan kurang berhasil yang dapat dilihat dari hasil penilaian kinerja guru yaitu
mendapat nilai prosentase 54% dan 70%. Guru tidak maksimal dalam melaksanakan
pembelajaran. Masih ada siswa yang bercanda dan bercerita dengan teman lain atau
sibuk corat–coret gambar di buku, dalam kegiatan diskusi guru kurang melibatkan seluruh
siswa hanya siswa yang ditunjuk sebagai ketua kelompok yang menyelesaikan dalam
kegiatan tersebut. Sehingga siswa yang lain menjadi ramai dan kurang aktif dalam diskusi.
Hasil belajar siswa pada siklus 1 belum sesuai dengan indikator keberhasilan. Hal ini
disebabkan guru dalam kegiatan pembelajaran kurang optimal dalam menerapkan
langkah-langkah pembelajaran yang sudah direncanakan.
b) Saran dari observer
Pada putaran berikutnya guru harus menegor siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran. Melibatkan anggota kelompok untuk presentasi dan bila tidak ada siswa
yang memberi tanggapan guru menunjuk kelompok siswa untuk memberikan
tanggapan. Selain itu, guru harus semaksimal mungkin dalam melaksanakan item-item
kinerja guru yang sudah ditetapkan.
4.1.3. Siklus 2
4.1.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus 2.
Hasil refleksi pada siklus 1 dengan teman sejawat/observer menjadi salah satu
pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi. Pelaksanaan siklus 2
dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan september 2013 dan dilakukan tiga
kali pertemuan. Dalam kegiatan perencanaan menyusun: 1) rencana pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan materi operasi bilangan bulat. sesuai dengan hasil refleksi