44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran berupa video interaktif untuk kelas 3 Sd. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Sesuai dengan model penelitian pengebangan Sugiyono, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda adalah sebagai berikut : 4.1.1.Penelitian dan Pengumpulann Data Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur. a. Pengukuran kebutuhan Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawancara yang telah dilakukan. Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan, media yang digunakan hanya buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, sehingga perlu dilakukan pengembangkan media pembelajaran yang menarik, khususnya adalah pada K.D 4.1Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Media yang dikembangkan berupa video interaktifmateri gerak benda dengan memuat materi mendalam dengan penyajian yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik dan keaktifan peserta didik. b. Studi literatur Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, sehingga memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran video interaktif memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia atau peristiwa. Peserta didik dapat mendapatkan informasi dari gambar dan suara yang disajikan dalam video tersebut.
32
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian
membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran berupa video interaktif
untuk kelas 3 Sd. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan
dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara
rinci sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Sesuai dengan model penelitian pengebangan Sugiyono, langkah-langkah pembuatan
media pembelajaran video interaktif materi gerak benda adalah sebagai berikut :
4.1.1.Penelitian dan Pengumpulann Data
Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur.
a. Pengukuran kebutuhan
Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawancara yang telah dilakukan.
Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan, media yang digunakan hanya
buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, sehingga perlu dilakukan pengembangkan
media pembelajaran yang menarik, khususnya adalah pada K.D 4.1Menyimpulkan hasil
pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Media yang
dikembangkan berupa video interaktifmateri gerak benda dengan memuat materi
mendalam dengan penyajian yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar
peserta didik dan keaktifan peserta didik.
b. Studi literatur
Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media dalam
proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, sehingga
memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi peserta didik
untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran video interaktif
memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia atau peristiwa. Peserta didik
dapat mendapatkan informasi dari gambar dan suara yang disajikan dalam video tersebut.
45
4.1.2 Desain Produk
Dalam tahap ini dilakukan bebera langkah yaitu :
a. Menentukan Kompetensi Khusus
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Watu Agung Kab.Semarang.
Pengembangan media pembelajaran video inteaktif materi gerak benda ini disesuaikan
dengan kompetensi dasar yaitu menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
b. Menentukan Tujuan Penggunaan Produk
Tujuan dari penggunaan produk media pembelajaran video interaktif materi gerak
benda ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempermudah peserta
didik dalam memahami materi perubahan kenampakan benda langit.
c. Menentukan Pengguna Produk
Produk dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbentuk video interaktif yang
digunakan oleh peserta didik SD/Mi sedrajat kelas 3.
4.1.3 Validasi Desain
Tahap ini adalah tahap mengembangkan media pembelajaran video interaktif materi
gerak benda untuk kelas 3SD dan uji validasi kepada pakar / ahli (expert judgement).
A. Pengembangan video interaktif materi gerak benda
Dalam pembuatan video interaktif materi gerak benda aplikasi Adobe Premiere Pro
CC.2015, dan terdapat unsur animasi dalam video tersebut menggunakan Adobe After
Effect dan Adobe Photoshop. Pengembangan media pembelajaran video interaktif ini
terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
a. Pembukaan
Video interaktif ini berawal dari pembuaan oleh peneliti untuk memperkenalkan
diri dan membuka pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan seperti
Gambar 4.1 berikut ini
Gambar 4.1 Pembukaan Peneliti di Dalam Video Interaktif
46
b. Bagian memberikan penjelasan materi
Pada bagian ini peneliti memberian penjelasan tentang materi gerak benda
sesuai dengan K.D 4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.Seperti gabar berikut ini
Gambar 4.2 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak Menggelinding
Gambar 4.3 Bagian Video Menjelaskan Tentang Gerak Meluncur
Gambar 4.4 Bagian Video Menjelasan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gerak
Benda
47
Gambar 4.5 Bagian Video Yang Menjelaskan Contoh Bentuk Benda Yang Mudah
Bergerak
c. Bagian penutup
Pada bagian ini peneliti berpamitan dan mengakhiri kegiatan penjelasan materi
yang terdapat dalam video. Seperti pada gambar berikut ini
Gambar 4.6 Peneliti Menutup Kegiatan Dalam Video Interaktif
B. Validasi Pakar / Ahli (Expert Judgement)
Validasi ahli adalah tahap untuk validasi media pembelajaran video interaktif
materi gerak oleh validator. Pada tahap validasi ahli menggunakan instrumen yang
sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi
media pembelajaran video interaktif materi gerak benda terdiri dari 2 aspek untuk
instrumen ahli / pakar materi, dan 3 aspek untuk instrumen ahli / pakar media. Validasi
dilaksanakan dengan tujuan agar media pembelajaran video animasi yang telah
dikembangkan mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya
dan sebagai bukti bahwa media yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam
penelitian. Daftar validator media pembelajaran video interaktif terdapat pada Tabel 4.1
berikut.
48
Tabel 4.1
Daftar Nama Validator
No Nama Validator Keterangan
1. Suyatmi Florentina, S.Pd Materi Kepala Sekolah SD Negeri
Watu Agung 1
2. Ridho Sarwono, S.Sn.,M.Pd Media Dosen Kesenian Universitas
Darul Ulum Islam
3.
Umi Khusnuryati, S.pd Soal Kepala Sekolah SD Negeri
Watu Agung 1
1. Validasi Pakar Materi
Sebelum di ujicobakan, terlebih dahulu materi produk diujicobakan kepada pakar
materi. Pakar materi yang memvalidasi media pembelajaran video interaktif materi gerak
benda adalah Umi Khusnuryati S.Pd. hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel
4.2 berikut.
Tabel 4.2
Hasil Validas Pakar Materi
No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal
1 Materi 36 36
2 Bahasa 10 12
Rata-rata 3,8 4
Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video interaktif
materi gerak benda dari 2 aspek, yaitu : aspek materi dan aspek bahasa.
a) Aspek Materi
Pada aspek materi mencangkup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan
kompetensi, ketetapan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian dengan
tujuan pembelajaran, keseuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian
materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, dan penggunaan sumber dalam
muatan materi. Materi yang berada pada media pembelajaran video interaktif materi gerak
benda sesuai dengan kebutuhan peserta didik kelas 3 SD yang ditunjukkan dengan skor 4.
Ketetapan urutan penyajian materi ditunjukkan dengan skor 4. Keaktualan materi yang
disajikan ditunjukkan dengan skor 4. Materi gerak benda sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa kelas 3 SD ditunjukkan dengan skor 4. Materi gerak
benda diuraian secara jelas ditunjukkan dengan skor 4. Kedalam materi ditunjukkan
dengan skor 4. Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda yang
49
dikembangkan mempermudah peserta didik untuk memahami materi gerak benda
ditunjukkan dengan skor 4. Penggunaan sumber dalam muatan materi ditunjukkan dengan
skor 4.
Penggunaan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda bertujuan untuk
mempermudah peserta didik dalam memahami materi khususnya pada materi gerak beda.
Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda berisi materi yang sesuai dengan
kompetensi, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Dalam penyajian, materi disajikan secara urut
dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Dengan begitu media pembelajaran
video interaktif materi gerak benda sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam memahami
materi.
Gambar 4.7 Grafik validasi Materi Aspek Materi
b) Aspek Bahasa
Pada aspek bahasa mencangkup 3 indikator, yaitu kejelasan bahasa yang digunakan,
kebakuan istilah yang digunakan dan keterbacaan teks. Kejelasan bahasa ditunjukkan
dengan skor 3. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran video interaktif materi
gerak benda sudah baku ditunjukkan dengan skor 3. Teks pada media pembelajaran video
interaktif materi gerak benda dapat dibaca dengan jelas dan bermanfaat sebagai
pendukung video interaktif ditunjukkan dengan skor 4.
0
1
2
3
4
Aspek Materi
Series 1
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat
Baik
50
Pada media pembelajaran video video interaktif materi gerak benda, bahasa adalah
salahsatu aspek pentinng untuk diperhatikan. Jelas atau tidak nya suatu video dapat dilihat
dari kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa yang baik dan benar (baku) sangatlah
penting, serta bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
khususnya pada kelas 3 SD.
Gambar 4.8 Grafik Validasi Materi Aspek Bahasa
2. Validasi Pakar Media
Selain validasi pakar materi, produk juga harus divalidasi oleh pakar media sebelum di
ujicobakan. Pakar media yang memvalidasi produk media pengembangan video interaktif
materi gerak bendaadalah Ridho Sarwono, S.Sn.,Mpd
Tabel 4.3
Hasil validasi pakar media
No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal
1. Selaras dengan standar kompetensi,
hasil belajar dan tujuan belajar.
10 12
2. Informasinya akurat dan terbaru 6 8
3. Bahasa yang sesuai usia 17 24
4. Tingkat ketertarikan dan keterlibatan 6 8
5. Kualitas teknis 24 28
6. Mudah digunakan 8 8
7. Panduan dan arahan pengguna 8 8
8. Melaju dengan sesuai 3 4
9. Penggunaan alat bantu belajar kognitif 3 4
Rata-rata 3,26 4
0
1
2
3
4
Aspek Bahasa
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat
Baik
51
Validasi pakar media dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video
interaktif materi gerak benda dari beberapa aspek, yaitu :Selaras dengan standar kompetensi
hasil belajar dan tujuan belajar;Informasinya akurat dan terbaru; Bahasa yang sesuai
usia;Tingkat ketertarikan dan keterlibatan; Kualitas teknis; Mudah digunakan; Panduan dan
arahan pengguna;Melaju dengan sesuai; Penggunaan alat bantu belajar kognitif. Menurut
pakar media Michael Bezaleel Wenas, media pembelajaran video interaktif materi gerak
benda masuk dalam kategori sangat baik, ditunjukkan dengan rata-rata skor 3,25. Setiap
aspek dalam tabel 2 di atas dijelaskan sebagai berikut.
a) Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil Belajar dan Tujuan Belajar.
Pada aspekselaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujuan belajar.
mencangkup 3 indikator, yaitu uraian materi sesuai di dalam video sesuai dengan
standar kompetensi, uraian materi di dalam video sesuai dengan indikator
pembelajaran, uraian materi di dalam video sesuai dengan tujuan belajar. Pada media
pembelajaran video interatif materi gerak benda sesuai dengan standar kompetensi
mater dengan skor 3, uraian materi di dalam video interaktif materi gerak benda
sesuai dengan indikator pembelajaran ditunjukkan dengan skor 4, uraian materi di
dalam video intraktif materi gerak benda sesuai dengan tujuan belajar ditunjukkan 3.
Gambar 4.9 Validasi Media Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil
Belajar dan Tujuan Belajar.
b) Informasi Akurat dan Terbaru
0
1
2
3
4
uraian materi sesuaidi dalam videosesuai dengan
standar kompetensi,
uraian materi didalam video sesuaidengan indikator
pembelajaran
uraian materi didalam video sesuai
dengan tujuanbelajar.
Aspek Selaras Dengan Standar Kompetensi, Hasil
Belajar dan Tujan Belajar
Aspek selaras dengan standarkompetensi, hasil belajar dantujan belajar
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
52
Pada aspek informasi akurat dan terbaru mencakup 2 indikator yaitu
:Informasi yang disampaikan jelas/ tidak ambigu, informasi di dalam video tidak
mengandung kesalahan-kesalahan.
Informasi yang disampaian dalam video interaktif materi gerak benda jelas/
tidak ambigu ditunjukkan dengan skor 3, informasi di dalam video interaktif materi
gerak benda tidak mengandung kesalahan-kesalahan ditunjukkan dengan skor 3.
Gambar 4.10 Validasi Media Informasi Akurat dan Terbaru
c) Bahasa yang Sesuai Usia
Pada bahasa yang sesuai usai mencakup 6 indikator yaitu :
Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video jelas, tata bahasa dalam penggunaan
bahasa pada video jelas dan mudah dimengerti, kosakata dalam penggunaan bahasa
pada video, ejaan dalam penggunaan bahasa pada video, makna dalam penggunaan
bahasa pada video, kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video.
Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda
sangat jelas untuk siswa kelas 3 SD ditunjukan dengan skor 4, tata bahasa dalam
penggunaan bahasa pada video interaktif materi gera benda jelas dan mudah
dimengerti untuk usia siswa kelas 3 SD ditunjukan dengan skor 3, kosakata dalam
penggunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda jelas dan mudah
dipahami untuk usia siswa 3 SD ditunjukan dengan skor 2, ejaan dalam penggunaan
bahasa pada video interaktif materi gerak benda cukup baku ditandai dengan skor 2,
makna dalam dalam pengunaan bahasa pada video interaktif materi gerak benda
0
1
2
3
4
Informasi yang disampaikanjelas/ tidak ambigu
Informasi di dalam videotidak mengandung
kesalahan-kesalahan
Informasi Akurat dan Terbaru
Informasi akurat danterbaru
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
53
ditandai dengan skor 3, kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video interaktif
materi gerak benda bagus ditandai dengan skor 3.
Gambar 4.11 Validasi Media Bahasa yang Sesuai Usia
d) Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan
Pada tingkat ketertarikan dan keterlibatan mencakup 2 indikator yaitu : isi
dalam video memiliki daya memotivasi siswa dan isi dalam video memiliki daya
menarik minat siswa.Isi yang terdapat pada video interaktif materi gerak benda
memiliki daya memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar ditandai dengan
skor 3. Isi yang terdapat pada video interaktif materi gerak benda dapat menarik minat
siswa untuk belajar mata pelajaran IPA khususnya ateri gerak benda ditandai dengan
skor 3.
Penyajian media pembelajaran video interaktif materi gerak benda, dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi media pembelajaran yang menarik minat belajar
bagi peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar lebih giat lagi guna
untuk meningkatkan hasil belajar.
0
1
2
3
4
Bahasa yang sesuai usia
Bahasa yang sesuai usia
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
54
Gambar 4.12 Validasi Media Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan
e) Kualitas Teknis
Pada kualiatas tenis mencakup 7 indikator yaitu : kualitas keterbacaan,
kualitas mudah digunakan, kualitas tayangan atau gambar, relevan dengan tujuan
belajar, kesederhanaan, tidak ketinggalan jaman, kualitas teknis (kontras yang bagus,
tajam terfokus, dan detail, yang bersih, wana alamiah dan realistik). Kualitas
keterbacaan yang ada di dalam video interaktif materi gerak benda sesuai dengan
kemampuan siswa kelas 3 SD ditandai dengan skor 4, kualitas video interaktif ateri
gerak benda mudah digunakan dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar ditandai
dalam skor 3, kualitas tayangan atau gambar dalam video interatif materi gerak benda
sangan baik dengan kualitas gambar yang hight definition atau kualitas gambar tingii
sehingga dalam penayangan video sangat detail ditandai dengan skor 4, relevan atau
kesesuaian video interaktif materi gerak benda dengan tujuan belajar peserta didik
cukup baik ditandai dengan skor 3, kesederhanaan dalam penyajian video interaktif
materi gerak benda tergolong baik ditandai dengan skor 3 sehinga dalam
pengoperasian video ini sangat mudah digunakan, video interaktif gerak benda ini
tidak ketinggalan jaman ditandai dengan skor 3, kualitas teknis (kontras yang bagus,
tajam terfokus, dan detail, yang bersih, wana alamiah dan realistik) yang terdapat
dalam video interaktif sangat baik ditandai dengan skor 4.
0
1
2
3
4
Isi dalam video memiliki dayamemotivasi siswa
Isi dalam video memiliki dayamenarik minat siswa
Tingkat Ketertarikan dan Keterlibatan
Tingkat ketertarikan danketerlibatan
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
55
Gambar 4.13 Validasi Media Kualias Teknis
f) Mudah Digunakan
Pada aspek mudah digunakan ada 2 indikitator yaitu: Video mudah digunakan
dari segi pengoperasian dan pengoperasian sederhana dan simpel. Video interaktif
materi gerak benda sangat mudah dalam pengoperasiannya ditandai dengan skor 4,
video interaktif materi gerak benda dalam pengoperasiannya sangat mudah dan simpel
ditandai dengan skor 4.
Pembuatan video interaktif materi gerak benda dirancang untuk mendukung
kegiatan belajar dan mengajar supaya lebih beragam dalam menyampaikan materi
sehingga peserta didik antusias untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka dari
itu video interaktif materi gerak benda ini dibuat lebih mudah dalam
pengoperasiaanya.
0
1
2
3
4
Kualitas Teknis
Kualitas teknis
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
56
Gambar 4.14 Validasi Media Kualias Teknis
g) Panduan dan Arahan Penggunaan
Pada aspek panduan dan arahan penggunaan terdapat 2 indikator yaitu:
dilengkapi dengan panduan penggunaan dan dilengkapi dengan arahan pengguna.
Video interaktif dilengkapi dengan panduan pengunaan ditandai dengan skor 4 serta
dalam penggunaan dilengkapi arahan ditandai dengan skor 4. Panduan dan arahan
dibuat supaya pengguna yang akan mengoperasian video ini menjdi lebih tahu
langkah-langkah yanga akan dijalankan lebih dahulu.
Gambar 4.15 Validasi Media Panduan dan Arahan Penggunaan
0
1
2
3
4
Video mudah digunakan dari segipengoperasian
Pengoperasian sederhana dansimpel
Mudah Digunakan
Mudah digunakan
0
1
2
3
4
Dilengkapi dengan panduanpenggunaan
dilengkapi dengan arahanpengguna
Panduan dan Arahan Penggunaan
Panduan dan arahanpenggunaan
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
57
h) Melaju dengan sesuai
Pada aspek melaju dengan sesuai hanya ada satu indikator yaitu: Materi yang
disampaikan di dalam video melaju secara urut sesuai dengan materi. Materi yang ada
di dalam video interaktif materi gerak benda disampaikan dsecara urut dan sesuai
dengan materi yang ada dalam kompetensi dasar yang telah digunakan ditandai dengan
skor 4.
i) Penggunaan alat bantu belajar kognitif
Indikator yang ada di dalam aspek penggunaan alat bantu belajar kgnitif hanya
terdapat satu indikator yaitu dilengkapi dengan rangkuman materi atau wawasan.
Dalam penggunaan alat bantu belajar kognitif yang ada di dalam video materi gerak
benda dilengkapi dengan rangkuman materi atau wawasan ditandai dengan skor 3.
4.1.4 Revisi Desain
a) Revisi Tampilan BackgroundDalam Video
Revisi produk awal dilakukan dengan mengikuti saran dari pakar materi dan
pakar media. Skor dalam perolehan pada validasi materi dan media termasuk dalam
kategori bagus, akan tetapi masih ada beberapa saran guna perbaikan media
pembelajaran videointeraktif materi gerak benda.
Pada video interaktif materi gerak benda sebelumnya tampilan backgrounddalam
video terlihat berantakan dan tertata rapi. Untuk perbaikan dalam video interaktif
materi gerak benda supaya dalam video terlihat layak untuk disajikan. Perbaikan pada
background video interaktif disajikan pada Tabel15.
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Tabel 4.4
Perbaikan Backgrounddi Dalam Video
58
b) Revisi Tampilan Tayangan Pertama Dalam Penyajian Video
Tampilan tayangan pertama dalam penyajian video interaktif materi gerak benda
tidak terdapat animasi yang memperliatkan memperkenalkan video interaktif. Untuk
perbaikan dalam tampilan tayangan pertama diberikan animasi perkenalan video
interaktif materi gerak benda supaya dalam video terlihat layak untuk disajikan.
Perbaikan pada tampilan pertamavideo interaktif disajikan pada Tabel 16.
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Tabel 4.5
Perbaikan Tampilan Pertama Tayangan Video
c) Revisi Format File Video
Penggunaan format video interaktif materi gerak benda pada mulanya
mengunakan format file AVI. AVI ( Audio Video Interleave) merupakan format file
video buatan Microsoft, format tersebut adalah format baku dalam pembuatan video
akan tetapi format tersebut berukuran sangat besar, berkas AVI merupakan
formatvideo yang belum terkompresi sehingga berkas AVI dapat menggunakan
codec yang berbeda-beda. Akibatnya jika menjalankan suatu berkas AVI pada suatu
perangkat komputer sementara codec yang digunakan file AVI tersebut belum
terinstal maka berkas tersebut tidak bisa dijalankan atau tidak berjalan lancar dalam
pemutaran video. Untuk perbaikan dalam video interaktif materi gerak benda supaya
dalam pemutaran video berjalan lancar maka format file video yang awal mula
berformat AVI diubah menjadi H.264.H.264 adalah kompresi yang dikembangkan
untuk digunakan dalam sistem definisi tinggi akan tetapi dalam ukurannya bisa
rendah tanpa mengurangi kualitas gambar atau suara dalam setiap video.Perbaikan
pada tampilan pertamavideo interaktif disajikan pada Tabel 16
59
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Tabel 4.6
Perbaikan Format File Video
d) Revisi Volume Audio Backsound
Volume audio backsound terlalu keras sehingga menyamarkan audio dari
pengisi suara sehingga kurang maksimal dalam memahami materi pada saat pengisi
suara menyampaiakn materi. Untuk perbaikan audio maka volume pada backsound di
kurangi agar tidak menyamarkan audio pengisi suara.
4.1.5 Uji Coba Produk
Uji coba produk dapat disebut juga dengan uji terbatas.Uji coba terbatas
dilaksanakan setelah melakukan validasi kepada pakar media dan pakar materi. Revisi
pada media pembelajaran video interaktif materi erak benda dilakukan sesuai dengan
saran dan kritik pakar media dan pakar materi. Uji coba terbatas dilaksanakan pada
tanggal 21 Juli 2017. Data yang diperoleh dari uji coba terbatas meliputi angket
respon guru, lembar observasi guru selama mengajar, angket respon siswa, dan hasil
tes pretest dan posttest pesera didik kelas 3.Berikut akan di bahas secara rinci
mengenai data angket respon guru, angket respon siswa, hasil pretest dan posttest, dan
lembar observasi dari hasil uji coba terbatas.
a. Data Angket Uji Coba Terbatas
Pada uji coba terbatas, angket diberikan kepada guru kelas dan 10 siswa dari 23
peserta didik. Hasil respons guru dan respons siswa terhadap media pembelajaran video
interakti materi gerak bendadapat dilihat pada Tabel beriut ini.
60
Tabel 4.7
Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas
No Indikator Skor Kategori
1 Pembelajaran menggunakan media pembelajaran
video interaktif materi gerak benda lebih mudah. 4
Sangat
Baik
2 Video animasi video interaktif materi gerak benda
sangat membantu dalam pembelajaran. 4
Sangat
Baik
3 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi
gerak benda dapat memfasilitasi peserta didik lebih
aktif dan kreatif.
3 Baik
4 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi
gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar.
4 Sangat
Baik
5 Desain dalam video interaktif materi gerak benda
menarik bagi siswa. 4
Sangat
Baik
6 Pembelajaran menggunakan video interaktif materi
gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu
peserta didik.
4 Sangat
Baik
Rata-rata 3,83 Sangat
Baik
Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor
yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian
menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video materi fase-fase bulan
dengan pendekatan saintifik sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.8
Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas
No Aspek Jumlah Jawaban
YA TIDAK
1. Tampilan 10 0
2. Isi Materi 10 0
3. Kemanfaatan 10 0
Setiap aspek dalam Tabel akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Apek Tampilan
Pada aspek tampilan mencangkup 2 indikator, yaitu video interaktif dapat dilihat
dengan baik dan jelas serta video interaktif dapat membantu dalam memahami materi..
Dari 10 peserta didik memberikan jawaban YA.
2. Aspek Isi Materi
Pada aspek isi materi mencangkup 4 indikator yaitu materi sesuai dengan
kompetensi dasar, materi mudah dipahami, bahasa yang digunakan dalam video mudah
61
dipahami, pembelajaran menjadi lebihi menarik. Dari 10 peserta didik yang mengisi
angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.
3. Aspek Kemanfaatan
Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi
belajar, memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang diajarkan, meningkatkan
semangat belajar, mendapat pengalaman baru. Dari 10 peserta didik yang mengisi angket
respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.
b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas dapat
dilihat dibawah ini.
Iterval Kelas
K = 1+3,3log n
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = jumlah kelas interval
n = banyaknya data
1. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga didapatkan
hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 10
= 1 + 3,3 x 1
= 1 + 3,3
= 4,31
= 4
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
= 80 – 45 + 1
= 36
Panjang kelas =
62
=
= 9
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi
menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi frekuensi dasil pretest dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
45-54 2 20%
55-64 5 50%
65-74 2 20%
75-84 1 10%
Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 45-54
sebanyak 2 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 55-
64sebanyak 5 anak dengan persentase 50%. Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 65-74
sebanyak 2 anak dengan persentase 20%.Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 75-84
sebanyak 2 anak dengan persentase 10%
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajkan persebarn data hasil pretest pada
grafik dibawah ini.
Gambar 4.16 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas
0
1
2
3
4
5
6
45-54 55-64 65-74 75-84
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas
Distribusi Frekuensi HasilPretest Uji Terbatas
63
c. Data Lembar Observasi Uji Coba Terbatas
Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba
terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.10
Hasil Observsi Uji Coba Terbatas
No Instrumen Skor
1 2 3 4
1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan
materi yang terdapat dalam media pembelajaran video
interaktif materi gerak benda.
√
2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media
pembelajaran video interaktif materi gerak benda
√
3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran √
4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari
√
5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √
6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √
7. Guru memberikan umpan balik √
Jumlah 0 0 6 20
Total 26
Rata-rata 3,25
Kategori Sangat Baik
Dari tabel dapat diketahui dari 7 item yang disajikan terdapat 2 item yang
mendapatkan skor 3 dan 5 item yang mendapat skor 4. Dengan jumlah total 26 total
maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,25 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian
pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video interaktif
materi gerak benda sudah sangat baik.
4.1.6 Revisi Hasil Uji Coba Produk
Media pembelajaran video interaktif materi gerak benda sudah bagus dan tidak perlu
dilakukan perbaikan, namun pada pelaksanaannya digunakan bantuan speaker agar
peserta didik dapat mendengarkan audio dengan jelas.
4.1.7 Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba produk atau uji
coba terbatas. Sebelum media pembelajaran video interaktif materi gerak benda diuji
cobakan pada pada uji coba pemakaian, media pembelajaran video interaktif materi
gerak ben harus di revisi sesuai saran dan kritik yang diberikan pada saat uji coba
produk. Pelaksanaan uji coba pemakaian yaitu pada tanggal 31 Juli 2017. Data yang
diperoleh dari uji coba pemakaian adalah angket respons guru, angket respons siswa,
lembar observasi guru, dan hasil pretest dan pretest siswa kelas 3.
64
a. Data Angket Uji Coba Pemakaian
Pada uji coba pemakaian, angket diberikan kepada guru dan siswa satu kelas. Hasil
dari angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan
media pembelajaran video interaktif materi gerak bendadapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.11
Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Pemakaian
No Indikator Skor Kategori
1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran
video interaktif materi gerak benda lebih mudah. 4
Sangat
Baik
2. Video interaktif materi gerak benda sangat
membantu dalam pembelajaran. 4
Sangat
Baik
3. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi
gerak bendadapat memfasilitasi peserta didik lebih
aktif dan kreatif.
3
Baik
4. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi
gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar.
4
Sangat
Baik
5. Desain dalam video interaktif materi gerak bendabagi
siswa. 4
Sangat
Baik
6. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi
gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu
peserta didik.
4
Sangat
Baik
Rata-rata 3,8 Sangat
Baik
Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor
yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian
menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video interaktif materi gerak benda
sangat sesuai untuk digunakan proses pembelajaran.
Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada peserta
didik. Hasil dari angket respons peserta didik uji coba pemakaia dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.12
Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Pemakaian
No Aspek Jumlah Jawaban
YA TIDAK
1. Tampilan 23 0
2. Isi Materi 23 0
3. Kemanfaatan 23 0
65
Setiap aspek dalam Tabel akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Apek Tampilan
Pada aspek tampilan mencangkup 2 indikator, yaitu video interaktif dapat dilihat
dengan baik dan jelas serta video interaktif dapat membantu dalam memahami materi..
Dari 23 peserta didik memberikan jawaban YA.
2. Aspek Isi Materi
Pada aspek isi materi mencangkup 4 indikator yaitu materi sesuai dengan
kompetensi dasar, materi mudah dipahami, bahasa yang digunakan dalam video mudah
dipahami, pembelajaran menjadi lebihi menarik. Dari 23 peserta didik yang mengisi
angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.
3. Aspek Kemanfaatan
Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi
belajar, memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang diajarkan, meningkatkan
semangat belajar, mendapat pengalaman baru. Dari 23 peserta didik yang mengisi angket
respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.
b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Pemakain
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas sebagai
berikut.
Interval Kelas :
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
1.Data Hasil Pretest Uji Coba Pemakain
K = 1 + 3,3 log n
= 1 +3,3 log 23
= 1 + 3,3 x 1,36
= 1 + 4,488
= 5,488
= 5
66
Rentang Data :
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 88 - 60 + 1
= 29
Panjang kelas =
=
= 5,8
= 6
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi
menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel distribusi frekuensi hasi pretest uji coba
luas dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Distribusi Frekuenasi Hasil Pretest Uji Coba Luas
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
60-66 2 9%
67-73 11 48%
74-80 4 30%
81-88 5 13%
Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 60-66
sebanyak 2 anak dengan persentase 9%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 67-73
sebanyak 11 anak dengan persentase 48%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 74-80
sebanyak 7 anak dengan persentase 30%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-88
sebanyak 3 anak dengan persentase 13%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan persebaran
data hasil pretest pada grafik di bawah ini.
67
Gambar 4.17 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Pemakain
2. Data Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian
Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasrkan rumus yang telah dijelaskan,
sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
Interval Kelas :
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas =
Keterangan:
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
1.Data Hasil Posttest Uji Coba Pemakain
K = 1 + 3,3 log n
= 1 +3,3 log 23
= 1 + 3,3 x 1,36
= 1 + 4,488
= 5,488
= 5
0123456789
101112
60-66 67-73 74-80 81-88
Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Pemakaian
Frekuensi Hasil Pretest UjiCoba Luas
68
Rentang Data :
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 96 - 80 + 1
= 21
Panjang kelas =
=
= 4,20
= 4
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi
menggunakan 5 kelas demgam panjang kelas 4. Tabel distribusi frekuensi hasil posttest dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
76-80 5 22%
81-85 4 17%
86-90 6 26%
91-96 8 35%
Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 76-80
sebanyak 5 anak dengan persentase 22%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-85
sebanyak 4 anak dengan persentase 17%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 86-90
sebanyak 6 anak dengan persentase 26%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 91-96
sebanyak 8 anak dengan persentase 35%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan persebaran
data hasil pretest pada grafik di bawah ini.
69
Gambar 4.18 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian
3. Data Hasil Pretest dan Posttest
Data pada tabel berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi
(maksimum), jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan posttest. Data ini
diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 24.
Tabel 4.15
Deskriptif Statistik Pretest dan Postte
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretes 23 60.00 88.00 74.5217 6.93391
Postes 23 76.00 96.00 86.9565 5.28702
Valid N (listwise) 23
Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 60 dan nilai
tertinggi dari pretest adalah 88 dengan rata-rata 74,52. Nilai terendah dari posttest adalah
76 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 96 dengan rata-rata 86,95. Grafik skor rata-rata
hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik dibawah ini
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
76-80 81-85 86-90 91-96
Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Pemakaian
Frekuensi Hasil Posttest UjiCoba Pemakaian
70
Gambar 4.19 Grafik Rata-Rata Pretest dan Possttest
4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttes dengan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.
Tabel 4.16
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Ketuntasan Pretest Posttest
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 18 78% 23 100%
Tidak Tuntas 5 22% 0 0%
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa peserta didik
yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 5 anak atau 22% dan yang tuntas
sebanyak 18 anak atau 78%. Pada saat posttest tidak terdapat peserta didik yang tidak
tuntas atau 0%, dan 23 peserta didik yang tuntas atau 100%. Data ketuntasan disajikan
dalam bentuk grafik di bawah ini.
65
70
75
80
85
90
Pretest Posttest
Series Deskriptif Statistik Pretest dan
Posttest
Series Deskriptif StatistikPretest dan Posttest
71
Gambar 4.20 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest
5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan uji beda
rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan melakukan uji
normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.17
Uji Normalitas Hasil Pretest
VAR00
002
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
VAR00001 1 .951 23 .306
a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi shapiro-Wilk
menunjukkan angka 0,306. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilai
signifikansi > 0,05. sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 13 berikut
ini.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
Pretest Posttest
Tuntas
Tidak tuntas
72
Tabel 4.18
Uji Normalitas Hasil Posttest
Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk
menunjukkan angka 0,102. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.Setelah
diketahui kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yakni
dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil Uji T berpasangan dapat dilihat