51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, dengan jumlah 20 siswa. Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation, yang akan dilaksanakan melalui dua siklus pada mata pelajaran IPA kelas 5 dengan materi pokok proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan, dan jenis-jenis tanah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, dua pertemuan untuk pembelajaran dan satu pertemuan untuk evaluasi pembelajaran. Berikut tabel 4.1 merupakan tabel pelaksanaan penelitian di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian No. Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan 1. 09 Maret 2013 Uji validitas soal di SD Negeri 1 Wonoroto 2. 18 Maret 2013 Uji validitas angket motivasi di SD Negeri 2 Wonoroto 3. 18 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi jenis-jenis batuan. 4. 22 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi jenis-jenis pelapukan batuan. 5. 23 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus I 6. 25 Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi jenis-jenis lapisan tanah dan jenis-jenis tanah. 7. 29Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi penyerapan air oleh tanah dan manfaat jenis-jenis tanah. 8. 30 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus II
38
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 2
Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, dengan jumlah 20
siswa. Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan metode pembelajaran
Group Investigation, yang akan dilaksanakan melalui dua siklus pada mata
pelajaran IPA kelas 5 dengan materi pokok proses pembentukan tanah karena
pelapukan batuan, dan jenis-jenis tanah untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, dua pertemuan untuk
pembelajaran dan satu pertemuan untuk evaluasi pembelajaran. Berikut tabel 4.1
merupakan tabel pelaksanaan penelitian di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto,
Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tabel 4.1
Pelaksanaan Penelitian
No.
Tanggal Pelaksanaan
Uraian Kegiatan
1. 09 Maret 2013 Uji validitas soal di SD Negeri 1 Wonoroto
2. 18 Maret 2013 Uji validitas angket motivasi di SD Negeri 2 Wonoroto
3. 18 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation
dengan materi jenis-jenis batuan.
4. 22 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation
dengan materi jenis-jenis pelapukan batuan.
5. 23 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus I
6. 25 Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation
dengan materi jenis-jenis lapisan tanah dan jenis-jenis
tanah. 7. 29Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua di SD Negeri 2
Wonoroto menggunakan metode Group Investigation
dengan materi penyerapan air oleh tanah dan manfaat
jenis-jenis tanah. 8. 30 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus II
52
4.2 Diskripsi Kondisi Awal
Pengunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan hanya
terpusat pada guru menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini dapat di lihat
pada hasil belajar siswa yang masih jauh dari harapan yaitu 55% siswa mendapat
nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Evaluasi Hasil Belajar Kondisi Awal
No. Rentang Nilai Frekuensi
1. ≤ 39 1
2. 40 – 49 1
3. 50 – 59 4
4. 60 – 69 5
5. 70 – 79 6
6. 80 – 89 2
7. ≥ 90 1
Tabel 4.2 di atas menunjukkan frekuensi pada rentang nilai di bawah 70
berjumlah 11 siswa, sedangkan pada rentang nilai di atas atau sama dengan 70
hanya 9 siswa. Apabila evaluasi pembelajaran kondisi awal disajikan dalam
bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.
Gambar 4.1 Diagram Evaluasi Hasil Belajar Kondisi Awal
0
1
2
3
4
5
6
≤ 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 -89 ≥ 90
Jum
lah
Sis
wa
Interval Nilai
Pra Siklus
53
Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa masih lebih banyak siswa yang
belum mencapai kiteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 70. Sehingga
pembelajaran perlu diperbaiki agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi dan
siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal lebih banyak lagi. Dan
untuk meningkatkan hasil belajar tersebut maka pembelajaran akan dilakukan
dengan metode pembelajaran Group Investigation, agar pembelajran menjadi
menarik dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Untuk mengetahui perbandingan persentase tingkat ketuntasan evaluasi
hasil belajar siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto pada kondisi awal dapat dilihat
pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Perbandingan Persentase Ketuntasan Evaluasi Belajar Kondisi Awal
No. Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase (%)
1. ≥ 70 Tuntas 9 45
2. < 70 Tidak Tuntas 11 55
Jumlah 20 100
Rata-rata 66,9 -
Nilai Tertinggi 95 -
Nilai Terendah 36 -
Dari tabel 4.3 di atas perbandingan persentase ketuntasan evaluasi hasil
belajar kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM sebanyak 11 siswa. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal
(KKM) ada 9 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa 55% siswa belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal dan yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal
hanya 45% siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa hanya 66,9. Adapun nilai
terendah yang diperoleh siswa adalah 36 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 95. Pada kondisi awal juga terlihat ketimpangan yang cukup besar
antara nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 36.
Apabila perbandingan persentase hasil belajar kondisi awal disajikan
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut.
54
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Persentase Hasil Belajar Kondisi Awal
Gambar 4.2 di atas menunjukkan persentase evaluasi hasil belajar kondisi
awal ada 55% siswa belum tuntas atau belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal dan 45% sudah tuntas atau sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Hasil ini masih jauh dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maka dari itu
dilakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Investigation dengan
tujuan untuk meningkatkat hasil belajar siswa.
4.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode Group
Investigation menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar kondisi
awal. Berikut pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II.
4.3.1 Siklus I
Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan proses
pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan sub pokok bahasan jenis-jenis
batuan dan pelapukan batuan. Dalam siklus I ini dilakukan melalui tiga kali
pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Tuntas Tidak Tuntas
45%
55%
55
4.3.1.1 Perencanaan Siklus I
Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang
akan digunakan dalam penelitian. Perencanaan pembelajaran dengan metode
Group Investigation pada siklus I antara lain menelaah materi pembelajaran IPA
kelas 5 dan mengkaji indikator-indikatornya. Mencari sumber belajar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Setelah itu peneliti menyususn rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator yang telah dikaji. Setelah itu peneliti
menyiapkan alat evaluasi berupa soal pilihan ganda untuk mengukur tingkat
keberhasilan dalam pembelajaran siklus I. Sesudah itu peneliti menyiapkan alat
peraga yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. Alat peraga yang
digunakan berupa jenis-jenis batuan.
Setelah semua selesai disiapkan langkah selanjutnya adalah menyiapkan
angket motivasi yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi. Kemudian
langkah selanjutnya adalah menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan
untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan metode Group Investigation.
Kemudiaan langkah selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran siklus I.
4.3.1.2 Pelaksanaan Siklus I
a. Pertemuan Pertama
Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18
Maret 2013. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan awal yaitu guru
mengucapkan salam dan salah satu siswa memimpin doa. Kemudian guru
mengabsen siswa. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada
siswa “anak-anak coba sebutkan bahan untuk membangun rumah?” Batu, pasir,
semen, kapur dan lain-lain. Kemudian guru menghubungkan jawaban siswa
dengan materi yang akan dipelajari yaitu jenis-jenis batuan. Setelah itu guru
memberi motivasi kepada siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang langkah-langkah metode pembelajaran Group Investigation yang akan
digunakan untuk mempelajari materi jenis batuan.
Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah metode
pembelajaran Group Investigation langkah pertama yaitu tahap mengidentifikasi
56
topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. Disini siswa dan guru bertanya
jawab tentang jenis-jenis batuan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
jenis batuan. Dengan bimbingan guru siswa memilih subtopik tentang jenis batuan
misalnya pengolongan batuan berdasarkan permukaannya (halus/kasar), jenis
batuan beku, jenis batuan endapan, atau jenis batuan malian. Siswa bergabung
dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. Guru
membatasi jumlah siswa pada setiap kelompok secara heterogen, satu kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.
Langkah kedua adalah tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari.
Siswa bersama kelompok merencanakan tugas yang akan dipelajari tentang topik
yang tetah dipilih yaitu tentang pengolongan batuan berdasarkan permukaannya
(halus/kasar), jenis batuan beku, jenis batuan endapan, atau jenis batuan malian,
yang menyangkut apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa yang
akan melakukan dan apa tujuan menginvestigasi topik yang mereka pilih.
Langkah ketiga adalah tahap melaksanakan investigasi. Dalam tahap ini siswa
dibimbing guru, mengumpulkan informasi, menganalisis data hasil investigasi
(hasil temuan) yang mereka lakukan, tentang ciri-ciri, manfaat dan proses
terbentuknya jenis batuan dengan mengamati berbagai jenis batuan yang ada
disekitar. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa agar terlibat dalam berbagai
aktivitas kelompok. Guru mengikuti kemajuan setiap kelompok dan memberikan
bantuan jika diperlukan.
Langkah keempat adalah tahap analisis hasil investigasi. Siswa saling
bertukar pikiran, berdiskusi untuk menganalisis dan menggabungkan berbagai
informasi yang mereka peroleh. Siswa dibimbing guru merencanakan presentasi
hasil investigasi yang telah dianalisis. Anggota kelompok membagi tugas dalam
presentasi. Langkah kelima adalah tahap mempresentasikan hasil investigasi.
Masing-masing kelompok mempresentasikan topik yang telah diinvestigasi di
depan kelas. Kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi presentasi
yang dilakukan temannya (berpartisipasi). Siswa dibimbing guru untuk
mengevaluasi kejelasan presentasi yang telah dilakukan. Guru mengatur jalannya
presentasi semua kelompok.
57
Pada kegiatan akhir kegiatan yang dilakukan adalah tahap evaluasi. Dalam
tahap ini siswa saling memberi umpan balik mengenai ciri-ciri, manfaat dan
proses pembetukan batuan. Siswa dibimbing guru melakukan evaluasi
pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengerjakan soal latihan. Guru
mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.
b. Pertemuan kedua
Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Maret
2013 melalui beberapa kegiatan. Pada kegiatan awal kegiatan yang dilakukan
antara lain guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa. Guru
mengabsen siswa. Kemudian menyampaikan apersepsi dengan menanyakan
pelajaran yang lalu. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pujian
kepada siswa yang bisa menjawab dan memberikan penguatan bagi siswa yang
belum bisa menjawab. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah metode Group
Investigation yang akan digunakan untuk mempelajari materi pelapukan batuan.
Pada kegiatan inti ada beberapa tahap pembelajaran yang dilakukan antara
lain. Tahap mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok.
Dalam tahap ini siswa dan guru bertanya jawab tentang jenis-jenis pelapukan.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang jenis-jenis pelapukan. Dengan
bimbingan guru siswa memilih subtopik tentang jenis-jenis pelapukan batuan
misalnya penyebab pelapukan fisika, contoh batuan yang mengalami pelapukan
fisika, penyebab pelapukan biologi dan contoh batuan yang mengalami pelapukan
biologi. Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang
telah mereka pilih. Guru membatasi jumlah siswa pada setiap kelompok secara
heterogen, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Tahap selanjutnya adalah tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari.
Siswa bersama kelompok merencanakan tugas yang akan dipelajari misalnya
penyebab pelapukan fisika, contoh batuan yang mengalami pelapukan fisika,
penyebab pelapukan biologi dan contoh batuan yang mengalami pelapukan
biologi yang menyangkut apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari,
siapa akan melakukan dan apa tujuan menginvestigasi topik yang mereka pilih.
58
Pada tahap melaksanakan investigasi siswa dibimbing guru,
mengumpulkan informasi, menganalisis data hasil investigasi yang mereka
lakukan, tentang jenis dan contoh pelapukan fisika dan kimia dengan mengamati
berbgai jenis pelapukan batuan yang ada disekitar. Guru menumbuhkan parsitipasi
aktif siswa agar terlibat dalam aktivitas kelompok. Guru mengikuti kemajuan
kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. Tahap menyiapkan analisis
hasil investigasi, siswa saling bertukar pikiran, menganalisis dan mengabungkan
berbagai informasi yang mereka peroleh. Siswa dibimbing guru merencanakan
presentasi. Anggota kelompok membagi tugas dalam presentasi.
Tahap mempresentasikan hasil investigasi. Masing-masing kelompok
mempresentasikan topik yang telah diinvestigasi. Kelompok berpartisipasi aktif.
Siswa dibimbing guru mengevaluasi kejelasan presentasi yang telah dilakukan.
Guru mengatur jalannya presentasi semua kelompok. Kegiatan Akhir adalah tahap
evaluasi. Siswa saling memberi umpan balik mengenai ciri-ciri, manfaat dan
proses pembentukan batuan. Sebagai evaluasi siswa dibimbing guru mengerjakan
soal latihan. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.
c. Pertemuan ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013. Pertemuan ketiga
ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan awal guru memberikan
salam dan mengajak siswa berdoa, kemudian mengabsen siswa.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan soal
evaluasi. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tata
tertib dalam mengerjakan soal evaluasi. Guru membagi lembar soal evaluasi.
Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib dan jujur. Guru mengawasi
evaluasi pembelajaran. Siswa mengumpulkan pekerjaan mereka dengan tertib.
Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.
4.3.1.3 Observasi Siklus I
a. Pertemuan Pertama
Pada siklus I pertemuan pertama siswa masih terlihat sedikit binggung,
Selain itu siswa terlihat kesulitan ketika mengisi lembar kerja siswa dalam
59
melakukan investigasi suatu topik pembelajaran. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4
Hasil Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Group Investigation
Siklus I Pertemuan Pertama
Aspek Indikator Skor Rata-rata
I. Pra
pembelajaran
1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang,
alat, dan media pembelajaran 3
3 2. Mengatur tempat duduk siswa 3
II. Kegiatan
awal pembelajaran
3. Membuka pelajaran 4
3
4. Menyampaikan apersepsi serta motivasi kepada siswa
4
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2
6. Menyampaikan langkah-langkah metode Group Investigation
2
III. Kegiatan inti pembelajaran
A. Tahap
mengidentifikasi topik dan
mengatur
murid dalam beberapa
kelompok
7. Siswa memilih subtopik 1
2,6
8. Siswa bergabung dalam kelompok 2 9. Membatasi jumlah siswa pada setiap
kelompok
3
10. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi
3
B. Tahap
merencanakan tugas yang
akan dipelajari
11. Merencanakan tugas yang akan dipelajari 3 3
C. Tahap melaksanakan
investigasi
12. Mengumpulkan informasi dan menganalisisnya
2
2,3 13. Berpartisipasi aktif dalam kelompok 1
14. Memantau dan memberi bantuan 4 D. Tahap analisis