29 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara sistematis yang digunakan untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Dalam desain penelitian memuat aturan yang harus dipenuhi dalam seluruh proses penelitian Secara luas pengertian desain penelitian mencakup berbagai hal yang dilakukan peneliti mulai dari identifikasi masalah, rumusan hipotesis, definisi operasional, cara pengumpulan data hingga analisis data. Dalam pengertian sempit desain penelitian merupakan pedoman untuk mencapai tujuan penelitian (Imas Masturoh & Nauri Anggita, 2018). Penelitian ini merupakan studi penelitian observasional analitik, merupakan penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesis, desain ini meilikiki ciri khas, yaitu dilakukan tanpa adanya intervensi atau tanpa pemberian perlakuan kepada sampel (Swarjana, 2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian untuk menganalisis perbedaan kemampuan kolaborasi antara mahasiswa fakultas ilmu kesehatan dan kedokteran dalam mata kuliah Interprofessional Education (IPE). Berikut adalah kerangka kerja dalam penelitian ini :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
29
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan cara sistematis yang digunakan untuk memperoleh
jawaban dari pertanyaan penelitian. Dalam desain penelitian memuat aturan yang harus
dipenuhi dalam seluruh proses penelitian Secara luas pengertian desain penelitian
mencakup berbagai hal yang dilakukan peneliti mulai dari identifikasi masalah, rumusan
hipotesis, definisi operasional, cara pengumpulan data hingga analisis data. Dalam
pengertian sempit desain penelitian merupakan pedoman untuk mencapai tujuan
penelitian (Imas Masturoh & Nauri Anggita, 2018). Penelitian ini merupakan studi
penelitian observasional analitik, merupakan penelitian yang menjelaskan adanya
hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesis, desain ini meilikiki ciri khas,
yaitu dilakukan tanpa adanya intervensi atau tanpa pemberian perlakuan kepada sampel
(Swarjana, 2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis
penelitian untuk menganalisis perbedaan kemampuan kolaborasi antara mahasiswa
fakultas ilmu kesehatan dan kedokteran dalam mata kuliah Interprofessional Education
(IPE).
Berikut adalah kerangka kerja dalam penelitian ini :
30
30
4.2 Kerangka Penelitian
Teknik Sampling : Proportionate Stratified Random Sampling
Populasi : Seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Kedokteran
yang mengikuti mata kuliah Interprofessional Education semester ganjil 2019/2020 dengan
tingkat keaktifan >85% berdasarkan rekap kehadiran, sejumlah 554 mahasiswa.
Sampel : Seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan yang sudah mengikuti mata kuliah
Interprofessional Education (IPE) dengan hasil perhitungan besar sampel dan hasil seleksi sejumlah
183 mahasiswa
Desain Penelitian : Observative (kuantitatif)
Pengumpulan Data : Kuesioner
Mengetahui perbedaan kemampuan kolaborasi antara
mahasiswa keperawatan, farmasi dan kedokteran.
Kesimpulan
Analisa Data : Univariat dan bivariat
Gambar 4.2 Kerangka penelitian
31
31
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisaasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (sistesis) (Imah Masturoh &
Nauri Anggita, 2018). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Ilmu
Kesehatan yang telah mengikuti mata kuliah Interprofessional Education semester ganjil
2019/2020 dengan tingkat kehadiran ≥ 85% yang diketahui dengan jumlah 554
mahasiswa yang berdasarkan rekap persensi kehadiran mahasiswa IPE semester ganjil
2019/2020.
4.3.2 Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik Proportional stratified
random sampling. Proportional stratified random sampling merupakan cara penarikan sampel
melalui proses pembagian populasi ke dalam strata, memilih sampel acak sederhana
dari setiap strata dan menggabungkannya ke dalam sebuah sampel (Imah Ma (Nauri
& Anggita, 2018)sturoh & Nauri Anggita, 2018). Dalam penelitian ini untuk
menentukan besarnya sampel pada setiap jurusan dengan alokasi proporsional agar
sampel yang diambil lebih proporsional dengan cara:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 × 100%
32
32
Jurusan Perhitungan
Keperawatan 139
554 × 100% = 25 %
Farmasi 227
554 × 100% = 41%
Kedokteran 188
554 × 100% = 34%
Setelah ditemukan populasi 554 mahasiswa dengan jumlah prosentase yang
didapatkan di masing-masing jurusan, besaran sampel yang diperlukan pada penelitian
dengan menggunakan calculator raosoft (http://www.raosoft.com/samplesize.html) yaitu
berjumlah 183 mahasiswa. Kemudian untuk mendapatkan jumlah sampel yang
diperlukan menggunakan cara :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Jurusan Perhitungan Sampel
Keperawatan 25% × 183 = 45,75 46 mahasiswa
Farmasi 41% × 183 = 75,03 75 mahasiswa
Kedokteran 34% × 183 = 62,22 62 mahasiswa
4.3.3 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan
sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi
karena penelitian menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu dan tenaga.
(Imah Masturoh & Nauri Anggita, 2018). Sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah mahasiswa yang sudah melakukan mata kuliah Interprofessional Education (IPE) di