43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali pertemuan. Didalam setiap siklus terdapat rincian diantaranya perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. 4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan data dokumentasi dari hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Rata- rata kelas nilai ulangan peserta didik pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 60,59 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Menurut ketentuan secara klasikal, kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut telah mencapai 85% siswa tuntas. Jadi simpulan sementara kemampuan belajar siswa dalam materi membaca intensif masih rendah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas sebelum diadakan penelitian, rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi siswa dan jumlah siswa kelas 6 yang mencapai 37 siswa, sehingga suasana kelas saat kegiatan pembelajaran menjadi ramai dan berakibat hasil belajar menjadi rendah. Hasil Ketuntasan belajar siswa Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 17 siswa dengan persentase 45,95%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa dengan persentase 54,05%. Diperoleh data hasil belajar Bahasa Indonesia yang masih rendah dari Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
28
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/5/T1_292009244_BAB IV.pdfBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... membaca intensif masih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali
yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali pertemuan.
Didalam setiap siklus terdapat rincian diantaranya perencanaan, pelaksanaan,
observasi serta refleksi.
4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan
Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas
dilakukan. Berdasarkan data dokumentasi dari hasil observasi yang telah
dilakukan di Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Rata-
rata kelas nilai ulangan peserta didik pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah
60,59 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Menurut ketentuan
secara klasikal, kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut telah mencapai 85%
siswa tuntas. Jadi simpulan sementara kemampuan belajar siswa dalam materi
membaca intensif masih rendah.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas sebelum
diadakan penelitian, rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Tambakboyo 02
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi
siswa dan jumlah siswa kelas 6 yang mencapai 37 siswa, sehingga suasana kelas
saat kegiatan pembelajaran menjadi ramai dan berakibat hasil belajar menjadi
rendah.
Hasil Ketuntasan belajar siswa Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa
yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70)
sebanyak 17 siswa dengan persentase 45,95%, sedangkan yang sudah mencapai
ketuntasan minimal sebanyak 20 siswa dengan persentase 54,05%.
Diperoleh data hasil belajar Bahasa Indonesia yang masih rendah dari
Kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang
44
Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013, penulis akan melakukan sebuah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan
pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.
Pertemuan I
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan di SD Negeri
Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, peneliti
bekerjasama dengan guru Kelas 6 melakukan diskusi mengenai materi membaca
pemahaman yang akan disajikan dengan menggunakan metode pembelajaran
SQ3R.
Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok
bahasan peta konsep tentang membaca pemahaman. Guru juga perlu
mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran
seperti lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi siswa, lembar observasi
kinerja guru, lembar evaluasi dan buku pelajaran. Kemudian guru menyajikan
pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan melakukan
kegiatan pembelajaran metode SQ3R dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru menyusun/menyiapkan teks bacaan yang sesuai pada siswa kelas 6
b. Secara interkatif guru menjelaskan bagaimana cara membaca yang baik untuk
mendapatkan gagasan pokok.
c. Siswa dipersilahkan melakukan Survey (mengkaji) pada teks bacaan.
d. Dibantu guru siswa membuat pertanyaan yang berhubungan dengan teks
bacaan.
e. Siswa membaca teks bacaan.
f. Siswa menceritakan kembali teks bacaan dengan bahasanya sendiri.
g. Siswa meninjau kembali pada teks bacaan, guna menyakinkan dan
mendapatkan gambaran lengkap dari materi bacaan.
45
h. Siswa membaca cerita yang dibuat dengan bahasanya sendiri.
i. Siswa diberi kesempatan membahas/saran/kritik terhadap cerita.
j. Guru memberikan kesimpulan secara umum.
k. Evaluasi.
l. Penutup.
Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang dipelajari hari itu kemudian guru memberikan tindak lanjut
kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut
dari pertemuan I, yang membedakan dari pertemuan I adalah materi yang akan
dipelajari yaitu tentang cara menceritakan kembali suatu teks kedalam satu
paragraf. Sebelum mengajar pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana
Pelaksanan Pembelajaran (RPP), daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar
observasi siswa dan lembar observasi kegiatan guru. Masih seperti pertemuan I
guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu dengan
melakukan kegiatan pembelajaran metode SQ3R. Pada akhir pembelajaran guru
bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran.
Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak
lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan I dan II. Pada pertemuan
ketiga digunakan untuk mengadakan tes evaluasi bagi siswa tentang materi yang
telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Sebelum kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal
yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar soal tes serta lembar jawab. Sebelum mengadakan
tes evaluasi, guru mengulang materi tentang ide pokok paragraf yang telah
dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II. Kegiatan pembelajaran diakhiri
dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
46
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini
terdiri dari tiga pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.
Dimana pada setiap tahap berlangsung masing-masing selama 70 menit (dua jam
pelajaran).
Pertemuan I
Kegiatan Awal
Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, berdoa, mengecek presensi siswa, mengatur suasana di
ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa
mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan
bertanya pada siswa apakah kalian sering membaca? Teks apa yang sering kalian
baca? Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan guru.
Setelah melakukan apersepsi kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi siswa.
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membaca intensif dan
bagaimana cara mendapatkan ide pokok dari sebuah paragraf atau teks bacaan.
Dilanjutkan penggunaan metode SQ3R dalam proses membaca. Yaitu mengkaji
teks bacaan pada awal proses membaca dilanjutkan dengan membuat pertanyaan
yang bersangkutan dengan teks bacaan. Setelah kedua langkah awal dilaksanakan
barulah dilanjutkan dengan membaca secara intensif. Untuk memahami benar isi
teks bacaan dilakukan peninjauan ulang terhadap teks bacaan. Setelah siswa
mengetahui isi dan maksud dari teks bacaan dilanjutkan dengan menceritakan
kembali isi dari teks bacaan dengan bahasanya sendiri kedalam satu paragraf.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah
dipelajari, memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar serta
memberikan pemantapan dengan mendorong siswa untuk mengetahui konsep dan
pengetahuan.
47
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan I
yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab
secara bersama-sama tetapi ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk
menjawab ada siswa yang takut apabila jawabannya tersebut salah, sebagian besar
siswa tertawa dan mengejek jawaban temannya. Maka guru perlu memberi
pengertian pada siswa lain untuk menghargai pendapat/jawaban dari teman-teman
lainnya.
Ketika guru menyampaikan materi yang dipelajari ada sebagian siswa
tidak mendengarkan penjelasan. Untuk mengantisipasi pada pertemuan berikutnya
guru bertindak tegas dan komunikatif pada siswa yang bermain sendiri saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada tahap pembelajaran siklus I pertemuan I
yang sedang berlangsung, observer mengamati jalannya pembelajaran dengan
menggunakan metode SQ3R dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara
mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Lembar observasi
tersebut meliputi item yang sesuai dengan pembelajaran dengan menggunakan
metode SQ3R untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh guru selama
kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang
menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan
siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran masih kurang. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih
kurang, sebagian siswa kurang menanggapi jawaban kelompok lain. Sedangkan
kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain, siswa sungguh-sungguh dalam
mengikuti pembelajaran, hampir semua siswa dapat menanggapi kelompok lain.
Adapun kekurangan dan kelebihan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan akan
diperbaiki pada pertemuan II.
Pertemuan II
Kegiatan Awal
Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, berdoa, mengecek presensi siswa, mengatur suasana di
ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa, serta menyiapkan siswa
48
mengikuti pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian membaca teks drama? Apa yang kalian
ingat dari drama yang pernah kalian baca?” Kemudian siswa menjawab
pertanyaan yang telah disampaikan guru. Setelah melakukan apersepsi kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membaca intensif dan
bagaimana cara mendapatkan unsur-unsur drama dari sebuah teks atau penggalan
naskah drama. Dilanjutkan penggunaan metode SQ3R dalam proses membaca
teks drama. Yaitu mengkaji teks drama pada awal proses membaca dilanjutkan
dengan membuat pertanyaan yang bersangkutan dengan teks drama. Setelah
kedua langkah awal dilaksanakan baru dilanjutkan dengan membaca secara
intensif. Untuk memahami benar isi drama dilakukan peninjauan ulang terhadap
teks drama. Setelah siswa mengetahui isi dan maksud dari teks bacaan dilanjutkan
dengan mencari unsur-unsur drama dan menceritakan kembali isi dari teks bacaan
dengan bahasanya sendiri kedalam satu paragraf.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah
dipelajari. Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan
umpan balik terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan selama
pembelajaran siklus I pertemuan II sudah berjalan dengan baik sesuai tujuan yaitu
ketika guru memberikan pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara
bersama-sama, sebagian siswa sudah menjawab ketika guru menunjuk salah satu
siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa sudah menghargai pendapat dari
temannya. Hal ini sudah menunjukkan suatu peningkatan dibandingkan pada
pertemuan I.
Refleksi
Ketika guru menyampaikan materi kepada siswa sudah memperhatikan
dengan baik, karena pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa
untuk tidak bermain sendiri saat mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dapat
memfokuskan siswa terhadap penjelasan guru. Pada tahap pembelajaran siklus I
49
pertemuan II yang sedang berlangsung, observer mengamati jalannya
pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R dari awal hingga akhir
pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh
peneliti. Lembar observasi tersebut meliputi item yang sesuai dengan
pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R untuk mengamati semua
aktivitas yang dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran. Dari hasil
observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan
selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara
lain siswa kurang menanggapi jawaban dari kelompok lain. Sedangkan kelebihan
siswa dalam pembelajaran antara lain, siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti
pembelajaran. Adapun kekurangan dan kelebihan dalam siklus I pertemuan II
yang sudah dilakukan. Perbaikkan akan dilaksanakan pada Siklus II
Pertemuan III
Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada
pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan tanya
jawab untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua secara singkat. Kemudian guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui. Setelah itu guru mengadakan
tes evaluasi selama 2x35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat
mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat duduk. Kemudian kegiatan
diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
Hasil Observasi Siklus I
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Observasi difokuskan pada aktivitas siswa, aspek yang diamati pada
pertemuan I dan pertemuan II sama, diantaranya sikap siswa selama pra
pembelajaran, sikap siswa pada kegiatan awal pembelajaran, sikap siswa
mengikuti pembelajaran, kemampuan siswa mengkaji teks bacaan (survey),
kemampuan siswa membuat pertanyaan dari teks yang telah dikaji, kemampuan
50
membaca dengan baik dan benar, kemampuan menceritakan kembali dengan
bahasa sendiri, serta kemampuan mempresentasikan hasil menceritakan kembali.
Observasi dilakukan oleh Bernadeta Christie Marcalia Paksi. Pada saat observer
mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, tugas
observer adalah memberi tanda (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Setiap aspek yang diamati mempunyai skor, skor 1
menyatakan kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator, skor 2
menyatakan kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator, skor 3
menyatakan kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator, serta skor 4
menyatakan kegiatan pembelajran sangat baik sesuai indikator. Skor yang
diperoleh dihitung dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk
diinterpretasikan menurut kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor
90%-100% artinya sangat baik (A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya
cukup (C), 60%-69% artinya kurang (D), dan < 59% artinya sangat kurang (E).
Apabila disajikan lengkap dalam bentuk tabel sesuai hasil lembar observasi
aktivitas siswa (terlampir). Yang telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Skor Penilaian
Observer
Jumlah
Skor Persentase Kategori
1. Pertemuan I 57 83,82% Baik
2. Pertemuan II 61 89,70% Baik
Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan
metode SQ3R siklus I pertemuan I memperoleh skor 57 dengan persentase
83,82% dan siklus I pertemuan II memperoleh skor 61 dengan persentase 89,70%,
yang artinya aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II sesuai
kriteria sudah baik.
Hasil Observasi Kinerja Guru
Observasi difokuskan pada kinerja guru, aspek yang diamati pada
pertemuan I dan pertemuan II sama, diantaranya terdapat indikator pokok seperti
51
menerapkan metode SQ3R, kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran,
penerapan langkah-langkah yang ada dalam RPP, cara penyampaian materi,
menyimpulkan materi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Observasi dilakukan oleh Bernadeta Christie Marcalia Paksi. Pada saat observer
mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, tugas observer
adalah melingkari skor nilai pada kolom skor yeng tersedia sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Setiap aspek yang diamati mempunyai skor, skor 1 menyatakan
kegiatan pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator, skor 2 menyatakan
kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan indikator, skor 3 menyatakan
kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator, serta skor 4 menyatakan
kegiatan pembelajran sangat baik sesuai indikator. Skor yang diperoleh dihitung
dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk diinterpretasikan menurut
kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor 90%-100% artinya sangat baik
(A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya cukup (C), 60%-69% artinya
kurang (D), dan < 59% artinya sangat kurang (E). Apabila disajikan lengkap
dalam bentuk tabel sesuai hasil lembar observasi kinerja guru (terlampir). Yang
telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I
No Skor Penilaian
Observer
Jumlah
Skor Persentase Kategori
1. Pertemuan I 81 84,37% Baik
2. Pertemuan II 84 87,5% Baik
Hasil skor total observasi kinerja guru pada penelitian menggunakan
metode SQ3R siklus I pertemuan I memperoleh skor 81 dengan persentase
84,37% dan siklus I pertemuan II memperoleh skor 84 dengan persentase 87,5%,
yang artinya kinerja guru pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II sesuai
kriteria sudah baik.
52
Refleksi
Pada siklus I pertemuan I yaitu ketika guru memberikan pertanyaan pada
siswa, siswa selalu menjawab secara bersama-sama tetapi ketika guru menunjuk
salah satu siswa untuk menjawab ada siswa yang takut apabila jawabannya
tersebut salah, sebagian besar siswa tertawa dan mengejek jawaban temannya.
Maka guru perlu memberi pengertian pada siswa lain untuk menghargai
pendapat/jawaban dari teman-teman lainnya.
Pada siklus I pertemuan II saat guru menyusun simpulan telah melibatkan
siswa untuk membuat simpulan, sebagian besar sudah aktif dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Hasil tes pada siklus I terdapat 28 siswa yang mencapai
KKM dan 9 siswa yang belum mencapai KKM Kelas 6 SDN Tambakboyo 02.
Kesimpulannya pada siklus I ini sudah baik dan bisa dilanjutkan pada siklus II
sebagai pemantapan pada siklus I yang sudah dilakukan dengan baik dan sesuai
rencana.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Perencanaan Tindakan
Berdasarkan data hasil siklus I ada kekurangan dan keberhasilan dalam
siklus I, Perencanaan pada siklus II ini dilakukan sebagai penyempurnaan dan
tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II pelaksanaannya
dilaksanakan tiga kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih
sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah kegiatan pembelajaran pada
siklus II dan materi pembelajaran yang berbeda.
Pertemuan I
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan siklus I yang
sudah dilakukan SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang peneliti bekerjasama dengan guru Kelas 6 dengan melakukan diskusi
mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta metode SQ3R yang
digunakan Bahasa Indonesia pada kegiatan pembelajaran khususnya pada Kelas 6
semester II pada mata pelajaran sebelum melakukan kegiatan mengajar pada
53
siklus II pertemuan I, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat
menunjang proses pembelajaran siswa.
Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi
mengidentifikasi unsur-unsur drama. Guru juga perlu mempersiapkan
perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran seperti lembar kerja