Top Banner
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, dengan jumlah 20 siswa. Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation, yang akan dilaksanakan melalui dua siklus pada mata pelajaran IPA kelas 5 dengan materi pokok proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan, dan jenis-jenis tanah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, dua pertemuan untuk pembelajaran dan satu pertemuan untuk evaluasi pembelajaran. Berikut tabel 4.1 merupakan tabel pelaksanaan penelitian di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian No. Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan 1. 09 Maret 2013 Uji validitas soal di SD Negeri 1 Wonoroto 2. 18 Maret 2013 Uji validitas angket motivasi di SD Negeri 2 Wonoroto 3. 18 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi jenis-jenis batuan. 4. 22 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi jenis-jenis pelapukan batuan. 5. 23 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus I 6. 25 Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi jenis-jenis lapisan tanah dan jenis-jenis tanah. 7. 29Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation dengan materi penyerapan air oleh tanah dan manfaat jenis-jenis tanah. 8. 30 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus II
38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

May 15, 2019

Download

Documents

lykhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan dalam praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 2

Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, dengan jumlah 20

siswa. Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan metode pembelajaran

Group Investigation, yang akan dilaksanakan melalui dua siklus pada mata

pelajaran IPA kelas 5 dengan materi pokok proses pembentukan tanah karena

pelapukan batuan, dan jenis-jenis tanah untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, dua pertemuan untuk

pembelajaran dan satu pertemuan untuk evaluasi pembelajaran. Berikut tabel 4.1

merupakan tabel pelaksanaan penelitian di kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto,

Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

Tabel 4.1

Pelaksanaan Penelitian

No.

Tanggal Pelaksanaan

Uraian Kegiatan

1. 09 Maret 2013 Uji validitas soal di SD Negeri 1 Wonoroto

2. 18 Maret 2013 Uji validitas angket motivasi di SD Negeri 2 Wonoroto

3. 18 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation

dengan materi jenis-jenis batuan.

4. 22 Maret 2013 Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation

dengan materi jenis-jenis pelapukan batuan.

5. 23 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus I

6. 25 Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama di SD Negeri 2 Wonoroto menggunakan metode Group Investigation

dengan materi jenis-jenis lapisan tanah dan jenis-jenis

tanah. 7. 29Maret 2013 Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua di SD Negeri 2

Wonoroto menggunakan metode Group Investigation

dengan materi penyerapan air oleh tanah dan manfaat

jenis-jenis tanah. 8. 30 Maret 2013 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran siklus II

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

52

4.2 Diskripsi Kondisi Awal

Pengunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan hanya

terpusat pada guru menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini dapat di lihat

pada hasil belajar siswa yang masih jauh dari harapan yaitu 55% siswa mendapat

nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Evaluasi Hasil Belajar Kondisi Awal

No. Rentang Nilai Frekuensi

1. ≤ 39 1

2. 40 – 49 1

3. 50 – 59 4

4. 60 – 69 5

5. 70 – 79 6

6. 80 – 89 2

7. ≥ 90 1

Tabel 4.2 di atas menunjukkan frekuensi pada rentang nilai di bawah 70

berjumlah 11 siswa, sedangkan pada rentang nilai di atas atau sama dengan 70

hanya 9 siswa. Apabila evaluasi pembelajaran kondisi awal disajikan dalam

bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1 Diagram Evaluasi Hasil Belajar Kondisi Awal

0

1

2

3

4

5

6

≤ 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 -89 ≥ 90

Jum

lah

Sis

wa

Interval Nilai

Pra Siklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

53

Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa masih lebih banyak siswa yang

belum mencapai kiteria ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu 70. Sehingga

pembelajaran perlu diperbaiki agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi dan

siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal lebih banyak lagi. Dan

untuk meningkatkan hasil belajar tersebut maka pembelajaran akan dilakukan

dengan metode pembelajaran Group Investigation, agar pembelajran menjadi

menarik dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Untuk mengetahui perbandingan persentase tingkat ketuntasan evaluasi

hasil belajar siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto pada kondisi awal dapat dilihat

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Perbandingan Persentase Ketuntasan Evaluasi Belajar Kondisi Awal

No. Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 9 45

2. < 70 Tidak Tuntas 11 55

Jumlah 20 100

Rata-rata 66,9 -

Nilai Tertinggi 95 -

Nilai Terendah 36 -

Dari tabel 4.3 di atas perbandingan persentase ketuntasan evaluasi hasil

belajar kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM sebanyak 11 siswa. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal

(KKM) ada 9 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa 55% siswa belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal dan yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal

hanya 45% siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa hanya 66,9. Adapun nilai

terendah yang diperoleh siswa adalah 36 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh

siswa adalah 95. Pada kondisi awal juga terlihat ketimpangan yang cukup besar

antara nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 36.

Apabila perbandingan persentase hasil belajar kondisi awal disajikan

dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

54

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Persentase Hasil Belajar Kondisi Awal

Gambar 4.2 di atas menunjukkan persentase evaluasi hasil belajar kondisi

awal ada 55% siswa belum tuntas atau belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal dan 45% sudah tuntas atau sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Hasil ini masih jauh dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maka dari itu

dilakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Investigation dengan

tujuan untuk meningkatkat hasil belajar siswa.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode Group

Investigation menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini terbukti dengan

meningkatnya hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil belajar kondisi

awal. Berikut pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II.

4.3.1 Siklus I

Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan proses

pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan sub pokok bahasan jenis-jenis

batuan dan pelapukan batuan. Dalam siklus I ini dilakukan melalui tiga kali

pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Tuntas Tidak Tuntas

45%

55%

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

55

4.3.1.1 Perencanaan Siklus I

Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang

akan digunakan dalam penelitian. Perencanaan pembelajaran dengan metode

Group Investigation pada siklus I antara lain menelaah materi pembelajaran IPA

kelas 5 dan mengkaji indikator-indikatornya. Mencari sumber belajar yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Setelah itu peneliti menyususn rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator yang telah dikaji. Setelah itu peneliti

menyiapkan alat evaluasi berupa soal pilihan ganda untuk mengukur tingkat

keberhasilan dalam pembelajaran siklus I. Sesudah itu peneliti menyiapkan alat

peraga yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. Alat peraga yang

digunakan berupa jenis-jenis batuan.

Setelah semua selesai disiapkan langkah selanjutnya adalah menyiapkan

angket motivasi yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi. Kemudian

langkah selanjutnya adalah menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan

untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan metode Group Investigation.

Kemudiaan langkah selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran siklus I.

4.3.1.2 Pelaksanaan Siklus I

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18

Maret 2013. Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan awal yaitu guru

mengucapkan salam dan salah satu siswa memimpin doa. Kemudian guru

mengabsen siswa. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada

siswa “anak-anak coba sebutkan bahan untuk membangun rumah?” Batu, pasir,

semen, kapur dan lain-lain. Kemudian guru menghubungkan jawaban siswa

dengan materi yang akan dipelajari yaitu jenis-jenis batuan. Setelah itu guru

memberi motivasi kepada siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang langkah-langkah metode pembelajaran Group Investigation yang akan

digunakan untuk mempelajari materi jenis batuan.

Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah metode

pembelajaran Group Investigation langkah pertama yaitu tahap mengidentifikasi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

56

topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. Disini siswa dan guru bertanya

jawab tentang jenis-jenis batuan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

jenis batuan. Dengan bimbingan guru siswa memilih subtopik tentang jenis batuan

misalnya pengolongan batuan berdasarkan permukaannya (halus/kasar), jenis

batuan beku, jenis batuan endapan, atau jenis batuan malian. Siswa bergabung

dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. Guru

membatasi jumlah siswa pada setiap kelompok secara heterogen, satu kelompok

terdiri dari 4-5 siswa.

Langkah kedua adalah tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari.

Siswa bersama kelompok merencanakan tugas yang akan dipelajari tentang topik

yang tetah dipilih yaitu tentang pengolongan batuan berdasarkan permukaannya

(halus/kasar), jenis batuan beku, jenis batuan endapan, atau jenis batuan malian,

yang menyangkut apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa yang

akan melakukan dan apa tujuan menginvestigasi topik yang mereka pilih.

Langkah ketiga adalah tahap melaksanakan investigasi. Dalam tahap ini siswa

dibimbing guru, mengumpulkan informasi, menganalisis data hasil investigasi

(hasil temuan) yang mereka lakukan, tentang ciri-ciri, manfaat dan proses

terbentuknya jenis batuan dengan mengamati berbagai jenis batuan yang ada

disekitar. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa agar terlibat dalam berbagai

aktivitas kelompok. Guru mengikuti kemajuan setiap kelompok dan memberikan

bantuan jika diperlukan.

Langkah keempat adalah tahap analisis hasil investigasi. Siswa saling

bertukar pikiran, berdiskusi untuk menganalisis dan menggabungkan berbagai

informasi yang mereka peroleh. Siswa dibimbing guru merencanakan presentasi

hasil investigasi yang telah dianalisis. Anggota kelompok membagi tugas dalam

presentasi. Langkah kelima adalah tahap mempresentasikan hasil investigasi.

Masing-masing kelompok mempresentasikan topik yang telah diinvestigasi di

depan kelas. Kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi presentasi

yang dilakukan temannya (berpartisipasi). Siswa dibimbing guru untuk

mengevaluasi kejelasan presentasi yang telah dilakukan. Guru mengatur jalannya

presentasi semua kelompok.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

57

Pada kegiatan akhir kegiatan yang dilakukan adalah tahap evaluasi. Dalam

tahap ini siswa saling memberi umpan balik mengenai ciri-ciri, manfaat dan

proses pembetukan batuan. Siswa dibimbing guru melakukan evaluasi

pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengerjakan soal latihan. Guru

mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan kedua

Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Maret

2013 melalui beberapa kegiatan. Pada kegiatan awal kegiatan yang dilakukan

antara lain guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa. Guru

mengabsen siswa. Kemudian menyampaikan apersepsi dengan menanyakan

pelajaran yang lalu. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pujian

kepada siswa yang bisa menjawab dan memberikan penguatan bagi siswa yang

belum bisa menjawab. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah metode Group

Investigation yang akan digunakan untuk mempelajari materi pelapukan batuan.

Pada kegiatan inti ada beberapa tahap pembelajaran yang dilakukan antara

lain. Tahap mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok.

Dalam tahap ini siswa dan guru bertanya jawab tentang jenis-jenis pelapukan.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang jenis-jenis pelapukan. Dengan

bimbingan guru siswa memilih subtopik tentang jenis-jenis pelapukan batuan

misalnya penyebab pelapukan fisika, contoh batuan yang mengalami pelapukan

fisika, penyebab pelapukan biologi dan contoh batuan yang mengalami pelapukan

biologi. Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang

telah mereka pilih. Guru membatasi jumlah siswa pada setiap kelompok secara

heterogen, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

Tahap selanjutnya adalah tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari.

Siswa bersama kelompok merencanakan tugas yang akan dipelajari misalnya

penyebab pelapukan fisika, contoh batuan yang mengalami pelapukan fisika,

penyebab pelapukan biologi dan contoh batuan yang mengalami pelapukan

biologi yang menyangkut apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari,

siapa akan melakukan dan apa tujuan menginvestigasi topik yang mereka pilih.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

58

Pada tahap melaksanakan investigasi siswa dibimbing guru,

mengumpulkan informasi, menganalisis data hasil investigasi yang mereka

lakukan, tentang jenis dan contoh pelapukan fisika dan kimia dengan mengamati

berbgai jenis pelapukan batuan yang ada disekitar. Guru menumbuhkan parsitipasi

aktif siswa agar terlibat dalam aktivitas kelompok. Guru mengikuti kemajuan

kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. Tahap menyiapkan analisis

hasil investigasi, siswa saling bertukar pikiran, menganalisis dan mengabungkan

berbagai informasi yang mereka peroleh. Siswa dibimbing guru merencanakan

presentasi. Anggota kelompok membagi tugas dalam presentasi.

Tahap mempresentasikan hasil investigasi. Masing-masing kelompok

mempresentasikan topik yang telah diinvestigasi. Kelompok berpartisipasi aktif.

Siswa dibimbing guru mengevaluasi kejelasan presentasi yang telah dilakukan.

Guru mengatur jalannya presentasi semua kelompok. Kegiatan Akhir adalah tahap

evaluasi. Siswa saling memberi umpan balik mengenai ciri-ciri, manfaat dan

proses pembentukan batuan. Sebagai evaluasi siswa dibimbing guru mengerjakan

soal latihan. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.

c. Pertemuan ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013. Pertemuan ketiga

ini digunakan untuk evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan awal guru memberikan

salam dan mengajak siswa berdoa, kemudian mengabsen siswa.

Pada kegiatan inti guru menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan soal

evaluasi. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tata

tertib dalam mengerjakan soal evaluasi. Guru membagi lembar soal evaluasi.

Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib dan jujur. Guru mengawasi

evaluasi pembelajaran. Siswa mengumpulkan pekerjaan mereka dengan tertib.

Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.

4.3.1.3 Observasi Siklus I

a. Pertemuan Pertama

Pada siklus I pertemuan pertama siswa masih terlihat sedikit binggung,

Selain itu siswa terlihat kesulitan ketika mengisi lembar kerja siswa dalam

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

59

melakukan investigasi suatu topik pembelajaran. Selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Group Investigation

Siklus I Pertemuan Pertama

Aspek Indikator Skor Rata-rata

I. Pra

pembelajaran

1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang,

alat, dan media pembelajaran 3

3 2. Mengatur tempat duduk siswa 3

II. Kegiatan

awal pembelajaran

3. Membuka pelajaran 4

3

4. Menyampaikan apersepsi serta motivasi kepada siswa

4

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2

6. Menyampaikan langkah-langkah metode Group Investigation

2

III. Kegiatan inti pembelajaran

A. Tahap

mengidentifikasi topik dan

mengatur

murid dalam beberapa

kelompok

7. Siswa memilih subtopik 1

2,6

8. Siswa bergabung dalam kelompok 2 9. Membatasi jumlah siswa pada setiap

kelompok

3

10. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi

3

B. Tahap

merencanakan tugas yang

akan dipelajari

11. Merencanakan tugas yang akan dipelajari 3 3

C. Tahap melaksanakan

investigasi

12. Mengumpulkan informasi dan menganalisisnya

2

2,3 13. Berpartisipasi aktif dalam kelompok 1

14. Memantau dan memberi bantuan 4 D. Tahap analisis

hasil

investigasi

15. Bediskusi untuk menganalisis dan

mengabungkan informasi

1

2 16. Merencanakan presentasi 2

17. Membagi tugas dalam presentasi 3

E. Tahap mempresentasi

kan hasil

investigasi

18. Mempresentasikan topik yang telah

diinvestigasi

4

3 19. Siswa lain menanggapi presentasi 1 20. Mengevaluasi kejelasan presentasi 3

21. Mengatur presentasi 4

IV. Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap evaluasi 22. Memberikan umpan balik 1

2,6 23. Mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan

3

24. Guru mengakhiri pembelajaran 4

Jumlah Skor 63

Kategori Baik

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

60

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa pada kegiatan pra pembelajaran

sudah berjalan dengan baik, skor rata-ratanya 3 dengan kategori baik. Pada

kegiatan awal pembelajaran sudah berjalan baik dengan skor rata-rata 3. Tetapi

masih terdapat 2 indikator yang dilaksanakan dengan kategori cukup dengan skor

2. Indikator tersebut yaitu penyampaian tujuan pembelajaran dan penyampaian

langkah-langkah metode pembelajaran Group Investigation. Sedangkan pada

kegiatan inti, tahap mengidentifikasi topik dan mengatur murid kedalam

kelompok sudah dilaksanakan dengan cukup baik akan tetapi masih ada indikator

yang belum dilaksanakan dengan baik antara lain siswa memilih subtopik baru

mendapat skor 1 dengan kategori kurang baik. Selain itu dalam bergabung dengan

kelompok siswa baru melaksanakannya dengan cukup baik dengan skor 2.

Pada tahap perencanaan tugas yang akan dipelajari sudah dilaksanakan

dengan baik dengan skor 3. Sedangkan pada pelaksanaan tahap melakukan

investigasi mendapatkan rata-rata 2,3 dengan kategori cukup. Adapun indikator

yang belum dilaksanakan dengan baik yaitu mengumpulkan informasi yang

mendapatkan skor 2 dengan kategori cukup. Indikator berpartisipasi aktif dalam

kelompok mendapat skor 1 dengan kategori sangat kurang. Tetapi memantau dan

memberikan informasi sudah sangat baik dengan skor yang diperoleh 4.

Pelaksanaan tahap analisis hasil investigasi skor rata-rata yang diperoleh

adalah 2 dengan kategori cukup. Pelaksanaan indikator yang masih kurang yaitu

berdiskusi untuk menganalisis dan mengabungkan informasi. Sedangkan

mempresentasikan hasil investigasi rata-rata skor yang diperoleh baik (3), hanya

ada satu indikator yang pelaksanaannya kurang baik yaitu menangapi presentasi.

Pelaksanaan kegiatan akhir yaitu tahap evaluasi sudah berjalan cukup baik

dengan skor rata-rata 2,6 hanya ada satu indikator yang mendapat skor 1 dengan

kategori kurang baik yaitu pemberian umpan balik. Jadi secara keseluruhan skor

hasil observasi pelaksanaan siklus I pertemuan pertama adalah 63 dengan kategori

baik.

b. Pertemuan Kedua

Pada siklus I pertemuan kedua pembelajaran sudah berjalan dengan baik

hal ini terlihat bahwa siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti pembelajaran

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

61

IPA. Adapun hasil observasi pelaksanaan siklus I pertemuan kedua ada pada tabel

4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Group Investigation

Siklus I Pertemuan Kedua

Aspek Indikator Skor Rata-rata

I. Pra pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam menyiapkan

ruang, alat, dan media pembelajaran 4

4

2. Mengatur tempat duduk siswa 4

II. Kegiatan awal

pembelajaran

3. Membuka pelajaran 4

3,75

4. Menyampaikan apersepsi serta

motivasi kepada siswa

4

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4

6. Menyampaikan langkah-langkah metode Group Investigation

3

III. Kegiatan Inti pembelajaran

A. Tahap mengidentifikasi

topik dan

mengatur murid dalam beberapa

kelompok

7. Siswa memilih subtopik 2

3,25

8. Siswa bergabung dalam kelompok 3

9. Membatasi jumlah siswa pada setiap

kelompok

4

10. Guru membantu siswa mengumpulkan

informasi

4

B. Tahap

merencanakan tugas yang akan

dipelajari

11. Merencanakan tugas yang akan

dipelajari

4

4

C. Tahap melaksanakan

investigasi

12. Mengumpulkan informasi dan menganalisisnya

3

3 13. Berpartisipasi aktif dalam kelompok 2

14. Memantau dan memberi bantuan 4 D. Tahap analisis

hasil investigasi

15. Bediskusi untuk menganalisis dan

mengabungkan informasi

2

2,3 16. Merencanakan presentasi 2

17. Membagi tugas dalam presentasi 3

E. Tahap mempresentasikan

hasil investigasi

18. Mempresentasikan topik yang telah

diinvestigasi

4

3,25 19. Siswa lain menanggapi presentasi 2 20. Mengevaluasi kejelasan presentasi 3

21. Mengatur presentasi 4

IV. Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap evaluasi 22. Memberikan umpan balik 2

3,3 23. Mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan

4

24. Guru mengakhiri pembelajaran 4

Jumlah Skor 79

Kategori Baik

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

62

Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat pelaksanaan siklus I pertemuan kedua

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan yang baik. Pelaksanaan pra

pembelajaran sudah berjalan sangat baik dengan skor rata-rata 4. Begitu pula

kegiatan awal pembelajaran sudah berjalan dengan baik dengan skor rata-rata

3,75. Sedangkan pada kegiatan inti, tahap mengidentifikasi topik dan mengatur

murid kedalam kelompok sudah dilaksanakan dengan baik dengan skor rata-rata

3,25. Tetapi masih ada indikator yang baru dilaksanakan dengan cukup baik yaitu

pemilihan subtopik baru mendapat skor 2 dengan kategori cukup baik.

Pada tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari sudah dilaksanakan

sangat baik dengan skor 4. Sedangkan pada pelaksanaan tahap melakukan

investigasi mendapatkan rata-rata 3 dengan kategori baik. Adapun indikator yang

belum dilaksanakan dengan baik yaitu berpartisipasi aktif dalam kelompok

mendapat skor 2 dengan kategori cukup.

Pelaksanaan tahap analisis hasil investigasi skor rata-rata yang diperoleh

adalah 2,3. Pelaksanaan indikator yang masih kurang yaitu berdiskusi untuk

menganalisis dan mengabungkan informasi dan merencanakan presentasi.

Sedangkan pelaksanaan mempresentasikan hasil investigasi rata-rata skor yaitu

3,25, indikator yang pelaksanaannya kurang baik yaitu menangapi presentasi.

Pelaksanaan kegiatan akhir yaitu tahap evaluasi sudah berjalan baik

dengan skor rata-rata 3,3. Jadi secara keseluruhan pembelajaran siklus I

pertemuan kedua, skor yang diperoleh yaitu 79 dengan kategori baik. Hal ini

perlu ditingkatkan agar proses belajar mengajar selanjutnya menjadi lebih baik

lagi.

4.3.1.4 Hasil Motivasi Belajar Siklus I

Data motivasi digunakan untuk memperkuat data hasil evaluasi

pembelajaran dengan penggunaan metode Group Investigation. Selain itu data

angket motivasi diambil untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dalam

mengikuti proses belajar khususnya mata pelajaran IPA dengan menggunakan

metode Group Investigation. Data angket motivasi diambil setiap siklus.

Adapun data angket motivasi belajar siswa yang disajikan dalam bentuk

tabel 4.6.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

63

Tabel 4.6

Skor Motivasi Belajar Siklus I

No. Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. ≤ 33 Sangat Rendah - - 2. 34 – 48 Rendah - - 3. 49 – 63 Tinggi 15 75 4. 64 – 80 Sangat Tinggi 5 25

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat siswa yang mempunyai skor ≤

48 tidak ada. Sedangkan interval 49-63 yang berkategori tinggi sebanyak 15 siswa

atau 75% siswa. Dan siswa yang mendapat nilai pada rentang 64-80 dengan

kategori sangat tinggi sebanyak 5 siswa atau 25%. Apabila dibuat dalam bentuk

diagram dapat dilihat seperti di bawah ini.

Gambar 4.3 Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Dari gambar 4.3 di atas, menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang

mempunyai motivasi rendah, semua siswa mempunyai motivasi yang tinggi (49-

63) yaitu 15 siswa, bahkan ada 5 siswa yang mempunyai motivasi sangat tinggi

(64-80). Hal tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran Group

Investigation mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

≤ 33 34 - 48 49 - 63 64 - 80

0 0

15

5

J

u

m

l

a

h

S

i

s

w

a

Motivasi Belajar Siswa

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

64

4.3.1.5 Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan proses belajar mengajar siklus I didapatkan data nilai evaluasi

hasil belajar seperti pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

No. Rentang Nilai Frekuensi

1. ≤ 39 0

2. 40 – 49 0

3. 50 – 59 0

4. 60 – 69 6

5. 70 – 79 5

6. 80 – 89 7

7. ≥ 90 2

Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa frekuensi pada rentang nilai 60-

69 berjumlah 6 siswa, sedangkan pada rentang nilai 70-79 berjumlah 7 siswa dan

rentang 80-89 ada 2 siswa. Dari data tersebut menunjukkan bahwa evaluasi hasil

belajar sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil belajar

kondisi awal.

Jika data evaluasi hasil belajar siklus I disajikan dalam bentuk diagram

batang maka dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 4.4 Diagram Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

0

1

2

3

4

5

6

7

≤ 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 -89 ≥ 90

0 0 0

6

5

7

2

J

u

m

l

a

h

S

i

s

w

a

Interval Nilai

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

65

Dari gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan hasil

belajar siswa meskipun masih ada 6 siswa yang belum mencapai kiteria

ketuntasan minimal yang ditentukan yaitu ≥70. Sehingga pembelajaran perlu

dilanjutkan lagi dengan metode yang sama yaitu metode pembelajaran Group

Investigation agar hasil evaluasi hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi dan

siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal lebih banyak lagi.

Untuk mengetahui perbandingan persentase tingkat ketuntasan evaluasi

hasil belajar siswa pada Siklus I maka dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Perbandingan Persentase Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

No. Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 14 70

2. < 70 Tidak Tuntas 6 30

Jumlah 20 100

Rata-rata 77,4 -

Nilai Tertinggi 96 -

Nilai Terendah 60 -

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa perbandingan persentase evaluasi

hasil belajar siklus I, siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (< 70) sebanyak 6

siswa. Sedangkan yang sudah mencapai KKM (≥ 70) ada 14 siswa. Jadi dapat

disimpulkan bahwa 30% siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Sedangkan yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal hanya 70% siswa.

Rata-rata nilai yang diperoleh dari kondisi awal ke siklus I mengalami

peningkatan yang cukup baik yaitu dari 66,9 menjadi 77,4. Adapun nilai terendah

yang diperoleh siswa adalah 60 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa

adalah 96.

Apabila data evaluasi hasil belajar siklus I disajikan dalam bentuk diagram

sebagai berikut:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

66

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Persentase Evaluasi Hasil Belajar

Siklus I

Gambar 4.5 di atas menunjukkan hasil persentase evaluasi hasil belajar

siklus I menunjukkan bahwa 30% siswa belum tuntas atau belum mencapai

kriteria ketuntasan minimal dan 70% siswa sudah tuntas atau sudah mencapai

kriteria ketuntasan minimal. Secara keseluruhan evaluasi hasil belajar pada siklus

I, sudah lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar kondisi awal. Akan

tetapi hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator kebehasilan yang

ditentukan (90% dari jumlah seluruh (20) siswa mendapatkan nilai ≥70). Maka

dari itu untuk mencapai indikator keberhasilan 90% perlu dilanjutkan ke siklus

berikutnya.

4.3.1.6 Refleksi Siklus I

Berdasarkan observasi dan analisis evaluasi hasil belajar pada siklus I

menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi masih

ada langkah-langkah yang belum dilaksanakan dengan baik antara lain siswa

belum bisa memilih subtopik yang akan dipelajari secara mandiri, partisipasi aktif

dan diskusi untuk menganalisis data serta mengabungkan informasi dalam

kelompok masih kurang baik. Siswa belum berani menanggapi serta memberikan

umpan balik presentasi kelompok lain.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Tuntas Tidak Tuntas

70%

30%

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

67

Jika dilihat dari hasil evaluasi hasil belajar menunjukkan hasil yang baik.

Hal tersebut dapat dilihat ada 70% siswa yang mendapat nilai ≥70 atau 14 siswa

tuntas dan 30% mendapat niali <70 atau 6 siswa belum tuntas. Hal tersebut

disebabkan karena interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses

belajar mengajar di kelas. Selain itu masih terdapat beberapa anak yang tidak

mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru. Akan tetapi telah terjadi

peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari nilai kondisi awal 66,9 menjadi 77,4

pada evaluasi hasil belajar siklus I.

Selain hasil belajar kelebihan pada siklus I antara lain motivasi siswa

sudah meningkat dengan baik. Dalam proses belajar mengajar guru juga telah

membatasi jumlah kelompok secara heterogen dan telah menerapkan langkah-

langkah metode pembelajaran Group Investigation dengan baik. Guru telah

menyiapkan ruang dan media pembelajaran dengan baik. Dalam pembelajaran alat

peraga berupa jenis-jenis batuan sudah dimanfaatkan dengan sangat baik. Proses

belajar mengajar sudah melibatkan siswa meskipun siswanya masih belum begitu

aktif dan belum percaya diri.

Berdasarkan kekurangan dan kelebihan yang ada pada siklus I, maka

kekurangan-kekurangannya akan diperbaiki pada proses pembelajaran siklus II.

Begitu juga hal-hal yang sudah baik akan dipertahankan bahkan ditingkatkan pada

pelaksanaan pembelajaran siklus II.

4.3.2 Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

Praktek pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan pokok bahasan jenis-jenis

tanah. Sub pokok bahasan pada siklus II pertemuan pertama adalah lapisan tanah

dan jenis-jenis tanah. Sedangkan siklus II pada pertemuan kedua dengan sub

pokok bahasan penyerapan air oleh tanah dan manfaat jenis-jenis tanah. Siklus II

dilakukan melalui tiga kali pertemuan. Dua pertemuan untuk pembelajaran

dengan metode pembelajaran Group Investigation dan satu pertemuan untuk

evaluasi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya

pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

68

4.3.2.1 Perencanaan Siklus II

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus II ini agar

efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibanding pada siklus I adalah melihat

dan menelaah hasil refleksi siklus I. Mencari alternatif untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan dan mempertahankan bahkan meningkatkan kelebihan

pada siklus I. Antara lain guru selalu memberikan semangat dan dorongan serta

motivasi agar motivasi belajar siswa meningkat sehingga hasil belajar siswapun

meningkat. Guru lebih memberikan arahan tentang cara membacakan presentasi

yang baik dan percaya diri ketika berbicara dihadapan siswa yang lain. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum

diketahui. Guru juga lebih mempertegas tegurannya kepada siswa yang tidak

memperhatikan penjelasan guru.

Hal itu dilakukan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan

pendapat. Guru juga hendaknya lebih memperhatikan siswa yang ramai dan

menegurnya secara tegas agar tidak menganggu siswa yang lain. Dengan

demikian pembelajaran siklus II diharapkan akan lebih baik lagi jika

dibandingkan siklus I.

Persiapan selanjutnya adalah menelah materi pembelajaran IPA kelas 5

yaitu dengan mengkaji indikator-indikatornya. Mencari sumber belajar yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menyususn rencana pelaksaan pembelajaran

(RPP) sesuai dengan indikator yang telah dikaji. Menyiapkan alat peraga yang

akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. Menyiapkan angket motivasi

untuk mengukur motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus II.

Menyiapkan lembar observasi untuk menilai pelaksanaan pembelajaran.

Menyiapkan alat evaluasi.

4.3.2.2 Pelaksanaan Siklus II

a. Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 melalui beberapa

kegiatan. Kegiatan awal, guru mengucapkan salam. Salah satu siswa di minta

memimpin doa. Guru mengabsen siswa. Dan melakukan apersepsi “pada saat

bermain dilapangan apa yang kalian injak?”. Kemudian guru menghubungkan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

69

jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari yaitu susunan tanah dan jenis-

jenis tanah. Guru memotivasi siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa

yang bisa menjawab dan memberikan penguatan kepada siswa yang belum bisa

menjawab. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah metode pembelajaran

Group Investigation yang akan digunakan untuk mempelajari materi susunan

tanah dan jenis-jenis batuan.

Pada kegiatan inti guru menerapkan langkah-langkah metode

pembelajaran Group Investigation melalui beberapa tahap yaitu tahap

mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. Siswa dan guru

bertanya jawab tentang jenis lapisan tanah yaitu lapisan atas, bawah, tengah dan

lapisan bahan induk batuan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang jenis

lapisan tanah. Dengan bimbingan guru siswa memilih subtopik tentang jenis tanah

misalnya ciri-ciri tanah berhumus, ciri-ciri tanah berpasir, ciri-ciri tanah liat dan

ciri-ciri tanah berkapur. Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk

mempelajari topik yang telah mereka pilih. Guru membatasi jumlah siswa pada

setiap kelompok secara heterogen, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

Tahap selanjutnya adalah tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari.

Siswa bersama kelompok merencanakan tugas yang akan dipelajari tentang topik

yang tetah dipilih yaitu tentang ciri-ciri tanah berhumus, berpasir, liat dan

berkapur, yang menyangkut apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari,

siapa yang akan melakukan dan apa tujuan menginvestigasi topik yang mereka

pilih.

Tahap melaksanakan investigasi. Siswa dibimbing guru, mengumpulkan

informasi, menganalisis data hasil investigasi (hasil temuan) yang mereka

lakukan, tentang ciri-ciri tanah berhumus, berpasir, liat, dan berkapur dengan

mengamati berbagai jenis tanah yang telah disiapkan guru dan yang ada disekitar

lingkungan sekolah. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa agar terlibat

dalam berbagai aktivitas kelompok. Guru mengikuti kemajuan setiap kelompok

dan memberikan bantuan jika diperlukan.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

70

Tahap analisis hasil investigasi. Siswa saling bertukar pikiran, berdiskusi

untuk menganalisis dan mengabungkan berbagai informasi yang mereka peroleh

tentang ciri-ciri jenis-jenis tanah. Siswa dibimbing guru merencanakan presentasi.

Anggota kelompok membagi tugas dalam presentasi.

Tahap mempresentasikan hasil investigasi. Masing-masing kelompok

mempresentasikan topik yang telah diinvestigasi di depan kelas. Kelompok yang

lain memperhatikan dan menanggapi presentasi yang dilakukan temannya

(berpartisipasi). Siswa dibimbing guru untuk mengevaluasi kejelasan presentasi

yang telah dilakukan. Guru mengatur jalannya presentasi semu kelompok.

Pada kegiatan akhir terdapat tahap evaluasi. Siswa saling memberi umpan

balik mengenai susunan tanah dan jenis-jenis tanah. Siswa dibimbing guru

melakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengerjakan soal

latihan. Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua

Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2013. Pada

kegiatan awal guru mengucapkan salam dan mengajak berdoa. Guru mengabsen

siswa. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya “Mengapa

setelah turun hujan, air tidak menggenang dipermukaan tanah?” kemudian guru

menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari yaitu penyerapan air oleh

tanah. Setelah itu guru memberikan motivasi dengan memberikan pujian kepada

siswa yang bisa menjawab dan memberikan penguatan bagi siswa yang belum

bisa menjawab. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah metode pembelajaran

Group Investigation yang akan digunakan untuk mempelajari materi penyerapan

air oleh tanah dan manfaat jenis-jenis tanah.

Pada kegiatan inti ada beberapa tahap pembelajaran yang dilakukan yaitu

tahap mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. Siswa dan

guru bertanya jawab tentang macam-macam jenis tanah. Siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang macam-macam jenis tanah. Dengan bimbingan guru

siswa memilih subtopik tentang penyerapan air oleh tanah dan manfaatnya

misalnya penyerapan air oleh tanah berhumus, berpasir, liat dan tanah berkapur

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

71

dan manfaatnya. Siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik

yang telah mereka pilih. Guru membatasi jumlah siswa pada setiap kelompok

secara heterogen, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

Selanjutnya tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari. Siswa

bersama kelompok merencanakan tugas yang akan dipelajari tentang topik yang

tetah dipilih misalnya penyerapan tanah berhumus, berpasir, liat dan berkapur

serta menjelaskan manfaatnya yang menyangkut apa yang akan dipelajari,

bagaimana mempelajari, siapa yang akan melakukan dan apa tujuan

menginvestigasi topik yang mereka pilih.

Tahap melaksanakan investigasi. Siswa dibimbing guru, mengumpulkan

informasi, menganalisis data hasil investigasi (hasil temuan) yang mereka

lakukan, tentang penyerapan air oleh tanah melalui percobaan dan menyebutkan

manfaat dari tanah tersebut. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa agar

terlibat dalam berbagai aktivitas kelompok. Guru mengikuti kemajuan setiap

kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

Tahap analisis hasil investigasi. Siswa saling bertukar pikiran, berdiskusi

untuk menganalisis dan mengabungkan berbagai informasi yang mereka peroleh

dari hasil percobaan yang telah mereka lakukan. Siswa dibimbing guru

merencanakan presentasi. Anggota kelompok membagi tugas dalam presentasi.

Tahap mempresentasikan laporan akhir. Masing-masing kelompok

mempresentasikan topik yang telah diinvestigasi di depan kelas. Kelompok yang

lain memperhatikan dan menanggapi presentasi yang dilakukan temannya

(berpartisipasi). Siswa dibimbing guru untuk mengevaluasi kejelasan presentasi

yang telah dilakukan. Guru mengatur jalannya presentasi semua kelompok.

Dikegiatan akhir terdapat tahap evaluasi. Siswa saling memberi umpan

balik mengenai penyerapan air oleh tanah. Siswa dibimbing guru melakukan

evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengerjakan soal latihan.

Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal latihan, siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya. Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam penutup.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

72

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30

Maret 2013. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk evaluasi pembelajaran siklus

II melalui beberapa kegiatan. Pada kegiatan awal guru memberikan salam dan

berdo’a bersama kemudian mengabsen siswa. Selanjutnya pada kegiatan inti guru

menyampaikan tata tertib dalam mengerjakan soal evaluasi pembelajaran (tes)

yang akan dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang tata tertib dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran (tes) yang akan

dilakukan. Guru membagi lembar soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi

dengan tertip dan jujur. Guru mengawasi lajannya evaluasi pembelajaran (tes).

Siswa mengumpulkan pekerjaan mereka dengan tertib. Pada kegiatan penutup

guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.

4.3.2.3 Observasi Siklus II

Hasil observasi siklus II menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran

Siklus II sudah berjalan dengan sangat baik jika dibandingkan dengan

pelaksanaan pembelajaran siklus I. Hal ini dikarenakan pelaksanaan siklus II

dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Kekurangan yang ada

pada siklus I diperbaiki. Kelebihan-kelebihan yang ada pada siklus I

dipertahankan bahkan ditingkatkan sehingga membuahkan hasil yang maksimal.

Adapun hasil observasi siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah

sebagai berikut.

a. Pertemuan Pertama

Pembelajaran siklus II pertemuan pertama dengan metode pembelajaran

Group Investigation sudah berjalan dengan sangat baik. Siswa sudah mulai

terbiasa dan sangat tertarik dengan metode pembelajaran Group Investigation

yang melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya.

Adapun hasil observasi pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dapat

dilihat pada tabel 4.9.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

73

Tabel 4.9

Hasil Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Group Investigation

Siklus II Pertemuan Pertama

Aspek Indikator Skor Rata-rata

I. Pra

pembelajaran

1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang,

alat, dan media pembelajaran 4

4 2. Mengatur tempat duduk siswa 4

II. Kegiatan awal

pembelajaran

1. Membuka pelajaran 4

4

2. Menyampaikan apersepsi serta motivasi kepada siswa

4

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4

4. Menyampaikan langkah-langkah metode

Group Investigation

4

III. Kegiatan inti pembelajaran

A. Tahap

mengidentifika

si topik dan

mengatur murid dalam

beberapa

kelompok

5. Siswa memilih subtopik 3

3,5

6. Siswa bergabung dalam kelompok 3

7. Membatasi jumlah siswa pada setiap

kelompok

4

8. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi

4

B. Tahap

merencanakan

tugas yang akan dipelajari

9. Merencanakan tugas yang akan

dipelajari

4 4

C. Tahap

melaksanakan

investigasi

10. Mengumpulkan informasi dan

menganalisisnya

3

3,3 11. Berpartisipasi aktif dalam kelompok 3

12. Memantau dan memberi bantuan 4

D. Tahap analisis

hasil

investigasi

13. Bediskusi untuk menganalisis dan

mengabungkan informasi

3

3

14. Merencanakan presentasi 3

15. Membagi tugas dalam presentasi 3

E. Tahap

mempresentasikan hasil

investigasi

16. Mempresentasikan topik yang telah

diinvestigasi

4

3,5

17. Siswa lain menanggapi presentasi 3

18. Mengevaluasi kejelasan presentasi 3

19. Mengatur presentasi 4

IV. Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap evaluasi 20. Memberikan umpan balik 3

3,6 21. Mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan

4

22. Guru mengakhiri pembelajaran 4

Jumlah Skor 86

Kategori Sangat Baik

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

74

Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran siklus

II pertemuan pertama sudah berjalan dengan sangat baik. Pada kegiatan pra

pembelajaran dan kegiatan awal rata-rata skor yang diperoleh 4 dengan kategori

sangat baik. Sedangkan pada kegiatan inti juga sudah dilaksanakan dengan baik

yaitu tahap mengidentifikasi topik dan mengatur murid kedalam kelompok rata-

rata skor yang diperoleh adalah 3,5 dengan kategori baik. Tahap merencanakan

tugas yang akan dipelajari rata-rata skor yang diperoleh adalah 4 dengan kategori

sangat baik.

Pada tahap selanjutnya adalah tahap melaksanakan investigasi, rata-rata

skor yang diperoleh adalah 3,3 dengan kategori baik. Sedangkan pada tahap

analisis data, rata-rata skor yang diperoleh adalah 3 dengan kategori baik. Dan

pada tahap mempresentasikan hasil investigasi rata-rata skor yang diperoleh yaitu

3,5 dengan kategori baik. Begitu juga pada kegiatan akhir pembelajaran. Pada

tahap evaluasi rata-rata skor yang diperoleh yaitu 3,6 dengan kategori baik. Jadi

secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II pertemuan

pertama berjalan dengan sangat baik, dengan skor yang diperoleh yaitu 86 dengan

kategori sangat baik. Hal ini perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan agar proses

belajar mengajar selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

b. Pertemuan Kedua

Pembelajaran siklus II pertemuan kedua dengan metode pembelajaran

Group Investigation sudah berjalan dengan sangat baik. Langkah-langkah

pembelajaran dilaksanakan dengan tepat. Semua siswa aktif dalam mengikuti

pembelajan, baik dalam diskusi maupun ketika menanggapi siswa yang lain ketika

presentasi. Siswa sudah berani mengeluarkan pendapatnya dan berani bertanya

kedapa kelompok lain yang sedang presentasi di depan kelas. Siswa juga sudah

mampu memberikan upan balik yang diberikan guru.

Adapun hasil observasi pelaksanaan siklus II pertemuan kedua secara rinci

dapat dilihat pada tabel 4.10.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

75

Tabel 4.10

Hasil Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Group Investigation

Siklus II Pertemuan Kedua

Aspek Indikator Skor Rata-rata

I. Pra

pembelajaran

1. Kesiapan guru dalam menyiapkan

ruang, alat, dan media pembelajaran 4

4

2. Mengatur tempat duduk siswa 4

II. Kegiatan awal pembelajaran

3. Membuka pelajaran 4

4

4. Menyampaikan apersepsi serta

motivasi kepada siswa

4

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4

6. Menyampaikan langkah-langkah

metode Group Investigation

4

III. Kegiatan inti pembelajaran

A. Tahap

mengidentifikasi

topik dan mengatur murid

dalam beberapa

kelompok

7. Siswa memilih subtopik 3

3,75

8. Siswa bergabung dalam kelompok 4 9. Membatasi jumlah siswa pada setiap

kelompok

4

10. Guru membantu siswa

mengumpulkan informasi

4

B. Tahap

merencanakan

tugas yang akan dipelajari

11. Merencanakan tugas yang akan

dipelajari

4 4

C. Tahap

melaksanakan

investigasi

12. Mengumpulkan informasi dan

menganalisisnya

4

4 13. Berpartisipasi aktif dalam kelompok 4 14. Memantau dan memberi bantuan 4

D. Tahap analisis

hasil investigasi

15. Bediskusi untuk menganalisis dan

mengabungkan informasi

4

4 16. Merencanakan presentasi 4 17. Membagi tugas dalam presentasi 4

E. Tahap

mempresentasikan

hasil investigasi

18. Mempresentasikan topik yang telah

diinvestigasi

4

4

19. Siswa lain menanggapi presentasi 4

20. Mengevaluasi kejelasan presentasi 4

21. Mengatur presentasi 4 IV. Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap evaluasi 22. Memberikan umpan balik 3

3,6 23. Mengevaluasi pembelajaran yang

telah dilakukan

4

24. Guru mengakhiri pembelajaran 4

Jumlah Skor 94

Kategori Sangat Baik

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

76

Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan siklus II

pertemuan kedua menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan

langkah-langkah metode pembelajaran Group Investigation dengan sangat baik.

Rata-rata skor yang diperoleh pada siklus II pertemuan kedua semua tahap sudah

menunjukkan kategori yang sangat baik. Jadi secara keseluruhan pembelajaran

siklus II pertemuan kedua berjalan dengan sangat baik, dan skor yang diperoleh

yaitu 94 dengan kategori sangat baik. Selain itu siswa termotivasi dan aktif selama

pembelajaran berlangsung.

4.3.2.4 Hasil Motivasi Belajar Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran siklus II memberikan angket motivasi kepada

siswa. Pengukuran motivasi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui tingkat

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPA dengan metode pembelajaran

Group Investigation.

Apabila motivasi belajar siklus II disajikan dalam bentuk tabel adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.11

Skor Motivasi Belajar Siklus II

No. Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase(%)

1. ≤ 33 Sangat Rendah - -

2. 34 - 48 Rendah - -

3. 49 - 63 Tinggi 3 15

4. 64 - 80 Sangat Tinggi 17 85

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai

skor pada interval 49-63 yang berkategori tinggi sebanyak 3 siswa atau 15% dari

jumlah semua siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai pada rentang 64-80

yang berkategori sangat tinggi sebanyak 17 siswa atau 85%. Hal ini membuktikan

bahwa pada siklus II dengan menerapkan metode pembelajaran Group

Investigation dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan baik. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada siswa yang mempunyai motivasi rendah, atau semua

siswa mempunyai moivasi belajar yang tinggi.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

77

Apabila hasil motivasi belajar siklus II dibuat dalam bentuk diagram maka

dapat dilihat seperti di bawah ini.

Gambar 4.6 Diagram Motivasi Belajar Siklus II

Gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang

mempunyai motivasi rendah, hampir semua siswa mempunyai motivasi tinggi

yaitu 3 bahkan 17 siswa mempunyai motivasi sangat tinggi. Hal tersebut

membuktikan bahwa metode pembelajaran Group Investigation mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa dengan sangat baik.

4.3.2.5 Hasil Evaluasi Siklus II

Berdasarkan hasil evaluasi hasil belajar siklus II yang telah dilaksanakan

maka diperoleh data seperti pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Evaluasi Hasil Belajar Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi

1. ≤ 39 0

2. 40 – 49 0

3. 50 – 59 0

4. 60 – 69 0

5. 70 – 79 5

6. 80 – 89 8

7. ≥ 90 7

02468

1012141618

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

≤ 33 34 - 48 49 - 63 64 - 80

0 0

3

17

Jum

lah

Sis

wa

Motivasi Belajar Siswa

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

78

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua siswa mendapat nilai di atas atau

sama dengan 70. Data tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah

mengalami ketuntasan hasil belajar yang maksimal, di mana ke-20 siswa sudah

mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasa minimal. Hasil ini menunjukkan

bahwa metode pembelajaran Group Investigation mampu mengatasi

permasalahan yang ada di Kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto.

Apabila data evaluasi hasil belajar siklus II disajikan dalam bentuk

diagram adalah sebagai berikut.

Gambar 4.7 Diagram Evaluasi Hasil Belajar Siklus II

Gambar 4.7 di atas menunjukkan bahwa rentang nilai di bawah dengan 70

berjumlah 0, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 70-79 ada 5

siswa, sedangkan pada rentang 80-89 ada 8 siswa dan yang mendapat nilai pada

rentang ≥90 ada 7 siswa. Jadi semua siswa sudah mencapai kriteria krtuntasan

minimal yaitu ≥70.

Untuk mengetahui perbandingan persentase tingkat ketuntasan evaluasi

hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13.

0

2

4

6

8

≤ 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 -89 ≥ 90

0 0 0 0

5

8

7

J

u

m

l

a

h

S

i

s

w

a

Interval Nilai

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

79

Tabel 4.13

Perbandingan Persentase Evaluasi Hasil Belajar Siklus II

No. Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. ≥ 70 Tuntas 20 100 2. < 70 Tidak Tuntas 0 0

Jumlah 20 100

Rata-rata 84,75 -

Nilai Tertinggi 95 - Nilai Terendah 70 -

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa perbandingan persentase evaluasi

hasil belajar pada siklus II tidak ada yang mendapat nilai di bawah kriteria

ketuntasan minimal (KKM). Semua siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Adapun nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah 70 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah

95. Sedangkan persentase ketuntasan sudah dicapai 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil evaluasi pembelajaran siklus II sudah mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan (90% dari jumlah keseluruhan siswa). Rata-rata nilai

yang diperoleh siswa pun sudah cukup tinggi jika dibandingkan siklus

sebelumnya yaitu 84,7. Maka dari itu penelitian sudah cukup karena sudah

melebihi indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

Apabila data evaluasi hasil belajar siklus II disajikan dalam bentuk

diagram sebagai berikut:

Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Persentase Evaluasi Hasil Siklus II

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tuntas Tidak Tuntas

100%

0%

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

80

Gambar 4.8 di atas menunjukkan bahwa hasil persentase evaluasi hasil

belajar siklus II menunjukkan 100% siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan

minimal. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Group

Investigation dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

4.3.2.6 Refleksi Siklus II

Berdasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan

pembelajaran siswa sudah aktif dibandingkan saat pembelajaran siklus I, hal ini

terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan metode pembelajaran Group

Investigation yang digunakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Selain

itu juga siswa yang pada saat siklus I kurang mendengarkan arahan dari guru

pada siklus II ini sudah dapat memperhatikan pelajaran dengan baik. Berdasarkan

analisis motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jika

dibandingkan siklus I. Ada 3 siswa mempunyai motivasi yang tinggi sedangkan

17 siswa mempunyai motivasi yang sangat tinggi. Sedangkan hasil analisis

evaluasi hasil belajar siklus II, menunjukkan ketuntasan siswa sudah mencapai

100%. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,75 dengan kata lain bahwa nilai

rata-rata tersebut sudah di atas KKM yaitu 70. Dilihat dari hasil tersebut maka

indikator keberhasilan sudah tercapai karena ketuntasan siswa sudah mencapai

100% dan tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.

4.4 Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Pada penelitian ini akan dipaparkan beberapa perbandingan hasil

penelitian. Antara lain perbandingan observasi pelaksanaan pembelajaran,

motivasi belajar siswa dan evaluasi hasil belajar. Perbandingan hasil penelitian

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan setelah dilakukan

pembelajaran dengan metode pembelajaran Group investigation. Adapun

perbandingannya seperti di bawah ini.

4.4.1 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

Kegiatan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode

Group Investigation pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan baik dari

pertemuan pertama maupun pertemuan kedua setiap siklusnya. Adapun

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

81

pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dan aktifitas siswa ketika

pembelajaran sedang berlangsung. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel

4.14 di bawah ini.

Tabel 4.14

Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

Pelaksanaan Siklus I Siklus II

Skor Kategori Skor Kategori

Pertemuan 1 63 Baik 86 Sangat Baik

Pertemuan 2 79 Baik 94 Sangat Baik

Pada pertemuan pertama siklus I memperoleh skor 63 dengan kategori

baik. Pada pertemuan kedua siklus I mendapat skor 79 dengan kategori baik.

Sedangkan pertemuan pertama siklus II memperoleh skor 86 dengan kategori

sangat baik. Dan pertemuan kedua siklus II mendapat skor 94 dengan kategori

sangat baik. Data di atas menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan skor dari

pertemuan pertama ke pertemuan kedua pada tiap siklusnya.

Hasil perbandingan pelaksanaan pembelajaran dengan metode Group

Investigation pada siklus I dan siklus II apabila disajikan dalam bentuk diagram

adalah sebagai berikut.

Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus I Siklus II

63

8679

94

S

k

o

r

Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

82

Pada gambar 4.9 di atas dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan dari

pertemuan pertama ke pertemuan kedua pada tiap siklusnya. Peningkatan yang

terjadi sangat baik mulai dari pertemuan pertama siklus I dengan skor 63 dengan

kriteria baik, ke pertemuan kedua siklus I meningkat menjadi 70 dengan kriteria

baik. Begitu pula dengan pertemuan pertama siklus II mendapat skor 86 dengan

kriteria sangat baik sedangkan pertemuan kedua siklus II lebih meningkat lagi

menjadi sangat baik dengan skor 96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran sudah dilaksanan dengan sangat baik sesuai dengan

langkah-langkah metode Group investigation.

4.4.2 Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II

Penggunaan metode pembelajaran Group Investigation dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Berikut

merupakan perbandingan motivasi belajar siswa siklus I dan siklus II.

Tabel 4.15

Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Siklus i dan Siklus II

No. Interval Skor Kategori Siklus I Siklus II

1 ≤ 33 Sangat Rendah - -

2 34 - 48 Rendah - -

3 49 - 63 Tinggi 15 3

4 64 - 80 Sangat Tinggi 5 17

Dari tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa motivasi siswa pada siklus I

ada 15 siswa yang berada pada interval skor 49–63 dengan kategori tinggi

sedangkan 5 siswa berada pada interval skor 64–80 dengan kategori sangat tinggi.

Begitu pula motivasi pada siklus II meningkat dengan sangat baik yaitu 3 siswa

yang berada pada interval 49–63 dengan kategori tinggi, sedangkan 17 siswa

berada pada interval 64–80 dengan kategori sangat tinggi.

Apabila perbandingan motivasi belajar siklus I dan siklus II disajiakan

dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

83

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II

Dari gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

motivasi belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa yang bermotivasi

tinggi ada 15 siswa dan 5 siswa bermotivasi sangat tinggi. Sedangkan pada siklus

II terjadi peningkatan yaitu 3 siswa bermotivasi tinggi sedangkan 17 siswa

mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

pengunaan metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan

motivasi belajar dengan sangat baik.

4.4.3 Perbandingan Evaluasi Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa setelah

menerapkan metode pembelajaran Group Investigation terjadi peningkatan hasil

belajar dari siklus I sampai dengan siklus II jika dibandingkan kondisi awal yang

hanya menggunakan metode ceramah dan hanya berpusat pada guru.

Berikut akan disajikan tabel perbandingan ketuntasan evaluasi hasil belajar

dari kondisi awal, siklus I sampai siklus II pada tabel 4.16.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Siklus I Siklus II

15

3

5

17Ju

mla

h S

isw

a

Motivasi Belajar

Tinggi

Sangat Tinggi

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

84

Tabel 4.16

Perbandingan Evaluasi Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Nilai Kategori

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah Persentase

(%) Jumlah

Persentase

(%) Jumlah

Persentase

(%)

1. ≥ 70 Tuntas 9 45 14 70 20 100

2. < 70 Tidak

Tuntas 11 55 6 30 0 0

Jumlah 20 100 20 100 20 100

Rata-rata 66,9 77,4 84,75 Nilai Tertinggi 95 96 95

Nilai Terendah 36 60 70

Tabel 4.16 di atas menunjukkan pada kondisi awal, jumlah siswa yang

belum mencapai KKM ada 11 siswa dan 9 siswa sudah mencapai KKM dan

persentase ketuntasan sebesar 55%. Siklus I persentase ketuntasan meningkat

menjadi 70%, 14 siswa sudah mencapai KKM dan 6 siswa belum mencapai

KKM. Siklus II semua siswa sudah mencapai KKM dengan indikator

keberhasilan 100%. Adapun rata-rata nilai pada setiap siklusnya meningkat yaitu

dari kondisi awal 66,4, menjadi 77,4 dan siklus II meningkat menjadi 84,75.

Apabila perbandingan hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk diagram adalah

sebagai berikut.

Gambar 4.11 Diagram Hasil belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus I

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

9

14

20

11

6

0

J

u

m

l

a

h

S

i

s

w

a

Pelaksanaan Pembelajaran

≥ 70 Tuntas

< 70 Tidak Tuntas

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

85

Berdasarkan gambar 4.11 di atas dapat diketahui bahwa evaluasi hasil

belajar pada kondisi awal menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai ≥ 70

dengan kategori tuntas berjumlah 9 siswa sedangkan 11 siswa mendapat nilai < 70

dengan kategori tidak tuntas. Sedangkan pada siklus I siswa yang mendapat nilai ≥

70 dengan kategori tuntas ada 14 siswa dan siswa yang tidak tuntas (< 70) ada 6 siswa.

Dan pada siklus II semua siswa mendapat nilai ≥ 70 dengan kategori tuntas. Jadi

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siklus I meningkat dari kondisi awal yaitu

siswa yang tuntas hanya 9 siswa sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 14

siswa dan pada siklus II lebih meningkat lagi yaitu semua siswa tuntas.

4.5 Pembahasan

Penggunaan metode pembelajaran Group Invesigation dapat membuat

siswa aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini merupakan

sebuah proses pembelajaran yang baru di SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten

Wonosobo. Selama ini metode pembelajaran yang digunakan adalah metode

ceramah yaitu guru sebagai sumber ilmu dan siswa mendengarkan ceramah dari

guru, sehingga siswa bersikap pasif dan tidak terlibat langsung dalam

pembelajaran. Untuk itu tentunya guru harus menggunakan metode pembelajaran

yang membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Salah satu

metode pembelajaaran yang melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran

adalah metode pembelajaran Group Investigation.

Metode pembelajaran Group Investigation adalah metode pembelajaran

yang menekankan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kelompok untuk

melakukan investigasi terhadap suatu topik pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkah pembelajaran Group

Investigation ada enam tahap yaitu mengidentifikasi topik dan mengatur murid

kedalam kelompok, merencanakan tugas yang akan diinvestigasi, melakukan

investigasi, analisis hasil investigasi, mempresentasikan hasil investigasi dan

evaluasi.

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Group

Investigation terdiri dari 2 siklus. Pelaksanaan pada siklus I siswa secara langsung

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

86

diajak untuk aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan bekerja

sama dengan siswa lain. Pelaksanaan metode pembelajaran Gruop Investigation

dilakukan dengan membagi siswa kedalam empat kelompok secara heterogen.

Ketika mengidentifikasi topik yang akan dipelajari siswa masih terlihat bingung

dan kurang aktif. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan metode

pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung. Pelaksanaan pada siklus II,

siswa sudah lebih kondusif hal ini dapat dilihat dari aktifitas dan keterlibatan

siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan.

Metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan motivasi

siswa pada mata pelajaran IPA karena pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal

ini terbukti pada siklus I siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan

skor 49-63, ada 15 siswa sedangkan 5 siswa mempunyai motivasi belajar sangat

tinggi dengan skor 64-80. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu

hanya ada 3 siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi dengan skor 49-

63, dan siswa yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi dengan skor 64-80

ada 17 siswa. Motivasi belajar siswa meningkat disebabkan karena dalam

pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Iinvestigation siswa diberi

kesempatan untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam menemukan suatu topik

pembelajaran. Pola pembelajaran yang demikian akan menjadikan pembelajaran

menjadi menyenangkan karena melibatkan dan mengaktifkan siswa untuk

menemukan topik pembelajaran secara mandiri dan mempertanggung

jawabkannya ketika melakukan presentasi. Pembelajaran yang menyenangkan

akan menimbulkan motivasi belajar siswa terus bertambah.

Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan lebih tekun dan

bersemangat dalam belajar, sehingga hasil belajar yang dicapai bisa maksimal.

Hal ini membuktikan bahwa selain dapat meningkatkan motivasi siswa, metode

Group Investigation juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA. Hasil tersebut terlihat bahwa telah terjadi peningkatan dari kondisi

awal yaitu siswa yang tuntas belajar atau mendapat nilai ≥ 70, sebanyak 9 siswa

(45%) dari 20 siswa, dengan nilai rata-rata 66,9. Setelah dilaksanakan perbaikan

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

87

pembelajaran pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar atau mendapat nilai

≥ 70, bertambah menjadi 14 siswa (70%) dengan nilai rata-rata 77,4.

Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari

kondisi awal ke siklus I yaitu 25%. Setelah mempertimbangkan berbagai

kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus I, dilakukan lagi perbaikan

pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II, diketahui bahwa semua siswa tuntas

dalam belajarnya atau mendapat nilai ≥ 70, dengan perolehan nilai rata-rata 84,75.

Mengacu pada hasil ini dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan

hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 30%.

Berdasarkan hasil di atas maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran

dengan metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto. Peningkatan motivasi dan

hasil belajar tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umi

Rosyidah (2009) dalam Skipsinya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran

Kooperatif Model Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Motivasi dan

Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII C SMPN 1 Watulimo Trenggalek. Dalam

penelitian tersebut metode Group Investigation dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa kelas VIII yaitu pada siklus I ke siklus ke II sebanyak 82%.

Sedangkan persentase hasil belajar Fisika siswa pada awal sebelum perlakuan

sebesar 53%, siklus I adalah 69% dan meningkat sebesar 22% pada siklus II

menjadi 75%.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswandi

(2009) dalam Skripsinya yang berjudul “Penerapan model pembelajaran Group

Investigation untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang tumbuhan hijau kelas

V SDN Temenggungan 02 kecamatan Udanawu kabupaten Blitar”. Dalam

penelitian tersebut metode Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V dengan materi ajar Tumbuhan hijau, peningkatan yang terjadi yaitu

dari siklus I ke siklus ke II sebanyak 78% dan nilai siswa telah memenuhi standar

kelulusan yang tela ditentukan yaitu sebesar 75.

Selain sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umi Rosyidah dan

Iswandi penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winoto

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/5/T1_292009067_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan . Penelitian ...

88

(2011) dalam skripsi PTK yang berjudul “Penerapan model Group Investigation

untuk meningkatkan pembelajaran IPA kelas V SDN Kidul Dalem 2 Malang”.

Dalam penelitian tersebut dengan digunakannya metode Group Investigation

hasil belajar meningkat, yaitu pada siklus I hasil belajar 55 % dan disiklus II

mengalami peningkatan yaitu 75,93 %. Sedangkan pada aspek keaktifan siswa

meningkat dari sebesar 42,34% pada siklus I dan pada siklus II meningkat

menjadi 64,03%.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas 5 SD

Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo dapat dikategorikan menjadi dua

kriteria karakteristik siswa. Kriteria pertama terdiri dari siswa yang mampu

mencapai kriteria ketuntasan minimal tanpa diadakannya suatu tindakan. Siswa

yang berada pada kriteria ini merupakan siswa yang memiliki antusias dan

motivasi yang tinggi terhadap pembelajaran. Selain memiliki antusias dan

motivasi yang tinggi siswa tersebut juga memiliki tingkat pemahaman yang tinggi

sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat mencapai KKM yang telah

ditentukan.

Sedangkan kriteria kedua terdiri dari siswa yang dapat mencapai kriteria

ketuntasan minimal setelah diberikannya tindakan. Siswa pada kriteria ini

memiliki antusias dan motivasi yang kurang dalam mengikuti pembelajaran

karena mereka merasa bahwa pembelajaran yang mereka terima belum menarik

sehingga perhatian mereka tidak terfokus pada pembelajaran dan berdampak pada

hasil belajar yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan. Untuk menarik

perhatian pada kriteria ini maka guru melakukan tindakan melalui metode

pembelajaran Group Investigation.

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa melalui metode pembelajaran

Group Investigation, dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata

pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II

Tahun Ajaran 2012/2013.